Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 9, No. 1, Januari 2024
PENGARUH
LITERASI DIGITAL, LITERASI INFORMASI, DAN LITERASI MEDIA PADA GURU SEKOLAH
DASAR TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA
Ngafifurrohman1*,
Maximus Gorky Sembiring2, Johar Alimuddin3
Program Pascasarjana, Universitas
Terbuka, Indonesia
Email: [email protected]*
Abstrak
Penelitian ini menyelidiki pengaruh
literasi digital, literasi media, dan literasi informasi terhadap keberhasilan
penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya pada penggunaan Platform Merdeka
Mengajar di guru sekolah dasar di kecamatan Kroya. Penerapan Kurikulum Merdeka
pada guru-guru tersebut secara umum mencapai skor rata-rata tinggi sebesar
60,12. Variabel literasi digital, literasi media, dan literasi informasi
masing-masing memiliki pengaruh sebesar 74,5%, 67,4%, dan 86,2%. Ketiganya
bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 87,2%. Model regresi linear terbaik
menghasilkan Adjusted R Square sebesar 87,6%, yang menunjukkan kombinasi
literasi media dan literasi informasi memiliki pengaruh paling signifikan.
Rekomendasi untuk guru adalah menguasai ketiga kemampuan literasi secara bersama-sama.
Penelitian selanjutnya diharapkan melibatkan lebih banyak variabel bebas dan
berlokasi di berbagai tempat untuk pemahaman yang lebih mendalam.
Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Literasi Digital, Literasi Media
Abstract
This
research investigates the influence of digital literacy, media literacy, and
information literacy on the success of implementing the Merdeka Curriculum,
particularly in using the Merdeka Mengajar Platform by elementary school
teachers in the Kroya district. The implementation of the Merdeka Curriculum
among these teachers generally achieved a high average score of 60.12. The
variables of digital literacy, media literacy, and information literacy each
have an influence of 74.5%, 67.4%, and 86.2%, respectively. Together, they
collectively have an influence of 87.2%. The best linear regression model
yielded an Adjusted R Square of 87.6%, indicating that the combination of media
literacy and information literacy has the most significant impact.
Recommendations for teachers include mastering all three literacy skills.
Further research is encouraged to involve more independent variables and extend
to various locations for a deeper understanding.
Keywords:
Merdeka Curriculum, Digital Literacy, Media Literacy
Pendahuluan
Pengguna internet di Indonesia
mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, menurut hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada 210,03 juta pengguna
internet di Indonesia pada periode 2021-2022. Jumlah itu meningkat 6,78%
dibandingkan pada periode sebelumnya sebesar 196,7 juta sehingga tingkat
penetrasi pengguna internet di Indonesia sebesar 77,02%
Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi saat ini telah memanfaatkan perkembangan
teknologi guna menunjang sistem pendidikan yang lebih baik dengan meluncurkan Platform
Merdeka Mengajar yang merupakan langkah lanjutan dari upaya transformasi
pendidikan berbasis digital di Indonesia. Platform Merdeka Mengajar adalah
platform teknologi yang disediakan untuk mendukung para guru agar dapat
mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik, meningkatkan
kompetensinya, dan berkembang secara karier
Platform Merdeka
Mengajar menawarkan banyak kemudahan bagi guru dalam berbagai kegiatan seperti
mengajar, belajar, dan berkarya. Kemudahan-kemudahan tersebut tak lantas
membuat sebuah sistem bekerja secara maksimal tanpa dibarengi dengan kemampuan
sumber daya manusia yang memadai. Keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka
melalui indikator penggunaan Platform Merdeka Mengajar pada guru dapat
ditunjang dengan pengetahuan dan wawasan tentang kecakapan dasar seperti
literasi digital, literasi media, dan literasi informasi. Beberapa wawasan
literasi tersebut seharusnya mampu untuk meningkatkan keberhasilan penerapan
Kurikulum Merdeka khususnya pada sistem pendidikan dasar.
Beberapa sekolah Dasar
di Kecamatan Kroya telah berpartisipasi menggunakan Kurikulum Merdeka sehingga
mempermudah guru dalam proses belajar mengajar apalagi dengan adanya Platform
Merdeka Mengajar. Platform ini merupakan teknologi baru dengan pengalaman yang
baru, tentu penerapan Platform Merdeka Mengajar mempunyai banyak kendala. Salah
satu kendala yang dihadapi adalah kapabilitas pengguna, beberapa guru senior
belum mampu mengakses Platform Merdeka Mengajar secara optimal. Kemampuan
pengguna belum semua menguasai ilmu teknologi, sehingga merasa kesulitan dalam
menerapkan platform tersebut.
Sejalan dengan hal
tersebut maka peneliti ingin mengetahui apakah kemampuan literasi digital,
literasi media, dan literasi informasi pada guru berpengaruh terhadap
keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantifatif dengan teknik analisis regresi berganda untuk mengetahui
pengaruh hubungan ketiga kemampuan literasi tersebut.
Harapan dengan adanya
penelitian ini, peneliti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan
kemampuan literasi pada guru sekolah dasar di kecamatan Kroya terhadap
keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka sehingga nantinya informasi yang
diperoleh dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan digunakan dan sebagai bahan
masukan untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia terutama agar
guru dapat mengetahui pentingnya pengaruh literasi digital, literasi media, dan
literasi informasi terhadap keberhasilan Kurikulum Merdeka dalam hal ini
kemampuan penggunaan teknologi dalam pendidikan Platform Merdeka Mengajar. Penelitian
ini menyelidiki pengaruh literasi digital, literasi media, dan literasi
informasi terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka.
Metode
Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linear
berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
penerapan Kurikulum Merdeka. Data diperoleh melalui kuisioner yang diberikan kepada
guru sekolah dasar di Kecamatan Kroya yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari
kuisioner. Sumber data terdiri dari data primer yang diperoleh langsung dari
guru sekolah dasar di Kecamatan Kroya dan data sekunder yang berasal dari buku,
jurnal ilmiah, dan penelitian terdahulu. Populasi penelitian melibatkan seluruh
guru sekolah dasar di Kecamatan Kroya yang menerapkan Kurikulum Merdeka, dengan
sampel sebanyak 58 guru menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen
penelitian berupa kuisioner dengan skala Likert untuk mengukur literasi
digital, literasi media, literasi informasi, dan keberhasilan penerapan
Kurikulum Merdeka. Analisis data dilakukan melalui uji instrumen penelitian, uji
asumsi klasik, uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, uji
heterokedasitas, dan analisis regresi linear berganda. Koefisien determinasi
(R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik model regresi sesuai dengan data
aktualnya
Hasil dan Pembahasan
Uji validitas pada
instrument penelitian dilakukan untuk mengukur ketepatan instrument dalam
pengumpulan data, dengan maksud instrument tersebut dapat mengukur apa yang
akan diukur. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS
dengan rumus Korelasi Product Moment pada 51 butir pertanyaan. Hasil uji
validitas angket, pada variabel keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka (Y)
diperoleh hasil bahwa untuk item soal nomor 36 memiliki Rhitung=(-0.226) lebih kecil
daripada Rtabel=0,258 dan item soal nomor 43 juga demikian, Rhitung=0.117
lebih kecil daripada Rtabel yang berarti bahwa item soal tersebut
tidak valid dan akan dikeluarkan pada data penelitian. Selain dua item soal
tersebut, Rhitung menunjukan lebih besar dari pada Rtabel
yang berarti bahwa item soal tersebut valid dan dapat digunakan pada analisis
selanjutnya.
Pengujian selanjutnya
adalah uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui indikator yang
digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.
Tabel 1. Hasil
Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach's Alpha (r hitung) |
Daerah Kritis |
r tabel |
Keputusan |
X1 |
0.903 |
> |
0.258 |
Reliabel |
X2 |
0.882 |
> |
0.258 |
Reliabel |
X3 |
0.945 |
> |
0.258 |
Reliabel |
Y |
0.924 |
> |
0.258 |
Reliabel |
Pengujian reliabilitas
menggunakan program SPSS menghasilkan nilai Cronbach's Alpha untuk indikator
literasi digital (X1), literasi media (X2), literasi informasi (X3), dan
keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka (Y). Nilai-nilai tersebut,
masing-masing sebesar 0,903, 0,882, 0,945, dan 0,924, semua melebihi nilai
signifikansi 0,258. Hasil ini menunjukkan bahwa semua indikator pada penelitian
ini reliabel atau layak digunakan dalam analisis selanjutnya.
Pada analisis
penelitian ini akan menggunakan analisis regresi linear, hasil dari pengujian
ini adalah menghasilkan sebuah model regresi. Model regresi linear yang baik
adalah yang memenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi klasik. Adapun asumsi
klasik yang harus terpenuhi adalah residual data berdistribusi normal, data
bersifat linear, tidak ada multikolinearitas, dan tidak ada heteroskedastisitas
pada model regresi.
Uji Normalitas
residual digunakan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau
tidak. Salah beberapa cara yang digunakan untuk menguji normalitas dengan menggunakan
pendekatan grafik atau dengan pendekatan teori salah satunya adalah dengan rumus
Kolmogorof Smirnov yang di olah menggunakan program SPSS. Berikut adalah hasil
analisis menggunakan Normal P-P Plot
dimana data mengikuti pola garis lurus, dengan demikian asumsi normalitas terpenuhi
karena data residual hasil analisis menunjukkan plot-plot mengikuti alur garis
lurus.
Uji normalitas
menggunakan grafik mempunyai kelemahan karena interprestasi tiap orang dapat
berbeda karena unsur subjektifitas, maka akan diuji menggunakan metode kedua
uji normalitas adalah dengan menggunakan pendekatan teori untuk mengetahui
normalitas, yaitu dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pada ini pengambilan
keputusan pengujian normalitas dengan membandingkan nilai signifikansi dari
Asym.Sig.(2-tailed) dengan tingkat singnifikansi 5% yang digunakan pada
penelitian ini.
Dari hasil analisis
dapat diketahui bahwa nilai Asym.Sig.(2-tailed)=0,06 lebih
dari 0,05 yang berarti (0,06 >0,05) asumsi data berdistribusi normal
terpenuhi. Dengan demikian data berdistribusi normal dengan pengujian
menggunakan histogram, normal p-p plot maupun dengan teori pendekatan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
Uji linearitas
merupakan salah satu syarat yang dilakukan dalam analisis korelasi atau regresi
linear yang bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel atau lebih yang
diuji mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah empat variabel yang sudah ditetapkan
yaitu tiga variabel independen dan satu variabel dependen memiliki hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan.
Pengujian linearitas
dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antar variabel. Pada uji linearitas
literasi digital (X1) - penerapan Kurikulum Merdeka (Y), nilai signifikansi
sebesar 0,039 (<0,05) menunjukkan tidak adanya hubungan linear. Sebaliknya,
uji linearitas literasi media (X2) - penerapan Kurikulum Merdeka (Y) dan
literasi informasi (X3) - penerapan Kurikulum Merdeka (Y) dengan nilai
signifikansi masing-masing sebesar 0,117 dan 0,128 (>0,05) menunjukkan
adanya hubungan linear antar kedua variabel tersebut.
Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas,
yakni hubungan linear antarvariabel independen dalam model regresi. Pengujian
linearitas dapat dilakukan dengan menguji nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Dasar
pengambilan keputusan dengan melihat nilai Tolerance jika (nilai tolerance >
0,10) maka tidak terjadi gejala multikolinearitas, selain itu juga bisa dilihat
dari nilai VIF nya, jika nilai (VIF<10,00) maka tidak terjadi multikolinearitas.
Uji multikolinearitas
dilakukan pada variabel literasi digital (X1), literasi media (X2), dan
literasi informasi (X3). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai tolerance dan VIF
masing-masing variabel berada dalam batas yang dapat diterima. Untuk literasi
digital, nilai tolerance (0,263) > 0,10 dan nilai VIF (3,797) < 10,00;
literasi media, nilai tolerance (0,256) > 0,10 dan nilai VIF (3,913) <
10,00; serta literasi informasi, nilai tolerance (0,191) > 0,10 dan nilai
VIF (5,240) < 10,00. Hal ini menunjukkan ketiadaan gejala multikolinearitas
pada ketiga variabel bebas, sehingga dapat dihasilkan model regresi yang baik
pada penelitian ini.
Uji heterokedastisitas
dilakukan untuk memastikan bahwa model regresi tidak mengalami gejala heterokedastisitas.
Scatterplots menunjukkan sebaran titik data yang merata di sekitar angka 0
tanpa membentuk pola khusus. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan literasi
digital (X1), literasi media (X2), dan literasi informasi (X3) terhadap nilai
absolute residual (Abs_RES). Hasilnya menunjukkan nilai signifikansi untuk
literasi digital (0,472), literasi media (0,385), dan literasi informasi
(0,102) semua lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, menunjukkan ketiadaan
gejala heterokedastisitas. Dengan demikian, asumsi klasik untuk model regresi
ini terpenuhi, memungkinkan analisis selanjutnya dapat dilakukan
Uji parsial (t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dengan kata lain untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu
variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian
ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas (literasi digital,literasi
media, dan literasi informasi) terhadap variabel terikat (Keberhasilan
Kurikulum Merdeka) berpengaruh secara parsial atau terpisah. Untuk melakukan
pengujian ini menggunkan hipotesis:
Uji t dilakukan pada
tujuh model kemungkinan dalam penelitian ini, pada ketujuh model tersebut
pengujian singnifikasi setiap variabel bebas akan dilakukan satu persatu.
Hipotesis pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi
parameter dengan nilai
Pada analisis regresi linear berganda tiga variabel bebas,
literasi media (X2) dan literasi informasi (X3) signifikan secara individu
terhadap variabel terikat (Y), sementara literasi digital (X1) tidak signifikan
secara individu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa literasi media (X2)
dan literasi informasi (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan
penerapan Kurikulum Merdeka (Y) secara individu.
Untuk membuktikan
apakah secara serempak variabel independen yakni literasi digital, literasi
media dan literasi informasi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan
penerapan Kurikulum Merdeka, maka digunakan uji F. Kriteria pengujian F
simultan pada penelitian ini berlaku jika nilai
Pada tabel merupakan
hasil uji F simultan pada ketujuh kemungkinan model yang terbentuk pada
penelitian ini:
Gambar
1. Hasil Uji F
Uji F model pertama pada variabel
bebas literasi digital
Kemudian pada model kedua
variabel bebas literasi media
Gambar 2. Hasil Uji F Simultan
Uji F model ke empat
pada variabel bebas literasi media
Kemudian pada model
kelima variabel bebas literasi digital
Gambar
3. Uji F Simultan
Uji F model terkhir
pada penelitian ini dilakukan pada ketiga variabel bebas literasi digital
Correlations |
|||||
|
Literasi Digital |
Literasi Media |
Literasi Informasi |
Kurikulum Merdeka |
|
Kurikulum Merdeka |
Pearson Correlation |
0.748 |
0.753 |
0.808 |
1 |
Sig. (2-tailed) |
0.000 |
0.000 |
0.000 |
|
|
N |
58 |
58 |
58 |
58 |
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan kekuatan hubungan
fungsional antara variabel dependen dengan variabel independen. Besarnya
koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Dari
hasil uji korelasi antara literasi digital dengan kurikulum merdeka diketahui
bahwa nilai R sebesar 0,748 Ini berarti bahwa variabel literasi digital
berpengaruh cukup kuat dan positif terhadap variabel kurikulum merdeka, yang
artinnya apabila variabel literasi digital meningkat maka variabel kurikulum
merdeka juga akan naik, dan apabila variabel literasi digital turun maka
variabel kurikulum merdeka juga akan turun atau dapat dikatakan terdapat
hubungan searah antara variabel literasi digital terhadap variabel kurikulum
merdeka.
Dari hasil uji korelasi
antara literasi media dengan kurikulum merdeka diketahui bahwa nilai R sebesar
0,753 Ini berarti bahwa variabel literasi media berpengaruh cukup kuat dan
positif terhadap variabel kurikulum merdeka, yang artinnya apabila variabel
literasi media meningkat maka variabel kurikulum merdeka juga akan naik, dan
apabila variabel literasi media turun maka variabel kurikulum merdeka juga akan
turun atau dapat dikatakan terdapat hubungan searah antara variabel literasi
media terhadap variabel kurikulum merdeka.
Dari hasil uji korelasi
antara literasi informasi dengan kurikulum merdeka diketahui bahwa nilai R sebesar
0,808 Ini berarti bahwa variabel literasi informasi berpengaruh cukup kuat dan
positif terhadap variabel kurikulum merdeka, yang artinnya apabila variabel
literasi informasi meningkat maka variabel kurikulum merdeka juga akan naik.
Untuk mengetahui
kebaikan model regresi agar dapat menghasil prediksi model yang baik dilakukan
pengujian koefisien determinasi. Dari uji koefisien determinasi ini dapat
diketahui seberapa besar variabel bebas secara simultan menjelaskan variabel
terikat. Nilai
koefisien determinasi sebesar 0 sampai 1, jika mendekati 1 berarti variabel
bebas hampir menjelaskan semua informasi untuk memprediksi variabel terikat,
begitu juga sebaliknya jika nilainya semakin kecil maka variabel bebas pada
penelitian terbatas dalam menjelaskan variabel terikat. Uji kebaikan model
menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model
regresi yang terbaik karena Adjusted R2 dapat naik turun
apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model
Gambar
4. Uji Kebaikan Model
Pada model pertama dengan
predictors: (constant), literasi digital diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,745
(74,5%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki
pengaruh sebesar 74,5% terhadap variabel terikat kinerja guru,sedangkan
sisanya sebesar 25,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar
penelitian ini.
Pada model kedua dengan predictors:
(constant), literasi media diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,674
(67,4%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki
pengaruh sebesar 67,4% terhadap variabel terikat kinerja guru,sedangkan
sisanya sebesar 32,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar
penelitian ini.
Pada model ketiga dengan predictors:
(constant), literasi informasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.862
(86,2%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 86,2% terhadap variabel terikat kinerja guru,sedangkan sisanya sebesar 13,8% dipengaruhi oleh
variabel lain yang ada di luar penelitian ini.
Gambar
5. Uji Kebaikan Model Regresi
Selanjutnya pada model
keempat, kelima dan keenam dengan dua variabel bebas yang ada dalam model.
Dijelaskan bahwa model keempat dengan predictors: (constant), literasi media,
literasi digital diperoleh nilai Adjusted
R Square sebesar 0,780 (78,0%) yang berarti bahwa
semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 78,0% terhadap
variabel terikat keberhasilan kurikulum merdeka,sedangkan
sisanya sebesar 20,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian
ini.
Pada model kelima dengan predictors:
(constant), literasi informasi, literasi digital diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,861 (86,1%) yang berarti bahwa semua variabel
bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 86,1% terhadap variabel
terikat keberhasilan kurikulum merdeka,sedangkan
sisanya sebesar 13,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar
penelitian ini.
Pada model keenam
dengan predictors: (constant), literasi informasi, literasi media diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,876 (87,6%) yang berarti
bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 87,6%
terhadap variabel terikat keberhasilan kurikulum merdeka ,sedangkan
sisanya sebesar 12,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar
penelitian ini.
Model ketujuh ada tiga
variabel bebas dalam model, dijelaskan bahwa dengan predictors: (constant),
literasi digital, literasi media, literasi informasi diperoleh nilai Adjusted R
Square sebesar 0,873 (87,3%) yang
berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh
sebesar 87,3% terhadap variabel terikatkeberhasilan kurikulum merdeka,sedangkan sisanya sebesar 12,7% dipengaruhi oleh
variabel lain yang ada di luar penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada model keenam menghasilkan Adjusted R
Square terbesar mencapai 87,6% yang berarti bahwa model ini adalah model
terbaik dalam penelitian ini yang dapat memprediksi nilai variabel terikat
kinerja guru.
H1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan literasi digital terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.
Berdasarkan hasil uji F simultan dan uji t parsial menyimpulkan
bahwa variabel literasi digital berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap variabel keberhasilan Kurikulum Merdeka secara individu maupun secara
simultan, dengan demikian bahwa H1 penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh variabel literasi digital dapat diprediksi sebesar
74,5% sedangkan sisanya ditentukan variabel lain diluar penelitian dan nilai
nya dapat ditentukan berdasarkan model satu persamaan hasil uji regresi linear
sederhana sebagai berikut:
Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan -0,001 tanpa
adanya literasi digital, kemudian akan meningkat sebesar 0,494 dari sebelumnya
setiap satu satuan dengan adanya literasi digital.
Menurut
Penerapan literasi digital di sekolah yang menerapkan
Kurikulum Merdeka menjadikan guru memperoleh banyak informasi dalam lingkupan
yang lebih luas sehingga dapat menambah wawasan guru selain itu dapat
mengajarkan siswanya memperoleh pengetahuan digital agar bisa menyelesaikan
tugas dengan mudah.
Platform Merdeka Mengajar pada Kurikulum Merdeka sangat
mendukung penerapan literasi digital pada guru, sehingga guru dapat membuat
kelas online, penugasan online dan segala hal tentang pembelajaran berdasarkan
online. Namun, ada kesenjangan pengguna internet antara guru muda dan guru yang
sudah berusia (tergolong tua) sehingga literasi digital kurang berpengaruh
terhadap penerapan Kurikulum Merdeka khusunya dalam memanfaatkan Platform
Merdeka Mengajar.
Selain itu penguasaan literasi digital harus dikembangkan
bersama agar kempuan literasi digital pada guru dapat maksimal. Salah satu cara
memkasimalkan kemampuan literasi digital adalah dengan cara berlatih memilah
dan memilih informasi, membangun strategi dalam menggunakan mesin pencari
informasi serta menenmukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi.
Jadi, dengan kata lain penguasaan literasi digital tanpa
menguasai literasi informasi dan literasi media akan membuat suatu kesenjangan,
ibaratnya kita hanya mengetahui alat digitalnya saja tanpa mengetahui maksud
informasi yang ada pada media. Kebanyakan guru hanya tahu dan bisa cara
menggunakan Platform Merdeka Mengajar nya saja karena mencoba-coba tanpa
mengetahui maksud dan tujuan dari fitur platform tersebut sehingga akan sedikit berat untu
mencapai keberhasil Kurikulum Merdeka dengan hanya bermodal pada pengetahuan
literasi digital saja.
H2= Terdapat pengaruh positif dan signifikan literasi media terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.
Berdasarkan hasil uji F simultan dan uji t parsial
menyimpulkan bahwa variabel literasi media berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel keberhasilan kurikulum merdeka secara individu
maupun secara simultan, dengan demikian bahwa H2 penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh variabel literasi media dapat diprediksi sebesar
67,4% sedangkan sisanya ditentukan variabel lain diluar penelitian dan nilai
nya dapat ditentukan berdasarkan model dua persamaan hasil uji regresi linear
sederhana sebagai berikut:
Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan 0,004
tanpa adanya literasi media, kemudian akan meningkat sebesar 0,403 setiap satu
satuan dengan adanya literasi media. Dengan demikian variabel literasi media
dapat meningkatkan keberhasilan kurikulum merdeka secara positif.
Kemapuan menggunakan
teknologi media dari yang lama sampai yang baru dengan memiliki hubungan kritis
ke konten media disebut literasi media. Penerapan
kurikulum merdeka sangat membutuhkan peran media, misalnya guru dapat
menerapkan ide literasinya kedalam media pembelajaran yang sudah dirancang agar
penyampaian materi dapat lebih mudah dipahami sehingga keberhasilan Kurikulum
Merdeka dapat tercapai dengan baik.
Guru sekolah dasar yang menjalankan Kurikulum Merdeka dalam
proses pembelajaran menggunakan media Platform Merdeka Mengajar merupakan bukti
bahwa melaui platform tersebut guru dapat menciptakan dan mengekspresikan diri
untuk menggunakan media. Platform Merdeka Mengajar sebagai salah satu media
pembelajaran yang digunakan untuk melakukan komunikasi dengan siswa untuk mewujudkan
tujuan pembelajaran yang diharapkan, sehingga dalam hal ini literasi media
berpengaruh dalam keberhasil Kurikulum Merdeka.
H3 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan literasi informasi terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.
Berdasarkan hasil uji F simultan dan uji t parsial
menyimpulkan bahwa variabel literasi informasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel kinerja secara individu maupun secara simultan,
dengan demikian bahwa H3 penelitian ini dapat diterima.
Pengaruh variabel literasi informasi dapat diprediksi
sebesar 86,2% sedangkan sisanya ditentukan variabel lain diluar penelitian dan
nilai nya dapat ditentukan berdasarkan model tiga persamaan hasil uji regresi
linear sederhana sebagai berikut :
Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan 0,003
tanpa adanya literasi informasi, kemudian akan meningkat sebesar 0,636 setiap
satu satuan dengan adanya literasi informasi. Dengan demikian variabel literasi
informasi dapat meningkatkan kinerja guru secara positif.
Sejalan dengan pengertian literasi informasi menurut
Peran guru sangat penting dalam memberikan pengetahuan
kepada peserta didik tentang bagaimana mencari dan menggunakan informasi secara
bijak. Literasi merupakan kemampuan dasar yang menjadi kemampuan sepanjang
hayat, untuk itu penting bagi seorang guru untuk memiliki kemampuan literasi
informasi yang baik sebelum mengenalkan dan mengajarkan pada peserta didiknya,
agar keberhasilan penerapan kurikulum merdeka dapat dicapai dengan baik.
H4 = Literasi digital, literasi media, dan literasi
informasi secara simultan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.
Berdasarkan hasil uji F simultan literasi digital,literasi
media, dan literasi informasi signifikan dan uji t parsial variabel media dan
literasi informasi signifikan berpengaruh secara positif terhadap variabel
keberhasilan kurikulum merdeka secara individu sedangkan variabel literasi
digital tidak siginifikan.
Pengaruh variabel literasi digital, literasi media dan
literasi digital dapat diprediksi sebesar 87,2% sedangkan sisanya ditentukan
variabel lain diluar penelitian dan nilai nya dapat ditentukan berdasarkan
model tujuh persamaan hasil uji regresi linear berganda sebagai berikut :
Keberhasilan kurikulum merdeka akan
senilai dengan 0,002 tanpa adanya pengaruh literasi digital, literasi media,
dan literasi informasi kemudian akan meningkat sebesar 0,004 setiap satu satuan
karena adanya pengaruh literasi digital dengan mengabaikan variabel literasi
media dan literasi informasi. Keberhasilan kurikulum merdeka akan meningkat
sebesar 0,104 setiap satu satuan dengan menambahkan variabel literasi media
dengan mengabaikan variabel literasi informasi dan akan lebih meningkat sebesar
0,514 setiap satu satuan dengan menambahkan variabel literasi informasi. Variabel literasi digital akan mempengaruhi kenaikan
keberhasilan kurikulum merdeka tetapi tidak akan mempengaruhi secara signifikan
jika bersama dengan variabel literasi media dan literasi informasi hal ini bisa
diakibatkan karena literasi digital berasal dari pemahaman pribadi yang sangat
luas apalagi diera yang serba digital seperti saat ini.
Sehingga dengan demikian model terbaik menghasilkan Adjusted
R Square terbesar yaitu model dengan variabel bebas literasi media dan literasi
informasi mencapai 87,6% yang berarti bahwa model ini dapat memprediksi nilai
variabel terikat keberhasilan kurikulum merdeka dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan 0,002
tanpa adanya pengaruh variabel literasi media dan literasi informasi, kemudian
akan meningkat sebesar 0,105 setiap satu satuan karena adanya pengaruh literasi media dengan mengabaikan
variabel literasi informasi dan akan lebih meningkat sebesar 0,517 setiap satu
satuan dengan menambahkan variabel literasi informasi. Nilai keberhasilan
kurikulum merdeka paling tinggi dengan adanya variabel literasi media bersama
dengan variabel literasi informasi, sedangkan kedua variabel tersebut tidak
dapat meningkatkan keberhasilan kurikulum merdeka secara maksimal jika hanya
dengan satu variabel saja.
BIBLIOGRAFI
Alawiyah, I. A. (2020). Pengaruh Literasi Digital
Terhadap Kemampuan Pengguna Aplikasi Rapor Digital Di MA Minhajut Tholabah
Purbalingga. Skripsi (p. Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan).
Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo.
Baran, S. J., &
Dennis, D. K. (2010). Teori Ilmu Komunikasi Massa : Dasar Pergolakan, dan
Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika.
Bayu, D. (2022,
Juni 10). DataIndonesia.id. Retrieved Oktober 19, 2022, from APJII:
Pengguna Internet Indonesia Tembus 210 Juta pada 2022:
https://dataindonesia.id/digital/detail/apjii-pengguna-internet-indonesia-tembus-210-juta-pada-2022
Davis, C. H., &
Shaw, D. (2011). Introduction to information science. Medford,NJ:
Information Today.
Djamarah, S. B.
(2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fauji, I. (2023).
Literasi Membaca dalam Kurikulum Merdeka dan Kohorensinya dengan
Karakteristik Anak Usia Jenjang Sekolah Dasar. Tesis Institut PTIQ
Jakarta.
Ghozali, I. (2016).
Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 8) Cetakan
ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasanah, N.,
Sembiring, M., Afni, K., Dina, R., & Wirevenska, I. (2022). Sosialisasi
kurikulum merdeka merdeka belajar untuk meningkatkan pengetahuan para guru
di SD Swasta Muhamaddiyah 04 Binjai. Ruang Cendikia : Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 235-238.
Hatta, H. (2018). Empat
Kompetensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
Kemendikbud.
(2017). Gerakan Litersi Nasional. Jakarta: TIM GLN Kemendikbud.
Kemendikbud. (2022,
Oktober 22). Tentang Kurikulum Merdeka. Retrieved November 1, 2022,
from Merdeka Mengajar: https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6824331505561-Tentang-Kurikulum-Merdeka
Kusumawati, E.
(2023). Optimalisasi Mutu Pendidikan melalui Kepemimpinan Inovatif. Jurnal
Bahana Manajemen Pendidikan, 12(1), 107-111.
Kusumawati, E. (2023). The effect of
situational leadership, organizational culture and achievement motivation on
the work professionalism of kindergarten teacher.
Kusumawati, E.
(2022). School Committee Participation In Realizing The Quality Of
Education. Infokum, 10(5), 880-886.
PISA. (2018). Programme
for International Student Assessment. Retrieved November 2, 2022, from
Programme for International Student Assessment: https://www.oecd.org/pisa/#
Prabowo, D. A.,
Fathoni, M. Y., Toyib, R., & Sunardi, D. (2021). Sosialisasi Aplikasi
Merdeka Mengajar Dan Pengisian Konten Pembelajaran Pada SMK 3 Seluma Untuk
Mendukung Program SMK- PK Tahun 2021. JPMTT (Jurnal Pengabdian Masyarakat
Teknologi Terbarukan), 55-60.
Pratikno, Y.,
Hermawan, E., & Arifin, A. L. (2022). Human Resource 'Kurikulum Merdeka'
from Design to Implementation in the School: What Worked an What not in
Indonesia Education. Jurnal Iqra' Kajian Ilmu Pendidikan, 326-343.
Sari, A. S.,
Pramesti, C., Suryanti, & R.S, R. S. (2022). Sosialisasi Platform
Merdeka Mengajar Sebagai Wadah Belajar dan Berkreasi Guru. Jurnal Penamas
Adi Buana Volume 6 No.01.
Setiariny, E.
(2023). Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Sebagau Upaya Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Guru. Jurnal Lingkar Mutu Pendiidikan, 23-33.
Sevima, A. (2020,
Oktober 14). Pengertian Literasi Menurut Para Ahli, Tujuan, Manfaat,
Jenis dan Prinsip. Retrieved Oktober 30, 2022, from Sevima:
https://sevima.com/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/
Siregar, R. (2019).
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru Sekolah Dasar di Wilayah 18 Kecamatan Percut Sei Tuan. Tesis.
Sugiyono. (2016). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suroya, H. (2021).
Pengaruh Literasi Informasi, Literasi Media dan Literasi Digital Terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru PAI SMAN Se-Kabupaten Blitar. Program Magister
Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim, Tesis.
Tri, F. (2020). 4
Kompetensi Guru yang Wajib Dimiliki oleh Calon Guru. Retrieved November
1, 2022, from Guru Binar: https://gurubinar.id/blog/4-kompetensi-
Copyright holder: Ngafifurrohman,
Maximus Gorky Sembiring, Johar Alimuddin (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |