Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 09, September 2022��

 

PENILAIAN TASK TECHNOLOGY FIT TERHADAP AKTIFITAS PELAYANAN MELALUI PEMANFAATAN APLIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. TAJUDDIN CHALID KOTA MAKASSAR

 

Muhammad Thabran Talib�*, Syamsuddin�, Niska Salsiani Sinta�, Sri Wahyuni4

1*,2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang, Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Indonesia

3,4 Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politeknik Bau-Bau, Indonesia

Email: 1*[email protected], 2[email protected], 3[email protected], 4[email protected] �

 

Abstrak

Pemanfaatan Aplikasi dalam aktifitas pelayanan pasien sangat penting dan dibutuhkan dalam era industri Kesehatan melalui pengembangan Tehnologi Informasi Kesehatan sehingga minat tenaga Profesional Pemberi Asuhan sangat tinggi terhadap pemanfaatan Aplikasi (Utilisation). Tujuan mengetahui penilaian Task Technology Fit terhadap aktifitas pelayanan melului pemanfaatan aplikasi. Metode rancangan penelitian kuantitatif dengan populasi tenaga professional pemberi asuhan sebanyak 256, pengumpulan data dengan kuisioner dan observasi pemanfaatan aplikasi, analisis dengan uji validitas dan realibilitas melalui aplikasi dan penyajian data dalam bentuk distribusi tabel sehingga mempermudah dalam membuat kesimpulan. Hasil ada 6 (enam) penilaian: 1) Penilaian unsur Task, 2) Penilaian unsur Technology, 3) Penilaian unsur Fit, 4) Utilization dengan Ability Impact. 5) Task Technology Fit dengan Utilization, 6) Task Technology Fit dengan Ability Impact. Luaran yang dicapai Penilaian Task Element, Technology Element, Fit Element mendapatkan penilaian signifikan pada variasi keterampilan, tugas, otonomi, umpan balik pekerjaan dengan penggunaan aplikasi jaringan komputer secara visual, aural, read/write dan kinesthetic. Penilaian Task Technologi Fit terhadap aktifitas pelayanan dalam pemanfaatan aplikasi memiliki persepsi ketergantungan dengan mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Task Technology Fit bernilai positif terhadap pemanfaatan aplikasi. Pemanfaatan aplikasi memediasi Penilaian Task Technology Fit terhadap aktifitas pelayanan. Juga unsur tenaga bernilai terhadap Task Technology Fit dalam meningkatkan aktifitas pelayanan. Kesimpulan unsur Task, Technology, Fit, Utilization. Ability Impact memberikan penigkatan pengetahuan, keterampilan dan strategi pelayanan dengan baik yang mampu memberikan kemudahan menerima informasi Saran penelitian selanjutnya penilaian Task Technology Fit diperluas menjadi studi perbandingan pada semua bagian dan unit pelayanan di rumah sakit.

 

Kata Kunci: Aktifitas, Aplikasi, Pemanfaatan

 

Abstract

The use of applications in patient care activities is very important and needed in the era of the health industry through the development of health information technology so that the interest of professional care providers is very high in the use of applications (utilisation). The aim is to find out the Task Technology Fit assessment of service activities through the use of applications. Quantitative research design method with a population of 256 professional care providers, data collection using questionnaires and observing the use of applications, analysis using validity and reliability tests through applications and presenting data in the form of table distribution, making it easier to draw conclusions. The results are 6 (six) assessments: 1) Task element assessment, 2) Technology element assessment, 3) Fit element assessment, 4) Utilization with Ability Impact. 5) Task Technology Fit with Utilization, 6) Task Technology Fit with Ability Impact. The outcomes achieved in the Task Element, Technology Element, Fit Element assessment received significant assessments on variations in skills, tasks, autonomy, work feedback using visual, aurally, read/write and kinesthetic computer network applications. The Task Technology Fit assessment of service activities in the use of applications has a perception of dependence on knowing and carrying out the work. The results of this research prove that Task Technology Fit has a positive value on application utilization. Utilization of applications mediates the Task Technology Fit Assessment of service activities. Also the energy element is valuable for Task Technology Fit in improving service activities. Conclusion on the elements of Task, Technology, Fit, Utilization. Ability Impact provides increased knowledge, skills and service strategies that are able to make it easier to receive information. Suggestions for further research, the Task Technology Fit assessment is expanded into a comparative study of all departments and service units in the hospital.

 

Keywords: Activities, Applications, Utilization

 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi saat ini bergerak dengan sangat pesat. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi. Penggunaan aplikasi dirasakan sangat bermanfaat bagi pelayanan kesehatan. Misalnya, pada perumahsakitan yang sudah go public menggunakan aplikasi sebagai media untuk melaporkan kondisi pelayanan mereka sehingga dapat menarik maupun mempertahankan kualitas yang ada, sedangkan pada bagian pelayanan Kesehatan tenaga kesehatan dapat menggunakan media aplikasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien (Alamsyah, 2017). Dalam satu pernyataan menjelaskan bahwa ketertarikan terhadap inovasi dari teknologi komputer membuat teknologi ini lebih cepat diterima oleh para penggunanya, keunggulan aplikasi yang dirasakan oleh individu seperti mendapatkan keuntungan yang relatif besar, pengguna dapat langsung melihat dan memilih sesuai kebutuhan dan keinginan, adanya kesesuaian terhadap teknologi tersebut serta mudah digunakan. Pelayanan Kesehatan perumah sakitan juga mulai berpindah ke teknologi perangkat lunak sehingga dapat memajukan para penerima pelayanan dengan berbagai aplikasi yang bisa langsung diakses melalui jaringan computer (Budiyati, 2010).

Minat Tenaga Profesional Pemberi Asuhan sangat tinggi terhadap pemanfaatan aplikasi karena didasari kepada fasilitas yang diberikan oleh jaringan komputer yang begitu besar, mulai dari penggunaan media tehnologi, hingga fasilitas aplikasi yang bisa memberikan akses informasi tanpa batas terhadap penggunanya. Penggunaan perangkat aplikasi memberikan tawaran informasi terhadap penggunanya terutama Tenaga Profesional Kesehatan, tidak dipungkiri juga dimanfaatkan untuk mengakses berbagai hal yang menunjang kegiatan Pelayanan. Tetapi (Sudibyo L, 2011) menyatakan bahwa dalam dunia pelayanan kesehatan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa memiliki dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi, dunia pelayanan kesehatan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Dimana sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan akses pelayanan, berbagai perangkat jaringan ada untuk memfasilitasi pelayaanan kesehatan.

Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat, telah mendorong aktivitas pelayanan menyediakan banyak pilihan sistem pelaporan pelayanan yang membantu pekerjaannya menjadi lebih efektif dan efesien dengan fasilitas aplikasi yang memudahkan untuk mengolah informasi pelayanan yang sangat cepat. Berbagai perangkat lunak aplikasi dalam skala partial saat ini diantaranya MS. Excel, Accounting, Seventsoft, dan lain-lain. Penggunaan software ini dapat mempercepat serta memberikan olah data yang lebih akurat daripada secara manual dan seluruh kejadian dapat ditelusur dengan lebih mudah. Pengguna software ini tidak hanya digunakan oleh Rumah Sakit untuk penyusunan laporan pelayanan, namun juga digunakan oleh para tenaga kesehatan khususnya dokter dan perawat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dalam pembuatan laporan pelayanan dan sebagai bentuk persiapan pelayanan lainnya (Hakam, 2018).

Hubungan antara Tugas, Teknologi dan Tenaga tentu saja tidak akan langsung menghasilkan keberhasilan yang optimal jika seorang tenaga tidak mempunyai keyakinan akan manfaat atas penggunaan teknologi itu sendiri. Seseorang akan menggunakan teknologi jika merasakan ada manfaat positif yang didapat dari penggunaan teknologi tersebut (Brown,S.A., V.Venkatesh, 2015) Semakin sesuai tugas dan teknologi maka tingkat kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi informasi akan semakin tinggi. Kesesuaian tugas pada teknologi dapat mendorong para tenaga Profesional Pemberi Asuhan untuk memanfaatkan (utilize) teknologi jaringan komputer secara optimal dalam melakukan tugas-tugasnya. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tajuddin Chalid memiliki Tenaga Kesehatan yang cukup tanggap dengan teknologi baru yang beredar, dilihat dari jumlah komputer dan jaringan terbaru yang cukup tinggi dalam pemakaian pelayanan pasien setiap saat. Penggunaan jaringan komputer ini akan lebih bermanfaat apabila dapat digunakan dengan bijaksana dilihat dari penggunaan tergantung manfaatnya seperti penggunaan dalam kualitas pelayanan kesehatan. Intensitas tenaga kesehatan dalam menggunakan jaringan komputer cukup tinggi. Namun, apakah pemanfaatan teknologi ini sudah sesuai dengan aktifitas dan tugas mereka sebagai tenaga kesehatan masih belum mampu meningkatkan pelayanan.

Meskipun telah beberapa kali dilakukan penelitian dan pengujian berkaitan dengan topik penelitian ini, namun hasil yang diperoleh dari masing-masing penelitian belum konsisten. Maka penelitian ini menjadi menarik untuk dikaji kembali dengan konsep pengaruh unsur tugas, teknologi dan tenaga terhadap Task Technology Fit, pemanfaatan jaringan komputer dan keberhasilan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Tajuddin Chalid Kota Makassar. Rumah Sakit Umum Pusat ini adalah salah satu organisasi atau institusi publik yang cukup matang dengan berbagai bentuk kegiatan dan usaha dalam bidang pelayanan Kesehatan, pendidikan, perencanaan, riset dan pengabdian masyarakat serta berkedudukan di Kota Makassar. Oleh karena itu, Keberhasilan tenaga Kesehatan para Profesional Pemberi Asuhan butuh memberikan kajian pengembangan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian tugas, teknologi dan tenaga serta pemanfaatan jaringan komputer dalam keberhasilan dalam pelayanan Kesehatan pasien. Rumusan masalah penelitian, Bagaimana Penilaian Task Technologi Fit terhadap aktifitas pelayanan melalui pemanfaatan aplikasi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tajuddin Chalid Makassar. Tujuan Khusus penelitian, Diketahuinya Task Element terhadap Task Technology Fit, Diketahuinya Technology Element terhadap Task Technology Fit, Diketahuinya Fit Element terhadap Task Technology Fit, Diketahuinya Utilization terhadap Ability Impact, Diketahuinya Task Technology Fit terhadap Utilization, Diketahuinya Task Technology Fit terhadap Ability Impact.

 

Metode Penelitian

Metode penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan sumber data primer. Obyek Penelitian, adalah Tenaga Profesional Pemberi Asuhan adalah Dokter dan Perawat sebagai bentuk kemampuan tenaga dengan menggunakan aplikasi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tajuddin Chalid Kota Makassar. Populasi penelitian seluruh Tenaga Kesehatan Profesional Pemberi Asuhan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tajuddin Chlaid Kota Makassar, dengan pemilihan sampel metode Slovin, dengan rumus: N/{1+N(e)2}; dan penjelasan N=populasi, e= error; diperoleh jumlah sampel= 255/{1+255(0,05)2}=255/1,63 =156 responden. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel, Konstruksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah unsur tugas, unsur teknologi, unsur tenaga, Task Technology Fit, Penggunaan Aplikasi, Keberhasilan Tenaga. Pengukuran tiap-tiap konstruk menggunakan skala likert yang mempunyai arti sebagai berikut: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Penilaian Unsur pada 1) Tugas (TASK), 2) Teknologi (TECH), 3) Tenaga (FIT), 4) Task-Technology Fit (TTF), 5) Pemanfaatan Aplikasi (UTIL), 6) Aktifitas Pelayanan (ABILITY) yang sesuai arah penilaian terdiri dari: (a) validitas dan (b) reliabilitas. Validitas digunakan uji statistik dengan nilai kemaknaan 0,05.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Penilaian Task Element terhadap Task Technologi Fit.

Penilaian tertinggi sebanyak 68 orang (72,3%) setuju dan sebanyak 44 orang (28,2%) sangat setuju dalam penilaian Task Technology Fit dengan nilai Probalitas (p)= 0,000. Penilaian yang diajukan dalam penelitian ini adalah Unsur Tugas bernilai signifikan terhadap task teknologi fit. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi unsur tugas maka semakin tinggi pula task teknologi fit yang digunakan. Unsur tugas (task element) adalah salah satu faktor yang didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh tenaga untuk merubah input menjadi output. Bila pengguna terlibat dalam tugas yang mandiri dalam pekerjaannya dengan menggunakan teknologi informasi, maka pengguna akan melakukan penilaian saat menggunakan teknologi informasi terhadap kesesuaian teknologi terhadap tugas (Task Technology Fit) sehari-hari dan kesesuaian yang baik antara unsur tugas dan teknologi informasi akan berdampak positif pada tingkat Task Technology Fit (D'Ambra et al., 2013), (Oliveira et al., 2014) dan (Ahmed at el., 2017). Pada akhirnya pengguna akan membuat lebih banyak tuntutan dan lebih mengetahui kekurangan dari sistem informasi yang digunakan untuk disesuaikan terhadap tugas sehari-hari. Suatu tugas (Task) didefinisikan secara luas sebagai tindakan yang dilakukan oleh tenaga untuk merubah masukan menjadi keluaran. Suatu tugas yang berhubungan dengan perilaku dapat didefinisikan oleh Jogiyanto (2008) �sebagai kebutuhan aktifitas untuk menyelesaikan suatu tujuan yang sudah ditentukan, lewat beberapa proses, menggunakan informasi yang diberikan�. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian pada kesesuaian teknologi terhadap tugas (Task Technology Fit) oleh Goodhue & Thompshon (1995).

B.   Penilaian Teknologi Element terhadap Task Technologi Fit.

Penilaian tertinggi sebanyak 74 orang (78,7%) setuju dan sebanyak 38 orang (64,4%) sangat setuju dalam penilaian Task Technology Fit dengan nilai Probalitas (p)= 0,000. Penilaian yang diajukan dalam penelitian ini adalah Unsur Teknologi bernilai signifikan terhadap Task Teknologi Fit. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi Unsur Teknologi pada suatu pelayanan, maka semakin tinggi pula Task Teknologi Fit yang dimiliki pada tenaga tersebut. Unsur teknologi (Technology Element) adalah alat (perangkat keras, perangkat lunak dan data) yang digunakan oleh tenaga dalam membantu menyelesaikan tugas, atribut teknologi ini bisa bernilai pada penggunaan dan persepsi pengguna terhadap teknologi. (Goodhue dan Thompshon, 1995). Unsur teknologi merupakan dasar dalam melaksanakan evaluasi dari penggunaan teknologi informasi yang akan memberikan penilaian terhadap Task Technology Fit. Goodhue dan Thompson (1995) menyatakan Kesesuaian Teknologi adalah salah satu model dimana teknologi membantu tenaga dalam pelaksanaan tugas jabatan. Secara lebih spesifik, tugas, teknologi dan tenaga merupakan penyesuaian antara kebutuhan akan tugas-tugas, kemampuan tenaga dan fungsi teknologi. Task Technology Fit didasarkan pada gagasan bahwa ketika unsur tugas dan unsur teknologi informasi terintegrasi dengan baik, maka penggunaan sistem dan kinerja pengguna akan meningkat. Hal ini makin menegaskan bahwa Task Technology Fit penilaian oleh unsur tugas dan kepraktisan teknologi untuk membantu tenaga dalam penyelesaian tugas sebagai Profrsional Pemberi Asuhan. Sehingga peneliti mengusulkan bahwa unsur teknologi memiliki hubungan signifikan dengan Task Technology Fit. Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Goodhue & Thompson (1995) membuktikan bahwa unsur teknologi merupakan faktor yang memiliki Penilaian signifikan terhadap Task Technology Fit. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa unsur teknologi merupakan faktor yang Penilaian Task Technology Fit (D'Ambra at el., 2013).

C.  Penilaian Fit Element terhadap Task Technologi Fit.

Penilaian tertinggi sebanyak 83 orang (53,2%) setuju dan sebanyak 39 orang (25,0%) sangat setuju dalam penilaian Task Technology Fit dengan nilai Probalitas (p)= 0,000. Penilaian yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa unsur tenaga bernilai signifikan terhadap Task Technology Fit. Semakin tinggi unsur tenaga yang memiliki peran sebagai Profrsional Pemberi Asuhan, maka semakin tinggi pula Task Technology Fit yang akan dicapai. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa unsur tenaga bersignifikan terhadap Task Technology Fit. Peran tenaga dalam penggunaan Teknologi Informasi (TI) memainkan bagian yang penting dalam memperkuat TI dan penggunaannya. Unsur tenaga pengguna TI berbeda satu dengan yang lainya, tergantung kepada cara aktifitas dan pemilihan cara aktifitas yang sesuai dari tenaga tersebut yaitu Visual, Aural, Readwrite, Kinesthetic. Dari hasil analisis tersebut, terdapat beberapa alasan unsur tenaga bernilai terhadap Task Teknologi Fit antara lain disebabkan oleh mampuannya setiap tenaga dalam memiliki kemampuan penguasaan cara aktifitas (1) Visual mengacu kepada penggunaan sumber visual. Tenaga Kesehatan dengan kemampuan ini dapat memberikan pelayanan dengan baik apabila fasilitas yang disiapkan dalam bentuk visual seperti diagram, dan foto dan mereka lebih tertarik melihat orang yang melakukan aktifitas; (2) Aural/Auditory Cara aktifitas lewat pendengaran, Tenaga dengan dengan gaya lebih memilih untuk mendengar dan berbicara sebelum membaca atau menulis. Mereka perlu berbicara tentang situasi dan ide dengan yang lain dan mereka lebih tertarik dengan aktifitas dengan sering melakukan komunikasi cara mendengar cerita dari orang lain untuk menambah pengetahuannya, (3) Readwrite Merupakan gaya aktifitas visual verbal. Tenaga dengan kemampuan ini, dapat aktifitas dengan baik melalui membaca. Pemerolehan hasil aktifitas didapat dari produktif dalam mencatat, banyak menggunakan jurnal untuk menuliskan fakta dan data, (4) Kinesthetic Tenaga dengan gaya aktifitas ini lebih tertarik dengan melakukan sesuatu dengan materi yang diajarkan. Mereka lebih memilih mengalami kejadian tersebut secara langsung di dunia nyata dan untuk pelayanan secara umum. Sarana pendukung dalam pemanfaatan teknologi akan memberikan hasil yang bervariasi berdasarkan Task Technology Fit yang dicapai serta Penilaian oleh cara aktifitas Tenaga. Hasil ini mendukung penelitian Bahadjai et al. (2015) yang menemukan bahwa Penilaian Tenaga penilaian terhadap Task Technology Fit. Penjelasan (Bahadjai et al. (2015) bahwa Hal ini bisa saja penilaiani oleh adanya pengetahuan serta strategi pelayanan tentang pembagian pola aktifitas dengan baik yang mampu memberikan kemudahan dalam memberi dan menerima informasi, sehingga memberikan hasil yang maksimal dalam kesesuaian tugas dan teknologi yang memungkinkan untuk pemanfaatan aplikasi dalam proses pelayanan kesehatan pasien.

D.  Penilaian Task Teknologi Fit Terhadap Utilization.

Penialian tertinggi sebanyak 75 orang (78,9%) setuju dan sebanyak 40 orang (70,2%) sangat setuju dalam penilaian Task Technology Fit dengan nilai Probalitas (p)= 0,000. Penilaian yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa Task teknologi fit bernilai signifikan terhadap pemanfaatan Aplikasi Dengan kata lain bahwa semakin tinggi Task teknologi fit maka akan semakin tinggi pemanfaatan aplikasi yang dilakukan Tenaga. Penilaian menunjukkan bahwa variabel teknologi fit bernilai signifikan terhadap pemanfaatan Aplikasi. Task-technology fit merupakan hubungan antara tugas, tenaga, fungsi dari teknologi informasi dan keuntungan yang didapatkan dari menggunakan teknologi informasi (D'Ambra et al., 2013). Semakin baik kesesuaian antara tugas dan teknologi akan menghasilkan niat untuk menggunakan. Yen et al (2010), Goodhue dan Thompson (1995) berpendapat bahwa teknologi yang canggih selalu dapat meningkatkan produktivitas dan teknologi informasi harus memiliki kesesuaian dengan tenaga dalam membantu menyelesaikan tugas. Dengan kata lain, meskipun teknologi dapat dianggap sebagai sesuatu yang maju atau canggih, namun jika tidak sesuai persyaratan tugas pengguna maka mereka mungkin tidak menggunakannya. Aplikasi merupakan perangkat keras seperti komputer. Aplikasi diklasifikasikan sebagai high aplication yang dilengkapi dengan kemampuan computing. Dengan kemampuan computing tersebut, Aplikasi memiliki kemampuan yang tak bisa dibandingkan dengan aplikasi umum. Aplikasi kini menjadi suatu alat yang tak lepas dari pelayanan kesehatan. Penilaian Task Teknologi Fit terhadap pemanfaatan Aplikasi, didasari pada keyakinan pengguna terkait keuntungan pengunaannya. Dengan task teknologi fit, pengguna menjadi yakin terhadap manfaat dan kegunaan suatu teknologi, sehingga hal itu akan memicu pengguna untuk memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Pemanfaat teknologi yang tepat guna dalam penyelesaian tanggungjawab, mampu menjadikan teknologi sebagai faktor pendukung dalam aktifitas. Penelitian Goodhue & Thomphson, (1995) mengemukakan bahwa kesesuaian teknologi pada tugas (Task Technology Fit) bernilai terhadap pemanfaatan (utilization) teknologi informasi. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang juga menunjukkan bahwa Task Technology Fit) merupakan faktor yang Penilaian pemanfaatan aplikasi (Utilization) teknologi informasi (Sari, 2016)

E.   Penilaian Task Technology Fit Terhadap Ablity Impact.

Penilaian tertinggi sebanyak 76 orang (75,2%) setuju dan sebanyak 34 orang (66,7%) sangat setuju dalam penilaian Task Technology Fit dengan nilai Probalitas (p)= 0,000. Penilaian yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa Pemanfaatan Aplikasi bernilai signifikan terhadap aktifitas pelayanan. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi pemanfaatan Aplikasi, maka akan semakin tinggi aktifitas pelayanan yang dilakukan oleh tenaga Profesional Pemberi Asuhan. Penilaian menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan Aplikasi bernilai signifikan terhadap aktifitas pelayanan. Dalam pemerolehan hasil kerja sarana dalam mendukung hasil atau Aktifitas Pelayanan (Ablity Impact) salah satunya Aplikasi sebagai sarana pendukung keberhasilan tenaga Profesional Pemberi Asuhan. Dengan demikian Penilaian didukung atau dengan kata lain pemanfaatan Aplikasi bernilai terhadap aktifitas pelayanan. Pemanfaatan adalah cara menggunakan teknologi dalam menyelesaikan tugas. Menurut Goodhue danThompson (1995), pemanfaatan merupakan sikap dan kepercayaan pemakai terhadap teknologi. Dalam hal ini pemanfaatan teknologi merupakan keputusan tenaga untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi yang diterapkan. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran pemanfaatan teknologi informasi didasarkan pada intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan (Geovannie et al., 2016). Pemanfaatan teknologi informasi juga berhubungan dengan cara menggunakan teknologi tersebut dalam menyelesaikan tugas. Sedangkan keberhasilan tenaga merupakan hasil usaha tenaga yang dapat dicapai berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses pelayanan yang dapat dibuktikan dengan hasil kerja. keberhasilan tenaga merupakan suatu hal yang dibutuhkan tenaga kesehatan untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu kegiatan yang disebut pelayanan. Manfaat pengunaan Aplikasi terhadap meningkatnya aktifitas pelayanan yang merujuk pada Aplikasi untuk membantu tenaga dalam meningkatkan kemampuan tenaga dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk bekerja. unsur teknologi menilai derajat awal (precursor of utilization) yang terdiri dari manfaat yang diharapkan. Selanjutnya dorongan awal menilai penggunaan teknologi, dan penggunaan teknologi memberikan.

Penilaian pada aktifitas pelayanan. Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan adanya hubungan signifikan antara penggunaan (Utilization) terhadap dampak kinerja pada tingkat tenaga menggunakan teknologi informasi (D�Ambra dan Wilson, 2004). Hubungan ini makin diperkuat dengan penelitian Delone dan McLean (2003) yang mengidentifikasi kesuksesan sistem informasi sebagai pendekatan terhadap dampak kinerja yang menekankan pada hubungan antara penggunaan sistem informasi oleh tenaga terhadap dampak kinerja organisasi pada penelitian berikutnya (Delone dan McLean, 2003).

F.   Penilaian Utilization Terhadap Ability Impact.

Penilaian tertinggi sebanyak 84 orang (83,2%) setuju dan sebanyak 41 orang (80,4%) sangat setuju dalam penilaian Task Technology Fit dengan nilai Probalitas (p)= 0,000. Penilaian yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa Task Technology Fit bernilai signifikan terhadap aktifitas pelayanan. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi penggunaan Task Technology Fit, maka akan semakin tinggi aktifitas pelayanan yang dilakukan Tenaga. Penilaian menunjukkan bahwa penilaian Task Technology Fit bernilai signifikan terhadap aktifitas pelayanan. Dalam pemerolehan hasil aktifitas banyak sarana dalam mendukung hasil atau keberhasilan tenaga salah satunya media Task Techology Fit sebagai sarana pendukung kemampuan tenaga Profesional Pemberi Asuhan. Task Technology Fit merupakan hubungan antara kebutuhan tugas, unsur tenaga, fungsi dari teknologi informasi dan keuntungan yang didapatkan dari menggunakan Teknologi Informasi (D'Ambra et al., 2013). Semakin baik kesesuaian antara tugas dan teknologi akan menghasilkan niat untuk menggunakan. Yen et al (2010), Goodhue dan Thompson (1995) berpendapat bahwa teknologi yang canggih tidak selalu dapat meningkatkan produktivitas dan teknologi informasi harus memiliki kesesuaian dengan seseorang dalam membantu menyelesaikan tanggungjawab. Dengan kata lain, meskipun teknologi dapat dianggap sebagai sesuatu yang maju atau canggih, namun jika tidak sesuai persyaratan tugas pengguna maka mereka mungkin tidak menggunakannya. Sedangkan Aktifitas Pelayanan (Ablity Impact) merupakan hasil usaha tenaga yang dapat dicapai berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan kebiasaan dan keterampilan serta sikap setelah mengikuti proses pelayanan yang dapat dibuktikan dengan hasil tes. keberhasilan tenaga merupakan suatu hal yang dibutuhkan tenaga untuk mengetahui kemampuan yang diperolehnya dari suatu kegiatan yang disebut tugas. Manfaat Task Technology Fit terhadap meningkatnya keberhasilan tenaga merujuk pada pemanfaatan Task Technology Fit untuk membantu Tenaga dalam meningkatkan Aktifitas Pelayanan (Ablity Impact) dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk aktifitas. Unsur teknologi Penilaian awal (precursor of utilization) yang terdiri dari manfaat yang diharapkan. Selanjutnya dorongan awal Penilaian penggunaan teknologi dan penggunaan teknologi memberikan penilaian pada kemampuan tenaga. Berdasarkan penelitian (Goodhue & Thompshon, 1995) membuktikan bahwa Task Technology Fit bernilai signifikan terhadap kinerja tenaga. Dalam penelitiannya menggunakan penilaian Task Technology Fit dan pemanfaatan (utilization) sebagai prediktor terhadap dampak kinerja tenaga menggunakan teknologi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas data, ketepatan waktu, dan hubungan dengan sistem informasi memprediksi dampak kinerja yang dirasakan positif. Model ini konsisten dengan DeLone dan McLean (2003) yang meneliti mengenai penggunaan dan sikap terhadap teknologi yang Penilaian dampak kinerja tenaga. Beberapa penelitian terkait juga menunjukkan bahwa kesesuaian teknologi terhadap tugas (Task Technology Fit) bernilai terhadap dampak kinerja tenaga dalam menggunakan teknologi informasi. Sebagai contoh banyak pengguna menggunakan dan sangat bergantung pada sistem informasi akan menyebabkan frustasi ketika sistem yang digunakan mengalami downtime sehingga akan berdampak pada kinerja mereka. Pengguna yang dalam pekerjaannya sangat bergantung dengan sistem yang mudah downtime akan lebih menilai sistem tersebut tidak bisa diandalkan untuk meningkatkan kinerja mereka

G.  Penilaian Task Teknology Fit

Penyelesaian masalah aktifitas pelayanan pasien melalui pemanfaatan (Utilization) aplikasi harus dapat menegaskan bahwa luaran penilaian Unsur Tugas, Tehnologi dan Tenaga harus dapat menghasilkan aktifitas pelayanan yang berkualitas dalam era Tehnologi Industri Kesehatan (TIK). Memiliki keterkaitan dan hubungan yang sama sesuai dengan hasilnya yaitu:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Pemanfaatan Aplikasi juga harus didukung oleh tenaga yang harus memiliki sikap dan perilaku yang bertanggungjawab agar dapat menghasilkan informasi Kesehatan yang memuaskan pasien.

H.  Memediasi Utilization melalui Ability Impact.

Penilaian tambahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan Aplikasi (Utilization) dimediasi penilaian Task Technology Fit melalui Ability Impact. Metode ini diterapkan oleh Hair et al. (2010) untuk menilai variable, Karena berdasarkan hasil uji bahwa penilaian signifikan maka mediasi ini dikatakan mediasi model (partially mediated), oleh karena itu pemanfaatan Aplikasi (utilization) memediasi penilaian task techology fit terhadap Ability Impact. Dalam memperoleh pemanfaatan aplikasi salah satunya adalah Task Technology Fit dengan memanfaatkan Aplikasi (utilization) dan sistem informasi pelayanan kesehatan. Pemanfaatan Aplikasi pada umumnya penelitian didasarkan pada teori sikap dan perilaku (keyakinan, Penilaian) pengguna untuk memprediksi pemanfaatan Teknologi Informasi. Penggunaan teknologi akan menyebabkan sikap pengguna (keyakinan, Penilaian) tentang sistem (kegunaan), kepuasan pengguna, sikap pengguna yang berdampak pada niat untuk menggunakan sistem dan akhirnya meningkatkan pemanfaatan baik secara langsung atau tidak langsung. (Maulina et al., 2015). Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fitri (2017) menjelaskan bahwa dalam penilaian Task Technology Fit terhadap keberhasilan tenaga melalui Pemanfaatan Aplikasi (Utilization).

 

Kesimpulan

Unsur tugas dan unsur teknologi mencapai hasil yang diharapkan sehingga bernilai positif terhadap kesesuaian tugas dan teknologi (Task Technology Fit). Sedangkan Penilaian kesesuaian tugas dan teknologi (Task Technology Fit) terhadap keberhasilan tenaga juga sudah mencapai tingkat yang diinginkan, bahwa pemanfaatan Aplikasi memberikan Penilaian positif terhadap keberhasilan tenaga Profesional Pemberi Asuhan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Tajuddin Chalid Kota Makassar, Serta akhirnya pemanfaatan Aplikasi memediasi Penilaian Task Technology Fit terhadap keberhasilan tenaga PPA. Unsur Tenaga bernilai positif terhadap task technology fit dalam pelayanan. Hal ini karena penilaian memberikan adanya peningkatan pengetahuan serta strategi pelayanan tentang pembagian pola pelayanan dengan baik yang mampu memberikan kemudahan dalam memberi dan menerima informasi, sehingga memberikan hasil yang sudah maksimal dalam kesesuaian tugas dan teknologi yang memungkinkan untuk pemanfaatan Aplikasi dalam proses meningkatkan keberhasilan tenaga Profesional Pemberi Asuhan.

Saran pada penelitian ini menggunakan unsur tenaga dilihat dari keberhasilan tenaga menggunakan teknologi. Jadi untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan unsur tenaga dengan melihat unsur yang lainnya dalam satu bentuk penelitian. Subyek dalam penelitian ini terbatas pada tenaga PPA, Penelitian selanjutnya dapat memperluas penelitiannya menjadi studi perbandingan pada semua bagian pelayanan di rumah sakit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Alamsyah, M.R. (2017). Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Depok). Jurnal Ilmiah UNIKOM, 15(2), 201�210. https://scholar. google.co.id

 

Budiyati. (2010). Pelaksanaan Rekam Medis Electronic: Bagaimana Penyedia Layanan Kesehatan Mengelola Tantangan Menuju Perubahan Sistem Digital. http://pkko.fik. ui.ac.id

 

Brown, S.A., V. Venkatesh, Dan H. Hoehle. (2015). Technology Adoption Decisions in the Household: A Seven-Model Comparison, Journal of the Association for Information Science and Technology, Vol. 66 No. 9, pp. 1933-1949.

 

D'Ambra, J., C.S. Wilson, Dan S. Akter. (2013). Application Of the Task-Technology Fit Model to Structure and Evaluate the Adoption of E-Books By Academics. Journal of the American Society for Information Science and Technolog, 64 (1), 48-64.

 

DeLone, W.H. dan E.R. McLean. (1992). Information System Success: The Quest for the Dependent Variabel. Information System Research, pp 60-95

 

Goodhue, D. L., & Thompson, R. L. (1995). Task- technology fit and individual performance. MIS Quarterly: Management Information Systems, 19(2), 213� 233. https://doi. org/10.2307/249689

 

Gunawan, H. (2010). Effects of Task-Technology Fit and Information Technology Utilization on The Individual Performance of Employees Among Industrial Manufactures in Batam. ISSN: 2085- 3858.

 

Gunarti, R., & Muchtar, M. (2019). Rekam Medis & Informasi Kesehatan (Tinjauan Dari Perspektif Etika Profesi Dan Pengaturan Hukumnya di Indonesia).

 

Hakam, F. (2018). Integrasi Electronic Medical Record (EMR) dengan Laboratory Information Systems (LIS) dan Picture Archiving and Communications System (PACS). Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 6(2), 87. https://doi.org/10.33560/.v6i2.191

 

Handayani, R. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(2), 76�87. https://doi. org/10.9744/jak.9.2.pp.76-87

 

Irmadani. (2018). Pengaruh Task Technology Fit dan Effectiviness Accounting Information System Terhadap Kualitas Kinerja Keuangan dengan BAlnce Scorecard sebagai variabel Intervening (Study PAda PT. Perkebunan Nusantara XIV). FEBI UIN ALAUDDIN MAKASSAR, 1(1), 88.

 

Jogiyanto. (2008). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis (TH.2008). Yogyakarta: Andi.

 

Maulina,C., Astuti,E., & Kertahadi,K. (2015). Pengaruh Karakteristik Tugas, Teknologi Informasi dan Individu terhadap Task- Technology Fit (Ttf), Utilisasi dan Kinerja. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi, 4(1), 42372. https:// publikasi.unitri.ac.id

 

Permana, I.B.G.A., & Setianto, D.P. (2017). Pengaruh Task Technology Fit, System Quality dan Information Quality terhadap User Performance: Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use Sebagai Pemediasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Journal of Theory and Applied Management, 10(3), 231. https://doi.org/10.20473/jmtt.v10i3.7058

 

McGill, T.J. dan J. E. Klobas. (2009). A Task-Technology Fit View of Learning Management System Impact. Computers & Education, Vol. 52 No. 2, pp. 496-508.

 

Rahman, I A., A. H. Memon., A.T.A. Karim. (2013). Examining Factors affecting budget overrun of construction projects undertaken through management procurement method using PLS-SEM approach. Sosial and Behavior Sciences. Vol 10, pp 120-128.

 

Ruth L. M. Tilaar. (2018). Tanggung Jawab Rumah Sakit Umum Dalam Pelayanan Medis Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Lex Et Societatis, 6(6), 71�77.

 

Sudibyo L. (2011). Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia. No.2 /Volume 20.

 

Susanti, V. A. (2006). Teknologi Tugas yang Fit dan Kinerja Individual. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 8(1): 24-34.

 

Widagdo, P.P. dan T.D. Susanto. (2015). Pengaruh Kesesuaian Teknologi Pada Tugas (Task Technology Fit) Terhadap Kinerja Individu Dalam Menggunakan Teknologi Informasi (Studi Kasus: Universitas Mulawarman). Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII. Program Studi MMT-ITS, Surabaya. 1 agustus: 1-12.

 

Widati, S. (2012). Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas-Teknologi (Task-Technology Fit) Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Auditor Kantor Akuntan Publik. Tesis Ilmu Akuntansi Universitas Gadjah Mada.

Copyright holder:

Muhammad Thabran Talib, Syamsuddin, Niska Salsiani Sinta, Sri Wahyuni (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: