Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 1, Januari 2024
EFISIENSI KINERJA PELAKSANAAN PUBLIC
SERVICE OBLIGATION (PSO) KRL JOGJA - SOLO
Sapto
Priyanto
Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun, Indonesia
Email : [email protected]
Abstrak
KRL Jogja – Palur merupakan kereta penugasan yang mendapatkan dana PSO
dari pemerintah. Pelaksanaan kewajiban pelayanan publik harus dimonitor dan dievaluasi
secara berkelanjutan untuk menjaga tingkat pelayanan yang handal oleh
penyelenggara sarana termasuk ketepatan sasaran dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui efisiensi pelaksanaan PSO dengan melihat dampak baik terhadap
pengguna layanan maupun penyelenggara sarana. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi literatur dengan model data envelopment analysis
(DEA). Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan masukan kepada
reglator sebagai evaluasi dalam pelaksanaan kewajiban pelayanan public (PSO)
KRL Jogja – Palur. Selama kurun waktu tahun 2021 sampai dengan 2023
pelaksanaan PSO KRL Jogja Solo telah menunjukkan hasil yang efisien terkecuali
tahun 2021. Nilai efisiensi teknis KRL Jogja Solo pada tahun 2021 sebesar 44%
diperkuat dengan selisih biaya operasi yang ditanggung operator sebesar 37,58%
lebih tinggi dibandingkan nilai pendapatan yang diterima sebesar 18,08%.
Sedangkan nilai kespuasan pelanggan terhadap layanan di perjalanan KRL
Jogja Solo menunjukkan hasil penumpang merasa sangat puas dengan nilai CSI
sebesar 90,48%
Kata Kunci: KRL
Jogja Solo, Efisiensi kinerja, Pubic Service Obligation, Data Envelopment
Analysis (DEA), Customer Service Index
Abstract
KRL
Jogja – Palur is an assignment train that receives PSO funding from the
government. The implementation of public service obligations must be monitored
and evaluated on an ongoing basis to maintain a reliable level of service by
facility operators, including target accuracy in improving community welfare.
This research aims to determine the efficiency of PSO
implementation by looking at the impact both on service users and facility
providers. The method used in this study is a literature study with a data
envelopment analysis (DEA) model. This research is expected to provide input to
reglators as an evaluation in the implementation of public service obligations
(PSO) KRL Jogja – Palur. During the period from 2021
to 2023, the implementation of PSO KRL Jogja Solo has shown efficient results
except for 2021. The technical efficiency value of Jogja Solo KRL in 2021 of
44% is strengthened by the difference in operating costs borne by operators of
37.58%, higher than the revenue value received of 18.08%. Meanwhile, the value
of customer satisfaction with the services on the Jogja Solo KRL trip shows
that passengers are very satisfied with the CSI value of 90.48%.
Keywords: KRL
Jogja Solo, Performance Efficiency, Pubic Service Obligation,
Data Envelopment Analysis (DEA), Customer Service Index.
Pendahuluan
Transportasi umum memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat perkotaan (Fatimah, 2019). Dalam konteks tersebut, KRL (Kereta Rel Listrik) merupakan salah satu moda transportasi yang paling populer di kota-kota besar, termasuk di Yogyakarta dan Solo. Untuk memastikan aksesibilitas dan ketersediaan layanan transportasi yang terjangkau bagi masyarakat, pemerintah menerapkan Public Service Obligation (PSO).
Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2012 pasal 1 ayat 2 menyebutkan kewajiban pelayanan publik (public service obligation) adalah kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan angkutan kereta api kepada masyarakat dengan tarif yang terjangkau. Selisih penetapan tarif antara penyelenggara sarana dan pemerintah mengharuskan pemerintah untuk menanggung dalam bentuk kewajiban pelayanan publik (Maulidiah, 2014; Raharjo, 2022). Dalam pegoperasiannya KRL Jogja – Solo merupakan kereta penugasan sehingga mendapatkan dana PSO.
PSO KRL Jogja – Solo mengatur penetapan tarif yang wajar dengan tetap menjaga kualitas pelayanan kepada penumpang. Pada tahun 2023 pemerintah memberikan PSO bidang perkeretaapian sebesar 2,67 triliun (Public Relations KAI, 2022). Dengan adanya PSO ini tentunya dapat membantu masyarakat untuk mengakses transportasi perkeretaapian dengan biaya yang terjangkau jika diselenggarakan dengan tepat sasaran. Untuk memastikan hal tersebut, penting untuk melakukan evaluasi terhadap efisiensi pemberian PSO pada layanan KRL Jogja Solo. Evaluasi ini diperlukan untuk memahami sejauh mana implementasi PSO telah mencapai target-target yang ditetapkan dengan pengelolaan masukan yang cermat.
Efisiensi pemberian PSO pada layanan KRL melibatkan aspek teknis dan pelayanan yang akan memberikan gambaran sejauh mana layanan KRL memenuhi standar teknis yang ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek kepuasan penumpang. Faktor utama yang mempengaruhi efisiensi teknis dapat berasal dari internal maupun eksternal perusahaan (Puertas Medina et al., 2020). Evaluasi ini akan memberikan wawasan tentang sejauh mana layanan KRL memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna.
Melalui evaluasi komprehensif terhadap efisiensi pemberian PSO pada layanan KRL Jogja Solo, diharapkan dapat diidentifikasi keberhasilan yang telah dicapai, kendala yang dihadapi, serta potensi perbaikan dan pengembangan program PSO di masa mendatang (Sari, 2011). Penelitian ini akan memberikan masukan bagi pemerintah, operator transportasi, dan pemangku kepentingan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan transportasi KRL kelas ekonomi.
Pelaksanaan PSO harus dimonitor dan dievaluasi secara berkelanjutan
untuk menjaga tingkat pelayanan yang handal oleh penyelenggara sarana termasuk
ketepatan sasaran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu
penulis tertarik untuk mengetahui tingkat efisiensi kinerja pelaksanaan publik
service obligation (PSO) KRL Jogja – Solo. Media referensi dalam melakukan suatu
penelitian sangat beragam, salah satunya penelitian terdahulu. Hal ini menjadi
tahapan studi pendahuluan yang berguna bagi peneliti dalam menentukan topik
permasalahan dan memperoleh teori-teori serta metode yang dapat digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan.
Pada uraian dibawah ini terdapat beberapa jurnal yang dijadikan acuan terkait penelitian ini, antara lain:
Penelitian yang dilakukan (Nugrahini,
2012) yang berjudul “Analisa
Kinerja Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Publik Bidang Angkutan Kereta Api Kelas
Ekonomi”. Penelitian ini menganalisis kinerja pelaksanaan kewajiban pelayanan
publik yang belum memberikan kinerja yang sesungguhnya karena hanya memandang
dari sudut output bukan dari input. Penelitian fokus pada tingkat efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan kewajiban pelayanan publik bidang angkutan kereta api
penumpang kelas ekonomi pada masing-masing Daerah Operasi/Divisi Regional PT
Kereta Api (Persero) yang diolah dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA).
Dari hasil penelitian terdapat pengaruh input terhadap kinerja Daop/Divre yang
memperoleh PSO.
Penelitian yang dilakukan (Pradono
et al., 2013) yang berjudul “Efektifitas
Teknis dan Efektifitas Pelayanan Pelaksanaan Public Service Obligation
(PSO) Kereta Api Kelas Ekonomi Angkutan Perkotaan”. Penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis efektiitas PSO layanan kereta api penumpang kelas ekonomi
kereta perkotaan menggunakan model Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil
penelitian menunjukkan ada 4 dari 12 (DMU) yang memiliki tingkat efektifitas
teknis maksimum dan hanya 3 dari 12 DMU yang memiliki tingkat pelayanan efektif.
Penelitian yang dilakukan oleh (Neviyanti,
2018) yang berjudul “Dampak
Kebijakan Subsidi Public Service Obligation (PSO) Pada Kualitas Layanan
Kereta Listrik (KRL) berbasis Standar Pelayanan Minimum (SPM)”. Penelitian ini
mencari dampak kebijakan PSO dari sudut pandang pengguna dan penyelenggara
sarana. Hasil penelitian menunjukkan dampak subsidi bagi masyarakat adalah
memperoleh layanan berbiaya terjangkau dengan pelayanan yang berkualitas.
Sedangkan bagi penyelenggara, PSO berdampak pada kesulitan dalam cashflow dan
proses bisnis.
Berdasarkan telaah penelitian sebelumnya dalam konsep pelaksanaan kewajiban pelayanan publik KRL Jogja – Palur perlu dilakukan penilaian efektifitas PSO. Berdasarkan latar belakang diatas penulis mendefinisikan beberapa rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana efisiensi kinerja layanan PSO KRL Jogja Solo? 2) Bagaimana tingkat pelayanan KRL Jogja Solo selama memperoleh PSO? Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui tingkat efisiensi kinerja PSO KRL Jogja Solo. 2) Mengetahui kualitas pelayanan KRL Jogja Solo selama memperoleh PSO.
Metode
Penelitian
Bagan alir
sangat berguna agar dapat melihat secara jelas langkah-langkah yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan, karena dengan adanya kerangka tersebut maka
dapat diketahui arah penelitian dan parameter-parameter yang akan digunakan.
Bagan alir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar berikut:
Gambar 1.
Bagan Alir Penelitian
Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber yaitu PT. Kereta Api Indonesia
Persero, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan Direktorat Lalu Lintas Dirjen
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut: 1) Nilai kontrak PSO KRL Jogja Solo Tahun 2021
– 2023. 2) Biaya Operasi Kereta Api KRL Jogja Solo Tahun 2021 – 2023. 3) Jumlah
Sarana KRL Jogja Solo. 4) Jumlah penumpang KRL Jogja Solo Tahun 2021 – 2023. 5)
Pendapatan KRL Jogja Solo Tahun 2021 – 2023
Tabel 1 Data Sekunder
Penelitian
Tahun |
Nilai PSO |
Biaya Operasi
KA |
Jumlah Sarana |
Jumlah
Penumpang |
Pendapatan |
2021 |
48.484.658.900 |
77.676.956.110 |
10 |
1.755.865 |
14.046.920.000 |
2022 |
59.132.562.827 |
84.753.854.660 |
10 |
4.494.475 |
35.955.800.000 |
2023 |
53.853.187.000 |
80.967.726.364* |
10 |
4.401.414* |
35.211.312.000* |
Sumber: PT KCI, PT KAI, Direktorat Lalin DJKA
*) nilai perkiraan
Selain data sekunder penelitian ini
juga menggunakan data primer berupa persepsi penumpang tentang layanan KRL
Jogja Solo di perjalanan berdasarkan indikator pelayanan menurut Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum
Angkutan Orang Dengan Kereta Api antara lain; 1) Keselamatan. 2) Keamanan. 3) Kehandalan.
4) Kenyamanan. 5) Kemudahan. 6) Kesetaraan.
Teknik yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini melalui studi literatur, studi dokumen data sekunder yang
diperlukan melalui instansi terkait seperti PT. KCI, PT. KAI dan Direktorat
lalu lintas Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pengumpulan data
persepsi penumpang dilakukan dengan kuesioner secara online melalui google form
dengan tautan https://s.id/1Uj12 atau menggunakan barcode.
Lokasi pengambilan data pada
penelitian ini adalah PT. Kereta Api Indonesia Persero, PT Kereta Commuter Indonesia
(KCI) dan Direktorat Lalu Lintas Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Penelitian ini menggunakan
dua analisis dalam menjawab rumusan masalah yang disebutkan sebelumnya
1. Metode Data Envelopment Analysis (DEA)
Data Envelopment Analysis merupakan
metode non parametrik frontier pengukuran efisiensi dengan menggunakan linear
programming yang membentuk frontier dari unit yang dianggap paling
efisien (efficient frontier) (Lin
& Chen, 2020);(Fathony,
2013) sehingga efisiensi dapat
diukur dengan mengetahui jarak dari titik produksi suatu unit yang diobservasi,
terhadap frontier yang dibentuk dari unit-unit yang paling efisien tersebut.
Metode ini digunakan untuk
menentukan tingkat efisiensi teknis Decision Making Unit (DMU) dengan
pengukuran nilai efisiensi berdasarkan CRS (Constant Return to Scale). CRS
menghitung efisiensi produksi perusahaan ketika output meningkat secara
proporsional dengan seluruh input (Wardana
et al., 2018).
2. Metode Customer Satisication Index (CSI)
Customer Satisication Index (CSI) merupakan
salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai kepuasan pengguna dengan
membandingkan tingkat harapan/kepentingan dan tingkat persepsi/kinerja
berdasarkan atribut pelayanan (Viana, 2023);(Novita & Helena, 2021);(Hulud et al., 2022). Dalam penelitian ini atribut pelayanan yang
digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang Dengan Kereta Api.
Hasil dan Pembahasan
Efisiensi
Pemberian Public Service Obligation (PSO)
Perhitungan Efisiensi
teknis pemberian PSO menggunakan metode Development Envelopment Analisis (DEA)
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Efisiensi Teknis KRL Jogja Solo
Decision Making Unit (DMU) |
Efisiensi Teknis |
KRL Th 2021 |
44% |
KRL Th 2022 |
100% |
KRL Th 2023 |
100% |
Sumber :
Hasil analisis DEA, 2023
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai efisiensi teknis KRL Jogja Solo pada tahun 2021 berada pada angka 44% yang artinya penyelenggaraan layanan KRL Jogja Solo yang memperoleh PSO pemerintah masih tergolong rendah dan belum efisien. Sedangkan efisiensi teknis KRL Jogja Solo pada tahun 2022 dan 2023 menunjukkan angka 100% yang artinya penyelenggaraan layanan sudah efisien.
Tingkat efisiensi penyelenggaraan layanan KRL Jogja Solo pada tahun 2021 rendah dikarenakan pada tahun tersebut masih dalam kondisi pandemi covid 19 yang mengharuskan adanya pembatasan perjalanan. Hal ini berdampak pada jumlah penumpang KRL yang dihasilkan tidak sebanding dengan jumlah masukan yang digunakan yaitu alokasi PSO, biaya operasi KA dan sarana KRL. Pengurangan komponen masukan dapat dilakukan untuk menghasilkan efisiensi penyelenggaraan KRL Jogja Solo pada tahun 2021 yaitu dengan mengurangi alokasi PSO sebesar 55,69%, biaya operasi KA sebesar 60,11% dan sarana KRL sebesar 58,42%.
Hasil perbandingan selisih biaya operasi kereta yang ditanggung operator dengan pendapatan penjualan tiket didapatkan nilai biaya operasi penyelenggaraan KRL Jogja Solo pada tahun 2021 sebesar 37,58% lebih besar dibandingkan nilai pendapatan sebesar 18,08%. Hasil ini sejalan dengan hasil analisis menggunakan DEA yang menyarankan mengurangi biaya operasi sebesar 60,11% karena terlalu besar.
Gambar 2. Perbandingan
Selisih BOK dengan Income
Penyelenggaraan
layanan KRL Jogja Solo pada tahun 2022 dan 2023 sudah efisien dikarenakan
adanya kenaikan nilai PSO yang berbanding lurus dengan kenaikan jumlah
penumpang dibandingkan tahun 2021. Perbandingan selisih biaya operasi KA dengan
pendapatan juga menunjukkan nilai biaya operasi yang lebih kecil dibandingkan
nilai pendapatannya. Selain itu kemudahan perjalanan tanpa pembatasan di era
endemi mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan transportasi
umum.
Gambar 3. Kontrak PSO KRL Jogja Solo
B. Dampak Public Service Obligation (PSO) Terhadap Kualitas
Pelayanan KRL Jogja Solo
Berdasarkan hasil analisis
menggunakan customer satisication index diperoleh skor dari masing masing
atribut pelayanan sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 3. Customer Satisfication
Index Pelayanan KRL Jogja Solo
Atribut |
MIS (I) |
MSS (P) |
GAP |
WF |
WS |
I x P |
|
A1 |
Peralatan Keselamatan |
4,20 |
4,41 |
0,22 |
4,71 |
20,80 |
18,51 |
A2 |
Perlengkapan P3K |
4,10 |
4,27 |
0,18 |
4,60 |
19,68 |
17,52 |
A3 |
Pintu otomatis |
4,35 |
4,63 |
0,27 |
4,89 |
22,63 |
20,14 |
B1 |
CCTV |
4,39 |
4,35 |
-0,04 |
4,93 |
21,48 |
19,12 |
B2 |
Petugas Keamanan |
4,20 |
4,25 |
0,06 |
4,71 |
20,06 |
17,85 |
B3 |
Nomor pengaduan |
4,41 |
4,55 |
0,14 |
4,96 |
22,54 |
20,07 |
B4 |
Lampu penerangan |
4,49 |
4,67 |
0,18 |
5,04 |
23,54 |
20,95 |
C1 |
Informasi keterlambatan |
4,31 |
4,33 |
0,02 |
4,85 |
21,00 |
18,69 |
D1 |
Tempat duduk |
4,51 |
4,35 |
-0,16 |
5,07 |
22,05 |
19,63 |
D2 |
Air Conditioner (AC) |
4,59 |
4,69 |
0,10 |
5,15 |
24,15 |
21,50 |
D3 |
Hand Rail/Grip |
4,45 |
4,47 |
0,02 |
5,00 |
22,35 |
19,90 |
D4 |
Rak bagasi |
4,55 |
4,63 |
0,08 |
5,11 |
23,65 |
21,05 |
D5 |
Petugas kebersihan |
4,51 |
4,67 |
0,16 |
5,07 |
23,64 |
21,05 |
E1 |
Informasi stasiun |
4,65 |
4,69 |
0,04 |
5,22 |
24,46 |
21,78 |
E2 |
Informasi gangguan |
4,53 |
4,59 |
0,06 |
5,09 |
23,35 |
20,78 |
E3 |
Identitas KA |
4,57 |
4,63 |
0,06 |
5,13 |
23,75 |
21,14 |
E4 |
Public address information system |
4,41 |
4,45 |
0,04 |
4,96 |
22,06 |
19,64 |
E5 |
Kaca film |
4,65 |
4,67 |
0,02 |
5,22 |
24,36 |
21,69 |
F1 |
Kursi prioritas |
4,69 |
4,51 |
-0,18 |
5,26 |
23,74 |
21,13 |
F2 |
Tempat kursi roda |
4,47 |
4,61 |
0,14 |
5,02 |
23,14 |
20,60 |
Jumlah |
89,02 |
90,41 |
|
100,00 |
452,42 |
402,75 |
Sumber : Hasil analisis, 2023
Dari tabel
di atas diperoleh nilai atau x 100% = 90,48%
berada pada kategori sangat puas yang artinya penumpang merasa sangat puas
terhadap pelayanan KRL Jogja Solo. Nilai CSI berdasarkan kelompok dimensi
pelayanan juga menunjukkan nilai CSI yang sangat puas seperti pada tabel
berikut.
Tabel 4. Customer Satisfication
Index Pelayanan KRL Jogja Solo berdasarkan Dimensi Pelayanan
Dimensi Pelayanan |
I |
P |
IxP |
CSI |
Keterangan |
Keselamatan |
4,22 |
4,44 |
18,71 |
89% |
Sangat
Puas |
Keamanan |
4,37 |
4,46 |
19,48 |
89% |
Sangat
Puas |
Kehandalan |
4,31 |
4,33 |
18,69 |
87% |
Sangat
Puas |
Kenyamanan |
4,52 |
4,56 |
20,62 |
91% |
Sangat
Puas |
Kemudahan |
4,56 |
4,60 |
21,00 |
92% |
Sangat
Puas |
Kesetaraan |
4,58 |
4,56 |
20,87 |
91% |
Sangat
Puas |
Sumber : Hasil analisis, 2023
Namun berdasarkan hasil analisis gap untuk masing-masing
atribut pelayanan masih ditemukan atribut yang nilai selisihnya negatif yaitu
atribut CCTV, tempat duduk dan kursi prioritas meskipun secara nilai tidak
berpengaruh signifikan terhadap dimensi pelayanan. Atribut rendah untuk CCTV
dapat disebabkan karena belum tersedianya fasilitas CCTV pada KRL. Sedangkan
nilai atribut negatif tempat duduk dan kursi prioritas dapat disebabkan kurang
sadarnya penumpang dalam memfungsikan tempat duduk dan memperlakukan penumpang
lain yang memiliki keterbatasan.
Tabel 5. Kriteria Kepuasan
Angka indek (%) |
Kriteria CSI |
81,00 – 100,00 |
Sangat Puas |
66,00 – 80,99 |
Puas |
51,00 – 65,99 |
Cukup Puas |
35,00 – 50,99 |
Kurang Puas |
0,00 – 34,99 |
Tidak Puas |
Kesimpulan
KRL Jogja Solo merupakan kereta api penugasan pemerintah yang
melaksanakan public service obligation. Penyelenggaraan PSO KRL Jogja Solo
selama kurun waktu tahun 2021 sampai dengan 2023 telah menunjukkan hasil yang
efisien terkecuali tahun 2021. Nilai efisiensi teknis KRL Jogja Solo pada tahun
2021 sebesar 44% dimana salah satu masukannya yaitu pemberian PSO belum
terserap secara maksimal terlihat dari jumlah penumpang KRL Jogja Solo yang
masih di bawah target yang direncanakan. Hal ini diperkuat dengan selisih biaya
operasi yang ditanggung operator sebesar 37,58% lebih tinggi dibandingkan nilai
pendapatan yang diterima sebesar 18,08%.
Nilai
kepuasan pelanggan terhadap layanan di perjalanan KRL Jogja Solo menunjukkan
hasil penumpang merasa sangat puas dengan nilai CSI sebesar 90,48%. Nilai ini
menunjukkan penyelenggaraan PSO KRL Jogja Solo telah memenuhi standar pelayanan
minimum penumpang sesuai PM Nomor 69 Tahun 2019.
Fathony, M. (2013). Analisis Efisiensi
Perbankan Nasional Berdasarkan Ukuran Bank: Pendekatan Data Envelopment
Analysis. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 15(1).
Fatimah, S. (2019). Pengantar
transportasi. Myria Publisher.
Hulud, S., Arifin, R., & Athia, I. (2022).
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga, Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pengguna Jasa Transportasi Ojek Online (Studi Pada Mahasiswa Unisma
Pengguna GrabBike di Kota Malang). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 11(25).
Lin, R., & Chen, Z. (2020). A DEA-based
method of allocating the fixed cost as a complement to the original input. International
Transactions in Operational Research, 27(4), 2230–2250.
https://doi.org/10.1111/itor.12495
Maulidiah, S. (2014). Pelayanan Publik,
Pelayanan Terpadu Administrasi Kecamatan (PATEN). CV. Indra Prahasta.
Neviyanti, D. (2018). dampak kebijakan
subsidi public service Obligation (pso) pada kualitas layanan kereta listrik
(krl) berbasis standar pelayanan minimum (spm) ( studi pada krl jakarta , bogor
, tangerang , bekasi (jabodetabek) di pt kereta commuter indonesia (pt kci)
jakar. 1–14.
Novita, D., & Helena, F. (2021).
Analisis Kepuasan Pengguna Aplikasi Traveloka Menggunakan Metode Technology
Acceptance Model (TAM) Dan End-User Computing Satisfaction (EUCS). Jurnal
Teknologi Sistem Informasi, 2(1), 22–37.
Nugrahini, Y. (2012). Analisis Kinerja
Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Publik Bidang Angkutan Kereta Api Penumpang
Kelas Ekonomi. Journal of Regional and City Planning, 23(1), 19.
https://doi.org/10.5614/jpwk.2012.23.1.2
Pradono, P., Miharja, M., Pritasari, A.,
& Adriani, A. (2013). Efektifitas Teknis Dan Efektifitas Pelayanan
Pelaksanaan Public Service Obligation (Pso) Kereta Api Kelas Ekonomi Angkutan
Perkotaan. Jurnal Tataloka, 15(4), 262. https://doi.org/10.14710/tataloka.15.4.262-277
Public Relations KAI. (2022). KAI
Tandatangani Kontrak PSO KA Ekonomi dan Subsidi KA Perintis Tahun 2023 Senilai
Rp2,67 Triliun.
Puertas Medina, R., Martí Selva, M. L.,
& Calafat Marzal, C. (2020). An analysis of innovation in textile
companies: An efficiency approach. Bulletin of Economic Research, 72(1),
63–76. https://doi.org/10.1111/boer.12210
Raharjo, M. M. (2022). Manajemen
Pelayanan Publik. Bumi Aksara.
Sari, Y. K. (2011). Kinerja PT. KAI
(Persero) Daop VI Yogyakarta dalam Pelayanan Gerbong Khusus Wanita Kereta Api
Prambanan Ekspres (Studi Kasus pada Stasiun Solo Balapan).
Viana, A. B. (2023). Usulan Perbaikan
Kualitas Pelayanan Minimarket Vina Mart Menggunakan Metode Customer
Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA).
Wardana, F., Yamamoto, N., & Kano, H.
(2018). Analysis of Technical Efficiency of Small-Scale Rice Farmers in
Indonesia. Journal of Tropical Life Science, 8(2), 91–96.
https://doi.org/10.11594/jtls.08.02.01
Copyright holder: Sapto Priyanto (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |