Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
1, Januari 2024
PENGEMBANGAN
KONTEN PERSONAL BRANDING MELALUI AKUN INSTAGRAM YANG DILAKUKAN OLEH
BUNDA AYU TJIPTANINGSIH SEBAGAI WAKIL BUPATI CIREBON
Fitri Ayu Triana Putri, Donni Juni Priansa
Fakultas Ilmu Terapan/D3 Digital
Marketing, Universitas Telkom, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Media sosial tidak lagi hanya
sekedar media komunikasi dan interaksi, namun juga bisa menghadirkan sesuatu
yang baru sebagai wadah personal branding. Salah satu media sosial yang sering
digunakan untuk membangun merek personal adalah Instagram. Bunda ayu tjiptaningsih
wakil bupati cirebon dengan akun instagram @bundaayutjiptaningsih menggunakan
fitur instagram untuk membangun merek personalnya sebagai wakil masyarakat
kabupaten cirebon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana ia
mengkonstruksi citra dirinya melalui media sosial Instagram. Metode yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari wawancara serta dokumentasi.
Hasil penelitian menemukan Bunda Ayu Tjiptaningsih di akun media sosial
Instagram membagi kontennya menjadi tiga bagian. Vlog hariannya tentang
pekerjaan biasanya menyertakan konten yang dibuat selama bekerja dan
beraktivitas. Vlog harian non-kerja biasanya termasuk yang dibuat selama
bekerja tetapi tidak direncanakan dan yang terakhir spesial. Konten atau konten
khusus yang dirancang dan dibuat untuk membantu UMKM di sekitarnya. Bentuk
kontennya bisa berupa podcast atau kunjungan langsung ke pabrik UMKM-nya. Penggunaan
Instagram pada akun @bundaayutjiptaningsih dapat dievaluasi dengan menggunakan
7 Konsep personal branding sebagai bentuk inklusi sebagai indikator positif. Penggunaan
media sosial yang dilakukan telah mendekatkan individu dan masyarakat.
Kata kunci: merek
personal, media sosial Instagram
Abstract
The role of
social media has evolved beyond its traditional function as a means of
communication and engagement, and has now emerged as a platform for personal
branding. Instagram is a frequently utilised social media platform for the
purpose of cultivating an individual's personal brand. Bunda Ayu Tjiptaningsih,
the Deputy Regent of Cirebon, effectively utilises the Instagram platform,
under the handle @bundaayutjiptaningsih, to establish and enhance her personal
brand as a dedicated advocate for the constituents of Cirebon Regency. The
objective of this study is to examine the process by which an individual
creates their self-image via the utilisation of the Instagram social media
platform. The employed methodology is descriptive in nature and falls within
the qualitative research paradigm. The data was acquired through the process of
conducting interviews and reviewing relevant material. The study's findings
revealed that Mother Ayu Tjiptaningsih effectively categorised her content into
three distinct sections on her Instagram social media platform. The daily vlog
she produces typically encompasses work-related information and various
activities undertaken during her work hours. Typically, daily non-work vlogs
encompass those that are created during work hours but are unplanned, as well
as those that are distinctively unique in nature. Tailored content is content
specifically developed to support local micro, small, and medium enterprises
(MSMEs) in their endeavours. The content can be delivered through many mediums,
such as podcasts or on-site visits to the MSME factories. The utilisation of
Instagram on the @bundaayutjiptaningsih account can be assessed through the
application of seven evaluative criteria. The notion of personal branding as a
means of fostering inclusivity is regarded as a favourable indicator. The
utilisation of social media platforms has facilitated enhanced connectivity and
cohesion among individuals and groups.
Keywords: personal branding, media social Instagram.
Pendahuluan
Prokopim atau yang disebut juga sebagai protokol dan komunikasi pimpinan
adalah sebuah bagian dari sekretariat daerah kabupaten Cirebon yang bertanggung
jawab dalam membantu komunikasi pimpinan kepada masyarakat yang ada diwilayah
tersebut. Dalam tugasnya, membangun citra bupati dan wakil bupati sangat
penting. Seiring dengan perkembangan zaman, membangun citra pun kini memiliki
banyak cara salah satu nya adalah dengan memanfaatkan kemajuan jaman dan media
sosial. Media sosial menggunakan teknologi yang membuat para pengguna dapat
berinteraksi sosial dan menyebarkan informasi secara cepat dan tak terbatas.
Perkembangan media sosial terus berlanjut dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002,
Friendster muncul kemudian tahun 2004 lahir facebook dan sejak saat
itu platform lain mulai banyak bermunculan, seperti halnya Instagram
Personal branding adalah
sebuah proses membangun serta mempromosikan citra diri seseorang atau merek
pribadi dengan cara membuat pembeda dengan yang lain dan menciptakan nilai
(Widyaastuti, 2017). Tujuan dari personal branding ialah untuk
menciptakan citra positif serta kuat tentang diri sendiri yang dapat membantu
mencapai kepercayaan serta kesuksesan dalam karir
Personal
Branding
Personal
branding adalah metode yang
bertujuan untuk mengembangkan dan mempertahankan citra diri yang baik
berdasarkan kombinasi unik dari atribut pribadi (Achmad, 2023). Hal ini membutuhkan penyesuaian dan pemantauan terus menerus,
terutama selama transisi karir. Personal branding dimotivasi oleh
kebutuhan akan reputasi pribadi yang menguntungkan serta permintaan akan harga
diri dan insentif, dan didasarkan pada teori sosiologis, pemasaran, psikologis,
dan ekonomi
1) Kekhasan
Kekhasan yaitu seseorang yang memiliki
kepribadian atau kesan yang unik antara satu dengan yang lainnya.
2) Relevansi
Seseorang
yang mempunyai personal branding maka akan dianggap penting oleh masyarakat
luas.
3) Konsistensi
Upaya
branding yang konsisten akan membentuk keunggulan merek.
Selain tiga hal mendasar,
personal branding juga memiliki 7 konsep, yaitu; spesialisasi adalah
ciri khas yang dimiliki seseorang, kepribadian adalah sosok yang memiliki nilai
positif bagi khalayak, perbedaan adalah suatu hal yang menjadi pembeda dimata
khalayak terkait seseorang yang memiliki personal branding, konsisten
adalah terus menerus membentuk personal branding-nya agar dapat diterima
oleh khalayak, kesatuan adalah kesatuan yang berhubungan dengan kehidupan
pribadinya harus sejalan dengan personal branding yang dibuat, keteguhan
adalah bagaimana seseorang ingin membangun personal branding maka
diperlukan waktu yang tidak sebentar , dan nama baik adalah bagaimana seseorang
akan mempresepsikan secara positif bukan negatif yang akan berdampak pada
dirinya kedepan
Media
Sosial
Sejarah
jejaring sosial dimulai pada tahun 1997 dengan munculnya situs web Six
Degrees.com, yang merupakan
jejaring sosial pertama yang memungkinkan pengguna membuat profil pribadi,
terhubung dengan teman, dan mengirim pesan. Pada tahun 2002, Friendster
diluncurkan dan menjadi jejaring sosial yang sangat populer. Friendster
memungkinkan pengguna untuk mencari teman, berinteraksi dan berbagi konten
dengan orang lain (Rafiq, 2020). Namun, Friendster juga mengalami
penurunan popularitas dan akhirnya harus ditutup pada tahun 2015. Facebook
memungkinkan pengguna membuat profil pribadi, berinteraksi dengan teman,
berbagi konten, dan bergabung dengan grup atau halaman yang sesuai dengan minat
mereka. Selain Facebook, muncul media sosial lain di tahun 2000-an,
seperti MySpace (2003), LinkedIn (2003), dan Twitter
(2006). LinkedIn fokus pada jaringan profesional, pekerjaan, maupun hubungan
bisnis. Twitter memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan singkat atau
‘‘tweet‘‘ dengan batas 280 karakter. Instagram adalah platform
berbagi foto dan video yang sangat populer, sementara Snapchat
memungkinkan pengguna untuk memposting pesan yang hilang setelah dilihat
Instagram
Instagram merupakan jejaring sosial untuk berbagi
informasi. Pengguna dapat mengedit konten, menambahkan keterangan, dan
menggunakan berbagai filter dan efek untuk menyempurnakan gambar mereka.
Instagram juga menyediakan fitur seperti Insta Story, IGTV, dan Direct
Message bagi pengguna untuk berinteraksi dengan pengguna lainnya. Instagram juga
digunakan oleh bisnis dan orang-orang sebagai alat pemasaran untuk
mempromosikan produk, layanan, atau konten mereka ke audiens yang lebih besar
1)
Mem-posting Foto dan Video
Pengguna dapat mengunggah dan membagikan foto
dan videotape di profil mereka,
yang dapat dilihat oleh pengikut mereka.
2)
Story
Story Instagram memungkinkan pengguna
berbagi foto dan videotape yang
hilang setelah 24 jam. Pengguna dapat menambahkan teks, stiker, sludge,
dan elemen interaktif lainnya ke story mereka.
3) Reels
Reels adalah fitur yang memungkinkan pengguna
membuat dan berbagi videotape
pendek, mirip dengan TikTok. Pengguna dapat menambahkan musik, efek, dan
teks ke reels mereka.
4) IGTV
IGTV adalah platform videotape berdurasi panjang di dalam Instagram.
Pengguna dapat mengunggah dan menonton videotape
yang lebih lama dari batas waktu biasa untuk postingan biasa.
Pengguna dapat mengirim teks, foto, videotape, dan pesan suara melalui direct
messaging.
6)
Explore Page
Explore page di Instagram menampilkan konten
pengguna yang disesuaikan dengan minat mereka. Ini menampilkan posting dan akun
yang mungkin menarik bagi pengguna berdasarkan aktivitas mereka
sebelumnya.
7) Live Streaming
Pengguna dapat melakukan siaran langsung di Instagram
dan menyiarkan videotape langsung
ke pengikut mereka. Penonton dapat berinteraksi dengan pengguna melalui
komentar dan suka selama streaming langsung.
8)
Filter dan Alat Pengeditan
Instagram menawarkan berbagai sludge dan alat
pengeditan untuk menyempurnakan foto dan
videotape. Pengguna dapat menyesuaikan kecerahan, kontras,
saturasi, dan pengaturan lainnya untuk membuat konten mereka lebih menarik
secara visual.
9)
Hashtags and Discoverability
Pengguna dapat menambahkan tagar ke post
mereka agar lebih mudah ditemukan. Hashtag
memungkinkan pengguna untuk mencari topik atau tren tertentu dan menemukan
konten terkait.
10) Insights and Analytics
Instagram memberi pengguna wawasan dan analitik
tentang akun mereka, termasuk informasi tentang pengikut, keterlibatan, dan
jangkauan mereka. Data ini dapat membantu pengguna memahami audiens
mereka dan meningkatkan strategi konten mereka.
Berdasarkan
latar belakang tersebeut, tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana ia mengkonstruksi citra dirinya melalui media
sosial Instagram.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama lima bulan, yakni sejak bulan februari 2023
sampai dengan juni 2023. Lokasi pengumpulan data dilakukan di Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan metode kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif. Metode ini
menggunakan teknik paradigma konstruktif, yakni dengan menekan bagaimana
seorang individu mengkonstruksikan gagasan pribadi tentang realitas melalui
kognisi pribadi. Sementara itu metodologi yang digunakan adalah metode
kualitatif
Hasil
dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan
beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu peneliti membuat draft wawancara
sesuai dengan fokus penelitian dan analisis. Kedua, peneliti melakukan
wawancara secara mendalam dengan beberapa informan yang ada di sekitar
lingkungan pekerjaan dan juga beberapa followers yang masuk kedalam
khalayak publik. Ketiga, penelti memindahkan data yang didapatkan melalui
rekaman suara kedalam tulisan yang diajukan pada informan dan menganalisisnya.
Keempat, peneliti melakukan pengecekan data yang telah didapat dari informan.
Peneliti melakukan wawancara dan observasi
sebagai upaya untuk mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini dilakukan
dengan cara mewawancarai beberapa informan ahli serta informan pendukung.
Wawancara yang dilakukan bersifat mendalam dengan maksud agar jawaban yang
didapatnya bersifat jujur, terbuka serta apa adanya. Informan ahli dalam
penelitian ini adalah Mulyo Hartono Riyadi S.Kom. Sedangkan informan
pendukungnya adalah beberapa followers dari akun @bundaayutjiptaningsih.
Pembahasan merupakan temuan yang peneliti dapatkan berdasarkan kegiatan
wawancara yang sudah dilakukan secara langsung dengan informan ahli dan secara zoom
dengan informan pendukung. Informan ahli yaitu sorang yang bekerja pada bidang komunikasi serta kepala tim
sosial media @bundaayutjiptaningsih, serta informan pendukung yaitu 2 followers
pada akun @bundaayutjiptanimgsih. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif, maka penelitian ini akan dijabarkan berdasarkan teori Authentic
Personal Branding untuk mengetahui
bagaimana strategi bunda ayu tjiptaningsih dalam membangun personal branding
pada masyarakat serta apa saja yang beliau gunakan dalam prosesnya.
Pada akun media sosial Instagram nya, bunda ayu tjiptaningsih
membagikan kontennya menjadi tiga bagian yaitu: daily vlog tentang
pekerjaan biasanya berisi konten yang dibuat saat dalam kegiatan atau
pekerjaan, daily vlog diluar pekerjaan biasanya berisi tentang suatu hal
yang terjadi saat sedang menjalankan pekerjaan namun hal tersebut tidak
direncanakan dan yang terakhir adalah konten spesial atau konten khusus yang
telah dirancanakan dan dibuat untuk membantu UMKM sekitar, bentuk kontennya
bisa.
Tabel 1. Informan Ahli
No |
Informan |
Keterangan |
1 |
Nama: Mulyo Hartono Riyadi S.Kom Pekerjaan: Bagian
komunikasi dan Kepala Tim Sosial Media Akun @bundaayutjiptanigsih |
Informan ahli adalah Mulyo Hartono
yang merupakan divisi bagian komunikasi dan kepala tim sosial media pada akun
@bundaayutjiptanigsih |
Sumber: Hasil
pengolahan data (2023)
Tabel 2. Informan Pendukung
No |
Informan |
Keterangan |
1. |
Nama: Anggi Listiani Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga dan followers
dari akun @bundaayutjiptaningsih |
Informan pendukung pertama adalah publik eksternal
yakni anggi listiani. Ia adalah salah satu followers dari akun
@bundaayutjiptaningsih maka dari itu peneliti memilih anggi listiani sebagai
informan dari sisi khalayak publik. |
2. |
Nama: Deani Puteri Virdiana Pekerjaan: Mahasiswa dan followers dari
akun @bundaayutjiptaningsih |
Informan pendukung pertama adalah publik eksternal
yakni Deani Puteri. Ia adalah salah satu followers dari akun
@bundaayutjiptaningsih maka dari itu peneliti memilih Deani Puteri sebagai
informan dari sisi khalayak publik. |
Sumber: Hasil
pengolahan data (2023)
Pada penelitian ini diketahui bahwa Bunda Ayu
Tjiptaningsih selaku tokoh politik masyarakat yaitu seorang Wakil Bupati
Kabupaten Cirebon melakukan komunikasi dengan masyarakatnya menggunakan Salah
satu media sosial yang paling populer adalah Instagram.
1) Ciri khas. Masyarakat mencari atau mengingat
sesorang tokoh berdasarkan ciri khas yang mereka miliki. Hal ini akan
mempermudah masyarakat dalam mengetahui tokoh tokos tersebut.
2) Kepribadian. Personal branding harus didasari kepribadian individu. Konsep ini menjelaskan bahwa individu
harus memiliki kepribadian yang baik.
3) Perbedaan. Personal branding yang efektif harus
berbeda dengan yang lain agar dapat dingat oleh masyarakat.
4) Konsisten. Proses personal branding menggunakan
waktu lama maka dibutuhkan konsistensi.
5) Kesatuan. Realita
yang diperlihatkan dalam kehidupan pribadi sehari hari harus sesuai dengan
nilai dan prilaku yang dibentuk dalam proses personal branding
6) Keteguhan. Seiring berjalannya waktu, trend pun akan berubah oleh karena itu individu
harus terus memperhatikan trend dan tetap teguh pada konsep awal personal
branding yang ingin di buat.
7) Nama Baik. Personal branding yang baik dapat berpengaruh dan bertahan lama jika banyak masyarakat yang
mengenal dengan pribadi yang baik serta nilai yang positif dan bermanfaat.
Seperti yang sudah dipaparkan, teori personal
branding yang digunakan adalah 7 konsep pembentukan personal branding.
Teori tersebut dianggap relevan oleh peneliti karena fokus pertanyaan
penelitian ini ialah penulis ingin mengetahui bagaimana penggunaan serta
pengembangan sosial media instagram sebagai media personal branding.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini membuat simpulan bahwa penggunaan instagram pada
akun @bundaayutjiptaningsih dapat dinilai dari 7 konsep peronal branding sebagai
bentuj yang meliputi indikator sebagai dampak atau citra positif penggunaannya.
Personal branding mengacu pada proses menciptakan dan
mengelola identitas dan reputasi profesional unik yang membedakan individu dari
orang lain di tempat kerja
BLIBLIOGRAFI
Achmad, N.
A., Bahfiarti, T., & Fatimah, J. M. (2023). Faktor-Faktor Pembentuk
Personal Branding “Indo’botting” Dalam Media Sosial Di Sulawesi Selatan. Jurnal
Ilmu Komunikasi UHO: Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Komunikasi dan Informasi, 8(4),
770-782.
Agianto, R., Setiawati, A., &
Firmansyah, R. (2020). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Gaya
Hidup dan Etika Remaja. Tematik, 7(2), 130–139. https://doi.org/10.38204/tematik.v7i2.461
Azhar,
M. F., & Winduwati, S. (2020). Pembentukan Personal Branding K-pop
Influencer Melalui Media Sosial Instagram (Studi Kasus pada Akun Instagram
@Kimdarlings).pdf (pp. 355–356). https://doi.org/https://doi.org/10.24912/pr.v4i2.6607
Gorbatov,
S., Khapova, S. N., & Lysova, E. I. (2018). Personal branding: Interdisciplinary systematic
review and research agenda. Frontiers in Psychology, 9(NOV),
1–17. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.02238
Heru Wijayanto Aripradono. (2020). Social
Media and the Journey of Volunteering. 1(1), 61–72.
Istiani, N., & Islamy, A. (2020).
Fikih Media Sosial Di Indonesia. Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah Dan Perbankan
Islam, 5(2), 202–225. https://doi.org/10.32923/asy.v5i2.1586
Kusumawati, E.
(2016). Training Management Effectiveness. In 6th International
Conference on Educational, Management, Administration and Leadership (pp.
59-62). Atlantis Press.
Morgan, M. (2011). Personal
Branding : Create Your Value. Strategic Finance, 93(August),
13–60. http://ezproxy1.hw.ac.uk:3114/eds/pdfviewer/pdfviewer?sid=6bf2e866-1f23-4205-8a33-3319dbe73cd5@sessionmgr15&vid=1&hid=5
Rafiq,
A. (2015). 327205602. 18–29.
Rafiq, A. (2020).
Dampak media sosial terhadap perubahan sosial suatu masyarakat. Global
Komunika: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 3(1), 18-29.
Rachmawati, D.,
& Ali, D. S. F. (2018). Analisis Personal Branding Selebgram Nonselebriti
Akun Instagram@ Lippielust. Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, 1(01),
34-40.
Setyawati,
H. A. (2021). Bagaimana
membangun Personal Branding? Journal of Community Service and Empowerment,
Vol. 2(No. 1), 86–90.
Syahza
A. (2013). Metodologi Penelitian. 72–94.
Widyastuti, D. A.,
Wiloso, P. G., & Herwandito, S. (2017). Analisis Personal Branding Di
Media Sosial (Studi Kasus Personal Branding Sha’an d’Anthes di
Instagram). Jurnal Inovasi, 11(1), 1-16.
Zuhri,
A. (2020). Instagram, Pandemi Dan Peran Influencer (Analisis Wacana Kritis
pada Postingan Akun Instagram @najwashihab dan @jrxsid). Academic Journal of Da’wa and
Communication, 1(2),
351–382. https://doi.org/10.22515/ajdc.v1i2.2722
Copyright holder: Fitri Ayu Triana Putri, Donni Juni
Priansa (2024) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |