Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 10, Oktober
2023
ANALISIS
TINGKAT KEPUASAAN SMK TERHADAP PENDAMPINGAN POLITEKNIK NEGERI BALI PADA PROGRAM
SMK PUSAT KEUNGGULAN
I Gusti Agung Mas
Krisna Komala Sari*, I Gde Agus Jaya Sadguna, Agus
Adi Putrawan, Ni Made Sintya Rani
Politeknik Negeri Bali
Email:
[email protected], [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak
Politeknik Negeri Bali dinyatakan layak sebagai Perguruan Tinngi Vokasi pendamping
SMK Pusat Keunggulan karena
telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan akreditasi institusi B, memiliki rekam jejak bekerja
sama dengan DUDI sebanyak ratusan, dan memiliki program studi yang searah/selaras dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan oleh
SMK Pelaksana pendampingan ini salah satunya dilakukan oleh Politeknik Negeri
Bali dengan 10 SMK PK di Provinsi
Bali dan 10 SMK di luar Bali termasuk
NTT, NTB, dan Sulawesi Utara dan Selatan. Dari penelitian
diperoleh Tingkat Kepuasaan
SMK Terhadap Pendampingan Politeknik Negeri Bali Pada Program SMK Pusat Keunggulan Tahun 2021 sebesar 91,05% (Sangat Memuaskan).
Teknik analisis yang digunakan
adalah importance performance analysis, Customer
Satisfaction Index. Indikator dari
Pendampingan Politeknik
Negeri Bali yang perlu dipertahankan
untuk meningkatkan kepuasaan SMK adalah Pendampingan pemenuhan 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan implementasi link and match dengan
dunia kerja (Q2), Fasilitasi
dan/atau pelatihan pelaksanaan in house training (IHT) kepada
kepala sekolah dan guru di
SMK pelaksana Program SMK Pusat keunggulan,
serta pengawas sekolah (Q3)
Kata
Kunci: Analisis Pemahaman, Kepedulian Environmental
Accounting, Pengelolaan Limbah
Medis
Abstract
This
research aims to analyze the understanding and concern of environmental
accounting for medical waste management at the Plawad
Karawang Community Health Center. This research method uses qualitative data
collection techniques using observation, interviews and documentation. The
results of this research are that the Plawad
Community Health Center has an understanding and concern for protecting and
maintaining the surrounding environment, by minimizing and preventing the
negative impact of the waste produced, whether by managing medical waste or
being an example for people who visit the Plawad
Community Health Center by providing domestic trash cans. or also called
household waste (non-medical waste), and medical waste, as well as B3 waste. Plawad Community Health Center has not fully implemented
environmental accounting, but the Community Health Center has incurred costs
incurred from operational activities related to environmental maintenance.
Keywords: Understanding Analysis,
Environmental Accounting Concern, Medical Waste Management
PENDAHULUAN
Program SMK PK (Pusat Keunggulan)
pada tahun 2021 tidak terlepas dari penguatan
program SMK sebelumnya, yakni
Revitalisasi SMK dan SMK CoE
(Center of Excellence). Program Revitalisasi Sekolah ini berdasarkan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan, sedangkan program SMK CoE dirilis pada Juli 2020. Revitalisasi SMK berfokus pada insentif bantuan fisik bagi SMK melalui lima sektor prioritas, yakni maritim, pariwisata, pertanian, industri kreatif, dan teknologi, dengan melibatkan pemerintah daerah setempat.
Sedangkan SMK CoE
berfokus pada pengembangan
SDM SMK untuk bisa mengimbas sekolah lain dengan insentif bantuan fisik dan nonfisik. Program SMK CoE yang menyertakan pelatihan kepala sekolah dan guru kejuruan ini memiliki
4 sektor prioritas utama, yakni pemesinan
dan konstruksi, ekonomi kreatif, hospitality, care services, serta
prioritas lain (kerja sama luar negeri). Selain harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah juga, kemampuan SDM (kapasitas kepala sekolah dan guru yang bersertifikat)
turut menjadi salah satu kriteria seleksi
pada program ini.
SMK Pusat Keunggulan (SMK PK)
merupakan program pengembangan
SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatkan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK Lainnya.
SMK Pusat Keunggulan (SMK PK)
adalah SMK yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten pada kompetensi keahlian tertentu dan terserap di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja serta dapat melanjutkan
ke jenjang pendidikan tinggi, melalui program penyelarasan pendidikan vokasi secara sistematik dan menyeluruh dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja serta berfungsi
sebagai pusat keunggulan, peningkatan kualitas dan rujukan bagi SMK lainnya.
Inovasi untuk mendorong program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan adalah pendampingan dari perguruan tinggi (PT). Kolaborasi dengan pendidikan tinggi, akan memberikan
pengalaman tersendiri bagi SMK di dalam memperluas jejaring dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) sebagai mitra pembelajarannya. Adapun peran institusi pendamping SMK PK yakni, melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan
Program SMK Pusat Keunggulan, menganalisa
kekuatan dan kelemahan, serta mengembangkan potensi yang ada di sekolah, baik sumber
daya manusia maupun sumber daya
lainnya, untuk mencapai tujuan Program SMK Pusat
Keunggulan.
Selanjutnya,
mendampingi sekolah dalam mencapai target luaran, hasil dan dampak (output, outcome, impact) yang diinginkan
serta menjadi perpanjangan tangan Kemendikbud dalam melakukan Program Oversight. Salah satu
dukungan penting terhadap program SMK Pusat Keunggulan
ini adalah terjadinya sinergi antarjenjang yang ditempuh melalui pendampingan oleh perguruan tinggi, mencakup aspek perencanaan dan pengelolaan
program SMK Pusat Keunggulan. �Perguruan
tinggi dengan pengalaman dan rekam jejak yang baik, didorong ikut membantu
mempercepat akses SMK untuk bermitra dengan dunia kerja, serta memperkuat perencanaan dan pengelolaan
program.
Program ini juga turut menjaga kesinambungan perguruan tinggi vokasi dan SMK dalam pengembangan kepakaran dan kompetensi keahlian serta jejaring. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diantaranya: (1) Perguruan Tinggi dengan akreditasi institusi minimal
B/Baik Sekali, dengan
minimal usia pendirian 15 tahun; (2) Memiliki rekam jejak bekerja
sama dengan DUDI dengan ruang lingkup
minimal 5; dan (3) Memiliki prodi
yang searah/selaras dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan di SMK.
Politeknik
Negeri Bali dinyatakan layak
sebagai Perguruan Tinngi Vokasi pendamping
SMK Pusat Keunggulan karena
telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan akreditasi institusi B, memiliki rekam jejak bekerja
sama dengan DUDI sebanyak ratusan, dan memiliki program studi yang searah/selaras dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan oleh
SMK.
Berdasarkan kriteria yang telah dipenuhi tersebut, Politeknik Negeri Bali ditetapkan
sebagai perguruan tinggi pendamping melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21/d/o/2021 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Sebagai Pelaksana Pendampingan Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2021 Seperti diketahui bahwa SMK Pusat Keunggulan (SMK
PK) adalah program pengembangan
SMK yang berfokus pada kompetensi
keahlian tertentu untuk meningkatkan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang bermuara kepada terwujudnya SMK yang menjadi rujukan dan juga sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya. Untuk itu juga dibarengi dengan program pendampingan yang dirancang untuk membantu SMK PK dalam pencapaian output.
Pelaksana pendampingan ini salah satunya dilakukan oleh Politeknik Negeri Bali dengan 10
SMK PK di Provinsi Bali dan 10 SMKdi
luar Bali termasuk NTT,
NTB, dan Sulawesi Utara dan Selatan. Pendampingan PNB tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan
kualitas SMK, sehingga SMK
yang didampingi oleh PNB merasa
puas atas pelayanan pendampingan selama program SMK PK ini. Kepuasan dimaknai sebagai reaksi perilaku sesudah menerima jasa pelayanan
yang diberikan oleh PNB. Menurut
Sadono, (2014) Kepuasaan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pemanfaatan ulang yang sifatnya terus-menerus terhadap jasa yang sama dan akan mempengaruhi
penyampaian pesan dan kesan kepada orang lain tentang pelayanan yang diberikan.
Kepuasan atau ketidakpuasan dari masyarakat ditentukan oleh persepsi dan harapan masyarakat. Persepsi terhadap produk atau pelayanan
sendiri dipengaruhi oleh pengalaman masyarakat saat mencoba produk
atau menerima suatu pelayanan. Kepuasan masyarakat terhadap suatu jasa ditentukan oleh tingkat kepentingan masyarakat sebelum menggunakannya, dibandingkan dengan hasil persepsi
masyarakat terhadap jasa tersebut setelah
masyarakat merasakan kinerja jasa tersebut.
Kepuasan terhadap pendampingan SMK pada
program SMK PK ini menjadi pertimbangan yang sangat penting serta menjadi self-evaluation dan
feed back bagi PNB. Hal ini berkaitan dengan
program SMK PK tahun 2022, dimana
PNB mengajukan diri untuk mendampingi kembali SMK-SMK yang memperoleh hibah di tahun ini. Kepuasaan ini dilihat dari
Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan
Tahun 2021 yang meliputi 1)
Pelaksanaan koordinasi dengan unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, perguruan tinggi lainnya, dinas 5endidikan provinsi, dan dinas terkait; 2) Pendampingan pemenuhan 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan implementasi link
and match dengan dunia kerja;
3) Fasilitasi dan/atau pelatihan pelaksanaan in house
training (IHT) kepada kepala
sekolah dan guru di SMK pelaksana
Program SMK Pusat keunggulan, serta
pengawas sekolah; 4) Fasilitasi implementasi pembelajaran berbasis komunitas kepada kepala sekolah dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat keunggulan,
serta pengawas sekolah; 5) Pendampingan kepala sekolah di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan
dalam����������� penyusunan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan
SMK; 6) Pendampingan penggunaan
teknologi bagi kepala sekolah dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan;
7) Penyusunan, pemantauan, evaluasi, dan pelaksanaan tindak lanjut capaian
pembelajaran di SMK pelaksana
Program SMK Pusat Keunggulan.
Metode Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi
di SMK-SMK yang didampingi oleh Politeknik
Negeri Bali pada program SMK Pusat Keunggulan tahun 2021. Adapun lama penelitian
yang direncanakan adalah selama empat bulan
(April 2022-Agustus 2022). Populasi dalam sebuah penelitian
adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu. Pada penelitian ini populasi adalah
SMK�SMK yang didampingi oleh Politeknik
Negeri Bali pada program SMK Pusat Keunggulan tahun 2021.
Pendampingan ini dilakukan oleh Politeknik Negeri Bali dengan 10
SMK PK di Provinsi Bali dan 10 SMK di luar Bali termasuk NTT, NTB, dan
Sulawesi Utara dan Selatan sehingga populasi dari peneilitian
ini sebanyak 40 orang diambil dari 20 SMK yang terdiri dari Kepala
Sekolah dan PIC program SMK PK tahun
2021. Adapun tahapan analisis
data yang diterapkan pada penelitian
ini adalah:
1. Uji Validitas
dan Reliabilitas
Pada tahapan
ini kuesioner yang digunakan akan diuji apakah telah
valid dan reliabel sebagai alat pengumpulan data pada penelitian ini.
2. Melakukan
Importance Performance Analysis pendampingandengan cara menghitung nilai kepentingan (importance)
variable menurut masyarakat
lalu mengukur nilai kinerja (performance) kopi biji salak yang dinilai oleh masyarakat. Nilai
importance dan performance kemudian dipetakan dalam diagram kartesius yang membagi hasil menjadi empat
kuadran yaitu kuadran I (keep up the good work/ pertahankan
prestasi) kuadran II
(possible overkill/ berlebihan), kuadran
III (low priority/ Prioritas Rendah),
dan kuadran IV (concentrate in here/ prioritas utama).
Adapun
tahapan dalam metode importance performance analysis adalah
sebagai berikut: a) Menentukan tingkat kesesuaian antara kepentingan dan tingkat kinerja dimensi. b) pendampingan melalui
perbandingan skor kinerja
dengan skor kepentingan. Hal ini dihitung dengan persamaan:
Keterangan:
TKi
= Tingkat kesesuaian
Xi = Skor penilaian tingkat kinerja atribut
Yi = Skor penilaian
tingkat kepentingan atributMenghitung rata-rata tingkat
kinerja dan rata-rata tingkat
kepentingan untuk setiap atribut dengan persamaan:
Keterangan:
= skor rata-rata
tingkat kinerja atribut
�� = skor rata-rata tingkat kepentingan atribut
����� = jumlah
responden
c) Menghitung rata-rata seluruh atribut tingkat kinerja dan tingkat kepentingan yang akan menjadi batas pada diagram kartesius
Keterangan:
= rata-rata skor tingkat kinerja produk seluruh faktor atribut
= rata-rata�� skor�� tingkat�� kepentingan�� seluruh�� faktor�� atribut�� yang memengaruhi dimensi kualitas produk
���������� K = banyaknya
atribut yang dapat memengaruhi kualitas kopi
d) Melakukan pemetaan ke dalam diagram kartesius untuk melihat posisi masing-masing atribut dimensi kualitas minuman produk kopi biji salak. Diagram kartesius dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan
tegagk lurus pada titik.
3) Menghitung Customer Satisfaction Index (CSI) kopi biji salak dengan
langkah sebagai berikut. a) Menentukan Mean
Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score (MSS), nilai
ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap atribut. Nilai MIS dan MSS
masing-masing dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut:
�Keterangan:
n = jumlah responden
yi
= nilai kepentingan atribut ke-i
�xi = nilai kinerja atribut
ke-i
b)
Menggunakan Weighted Factor (WF) fungsi
Mean Importance Score atau nilai
rata-rata tingkat kepentingan
(MISi) masing-masing atribut yang dinyatakan
dalam bentuk persen terhadap total Mean
Importance Score (MISi) untuk seluruh
atribut yang diuji. Nilai
WF dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut:
Keterangan:
MISi= Mean Importance
Score ke-i
c) Menggunakan
perhitungan Weighted Score (WS), fungsi
dari Mean Satisfaction Score dikalikan
dengan Weighted Factor (WF). Mean Satisfaction Score
(MSS) atau nilai rata-rata tingkat kepuasan diperoleh dari nilai rata-rata tingkat
performance atau nilai
rata-rata tingkat kinerja.
WSi
= MSSi. WFi
Keterangan:
MSSi
= Mean Satisfaction Score ke-i
WFi�� = Weighted Factor ke-i
d) Menggunakan
perhitungan Weighted Average Total (WAT), fungsi dari total Weighted Score
(WS) atribut ke-1 (a1) hingga
atribut ke-n (an)
WAT = WSa1 + WSa2 + � + WSan
Keterangan:
WSa =
Weighted Score
e) Melakukan
penghitungan Customer Satisfaction Index (CSI) yaitu fungsi dari
nilai Weighted Average (WA) dibagi
dengan Highest Scale (HS) atau
yang dinyatakan dalam bentuk persen. Skala maksimum diperoleh dari ukuran skala
likert yang dipergunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan pekerja.
Keterangan:
WA = Weighted Average
HS = Highest Scale (skala maksimum)
4. Menarik kesimpulan.
Hasil
dan Pembahasan
Uji
Validitas
Uji
validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan.
uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari item-item yang tersaji dalam kuesioner tersebut benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti hal
yang diteliti, yaitu Analisis Tingkat Kepuasaan SMK Terhadap Pendampingan Politeknik Negeri Bali Pada Program Smk
Pusat Keunggulan Tahun
2021. Uji Validitas Menurut
(Sugiyono, 2019), uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.
Tujuan
uji validitas untuk mengetahui sejauh mana ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dilaporkan oleh peneliti.
Keputusan suatu item valid atau
tidak valid menurut (Sugiyono, 2019) dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir
dengan skor total, bila korelasi r di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen
tersebut valid. Perhitungan
rumus tersebut menggunakan bantuan SPSS 25. Berikut hasil uji validitas item pernyataan. Uji validitas harapan dan persepsi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Hasil Uji Validitas Harapan Responden
Variabel |
Nilai |
Keputusan |
|
r Hitung |
rTabel (df=n-
2;0,05) |
||
H11 |
0,412 |
0,320 |
Valid |
H21 |
0,327 |
0,320 |
Valid |
H22 |
0,326 |
0,320 |
Valid |
H23 |
0,363 |
0,320 |
Valid |
H24 |
0,442 |
0,320 |
Valid |
H25 |
0,363 |
0,320 |
Valid |
H26 |
0,322 |
0,320 |
Valid |
H27 |
0,394 |
0,320 |
Valid |
H31 |
0,376 |
0,320 |
Valid |
H41 |
0,319 |
0,320 |
Valid |
H42 |
0,451 |
0,320 |
Valid |
H43 |
0,333 |
0,320 |
Valid |
H44 |
0,328 |
0,320 |
Valid |
H45 |
0,351 |
0,320 |
Valid |
H51 |
0,343 |
0,320 |
Valid |
H61 |
0,329 |
0,320 |
Valid |
H62 |
0,331 |
0,320 |
Valid |
H71 |
0,409 |
0,320 |
Valid |
H72 |
0,364 |
0,320 |
Valid |
H73 |
0,442 |
0,320 |
Valid |
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil uji validitas berdasarkan Harapan responden (SMK) mendapatkan nilai r hitung lebih besar dari
r tabel, sehingga seluruh item pertanyaan harapan dinyatakan valid.
Tabel 2 Hasil Uji Validitas Persepsi Responden
Variabel |
Nilai |
Keputusan |
|
r Hitung |
rTabel (df=n-
2;0,05) |
||
P11 |
0,331 |
0,320 |
Valid |
P21 |
0,373 |
0,320 |
Valid |
P22 |
0,343 |
0,320 |
Valid |
P23 |
0,393 |
0,320 |
Valid |
P24 |
0,448 |
0,320 |
Valid |
P25 |
0,470 |
0,320 |
Valid |
P26 |
0,347 |
0,320 |
Valid |
P27 |
0,396 |
0,320 |
Valid |
P31 |
0,347 |
0,320 |
Valid |
P41 |
0,461 |
0,320 |
Valid |
P42 |
0,394 |
0,320 |
Valid |
P43 |
0,329 |
0,320 |
Valid |
P44 |
0,349 |
0,320 |
Valid |
P45 |
0,324 |
0,320 |
Valid |
P51 |
0,329 |
0,320 |
Valid |
P61 |
0,325 |
0,320 |
Valid |
P62 |
0,321 |
0,320 |
Valid |
P71 |
0,541 |
0,320 |
Valid |
P72 |
0,490 |
0,320 |
Valid |
P73 |
0,483 |
0,320 |
Valid |
Tabel
diatas menunjukan bahwa hasil uji validitas berdasarkan Persepsi responden (SMK) mendapatkan nilai r hitung lebih besar
dari r tabel, sehingga seluruh item pertanyaan harapan dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Uji
reliabilitas ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kuisioner yang dibuat dapat dipercaya sebagai alat pengukur
data. Jadi apabila instrumen
tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama. responden
uji reliabilitas ini mengunakan teknik Cronbach Alpha dimana suatu instrumen
yang di katakan handal (reliabe) bila memiliki
koefisien kehandalan atau nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6 Berdasarkan hasil olah data dan pengujian reliabilitas dengan SPSS 25 didapatkan hasil sebagai berikut:
Hasil Uji Reliabilitas berdasarkan Persepsi Responden
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.677 |
20 |
Sumber: Data diolah, 2022
Dari
hasil uji reabilitas berdasarkan persepsi responden diperoleh nilai Cronbach�s Alpha sebesar
0.667 dari 20 butir pertanyaan dari kuisioner sehingga dapat dikatakan bahwa pertanyaan berdasarkan persepsi responden yang ada pada penelitian ini dinyatakan reliable karena nilai Cronbach�s Alpha lebih dari 0,6.
Hasil
Uji Reliabilitas berdasarkan
Harapan Responden
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.698 |
20 |
Sumber: Data diolah, 2022
Dari
hasil uji reabilitas berdasarkan harapan responden diperoleh nilai Cronbach�s Alpha sebesar
0.698 dari 20 butir pertanyaan dari kuisioner sehingga dapat dikatakan bahwa pertanyaan berdasarkan harapan responden yang ada pada penelitian ini dinyatakan reliable karena nilai Cronbach�s Alpha lebih dari 0,6.
A)������� Important
Performance Analysis (IPA)
Teknik
Important Performance Analysis (IPA) ini digunakan untuk mengetahui dimensi pendampingan yang mana saja yang perlu ditingkatkan dan perlu dipertahankan dalam pendampingan SMK oleh Politeknik Negeri Bali. Hasil kesenjangan
antara persepsi dan harapan serta letak
tiap-tiap indikator pada
diagram kartesius dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 1 berikut;
Tabel
3 Hasil Uji Kesenjangan (GAP) antara
Persepsi Dan Harapan (sub indikator
Pendampingan)
Atribut (Sub indikator) |
Harapan |
Persepsi |
GAP |
Keterangan |
RANK |
||||||||||||
|
Q11 |
|
|
4.20 |
|
|
4.33 |
|
|
0.13 |
|
|
Positif |
|
|
4 |
|
|
Q21 |
|
|
4.40 |
|
|
4.55 |
|
�0.15 |
����������� Positif������������� |
���������� 3���������� |
||||||
|
Q22 |
|
|
4.48 |
|
|
4.58 |
|
|
0.10 |
|
|
Positif |
|
|
7 |
|
|
Q23 |
|
|
4.53 |
|
|
4.58 |
|
|
0.05 |
|
|
Positif |
|
|
15 |
|
|
Q24 |
|
|
4.55 |
|
|
4.60 |
|
|
0.05 |
|
|
Positif |
|
|
15 |
|
|
Q25 |
|
|
4.58 |
|
|
4.60 |
|
|
0.02 |
|
|
Positif |
|
|
19 |
|
|
Q26 |
|
|
4.55 |
|
|
4.68 |
|
|
0.13 |
|
|
Positif |
|
|
4 |
|
|
Q27 |
|
|
4.53 |
|
|
4.63 |
|
|
0.10 |
|
|
Positif |
|
|
8 |
|
|
Q31 |
|
|
4.45 |
|
|
4.55 |
|
|
0.10 |
|
|
Positif |
|
|
8 |
|
|
Q41 |
|
|
4.43 |
|
|
4.63 |
|
|
0.20 |
|
|
Positif |
|
|
1 |
|
|
Q42 |
|
|
4.45 |
|
|
4.63 |
|
|
0.18 |
|
|
Positif |
|
|
2 |
|
|
Q43 |
|
|
4.53 |
|
|
4.58 |
|
|
0.05 |
|
|
Positif |
|
|
15 |
|
|
Q44 |
|
|
4.55 |
|
|
4.60 |
|
|
0.05 |
|
|
Positif |
|
|
15 |
|
|
Q45 |
|
|
4.50 |
|
|
4.58 |
|
|
0.08 |
|
|
Positif |
|
|
11 |
|
|
Q51 |
|
|
4.50 |
|
|
4.58 |
|
|
0.08 |
|
|
Positif |
|
|
11 |
|
|
Q61 |
|
|
4.68 |
|
|
4.68 |
|
|
0.00 |
|
|
Positif |
|
|
20 |
|
|
Q62 |
|
|
4.43 |
|
|
4.55 |
|
|
0.13 |
|
|
Positif |
|
|
4 |
|
|
Q71 |
|
|
4.48 |
|
|
4.53 |
|
|
0.05 |
|
|
Positif |
|
|
14 |
|
|
Q72 |
|
|
4.53 |
|
|
4.60 |
|
|
0.07 |
|
|
Positif |
|
|
13 |
|
|
Q73 |
|
|
4.55 |
|
|
4.63 |
|
|
0.08 |
|
|
Positif |
|
|
10 |
|
Tabel 4 Hasil Uji Kesenjangan (GAP) antara Persepsi Dan Harapan (indikator Pendampingan)
Indikator |
Harapan |
Persepsi |
GAP |
keterangan |
rank |
Q1 |
4.20 |
4.33 |
0.13 |
positif |
2 |
Q2 |
4.55 |
4.60 |
0.05 |
positif |
6 |
Q3 |
4.53 |
4.55 |
0.02 |
positif |
7 |
Q4 |
4.45 |
4.60 |
0.15 |
positif |
1 |
Q5 |
4.49 |
4.58 |
0.09 |
positif |
4 |
Q6 |
4.50 |
4.61 |
0.11 |
positif |
3 |
Q7 |
4.53 |
4.58 |
0.05 |
positif |
5 |
Dilihat dari diatas, menunjukkan bahwa posisi indikator dari variabel �pendampingan Politeknik Negeri Bali mempengaruhi kepuasan SMK. Posisi masing-masing keempat kuadran tersebut digunakan sebagai pedoman untuk mengambil tindakan yang tepat dalam memberikan kepuasan hasil. Posisi keempat kuadram tersebut terletak pada posisi kiri atas untuk kuadran A, posisi kanan atas untuk kuadran B, posisi kiri bawah untuk kuadran C, dan posisi kanan bawah untuk kuadran D. Adapun penjelasan untuk masing-masing kuadran adalah:
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Atribut
yang terdapat di kuadran A adalah atribut yang menjadi prioritas, dimana atribut yang dianggap penting oleh responden, namun kinerjanya masih kurang baik. Pada penelitian ini Tidak terdapat atribut yang berada pada kuadran A.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Atribut
yang terdapat di kuadran B adalah atribut- atribut yang dianggap penting oleh para responden dan pelaksaan kinerjanya sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Atribut� atribut di kuadran ini harus tetap
dipertahankan karena merupakan unggulan dari pelayanan yang diberikan. Atribut�atribut tersebut antara lain: a) Pendampingan pemenuhan 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan implementasi link
and match dengan dunia kerja
(Q2). b) Fasilitasi dan/atau
pelatihan pelaksanaan in
house training (IHT) kepada kepala
sekolah dan guru di SMK pelaksana
Program SMK Pusat keunggulan, serta
pengawas sekolah (Q3). c)��� Pendampingan kepala sekolah di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan
dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan SMK, (Q5). d) Pendampingan
penggunaan teknologi bagi kepala sekolah
dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan. (Q6). e) Penyusunan, pemantauan, evaluasi, dan pelaksanaan tindak lanjut capaian pembelajaran di SMK pelaksana
Program SMK Pusat Keunggulan. (Q7).
3. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Atribut
yang terdapat di kuadran C adalah atribut yang dianggap oleh para responden tidak terlalu penting
dan kinerjanya juga rendah.
Atribut � atribut tersebut antara lain pelaksanaan koordinasi dengan unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, perguruan tinggi lainnya, dinas pendidikan provinsi, dan dinas terkait; (Q1).
4. Kuadran D (Berlebihan)
Atribut
yang terdapat di kuadran D adalah atribut yang dianggap oleh para responden tidak terlalu penting
dan diharapkan, namun kinerja dari atribut
ini termasuk baik. Atribut-atribut tersebut antara lain fasilitasi implementasi pembelajaran berbasis komunitas kepada kepala sekolah dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat keunggulan,
serta pengawas sekolah, (Q4).
Customer
Satisfaction Index (CSI)
Dalam
penelitian CSI, kepuasan
yang dinilai adalah kepuasan SMK secara menyeluruh terhadap indikator-indikator Pendampingan Politeknik Negeri Bali dalam
program SMK PK yang telah diberikan.
Hasil dari tingkat kepuasan SMK dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5 Customer Satisfaction Index
(CSI)
Variabel |
Indikator |
MIS |
MSS |
WF (%) |
WS |
|
Pelaksanaan koordinasi |
4.20 |
4.33 |
13.44 |
58.19 |
|
�Dengan unit pelaksana |
|
|
|
|
|
Teknis Direktorat |
|
|
|
|
|
Jenderal Pendidikan |
|
|
|
|
|
Vokasi, perguruan tinggi |
|
|
|
|
|
lainnya, dinas |
|
|
|
|
|
�pendidikan provinsi, dan |
|
|
|
|
|
dinas terkait (Q1) |
|
|
|
|
|
Pendampingan |
4.55 |
4.60 |
14.56 |
66.97 |
|
pemenuhan
8 (delapan) |
|
|
|
|
Pendampingan |
standar��������������������� nasional |
|
|
|
|
|
pendidikan������������������������� dan |
|
|
|
|
|
implementasi�������� link���� and |
|
|
|
|
|
match�������� dengan�������� dunia |
|
|
|
|
|
kerja (Q2) |
|
|
|
|
|
Fasilitasi������������������� dan/atau |
4.53 |
4.55 |
14.51 |
66.00 |
|
pelatihan
pelaksanaan in |
|
|
|
|
|
house������� training�������� (IHT) |
|
|
|
|
|
kepada kepala� �sekolah |
|
|
|
|
|
dan������� guru������� di������� SMK |
|
|
|
|
|
pelaksana
Program SMK |
|
|
|
|
|
Pusat keunggulan, serta |
|
|
|
|
|
pengawas sekolah (Q3) |
|
|
|
|
|
Fasilitasi implementasi |
65.50 |
65.50 |
14.24 |
65.50 |
|
pembelajaran���� berbasis |
|
|
|
|
|
komunitas��������� kepada |
|
|
|
|
|
kepala sekolah� dan |
|
|
|
|
|
guru di SMK pelaksana |
|
|
|
|
|
Program������������� SMK������ Pusat |
|
|
|
|
|
keunggulan,������� serta |
|
|
|
|
|
pengawas sekolah, (Q4) |
|
|
|
|
|
Pendampingan� kepala |
65.73 |
65.73 |
14.37 |
65.73 |
|
sekolah di������������ SMK |
|
|
|
|
|
pelaksana Program SMK |
|
|
|
|
|
Pusat Keunggulan dalam |
|
|
|
|
|
penyusunan |
|
|
|
|
|
perencanaan, |
|
|
|
|
|
pengelolaan,������ dan |
|
|
|
|
|
pengembangan� SMK |
|
|
|
|
|
(Q5) |
|
|
|
|
|
Pendampingan |
66.41 |
66.41 |
14.40 |
66.41 |
|
penggunaan������ teknologi |
|
|
|
|
|
bagi kepala sekolah dan |
|
|
|
|
|
guru di SMK pelaksana |
|
|
|
|
|
Program������������� SMK������ Pusat |
|
|
|
|
|
Keunggulan (Q6) |
|
|
|
|
|
Penyusunan, |
66.43 |
66.43 |
14.49 |
66.43 |
|
pemantauan,����� evaluasi, |
|
|
|
|
|
dan pelaksanaan tindak |
|
|
|
|
|
lanjut�� capaian |
|
|
|
|
|
pembelajaran���� di������������ SMK |
|
|
|
|
|
pelaksana Program SMK |
|
|
|
|
|
Pusat Keunggulan. (Q7) |
|
|
|
|
Total |
31.25 |
31.85 |
100.00 |
455.23 |
|
WT |
455.23/5 |
||||
Customer Satisfaction Index (CSI) |
91.05 (Sangat
Puas) |
Jika
dilihat kembali pada Tabel
5 yaitu tabel kriteria nilai CSI, maka secara keseluruhan,
kepuasan SMK terhadap Pendampingan Politeknik Negeri
Bali pada Pusat Keunggulan tahun
2021 masuk ke dalam katerogi Very Good atau Sangat Memuaskan dengan nilai CSI sebesar 91,05% Ini berarti bahwa Pendampingan Politeknik Negeri Bali pada program SMK Pusat Keunggulan tahun 2021, secara keseluruhan sudah termasuk sangat baik, namun perlu
ditingkatkan kembali untuk mencapai kepuasan SMK yang lebih maksimal program SMK.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah Tingkat Kepuasaan SMK Terhadap Pendampingan Politeknik Negeri
Bali Pada Program Smk Pusat Keunggulan
Tahun 2021 dengan nilai CSI sebesar 91,05% masuk ke dalam
katerogi Very Good atau
Sangat Memuaskan Indikator dari Pendampingan Politeknik Negeri Bali yang perlu
dipertahankan untuk meningkatkan kepuasaan SMK adalah Pendampingan pemenuhan 8 (delapan) standar nasional pendidikan dan implementasi link
and match dengan dunia kerja
(Q2)
Fasilitasi
dan/atau pelatihan pelaksanaan in house training (IHT) kepada
kepala sekolah dan guru di
SMK pelaksana Program SMK Pusat keunggulan,
serta pengawas sekolah (Q3), Pendampingan kepala sekolah di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan
dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan SMK (Q5), Pendampingan
penggunaan teknologi bagi kepala sekolah
dan guru di SMK pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan (Q6), Penyusunan, pemantauan, evaluasi, dan pelaksanaan tindak lanjut capaian pembelajaran di SMK pelaksana
Program SMK Pusat Keunggulan (Q7).
BIBLIOGRAFI
Abalo, J., Varela, J., & Manzano, V. 2007. Importance
Values for Importance-Performance Analysis: A Formula for Spreading Out Values
Derived from Preference Rankings. Journal of Business Research, 60, 115-121.
Anderson, E. W. and Sullivan, M. W. 1993. The Antecedents and
Consequences of Customer Satisfaction for Firms. Marketing Sciences, 12, No.2,
Spring, pp. 125-143.
Armstrong, Gary dan Phillip Kotler. 2009. Marketing: An
Introduction, Ninth Edition. Pearson Prentice Hall.
Azzopardi, E., & Nash, R. 2013. A Critical Evaluation of
Importance- Performance Analysis. Journal of Tourism Management, 35, 222-233.
Bernadin, John H. & Joyce E.A. Russell. 1993, Human
resource management, International edition, Singapura : McGraw Hill,Inc.
Damanik, P.; Astuti, R; Silalahi, R. 2014. Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap Kualitas Minuman Kopi dengan metode Importance Performance
Analysis (IPA) dan Consumen Satisfaction Index (CSI) di Coffee Story Malang.
Universitas Brawijaya. Skripsi.
Dwyer, L., Knezevic Celbar, L., Edwards, D., & Mihalic,
T. 2012. Fashioning A Destination Tourism Future: The Case of Slovenia. Tourism
Management, 33, pp 305-316.
Handoko T. Hani. 1994, Manajemen personalia dan sumberdaya
manusia, Yogyakarta : BPFE
Ihsani, D.W. 2005. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Wisata Cangkuang Garut, Jawa Barat. Departemen
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. Skripsi
Ivancevich,
John M, Andrew D. Szilagyi, Jr. & Marc J. Wallace, Jr. 1987, Organizational
behavior and performance, California : Goodyearpublishing company, Inc.
Kelsey,
Kathleen Dodge and Bond, Julie A, A model for measuring customer satisfaction
within an academic center of excellence, dalam
Managing Service Quality 11, No.5, 2001, pp. 359-367
Kleijnan, Jan et.al, 2011,
Does internal quality management contribute to more control or to improvement
of higher education? A survey on faculty�s perceptions, Quality Assurance in
Education, Vol. 19 No. 2, 2011, pp. 141-155
Kotler, Phillip J. 1997. Marketing Management. New
York: Prentice Hall
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Kottler dan Keller. 2007. Menejemen
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Pemasaran Jasa.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Martilla, J. A., & James, J. C. 1977.
Importance-Performance Analysis. Journal of Marketting,
41(1), 77-79.
Matzler, K. dan Hinterhuber, H. 1998. How to Make Product Development
Projects More Successful by Integrating Kano�s Model of Customer Satisfaction
into Quality Function Deployment. Technovation, 18
(1), pp. 25-38.
Milkovich,
G.T., and Boudreau, J.W. 1988. Personnel, Human Resource Management, A
Diagnostic Approach. Business Publications.
O'Neill,
M. A., & Palmer, A. 2004. Importance-Performance Analysis: A Useful Tool For Directing Continuous Quality Improvement in Higher
Education. Quality Assurance in Education, 12(1), 39-52.
Peni,
K. 2005. Pengaruh ImbalanTterhadap
Kinerja Karyawan, Tesis Magister, Program Studi
Teknik dan Manajemen Industri,
Institut Teknologi Bandung.
Putra,
Ichsan S. dan Pratiwi, Ariyanti.
2005. Sukses dengan Soft
Skills: Bagaimana Meningkatkan
Kemampuan Interaksi Sosial Sejak Kuliah.
Institut Teknologi Bandung.
Rahayu,
E. 2005. Studi Persepsi Terhadap
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kenyamanan Kawasan Simpang Lima Sebagai Ruang Terbuka Publik. Universitas Diponegoro. Semarang. Skripsi.
Renosori, P., Achiraeniwati, E., dan Oktavalevi,
D. 2002. Analisis Hubungan
Antara Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Komitmen dan Kepuasan Kerja Karyawan Ditinjau dari Iklim Organisasi dan Karakteristik Pekerjaan dengan Menggunakan Analisis Faktor dan Analisis Jalur. Jurnal Teknik dan
Manajemen Industri. Vol. 3,
No.1.
Sadeli, A.H., Utami,
H.N; dan Rahmanisa, R. 2016. Does Customer
Satisfaction on Product Quality Illustrates Loyalty of Agricultural Product?. Ijaber. Vol 14, No 1, pp
223 � 232.
Sahney, et al. 2004. A Servqual and QFD Approach to Total Quality Education, a
Student Perspective. International Journal of Productivity and Performance
Management. Vol. 53 No. 2 , 2004 : 143-166
Spencer,
M. Lely & Signe M Spencer, 1993, Competence At
Work, Models for Superior Performance, John Wiley & Sons Inc.
Tontini, G., &
Silveira, A. 2007. Identification of Satisfaction Attributes Using Competitive
Analysis of The Improvement Gap. International Journal of Operations and
Production Management, 27(5), 482-500.
Zeithmal, Valari, A.
Parasuraman A. and Berry, Leonard, Delivering Quality ServiceBalancing
Customer Perception and Expectation, 1990, New York: The Free Press
Copyright
holder: I Gusti Agung
Mas Krisna Komala Sari*, I Gde Agus Jaya Sadguna,
Agus Adi Putrawan, Ni Made Sintya Rani (2023) |
First
publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |