Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 09, September 2022

 

DAMPAK DAN IMPLIKASI TARIF INDONESIAN CASE BASE GROUP (INA-CBGs) TERHADAP PASIEN SECTIO CAESAREA: TINJAUAN SISTEMATIS

 

Rova Martika1*, Amal Chalik Sjaaf2 

1*,2 Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak tarif Indonesia Case Base Group (INA-CBG) terhadap pasien yang menjalani operasi caesar, serta mengidentifikasi hambatan dan solusi potensial untuk meningkatkan akses dan ketersediaan perawatan kesehatan di Indonesia. Melalui ulasan sistematis yang mencakup 6 studi terkait yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir, penelitian ini menemukan bahwa tarif INA-CBG mempengaruhi pasien secara signifikan. Tarif ini sering tidak mencerminkan biaya nyata yang dikeluarkan oleh profesional perawatan kesehatan, yang membebani penyedia dan pasien. Selain itu, kompleksitas dan variasi dalam prosedur operasi caesar tidak diperhitungkan dalam tarif tetap, potensial mengurangi tingkat perawatan yang disediakan. Skema pengembalian juga mendorong peningkatan operasi caesar yang tidak perlu, dengan dampak negatif pada kesehatan ibu dan pengeluaran kesehatan secara keseluruhan. Upaya perlu dilakukan untuk meninjau ulang struktur tarif, mempertimbangkan kompleksitas prosedur, dan mempromosikan pengambilan keputusan berdasarkan bukti. Hasilnya adalah peningkatan kesehatan ibu dan alokasi anggaran perawatan kesehatan yang lebih efektif. Studi tambahan diperlukan untuk memahami aspek lain dari implementasi INA-CBG di Indonesia dan konsekuensi jangka panjang dari intervensi ini.

 

Kata Kunci: INA-CBGs, Tarif, Caesarean Section, Pasien, Akses Kesehatan

 

Abstract

This research aims to examine the impact of the Indonesia Case Base Group (INA-CBG) tariffs on patients undergoing caesarean section and to identify potential barriers and solutions to enhance healthcare access and availability in Indonesia. Through a systematic review encompassing six relevant studies published in the last ten years, the research reveals that INA-CBG tariffs significantly affect patients. These tariffs often do not reflect the actual costs incurred by healthcare professionals, placing financial burdens on both providers and patients. Furthermore, the complexity and variations in caesarean section procedures are not adequately considered in the fixed tariffs, potentially reducing the quality of care provided. The reimbursement scheme also incentivizes unnecessary caesarean sections, with negative impacts on maternal health and overall healthcare expenditure. Efforts are needed to reconsider tariff structures, account for procedure complexity, and promote evidence-based decision-making. The result is an improvement in maternal health and more effective healthcare budget allocation. Further studies are required to understand other aspects of INA-CBG implementation in Indonesia and the long-term consequences of these interventions.

 

Keywords: INA-CBGs, Tariffs, Caesarean Section, Patients, Healthcare Access

 


Pendahuluan

Tindakan Sectio Caesarea, atau SC, adalah metode persalinan yang umum dilakukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia (Betr�n et al., 2016). Prosedur ini melibatkan intervensi bedah untuk melahirkan bayi dari rahim ibu dan biasanya dilakukan ketika persalinan pervaginam tidak memungkinkan atau berisiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan bayi (Randel, 2019).� Keputusan untuk melakukan operasi caesar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi medis ibu dan janin, preferensi pribadi ibu, dan pertimbangan ekonomi (Panda, Begley and Daly, 2018).

Indonesian Case Base Group (INA-CBGs) adalah sistem klasifikasi yang mengelompokkan penyakit dengan karakteristik klinis dan sumber pengobatan yang mirip (Hadning et al., 2020). INA-CBGs berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional Indonesia. Tarif INA-CBGs sebagai dasar klaim pembayaran BPJS Kesehatan ke faskes rujukan lanjutan atas pelayanan yang diberikan. Namun, ada kekhawatiran bahwa tarif INA-CBG's untuk pasien dengan Sectio Caesarea dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi pasien dan keluarganya (Clarias, Sukoharsono and Mulawarman, 2018). Oleh karena itu, penting untuk dilakukan tinjauan literatur sistematis tentang dampak dan implikasi tarif INA-CBG's pada pasien dengan Sectio Caesarea.

Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai dampak harga INA-CBG's terhadap pembayaran layanan kesehatan di Indonesia. Menurut sebuah penelitian, tarif INA-CBG untuk persalinan pervaginam lebih rendah dari total biaya rumah sakit (Wardhana et al., 2020). Studi lain membandingkan biaya perawatan kesehatan yang sebenarnya dengan tarif INA-CBG dan menemukan bahwa masih ada kesenjangan antara biaya tersebut (Satibi et al., 2019). Tarif INA-CBGs merupakan faktor penting dalam menentukan biaya dan aksesibilitas pelayanan SC di rumah sakit Indonesia. Pemahaman yang mendalam tentang dampak dan implikasi dari tarif tersebut diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu, aksesibilitas, dan keterjangkauan bagi pasien (Simanjuntak, Destanul Aulia and Zulfendri, 2021).

Dalam beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran yang berkembang tentang efektivitas dan keadilan tarif INA-CBG's dalam memberikan layanan tindakan Caesar yang berkualitas dan terjangkau (Hadning et al., 2020). Pasien yang menjalani tindakan SC mungkin menghadapi tantangan keuangan karena biaya tinggi, sedangkan ketersediaan layanan dan aksesibilitasnya juga dapat dipengaruhi oleh tarif INA-CBG (Swandayana and Sastrawan, 2021). Selain itu, implikasi tarif INA-CBG terhadap kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien dengan prosedur tindakan SC juga merupakan aspek yang perlu dipertimbangkan. Dalam konteks ini, tinjauan sistematis menyeluruh sangat penting untuk mengidentifikasi dan memahami secara komprehensif dampak dan implikasi tarif INA-CBG pada pasien dengan tindakan SC (Ahn and Kang, 2018).

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan tinjauan sistematis yang komprehensif tentang dampak dan implikasi tarif INA-CBG pada pasien yang menjalani tindakan SC di rumah sakit Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam dampak tarif INA-CBG terhadap biaya, aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan luaran kesehatan pasien. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk mengidentifikasi implikasi tarif INA-CBG�s terhadap kebijakan kesehatan dan pengambilan keputusan terkait tindakan SC.

Tinjauan sistematis ini akan melibatkan pengumpulan, penyaringan, dan analisis data dari berbagai sumber, termasuk artikel jurnal, laporan penelitian, dan dokumen kebijakan. Prosedur ini akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk menghasilkan hasil yang komprehensif dan dapat dipercaya (�stlund et al., 2011).

Dengan dilakukannya tinjauan sistematis ini, diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak dan implikasi tarif INA-CBG terhadap pasien dengan tindakan SC di rumah sakit Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan kebijakan, aksesibilitas, kualitas pelayanan, dan keterjangkauan pelayanan tindakan SC bagi pasien.

 

Method Penelitian

Metode systematic review digunakan untuk melakukan penelitian. Pencarian artikel lengkap dilakukan di situs https://remote-lib.ui.ac.id yang memiliki perpustakaan elektronik. Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) (Kamioka, 2019).� Flow chart dari panduan checklist PRISMA 2009 dibuat untuk penelitian terpilih dalam proses pencarian dan penilaian validitas artikel secara berurutan (Grimshaw et al., 2021).

Penulis melakukan telaah pustaka dengan menggunakan metode PICOS (Tabel 1) untuk mendapatkan informasi klinis yang terbukti secara ilmiah. Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


 

Tabel 1

Metode Picos (Methley et al., 2014)

Component

Description

Population

Patients with Caesarean section

Intervention

Indonesian Case Base Group (INA-CBGs) tariffs

Comparison

-

Outcome

1.   Cost impact on patients

2.   Accessibility of services for patients

3.   Quality of care for patients

4.   Policy implications related to INA-CBGs tariffs

Study Type

Studies reporting the impact and implications of INA-CBGs tariffs on patients with Caesarean section in Indonesia

Systematic Review

 

4) artikel diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2012 -2022). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah artikel dengan hasil tidak berhubungan dengan Indonesian Case Base Group (INA-CBGs) atau operasi caesar, serta desain penelitian yang tidak relevan berhubungan dengan Indonesian Case Base Group (INA-CBGs) atau operasi caesar, serta desain penelitian yang tidak relevan.

Dalam studi ini, populasi yang diteliti adalah pasien yang menjalani operasi caesar. Intervensi yang menarik adalah tarif Indonesian Case Base Group (INA-CBG�s). Tinjauan sistematis dilakukan dengan mencari artikel yang diterbitkan dari tahun 2012 hingga 2022, melalui database seperti Scopus, SpringerLink, ScienceDirect, ProQuest, dan EBSCO. Kata kunci pencarian termasuk �Indonesian Case Base Group (INA-CBGs)�, �tarif�, �pasien�, dan �Sectio Caesarea�.

Semua judul dan abstrak akan dinilai oleh tim penulis berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan dan menghapus yang tidak relevan. Artikel yang ditentukan kemudian akan diimpor ke Mendeley. Satu penulis akan melakukan ekstraksi data, dan penulis kedua akan memeriksa suplementasi. Pencarian awal menghasilkan

667.000 artikel yang cocok dengan kata kunci. Setelah dilakukan ekstraksi data, diperoleh enam artikel yang dianggap cukup relevan untuk dimasukkan dalam penelitian ini (Gambar 1). Serta kriteria kualifikasi untuk mengurangi risiko bias menggunakan daftar periksa CASP.




 


Gambar 1. Pengambilan data berdasarkan diagram PRISMA (2009)

(Kamioka, 2019)


 

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelusuran, diperoleh enam artikel yang dianggap relevan dan sesuai dengan tujuan penelitian. Tiga penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif: dua penelitian menggunakan studi kasus, satu penelitian dengan metode survei, dan satu penelitian dengan tinjauan naratif. Dilakukan screening terhadap duplikasi judul, abstrak, dan teks lengkap yang tersedia, yang dilanjutkan dengan penyesuaian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang hasilnya akan ditelaah. Rangkuman hasil tinjauan sistematik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


 

 

Tabel 2

Hasil Telaah

Penulis (tahun)

Judul

Metode

Tujuan

Hasil

Ismiana et al

(2019)

Determinants of the Difference between Actual Cost and Indonesian Case Based Groups (INA-CBGs) Reimbursement for Birth Delivery at Hospitals in Mataram, West Nusa Tenggara

Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional

Studi ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan antara INA-CBG dan angka kasus tenaga kerja aktual di rumah sakit.

Studi ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara biaya aktual dan tarif INA-CBG's untuk biaya non-kemoterapi, dengan biaya sebenarnya jauh lebih rendah. Jumlah prosedur, jenis kamar rumah sakit, dan durasi rawat inap secara signifikan berkorelasi dengan biaya sebenarnya.

Jimmy Sugianto Kismarahardja et al (2021)

Analysis of Differences in Riil Costs of Hospital with INA-CBG'S Rate in Sectio Caesarea

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui disparitas biaya Riil dan INA CBG di Rumah Sakit Ibu dan Anak �XY� Jember.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan biaya riil dan INA CBG di Rumah Sakit Ibu dan Anak "XY" Jember.

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS dan independent t-test menghasilkan nilai P sebesar 0,002 (P value 0,05). 

 

 

 

Satibi Satibi et al ( 2018)

Comparison of Real Cost Versus the Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs) Tariff Rates Among Patients of High Incidence Cancers Under the National Health Insurance Scheme

Penelitian dilakukan� selama periode Januari hingga Juli 2014, informasi biaya diperoleh dari tagihan rumah sakit di RS Sanglah, salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Bali. Data tersebut meliputi 383 kasus kanker payudara rawat inap, 161 kasus kanker serviks rawat inap, dan 152 kasus kanker nasofaring rawat inap.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan biaya riil pelayanan kesehatan dengan tarif harga INA-CBG's dan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi biaya riil tersebut.

Studi ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang besar antara biaya riil dengan tarif INA-CBG's untuk biaya non-kemoterapi, dengan biaya riil yang lebih murah. 

 

Manggala PW et al ( 2020 )

INA-CBGs claim versus total hospital cost: A vaginal delivery investigation at Airlangga University Academic Hospital, Indonesia

studi cross-sectional retrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit Akademik Universitas Airlangga dari Oktober hingga Desember 2019. Ini mengumpulkan informasi mengenai diagnosis utama, lama rawat inap, total biaya rumah sakit, biaya INA-CBG, dan disparitas.

Menggunakan uji-t dengan sampel independen (atau uji Mann-Whitney), data dianalisis secara statistik.

untuk mengevaluasi total biaya rumah sakit dan biaya INA-CBG untuk persalinan pervaginam.

Sebanyak 149 klaim untuk persalinan pervaginam ditemukan.

Dengan mayoritas memiliki tingkat keparahan II (79,87%) dan preeklampsia sedang sebagai diagnosis utama (20,1%), sebagian besar pasien mengalami preeklampsia.

Anastasia Happy( 2018 )

The Implementation of INA-CBGs System Impact on Financial Performance of Public Hospital, the Indonesia Case: A Systematic Review

Studi ini menggunakan flowchart prisma yang memanfaatkan Proquest dan Portal Garuda dengan kata kunci INA-CBGs, kinerja keuangan RSU, universal health coverage, dan Indonesia.

Kajian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi implementasi sistem INA-CBGs dan dampaknya terhadap kinerja keuangan rumah sakit umum, sehingga mengidentifikasi dan mencegah masalah implementasi.

Rumah sakit umum mencapai surplus karena pemerintah mengganti mereka untuk gaji dan pengeluaran terkait investasi. Untuk mengelola rumah sakit secara efektif, administrasi rumah sakit umum Indonesia harus mengevaluasi keterampilan akuntansi dan keuangan para manajernya.Each

Md. Akhtarul et al ( 2022)

Caesarean Section in Indonesia: Analysis of Trends and Socio‑Demographic Correlates in Three Demographic and Health Surveys (2007�2017)

Penulis melakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat pada rangkaian data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007-2012-2017 untuk menentukan prevalensi, tren, dan faktor yang terkait dengan persalinan sesar.

Studi ini menentukan prevalensi, tren, dan faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan persalinan caesar (C-section) pada ibu Indonesia dari tahun 2007 hingga 2017.

Antara tahun 2007 dan 2017, terjadi peningkatan 10% kelahiran caesar di kalangan wanita Indonesia. Ibu perkotaan lebih cenderung menjalani operasi caesar daripada ibu pedesaan (rasio odds yang disesuaikan (aOR) = 1,49). Ibu yang lebih berpendidikan lebih mungkin menjalani operasi caesar (aOR = 3.373) dibandingkan ibu yang kurang berpendidikan. Ibu dari rumah tangga kaya lebih cenderung menjalani operasi caesar daripada ibu dari keluarga berpenghasilan rendah (aOR = 1,97). Kunjungan perawatan antenatal (ANC) secara signifikan terkait dengan operasi caesar; ibu dengan lebih dari empat kali kunjungan ANC (aOR = 4,54) cenderung lebih banyak menjalani tindakan SC dibandingkan ibu yang tidak melakukan kunjungan ANC. Untuk kelahiran pertama, ibu yang berusia di atas 25 tahun lebih mungkin menjalani tindakan SC (aOR = 2,07) dibandingkan ibu yang berusia di bawah 18 tahun.

 


Pembahasan

Berikut pembahasan hasil tabel yang memuat 7 studi terkait �Dampak dan Implikasi Tarif Indonesian Case Base Group (INA-CBG) Terhadap Pasien Operasi Caesar.

Studi �Determinants of the Difference between Actual Cost and Indonesian Case Based Groups (INA-CBGs) Reimbursement for Birth Delivery at Hospitals in Mataram, West Nusa Tenggara� telah mengkaji selisih antara biaya aktual yang dibayarkan pasien untuk persalinan dengan santunan yang diterima. dari INA-CBG (Ismiana, Budihastuti and Sulaeman, 2019).� Bagaimana tarif INA-CBG memengaruhi biaya persalinan dan dampak finansial dari perbedaan tersebut pada pasien didiskusikan.

Reimbursement INA-CBG ditentukan oleh unsur-unsur berikut: Studi tersebut besar mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan antara biaya riil dan reimbursement dari INA-CBG. Faktor-faktor seperti biaya pengobatan, tarif layanan kesehatan, jumlah tindakan medis yang dilakukan, dan kebijakan penggantian INA-CBGs dapat didiskusikan karena dapat mempengaruhi perbedaan tersebut.

Dampak terhadap keuangan pasien: Dalam studi berjudul �Dampak dan Implikasi Tarif Indonesian Case Base Group (INA-CBGs) pada Pasien Operasi Caesar: Tinjauan Sistematis�, pembahasan ini dapat memperluas pemahaman tentang implikasi keuangan dari tarif INA-CG pada pasien yang menjalani operasi caesar. Artikel tersebut dapat menekankan dampak tarif INA-CBG terhadap beban keuangan pasien dan kemungkinan kesulitan dalam membayar biaya bersalin.

Dampak Kebijakan dan Upaya Peningkatan: Diskusi dapat mencakup implikasi kebijakan dari artikel "Determinan Selisih Biaya Aktual dan Penggantian Biaya Persalinan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs) di Rumah Sakit di Mataram, Nusa Tenggara Barat" Artikel ini menyajikan tentang kebijakan yang dapat diterapkan untuk mengurangi kesenjangan antara biaya aktual dan biaya penggantian INA-CBGs, serta inisiatif perbaikan sistem untuk memastikan bahwa pasien bersalin memiliki akses ke layanan yang terjangkau dan berkualitas.

Faktor-faktor tersebut mempengaruhi disparitas biaya antara tarif INA-CBG's dan biaya rumah sakit untuk persalinan Caesar. Artikel ini mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan biaya antara tarif INA dan CBG serta biaya yang dikeluarkan pada saat operasi caesar. Beberapa faktor, seperti usia pasien, komplikasi pembedahan, dan lama rawat inap, berkontribusi pada perbedaan biaya ini, menurut penelitian tersebut. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tarif penggantian INA-CBG harus dimodifikasi untuk mencerminkan pengeluaran aktual rumah sakit (Islam et al., 2022).

Artikel yang berjudul �Analysis of Differences in Real Costs of Hospital with INA-CBG's Rate in Caesarean Section� telah mengkaji perbedaan antara biaya aktual rumah sakit untuk operasi Caesar dengan tarif INA-CBGS yang diberlakukan (Kismarahardja, Lorensia and Suryadinata, 2021). Perbedaan, faktor yang mempengaruhi biaya, dan implikasi keuangan untuk rumah sakit juga dibahas.

Dampak bagi rumah sakit: Dampak dan Implikasi Tarif Indonesian Case Base Group (INA-CBG) terhadap Pasien Operasi Caesar: Tinjauan Sistematis" Hal ini dapat mencakup dampak finansial, keberhasilan operasional, dan kelangsungan jangka panjang dari layanan kesehatan yang diberikan (Kismarahardja, Lorensia and Suryadinata, 2021).

Dampak terhadap Kebijakan dan Administrasi Rumah Sakit: Implikasi kebijakan dan manajemen dari artikel "Analisis Perbedaan Biaya Riil Rumah Sakit dengan Tarif INA-CBG's pada Operasi Caesar" dapat dibahas. Artikel ini menyajikan kebijakan yang dapat diterapkan untuk mengurangi selisih biaya dan meningkatkan transparansi penerapan tarif INA-CBG. Strategi manajemen rumah sakit yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan menyelesaikan hambatan keuangan potensial dapat didiskusikan (Kismarahardja, Lorensia and Suryadinata, 2021).

Studi INA-CBG Claims versus Total Hospital Costs: Case Studies on Vaginal Birth ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang substansial antara klaim INA-CBG dan total biaya rumah sakit. Studi ini menyarankan agar pemerintah dan rumah sakit berkolaborasi untuk menghilangkan perbedaan ini dan membangun sistem yang lebih adil dan efektif (Wardhana et al., 2020).

Dampak INA-CBGs System Terhadap Kebijakan Finansial Rumah Sakit: Dampak kebijakan dari artikel �The Implementation of INA-CBG's System Impact on Financial Performance of Public Hospitals, the Indonesia Case: A Systematic Review� dapat diskusikan lebih lanjut. Dalam konteks penerapan sistem INA-CBG, diskusi dapat mencakup rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan kinerja keuangan rumah sakit, seperti strategi manajemen biaya, optimalisasi pendapatan, dan pemantauan keuangan yang efektif.

Keseimbangan antara layanan pasien dan kinerja keuangan rumah sakit: Saat menerapkan sistem INA-CBG, diskusi dapat menekankan perlunya keseimbangan antara perawatan pasien yang berkualitas dan keberlanjutan keuangan rumah sakit. Ini memerlukan pertimbangan cara untuk meningkatkan efektivitas dan karakter layanan sambil mempertahankan kinerja keuangan yang solid (Happy, 2018).

Analisis Tren Kelahiran Caesar dan Korelasi Sosiodemografi: Studi "Caesarean Section in Indonesia: Analysis of Trends and Socio-Demographic Correlates in Three Demographic and Health Surveys (2007�2017)" telah menganalisis tren kelahiran Caesar di Indonesia pada periode tertentu dan korelasinya dengan faktor sosiodemografi. Perubahan prevalensi persalinan SC, perbedaan antara kelompok sosiodemografi, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil persalinan caesar didiskusikan (Islam et al., 2022).

Secara umum, hasil artikel ini menunjukkan bahwa tarif INA-CBG mungkin tidak mencerminkan biaya sebenarnya yang dikeluarkan oleh rumah sakit, khususnya untuk persalinan sesar dan pervaginam (Wardhana et al., 2020). Usia pasien, komplikasi selama operasi, dan durasi rawat inap semuanya berkontribusi pada variasi biaya ini. Konsekuensinya, tarif INA-CBG harus dimodifikasi untuk mencerminkan biaya aktual yang dikeluarkan oleh institusi dan untuk menciptakan sistem yang lebih adil dan efisien.

 

Kesimpulan

Tinjauan sistematis tentang efek dan implikasi tarif Indonesian Case Base Group (INA-CBGs) pada pasien operasi caesar mengungkapkan beberapa temuan penting. Studi ini mengungkapkan bahwa biaya INA-CBG's memiliki implikasi yang signifikan bagi pasien Indonesia yang melakukan operasi caesar. Pada awalnya beban keuangan yang besar akibat tarif INA-CBG berdampak negatif bagi pasien. Paling rentan adalah individu tanpa asuransi kesehatan atau dengan sumber daya keuangan yang terbatas. Hal ini membuat mereka berisiko memiliki akses yang lebih sedikit ke prosedur SC yang memang dibutuhkan. Temuan ini menunjukkan bahwa tarif INA-CBG's dapat memberi dampak bagi pasien secara langsung maupun tidak langsung, yang berpotensi memengaruhi akses dan pemilihan prosedur operasi caesar mereka.

Tarif INA-CBG's dapat membatasi akses pasien ke prosedur operasi caesar yang diperlukan. Tarif ini mempengaruhi pengambilan keputusan klinis oleh profesional kesehatan, terutama karena pertimbangan keuangan di dalam rumah sakit dan insentif keuangan.

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Ahn, E. and Kang, H. (2018) �Introduction to systematic review and meta-analysis�, Korean Journal of Anesthesiology, 71(2), pp. 103�112. Available at: https://doi.org/10.4097/kjae.2018.71.2.103.

 

Betr�n, A.P. et al. (2016) �The increasing trend in caesarean section rates: Global, regional and national estimates: 1990-2014�, PLoS ONE, 11(2), pp. 2014�2017. Available at: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0148343.

 

Clarias, C., Sukoharsono, E.G. and Mulawarman, A.D. (2018) �The Implementation of INA-CBGs (Indonesia Case-Based Groups) System and Strategic Response in Institutional Theory Perspective (Case Research in RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)�, Journal of Accounting and Business Education, 2(2), pp. 202�220. Available at: https://doi.org/10.26675/jabe.v2i2.11224.

 

Grimshaw, J.M. et al. (2021) �Pravila PRISMA 2020.�, Medicina Fluminensis, 57(4), pp. 444�465. Available at: https://doi.org/10.21860/medflum2021_264903.

 

Hadning, I. et al. (2020) �Cost Analysis of Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs) Tariff for Stroke Patients�, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi (Journal of Management and Pharmacy Practice), 10(2), p. 137. Available at: https://doi.org/10.22146/jmpf.46720.

 

Happy, A. (2018) �The Implementation of INA-CBGs System Impact on Financial Performance of Public Hospital, the Indonesia Case: A Systematic Review�, KnE Life Sciences, 4(9), p. 1. Available at: https://doi.org/10.18502/kls.v4i9.3553.

 

Islam, A. et al. (2022) �Caesarean Section in Indonesia : Analysis of Trends and Socio-Demographic Caesarean Section in Indonesia : Analysis of Trends and Socio ‑ Demographic Correlates in Three Demographic and Health�, Dr. Sulaiman Al Habib Medical Journal [Preprint], (June). Available at: https://doi.org/10.1007/s44229-022-00011-0.

 

Ismiana, B.H., Budihastuti, U.R. and Sulaeman, E.S. (2019) �Determinants of the Difference between Actual Cost and Indonesian Case Based Groups (INA-CBGs) Reimbursement for Birth Delivery at Hospitals in Mataram, West Nusa Tenggara�, Journal of Health Policy and Management, 4(3), pp. 161�169. Available at: https://doi.org/10.26911/thejhpm.2019.04.03.03.

 

Kamioka, H. (2019) �Preferred reporting items for systematic review and meta-analysis protocols (prisma-p) 2015 statement�, Japanese Pharmacology and Therapeutics, 47(8), pp. 1177�1185.

 

Kismarahardja, J.S., Lorensia, A. and Suryadinata, R.V. (2021) �Analysis of differences in riil costs of hospital with INA-CBG�s rate in sectio caesarea�, Teikyo Medical Journal, 44(06), p. 2264.

 

Methley, A.M. et al. (2014) �PICO , PICOS and SPIDER : a comparison study of specificity and sensitivity in three search tools for qualitative systematic reviews�. Available at: https://doi.org/10.1186/s12913-014-0579-0.

 

�stlund, U. et al. (2011) �Combining qualitative and quantitative research within mixed method research designs: A methodological review�, International Journal of Nursing Studies, 48(3), pp. 369�383. Available at: https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2010.10.005.

 

Panda, S., Begley, C. and Daly, D. (2018) �Erratum: Clinicians� views of factors influencing decision-making for caesarean section: A systematic review and metasynthesis of qualitative, quantitative and mixed methods studies (PLoS ONE (2018) 13:7 (e0200941) DOI: 10.1371/journal.pone.0200941)�, PLoS ONE, 13(8), pp. 1�27. Available at: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0202688.

 

Randel, A. (2019) �Interpregnancy care: Guidelines from ACOG and SMFM�, American Family Physician, 100(2), pp. 121�123.

 

Satibi, S. et al. (2019) �Comparison of real cost versus the Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs) tariff rates among patients of high- incidence cancers under the national health insurance scheme�, Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 20(1), pp. 117�122. Available at: https://doi.org/10.31557/APJCP.2019.20.1.117.

 

Simanjuntak, M., Destanul Aulia and Zulfendri (2021) �The Analysis of Differences in Hospital Rill Rates and INA-CBG�s Rate on Sectio Caesare Action in RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan 2019�, Britain International of Exact Sciences (BIoEx) Journal, 3(2), pp. 121�130. Available at: https://doi.org/10.33258/bioex.v3i2.442.

 

Swandayana, P.G.W. and Sastrawan, S. (2021) �Analysis of the Difference between INA-CBG Rates and Hospital Rates for Outpatient and Inpatient Services at FKRTL Provider BPJS Kesehatan Mataram City�, Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram, 9(2), p. 246. Available at: https://doi.org/10.33394/j-ps.v9i2.4350.

 

Wardhana, M.P. et al. (2020) �Ina-cbgs claim versus total hospital cost: A vaginal delivery investigation at airlangga university academic hospital, Indonesia�, Journal of Public Health Research, 9(4), pp. 538�543. Available at: https://doi.org/10.4081/jphr.2020.1999.

Copyright holder:

Rova Martika, Amal Chalik Sjaaf (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: