Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
1, Januari 2024
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
GANJAR PRANOWO DALAM KAMPANYE POLITIK PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2024
Muzahid Akbar Hayat,
Husen Arif Hidayat, Elis Pebtianti, Erdyan Jaya Maulana, Takdir Ali Syahbana
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Pada era digital saat ini sosial media khususnya Instagram telah menjadi
wadah yang paling diminati untuk berbagi macam informasi dengan sumber yang
cukup akurat. Oleh karena itu dengan adanya instagram tidak hanya masyarakat
biasa tetapi partai politik dan kandidat mulai melihat celah untuk
mempromosikan produk mereka, bahkan menjelang pemilu legislative partai politik
mulai menaikan popularitas calonnya menggunakan instagram sebagai media
kampanye. Tujuan dalam penelitian ini khususnya adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Penggunaan media sosial instagram Ganjar pranowo dalam kampanye
politik pemilihan calon presiden tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang memberikan gambaran
secara jelas mengenai bagaimana proses kampanye politik di media sosial akun
Instagram @ganjar_pranowo pada Kampanye calon presiden 2024, dengan teknik
pendekatan teori Empati & Teori Homofili yang mana data dikumpulkan melalui
survei, observasi dan pengumpulan data baik melalui buku maupun jurnal nasional
dan internasional, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari sekian
banyak postingan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo menceritakan bawah dia
adalah sosok pemimpin, dekat dan dicintai oleh masyarakat. dengan kata lain
peneliti dapat menyimpulkan konten instagram milik Ganjar Pranowo adalah (1)
Kompetensi; (2) Empati; (3) Gaya Personal.
Kata Kunci: Instagram, Ganjar Pranowo, Kampanye Tahun 2024, Calon Presiden
Abstract
In the digital era, instagram is one of the biggest and
most popular social media platforms for sharing various kinds of information
with fairly accurate sources. Therefore, with the existence of Instagram, not
only common people but political parties and candidates are starting to see
opportunities to promote their 'products'. They are start using Instagram as a
media campaign to increase the popularity of their candidates even before the
legislative elections. This research aims to determine and analyze the use of
Ganjar Pranowo's Instagram platform in the political campaign for the 2024
presidential candidate election. This research employs qualitative descriptive
approach, which provides a clear picture of the political campaign process on
the social media Instagram account @ganjar_pranowo in the 2024 presidential
candidate campaign, using the Empathy & Homophily Theory approach technique
where data is collected through surveys, observations and collecting data both through books and
national and international journals. From this study it can be concluded that
many posts made by Ganjar Pranowo, it is said that he is a leader, close and
loved by the community. In other words,
researchers can conclude that Ganjar Pranowo's Instagram contents are (1)
Competence; (2) Empathy; (3) Personal Style.
Keywords:
Instagram, Ganjar Pranowo, 2024 Campaign, Presidential Candidates
Pendahuluan
Berdasarkan data Badan Pusat
Statistika, Indonesia merupakan salah satu negara terpadat di dunia urutan ke 4
pada tahun 2023 dengan jumlah jumlah 277,7 Juta jiwa. Dalam 78 tahun usia
Indonesia, berarti jumlah penduduk bertumbuh 307 persen atau rata-rata per
tahunnya sekitar 4 persen. Populasi Indonesia
didominasi oleh generasi Z.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 27.94% penduduk di dalam
negeri berasal dari generasi kelahiran 1997-2012 (Widi, 2022). Dengan populasi yang begitu banyak, tentu menjadi
kesempatan dan peluang bagi pemilik media massa ataupun pengusaha untuk
menjadikan Indonesia sebagai bidikan target pasar digital. Menurut laporan We
Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia telah
mencapai 213 juta orang per Januari 2023. Jumlah ini setara 77% dari total
populasi Indonesia yang sebanyak 276,4 juta orang pada awal tahun ini. Jumlah
pengguna internet di Tanah Air naik 5,44% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Pada Januari 2022, jumlah pengguna internet di Indonesia baru sebanyak 202 juta
orang. Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai
63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk
mengakses jejaring sosial. Hal ini sejalan dengan banyaknya pengguna
media sosial aktif di Indonesia pada Januari
2022. Jumlah itu naik 12,35% dibandingkan pada tahun sebelumnya, dan dari
jumlah tersebut pula didominasi oleh kalangan milenial sebagai pengguna.
Gambar 1. Jumlah
Pengguna Internet di Indonesia
(Sumber: https://databoks.katadata.co.id/)
Dari berbagai jenis media yang eksis
saat ini, media sosial menjadi yang paling sukses
menyedot perhatian konsumen. Media online membuat
konsumen lebih mudah menemukan berita, sehingga waktu yang
dihabiskan konsumen lebih banyak disana (Romli, 2018). Menurut
survei Global Web Index (GWI), rata-rata konsumen menghabiskan waktu 2 jam 28
menit, atau 148 menit per hari untuk mengakses media sosial.
Dilansir dari portal media online Kompas, berikut media sosial yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, yaitu : WhatsApp (92,1 %),
Instagram (86,5 %), Facebook (83,8 %), Tiktok (70,8 %), Telegram (64,3 %), X
(60,2 %), FB Messenger (51,9 %), SnackVideo (37,8 %), Pinterest (36 %), LINE
(31,9 %), Linkedin (26,8 %), Discord (15,9 %), Snapchat (15,5 %), Likee (11,9
%), Skype (11 %) (Saskia, 2023).
Penggunaan media sosial sudah marak di
telinga masyarakat sejak tahun 2012, sehingga masyarakat mulai tertarik dengan
menggunakan media sosial. Media sosial awal munculnya hanya memperkenalkan
sebagai media untuk bersosialisasi dengan teman dan kerabat dekat, saat ini
media sosial sebagai informasi antara individu dengan institusi. Salah satu
media sosial adalah Instagram. Indonesia
memiliki 99,9 juta pengguna aktif bulanan Instagram pada April 2022. Jumlah itu
merupakan yang terbesar keempat di dunia, setelah India, Amerika Serikat, dan
Brasil. Aplikasi berbagi foto Instagram memiliki 700 juta lebih pengguna
aktif di seluruh dunia, dan Indonesia adalah salah satu pasar paling menarik
dengan pertumbuhan pengguna yang luar biasa—dari 45 juta di awal 2017 sampai
99,9 juta 2022 (Rizaty,
2022).
Gambar 2. Negara dengan Jumlah Pengguna Instagram Terbanyak di
Dunia
(Sumber: https://databoks.katadata.co.id/)
Instagram menjadi salah satu platform
media sosial terbesar di dunia pada saat ini. Menurut data We Are Social,
pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) Instagram di seluruh
dunia mencapai 1,45 miliar orang pada April 2022. Berdasarkan usianya, 31,6%
pengguna Instagram di dunia merupakan kelompok umur 25-34 tahun. Sebanyak 30,1%
penguna Instagram berusia 18-24 tahun. Sementara, proporsi pengguna Instagram
berusia 65 tahun ke atas hanya 2,1%. Di atasnya ada pengguna dari rentang usia
55-64 tahun dengan %tase sebesar 3,7%. Adapun, data SensorTower menunjukkan,
rata-rata penggunaan harian Instagram di dunia selama 51 menit per hari pada
Juli 2022. Rata-rata waktu tersebut menjadi tertinggi ketiga setelah Tiktok
selama 1,5 jam per hari dan YouTube mencapai 74 menit per hari (Riyanto,
2021). Maraknya traffic penggunaan
media sosial sudah bukan hal yang baru di Indonesia. Sejak mengalami booming
di tahun 2012 hingga sampai saat ini, keterikatan masyarakat terhadap media
sosial semakin meningkat. Media sosial yang awalnya hanya digunakan sebagai
media untuk bersosialisasi dengan teman dan kerabat dekat, kini mulai menembus
komunikasi antara individu dengan institusi. Melihat fenomena ini, partai
politik dan kandidat mulai melirik media sosial sebagai suatu alat untuk
berinteraksi dengan konstituennya, termasuk untuk mempromosikan produk mereka.
Bahkan, menjelang Pemilu Legislatif, Partai Politik mulai gencar membuat akun
untuk melakukan kampanye terhadap partai dan caleg mereka, tidak ketinggalan
ajang pemilihan presiden agar menaikan populeritas calonnya pun mereka
menggunakan media sosial Instagram sebagai media kampanye.
Penggunaan media daring merupakan
salah satu metode yang paling banyak
digunakan oleh politisi untuk mengampanyekan dirinya pada Pemilu 2024.
Penggunaan media sosial berperan sebagai instrumen kampanye oleh para paslon
presiden. Tujuan politik dalam berkampanye menggunakan Instagram adalah
untuk bentuk partisipasi politik
publik, dan membentuk
persepsi positif tentang
kandidat, yang kemudian diharapkan dapat
meningkatkan opini positif
publik dan jumlah
pemilih ketika pemilihan
dimulai. Konten yang
dibagikan di Instagram
meliputi pemberitaan mengenai kandidat, rencana program
kerja kandidat, maupun
ajakan atau himbauan
untuk memilih kandidat tertentu
(sifatnya personal) maksud tersebut untuk keefektivan dalam kampanye.
Pengguna Instagram mengumpulkan
informasi, dan pendapatnya dengan menggunakan situs interaktif dimana informasi
tersebut terus berlanjut antara pemilih dan politisi. Informasi tersebut selalu
berinteraksi dari mulut para politisi ke pengguna Instagram pemilih. Instagram
menjadikan politik dapat dengan mudah terhubung dengan pemilihnya dan
sebaliknya. Akun resmi dari paslon di Instagam dimanfaatkan secara optimal agar
dapat mempengaruhi di pemikiran pemilih dan mendapatkan dukungan publik dengan
konten yang dimuat dalam suatu pesan politik di akun Instagram. Setiap unggahan
memiliki muatan yang berbeda-beda dalam menciptakan citra politik yang positif
mengenai paslon. Instagram bisa membantu paslon mempublikasikan visi-misi
program unggulan, hasil interaksi dengan masyarakat, hasil capaian di masa lalu
dan sosok kepemimpinan dari paslon. Konten pesan politik tersebut dilakukan
sebagai upaya persuasi dalam mempengaruhi daya tarik masyarakat dan mendapatkan
dukungan publik yang luas (Krisnanto,
2019).
Tujuan
politik berkampanye menggunakan Instagram adalah bentuk partisipasi politik
publik, dan membentuk persepsi positif tentang kandidat, yang kemudian
diharapkan dapat meningkatkan opini positif publik dan jumlah pemilih ketika
pemilihan dimulai. Konten yang dibagikan di Instagram meliputi pemberitaan
mengenai kandidat, rencana program kerja kandidat, aktifitas program blusukan
ke berbagai wilayah Indonesia, maupun ajakan atau himbauan untuk memilih
kandidat tertentu (sifatnya personal) maksud tersebut untuk keefektivan dalam
Kampanye. Kampanye adalah sebuah bentuk upaya mempengaruhi yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain agar sejalan dengan ide atau gagasan dan bersedia
untuk mendukungnya (Cangara, 2011). Menurut Rogers dan storey (1997) kampanye
adalah sejumlah tindakan komunikasi terencana yang bertujuan menciptakan akibat
atau efek tertentu kepada khalayak dalam jumlah yang besar dan dikerjakan
secara terus menerus pada waktu tertentu (Krisnanto,
2019). Secara faktual, kampanye umumnya
dilakukan dengan beberapa saluran media massa seperti media cetak, televisi,
radio, dan media daring. Dalam proses kampanye dari paslon presiden dan
wakilnya, tim sukses masing – masing melakukan analisa tingkat efektivitas cara
yang digunakan dalam mengukur elektabilitas kandidat paslon dari sudut pandang
pemilih dalam menentukan suaranya. Efektivitas merupakan salah satu tolak ukur
yang menyatakan seberapa jauh target telah tercapai, makin besar persentase
yang di capai, makin tinggi efektivitasnya. Efektivitas sebagai tingkat
pencapaian organisasi dalam jangka panjang dengan tingkat ketepatan dalam
memilih atau menggunakan suatu metode untuk melakukan sesuatu. Aspek
keefektivitas kampanye yaitu : (1) Aspek tugas dan fungsi, (2) Aspek rencana
atau program, (3) Aspek ketentuan dan peraturan, (4) Aspek tujuan dan kondisi
ideal (Sartikasari
et al., 2021).
Untuk tahun politik 2024 ini,
Indonesia memiliki 3 orang kandidat presiden yaitu Anis Baswedan, Ganjar
Pranowo dan Prabowo Subianto. Namun untuk membatasi tulisan ini peneliti hanya
mengambil satu calon presiden yaitu Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo sangat aktif bermain media
sosial Instagram, dengan membagikan segala aktifitas kesehariannya dituangkan dalam
konten postingan Instagram. Paslon tersebut memiliki akun Instagram
@ganjar_pranowo. Dengan total pengikut 6,3 Juta, Ganjar Pranowo dalam akun
Instagramnya lebih banyak memiliki pengikut ketimbang kedua pasangan lainnya.
Dalam periode pengambilan ini, kami mengambil pada tanggal 16 oktober 2023 di
media sosial Instagram. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Penggunaan media sosial instagram Ganjar pranowo dalam kampanye
politik pemilihan calon presiden tahun 2024. Selain itu, penting juga untuk melibatkan para generasi milenial agar
lebih melek terhadap isu politik dan lebih bijak dalam bermedia sosial di
Instagram karena perbedaan pilihan politiknya di 2024 kelak.
Gambar 3. Media Sosial Instagram Calon Presiden 2024
Kemudian setelah kami melihat dari
perbandingan jumlah followers di Instagram ketiga pasangan calon preseiden ini.
Berdasarkan uji publik yang telah kami lakukan, dari 15 responden, menunjukkan
lebih dari 50% responden menyukai sosok
Ganjar Pranowo.
Metode Penelitian
Tipe penelitian
ini adalah kualitatif deskriptif yang memberikan gambaran secara jelas mengenai
bagaimana proses kampanye politik di media sosial akun Instagram
@ganjar_pranowo pada Kampanye calon presiden 2024. Pembatasan penelitian ini,
peneliti lebih fokus pada tema penelitin ini maka situs dalam penelitian ini
akun Instagram @ganjar_pranowo pada Kampanye calon presiden 2024, setelah
Ganjar Pranowo selesai bertugas sebagai Gubernur Jawa Tengah dilihat dari
konten postingan di Instagram. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini data yang diambil
melalui aplikasi Instagram @ganjar_pranowo pada Kampanye calon presiden 2024.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan mengamati postingan yang dilakukan
ganjar pranowo pada Kampanye calon presiden 2024 diakun instagram @ganjar_pranowo
setelah selesai menjabat Gubernur Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori Empati & Teori
Homofili. Data dikumpulkan melalui survei, observasi dan pengumpulan data baik
melalui buku maupun jurnal nasional dan internasional.
Hasil dan Pembahasan
Instagram
Salah satu layanan jejaring sosial
yang memungkinkan pengguna untuk berbagi foto dan video. Unggahan dapat
dibagikan secara publik atau hanya bagi pengikut yang telah disetujui oleh si
pemilik akun. Instagram memiliki banyak fitur yang menarik yang digunakan oleh
pemilik akun untuk bisa interaksi dengan pengguna lainnya, seperti cerita,
tagar dan reels. Pengguna juga bisa memberikan komentar atau membubuhkan ”like”
terhadap postingan pada akunnya. Instgram menjadi platform yang paling
sering digunakan pengguna media sosial di Indonesia dalam rentang usia 16 – 64
tahun. Persentase pengguna yang mengakses Instagram mencapai 79% dengan rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk
mengakses sosial media selama 3 jam 26 menit. Total pengguna aktif sosial media
sebanyak 160 juta atau 59% dari total penduduk Indonesia. 99% pengguna media
sosial berselancar melalui ponsel.
Gambar 4. Pengguna Instagram berdasarkan Kelompok Usia
& Jenis Kelamin
(Sumber : https://databoks.katadata.co.id/)
Tercatat, mayoritas
pengguna Instagram di Indonesia adalah dari kelompok usia 18-24 tahun, yakni
sebanyak 33,90 juta. Rinciannya, sebanyak 19,8% pengguna aplikasi tersebut
adalah perempuan, sedangkan 17,5% merupakan laki-laki. Kelompok usia 25-34
tahun menjadi pengguna Instagram kedua di Tanah Air. Tercatat, pengguna
aplikasi ini yang berjenis kelamin perempuan sebesar 16.9%, sedangkan dan
laki-laki sebesar 15,3%. Kemudian, kelompok usia 13-17 tahun diurutan pengguna
terbanyak selanjutnya. Sebanyak 7% pengguna adalah perempuan dan 5,2% pengguna
merupakan laki-laki. Di kelompok usia 35-44 tahun, perempuan pengguna Instagram
sebanyak 6% dan laki-laki 5,5%. Sementara, pengguna Instagram dari kelompok
usia 45-54 tahun yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 2,2% dan laki-laki
2,1%. Lalu, di kelompok usia 55-64 tahun, masing-masing pengguna perempuan dan
laki-laki sebanyak 0,6%. Kemudian, di kelompok usia 65 tahun ke atas, 0,5%
pengguna adalah perempuan dan 0,8% penggunanya adalah laki-laki.
Daftar Pemilih Tetap
(DPT)
Masyarakat Indonesia pada tahun 2024
akan melangsungkan pesta demokrasi dengan memilih calon pemimpin Indonesia ke
depan. Data dari KPU RI bahwa pelaksanaan pemilu 2024 akan dilangsungkan secara
serentak dengan memilih calon presiden, calon DPR RI, calon DPD RI, calon
Gubernur, calon Walikota/Bupati, dan calon DPRD Kota/Kabupaten. KPU RI sendiri
telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2024 sebanyak 204.807.222
pemilih. Terdapat 6 (enam) generasi
yaitu, Post Gen Z adalah
generasi yang lahir pada 2013 dan seterusnya. Adapun Gen Z,
merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia
8-23 tahun. Sedangkan Milenial yaitu generasi
yang lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia 27-42 tahun). Selanjutnya Gen
X adalah generasi yang lahir pada 1965-1980 (sekarang berusia 40-55
tahun). Kemudian Baby Boomer, yaitu generasi yang saat ini berusia 59-77
tahun (lahir 1946-1964). Lalu terakhir adalah Pre-Boomer merupakan generasi
yang lahir sebelum 1945. Berarti usia mereka saat ini 78 tahun ke
atas (Rosariana, 2021). Total pemilih dari
kelompok generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilihKedua
generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni sebanyak 56,45% dari total
keseluruhan pemilih. Selain itu, adapun kelompok pemilih dari generasi X yang
menyusul di urutan berikutnya yaitu sebanyak 57.486.482 atau 28,07% dari total
pemilih. Generasi X adalah orang kelahiran 1965 hingga 1979. Sisanya berasal
dari kelompok generasi pre-boomer, atau orang yang lahir
sebelum tahun 1944 dengan total sebanyak 3.570.850 atau 1,74% pemilih.
Gambar 5. Jumlah Pemilih Pemilu 2024
Berdasarkan Kelompok Usianya
(Sumber : https://databoks.katadata.co.id/)
Dengan
di dominasi oleh generasi milenial sebanyak 66.822.389 jiwa atau 33,6 % sedangkan 46. 800.161 atau 22,85 % berasal
dari generasi Z (Muhamad, 2023). Jika diakumulasikan, total
pemilih dari kelompok generasi milenial dan generasi Z berjumlah lebih dari 113
juta pemilih. Kedua generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni
sebanyak 56,45% dari total keseluruhan pemilih. Selain itu, dua generasi ini
sangat lekat kehidupannya dengan media sosial yang kini dimanfaatkan oleh
pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam menggaet pundi – pundi suara
saat pemilu 2024.
Ganjar sebagai calon
peserta Presiden
Ganjar
Pranowo merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode dengan masa
jabatan pertama yaitu 2013-2018 dan masa jabatan kedua 2018-2023. Ganjar
Pranowo dikenal sebagai orang yang aktif dalam media sosial. Ganjar memanfaatkan sosial media Instagram untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Hal ini dilakukan Ganjar sejak sebelum menjadi Gubernur sampai saat ini menjadi
Gubernur. Dalam pelantikan pejabat kepala daerah, Ganjar meminta agar
para pejabat aktif di akun sosial media agar dapat secara cepat menerima
komplain dari warga dan dapat menanggapi dan mengetahui informasi terbaru dari daerah masing-masing. Bagi Ganjar,
melalui sosial media dirinya bisa mendengarkan masukan, kritikan bahkan protes
dari masyarakat yang tidak suka dalam kebijakan yang dibuat .Ganjar
Pranowo dalam akun instagramnya sudah mengunggah sebanyak 7.530 postingan terdiri dari postingan gambar maupun video dan di ikuti oleh 6,3 juta
pengikut, dengan pengikut
yang banyak menjadikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang banyak
memiliki pengikut di Instagram ketimbang calon presiden lainnya. Selain itu, tidak banyak orang yang memberikan komentar
negatif terhadap keaktifannya. Paslon tersebut saat Kampanye calon presiden menjadi sorotan lawan politiknya yaitu dengan mengatakan “Ganjar Pranowo terlalu menggunakan media sosial”.
Menurut Ganjar Pranowo mengatakan Bahwa perilaku seorang pemimpin harusnya
lebih banyak ke konten di media sosial bukan untuk pencitraan, dan juga Ganjar
Pranowo menuliskan di bio Instagramnya dengan tulisan “Tuanku Ya Rakyat Jabatan
Cuma Mandat”.
Ketua Umum
Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist Eko Kuntadhi mengatakan, Gubernur
Ganjar Pranowo adalah sosok pemimpin zaman sekarang. Menurutnya sosok Ganjar
berbeda dengan karakter pemimpin masa lalu yang memilih komunikasi publik lewat
baliho atau bagi-bagi sembako, pemimpin jaman sekarang lebih manfaatkan media
sosial untuk berkomunikasi ke publik dalam tujuan mendekati pemilik suara,
terutama kaum muda dan pemilih pemula di tahun politik 2024 (Aditya & Diamanty, 2022).
Dalam era diplomasi digital saat ini,
sudah seharusnya pemimpin melakukan destination branding, city branding, place
branding untuk mendukung nation branding. Ganjar Pranowo sebagai kandidat orang
nomor satu di Indonesia, memanfaatkan akun Instagram miliknya untuk melakukan
upaya branding tersebut. Ganjar Pranowo berusaha untuk menampilkan empati
dirinya sebagai pemimpin dan sebagai manusia. Bukan hanya berkaitan dengan
pandemi saja. Ganjar Pranowo berempati juga dengan perbedaan yang ada di
masyarakat. Empati tersebut Ia tunjukkan dalam wujud toleransi terhadap seluruh
golongan, agama, organisasi masyarakat, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis
di akun Instagram @ganjar_pranowo, ganjar ingin menampilkan sosoknya yang
berorientasi pada masyarakat dari berbagai kalangan. Sebagaimana yang terlihat
pada gambar di bawah ini. Ganjar berada dalam satu frame dengan anak – anak berkebutuhan khusus. Nampak
jelas sebanyak 65 ribu like telah dibubuhkan pada postingan tersebut. Tidak
sedikit juga komentar yang ditinggalkan pengguna instagram yang bernada
positif. Ganjar Pranowo mencitrakan dirinya sebagai pemimpin yang memiliki
kepedulian dengan kaum difabel. Hal ini dapat dibuktikan dalam beberapa foto
yang diunggah bersama anak – anak berkebutuhan khusus.
Gambar 6. Dokumen Pribadi
Sumber : instagram
@ganjar_pranowo
Gambar 7. Dokumen Pribadi
Sumber : instagram @ganjar_pranowo
Tidak berbeda dengan gambar 7, nampak
Ganjar sedang duduk bersama sejumlah tokoh kesenian dan budaya. Seolah
menampilkan bahwa dirinya adalah sosok yang memiliki kepedulian terhadap para
pegiat seni dan budaya. Indonesia sebagai negara yang terbentuk dari beberapa
latar belakang unsur budaya tentunya akan memberi gambaran positif terhadapa
Ganjar. Dan hal ini menjadikan sosok ganjar sebagai calon pemimpin yang
memiliki jiwa seni dan peduli terhadap budaya Indonesia.
Pada gambar 8, unggahan tersebut
menampilkan ganjar bersama mahasiswa di kampus. Dengan caption yang
ditulis, Ganjar ingin mencitrakan dirinya sebagai pemimpin yang peduli dengan
pendidikan. Dengan jumlah “Like” menyentuh 200 ribu, menunjukan dukungan dari
pengguna instagram.
Gambar 8. Dokumen Pribadi
Sumber : instagram @ganjar_pranowo
Gambar 9. Dokumen Pribadi
Sumber : instagram @ganjar_pranowo
Pada gambar
di atas, Ganjar sedang melakukan safari politik ke Nusa Tenggara Barat dengan
mengunjungi TGH Daud Muhsin dengan caption yang menunjukan bahwa Ganjar adalah tokoh yang
menjunjung tinggi keadilan dalam keberagaman manusia. Ganjar mengesankan bahwa
dirinya adalah sosok pemimpin yang menghargai dan menerima segala perbedaan.
Gambar 10. Dokumen Pribadi
Sumber : instagram
@ganjar_pranowo
Pada gambar 10 Perlu
diapresiasi dalam unggahan ini konsep pemimpin yang religius bukan pada saat
pemimpin tersebut melakukan ibadah. Justru banyak hal yang disiratkan dalam
unggahan ini. Nampak jelas menampilkan bahwa Ganjar Pranowo adalah sosok
pemimpin yang religius karena mengikuti sholat istisqa bersama ratusan warga di
kabupaten cianjur. Dalam beberapa komentar yang ditinggal oleh pengguna
instagram terlihat jelas bahwa mereka memberikan dukungan dan penilaian positif
dari kegiatan tersebut.
Saat ini calon peserta
politik hanya menyebar foto di Instagram untuk dikenal oleh masyarakat luas,
dalam proses ini terjadi manipulasi-manipulasi yang menggunakan citra (image)
yang selanjutnya didefinisikan sebagai politik imagologi (politic of
imagology). Penggunaan media sosial sebagai alat Kampanye politik sudah
diatur dalam Undang-undang No.8 tahun 2015 tentang Pemilihan Presiden, Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota
(UU Pemilihan umum), dimana penggunaan media sosial secara normative harus
sebagai wujud pendidikan politik masyarakat yang dilaksanakan secara bertanggung
jawab (Pasal 63 ayat 1).
Peneliti menemukan bahwa aspek yang
paling dominan yang menjadi kekuatan political branding Ganjar Pranowo terletak
pada atribut personal. Atribut personal merupakan salah satu tipologi yang
dikonsepkan oleh Brown, Lambert, Kay dan Curtis (1988). Atribut personal yang
peneliti temukan dalam konten akun Instagram Ganjar Pranowo adalah sebagai
berikut: (1) Kompetensi; (2) Empati; (3) Gaya Personal. Akun Instagram
@Ganjar_Pranowo mengunggah banyak konten seperti foto dan video yang berkaitan
dengan hal-hal khusus dari hasil atau pencapaian Ganjar Pranowo sebagai seorang
pemimpin. Akun Instagram @ganjar_pranowo mengonsepkan untuk mengunggah konten
yang mengesankan Ganjar Pranowo sebagai sosok pemimpin yang kompeten. Tidak
hanya seperti yang biasa dilakukan oleh politisi yang hanya mengambil sudut
bukan kebersamaan dengan masyarakat saja.
Kemudian peneliti juga melakukan uji
public terhadap 15 orang koresponden, data menunjukan dari 3 kandidat calon
presiden, sebanyak 13 orang (86,7 %) menjatuhkan pilihannya kepada Ganjar
Pranowo sebagai Calon Presiden Tahun 2023. Kami dapati sebanyak 53,8 %
diantaranya berasal dari orang – orang dengan rentang usia antara 24 – 30
tahun, sedangkan sebanyak 30,8 % diisi oleh orang – orang dengan rentang usia
antara 31- 40 tahun, sisanya sebanyak 15,4 % terdiri orang – orang dengan
rentang usia 17 -23 tahun. Dari 13 orang
ini, data yang diperoleh menunjukan lebih dari 50 % koresponden memiliki
ketertarikan terhadap sosok Ganjar Pranowo.
Berdasarkan data terlihat dari setiap
pertanyaan yang diajukan, koresponden memberikan respon sebanyak 50 – 80 %
ketertarikan terhadap akun instagram milik Ganjar Pranowo. Ketertarikan ini
terlihat dari seberapa besar minat dan antusiasnya mereka dalam membubuhkan
“Like”, memberikan komentar dan bahkan merekomendasikan kepada orang lain
terkait akun dan postingan di instagram Ganjar. Tidak sedikit pula dari mereka
yang repost unggahan baik berupa foto atau video dari akun instagram
Ganjar. Hal ini dibuktikan dari tabel sebanyak 60,7 % koresponden melakukannya.
Bahkan sebanyak 57,1 % koresponden menunjukan ketertarikannya untuk
mengirim direct message kepada Ganjar. Hal ini menunjukan media
instagram Ganjar, memiliki peran aktif dalam proses pengenalan dan promosi
citra dirinya sebagai calon pemimpin negara. Di era 4.0 menuju 5.0 ini, rasanya
model kampanye konservatif seperti 1 dekade kebelakang sudah tidak sejalan lagi
dengan kemajuan zaman. Para kandidat presiden dituntut untuk berkampanye
berbasis teknologi. Selain murah, metode ini juga dirasa lebih efektif untuk
menyasar para pemilih pemula dan gen Z yang kini mendominasi jumlah penduduk
Indonesia. Teknologi dan media sosial
sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan bermasyarakat saat
ini. Fenomena ini tentunya dimanfaatkan oleh para calon atau kandidat pemimpin
baik setinggat daerah dan nasional untuk menjadi senjata “perang” mereka dalam
merebut suara rakyat.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan media Instagram dapat membangun
citra positif dan kredibilitas seseorang. Kampanye politik dengan maksud
membangun citra positif dari Ganjar Pranowo dengan menggunakan media Instagram
tentu tidak banyak mengeluarkan budgeting yang lebih banyak dibandingkan tanpa
menggunakan media sosial Instagram. Dapat disimpulkan dengan pengguna media
sosial Instagram Indonesia yang banyak menjadi peluang bagi Ganjar Pranowo
untuk terus memainkan peranan penting dalam kampanye politik menuju pemilihan
presiden tahun 2024 mendatang. Dengan terus berkampanye menggunakan media
sosial Instagram tentu mempermudah kandidat politik dalam berinteraksi dengan
para pendukung ataupun simpatisan dan membentuk opini bagi calon pemilih diluar
dukungan yang bisa saja berubah Haluan memilih Ganjar Pranowo dalam pemilihan
presiden kedepan.
Hasil analisis peneliti, salah satu
postingan Ganjar Pranowo pada 16 Oktober 2023 satu frame dengan anak
berkebutuhan khusus mendapatkan jumlah like sebesar 65 ribu dan komentar lebih
dari 10 ribu, dan dari sekian banyak postingan yang dilakukan oleh Ganjar
Pranowo menceritakan bawah dia adalah sosok pemimpin, dekat dan dicintai oleh
masyarakat. dengan kata lain peneliti dapat menyimpulkan konten instagram milik
Ganjar Pranowo adalah (1) Kompetensi; (2) Empati; (3) Gaya Personal. Kemudian
peneliti juga telah melakukan uji public terhadap 15 responden yang mana mereka
juga dalam keseharian selalu membuka Instagram dan menyukai daripada postingan
Ganjar Pranowo dalam Instagram mereka.
BIBLIOGRAFI
Aditya, N. R.,
& Diamanty, M. (2022). Ganjar Aktif Main Medsos, Ganjarist: Cara
Pemimpin Zaman Now Interaksi dengan Warga.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/03/15215881/ganjar-aktif-main-medsos-ganjarist-cara-pemimpin-zaman-now-interaksi-dengan?page=all.%0A
Fatimah, S. (2018). Kampanye sebagai Komunikasi Politik. Resolusi:
Jurnal Sosial Politik, 1(1), 5-16.
Kusumawati,
E. (2015). Pengembangan Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi. Konferensi
Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 1(1), 143-150.
Krisnanto, I. W. (2019). Strategi Pemasaran Politik Pada Era
Digital: Pemanfaatan Instagram Dalam Kampanye Politik Pada Pilgub Dki JakartA
2017. Journal of Politic and Government Studies, 8(03), 161–170.
Muhamad, N. (2023). KPU: Pemilih Pemilu 2024 Didominasi
oleh Kelompok Gen Z dan Milenial. Databoks.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/07/05/kpu-pemilih-pemilu-2024-didominasi-oleh-kelompok-gen-z-dan-milenial
Riyanto, A. D. (2021). Hootsuite (We are Social):
Indonesian Digital Report 2021.
Rizaty, M. A. (2022). Pengguna Instagram Indonesia
Terbesar Keempat di Dunia.
Romli, A. S. M. (2018). Jurnalistik online: Panduan
mengelola media online. Nuansa Cendekia.
Rosady, R. (2014). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo.
Rosariana, B. (2021). Generasi “Milenial” Dan Generasi
“Kolonial.”
Sartikasari, S., Hardi, R., & Hartaman, N. (2021).
Efektivitas Kampanye Politik Di Media Sosial Pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun
2018 Di Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. Kybernology: Journal of
Government Studies, 1(1), 16–33.
Saskia, C. (2023). 15 Medsos Favorit orang Indonesia,
Nomor 1 Bukan Instagram. Kompas.Com.
https://tekno.kompas.com/read/2023/02/14/10300097/15-medsos-favorit-orang-indonesia-nomor-1-bukan-instagram?page=all
Taqwa, Y. B.
S., & Herawati, N. R. (2022). Penggunaan Media Sosial Instagram Ganjar
Pranowo Dalam Kampanye Politik Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2018. Journal
of Politic and Government Studies, 11(2), 521-544.
Tiara, A. Pengelolaan Konten pada Media Promosi E-Catering Marketplace bagi Industri Bisnis Jasa Boga Usaha Kecil Menengah.
Widi, S. (2022). Ada 68,66 Juta Generasi Z di Indonesia,
Ini Sebarannya. Dataindonesia.Id.
Copyright holder: Muzahid Akbar Hayat, Husen Arif
Hidayat, Elis Pebtianti, Erdyan Jaya Maulana, Takdir Ali Syahbana (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |