Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 09, September 2022

 

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CSR SPENDING: STUDI KASUS PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA

 

Octavio Reinhart Susanto1*, Fransisca Sharon Primettayuri2

1*,2 Binus Business School, Program Studi Magister Manajemen Master Track, Binus University, Indonesia

E-mail: 1*[email protected], 2[email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti secara kritis hubungan antara Faktor-faktor yang mempengaruhi CSR Spending. Faktor yang diteliti dalam Penelitian ini adalah board characteristics dalam bentuk board age, board gender diversity serta board educational background dan juga Firm IPO Age. Studi dilakukan kepada perusahaan public di Indonesia dari 5 industri teratas di BEI. Penelitian ini mengadopsi metode kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa empirical evidence dengan menganalisa data-data yang telah dikumpulkan. Mengakar pada atribut Board Characteristics akan diungkapkan persamaan dan inkonsistensi pada berbagai karakteristik dewan terhadap CSR Spending. Kumpulan jurnal dan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa Board age, Board gender diversity dan board educational background memiliki hubungan positif dan negative terhadap CSR Spending. Umur IPO dari perusahaan juga ditelti dalam penelitian ini untuk mengukur pengaruhnya terhadap CSR spending. Penelitian terkait CSR Spending di Indonesia masih jarang dilakukan dikarenakan masih sedikitnya data pengukuran yang mudah diakses. Selain itu, ditemukan juga interaksi antara setiap atribut dan bagaimana variabel-variabel tersebut dapat berkontribusi dalam mewujudkan CSR Spending. Hasil dari penelitian ini menyoroti adanya hubungan positif dan signifikan antara Board Age, Board Gender Diversity, Board Educational Background dan Firm IPO Age terhadap CSR Spending serta implikasi-implikasinya.

 

Kata kunci: Board Characteristics, Firm IPO Age, CSR Spending, Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan

 

Abstract

This research critically examines the relationship between factors influencing CSR Spending. The factors under investigation in this study are board characteristics, including board age, board gender diversity, board educational background, and Firm IPO Age. The study focuses on public companies in Indonesia from the top 5 industries on the Indonesian Stock Exchange (BEI). This research employs a quantitative method using secondary data in the form of empirical evidence to analyze the collected data. Rooted in board characteristics, this study reveals the equations and inconsistencies in various board attributes concerning CSR Spending. Existing literature and prior research suggest that board age, board gender diversity, and board educational background have both positive and negative associations with CSR Spending. The age of a firm's IPO is also examined in this study to assess its impact on CSR spending. Research on CSR Spending in Indonesia is still relatively rare due to limited accessible measurement data. Additionally, interactions between each attribute and how these variables contribute to CSR Spending are explored. The results highlight significant positive relationships between Board Age, Board Gender Diversity, Board Educational Background, and Firm IPO Age with CSR Spending, along with their implications.

 

Keywords: Board Characteristics, Firm IPO Age, CSR Spending, Corporate Social Responsibility, Environment.

 

Pendahuluan

Corporate Social Responsibility atau CSR telah menjadi isu yang menarik khususnya pada komunitas bisnis atau perusahaan. Konsep CSR pertama kali diperkenalkan oleh Howard Bowen pada tahun 1953 (Bowen, 2013). Memfokuskan CSR terhadap hasil dari tindakan-tindakan perusahaan terhadap kewajibannya kepada stakeholder dan juga kepada kebenaran norma-norma yang berlaku (Archie B. Carroll & Ann K. Buchholtz, 2008).

Banyaknya definisi dan konsep dari CSR yang kompleks dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan konsep manajemen dalam bentuk aktivitas perusahaan dalam mempertimbangkan keputusan dan tindakannya terhadap masyarakat dan lingkungan serta mempertimbangkan transparency aspect dan ethical aspect (Hohnen et al., 2007). CSR memiliki pengaruh positif terhadap dunia usaha atau bisnis khususnya kepada perusahaan UMKM dimana dapat memberikan informasi dan inovasi kepada perusahaan UMKM dimana perusahaan UMKM memiliki peran besar dalam perkembangan perekonomian di Indonesia (Boyke P. Siregar, 2018). Menurut Wineberg & Rudolph CSR merupakan kontribusi sosial dari sebuah perusahaan, yang meliputi aktivitas bisnis intinya, investasi sosial, inisiatif filantropis, dan keterlibatan dalam kebijakan publik (Wineberg & Rudolph, 2004).

Menurut Eddy Setiohardono salah satu Dosen Senior dari London School of Public Relation, CSR yang baik adalah yang dasarnya merupakan berdasarkan Good Corporate Governance (Azzahra, 2015). Good corporate governance merupakan salah satu kriteria terpenting bagi perusahaan. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengungkapkan corporate governance principles yang dikenal dengan Indonesia�s Code on Good Corporate Governance (ICGCG) dimana didalamnya meliputi transparency, accountability, fairness dan responsibility (Republik Indonesia, 2006).

Penelitian terkait CSR sudah seringkali dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang dapat memperngaruhi CSR perusahaan (Asmeri et al., 2017; Chang et al., 2017a; Oh et al., 2011; Olthuis & van den Oever, 2020). Pada penelitian (Asmeri et al., 2017), secara khusus CSR spending pernah di teliti pada (R.L., 2021) di India, (Kumar Adhikary & Kumar Mitra, 2023) dan juga (Umar et al., 2022). Serta CSR spending juga pernah diteliti di Indonesia pada (Widiastuty & Soewarno, 2019) dan (Pangestika & Widiastuti, 2017). Pada penelitian (Asmeri et al., 2017) data yang digunakan merupakan perusahaan pertambangan yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa pada negara berkembang seperti Indonesia, perusahaan dengan performa CSR yang lebih baik lebih sering mengungkapkan hasil CSR mereka.

Berdasarkan (Azzahra, 2015), Perusahaan yang baik harus memiliki manajemen yang baik dimana dapat dilihat dari meng-audit financial expenditure perusahaan. Menimbang antara profit dengan CSR Spending mereka. Dijelaskan pula bahwa salah satu permasalahan pada CSR di Indonesia adalah pada ketersediaan dana, kompetensi SDM dan stategi distribusi CSR. Sebagai contoh pada tahun 2019 tercatat 21 perusahaan perkebunan sawit yang tidak merealisasikan dana CSR perusahaan secara khusus kepada masyarakat sekitar (Maulana, 2019). Keputusan terkait realisasi dana CSR tidak dapat dilakukan oleh CEO perusahaan secara mandiri. CEO Memerlukan board of directors untuk ikut membuat keputusan dengan mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan shareholder (Azzahra, 2015).

Secara khusus di Indonesia, berdasarkan penelitian (Agustina & Clara, 2021), dijelaskan bahwa perusahaan yang telah melakukan CSR memiliki kualitas yang lebih baik dan CSR dapat menurunkan level underpricing dikarenakan memilii kemampuan finansial yang lebih kuat. Oleh sebab itu, peneliti juga menyatakan penelitian selanjutnya dapat meneliti hubungan antara CSR dan IPO dengan pengukuran lainnya.

Dapat disimpulkan CSR khususnya CSR Spending yang lebih baik dapat membawa pengaruh positif terhadap perusahaan. Fenomena pada perusahaan di China juga menerangkan adanya kesadaran perusahaan akan pengaruh positif dan memiliki keinginan untuk melakukan CSR. Meskipun pelaporan CSR di Indonesia masih terbilang rendah namun perusahaan IPO memiliki kesadaran yang lebih tinggi sehingga hubungan antara umur IPO perusahaan terhadap CSR Spending dapat diteliti sebab perusahaan dengan pengalaman dalam jangka waktu yang lebih panjang dapat memiliki kesadaran yang

Penelitian terhadap CSR Spending telah sering dilakukan. Penelitian yang dilakukan juga beragam baik dari variasi variabel maupun geofrafis penelitian. Penelitian-penelitian tersebut tentunya diharapkan berguna bagi masyarakat dan bagai ilmu pengetahuan. Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi gap-gap yang ada dalam penelitian-penelitian terdahulu. Dengan meningkatnya pengetahuan perusahaan dan masyarakat terhadap CSR tentu banyak dilakukan penelitiannya menggunakan berbagai variabel. Berdasarkan penelitian (Beji et al., 2021) dimana penelitian ini meneliti hubungan antara board diversity terhadap CSR. Sampel yang digunakan merupakan perusahaan yang terdaftar pada SBF120 index antara tahun 2003-2016 di Prancis dengan dimensi age, gender, educational level dan multiple directorship. Berdasarkan penelitian Byron & Post pada 2016 diterangkan bahwa pengukuran CSR dapat dilakukan dengan menggunakan CSR Rating, environmental responsibility ataupun kode etik lainnya (Byron & Post, 2016a) namun berdasarkan penelitian lainnya yaitu (Delmas et al., 2013; Sanan, 2018) dimana dikatakan bahwa penggunaan pengukuran alternatif dapat dilakukan. Sehingga pada penelitian pada tahun 2018 yang dilakukan oleh Sanan, beliau menggunakan CSR Spending untuk mengukur CSR dari perusahaan yang ada di India. Beberapa penelitian lainnya seperti (Beji et al., 2021) dilakukan dengan menggunakan CSR scores dari VigeoEiris dan peneliti mengumpulkan data yang tidak tersedia secara manual.

Penelitian yang dilakukan di Korea yaitu (Chang et al., 2017) eneliti hubungan antara board characteristics dengan CSR. Variabel board characteristics yang digunakan adalah board independence, CEO-Outside Director Social Ties dan Board educational diversity. Data lainnya di peroleh melalui KIS-VALUE yang merupakan electronic database perusahaan di Korea. Indonesia memiliki standar edukasi yang berbeda serta culture yang berbeda dari Korea sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan untuk melihat hasilnya dalam pengaplikasian penelitian di Indonesia. Latar belakang pendidikan ditemukan tidak memiliki korelasi dengan CSR apabila dilihat dari sisi kepemilikan pendidikan finansial dan bisnis (Ratmono et al., 2021). Sehingga peneliti menyarankan untuk melihat dari pengukuran yang berbeda.

Brand image yang kuat terkait perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Melaksanakan kegiatan CSR tentunya memerlukan alokasi sumber daya yang harus dikeluarkan perusahaan. Perusahaan mengalokasikan dana untuk mendukung kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan CSR disebut biaya CSR atau pengeluaran CSR (Baatwah et al., 2022). Meski begitu menurut penelitan (Widiastuty & Soewarno, 2019), CSR expenditure seringkali hanya digunakan sebagai ajang charity dan tidak digunakan untuk memberikan sinyal kepada masyarakat. Dijelaskan pula bahwa CFO tidak memiliki hubungan terhadap CSR expenditure. Oleh sebab itu, penelitian terhadap board characteristics menjadi penting, karakteristik dewan seperti apa yang memiliki kepedulian terhadap CSR spending perusahaan. Dijelaskan pula pada (Pangestika & Widiastuti, 2017), bahwa perusahaan dengan CSR Spending yang lebih tinggi lebih transparan dan terbuka sehingga karakter dewan dari perusahaan yang meningkatkan CSR spending lebih mengedepankan good corporate governance sesuai dengan asas didalam ICGCG.

Penelitian lainnya dilakukan di Malaysia menjelaskan bahwa adanya hubungan kepemilikan seperti directorship dengan corporate social reporting. Disarankan bahwa penelitian tersebut memiliki implikasi secara khusus kepada negara-negara yang berada di Asia Pasifik dikarenakan memiliki kultur yang berbeda dengan negara di Amerika, Eropa maupun belahan benua asia lainnya dikarenakan adanya fenomena konsentrasi kekuatan atau kekuasaan dalam sebuah elite group terlebih dengan adanya diskriminasi ras, etnik maupun bahasa masih sering terjadi (Haniffa & Cooke, 2005). Berdasarkan (Rusmanto & Williams, 2015) ditemukan bahwa adanya perbedaan tingkat transparansi dan keterbukaan CSR, perusahaan industry energi seperti coal dan mining lebih terbuka dibandingkan dengan perusahaan financial berdasarkan aktivitas lingkungannya. Oleh sebab itu penelitian ini akan memilih beberapa industri dengan partisipasi keterbukaaan CSR perusahaan terbanyak berdasarkan data.

Dari banyaknya penelitian yang telah dilakukan, masih sedikit penelitian terkait pengaruh board characteristics terhadap CSR Spending khususnya dengan menggunakan variabel Firm IPO Age. Variabel-variabel yang akan digunakan juga diteliti secara bersamaan. Penelitian ini juga dapat melengkapi gap yang ada dalam bentuk geografis dan kultur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh Board Age, Board Gender Diversity, Board Educational Background, dan Firm IPO Age terhadap CSR Spending pada perusahaan publik di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam sektor Energy, Basic Material, Consumer Non-Cyclical, Consumer Cyclical, dan Infrastructure. Manfaatnya termasuk memberikan panduan kepada perusahaan tentang pentingnya CSR, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak CSR, membantu regulator meningkatkan pengawasan CSR, dan menjadi referensi bagi penelitian akademis di masa depan.

 

Metode Penelitian

Metode penelitian ini akan menggunakan analisis Ordinary Least Squares (OLS) untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang telah diidentifikasi. Data yang akan digunakan bersifat kuantitatif, karena dapat diukur dalam bentuk angka. Analisis OLS adalah metode statistik yang digunakan untuk memperkirakan hubungan antara variabel dependen (CSR Spending) dan variabel independen (Board Age, Board Educational Background, Board Gender Diversity, dan Firm IPO Age). OLS adalah pendekatan yang umum digunakan dalam analisis regresi linier.

Analisis data akan melibatkan beberapa langkah, termasuk uji normalitas untuk memeriksa apakah data mengikuti distribusi normal, uji heteroskedastisitas untuk mengevaluasi apakah ada pelanggaran asumsi homoskedastisitas dalam data, dan uji multikolinearitas untuk mendeteksi apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel independen. Selain itu, analisis regresi akan digunakan untuk menilai signifikansi koefisien regresi individu, signifikansi model regresi secara keseluruhan, dan kontribusi variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Hasil analisis regresi akan memberikan informasi tentang seberapa kuat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan sejauh mana variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen (CSR Spending). Selain itu, nilai R-squared (R^2) akan digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Nilai R^2 yang tinggi menunjukkan bahwa model regresi dapat dengan baik menjelaskan variasi dalam CSR Spending.

Selain itu, penelitian ini akan menggunakan teknik statistik seperti scatterplot, uji F, dan uji VIF untuk memastikan validitas hasil analisis. Analisis ini akan membantu dalam menguji hipotesis penelitian yang telah dirancang sebelumnya. Dengan demikian, metode OLS akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara karakteristik board dan usia perusahaan (Firm IPO Age) dengan pengeluaran CSR (CSR Spending) di perusahaan publik di Indonesia.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Analisis Statistik Deskriptif

 

Tabel 1

Statistic deskriptif

Variable

N

Mean

Std. Dev

Low

High

Dependent variable

CSR Spending (dalam jutaan rupiah)

369

17.648

51.354

2,60

372.240

Independent Variable

CEO Age

369

55,789

9,087

32

83

Firm IPO Age

369

16,089

9,834

1,000

33,000

Board Gender Diversity

369

0,132

0,172

0,000

0,800

Control Variables

369

Total Assets (dalam jutaan rupiah)

369

15.144.221

26.082.211

89.562

150.106.026

Total Equity (dalam jutaan rupiah)

369

7.764.539

16.582.701

-7.010.459

149.262.000

Net Profit (dalam jutaan rupiah)

369

684.230

2.350.989

-15.254.005

18.673.802

Industry type

369

Dummy Variable

frequency of 1's

Percetage

frequency of 0's

Percentage

Independent variables

369

Board education

369

103

27,9%

266

72,1%

 

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa terdapat 1(satu) variabel dependen yaitu CSR Spending yang direpresentasikan dengan nilai CSR Spending dari perusahaan. 4(empat) variabel independent serta 4(empat) variabel kontrol. Terdapat 2(dua) dari antara 4(empat) variabel independen yang datanya direpresentasikan dengan dummy variabels dan 1(satu) dari 4(empat) variabel kontrol juga direpresentasikan dengan dummy variables.

Berdasarkan sampel yang kami gunakan, deskripsi dari CSR Spending adalah memiliki nilai sebesar 17.648 dalam jutaan Rupiah dengan standar deviasi sebesar 51.354 dalam jutaan rupiah, simpangan data terbilang tinggi dikarenakan melebihi nilai rata-rata. Selanjutnya nilai tertinggi 372.240 dalam jutaan rupiah dan nilai terendah 2,60 dalam jutaan rupiah.

Deskripsi dari variabel board age yang diwakili dengan CEO age, memiliki rata-rata pada 55,7 dan standar deviasi pada 9,08, simpangan terbilang rendah dikarenakan berada di bawah nilai rata-rata dan umur tertinggi 83 tahun dan umur paling rendah pada 32 tahun. Deskripsi pada Firm IPO Age nilai rata rata ada pada 16,08 dengan standar deviasi 9,83 dan nilai tertinggi 33 dan terendah 1. Pada control variables disediakan total asset, total equity, net profit dan industry type dimana industry type disajikan dalam bentuk dummy variable. Pada total asset yang dinyatakan dalam jutaan rupiah ada pada rata-rata 15.144.221 dengan standar deviasi 26.082.211 dengan nilai terendah 89.562 dan tertinggi 150.106.026 dalam jutaan rupiah. pada total equity yang dinyatakan dalam jutaan rupiah ada pada rata-rata 7.764.539 dengan standar deviasi 16.582.701 dan nilai terendah pada -7.010.459 dan tertinggi pada 149.262.000. selanjutnya yaitu net profit yang berada pada rata-rata 684.230 dengan standar deviasi 2.350.989 dan angka terendah pada -15.254.005 dan tertinggi 18.673.802 yang semuanya dinyatakan dalam jutaan rupiah dan terakhir pada industry type dengan jumlah data sebanyak 369 secara total.

Terdapat beberapa dummy variable yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu board education yang dinyatakan 1 apabila tingkat Pendidikan S2 setara Master di luar negeri dimana ada 103 data dan ada 266 data yang nyatakan dalam angka 0. Presentase data 1 dan data 0 pada board education ada pada 27,9% dan 72,1%. Selanjutnya pada board gender diversity diukur menggunakan ada atau tidaknya direktur wanita dalam Board of Director (BOD) dimana akan dinyatakan dengan angka 1. Pada board gender diversity ada sekitar 133 data yang dinyatakan dengan angka 1 dan 236 data dinyatakan dengan angka 0 dengan presentase 36% dan 64%.

Data tersebut merupakan hasil data yang berhasil kami kumpulkan sampai saat ini dengan target N x T > 200, N melambangkan jumlah perusahaan dan T melambangkan jumlah tahun dimana kami menggunakan data 3 tahun terakhir perusahaan yaitu 2020, 2021 dan 2022. Pengambilan data dilakukan dengan cara manual melalui dokumen sustainability report, annual report dan financial report perusahaan secara teliti.

B.  Uji Asumsi Klasik

1.      Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah dataset penelitian mengikuti distribusi normal. Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi, analisis statistik dapat menjadi tidak valid. Uji normalitas dapat menggunakan berbagai metode seperti uji Shapiro-Wilk, uji P-P plot of Regression Standardized Residual, uji Skewness-Kurtosis, atau uji Shapiro-Francia. Pada penelitian ini, digunakan uji normalitas P-P Plot of Regression Standardized Residual dan Uji Shapiro Francia. Hasilnya menunjukkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

2.      Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas dilakukan untuk mendeteksi tingkat multikolinearitas dalam model regresi. Multikolinearitas terjadi ketika variabel prediktor sangat berkorelasi. Uji VIF digunakan, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada indikasi multikolinearitas.

3.      Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menilai apakah asumsi varian konstan residu dalam model regresi terpenuhi. Hasil uji Breusch Pagan menunjukkan bahwa asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi.

4.      Analisis Regresi Linear

Analisis regresi linear digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen dan independen. Hasil analisis menunjukkan bahwa model penelitian dapat menjelaskan sekitar 40.5% dari variasi dalam CSR Spending. Selain itu, F-nilai menunjukkan bahwa variabel independen signifikan.

Dari hasil analisis regresi, dapat disimpulkan bahwa: 1) Board Age memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap CSR Spending. 2) Board Gender Diversity memiliki pengaruh signifikan positif terhadap CSR Spending. 3) Board Educational Background memiliki pengaruh signifikan positif terhadap CSR Spending. 4) Firm IPO Age memiliki pengaruh signifikan positif terhadap CSR Spending.

Tambahan informasi: Penggunaan control variables dalam analisis penelitian meningkatkan validitas dan akurasi, menghilangkan efek confounding, dan meningkatkan akurasi penelitian. Analisis tanpa control variables menghasilkan R-squared sebesar 4.4%.

Berdasarkan hasil analisa menggunakan software STATA yang telah dibahas pada subbab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan hasil dari penelitian ini.

1.      Pengaruh Board Age terhadap CSR Spending

Berdasarkan hasil analisa, Board Age yang diwakili oleh umur CEO memiliki pengaruh signifikan terhadap CSR Spending. Hasil nilai koefisien dengan arah negative sesuai dengan hipotesa penelitian ini dimana CEO dengan umur yang lebih muda memiliki pengaruh signifikan terhadap CSR Spending. Dikarenakan oleh hal tersebut maka H1 dapat disimpulkan diterima. Sehingga, hal ini sejalan dengan penelitian (Ozdemir et al., 2021) dan (Goergen et al., 2015). Merajuk pada (Ozdemir et al., 2021), dimana dikatakan bahwa keberagaman umur dalam board dapat meningkatkan kepedulian dan sikap terhadap lingkungan, sosial dan budaya dan disarankan bagi perusahaan untuk fokus kepada board diversity karena dapat mendorong peningkatan performa finansial. Selain itu, berdasarkan (Abu Qa�dan & Suwaidan, 2019), dijelaskan bahwa anggota direksi yang lebih tua seringkali lebih enggan untuk melakukan hal baru dan hal ini dapat berdampak pada keputusan CSR perusahaan. Dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi memiliki arah negative yang artinya board age yang lebih muda memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap CSR Spending.

2.      Pengaruh Board Gender Diversity terhadap CSR Spending

Berdasarkan hasil analisa, variabel board gender diversity yang diwakili oleh rasio direktur perempuan pada BOD memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CSR Spending. Hal ini menekankan bahwa H2 dapat diterima. Hasil ini berjalan lurus dengan penelitian (Francoeur et al., 2008) dan (Berger et al., 2014). Hal ini dapat terjadi dikarenakan kondisi di Indonesia dimana masih dalamnya stereotype bahwa laki-laki lebih baik daripada perempuan khususnya dalam lingkungan kerja (Hamdani & Hatane, 2017). Terlebih lagi, hanya sekitar 15% partisipasi Wanita dalam boardroom di Indonesia menjadi bukti sempirnya ruang gerak Wanita pada workplace. Berdasarkan (Winata et al., 2021), direktur perempuan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta memberikan peningkatan pada pendapatan per kapita dan juga dianggap lebih peduli pada sustainability khususnya pada pembangunan berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja. Direktur perempuan juga lebih peduli terhadap CSR dan pelaporannya (Rao & Tilt, 2016b).

Penelitian lainnya, juga menjelaskan bahwa pengaruh dari Board gender diversity signifikan teritama menurut (Byron & Post, 2016a), (Alazzani et al., 2017) dan (Ramdhony et al., 2021) Wanita lebih baik dalam kepedulian terhadap lingkungan sosial dan amal. Selain itu Wanita juga memiliki korelasi positif dengan CSR Spending dikarenakan lebih generous dalam overinvestment. Menurut (Yoomeidinar et al., 2020), hasil penelitian di Indonesia dapat berbeda dengan negara-negara lainnya khususnya dikarenakan masih adanya diskriminasi gender. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesetaraan gender di Indonesia sudah cukup meningkat dikarenakan partisipasi direktur Wanita yang sudah dapat membawa hasil yang baik.

3.      Pengaruh Board Educational Background terhadap CSR Spending

Berdasarkan hasil analisa, variabel board educational background yang diwakili oleh jumlah CEO yang berkuliah di luar negeri dan memiliki tingkat Pendidikan S2 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CSR Spending. Hal ini menekankan bahwa H3 dapat diterima. hasil ini berjalan sejalan dengan (Chang et al., 2017b), (Zhuang et al., 2018) dan (Katmon et al., 2019b). Hal ini mengartikan bahwa dengan adanya pengetahuan yang lebih tinggi dengan pendidikan yang lebih tinggi dapat memberikan kontribusi positif terhadap kepedulian terhadap lingkungan khususnya kepada CSR Spending.

4.      Pengaruh Firm IPO Age terhadap CSR Spending

Berdasarkan hasil analisa, variabel Firm IPO Age yang diwakilkan oleh umur dari perusahaan memberikan hasil positif dan signifikan terhadap CSR Spending dengan nilai sig sebesar 0,007. Hal ini menunjukan bahwa H4 dapat diterima. hasil penelitian sejalan dengan (Michelon et al., 2015), dimana dikatakan bahwa umur perusahaan berbanding lurus dengan CSR spending perusahaan serta (Margolis et al., 2009) juga menerangkan hal yang serupa bahwa dengan umur yang lebih matang dan dewasa, perusahaan mampu berkembang menjadi lebih baik khususnya dalam memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

5.      Pengaruh control variables terhadap CSR Spending

Berdasarkan hasil analisa, variabel-variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu asset, equity, profit dan industry type memiliki pengaruh terhadap CSR Spending. Asset, equity dan profit memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,304, 0,69 dan 0,33 serta nilai sig sebesar 0,020, 0,00 dan 0,000. Ketiganya memiliki hubungan signifikan kepada CSR spending. Oleh sebab itu dpat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki resource equity lebih banyak serta perusahan yang memiliki profit lebih tinggi dapat meningkatkan CSR Spending mereka. Hal ini dapat disebabkan pengalokasian dana kepada asset yang berbeda dan bukan kepada CSR. Selanjutnya terhadap variabel industry type dapat dilihat bahwa industry dengan kode 4 yaitu industry Consumer Non-Cyclical dan industri dengan kode 5 memiliki pengaruh signifikan terhadap CSR spending. Hal ini menunjukan bahwa adanya perbedaan pengaruh dan hasil antar industri.

 

Kesimpulan

Penelitian ini menganalisis hubungan antara berbagai faktor yang memengaruhi CSR Spending pada perusahaan publik di Indonesia, yang berasal dari berbagai sektor industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur CEO, atau Board Age, memiliki dampak positif yang signifikan terhadap CSR Spending. CEO yang lebih muda cenderung lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, sehingga memengaruhi CSR Spending perusahaan. Selain itu, kehadiran wanita di dewan direksi, yang diwakili oleh Board Gender Diversity, juga memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap CSR Spending, meskipun tantangan kesetaraan gender masih ada di Indonesia. Latar belakang pendidikan anggota dewan direksi, atau Board Educational Background, juga terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan pada CSR Spending, menekankan pentingnya pendidikan dalam menciptakan dampak positif terhadap masyarakat dan perusahaan. Selain itu, umur perusahaan, atau Firm IPO Age, juga memengaruhi CSR Spending, menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih matang cenderung lebih sadar akan tanggung jawab sosial mereka. Variabel kontrol seperti aset, ekuitas, laba, dan jenis industri juga memainkan peran dalam pengaruh terhadap CSR Spending. Perusahaan dengan aset yang lebih besar mungkin memiliki korelasi negatif karena alokasi prioritas yang berbeda. Industri sektor konsumen, khususnya sektor konsumsi siklis dan non-siklis, memiliki dampak positif yang signifikan pada CSR Spending, mungkin karena perhatian lebih besar dari masyarakat terhadap perusahaan di sektor ini. Secara keseluruhan, meningkatnya CSR Spending dapat meningkatkan CSR disclosure dan transparansi, sementara juga memberikan sinyal positif kepada investor tentang kinerja perusahaan.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abu Qa�dan, M. B., & Suwaidan, M. S. (2019). Board composition, ownership structure and corporate social responsibility disclosure: the case of Jordan. Social Responsibility Journal, 15(1), 28�46. https://doi.org/10.1108/SRJ-11-2017-0225

 

Adams, R. B., & Funk, P. (2012). Beyond the Glass Ceiling: Does Gender Matter? Management Science, 58(2), 219�235. https://doi.org/10.1287/mnsc.1110.1452

 

Agustina, L., & Clara, A. (2021). An Investigation of IPOs Initial Performance in Indonesian Market. Global Business Review, 097215092097664. https://doi.org/10.1177/0972150920976640

 

Ahmad, N. (2017). Board Independence and Corporate Social Responsibility (CSR) Reporting in Malaysia. Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 11(2). https://doi.org/10.14453/aabfj.v11i2.5

 

Alazzani, A., Hassanein, A., & Aljanadi, Y. (2017). Impact of gender diversity on social and environmental performance: evidence from Malaysia. Corporate Governance: The International Journal of Business in Society, 17(2), 266�283. https://doi.org/10.1108/CG-12-2015-0161

 

Alazzani, A., Wan-Hussin, W. N., & Jones, M. (2019). Muslim CEO, women on boards and corporate responsibility reporting: some evidence from Malaysia. Journal of Islamic Accounting and Business Research, 10(2), 274�296. https://doi.org/10.1108/JIABR-01-2017-0002

 

Alifah, S. (2021). Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia Untuk Mengejar Ketertinggalan Dari Negara Lain. Cermin: Jurnal Penelitian, 5(1), 113. https://doi.org/10.36841/cermin_unars.v5i1.968

 

Asker, J., Farre-Mensa, J., & Ljungqvist, A. (2015). Corporate Investment and Stock Market Listing: A Puzzle? Review of Financial Studies, 28(2), 342�390. https://doi.org/10.1093/rfs/hhu077

 

Asmeri, R., Alvionita, T., & Gunardi, A. (2017). CSR Disclosures in the Mining Industry: Empirical Evidence from Listed Mining Firms in Indonesia. Indonesian Journal of Sustainability Accounting and Management, 1(1), 16. https://doi.org/10.28992/ijsam.v1i1.23

 

Baatwah, S. R., Al-Qadasi, A. A., Al-Shehri, A. M., & Derouiche, I. (2022). Corporate social responsibility budgeting and spending during COVID�19 in Oman: A humanitarian response to the pandemic. Finance Research Letters, 47, 102686. https://doi.org/10.1016/j.frl.2022.102686

 

Badulescu, A., Badulescu, D., Saveanu, T., & Hatos, R. (2018). The Relationship between Firm Size and Age, and Its Social Responsibility Actions�Focus on a Developing Country (Romania). Sustainability, 10(3), 805. https://doi.org/10.3390/su10030805

 

Barney, J. (1991). Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journal of Management, 17(1), 99�120. https://doi.org/10.1177/014920639101700108

 

Beji, R., Yousfi, O., Loukil, N., & Omri, A. (2021). Board Diversity and Corporate Social Responsibility: Empirical Evidence from France. Journal of Business Ethics, 173(1), 133�155. https://doi.org/10.1007/s10551-020-04522-4

 

Bertrand, M., & Schoar, A. (2003). Managing with Style: The Effect of Managers on Firm Policies. The Quarterly Journal of Economics, 118(4), 1169�1208. https://doi.org/10.1162/003355303322552775

 

Betz, M., O�Connell, L., & Shepard, J. M. (1989). Gender differences in proclivity for unethical behavior. Journal of Business Ethics, 8(5), 321�324. https://doi.org/10.1007/BF00381722

 

Bolourian, S., Angus, A., & Alinaghian, L. (2021). The impact of corporate governance on corporate social responsibility at the board-level: A critical assessment. Journal of Cleaner Production, 291, 125752. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.125752

 

Bowen, H. R. (2013). Social Responsibilities of the Businessman. University of Iowa Press. https://doi.org/10.2307/j.ctt20q1w8f

 

Byron, K., & Post, C. (2016a). Women on Boards of Directors and Corporate Social Performance: A Meta-Analysis. Corporate Governance: An International Review, 24(4), 428�442. https://doi.org/10.1111/corg.12165

 

Byron, K., & Post, C. (2016b). Women on Boards of Directors and Corporate Social Performance: A Meta-Analysis. Corporate Governance: An International Review, 24(4), 428�442. https://doi.org/10.1111/corg.12165

 

Chang, Y. K., Oh, W.-Y., Park, J. H., & Jang, M. G. (2017a). Exploring the Relationship between Board Characteristics and CSR: Empirical Evidence from Korea. Journal of Business Ethics, 140(2), 225�242. https://doi.org/10.1007/s10551-015-2651-z

 

Chang, Y. K., Oh, W.-Y., Park, J. H., & Jang, M. G. (2017b). Exploring the Relationship between Board Characteristics and CSR: Empirical Evidence from Korea. Journal of Business Ethics, 140(2), 225�242. https://doi.org/10.1007/s10551-015-2651-z

 

Chemmanur, T. J., & Fulghieri, P. (1999). A Theory of the Going-Public Decision. Review of Financial Studies, 12(2), 249�279. https://doi.org/10.1093/rfs/12.2.249

 

Chen, G., Crossland, C., & Huang, S. (2016). Female board representation and corporate acquisition intensity. Strategic Management Journal, 37(2), 303�313. https://doi.org/10.1002/smj.2323

 

Chen, W. (Tina), Zhou, G. (Stephen), & Zhu, X. (Kevin). (2019). CEO tenure and corporate social responsibility performance. Journal of Business Research, 95, 292�302. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2018.08.018

 

Clarkson, P. M., Fang, X., Li, Y., & Richardson, G. (2013). The relevance of environmental disclosures: Are such disclosures incrementally informative? Journal of Accounting and Public Policy, 32(5), 410�431. https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2013.06.008

 

Colakoglu, N., Eryilmaz, M., & Mart�nez-Ferrero, J. (2021). Is board diversity an antecedent of corporate social responsibility performance in firms? A research on the 500 biggest Turkish companies. Social Responsibility Journal, 17(2), 243�262. https://doi.org/10.1108/SRJ-07-2019-0251

 

Cruz, C., Justo, R., & De Castro, J. O. (2012). Does family employment enhance MSEs performance? Journal of Business Venturing, 27(1), 62�76. https://doi.org/10.1016/j.jbusvent.2010.07.002

 

De Vaus, D., & de Vaus, D. (2013). Surveys in Social Research. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203519196

 

Delmas, M. A., Etzion, D., & Nairn-Birch, N. (2013). Triangulating Environmental Performance: What Do Corporate Social Responsibility Ratings Really Capture? Academy of Management Perspectives, 27(3), 255�267. https://doi.org/10.5465/amp.2012.0123

 

Dewatripont, M., Jewitt, I., & Tirole, J. (1999). The Economics of Career Concerns, Part II: Application to Missions and Accountability of Government Agencies. Review of Economic Studies, 66(1), 199�217. https://doi.org/10.1111/1467-937X.00085

 

Dezs�, C. L., & Ross, D. G. (2012). Does female representation in top management improve firm performance? A panel data investigation. Strategic Management Journal, 33(9), 1072�1089. https://doi.org/10.1002/smj.1955

 

Ellul, A., & Pagano, M. (2006). IPO Underpricing and After-Market Liquidity. Review of Financial Studies, 19(2), 381�421. https://doi.org/10.1093/rfs/hhj018

 

Francoeur, C., Labelle, R., & Sinclair-Desgagn�, B. (2008). Gender Diversity in Corporate Governance and Top Management. Journal of Business Ethics, 81(1), 83�95. https://doi.org/10.1007/s10551-007-9482-5

 

Galbreath, J. (2011a). Are there gender-related influences on corporate sustainability? A study of women on boards of directors. Journal of Management & Organization, 17(1), 17�38. https://doi.org/10.5172/jmo.2011.17.1.17

 

Goergen, M., Limbach, P., & Scholz, M. (2015). Mind the gap: The age dissimilarity between the chair and the CEO. Journal of Corporate Finance, 35, 136�158. https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2015.08.011

 

Hafsi, T., & Turgut, G. (2013). Boardroom Diversity and its Effect on Social Performance: Conceptualization and Empirical Evidence. Journal of Business Ethics, 112(3), 463�479. https://doi.org/10.1007/s10551-012-1272-z

 

Hambrick, D. C., & Mason, P. A. (1984). Upper Echelons: The Organization as a Reflection of Its Top Managers. Academy of Management Review, 9(2), 193�206. https://doi.org/10.5465/amr.1984.4277628

 

Haniffa, R. M., & Cooke, T. E. (2005). The impact of culture and governance on corporate social reporting. Journal of Accounting and Public Policy, 24(5), 391�430. https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2005.06.001

 

Harris, M., & RAVIV, A. (1991). The Theory of Capital Structure. The Journal of Finance, 46(1), 297�355. https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1991.tb03753.x

 

He, H., & Harris, L. (2020). The impact of Covid-19 pandemic on corporate social responsibility and marketing philosophy. Journal of Business Research, 116, 176�182. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.05.030

 

Hickman, L. E. (2020). Information asymmetry in CSR reporting: publicly-traded versus privately-held firms. Sustainability Accounting, Management and Policy Journal, 11(1), 207�232. https://doi.org/10.1108/SAMPJ-12-2018-0333

 

Hillman, A. J., & Dalziel, T. (2003). Boards of Directors and Firm Performance: Integrating Agency and Resource Dependence Perspectives. Academy of Management Review, 28(3), 383�396. https://doi.org/10.5465/amr.2003.10196729

 

Hillman, A. J., Shropshire, C., & Cannella, A. A. (2007a). Organizational Predictors of Women on Corporate Boards. Academy of Management Journal, 50(4), 941�952. https://doi.org/10.5465/amj.2007.26279222

 

Hillman, A. J., Shropshire, C., & Cannella, A. A. (2007b). Organizational Predictors of Women on Corporate Boards. Academy of Management Journal, 50(4), 941�952. https://doi.org/10.5465/amj.2007.26279222

 

Hox, J. J., & Boeije, H. R. (2005). Data Collection, Primary vs. Secondary. In Encyclopedia of Social Measurement (pp. 593�599). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B0-12-369398-5/00041-4

 

Hsu, W.-T., Chen, H.-L., & Cheng, C.-Y. (2013a). Internationalization and firm performance of SMEs: The moderating effects of CEO attributes. Journal of World Business, 48(1), 1�12. https://doi.org/10.1016/j.jwb.2012.06.001

 

Hsu, W.-T., Chen, H.-L., & Cheng, C.-Y. (2013b). Internationalization and firm performance of SMEs: The moderating effects of CEO attributes. Journal of World Business, 48(1), 1�12. https://doi.org/10.1016/j.jwb.2012.06.001

 

Huang, J., & Kisgen, D. J. (2013). Gender and corporate finance: Are male executives overconfident relative to female executives? Journal of Financial Economics, 108(3), 822�839. https://doi.org/10.1016/j.jfineco.2012.12.005

 

Jamali, D., & Mirshak, R. (2007). Corporate Social Responsibility (CSR): Theory and Practice in a Developing Country Context. Journal of Business Ethics, 72(3), 243�262. https://doi.org/10.1007/s10551-006-9168-4

 

Javidan, M., Bullough, A., & Dibble, R. (2016). Mind the Gap: Gender Differences in Global Leadership Self-Efficacies. Academy of Management Perspectives, 30(1), 59�73. https://doi.org/10.5465/amp.2015.0035

 

Jo, H., & Harjoto, M. A. (2011). Corporate Governance and Firm Value: The Impact of Corporate Social Responsibility. Journal of Business Ethics, 103(3), 351�383. https://doi.org/10.1007/s10551-011-0869-y

 

John, J. S., Sudiono, R. R., Haryono, L., & Adelina, Y. E. (2020). The Diversity of Board of Directors Characteristics and Firm Value. Journal of Applied Accounting and Taxation, 5(2), 233�245. https://doi.org/10.30871/jaat.v5i2.2405

 

Kagzi, M., & Guha, M. (2018). Does board demographic diversity influence firm performance? Evidence from Indian-knowledge intensive firms. Benchmarking: An International Journal, 25(3), 1028�1058. https://doi.org/10.1108/BIJ-07-2017-0203

 

Katmon, N., Mohamad, Z. Z., Norwani, N. M., & Farooque, O. Al. (2019a). Comprehensive Board Diversity and Quality of Corporate Social Responsibility Disclosure: Evidence from an Emerging Market. Journal of Business Ethics, 157(2), 447�481. https://doi.org/10.1007/s10551-017-3672-6

 

Katmon, N., Mohamad, Z. Z., Norwani, N. M., & Farooque, O. Al. (2019b). Comprehensive Board Diversity and Quality of Corporate Social Responsibility Disclosure: Evidence from an Emerging Market. Journal of Business Ethics, 157(2), 447�481. https://doi.org/10.1007/s10551-017-3672-6

 

Kumar Adhikary, B., & Kumar Mitra, R. (2023). Does Board Structure Matter in CSR Spending of Commercial Banks? Empirical Evidence from an Emerging Economy. https://doi.org/10.5772/intechopen.105589

 

Li, S., Yang, R., & Zhou, J. (2022). Stock market restrictions and corporate social responsibility: Evidence from IPO suspension in China. China Journal of Accounting Research, 15(1), 100220. https://doi.org/10.1016/j.cjar.2021.100220

 

Maksimovic, V., & Pichler, P. (2001). Technological Innovation and Initial Public Offerings. Review of Financial Studies, 14(2), 459�494. https://doi.org/10.1093/rfs/14.2.459

 

Margaretha, F., & Isnaini, R. (2014). Board Diversity and Gender Composition on Corporate Social Responsibility and Firm Reputation In Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 16(1). https://doi.org/10.9744/jmk.16.1.1-8

 

Margolis, J. D., Elfenbein, H. A., & Walsh, J. P. (2009). Does it pay to be Good...And Does it Matter? A Meta-Analysis of the Relationship between Corporate Social and Financial Performance. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.1866371

 

Mat Roni, S., Merga, M. K., & Morris, J. E. (2020). Conducting Quantitative Research in Education. Springer Singapore. https://doi.org/10.1007/978-981-13-9132-3

 

McIntyre, M. L., Murphy, S. A., & Mitchell, P. (2007). The top team: examining board composition and firm performance. Corporate Governance: The International Journal of Business in Society, 7(5), 547�561. https://doi.org/10.1108/14720700710827149

 

Michelon, G., Pilonato, S., & Ricceri, F. (2015). CSR reporting practices and the quality of disclosure: An empirical analysis. Critical Perspectives on Accounting, 33, 59�78. https://doi.org/10.1016/j.cpa.2014.10.003

 

Mukherjee, A., & Bird, R. (2016). Analysis of mandatory CSR expenditure in India: a survey. International Journal of Corporate Governance, 7(1), 32. https://doi.org/10.1504/IJCG.2016.077982

 

Namazi, M., & Namazi, N.-R. (2016). Conceptual Analysis of Moderator and Mediator Variables in Business Research. Procedia Economics and Finance, 36, 540�554. https://doi.org/10.1016/S2212-5671 (16)30064-8

 

Nayenggita, G. B., Raharjo, S. T., & Resnawaty, R. (2019). Praktik Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia. Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 61. https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23119

 

Oh, W. Y., Chang, Y. K., & Martynov, A. (2011). The Effect of Ownership Structure on Corporate Social Responsibility: Empirical Evidence from Korea. Journal of Business Ethics, 104(2), 283�297. https://doi.org/10.1007/s10551-011-0912-z

 

Olthuis, B. R., & van den Oever, K. F. (2020). The board of directors and CSR: How does ideological diversity on the board impact CSR? Journal of Cleaner Production, 251, 119532. https://doi.org/10.1016/J.JCLEPRO.2019.119532

 

Ozdemir, O., Kizildag, M., Dogru, T., & Demirer, I. (2021). Corporate social responsibility and financial performance: Does board diversity matter? Journal of Global Business Insights, 6(2), 98�116. https://doi.org/10.5038/2640-6489.6.2.1169

 

Pangestika, S., & Widiastuti, H. (2017). Pengaruh Media Exposure dan Kepemilikan Asing Terhadap Corporate Social Responsibility Expenditure dan Corporate Social Responsibility Disclosure. Reviu Akuntansi Dan Bisnis Indonesia, 1(1). https://doi.org/10.18196/rab.010108

 

P�stor, Ľ., Sinha, M., & Swaminathan, B. (2008). Estimating the Intertemporal Risk-Return Tradeoff Using the Implied Cost of Capital. The Journal of Finance, 63(6), 2859�2897. https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.2008.01415.x

 

Post, C., & Byron, K. (2015). Women on Boards and Firm Financial Performance: A Meta-Analysis. Academy of Management Journal, 58(5), 1546�1571. https://doi.org/10.5465/amj.2013.0319

 

Post, C., Rahman, N., & Rubow, E. (2011a). Green Governance: Boards of Directors� Composition and Environmental Corporate Social Responsibility. Business & Society, 50(1), 189�223. https://doi.org/10.1177/0007650310394642

 

Post, C., Rahman, N., & Rubow, E. (2011b). Green Governance: Boards of Directors� Composition and Environmental Corporate Social Responsibility. Business & Society, 50(1), 189�223. https://doi.org/10.1177/0007650310394642

 

Purbawangsa, I. B. A., Solimun, S., Fernandes, A. A. R., & Mangesti Rahayu, S. (2019). Corporate governance, corporate profitability toward corporate social responsibility disclosure and corporate value (comparative study in Indonesia, China and India stock exchange in 2013-2016). Social Responsibility Journal, 16(7), 983�999. https://doi.org/10.1108/SRJ-08-2017-0160

 

Ramdhony, D., Rashid, A., & Gow, J. (2021). Do gender-diverse boards over-invest in corporate social responsibility (CSR)? Gender, Technology and Development, 25(1), 43�67. https://doi.org/10.1080/09718524.2021.1880038

 

Rao, K., & Tilt, C. (2016a). Board Composition and Corporate Social Responsibility: The Role of Diversity, Gender, Strategy and Decision Making. Journal of Business Ethics, 138(2), 327�347. https://doi.org/10.1007/s10551-015-2613-5

 

Rao, K., & Tilt, C. (2016b). Board diversity and CSR reporting: an Australian study. Meditari Accountancy Research, 24(2), 182�210. https://doi.org/10.1108/MEDAR-08-2015-0052

 

R.L., M. (2021). Ownership structure and corporate social responsibility in India: empirical investigation of an emerging market. Review of International Business and Strategy, 31(4), 540�555. https://doi.org/10.1108/RIBS-07-2020-0077

 

Rosser, A., & Edwin, D. (2010). The politics of corporate social responsibility in Indonesia. The Pacific Review, 23(1), 1�22. https://doi.org/10.1080/09512740903398314

 

Rusmanto, T., & Williams, C. (2015). Compliance Evaluation on CSR Activities Disclosure in Indonesian Publicly Listed Companies. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 172, 150�156. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.348

 

Sanan, N. K. (2018). Influence of board characteristics on CSR: a study of Indian firms. International Journal of Corporate Governance, 9(3), 300. https://doi.org/10.1504/IJCG.2018.094516

 

Shankar Shaw, T., Raithatha, M., Krishnan, G. V., & Cordeiro, J. J. (2021). Did mandatory CSR compliance impact accounting Conservatism? Evidence from the Indian Companies Act 2013. Journal of Contemporary Accounting & Economics, 17(3), 100280. https://doi.org/10.1016/j.jcae.2021.100280

 

Stockemer, D. (2019). Quantitative Methods for the Social Sciences. Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-99118-4

 

Suttipun, M., Lakkanawanit, P., Swatdikun, T., & Dungtripop, W. (2021). The Impact of Corporate Social Responsibility on the Financial Performance of Listed Companies in Thailand. Sustainability, 13(16), 8920. https://doi.org/10.3390/su13168920

 

Sweeney, L., & Coughlan, J. (2008). Do different industries report Corporate Social Responsibility differently? An investigation through the lens of stakeholder theory. Journal of Marketing Communications, 14(2), 113�124. https://doi.org/10.1080/13527260701856657

 

Tanjung, M. (2020). A cross-firm analysis of corporate governance compliance and performance in Indonesia. Managerial Auditing Journal, 35(5), 621�643. https://doi.org/10.1108/MAJ-06-2019-2328

 

Tavanti, M., & Werhane, P. H. (2013). On complacency, corporate cliffs and power distance: global leadership ethics from gender and cultural studies perspectives. Leadership and the Humanities, 1(1), 22�30. https://doi.org/10.4337/lath.2013.01.02

 

Ullah, I., Majeed, M. A., & Fang, H.-X. (2021). Female CEOs and corporate investment efficiency: Evidence from China. Borsa Istanbul Review, 21(2), 161�174. https://doi.org/10.1016/j.bir.2020.09.010

 

Umar, U. H., Jibril, A. I., & Musa, S. (2022). Board attributes and CSR expenditure before and during COVID-19. Journal of Financial Reporting and Accounting. https://doi.org/10.1108/JFRA-05-2022-0197

 

Wang, J., & Coffey, B. S. (1992). Board composition and corporate philanthropy. Journal of Business Ethics, 11(10), 771�778. https://doi.org/10.1007/BF00872309

 

Ward, A. M., & Forker, J. (2017). Financial Management Effectiveness and Board Gender Diversity in Member-Governed, Community Financial Institutions. Journal of Business Ethics, 141(2), 351�366. https://doi.org/10.1007/s10551-015-2699-9

 

Westphal, J. D., & Milton, L. P. (2000). How Experience and Network Ties Affect the Influence of Demographic Minorities on Corporate Boards. Administrative Science Quarterly, 45(2), 366�398. https://doi.org/10.2307/2667075

 

Widiastuty, E., & Soewarno, N. (2019). CSR Expenditure and Company Performance: Charity or Signal? Evidence from Indonesia. Quality Innovation Prosperity, 23(3), 22. https://doi.org/10.12776/qip.v23i3.1273

 

Withisuphakorn, P., & Jiraporn, P. (2016). The effect of firm maturity on corporate social responsibility (CSR): do older firms invest more in CSR? Applied Economics Letters, 23(4), 298�301. https://doi.org/10.1080/13504851.2015.1071464

 

Yusof, S. M., Nordin, N. A., Jais, M., & Sahari, S. (2019). Impact of Board Diversity on Corporate Social Responsibility (CSR) on Malaysian Public Listed Companies. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 9(7). https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v9-i7/6209

 

Zahid, M., Rahman, H. U., Ali, W., Khan, M., Alharthi, M., Imran Qureshi, M., & Jan, A. (2020). Boardroom gender diversity: Implications for corporate sustainability disclosures in Malaysia. Journal of Cleaner Production, 244, 118683. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.118683

 

Zhang, J. Q., Zhu, H., & Ding, H. (2013). Board Composition and Corporate Social Responsibility: An Empirical Investigation in the Post Sarbanes-Oxley Era. Journal of Business Ethics, 114(3), 381�392. https://doi.org/10.1007/s10551-012-1352-0

 

Zhuang, Y., Chang, X., & Lee, Y. (2018). Board Composition and Corporate Social Responsibility Performance: Evidence from Chinese Public Firms. Sustainability, 10(8), 2752. https://doi.org/10.3390/su10082752

Copyright holder:

Octavio Reinhart Susanto, Fransisca Sharon Primettayuri (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: