Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 11, November 2023

 

PREVALENSI KEJADIAN COVID - 19 PADA ANAK KOTA PADANG

 

Annisa Meliariza1, Dewi Susanna1

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini menyerang seluruh kalangan usia dari bayi dan anak hingga lansia. Gejala klinis dan perkembangan penyakit pada anak dan dewasa muda tampak jauh lebih ringan dibandingkan kasus pada dewasa tua atau lansia. Dibandingkan dengan orang dewasa, jumlah kasus anak-anak yang dikonfirmasi sangat rendah, begitujuga tingkat keparahan da kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi kasus Covid -19 pada anak di kota Padang. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan sampel menggunakan data sekunder dengan total kasus Covid -19 pada Maret 2020 hingga Juni 2021 pada anak sebanyak 3231 kasus. Hasil penelitian menemukan kelompok usia 11-15 memiliki kasus Covid-19 terbanyak yaitu 30,1%, dengan jumlah kasus antara perempuan dan laki-laki hampir berimbang. Mayoritas anak menderita Covid-19 melakukan perawatan isolasi mandiri dengan angka 81,1% dan hanya 0,7% anak mempunyai penyakit komorbid. Sebagian besar anak berdomisili di daerah urban yaitu 71,6%, dan sebagian besar sebanyak 72,8% anak mendapatkan penularan dari cluster family. Kasus Covid -19 pada anak mengalami kelonjakan pada bulan Oktober 2020 dengan jumlah kasus 706 anak terifiksi Covid-19. Kelurahan Koto Tangah dan Kuranji tercatat sebagai kasus tertinggi Covid-19 pada anak dengan kasus lebih dari 500 kasus pada masing-masing kelurahanya.

 

Kata Kunci:� Covid-19, Anak, Cluster Family.

 

Abstract

Covid -19 is a disease caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). This disease attacks all ages, from babies and children to the elderly. The clinical characteristics of disease progression and outcome in children and young adults appear to be much milder than in older people. Compared to adults, the number of confirmed children cases is very low and the severity and mortality is even lower. The research design used is a descriptive research design with a sample using secondary data with a total of Covid -19 cases in March 2020 to June 2021 in 3231 cases of children. The results found that the 11-15 age group had the most Covid -19 cases at 30.1%, with the number of cases between women and men almost balanced. The majority of children suffering from Covid -19 do self-isolating treatment with a rate of 81.1% and only 0.7% of children have comorbid diseases. Most of the children domiciled in urban areas are 71.6%, and most of the children as many as 72.8% get transmitted from cluster families. Covid -19 cases in children experienced a spike in October 2020 with the number of cases of 706 children infected with Covid -19. Koto Tangah and Kuranji Villages are recorded as the highest cases of Covid -19 in children with more than 500 cases in each village.

 

Keywords: Covid-19, Children, family cluster.

 

 

Pendahuluan

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini menyerang seluruh kalangan usia dari bayi dan anak hingga lansia. Manifestasi penyakit ini pun beragam, dari yang tanpa gejala atau bergejala ringan sampai berat (Felicia, 2020). Wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid -19) pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina, pada 31 Desember 2019. Covid -19 menyebar dengan cepat, mulai antar provinsi di Cina hingga ke negara-negara lain di dunia.

Penyebaran yang cepat ini menjadi masalah darurat dunia, dan di akhir Januari 2020 World Health Organization (WHO) menyatakan Covid -19 sebagai public health emergency of international concern (PHEIC). Di bulan Maret 2020, terdapat 118.319 kasus di 114 negara, dan 4.291 orang meninggal dunia. Akhirnya pada 11 Maret 2020, Covid -19 dinyatakan sebagai pandemi (Felicia, 2020). Kebanyakan anak dengan Covid-19 memiliki presentasi klinis ringan. Sedikit yang berkembang menjadi infeksi saluran pernafasan bawah.

Pada 3 April 2021, WHO mengumumkan bahwa 972.303 orang telah tertular penyakit tersebut dan 50.321 orang meninggal karena penyakit tersebut. Dalam laporan besar pertama dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, yang menyatakan 44.672 kasus Covid -19, hanya satu kematian terjadi pada orang di bawah 19 tahun dan sekitar 80% kematian pada orang dewasa di atas usia 60 tahun (Razavi, Davoodi, Shojaei, & Jafarpour, 2020).

SARS-CoV-2 lebih mungkin ditularkan di antara anggota rumah tangga melalui batuk, bersin, atau kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus. Studi menunjukkan bahwa merokok, obesitas, jenis kelamin laki-laki, dan etnis kulit hitam merupakan faktor risiko peningkatan risiko infeksi (Hu et al., 2021). penelitian berpendapat bahwa anak-anak jauh kurang penting untuk penyebaran SARS-CoV-2 daripada orang dewasa (Lee & Raszka, 2020).

Pada anak-anak. infeksi akut Covid-19 seringkali tidak menunjukan gejala atau menunjukan gejala yang sedikit, dan komplikasi yang mengancap jiwa jarang terjadi Li (2020), meskipun demikian terdapat dua konsekuensi jangka panjang dari infeksi Covid-19 pada anak menimbulakan kekhawatiran: sindrom inflamasi multisistem pada anak-akak (MIS-C) dan Covid-19 jangka panjang. MIS-C adalah suatu kondisi dimana bagian tubuh yang berbeda mengalami peradangan.

Data dari Tiongkok menunjukkan bahwa kasus Covid-19 pada anak mungkin tidak separah kasus pada orang dewasa dan anak-anak mungkin mengalami gejala yang berbeda dibandingkan orang dewasa (Lu et al., 2020);(Dong et al., 2020). Data dari 149.760 kasus Covid -19 yang dikonfirmasi laboratorium di Amerika Serikat yang terjadi selama 12 Februari � 2 April 2020 dianalisis.

Di antara 149.082 (99,6%) kasus yang dilaporkan dan usianya diketahui, 2.572 (1,7%) terjadi pada anak-anak berusia <18 tahun. Data tersedia untuk sebagian kecil pasien mengenai banyak variabel penting, termasuk gejala (9,4%), kondisi yang mendasarinya (13%), dan status rawat inap (33%). Di antara pasien yang memiliki informasi yang tersedia, 73% pasien anak-anak mengalami gejala demam, batuk, atau sesak napas dibandingkan dengan 93% pasien dewasa berusia 18-64 tahun pada periode yang sama; 5,7% dari seluruh pasien anak, atau 20% dari mereka yang status rawat inapnya diketahui, dirawat di rumah sakit, lebih rendah dibandingkan persentase rawat inap di antara semua orang dewasa berusia 18�64 tahun (10%) atau mereka yang diketahui status rawat inapnya (33%).

Tiga kematian dilaporkan di antara kasus pediatrik yang dimasukkan dalam analisis ini. Data ini mendukung temuan sebelumnya bahwa anak-anak yang terjangkit Covid-19 mungkin tidak melaporkan demam atau batuk sesering orang dewasa. Meskipun sebagian besar kasus Covid-19 pada anak-anak tidak parah, penyakit Covid -19 serius yang mengakibatkan rawat inap masih terjadi pada kelompok usia ini. Pembatasan sosial dan perilaku pencegahan sehari-hari tetap penting bagi semua kelompok umur karena pasien dengan penyakit yang tidak terlalu serius dan mereka yang tidak memiliki gejala kemungkinan besar berperan penting dalam penularan penyakit (Team et al., 2020).

Meskipun kematian secara keseluruhan untuk anak-anak memiliki presentasi rendah dan komplikasi parah lebih kecil kemungkinannya terjadi, kemungkinan anak-anak terinfeksi sama dengan orang dewasa (Han et al., 2021). Oleh karena itu kami melakukan tinjauan yang berfokus kepada karakteristik, epidimiologi, dan metode pencegahan anak-anak dengan covid, dan diharapkan dapat memberikan pemahaman sistematis dan wawasan baru tentang diagnosis serta manajemen anak yang teriinfeksi Covid-19.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian jenis deskriptif dengan menggunakan data sekunder untuk mendeskripsikan karakteristik anak dengan Covid - 19, data yang dihasilkan dari data sekunder tersebut akan memberikan informasi tentang distribusi kejadian Covid - 19, kluster family, dan besaran kasus perbulannya di Kota Padang. Data penelitian didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Padang yang mencatat kasus Covid - 19 pada Maret 2020 hingga Juni 2021 dengan jumlah kasus Covid � 19 pada anak yang terhitung sebanyak 3231 kasus.

 

Hasil dan Pembahasan

Distribusi karakteristik anak yang terindikasi Covid-19 di Kota Padang

Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik epidimiologi Covid-19 anak di Kota Padang

Karakteristik

F

%

Kelompok usia

 

 

 

< 1 tahun

105

3,2 %

 

1-5 tahun

665

20,6%

 

6-10 tahun

664

20,6%

 

11-15 tahun

974

30,1%

 

>15 tahun

823

25,5%

Jenis kelamin

 

 

 

Laki-laki

1621

50,2%

 

Perempuan

1610

49,8%

Rawatan

 

 

 

Isolasi mandiri

2621

81,1%

 

Rawat

330

10,2%

 

Karantina

280

8,7%

Komorbid

 

 

 

Tidak ada komorbid

3207

99,3%

 

Ada komorbid

24

0,7%

Domisili

 

 

 

Daerah Urban

2314

71,6%

 

Daerah Rural

917

28,4%

Cluster family

 

 

 

Cluster

2353

72,8%

 

Non cluster

878

27,2%

 

Analisis Univariat yang dilakakukan dalam penelitian ini yaitu mengetahui prevalensi kejadian Covid - 19 yang terpapar pada anak di Kota Padang, distribusi penyebaran yang diperhatikan dalam penelitian ini meliputi berapa jumlah anak yang terken COVID, karakteristik,� jumlah cluster family, sebaran kasus Covid - 19 pada anak setiap bulan, dan sebaran kasus yang terjadi per wilayah kecamatan di Kota Padang.

Presentase distribusi karakteristik anak yang terindikasi Covid - 19 di Kota Padang pada table 1, kelompok usia 11-15 memiliki kasus Covid - 19 terbanyak yaitu 30,1%, dengan jumlah kasus antara perempuan dan laki-laki hampir berimbang. Mayoritas anak menderita Covid - 19 melakukan perawatan isolasi mandiri dengan angka 81,1% dan hanya 0,7% anak mempunyai penyakit komorbid (Sirait & Hariyati, 2021). Sebagian besar anak berdomisili di daerah urban yaitu 71,6% dan sebagian besar 72,8% anak mendapatkan penularan dari cluster family.

 

 

 

 

 

 

Distribusi Kasus Covid - 19 pada Anak Setiap Bulan

Gambar 1 Grafik distribusi kasus COVID pada anak setiap bulan April 2020-juni 2021

 

Grafik distribusi kasus Covid - 19 anak setiap bulannya menunjukan bahwa kasus Covid - 19 pada anak melonjak pada Oktober 2020 yaitu 706 kasus, kemudian mengalami penurunan hingga Januari 2021. Namun pada Februari 2021 kasus Covid - 19 pada anak Kembali meningkat hingga pada April 2021 dengan angka kasus 479, kemudian mulai menurun kembali pada Mei dan Juni 2021.

 

Peta Sebaran Kasus Covid - 19 Pada Anak pada April 2020-Juni 2021

Picture 2 Peta Sebaran Kasus COVID19 pada Anak

 

����������� Analisa sebaran kasus Covid-19 pada anak di Kota Padang dilakukan menggunakan Software QGIS. Setelah menetukan jumlah kasus pada masing masing kelurahan di Kota Padang, selanjutnya dilakukan analisa QGIS. Sebaran kasus dari setiap kelurahan dijelaskan dalam bentuk peta berikut. Pada gambar 2 sebaran kasus Covid-19 pada anak di Kota Padang, Kecamatan Koto tangah dan Kuranji merupakan jumlah kasus tertinggi di Kota padang yaitu melebih angka 500 sedangkan angka Covid-19 pada anak terendah terdapat di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dengan kasus kurang dari 100 kasus.

 

Pembahasan

Negara-negara hampir diseluruh dunia, termasuk Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari pendemik Covid-19 (Nurda, Fasa, & Soeharto, 2022). Pertama kali infeksi virus Covid -19 ditemukan di Negara Indonesia pada bulan Maret 2021, yang berlajut hingga sampai saat ini, data tersebut didapat berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI. Penyakit Covid -19 mempengaruhi semua golongan kelompok usia, walaupun terlihat lebih ringan pada populasi anak dari pada populasi usia dewasa, tetapi tidak dengan anak yang memiliki penyakit penyerta yang membuat dapat memperburuk kondisi anak.

Insiden Covid -19 pada kelompok usia 11-15 memiliki kasus Covid 19 terbanyak pada penelitian ini yaitu 30,1%, dengan jumlah kasus antara perempuan dan laki-laki hampir berimbang. Sebanding dengan penelitian Benaya 2020, Insidensi Covid 19 pada anak usia 10 19 tahun sebanyak 549/72.314 atau 1% dari seluruh kasus, sedangkan kelompok usia <10 tahun sebanyak 416/72.314 (0,9%) kasus (Han et al., 2021). Mayoritas anak dengan kasus Covid 19 menjalani rawatan isolasi mandiri, rawatan ini disarankan untuk pasien yang terkonfirmasi positif dengan gejala ringan dalam upaya mengurangi kontak dengan masyarakat sehingga dapat menekan penyebaran Covid 19 (Benaya, 2021).

Hampir seluruh insiden Covid 19 pada anak tidak memiliki penyakit komorbid, hanya 0,7% anak yang memiliki penyakit komorbid. Studi yang dilakukan oleh Budaya (2023)mendapatkan sebanyak 2.597 kasus. Covid 19 pada anak, 198 (7,6%) diantaranya adalah kasus asimptomatik, 1.181 (45,5%) dalam skala kasus ringan, 1.079 (41,5%) ada pada skala sedang, dan 113 (4,4%) lainnya kasus berat; 23 (0,9%) ada pada skala kritis dan 3 (0,1%) sisanya meninggal. Pada penelitian tersebut juga menyatakan jika tidak terdapat perbedaan pada jumlah anak laki-laki dan perempuan yang terinfeksi (Chaiyakulsil et al., 2022).

Pada penelitian ini dari seluruh kasus Covid 19 pada anak di Kota Padang terdapat 72,8% kasus merupakan kontak dari kluster keluarga/family cluster. sejalan dengan penelitian Handayaningrum., 2022 dari 122 subjek, 55 anak (65,5%) merupakan anak yang memiliki riwayat kontak erat dengan anggota keluarga terkonfirmasi positif; sedangkan 29 orang (34,5%) melakukan kontak dengan anggota keluarga yang terkonfirmasi negatif. Riwayat kontak erat dengan non keluarga merupakan kontak dekat dengan subjek yang diduga berada di luar rumah, seperti sekolah, taman bermain, komunitas, dan tempat lainnya.

 

Kesimpulan

Insiden kasus pada anak di Kota Padang cukup tinggi yakni 3231 kasus. Hasil menunjukan jumlah kasus kontak erat dengan dengan keluarga atau cluster family sebanyak 2353 dengan prevalensi 72,8%. Berdasarkan sebaran kasus daerah koto tangah dan kuranji memiliki insiden kasus Covid 19 pada anak yang tinggi yaitu lebih dari 500 kasus. Anak-anak� yang� tinggal� di� daerah dengan tingkat infeksi tinggi atau memiliki kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 memiliki risiko� lebih� tinggi untuk terinfeksi virus. Memahami� faktor� risiko ini penting untuk� membantu� melindungi anak-anak dari penularan Covid 19 dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai. Meskipun sebagian besar anak mengalami gejala yang lebih ringan, masih� penting untuk� tetap waspada terhadap penyebaran virus dan melindungi kesehatan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.

 

BIBLIOGRAFI

Benaya, Aura. (2021). Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Fakultas KEDOKTERAN USU tentang Pencegahan Covid-19 pada Anak. Universitas Sumatera Utara.

 

Budaya, Andi Giffari Rahmat, Darussalam, Andi Husni Esa, & Takhasi, Tanty Febrianty. (2023). Komordibitas Covid-19 pada Anak. Action Research Literate, 7(9), 125�130.

 

Chaiyakulsil, Chanapai, Sritipsukho, Paskorn, Satdhabudha, Araya, Bunjoungmanee, Pornumpa, Tangsathapornpong, Auchara, Sinlapamongkolkul, Phakatip, & Sritipsukho, Naiyana. (2022). An epidemiological study of pediatric COVID-19 in the era of the variant of concern. Plos One, 17(4), e0267035. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0267035

 

Dong, Yuanyuan, Mo, Xi, Hu, Yabin, Qi, Xin, Jiang, Fan, Jiang, Zhongyi, & Tong, Shilu. (2020). Epidemiology of COVID-19 among children in China. Pediatrics, 145(6). https://doi.org/10.1542/peds.2020-0702

 

Felicia, F. V. (2020). Manifestasi Klinis Infeksi COVID-19 pada Anak. Cermin Dunia Kedokteran, 47(6), 420�423.

 

Han, Xuejiao, Li, Xuemei, Xiao, Yinan, Yang, Ruoning, Wang, Yang, & Wei, Xiawei. (2021). Distinct Characteristics of COVID-19 Infection in Children. Frontiers in Pediatrics, 9(March), 1�9. https://doi.org/10.3389/fped.2021.619738

 

Hu, Peipei, Ma, Mengmeng, Jing, Qinlong, Ma, Yu, Gan, Lin, Chen, Yan, Liu, Jundi, Wang, Dahu, Zhang, Zhoubin, & Zhang, Dingmei. (2021). Retrospective study identifies infection related risk factors in close contacts during COVID-19 epidemic. International Journal of Infectious Diseases, 103, 395�401. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.12.011

 

Lee, Benjamin, & Raszka, William V. (2020). COVID-19 transmission and children: The child is not to blame. Pediatrics, 146(2). https://doi.org/10.1542/peds.2020-004879

 

Li, Bingbing, Zhang, Shan, Zhang, Ruili, Chen, Xi, Wang, Yong, & Zhu, Changlian. (2020). Epidemiological and clinical characteristics of COVID-19 in children: a systematic review and meta-analysis. Frontiers in Pediatrics, 8, 591132.

 

Lu, Xiaoxia, Zhang, Liqiong, Du, Hui, Zhang, Jingjing, Li, Yuan Y., Qu, Jingyu, Zhang, Wenxin, Wang, Youjie, Bao, Shuangshuang, & Li, Ying. (2020). SARS-CoV-2 infection in children. New England Journal of Medicine, 382(17), 1663�1665.

 

Nurda, Arda Jiter, Fasa, Muhammad Iqbal, & Soeharto, Soeharto. (2022). Pandemi Covid-19: Peran Generasi Milenial Dalam Menghadapi Dampak Tantangan Bisnis Di Indonesia. Jurnal Bina Bangsa Ekonomika, 15(1), 174�181.

 

Razavi, Alireza, Davoodi, Lotfollah, Shojaei, Layla, & Jafarpour, Hamed. (2020). Covid-19 in children: A narrative review. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(T1), 23�31. https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.4714

 

Sirait, Mery Anglelia, & Hariyati, Roro Tutik Sri. (2021). IMPLEMENTASI SISTEM PELAPORAN PASIEN ISOLASI MANDIRI COVID-19 BERBASIS ELEKTRONIK. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(5), 909�916.

 

Team, C. D. C. Covid 19 Response, Team, C. D. C. COVID 19 Response, Team, C. D. C. COVID 19 Response, Bialek, Stephanie, Gierke, Ryan, Hughes, Michelle, McNamara, Lucy A., Pilishvili, Tamara, & Skoff, Tami. (2020). Coronavirus disease 2019 in children�United States, february 12�april 2, 2020. Morbidity and Mortality Weekly Report, 69(14), 422�426.

 

Copyright holder:

Annisa Meliariza, Dewi susanna (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: