Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 1, Januari 2024

 

PENGARUH LITERASI DIGITAL, LITERASI INFORMASI, DAN LITERASI MEDIA PADA GURU SEKOLAH DASAR TERHADAP KEBERHASILAN PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA

 

Ngafifurrohman1*, Maximus Gorky Sembiring2, Johar Alimuddin3

Program Pascasarjana, Universitas Terbuka, Indonesia

Email: [email protected]*

 

Abstrak

Penelitian ini menyelidiki pengaruh literasi digital, literasi media, dan literasi informasi terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya pada penggunaan Platform Merdeka Mengajar di guru sekolah dasar di kecamatan Kroya. Penerapan Kurikulum Merdeka pada guru-guru tersebut secara umum mencapai skor rata-rata tinggi sebesar 60,12. Variabel literasi digital, literasi media, dan literasi informasi masing-masing memiliki pengaruh sebesar 74,5%, 67,4%, dan 86,2%. Ketiganya bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 87,2%. Model regresi linear terbaik menghasilkan Adjusted R Square sebesar 87,6%, yang menunjukkan kombinasi literasi media dan literasi informasi memiliki pengaruh paling signifikan. Rekomendasi untuk guru adalah menguasai ketiga kemampuan literasi secara bersama-sama. Penelitian selanjutnya diharapkan melibatkan lebih banyak variabel bebas dan berlokasi di berbagai tempat untuk pemahaman yang lebih mendalam.

Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, Literasi Digital, Literasi Media

 

Abstract

This research investigates the influence of digital literacy, media literacy, and information literacy on the success of implementing the Merdeka Curriculum, particularly in using the Merdeka Mengajar Platform by elementary school teachers in the Kroya district. The implementation of the Merdeka Curriculum among these teachers generally achieved a high average score of 60.12. The variables of digital literacy, media literacy, and information literacy each have an influence of 74.5%, 67.4%, and 86.2%, respectively. Together, they collectively have an influence of 87.2%. The best linear regression model yielded an Adjusted R Square of 87.6%, indicating that the combination of media literacy and information literacy has the most significant impact. Recommendations for teachers include mastering all three literacy skills. Further research is encouraged to involve more independent variables and extend to various locations for a deeper understanding.

Keywords: Merdeka Curriculum, Digital Literacy, Media Literacy

 

Pendahuluan

Pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada 210,03 juta pengguna internet di Indonesia pada periode 2021-2022. Jumlah itu meningkat 6,78% dibandingkan pada periode sebelumnya sebesar 196,7 juta sehingga tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia sebesar 77,02% (Bayu, 2022). Naiknya angka pengguna internet di Indonesia mendorong perkembangan digital disemua aspek kehidupan sehari – hari, tidak terkecuali pada bidang pendidikan dasar di Indonesia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi saat ini telah memanfaatkan perkembangan teknologi guna menunjang sistem pendidikan yang lebih baik dengan meluncurkan Platform Merdeka Mengajar yang merupakan langkah lanjutan dari upaya transformasi pendidikan berbasis digital di Indonesia. Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk mendukung para guru agar dapat mengajar menggunakan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik, meningkatkan kompetensinya, dan berkembang secara karier (Direktorat Sekolah Dasar, 2022).

Platform Merdeka Mengajar menawarkan banyak kemudahan bagi guru dalam berbagai kegiatan seperti mengajar, belajar, dan berkarya. Kemudahan-kemudahan tersebut tak lantas membuat sebuah sistem bekerja secara maksimal tanpa dibarengi dengan kemampuan sumber daya manusia yang memadai. Keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka melalui indikator penggunaan Platform Merdeka Mengajar pada guru dapat ditunjang dengan pengetahuan dan wawasan tentang kecakapan dasar seperti literasi digital, literasi media, dan literasi informasi. Beberapa wawasan literasi tersebut seharusnya mampu untuk meningkatkan keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka khususnya pada sistem pendidikan dasar.

Beberapa sekolah Dasar di Kecamatan Kroya telah berpartisipasi menggunakan Kurikulum Merdeka sehingga mempermudah guru dalam proses belajar mengajar apalagi dengan adanya Platform Merdeka Mengajar. Platform ini merupakan teknologi baru dengan pengalaman yang baru, tentu penerapan Platform Merdeka Mengajar mempunyai banyak kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kapabilitas pengguna, beberapa guru senior belum mampu mengakses Platform Merdeka Mengajar secara optimal. Kemampuan pengguna belum semua menguasai ilmu teknologi, sehingga merasa kesulitan dalam menerapkan platform tersebut.

Sejalan dengan hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui apakah kemampuan literasi digital, literasi media, dan literasi informasi pada guru berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantifatif dengan teknik analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh hubungan ketiga kemampuan literasi tersebut.

Harapan dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan kemampuan literasi pada guru sekolah dasar di kecamatan Kroya terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka sehingga nantinya informasi yang diperoleh dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan digunakan dan sebagai bahan masukan untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia terutama agar guru dapat mengetahui pentingnya pengaruh literasi digital, literasi media, dan literasi informasi terhadap keberhasilan Kurikulum Merdeka dalam hal ini kemampuan penggunaan teknologi dalam pendidikan Platform Merdeka Mengajar. Penelitian ini menyelidiki pengaruh literasi digital, literasi media, dan literasi informasi terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Data diperoleh melalui kuisioner yang diberikan kepada guru sekolah dasar di Kecamatan Kroya yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari kuisioner. Sumber data terdiri dari data primer yang diperoleh langsung dari guru sekolah dasar di Kecamatan Kroya dan data sekunder yang berasal dari buku, jurnal ilmiah, dan penelitian terdahulu. Populasi penelitian melibatkan seluruh guru sekolah dasar di Kecamatan Kroya yang menerapkan Kurikulum Merdeka, dengan sampel sebanyak 58 guru menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner dengan skala Likert untuk mengukur literasi digital, literasi media, literasi informasi, dan keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Analisis data dilakukan melalui uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, uji heterokedasitas, dan analisis regresi linear berganda. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa baik model regresi sesuai dengan data aktualnya (Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 4) , 2006).

 

Hasil dan Pembahasan

Uji Instrumen Penelitian

Uji Validitas

Uji validitas pada instrument penelitian dilakukan untuk mengukur ketepatan instrument dalam pengumpulan data, dengan maksud instrument tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS dengan rumus Korelasi Product Moment pada 51 butir pertanyaan. Hasil uji validitas angket, pada variabel keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka (Y) diperoleh hasil bahwa untuk item soal nomor 36 memiliki Rhitung=(-0.226) lebih kecil daripada Rtabel=0,258 dan item soal nomor 43 juga demikian, Rhitung=0.117 lebih kecil daripada Rtabel yang berarti bahwa item soal tersebut tidak valid dan akan dikeluarkan pada data penelitian. Selain dua item soal tersebut, Rhitung menunjukan lebih besar dari pada Rtabel yang berarti bahwa item soal tersebut valid dan dapat digunakan pada analisis selanjutnya.

Uji Reliabilitas

Pengujian selanjutnya adalah uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui indikator yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

 

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach's Alpha (r hitung)

Daerah Kritis

r tabel

Keputusan

X1

0.903

> 

0.258

Reliabel

X2

0.882

> 

0.258

Reliabel

X3

0.945

> 

0.258

Reliabel

Y

0.924

> 

0.258

Reliabel

 

Pengujian reliabilitas menggunakan program SPSS menghasilkan nilai Cronbach's Alpha untuk indikator literasi digital (X1), literasi media (X2), literasi informasi (X3), dan keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka (Y). Nilai-nilai tersebut, masing-masing sebesar 0,903, 0,882, 0,945, dan 0,924, semua melebihi nilai signifikansi 0,258. Hasil ini menunjukkan bahwa semua indikator pada penelitian ini reliabel atau layak digunakan dalam analisis selanjutnya.

 

Uji Asumsi Data

Pada analisis penelitian ini akan menggunakan analisis regresi linear, hasil dari pengujian ini adalah menghasilkan sebuah model regresi. Model regresi linear yang baik adalah yang memenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi klasik. Adapun asumsi klasik yang harus terpenuhi adalah residual data berdistribusi normal, data bersifat linear, tidak ada multikolinearitas, dan tidak ada heteroskedastisitas pada model regresi.

Uji Normalitas Data

Uji Normalitas residual digunakan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Salah beberapa cara yang digunakan untuk menguji normalitas dengan menggunakan pendekatan grafik atau dengan pendekatan teori salah satunya adalah dengan rumus Kolmogorof Smirnov yang di olah menggunakan program SPSS. Berikut adalah hasil analisis menggunakan Normal P-P Plot dimana data mengikuti pola garis lurus, dengan demikian asumsi normalitas terpenuhi karena data residual hasil analisis menunjukkan plot-plot mengikuti alur garis lurus.

Uji normalitas menggunakan grafik mempunyai kelemahan karena interprestasi tiap orang dapat berbeda karena unsur subjektifitas, maka akan diuji menggunakan metode kedua uji normalitas adalah dengan menggunakan pendekatan teori untuk mengetahui normalitas, yaitu dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pada ini pengambilan keputusan pengujian normalitas dengan membandingkan nilai signifikansi dari Asym.Sig.(2-tailed) dengan tingkat singnifikansi 5% yang digunakan pada penelitian ini.

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai Asym.Sig.(2-tailed)=0,06 lebih dari 0,05 yang berarti (0,06 >0,05) asumsi data berdistribusi normal terpenuhi. Dengan demikian data berdistribusi normal dengan pengujian menggunakan histogram, normal p-p plot maupun dengan teori pendekatan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan salah satu syarat yang dilakukan dalam analisis korelasi atau regresi linear yang bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel atau lebih yang diuji mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah empat variabel yang sudah ditetapkan yaitu tiga variabel independen dan satu variabel dependen memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antar variabel. Pada uji linearitas literasi digital (X1) - penerapan Kurikulum Merdeka (Y), nilai signifikansi sebesar 0,039 (<0,05) menunjukkan tidak adanya hubungan linear. Sebaliknya, uji linearitas literasi media (X2) - penerapan Kurikulum Merdeka (Y) dan literasi informasi (X3) - penerapan Kurikulum Merdeka (Y) dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,117 dan 0,128 (>0,05) menunjukkan adanya hubungan linear antar kedua variabel tersebut.

Uji Multikolinearitas

   Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yakni hubungan linear antarvariabel independen dalam model regresi. Pengujian linearitas dapat dilakukan dengan menguji nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Dasar pengambilan keputusan dengan melihat nilai Tolerance jika (nilai tolerance > 0,10) maka tidak terjadi gejala multikolinearitas, selain itu juga bisa dilihat dari nilai VIF nya, jika nilai (VIF<10,00) maka tidak terjadi multikolinearitas.

Uji multikolinearitas dilakukan pada variabel literasi digital (X1), literasi media (X2), dan literasi informasi (X3). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai tolerance dan VIF masing-masing variabel berada dalam batas yang dapat diterima. Untuk literasi digital, nilai tolerance (0,263) > 0,10 dan nilai VIF (3,797) < 10,00; literasi media, nilai tolerance (0,256) > 0,10 dan nilai VIF (3,913) < 10,00; serta literasi informasi, nilai tolerance (0,191) > 0,10 dan nilai VIF (5,240) < 10,00. Hal ini menunjukkan ketiadaan gejala multikolinearitas pada ketiga variabel bebas, sehingga dapat dihasilkan model regresi yang baik pada penelitian ini.

Uji Heterokedasitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk memastikan bahwa model regresi tidak mengalami gejala heterokedastisitas. Scatterplots menunjukkan sebaran titik data yang merata di sekitar angka 0 tanpa membentuk pola khusus. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan literasi digital (X1), literasi media (X2), dan literasi informasi (X3) terhadap nilai absolute residual (Abs_RES). Hasilnya menunjukkan nilai signifikansi untuk literasi digital (0,472), literasi media (0,385), dan literasi informasi (0,102) semua lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, menunjukkan ketiadaan gejala heterokedastisitas. Dengan demikian, asumsi klasik untuk model regresi ini terpenuhi, memungkinkan analisis selanjutnya dapat dilakukan

 

Analisis Regresi Linear

Uji Parameter (Uji t)

Uji parsial (t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan kata lain untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas (literasi digital,literasi media, dan literasi informasi) terhadap variabel terikat (Keberhasilan Kurikulum Merdeka) berpengaruh secara parsial atau terpisah. Untuk melakukan pengujian ini menggunkan hipotesis:

 (variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat)

 (variabel bebas mempengaruhi variabel terikat)

Uji t dilakukan pada tujuh model kemungkinan dalam penelitian ini, pada ketujuh model tersebut pengujian singnifikasi setiap variabel bebas akan dilakukan satu persatu. Hipotesis pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi parameter dengan nilai  dibandingkan dengan nilait t hitung dengan t kritisnya atau pengambilan keputusan dengan melihat P-value atau sig pada uji t dengan ketentuan bila sig. > 0,05, maka Ho diterima, tetapi jika nilai sig. < 0,05, maka Ho ditolak yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Analisis regresi linear sederhana mengungkapkan pengaruh positif signifikan antara literasi digital (X1), literasi media (X2), dan literasi informasi (X3) terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka (Y). Pada model regresi berganda dua variabel bebas, literasi digital (X1) dan literasi media (X2), serta literasi informasi (X3), semuanya menunjukkan pengaruh positif signifikan secara individu terhadap keberhasilan Kurikulum Merdeka (Y). Namun, pada model kelima, literasi digital (X1) tidak signifikan secara individu, sedangkan literasi informasi (X3) signifikan. Model keenam menunjukkan bahwa literasi media (X2) dan literasi informasi (X3) signifikan secara individu terhadap variabel terikat (Y).

Pada analisis regresi linear berganda tiga variabel bebas, literasi media (X2) dan literasi informasi (X3) signifikan secara individu terhadap variabel terikat (Y), sementara literasi digital (X1) tidak signifikan secara individu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa literasi media (X2) dan literasi informasi (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka (Y) secara individu.

Uji Simultan (Uji F)

Untuk membuktikan apakah secara serempak variabel independen yakni literasi digital, literasi media dan literasi informasi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka, maka digunakan uji F. Kriteria pengujian F simultan pada penelitian ini berlaku jika nilai  > nilai  maka  ditolak, hipotesis nol penelitian ini adalah  yang berarti bahwa variabel bebas ( , , ) secara serentak atau bersama-sama signifikan mempengaruhi variabel terikat (  Selain itu uji F bisa dilakukan dengan membandingkan nilai sig dengan α=5%, jika nilai sig < α maka tolak  yang berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

Pada tabel merupakan hasil uji F simultan pada ketujuh kemungkinan model yang terbentuk pada penelitian ini:

 

Gambar 1. Hasil Uji F

 

Uji F model pertama pada variabel bebas literasi digital  dan variabel kurikulum merdeka menghasilkan Fhitung sebesar 158,376 dan sig. sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 maka tolak  yang artinya ada hubungan yang siginifikan antara variabel  dan (  secara parsial.

Kemudian pada model kedua variabel bebas literasi media  dan variabel kurikulum merdeka  menghasilkan Fhitung sebesar 112,584 dan sig. sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 maka tolak , jadi dapat disimpulkan variabel bebas  secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat secara signifikan begitu pula pada uji F model ketiga yang menghasilkan Fhitung sebesar 337,224 dan sig. sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 maka tolak , jadi dapat disimpulkan variabel bebas  secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.

 

Gambar 2. Hasil Uji F Simultan

 

Uji F model ke empat pada variabel bebas literasi media  dan literasi digital  dengan variabel kurikulum merdeka menghasilkan Fhitung sebesar 96,866 dan sig. sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 maka tolak  yang artinya ada hubungan yang siginifikan antara variabel  dan  dengan (  secara parsial.

Kemudian pada model kelima variabel bebas literasi digital  dan literasi informasi  dengan variabel kurikulum merdeka menghasilkan Fhitung sebesar 168,945 dan nilai sig. sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 maka tolak , jadi dapat disimpulkan variabel bebas  dan  secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat secara signifikan begitu pula pada uji F model keenam yang menghasilkan Fhitung sebesar 191,487 dan sig. sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai sig. < 0,05 maka tolak , jadi dapat disimpulkan variabel bebas  dan  secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.

 

Gambar 3. Uji F Simultan

 

Uji F model terkhir pada penelitian ini dilakukan pada ketiga variabel bebas literasi digital ,literasi media , dan literasi informasi ,dengan variabel kurikulum merdeka menghasilkan Fhitung sebesar 125,214 dan sig. sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai sig.0,000 <z 0,05 maka tolak  yang artinya ada hubungan yang siginifikan antara variabel ,  dan  secara bersama-sama dengan variabel ( . Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan semua kemungkinan model pada penelitian ini signifikan terhadap uji F simultan.

 

Uji Korelasi

Tabel 2. Hasil Uji Korelasi

Correlations

 

Literasi Digital

Literasi Media

Literasi Informasi

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka

Pearson Correlation

0.748

0.753

0.808

1

Sig. (2-tailed)

0.000

0.000

0.000

 

N

58

58

58

58

 

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan kekuatan hubungan fungsional antara variabel dependen dengan variabel independen. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Dari hasil uji korelasi antara literasi digital dengan kurikulum merdeka diketahui bahwa nilai R sebesar 0,748 Ini berarti bahwa variabel literasi digital berpengaruh cukup kuat dan positif terhadap variabel kurikulum merdeka, yang artinnya apabila variabel literasi digital meningkat maka variabel kurikulum merdeka juga akan naik, dan apabila variabel literasi digital turun maka variabel kurikulum merdeka juga akan turun atau dapat dikatakan terdapat hubungan searah antara variabel literasi digital terhadap variabel kurikulum merdeka.

Dari hasil uji korelasi antara literasi media dengan kurikulum merdeka diketahui bahwa nilai R sebesar 0,753 Ini berarti bahwa variabel literasi media berpengaruh cukup kuat dan positif terhadap variabel kurikulum merdeka, yang artinnya apabila variabel literasi media meningkat maka variabel kurikulum merdeka juga akan naik, dan apabila variabel literasi media turun maka variabel kurikulum merdeka juga akan turun atau dapat dikatakan terdapat hubungan searah antara variabel literasi media terhadap variabel kurikulum merdeka.

Dari hasil uji korelasi antara literasi informasi dengan kurikulum merdeka diketahui bahwa nilai R sebesar 0,808 Ini berarti bahwa variabel literasi informasi berpengaruh cukup kuat dan positif terhadap variabel kurikulum merdeka, yang artinnya apabila variabel literasi informasi meningkat maka variabel kurikulum merdeka juga akan naik.

Kebaikan Model Regresi

Untuk mengetahui kebaikan model regresi agar dapat menghasil prediksi model yang baik dilakukan pengujian koefisien determinasi. Dari uji koefisien determinasi ini dapat diketahui seberapa besar variabel bebas secara simultan menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi sebesar 0 sampai 1, jika mendekati 1 berarti variabel bebas hampir menjelaskan semua informasi untuk memprediksi variabel terikat, begitu juga sebaliknya jika nilainya semakin kecil maka variabel bebas pada penelitian terbatas dalam menjelaskan variabel terikat. Uji kebaikan model menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik karena Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2016).

 

Gambar 4. Uji Kebaikan Model

 

Pada model pertama dengan predictors: (constant), literasi digital diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,745 (74,5%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 74,5% terhadap variabel terikat kinerja guru,sedangkan sisanya sebesar 25,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian ini.

Pada model kedua dengan predictors: (constant), literasi media diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,674 (67,4%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 67,4% terhadap variabel terikat kinerja guru,sedangkan sisanya sebesar 32,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian ini.

Pada model ketiga dengan predictors: (constant), literasi informasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.862 (86,2%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 86,2% terhadap variabel terikat kinerja guru,sedangkan sisanya sebesar 13,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian ini.

 

Gambar 5. Uji Kebaikan Model Regresi

 

Selanjutnya pada model keempat, kelima dan keenam dengan dua variabel bebas yang ada dalam model. Dijelaskan bahwa model keempat dengan predictors: (constant), literasi media, literasi digital diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,780 (78,0%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 78,0% terhadap variabel terikat keberhasilan kurikulum merdeka,sedangkan sisanya sebesar 20,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian ini.

Pada model kelima dengan predictors: (constant), literasi informasi, literasi digital diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,861 (86,1%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 86,1% terhadap variabel terikat keberhasilan kurikulum merdeka,sedangkan sisanya sebesar 13,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian ini.

Pada model keenam dengan predictors: (constant), literasi informasi, literasi media diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,876 (87,6%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 87,6% terhadap variabel terikat keberhasilan kurikulum merdeka ,sedangkan sisanya sebesar 12,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian ini.

Model ketujuh ada tiga variabel bebas dalam model, dijelaskan bahwa dengan predictors: (constant), literasi digital, literasi media, literasi informasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,873 (87,3%) yang berarti bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 87,3% terhadap variabel terikatkeberhasilan kurikulum merdeka,sedangkan sisanya sebesar 12,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang ada di luar penelitian ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model keenam menghasilkan Adjusted R Square terbesar mencapai 87,6% yang berarti bahwa model ini adalah model terbaik dalam penelitian ini yang dapat memprediksi nilai variabel terikat kinerja guru.

Pembahasan

Pengaruh Literasi Digital terhadap Keberhasilan Penerapan Kurikulum Merdeka

H1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan literasi digital terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.

Berdasarkan hasil uji F simultan dan uji t parsial menyimpulkan bahwa variabel literasi digital berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel keberhasilan Kurikulum Merdeka secara individu maupun secara simultan, dengan demikian bahwa H1 penelitian ini dapat diterima.

Pengaruh variabel literasi digital dapat diprediksi sebesar 74,5% sedangkan sisanya ditentukan variabel lain diluar penelitian dan nilai nya dapat ditentukan berdasarkan model satu persamaan hasil uji regresi linear sederhana sebagai berikut:

Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan -0,001 tanpa adanya literasi digital, kemudian akan meningkat sebesar 0,494 dari sebelumnya setiap satu satuan dengan adanya literasi digital.

Menurut (Gilster, 1997) menjelaskan bahwa literasi digital merupakan kemampuan menggunakan teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai aspek kehidupan sehari – hari.

Penerapan literasi digital di sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka menjadikan guru memperoleh banyak informasi dalam lingkupan yang lebih luas sehingga dapat menambah wawasan guru selain itu dapat mengajarkan siswanya memperoleh pengetahuan digital agar bisa menyelesaikan tugas dengan mudah.

Platform Merdeka Mengajar pada Kurikulum Merdeka sangat mendukung penerapan literasi digital pada guru, sehingga guru dapat membuat kelas online, penugasan online dan segala hal tentang pembelajaran berdasarkan online. Namun, ada kesenjangan pengguna internet antara guru muda dan guru yang sudah berusia (tergolong tua) sehingga literasi digital kurang berpengaruh terhadap penerapan Kurikulum Merdeka khusunya dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar.

Selain itu penguasaan literasi digital harus dikembangkan bersama agar kempuan literasi digital pada guru dapat maksimal. Salah satu cara memkasimalkan kemampuan literasi digital adalah dengan cara berlatih memilah dan memilih informasi, membangun strategi dalam menggunakan mesin pencari informasi serta menenmukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi.

Jadi, dengan kata lain penguasaan literasi digital tanpa menguasai literasi informasi dan literasi media akan membuat suatu kesenjangan, ibaratnya kita hanya mengetahui alat digitalnya saja tanpa mengetahui maksud informasi yang ada pada media. Kebanyakan guru hanya tahu dan bisa cara menggunakan Platform Merdeka Mengajar nya saja karena mencoba-coba tanpa mengetahui maksud dan tujuan dari fitur platform tersebut sehingga akan sedikit berat untu mencapai keberhasil Kurikulum Merdeka dengan hanya bermodal pada pengetahuan literasi digital saja.

Pengaruh Literasi Media terhadap Keberhasilan Penerapan Kurikulum Merdeka

H2= Terdapat pengaruh positif dan signifikan literasi media terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.

Berdasarkan hasil uji F simultan dan uji t parsial menyimpulkan bahwa variabel literasi media berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel keberhasilan kurikulum merdeka secara individu maupun secara simultan, dengan demikian bahwa H2 penelitian ini dapat diterima.

Pengaruh variabel literasi media dapat diprediksi sebesar 67,4% sedangkan sisanya ditentukan variabel lain diluar penelitian dan nilai nya dapat ditentukan berdasarkan model dua persamaan hasil uji regresi linear sederhana sebagai berikut:

Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan 0,004 tanpa adanya literasi media, kemudian akan meningkat sebesar 0,403 setiap satu satuan dengan adanya literasi media. Dengan demikian variabel literasi media dapat meningkatkan keberhasilan kurikulum merdeka secara positif.

Kemapuan menggunakan teknologi media dari yang lama sampai yang baru dengan memiliki hubungan kritis ke konten media disebut literasi media. Penerapan kurikulum merdeka sangat membutuhkan peran media, misalnya guru dapat menerapkan ide literasinya kedalam media pembelajaran yang sudah dirancang agar penyampaian materi dapat lebih mudah dipahami sehingga keberhasilan Kurikulum Merdeka dapat tercapai dengan baik.

Guru sekolah dasar yang menjalankan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran menggunakan media Platform Merdeka Mengajar merupakan bukti bahwa melaui platform tersebut guru dapat menciptakan dan mengekspresikan diri untuk menggunakan media. Platform Merdeka Mengajar sebagai salah satu media pembelajaran yang digunakan untuk melakukan komunikasi dengan siswa untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan, sehingga dalam hal ini literasi media berpengaruh dalam keberhasil Kurikulum Merdeka.

 

Pengaruh Literasi Informasi terhadap Keberhasilan Penerapan Kurikulum Merdeka

H3 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan literasi informasi terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.

Berdasarkan hasil uji F simultan dan uji t parsial menyimpulkan bahwa variabel literasi informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kinerja secara individu maupun secara simultan, dengan demikian bahwa H3 penelitian ini dapat diterima.

Pengaruh variabel literasi informasi dapat diprediksi sebesar 86,2% sedangkan sisanya ditentukan variabel lain diluar penelitian dan nilai nya dapat ditentukan berdasarkan model tiga persamaan hasil uji regresi linear sederhana sebagai berikut :

Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan 0,003 tanpa adanya literasi informasi, kemudian akan meningkat sebesar 0,636 setiap satu satuan dengan adanya literasi informasi. Dengan demikian variabel literasi informasi dapat meningkatkan kinerja guru secara positif.

Sejalan dengan pengertian literasi informasi menurut (Bruce, 1997) literasi informasi dapat dilihat sebagai suatu proses sebagai kombinasi antara keahlian, sikap dan pengetahuan sebagai kemampuan belajar atau sebagai cara yang kompleks dalam penggunaan informasi. Seorang guru wajib memiliki kemampuan literasi karena dapat menunjang kompetensi yang dimiliki oleh guru, selain itu literasi informasi juga berperan penting dalam keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Sejalan dengan hasil analisis menerangkan bawa variabel literasi informasi berpengaruh singnifikan terhadap keberhasilan Kurikulum Merdeka.

Peran guru sangat penting dalam memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang bagaimana mencari dan menggunakan informasi secara bijak. Literasi merupakan kemampuan dasar yang menjadi kemampuan sepanjang hayat, untuk itu penting bagi seorang guru untuk memiliki kemampuan literasi informasi yang baik sebelum mengenalkan dan mengajarkan pada peserta didiknya, agar keberhasilan penerapan kurikulum merdeka dapat dicapai dengan baik.

 

Pengaruh Literasi Digital, Literasi Media, dan Literasi Informasi terhadap Keberhasilan Penerapan Kurikulum Merdeka

H4 = Literasi digital, literasi media, dan literasi informasi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan penerapan kurikulum merdeka.

Berdasarkan hasil uji F simultan literasi digital,literasi media, dan literasi informasi signifikan dan uji t parsial variabel media dan literasi informasi signifikan berpengaruh secara positif terhadap variabel keberhasilan kurikulum merdeka secara individu sedangkan variabel literasi digital tidak siginifikan.

Pengaruh variabel literasi digital, literasi media dan literasi digital dapat diprediksi sebesar 87,2% sedangkan sisanya ditentukan variabel lain diluar penelitian dan nilai nya dapat ditentukan berdasarkan model tujuh persamaan hasil uji regresi linear berganda sebagai berikut :

Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan 0,002 tanpa adanya pengaruh literasi digital, literasi media, dan literasi informasi kemudian akan meningkat sebesar 0,004 setiap satu satuan karena adanya pengaruh literasi digital dengan mengabaikan variabel literasi media dan literasi informasi. Keberhasilan kurikulum merdeka akan meningkat sebesar 0,104 setiap satu satuan dengan menambahkan variabel literasi media dengan mengabaikan variabel literasi informasi dan akan lebih meningkat sebesar 0,514 setiap satu satuan dengan menambahkan variabel literasi informasi. Variabel literasi digital akan mempengaruhi kenaikan keberhasilan kurikulum merdeka tetapi tidak akan mempengaruhi secara signifikan jika bersama dengan variabel literasi media dan literasi informasi hal ini bisa diakibatkan karena literasi digital berasal dari pemahaman pribadi yang sangat luas apalagi diera yang serba digital seperti saat ini.

Sehingga dengan demikian model terbaik menghasilkan Adjusted R Square terbesar yaitu model dengan variabel bebas literasi media dan literasi informasi mencapai 87,6% yang berarti bahwa model ini dapat memprediksi nilai variabel terikat keberhasilan kurikulum merdeka dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keberhasilan kurikulum merdeka akan senilai dengan 0,002 tanpa adanya pengaruh variabel literasi media dan literasi informasi, kemudian akan meningkat sebesar 0,105 setiap satu satuan karena adanya pengaruh literasi media dengan mengabaikan variabel literasi informasi dan akan lebih meningkat sebesar 0,517 setiap satu satuan dengan menambahkan variabel literasi informasi. Nilai keberhasilan kurikulum merdeka paling tinggi dengan adanya variabel literasi media bersama dengan variabel literasi informasi, sedangkan kedua variabel tersebut tidak dapat meningkatkan keberhasilan kurikulum merdeka secara maksimal jika hanya dengan satu variabel saja.

 

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian mengenai pengaruh literasi digital, literasi media, dan literasi informasi terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya pada penggunaan Platform Merdeka Mengajar, dapat dirangkum sebagai berikut. Secara umum, penerapan Kurikulum Merdeka pada guru sekolah dasar di kecamatan Kroya memperoleh skor rata-rata tinggi, mencapai 60,12. Variabel literasi digital memiliki pengaruh sebesar 74,5%, literasi media 67,4%, dan literasi informasi 86,2%, dengan model regresi linear masing-masing y=-0,001+0,494x_1, y=0,004+0,403x_2, dan y=0,003+0,636x_3. Ketiganya, bersama-sama, memiliki pengaruh sebesar 87,2%, dengan model regresi linear y=0,002+0,004x_1+0,104x_2+0,514x_3. Model terbaik menunjukkan Adjusted R Square terbesar pada kombinasi literasi media dan literasi informasi sebesar 87,6%, yaitu dengan model y=0,002+0,105x_2+0,517x_3. Untuk guru, disarankan menguasai ketiga kemampuan literasi secara bersama-sama, sementara bagi penelitian selanjutnya diharapkan melibatkan lebih banyak variabel bebas dan meluas ke berbagai lokasi untuk pemahaman yang lebih mendalam.

 

BIBLIOGRAFI

Alawiyah, I. A. (2020). Pengaruh Literasi Digital Terhadap Kemampuan Pengguna Aplikasi Rapor Digital Di MA Minhajut Tholabah Purbalingga. Skripsi (p. Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan). Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo.

Baran, S. J., & Dennis, D. K. (2010). Teori Ilmu Komunikasi Massa : Dasar Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika.

Bayu, D. (2022, Juni 10). DataIndonesia.id. Retrieved Oktober 19, 2022, from APJII: Pengguna Internet Indonesia Tembus 210 Juta pada 2022: https://dataindonesia.id/digital/detail/apjii-pengguna-internet-indonesia-tembus-210-juta-pada-2022

Davis, C. H., & Shaw, D. (2011). Introduction to information science. Medford,NJ: Information Today.

Djamarah, S. B. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fauji, I. (2023). Literasi Membaca dalam Kurikulum Merdeka dan Kohorensinya dengan Karakteristik Anak Usia Jenjang Sekolah Dasar. Tesis Institut PTIQ Jakarta.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 8) Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasanah, N., Sembiring, M., Afni, K., Dina, R., & Wirevenska, I. (2022). Sosialisasi kurikulum merdeka merdeka belajar untuk meningkatkan pengetahuan para guru di SD Swasta Muhamaddiyah 04 Binjai. Ruang Cendikia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 235-238.

Hatta, H. (2018). Empat Kompetensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Kemendikbud. (2017). Gerakan Litersi Nasional. Jakarta: TIM GLN Kemendikbud.

Kemendikbud. (2022, Oktober 22). Tentang Kurikulum Merdeka. Retrieved November 1, 2022, from Merdeka Mengajar: https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6824331505561-Tentang-Kurikulum-Merdeka

Kusumawati, E. (2023). Optimalisasi Mutu Pendidikan melalui Kepemimpinan Inovatif. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan12(1), 107-111.

Kusumawati, E. (2023). The effect of situational leadership, organizational culture and achievement motivation on the work professionalism of kindergarten teacher.

Kusumawati, E. (2022). School Committee Participation In Realizing The Quality Of Education. Infokum10(5), 880-886.

PISA. (2018). Programme for International Student Assessment. Retrieved November 2, 2022, from Programme for International Student Assessment: https://www.oecd.org/pisa/#

Prabowo, D. A., Fathoni, M. Y., Toyib, R., & Sunardi, D. (2021). Sosialisasi Aplikasi Merdeka Mengajar Dan Pengisian Konten Pembelajaran Pada SMK 3 Seluma Untuk Mendukung Program SMK- PK Tahun 2021. JPMTT (Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Terbarukan), 55-60.

Pratikno, Y., Hermawan, E., & Arifin, A. L. (2022). Human Resource 'Kurikulum Merdeka' from Design to Implementation in the School: What Worked an What not in Indonesia Education. Jurnal Iqra' Kajian Ilmu Pendidikan, 326-343.

Sari, A. S., Pramesti, C., Suryanti, & R.S, R. S. (2022). Sosialisasi Platform Merdeka Mengajar Sebagai Wadah Belajar dan Berkreasi Guru. Jurnal Penamas Adi Buana Volume 6 No.01.

Setiariny, E. (2023). Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Sebagau Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru. Jurnal Lingkar Mutu Pendiidikan, 23-33.

Sevima, A. (2020, Oktober 14). Pengertian Literasi Menurut Para Ahli, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Prinsip. Retrieved Oktober 30, 2022, from Sevima: https://sevima.com/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/

Siregar, R. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di Wilayah 18 Kecamatan Percut Sei Tuan. Tesis.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suroya, H. (2021). Pengaruh Literasi Informasi, Literasi Media dan Literasi Digital Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru PAI SMAN Se-Kabupaten Blitar. Program Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim, Tesis.

Tri, F. (2020). 4 Kompetensi Guru yang Wajib Dimiliki oleh Calon Guru. Retrieved November 1, 2022, from Guru Binar: https://gurubinar.id/blog/4-kompetensi-

 

 

 

Copyright holder:

Ngafifurrohman, Maximus Gorky Sembiring, Johar Alimuddin (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: