Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 09, September 2022
PENGARUH LOKASI USAHA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Leonardus Barung�*, Robiyanto Nahak�, Vanecya putri Clau�, Maria Deran Duli⁴
1*,2,3,4 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandira,
Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh lokasi usaha terhadap minat beli konsumen di Pasar Oeba Kota Kupang.
Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Data primer dikumpulkan
dengan kuesioner dari 100 responden yang dipilih secara acak. Data dianalisis
dengan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif lokasi terhadap minat beli konsumen. Semakin strategis lokasi
Pasar Oeba, semakin tinggi minat konsumen untuk berbelanja di pasar tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa lokasi berperan penting dalam meningkatkan minat beli konsumen di Pasar Oeba Kota Kupang. This study aims to analyze the influence of
business location on consumer buying interest in Oeba Traditional Market,
Kupang City. A quantitative approach was used in this study. Primary data was
collected through questionnaires from 100 randomly selected respondents. Data
were analyzed using simple regression analysis. The results showed that there
is a positive influence of location on consumer buying interest. The more
strategic the location of Oeba Market, the higher the consumer interest to shop
at the market. This study concludes that location plays an important role in
increasing consumer buying interest in Oeba
Traditional Market, Kupang City.
Kata
Kunci: Minat Beli, Lokasi Usaha, Konsumen, Pasar
Tradisional, Kupang
Abstract
This
study aims to analyze the influence of business location on consumer buying
interest in Oeba Traditional Market, Kupang City. A quantitative approach was employed in this
research. Primary data were collected through questionnaires from 100 randomly
selected respondents. Data were analyzed using simple regression analysis. The
results showed a positive influence of location on consumer buying interest.
The more strategic the location of Oeba Market, the
higher the consumer interest in shopping at the market. This research concludes
that location plays a crucial role in enhancing consumer buying interest in Oeba Traditional Market, Kupang
City.
Keywords: Buying Interest, Business
Location, Consumer, Traditional Market, Kupang
Bisnis adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan
diri sendiri, keluarga, atau rumah
tangga (Barung et
al., 2023). Pedagang ritel menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen (Sikap et al.,
2014). Dalam rantai distribusi, retail berfungsi menjadi penghubung antara
final customer, manufactur dan
wholesaler (Siregar et
al., 2020). Industri di Indonesia berkembang dari gerai tradisional ke gerai modern berupa supermarket (Dewi, 2018). Kemudian, terjadi peningkatan gerai modern
yang lebih pesat lagi dalam bentuk minimarket, supermarket, dan
hypermarket (Muhzinat
& Achiria, 2019). Minat beli adalah merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu (Listyawati,
2016).
Salah satu unsur manajemen strategis adalah pemasaran yang strategis. Konsep pemasaran yang strategis
seperti perusahaan/tokoh
dalam pelaksanaanya akan menghasilkan program yang lazim yaitu bauran pemasaran (Barung et
al., 2023). Bauran pemasaran
yang dilakukan jasa
pemasaran umumnya relatif sama sehingga perusahaan/tokoh membuat suatu ciri khas agar
terlihat berbeda dengan para pesaingnya. Ciri khas tersebut dinyatakan dalam
bentuk produk, harga, tempat, dan promosi namun yang menjadi strategi dari pasar lembor
ini adalah bauran harga dan lokasi yang akan diteliti karena secara langsung dapat mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian barang atau jasa
yang ditawarkan (Barung et al.,
2023).
Sebelum membuat keputusan
untuk membeli, konsumen mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya
adalah harga (Rondonuwu et
al., 2016). Howkins best dan coney dalam mendefinisikan
harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar untuk mendapatkan hal menggunakan suatu produk (Yusuf et al.,
2021). Selain faktor harga, factor lain yang perlu
di perhatikan adalah Lokasi tempat yang strategis atau dekat dengan konsumen
akan memudahka konsumen mendatangi tempat dimana mereka bisa menemukan barang
atau jasa yang konsumen butuhkan (Husain et
al., 2021). Kriteria lokasi
pemasaran yang diminati oleh
banyak konsmuen karena
kondisi pasar yang nyaman, bersih, ramai dan mudah dijangkau
(Husain et
al., 2021).
Pemasaran (Marketing) adalah proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memeberikan informasi
mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia (NANZA et al.,
2010). Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia (Ubud, 2020). Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan
keniginan inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk
(Product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (Promotion) (Rondonuwu et
al., 2016).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran
disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan
prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju (Winarno et
al., 2018). Manajemen pemasaran adalah salah satu
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan
kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan
untuk mendapatkan laba (Yulia &
Setianingsih, 2020). Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak
sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir
dengan penjualan (Rondonuwu et
al., 2016).
Menurut Dharmamesta dan Handoko kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya jalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih
baik terhadap perusahaan (Madjid et
al., 2021). Secara defnisi, kotler menyebutkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah penganalisan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Garaika &
Feriyan, 2019). Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa
pemasaran merupakan factor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat
di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut �Konsep Pemasaran�.
Penelitian ini difokuskan pada dampak lokasi
terhadap minat beli konsumen
di Pasar Oeba Kota Lama, Kupang, dengan perspektif ekonomi
syariah. Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian
tetap terarah, dan penulis hanya mengeksplorasi pengaruh lokasi terhadap minat
beli konsumen di pasar
tersebut. Rumusan masalah mencakup pertanyaan apakah lokasi
memengaruhi minat beli konsumen di Pasar Oeba Kota Lama Kupang, dan bagaimana perspektif
ekonomi syariah memandang pengaruh tersebut. Tujuan penelitian adalah
untuk memahami pengaruh
lokasi terhadap minat beli konsumen
di Pasar Oeba Kota Lama serta mendapatkan
wawasan ekonomi syariah
terkait pengaruh tersebut.
Minat
Beli
Pengertian Minat Beli
Minat beli menurut bahasa adalah bagian
komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Sedangkan menurut istilah minat
beli adalah suatu tahapan terjadinya keputusan untuk membeli suatu produk.
Menurut Kotler Minat beli adalah sesuatu yang
timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk membeli agar dapat
memilikinya. Minat beli konsumen akan timbul dengan
sendirinya jika konsumen sudah rasa tertarik atau memberikan respon yang positif terhadap apa yang ditawarkan oleh penjual. Minat
digambarkan sebagai situasi
seseorang sebelum melakukan tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk
memprediksi perilaku atau tindakan tersebut, minat beli merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa
banyak jumlah produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang,
aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai
perasaan senang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
timbulnya minat beli:
a. Dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan untuk makan. Dorongan
untuk makan akan
membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap
produksi makanan dan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, belajar, menuntut
ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain.
b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang
membangkitkan minatuntuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat
terhadap pakaian timbul karena ingin mendapatkan persetujuan atau penerimaan
dan perhatian orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan
timbul karena ingin mendapat penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang
memiliki ilmu pengetahuan cukup
luas (orang pandai) mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang.
Indikator Minat Beli
Seorang konsumen tidak dengan sendirinya
memiliki keputusan dalam pembelian barang atau jasa. Terlebih dahulu konsumen
mencari informasi dari orang terdekat atau orang yang benar-benar dipercaya
untuk membantunya dalam pengambilan keputusan. Indikator di dalam penelitian
ini Menurut Ferdinand, minat beli dapat
di identifikasikan melalui indikator-indikator
sebagai berikut:
Minat transaksional Kecenderungan seseorang
untuk membeli produk Minat refrensial Kecenderungan seseorang untuk
merekomendasi produk kepada orang lain. Minat eksploratif Minat yang
menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk
Faktor � Faktor yang
Mempengaruhi Minat Beli
Faktor internal, minat beli dapat
ditingkatkan dengan memperhatikan faktor-faktor, antara lain:
1. Keyakinan (Belief) konsumen tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
2. Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas
dua orang atau lebih yang berhubungan melalui darah, perkawinan, adopsi dan
tempat tinggal. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibuk, anak, kakek, nenek,
paman, serta bibi mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada perilaku pembeli.
3. Pegentahuan komsumen
Adanya
pengetahuan dapat memilih mana yang akan dibeli oleh
seseorang dengan tepat dan sesuai kebutuhan dan keinginan:
4. Sikap dan prilaku komsumen.
Sikap dan keyakinan
konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui komunikasi yang
persuasif dan pemberian informasi yang efektif kepada konsumen sehingga dapat
membeli produk atau merek baru atau produk yang sudah ada di perusahaan. Sikap
merupakan tindakan dalam melihat situasi dimana seseorang akan
memiliki minat.
Faktor Eksternal dalam pengambilan keputusan yaitu:
1. Faktor Budaya Kebudayaan merupakan suatu hal
yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat,
kebiasaan, dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat. Budaya merupakan
kebiasaan masyarakat dalam menyerap kebiasaan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Pemasaran Usaha Hal ini terkait dengan
strategi dari sebuah bisnis yang meliputi merek, kualitas, pelayanan, harga,
dan manfaat produk atau layanan jasa tersebut. Sehingga mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli. Pemasaran usaha merupakan strategi yang tepat sehingga
seseorang miliki minat beli terhadap produk yang dipasarkan.
3. Faktor Kelas Sosial Suatu kelompok yang
terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan dalam masyarakat.
Lokasi
Lokasi adalah
tempat dimana orang � orang biasa berkunjung. Lokasi dalam hubungannya dengan
pemasaran adalah tempat yang khusus yang dimana lahan
tersebut dapat digunakan untuk berbelanja. Maka dapat
disimpulkan bahwa lokasi yang dimaksud adalah suatu letak atau tempat yang
tetap dimana orang bisa berkunjung untuk berbelanja, tempat itu berupa daerah
pertokoan atau suatu stand atau counter bark di dalam maupun
di luar gedung.
Lokasi yang strategis
mampengaruhi seseorang
dalam menimbulkan keinginan untuk melakukan pembelian karena lokasinya yang
strategis, terletak di arus bisnis, dan sebagainya. Keputusan tentang lokasi,
baik untuk perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa bisa menentukan
keberhasilan perusahaan Kesalahan yang dibuat pada saat ini dapat menghambat
efisiensi.
Indikator
Lokasi
Dalam memilih lokasi untuk menjalankan suatu usaha, para pengusaha atau pelaku usaha perlu mempertimbangkan
beberapa indikator, diantaranya:
a.
Akses
yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum.
b.
Visibilitas
yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang
normal.
c.
Lalu
lintas ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu: Banyaknya orang yang
lalu-lalang bisa memberikan peluang yang besar terhadap terjadinya
impluse buying yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, atau tanpa perencanaan, dan atau tanpa
melalui usaha-usaha khusus.
d.
Kepadatan
dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap
pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran atau ambulans.
e.
Fasilitas
perparkiran, tempat parkir yang luas, nyaman dan aman baik untuk kendaraan roda
dua maupun roda empat.
f.
Ekspansi
yaitu tersedianya tempat yang cukup luas. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang
mendukung jasa yang ditawarkan. Contohnya warung makan berdekatatan dengan
daerah kost, asrama mahasiswa, kampus atau perkantoran.
g.
Kompetisi
yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh dalam menentukan lokasi sebuah usaha,
perlu di pertimbangkan apakah di jalan atau daerah tersebut telah terdapat
banyak usaha yang sejenis atau tidak.
h.
Peraturan
pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang rumah makan berlokasi terlalu
berdekatan dengan pemukiman penduduk/tempat
Pengaruh Lokasi Terhadap Minat
Beli
Dalam pemilihan lokasi yang strategis akan dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada
pelaku usaha dagang. Maka dari Hal itu, pelaku usaha dagang sebelum mendirikan
usaha dagang selalu berupaya memilih lokasi yang strategis, mudah dijangkau,
aman dan nyaman serta berada pada keramaian umum. Dengan terpenuhi
hal tersebut, maka usaha dagang yang didirikannya pasti
lancar dan memperoleh keuntungan Pemilihan lokasi usaha yang salah akan mengakibatkan penjualan macet
dan menimbulkan kerugian serta sewaktu � waktu ditutup.
Manfaat Pemilihan Lokasi
Penentuan lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, baik
dari segi finansial maupun non finansial, keuntungan tersebut antara lain
adalah
a.
Pelayanan
yang dberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.
b.
Kemudahan
dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan bak jumlah kemaupun
kualifikasinya.
c.
Kemudahan
dalam memperoleh bahan baku atau badan penolongan
dalam jumlah yang diinginkan secara terus menerus.
d.
Kemudahan
untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah diperhitungkan untuk
memperluas lokasi usaha sewaktu-waktu.
e.
Memiliki
nilai dan harga ekonomis yang lebih tinggi dimasa yang akan
datang.
f.
Meminimalkan
terjadinya konflik. Terutama dengan masyarakat
Ada pengaruh positif lokasi terhadap minat
beli pasar Oeba Kota Kupang ditujukan dengan banyaknya minat beli konsumen,
terutama pelajar dan juga ibu rumah tangga. Pengaruh Positif lokasi terhadap
minat beli pasar Oeba Kota Kupang., dikarenakan lokasi pasar Oeba Kota Kupang
yang nyaman, aman, bersih dan mudah
dijangkau, merupakan salah satu kriteria yang banyak diminati oleh konsumen.
BIBLIOGRAFI
Barung, L.,
Nahak, R., Clau, V. P., & Duli, M. D. (2023). Pengaruh Lokasi Usaha
Terhadap Minat Beli Konsumen Di Pasar Oeba Kota Kupang. 2(4).
Dewi, N. K. D. (2018).
Perlindungan Hukum Terhadap Pasar Tradisional di Era Liberalisasi Perdagangan. Law
Reform, 14(1), 1. https://doi.org/10.14710/lr.v14i1.20232
Garaika, G., & Feriyan,
W. (2019). Promosi dan pengaruhnya terhadap terhadap animo calon mahasiswa baru
dalam memilih perguruan tinggi swasta. Jurnal Aktual, 16(1), 21.
Husain, N., Karundeng, D.
R., & Suyanto, M. A. (2021). Analisis Lokasi, Potongan Harga, Display
Produk dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli pada Alfamart Kayubulan. Jurnal
Pendidikan Dan Kewirausahaan, 10(1), 63�85.
https://doi.org/10.47668/pkwu.v10i1.332
Listyawati, I. H. (2016).
Peran Penting Promosi dan Desain Produk Dalam Membangun Minat Beli Konsumen. Jbma,
3(1), 62�70.
Madjid, H. A., Ambarwati,
A., & Latipah, L. (2021). Decision Support System Peramalan Permintaan
Layanan Kecantikan dengan Single Exponential Smoothing dan Simple Moving
Average. Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi (Justin), 9(3),
372. https://doi.org/10.26418/justin.v9i3.45796
Muhzinat, Z., & Achiria,
S. (2019). Dampak Keberadaan Minimarket terhadap Toko Kelontong di Pasar
Klampis Kabupaten Bangkalan Madura. IQTISHADIA Jurnal Ekonomi &
Perbankan Syariah, 6(2), 203�211.
https://doi.org/10.19105/iqtishadia.v6i2.2448
NANZA, W. B. O. Y., HARUN,
J. M., & SAGITA, A. (2010). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Pemasaran Berbasis Web Pada Pt. Tiga Saudara Plastik. 1(2), 104�116.
Rondonuwu, G., Kelles, D.,
& Tamengkel, L. F. (2016). Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Minat Beli
Konsumen (Studi Kasus Pasar Swalayan Borobudur Manado). Jurnal Administrasi
Bisnis, 1�8.
Sikap, T., Di, K., &
Banjarmasin, K. (2014). Manuscript Journal MIKOM Uniska| Manuscript Journal
MIKOM Uniska|. 1�19.
Siregar, S. A., Hasibuan, M.
I., & Anwar, K. (2020). Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan Dan Kesesuian
Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Brastagi Supermarket Rantauprapat. Kapital:
Jurnal Ilmu Manajemen, 2(1), 18�21.
Ubud, K. (2020). Peningkatan
kemampuan memasarkan produk melalui media sosial di bakso super gile. 332�337.
Winarno, S., Mananeke, L.,
& Ogi, W. . I. (2018). Analisis Pelayanan Konsumen dan Fasilitas Terhadap
Kepuasan Konsumen Kedai Kopi Maxx Coffee Cabang Hotel Aryaduta Manado. Jurnal
Emba, 6(3), 1248�1257.
Yulia, L., &
Setianingsih, W. (2020). Studi Manajemen Marketing Berbasis Online (Penelitian
Pada Umkm Produksi Mebel Di Babakan Muncang Tamansari Kota Tasikmalaya). Jurnal
Maneksi, 9(1), 346�354.
Yusuf, Y., Prananda, A.
&, & Gultom, R. A. G. (2021). Synergy of Intelligence Institutions in
facing cyber threats in Indonesia. Jurnal Peperangan Asimetris, 7(1),
51�70. https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/PA/article/view/919
Copyright holder: Leonardus Barung, Robiyanto Nahak, Vanecya putri Clau, Maria Deran Duli (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |