Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 12, Desember 2023
PENGARUH LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN PROFITABLITAS TERHADAP
MANAJEMEN LABA
Alma Alfianti, Yulazri
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Esa Unggul
Email: a[email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh bukti emperis mengenai Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas Pada Manajemen Laba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2021 dan telah mempublikasikan laporan keuangan perusahaan. Sampel penelitian ini berjumlah 6 perusahaan selama 6 tahun, sehingga berjumlah 36 data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel yaitu data dari gabungan data cross section dan time series. Penelitian ini menggunakan statistic deskriptif lalu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji parsial (Uji-T) H1 menunjukkan bahwa Likuiditas (CR) berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba dan memiliki arah yang positif. Hasil uji parsial (Uji-T) H2, yaitu variabel ukuran perusahaan (FS) berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba dan memiliki arah yang negatif. Hasil uji parsial (Uji-T) H3, yaitu variabel leverage (DER) berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba dan memiliki arah yang positif. Sedangkan, hasil uji parsial (Uji-T) H4, yaitu variabel profitabiltas (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba dan memiliki arah yang positif.
Kata kunci: Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas.
Abstract
The purpose of this research is to empirically prove the influence of
Liquidity, Firm Size, Leverage, and Profitability on Earnings by using the
Purposive Sampling method. While the population are pharmaceutical sector
manufacturing companies that are on the list of the Indonesia Stock Exchange in
2016-2021 and have published their company's financial reports. The sample of
this research is 6 companies for 6 years, so there are 36 data. This study uses
panel data, namely the combination of data between cross sections and time
series. For the test itself, namely with a descriptive statistical test then
the classical assumption test includes the normality test, multicollinearity
test, autocorrelation test, and heteroscedasticity test. According to H1
partial test results (T-Test) it shows that Liquidity (CR) has a significant
effect on earnings management and has a positive direction. The results of the
partial test (T-Test) H2, namely the variable firm size (FS) has a significant
effect on earnings management and has a negative direction. The results of the
partial test (T-Test) H3, namely the leverage variable (DER) has a significant
effect on earnings management and has a positive direction. Meanwhile, the
results of the partial test (T-Test) H4, namely the variable profitability
(ROA) has a significant effect on earnings management and has a positive
direction.
Keywords:�Liquidity, Firm Size,
Leverage, Profitability.
Pendahuluan
Suatu instrumen yang menjembatani terjalinnya interaksi antara pihak eksternal dengan pihak internal (pihak manajemen) perusahaan yakni laporan keuangan. Data pada laporan keuangan memudahkan pihak berkepentingan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Salah satu komponen yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan yakni laba. Data laba perusahaan memudahkan pihak investor dan pihak eksternal lainnya untuk mengukur sejauh mana tingkat keuntungan yang bisa dicapai oleh perusahaan, dimana hal ini berkaitan dengan earning power (Lestari & Wulandari, 2019).
Data laba berdasarkan model Jones dijelaskan mengenai data akrual pendapatan yang mempengaruhi akrual diskresioner dan menimbulkan pembiasan estimasi manajemen dengan nol. Model ini dirasa mempunyai
kemampuan terbatas dalam menjelaskan data laba (Dechow, 1995).
Penentuan kebijakan akuntansi bisa melalui pengaturan laba dengan cara
menaikkan atau menurunkannya disesuaikan dengan kondisi oportunis.
Tindakan pengaturan laba disebut dengan manajemen laba (Fandriani
& Tanjung, 2019).
Aspek yang mempengaruhi manajemen laba diantaranya likuiditas, leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Pihak manajemen diharuskan memutuskan manajemen laba yang tepat agar laba tidak menurun ataupun naik bahkan mengalami penurunan laba yang tidak terkendali.
Laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen perusahaan terkadang tidak sesuai dengan kondisi laba perusahaan yang sebenarnya, mereka biasanya melakukan manipulasi informasi maupun data dengan metode akuntansi yang menurutnya tepat (Rusdiyanto & Narsa, 2020). Suatu tahapan yang dilakukan untuk menyusun data laporan keuangan perusahaan agar pihak eksternal dapat meningkatkan dan mengurangi manajemen perusahaan untuk menggunakan kelonggaran metode akuntansi dalam hal manajemen laba yaitu laporan perataan laba (Rusdiyanto & Narsa, 2020).
Aset lancar akan dimanipulasi oleh pihak manajer apabila
tingkat rasio likuiditasnya kecil (Habibie
& Parasetya, 2022). Perusahaan yang mempunyai
rasio likuiditas tinggi berarti perusahaan tersebut tidak perlu melakukan
pinjaman kepada kreditur sebagai bentuk manajemen laba dikarenakan utang jangka pendek berhasil
dilunasi dengan memanfaatkan aset lancar, sehingga tingkat manajemen laba bisa ditekan
(Habibie
& Parasetya, 2022).
Seorang investor sebelum melakukan penanaman modal memperhatikan capaian dan aset perusahaan yang merepresentasikan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan berkaitan dengan besar kecilnya
skala perusahaan (Savitri
& Priantinah, 2019). Untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang diinginkan, manajemen melakukan perencanaan penjualan yang cermat dan pengendalian yang tepat untuk mencapai jumlah penjualan yang diinginkan (Rusdiyanto
& Narsa, 2020).
Kegiatan manajemen yang berhubungan dengan laporan pendapatan yakni leverage. Sebuah perusahaan yang mengalami keterlambatan dalam membayarkan hutang disebabkan oleh tingginya rasio leverage yang menekan perusahaan untuk melakukan manajemen laba. Ada dua jenis leverage, leverage operasi dan keuangan manfaat (Rusdiyanto & Narsa, 2020).
Aspek lain yang memicu terjadinya manajemen laba yakni profitabilitas karena perusahaan yang menghasilkan keuntungan dalam jumlah besar pada periode saat ini cenderung mempunyai jumlah laba yang menurun pada periode berikutnya (Yaulhusna, 2020). Metode yang diimplementasikan dengan melakukan pembagian total pendapatan dengan total dana yang ditanamkan perusahaan pada periode tersebut disebut dengan Return on Assets (ROA). Tingginya rasio ROA mengindikatorkan nominal laba yang diperoleh besar dan pengelolaan aset perusahaan sudah dilakukan secara efektif. Selain itu tingginya rasio ROA memudahkan pihak manajer dalam mengelola keuntungan perusahaan untuk memperoleh hasil yang optimal (Rusdiyanto & Narsa, 2020).
Beberapa hasil riset terdahulu yakni yang pertama hasil riset (Ambarwati,
2018) terkait manajemen laba yang dipengaruhi likuiditas akan tetapi hasil
riset ini ditentang oleh (Paramitha
& Idayati, 2020) yang menyatakan
manajemen laba dipengaruhi secara negatif oleh likuiditas. Kemudian yang kedua hasil penelitian (Amelia
& Hernawati, 2019) yang menyatakan
manajemen laba tidak dipengaruhi secara signifikan oleh profitabilitas. Tetapi menurut (Rere,
2020) manajemen laba dipengaruhi secara signifikan oleh profitabilitas.
Tingginya pengimplementasian
manajemen laba seiring dengan peningkatan profitabilitas. kemudian yang ketiga hasil riset (Fandriani
& Tanjung, 2019) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan berdasarkan pernyataan (Rusdiyanto
& Narsa, 2020), manajemen laba tidak dipengaruhi
secara signifikan oleh ukuran perusahaan. Lalu yang keempat hasil riset
(Chaniago
& Trisnawati, 2021) memaparkan bahwa manajemen laba tidak dipengaruhi
oleh leverage. Pernyataan
tersebut bertentangan dengan (Carolina, 2018) yang memaparkan bahwa manajemen laba dipengaruhi oleh likuiditas.
Perihal yang membedakan riset yang dilakukan dengan riset sebelumnya yakni yang pertama berkaitan dengan hasil. Pada riset sebelumnya hasil yang diperoleh bervariasi sehingga peneliti mempunyai ketertarikan untuk melakukan penelitian kembali. Kemudian yang kedua terkait populasi dan sampel yang dipakai. Pada riset ini populasi yang digunakan berkaitan dengan perusahaan yang bergerak di sektor farmasi periode 2016-2021. Selanjutnya yang ketiga terkait independent variable. Pada penelitian yang sekarang jenis independent variable yang digunakan mengalami penambahan yakni variabel likuiditas.
Maka dari itu, maksud dari penelitian ini yakni melakukan eksplorasi dan mengumpulkan bukti empiris terkait manajemen laba yang dipengaruhi oleh faktor profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas dan juga memahami bagaimana pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas dalam manajemen perusahaan. Bentuk urgensi dari riset yakni memahami apakah variabel terkait penelitian berpengaruh terhadap keputusan manajemen laba pada perusahaan farmasi untuk tahun 2016-2021. Peneliti memiliki harapan penelitian ini bisa digunakan sebagai pendukung tambahan penelitian di masa mendatang, meningkatkan wawasan pembaca, dan bermanfaat bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam mengambil kebijakan.
Metode Penelitian
Riset yang dilakukan berjenis kuantitatif kausalitas yakni teknik yang diimplementasikan dalam pengujian teori berdasarkan penganalisaan keterkaitan diantara variabel riset, seperti yang dijelaskan oleh (Creswell, 1994). Selain itu jenis riset ini menggunakan instrumen dengan melibatkan tahapan statistik yang menghasilkan data angka untuk dianalisis. Pada riset kuantitatif pengujian hipotesis berdasarkan data angka yang diperoleh dari analisis data statistik pada variabel riset.
Selanjutnya untuk melakukan penganalisaan keterkaitan diantara variabel dalam riset mengimplementasikan design kausal (Sugiyono, 2017). Terdapat dua jenis variabel yang diimplementasikan dalam riset yakni yang pertama dependent varible dapat didefinisikan sebagai variabel yang dipengaruhi. Pada riset ini dependent variable nya yakni manajemen laba. Penghitungan manajemen laba menerapkan The Modified Jones Model yang diproksikan dengan discretionary accruals. Model tersebut mempunyai keakuratan baik dalam menganalisis manajemen laba, seperti yang dijelaskan oleh (Dechow, et al., 1995).
Selanjutnya yang kedua independent variable didefinsikan sebagai variabel yang mempengaruhi. Variabel ini meliputi profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan likuiditas. Metode yang diterapkan untuk mengukur nilai setiap independent variable diantaranya (1) Current ratio sebagai metode pengukuran likuiditas dengan cara membandingkan aset lancar terhadap kewajiban lancar. (2) metode perhitungan dengan logaritma natural jumlah penjualan untuk mengindikasi ukuran perusahaan. �(3) metode DER (Debt Equity Ratio) digunakan untuk menghitung rasio leverage dengan melakukan pembagian jumlah hutang terhadap jumlah ekuitas. (4) metode ROA (Return on Asset) untuk mengukur profitabilitas dengan melakukan pembagian pendapatan bersih dengan total aset.
Riset ini menggunakan sumber data sekunder yakni sumber data yang didapatkan dari data perusahaan ataupun data lembaga tertentu yang bisa dijadikan sumber bahan riset
(Riadi, E 2014). Sumber data sekunder dalam riset berasal dari
website www.idx.co.id maupun web
perusahaan mengenai laporan keuangan tahunan. Data perusahaan yang digunakan harus sudah tercatat di dalam BEI (Bursa Efek Indonesia).
No. |
Kriteria |
Jumlah |
1 |
Populasi : Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia |
11 |
2 |
Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang tidak terdaftar pada periode 2016-2021 |
(2) |
3 |
Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang tidak melampirkan laporan keuangan secara lengkap |
0 |
4 |
Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang menunjukkan nilai negatif (rugi) pada laba/(rugi) setelah
pajak di tahun 2016�2021 |
(1) |
Jumlah sampel penelitian tahun 2016-2021 |
8 |
|
Data Outlier |
(2) |
|
Tahun pengamatan |
6 |
|
Total sampel dalam penelitian 6 x 6 tahun |
36 |
Hasil dan Pembahasan
Statistik Deskriptif
Metode statsitik deskriptif digunakan untuk merepresentasikan data kedalam bentuk data statistik yang meliputi nilai minimum, maksimum, nilai standar deviasi dan mean untuk memudahkan dalam pembacaan data. Tabel di bawah ini merepresentasikan hasil pengujian statistik deskriptif yakni:
Tabel 1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics |
|||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
X1_CR |
36 |
,90 |
4,66 |
2,7664 |
1,04388 |
X2_FS |
36 |
26,10 |
30,90 |
28,7214 |
1,58171 |
X3_DER |
36 |
,19 |
3,82 |
,7011 |
,69089 |
X4_ROA |
36 |
,00 |
,21 |
,0805 |
,04710 |
Y_DAC |
36 |
-1,02 |
4,81 |
,6573 |
1,25193 |
Valid
N (listwise) |
36 |
|
|
|
|
Sumber: Hasil pengolahan data, 2023
Sajian data di atas merupakan hasil pengujian stastistik deskriptif setelah dilakukan outlier data dan diperoleh hasil sebagai berikut (1) Berdasarkan variabel likuiditas pada tahun 2018 nilai maksimum yang diperoleh PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 4,66 dan pada tahun 2020 perolehan nilai maksimum PT. Kimia Farma Tbk senilai 0,90. Kemudian dari jumlah sampel (N) 36 data didapatkan nilai standar deviasinya senilai 1,04388 sedangkan nilai mean nya yakni 2,7664. (2) Berdasarkan variabel ukuran perusahaan pada tahun 2021 perolehan nilai maksimum PT. Kalbe Farma Tbk sebesar 30,90 dan pada tahun 2016 nilai minimum yang diperoleh PT. Pyridam Farma Tbk senilai 26,10.
Kemudian dari jumlah sampel (N) 36 data didapatkan nilai standar deviasinya senilai 1,58171 sedangkan nilai mean nya yakni 28,7214. (3) Berdasarkan variabel leverage pada tahun 2021 perolehan nilai maksimum PT. Pyridam Farma Tbk sebesar 3,82 dan pada tahun 2018 perolehan nilai minimum PT. Kalbe Farma Tbk senilai 0,19. Kemudian dari jumlah sampel (N) 36 data didapatkan nilai standar deviasinya senilai 0,69089 sedangkan nilai mean nya yakni 0,7011. (4) Berdasarkan variabel profitabilitas pada tahun 2016 perolehan nilai maksimum PT. Merck Tbk sebesar 0,21 dan pada tahun 2019 perolehan nilai minimum PT. Kimia Farma Tbk senilai 0,0009.
Kemudian dari jumlah sampel (N) 36 data didapatkan nilai standar deviasinya senilai 0,0471 sedangkan nilai mean nya yakni 0,0805. (5) Berdasarkan variabel manajemen laba pada tahun 2021 nilai maksimum yang diperoleh PT. Pyridam Farma Tbk sebesar 4,81 dan pada tahun 2019 perolehan nilai minimum PT. Kimia Farma Tbk senilai -1,02. Kemudian dari jumlah sampel (N) 36 data didapatkan nilai standar deviasinya senilai 1,25193 sedangkan nilai mean nya yakni 0,6573.
Tabel 2
Uji
Asumsi Klasik
No. |
Uji |
Indikator |
Hasil |
Keterangan |
1 |
Uji Normalitas |
Assymp. Sig. (2-tailed) |
0,064c |
Terdistribusi normal |
2 |
Uji Multikolinearitas |
VIF/Tolerance |
CR = 2,411 / 0,415 |
Tidak terjadi multikolinearitas |
FS = 1,668 / 0,599 |
||||
DER = 2,083 / 0,480 |
||||
ROA = 1,740 / 0,575 |
||||
3 |
Uji Heteroskedastisitas |
Scatterplot |
Tidak menyebar acak
dan tidak membentuk pola |
Tidak terjadi heteroskedastisitas |
4 |
Uji Autokorelasi |
Durbin Watson (Cochrane-Orcutt) |
2,145 |
Tidak terjadi autokorelasi |
Sumber: Hasil pengolahan
data, 2023
Teknik yang diimplementasikan dalam pengujian normalitas yakni One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dan indikator yang digunakan yaitu suatu data dinyatakan terdistribusi normal bila mempunyai nilai Asymp. Sig (2-tailed) nya melebihi 0,05 (Ghozali, 2013: 34).� Pada data hasil pengujian didapatkan data terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) �nya melebihi 0,05 yakni 0,064, sehingga seluruh kriteria pada uji asumsi klasik terpenuhi. Teknik lain yang digunakan dalam pengujian normalitas yakni dengan menggunakan probability plot, dimana peneliti harus mengamati persebaran titik-titik dalam grafik. Bila titik-titik tersebar searah garis diagonal dan berada disepanjang garis maka dapat dikatakan data terdistribusi normal.
Indikator yang digunakan dalam pengujian multikolinearitas yakni tolerance value dan nilai VIF (Varian Inflation Factor) (Ghozali, 2016). Suatu data dikatakan terbebas dari multikolinieritas bila nilai VIF tidak mencapai 10 dan tolerance value melebihi 0,10. Berdasarkan hasil pengujian, data riset terbebas dari multikolinearitas karena seluruh variabel riset (likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas) mempunyai tolerance value melebihi 0,10 yakni secara berurutan bernilai 0,415; 0,599; 0,480; 0,575. Kemudian nilai VIF dari seluruh variabel pada kolom Colinearity Statistics tidak mencapai 10 yaitu nilai VIF untuk variabel likuiditas senilai 2,411, variabel ukuran perusahaan senilai 1,668, variabel leverage senilai 2,083 dan 1,740 untuk nilai VIF variabel profitabilitas.�
Pengujian heterokedastisitas
ditujukan agar diketahui terkait ada atau tidak adanya varian residual yang
sama antar pengamat satu dengan yang lainnya (Imam Ghozali, 2018). Pada
pengujian yang dilakukan didapatkan data terbebas dari heteroskedastisitas sehingga
model regresi layak diimplementasikan. Hal ini dikarenakan titik-titik tersebar
secara acak disekitar sumbu Y pada angka 0 dalam grafik scatter plot. Titik-titik tersebut merupakan hasil regresi
diantara dependent variable (manajemen laba) dengan independent
variable riset (likuiditas, ukuran perusahaan, leverage,
dan profitabilitas).
Metode yang diimplementasikan dalam
pengujian autokorelasi yakni Durbin
Warson. Berdasarkan data riset jumlah independent
variable yang digunakan yakni 4 yang dilambangkan dengan �jumlah sampel riset ()
dan dari hasil uji didapatkan nilai DU sebesar
1,7245 dan Durbin Warson senilai
2,145. Selanjutnya lakukanlah perbandingan dengan nilai tabel dan nilai sig.
0,05.� Kesimpulan yang dapat diambil
yakni data riset terbebas dari autokorelasi karena mempunyai nilai �dan �sehingga .
Analisis Regresi Linier Berganda
Penganalisaan regresi linier berganda dapat dituliskan kedalam rumus:
DA = 6,395 + 0,346 CR - 0,291 FS +� 0,837 DER +�
13,457 ROA + e
Rumus diatas merepresentasikan hubungan antara independent dan dependent variable dan didapatkan hasil sebagai berikut apabila nilai konstantanya 6,395 maka nilai manajemen labanya yaitu 6,395 dengan anggapan seluruh independent variable bernilai konstan atau nol. Selanjutnya jika variabel likuiditas mempunyai koefisien 0,346 maka manajemen laba akan mengalami penambahan sejumlah 0,346 untuk setiap peningkatan satu satuan pada variabel likuiditas.
Pada variabel
ukuran perusahaan mempunyai koefisien 0,291 maka manajemen laba akan mengalami
penurunan sejumlah 0,291 untuk setiap peningkatan
satu satuan pada variabel ukuran perusahaan. Apabila koefisien leverage yang
bernilai 0,837, berarti setiap peningkatan satu satuan pada variabel leverage maka manajemen laba akan meningkat
sebanyak 0,837. Pada koefisien
profitabilitas yang bernilai
13,457, berarti setiap variabel profitabilitas meningkat sejumlah satu satuan,
maka akan terdapat peningkatan manajemen laba sebanyak 13,457.
Tabel 3
Uji Hipotesis
No. |
Uji |
Indikator |
Nilai |
Keterangan |
Hasil |
1 |
Uji F |
Signifikansi |
0,000b |
Berpengaruh Simultan |
H1 Diterima |
F tabel |
2,680 |
||||
F hitung |
22,452 |
||||
2 |
Uji T |
Likuiditas (CR) |
|||
Signifikansi |
0,049 |
Berpengaruh positif signifikan |
H2 Diterima |
||
t tabel |
2,039 |
||||
t hitung |
2,045 |
||||
Ukuran Perusahaan (FS) |
|||||
Signifikansi |
0,004 |
Berpengaruh negatif signifikan |
H3 Ditolak |
||
t tabel |
2,039 |
||||
t hitung |
-3,132 |
||||
Leverage (DER) |
|||||
Signifikansi |
0,001 |
Berpengaruh positif signifikan |
H4 Diterima |
||
t tabel |
2,039 |
||||
t hitung |
3,519 |
||||
Profitabilitas (ROA) |
|||||
Signifikansi |
0,000 |
Berpengaruh positif signifikan |
H5 Diterima |
||
t tabel |
2,039 |
||||
t hitung |
4,218 |
||||
3 |
Koefisien Determinasi |
Adjusted R-Square |
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������0,710 |
Berpengaruh 71%, sisanya dipengaruhi variabel lain |
Sumber: Hasil pengolahan data, 2023
Tujuan dari uji F yakni mengetahui seberapa besar dependent variable dipengaruhi oleh independent variable secara simultan. Pada pengujian ini Fhitung dan Ftabel menjadi pembanding dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan manajemen laba dipengaruhi secara simultan oleh likuiditas, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas. Hal ini dikarenakan nilai signifikan yang didapatkan tidak mencapai 0,05 yakni 0,000 dan Ftabel kurang dari Fhitung yakni 2,68 < 22,452. Sehingga model penelitian yang digunakan dikatakan layak.
Uji parsial (Uji t) dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel, jika thitung > ttabel, kemudian untuk nilai sig. jika < 0,05 maka artinya memiliki pengaruh yang signifikan, artinya Ha diterima dan H0 ditolak, begitupula sebaliknya. Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa likuiditas, leverage dan profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.
Pengujian koefisien determinasi bertujuan untuk melakukan pengukuran sejauh mana varian dependent variable dalam riset dapat dijelaskan. Berdasarkan pengujian diperoleh nilai R square senilai 0,710 atau 71% artinya manajemen laba dipengaruhi oleh likuiditas, ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas sebesar 71% sedangkan sisanya 29% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak tercantum dalam riset.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh f(hitung) 22,452 > f(tabel) 2,680 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka menghasilkan kesimpulan bahwa H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Analisis yang dilakukan dari hal ini menunjukkan bahwasanya secara serenpak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari likuiditas, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap manajemen laba.
Hal ini berarti permintaan saham akan semakin naik jika semakin banyak investor melakukan penanaman modal dengan syarat laba yang didapatkan optimal, pengelolaan utang dilakukan dengan baik, ukuran perusahaan besar, dan perusahaan mempunyai kemampuan membayarkan utang jangka pendek. Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan farmasi yang tercatat didalam BEI periode 2016-2021. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil riset (Ani & Hardiyanti, 2022).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t(hitung) 2,045 > f(tabel) 2,039 dengan signifikansi sebesar 0,049 < 0,05 maka menghasilkan kesimpulan bahwa H0 ditolak sedangkan H2 diterima. Berarti manajemen laba dipengaruhi secara signifikansi positif oleh variabel likuiditas. Manfaat dari rasio likuiditas yakni sebagai tolak ukur tingkat kinerja pihak manajamen perusahaan dalam mengelola keuangan. Sebuah perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas atau current ratio yang tinggi berarti pengelolaan aset lancar perusahaan tidak optimal yang menimbulkan buruknya kinerja keuangan, sehingga kondisi ini mengharuskan pihak manajer melakukan manajemen laba agar data laporan keungan bisa stabil �(Marpaung, 2019).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan farmasi yang tercatat didalam BEI periode 2016-2021. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Putri et al., 2020).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t(hitung) -3,132 < f(tabel) 2,039 dengan signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 maka menghasilkan kesimpulan bahwa H0 diterima sedangkan H3 ditolak. Berarti manajemen laba dipengaruhi secara signifikansi negatif oleh variabel ukuran perusahaan. Artinya manajamen laba akan menurun seiring dengan peningkatan ukuran perusahaan. yakni manajemen laba dipengaruhi secara signifikansi negatif oleh ukuran perusahaan.
Ukuran perusahaan yang besar dituntut oleh pihak eksternal atau investor untuk membuat laporan keuangan sesuai dengan ekspektasi mereka sehingga tindakan manajemen laba jarang dilakukan (Prasetya Juni Pria, 2016), faktor pemicunya yakni perusahaan besar dirasa mempunyai tingkat kekritisan yang tinggi terhadap laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan farmasi yang tercatat didalam BEI periode 2016-2021. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (D. K. Wardani, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t(hitung) 3,519 > f(tabel) 2,039 dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka menghasilkan kesimpulan bahwa H0 ditolak sedangkan H4 diterima. Artinya manajemen laba dipengaruhi secara signifikansi positif oleh variabel leverage, berarti meningkatnya manajemen laba dipengaruhi oleh peningkatan leverage. Rasio leverage yang tinggi merepresentasikan tingginya rasio hutang terhadap ekuitas yang artinya nominal aktiva lebih rendah dari nominal hutang perusahaan. Hal ini berdampak pada tingginya beban bunga yang ditanggung perusahaan sehingga tingkat ketergantung pada pihak kreditur juga tinggi.
Akan tetapi permasalahannya pihak investor akan mengevaluasi komponen yang mempengaruhi laba perusahaan, dimana laba perusahaan yang rendah dikaitkan dengan beban bunga dan hutang yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan investor enggan melakukan penanaman modal, maka pihak manajer perusahaan memanipulasi laporan keuangan agar kondisi perusahaan stabil dengan laba perusahaan terlihat lebih tinggi dan beban bunganya terlihat rendah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan farmasi yang tercatat didalam BEI periode 2016-2021. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (K. R. Wardani et al., 2020).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t(hitung) 4,218 > f(tabel) 2,039 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka menghasilkan kesimpulan bahwa H0 ditolak sedangkan H5 diterima. Artinya manajemen laba dipengaruhi secara signifikansi positif oleh variabel profitabilitas, yang artinya manajemen laba yang meningkat dipengaruhi adanya peningkatan nilai profitabilitas.
Kecakapan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan selama periode tertentu dikaitkan dengan nilai profitabilitas dan nilai profitabilitas ini berhubungan dengan manajemen laba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan farmasi yang tercatat didalam BEI periode 2016-2021. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh K.R. Wardani, 2020. (K. R. Wardani et al., 2020).
Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian ini menggunakan 36 sampel yang berasal dari 6 perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menghasilkan yaitu likuiditas, ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas memengaruhi secara simultan atau secara serempak terhadap manajemen laba. Kemudian, variabel likuiditas (CR) secara signifikan memengaruhi manajemen laba dan memiliki arah yang positif, variabel ukuran perusahaan (FS) berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba dan memiliki arah yang negative.
Variabel leverage (DER) secara signifikan memengaruhi manajemen laba dan memiliki arah yang positif, variabel profitabiltas (ROA) secara signifikan memengaruhi manajemen laba dan memiliki arah yang positif. Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya tidak semua perusahaan memperoleh laba dalam waktu 2016-2021, dan memiliki 6 perusahaan dari 8 perusahaan dan di ouliter 2 perusahaan maufaktur sub sektor farmasi, dan hanya menggunakan variabel yang terbatas yakni variabel likuiditas (CR), variabel ukuran perusahaan (FS), variabel leverage (DER), dan variabel profitabilitas (ROA).
Sehingga saran untuk para peneliti selanjutnya yaitu supaya tidak membatasi hanya pada perusahaan sub sektor farmasi, memperluas tahun pengamatan, selain itu menggunakan variabel-variabel selain dalam penelitian ini misalnya dividen, pertumbuhan penjualan, cash ratio, dan net profit margin.
BIBLIOGRAFI
Abbas, U., Farooq, M. I., Kashif, A. R., Hassan, S.,
& Murtaza, S. (2021). Effect Of Dividend Paying Behavior And Board Size
And Board Composition On Firm � S Performance : Evidence From. 25(2),
1�17.
Ambarwati, R. (2018). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Siklus Operasi Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Dan
Klasifikasi Industri Terhadap Manajemen Laba.
Amelia, W., & Hernawati, E. (2019). Pengaruh
Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen
Laba. Neo~Bis, 10(1), 62�77.
Ani, F. H., & Hardiyanti, W. (2022). Pengaruh
Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen
Laba.
Brigham. (2010). Brigham.
Carolina. (2018). Financial Distress Terhadap
Manajemen Laba. 7, 1�9.
Chaniago, R. G., & Trisnawati, R. (2021). Analisis
Pengaruh Profitabilitas , Growth , Leverage , Dan Komite Audit Terhadap
Manajemen Laba Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei. 2(1),
127�141.
Creswell, J. (1994). Research Design, Qualitative
And Quantitative Approaches. Sage.
Dechow,� Et. Al.
(1995). Detecing Earnings Management.
Fandriani, V., & Tanjung, H. (2019). Pengaruh
Profitabilitas , Leverage , Ukuran Perusahaan , Dan Kualitas Audit Terhadap
Manajemen Laba. I(2), 505�514.
Fred Weston. (2004). Likuiditas 1.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivarite
Dengan Program Spss. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivarite
Dengan Program Ibm Spss 23 (Edisi 8). Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program Ibm Spss 25 Edisi 9. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Habibie, S. Y., & Parasetya, M. T. (2022). Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen
Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun
2016-2020). 11, 1�14.
Hartono. (2008). Hartono.
Hasan, I. (2001). Pokok-Pokok Materi Statistik 2
(Statistik Inferemtif) (2nd Ed.).
Herlambang. (2017). Manajemen Laba.
Jariah, A. (2016). Likuiditas , Leverage ,
Profitabilitas Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Di Indonesia
Melalui Kebijakan Deviden. 1(2), 108�118.
Kasmir. (N.D.). Likuidtas 2.
Kasmir. (2017). Kasmir.
Kinasih, R., & Mahardika, D. P. K. (2019). Pengaruh
Likuiditas, Leverage, Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Penggunaan Instrumen
Derivatif Sebagai Keputusan Hedging (Studi Pada Bank Konvensional Yang
Terdaftar Di Bei Periode 2014-2017). C.
Https://Doi.Org/10.31955/Mea.Vol3.Iss1.Pp63-80
Lestari, K. C., & Wulandari, S. O. (2019).
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Bank Yang
Terdaftar Di Bei Tahun 2016-2018). Jurnal Akademi Akuntansi, 2(1),
20�35. Https://Doi.Org/10.22219/Jaa.V2i1.7878
Lubis, I., & Suryani. (2018). Pengaruh Tax
Planning, Beban Pajak Tangguhan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.
Marpaung, E. I. (2019). Pengaruh Leverage,
Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi Terhadap Kualitas
Laba. 1, 1�14.
Nasir, M. J. A. (2021). Pengaruh Leverage, Pertumbuhan
Penjualan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas. Buletin Ekonomi:
Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Akuntansi, 18(2), 261.
Https://Doi.Org/10.31315/Be.V18i2.5642
Nurholiza, S. S., Slamet, B., & Rusmanah, E.
(2017). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen
Laba Pada Perusahaan Sub Sektor Semen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2017. 1�24.
Paramitha, D. K., & Idayati, F. (2020). Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Ilmu Dan Riset Akuntansi (Jira), 9(2), 1�18.
Http://Jurnalmahasiswa.Stiesia.Ac.Id/Index.Php/Jira/Article/View/2801
Pertiwi, A. G. (2020). Pengaruh Kebijakan
Investasi, Kebijakan Dividen, Leverage, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiiris Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman
Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2014-2018).
Prasetya Juni Pria, G. (2016). Pengaruh Ukuran
Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Dengan Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Sebagai Variabel Intervening. 14, 511�538.
Purwaningsih, E. (2019). Struktur Kepemilikan
Memoderasi Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal
Ekonomi : Jurnal Of Economic, 10(2).
Putri, R. N. M., Husna, A., & Adel, F. A. (2020). Pengaruh
Profitabilitas, Struktur Modal, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Tercatat
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2019.
Rere, K. (2020). Manajemen Laba: Profitabilitas,
Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Sektor Pertambangan. Jurnal Ilmiah Mea
(Manajemen, Ekonomi, Dan Akuntansi), 4(3), 1853�1869.
Riadi, E. (2014). Metode Statistika, Paramentik
& Non-Paramentik.
Rusdiyanto, & Narsa, I. M. (2020). The Effect Of
Company Size , Leverage And Return On Asset On Earnings Management : Case
Study Indonesian. Revistaepacious, 41(17), 25.
Https://Ww.Revistaespacios.Com/A20v41n17/20411725.Html
Safitri, E. (2014). Analisis Pengaruh Leverage Dan
Siklus Hidup Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 72�89.
Savitri, D., & Priantinah, D. (2019). Pengaruh
Leverage Terhadap Manajemen Laba Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel
Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di
Bei Periode 2013-2016. Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen,
8(2), 179�193. Https://Doi.Org/10.21831/Nominal.V8i2.26543
Suara.Com. (2020). Covid19.
Https://Www.Suara.Com/Bisnis/2020/05/27/114012/Industri-Farmasi-Raup-Untung-Besar-Di-Tengah-Pandemi-Covid-19?Page=All
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitaif,
Kualitatif, Dan R & D.
Supatminingsih, S., & Wicaksono, M. (2020). Pengaruh
Good Corporate Goverance, Ukuran Perusahaan, Dan Intectual Capital Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. 04(01),
114�125.
Wardani, D. K. (2018). Pengaruh Tax Planning ,
Ukuran Perusahaan , Corporate Social Responsibility ( Csr ) Terhadap Manajemen
Laba. 6(1), 11�24.
Wardani, K. R., Herlina, I., Shandi, D., & B, M.
R. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Kebijakan Dividen Terhadap
Manajemen Laba (Pada Perusahaan Industri Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan
Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018).
Wijaya Et Al. (2017). Manajemen Laba Kegagalan.
Winarno. (2015). Analisis Ekonometrika Dan
Statistik Dengan Eviews (Keempat).
Yaulhusna. (2020). Pengaruh Financial Distress,
Leverage, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Akuntansi Indonesia, 16(2), 106�114.
Yulazri & Reda Ayu. (2021). Analisis Pengaruh
Ukuran Perusahaan (Firm Size), Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der)
Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2016-2019.
Https://Digilib.Esaunggul.Ac.Id/Analisis-Pengaruh-Ukuran-Perusahaan-Firm-Size-Current-Ratio-Cr-Debt-To-Equity-Ratio-Der-Dan-Profitabilitas-Terhadap-Nilai-Perusahaan-Sektor-Industri-Barang-Konsumsi-Yang-Terdaftar-Di-Bei-Tahun-20162019-19679.Html
Zainuddin, Z., Andaresta Mananohas, O., &
Akindutire, O. R. (2020). The Effect Of Debt Policies, Profitability,
Managerial Ownership Structure, And Liquidity On Dividend Policy. The
Indonesian Journal Of Accounting Research, 23(03), 411�428.
Https://Doi.Org/10.33312/Ijar.483
Copyright holder: Alma
Alfianti, Yulazri, I
Gede Astawan (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |