Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
11, November 2023
IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT PADA
FERMENTASI SYMBIOTIC CULTURE OF BACTERIA AND YEAST (SCOBY) DENGAN TEH PUTIH DAN
GULA MERAH
Barrianti1*, Cep Wahyu2, Bunga Salma Fitriani3
1RS Mata Cicendo Bandung
1,2,3Institut Kesehatan Rajawali Bandung
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Menurunnya sistem kekebalan tubuh dapat menimbulkan
penyakit pada saluran pencernaan seperti diare. Pengobatan diare dengan
antibiotik yang menimbulkan banyak dampak negatif dari resistensi antibiotik
membuat masyarakat beralih kepada penggunaan probiotik sebagai pengobatan
alternatif. Beberapa penelitian menyatakan bakteri probiotik yang terdapat pada
minuman probiotik kombucha seperti bakteri asam laktat dapat bermanfaat untuk
menjaga keseimbangan mikroflora saluran pencernaan dengan membantu menghambat
pertumbuhan bakteri patogen penyebab diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi spesies bakteri asam laktat yang berperan dalam minuman
probiotik kombucha. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif
eksperimental, yaitu mendeskripsikan hasil data penelitian berupa gambar dan
tabel kemudian ditarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang
telah dilakukan adalah didapatkan mikroorganisme yeast dengan spesies
Saccharomyces cerevisiae, Candida spherica, Candida lambica, Candida
inconspicua, dan Candida krusei. Sementara itu, bakteri yang diduga bakteri
asam laktat dengan genus Lactobacillus tidak dapat teridentifikasi oleh alat
vitek. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak dapat ditemukan
spesies bakteri asam laktat pada seluruh isolat yang diperoleh dari sampel
minuman probiotik kombucha yang dibuat dari teh putih dan gula merah.
Kata
kunci: Bakteri Asam Laktat;
Mikrobiologi; Minuman Probiotik; SCOBY; Yeast
Abstract
A decreased immune system can cause diseases of the
digestive tract such as diarrhea. Treatment of diarrhea with antibiotics which
causes many negative impacts from antibiotic resistance has made people turn to
the use of probiotics as an alternative treatment. Several studies have stated
that the probiotic bacteria found in probiotic kombucha drinks, such as lactic
acid bacteria, can be useful for maintaining the balance of the digestive tract
microflora by helping inhibit the growth of pathogenic bacteria that cause
diarrhea. The aim of this study is to identify the species of lactic acid
bacteria that play a role in probiotic kombucha drinks. This study uses a
descriptive experimental design, namely describing the results of study data in
the form of pictures and tables and then drawing conclusions. The results
obtained from the study that has been carried out are yeast microorganisms with
the species Saccharomyces cerevisiae, Candida spherica, Candida lambica,
Candida inconspicua, and Candida krusei. Meanwhile, bacteria suspected to be
lactic acid bacteria of the genus Lactobacillus could not be identified by the
vitek tool. In this study it can be concluded that no species of lactic acid
bacteria could be found in all isolates obtained from samples of probiotic
kombucha drinks made from white tea and brown sugar.
Keywords: Lactic Acid Bacteria; Microbiology; Probiotic
Drink; SCOBY; Yeast.
Pendahuluan
Saluran pencernaan merupakan salah satu organ yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Menurunnya sistem
kekebalan tubuh dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama pada saluran pencernaan seperti diare (Dewi, Atifah, Farma, Yuniarti,
dan Fadhilla, 2021). Diare disebabkan
oleh beberapa bakteri patogen. Bakteri patogen penyebab penyakit diare pada saluran pencernaan manusia dapat diobati
dengan antibiotik.
Namun, banyaknya dampak
negatif dari resistensi antibiotik membuat masyarakat beralih kepada penggunaan probiotik sebagai pengobatan alternatif. Probiotik merupakan bakteri baik yang memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat dibandingkan
dengan bakteri patogen, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran
pencernaan manusia (Dewi,
Atifah, Farma, Yuniarti, dan Fadhilla,
2021). Salah satu produk probiotik yang banyak dikembangkan akhir-akhir ini adalah kombucha.
Kombucha merupakan minuman probiotik yang menyegarkan dan baik untuk kesehatan (Riswanto dan Setiawan, 2022). Pada penelitian
yang dilakukan oleh Dewi (2022) kombucha teh rosella memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab diare, Escherichia coli.
Selain itu, pada penelitian
yang dilakukan oleh Riadi, Setiyawati, dan Situmeang (2020)
kombucha kimchi memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri lain penyebab diare, yaitu Shigella dysentriae dan pada penelitian
yang dilakukan oleh Afifah (2010) kombucha teh, kopi, dan rosella memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri lain penyebab diare, yaitu Vibrio cholerae. Aktivitas anti bakteri pada
kombucha berasal dari bakteri probiotik yang terkandung didalamnya.
Bakteri yang terdapat pada setiap fermentasi minuman kombucha akan berbeda tergantung pada substrat yang digunakan dalam pembuatan minuman kombucha (Karyantina dan Sumarmi, 2021). Teh dapat digunakan sebagai substrat dalam proses pembuatan minuman kombucha karena memiliki aktivitas antioksidan alami yang berasal dari senyawa fenol (Khaerah dan Akbar, 2019).
Teh diberi tambahan
pemanis berupa gula. Namun, gula yang digunakan pada pembuatan minuman kombucha tidak berfungsi sebagai pemanis melainkan sebagai sumber karbon bagi
mikroorganisme kombucha untuk
tetap bertahan hidup saat melalui
proses fermentasi (Hoffman, 1995 dalam
Verawati, 2019). Pada penelitian yang dilakukan Verawati (2019) gula merah
memiliki kadar gula yang tepat untuk membantu
proses fermentasi kombucha sehingga
kadar alkohol dan total asam yang dihasilkan pun tepat untuk menghasilkan
fermentasi yang lebih baik.
Hasil fermentasi dari teh dan gula pada minuman kombucha menghasilkan lapisan gelatin yang disebut
SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). SCOBY adalah
kultur simbiosis yang terdiri
atas gabungan mikroorganisme bakteri dan yeast
yang hidup dalam koloni yang sama (Azizah, Darma, Darusman, 2020). Salah satu bakteri yang terdapat pada teh kombucha adalah bakteri asam laktat.
Bakteri tersebut bermanfaat bagi saluran pencernaan manusia karena dapat menjaga keseimbangan
mikroflora saluran pencernaan dengan membantu menghambat pertumbuhan bakteri patogen (Dewi, Atifah, Farma, Yuniarti,
dan Fadhilla, 2021). Bakteri
asam laktat yang berperan dalam proses pembuatan teh kombucha belum banyak teridentifikasi.
Berdasarkan uraian mengenai
bakteri asam laktat yang memiliki potensi sebagai zat antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri patogen penyebab diare. Maka peneliti tertarik untuk melakukan pengembangan mengenai mikroorganisme bakteri asam laktat yang berperan dalam minuman probiotik kombucha dengan teh putih
dan gula merah sebagai substrat fermentasi kombucha sehingga penelitian ini diberi judul
�Identifikasi Bakteri Asam Laktat pada Fermentasi Symbiotic
Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY) dengan Teh Putih dan Gula Merah�.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan
di Laboratorium Mikrobiologi
Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dan Laboratorium Kesehatan Provinsi
Jawa Barat. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif
eksperimental. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah fermentasi
Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY) dengan
teh putih dan gula merah dengan teknik
pengambilan sampel, yaitu teknik purposive sampling.
Pada penelitian ini juga menggunakan tambahan sampel kontrol dari fermentasi Symbiotic Culture
of Bacteria and Yeast (SCOBY) dengan teh hitam dan gula pasir.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer pada penelitian ini,
yaitu pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara melakukan identifikasi spesies bakteri asam laktat
dalam minuman probiotik kombucha dengan teh putih dan gula merah melalui pengamatan
makroskopis yang dilakukan dengan melihat morfologi koloni secara langsung pada isolat media MRSA (deMan Rogosa Sharpe Agar) dan media BA (Blood Agar). Pengamatan mikroskopis yang dilakukan dengan melihat morfologi sel melalui pewarnaan
Gram menggunakan alat mikroskop. Identifikasi spesies bakteri yang dilakukan secara otomatis menggunakan alat vitek MS dan vitek 2.
Uji Makroskopis
Isolasi dilakukan dengan
cara menanam sampel pada media MRSA dan BA dengan
metode streak plate lalu diinkubasi pada inkubator suhu 37�C selama 2x24 jam. Selanjutnya, dilakukan pemurnian dengan cara mengambil bakteri hasil isolasi
yang membentuk zona bening
(koloni bakteri tunggal) secara aseptis menggunakan jarum ose lalu
ditanam pada media MRSA dan BA dengan
metode streak plate kemudian
diinkubasi pada inkubator suhu 37�C selama 2x24 jam, disimpan pada suhu -20�C (Rambitan, Pelealu, dan Tallei, 2018).
Uji Mikroskopis
Pewarnaan Gram dilakukan secara otomatis menggunakan alat previ color gram stainer dengan cara membuat sediaan
koloni dari isolat hasil pemurnian
media MRSA dan BA pada object glass menggunakan ose kemudian keringkan
sediaan di atas rak pewarnaan lalu
fiksasi di atas spirtus. Sediaan terfiksasi tersebut dimasukkan ke dalam
rak previ color gram dengan mempertimbangkan keseimbangan sediaan pada object
glass, tutup alat.
Setelah itu, pilih
dan klik jumlah sediaan yang akan diwarnai serta klik tombol mulai
pada alat. Proses pewarnaan
berlangsung sampai mesin berhenti beroperasi. Selanjutnya, sediaan diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x (Harindana, Iswari, Setyojatmiko,
dan Fatmawati, 2021).
Identifikasi Spesies Vitek
Ms
Identifikasi bakteri dilakukan
dengan cara mengambil koloni pada isolat hasil pemurnian
media MRSA dan BA kemudian menempatkan
koloni pada kartu vitek MS lalu ratakan.
Selanjutnya, tambahkan
matrix VITEK MS-CHCH 1 �l di tengah posisi kartu menggunakan
mikropipet. Biarkan koloni dan matrix pada kartu mengering secara menyeluruh. Setelah itu, masukkan kartu
pada alat vitek MS (Huyyirnah dan Rosmaniar, 2021).
Identifikasi Spesies Vitek
2
Identifikasi bakteri dilakukan
dengan membuat suspensi bakteri dengan cara mengambil
koloni pada isolat hasil pemurnian media MRSA dan BA
kemudian setiap koloni dimasukkan kedalam tabung polystyrene bening berisi 3 mL larutan NaCl 0,45%-0,50% dengan
pH 4,5-7,0 lalu homogenkan.
Suspensi bakteri pada tabung polystyrene bening diukur kekeruhannya dalam rentang 0.50-0.63 Mc Farland
untuk bakteri Gram positif sedangkan untuk yeast dalam rentang 1.80-2.20 Mc Farland menggunakan
alat DensiCHEK dengan cara memasukkan
tabung inokulum ke lubang pengukuran,
putar 360� secara perlahan.
Setelah kekeruhan berada
dalam rentang yang benar, masukkan hasil suspensi bakteri pada bagian depan kaset, lalu
masukkan kartu GP jika bakteri Gram positif dan kartu YST jika yeast pada bagian belakang kaset dengan tabung transfer pada kartu dimasukkan ke dalam suspensi
bakteri. Setelah itu, kaset ditempatkan
kedalam ruang alat vitek 2. Secara
otomatis alat akan mengidentifikasi spesies bakteri selama 5-8 jam (Amal, 2020).
Hasil dan Pembahasan
Identifikasi Makroskopis
Identifikasi makroskopis
dilakukan dengan melihat langsung isolat yang tumbuh pada media
agar meliputi bentuk koloni, warna, tepian, dan elevasi yang terbentuk pada isolat (Kurnia,
Amir, dan Handayani, 2020). Pengamatan
makroskopik dilakukan melalui hasil isolat
media MRSA dan BA. Hasil identifikasi makroskopis dapat dilihat pada Gambar 1 dan Tabel 1.
Gambar 1 Isolasi SCOBY Kombucha
Tabel 1 Identifikasi
Makroskopis SCOBY dengan Teh Putih dan Gula Merah
Identifikasi Makroskopis ��������������������������� (Morfologi Koloni)����������������������������� |
|||
��Bentuk��������� |
Warna����������� |
Tepian����������������� |
Elevasi����������� |
Bulat |
Putih Susu |
Rata Berwarna Bening |
Cembung |
Bulat |
Putih ������������������� �Krem���������������� |
Rata |
Cembung Menonjol |
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 2 koloni berbeda. Secara makroskopis koloni pada media MRSA baik sampel kontrol maupun sampel uji memiliki bentuk koloni bulat dengan membentuk zona bening disekitar koloni, warna putih susu, tepian rata berwarna bening, dan elevasi cembung sedangkan pada media BA baik sampel kontrol maupun sampel uji memiliki bentuk koloni bulat dengan membentuk zona bening disekitar koloni, warna putih krem, tepian rata, dan elevasi cembung menonjol.
Identifikasi mikroskopis dilakukan dengan teknik pewarnaan Gram untuk mengetahui apakah bakteri tersebut termasuk bakteri Gram positif atau bakteri Gram negatif, memiliki bentuk batang (bacillus) atau bulat (coccus) (Ulinnuha, 2018). Pengamatan mikroskopik dilakukan melalui hasil koloni media MRSA dan BA. Hasil identifikasi makroskopis dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 2.
Gambar 2 Pewarnaan Gram SCOBY Kombucha
A. Batang (Bacillus) B. Oval
Tabel 2 Identifikasi Mikroskopis SCOBY
dengan Teh Putih dan Gula Merah
Identifikasi Mikroskopis (Morfologi Sel) |
|
�������������� Bentuk��������������������������������� |
Gram��������������������������������� |
Bacillus |
Positif |
Oval |
Positif |
����������� Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 2 sel berbeda. Secara mikroskopis koloni pada media MRSA baik sampel kontrol maupun sampel uji memiliki bentuk sel batang (bacillus) dan bersifat�� Gram�� positif�� sedangkan�� pada media BA baik sampel kontrol maupun sampel uji memiliki bentuk sel oval dan bersifat Gram positif.
Identifikasi Spesies
����������� Identifikasi spesies bakteri secara langsung bisa menggunakan alat otomatis vitek 2 dan vitek MS. Vitek 2 merupakan alat analisis mikrobiologi dengan prinsip advance colorymetry dan turbidimetry (Paramitha, 2020). Sementara itu, Vitek MS merupakan salah satu jenis spektrofotometri massa dengan prinsip soft ionization (Kemalaputri, Jannah, dan Budiharjo, 2017). Identifikasi spesies dilakukan melalui hasil isolat media MRSA dan BA. Hasil identifikasi spesies dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Identifikasi Spesies SCOBY dengan Teh Putih dan Gula Merah
Identifikasi
Spesies������������������������������������������������������ |
|
����������������� Spesies������������������������������� |
Akurasi������������� |
Candida lambica |
33,3% |
Candida inconspicua |
33,3% |
Candida krusei |
33,3% |
S. cerevisiae |
50% |
������� Candida spherica������������������������� |
50%��������������� |
����������� Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5 spesies berbeda. Identifikasi spesies pada media MRSA baik sampel kontrol maupun sampel uji tidak dapat teridentifikasi oleh alat vitek MS. Sementara itu, pada media BA sampel uji didapatkan hasil 5 jenis spesies yeast dalam satu famili yang sama, yaitu Saccharomycetaceae dengan spesies Saccharomyces cerevisiae, Candida spherica, Candida lambica, Candida inconspicua, dan Candida krusei sedangkan pada media BA sampel kontrol tidak dapat teridentifikasi oleh alat vitek 2.
Pembahasan
Identifikasi Makroskopis
����������� Pengamatan makroskopis bakteri asam laktat dilakukan dengan mengamati secara langsung morfologi setiap koloni bakteri asam laktat yang tumbuh pada media agar (Santosa dan Retnaningrum, 2020). Koloni bakteri asam laktat yang ditemukan pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djasmasari dan Rahmatia (2020), yaitu ciri makroskopis koloni bakteri asam laktat dari SCOBY kombucha adalah berbentuk bundar, elevasi cembung, tepian rata, dan warna putih susu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kurnia, Amir, dan Handayani (2020) yang menyatakan bahwa koloni yang diduga bakteri asam laktat memiliki warna putih susu hingga putih kekuningan, bentuk bulat, dan tepian berwarna bening.
����������� Koloni yeast yang dapat berpotensi sebagai probiotik yang ditemukan pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Linawati, Rusmiyanto, dan Kurniatuhadi (2021), yaitu solate yeast probiotik yang ditemukan memiliki bentuk koloni bulat, tekstur koloni yeast krim dan kental berwarna putih krem, elevasi koloni yeast cembung dan sedikit menonjol, tepian rata dan memiliki diameter koloni yang bervariasi pada setiap solate. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sari, Saputro, dan Muhibuddin (2016) yang menyatakan bahwa koloni yeast probiotik memiliki morfologi koloni berbentuk bulat, berwarna putih dan krem, tekstur krim, permukaan halus berkilau (smooth shiny), dengan elevasi cembung dan sedikit menonjol.
Identifikasi Mikroskopis
����������� Pengamatan mikroskopis bakteri asam laktat dilakukan dengan teknik pewarnaan Gram untuk diamati sifat Gram dan bentuk selnya dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x (Amaliah, Bahri, dan Amelia, 2018). Hasil pewarnaan Gram bakteri asam laktat yang ditemukan pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Karyantina dan Sumarmi (2021), yaitu ditemukan sel berbentuk batang (bacillus) dan bersifat Gram positif yang diduga sebagai bakteri asam laktat dari fermentasi teh kombucha.
����������� Hal ini sesuai dengan pernyataan Santosa dan Retnaningrum (2020) yang menyatakan bahwa kelompok bakteri asam laktat memiliki sel berbentuk batang (bacillus) dan bersifat Gram positif, ciri tersebut merupakan bakteri asam laktat yang termasuk dalam genus Lactobacillus. Hasil pewarnaan Gram yeast yang dapat berpotensi sebagai probiotik yang ditemukan pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Linawati, Rusmiyanto, dan Kurniatuhadi (2021), yaitu isolat yeast probiotik yang ditemukan memiliki bentuk sel oval, terwarnai ungu, dan bersifat Gram positif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Puspita, Nadia, Immanuela, dan Titania (2020) yang menyatakan bahwa koloni yeast probiotik memiliki morfologi sel berbentuk bulat atau oval, memiliki ukuran berbeda- beda yang dipengaruhi oleh strain dengan panjang 5-20 �m dan lebar 1-10 �m.
Identifikasi Spesies
����������� Identifikasi spesies bakteri asam laktat pada� penelitian ini dilakukan menggunakan alat otomatis vitek 2 dan vitek MS. Koloni yang diduga bakteri asam laktat ditemukan dengan bentuk sel batang (bacillus) Gram positif pada sampel uji maupun sampel control divitek menggunakan alat otomatis vitek MS didapatkan hasil no identification (tidak teridentifikasi).
����������� Hal tersebut dapat terjadi karena spesies bakteri yang terdapat pada koloni tidak terdapat pada data sistem alat vitek MS. Alat vitek MS yang belum dilakukan update software hanya menampilkan sedikit spesies Lactobacillus. Hasil penelitian Jayabalan, Malba�a, Lončar, Vitas, dan Sathishkumar (2014) mengidentifikasi Lactobacillus pada teh kombucha mendominasi 30% dari mikroorganisme. Hasil penelitian Marsh, O�Sullivan, Hill, Ross, dan Cotter (2014) menunjukkan bahwa ekstraksi DNA selulosa kombucha dari 5 lokasi geografis, terdeteksi beberapa bakteri yang berbeda. Genus bakteri utama adalah Gluconacetobacter (>85%) dan Lactobacillus (hingga 30%) dengan jumlah genus sub-dominan yang belum terdeteksi sebelumnya pada kombucha.
����������� Koloni yang diduga yeast ditemukan dengan bentuk sel oval berwarna ungu pada sampel uji maupun sampel kontrol di vitek menggunakan alat otomatis vitek 2. Pada sampel uji dengan media MRSA didapatkan hasil low discrimination dikarenakan terdeteksi 3 jenis spesies dalam 1 koloni, yaitu Candida lambica, Candida inconspicua, dan Candida krusei dengan masing-masing akurasi spesiesnya adalah 33,3%. Pada sampel uji dengan media BA didapatkan hasil low discrimination dikarenakan terdeteksi 2 spesies dalam 1 koloni, yaitu Saccharomyces cerevisiae dan Candida spherica dengan masing-masing akurasi spesiesnya adalah 50%.
����������� Pada informasi yang terdapat dalam FAQ Vitek ada kalanya hasil identifikasi tidak merujuk ke satu spesies seperti hasil yang probabilitasnya diatas 85%, hal ini terjadi karena reaksi biokimia dari mikroorganisme tersebut mempunyai kemiripan. Jika itu terjadi maka hasil identifikasi menjadi low discrimination yang artinya hasil reaksi biokimia yang ada kemungkinan mengarah ke mikroorganisme A atau B.
����������� Sementara itu, pada sampel kontrol dengan media BA didapatkan hasil unidentified (tidak teridentifikasi). Pada informasi yang terdapat dalam FAQ Vitek jika ditemukan lebih dari 3 taksa mikroorganisme dan menunjukkan reaksi biokimia yang mirip sehingga alat tidak bisa memilih salah satu dari taksa tersebut atau viabilitas dari mikroorganisme tersebut tidak terdeteksi sehingga hasil reaksi biokimia menunjukkan minus semua atau reaksi biokimia < 30%.
����������� Hasil penelitian Marsh, O�Sullivan, Hill, Ross, dan Cotter (2014) dan Vīna, Linde, Patetko, dan Semjonovs (2013) mengidentifikasi yeast pada kombucha dari daun the didapatkan yeast dengan genus Saccharomyces, Zygosaccharomyces, Schizosaccharomyces, Torulaspora, Pichia, Brettanomyces, Candida, Kloeckera, dan Torulopsis. Greenwalt, Steinkraus, dan Ledford (2000) menyatakan bahwa kultur kombucha terdiri dari beberapa mikroorganisme yeast pada genus Brettanomyces, Candida, Mycoderma, Mycoturula, Phichia, Saccharomyces, Schizoccharomyces, Torulaspora, Toruoplasis, dan Zygosaccharomyces.
Kesimpulan
Seluruh isolat yang diperoleh pada fermentasi
minuman probiotik kombucha dengan teh putih dan gula merah didapatkan 2 koloni
berbeda pada uji makroskopik, yaitu koloni dengan bentuk bulat, warna putih
susu, tepian rata berwarna bening, elevasi cembung, dan koloni dengan bentuk
bulat, warna putih krem, tepian rata, elevasi cembung menonjol. Pada uji
mikroskopik didapatkan 2 bentuk sel berbeda, yaitu bakteri dengan bentuk sel
batang (bacillus) bersifat Gram positif dan bentuk sel oval bersifat Gram
positif. Spesies mikroorganisme yang dapat teridentifikasi adalah yeast dalam
satu famili yang sama, yaitu Saccharomycetaceae dengan spesies Saccharomyces
cerevisiae, Candida spherica, Candida lambica, Candida inconspicua, dan Candida
krusei. Sementara itu, spesies bakteri asam laktat yang diduga termasuk genus
Lactobacillus tidak dapat teridentifikasi oleh alat vitek.
Afifah, Nurul. (2010). Analisis kondisi dan potensi lama fermentasi medium kombucha (teh, kopi, rosela) dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen (Vibrio cholerae dan Bacillus cereus). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Amaliah ZZ, Bahri S, Amelia P. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat dari Limbah Cair Rendaman Kacang Kedelai. Jurnal Fitofarmaka Indonesia [serial online] 2018 [cited 2018]; 5(1):253-257. Available from: URL: https://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index .php/fitofarmakaindo/article/view/32 0
Azizah AN, Darma GC, Darusman F. Formulasi SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) dari Raw Kombucha Berdasarkan Perbandingan Media Pertumbuhan Larutan Gula dan Larutan Teh Gula. Prosiding Farmasi [serial online] 2020 Aug [cited 2020 Aug 25]; 6(2):325-31. Available from: URL: https://karyailmiah.unisba.ac.id/inde x.php/farmasi/article/view/23023
Dewi AS, Atifah Y, Farma SA, Yuniarti E, Fadhilla R. Pentingnya Konsumsi Probiotik untuk Saluran Pencernaan dan Kaitannya dengan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia. InProsiding Seminar Nasional Biologi [serial online] 2021 Sep [cited 2021 Sep 1]; 1(1):149-156. Available��� from:�� URL: https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.i d/index.php/prosiding/article/view/2 3.
Dewi PD. Uji Aktivitas Antibakteri Kombucha Teh Rosella Terhadap Bakteri Escherichia coli (Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar). Skripsi [serial online] 2022 [cited 2022]; pp:1-58. Available from: URL: http://repository.poltekkes- denpasar.ac.id/id/eprint/9506.
Djasmasari W, Rahmatia L. Isolasi Bakteri Asam Asetat pada SCOBY Kombucha Teh Hijau. Warta Akab [serial online] 2020 Dec [cited 2020
Dec];�� 44(2):120-125. Available from: URL:https://aka.ac.id/jurnal/index.ph p/warta_akab/article/view/20
Greenwalt CJ, Steinkraus KH, Ledford RA. Kombucha, The Fermented Tea: Microbiology, Composition, and Claimed Health Effects. Journal of Food Protection [serial online] 2000 Feb [cited 2000 Feb 1]; 63(7):976- 981. Available������ from: URL: https://www.sciencedirect.com/scien ce/article/pii/S0362028X22001600.
Harindana PY, Iswari IS, Setyojatmiko I, Fatmawati NN. Kesesuaian Pewarnaan Gram dengan Kultur Darah Sebagai Prediktor Nilai Kritis Kasus Bakteremia di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar. Intisari Sains Medis [serial online] 2021 Jul [cited 2021 Jul 16]; 12(2):494-499. Available from: URL: https://www.isainsmedis.id/index.ph p/ism/article/view/1038
Huyyirnah, Rosmaniar R. Modifikasi Medium Menggunakan Saline-Water Soluble Fraction (SSF) atau Fraksi Minyak Terlarut untuk Menumbuhkan Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon. Indonesian Journal of Laboratory [serialonline] 2021 [cited 2021]; 4(2):72-81. Available from: URL:https://journal.ugm.ac.id/ijl/article/vi ew/69282.
Jayabalan R, Malba�a RV, Lončar ES, Vitas JS, Sathishkumar M. A Review on Kombucha Tea-Microbiology, Composition, Fermentation, Beneficial Effects, Toxicity, and Tea Fungus. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety [serial online] 2014 [cited 2014]; 13(4):538- 550. Available from: URL: https://ift.onlinelibrary.wiley.com/do i/abs/10.1111/1541-4337.12073
Karyantina M, Sumarmi. Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Kombucha Rosella. Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian [serial online] 2021 Mar [cited 2021 Mar30]; 15(1):244-252. Available from: URL: https://journal.trunojoyo.ac.id/agroint ek/article/view/7340
Kemalaputri DW, Jannah SN, Budiharjo A. Deteksi MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus) pada Pasien Rumah Sakit dengan Metode MALDI-TOF MS dan Multiplex PCR. Jurnal Akademika Biologi [serial online] 2017 Oct [cited 2017 Oct]; 6(4):51-61.
Khaerah A, Akbar F. Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha dari Beberapa Varian Teh yang Berbeda. InProsiding Seminar Nasional LP2M UNM [serial online] 2019 [cited 2019]pp:472-476.Availablefrom:URL:https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/260581/mod_resource/content/1/Jurnal%20kombucha.pdf
Kurnia M, Amir H, Handayani D. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Makanan Tradisional Suku Rejang di Provinsi Bengkulu: �Lemea�. ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia [serial online] 2020 [cited 2020]; 4(1):25-32. Available from: URL: https://ejournal.unib.ac.id/alotropjurn al/article/view/13705
Linawati, Rusmiyanto E, Kurniatuhadi R. Khamir Potensial Probiotik Hasil Isolasi dari Fermentasi Jus Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa). Biologica Samudra: Jurnal Biologica Samudra [serial online] 2021Dec [cited 2021 Dec31]; 3(2):115-132. Available from: URL: https://www.ejurnalunsam.id/index.p hp/jbs/article/view/4101
Marsh AJ, O'Sullivan O, Hill C, Ross RP, Cotter PD. Sequence-based Analysis of The Bacterial and Fungal Compositions of Multiple Kombucha (Tea Fungus) Samples. Food Microbiology [serial online] 2014 [cited 2014]; 38:171-178. Available from: URL: https://www.sciencedirect.com/scien ce/article/abs/pii/S074000201300184 6
Paramitha NW. Identifikasi dan Uji Sensitivitas Escherichia Coli Terhadap Antibiotik Siprofloksasin pada Penderita Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit Daerah Mangusada (Politeknik Kesehatan Denpasar). Skripsi [serial online] 2020 [cited2020]; pp:1-62. Available from: URL:http://repository.poltekkes- denpasar.ac.id/5485/
Puspita D, Nadia E, Immanuela E, Titania MC. Isolasi, Identifikasi dan Uji Produksi Yeast yang Diisolasi dari Nira Kelapa. Biosfer: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi [serial online] 2020 Jun [cited 2020 Jun 1]; 5(1):1-5. Available����������� from: URL: https://www.journal.unpas.ac.id/inde x.php/biosfer/article/view/2395
Rambitan G, Pelealu JJ, Tallei TE. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Hasil Fermentasi Kol Merah (Brassica oleracea L.) Sebagai Probiotik Potensial (Isolation and Identification Lactic Acid Bacteria from Red Cabbage (Brassica oleracea L.) Fermentation as Potential�� Probiotic). Jurnal Bioslogos [serial online] 2018 Aug [cited 2018 Aug]; 8(2):33-37. Available�������� from: URL:https://ejournal.unsrat.ac.id/ind ex.php/bioslogos/article/view/21447
Riadi S, Setiyawati D, Situmeang S. Isolasi dan Uji Potensi Bakteri Asam Laktat Asal Kimchii dan Teh Kombucha dalam Menghambat Bakteri Patogen. Jurnal Kesmas Prima Indonesia [serial online] 2020 [cited 2020]; 2(1):25-29. Available from: URL: http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.ph p/JKPI/article/view/891
Riswanto D, Setiawan U. Minuman Probiotik Kombucha dengan Ekstrak Daun Teh Hijau Sebagai Herbal Alternatif untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Imun Tubuh. Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi [serial online]2022 Sep [cited 2022 Sep 4]; 21(2):200-8. Available from:URL: http://www.ejournal.staimnglawak.ac .id/index.php/lentera/article/view/800
Santosa EA, Retnaningrum E. Karakterisasi Fenotipik dan Aktivitas Antimikrobia Bakteri Asam Laktat dari Limbah Produksi Tempe. Jurnal Sains Dasar [serial online] 2020 [cited 2020]; 9(1):1-10.
Sari DY, Saputro TB, Muhibuddin A. Uji Potensi Fermentasi Etanol Yeast Tanah yang Diisolasi dari Metode Budidaya SDN di Daerah Batu, Jawa Timur. Jurnal Sains dan Seni ITS [serial online] 2016 Feb [cited 2016]; 5(2):39-43. Available from: URL: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains _seni/article/view/20601
Ulinnuha A. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana)����� Sebagai Antibakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Universitas Islam���������� Negeri Maulana Malik Ibrahim). Skripsi [serial online] 2018 [cited 2018]; pp:1-88. Available from: URL:http://etheses.uin- malang.ac.id/id/eprint/14098
Verawati CS. Pengaruh Variasi Jenis Gula Terhadap Kadar Alkohol, Total Asam Tertitrasi (TAT), dan Uji Organoleptik Hasil Fermentasi Kombucha Teh Daun Sukun (Artocarpus altilis) (Universitas Sanata Dharma). Skripsi [serial online] 2019 [cited 2019]; pp:1-70.
Vīna I, Linde R, Patetko A, Semjonovs P. Glucuronic Acid From Fermented Beverages: Biochemical Functions in Humans and Its Role in Health
Copyright holder: Barrianti, Cep Wahyu, Bunga Salma Fitriani (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |