Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 1, Januari 2024
TRANSFORMASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH
KOTA YOGYAKARTA
Hani Irawati1*, Dian Hidayati2
Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia1
Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia2
Email: [email protected]*
Abstrak
Transformasi digital
telah banyak berperan dalam mengubah dunia pendidikan, salah satunya dalam
kegiatan pembelajaran biologi. Transformasi digital memperkenalkan pendekatan
baru yang lebih interaktif dalam kegiatan pembelajaran antara lain yaitu
pemanfaatan multimedia, video simulasi, dan konten digital lainnya untuk
memperkaya pengalaman belajar siswa. Pemanfaatan platform pembelajaran online
dapat mendukung kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar ruang kelas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui transformasi digital yang
terjadi dalam proses pembelajaran biologi di SMA Muhammadiyah Kota Yogyakarta
dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami oleh guru dalam menerapkan
teknologi digital dalam pembelajaran biologi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh guru biologi kelas XI di SMA Muhammadiyah Yogyakarta, dan sampel
yang dipilih adalah 14 orang guru biologi kelas XI di SMA Muhammadiyah
Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuisioner, instrumen
pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan angket semi terbuka. Data
dianalisis secara deskriptif kualititatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
guru-guru biologi di SMA Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah menggunakan
teknologi digital dalam pembelajaran biologi, Platform yang paling banyak
digunakan adalah Zoom meeting, google clasroom, quiziz, video pembelajaran, dan
Virtual laboratorium. Hambatan-hambatan yang dialami oleh guru dalam
pemanfaatan teknologi informasi adalah terkait dengan persiapan yang harus
dilakukan sebelum proses pembelajaran yang memerlukan waktu relatif lama.
Kata
kunci: transformasi digital,
pembelajaran biologi, SMA Muhammadiyah
Abstract
Digital transformation has
played a lot of role in changing the world of education, one of which is in
biology learning activities. Digital transformation introduces a new, more
interactive approach to learning activities, including the use of multimedia, simulation
videos, and other digital content to enrich students' learning experiences. The
use of online learning platforms can support learning activities both inside
and outside the classroom. The purpose of this study is to determine the
digital transformation that occurs in the biology learning process at SMA
Muhammadiyah Kota Yogyakarta and to find out the obstacles experienced by
teachers in applying digital technology in biology learning. The population in
this study was all class XI biology teachers at SMA Muhammadiyah Yogyakarta,
and the sample selected was 14 class XI biology teachers at SMA Muhammadiyah
Yogyakarta. Data were collected by interviews and questionnaires, data
collection instruments in the form of interview guidelines and semi-open questionnaires.
The data were analyzed in a qualitative descriptive manner. The results showed
that biology teachers at SMA Muhammadiyah Kota Yogyakarta have used digital
technology in biology learning, the most widely used platforms are Zoom
meeting, google clasroom, quiziz, learning videos, and virtual laboratories.
The obstacles experienced by teachers in the use of information technology are
related to preparations that must be done before the learning process which
requires a relatively long time.
Keywords: digital
transformation, biology learning, SMA Muhammadiyah
Pendahuluan
Kata digital berasal dari kata Yunani “Digitus”
yang berarti jari, jumlah jari jemari ada 10 yang terdiri dari angka 1 dan 0.
Oleh karena itu digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang
terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (Kusumawati, 2023; Suprijono,
2020). Saat ini teknologi digital sudah mulai menjadi teknologi yang
dimanfaatkan oleh manusia pada berbagai aspek kehidupan, seluruh lapisan
masyarakat saat ini memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa lepas dari
teknologi, begitu juga dalam dunia pendidikan (Tutuk, 2022).
Transformasi digital dalam dunia pendidikan
dapat diartikan sebagai pemanfaatan teknologi digital dan inovasi dalam konteks
pendidikan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengelolaan institusi
Pendidikan (Hasrianti & Hidayati,
2023). Transformasi digital telah merevolusi berbagai aspek kehidupan, begitu
juga dalam dunia pendidikan. Integrasi teknologi digital dalam lingkungan belajar
telah secara signifikan berdampak pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dan bagaimana siswa belajar (Nordin et al., 2023).
Pasca pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia
dan di seluruh dunia, pemanfaatan teknologi digital dalam dunia pendidikan
khususnya dalam proses pembelajaran terjadi peningkatan yang sangat signifikan
(Ratnasari 2020; Hasin, et al, 2022). Salah satu keuntungan paling signifikan
dari transformasi digital dalam pendidikan adalah aksesibilitas yang
disediakannya. Dengan alat dan sumber daya digital, siswa dapat mengakses
banyak informasi dan materi pendidikan dari mana saja di dunia. Aksesibilitas
ini tidak hanya memfasilitasi pembelajaran bagi siswa tradisional tetapi juga
membuka peluang bagi pembelajar seumur hidup, profesional yang bekerja, dan
individu dengan beragam kebutuhan belajar. Selain itu, transformasi digital
meningkatkan sifat pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif (Dito &
Pujiastuti, 2021). Platform online, ruang kelas virtual, dan alat kolaboratif
memungkinkan siswa untuk terlibat dalam diskusi, mengerjakan proyek kelompok,
dan berinteraksi dengan teman sebaya dan pendidik di luar batas ruang kelas
fisik. Ini menumbuhkan lingkungan belajar yang dinamis dan inklusif yang mengakomodasi
gaya dan preferensi belajar yang berbeda (Hadiono & Santi, 2020).
Terlepas dari banyaknya manfaat, transformasi
digital dalam dunia pendidikan juga menghadirkan tantangan dan pertimbangan.
Salah satu kekhawatiran utama adalah kesenjangan digital, di mana kesenjangan
dalam akses ke teknologi dan konektivitas internet menciptakan ketidaksetaraan
dalam kesempatan pendidikan (Danuari, 2019). Menjembatani kesenjangan ini
sangat penting untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang adil ke
sumber daya pembelajaran digital. Selain itu, transformasi digital yang terjadi
dalam dunia pendidikan juga harus diperhatikan oleh orang tua dalam mengawasi
anak-anaknya dalam memanfaatkan berbagai teknologi informasi yang digunakan
untuk belajar (Saman & Hidayati, 2023)..
Integrasi teknologi digital dalam dunia
pendidikan membutuhkan pelatihan dan dukungan komprehensif bagi para pendidik
(Listiyoningsih, et al, 2022). Banyak guru mungkin menghadapi tantangan dalam
beradaptasi dengan alat dan metodologi pengajaran baru, yang memerlukan program
pengembangan profesional untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan
pedagogis mereka.
Muhammadiyah sebagai salah organisasi masa
terbesar di Indonesia memiliki banyak amal usaha yang bergerak dalam bidang
pendidikan. Terdapat tujuh (7) Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah yang
terdapat di kota Yogyakarta. Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan
diketahui bahwa dalam proses pembelajaran biologi yang dilaksanakan di
sekolah-sekolah Muhammadiyah di kota Yogyakarta telah banyak memanfaatkan
teknologi digital. Pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran biologi
belum terdata dengan baik dan hambatan-hambatan yang dialami oleh guru juga
belum pernah di data.
Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui
transformasi digital yang terjadi dalam proses pembelajaran biologi di SMA
Muhammadiyah Yogyakarta dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami
oleh guru dalam menerapkan teknologi digital dalam pembelajaran biologi.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian
survei dengan objek penelitiannya adalah guru-guru biologi di SMA Muhammadiyah
kota Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru biologi
kelas XI di SMA Muhammadiyah kota Yogyakarta. Sampel yang digunakan adalah 14
guru biologi kelas XI yang dipilih secara acak. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara dan kuesioner, instrumen yang digunakan berupa pedoman
wawancara dan angket semi terbuka. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kualitatif.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 14 orang guru yang mengisi angket
dan dilakukan wawancara semua guru telah mengajar lebih dari 3tahun. Guru-guru
tersebut telah mengajar sebelum pandemi covid-19 terjadi di Indonesia. Sebanyak
78,6% guru telah menggunakan teknologi digital sejak sebelum pandemi covi-19
dan 21,4% menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran biologi setelah
pandemi covid-19. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa guru-guru di SMA
Muhammadiyah kota Yogyakarta telah memanfaatkan teknologi digital sejak sebelum
terjadinya pembelajaran daring pada saat pandemi covid-19. Hasil wawancara yang
dilakukan kepada guru-guru juga menyatakan hal yang sama, dari 14 guru yang
diwawancarai, 11 orang menyatakan pemanfaatan teknologi digital dilakukan sejak
sebelum pandemi covid-19 dan 3 orang guru menyatakan menggunakan teknologi
digital setelah pandemi covi-19.
Pemanfaatan Tekonologi
Digital Sebelum Pandemi Covid-19
Sebelum
pandemi covid-19 sebagian besar guru biologi telah memanfaatkan Power Poin
Presentasi (PPT) yang berisi gambar dan tulisan untuk menyampaikan materi
pembelajaran biologi. Pemanfaatan PPT dalam kegiatan pembelajaran biologi
karena dapat dilakukan untuk mengemas
materi ajar secara
menarik, singkat, padat
dan efektif (Srimaya, 2017). Materi-materi yang berkaitan
dengan proses yang terjadi di dalam tubuh manusia seperti sistem pencernaan,
sistem pernafasan, sistem ekskresi, dan sistem syaraf di kelas XI telah
diajarkan dengan memanfaatkan video pembelajaran. Tujuan dari penggunaan video
pembelajaran adalah untuk memvisualisasikan proses-proses yang tidak dapat
dilihat secara langsung oleh siswa. digunakan dalam pembelajaran biologi adalah
video pembelajaran. Video pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman, karena
siswa dengan melihat gambar dan mendengar suara tentang penjelasan dari
peristiwa yang tidak dapat dilihat
secara langsung (Yendrita, 2019).
Sebelum pandemi covi-19 guru-guru juga telah memanfaatkan google
class room untuk mengirimkan materi pembelajaran dan untuk mengumpulkan
tugas-tugas peserta didik. Google classroom mempunyai beberapa fitur
yang bisa dipakai saat proses pembelajaran biologi, diantaranya untuk
mengumpulkan tugas siswa, penataan kelas, penyimpanan informasi di google
drive (Rahmawati, 2022). Senada dengan pendapat dari Ghofur (2018) yang
menyatakan bahwa fitur pendukung yang dapat digunakan oleh guru dalam
meningkatkan materi pembelajaran dalam google classroom yakni create
assignment, create question, reuse post, serta create topic.
Pemanfaatan
Tekonologi Digital Saat Pandemi Covid-19
Wabah
pandemi covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 telah memberikan dampak yang
cukup besar di berbagai bidang kehidupan tidak terkecuali pada bidang
pendidikan. Virus ini membuat para siswa dan guru harus melakukan sistem
pembelajaran dari rumah masing-masing (study from home) (Fatimadia,
2022).
Pada saat
terjadi pandemi covid-19 guru-guru biologi melakukan berbagai terobosan dalam
proses pembelajaran biologi. Guru-guru di SMA Muhammadiyah kota Yogyakarta
memanfaatkan memanfaatkan zoom meeting dan google meet untuk
melakukan pembelajaran secara sinkronus. Pemilihan penggunaan google meet karena
lebih mudah diaplikasikan pada gawai maupun laptop dari peserta didik dan dapat
digunakan untuk pembelajaran secara klasikal. Hal ini senada dengan pendapat
Awaludin (2020) yang menyatakan bahwa google meet memiliki fitur antar muka
(interface) yang baik dan efisien dengan ukuran yang cukup ringan serta cepat
dan mudah digunakan yang dapat diikuti bersamaan oleh siswa.
Selain google meet guru-guru juga memanfaatkan zoom meeting,
pemilihan metode ini untuk kegiatan pembelajaran biologi karena memungkinkan
siswa dan guru untuk berinteraksi dalam lingkungan virtual, menggantikan
interaksi tatap muka di dalam kelas fisik (Mohammad, 2023). Zoom meeting
mempermudah guru pada saat mengajar karena selain guru dapat berbagi layar
untuk menampilkan PPT atau video guru juga dapat memperhatikan keseriusan
peserta didik yang mengikuti pembelajaran. Zoom meeting mudah
diaplikasikan pada gawai, laptop, maupun PC akan tetapi menurut guru-guru
penggunaan zoom meeting memerlukan koneksi internet yang baik dan
memakan kuota internet yang lebih besar jika dibandingkan dengan google meet.
Sehingga penggunaan googgle meet lebih sering jika dibandingkan dengan
zoom meeting.
Pembelajaran secara asinkronus yang dilakukan pada saat pandemi covid-19
dengan memanfaatkan google class room. Guru akan mengirimkan materi
pembelajaran pada google class room, mengirimkan tugas-tugas dan juga
soal-soal untuk latihan. Guru dapat langsung menilai tugas-tugas siswa pada google
classroom dan siswa dapat langsung melihat nilai yang mereka peroleh. Guru
juga dapat memberikan tanggapan berupa masukan atau saran-saran pada tugas yang
telah dikerjakan oleh siswa dan dapat langsung dibaca oleh siswa.
Evaluasi yang dilakukan oleh guru berupa ulangan harian sebagian besar
menggunakan google form. Aplikasi ini sangat mudah dan ramah diakses oleh pengguna dalam
hal ini siswa. Penggunaan Google Form sebagai alat penilaian proses
pembelajaran juga mendukung program penghematan kertas sebagai wujud peduli
lingkungan. Tenaga dan waktu yang diperlukan
guru untuk menyebarkan
soal dan mengolah datanya
lebih hemat dan mudah (Utami, 2021). platform Google Form
sebagai media untuk bahan evaluasi sangat praktis sekali selain sangat praktis, penggunaan
platform. Efektivitas penggunaan Google Form dalam pembelajaran
juga memudahkan guru dalam memberikan nilai kepada siswa dan memiliki fitur
quiz yang dapat memberi skor pada
jawaban atas pertanyaan
yang diberikan (Amalia, 2019).
Aplikasi
yang lain yang digunakan oleh guru untuk melakukan proses evaluasi yaitu dengan
menggunakan quiziz. Quiziz merupakan aplikasi media pembelajaran yang menarik. Fitur- fitur yang ada di dalam Quizizz
mampu memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Media pembelajaran Quizizz juga
mampu membantu guru membuat pertanyaan yang akan diberikan pada siswa dalam
pembelajaran daring. Media pembelajaran Quizizz memberikan kemudahan guru
memberikan soal pelajaran sehingga siswa dapat mengerjakan soal hanya pada hari
yang sudah ditentukan sehingga tidak terjadi penumpukkan tugas dalam proses
belajar daring (Aini, 2029; Haddar et al, 2021).
Pemanfaatan
Tekonologi Digital Pasca Pandemi Covid-19
Pasca
pandemi covid-19 sebagian besar guru masih tetap memanfaatkan teknologi digital
dalam melaksanakan proses pembelajaran biologi. Platform google
classroom masih digunakan untuk mengumpulkan tugas-tugas dan membagikan
materi pembelajaran. Quiziz dan google form masih digunakan untuk
evaluasi pembelajaran. Google meet dan zoom meeting masih
digunakan sekali-sekali dalam kondisi tertentu saja karena pembelajaran sudah
kembali dilakukan secara tatap muka di ruang kelas sekolah.
Google
sites dimanfaatkan juga
oleh guru untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Google Sites adalah salah satu layanan yang berfungsi untuk membuat website.
Sebagai bagian dari Google Workspace. Sites
Google menawarkan banyak fitur produktivitas dan integrasi dengan aplikasi Google
lainnya (Procilia & Irawati, 2023). Satu platform baru yang mulai
digunakan oleh guru-guru SMA Muhammadiyah kota Yogyakarta pasca pandemi covid-19
adalah virtual laboratorium. Laboratorium virtual atau virtual laboratorium adalah serangkaian alat-alat
laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer berbasis
multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan dapat mensimulasikan
kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium
sebenarnya (Hasibuan, 2021). Penggunaan
virtual laboratorium belum banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran biologi
karena belum banyak guru yang mengembangkan. Penggunaan berbagai teknologi
digital sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran baik di
dalam maupun di luar ruang kelas.
Hambatan Pemanfaatan Tekonologi Digital
Penggunaan alat dan sumber daya digital memiliki
potensi untuk meningkatkan pengalaman pendidikan, membuat pembelajaran lebih
interaktif, menarik, dan mudah diakses. Namun, integrasi ini juga menghadirkan
berbagai tantangan yang harus dilalui oleh pendidik dan siswa. Dalam konteks
pembelajaran biologi, memanfaatkan teknologi digital menimbulkan peluang dan
hambatan yang memerlukan pertimbangan matang.
Mengintegrasikan teknologi digital secara efektif
ke dalam pembelajaran biologi mengharuskan pendidik untuk memiliki keterampilan
teknologi dan pelatihan pedagogis yang diperlukan. Mereka harus mahir dalam
memanfaatkan berbagai software yang diperlukan dalam mengembangkan sebuah media
pembelajaran. Hambatan yang dialami oleh guru biolgi SMA Muhammadiyah kota
Yogyakarta dalam pemanfaatan teknologi digital tidak banyak, hanya terkait
dengan ketersediaan waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan media sebelum
memulai proses pembelajaran. Penggunaan Zoom meeting maupun google
meet tidak memerlukan persiapan karena hanya membuat tautan saja, akan
tetapi untuk paltform yang lainnya diperlupan persiapan yang banyak.
Untuk menyusun sebuah PPT minimal guru mmerlukan waktu antara satu smapai tiga
jam untuk menyampaikan materi dalam satu kali proses pembelajaran.
Penyusunan sebuah video pembelajaran yang akan
digunakan oleh guru untuk mengajarkan satu materi pembelajaran memerlukan waktu
sampai tiga hari. Penyusunan LKPD dengan memanfaatkan google sites
memerlukan waktu smapai satu minggu. Penyusunan quiziz memerlukan waktu minimal
dua jam. Manajemen waktu masih menjadi hambatan terbesar guru dalam
memanfaatkan teknologi digital karena administrasi yang harus dilakukan oleh
guru juga banyak selain menyiapkan proses pembelajaran yang maksimal.
Pada masa
yang akan datang transformasi digital dalam pendidikan memiliki potensi besar
untuk membentuk kembali lanskap pembelajaran. Seiring kemajuan teknologi,
konsep-konsep seperti realitas virtual, kecerdasan buatan, dan augmented
reality siap untuk lebih merevolusi pengalaman belajar, membuat pembelajaran
lebih mendalam dan interaktif. Selain itu, jangkauan global pendidikan digital
dapat memfasilitasi pertukaran lintas budaya dan inisiatif pembelajaran
kolaboratif dalam skala global. Keterkaitan ini memiliki potensi untuk
mempromosikan pemahaman budaya, keragaman, dan kewarganegaraan global di
kalangan siswa.
Kesimpulan
Transformasi digital telah banyak berperan dalam mengubah dunia pendidikan, salah satunya dalam kegiatan pembelajaran biologi. Berbagai platform pembelajaran telah digunakan oleh guru-guru di SMA Muhammadiyah kota Yogyakarta dalam menyampaikan materi pembelajaran biologi sebelum, selama, dan pasca pandemi covid-19. Platform yang digunakan antara lain yaitu: goolge meet, zoom meeting, PPT, video, google classroom, google sites, virtual laboratorium. Platform yang digunakan untuk membantu guru untuk melakukan evaluasi pembelajaran yaitu google form, googgle classroom, dan quiziz. Hmabatan yang dialami oleh guru dalam pemanfaatan teknologi digital adalah terkait dengan manajemen waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan sebuah media pembelajaran yang menarik dalam pembelajaran biologi.
Agus, S. (2020). Kesiapan Dunia Pendidikan
Menghadapi Era New Normal. Pare-Pare: Nusantara Press IAIN
Pare-Pare.
Aini, Y. I.
(2019). Pemanfaatan Media Pembelajaran quizizz untuk pembelajaran jenjang pendidikan dasar
dan menengah di Bengkulu. Kependidikan, 2(25).
Al Haddar, G.,
& Juliano, M. A. (2021). Analisis media pembelajaran quizizz dalam
pembelajaran daring pada siswa tingkat sekolah dasar. Edukatif: Jurnal
Ilmu Pendidikan, 3(6), 4794-4801.
Amalia, (2019).
Penggunaan Media Google Form Dalam Evaluasi Pembelajaran Bahasa
Arab Maharah
Kitabah. Prosiding
Konferensi Nasional Bahasa
Arab V.
Awaluddin, R., & Purnamansyah, P. (2022). Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh
Dengan Google Meet Selama Pandemi Covid 19 Terhadap Hasil Belajar Siswa. DIKSI:
Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial, 3(1), 25-30.
Dito, S.
B., & Pujiastuti, H. (2021). Dampak revolusi industri 4.0 pada sektor
pendidikan: kajian literatur mengenai digital learning pada
pendidikan dasar dan menengah. Jurnal Sains Dan Edukasi Sains, 4(2),
59-65.
Danuri, M.
(2019). Perkembangan dan transformasi teknologi digital. Jurnal Ilmiah
Infokam, 15(2).
Fatimadia,
N. (2022). Evaluasi Kebijakan Manajemen Pemerintah Kota Padang Dalam Pencegahan
Penyebaran Virus Covid-19. Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Ekonomi, 1(1), 89–
101. https://doi.org/10.56248/jamane.v1i1.
18.
Ghofur, A.
(2018). Using Google Classroom On Inquiry Based Learning To Improves Students'
Learning Participation. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol.10 No.2, 1503-1509.
Hadiono,
K., & Santi, R. C. N. (2020). Menyongsong Transformasi Digital.
Hasibuan, S. R. (2021). Efektivitas Penggunaan E-Modul Sistem Koloid
Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Laboratorium Virtual Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas XI SMAS Nurul ‘Ilmi. Ranah Research:
Journal of Multidisciplinary Research and Development, 3(2),
74-79.
Hasin, I.,
Othman, R., Abdullah, N. S., Yusoff, K. M., & Ab Rahman, M. R. (2022). Isu
dan cabaran pembelajaran digital dalam Transformasi
Pendidikan Negara Pasca Covid-19. Jurnal Pendidikan Bitara, 23-32.
Hasrianti, H., & Hidayati, D.
(2023). Upaya Pengembangan Guru SMA Swasta Kota Kendari dalam Menghadapi
Tantangan Transformasi Digital. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(2),
1494–1507.
Kusumawati, E. (2023).
Implementation of Kindergarten Supervisor Academic Supervision. International
Journal of Social Service and Research, 3(9), 2251–2258.
Kusumawati,
E. (2020). Mediation of motivation in improving teacher’s performance:
personality traits support. Int. J. Sci. Technol. Res, 9(3),
4868-4873.
Listiyoningsih,
S., Hidayati, D., & Winarti, Y. (2022). Strategi Guru Menghadapi
Transformasi Digital. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(2b),
655-662.
Mohammad,
W., & Maulidiyah, N. R. (2023). Pengalaman Belajar Secara Online Melalui
Aplikasi Meeting Pada Masa Pandemi Covid-19: Analisis Persepsi Dan Dampak
Terhadap Motivasi Dan Kualitas Pembelajaran Siswa. Triwikrama: Jurnal
Ilmu Sosial, 1(2), 194-210.
Nordin, A. S. M.,
Alias, B. S., & Mahamod, Z. (2023). Pendigitalan Pendidikan. Jurnal
Penyelidikan Pendidikan Dan Teknologi Malaysia, 1(1), 66–73.
Procilia, Y. Y., & Irawati, H. (2023, October). Development of
digital LKPD with a scientific approach to diversity material for SMA/MA
students. In Symposium on Biology Education (Symbion) (Vol. 3,
pp. 179-190).
Rahmawati,
S., & Asniwia, W. O. (2022). Efektivitas Penggunaan Aplikasi Google
Classroom Pada Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA
Sma Negeri 1 Talaga Raya. Jurnal Biogenerasi, 7(2),
236-242.
Ratnasari,
R. (2020). Hadapi New Normal, Pendidikan Karakter melalui Transformasi Digital
di Masa New Normal.
Risma, R.,
& Nurhikmah, H. (2023). Identifikasi Kebutuhan Bahan Ajar Digital Berbasis
Website pada Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Lembang Kabupaten
Pinrang. Journal on Education, 6(1), 3916-3925.
Saman, A.
M., & Hidayati, D. (2023). Pola Asuh Orang Tua Milenial dalam Mendidik Anak
Generasi Alpha di Era Transformasi Digital. Jurnal Basicedu, 7(1),
984-992.
Srimaya,
S. (2017). Efektivitas Media Pembelajaran Power Point Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa. Jurnal Biotek, 5(1),
53-68.
Tutuk, N. (2022). Transformasi Moral Digital dalam
Pembelajaran.
Utami, L.
W. S. (2021). Penggunaan Google form dalam evaluasi hasil belajar peserta didik
Di masa pandemi covid-19. TEACHING: Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, 1(3), 150-156.
Wahyuning,
S. (2022). Literature Review: Media Pembelajaran Digital untuk Memberdayakan
Keterampilan Berpikir Abad 21 dalam Pembelajaran IPA. In Prosiding SNPS
(Seminar Nasional Pendidikan Sains) (pp. 1-7).
Yendrita,
Y., & Syafitri, Y. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran
terhadap Hasil Belajar Biologi. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi
Dan Sains, 2(1), 26-32.
Yusuf, M.,
Julianingsih, D., & Ramadhani, T. (2023). Transformasi Pendidikan Digital
5.0 melalui Integrasi Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jurnal
MENTARI: Manajemen, Pendidikan dan Teknologi Informasi, 2(1),
11-19.
Copyright holder: Hani Irawati, Dian Hidayati (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |