Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
09, September 2022��
PENGARUH ONLINE TRAVEL
AGENT TERHADAP PEMESANAN KAMAR DI MERCURE NEXA BANDUNG
Sabar Sitompul1*,
Nurbaeti2
1*,2
Institut Pariwisata Trisakti, Indonesia
Email: 1*[email protected], 2[email protected]
Abstrak
Perkembangan
teknologi informasi mengubah perilaku tamu dalam keinginan untuk memesan kamar
hotel. Online travel agent adalah salah satu produk teknologi informasi
yang berkembang dan berhasil mengubah cara pemesanan kamar dari yang secara
langsung atau langsung ke hotel menjadi pemesanan kamar menggunakan online
travel agent dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan tamu
beralih ke online travel agent dalam melakukan pemesanan kamar hotel dalam
meningkatkan e-commerce untuk menjaga supaya tamu masih memilih memesan
kamar di Mercure Nexa Bandung sebagai hotel pilihan di Bandung. Hasil dari
penelitian menunjukkan online travel agent dapat meningkatkan tingkat
hunian kamar karena mudah diakses, efisien dan efektif dengan harga yang
bersaing, pengeluaran hotel, biaya kamar, biaya penjualan, pembiayaan dan
pengeluaran gaji karyawan dapat dikelolah dengan baik. Dukungan dari manajemen
hotel diperlukan dalam pengembangan online travel agent untuk
meningkatkan pemesanan kamar melalui online travel agent.��
Kata
Kunci: Teknologi Informasi, Hotel, Online
Travel Agent, E-commerce
Abstract
Technology
information development changed the customer behaviour in desire in booking
hotel room. Online Travel Agent is one of the most advanced products that is
currently booming and change the room reservation pattern from direct
reservation or go show to room reservation by Online Travel Agent. The purpose
of this study was to find the information why the booking pattern changed from
direct reservation to online travel agent in order to improve the e-commerce in
maintain the guest to still choosing Mercure Nexa Bandung as their preferred
hotel to stay in Bandung. The result of the study shows Online Travel Agent can
increase hotel occupancy rate because they are accessible, efficient and
effective at competitive prices as well the hotel costs with sales cost, fees
and employee payroll expenses. Hotel�s management support in developing OTA is
needed as an effort to increase number of room reservation from OTA. ���
Keywords:
Technology information, Hotel, Online Travel Agent, E-commerce
Pendahuluan
����������� Indonesia
merupakan negara yang memiliki anugerah sebagi negara dengan segala potensi
alam yang sangat memikat. Karakter budaya masyarakat Indonesia yang terdapat
dari Sabang sampai Merauke menjadi daya tarik yang memukau bagi wisatawan dari
negara-negara lain. Faktor-faktor ini yang kerap menjadi daya jual pariwisata
Indonesia di mata dunia. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang besar
dalam pengembangan pariwisata dengan menyadari potensi ini. Ada tiga alasan
utama Pemerintah Indonesia memandang pariwisata perlu didorong. Alasan pertama,
pariwisata adalah penyumbang devisa ketiga terbesar setelah CPO dan batubara
sehingga potensinya ke depan sangat besar untuk devisa. Alasan kedua, pariwisata
bisa pula menopang ekonomi Indonesia ke depan karena pariwisata memiliki
karakteristik quick yielding yang dapat menghasilkan devisa lebih cepat
dibandingkan dengan kegiatan ekspor yang dilakukan secara konvensional. Alasan
ketiga, adalah kesempatan kerja dan mengatasi kemiskinan merupakan hasil yang
diharapakan dari pengembangan sektor pariwisata (Waani, 2020).
����������� Pengembangan
pariwisata juga akan melibatkan pengembangan sektor-sektor pendukung lainnya
seperti akomodasi, makanan dan minuman, transportasi, usaha perjalanan dan
lain-lain. Hotel yang merupakan salah satu jenis akomodasi adalah usaha
komersial yang menyediakan fasilitas menginap sementara, makanan dan minuman serta
fasilitas pendukung lainnya dan jasa yang diperuntukkan bagi pelaku perjalanan
usaha ataupun para wisatawan (Prayudi & Wicaksono, 2022).
Sejalan dengan perkembangan hotel yang begitu pesat menyebabkan persaingan
bisnis dalam perhotelan semakin meningkat, karena itu setiap hotel memberikan
keunggulan masing-masing. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang
berkembang sangat pesat di kota Bandung.
����������� Kota
Bandung sebagai salah satu tujuan wisata yang memiliki popularitas dalam bidang
kuliner, budaya, pariwisata, belanja dan pemandangan seni yang membuat Bandung
memiliki daya tarik material untuk wisatawan dalam negeri maupun luar negeri
berkunjung (Ramadea Salsabila Agatha, 2021).
Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bandung mencatat jumlah hotel menurut
klasifikasi Bintang mengalami peningkatan. Selama tahun 2018 ada penambahan
sebanyak 169 hotel yang terdiri dari hotel Bintang 5 sampai dengan hotel
Bintang 1. Hal ini tentunya menambah jumlah kamar yang ada di Kota Bandung. BPS
Bandung mencatat pada tahun 2021 terdapat 17.923 kamar yang terbagi kedalam
hotel Bintang 5 sampai dengan hotel Bintang 1. Melihat data diatas, hotel
dituntut untuk selalu kreatif dalam mendapatkan tamu sebanyak-banyaknya. Direct
selling, sales call, agen travel konvensional, dan yang terkini online
travel agent merupakan cara hotel untuk memperoleh tamu. Setiap hotel akan
selalu berusaha untuk memberikan nilai tambah yang berbeda pada setiap produk
dan jasa yang diberikan kepada tamunya. Tim sales dan marketing
hotel diharapkan mampu menciptakan penawaran yang menarik yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan tamu. Disisi lain, perkembangan teknologi juga turut
mengubah cara tamu dalam memesan kamar hotel.
����������� Perkembangan
teknologi semakin tidak bisa dibendung di era digital seperti saat ini. Segala
aspek kehidupan manusia kini tidak ada yang lepas dari perkembangan teknologi (Pratiwi & Ekawati, 2020).
Kehadiran teknologi informasi sebagai alat bantu pemasaran sangat menentukan
keberhasilan penjualan kamar hotel di era digital. Online Travel Agent (OTA)
adalah salah satu produk teknologi informasi yang berkembang dengan pesat saat
ini. Online Travel Agent merupakan layanan berbasis website yang
seluruh kegiatan produksinya dilakukan seluruhnya secara real time (Widani et al., 2019).
Fenomena ini harus disikapi dengan positif dan dikelolah oleh hotel karena peta
pemesanan kamar sudah berubah yang dahulunya secara langsung ke hotel atau direct
reservation sekarang sudah beralih menggunakan online travel agency.
Survey yang dilakukan oleh Daily Social bekerjasama dengan JakPat� terdapat 74% orang Indonesia menggunakan online
travel� agent dalam merencanakan
perjalanan mereka (Rosyidi, 2019).
Beberapa contoh dari online travel agent yang ada di Indonesia yaitu;
Agoda, Anatavaya, Booking.com Ctrip, Expedia, Kliknbook, MG Holiday, Pegi-pegi,
Traveloka, Tiket.com dan lainnya. online travel agent menawarkan pilihan
hotel yang sangat banyak bagi pelanggan yang disesuaikan dengan keinginan dan
kebutuhan. Pelanggan dapat langsung memesan kamar hotel melalui website
online travel agent. online travel agent dianggap lebih efektif dan efisien
serta mampu memberikan informasi dan keuntungan bagi pelanggan. Berikut
merupakan gambar online travel agent paling terkenal dikalangan
pelanggan Indonesia pada bulan Juni 2023.
����������� Traveloka
menjadi OTA yang paling terkenal dengan 84.62% dan Tiket.com dengan 64.43%.
Kedua online travel agent ini adalah produk dalam negeri. Sementara
Agoda dan Booking.com masing-masing dengan nilai 40,79% dan 33.64% yang
merupakan produk dari luar negeri berada pada urutan ketiga dan keempat. Hal
ini menunjukkan produk online travel Agent produksi Indonesia menjadi
yang paling banyak digunakan dan terkenal dikalangan pelanggan di
Indonesia.�
����������� Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku pelanggan yang dalam hal ini
tamu hotel, yang dahulu memesan hotel secara langsung beralih menggunakan online
travel agent. Peralihan ini mengakibatkan adanya perubahan peta pemesanan
terdahulu yang didominasi tamu yang memesan secara langsung baik melalui
telepon, email ataupun walk-in atau menggunakan agen travel konvensional
beralih menggunakan online travel agent di Mercure Nexa Bandung. Identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh perubahan cara pemesanan kamar
secara langsung ke pemesanan dengan menggunakan online travel agent pada
hotel Mercure Nexa Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan utama. Pertama,
penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana e-commerce Mercure Nexa
Bandung beroperasi dalam mendapatkan pemesanan kamar. Kedua, penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran dari
pemesanan langsung ke penggunaan agen perjalanan online dalam konteks Mercure
Nexa Bandung. Terakhir, penelitian ini juga bertujuan untuk menyelidiki
tindakan atau strategi yang dapat diambil oleh manajemen Mercure Nexa Bandung
guna mendukung kesuksesan e-commerce dalam meningkatkan jumlah pemesanan kamar
melalui agen perjalanan online. Dengan demikian, penelitian ini berfokus pada
pemahaman dan peningkatan efektivitas strategi pemasaran dan manajemen Mercure
Nexa Bandung di era e-commerce.
Literature Review
Online Travel Agent
����������� Online
travel agent (OTA) adalah agen perjalanan yang memiliki peran sebagai media
promosi dan penjualan secara online melalu website. Online travel
agent mengelolah website yang mendistribusikan dan menfasilitasi pemesanan
ke pihak peyedia usaha pariwisata (Putro, 2022).
Pada dasarnya online travel agent memiliki lingkup bisnis seperti agen
perjalanan kovensional. Hanya saja pada online travel agent layanannya
berbasis digital, yaitu suatu layanan yang menggunakan transaksi layanan berupa
informasi, transaksi jual beli dan online payment atau pembayaran secara
online. Terdapat dua jenis pembayaran yang ada di online travel agent
yaitu online travel agent dengan guarantee-payment dimana
pelanggan yang memesan kamar harus membayar terlebih dahulu dan online travel agent
non-guarantee payment dimana pelanggan tidak diharuskan untuk membayar
terlebih dahulu (Kadir, 2020).
Beberapa manfaat penggunaan online travel agent menurut Janal (2015)
dalam Diah Pradiatiningtyas (2015) bagi perusahaan dan pelanggan antara lain:
1. Convenience,
keadaan dimana pelanggan merasakan kenyamanan pada saat proses pengambilan
keputusan untuk mencari produk yang sesuai, membandingkan hingga akhirnya
membeli produk. Pelanggan dapat melakukan semua proses pembelian di rumah,
kantor, perjalanan dengan menggunakan komputer atau pun smartphone
selama terhubung dengan internet. Proses yang nyaman ini membuat pelanggan
dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
2. Information,
keadaan dimana pelanggan mendapatkan banyak informasi mengenai detail dan harga
produk. Sehingga, dalam waktu yang singkat dapat melalukan transaksi pembelian.
3. Respond
to market, keadaan dimana pelangan mendapatkan
segala sesuatunya dengan mudah dan terkendali. Hal ini memberikan pelanggan
untuk mendapatkan jawaban dengan cepat.
4. Condition,
keadaan yang didapatkan pelanggan secara
nyata atau sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini terjadi karena segala
sesuatunya sudah dikelolah dengan baik oleh pihak hotel yang menyediakan
informasi tentang produk yang dijual. Hotel dapat memberikan informasi yang
jelas dan sesuai dengan keadaan yang ada.
5. Reduce
Printing & postage cost, keadaaan biaya yang dapat
dihemat untuk promosi melalui media cetak, selebaran dan lainnya yang berbentuk
fisik. Semua informasi dan gambar yang menjadi media promosi sudah tercantum di
dalam website online travel agent. Informasi mengenai promo produk,
jenis kamar, luas kamar, alamat hotel, harga kamar dan informasi hotel lainnya
dikelola hotel secara langsung melalui extranet yang nantinya akan
muncul di website online travel agent.
6. Reduce
labor cost, keadaan dimana biaya untuk membayar
karyawan dapat dikurangi. Hal ini terjadi karena perusahaan akan mempekerjakan
lebih sedikit karyawan dengan jangkauan yang lebih luas
Jenis - jenis Online
Travel Agent
Online Travel Agent
terbagi menjadi tiga jenis (Minat et al., 2020):
1.
Booking Online,
menyediakan layanan untuk memesan kamar hotel.
2.
Travel Review,
merupakan penyedia komentar atau ulasan pelanggan mengenai kualitas produk
berdasarkan pengalaman pelanggan.
3.
Online Aggregator,
menggabungkan kedua jenis diatas dan berperan menjadi agen perjalanan yang
komplet. Online Aggregator menyediakan informasi berbagai pilihan hotel,
membandingkan harga kamar, dan secara langsung juga dapat melakukan pemesanan
kamar hotel.
Macam-macam Online
Travel Agent
Macam-Macam Online Travel Agent berdasarkan
perjanjian antar hotel dengan perusahaan Online Travel Agent dalam
operasionalnya dibagi menjadi dua (Kadir, 2020):
1. B2B
(business to business) merupakan transaksi secara elektronik dimana
objek bisnis yang satu ke objek bisnis yang lainnya atau dengan sebutan lain
transaksi antar perusahaan. Transaksi dalam B2B menggunakan edi (electronic
data interchange) dan email. Harga yang digunakan pada B2B adalah berupa
harga kontrak (contract rate) atau harga tetap (fix rate).
2. B2C
(business to consumer) merupakan kegiatan transaksi secara langsung
kepada konsumen melalui produk dan jasa. Penjualan yang dilakukan di internet
dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena harga kamar sudah tercantum. Pada
umumnya transaksi B2C juga disebut dengan transaksi pasar. B2C memberikan ruang
untuk konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui publikasi.
Extranet
����������� Definisi
extranet menurut Turban dalam King dan kawan-kawan (2010) adalah
jaringan yang menggunakan internet untuk menghubungkan beberapa intranet
secara aman (Citra Tartilla Nurdita Putri et al., 2019).
Pengertian lain dari extranet menurut O�Brian dan Markas (2011) adalah
penghubung jaringan yang menggunakan teknologi internet bertujuan untuk
menghubungkan intranet dari suatu bisnis dengan intranet pelanggan,
mitra bisnis dan pemasok lainnya (Antonio et al., 2019).
Dari definisi extranet diatas, dapat disimpulkan extranet adalah
jaringan yang menggunakan teknologi internet yang bertujuan untuk menggabungkan
beberapa intranet perusahaan pengguna.
Channel Manager
����������� Channel
manager adalah alat yang penting untuk manajemen hotel agar proses
pemesanan kamar menjadi efisien dan efektif dan menghindari kemungkinan untuk overbooking
(menjual kamar lebih dari ketersediaan) (Dyshkantiuk et al., 2020).
Channel manager memiliki manfaat bagi manajemen hotel dalam hal ini e-commerce
antara lain; meningkatkan pemesanan kamar, memasang harga secara otomatis
kesemua online travel agent yang terhubung sesuai dengan kondisi bisnis (Balsiger et al., 2023).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan channel manager adalah alat
untuk mensinkronisasikan harga dan ketersediaan kamar hotel dengan semua online
travel agent (agoda, hotel website, booking.com, tripadvisor, expedia,
etc.)
����������������������������������� Gambar
1. Sinkronisasi dengan online travel agent
Hunian Kamar
����������� Tingkat
hunian kamar adalah sebuah keadaan sampai sejauh mana jumlah kamar yang terjual
jika dibandingkan dengan seluruh jumlah kamar yang tersedia untuk dijual (Jatmiko & Sandy, 2020).
Tingkat hunian kamar yang tinggi di sebuah hotel memberikan penghasilan dan
keuntungan yang tinggi bagi hotel tersebut. Kamar sebagai produk utama yang
memberikan profit margin paling tinggi dibandingkan dengan produk-produk
hotel lainnya menjadikan tingkat hunian kamar menjadi sangat penting (Menuh & Widiantari, 2021).
Adapun formula untuk mencari tingkat hunian kamar adalah total kamar yang
terjual dibagi total kamar yang tersedia dikalikan 100 persen. Contoh perhitungan
tingkat hunian kamar pada sebuah hotel
RS: Total kamar terjual
RA: Total kamar tersedia
Occupancy/Tingakat Hunian Kamar =
80 (RS)/100 (RA) x 100% �Occupancy/Tingakat Hunian Kamar = 80%
Occupancy/Tingkat Hunian Kamar x 100%
Metode Penelitian
����������� Penelitian
ini dilaksanakan bulan September 2023 di Mercure Nexa Bandung dengan
menggunakan motode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2012) dalam Lutfi
Hendriyati (2019) menyatakan penelitian kualitatif mengkaji perspektif dengan
strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Mercure Nexa Bandung beralamat
di jalan Supratman No.66 � 68, kota Bandung. Metode dipilih sesuai dengan
tujuan penelitian yang ingin menjawab pertanyaan penelitian tentang perubahan
pemesanan tamu secara langsung beralih ke online travel agent sebagai
subjek penelitian.��
����������� Penelitian
ini meliputi pendapat pelanggan dalam perubahan pemesanan yang menggunakan data
deskriptif menggunakan wawancara dan observasi. Informasi yang diterima
bersifat subjektif sesuai jawaban responden yang dalam hal ini berasal dari
tamu, Mercure Nexa Bandung dan perusahaan pengelolah online travel agent.
Lutfi Hendriyati (2019) dalam Pengaruh online travel agent terhadap pemesanan
kamar menyatakan bahwa penjualan kamar melalui OTA terbukti dapat meningkatkan
hunian kamar sehingga peran serta dan dukungan dari manajemen hotel harus
ditingkatkan sehingga tujuan meningkatkan tingkat hunian kamar dapat tercapai.
Diah perdiainingtyas (2015) dalam Analisa Buying Behavior pada Online
Travel Agent hasil penelitiannya menyatakan bahwa konsumen yang melakukan
pembelian di online travel agent mengalami hedonic shopping value
serta terlibat secara emosional memiliki shopping lifestyle yang
akhirnya membentuk buying behaviour konsumen mengarah pembelian yang
kompleks, bervariasi dan pada akhirnya berubah menjadi habitual behaviour. ����������� Penelitian ini bertujuan untuk
menggungkapkan keadaan, fakta dan fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi
pada saat penelitian berlangsung dan menyajikan sesuai apa adanya. Penelitian
ini menafsirkan dan menyatakan data yang sesuai dengan situasi yang terjadi,
menyangkut hubungan antar variabel, perbedaan antar fakta dan pengaruh suatu
kondisi dan lain-lain.
Hasil dan Pembahasan
����������� Mercure
Nexa Bandung buka pada bulan Desember 2018. Hotel ini memiliki 181 kamar,
restoran, spa dan fasilitas lainnya. Mercure Nexa Bandung sudah bekerjasama
dengan Online Travel Agent sejak dibuka. Online travel agent dari
dalam negeri dan luar negeri sudah banyak memberikan kontribusi yang positif
khususnya dalam tingkat hunian hotel yang secara langsung menghasilkan profit
kamar yang positif. Berikut adalah tabel persentase 10 besar online travel
agent di Mercure Nexa Bandung. �
Sumber: E-commerce
Mercure Nexa Bandung
Dari data di atas,
Mercure Nexa Bandung berkerja sama dengan Online Travel Agent dalam dan
luar negeri. Pemesanan kamar melalui Traveloka menjadi yang terbesar yaitu
8.20%. Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan pemesanan tiket
pesawat dan hotel secara daring dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia.
Hal ini sesuai dengan hasil yang terdapat pada statistka yang menempatkan
Traveloka sebagai online travel agent paling popolar di Indonesia tahun 2023.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa tamu yang memesan
kamar melalui Traveloka di Mercure Nexa Bandung, kemudahaan dan keberagaman
produk menjadi alasan menggunakan Traveloka. Agoda menjadi online travel
agent kedua yang memberikan kontribusi terhadap pemesanan kamar di Mercure
Nexa Bandung sebanyak 5.94%. Agoda adalah perusahaan internet yang menyediakan
layanan reservasi properti hotel atau resor secara online yang difokuskan
terutama untuk kawawan Asia Pasifik. Hasil wawancara dengan manajemen hotel
Mercure Nexa Bandung, tamu dari Malaysia, Singapura dan Korea adalah yang
menggunakan Agoda dalam pemesanan kamar. Mercure Nexa Bandung menggunakan
Resaweb (Reservation of Accor Webisite) sebagai channel manager yang
menghubungkan hotel dengan semua online travel agent. E-commerce staff Mercure
Nexa Bandung menyatakan merasa sangat terbantu dengan adanya Resa Web sehingga
pekerjaan lebih efisien dan efektif. Hanya dengan melakukan pembaharuan di
resaweb maka semua online travel agent otomatis terbaharui. Disamping itu,
menurut e-commerce staff Mercure Nexa Bandung, penggunaan channel manager
membantu dalam menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan pemesanan
kamar karena channel manager memberikan informasi yang akurat. Salah satu
informasi yang dibutuhkan oleh e-commerce dalam menentukan strategi adalah booking
leads time yaitu jumlah waktu antara pemesanan pelanggan yang dikonfirmasi.
Booking leads time sangat diperlukan dalam penentuan level harga di
online.
Kerja E-commerce
Mercure Nexa Bandung dalam upaya Mendapatkan Pemesanan Kamar
����������� E-commerce
yang dibentuk di Mercure Nexa Bandung merupakan suatu pilar yang menjadi
kekuatan baru dalam meningkatkan pemesanan kamar. Adapun tugas dan tanggung
jawab e-commerce dalam kaitannya dengan online travel agent agar
target penjualan kamar dapat tercapai adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui
reputasi online travel agent dalam kerjasamanya dengan hotel maupun tamu
hotel. Online travel agent yang memiliki reputuasi yang baik dijadikan
pilihan untuk bekerjasama.
2. Bekerjasama
dengan online travel agent yang memiliki reputasi pembayaran yang baik
dan lancar. Informasi ini didapatkan dari referensi oleh hotel lain, kolega dan
manager online travel agent tersebut. Kerjasama harus dibuat
dalam surat perjanjian yang formal untuk keuntungan kedua belah pihak.
3. Mengelolah
extranet dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
Kreatifitas dalam pengelolahan extranet sangat diperlukan sehingga
menjadi maksimal.
4. Mengelolah
harga dengan baik pada channel manager sehingga setiap harga yang
terdapat pada extranet online travel agent sama. Harga terbaik harus
selalu disesuaikan dengan kondisi bisnis hotel dan musim yang sedang berlalu.
Misalnya, pada low-season e-commerce harus memasang harga low-season
begitupun sebaliknya pada high-season e-commerce harus memasang
harga low-season. Hal ini harus dilakukan sehingga hotel menjual kamar
kepada tamu yang tepat pada waktu yang tepat.
5. Memasang
promosi yang terdapat pada hotel. Biasanya e-commerce mendapatkan materi
promosi dari bagian sales dan marketing. Promosi yang menarik dapat menarik
pelanggan untuk memesan kamar.
6. E-commerce
harus mengatur ketersediaan kamar di channel manager sehingga kamar yang
tersedia di website online travel agent sesuai dengan yang tersedia di
kamar sehingga overbooking kamar terjual lebih dari yang tersedia.
7. Menjalin
hubungan dan komunikasi yang baik dengan perusahaan online travel agent
agar pemasanan kamar di online travel agent dapat selalu mencapai
target.
Faktor yang Mempengaruhi
Perubahan Pemesanan Tamu dari Pemesanan Langsung menjadi Menggunakan Online
Travel Agent.
����������� Penjualan
kamar melalui online travel agent di Mercure Nexa Bandung pada tahun
2021-2023 menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 terdapat
27,73% (9.895 kamar) dari keseluruhan tingkat hunian hotel. Pemesanan kamar
pada tahun 2022 melalui online travel agent mengalami peningkatan
sebesar 34.01% (18.859 kamar) atau 6.28% lebih tinggi dari 2021. Sampai pada
bulan September 2023 penjualan kamar melalui online travel agent sebesar
27,01% (10.435 kamar). Berdasarkan wawancara penulis dengan beberapa tamu yang
memesan kamar menggunakan OTA di Mercure Nexa Bandung, diketahui alasan mereka
adalah karena OTA jauh lebih praktis, efektif dan efisien dan jangkauan yang
lebih luas. Mereka juga menambahkan OTA menawarkan produk yang lebih lengkap
dengan harga terbaik. Traveloka menjadi online travel agent yang
digunakan oleh sebagian besar tamu Mercure Nexa Bandung. Traveloka menawarkan
informasi yang mereka perlukan dan user friendly (mudah digunakan).
Alasan lain tamu yang beralih dari pemesanan secara langsung ke online
travel agent karena pemesanan kamar dapat dilakukan setiap saat menggunakan
komputer dan smartphone selama terhubung dengan jaringan internet.
Pemesanan kamar dapat dilakukan selama 24 jam tanpa harus ke hotel karena OTA
terhubung dengan sistem hotel sehingga informasi yang tersedia sama dengan
kenyataan yang ada di hotel. Tamu juga mendapatkan banyak pilihan hotel di OTA
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka. OTA menawarkan hotel dari
Bintang 1 sampai Bintang 5, dari city hotel (hotel di dalam kota) sampai
resort dan hotel di dalam negeri sampai luar negeri. Untuk pembayaran, tamu
mengatakan OTA menawarkan jenis pembayaran yang menarik dan mudah digunakan.
Kamar yang dipesan juga dapat dibayar secara langsung di hotel atau di website online
travel agent menjadi nilai tambah OTA. Semua kemudahaan yang diungkapkan
oleh tamu menjadi alasan utama mengapa mereka beralih dari pemesanan secara
langsung ke pemesanan dengan menggunakan online travel agent. ��
Hal yang dilakukan Manajemen
Mercure Nexa Bandung dalam Menunjang Keberhasilan Tugas E-commerce dalam
Meningkatkan Jumlah Pemesanan Kamar Melalui Online Travel Agent
����������� Manajemen
Mercure Nexa Bandung berperan penting dalam pengelolahan Online Travel Agent
yang akan meningkatkan pemesanan kamar dan meningkatkan tingkat hunian
hotel. Bentuk dukungan dari manajemen Mercure Nexa Bandung antara lain;
menyediakan komputer yang memiliki spesifikasi tinggi untuk menjalankan
pekerjaan sehari-hari, jaringan internet yang lancar dan memberikan pelatihan
untuk meningkatkan ilmu dan pengetahun staff e-commerce. Manajemen juga
perlu memberikan target pemesanan kamar melalui online travel agent
sehingga e-commerce dapat melalukan strategi penjualan yang tepat. Dalam
hal strategi yang akan digunakan, e-commerce harus diberikan wewenang
dari manajemen Mercure Nexa Bandung. Wewenang yang diberikan akan memudahkan e-commerce
dalam mengelola dan melakukan perubahan yang disesuaikan dengan kondisi
bisnis. E-commerce Mercure Nexa Bandung yang mendapatkan dukungan dari
manajemen mampu memberikan hasil yang terbaik dan meningkatkan pemesanan kamar
memalui online travel agent.
Kesimpulan
����������� Pemesanan
kamar melalui OTA meningkatkan penjualan kamar yang secara langsung terbukti
dapat meningkatkan hunian kamar. Manajemen hotel dan karyawan harus memberikan
dukungan yang diperlukan, sehingga tujuan untuk meningkatkan penjualan kamar
melalui online travel agent dapat tercapai. Peningkatan penjualan kamar
melalui online travel agent hanya dapat tercapai apabila dikelolah
dengan baik dan terus menerus serta menciptakan ide-ide kreatif khususnya dalam
penentuan harga (pricing strategy) setiap harinya. Keuntungan penjualan
kamar menggunakan online travel agent sangat banyak dibangkan
kerugiannya. Hal ini dikarenakan jangkauan yang luas dan tidak dibatasi oleh
waktu dan tempat, selama perangkat yang digunakan untuk mengakses website
online travel agent masih terhubung dengan jaringan internet maka kegiatan
pemesanan kamar dapat dilakukan. Disisi lain, optimalisasi online travel
agent dapat juga digunakan sebagai media promosi yang baik serta tidak
memiliki atasan negara atau dengan kata lain dapat menjangkau seluruh negara
dengan biaya yang kecil dibandingkan dengan pemasaran secara tradisional.
����������� E-commerce
hotel harus dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi serta perilaku
pelanggan dalam pemesanan yang disertai dengan keinginan untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih mudah atau serba praktis dengan hasil yang maksimal. Hal
ini didapatkan melalui pelatihan yang disediakan bagi staff e-commerce baik
dari tenaga ahli yang diundang oleh manajemen hotel atau perusahaan online
travel agent. Manajemen Mercure Nexa Bandung perlu untuk memberikan
perhatian dan kemudahan untuk e-commerce dalam memaksimalkan penjualan
kamar melalui online travel agent dengan memberikan sarapan dan
prasarana yang memadai seperti laptop atau smartphone untuk
menjalankan tugasnya. Hal penting lainnya adalah akses internet yang
cepat dan lancar memberikan kemudahaan bagi e-commerce dan tamu dalam
proses pemesanan kamar dan proses lainnya.
����������� Kerjasama
hotel dengan perusahaan online travel agent harus terus dijaga supaya
terjalin dengan baik, berkesinambungan dan bersinergi. Kerjasama ini dapat
terjalin dengan adanya komunikasi dan kedua pihak melalukan tanggung jawab dan
mendapatkan hak nya masing-masing. Kerjasama yang baik ini pula yang akan
memberikan dampak positif dalam pengembangan penjualan kamar melalui online
travel agent. Hal yang harus dihindari adalah adanya perbedaan misalnya
pada harga yang dapat merugikan satu pihak atau kedua belah pihak serta salah
dalam memberikan informasi yang akan berdampak pada kepuasan tamu. Dengan
demikian, target penjualan kamar di Mercure Nexa Bandung melalui onlie
travel agent dapat tercapai.
�����������
BIBLIOGRAFI
Antonio, N., Almeida, A. De,
& Nunes, L. (2019). An Automated Machine Learning Based Decision Support
System to Predict Hotel Booking Cancellations. 1�20.
Balsiger, P., Jammet, T., Cianferoni,
N., & Surdez, M. (2023). Coping with digital market re-organization: How
the hotel industry strategically responds to digital platform power. Competition
and Change, 27(1), 163�183. https://doi.org/10.1177/10245294211055612
Citra Tartilla Nurdita Putri, Eman
Sukmana, I Wayan Lanang Nala, & Rinto Dwiatmojo. (1970). Pengaruh Online
Travel Agent terhadap Pemesanan Kamar di Hyatt Regency Yogyakarta. EDUTOURISM
Journal Of Tourism Research, 1(2), 44�51.
https://doi.org/10.53050/ejtr.v1i2.143
Dyshkantiuk, O., Salamatina, S.,
Polishchuk, L., Komarnytskyi, I., Tserklevych, V., & Nedobiichuk, T.
(2020). Modern hotel business management tools. International Journal of
Advanced Research in Engineering and Technology, 11(6), 226�238.
https://doi.org/10.34218/IJARET.11.6.2020.021
Jatmiko, H., & Sandy, S. R. O.
(2020). Faktor � Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Hunian Kamar Pada Hotel Di
Kota Jember. Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata, 3(1), 32�40. https://doi.org/10.32528/sw.v3i1.3371
Kadir, P. A. (2020). Strategi Marketing
melalui Online Travel Agent dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Kamar di Training
Center Damhil Universitas Negeri Gorontalo. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial
Dan Budaya, 6(2), 147. https://doi.org/10.32884/ideas.v6i2.276
Menuh, N. N., & Widiantari, N. W.
(2021). Strategi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Hunian Kamar Pada Sense
Sunset Seminyak Hotel. Warmadewa Management and Business Journal (WMBJ),
3(2), 69�73. https://doi.org/10.22225/wmbj.3.2.2021.69-73
Minat, T., Kamar, P., & Di, H.
(2020). Pengaruh ulasan online pada online travel agency (ota) terhadap
minat pemesanan kamar hotel di surabaya. 6(1), 1�8.
https://doi.org/10.9744/jmhot.6.1.1
Pratiwi, N. K. A., & Ekawati, N. W.
(2020). Brand Image Memediasi Hubungan E-Commerce Dengan Keputusan Pembelian
Konsumen. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 9(6), 2268.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i06.p11
Prayudi, M. A., & Wicaksono, A.
(2022). Strategi Bersaing Hotel Grand Rohan Jogja dalam Jasa Akomodasi Berbasis
Syariah. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Keuangan, 3(2), 83�103.
https://doi.org/10.51805/jmbk.v3i2.65
Putro, G. A. A. (2022). Pengaruh online
travel agent (ota) traveloka terhadap tingkat hunian kamar pada hotel calista
beach baubau. Jurnal Ilmiah Pariwisata Dan Bisnis, 1(7),
1683�1700. https://doi.org/10.22334/paris.v1i7.112
Ramadea Salsabila Agatha. (2021).
Pengaruh Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Yogyakarta. � :
Jurnal Riset Ekonomi �, 3(March), 6.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/32194%0Ahttps://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/download/32194/30554
Rosyidi, M. I. (2019). Indonesian
Online Travel Agencies : Profiling the services , employment , and users.
259(Isot 2018), 211�216.
Waani, H. F. (2016). Sosial Budaya Dalam
Pengembangan Pariwisata Di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kota Manado. Acta
Diurna Komunikasi, 5(2), 1�9.
Widani, N. M., Abiyasa, A. P., Sri
Darma, G., & Fredy Maradona, A. (2019). Menguji Ketajaman Implementasi
E-Commerce Dalam Penjualan Kamar Hotel di Bali. Jurnal Manajemen Bisnis,
16(2), 79. https://doi.org/10.38043/jmb.v16i2.2042
Copyright holder: Sabar Sitompul, Nurbaeti (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |