Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 3, Maret 2024
MANAJEMEN
PEMELIHARAAN GEDUNG SEKOLAH PASCA MASA PANDEMI COVID-19 SMP NEGERI KOTA
PALEMBANG
Putri Yusella1,
Heni Fitriani2, Doedoeng Z. Arifin3, Mona F. Toyfur4
Univeritas
Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia1,2,3,4
Email: [email protected]1*, [email protected]2,
[email protected]3,
Abstrak
Pada
tahun 2019, dunia dilanda suatu wabah penyakit COVID-19. COVID-19 merupakan
suatu penyakit yang disebabkan oleh Virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Dalam sektor pendidikan, seluruh pelajar melakukan
kegiatan belajar secara daring (online) dari rumah. Sehingga, bangunan gedung
sekolah menjadi terbengkalai karena sudah lama tak terpakai dan kurangmya
pemeliharaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisa penyebab dan
tingkat kerusakan bagian gedung sekolah saat pandemi COVID-19. Penelitian
dilakukan pada SMP Negeri di Kota Palembang dan dipilih 20 SMP Negeri di Kota
Palembang secara random sebagai sampel (random sampling) untuk mewakili
kelompok sekolah menengah lainnya yang akan diteliti dengan survey lapangan dan
wawancara terhadap kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3
variabel yang memiliki skor terbesar yang merupakan bagian komponen gedung yang
mengalami kerusakan yaitu pada Cat Plafond (X12), Cat Dinding (X15) dan Penutup
Plafond (X10). Sedangkan faktor pengaruh kerusakan dalam peringkat 3 teratas
yaitu rembesan/kebocoran pada plafond faktor air hujan (X31), kerusakan pada
cat dinding karena faktor suhu (X29), dan rembesan/kebocoran atap faktor air
hujan (X30).
Kata Kunci:
Pandemi, COVID-19, Kerusakan Bangunan, Gedung Sekolah
Abstract
In
2019, the world was hit by an pandemic of the COVID-19 disease. COVID-19 is a
disease caused by the Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2) virus. In the education sector, all students carry out learning
activities (online) from home. As a result, school buildings are neglected
because they have not been used for a long time and there is a lack of
maintenance. This research was conducted with the aim of analyzing the causes
and level of damage to parts of school buildings during the COVID-19 pandemic.
The research was conducted at State Middle Schools in Palembang City and 20
State Middle Schools in Palembang City were randomly selected as samples
(random sampling) to represent the school group Other secondary schools will be
researched through field surveys and interviews with school principals. The
results of the research showed that the 3 variables with the largest scores
were the parts of the building components that were damaged, namely Ceiling
Paint (X12), Wall Paint (X15) and Ceiling Covering (X10). Meanwhile, the
factors influencing damage in the top 3 rankings are seepage/leakage on the
ceiling due to air rain factor (X31), damage to wall paint due to temperature
factor (X29), and roof seepage/leakage due to air rain factor (X30).
Keywords: Pandemic, COVID-19, Building
Damage, School Buildings
Pendahuluan
Menurut Undang -
Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung, bangunan gedung adalah “wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya sebagian atau seluruhnya
berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi untuk suatu
kegiatan manusia baik untuk tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus” (Aprianto et al., 2020).
Pemeliharaan
merupakan salah satu kegiatan penting dalam pembangunan suatu gedung, kegiatan
ini dimaksudkan untuk menjaga keandalan bangunan gedung beserta sarana dan
prasarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (Aresande, 2013; Widianto et al., 2015). Sedangkan perawatan merupakan
kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi (Chima et al., 2021). Kegiatan keduanya seringkali
dilakukan secara bertahap, berdekatan, bahkan bersamaan, padahal seharusnya
kegiatan pemeliharaan dilakukan secara rutin dan berkala untuk meminimalisir
kegiatan perawatan guna mengurangi dan/atau menghemat penggunaan waktu dan
biaya, serta mencegah kerusakan komponen bangunan dari keusangan atau kelusuhan
sebelum umur rencana bangunan yang telah diperkirakan atau ditentukan (Mahfud, 2015).
Suatu bangunan
yang digunakan hampir setiap hari dengan jumlah orang yang sangat banyak tentu
saja memerlukan pengecekkan, pemeliharaan dan perawatan secara rutin guna
menjaga fungsi gedung dan infrastrukturnya tetap baik (Ariyanto, 2020). Namun, ada saatnya bangunan
menjadi kosong atau tidak terpakai, seperti saat libur sekolah dan adanya wabah
penyakit (Rohmat, 2020).
Pada tahun 2019,
dunia dilanda suatu wabah penyakit COVID-19. COVID-19 merupakan suatu penyakit
yang disebabkan oleh Virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2) (Rifa’i et al., 2020). Virus ini mulai terkonfirmasi di
Indonesia pada awal tahun 2020. Sejak saat itu, banyak sektor/aspek dalam
negara ini yang terganggu bahkan terhenti, seperti pada sektor kesehatan,
sektor ekonomi, sektor sosial, sektor pendidikan, dan lain-lain.
Dalam sektor
pendidikan, seluruh pelajar melakukan kegiatan belajar secara daring (online)
dari rumah. Sehingga, bangunan gedung sekolah menjadi terbengkalai karena sudah
lama tak terpakai dan kurangmya pemeliharaan (Ramadhan, 2022).
Keadaan bangunan
sekolah saat pandemi pada salah satu sekolah menengah pertama di Kota Palembang
yaitu SMP Negeri 35 Palembang, terdapat beberapa kerusakan pada komponen gedung
seperti dinding yang berlumut, cat yang terkelupas, plafond yang lembab, retak
dan ambruk, lantai yang turun dan tergenang air, serta komponen dari kayu yang
keropos dan terkena hama rayap.
Bangunan yang
sudah lama tidak digunakan maupun yang digunakan setiap hari yang dengan jumlah
orang yang sangat banyak tentu saja memerlukan pemeliharaan (Riana & Trikomara, 2012). Saat fasilitas tidak digunakan,
kebutuhan pemeliharaan terus berlanjut. Mengabaikan pemeliharaan gedung dapat
menyebabkan komplikasi saat gedung atau fasilitas dibuka kembali (Wardhana & Pontan, 2022).
Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan pada bangunan gedung sekolah selama
pandemi COVID-19 guna menentukan manajemen pemeliharaan pasca pandemi. Fokusnya
adalah menganalisis penyebab dan tingkat kerusakan komponen gedung, termasuk
struktur, atap, plafond, dinding, pintu, jendela, lantai, sistem plumbing, dan
instalasi listrik. Komponen-komponen ini diuraikan menjadi elemen dan sub elemen
sesuai dengan kategori yang ditetapkan. Selanjutnya, penelitian akan memaparkan
kerusakan dalam lima tingkatan kondisi, mulai dari kerusakan ringan
non-struktur hingga kerusakan total. Selain faktor umur, kerusakan disebabkan
oleh berbagai faktor alam seperti suhu ekstrim, air hujan, angin, hama, petir,
dan gempa (Kempa, 2018). Dengan pemahaman ini, diharapkan
dapat ditentukan prioritas penanganan pemeliharaan gedung sekolah pasca pandemi
COVID-19 untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan bangunan.
Metode Penelitian
Penelitian
dilakukan pada SMP Negeri di Kota Palembang. Hal ini dikarenakan kondisi gedung
yang telah diamati/dianalisis selama masa pandemi COVID-19 yaitu dari salah
satu SMP Negeri di Kota Palembang. Penelitian ini memilih 20 SMP Negeri di Kota
Palembang secara random sebagai sampel (random sampling) untuk mewakili
kelompok sekolah menengah lainnya yang akan diteliti (Ghozali, 2016).
Survey lapangan
dilakukan untuk menganalisis item-item, komponen-komponen bangunan gedung,
serta sekaligus melihat kerusakan gedung sehingga dapat menjadi acuan tambahan
untuk merangkai dan mendesain kuisioner serta angket pertanyaan untuk wawancara
terhadap pimpinan (Sugiyono, 2018). Wawancara dilakukan untuk
memperjelas serta memperkuat argumen atau hasil dari penelitian terutama hasil
kuisioner dengan responden yang lebih sedikit/kecil.
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
Hasil dan
Pembahasan
Data Sekolah
Menurut Data
Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2022, jumlah sekolah
menengah pertama di Kota Palembang yaitu sebanyak 61 sekolah. Pada penelitian
ini, dipilih 20 sekolah secara random sebagai sampel (random sampling). Adapun
nama-nama sekolah yang dipilih dari 16 kecamatan, dapat dilihat pada Tabel 1,
sebagai berikut:
Tabel 1. Data Nama dan Alamat
Sekolah
No. |
Nama Sekolah |
Alamat |
1. |
SMP Negeri 1 Palembang |
Jl. P.A.K. Abdurrohim No.2071, Talang Semut |
2. |
SMP Negeri 2 Palembang |
Jl. AKBP M. Amin No.42, Bukit Kecil |
3. |
SMP Negeri 3 Palembang |
Jl. Ariodillah No.2280, Kec. Ilir Timur I |
4. |
SMP Negeri 5 Palembang |
Jl. Syakyakirti Lrg. Pancasila No.28, Gandus |
5. |
SMP Negeri 6 Palembang |
Jl. Semeru No.983, Ilir Timur I, 17 Ilir |
6. |
SMP Negeri 7 Palembang |
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Plaju |
7. |
SMP Negeri 9 Palembang |
Jl. Rudus Sekip Ujung, Kec. Kemuning |
8. |
SMP Negeri 12 Palembang |
Jl. Mataram No.243, Kemas Rindo, Kertapati |
9. |
SMP Negeri 15 Palembang |
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Plaju |
10. |
SMP Negeri 16 Palembang |
Jl. Mahameru No.16, Seberang Ulu II |
11. |
SMP Negeri 30 Palembang |
Jl. Jaya VI, 16 Ulu, Kec. Seberang Ulu II |
12. |
SMP Negeri 31 Palembang |
Jl. Demak No.876, Tuan Kentang, Jakabaring |
13. |
SMP Negeri 35 Palembang |
Jl. Silaberanti No.16, Kec. Jakabaring |
14. |
SMP Negeri 38 Palembang |
Jl. Tanjung Sari No. 1, Kec. Kalidoni |
15. |
SMP Negeri 43 Palembang |
Jl. Gelora No.688, Kec. Ilir Barat II |
16. |
SMP Negeri 47 Palembang |
Jl. Kadir Tkr No.1331, Karang Anyar, Gandus |
17. |
SMP Negeri 52 Palembang |
Jl. Klp. Gading IV, Talang Kelapa |
18. |
SMP Negeri 53 Palembang |
Jl. Sematang Borang, Sako Baru |
19. |
SMP Negeri 54 Palembang |
Jl. Maskarebet Raya, Alang-alang Lebar |
20. |
SMP Negeri 57 Palembang |
Jl. Sersan Sani Lrg. Puncak Harapan II, |
Keterangan: Hasil pemilihan sampel penelitian
Sumber: Data Referensi Sekolah Tahun 2023
Hasil
Wawancara
Wawancara pada penelitian ini terdiri dari 8 butir pertanyaan yang
diajukan lansung kepada 20 (dua puluh) kepala sekolah, 2 (dua) pertanyaan
diantaranya merupakan data responden, yaitu Lama Pengalaman menjadi Kepala
Sekolah (P1) dan Lama Jabatan pada sekolah saat ini (P2), sedangkan 6 (enam)
pertanyaan lainnya merupakan data pendukung mengenai informasi tentang sekolah
selama pandemi COVID-19. Adapun hasil wawancara pada penelitian ini, sebagai
berikut:
[P3] Berapa lama siswa tidak menggunakan ruangan kelas selama masa
pandemi?
Sebanyak 19 (sembilan belas) sekolah atau sebesar 95% dari jumlah sampel
sekolah tidak menggunakan ruangan kelas dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun
selama pandemi COVID-19. Sedangkan satu sekolah lainnya merupakan salah satu
sekolah percontohan pertemuan tatap muka (PTM), sehingga hanya beberapa bulan
tidak menggunakan ruangan kelas atau kurang dari satu tahun.
[P4] Apakah
gedung sekolah yang lama tidak terpakai karena pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap
kerusakan bangunan gedung sekolah?
Seluruh (100%) kepala sekolah menjawab “YA”.
[P5] Apakah
kondisi bangunan gedung sekolah semakin memburuk selama masa pandemi COVID-19?
Seluruh (100%) kepala sekolah menjawab “YA”
Selama pandemi COVID-19, banyak bagian komponen – komponen gedung sekolah
yang awalnya dalam keadaan baik maupun sudah rusak menjadi semakin memburuk.
[P6] Berapa umur
dari masing-masing bangunan gedung sekolah?
Umur dari masing
– masing bangunan gedung sekolah pada umumnya sejak tahun berapa sekolah itu
berdiri (bangunan lama), namun ada sebagian sekolah yang mendapatkan bantuan
dari pemerintah berupa pembangunan gedung/lokal kelas baru. Adapun data umur
bangunan dari masing – masing sekolah dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Umur
Bangunan Gedung Sekolah
Nama
Sekolah |
T1 |
T2 |
Umur
Bangunan |
SMP Negeri 1 Palembang |
Th. 1910 |
Th. 1952 |
71 – 113 Tahun |
SMP Negeri 2 Palembang |
Th. 1950 |
- |
73 Tahun |
SMP Negeri 3 Palembang |
Th. 1952 |
- |
71 Tahun |
SMP Negeri 5 Palembang |
Th. 1978 |
- |
45 Tahun |
SMP Negeri 6 Palembang |
Th. 1960 |
Th. 2012 |
11 - 63 Tahun |
SMP Negeri 7 Palembang |
Th. 1963 |
- |
60 Tahun |
SMP Negeri 9 Palembang |
Th. 1965 |
Th. 2017 |
6 – 58 Tahun |
SMP Negeri 12 Palembang |
Th. 1977 |
- |
46 Tahun |
SMP Negeri 15 Palembang |
Th. 1979 |
- |
44 Tahun |
SMP Negeri 16 Palembang |
Th. 1980 |
Th.1990 |
33 - 43Tahun |
SMP Negeri 30 Palembang |
Th. 1984 |
- |
39 Tahun |
SMP Negeri 31 Palembang |
Th. 1984 |
- |
39 Tahun |
SMP Negeri 35 Palembang |
Th. 1984 |
Th. 2017 |
6
- 39 Tahun |
SMP Negeri 38 Palembang |
Th. 1985 |
Th. 2015 |
8
– 38 Tahun |
SMP Negeri 43 Palembang |
Th. 1986 |
- |
37 Tahun |
SMP Negeri 47 Palembang |
Th. 1991 |
Th. 2013 |
10 – 32 Tahun |
SMP Negeri 52 Palembang |
Th. 1999 |
Th. 2012 |
11 – 24 Tahun |
SMP Negeri 53 Palembang |
Th. 1999 |
- |
24 Tahun |
SMP Negeri 54 Palembang |
Th. 2000 |
- |
23 Tahun |
SMP Negeri 57 Palembang |
Th. 2014 |
- |
9
Tahun |
Keterangan: Tahun
Berdirinya Sekolah (T1), Tahun Pembangunan Gedung Baru (T2)
[P7] Pemeliharaan
dan perawatan apa saja yang pernah dilakukan sebelumnya? Khususnya selama masa
Pandemi COVID-19!
Pemeliharaan dan
perawatan yang pernah dilakukan terhadap bangunan gedung sekolah selama masa
Pandemi COVID-19 bedasarkan hasil wawancara terhadap 20 (dua puluh) kepala
sekolah dirangkum pada Tabel 3.
Tabel 3. Pemeliharaan dan Perawatan
Komponen Gedung Sekolah
Komponen Gedung |
Frekuensi |
P1 (%) |
P2 (%) |
Cat Tembok |
11 |
21,6 |
55 |
Genteng |
2 |
3,9 |
10 |
Atap |
4 |
7,8 |
20 |
Plafond |
11 |
21,6 |
55 |
Bubungan |
1 |
1,97 |
5 |
Lantai |
9 |
17,65 |
45 |
Kusen |
2 |
3,9 |
10 |
Furniture |
6 |
11,8 |
30 |
Lain - lain |
5 |
9,8 |
25 |
Total |
51 |
100 |
100 |
Keterangan:
(P1) Persentase Per 51 bobot items, (P2) Persentase Per 20 Sekolah
[P8] Apakah
pihak sekolah tetap melaksanakan pemeliharaan rutin pada bangunan gedung sekolah
saat pandemi COVID-19
Seluruh (100%)
kepala sekolah menjawab “YA”.
Hasil Pengolahan
Data Kuisioner
Setelah melakukan
wawancara, dilakukan survey lapangan dan pengisian form kuisioner dengan
menilai kondisi bangunan gedung sekolah yang meliputi komponen-komponen
bangunan gedung sekolah khususnya pada ruangan kelas. Terdapat 2 (dua) jenis
lembar tabel kuisioner, yaitu tabel tingkat kerusakan komponen bangunan gedung
sekolah dan faktor pengaruh dari kerusakan. Hasil data kuisioner diolah
menggunakan aplikasi Microsoft Excel, dengan beberapa rumus seperti jumlah skor
total, mean, modus, median, persentase dan ranking. Hasil pengolahan data dari
kuisioner kerusakan komponen gedung sekolah, dirangkum pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil
Pengolahan Data Kuisioner Kerusakan Komponen Gedung Sekolah
Variabel |
Skor Total |
Mean |
Modus |
Median |
Persentase |
Ranking |
|
X1 |
36 |
1,8 |
1 |
2 |
36 |
9 |
|
X2 |
38 |
1,9 |
2 |
2 |
38 |
7 |
|
X3 |
24 |
1,2 |
1 |
1 |
24 |
16 |
|
X4 |
24 |
1,2 |
1 |
1 |
24 |
17 |
|
X5 |
41 |
2,1 |
3 |
2 |
41 |
6 |
|
X6 |
31 |
1,6 |
1 |
1 |
31 |
12 |
|
X7 |
38 |
1,9 |
2 |
2 |
38 |
8 |
|
X8 |
30 |
1,5 |
1 |
1 |
30 |
13 |
|
X9 |
36 |
1,8 |
1 |
2 |
36 |
10 |
|
X10 |
47 |
2,4 |
2 |
2 |
47 |
3 |
|
X11 |
45 |
2,3 |
2 |
2 |
45 |
4 |
|
X12 |
61 |
3,1 |
3 |
3 |
61 |
1 |
|
X13 |
21 |
1,1 |
1 |
1 |
21 |
20 |
|
X14 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
21 |
|
X15 |
59 |
2,9 |
3 |
3 |
59 |
2 |
|
X16 |
26 |
1,3 |
1 |
1 |
26 |
15 |
|
X17 |
29 |
1,45 |
1 |
1 |
29 |
14 |
|
X18 |
42 |
2,1 |
3 |
2 |
42 |
5 |
|
X19 |
24 |
1,2 |
1 |
1 |
24 |
18 |
|
X20 |
36 |
1,8 |
1 |
2 |
36 |
11 |
|
X21 |
24 |
1,2 |
1 |
1 |
24 |
19 |
|
X22 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
22 |
|
X23 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
23 |
|
X24 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
24 |
|
X25 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
25 |
Sumber:
Hasil Pengolahan Data Kuisioner
Bedasarkan hasil
pengolahan data yang telah dirangkum pada Tabel 4., dapat disimpulkan bahwa 3
variabel yang memiliki skor total terbesar atau berada dalam peringkat 3
teratas secara berurutan adalah variabel X12, X15, dan X10 dengan keterangan
variabel yang merupakan bagian komponen gedung yang mengalami kerusakan yaitu
pada Cat Plafond (X12), Cat Dinding (X15) dan Penutup Plafond (X10). Dengan rata – rata (mean) tingkat kerusakan
masing – masing komponen, antara lain Cat Plafond (X12) memiliki nilai mean 3.1
yang berarti Rusak Sedang(RS), Cat Dinding (X15) memiliki nilai mean 2.9 yang
berarti Rusak Sedang (RS), dan Penutup Plafond (X10) memiliki nilai mean 2.4
yang berarti Rusak Ringan (RR).
Pada hasil
wawancara P7 dan P8, rata – rata bahkan sebagian besar sekolah/kepala sekolah
tetap melakukan pemeliharaan dan perbaikan selama pandemi COVID-19, khususnya
pada bagian cat tembok dan plafond. Namun, hasil penelitian juga menunjukan
bahwa kerusakan tertinggi/terbanyak terjadi pada bagian cat plafond, cat
dinding dan penutup plafond itu sendiri. Hal ini menunjukan bahwa kerusakan –
kerusakan tersebut dapat disimpulkan terjadi selama pandemi COVID-19 itu pula,
karena penelitian atau pengambilan data dilakukan pasca masa pandemi COVID-19.
Adapun faktor pengaruh kerusakan komponen gedung tersebut dapat dilihat pada
Tabel 6, sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Pengolahan Data
Kuisioner Faktor Pengaruh terhadap Kerusakan
Skor Total |
Mean |
Modus |
Median |
Persentase |
Ranking |
|
X26 |
50 |
2,5 |
3 |
2,5 |
50 |
4 |
X27 |
40 |
2 |
2 |
2 |
40 |
6 |
X28 |
37 |
1,9 |
2 |
2 |
37 |
8 |
X29 |
54 |
2,7 |
3 |
3 |
54 |
2 |
X30 |
53 |
2,7 |
3 |
3 |
53 |
3 |
X31 |
57 |
2,9 |
3 |
3 |
57 |
1 |
X32 |
44 |
2,2 |
1 |
2 |
44 |
5 |
X33 |
38 |
1,9 |
2 |
2 |
38 |
7 |
X34 |
28 |
1,4 |
1 |
1 |
28 |
10 |
X35 |
22 |
1,1 |
1 |
1 |
22 |
13 |
X36 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
14 |
X37 |
28 |
1,4 |
1 |
1 |
28 |
11 |
X38 |
29 |
1,5 |
1 |
1 |
29 |
9 |
X39 |
24 |
1,2 |
1 |
1 |
24 |
12 |
X40 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
15 |
X41 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
16 |
X42 |
20 |
1 |
1 |
1 |
20 |
17 |
Sumber:
Hasil Pengolahan Data Kuisioner
Bedasarkan hasil
pengolahan data yang telah dirangkum pada Tabel 5., dapat disimpulkan bahwa 3
variabel yang memiliki skor total terbesar atau berada dalam peringkat 3
teratas secara berurutan adalah variabel X31, X29, dan X30 dengan keterangan
variabel yang merupakan faktor pengaruh kerusakan yaitu rembesan/kebocoran pada
plafond faktor air hujan (X31), kerusakan pada cat dinding karena faktor suhu
(X29), dan rembesan/kebocoran atap faktor air hujan (X30).
Uji Validitas dan Reabilitas
Pengujian validitas dan reabilitas terhadap kuisioner pada penelitian ini
diproses menggunakan software IBM SPSS Statistic 25.
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan cara menginput data hasil kuisioner
ke dalam software IBM SPSS Statistic bedasarkan 42 item variabel
dengan jumlah responden 20 orang, untuk mengetahui validitas/kecermatan angket kuisioner dengan membandingkan
nilai rHitung dengan rTabel. Hasil output rHitung dari SPSS yang telah disalin
dan dibandingkan dengan rTabel terhadap jumlah responden 20 orang yaitu 0,378. Bila nilai rHitung
> rTabel maka item dinyatakan valid,
namun bila nilai rHitung < rTabel maka item dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil
Uji Validitas
rHitung |
rTabel |
Keterangan |
|
X1 |
0,699 |
0,3783 |
Valid |
X2 |
0,621 |
0,3783 |
Valid |
X3 |
0,428 |
0,3783 |
Valid |
X4 |
0,542 |
0,3783 |
Valid |
X5 |
0,744 |
0,3783 |
Valid |
X6 |
0,539 |
0,3783 |
Valid |
X7 |
0,558 |
0,3783 |
Valid |
X8 |
0,317 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X9 |
0,687 |
0,3783 |
Valid |
X10 |
0,654 |
0,3783 |
Valid |
X11 |
0,542 |
0,3783 |
Valid |
X12 |
0,768 |
0,3783 |
Valid |
X13 |
0,214 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X14 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X15 |
0,499 |
0,3783 |
Valid |
X16 |
0,356 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X17 |
0,746 |
0,3783 |
Valid |
X18 |
0,39 |
0,3783 |
Valid |
X19 |
0,137 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X20 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X21 |
0,403 |
0,3783 |
Valid |
X22 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X23 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X24 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X25 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X26 |
0,091 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X27 |
0,63 |
0,3783 |
Valid |
X28 |
0,399 |
0,3783 |
Valid |
X29 |
0,625 |
0,3783 |
Valid |
X30 |
0,643 |
0,3783 |
Valid |
X31 |
0,508 |
0,3783 |
Valid |
X32 |
0,481 |
0,3783 |
Valid |
X33 |
0,241 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X34 |
0,27 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X35 |
0,262 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X36 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X37 |
0,606 |
0,3783 |
Valid |
X38 |
0,717 |
0,3783 |
Valid |
X39 |
0,289 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X40 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X41 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
X42 |
0 |
0,3783 |
Tidak Valid |
Sumber: Hasil Pengolahan Data IBM SPSS Statistic 25
Bedasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa terdapat 23 item yang
valid dan 19 item yang tidak valid. Pada dasarnya, item-item yang
tidak valid merupakan variabel yang memiliki nilai/skor yang kecil/rendah (skor
1 = tidak rusak) atau pada item yang nilai nya konstan dan berada di
tengah (memiliki skor 3) dalam kondisi normal/sedang. Pada tinjauan pustaka, item
yang tidak valid dapat dihilangkan/dibuang, namun juga boleh untuk tetap
ditampilkan pada hasil dengan dibuat keterangan bahwa item tersebut
tidak valid. Karena angket/form pada penelitian ini merupakan penilaian
oleh penulis sendiri jadi penentuan tingkat kerusakannya seimbang dan sama
bedasarkan kondisi kenyataan pada lapangan dan akan menghasilkan hasil yang
sama pula apabila dilakukan penelitian ulang.
Uji Reabilitas
Setelah melakukan uji validitas, maka dilanjutkan dengan uji reabilitas
pada data yang sama menggunakan software IBM SPSS Statistic 25. Hasil
uji reabilitas data penelitian dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Hasil Uji Reabilitas
Item-Total Statistics |
|
||||
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total Correlation |
Cronbach's Alpha if Item Deleted |
|
X1 |
68.00 |
91.474 |
.654 |
.850 |
|
X2 |
67.90 |
94.937 |
.580 |
.853 |
|
X3 |
68.60 |
99.200 |
.394 |
.858 |
|
X4 |
68.60 |
98.253 |
.512 |
.856 |
|
X5 |
67.75 |
90.829 |
.704 |
.848 |
|
X6 |
68.25 |
95.566 |
.488 |
.855 |
|
X7 |
67.90 |
94.305 |
.501 |
.854 |
|
X8 |
68.30 |
98.642 |
.254 |
.860 |
|
X9 |
68.00 |
91.684 |
.640 |
.850 |
|
X10 |
67.45 |
94.155 |
.613 |
.852 |
|
X11 |
67.55 |
93.418 |
.474 |
.855 |
|
X12 |
66.75 |
102.092 |
.011 |
.865 |
|
X13 |
68.75 |
101.671 |
.193 |
.861 |
|
X14 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X15 |
66.85 |
99.292 |
.243 |
.860 |
|
X16 |
68.50 |
99.421 |
.314 |
.859 |
|
X17 |
68.35 |
93.818 |
.717 |
.851 |
|
X18 |
67.70 |
96.221 |
.309 |
.860 |
|
X19 |
68.60 |
101.411 |
.086 |
.863 |
|
X20 |
68.00 |
95.895 |
.368 |
.858 |
|
X21 |
68.60 |
99.411 |
.368 |
.858 |
|
X22 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X23 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X24 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X25 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X26 |
67.30 |
104.326 |
-.157 |
.869 |
|
X27 |
67.80 |
93.853 |
.584 |
.852 |
|
X28 |
67.95 |
96.682 |
.328 |
.859 |
|
X29 |
67.10 |
98.305 |
.258 |
.860 |
|
X30 |
67.15 |
92.661 |
.592 |
.852 |
|
X31 |
66.95 |
94.892 |
.444 |
.856 |
|
X32 |
67.60 |
92.358 |
.383 |
.860 |
|
X33 |
67.90 |
99.147 |
.160 |
.864 |
|
X34 |
68.40 |
99.200 |
.188 |
.862 |
|
X35 |
68.70 |
104.326 |
-.291 |
.865 |
|
X36 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X37 |
68.40 |
96.674 |
.573 |
.854 |
|
X38 |
68.35 |
92.134 |
.678 |
.850 |
|
X39 |
68.60 |
100.358 |
.251 |
.860 |
|
X40 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X41 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
X42 |
68.80 |
102.589 |
.000 |
.862 |
|
Sumber: Hasil Pengolahan
Data IBM SPSS Statistic 25
Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Reabilitas
Case
Processing Summary |
|||
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
20 |
100.0 |
Excludeda |
0 |
.0 |
|
Total |
20 |
100.0 |
|
|
Tabel 9. Statistik Reabilitas
Reliability Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N
of Items |
.861 |
42 |
Bedasarkan hasil pengolahan data mengunakan aplikasi IBM SPSS
Statistic 25 pada Tabel 9. Didapatkan nilai Cronbach’s Alpha 0,861
> 0,60 yang berarti semua item pertanyaan dalam kuesioner dapat
diandalkan (reliable) atau memiliki reabilitas yang tinggi/sangat baik.
Pembahasan
Bedasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa penyebab kerusakan gedung sekolah saat
pandemi COVID-19 yaitu rembesan/kebocoran pada plafond faktor air hujan (X31),
kerusakan pada cat dinding karena faktor suhu (X29), dan rembesan atau kebocoran
atap faktor air hujan (X30).
Bagian komponen
gedung yang mengalami kerusakan yaitu pada Cat Plafond (X12), Cat Dinding (X15)
dan Penutup Plafond (X10). Dengan rata –
rata (mean) tingkat kerusakan masing – masing komponen, antara lain Cat Plafond
(X12) memiliki nilai mean 3.1 yang berarti Rusak Sedang(RS), Cat Dinding (X15)
memiliki nilai mean 2.9 yang berarti Rusak Sedang (RS), dan Penutup Plafond
(X10) memiliki nilai mean 2.4 yang berarti Rusak Ringan (RR).
Seluruh pihak
sekolah seperti kepala sekolah, guru, murid, dan lainnya hendaknya melakukan
pemeliharaan rutin pada tiap komponen bangunan gedung sekolah, baik itu
pemeliharaan rutin harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan agar dapat
menghindari terjadinya kerusakan apabila terjadi tragedi yang serupa dengan
pandemi COVID-19. Sesuai dengan Polem (2024) dana yang diperoleh pihak sekolah
selama ataupun setelah pandemi sebaiknya dialokasikan atau diprioritaskan pada
pemeliharaan atau perbaikan komponen bangunan gedung sekolah yang mengalami
kerusakan selama pandemi.
Kesimpulan
Penyebab utama
kerusakan gedung sekolah selama pandemi COVID-19 adalah rembesan atau kebocoran
pada plafond akibat air hujan, kerusakan cat dinding karena suhu, dan rembesan
atau kebocoran atap juga akibat air hujan. Komponen bangunan yang paling banyak
mengalami kerusakan adalah cat plafond, cat dinding, dan penutup plafond.
Tingkat kerusakan pada ketiga komponen tersebut berkisar dari rusak ringan
hingga rusak sedang. Untuk mencegah kerusakan serupa di masa depan, seluruh
pihak sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, dan murid, disarankan untuk
melakukan pemeliharaan rutin pada setiap komponen gedung, baik secara harian,
mingguan, bulanan, maupun tahunan. Dana yang diperoleh sekolah selama dan
setelah pandemi sebaiknya dialokasikan atau diprioritaskan untuk pemeliharaan
atau perbaikan komponen bangunan yang mengalami kerusakan selama pandemi, demi
menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar yang optimal.
BIBLIOGRAFI
Aprianto, A., Kurniawan, F., &
Tjendani, H. T. (2020). Pengembangan Standar Operasional Prosedur Pada
Proses Manajemen Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan High Rise Building (Studi
Kasus Gedung Mixed Use Praxis Surabaya). Untag 1945 Surabaya.
Aresande,
R. F. (2013). Manajemen Perawatan dan Perbaikan Bangunan Gedung Utama Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru Provinsi Riau. Bandung.
Ariyanto,
A. S. (2020). Analisis Jenis Kerusakan Pada Bangunan Gedung Bertingkat (Studi
Kasus pada Gedung Apartemen dan Hotel Candiland Semarang). Bangun Rekaprima,
6(1), 45–57.
Chima,
O. A., Ifeanyichukwu, N. E., Callista, O. U., & Okwudili, O. E. (2021).
Current issues associated with public building maintenance in south-east
Nigeria. International Journal of Innovative Science, Engineering &
Technology, 8(2), 214–225.
Ghozali,
I. (2016). Aplikasi Analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23 (Edisi 8).
Cetakan Ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 96.
Kempa,
M. (2018). Analisis tingkat kerusakan bangunan gedung sekolah menengah pertama
(SMP) di Maluku. ALE Proceeding, 1, 198–203.
Mahfud,
M. (2015). Manajemen Pemeliharaan Bangunan Gedung Sekolah (Studi Kasus Gedung
SLTA di Balikpapan). Jurnal Sains Terapan, 1(1), 7–18.
Polem,
M., & Cahya, A. D. (2024). Kajian Teoritis terkait Kebijakan Pembiayaan
Pendidikan pada Sekolah Dasar dan Menengah di Indonesia. Action Research
Journal, 1(1), 55–72.
Ramadhan,
E. (2022). Kajian Model Pemikiran Dan Proses Desain Inkremental Pada Pondok
Pesantren Studi Kasus Pondok Pesantren Pancasila Kota Bengkulu.
Riana,
A., & Trikomara, I. R. (2012). Analisa Tingkat Kerusakan Dan Estimasi
Biaya Perbaikan Bangunan Gedung Sekolah (Studi Kasus SDN 006 Jalan Cempedak,
SDN 021/022 Jalan Mujair Raya dan SDN 013 Jalan Bambu Kuning Pekanbaru).
Rifa’i,
I., Irwansyah, F. S., Sholihah, M., & Yuliawati, A. (2020). Dampak dan
pencegahan wabah Covid-19: Perspektif sains dan Islam. Jurnal Lembaga
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M).
Rohmat,
A. (2020). Analisis Kerusakan Struktur dan Arsitektur Pada Bangunan Gedung
(Studi Kasus: Gedung F Universitas Muhammadiyah Sukabumi). Jurnal Student
Teknik Sipil, 2(2), 134–140.
Sugiyono.
(2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta.
Wardhana,
A., & Pontan, D. (2022). Identifikasi Penyebab Rusaknya Bangunan Gedung
Sekolah Dasar di Kabupaten Bekasi Selama Pandemi. Prosiding Seminar
Intelektual Muda, 3(2), 76–81.
Widianto,
B., Alwi, A., & Rustamaji, R. M. (2015). Kajian Ketentuan Pembuatan Pedoman
Pengoperasian, Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung. Jurnal Teknik
Sipil, 15(2), 392–400.
Copyright holder: Putri
Yusella, Heni Fitriani, Doedoeng Z. Arifin, Mona F. Toyfur (2024) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |