Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 09, September
2023
PENGARUH LAPISAN MATERIAL UHPFRC SEBAGAI MATERIAL PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG
Ricky Bakara1*, Johannes Tarigan2, Badarol Hisham Abu Bakar3, Nursyamsi4
1,2,4 Master of Civil Engineering, Faculty of Engineering Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
3 School of Civil Engineering, Engineering Campus, Universitas Sains Malaysia, Penang, Malaysia
Email: *[email protected]
Abstrak
Penggunaan beton sebagai bahan konstruksi telah menjadi lazim di era saat ini. Meskipun begitu, kerusakan pada struktur beton bertulang, terutama pada struktur kolom, tidak dapat dihindari. Hal ini seringkali disebabkan oleh gempa bumi dan beban yang melebihi daya dukung bangunan. Indonesia, sebagai negara yang terletak di wilayah rawan gempa, membutuhkan struktur bangunan yang kuat dan tahan gempa. Oleh karena itu, perbaikan struktur beton bertulang yang rusak menjadi suatu kebutuhan mendesak dalam industri konstruksi di Indonesia. Salah satu inovasi untuk meningkatkan kekuatan dan masa pakai struktur beton bertulang adalah penggunaan Ultra-High Performance Fiber-Reinforced Concrete (UHPFRC). Meskipun telah diakui sebagai bahan konstruksi yang berkembang, implementasi UHPFRC dalam struktur bangunan masih memerlukan konsep desain baru dan penerapan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas UHPFRC dalam memperkuat kolom beton bertulang yang rusak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lapisan UHPFRC pada kolom beton bertulang meningkatkan beban maksimum yang dapat ditanggung oleh struktur. Dengan variasi ketebalan lapisan UHPFRC, terlihat bahwa peningkatan kekuatan mencapai 57,05%, 11,62mm pada CC-0; 114,58%, 14,58mm pada RCS-1; dan 269,54%, 20,59mm pada RCS-2 dibandingkan dengan kolom kontrol. Hasil ini memberikan indikasi bahwa perbaikan struktur beton bertulang dengan menggunakan UHPFRC merupakan solusi yang potensial dalam memperkuat kolom di daerah rawan gempa.
Kata kunci: kolom beton bertulang; uhpfrc; perkuatan; kuat tekan
Abstract
The prevalent use of concrete as a
construction material underscores its significance in contemporary building
practices. Unfortunately, damage to reinforced concrete structures,
particularly columns, is inevitable, often resulting from seismic
activity and excessive loads surpassing the structure's capacity. Indonesia,
located in a seismic-prone region, underscores the necessity for robust
structures in its construction landscape. To enhance the longevity of
reinforced concrete structures, the development of robust methodologies,
innovative models, and eco-friendly materials becomes imperative. Ultra-High
Performance Fiber-Reinforced Concrete (UHPFRC) emerges as an evolving
construction material with ongoing research. However, its integration into
structural construction faces hurdles, requiring novel design concepts and
effective implementation. This study focused on reinforced concrete columns
fortified with UHPFRC layers. A control column and three test columns,
subjected to loads at 50% of the control's maximum capacity, were examined. The
damaged columns underwent reinforcement using the UHPFRC overlay method,
varying in thickness (10, 15, and 20 mm). Test results, graphically analyzed
using fundamental formulas for reinforced concrete columns, revealed increased
maximum loads for all UHPFRC-coated columns. The respective increases compared
to the control column were 57.05%, 114.58%, and 269.54%. Additionally, the
reinforced concrete columns with UHPFRC layers of different thicknesses were
denoted as CC-0 (11.62 mm), RCS-1 (14.58 mm), and RCS-2 (20.59 mm). The
observed enhancements in maximum load for each column suggest that reinforcing
columns with UHPFRC layers is a viable method for fortifying reinforced
concrete columns, particularly in seismic-prone areas.
Keywords: reinforced concrete columns; UHPFRC;
reinforcement; compressive strength
Pendahuluan
Bangunan
sipil umumnya dirancang untuk keamanan struktur akibat beban normal maupun
ekstrim yang dapat menyebabkan kerusakan. Dengan terjadinya kerusakan pada
struktur beton perlu dilakukan perkuatan. Kerusakan yang terjadi dapat
diakibatkan dari pembebanan yang melebihi kapasitas ataupun akibat daya tahan
beton yang berkurang serta diakibatkan oleh bencana alam, seperti gempa bumi
dan kebakaran.
Gempa
bumi menjadi salah satu faktor terbesar yang membuat kerusakan pada beton
terutama pada struktur atas seperti kolom, balok, dan pelat. Pada konstruksi
bangunan gedung, kekuatan struktur bagian atas diperoleh dari komponen utama
yang berupa kolom dan balok. Dari kedua komponen tersebut, kolom memiliki
peranan yang lebih besar dalam sistem struktur bangunan atas. Hal ini
dikarenakan kolom memiliki fungsi sebagai penyangga utama beban aksial tekan
vertikal. Sebagai penyangga utama beban aksial tekan vertikal, keruntuhan kolom
dapat mengakibatkan runtuhnya komponen struktur lain yang terhubung dengan
kolom tersebut, atau bahkan dapat menyebabkan keruntuhan total dari suatu
bangunan gedung. Tingkat atau kondisi kerusakan akan menentukan apakah elemen
struktur bangunan beton bertulang dapat diperbaiki, digunakan kembali atau
tidak. Kerusakan yang terjadi dapat diperbaiki dengan tidak mengubah ataupun
menghancurkan keseluruhan struktur (Li et al., 2017). Ada beberapa metode
perbaikan yang dilakukan pada pengaplikasiannya. Metode yang digunakan akan
selalu terkait dengan cara pengerjaannya, kepraktisan, kapasitas kekuatan sisa,
tingkat kerusakan, perilaku struktural, daya tahan dan biaya perbaikan.
Sehubungan dengan perbaikan atau perkuatan elemen struktur, selain metode,
pemilihan bahan yang tepat untuk digunakan dalam perbaikan atau perkuatan juga
sangat penting. Bahan-bahan yang dimaksud adalah polimer yang diperkuat serat
(FRP), jaket baja, serat RC (FRC), mortar yang diperkuat serat kekuatan tinggi
(HSFM), beton kinerja sangat tinggi (UHPC), UHPFRC, dll.
Kerusakan
elemen struktur bangunan beton bertulang dapat terjadi pada pondasi, kolom,
balok, sambungan balok-kolom, dinding geser, dll. Karena pentingnya dalam
menahan beban kerja, maka diperlukan perbaikan atau perkuatan elemen struktur
tersebut jika terjadi kerusakan apapun supaya bangunan tersebut dapat digunakan
kembali. Walaupun telah banyak penelitian terkait penggunaan lapisan UHPC atau
UHPFRC sebagai bahan perkuatan untuk meningkatkan kinerja struktur elemen yang
rusak telah dilakukan, namun dalam tulisan ini penelitian lebih difokuskan pada
perkuatan kolom beton bertulang rusak dengan menggunakan lapisan UHPFRC.
Penelitian ini dikembangkan agar berbeda dari penelitian sebelumnya dan bertujuan
untuk meneliti tentang penggunaan lapisan UHPFRC dengan berbagai ketebalan
untuk meningkatkan kinerja struktur kolom beton bertulang rusak.
Metode Penelitian
1. Material dan
Mix Design
Desain campuran beton mutu normal (NSC) telah
sesuai dengan rekomendasi dari ACI 211.1�91 (A. Committee, 2002; Dixon et al.,
1991). Beberapa campuran percobaan disiapkan campuran beton normal menggunakan
semen Portland biasa (OPC), agregat halus (pasir sungai) dengan modulus
kehalusan 2,4 dan agregat kasar (granit hancur) dengan ukuran maksimal 9,5 mm,
dan rasio air/semen 0,54. Berdasarkan hasil uji sifat segar, nilai slump adalah
11,5 cm. Kemudahan pengerjaan campuran segar cukup baik tanpa segregasi. kuat
tekan beton pada umur 28 hari sebesar 28,8Mpa. Sementara itu, desain campuran
UHPFRC diadopsi dengan mengacu pada Tayeh et al. (2012, 2013). Bahan yang
digunakan terdiri dari OPC (atau C), densified silica fume (SF), pasir tambang
(MS), air (W), superplasticizer (SP) dan serat baja mikro (Stf). Keduanya
mencampur proporsi di atas disajikan pada Tabel 1. Pada penelitian ini, desain
campuran UHPFRC memiliki rasio pengikat air yang rendah yaitu 0,15. Ukuran
partikel pasir penambangan berkisar antara 100 hingga 1180�m. Padat silika asap
25% dari berat semen digunakan, dan fraksi 2% volume baja mikro serat
ditambahkan dengan tujuan meningkatkan perilaku tarik. Serat baja mikro
memiliki diameter 0,2 mm, panjang 10 mm, dan kuat tarik rata-rata 2500 MPa. SP
dosis 4,17% dari berat pengikat dijaga konstan untuk memastikan kecukupan
workabilitas campuran UHPFRC segar. Untuk menilai sifat segar, uji flowabilitas
dilakukan dengan menggunakan flow table menurut ASTM C 1437 (ASTM, 2007, p.
1437) dan Ahlborn et al. (2008). Hasil pengujian menunjukkan rata-rata diameter
UHPFRC segar.
Tabel 1
Campuran
Material |
NSC |
UHPFRC |
OPC |
kg/m3 |
kg/m3 |
Silica Fume |
300 |
768 |
Pasir Tambang |
- |
192 |
Steel Fiber |
- |
1140 |
Agregat Halus |
- |
157 |
Agregat Kasar |
1050 |
- |
Air |
700 |
- |
Superplasticizer |
162 |
144 |
Campuran adalah 215 mm pada 20 pukulan, itu
artinya bahwa sifat segar UHPFRC memenuhi persyaratan beton pemadatan sendiri,
seperti yang diituangkan pada Tabel 2. Selain itu, UHPFRC memiliki kekuatan
tekan dan lentur masing-masing 141,5 dan 22,8 MPa.
Tabel 2
Sifat Segar
UHPFRC
Klasifikasi Aliran |
Kasus I |
Kasus II |
Kasus III |
Kaku |
Cair |
Sangat Cair |
|
Pengukuran rata-rata setelah 20 ketukan |
<200 mm |
200-250 mm |
>250 mm |
Sumber: (Graybeal, 2006; MDOT, 2008; Tayeh, 2013)
2. Persiapan
Benda Uji, Pembebanan, dan Pengujian Kolom
Dimensi kolom beton bertulang adalah 100 x 100 x
1000 mm, dengan dimensi tulangan diameter 8 mm dan tulangan sengkang diameter 6
mm. Detail dimensi dan penulangan kolom dapat dilihat pada Gambar 1. Perkuatan
kolom beton bertulang dengan metode jacketing, yaitu dilakukan dengan melapisi
UHPFRC pada keempat sisi panjang kolom beton bertulang. Kolom beton bertulang
kontrol diuji tekan sampai runtuh. Sedangkan kolom beton bertulang lainnya,
sebelum dilakukan tindakan perkuatan, diuji kuat tekan (strenght) dengan diberi
beban awal sebesar 50% dari beban maksimum kolom beton bertulang kontrol. Lalu
benda uji kolom beton bertulang yang akan dilakukan tindakan perkuatan tersebut
diberi lapisan UHPFRC dengan tebal yang bervariasi mulai dari 10, 15, dan 20
mm, kemudian diuji kembali sampai kolom runtuh. Benda uji kolom beton bertulang
seluruhnya berjumlah 4, yaitu terdiri dari 1 benda uji kolom kontrol, dan 3
benda uji kolom yang keempat sisi tepanjangnya dilapisi dengan UHPFRC yang
kemudian diuji sampai kolom hancur. Variasi benda uji bisa dilihat pada tabel.
|
|
Detail tulangan kolom beton bertulang |
Detail tulangan kolom yang dilapisi UHPFRC |
Gambar 1. Pemodelan peletakan benda uji dengan pengujian aksial
Tabel 3
Variasi benda uji
Setiap kolom beton bertulang diuji dengan
tumpuan sederhana sendi-sendi. Untuk mengukur deformasi pada kolom beton
bertulang, dipasang LVDT yang diletakkan tepat di atas kolom yang akan diuji.
LVDT dan load cell terhubung ke data logger. Pembebanan tiap kolom dilakukan
secara bertahap menggunakan jack hidraulic. Data untuk hubungan antara beban
yang diterima kolom dan deformasi yang terjadi tersimpan pada PC yang tersedia
di laboratorium, dan data deformasi beban diekspor dalam format MS Excel.
3. Perbaikan
Kolom Beton Bertulang dengan UHPFRC
Untuk meningkatkan daya ikat (bonding) antara
beton lama dengan material UHPFRC, maka sisi terpanjang kolom dikasarkan dengan
metode sandblasting dengan memperhatikan permukaan kolom beton bertulang
dikasarkan dengan baik dan menyeluruh, sehingga daya ikat antara beton lama
dengan UHPFRC mengikat sempurna. Dalam studi ini, permukaan yang dilapisi
dengan UHPFRC adalah empat sisi terpanjang pada kolom bertulang dengan beberapa
variasi ketebalan, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 3(b).
Hasil dan
Pembahasan
Benda
uji kolom yang diperkuat dengan UHPFRC menempatkan lapisan UHPFRC pada 4 sisi
terpanjang dari kolom beton tersebut, 2 sisi samping kanan dan 2 sisi samping
kiri. Pengujian kuat tekan beton yang dilakukan hanya pada dua buah benda uji
yaitu RCS-1 dan RCS-2, dan pada RCS-3 tidak dilakukan pengujian, dikarenakan
sudah melebihi kapasitas dari alat benda uji kolom. Pada benda uji kolom
mengeluarkan data�data berupa beban yang terjadi, meliputi beban awal, beban
maksimum dan beban runtuh. Beban awal adalah beban yang diberikan untuk
memberikan kondisi kerusakan yang terjadi pada setiap benda uji kolom beton
bertulang. Perpendekan awal merupakan nilai yang terjadi pada saat kolom beton
bertulang diberikan beban awal. Beban awal dan pemendekan awal yang terjadi
pada benda uji kolom yang dilapisi UHPFRC dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik beban & deformasi awal kolom UHPFRC
Pemberian
beban pada alat uji kuat tekan dilakukan dengan menggunakan alat jack hidraulik
yang dioperasikan secara manual (Gambar 4.10), menjadikan besaran beban awal
sebesar 50% dari beban maksimum benda uji kolom kontrol yang diberikan pada
benda uji kolom yang akan diberi lapisan perkuatan UHPFRC tidak dapat
ditetapkan pada angka yang sama untuk setiap benda uji, namun pada kisaran
angka yang mendekati. Grafik pada Gambar 2 di atas menunjukkan adanya sedikit
perbedaan besaran beban awal yang terjadi pada masing � masing benda uji. Beban
awal yang diberikan seharusnya sebesar 105,70 kN yang diperoleh dengan
mengambil 50% dari nilai 211,4 kN, yang merupakan nilai beban maksimum yang
diperoleh dari pengujian benda uji kolom kontrol. Besaran beban awal yang
terjadi pada masing�masing kolom adalah sebesar 105,85; 113,40; dan 116, 80 kN.
Pemberian beban awal ini menimbulkan nilai pemendekan awal yang terjadi pada
semua benda uji kolom beton bertulang. Nilai perpendekan yang terjadi mencapai
10,74�12,57 mm. Besaran beban yang diterima oleh benda uji dan juga pemendekan
awal yang terjadi pada benda uji kolom, menyebabkan adanya kerusakan pada
tiap-tiap benda uji kolom beton bertulang.
Setelah
benda uji kolom beton bertulang mengalami kerusakan akibat beban awal yang
diterimanya, seterusnya benda uji kolom tersebut diberikan lapisan UHPFRC pada
keempat sisi terpanjang kolom yang berfungsi sebagai perkuatan. Setelah proses
perkuatan selesai dengan melapisi UHPFRC, kemudian dilakukan uji kuat tekan
kembali pada benda uji kolom yang diperkuat UHPFRC dengan pemberian beban
sampai kolom benar-benar runtuh. Pengujian kuat tekan tersebut nantinya
menghasilkan beban maksimum yang dapat dipikul oleh masing�masing benda uji.
Besaran beban maksimum yang dihasilkan pada setiap benda uji kolom beton
bertulang yang dilapisi UHPFRC dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Beban Maksimum pada Kolom Beton Bertulang dengan UHPFRC
Gambar
3 Grafik beban & perpendekan maksimum kolom dilapisi UHPFRC Semakin tebal
lapisan perkuatan yang diberikan, maka menghasilkan beban maksimum yang semakin
besar juga. Penyebab hal ini terjadi adalah pengaruh dari lapisan perkuatan
UHPFRC yang diberikan (Nursyamsi, et al; 2022; C.-I. Lu., et al; 2023; X.
Yang., et al; 2023). Terlihat bahwa kekuatan superior dari UHPFRC memberikan
andil bagi kekuatan baru pada kolom bertulang yang ada. Dimana hasil yang
diperoleh adalah semakin tebal lapisan perkuatan UHPFRC yang diberikan pada
kolom benda uji, maka akan semakin besar juga beban maksimum yang dihasilkan.
Hal ini sejalan dengan semakin besar dimensi total dari kolom beton bertulang
yang telah dilapisi lapisan perkuatan UHPFRC. Jika dibandingkan dengan kolom
kontrol, diketahui bahwa beban yang diperoleh dari keseluruhan benda uji kolom
tersebut, menghasilkan beban yang lebih besar dari beban maksimum yang
diperoleh kolom kontrol yaitu sebesar 211,4 kN. Benda uji RCS-1, RCS-2, dan
RCS-3 masing-masing menghasilkan beban terjadi sebesar 332,00; 781,20kN. Beban
maksimum yang terjadi pada benda uji kolom beton bertulang menyebabkan
terjadinya deformasi maksimum. Perpendekan pada benda uji kolom kontrol
mencapai sebesar 13,58 mm. Semakin besar tebal lapisan yang diberikan terhadap
benda kolom uji, semakin besar pula nilai perpedekan yang terjadi pada kolom
benda uji tersebut. Perpendekan pada benda uji kolom masing-masing sebesar
RCS-1 15,61; RCS-2 21,73 mm seperti yang terlihat pada grafik dalam Gambar 3 di
atas. Selain beban awal dan beban maksimum, pengujian kuat tekan pada benda uji
kolom juga menghasilkan beban runtuh. Besaran beban runtuh yang diperoleh pada
kolom kontrol dan benda uji kolom perkuatan UHPFRC dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar
5 menampilkan perbandingan hasil beban dan pemendekan yang terjadi pada seluruh
benda uji perkuatan UHPFRC dengan benda uji kolom kontrol, mulai dari awal
sampai akhir pembebanan diberikan. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa
beban yang terjadi semakin meningkat sejalan dengan semakin tebal lapisan
perkuatan UHPFRC yang diberikan. Sejalan dengan itu, nilai perpendekan pada
kolom juga semakin besar seiring dengan semakin besarnya beban yang dapat
dipikul oleh masing � masing benda uji.
Gambar 4. Grafik beban & perpendekan runtuh kolom UHPFRC
Gambar 5. Grafik Perbandingan Hasil Beban Yang Terjadi Pada Tiap
Benda Uji Kolom Beton Bertulang UHPFRC
Untuk
penambahan tebal lapisan pada benda uji kolom RCS-1 10 mm; RCS-2 15 mm; dan
RCS-3 20 mm masing-masing diperoleh peningkatan beban maksimum berurutan
sebesar 57,05%; dan 269,54%. Benda uji RCS-3 tidak dilakukan pengujian karena
sudah melebihi kapasitas beban alat uji tekan itu sendiri.
Semakin
tebal lapisan UHPFRC yang diaplikasikan pada benda uji kolom beton bertulang,
maka semakin tinggi beban maksimum yang diperoleh, terlihat pada gambar 5 di
atas. Tebel perbandingan beban maksimum benda uji kolom UHPFRC terhadap kolom
kontrol dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4.
Perbandingan
Hasil Beban Maksimum Kolom Perkuatan UHPFRC terhadap Kolom Kontrol
No |
Tipe |
Dimensi |
Beban Maksimum Kolom |
Peningkatan kapasitas beban
maksimum terhadap balok kontrol |
(mm) |
(kN) |
(%) |
||
1 |
CC-0 |
100 x 100 x 1000 |
211,40 |
0,00 |
2 |
RCS-1 |
120 x 120 x 1000 |
332,00 |
57,05 |
3 |
RCS-2 |
130 x 130 x 1000 |
781,20 |
269,54 |
4 |
RCS-3 |
140 x 140 x 1000 |
- |
- |
Kemudian
perpendekan yang terjadi adalah, semakin besar beban yang diterima oleh kolom
benda uji maka semakin besar nilai perpendekan yang terjadi pada kolom
tersebut. Terlihat pada grafik dan tabel di bawah.
Gambar 6. Grafik perbandingan hasil perpendekan yang terjadi pada
tiap benda uji kolom beton bertulang dilapisi UHPFRC
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan dapat disimpulkan, bahwa material UHPFRC efektive digunakan sebagai
lapisa perkuatan. Terlihat dari kapasitas beban maksimum (ultimate) dari semua
kolom bertulang yang diperkuat lapisan UHPFRC menghasilkan beban maksimum
(ultimate) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kolom kontrol. Hal ini
disebabkan oleh lapisan UHPFRC memberikan kontribusi kekuatan tambahan pada
kolom.
Semakin tebal lapisan yang
diberikan, menghasilkan beban maksimum yang semakin besar juga. Hal ini sejalan
dengan semakin besarnya dimensi kolom yang telah diberi lapisan perkuatan
UHPFRC. Pemberian perkuatan UHPFRC dengan tebal 10 mm pada kolom RCS-1, dan 15
mm pada kolom RCS-2 masing-masing 57,05%; dan 269,54%. Semakin tebal lapisan
UHPFRC yang diaplikasikan, maka semakin besar peningkatan beban maksimum yang
diperoleh masing-masing benda uji.
BIBLIOGRAFI
A. Alsalman,
C.N. Dang, J.R. Mart�-Vargas, W.M. Hale, Mixture-proportioning of economical
UHPC mixtures, J. Build. Eng. 27
(2020), 100970.
Abdulkareem OM,
Fraj AB, Bouasker M, Khelidj A. Mixture design and early ageinvestigations of
more sustainable UHPC. Constr Build Mater
2018;163:235�46.
Alkaysi M,
El-Tawil S. Factors affecting bond development between Ultra High Performance
Concrete (UHPC) and steel bar reinforcement. Constr Build Mater 2017;144:412�22.
Alkaysi M,
El-Tawil S. Effects of variations in the mix constituents of ultra
highperformance concrete (UHPC) on cost and performance. Material Structure 2016;49(10):4185�200.
Al-Osta, M. A. et al. (2017) �Flexural behavior of
reinforced concrete beams strengthened with ultra-high performance fiber
reinforced concrete�, Construction and
Building Materials. Elsevier Ltd, 134, pp. 279�296.
Al-Osta, M. A.
(2018) �Exploitation of Ultrahigh-Performance Fibre-Reinforced Concrete for the
Strengthening of Concrete Structural Members�, Advances in Civil Engineering, 2018, pp. 1�12.
ASTM C 1437-07
(2007) �Standard Test Method for Flow of Hydraulic Cement Mortar�, ASTM International, pp. 6�7.
Badan
Standardisasi Nasional (2019) Persyaratan
Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung Dan Penjelasannya (ACI 318M-14 Dan ACI
318RM-14,MOD)- SNI 2847:2019, BSN.Jakarta.
C.C. Hung, H.S.
Lee, S.N. Chan, Tension-stiffening effect in steel-reinforced UHPC composites:
constitutive model and effects of steel fibers, loading patterns, and rebar
sizes, Compos. B Eng. 158 (2019)
269�278.
C.C. Hung, C.Y.
Chueh, Cyclic behavior of UHPFRC flexural members reinforced with high-strength
steel rebar, Eng. Struct. 122 (2016)
108�120.
C.C. Hung, P.L.
Hsieh, Comparative study on shear failure behavior of squat highstrength steel
reinforced concrete shear walls with various high-strength concrete materials, Structure 23 (2020) 56�68.
C.C. Hung, H.
Li, H.C. Chen, High-strength steel reinforced squat UHPFRC shear walls: cyclic
behavior and design implications, Eng.
Struct. 141 (2017) 59�74.
C.C. Hung, Y.T.
Chen, C.H. Yen, Workability, fiber distribution, and mechanical properties of
UHPC with hooked end steel macro-fibers, Construct.
Build. Mater. 260 (2020), 119944.
Chun-ling Lu ,
Kang Ouyang a, Cheng Guo a, Qiang Wang, Hou-qiong Chen a, Wan- xu Zhu, Axial
compressive performance of RC columns strengthened with prestressed CFRP fabric
combined with UHPC jacket Engineering
Structures 275 (2023) 115113.
Fehling E,
Schmidt M, Walraven J, Leutbecher T, Fr�hlich S. Ultra-high performanceconcrete
UHPC: Fundamentals, design, examples.
John Wiley & Sons; 2014.
�Ferrier E, Agbossou A, Michel L. Mechanical
behaviour of ultra-high-performance fibrous-concrete wood panels reinforced by
FRP bars. Compos B Eng 2014;60:663�72.
Ferrier E,
Confrere A, Michel L, Chanvillard G, Bernardi S. Shear behaviour of new beams
made of UHPC concrete and FRP rebar. Compos
B Eng 2016;90:1�13.
Graybeal, B.
(2006) �Material Property Characterization of Ultra-High Performance Concrete�,
Fhwa, (FHWA-HRT-06-103), p. 186.
Graybeal, B. et al. (2020) �International Perspective
on UHPC in Bridge Engineering�, Journal
of Bridge Engineering, 25(11), p. 04020094. doi: 10.1061/(asce)be.1943- 5592.0001630.
Graybeal, B. A.
and Hartmann, J. L. (2003) �Strength and Durability of Ultra-High Performance
Concrete Benjamin A. Graybeal, PE, PSI, Inc.,
McLean, VA
Joseph L. Hartmann, PE, Federal Highway Administration, McLean, VA�, Concrete Bridge Conference.
Graybeal, B. A.,
Ph, D. and Asce, M. (2014) �Flexural Behavior of an Ultrahigh- Performance
Concrete I-Girder�, Journal of Bridge
Engineering, 0702(May), pp. 602�610.
Harianto
Hardjasaputra, 2009. �Aspek � aspek Teknis Beton � Ultra High Performance Concrete
(UHPC)�.
Hassan AMT,
Jones SW, Mahmud GH. Experimental test methods to determine theuniaxial tensile
and compressive behaviour of ultra high performance fibre reinforced concrete
(UHPFRC). Constr Build Mater 2012;37:874�82.
He S, Mosallam
AS, Fang Z, Zou C, Feng W, Su J. Experimental study on CFSC encased shear
connectors in steel-concrete composite joints with UHPC grout. Constr Build Mater 2018;173:638�49.
Hung C-C, Chueh
C-Y. Cyclic behavior of UHPFRC flexural members reinforced with high-strength
steel rebar. Eng Struct 2016;122:108�20.
Hung C-C, Li H,
Chen HC. High-strength steel reinforced squat UHPFRC shear walls: Cyclic
behavior and design implications. Eng
Struct 2017;141:59�74.
Hor Y, Teo W,
Kazutaka S. Experimental investigation on the behaviour of reinforced concrete
slabs strengthened with ultra-high performance concrete. Constr Build Mater 2017;155:463�74.
H.O. Shin, Y.S.
Yoon, S.H. Lee, W.D. Cook, D. Mitchell, Effect of steel fibers on the
performance of ultrahigh-strength concrete columns, J. Mater. Civ. Eng. 27 (4) (2014), 04014142.
H. Aoude, W.D.
Cook, D. Mitchell, Behavior of columns constructed with fibers and
self-consolidating concrete, ACI Struct. J. 106 (3) (2009) 349.
Hung CC, Hu FY.
Behavior of high-strength concrete slender columns strengthened with steel
fibers under concentric axial loading. Constr
Build Mater 2018;175:422�33.
Jonbi, Anang
Kristianto dan A.R. Indra Tjahjani, 2013. �Studi Komparasi Pengaruh Nanosilika
Alam dan Nanosilika Komersil Terhadap Beton (228M)�.
Kaize Ma, Xiwang
Cao , Jiaxin Song , Xiangyu Meng , Lei QiaoAxial compressive behavior of
concrete-filled steel tubes with GFRP-confined UHPC cores, Journal of Constructional Steel Research 200 (2023) 107632.
Khaksefidi, S.,
Ghalehnovi, M., & De Brito, J. Bond behaviour of high-strength steelrebars
in normal (NSC) and ultra-high performance concrete (UHPC). J. Build. Eng., 33, 101592.
Li, X. et al. (2017) �Cyclic behavior of
damaged reinforced concrete columns repaired with high-performance
fiber-reinforced cementitious composite�, Engineering
Structures. Elsevier Ltd, 136, pp. 26�35.
Lei Voo, Y. and
Foster, S. J. (2010) �Characteristics of ultra-high performance �ductile�
concrete and its impact on sustainable construction�, IES Journal Part A: Civil and Structural Engineering, 3(3), pp.
168�187.
Liu J, Wu C, Su
Y, Li J, Shao R, Chen G, et al. Experimental and numerical studies of ultra-high
performance concrete targets against high-velocity projectile impacts. Eng Struct 2018;173:166�79.
Li J, Wu C, Hao
H, Liu Z. Post-blast capacity of ultra-high performance concrete columns. Eng Struct 2017;134:289�302.
Lampropoulos AP,
Paschalis SA, Tsioulou OT, Dritsos SE. Strengthening of reinforced concrete
beams using ultra high performance fibre reinforced concrete (UHPFRC). Eng Struct 2016;106:370�84.
M. A. Sakr, T.M.
El Korany, B. Osama, Analysis of RC columns strengthened with ultra-high performance
fiber reinforced concrete jackets under eccentric loading, Eng. Struct. 220 (2020) 111016.
M. Deng, Y.
Zhang, Q. Li, Shear strengthening of RC short columns with ECC jacket: cyclic
behavior tests, Eng. Struct. 160
(2018) 535�545.
Meng W, Khayat KH.
Improving flexural performance of ultra-high-performance concrete by rheology
control of suspending mortar. Compos B
Eng 2017;117:26�34.
M�sz�ly T, Randl
N. Shear behavior of fiber-reinforced ultra-high performance concrete beams. Eng Struct 2018;168:119�27.
M. Schmidt, E.
Fehling, Ultra-High performance concrete: research
development and application in Europe, The 7th International Symposium on the
Utilization of High- Strength/High-Performance Concrete (2005) 51�78.
M. Soman, J.
Mohan, Rehabilitation of RC columns using ferrocement jacketing, Construct. Build. Mater. 181 (2018)
156�162.
Nursyamsi
Nursyamsi, Johannes Tarigan, Muhammad Aswin, Badorul Hisham Abu Bakar, Harianto
Hardjasaputra, Structural behaviour of the strengthened reinforced concrete beams
using ultra high-performance fibre reinforced concrete layer, Construction Innovation � Emerald Publishing
Limited 1471-4175 DOI 10.1108/CI-10-2021-0183.
P. Acker, M.
Behloul, Ductal1 technology: a large spectrum of properties, ultra-High
performance concrete, Kassel, Germany (2004) 11�23.
Paschalis, S. A.
(2021) �Developments in the use of Ultra High Performance Fiber Reinforced
Concrete as strengthening material�, Engineering
Structures, 233.
Paschalis, S.
A., Lampropoulos, A. P. and Tsioulou, O. (2018) �Experimental and numerical
study of the performance of ultra high performance fiber reinforced concrete
for the flexural strengthening of full scale reinforced concrete members�, Construction and Building Materials.
Elsevier Ltd, 186, pp. 351�366.
Palacios G, Chao
SH, Nojavan A, Schultz A. Performance of full-scale ultra-high performance
fiber-reinforced concrete (UHP-FRC) column subjected to extreme earthquake-
type loading. In: HPFRCC-7 Proceedings of
the 7th RILEM workshop on high performance fiber reinforced cement composites,
Stuttgart, Germany; 2015.
P.Y. Blais, M.
Couture, Precast, prestressed pedestrian Bridge - world's first reactive powder concrete structure, PCI J. 44 (5)
(1999) 60�71.
Ricker M,
H�usler F, Randl N. Punching strength of flat plates reinforced with UHPC and
double-headed studs. Eng Struct 2017;136:345�54.
Randl, N. et al. (2014) �Development of UHPC
mixtures from an ecological point of view�, Construction
and Building Materials. Elsevier Ltd, 67(PART C), pp. 373�378.
R. Mahmud, K.S.
Ahmed, Interface dependency of reinforced concrete jacketing for column
strengthening, Proc. Inst. Civ. Eng.
Struct. Build. 173 (2020) 31�41.
Sayadi, A. A.,
Tapia, J. V., Neitzert, T. R., & Clifton, G. C. (2016). Effects of expanded
polystyrene (EPS) particles on fire resistance, thermal conductivity and
compressive strength of foamed concrete. Construction
and Building Materials, 112,
716�724. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2016.02.218
Safdar, M.,
Matsumoto, T. and Kakuma, K. (2016) �Flexural behavior of reinforced concrete
beams repaired with ultra-high performance fiber reinforced concrete (UHPFRC)�,
Composite Structures. Elsevier Ltd,
157, pp. 448�460.
S.H. Chu, A.K.H.
Kwan, 2019. �Mixture design of self-levelling ultra-high performance FRC�
Construction and Building Materials 228 (2019) 116761
Shafieifar M,
Farzad M, Azizinamini A. A comparison of existing analytical methodsto predict
the flexural capacity of Ultra High Performance Concrete (UHPC) beams. Constr Build Mater 2018;172:10�8.
S.J. Foster, On
behavior of high-strength concrete columns: cover
spalling, steel fibers, and ductility, Struct. J. 98 (4) (2001) 583�589.
S. Sugano, H.
Kimura, K. Shirai, Study of New RC structures using ultra-highstrength
fiber-reinforced concrete (UFC), J. Adv.
Concr. Technol. 5 (2) (2007) 133�147.
S. He, Z. Deng,
J. Yao, Seismic behavior of ultra-high performance concrete long columns
reinforced with high-strength steel, J.
Build. Eng. 32 (2020), 101740.
S. Aaleti, S.
Sritharan, Quantifying bonding characteristics between UHPC and normal-
strength concrete for bridge deck application, J. Bridge Eng. 24 (6) (2019), 04019041.
Tayeh, B. A. et al. (2012) �Mechanical and
permeability properties of the interface between normal concrete substrate and
ultra high performance fiber concrete overlay�, Construction and Building Materials. Elsevier Ltd, 36, pp. 538�548.
Tayeh, Bassam
A., Abu Bakar, B. H., et al. (2013a)
�Evaluation of bond strength between normal concrete substrate and ultra high
performance fiber concrete as a repair material�, Procedia Engineering. Elsevier B.V., 54(Farhat 2010), pp. 554�563.
Tayeh, Bassam
A., Abu Bakar, B. H., et al. (2013b)
�Evaluation of bond strength between normal concrete substrate and ultra high
performance fiber concrete as a repair material�, Procedia Engineering. Elsevier B.V., 54, pp. 554�563.
Tayeh, Bassam
A., Bakar, B. H. A., et al. (2013)
�Flexural Strength Behavior of Composite UHPFC - Existing Concrete�, Advanced Materials Research, 701(May),
pp. 32�36. Tayeh, B. A. (2013) Interfacial
bonding characteristics between normal concrete substrate and ultra high
performancen fibre concrete repair material. Ph.D thesis. Universiti Sains
Malaysia.
Tayeh, Bassam A et al. (2013) �Utilization of ultra-high
performance fibre concrete (UHPFC) for rehabilitation a review�, in Procedia Engineering. Elsevier B.V., pp.
525�538.
Tayeh, B. A.,
Abu Bakar, B. H. and Megat Johari, M. A. (2012) �Mechanical properties of old
concrete - UHPFC interface�, Concrete
Repair, Rehabilitation and Retrofitting III - Proceedings of the 3rd
International Conference on Concrete Repair, Rehabilitation and Retrofitting,
ICCRRR 2012, (September), pp. 1035�1040.
Tayeh, B. A.,
Abu Bakar, B. H. and Megat Johari, M. A. (2013) �Characterization of the
interfacial bond between old concrete substrate and ultra high performance
fiber concrete repair composite�, Materials
and Structures/Materiaux et Constructions, 46(5), pp. 743�753.
Tanarslan HM,
Alver N, Jahangiri R, Yal�ınkaya �. Flexural strengthening of RC beams
using UHPFRC laminates: Bonding techniques and rebar addition. Constr Build Mater 2017;155:45�55.
T. Chrysanidis,
I. Tegos, Axial and transverse strengthening of R/C circular columns:
conventional and new type of steel and hybrid jackets using high-strength
mortar, J. Build Eng. 30 (2020)
101236.
Wille K, Naaman
AE, El-Tawil S. Optimizing ultra-high performance fiber-reinforced concrete. Concr
Int 2011;33(9):35�41.
Xu Yang , Bing
Zhang , Ao Zhou , Huinan Wei , Tiejun Liu Axial compressive behaviour of
corroded steel reinforced concrete columns retrofitted with a basalt fibre
reinforced polymer-ultrahigh performance concrete jacket Composite Structures 304 (2023) 116447.
Yang IH, Joh C,
Kim BS. Structural behavior of ultra high performance concrete beams subjected
to bending. Eng Struct 2010;32(11):3478�87.
Wang R, Gao X,
Huang H, Han G. Influence of rheological properties of cementmortar on steel
fiber distribution in UHPC. Constr Build
Mater 2017;144:65�73.
Yoo DY, Banthia
N, Yoon YS. Flexural behavior of ultra-high-performance fiberreinforced
concrete beams reinforced with GFRP and steel rebars. Eng Struct 2016;111:246�62.
Zhang, H. et al. (2018) �Mechanical behavior of
ultra-high performance concrete (UHPC) using recycled fine aggregate cured
under different conditions and the mechanism based on integrated
microstructural parameters�, Construction
and Building Materials. Elsevier Ltd, 192, pp. 489�507.
Zhang, Y., Li,
X., et al. (2020) �Experimental study
on flexural behavior of damaged reinforced concrete (RC) beam strengthened by
toughness-improved ultra-high performance concrete (UHPC) layer�, Composites Part B: Engineering. Elsevier
Ltd, 186(January), p. 107834.
Zhang, Y., Zhu,
P., et al. (2020) �Interfacial bond
properties between normal strength concrete substrate and ultra-high
performance concrete as a repair material�, Construction
and Building Materials. Elsevier Ltd, 235, p. 117431.
Copyright holder: Ricky Bakara, Johannes Tarigan,
Badarol Hisham Abu Bakar, Nursyamsi (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |