Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 12, Desember 2023
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PEMETAAN PENGINAPAN PT. KIRANA BALI WISATA BERBASIS WEB
William Abram Hatigoran Siahaan, Zyad Rusdi, Irvan Lewenusa
Universitas Tarumanagara, Indonesia
Email: [email protected]m, [email protected]d, [email protected]
Abstrak
Pariwisata merupakan kegiatan untuk seorang yang ingin
berlibur atau melakukan bepergian ke suatu tempat dalam kurun waktu tertentu
dan kembali lagi ke tempat asal dengan tujuan untuk beristirahat sebentar dari
kegiatan sehari-hari. Pariwisata sudah menjadi salah satu sektor ekonomi yang
sangat penting di banyak destinasi wisata di seluruh dunia, termasuk Kuta. Kuta
merupakan sebuah wilayah wisata yang terletak di pulau Bali, Indonesia. Kuta
sudah menjadi salah satu destinasi pariwisata yang paling populer di Bali,
serta menjadi salah satu tujuan wisata paling terkenal di seluruh Indonesia.
Kuta memiliki banyak wisata seperti pantainya yang indah, kehidupan malam yang
cukup aktif, dan berbagai kuliner. Namun, pertumbuhan pariwisata yang cepat
juga membawa sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, pembuatan
Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai alat pemetaan pariwisata berbasis web
menjadi relevan. Dengan banyaknya kuliner yang tersebar di Kuta, bagi wisatawan
yang tidak dapat memakan hewan babi sangat kesulitan untuk mencari makanan yang
tidak memakai kandungan babi. Karena, di Kuta banyak sekali tersebar makanan
yang mengandung babi. Oleh karena itu, dengan dibuatnya aplikasi ini wisatawan
tidak perlu khawatir karena dengan aplikasi ini dapat memberikan masukan tempat
kuliner yang tidak mengandung babi. Untuk mengembangkan penelitian SIG ini
menggunakan metode SDLC yang meliputi perencanaan, analisis, desain, dan
implementasi.
Kata
Kunci: Pariwisata, Sistem Informasi Geografis (SIG),
Wisatawan, Kuta, Web
Abstract
Tourism is an activity for someone who wants to take
a vacation or travel to a place within a certain period of time and return to
the place of origin with the aim of taking a short break from daily activities.
Tourism has become one of the most important economic sectors in many tourist
destinations around the world, including Kuta. Kuta is a tourist area located
on the island of Bali, Indonesia. Kuta has become one of the most popular
tourism destinations in Bali, as well as one of the most famous tourist
destinations in all of Indonesia. Kuta has many attractions such as beautiful
beaches, quite active nightlife, and various culinary. However, the rapid
growth of tourism also brings a number of challenges that must be faced.
Therefore, the creation of a Geographic Information System (GIS) as a web-based
tourism mapping tool becomes relevant. With so many culinary spread in Kuta,
tourists who cannot eat pigs are very difficult to find food that does not use
pork content. Because, in Kuta there are so many foods that contain pork. Therefore,
with the creation of this application, tourists do not need to worry because
this application can provide input on culinary places that do not contain pork.
To develop this GIS research using the SDLC method which includes planning,
analysis, design, and implementation.
Keywords: Tourism, Geographic Information System (GIS),
Travelers, Kuta, Web
Pendahuluan
Pariwisata adalah aktivitas
seseorang untuk berlibur atau melakukan berpergian ke suatu tempat dalam waktu
tertentu dan kembali lagi ke tempat semula dengan bertujuan untuk beristirahat
sejenak dari rutinitas sehari-hari (Marojahan,
Trisnawarman, & Rusdi, 2018). Pariwisata sudah menjadi salah satu sektor ekonomi
yang sangat penting di banyak destinasi wisata di seluruh dunia, termasuk Kuta (Persada, 2018). Kuta merupakan sebuah
wilayah wisata yang terletak di pulau Bali, Indonesia.
Kuta sudah menjadi salah
satu destinasi pariwisata yang paling populer di Bali, serta menjadi salah satu
tujuan wisata paling terkenal di seluruh Indonesia. Kuta memiliki banyak wisata
seperti pantainya yang indah, kehidupan malam yang cukup aktif, dan berbagai
kuliner. Namun, pertumbuhan pariwisata yang cepat juga membawa sejumlah
tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, pembuatan Sistem Informasi
Geografis (SIG) sebagai alat pemetaan pariwisata berbasis web menjadi relevan.
Dengan banyaknya kuliner
yang tersebar di Kuta, bagi wisatawan yang tidak dapat memakan hewan babi
sangat kesulitan untuk mencari makanan yang tidak memakai kandungan babi.
Karena, di Kuta banyak sekali tersebar makanan yang mengandung babi. Oleh
karena itu, dengan dibuatnya aplikasi ini wisatawan tidak perlu khawatir karena
dengan aplikasi ini dapat memberikan masukan tempat kuliner yang tidak
mengandung babi.
Agar para wisatawan mudah
mendapat informasi pariwisata di Kuta dibuatlah sistem informasi geografis
pemetaan pariwisata berbasis web. Dengan dibuatnya sistem informasi geografis
ini dapat membantu wisatawan mendapatkan informasi tentang destinasi pariwasata
yang akan mereka kunjungi.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu
sistem yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, data geografis, dan
prosedur yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan
memberikan data yang berhubungan dengan lokasi geografis (Chuang, Chen, & Lin,
2020);(Wartika & Ghoni, 2011). Sistem informasi geografis adalah bentuk
sistem informasi yang menyediakan informasi dalam bentuk grafis dengan memakai
peta sebagai antar muka (Hamdani & Utomo, 2021);(Safitri, 2023). Keunggulan SIG berbeda dengan sistem informasi
lainnya dikarenakan SIG dapat memberikan informasi seperti memetakan letak,
memetakan kuantitas, memetakan perubahan lokasi, dan memetakan apa yang ada di
dalam dan di luar suatu area (Fujiati, 2023);(Adhi, Subiyanto, &
Wijaya, 2015).
Dalam pembuatan penelitian ini, peneliti
menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), yang berisikan:
1. Perencanaan
Di tahap ini, peneliti melaksanakan identifikasi
masalah dengan mencari masalah yang sering ditemukan pada saat wisatawan ingin
mencari destinasi wisata dan mencari makanan yang bisa dimakan tanpa mengandung
bahan dari hewan babi.
2. Analisis
Pada tahap ini, peneliti menganalisis perangkat
lunak dan perangkat keras yang akan digunakan untuk membuat website sistem
informasi geografis pemetaan pariwisata Kuta Bali.
3. Perancangan
Pada bagian ini, peneliti merancang tampilan
halaman situs web untuk pengguna dan admin, serta peneliti merancang basis
data.
4. Implementasi
Pada fase ini, peneliti akan mengimplementasikan
website yang sudah dibuat. Peneliti menggunakan XAMPP sebagai server lokal dan
PHP sebagai bahasa pemrograman.
5. Evaluasi
Pada bagian ini, peneliti akan mengevaluasi
website yang sudah dibuat. Evaluasi ini dilakukan dengan
tujuan untuk memeriksa
kesalahan yang ada
saat aplikasi dijalankan. Jika
terjadi kesalahan maka akan diperbaiki kesalahan tersebut.
Sistem Informasi Geografis (SIG) Pariwisata
adalah sistem yang menggabungkan data geografis dengan informasi pariwisata
untuk menyediakan pemetaan, analisis, dan visualisasi destinasi wisata dalam
suatu wilayah tertentu (Sihotang, 2023);(Rkt, 2021). SIG Pariwisata menggunakan teknologi informasi
geografis untuk membantu wisatawan dalam mengelola informasi geografis terkait
destinasi wisata (Susanto, 2021). Tujuan dari SIG Pariwisata adalah memberikan
informasi yang akurat, terkini, dan terperinci mengenai objek destinasi wisata
yang berupa tempat wisata alam, budaya, sejarah, hiburan, akomodasi, ataupun
fasilitas pendukung lainnya (Safitri, 2023).
Website adalah halaman situs sistem informasi yang
dapat dicapai oleh siapapun dan dimanapun dengan cepat dengan syarat memiliki
sebuah koneksi internet. Halaman yang diperlihatkan dapat dikelola berdasarkan
dengan kegunaan dan kebutuhan website itu sendiri. Website juga dapat diakses
dari beragam bentuk gadget seperti PC, laptop, dan smartphone (Anita, Wahyudi, &
Susanto, 2020). Website juga dapat menyajikan beragam jenis
data, seperti data teks, gambar statis, gambar berjalan, audio, dan video.
Meskipun jenis tipe data yang ditampilkan berbeda-beda, website juga dapat
membuat suatu bentuk rangkaian yang dapat mencampurkan jenis-jenis data yang
berbeda tadi menjadi satu kesatuan (Rahim, Syufa’atus, &
Triska, 2019).
UML merupakan model yang dipakai untuk merancang
pengembangan perangkat lunak yang berbasis object-oriented. UML merupakan salah
satu bahasa yang digunakan dalam dunia industry untuk mendefinisikan
requirement & analysis, design, dan menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek.
Hypertext Preprocessor atau lebih dikenal dengan
panggilan PHP merupakan bahasa pemrograman script server-side yang digunakan
untuk pengembangan web. PHP disebut sebagai bahasa pemrograman server-side
dikarenakan diproses pada komputer server. Bahasa pemrograman PHP dapat
digunakan secara gratis dan bersifat open source. PHP dirilis dalam bentuk lisensi
PHP License. PHP akan diproses melalui server dan kemudian hasil dari olahannya
akan dikirim kembali ke browser.
Framework secara sederhana disebut sebagai
kerangka kerja. Para pengembang memakai framework untuk memudahkan pengembang
dalam membuat dan mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak. Framework
sendiri berisikan kumpulan dari fungsi-fungsi dasar atau perintah yang biasa
digunakan oleh pengembang dalam mengembangkan suatu perangkat lunak, dengan
tujuan agar perangkat lunak yang sedang dibuat menjadi lebih cepat dan
terstruktur.
Fungsi dari framework adalah: 1) Mempercepat
proses dalam pembuatan aplikasi. 2) Membantu pengembang dalam perencanaan dan
pembuatan sebuah aplikasi. 3) Aplikasi
yang sudah dibuat menjadi lebih stabil dan handal. 4) Memudahkan pengembang
dalam membaca struktur kode program dan lebih mudah dalam mencari error. 5) Mempermudah
pengembang dalam mendokumentasikan aplikasi-aplikasi yang sedang dikembangkan.
Codeigniter merupakan sebuah framework yang
dipakai untuk membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, yang
dapat digunakan untuk pembuatan web secara cepat. Framework sendiri dapat
disebut sebagai suatu struktur pustaka-pustaka, kelas-kelas, dan infrastruktur
run-time yang dapat digunakan oleh pengembang untuk mengembangkan aplikasi web
secara cepat.
Tujuan dari penggunaan framework untuk
mempercepat pengembang web dalam mengembangkan aplikasi aplikasi web. Visual
Studio Code merupakan sebuah aplikasi teks editor yang dibuat oleh perusahaan
Microsoft untuk digunakan berbagai sistem operasi seperti Linux, Mac, dan
Windows. Aplikasi ini dapat digunakan oleh pengembang dengan berbagai bahasa
pemrograman seperti HTML, CSS, PHP, Java, Javascript, Python, dan berbagai
bahasa pemrograman lainnya.
Metode
Penelitian
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yaitu kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
kata-kata lisan atau tulisan dan perilaku yang diamati untuk menghasilkan data
deskriptif (Moleong,
2005);(Sugiyono, 2019).
Hasil dan Pembahasan
Use
Case Diagram
Berikut adalah use
case diagram dari website sistem informasi geografis Kuta Bali. Bisa dilihat
pada Gambar 1 dibawah ini
Gambar 1 Use Case
Diagram
Activity Diagram
Berikut adalah activity diagram untuk admin login. Bisa dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2 Activity Diagram
User Interface
Berikut dibawah ini
Gambar 3 adalah tampilan utama dari website sistem informasi pemetaan
pariwisata Kuta Bali berbasis web
Gambar 3 Tampilan User
Interface
Tata Laksana Program
Dalam melaksanakan
pembuatan sistem informasi geografis pemetaan pariwisata, ada berbagai
proses-proses yang dilakukan yang akan dibahas secara dalam. Di antaranya
adalah:
1. Mengumpulkan
informasi atau data-data yang digunakan untuk mengetahui seluruh informasi
terkait keperluan dari program aplikasi yang akan dibuat.
2. Merancang
sistem melalui diagram model UML seperti pembuatan use case diagram, activity
diagram, sequence diagram, class diagram, dan ERD. Setelah merangcan diagram
model akan dilakukan perancangan basis data dan perancangan antarmuka
(interface).
3. Mengimplementasikan
situs web yang sudah dibuat dimana akan dilakukan proses coding untuk aplikasi
yang akan digunakan
4. Melakukan
proses pengujian dari program aplikasi yang sudah dibuat, kemudian program
aplikasi yang sudah dibuat akan diperiksa apakah sudah berjalan dengan sesuai
design dan apakah masih terdapat error pada aplikasi yang sudah dibuat.
5. Ketika
sudah tidak ada error lagi maka website akan dirilis secara online dan dapat
digunakan oleh semua orang.
Kebutuhan Implementasi
Berikut adalah beberapa
kebutuhan yang digunakan untuk implementasi pada program:
1. Infrastruktur Jaringan
Program aplikasi yang
sudah dibuat membutuhkan kecepatan download sekitar 10-25 megabit per detik
(Mbps).
2. Perangkat Keras
Perangkat keras yang
dibutuhkan untuk mengkakses aplikasi website dapat menggunakan smartphone,
tablet, laptop, dan komputer.
3. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang
dibutuhkan untuk mengakses aplikasi website adalah aplikasi web browser seperti
Google Chrome, Microsoft Edge dan aplikasi lainnya.
4. Personil
Personil yang akan
menggunakan program aplikasi ini ada tiga seperti: a) Admin sebagai
administrator yang memiliki tugas menginput data-data atau mengupdate yang
sudah dinput. b) Pengguna yang ingin mengakses aplikasi website untuk melihat dan
ingin melakukan pemesanan melalui menghubungi admin.
Perawatan Sistem dan Jadwal
Pada proses perawatan
sistem dan jadwal, ada beberapa cara yang akan dilakukan untuk menjaga keamanan
dari sistem yang sudah dibuat. Cara yang digunakan adalah seperti berikut:
1. Melakukan Pemeriksaan Fungsi Pada Sistem
Dalam melaksanakan
pemeriksaan pada sistem, admin akan memeriksa fungsi pada sistem dalamsetiap
halaman websitesecara perbulan. Hal ini untuk menghindari error yang mungkin
akan terjadi pada sistem, sehingga seluruh
halaman dapat berjalan dengan baik.
2. Melakukan Back Up
Data
Pada pemeliharaan
aplikasi perlu melakukan back updata. Dengan melakukan ini bisa menghindari
serangan dari berbagai macam virus atau hackeryang dapat merusak atau menggangu
kerahasiaan dari data pariwisata kota Bali.
3. Melakukan Update Tampilan Sistem
Ketika pemeliharaan
sistem yang telah dibangun, perlu melakukan perubahan pada tampilan website.
Hal ini menyebabkan agar pengguna tidak bosan dalam melakukan pencarian objek wisata
di Kuta ketika melihat tampilan yang menarik.
4. Melakukan Penambahan Fitur Terbaru
Dalam melakukan
pemeliharan sistem pastinya memerlukan fitur-fitur terbaru yang dikeluarkan
dari websiteyang akan digunakan untuk memaksimalkan tampilan website.
5. Melakukan Pemeriksaan Hosting
Peneliti perlu
melakukan hosting website agar kecepatan upload tetap stabil untuk digunakan.
Dengan banyaknya aktivitas pengunjung pada websitedapat menyebabkan CPU
usagedan loading website menjadi lambat.
Implementasi Sistem dan Jadwal
Dalam melakukan suatu
proses perancangan dan pembuatan
sistem program, perlu
membutuhkan penjadwalan kerja yang terarah. Dengan begitu peneliti memberikan
gantt chart jadwal dalam pengerjaan sistem informasi geografis pemetaan
pariwisata Kuta Bali.
Gambar 4 Gantt chart
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengujian yang sudah dilakukan, maka kesimpulan yang didapat dari
pembuatan program aplikasi Perangcangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan
Pariwasata Kuta Bali Berbasis Web adalah: 1) Program
aplikasi ini untuk membantu dalam mempromosikan Travel Agent PT. Kirana Bali
Wisata kepada masyarakat Indonesia. 2) Program aplikasi ini dapat
memberikan akses kemudahan kepada untuk mengetahui informasi wisata yang ada di
PT. Kirana Bali Wisata. 3) Program aplikasi ini
memberikan kemudahan untuk membantu masyarakat tentang paket-paket wisata yang
ada di PT. Kirana Bali Wisata
Adhi, Heranda Ibnu, Subiyanto, Sawitri,
& Wijaya, Arwan Putra. (2015). Pemetaan Zona Nilai Tanah Untuk Menentukan
Nilai Jual Objek Pajak (Njop) Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal
Geodesi Undip, 4(3), 66–77.
Anita, Komang, Wahyudi, Agung Deni, & Susanto,
Erliyan Redy. (2020). Aplikasi Lowongan Pekerjaan Berbasis Web Pada Smk Cahaya
Kartika. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi, 1(1), 75–80.
Chuang, Min Ta, Chen, Tzu Ling, & Lin, Zih Hong.
(2020). A review of resilient practice based upon flood vulnerability in New
Taipei City, Taiwan. International Journal of Disaster Risk Reduction, 46,
101494.
Fujiati, Sari. (2023). Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Wilayah Kelayakan Tanam Tanaman Jagung Dan Singkong Pada Kabupaten
Lampung Selatan. Jurnal Teknologi Terkini, 3(3).
Hamdani, Mochamad Alvi, & Utomo, Suharjanto.
(2021). Sistem Informasi Geografis (Sig) Pariwisata Kota Bandung Menggunakan
Google Maps Api Dan PHP. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 11(1).
Marojahan, Josua, Trisnawarman, Dedi, & Rusdi,
Zyad. (2018). Sistem Informasi Geografis Pemetaan Potensi Pariwisata Toba
Samosir Berbasis Web. Jurnal Ilmu Komputer Dan Sistem Informasi, 6(2),
114.
Moleong, Lexy J. (2005). metodologi penelitian kualitatif,
Bandung: Remaja. Rosdakarya. T. Hani.
Persada, Citra. (2018). Perencanaan Pariwisata
Dalam Pembangunan Wilayah Berkelanjutan. AURA.
Rahim, Andi Rahmad, Syufa’atus, S., & Triska, P.
L. (2019). Pembuatan Web Desa Karanggeneng Sebagai Sarana Informasi Desa Dan
Promosi Desa. DedikasiMU: Journal of Community Service, 1(1),
35–42.
Rkt, M. Ferdiansah. (2021). Sistem informasi
geografis pariwisata kota medan menggunakan metode Algoritma Dijkstra.
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Safitri, Armaelis. (2023). Sistem Informasi
Geografis Pariwisata Di Kota Tegal Berbasis Android. Politeknik Harapan
Bersama.
Sihotang, Darsirah. (2023). Pengembangan Aplikasi
Web untuk Sistem Informasi Geografis Pariwisata dengan Peta Interaktif dan
Informasi Destinasi Wisata di Wilayah XYZ.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Susanto, Erliyan Redy. (2021). Sistem Informasi
Geografis (GIS) Tempat Wisata di Kabupaten Tanggamus. Jurnal Teknologi Dan
Sistem Informasi, 2(3), 125–135.
Wartika, Wartika, & Ghoni, Mahfud Abdul. (2011).
Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Kabupaten Siak Propinsi Riau. Jurnal
Manajemen Informatika (JAMIKA), 1(1).
Copyright holder: William Abram
Hatigoran Siahaan, Zyad Rusdi, Irvan Lewenusa (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |