Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9,
No. 3,
Maret
2024
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL (STUDI KASUS: RUAS JALAN TOL SIMPANG INDRALAYA – PRABUMULIH)
Rizky
Wijaya Adhityas1*, Heni
Fitriani2, Doedoeng Z. Arifin3
Univeritas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan,
Indonesia1,2,3,
Email: [email protected]*
Abstrak
Pada pelaksanaan proyek pembangunan
jalan tol banyak dijumpai masalah dan kendala yang sering terjadi, salah
satunya adalah terjadinya keterlambatan, dimana waktu pelaksanaan
tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan. Keterlambatan
ini mengakibatkan beberapa kerugian bagi kontraktor maupun owner sendiri yang
akan menyebabkan kerugian terhadap waktu operasional hasil proyek, sehingga
penggunaan hasil pembangunan proyek menjadi mundur atau terlambat. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui
faktor-faktor dominan dan ranking terhadap faktor dan variabel yang mempengaruhi keterlambatan pada Proyek
Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan melakukan analisis faktor yang
dibantu oleh software SPSS versi 26. Hasil penelitian
menunjukan bahwa faktor faktor penyebab keterlambatan pada
Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih adalah pembebasan lahan yang tidak sesuai dengan jadwal pengadaan
lahan yang telah ditetapkan, pemindahan atau pergesaran jaringan utilitas,
kerusakan peralatan, kekurangan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan,
keterlambatan penyerahan/ penyediaan lahan, kekurangan material dan bahan
konstruksi, tidak memenuhi perencanaan awal proyek, kesalahan metode kerja yang
dibuat oleh kontraktor pelaksana, jumlah pekerja yang kurang memadai/ tidak
sesuai dengan aktifitas pekerjaan yang ada, dan akses Jalan menuju proyek yang
sulit.
Kata Kunci:
Analisis faktor,
keterlambatan proyek, jalan tol
Abstract
In
the implementation of toll road construction projects, many problems and
obstacles often occur, one of which is delays, where the implementation time
does not match the planned time. This delay results in
several losses for the contractor and the owner himself which will cause losses
in the operational time of the project results, so that the use of project
construction results is delayed or delayed. The aim of this
research is to determine the dominant factors and ranking of factors and
variables that influence delays in the Indralaya-Prabumulih Interchange Toll
Road Construction Project. The research method used uses a
quantitative approach by conducting factor analysis assisted by SPSS software
version 26. The results of the research show that the factors causing delays in
the Indralaya-Prabumulih Simpang Toll Road Construction Project are land
acquisition that is not in accordance with the predetermined land acquisition
schedule. ,
removal or shifting of utility networks, equipment damage, lack of equipment to
carry out the work, delays in handing over/providing land, shortage of
materials and construction materials, failure to fulfill initial project
planning, work method errors made by the implementing contractor,
insufficient/inadequate number of workers in accordance with
existing work activities, and road access to difficult projects.
Keywords: Factor Analysis, Delay
construction, Toll road
Pendahuluan
Pembangunan
infrastruktur di Indonesia semakin meningkat dibuktikan dengan tingkat
pembangunan pertumbuhan infrastruktur dari tahun ke tahun. Indonesia berada pada urutan ke- 62 dari 140 negara dalam
pembangunan infrastruktur sedangkan pada tahun 2018 Indonesia menempati
peringkat 52 yang naik dari tahun sebelumnya (Schwab,
2018). Salah
satu jenis infrastruktur yang mengalami pertumbuhan pesat adalah pembangunan
jalan tol (Rodji et al., 2022). Pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol banyak dijumpai masalah dan kendala
yang sering terjadi, salah satunya adalah terjadia keterlambatan, dimana
waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan. Terdapat 38% proyek di Indonesia yang mengalami
keterlambatan (Soviana et al., 2022).
Keterlambatan ini mengakibatkan
kerugian berupa waktu dan biaya khususnya bagi kontraktor, sehingga keuntungan
yang diharapkan oleh kontraktor akan berkurang, atau bahkan tidak mendapatkan
keuntungan sama sekali (Sau, 2023). Sedangkan
bagi owner, keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek akan menyebabkan
kerugian terhadap waktu operasional hasil proyek, sehingga penggunaan hasil
pembangunan proyek menjadi mundur atau terlambat (Soviana et al., 2022).
Berdasarkan studi literatur pada
penelitian terdahulu sudah banyak yang membahas tentang keterlambatan suatu
proyek. Salah satunya adalah Analisis Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi
Jalan Tol Dengan Metode Analisa Faktor (Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Cibitung
– Cilincing Seksi 4) (Agritama et al., 2018), Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek
Konstruksi Di Surabaya (Nurazizah et al., 2023). Berdasarkan
penelitian di atas, analisis keterlambatan proyek dilakukan dengan analisis
faktor dengan responden hanya dari kontraktor pelaksana. Kekurangan pada metode
ini adalah dalam penentuan responden tidak ditentukan pada setiap stakeholder
yang terlibat. Responden yang digunakan pada penelitian tersebut hanya
kontraktor pelaksana. Variabel penelitian yang digunakan tidak spesifik
sehingga perlu dikembangkan variabel penelitian yang digunakan.
Jalan tol adalah jalan umum yang
merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang
penggunaanya diwajibkan membayar tol (Indonesia,
2005). Keterlambatan
merupakan tidak dimanfaatkannya waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana
kegiatan yang menyebabkan tertundanya kegiatan atau tidak diselesaikan
berdasarkan jadwal rencana (Wahyuni, 2018). Keterlambatan
proyek kontruksi dapat memperpanjang jadwal pekerjaan proyek atau meningkatnya
biaya maupun keduanya (Salim et al., 2021). Keterlambatan
proyek konstruksi adalah waktu pelaksanaan penyelesaian suatu proyek yang
bertambah dari waktu yang telah direncanakan dan tercantum dalam dokumen
kontrak (Wirabakti et al., 2017).
Jenis - jenis
keterlambatan dikelompokkan menjadi (Adhi et al., 2020):
1.
Excusable
Non-Compensable Delays, penyebab keterlambatan yang paling sering
mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek pada keterlambatan tipe ini adalah (Budiyani & Kartohardjono, 2015):
a. Act of God,
seperti gangguan alam antara lain gempa bumi, angin tornado, letusan gunung
api, banjir, kebakaran dan lain-lain.
b. Force majeure,
termasuk didalamnya adalah semua penyebab act of God, kemudian perang
huru hara, demo, pemogokan karyawan dan lainnya.
c. Cuaca, ketika cuaca menjadi tidak
bersahabat dan melebihi kondisi normal mak hal ini menjadi sebuah faktor
penyebab keterlambatan yang dapat dimanfaatkan (Excusable Delay).
2.
Excusable
Compensable Delays, keterlambatan ini disebabkan oleh owner
client, kontraktor berhak atas perpanjang waktu dan claim atas keterlambatan
tersebut. Penyebab keterlambatan yang termasuk dalam Compensable dan
Excusable Delay adalah (Lidwyna & Taufik, 2016):
a. Terlambatanya penyerahan secara total
lokasi (site) proyek
b. Terlambatnya pembayaran kepada pihak
kontraktror
c. Kesalahan pada gambar dan spesifikasi
d. Terlambatan pendetailan pekerjaan
e. Terlambatnya persetujuan atas gambar-gambar
fabrikasi
3.
Non
Excusable Delays, keterlambatan ini merupakan sepenuhnya
tanggung jawab dari kontraktor, karena kontraktor memperpanjang waktu
pelaksanaan pekerjaan sehingga melewati tanggal penyelesaian yang telah
disepakati (Anggraeni, 2017).
Dengan demikain pihak owner dapat meminta monetary dameges untuk
keterlambatan tersebut. Adapun penyebabnya antara lain:
a. Kesalahan
mengkoordinasikan pekerjaan, bahan sera peralatan.
b. Kesalahan dalam pengelolahan keuangan
proyek.
c. Keterlambatan dalam penyerahan shop
drawing/ gambar kerja.
d. Kesalahan dalam mempekerjakan personil yang
tidak cakap.
Berdasarkan penemuan di atas, pada
penelitian ini analisis keterlambatan proyek dilakukan oleh responden dari
pihak owner, konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana sehingga akan mendapatkan
hasil lebih akurat dikarenakan presepsi yang
didapatkan bersumber dari berbagai pihak. Selain itu, pada penelitian ini juga
dilengkapi dengan diagram fishbone dalam mengetahui faktor penyebab
keterlambatan. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
dominan dan ranking terhadap faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pada Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tol
Simpang Indralaya-Prabumulih.
Gambar 1.
Bagan Alir
Metode
penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan
analisis faktor (Creswell, 2021). Tahapan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar
di atas. Survei pendahuluan dan informasi dilakukan sebagai langkah awal untuk
menentukan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini. Objek dalam penelitian ini adalah
Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang terletak di
Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Panjang total pembangunan jalan tol ini kurang lebih
sepanjang 65
km.
Proses
studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan beberapa referensi penelitian
terdahulu sebagai kebutuhan dalam melakukan
analisis penelitian ini . Penentuan variabel penelitian yang akan digunakan pada
penelitian ini merupakan hasil studi literatur pada penelitian-penelitian
terdahulu dapat dilihat pada
Tabel 1 di bawah ini.
Tabel
1. Variabel Penelitian
Indikator |
|
X.1 Faktor
bahan |
Kekurangan material dan bahan
konstruksi |
Pengiriman material yang tidak sesuai
dengan jadwal rencana |
|
Keterlambatan pabrikasi khusus bahan
bangunan |
|
Kualitas material yang tidak sesuai
dengan spesifikasi |
|
Waktu pemesanan material yang tidak
tepat |
|
Kelangkaan material saat pekerjaan
sedang berlangsung |
|
Pemilik melakukan perubahan jenis
material yang akan digunakan |
|
Ketidaktersediaan pemasok |
|
Pada saat di tempat penyimpanan material mengalami
kerusakan |
|
Ekskalasi terhadap harga material |
|
Jumlah pekerja yang kurang memadai/
tidak sesuai dengan aktifitas pekerjaan yang ada |
|
Kurangnya kedisiplinan tenaga kerja |
|
Kurangnya kemampuan tenaga kerja |
|
Kurang tepat penetapan personil tenaga
kerja |
|
Mobilisasi tenaga kerja yang lambat |
|
Produktivitas tenaga kerja yang kurang |
|
Motivasi dan moral yang rendah oleh
pekerja |
|
Mogok Kerja |
|
Produktivitas kontraktor pelaksana
yang kurang optimal |
|
Absensi para pekerja |
|
X.3 Faktor
peralatan |
Kerusakan peralatan |
Kekurangan peralatan untuk
melaksanakan pekerjaan |
|
Kualitas peralatan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi |
|
Kemampuan mandor atau operator yang
kurang |
|
Keterlambatan pengiriman peralatan |
|
Produktivitas peralatan yang kurang |
|
Pengalokasian peralatan dilapangan
yang kurang tepat |
|
Peralatan yang tidak tepat saat
digunakan |
|
X.4 Faktor
keuangan |
Ketersediaan keuangan selama pelaksanaan |
Keterlambatan proses pembayaran oleh
Owner |
|
Situasi perekonomian nasional |
|
Fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar |
|
Alokasi dana yang tidak sesuai |
|
Keterlambatan pembayaran ke pihak
pemasok/sub kontraktor |
|
X.5 Faktor lingkungan |
Faktor sosial dan budaya |
Pengaruh hujan pada aktifitas
konstruksi yang menghambat pelaksanaan
konstruksi |
|
Kondisi hujan yang terus menerus
sehingga menyebabkan terjadinya banjir (force mayeur) |
|
Terjadinya hal-hal tak teduga seperti
kebakaran, banjir, cuaca amat buruk, badai/angin ribut, gempa bumi dan tanah
longsor |
|
Akses jalan menuju proyek yang sulit |
|
Pemindahan atau pergesaran jaringan
utilitas |
|
Pengaruh keamanan lingkungan terhadap
pembangunan proyek |
|
X.6 Faktor
perubahan |
Terjadi perubahan desain oleh Owner |
Kesalahan desain yang dibuat oleh
perencana |
|
Kesalahan / tidak lengkapnya
perencanaan (gambar/ spesifikasi) |
|
Adanya permintaan perubahan atas
sebagian pekerjaan yang telah selesai |
|
Adanya perubahan metode kerja yang
harus dilakukan kontraktor pelaksana untuk menyesuaikan adanya perubahan
lingkup pekerjaan |
|
Adanya perubahan spesifikasi yang
digunakan pada saat pelaksanaan konstruksi berlangsung |
|
Adanya perubahan skope pekerjaan dan
tanggung jawab konsultan supervisi |
|
Adanya penambahan pekerjaan |
|
Tidak adanya kerja sama antara
kontraktor dengan Owner |
|
Keterlambatan Owner dalam pembuatan
keputusan |
|
Negosiasi dan
perijinan pada kontrak |
|
Komunikasi yang
kurang antara Owner dengan perencana pada perencanaan |
|
Persiapan jadwal
kerja dan revisi oleh konsultan ketika konstruksi sedang berjalan |
|
Prosedur pemeriksaan dan pengetesan
dalam proyek |
|
Kekurangan tenaga dan manajemen
terlatih untuk mendukung pelaksanaan konstruksi |
|
Tidak memenuhi perencanaan awal proyek |
|
Terlambatnya persetujuan shop
drawing oleh konsultan supervisi dan pemilik proyek |
|
Keterlambatan pemberian detail Shop
Drawing |
|
Ketidak lengkapan gambar design |
|
Pembebasan lahan yang tidak sesuai
dengan jadwal pengadaan lahan yang telah ditetapkan |
|
Keterlambatan penyerahan/ penyediaan
lahan |
|
Pengawasan tidak sesuai dengan
kriteria yang ada |
|
Kegagalan pekerjaan konstruksi |
|
Perencanaan jadwal yang kurang baik
oleh kontraktor pelaksana |
|
Adanya pekerjaan-pekerjaan rework dan
perbaikan yang harus dikerjakan oleh kontraktor pelaksana |
|
Kesalahan metode kerja yang dibuat
oleh kontraktor pelaksana |
|
Ketidak-akuratan dokumen detail
engineering design yang disusun oleh konsultan perencana |
|
Pelaksanaan konstruksi yang tidak
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan |
Sumber: Penelitian terdahulu
Proses
selanjutnya adalah pengumpulan data yang terdiri dari data sekunder yaitu:
penelitian sebelumnya, data informasi proyek (nama proyek, lokasi proyek, tanggal pelaksanaan, waktu
pelaksanaan), jadwal pelaksanaan dan struktur organisasi..Data primer terdiri dari data
kuesioner yang dilakukan terhadap pelaku langsung di lapangan untuk
dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya terhadap proses kegiatan yang
terjadi di lapangan.
Proses
selanjutnya adalah pengolahan data dengan analisis deskriptif dan ranking yang
dibantu dengan sofware SPSS versi 26. Selanjutnya dapat ditentukan dari
masing-masing faktor dan variabel dengan cara mengurutkan dari nilai rata-rata
yang paling tinggi sebagai ranking pertama. Kemudian dilakukan analisis fishbone
untuk memperoleh sebab dan akibat dari faktor penyebab keterlambatan. Di mana
sebelumnya untuk mengetahui penyebab paling dominan yang mempengaruhi terjadinya
keterlambatan menggunakan hasil analisis ranking. Setelah semua proses tersebut dilakukan dapat ditarik
kesimpulan pada penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian ini dilakukan pengolahan data
yang diperoleh secara keseluruhan dari semua data yang masuk dari hasil
penyebaran kuisioner, yaitu sebanyak 58 respondeN menggunakan software SPSS (Statistical Program
for Social Science)
versi 26. Dari data responden yang
telah disebarkan maka diperoleh profil responden yang diolah dan hasilnya
dipergunakan sebagai penjelasan maupun gambaran tentang responden yang
disajikan dalam bentuk tabel dan diagram pie seperti tabel di bawah ini.
Tabel 2. Profil
Responden
No |
Posisi dalam Proyek |
Jumlah |
Presentase
(%) |
1 |
Pengguna
Jasa (Owner) |
6 |
10.714 |
2 |
Konsultan
Pengawas |
17 |
32.143 |
3 |
Kontraktor
Pelaksana |
35 |
57.143 |
Total |
58 |
100 |
Sumber: Hasil
olahan
Gambar 2. Diagram sebaran responden
Dari tabel dan gambar di atas jumlah
responden sebanyak 58 orang yang terdiri dari 6 orang pengguna jasa, 17 orang
konsultan pengawas dan 35 orang kontraktor.
Gambar 3. Diagram pendidikan responden
Gambar 3. menunjukan pendidikan responden yang
berpartisipasi dalam pengisian kuisioner. Sebanyak 3 responden yang memiliki
pendidikan terkahir S2, 40 responden yang memiliki pendidikan terakhir S1/D4, 7
responden memiliki pendidikan terkahir D3, 8 responden memiliki pendidikan
terakhir SMA.
Gambar 4. Diagram pengalaman kerja
Gambar 4. menunjukan pengalaman kerja responden yaitu
sebanyak 23 responden memiliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun, 20 responden memiliki
pengalaman kerja selama 5-10 tahun, dan 15 respon memiliki pengalaman kerja
selama 1 s/d 5 tahun.
Pengujian
Validitas dan Reliabilitas
Tabel 3.
Hasil Uji Validitas
Case Processing Summary |
|||
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
58 |
100.0 |
|
Excluded |
0 |
.0 |
|
Total |
58 |
100.0 |
Sumber: Hasil olahan
SPSS Versi 26
Berdasarkan
tabel tersebut, jumlah responden dalam penelitian disimbolkan dengan nilai N
yaitu 58 sampel dengan validitas sebesar 100%. Maka semua sampel dalam
penelitian ini dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 4. Hasil
Uji Reabilitas
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
0.977 |
68 |
Sumber: Hasil
olahan SPSS Versi 26
Berdasarkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,977 berada pada range 0,80
– 1 sehingga tingkat
reliabilitas nya reliabilitas baik. Untuk melihat
tingkat reabilitas berdasarkan nilai
Cronbach’s Alpha diperoleh dari pengolahan data dalam software
SPSS 26 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel
Item-Total Statistics |
|||||
Var |
Scale
Mean if Item Deleted |
Scale
Variance if Item Deleted |
Corrected
Item-Total Correlation (r
hitung) |
r tabel |
Val |
X1.1 |
264.93 |
1689.118 |
0.281 |
0.2586 |
Valid |
X1.2 |
265.03 |
1684.946 |
0.427 |
0.2586 |
Valid |
X1.3 |
265.28 |
1675.080 |
0.489 |
0.2586 |
Valid |
X1.4 |
265.14 |
1646.507 |
0.712 |
0.2586 |
Valid |
X1.5 |
265.53 |
1672.709 |
0.466 |
0.2586 |
Valid |
X1.6 |
265.03 |
1667.613 |
0.576 |
0.2586 |
Valid |
X1.7 |
265.62 |
1662.801 |
0.578 |
0.2586 |
Valid |
X1.8 |
265.31 |
1646.884 |
0.708 |
0.2586 |
Valid |
X1.9 |
265.48 |
1657.201 |
0.660 |
0.2586 |
Valid |
X1.10 |
265.55 |
1660.708 |
0.476 |
0.2586 |
Valid |
X2.1 |
264.98 |
1668.614 |
0.553 |
0.2586 |
Valid |
X2.2 |
265.29 |
1669.053 |
0.603 |
0.2586 |
Valid |
X2.3 |
265.17 |
1661.128 |
0.662 |
0.2586 |
Valid |
X2.4 |
265.26 |
1660.862 |
0.735 |
0.2586 |
Valid |
X2.5 |
265.16 |
1665.677 |
0.702 |
0.2586 |
Valid |
X2.6 |
265.17 |
1665.303 |
0.717 |
0.2586 |
Valid |
X2.7 |
265.45 |
1660.287 |
0.640 |
0.2586 |
Valid |
X2.8 |
265.19 |
1653.420 |
0.581 |
0.2586 |
Valid |
X2.9 |
265.19 |
1649.139 |
0.707 |
0.2586 |
Valid |
X2.10 |
265.69 |
1653.306 |
0.647 |
0.2586 |
Valid |
X3.1 |
264.88 |
1691.511 |
0.357 |
0.2586 |
Valid |
X3.2 |
264.90 |
1658.094 |
0.689 |
0.2586 |
Valid |
X3.3 |
265.31 |
1653.130 |
0.770 |
0.2586 |
Valid |
X3.4 |
265.28 |
1669.151 |
0.697 |
0.2586 |
Valid |
X3.5 |
265.02 |
1678.017 |
0.606 |
0.2586 |
Valid |
X3.6 |
265.02 |
1685.315 |
0.496 |
0.2586 |
Valid |
X3.7 |
265.17 |
1672.742 |
0.639 |
0.2586 |
Valid |
X3.8 |
265.33 |
1648.470 |
0.779 |
0.2586 |
Valid |
X4.1 |
265.16 |
1648.274 |
0.677 |
0.2586 |
Valid |
X4.2 |
265.66 |
1636.932 |
0.798 |
0.2586 |
Valid |
X4.3 |
265.45 |
1638.427 |
0.693 |
0.2586 |
Valid |
X4.4 |
266.03 |
1679.016 |
0.286 |
0.2586 |
Valid |
X4.5 |
265.74 |
1633.564 |
0.716 |
0.2586 |
Valid |
X4.6 |
266.17 |
1675.022 |
0.352 |
0.2586 |
Valid |
X5.1 |
265.03 |
1663.964 |
0.569 |
0.2586 |
Valid |
X5.2 |
265.53 |
1676.815 |
0.478 |
0.2586 |
Valid |
X5.3 |
265.17 |
1662.917 |
0.626 |
0.2586 |
Valid |
X5.4 |
265.16 |
1671.502 |
0.532 |
0.2586 |
Valid |
X5.5 |
264.98 |
1681.631 |
0.379 |
0.2586 |
Valid |
X5.6 |
264.83 |
1688.110 |
0.383 |
0.2586 |
Valid |
X5.7 |
265.57 |
1646.600 |
0.741 |
0.2586 |
Valid |
X6.1 |
265.50 |
1656.921 |
0.629 |
0.2586 |
Valid |
X6.2 |
265.36 |
1670.375 |
0.605 |
0.2586 |
Valid |
X6.3 |
265.07 |
1654.451 |
0.745 |
0.2586 |
Valid |
X6.4 |
265.12 |
1684.704 |
0.416 |
0.2586 |
Valid |
X6.5 |
265.22 |
1664.072 |
0.705 |
0.2586 |
Valid |
X6.6 |
265.40 |
1645.261 |
0.828 |
0.2586 |
Valid |
X6.7 |
265.40 |
1641.752 |
0.828 |
0.2586 |
Valid |
X6.8 |
265.59 |
1640.808 |
0.771 |
0.2586 |
Valid |
X7.1 |
265.41 |
1673.580 |
0.470 |
0.2586 |
Valid |
X7.2 |
265.38 |
1647.222 |
0.754 |
0.2586 |
Valid |
X7.3 |
265.40 |
1645.682 |
0.781 |
0.2586 |
Valid |
X7.4 |
265.41 |
1647.440 |
0.811 |
0.2586 |
Valid |
X7.5 |
265.50 |
1643.868 |
0.726 |
0.2586 |
Valid |
X7.6 |
265.34 |
1648.686 |
0.733 |
0.2586 |
Valid |
X7.7 |
265.24 |
1654.642 |
0.705 |
0.2586 |
Valid |
X7.8 |
264.95 |
1693.313 |
0.335 |
0.2586 |
Valid |
X7.9 |
265.05 |
1690.927 |
0.309 |
0.2586 |
Valid |
X7.10 |
265.19 |
1668.577 |
0.639 |
0.2586 |
Valid |
X7.11 |
265.14 |
1662.542 |
0.632 |
0.2586 |
Valid |
X7.12 |
264.79 |
1692.693 |
0.283 |
0.2586 |
Valid |
X7.13 |
264.91 |
1694.361 |
0.266 |
0.2586 |
Valid |
X7.14 |
265.48 |
1654.956 |
0.676 |
0.2586 |
Valid |
X7.15 |
265.03 |
1658.139 |
0.716 |
0.2586 |
Valid |
X7.16 |
265.02 |
1669.000 |
0.591 |
0.2586 |
Valid |
X7.17 |
265.05 |
1652.225 |
0.740 |
0.2586 |
Valid |
X7.18 |
264.95 |
1683.910 |
0.483 |
0.2586 |
Valid |
X7.19 |
265.26 |
1653.634 |
0.699 |
0.2586 |
Valid |
Berdasarkan hasil tabel di atas
dinyatakan bahwa semua pernyataan dari masing-masing variabel dinyatakan valid
karena nilai r-hitung lebih besar dari nilai r- tabel dan hasil uji
reliabilitas item menunjukan bahwa kategori reabilitas merupakan reliabilitas
baik.
Pembahasan
Mean Ranking
Mean ranking
pada masing-masing faktor penyebab keterlambatan pada Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang
Indralaya-Prabumulih ialah sesuai pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 6. Analisis Ranking Faktor
Descriptive
Statistics |
||||||
Faktor |
N |
Min |
Max |
Mean |
Std.
Deviation |
Rank |
X1 |
58 |
1 |
5 |
3.932 |
1.029 |
5 |
X2 |
58 |
1 |
5 |
3.968 |
0.968 |
4 |
X3 |
58 |
1 |
5 |
4.113 |
0.813 |
1 |
X4 |
58 |
1 |
5 |
3.523 |
1.263 |
7 |
X5 |
58 |
1 |
5 |
4.043 |
0.953 |
2 |
X6 |
58 |
1 |
5 |
3.893 |
0.962 |
6 |
X7 |
58 |
1 |
5 |
4.039 |
0.941 |
3 |
Sumber: Hasil
olahan
Berdasarkan hasil analisis data di atas diketahui urutan
faktor-faktor penyebab keterlambatan Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang
Indralaya-Prabumulih yaitu:
1. Faktor Peralatan
Faktor peralatan yang menjadi
salah satu faktor penyebab keterlambatan proyek terdiri dari kerusakan
peralatan, kurangnya peralatan, kualitas peratalan yang tidak sesuai
spesifikasi, pengalokasian peraltan yang kurang tepat. Keterlambatan penyedian
peralatan dapat terjadi karena kesulitan untuk mendapatkannya dan kekurangan
peralatan itu sendiri sehingga produktivitas pekerja menurun karena banyaknya
jam kosong sehingga menghambat laju pekerjaan. Perencanaan jenis peralatan
harus disesuaikan dengan karakteristik dan besarnya proyek sehingga tujuan dari
pekerjaan proyek dapat tercapai.
2. Faktor waktu dan kontrol
Kontrol dan evaluasi waktu
pekerjaan proyek perlu dilakukan peninjauan pekerjaan oleh penanggung jawab
kegiatan baik dari segi aspek perencanaan maupun pelaksanaan. Tidak ada
kerjasama antar pemaku kepentingan, keterlambatan dalam membuat keputusanm
komunikasi yang kurang antar pemaku kepentingan, dan dalam hal penjadwalan
menjadi salah satu penyebab keterlambatan. Keterlambatan penyerahan dan penyediaan
lahan, pembebasan lahan yang tidak sesuai dengan jadwal pengadaan lahan menjadi
salah satu penyeba proyek mengalami keterlambatan. Faktor ini lebih mengarah
pada mutu atau kualitas pelaksanaan pekerjaan, baik secara struktur atau
penyelesaian akhir yang dipengaruhi gambar proyek, penjadwalan proyek, dan
kualitas tenaga kerja.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan (environment)
yang menyebabkan terjadinya keterlambatan terdiri dari faktor sosial dan
budaya, pengaruh hujan yang dapat menghambat aktifitas konstruksi, dan terjadinya hal-hal tak teduga seperti
kebakaran, banjir, cuaca amat buruk, badai/angin ribut, gempa bumi, dan tanah
longsor dan force mayeur. Pada penelitian sebelumnya disebutkan cara
mengantisipasi hal ini dapat dilakukan beberapa cara di antaranya yaitu dengan
penjadwalan yang jelas kegiatan-kegiatan proyek yang akan dilaksanakan. Di
dalam jadwal tersebut harus diperhitungkan pekerjaan apa saja yang tetap dapat
dikerjakan dan pekerjaan apa yang tidak bisa dilkerjakan ketika sedang turun hujan.
Dengan adanya jadwal tersebut diharapkan intensitas curah hujan yang tinggi
tidak akan menjadi alasan penyebab keterlambatan proyek
4. Faktor tenaga kerja
Pengaruh faktor tenaga kerja
menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan suatu proyek konstruksi. Jumlah pekerja yang kurang memadai, tenaga
kerja yang kurang disiplin, kurangnya kemampuan tenaga kerja cukup mempengaruhi
keterlambatan proyek konstruksi. Proses pemilihan tenaga kerja menjadi hal yang
penting untuk mendapatkan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan keahlian
sesuai dengan yang dibutuhkan. Pada beberapa penelitian terdahulu faktor tenaga
kerja juga menjadi masalah terutama terkait dengan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan.
5. Faktor bahan
Faktor bahan (material)
merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam pelaksanaan proyek.
Kekurangan material, pengiriman yang tidak sesuai, kelangkaan material salah
satu indikator yang menjadi faktor keterlambatan proyek. Pada Proyek
Pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih keterlambatan penyediaan bahan
(material) dapat terjadi karena kesulitan mendapatkan bahan/material yang
mayoritas berupa aspal dan beton. Supplier kesulitan mendapatkan bahan
baku pembuatan material tersebut.
6. Faktor perubahan
Terjadi perubahan desain dan
kesalahan design cukup jarang terjadi namun dapat menjadi salah satu faktor
penyebab keterlambatan proyek. Untuk menghindari hal ini pihak owner harus
dapat memilih konsultan perencana yang mempunyai kapasitas dan kemampuan yang
baik. Konsultan perencana mempunyai tugas membuat desain yang sesuai dengan
kebutuhan dan harus memperhitungkan kondisi tanah dan karakteristik lokasi
pekerjaan. Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih karakteristik
tanah merupakan tanah rawa sehingga diperlukan desain pekerjaan yang tepat di
lokasi tersebut agar hasil pekerjaan dapat mempunyai kualitas yang baik.
Perubahan metode kerja dan spesifikasi pekerjaan juga menjadi salah satu faktor
penyebab keterlambatan proyek.
7. Faktor keuangan
Faktor keuangan terdiri dari
ketersediaan keuangan selama pelaksanaan, keterlambatan proses pembayaran pleh
owner, situasi perekonomian nasional, fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar,
alokasi dana yang tidak sesuai dan keterlambatan pembayaran ke pihak pemasok/
sub kontraktor. Faktor keuangan ini menjadi salah satu penyebab keterlambatan
proyek terutama untuk perusahaan yang mempunyai modal terbatas. Perputaran arus
uang baik arus masuk maupun arus keluar harus direncanakan dengan baik
penggunaannya, agar tidak menimbulkan kesulitan untuk proyek itu sendiri.
Kesulitan pembiayaan oleh kontraktor ini, terutama yang berkaitan dengan
kewajiban pembayaran ke pemasok material dan pembayaran upah tenaga kerja. Hal
ini akan menyebabkan tersendatnya dukungan sumber daya yang ada dan membuat
pelaksanaan pekerjaan menjadi terlambat.
Setelah dilakukan analisis
ranking terhadap faktor penyebab keterlambatan kemudian dijabarkan hasil
analisis ranking variabel keterlambatan pada Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tol
Simpang Indralaya-Prabumulih sesuai dengan Tabel
Tabel 7. Analisi
Ranking Variabel
Descriptive
Statistics |
||||||
Variabel |
N |
Min |
Max |
Mean |
Std.
Deviation |
Ranking |
X1.1 |
58 |
1 |
5 |
4.29 |
0.991 |
6 |
X1.2 |
58 |
2 |
5 |
4.19 |
0.783 |
14 |
X1.3 |
58 |
2 |
5 |
3.95 |
0.926 |
38 |
X1.4 |
58 |
1 |
5 |
4.09 |
1.128 |
23 |
X1.5 |
58 |
1 |
5 |
3.69 |
1.030 |
58 |
X1.6 |
58 |
1 |
5 |
4.19 |
0.945 |
15 |
X1.7 |
58 |
1 |
5 |
3.60 |
1.042 |
63 |
X1.8 |
58 |
1 |
5 |
3.91 |
1.128 |
42 |
X1.9 |
58 |
1 |
5 |
3.74 |
1.018 |
54 |
X1.10 |
58 |
1 |
5 |
3.67 |
1.303 |
60 |
X2.1 |
58 |
1 |
5 |
4.24 |
0.961 |
9 |
X2.2 |
58 |
1 |
5 |
3.93 |
0.876 |
40 |
X2.3 |
58 |
1 |
5 |
4.05 |
0.944 |
29 |
X2.4 |
58 |
1 |
5 |
3.97 |
0.858 |
33 |
X2.5 |
58 |
1 |
5 |
4.07 |
0.814 |
24 |
X2.6 |
58 |
2 |
5 |
4.05 |
0.804 |
27 |
X2.7 |
58 |
1 |
5 |
3.78 |
0.992 |
52 |
X2.8 |
58 |
1 |
5 |
4.03 |
1.228 |
37 |
X2.9 |
58 |
1 |
5 |
4.03 |
1.092 |
31 |
X2.10 |
58 |
1 |
5 |
3.53 |
1.112 |
65 |
X3.1 |
58 |
3 |
5 |
4.34 |
0.715 |
3 |
X3.2 |
58 |
1 |
5 |
4.33 |
0.962 |
4 |
X3.3 |
58 |
1 |
5 |
3.91 |
0.942 |
41 |
X3.4 |
58 |
2 |
5 |
3.95 |
0.759 |
30 |
X3.5 |
58 |
2 |
5 |
4.21 |
0.695 |
11 |
X3.6 |
58 |
2 |
5 |
4.21 |
0.669 |
12 |
X3.7 |
58 |
2 |
5 |
4.05 |
0.759 |
28 |
X3.8 |
58 |
1 |
5 |
3.90 |
1.003 |
26 |
X4.1 |
58 |
1 |
5 |
4.07 |
1.153 |
25 |
X4.2 |
58 |
1 |
5 |
3.57 |
1.156 |
64 |
X4.3 |
58 |
1 |
5 |
3.78 |
1.298 |
16 |
X4.4 |
58 |
1 |
5 |
3.19 |
1.370 |
67 |
X4.5 |
58 |
1 |
5 |
3.48 |
1.341 |
66 |
X4.6 |
58 |
1 |
5 |
3.05 |
1.262 |
68 |
X5.1 |
58 |
1 |
5 |
4.19 |
1.034 |
15 |
X5.2 |
58 |
1 |
5 |
3.69 |
0.902 |
10 |
X5.3 |
58 |
1 |
5 |
4.05 |
0.963 |
29 |
X5.4 |
58 |
1 |
5 |
4.07 |
0.934 |
25 |
X5.5 |
58 |
1 |
5 |
4.24 |
0.979 |
9 |
X5.6 |
58 |
2 |
5 |
4.40 |
0.771 |
2 |
X5.7 |
58 |
1 |
5 |
3.66 |
1.085 |
61 |
X6.1 |
58 |
1 |
5 |
3.72 |
1.073 |
13 |
X6.2 |
58 |
1 |
5 |
3.86 |
0.847 |
45 |
X6.3 |
58 |
1 |
5 |
4.16 |
0.951 |
49 |
X6.4 |
58 |
2 |
5 |
4.10 |
0.810 |
21 |
X6.5 |
58 |
2 |
5 |
4.00 |
0.838 |
34 |
X6.6 |
58 |
1 |
5 |
3.83 |
0.994 |
48 |
X6.7 |
58 |
1 |
5 |
3.83 |
1.045 |
47 |
X6.8 |
58 |
1 |
5 |
3.64 |
1.135 |
62 |
X7.1 |
58 |
1 |
5 |
3.81 |
0.999 |
50 |
X7.2 |
58 |
1 |
5 |
3.84 |
1.056 |
46 |
X7.3 |
58 |
1 |
5 |
3.83 |
1.045 |
48 |
X7.4 |
58 |
1 |
5 |
3.81 |
0.982 |
51 |
X7.5 |
58 |
1 |
5 |
3.72 |
1.152 |
57 |
X7.6 |
58 |
1 |
5 |
3.88 |
1.061 |
44 |
X7.7 |
58 |
1 |
5 |
3.98 |
1.000 |
35 |
X7.8 |
58 |
3 |
5 |
4.28 |
0.696 |
7 |
X7.9 |
58 |
2 |
5 |
4.17 |
0.841 |
19 |
X7.10 |
58 |
2 |
5 |
4.03 |
0.837 |
32 |
X7.11 |
58 |
1 |
5 |
4.09 |
0.960 |
22 |
X7.12 |
58 |
2 |
5 |
4.43 |
0.840 |
1 |
X7.13 |
58 |
2 |
5 |
4.31 |
0.821 |
5 |
X7.14 |
58 |
2 |
5 |
3.74 |
1.036 |
55 |
X7.15 |
58 |
1 |
5 |
4.19 |
0.926 |
17 |
X7.16 |
58 |
1 |
5 |
4.21 |
0.894 |
12 |
X7.17 |
58 |
1 |
5 |
4.17 |
0.994 |
18 |
X7.18 |
58 |
2 |
5 |
4.28 |
0.720 |
8 |
X7.19 |
58 |
1 |
5 |
3.97 |
1.025 |
36 |
Valid N (listwise) |
58 |
Sumber: Hasil
olahan
Selanjutnya
perankingan variabel tersebut diambil sepuluh ranking faktor penyebab
keterlambatan yang paling dominan yang dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar 5. Diagram
Analisis Sepuluh Ranking Tertinggi Variabel
Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui
sepuluh faktor dominan penyebab keterlambatan pada Proyek Pembangunan Ruas
Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih adalah:
1.
Pembebasan lahan yang tidak sesuai dengan jadwal pengadaan lahan
yang telah ditetapkan
2.
Pemindahan atau pergesaran jaringan utilitas
3.
Kerusakan peralatan
4.
Kekurangan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan
5.
Keterlambatan penyerahan/ penyediaan lahan
6.
Kekurangan material dan bahan konstruksi
7.
Tidak memenuhi perencanaan awal proyek
8.
Kesalahan metode kerja yang dibuat oleh kontraktor pelaksana
9.
Jumlah pekerja yang kurang memadai/ tidak sesuai dengan aktifitas
pekerjaan yang ada
10.
Akses Jalan menuju proyek yang sulit.
Selanjutnya dilakukan analisis diagram fishbone
Gambar 6. Diagram Fishbone
Kesimpulan
Faktor-faktor dominan penyebab keterlambatan pada
Proyek Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih antara lain:
faktor bahan, faktor tenaga kerja, faktor peralatan, faktor keuangan, faktor
lingkungan, faktor perubahan dan faktor waktu dan kontrol. Hasil analisis
ranking faktor diperoleh urutan faktor penyebab keterlambatan pada Proyek
Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yaitu: urutan pertama
adalah faktor peralatan, urutan kedua adalah faktor waktu dan kontrol, urutan
ketiga adalah faktor lingkungan, urutan keempat adalah faktor tanaga kerja,
urutan kelima adalah faktor bahan, urutan keenam adalam faktor perubahan dan
urutan terkahir adalah faktor keuangan. Hasil analisis ranking variabel
diperoleh sepuluh urutan utama faktor penyebab keterlambatan pada Proyek
Pembangunan Ruas Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yaitu: Pembebasan lahan yang tidak sesuai dengan jadwal pengadaan
lahan yang telah ditetapkan, pemindahan atau pergesaran jaringan utilitas,
kerusakan peralatan, kekurangan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan,
keterlambatan penyerahan/ penyediaan lahan, kekurangan material dan bahan
konstruksi, tidak memenuhi perencanaan awal proyek, kesalahan metode kerja yang
dibuat oleh kontraktor pelaksana, jumlah pekerja yang kurang memadai/ tidak
sesuai dengan aktifitas pekerjaan yang ada, dan akses Jalan menuju proyek yang
sulit.
BIBLIOGRAFI
Adhi,
S. W., Purba, A., & Kustiani, I. (2020). Analisis Kajian Faktor-Faktor Yang
Dapat Menyebabkan keterlambatan Proyek Pada Pembangunan Jalan Tol Serang–Panimbang.
REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 24(1),
22–26.
Agritama,
R. P., Huda, M., & Rini, T. S. (2018). Faktor–faktor yang mempengaruhi
keterlambatan proyek konstruksi di surabaya. Axial: Jurnal Rekayasa Dan
Manajemen Konstruksi, 6(1), 25–32.
Anggraeni,
I. (2017). Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek Gedung
(Aplikasi Model Regresi). Universitas 17 Agustus 1945.
Budiyani,
S., & Kartohardjono, A. (2015). Penyebab utama keterlambatan pelaksanaan
konstruksi jalan bebas hambatan akses tanjung priok. Konstruksia, 6(2).
Creswell,
J. W. (2021). A concise introduction to mixed methods research. SAGE
publications.
Indonesia.
(2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia.
Lidwyna,
F., & Taufik, H. (2016). Analisa Percepatan Keterlambatan Proyek (Study
kasus: Kantor Dinas SKPD Pemko Gedung B2 di Tenayan Raya). Riau University.
Nurazizah,
N., Firdasari, F., & Purwandito, M. (2023). Penerapan Metode Time-Cost
Trade-Off dalam Optimalisasi Biaya dan Jadwal Proyek Laboratorium Dasar
Universitas Samudra. Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil Dan Teknik
Informasi, 6(1), 94–103.
Rodji,
A. P., Sihombing, S. M., & Hariyanto, Q. A. (2022). Perencanaan Geometrik
Jalan Tol Cibitung–Cilincing Interchange Tambelang Kabupaten Bekasi. Jurnal
Sipil Krisna, 8(1), 43–49.
Salim,
M. A., Supriyanto, A., & Utomo, S. (2021). Analisis Keterlambatan
Pelaksanaan Proyek Kontruksi Bangunan Gedung Studi pada: Proyek Pembangunan
Hotel Sekolah Tinggi Budaya Islam Syekh Jangkung Kayen Pati. Jurnal Teknik
Sipil, 14(2), 1–9.
Sau,
A. (2023). Evaluasi Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek Konstruksi Di
Kota Jambi. Universitas Batanghari Jambi.
Schwab,
K. (2018). The global competitiveness report 2018.
Soviana,
W., Herlina, E., Soviati, S., & Musrian, A. (2022). Identifikasi Faktor–Faktor
Penyebab Cost Overrun dan Time Overrun pada Proyek Konstruksi Gedung Di Kota
Banda Aceh. Tameh: Journal of Civil Engineering, 11(1), 11–20.
Wahyuni,
S. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi, Keterampilan, dan Prestasi
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.
UIN Raden Fatah Palembang.
Wirabakti,
D. M., Abdullah, R., & Maddeppungeng, A. (2017). Studi Faktor-Faktor
Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung. Konstruksia, 6(1).
Copyright
holder: Rizky Wijaya Adhityas,
Heni Fitriani, Doedoeng Z. Arifin (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This
article is licensed under: |