Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 12, Desember
2023
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGUNJUNG DALAM MEMBUANG SAMPAH DI
PANTAI LAMPU SATU KABUPATEN MERAUKE PAPUA
Besse Suwito Dwi Asih1,
Dyah Suryani2, Surahma Asti Mulasari3
Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
Abstrak
Berwisata berarti
mengunjungi tempat baru yang berbeda dari tempat tinggal
saat ini. Kondisi pantai
yang bersih, indah dan terawattakan membuat wisatawan semakin nyaman saat berwisata.
Namun kerusakan lingkungan pesisir dapat terjadi karena
ulah manusia. Tujuan dalam
penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku
pengunjung dalam membuang sampah di Pantai Lampu Satu Kabuapaten Merauke Papua.
Desain penelitian
yang digunakan adalah desain penelitian desain cross-sectional.
Sampel adalah pengunjung
Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua dengan besar sampel 321 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 139 (43,3%) responden mempunyai perilaku membuang sampah baik, responden
berpengetahuan tinggi, sebanyak sebesar 129 (40,2%), responden
dengan sikap positif, sebanyak sebesar 128 (39.9%), usia dewasa
<46 sebanyak 306 (95.3%),
responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 172 (53.6%), responden pendidikan dasar-menengah 231 orang (72.0%), responden bekerja sebanyak 171 (53.3%). Analisis bivariat diperoleh hasil ada hubungan
yang bermakna antara pengetahuan (p=0,032), sikap (p=0,020),
tidak ada hubungan yang bermakna antara usia (p=1.000), jenis kelamin p=0.818), pendidikan (p= 0.384), dan pekerjaan (p=0.210) dengan perilaku membuang sampah di Pantai Lampu Satu. Pendekatan
dengan cara melakukan penyuluhan kepada pengunjung pantai dalam kesadaran dan pentingnya peduli terhadap lingkungan sekitar. Melibatkah tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam merubah perilaku
membuang sampah sembarangan sehingga pengunjung termotivasi untuk menjaga lingkungan pantai.
Kata
Kunci: Pengunjung;
Membuang Sampah; Pantai Lampu
Abstract
Traveling means visiting a new
place that is different from where you currently live. Clean, beautiful and
well-maintained beach conditions will make tourists more comfortable when
traveling. However, damage to the coastal environment can occur due to human
activities. The aim of this research is to determine the factors related to
visitor behavior in throwing away rubbish at Lampu Satu Beach, Merauke Regency,
Papua. The research design used is a cross-sectional research design. The
sample was visitors to Lampu Satu Beach, Merauke Regency, Papua with a sample
size of 321 samples. The statistical test used is the chi square test. Based on
univariate analysis, the results showed that 139 (43.3%) respondents had good
waste disposal behavior, 129 (40.2%) respondents had high knowledge, 128
(39.9%) respondents had a positive attitude, mature age < 46 as many as 306
(95.3%), respondents with female gender as many as 172 (53.6%), respondents
with primary-secondary education 231 people (72.0%), respondents working as
many as 171 (53.3%). Bivariate analysis showed that there was a significant
relationship between knowledge (p=0.032), attitude (p=0.020), no significant
relationship between age (p=1.000), gender p=0.818), education (p= 0.384), and
occupation (p=0.210) with trash throwing behavior at Lampu Satu Beach. The
approach involves educating beach visitors about awareness and the importance
of caring for the surrounding environment. Involve influential community
figures in changing the behavior of littering so that visitors are motivated to
protect the beach environment.
Keywords: Visitors; disposing of garbage; Beach Lights.
Pendahuluan
Salah satu kabupaten di Indonesia adalah Merauke, yang terletak di bagian paling timur provinsi Papua. Memiliki luas 1.446 km persegi, dengan 1.050 km garis pantai, 770 km panjang sungai, dan 1.42.500 km rawa. Pada tahun 2018, terdapat 101.0022 penduduk di Kabupaten Merauke, terdiri dari 51.379 pria dan 49.643 perempuan. Kota Merauke adalah kota pesisir yang sangat besar. Pada tahun 2019 Stasiun Karantina Ikan (SKIP) Mutu dan Keamanan Ikan Merauke, Unit Pengelolaan Tata Ruang Laut (RPL) Merauke, Unit Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Dinas Perikanan (PSDKP), Dinas Perikanan Kabupaten Merauke dan Dinas Kemasyarakatan telah malakukan kegiatan bersih pantai dengan total volume sampah yang diangkut sebanyak 2.725,8 kg, meliputi sampah plastik lunak sebanyak 1.196,8 kg, sampah plastik keras sebanyak 292 kg, sampah kertas sebanyak 68 kg, sampah kain sebanyak 402 kg, dan kayu sebanyak 755 kg dan 12kg skrap logam.
Hasil survei awal
yang dilakukan di Pantai Lampu
Satu, Kabupaten Merauke, Papua pada 26 September 2022
menunjukkan bahwa 10 orang pengunjung. Terdapat 7 wisatawan wanita berusia 20 hingga 35 tahun yang berkualifikasi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
Sarjana Muda (S1). Berdasarkan hasil
survei pendahuluan, dari 10 responden, 4 orang memiliki pemahaman yang baik mengenai pengolahan
sampah di tempat, sedangkan 6 orang memiliki pemahaman yang kurang tentang pengolahan sampah di tempat. Pengetahuan wisatawan mengenai pembuangan sampah masih sedikit
sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku terhadap pembuangan sampah. Pentingnya meningkatkan kesadaran dan kepedulian para pengunjung pantai untuk menjaga
kebersihan lingkungan pantai. Berdasarkan data diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul faktor
yang berhubungan dengan perilaku pengunjung dalam membuang sampah di Pantai
Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua.
Metode Penelitian
Desain
penelitian yang digunakan adalah desain penelitian
Cross Sectional. Dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan variabel independen adalah pengetahuan, sikap, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan sementara
variabel dependen yaitu perilaku membuang sampah di pantai lampu satu.
Populasi adalah pengunjung pantai yang berada
di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua yang berjumlah 1.631�pengunjung pantai. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti yang merupakan representasi dari populasi tersebut
berjumlah 321 sampel.
Hasil
dan Pembahasan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin,
Usia, Pendidikan, Pekerjaan Perilaku Membuang Sampah, Pengetahuan, Dan
Sikap
No |
Variabel |
Jumlah |
Persentase |
1 |
Jenis
Kelamin Perempuan Laki-laki |
149 172 |
46.4% 53.6% |
2 |
Usia Dewasa�< 46 Tahun Lansia�≥ 46 Tahun |
306 15 |
95.3% 4.7% |
3 |
Pendidikan Pendidikan dasar-menengah Pendidikan tinggi |
231 90 |
72.0% 28.0% |
4 |
Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja |
150 171 |
46.7% 53.3% |
5 |
Perilaku Tidak Baik Baik |
182 139 |
56.7% 43.3% |
6 |
Pengetahuan Rendah Tinggi |
192 129 |
59.8% 40.2% |
7 |
Sikap Negatif Positif |
193 128 |
60.1% 39.9% |
|
Jumlah |
Total |
321 |
Berdasarkan analisis univariat
diperoleh hasil sebagian�besar
jenis kelamin responden adalah perempuan yaitu sebanyak 172 (53,6%), usia responden dewasa <46 tahun sebanyak�306 (53,6%), pendidikan�responden yaitu pendidikan dasar-menengah sebanyak 231
(72.0%), pekerjaan responden
yaitu bekerja sebanyak 171 orang (53.3%), responden
memiliki perilaku tidak baik yaitu
sebanyak 182 (56.7%), responden
memilki pengetahuan rendah yaitu sebanyak
192 (59.8%), dan responden�memiliki
sikap negatif yaitu sebanyak 193 (60.1%).
Tabel
2 Analisis Hubungan
Jenis Kelamin, Uasia, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap, Dengan Perilaku Membuang Sampah Di Pantai
Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua
No |
Variabel Indenpenden |
Perilaku Membuang Sampah |
Jumlah |
P value |
OR (Cl 95%) |
|
Tidak Baik |
Baik |
|||||
1 |
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan |
86(57.7%) 96(55.8%) |
63(42.3%) 76(44.2%) |
149(100%) 172(100%) |
0.818 |
1.081 (0.694-1.683) |
2 |
Usia Dewasa <46 Lansia≥46 |
173(56.5%) 9(60.0%) |
133(43.3%) 6(40.0%) |
306(100%) 15(100%) |
0.100 |
0.0867 (0.301-2.497) |
3 |
Pendidikan Pendidikan dasar-menengah Pendidikan tinggi |
127(55.0%) 55(61.1%) |
104(45.0%) 35(38.9%) |
231(100%) 90(100%) |
0.384 |
0.077 (0.473-1.277) |
4 |
Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja |
79(52.7%) 103(60.2%) |
71(47.3%) 68(39.8%) |
150(100%) 171(100%) |
0.210 |
1.361 (0.874-2.121) |
5 |
Pengetahuan Rendah Tinggi |
99(51.6%) 83(64.3%) |
93(48.4%) 46(35.7%) |
192(100%) 129(100%) |
0.032 |
0.590 (0.373-0.933) |
6 |
Sikap Negatif Positif |
120(62.2%) 62(48.4%) |
73(37.8%) 66(51.5%) |
193(100%) 128(100%) |
0.020 |
1.750�(1.113-2.751) |
Analisis bivariat diperoleh hasil tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku pengunjung membuang sampah di pantai lampu satu dengan p value 0.818, tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan perilaku pengunjung dalam membuang sampah di panatai lampu satu dengan p value 0.100, tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan perilaku pengunjung membuang sampah di pantai almpu satu dengan p value 0.384 , tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan perilaku pengunjung membuang sampah di pantai lampu satu dengan p value 0.210, ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku pengunjung membuang sampah di pantai lampu satu� dengan p value 0,032, dan ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku pengunjung membuang sampah di pantai lampu satu dengan p value 0,020.
Pembahasan
1)
Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Pengunjung Dalam Membuang
Sampah Di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin
dengan perilaku membuang sampah adalah uji Chi Square �yang�
diperoleh nilai p-value= 0.818<0,05, OR= 1.081�dan Cl= 0.694-1.683 maka dapat diketahui bahwa secara statistik
dan biologis tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin�dengan
perilaku membuang sampah pada pengunjung di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke
Papua.
Gender merupakan� konsep budaya yang� membedakan peran, perilaku, psikologi, dan karakteristik emosional laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat (Bahra,
2018). Menurut�(Setiadi, 2011)�gender mengacu pada bagian
tubuh manusia yang biologis, fisiologis, atau anatomis. Konsep gender menjadi lebih kuat dan lebih membedakan masyarakat, di mana laki-laki dan
perempuan dapat diklasifikasikan berdasarkan peran seksual dan kepemilikan alat kelamin mereka. Alat kelamin adalah sifat bawaan setiap
manusia dan tidak dapat digantikan untuk melakukan fungsinya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku membuang sampah dengan�jenis kelamin pengunjung pantai. Hal ini dimungkinkan karena jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah responden laki-laki. Oleh karena itu, hasil analisis
tidak memungkinkan adanya perbandingan data proporsional yang jelas untuk mengetahui perbedaan perilaku responden�laki-laki
dan perempuan. Hasil penelitian
ini didukung oleh�(Banga,
2013)�menyatakan bahwa�variabel gender mempunyai nilai signifikan lebih besar dari α yaitu 0,797 > 0,05, dan jenis kelamin kepala rumah tangga tidak
berpengaruh terhadap perilaku membuang sampah rumah tangga.�Serta didukung oleh�(Sarkawi,
2017)�menyatakan bahwa HO diterima atau H1 ditolak.
Sehingga�tidak terdapat perbedaan penilaian budaya lingkungan antara mahasiswa laki-laki yang memiliki pengetahuan tinggi (A1B1) dengan mahasiswa perempuan yang memiliki pengetahuan lingkungan tinggi (A2B1).�Dan penelitian (Wulandari
& Mulasari, 2019)�hubungan antara jenis kelamin
dengan volume sampah kertas dianalisis menggunakan uji Chi square. Nilai
p-value yang diperoleh sebesar 0,559 > α = 0,05 maka dapat diketahui
bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin karyawan dengan volume sampah
kertas di Biro Lembaga Universitas Ahmad Dahlan.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti�melihat
baik laki-laki maupun perempuan cenderung memiliki perilaku yang buruk, meskipun angkanya relatif kecil. Sehingga dapat mempengaruhi�perilaku�dalam�membuang
sampah.
2)
Hubungan Usia Dengan Perilaku Pengunjung Dalam Membuang Sampah Di
Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan usia dengan
perilaku membuang sampah adalah uji Chi Square�
yang� diperoleh nilai p-value= 1.000<0,05, OR= �0.0867 dan
Cl= 0.301-2.497maka dapat diketahui bahwa secara statistik dan biologis tidak ada
hubungan yang bermakna antara usia dengan perilaku membuang sampah pada
pengunjung di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua.
Diketahui dari total�
pengunjung 321 terdapat usia�dewasa dengan perilaku tidak baik sebanyak
173 responden (56.5%) dan usia
dewasa dengan perilaku baik sebanyak
133 responden (43.5%). Pengunjung
yang memiliki usia lansia dengan perilaku
yang tidak baik sebanyak 9 responden (60.0%) dan usia lansia dengan
perilaku baik sebanyak 6 reponden (43.3%).
Hasil analisa yang menunjukkan tidak ada hubungan antara usia pengunjung
dengan perilaku membuang sampah di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua,
dapat disebabkan oleh proporsi pengunjung yang tidak seimbang antara pengunjung
kategori usia dewasa dan kategori usia lansia, dimana lebih banyak pengunjung
berusia dewasa dibandingkan pengunjung yang berusia lansia. Berdasarkan hasil
observasi diketahui bahwa dari total 15 yang berusia lansia, 6 diantaranya
memiliki perilaku baik dalam membuang sampah kecuali pada saat tertentu seperti
tidak menemukan tempat sampah yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku tidak
baik dalam mambuang sampah, dan sisanya 9 pengunjung tergolong perilaku tidak
baik dalam membuang sampah.
Sedangkan, pada usia dewasa kecenderungan untuk lebih banyak�menghasilkan
sampah serta yang memiliki perilaku tidak baik dalam
membuang sampah, memiliki sifat acuh atau kurang
memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Generasi
muda memiliki perilaku pengelolaan sampah yang buruk karena mereka tidak tahu
atau tidak mau mengelola sampah di dukung oleh (Hastuti,
2020)
menunjukkan bahwa banyak siswa muda membuang sampah sembarangan karena tidak
merasa bertanggung jawab.
Pengetahuan
yang baik tentang bahaya membuang sampah di lingkungan kampus dan dampaknya
terhadap kesehatan Pengetahuan tentang pengelolaan sampah masih kurang pada
usia muda, jadi diperlukan pengetahuan tambahan. Penelitian (Laor et al., 2018)�mengatakan bahwa fokusnya harus
pada generasi muda, yaitu mereka yang berusia di bawah dua puluh tahun.
Kelompok sasaran ini harus mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah, karena ini
berdampak langsung pada kesehatan dan kebersihan mereka. Salah satu cara yang
efektif untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pengelolaan sampah
adalah dengan menyebarkan materi pendidikan di sekolah atau universitas dan
membuat iklan yang menargetkan generasi muda (Kadir, & Yusooff, 2011).
3)
Hubungan Pendidikan Dengan Perilaku Pengunjung Dalam Membuang
Sampah Di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua
Analisis�yang digunakan
untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan perilaku membuang sampah adalah uji Chi Square yang diperoleh
nilai p-value= 0.384<0,05, OR=0.077 dan Cl=0.473-1.277�maka�dapat diketahui bahwa secara statistik dan biologis tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan perilaku membuang sampah pada pengunjung di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke
Papua.
Mayoritas pengunjung pantai yang mengikuti penelitian adalah pengunjung
dengan� pendidikan dasar-menengah (231
responden). Hal ini mungkin didasarkan pada pendidikan pengunjung di tingkat
sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas
(SMA). Hasil analisa menunjukkan bahwa dari total 321 responden dengan tingkan pendidikan
dasar-menegah dengan perilaku tidak baik sebanyak 127 responden (55.0%) dan
pendidikan dasar-menengah dengan perilaku baik sebanyak 104 responden (45.0%).
Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki responden mempengaruhi cara
pandang seseorang terhadap perilaku. Kesadaran akan pentingnya membuang sampah
pada tempatnya dipengaruhi oleh tingginya tingkat pendidikan. Semakin tinggi
tingkat pendidikan maka pengetahuan dan pemahaman akan berdampak pada perilaku
membuang sampah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Karim,
Mujtaba, & Hartati, 2023); (Mualifah, Utami, Sholehuddin,
& Sutrimah, 2023)�belajar adalah inti dari pendidikan, dan belajar adalah serangkaian perubahan perilaku.
Berpendidikan�rendah
dan tinggi tidak akan berperilaku sama. Oleh karena itu, pendidikan memiliki dampak yang sangat besar terhadap cara seseorang berperilaku. Pendidikan dapat berdampak pada seseorang, termasuk perilaku dan gaya hidupnya, terutama dalam hal mendorong sikap
untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Pada umumnya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah mereka
mendapatkan informasi (Karim et al,. 2021).�Oleh karena
itu, tingkat pendidikan pengunjung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
membuang sampah, termasuk perilaku membuang sampah sembarangan.
4)
Hubungan Pekerjaan Dengan Perilaku Pengunjung Dalam Membuang
Sampah Di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pekerjaan dengan
perilaku membuang sampah adalah uji Chi Square yang diperoleh nilai p-value=0.210<0,05, OR=1.361 dan Cl=0.874-2.121�maka dapat diketahui bahwa
secara statistik dan biologis tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan
dengan perilaku membuang sampah pada pengunjung di Pantai Lampu Satu Kabupaten
Merauke Papua. Diketahui dari total 321 pengunjung diperoleh responden�yang bekerja
dengan perilaku tidak baik sebanyak
103 responden (60.2%) dan bekerja
dengan perilaku baik sebanyak 68 responden (39.8%). Pengunjung
yang tidak bekerja dengan perilaku yang tidak baik sebanyak
79 responden (52.7%) dan tidak
bekerja dengan perilaku baik sebanyak
71 reponden (47.3%).
Hasil analisa yang menyatakan tidak ada hubungan antara pekerjaan�dengan perilaku membuang sampah pada pengunjung di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke
Papua. Responden�yang berstatus
bekerja dengan perilaku tidak baik�belum tentu menjadi faktor risiko terhadap
perilaku membuang sampah, responden dengan status tidak bekerja juga dapat�mempengaruhi
cara pandang seseorang terhadap perilaku. Kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dipengaruhi oleh pekerjaan, semakin banyak seseorang tidak bekerja maka
pengetahuan dan pemahamannya
akan berdampak pada perilaku membuang sampahnya.�
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu (Ediana et al., 2018) menyatakan bahwa tidak
terdapat hubungan status pekerjaan dengan perilaku pengolahan sampah 3R bahwa
responden yang bekerja memiliki peluang buruk dalam pengolahan sampah 3R
dibandingkan responden yang tidak bekerja memiliki peluang baik dalam pengelolaan
sampah. Baik�yang bekerja maupun yang tidak bekerja, merasa penting untuk menjaga kesehatan
diri dan keluarga agar mereka dapat hidup
dengan sehat dan mampu melakukan aktivitas yang terkait dengan pekerjaan mereka meskipun mereka sibuk bekerja�(Erfinna,
& Dharma, 2012).
5)
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pengunjung Dalam Membuang
Sampah Di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan
perilaku membuang sampah adalah uji Chi Square yang diperoleh nilai p-value=0,032>0,05, OR=0.590 �dan Cl= 0.373-0.933�maka dapat diketahui bahwa secara statistik
dan biologis ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku
membuang sampah pada pengunjung di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua. Diketahui
dari total 321 responden, diperoleh pengetahuan�rendah dengan perilaku tidak baik sebanyak
99 responden (51.6%) dan pengetahuan
rendah dengan perilaku baik sebanyak
93 responden (48.4%). Responden
yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi dengan perilaku yang tidak baik sebanyak
83 responden (64.3%) dan pengetahuan
tinggi dengan perilaku baik sebanyak
46 reponden (35.7%).
Mayoritas responden yang menjawab pertanyaan memiliki pengetahuan rendah
kemungkinan disebabkan oleh tingkat pendidikan responden, dimana sebagian besar
responden mempunyai pendidikan dasar-menegah. Tingkat pengetahuan responden
mempengaruhi perilaku membuang sampahnya. Responden yang tidak dapat menjawab
pertanyaan peneliti tergolong mempunyai pengetahuan rendah.
Artinya, rendahnya pengetahuan responden tentang membuang sampah
sembarangan dan aspek-aspek terkaitnya mempengaruhi perilaku mereka membuang
sampah sembarangan di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian terdahulu (Maulida et al.,
2023)�menyimpulkan�bahwa pengetahuan telah terbukti memberikan kontribusi terhadap perilaku membuang sampah sembarangan pada peserta didik��Peserta Didik di Sekolah
Menengah Pertama Negeri
(SMPN) 2 Ingin Jaya Kecamatan
Blang Bintang�.�
Pengetahuan�adalah hasil persepsi manusia terhadap sesuatu melalui indra seperti mata,
hidung, telinga, dan lainnya. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Kristanti,
& Kushartati, 2021). Semakin�banyak pengetahuan tentang cara membuang
sampah yang benar, semakin baik pengetahuan
dan perilaku seseorang. Sebagai bagian dari penelitian ini, terutama etika
pembuangan sampah (Saputra &
Mulasari, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian dan teori-teori terkait, peneliti berpendapat
bahwa pengetahuan peneliti tentang perilaku membuang sampah sudah cukup.
Meskipun demikian, masih perlu adanya perluasan ilmu pengetahuan berupa adukasi
dan informasi yang berkaitan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan yang baik bagi
masyarakat, seiring dengan semakin banyaknya jenis sumber informasi dan edukasi
yang dimiliki oleh seseorang.
6)
Hubungan Sikap Dengan Perilaku Pengunjung Dalam Membuang Sampah Di
Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua
Analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan sikap dengan perilaku
membuang sampah adalah uji Chi Square yang diperoleh nilai p-value=0,020>0,05, OR=1.750 dan Cl= 1.113-2.751�maka dapat diketahui bahwa secara statistik
dan biologis ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku membuang
sampah pada pengunjung di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua.
Diketahui�dari
total 321 responden, diperoleh�sikap responden�yang memiliki
sikap positif dengan perilaku tidak baik sebanyak
62 responden (48.4%) dan sikap
positif dengan perilaku baik sebanyak
66 responden (51.5%). Responden
yang memiliki sikap negatif dengan perilaku yang tidak baik sebanyak 120 responden (62.2%) dan sikap negatif dengan perilaku baik sebanyak
73 reponden (37.8%).
Sikap�merupakan
suatu pola pikir yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu (Russell, & Robinson, 2017). Hal ini sesuai dengan teori
Preced-Proceed Lawrence Green, yang menyatakan bahwa sikap yang baik adalah salah satu komponen yang menyebabkan seseorang berperilaku baik (Pakpahan et al.,
2021).
Sikap�adalah reaksi atau reaksi
seseorang yang tetap tertutup terhadap rangsangan atau objek. Wujud sikap
tidak dapat dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
sebelum perilaku tertutup terjadi.�Salah satu faktor yang memengaruhi
pendapat seseorang tentang pengelolaan sampah adalah kebiasaan membuang sampah.
Tradisi dan perilaku individu dalam masyarakat juga merupakan faktor yang
memengaruhi pendapat mereka� (Firman
et al., 2021).
Penelitian�ini sejalan dengan penelitian (Sarmin,
2023)�uji statistik Chi-Square
di peroleh P-value
= 0,001 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan pengelolaan
sampah. Dari hasil uji juga
diperoleh nilai OR sebesar 4,423 yang berarti responden dengan sikap baik berpeluang
4,423 kali melakukan pengelolaan
sampah yang baik dibandingkan responden dengan sikap yang tidak baik.�Berdasarkan hasil
penelitian dan teori terkait, peneliti berasumsi sikap mempengaruhi perilaku
responden, selama jalannya proses penelitian, peneliti melihat�bahwa responden dengan sikap positif
masih tidak membuang sampah dengan benar karena
pengetahuan mereka bertentangan dengan sikap mereka.
Sebagian�pengunjung pantai yang berpengetahuan luas seringkali acuh atau kurang sadar
untuk membuang sampah pada tempatnya. Kesadaran dan kepedulian pengunjung dapat ditingkatkan dengan adanya dukungan dari para pemangku kepentingan (Pemerintah Daerah,
Dinas Pariwisata, Pengelola
Pantai, Petugas Kesehatan Masyarakat dan Petugas Kebersihan) dengan melakukan tindakan tegas. Faktor pendukung lainnya bagi responden yang mempunyai sikap buruk mungkin karena
responden merasa masih kurangnya fasilitas pembuangan sampah (kotak sampah
organik dan anorganik) di
Pantai Lampu Satu Kabupaten
Merauke Papua.
Kesimpulan
Ada hubungan antara penegetahuan dengan perilaku membuang sampah di
Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua. Ada hubungan antara sikap dengan
perilaku membuang sampah di Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke Papua. Perlu diberikan�penyuluhan kepada para pengunjung pantai tentang pentingnya kesadaran kebersihan dan pentingnya peduli terhadap lingkungan sekitar. Mengingat kawasan tersebut adalah kawasan wisata yang harus tetap dijaga.
BIBLIOGRAFI
Ahmad Abdul Karim, Adya Nitami, Cucun Fadilah, Febrina
Diniar, Intan Ayu Lestari, Nurul Falah, Rizky Kurnia Dewi, Wisanti, Sahlan
Mujtaba. (2021). Nilai Karakter Peduli Lingkungan dalam Cerita Rakyat �Hikayat
Kampung Hilang, Bakan Jati.� Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan
Pembelajarannya (Salinga), (1), 336�341.
https://doi.org/http://ejurnal.budiutomomalang.ac.id/index.php/salinga/article/view/1544#
Ajzen, Icek. (2005). Attitudes, Personality and
Behavior. New York: Mc Graw Hill Open University Press.
Arninda, Devina, & Gravitiani, Evi. (2021).
Menilai Pelestarian Lingkugan Pantai, Studi Literatur Dengan Pendekatan
Circular Economy dan Choice Modelling. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(3),
511�516. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jil.19.3.511-516
Bahra, Al. (2018). Analisis Pengaruh Pengetahuan dan
Sikap T erhadap Perilaku Membuang Sampah. Journal Educational of
Nursing(Jen), 1(1), 102�113.
https://doi.org/https://doi.org/10.37430/jen.v1i1.68
Banga, Margaret. (2013). Household Knowledge,
Attitudes and Practices in Solid Waste Segregation and Recycling: The Case of
Urban Kampala. Zambia Social Science Journal, 2(1), 27�39.
https://doi.org/https://scholarship.law.cornell.edu/zssj/vol2/iss1/4/
Desa, Asmawati, Ba�yah Abd Kadir, Nor, & Yusooff,
Fatimah. (2011). A study on the knowledge, attitudes, awareness status and
behaviour concerning solid waste management. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 18, 643�648.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.05.095
Erfinna, Tota Farida, Chahaya, Indra, & Dharma,
Surya. (2012). Hubungan Karakteristik Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Di Lingkungan III Dan V Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan
Belawan Tahun 2012. Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, 2(2), 1�8.
Retrieved from
https://www.neliti.com/publications/14627/hubungan-karakteristik-dengan-partisipasi-masyarakat-dalam-pengelolaan-sampah-di
Firman, Yosef, Nardi, Mikael, Poety, M., Wiyono, J.,
Adi, R. C., Pembe, Ggaraan, Penyelen, Untuk, & Pand, Pada Masa. (2021).
Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku membuang sampah pada siswa smp
sriwedari malang. Nursing News Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(1),
37�52. Retrieved from http://bit.ly/3Poety
Gallo, Frederic, Fossi, Cristina, Weber, Roland,
Santillo, David, Sousa, Joao, Ingram, Imogen, Nadal, Angel, & Romano,
Dolores. (2018). Marine litter plastics and microplastics and their toxic
chemicals components: the need for urgent preventive measures. Environmental
Sciences Europe, 30(1). https://doi.org/10.1186/s12302-018-0139-z
Hastuti, Mona. (2020). Efektifitas Pemutaran Film
Terhadap Perilaku Buang Sampah Pada Mahasiswa Akper Malahayati Medan. Jurnal
Ilmiah Keperawatan Imelda, 6(1), 44�50.
https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v6i1.358
Jambeck, Jenna R. et al, Hoegh-Guldberg, Ove, Cai, R.,
Poloczanska, E., Brewer, P., Sundby, S., Hilmi, K., Fabry, V., & Jung, S.
(2015). Plastic waste inputs from land into the ocean. Science,
(September 2014), 1655�1734.
Karim, Ahmad Abdul, Mujtaba, Sahlan, & Hartati,
Dian. (2023). Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Cerita Rakyat Karawang Sebagai
Upaya Pembentukan Karakter Siswa Di Smp Al Muhajirin Tegalwaru. Jurnal
Wahana Pendidikan, 10(1), 47.
https://doi.org/10.25157/jwp.v10i1.8770
Kristanti, Iin, Herawati, Cucu, & Kushartati, Sri.
(2021). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Karyawan Dengan Pengelolaan Sampah
Medis. Jurnal Kesehatan, 12(2), 96�101.
https://doi.org/10.38165/jk.v12i2.244
Laor, Pussadee, Suma, Yanasinee, Keawdounglek, Vivat,
Hongtong, Anuttara, Apidechkul, Tawatchai, & Pasukphun, Nittaya. (2018).
Knowledge, attitude and practice of municipal solid waste management among
highland residents in Northern Thailand. Journal of Health Research, 32(2),
123�131. https://doi.org/10.1108/JHR-01-2018-013
Lasabuda, Ridwan. (2013). Pembangunan Wilayah Pesisir
Dan Lautan Dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal
Ilmiah Platax, 1(2), 92. https://doi.org/10.35800/jip.1.2.2013.1251
Maulana, Addin, & Koesfardani, Chamma Fitri Putri
Pradjwalita. (2021). Pola Musiman Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Bali. Jurnal
Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kepariwisataan
Indonesia, 14(2), 73�90.
https://doi.org/10.47608/jki.v14i22020.73-90
Maulida, Putri, Zakaria, Rahdiah, & Anwar,
Syarifuddin. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Membuang
Sampah Sembarangan Pada Peserta Didik Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
2 Ingin Jaya Kecamatan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Tahun 2022. Journal
Od Health and Medical Science, 2(1), 215�224.
https://doi.org/https://doi.org/10.51178/jhms.v2i1.1212
Mualifah, Faridatul, Utami, Fifi Tri, Sholehuddin,
Muhammad, & Sutrimah. (2023). Analisis Kategori Kelas Kata Pada Cerpen
�Mbah Danu� Karya Notosusanto, Nugroho. 487�492.https://doi.org/https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/SND/article/view/1711
Pakpahan, M., Siregar, D., Susilawaty, A., Tasnim,
Ramdany, M. R., Manurung, E. I., � M, M. (2021). Promosi Kesehatan &
Prilaku Kesehatan. Jakarta: Yayasan Kita Menulis.
Rochman, Chelsea M., Tahir, Akbar, Williams, Susan L.,
Baxa, Dolores V., Lam, Rosalyn, Miller, Jeffrey T., Teh, Foo Ching,
Werorilangi, Shinta, & Teh, Swee J. (2015). Anthropogenic debris in
seafood: Plastic debris and fibers from textiles in fish and bivalves sold for
human consumption. Scientific Reports, 5(April), 1�10.
https://doi.org/10.1038/srep14340
Russell, Sally V., Young, C. William, Unsworth, Kerrie
L., & Robinson, Cheryl. (2017). Bringing habits and emotions into food
waste behaviour. Resources, Conservation and Recycling, 125(March),
107�114. https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2017.06.007
Saputra, Sangga, & Mulasari, Surahma Asti. (2017).
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pengelolaan Sampah pada Karyawan di Kampus. Jurnal
Fakultas Kesehatan Masyarakat, 11(1), 22�27.
https://doi.org/10.12928/kesmas.v11i1.4212
Sarkawi, Dahlia. (2017). Pengaruh Jenis Kelamin Dan
Pengetahuan Lingkungan Terhadap Penilaian Budaya Lingkungan. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan, 16(02), 101�114.
https://doi.org/10.21009/plpb.162.03
Sarmin, Novita Lusiana. (2023). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Penanganan Sampah Rumah Tangga Di Kelurahan Rokan Iv Koto
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2022. Jurnal Olahraga Dan Kesehatan, 1(3).
https://doi.org/https://doi.org/10.56466/orkes/Vol1.Iss3.79
Setiadi, Elly M. dan Usman Kolip. (2011). Pengantar
Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan
Pemecahannya (Kencana). Jakarta.
Susilawati, Fauzi, Akhmad, Kusmana, Cecep, &
Santoso, Nyoto. (2020). Strategi dan Kebijakan dalam Pengelolaan Wisata
Konservasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) di Bukit Lawang Kabupaten Langkat
Sumatera Utara. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal
of Natural Resources and Environmental Management), 10(1), 1�12. https://doi.org/10.29244/jpsl.10.1.1-12
Wulandari, Gita, & Mulasari, Surahma Asti. (2019).
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Pendidikan, Usia, Jenis Kelamin Dan Masa
Kerja Karyawan Dengan Volume Sampah Kertas Di Biro Lembaga Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta. Jurnal Kesmas Universitas Ahmad Dahlan, 1�14.
https://doi.org/http://eprints.uad.ac.id/id/eprint/14821
Copyright holder: Besse Suwito Dwi Asih, Dyah Suryani, Surahma Asti Mulasari (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |