Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9 No. 2, Februari 2024
STUDENTS’
PERCEPTIONS OF USING U-DICTIONARY AS A MEDIA IN TRANSLATION AT MTSN 17 JAKARTA
Okta Muji Barokah*, Burhayani
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia
Email: [email protected]*
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa terkait penggunaan
U-Dictionary sebagai media dalam proses penerjemahan. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan melibatkan partisipan dari siswa
MTsN 17 Jakarta yang telah menggunakan U-Dictionary dalam kegiatan
penerjemahan. Data dikumpulkan melalui menerjemahkan berupa teks deskriptif dan
pengumpulan data menggunakan kuisioner terhadap proses penggunaan U-Dictionary
dalam tugas penerjemahan melibatkan 37 siswa di kelas 9. Hasil analisis
menunjukkan bahwa siswa MTsN 17 Jakarta secara umum memiliki pandangan positif
terhadap penggunaan U-Dictionary sebagai media dalam penerjemahan, dengan
mengakui manfaatnya dalam memahami dan mencari padanan kata yang tepat. Namun,
beberapa tantangan juga diidentifikasi, termasuk keterbatasan dalam fitur kamus
dan kemampuan bahasa. Temuan ini memberikan wawasan berharga tentang
efektivitas dan kegunaan U-Dictionary sebagai alat bantu dalam proses
penerjemahan serta implikasi potensialnya dalam meningkatkan kemampuan
penerjemahan siswa. Studi ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut pada
teknologi kamus dan integrasi yang lebih baik dalam kurikulum pendidikan untuk
mendukung penggunaan U-Dictionary sebagai media pembelajaran yang efektif dalam
penerjemahan.
Kata kunci: Persepsi siswa,
U-Dictionary, Media penerjemah
Abstract
This study aims to understand students'
perceptions of using U-Dictionary as a support tool in the translation process.
The study was conducted using qualitative methods and involved students from
MTsN 17 Jakarta, who used U-Dictionary in translation activities. Data were
collected by translating a descriptive text and collecting data using a
questionnaire about the process of using U-Dictionary in translation work of
Grade 9 students. Analysis results show that students at MTsN 17 Jakarta has a
generally positive view of usage. of U-Dictionary as a means of translation,
noting its advantages in understanding and finding equivalents. However, some
challenges were also identified, including limitations in dictionary
functionality and language capabilities. These results provide valuable
insights into the effectiveness and usefulness of U-Dictionary as a translation
aid, as well as its potential impact on improving translation performance. of
students. This study recommends further development of dictionary technology
and better integration into educational programs to support the use of
U-Dictionary as an effective means of learning translation.
Keywords: Student perceptions; U-Dictionary; Media in
translation
Pendahuluan
Bahasa yang paling banyak digunakan oleh para ilmuwan, organisasi bisnis, internet, pendidikan, dan sektor pariwisata adalah bahasa Inggris (Rao, 2019). Penerjemahan memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan, komunikasi, dan kehidupan sehari-hari. Bahasa asing, seperti bahasa Inggris, telah menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan di banyak negara karena berbagai alasan yang mendasar. Yang pertama Pendekatan Pendidikan Multibahasa. Multibahasa sebagai akibat dari globalisasi dan peningkatan jumlah imigran telah menjadi pembahasan yang berkembang, khususnya di dalam kelas (Pritam & Singh, 2023). Penerjemahan memungkinkan implementasi pendekatan pendidikan multibahasa, di mana siswa mempelajari lebih dari satu bahasa sekaligus. Hal ini menciptakan peluang untuk memahami konten dalam bahasa aslinya dan mendorong pemahaman yang lebih mendalam. Seperti yang dikatakan oleh Suzanne Flynn, seorang profesor linguistik, "Pendidikan multibahasa membantu siswa untuk menjadi penutur bahasa yang lebih berpengetahuan dan cakap dalam komunikasi lintas budaya.".
Kedua Pemahaman Kultural dan Keterampilan Komunikasi Antar-Bahasa. Penerjemahan membantu dalam memahami perbedaan budaya dan keterampilan komunikasi antar-bahasa. Ini penting dalam mempromosikan pengertian dan harmoni antara budaya yang berbeda. Selain itu, Drobot (2021) menyatakan bahwasanya pembelajaran dan pemahaman multikultural dan keterampilan dalam berkomunikasi sangat dibutuhkan, hal ini menjadi sangat penting untuk menghindari permasalahan dalam komunikasi, seperti kesalahpahaman. Selain itu, dengan memiliki kemampuan multikultural dan kemampuan komunikasi yang baik, maka siswa-siswa akan terbantu, terutama dalam proses adaptasi. Sebagaimana disampaikan oleh Gilberto Perez, seorang ahli budaya, "Penerjemahan adalah jembatan menuju pemahaman lintas budaya.".
Ketiga Akses ke Sumber Pendidikan Global, Penerjemahan memungkinkan akses ke sumber pendidikan global yang mungkin tidak tersedia dalam bahasa lokal. Dengan penerjemahan, siswa dapat memanfaatkan pengetahuan dan informasi dari seluruh dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Nelson Mandela, "Bahasa adalah senjata paling kuat yang digunakan oleh manusia. Hal ini dapat digunakan untuk membangun atau menghancurkan.". Keempat Komunikasi Efektif di Dunia Bisnis, Dalam dunia bisnis yang semakin global, penerjemahan memainkan peran penting dalam memungkinkan komunikasi efektif antara perusahaan multinasional dan pelanggan atau mitra bisnis di berbagai Negara (Drobot, 2021). Dalam kata-kata Richard Branson, pendiri Virgin Group, "Bahasa adalah kunci kepada kesuksesan bisnis global... dan penerjemahan adalah alat yang sangat penting dalam menggunakannya.". Kelima Keterampilan Pribadi yang Berharga, Pengembangan keterampilan penerjemahan juga merupakan aset berharga bagi individu. Seperti yang diungkapkan oleh Frank Smith, seorang ahli psikolinguistik, "Penerjemahan adalah salah satu bentuk tertinggi dari keterampilan berbahasa.". Penerjemahan memfasilitasi pemahaman lintas budaya, pertukaran pengetahuan global, dan komunikasi yang efektif di era globalisasi saat ini.
U-Dictionary adalah salah satu aplikasi penerjemahan yang sangat populer di kalangan siswa dan individu yang membutuhkan bantuan dalam menerjemahkan kata-kata, frasa, atau teks dari satu bahasa ke bahasa lain. Aplikasi ini memiliki sejumlah fitur utama yang menjadikannya alat bantu yang sangat berguna dalam konteks pendidikan. Fitur yang paling mencolok dari U-Dictionary adalah kemampuannya untuk memberikan terjemahan instan. Selain itu, U-Dictionary juga menyediakan fitur pengucapan suara yang memungkinkan pengguna mendengar bagaimana kata-kata atau frasa tersebut diucapkan dalam bahasa asing. Hal ini membantu siswa dalam memperbaiki pengucapan dan pemahaman dalam bahasa yang dipelajari. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan kamus bilingual yang kaya dengan kosakata dalam berbagai bahasa. Siswa dapat mencari kata-kata dalam bahasa yang mereka pelajari dan mendapatkan definisi, contoh penggunaan, sinonim, dan antonim. Selain menerjemahkan kata atau frasa tunggal, U-Dictionary juga mampu menerjemahkan teks penuh. Siswa dapat mengimpor teks dalam bahasa asing dan mendapatkan terjemahan lengkapnya, membantu mereka memahami teks atau materi yang lebih luas.
Dalam konteks pendidikan, U-Dictionary merupakan alat bantu yang sangat berharga. Aplikasi ini membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahasa asing, mendukung pembelajaran mandiri, dan memfasilitasi komunikasi lintas budaya. Dengan fitur-fitur yang lengkap dan mudah digunakan, U-Dictionary menjadi sahabat yang tak tergantikan bagi siswa yang sedang belajar bahasa asing atau memerlukan bantuan dalam memahami teks-teks pelajaran.
Penelitian tentang U-Dictionary sudah dilakukan
oleh para peneliti terdahulu, seperti (Adinda & Rahayu, 2023; Hapsari, 2022; Ismailia, 2023; Maulia &
Amin, 2023; Wulandari & Handayani, 2019; Yuliyanti & Siahaan, 2022).
Dari penelitian-penelitian tersebut, beberapa peneliti menggunakan metode
kualitatif dengan variabel yang berbeda. Dengan menggunakan metode kualitatif,
hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwasanya pembelajaran kosa kata
menggunakan alat bantu penerjemahan seperti U-Dictionary memberikan efektivitas
yang tinggi (Hapsari, 2022;
Wulandari & Handayani, 2019, 2020; Yuliyanti & Siahaan, 2022). Sipayung et al. (2021) juga melakukan penelitian yang sama terhadap
U-Dictionary namun pada teknik penerjemahan, Juwita et al. (2020) meneliti efektivitas U-Dictionary pada pelajaran listening,
Ismailia (2023) yang mana U-Dictionary digunakan sebagai alat bantu
penerjemahan pada teks informative, dan Yeswari dan Ardi (2023) yang berfokus pada tingkat keakuratan dan
keberterimaan penerjemahan menggunakan U-Dictionary. Selain itu, penelitian
tentang alat bantu penerjemahan U-Dictionary juga telah dilakukan dengan metode
kuantitatif, seperti (Adinda & Rahayu,
2023; Maulia & Amin, 2023). Dengan metode kuantitatif, penggunaan U-Dictionary
juga memberikan efektivitas yang tinggi terhadap siswa. Namun, penelitian
terhadap penggunaan U-Dictionary sebagai alat bantu penerjemahan dengan metode
kualitatif perlu untuk dikaji lebih dalam. Oleh karena itu, hal ini menjadi
penting apakah penggunaan alat penerjemahan seperti U-Dictionary masih
memberikan efektivitas yang sama dalam membantu siswa atau tidak. Adapun
penelitian tentang penerjemahan telah dilakukan oleh Tuzzikriah dan Ardi (2021) dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan dan
kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses penerjemahan teks humor.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi persepsi siswa terhadap penggunaan U-Dictionary sebagai alat bantu dalam penerjemahan. Dalam konteks ini, penelitian akan berfokus pada bagaimana siswa diidentifikasi sebagai pengguna potensial U-Dictionary menganggap aplikasi ini dalam konteks pendidikan dan proses penerjemahan. Penelitian ini akan mencoba memahami bagaimana siswa melihat manfaat, keterbatasan, dan dampak penggunaan U-Dictionary terhadap pemahaman dan keterampilan penerjemahan mereka. Dengan mengevaluasi persepsi siswa terhadap U-Dictionary, penelitian ini dapat menghasilkan wawasan yang berharga tentang efektivitas aplikasi tersebut dalam mendukung pembelajaran bahasa dan penerjemahan. Hasil penelitian ini juga dapat membantu sekolah dan pengajar dalam mengembangkan strategi pengajaran yang lebih efektif dan memahami bagaimana teknologi seperti U-Dictionary dapat diintegrasikan dengan baik dalam lingkungan pendidikan. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan pandangan tentang bagaimana teknologi penerjemahan dapat meningkatkan pembelajaran mandiri dan kemampuan siswa dalam mengatasi hambatan bahasa, yang pada gilirannya dapat memperkaya pengalaman pendidikan mereka. Terakhir, penelitian ini juga dapat membantu siswa dalam pengembangan kemampuan bahasa asing mereka, yang merupakan keterampilan berharga dalam dunia yang semakin terhubung secara global. Dengan memahami penggunaan teknologi penerjemahan, siswa dapat lebih baik memanfaatkannya dalam pengembangan kompetensi bahasa asing mereka. Dengan demikian, penelitian ini memiliki dampak yang penting dalam bidang pendidikan dan teknologi.
Studi ini berfokus pada pemahaman dan persepsi siswa terhadap penggunaan U-Dictionary sebagai alat bantu dalam proses penerjemahan. Pertanyaan utama yang diajukan adalah bagaimana siswa melihat dan merespons aplikasi U-Dictionary dalam konteks pendidikan dan aktivitas penerjemahan. Selain itu, studi juga akan mengidentifikasi manfaat yang dirasakan oleh siswa dari penggunaan U-Dictionary dalam memahami dan menerjemahkan teks bahasa asing. Selanjutnya, penelitian akan mengeksplorasi hambatan atau tantangan yang mungkin dihadapi siswa ketika menggunakan U-Dictionary sebagai media dalam penerjemahan. Terakhir, studi ini akan mengevaluasi dampak penggunaan U-Dictionary terhadap tingkat kepercayaan diri siswa dalam kemampuan penerjemahan mereka. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana siswa menghadapi dan memanfaatkan U-Dictionary dalam pembelajaran dan penerjemahan bahasa.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam studi ini melibatkan beberapa tahap penting. Pertama, data akan dikumpulkan melalui survei menggunakan kuesioner yang akan disebarkan kepada siswa. Kuesioner ini akan mengandung pertanyaan yang dirancang khusus untuk menggali persepsi siswa terkait dengan penggunaan U-Dictionary sebagai alat bantu dalam penerjemahan. Kemudian, data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif deskriptif, yang memungkinkan peneliti untuk merinci dan menggambarkan hasil survei dengan tepat. Selain kuesioner, mungkin juga akan dilakukan penerjemahan seksama menggunakan teks deskriptif yang sudah disediakan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang penggunaan aplikasi ini dalam konteks pendidikan. Metode ini diharapkan akan membantu mengungkap persepsi siswa dengan rinci dan memberikan wawasan yang berharga terkait dengan penggunaan U-Dictionary dalam proses penerjemahan di lingkungan pendidikan.
Desain penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Desain kualitatif menggunakan narasi knonologis. Dalam penelitian
ini, peneliti
akan mendeskripsikan
analisis mendalam terhadap
kasus yang berada di MTsN 17 Jakarta (Creswell & Creswell, 2017). Sugiyono (2019)
Penelitian deskriptif digunakan untuk
mencapai tujuan dari penelitian ini. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 9
di MTsN 17 Jakarta, dengan jumlah peserta 37
siswa. Data penelitian
ini adalah hasil dari persepsi mahasiswa tentang
U-Dictionary. Aplikasi ini
digunakan untuk menerjemahkan
teks deskriptif
yang sudah disediakan Setelah meminta mereka untuk menerjemahkan dan
memperhatikan. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner melalui google form dan
mewawancari 5 siswa secara acak untuk mengetahui persepsi mereka tentang
aplikasi U-Dictionary. Setelah mengumpulkan data, para peneliti menganalisis
respon yang berbeda dari para siswa. Teknik untuk menganalisis data adalah
proses transformasi, memodelkan kesimpulan informasi, menyarankan kesimpulan,
mendukung pengambilan keputusan. Peneliti menggunakan empat skala (Sangat Tidak
Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, dan Sangat Setuju) untuk mengukur
indikator persepsi. Setelah mengumpulkan data, penulis melakukan analisis
terhadap respon atau persepsi siswa dengan melakukan beberapa langkah. Menurut
Miles dan Huberman berkata yaitu tiga proses dalam menganalisis data penelitian
kualitatif, yaitu Reduksi data, Mode data (Data Display), Penarikan/Verifikasi
kesimpulan (Sulistyaningsih & Rakhmawati, 2017).
Gambar 1. Proses Analisis Data
Hasil dan Pembahasan
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuesionar dan respon siswa dalam wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan persepsi siswa kelas 9 dalam menggunakan U-Dictionary dalam menerjemahkan teks. Berdasarkan hasil dari kuesioner yang terdiri dari 14 pertanyaan, maka dapat disimpulkan bahwasanya persentase rata-rata persepsi siswa terhadap penggunaan U-Dictionary sebagai alat bantu penerjemahan yakni 70,96% yang mana berada di kategori interval baik (60%-79,99%).
Tabel 1. Total Skala Kuesioner
Nama Siswa |
Q1 |
Q2 |
Q3 |
Q4 |
Q5 |
Q6 |
Q7 |
Q8 |
Q9 |
Q10 |
Q11 |
Q12 |
Q13 |
Q14 |
S1 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
3 |
4 |
S2 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
S3 |
5 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
3 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
S4 |
4 |
4 |
5 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
2 |
3 |
S5 |
4 |
3 |
4 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
S6 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S7 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S8 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
S9 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S10 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S11 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S12 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S13 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S14 |
3 |
3 |
4 |
2 |
2 |
4 |
3 |
2 |
3 |
2 |
3 |
3 |
5 |
5 |
S15 |
5 |
5 |
5 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
3 |
5 |
4 |
5 |
4 |
3 |
S16 |
4 |
4 |
5 |
5 |
3 |
4 |
5 |
5 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
S17 |
4 |
4 |
4 |
5 |
3 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
3 |
3 |
3 |
4 |
S18 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
S19 |
3 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
3 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
S20 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
S21 |
4 |
4 |
5 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
S22 |
3 |
4 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
5 |
3 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
S23 |
4 |
5 |
5 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
5 |
3 |
S24 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
3 |
5 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
3 |
4 |
S25 |
3 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
S26 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
S27 |
3 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
S28 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
3 |
5 |
4 |
3 |
3 |
4 |
3 |
4 |
5 |
S29 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
3 |
5 |
4 |
4 |
3 |
5 |
S30 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
S31 |
4 |
4 |
5 |
3 |
3 |
3 |
3 |
5 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
S32 |
4 |
4 |
5 |
3 |
3 |
3 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
S33 |
3 |
4 |
4 |
2 |
1 |
3 |
3 |
3 |
3 |
3 |
5 |
4 |
3 |
5 |
S34 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
S35 |
4 |
4 |
3 |
4 |
2 |
2 |
3 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
3 |
S36 |
3 |
4 |
4 |
3 |
3 |
3 |
3 |
4 |
3 |
3 |
4 |
3 |
3 |
3 |
S37 |
4 |
3 |
4 |
2 |
2 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
Jumlah |
134 |
138 |
143 |
120 |
113 |
124 |
134 |
142 |
125 |
131 |
136 |
132 |
128 |
138 |
Skor Maksimal |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
185 |
Persentase |
72.4 |
74.6 |
77.3 |
64.9 |
61.1 |
67 |
72.4 |
76.8 |
67.6 |
70.8 |
73.5 |
71.4 |
69.2 |
74.6 |
Persentase
Rata-rata |
70.96525097 |
Representasi tabel tersebut menunjukkan jumlah skor total kuesioner dari masing-masing partisipan dalam menjawab kuesioner yang telah diberikan. Dari jumlah skor yang ada, skor kuesioner paling tinggi mencapai 138, sedangkan skor terendah adalah 120 dari skor maksimal (185). Peneliti juga menekankan pada persentase rata-rata dari kuesioner tersebut, yang mana dari 37 siswa, 70.96% adalah nilai rata-rata persepsi siswa terhadap penggunaan U-Dictionary. Adapun implikasi dari persentase tersebut memungkinkan peneliti untuk berasumsi bahwasanya persepsi siswa terhadap penggunaan U-Dictionary dalam pembelajaran penerjemahan memiliki efektivitas yang baik. Tak hanya itu, nilai efektifitas tersebut menunjukkan bahwa hasil dari penelitian ini masih sejalan dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini juga mengindikasikan bahwasanya penggunaan U-Dictionary dalam proses pembelajaran di dalam kelas memberikan efektivitas bagi para siswa sehingga U-Dictionary bisa menjadi salah satu dari alat penerjemahan yang memungkinkan untuk bisa diajarkan kepada siswa.
Untuk mengetahui pentingnya U-Dictionary dalam membantu proses pembelajaran siswa, khususnya dalam penerjemahan, data wawancara bersama 5 siswa terpilih menjadi data pendukung dan akan memberikan penjelasan lebih detail dari sekedar angka. Adapun pemilihan 5 siswa dari 37 populasi merupakan teknik snowball sampling di mana peneliti memilih narasumber berdasarkan volunteer. “P” untuk “peneliti” dan “S” untuk “student”.
Transkrip 1
P : Apa sih yang mendorong kamu buat
pake U-Dictionary tuh sebagai alat menerjemah?
S1 : kalo bagi saya sih kayak itu, ya lebih
mudah juga kan, kalo saya lagi males buka google, kalau nggak ada paketan lewat
situ.
P : pengalamannya kayak memuaskan lah,
udah pernah dipake, kan sering make nih, ya kan?
S1 : ya memuaskan sih kak. Jadi bisa
membantu saya kalau nggak tau kosa kata.
P :
merasa nggak U-Dictionary
itu meningkatkan bahasa asing kamu?
S1 :
iya, tapi sedikit ya, kayak sedikit mengetahui bahasa-bahasa asing
P :
ada Kendala nggak selama pemakaian u-dic?
S1 :
Alhamdulillah nggak ada
Berdasarkan hasil wawancara di atas, penggunaan U-Dictionary sebagai alat menerjemah memberikan kemudahan bagi siswa. Selain itu, akses U-Dictionary yang bisa dengan mudah digunakan meskipun dalam keadaan offline tanpa paket data. Yang lebih menarik adalah, hal ini juga memberikan alternatif untuk siswa terutama dalam keadaan malas.
Transkrip 2
P :
diibaratkan U-Dictionary itu kayak translate ya, apa sih yang mendorong kamu
mulai menggunakan U-Dictionary atau g.trans sebagai media penerjemah?
S2 :
kayaknya seru buat dicoba
P :
oke deh. Nah, pengalaman kamu tuh pake g.trans atau U-Dictionary, gimana? Seru
atau gampang, jadi banyak kosa kata ?
S2 :
seru
P :
banyak lah ya yang bisa dipake gitu kan? Terus ngerasa nggak U-Dictionary
itu meningkatkan bahasa asing kamu?
S2 :
iya
P :
berarti kalau setiap pake itu, selalu nggak ada kendala?
S2 :
iya
Dari hasil wawancara di atas, salah satu dorongan siswa untuk menggunakan U-Dictionary karena U-Dictionary seru untuk dicoba. Hal ini mengindikasikan bahwasanya U-Dictionary memiliki daya tarik yang tinggi untuk siswa. Selain itu, siswa juga menyatakan bahwasanya penggunaan U-Dictionary dalam penerjemahan merupakan pengalaman yang seru.
Transkrip 3
P :
karena sering denger juga kan. Andaikan U-Dictionary kayak google translate,
jadi sama. Apa yg mendorong kamu mulai menggunakan U-Dictionary dan g.trans
sebagai alat menerjemah?
S3 :
karena gampang buat cari tau artinya, ya membantu lah intinya
P :
terus pengalaman kamu gimana?
S3 :
gampang. Tapi kan juga kadang selalu salah kan kalau g.trans
P :
kamu ngerasa gak sih kalo U-Dictionary itu meningkatkan pemahaman kmu dalam
bahasa inggris kamu?
D :
ngerasa sih
P : nanti
coba U-Dictionary ya. Terus, ada Kendala nggak nih selama pemakaian
U-Dictionary?
S3 :
kendala ya itu kadang misal salah arti ya pokoknya nggak pas gitu
Wawancara di atas mengindikasikan bahwasanya siswa terdorong untuk menggunakan U-Dictionary karena U-Dictionary memberikan kemudahan dalalm mencaritahu arti dari suatu kata. Adapun pengalaman siswa dalam menggunakan U-Dictionary, siswa merasa mudah. Yang menarik dari hasil wawancara ini adalah, siswa juga menyadari bahwasanya terdapat kesalahan dalam proses penerjemahan.
Transkrip 4
P :
diibaratkan
U-Dictionary nih google
translate yah,
oke.
Nah, apa sih yang mendorong kamu
menggunakan U-Dictionary atau
g.trans
buat penerjemah?
S4 :
ya karena
ngga ngerti bahasa Inggris
P :
jadi kalau misal ada bahasa Inggris, mnding dicopas gitu ya? Terus pengalaman
kamu apa? Berkesan atau biasa atau mempermudah?
S4 :
mempermudah biar gampang
jawab soal kalo ngga ngerti bahasa Inggris atau arab
P :
kamu ngerasa gak sih kalo U-Dictionary
itu meningkatkan pemahaman kmu dalam bahasa inggris kamu?
R :
nggak karena jarang dibuka
P :
nah, pernah ada
kendala nggak selama pemakaian U-Dictionary?
S4 :
kan kalo g.trans, online, harus paketan. Kalo ga ada
paketan ya gak bisa. Kendalanya di jaringan
Dari hasil wawancara di atas, S4 menggunakan U-Dictionary karena memang mengalami kendala dalam pemahaman bahasa Inggris. Selain itu, S4 mendapatkan kemudahan dengan adanya U-Dictionary terutama dalam menjawab soal berbahasa Inggris.
Transkrip 5
P : Apa yg mendorong kamu mulai
menggunakan U-Dictionary dan g.trans sebagai alat menerjemah?
S5 :
saya ada kosa kata yg belum diketahui, kalo tanya temen kan temennya kadang gak
tau. Kalo dtran pasti tau
P :
Terus pengalaman kamu apa?
S5 :
bagus si, soalnya buat ngerjain soal bener semua
P : kamu ngerasa gak sih kalo
U-Dictionary itu meningkatkan pemahaman kmu dalam bahasa inggris kamu?
S5 :
bantu sih. Merasa sih, yang saya gatau kosa katanya, saya cari, tau
P :
Terus, ada Kendala nggak nih selama pemakaian U-Dictionary?
S5 :
ga pernah sih sejauh ini
Menurut wawancara di atas, S5 terdorong untuk mengggunakan
U-Dictionary untuk mencaritahu kosa kata yang tidak dimengerti, karena
terkadang bertanya ke teman juga tidak menemukan jawaban. Berdasarkan
pengalaman S5 di atas, U-Dictionary juga membuat dia semangat dalam mengerjakan
tugasnya, karena dengan adanya alat penerjemah tersebut, maka soal yang dia
kerjakan berpotensi benar semua.
Secara keseluruhan, S1 sampai S5 merasa bahwa dengan
adanya U-Dictionary bisa meningkatkan pemahaman siswa dalam pemahaman bahasa
Inggris. Namun, hanya S4 yang merasa bahwa U-Dictionary tidak meningkatkan
pemahamannya karena jarang untuk mengakses aplikasinya. Selain itu, selama
mengakses U-Dictionary, beberapa dari siswa yang diwawancari merasa bahwasanya
sampai saat ini mereka tidak mengalami kendala dalam penggunaan U-Dictionary.
Namun, 2 siswa mengalami kendala dalam penggunaan U-Dictionary, seperti
kendala koneksi buruk dan ketepatan U-Dictionary dalam mengartikan suatu kata
yang mana terkadang tidak sesuai dengan kemauan penerjemah.
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan
bahwasanya terdapat perspektif positif terhadap penggunaan U-Dictionary dalam
penerjemahan. Temuan ini selaras dengan Ismailia
(2023) yang meneliti tentang mesin
penerjemahan dalam proses penerjemahan teks deskriptif. Hasil dari penelitian
terserbut mengindikasikan bahwasanya penggunaan mesin terjemah khususnya
U-Dictionary dapat membantu para siswa dalam menerjemahkan dari teks berbahasa
Inggris ke dalam teks berbahasa Indonesia karena terdapat 58 bahasa dalam U-Dictionary.
Kesamaan dalam temuan mungkin terjadi karena bebrapa hal, diantaranya adalah
kesamaan metode penelitian yang mana dalam hal ini, kedua peneliti menggunakan
metode kualitatif deskriptif. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Yuliyanti dan Siahaan
(2022) bertentangan dengan temuan
sebelumnya. Hal ini terjadi karena penggunaan U-Dictionary cukup membingungkan
dengan beberapa pertimbangan, seperti kurangnya kuota internet dan koneksi
buruk saat penggunaan U-Dictionary. Terlepas dari tantangan yang mungkin
penerjemah hadapi, U-Dictionary sangat bermanfaat karena dapat memudahkan pekerjaan
siswa dan sangat praktis. Perbedaan hasil mungkin terjadi karena perbedaan
model penelitian dari keduanya di mana dalam hal ini Yuliyanti dan Siahaan
(2022) menggunakan case-study.
Selain itu, penelitian dengan metode
kualitatif dengan objek yang sama (U-Dictionary) mungkin menghasilkan temuan
yang berbeda, seperti penelitian oleh Hapsari
(2022) yang juga meneliti tentang kegunaan
U-Dictionary. Hal ini bisa terjadi karena variable yang berbeda. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan kegiatan penerjemahan, namun Hapsari (2022) menggunakan variable yang berbeda,
yakni peningkatan kosa-kata bahasa Inggris. Penelitian yang dilakukan Hapsari
didukung oleh temuan milik Wulandari
dan Handayani (2020), yang mana memiliki tujuan
penelitian yang sama, yakni peningkatan efektifitas pembelajaran terjemah
menggunakan U-Dictionary. Wulandari
dan Handayani (2019) juga meneliti tentang U-Dictionary
dengan variable yang berbeda, yakni sebagai pembelajaran speaking dan Juwita et al. (2020) yang fokus pada pembelajaran
pengucapan. Dari hasil penelitian terdahulu, Sipayung et al. (2021) menemukan hasil yang berbeda pada
objek yang sama (U-Dictionary), hal ini terjadi kemungkinan disebabkan tujuan
yang berbeda dari penelitian tersebut yang mana Sipayung et al. (2021) mencaritahu performa dari dua alat
penerjemahan yang berbeda, yakni Google Translate dan U-Dictionary. Selain itu,
temuan yang sama juga terdapat pada penelitian sebelumnya yang dikaji oleh Yeswari dan Ardi (2023). Tak hanya penelitian tersebut, Tuzzikriah dan Ardi (2021) menemukan hasil yang berbeda karena
para peneliti tersebut meneliti kesulitan dalam proses penerjemahan pada teks
humor.
Selain itu, penelitian ini juga
menemukan bahwasanya penggunaan U-Dictionary dalam penerjemahan memberikan
efektivitas yang signifikan. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Adinda dan Rahayu (2023) yang mana meneliti tentang
efektivitas U-Dictionary. Dalam hal ini, alternative hypothesis (Ha) telah
diterima dan null hypothesis (H0) ditolak. Meskipun menggunakan metode
penelitian yang berbeda, seperti kuantitatif dengan model eksperimen, hasil
yang sama kemungkinan bisa didapat dengan kesamaan prinsip atau kesamaan tujuan
penelitian. Penelitian lain yang mendukung temuan dari penelitian ini yakni
penelitian oleh Maulia dan Amin (2023) dengan menggunakan kuantitatif dengan
model eksperimen quasi.
Kesimpulan
Berdasarkan dari analisis data dan diskusi sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya terdapat efektifitas yang baik terhadap penggunaan U-Dictionary dalam proses penerjemahan. Hal ini juga didukung oleh persepsi siswa terhadap penggunaan U-Dictionary bahwasanya dengan adanya alat bantu penerjemahan seperti ini, para siswa merasa mudah dalam belajar penerjemahan. Tak hanya itu, salah satu fitur yang diunggulkan oleh U-Dictionary adalah akses secara offline di mana para siswa bisa dengan mudah mengakses tanpa perlu menggunakan kuota. Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam sumber data wawancara yang mana narasumber belum bisa berbagi pengalaman mereka dalam penggunaan U-Dictionary, sehingga data yang dihasilkan belum bisa mendalam. Hal ini menjadi penting bagi peneliti setelahnya khususnya yang memiliki ketertarikan pada topik penelitian yang sama namun dengan objek, variable, atau metode yang berbeda agar bisa menggali jawaban lebih dalam.
BIBLIOGRAFI
Adinda, F., & Rahayu, E. M. (2023). The Effectiveness of U-Dictionary
as Learning Media to Improve Students’ Vocabulary Achievement at Senior High
School. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Undiksha, 11(1).
Creswell, J. W., &
Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and
mixed methods approaches. Sage publications.
Drobot, I.-A. (2021).
Multilingualism and awareness of cultural differences in communication. In Multilingualism-Interdisciplinary
Topics. IntechOpen.
Hapsari, S. K. (2022).
The Utilization Of U-Dictionary Application In Learning Vocabulary. Dialectical
Literature and Educational Journal, 7(1), 11–23.
Ismailia, T. (2023).
The Analysis of Machine Translation Performance on Translating Informative Text
from English into Indonesian. EBONY: Journal of English Language Teaching,
Linguistics, and Literature, 3(2), 129–138.
Juwita, J., Riadi, A.,
& Handayani, M. (2020). The Students’perception Of Using U-Dictionary In
Learning Pronunciation At Stba Pontianak. Jurnal Ilmiah Spectral, 6(1),
41–51.
Kusumawati, E. (2021).
Implementasi Customer Relationship Management pada Industri Pendidikan: Studi
Kasus Pada Akademi Pariwisata. Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia, 3(1),
1-8.
Maulia, A. D., &
Amin, T. S. (2023). The Effect Of Using U-Dictionary Application On Students’
Pronunciation Mastery At The Eleventh Grade Of SMK Negeri 1 Perbaungan. Cybernetics:
Journal Educational Research and Social Studies, 57–61.
Nurjanah, A.
(2023). The Analysis Of Authentic Materials Usage In Teaching English As A
Second Language. Eduvest: Journal Of Universal Studies, 3(6).
Pritam, K., &
Singh, A. (2023). The Impact of Multilingualism on Classroom Learning:
Strategies for Teachers to Support Linguistically Diverse Students. Journal
of Education and Teaching Methods, 2(2), 33–40.
Rao, P. S. (2019). The
importance of speaking skills in English classrooms. Alford Council of
International English & Literature Journal (ACIELJ), 2(2), 6–18.
Sipayung, K. T.,
Sianturi, N. M., Arta, I. M. D., Rohayati, Y., & Indah, D. (2021).
Comparison of Translation Techniques by Google Translate and U-Dictionary: How
Differently Does Both Machine Translation Tools Perform in Translating? Elsya:
Journal of English Language Studies, 3(3), 236–245.
Sugiyono. (2019). Metode
Penelitian. CV Alfabeta.
Sulistyaningsih, A.,
& Rakhmawati, E. (2017). Analisis kesalahan siswa menurut kastolan dalam
pemecahan masalah matematika. Seminar Matematika Dan Pendidikan Matematika
UNY, 19(2), 123–130.
Tuzzikriah, R., &
Ardi, H. (2021). Students’ perception on the problem in translating humor text.
Eighth International Conference on English Language and Teaching (ICOELT-8
2020), 326–331.
Wulandari, D., &
Handayani, C. (2019). The Use U-Dictionary As A Learning Media To Increase The
Students’vocabulary In Teaching Speaking. Seminar Nasional Multi Disiplin
Ilmu Universitas Asahan.
Wulandari, D., &
Handayani, C. (2020). The use u-dictionary to increasing the
student’vocabulary. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 5(2),
60–65.
Yeswari, C. P., &
Ardi, H. (2023). The Accuracy and Acceptability of Students’ Post Editing of
Idiomatic Expression Translation from English into Indonesia by Using U
Dictionary. Journal of English Language Teaching, 12(1), 31–49.
Yuliyanti, C., &
Siahaan, L. H. (2022). The Effectiveness of Using U-Dictionary Application in
Learning English. Interaction: Jurnal Pendidikan Bahasa, 9(1),
38–50.
Copyright holder: Okta
Muji Barokah (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |