Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 09, September 2022
Muhammad Ramdhan
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Ganesha Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa di PT Catur Mitra Sejati Sentosa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas yaitu penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel. Teknik penentuan sampel menggunakan sampel jenuh yang berjumlah 59 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan dan pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa dengan kontribusi pengaruh sebesar 62% sedangkan sisanya sebesar 38% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil uji hipotesis yang dihasilnya menunjukan nilai Fhitung sebesar 45,708 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,16 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama pelatihan dan pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa.
Kata Kunci: Pelatihan, Pengembangan karir, dan Kinerja
Abstract
This study aims to examine the
influence of training and career development on the performance of employees at
PT Catur Mitra Sejati Sentosa. The research design employed is causal research,
specifically investigating potential cause-and-effect relationships among variables. The sample selection technique
involved a saturated sample of 59 respondents. The results indicate that both
training and career development have a positive and significant impact on the
performance of employees at PT Catur Mitra Sejati Sentosa, contributing 62% to
the overall influence, while the remaining 38% is influenced by unexplored
factors in this study. The hypothesis testing results reveal an F-value of
45.708, surpassing the critical F-value of 3.16, with a significance level of
0.000, which is smaller than 0.05. Consequently, it can be concluded that
collectively, training and career development significantly and positively
influence the performance of employees at PT Catur Mitra Sejati Sentosa.
Keywords: Training,
Career Development, Performance
Pendahuluan
Setiap
perusahan berusaha untuk memiliki sumber daya manusia yang profesional dan
trampil, sehingga dapat menghadapi ketatnya persaingan antara perusahaan yang
satu dengan perusahaan lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran sumber daya
manusia yang handal sangat diperlukan dan dicari oleh setiap perusahaan,
khususnya perusahaan yang berskala besar, guna mendongkrak perusahaan tersebut
menjadi perusahaan terdepan dibidangnya.
Sumber
daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan
perusahaan kedepannya, untuk itu karyawan perlu didorong untuk pengembangan
karir sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Sehingga melalui program
pengembangan karir akan menciptakan kinerja yang
tinggi, maka dibutuhkan adanya peningkatan kerja yang optimal dan mampu
mendayagunakan potensi sumberdaya manusia yang dimiliki oleh karyawan guna
menciptakan tujuan perusahaan.
Salah
satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk pengembangan karir
karyawan yaitu melalui pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan. Mangkunegara (2013) menyatakan, �Pelatihan merupakan
suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis
dan terorganisir, dimana pegawai non-managerial mempelajari pengetahuan dan
ketrampilan secara sistematis�. Pelatihan sendiri sangat dibutuhkan agar
seluruh karyawan mampu mengikuti perkembangan dunia kerja maupun bisnis sesuai
dengan jabatannya. Pelatihan yang benar dapat meningkatkan produktivitas, etos
kerja, disiplin, sikap, ketrampilan, dan keahlian tertentu agar bisa bekerja
lebih maksimal serta lebih baik. Pelatihan yang efektif akan
membuat karyawan menguasai dengan baik pekerjaannya, dan mampu mengikuti
perkembangan bisnis serta bertahan pada persaingan yang ketat.
Pelatihan
dapat memenuhi beberapa kepentingan yang ada dalam organisasi, yaitu dengan
meningkatkan kinerja karyawan yang dimiliki. Kasmir (2016) menyatakan kinerja pegawai,
merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan
tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalamsuatu periode tertentu.
Sehubungan dengan fungsi manajemen, aktivitas manajemen sumber daya manusia
harus dikembangkan, dievaluasi, dan diubah. Sehingga mereka dapat memberikan
kontribusi pada kinerja kompetitif organisasi dan individu di tempat kerja.
Seorang karyawan apabila memiliki keahlian dapat dengan mudah menyelesaikan
berbagai tugas yang diberikan oleh atasannya. Karyawan tersebut akan memiliki nilai positif dimata atasannya. Dengan
demikian, hal ini akan memudahkan karyawan untuk memperoleh
jabatan atau jenjang karir yang lebih tinggi. Pengembangan karir merupakan
aktifitas kepegawaian yang dapat membantu pegawai-pegawai merencanakan karir
masa depan mereka di perusahaan, agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan
dapat mengembangkan diri secara maksimum.
Pengembangan
karir merupakan suatu kegiatan organisasi dalam mempersiapkan seseorang
karyawan untuk menduduki jabatan-jabatan yang tersedia dan terbentuk dalam
organisasi yang bersangkutan pada waktu sekarang maupun waktu yang akan datang. Sementara jenjang karir merupakan tingkat
jabatan atau kepangkatan yang ada disuatu diperusahaan. Jenjang karir yang
ditempuh oleh para karyawan penting bagi masa depan, sehingga masing-masing
karyawan akan berlomba untuk memperolehnya. Namun untuk
meningkatkan jenjang karir tidaklah mudah, diperlukan beberapa faktor yang
mempengaruhi karir seseorang selama bekerja, sehingga seseorang perlu bekerja
keras untuk mendapatkan atau menggapainya.
Program
pengembangan karir dalam praktiknya dapat dilakukan dengan cara
menyusun program pelatihan, dengan demikian jenis pelatihan yang dapat dipilih
oleh karyawan guna menduduki suatu jabatan tertentu dalam perusahaan. Kinerja
karyawan dengan pelatihan sangat berkaitan dan ketergantungan satu sama lain. Kinerja karyawan merupakan suatu hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas, yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Pelatihan kerja akan selalu berdampak pada kinerja
seseorang, semakin tingginya pelatihan kerja maka akan semakin meningkatnya
kinerja seorang karyawan, sehingga akan meningkatkan karir karyawan dalam suatu
perusahaan.
PT
Catur Mitra Sejati Sentosa merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang
distributor bahan bangunan yang melahirkan konsep belanja bahan bangunan dalam
satu atap pertama di Indonesia dengan nama Mitra10.
Sebagai langkah antisipasi terhadap era globalisasi dan pasar bebas AFTA pada
tahun 2003, dimana semua negara Asia bisa berbisnis secara bebas di negara
anggota seperti di negara sendiri, maka memasuki bisnis retail dirasakan
penting demi memperkuat jaringan, bertahan, dan berkembang lebih pesat lagi.
Pada perusahaan ini terjadi permasalahan yaitu masih ditemukannya beberapa
karyawan yang belum dapat mengerjakan pekerjaannya secara sempurna seperti yang
diharapkan perusahaan, hal ini disebabkan adanya beberapa karyawan lama
sebanyak 10 yang sudah mengikuti pelatihan dan sebagian karyawan kontrak
sebanyak 30 orang yang masih belum mengikuti pelatihan, dan setiap karyawan
baru yang hanya mendapatkan pelatihan tentang orientasi atau jenis pelatihan
karyawan yang paling dasar serta pelatihan tentang pekerjaan mereka nantinya.
Pelatihan
perkembangan soft skill seharusnya dilakukan oleh Pimpinan PT Catur Mitra
Sejati Sentosa kepada karyawan tertentu untuk menguji keahlian karyawan.
Pelatihan yang dilakukan pada sebagian karyawan tertentu karena untuk menggali
lebih keahlian karyawan untuk syarat kenaikan jabatan. Pelatihan soft skill
sendiri dilakukan setiap satu tahun sekali sehingga akan
memungkinkan karyawan mempunyai harapan untuk kenaikan jabatan. Pelatihan soft
skill juga diberikan kepada calon karyawan pada saat mereka akan
bekerja di PT Catur Mitra Sejati Sentosa. Pada karyawan masih terdapat
penyimpangan baik itu dalam hal laporan pekerjaan, laporan operasional, dan
lain sebagainya. Hal ini dikarenakan sistem yang dipakai oleh perusahaan belum
sepenuhnya tersalurkan kepada seluruh elemen manajemen, sehingga menghambat
karyawan tersebut dalam menangani sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan
orang lain.
Pekerjaan-pekerjaan
yang tertunda secara otomatis dapat menghambat operasional pekerjaan, dan hal
ini mengakibatkan menurunnya kinerja karyawan tersebut dimata manajemen.
Sehingga, seringkali menghambat pengembangan karir karyawan. Misalnya, ada
karyawan yang sudah lama bekerja tetapi tidak mendapatkan kesempatan dalam
mengembangkan karirnya.
Pelatihan
karyawan yang tidak dilakukan secara rutin akan
menimbulkan kinerja karyawan menurun, sehingga akan terjadi kesulitan dalam
pengembangan karir karyawan itu sendiri untuk kedepannya. Karyawan yang sudah
lama bekerja dibagian maketing, teller dan customer sevice akan
sulit naik jabatan, karena memiliki beberapa syarat seperti mempunyai
ketrampilan, serta kemampuan dalam memimpin suatu tim dan pendidikan. Kurangnya
pelatihan yang dilakukan dalam hal kepemimpinan dan pelatihan perkembangan soft skill maka akan
mengakibatkan sulitnya kenaikan jabatan.
Penelitian ini berjudul "Pengaruh
Pelatihan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan di PT Catur Mitra
Sejati Sentosa," yang bertujuan untuk menyelidiki dampak pelatihan dan
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Perumusan
masalah melibatkan pertanyaan apakah pelatihan, pengembangan karir, atau
kombinasi keduanya memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Tujuan penelitian mencakup upaya untuk mengetahui dampak masing-masing faktor,
baik pelatihan maupun pengembangan karir, serta pengaruh bersama-sama keduanya
terhadap peningkatan kinerja karyawan di PT Catur Mitra Sejati Sentosa.
Tinjauan Pustaka
A. Pelatihan
Menurut Ramdhan & Pasaribu (2022) Pelatihan dimaksudkan untuk
meningkatkan penguasaan keahlian karyawan atas pekerjaan tertentu dan yang
dilakukan saat ini. Pelatihan lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan dan
keahlian sumber daya manusia (SDM) perusahaan, berkaitan dengan jabatan atau
fungsi yang menjadi tanggung jawabnya saat ini.
Selanjutnya Widodo (2021) memberikan penjelasan bahwa pelatihan
kerja adalah serangkaian aktivitas individu dalam meningkatkan keahlian dan
pengetahuan secara sistematis sehingga mampu memiliki kinerja yang profesional
di bidangnya. Pelatihan adalah proses pembelajaran yang memungkinkan pegawai
melaksanakan pekerjaan yang sekarang sesuai dengan standar.
Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya
lebih efektif dan efisien.
B. Pengembangan karir
Menurut Corey (2013), karir adalah seluruh kehidupan
kerja kita. Setiap jenjang karir yang kita tempuh mungkin terdiri dari satu
atau beberapa jabatan, yang semakin meningkat seiring dengan pengalaman kerja
kita.
Pengembangan karir merupakan tindakan
seorang karyawan untuk mencapai recana karirnya, yang disponsori oleh
departemen sumberdaya manusia, menejer ataupun pihak lain (Ramdhan, 2016). Pengembangan karir berarti
organisasi/ perusahaan/ pimpinan telah menyusun perencanaan sebelumnya tentang cara yang perlu dilakukan untuk mengembangkan karier pegawai
selama bekerja.
Berdasarkan pendapat ahli di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengembangan karir merupakan proses dan kegiatan
mempersiapkan pegawai menduduki jabatan dalam organisasi atau perusahaan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
C. Kinerja
Kinerja diartikan sebagai hasil dari suatu proses yang
mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan dan kesepakatan yang
telah ditetapkan sebelumnya (Kurnianingsih et al., 2017).
Ramdhan (2022) mengemukakan bahwa manajemen kinerja
adalah suatu upaya komunikasi yang dilakukan secara kontinyu dan
terjadi antara karyawan dan atasannya, serta dilakukan demi mencapai tujuan
utama perusahaan.
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis Regresi Linear Berganda
Uji
regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan variabel dependen jika
variabel independen mengalami perubahan. Adapun hasil pengujiannya sebagai
berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Koefisien Regresi Linear
Berganda X1 dan X2 Terhadap Y
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
13.391 |
2.798 |
|
4.786 |
.000 |
Pelatihan |
.205 |
.102 |
.243 |
1.998 |
.051 |
|
Pengembangan |
.454 |
.093 |
.592 |
4.876 |
.000 |
|
a.
Dependent Variable: Kinerja |
Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.00, 2022
Berdasarkan
hasil tabel di atas maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
������������������������������� Y = 13.391 + 0.205X1� 0.454X2
Arti dari angka-angka
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Nilai
Konstan sebesar 13.391 artinya
jika pelatihan dan pengembangan karir konstan (tetap), maka kinerja karyawan
sebesar 13.391.
2.
Koefisien
regresi variabel pelatihan (X1) sebesar 0.205 artinya jika variabel pelatihan
mengalami kenaikan satu-satuan, maka kinerja karyawan akan
mengalami peningkatan sebesar 0.205 satuan. Dengan asumsi variabel lainya
bernilai tetap.
3. Koefisien regresi variabel pengembangan
karir (X2) sebesar 0.454 artinya jika variabel pengembangan karir
mengalami kenaikan satu-satuan, maka kinerja karyawan akan
mengalami peningkatan sebesar 0.454 satuan. Dengan asumsi variabel lainya
bernilai tetap.
B. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis
koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan dari
variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Koefisien
Korelasi (R) X1 Terhadap Y
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.677a |
.459 |
.449 |
4.929 |
a.
Predictors: (Constant), Pelatihan |
Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.00, 2022
Pada tabel di atas besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0,677 yang
berarti bahwa adanya korelasi atau hubungan
yang kuat atau tinggi karena berada pada interval 0,600-0,799 antara variabel pelatihan terhadap
kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa.
Tabel 3
Hasil Koefisien
Korelasi (R) X2 Terhadap Y
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.770a |
.593 |
.586 |
4.274 |
a.
Predictors: (Constant), Pengembangan |
Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.00, 2022
Pada tabel di
atas besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0,770 yang berarti bahwa adanya
korelasi atau hubungan yang kuat karena berada pada interval 0,600-0,799
antara variabel pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra
Sejati Sentosa.
Tabel 4
Hasil Koefisien
Korelasi (R) X1 dan X2 Terhadap Y
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.787a |
.620 |
.607 |
4.166 |
a.
Predictors: (Constant), Pengembangan, Pelatihan |
Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.00, 2022
Pada tabel di
atas besarnya koefisien korelasi (R) sebesar 0,787 yang berarti bahwa adanya
korelasi atau hubungan yang kuat karena berada pada interval 0,600-0,799
antara variabel pelatihan dan pengembangan karir secara bersama-sama terhadap kinerja
karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa.
C. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis
koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui
besarnya kontribusi pengaruh
dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil pengujian
sebagai berikut:
1. Variabel
Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa
Berdasarkan
Tabel 2 di atas, diperoleh hasil pengujian nilai
determinasi atau coefficient of
determination (R2) sebesar 0,459 atau 45,9% yang berarti
variabel pelatihan dapat memberikan kontribusi pengaruhnya sebesar 45,9%
terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa sedangkan sisanya 54,1%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
2. Variabel
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa
Berdasarkan
Tabel 3 di atas, diperoleh hasil pengujian nilai
determinasi atau coefficient of
determination (R2) sebesar 0,593 atau 59,3% yang berarti
variabel pengembangan karir dapat memberikan kontribusi pengaruhnya sebesar 59,3%
terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa sedangkan sisanya 40,7%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
3. Variabel
Pelatihan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan PT Catur Mitra Sejati
Sentosa
Berdasarkan
Tabel 5 di atas, diperoleh hasil pengujian nilai
determinasi atau coefficient of
determination (adjusted R2)
sebesar 0,620 atau 62,0% yang berarti variabel-variabel bebas yang terdiri atas
pelatihan dan pengembangan karir dapat memberikan kontribusi pengaruhnya
sebesar 62,0% terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa sedangkan
sisanya 48,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
D. Uji Hipotesis
Dasar dari
pengambilan keputusan untuk pengujian secara parsial ini adalah dengan
membandingkan signifikan dengan alpha sebesar
0,05 (5%). Jika signifikan < alpha (0,05), maka hipotesis diterima.
1.
Uji t (Parsial)
Tabel 5
Hasil Uji t X1 Terhadap Y
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
15.811 |
3.258 |
|
4.853 |
.000 |
Pelatihan |
.572 |
.082 |
.677 |
6.952 |
.000 |
|
a.
Dependent Variable: Kinerja |
Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.00, 2022
Berdasarkan output
pada tabel diatas diperoleh thitung untuk variabel pelatihan (X1) yaitu sebesar 6,952. Dengan
menggunakan tabel distribusi t yang dicari pada α = 5% :
2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df (degree of freedom) n - 3 atau 59 � 3 = 56,
maka hasil diperoleh untuk ttabel sebesar 2,003 karena nilai thitung
> ttabel (6,952 > 2,003) dengan nilai (sig) 0,000 < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa pelatihan (X1) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa (Y).
Tabel 6
Hasil Uji t X2 Terhadap Y
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
16.322 |
2.445 |
|
6.677 |
.000 |
Pengembangan |
.591 |
.065 |
.770 |
9.114 |
.000 |
|
a.
Dependent Variable: Kinerja |
Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.00, 2022
Berdasarkan output
pada tabel diatas diperoleh thitung untuk variabel pengembangan
karir (X2) yaitu sebesar 9,114. Dengan
menggunakan tabel distribusi t yang dicari pada α = 5% :
2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df (degree of freedom) n - 3 atau 59 � 3 = 56,
maka hasil diperoleh untuk ttabel sebesar 2,003 karena nilai thitung
> ttabel (9,114 > 2,003) dengan nilai (sig) 0,000 < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa pengembangan karir (X2) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati Sentosa (Y).
2.
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah secara bersama-sama
seluruh variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat.
Tabel 7. Hasil Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
1586.890 |
2 |
793.445 |
45.708 |
.000b |
Residual |
972.093 |
56 |
17.359 |
|
|
|
Total |
2558.983 |
58 |
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: Kinerja |
||||||
b.
Predictors: (Constant), Pengembangan, Pelatihan |
Sumber: Pengolahan Data SPSS 22.00, 2022
Dari tabel diatas diperoleh nilai Fhitung > Ftabel
atau 45,708 > 3,16 dan signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel pelatihan (X1) dan pengembangan karir (X2) secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati
Sentosa.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian, disimpulkan bahwa pelatihan (X1) memiliki pengaruh positif
dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan PT Catur Mitra Sejati
Sentosa (Y), dengan nilai thitung sebesar 6,952 yang melebihi nilai ttabel
2,003 (sig 0,000 < 0,05). Demikian pula, pengembangan karir (X2) juga
berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan
dengan nilai thitung sebesar 9,114, melebihi nilai ttabel (2,003) dan
signifikan (0,000 < 0,05). Selanjutnya, hasil
menunjukkan bahwa pelatihan (X1) dan pengembangan karir (X2) secara bersama-sama
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Catur
Mitra Sejati Sentosa (Y), dengan nilai Fhitung 45,708 yang melebihi nilai
Ftabel (3,16) dan signifikan (0,000 < 0,05). Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa variabel pelatihan (X1) dan pengembangan karir (X2) secara
bersama-sama berperan secara positif dan signifikan dalam meningkatkan kinerja
karyawan di PT Catur Mitra Sejati Sentosa.
BIBLIOGRAFI
Corey, G. (2013). Teori
dan Praktek Konseling & Psikoterapi. Terjemah E. In Bandung: Refika
Aditama.
Kasmir,
K. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). In Jakarta:
Rajawali Pers (Vol. 72).
Kurnianingsih,
F., Safitri, D. P., & Edison, E. (2017). Manajemen Sumber daya manusia.
Umrahpress.
Mangkunegara,
A. P. (2013). Corporate human resource management. In Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ramdhan,
M. (2016). Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT
Caturbina Guna Persada. Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang,
4(1), 84�108.
Ramdhan,
M. (2021). Metode penelitian. Cipta Media Nusantara.
Ramdhan,
M. (2022). Manajemen Kinerja. CV. Mitra Cendekia Media.
Ramdhan,
M., & Pasaribu, V. L. D. (2022). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Pascal Books.
Siyoto,
S., & Sodik, M. A. (2019). Dasar metodologi penelitian. literasi
media publishing.
Sugiyono,
P. D. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,
R&d dan Penelitian Pendidikan). Metode Penelitian Pendidikan, 67.
Widodo,
S. E. (2021). Manajemen pengembangan sumber daya manusia. Pustaka Pelajar.
Copyright
holder: Muhammad
Ramdhan (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |