Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 1, Januari 2024

 

PENERAPAN PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA DI SD NEGERI 1 KUTOSARI KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN

 

Lilis Indarsih1*, Maria Ulpah2, Mukti Amini3

UPBJJ, UT Purwokerto, Indoenesia1

UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Indonesia2

Universitas Terbuka, Indonesia3

Email: [email protected]1*, [email protected]2, [email protected]3

 

Abstrak

Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya untuk mengubah perilaku dan sikap masyarakat guna meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai lingkungan. Program Adiwiyata, sebagai bagian dari pendidikan lingkungan hidup, diperkenalkan sebagai penghargaan bagi sekolah yang menerapkan pendidikan lingkungan hidup secara benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam pengembangan manajemen pendidikan, serta memberikan acuan bagi penelitian selanjutnya. Manfaat praktisnya mencakup evaluasi dan refleksi bagi komunitas adat, pengalaman dan pengetahuan bagi anak sekolah dasar, peningkatan kesadaran multikultural bagi sekolah, masukan bagi guru, dan kontribusi pada kekayaan ilmu pengetahuan tentang kearifan lokal budaya di bidang pendidikan karakter anak usia sekolah dasar.

Kata kunci: Komunitas Masyarakat Adat Bonokeling, pendidikan, karakter anak usia sekolah dasar

 

Abstract

Environmental education is an effort to change people's behavior and attitudes to increase awareness of environmental values. The Adiwiyata program, as part of environmental education, was introduced as an award for schools that implement environmental education correctly. This study aims to describe the implementation of the Adiwiyata School Program in SD Negeri 1 Kutosari, Kebumen District, Kebumen Regency. Through this research, it is expected to contribute thoughts and input in the development of education management, as well as provide a reference for further research. Practical benefits include evaluation and reflection for indigenous communities, experiences and knowledge for primary school children, increased multicultural awareness for schools, input for teachers, and contributions to the wealth of knowledge about local cultural wisdom in the field of character education of primary school-age children.

Keywords: Bonokeling Indigenous Peoples Community, education, character of elementary school age children

 

 

Pendahuluan

Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 pada Tahun 2013 Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah (Pradini et al., 2018). Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita. Program Adiwiyata merupakan sebuah penghargaan bagi sekolah yang telah menerapkan pendidikan lingkungan hidup (Indahri, 2020). Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Pendidikan lingkungan hidup di Indonesia telah diupayakan oleh berbagai pihak sejak tahun 1970 (Rahman & Fitria, 2021). Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 pada Tahun 2013 tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan akan datang (Iswari & Utomo, 2017). Pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup dilaksanakan adalah program adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Program Adiwiyata juga diprakarsai pada tahun 2006 sebagai Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Surat dari Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat tanggal 30 Oktober 2009, No. B8126/Dep.VI/LH/10/2009, mengenai Program Adiwiyata tahun 2010 juga menjadi dasar (Nikasari, 2021). Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 64 tahun 2015 tentang kawasan tanpa rokok di lingkungan sekolah juga menjadi pijakan dalam pelaksanaan program ini (Taruna, 2016). Program adiwiyata diharapkan seluruh warga sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan sekolah yang negatif. Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik dalam rangka mmendukung pembangunan berkelanjutan (Anugerah et al., 2023). Kegiatan program adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah No 002.5/0011109 tanggal 30 Juli 2020 SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen tentang sekolah adiwiyata dan pelaksana Terbaik Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 mendapat piagam penghargaan adalah sebagai sekolah adiwiyata Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020. Program adiwiyata menggabungkan pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) kedalam berbagai bidang antara lain kebijakan kurikulum, kegiatan pembelajaran dan sarana dan prasarana.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada penerapan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam penerapan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam pengembangan manajemen pendidikan, terutama dalam pemberdayaan peran serta masyarakat. Manfaat teoritisnya mencakup sebagai bahan introspeksi untuk meningkatkan program Adiwiyata, referensi mengenai pelaksanaan program di SD Negeri 1 Kutosari, dan acuan untuk penelitian selanjutnya. Manfaat praktisnya melibatkan guru dalam meningkatkan inovasi dan pengetahuan, memberikan acuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program, dan memberikan masukan bagi program Adiwiyata di sekolah. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan program sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen.

 

Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Kutosari, Kabupaten Kebumen, yang meraih prestasi sebagai sekolah Adiwiyata terbaik di tingkat Nasional 2023. Berlangsung selama 6 bulan, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan instrumen observasi, wawancara, dan studi dokumentasi (Sugiyono, 2016). Tahapannya melibatkan persiapan, pelaksanaan, dan Penerapan data. Instrumen terdiri dari observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data diperoleh dari informan primer (kepala sekolah, guru, staf, dan siswa) dan data sekunder (dokumen). Proses pengumpulan data melibatkan pemilihan lokasi, perizinan, dan verifikasi data melalui triangulasi. Metode Penerapan data mencakup pengumpulan, reduksi, display data, dan penarikan kesimpulan, dengan verifikasi keabsahan melalui triangulasi. Tujuan penelitian adalah memahami Penerapan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari secara mendalam.

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil

1. Visi dan Misi  SD Negeri 1 Kutosari

Visi SD Negeri 1 Kutosari kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen berbunyi Menjadikan SD Negeri 1 Kutosari “Unggul dalam Prestasi, Berakhlak Mulia Berdasar pada Imtaq, Terampil, Mandiri,  Berbudaya, dan Berwawasan Lingkungan.”Indikator Pencapaian Visi yaitu

a)   Unggul Dalam Prestasi:

b)   Berakhlak Mulia

c)   Berdasar Pada Iman dan Taqwa

d)   Terampil

e)   Mandiri

f)    Berbudaya

g)   Berwawasan Lingkungan

 

2.   Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata SD Negeri 1 Kutosari

a.   Gerakan Jumat Bersih

Yaitu kegiatan kerja bakti ringan di sekitar sekolah untuk menjaga kebersihan yang dilaksanakan setiap hari jumat, diikuti oleh semua warga sekolah mulai dari guru, siswa, penjaga sekolah dan kepala sekolah selama kurang lebih 20 menit.

b.   Kegiatan Lomba Kebersihan Kelas

Kegiatan lomba kebersihan kelas ini dilaksanakan penilaiannya setiap 1bulan sekali oleh guru yang dilakukan secara silang, hasil penilaian dalam setiap bulan di umumkan dalam upacara bendera pada hari senin, kepada pemenang kebersihan diberikan alat-alat kebersihan.

c.   Penataan Taman Sekolah

Kegiatan ini yaitu kegiatan menata kembali taman sekolah dengan maksud agar taman selalu tumbuh dengan baik dan terpelihara Membuat Penunjang Pembiasaan

d.    Melengkapi Tempat Cuci Tangan

Dalam rangka meningkatkan pembiasaan perilaku hidup bersih salah satunya yaitu membiasakan anak untuk mencuci tangan ,di SD Negeri 1 Kutosariseluruh kelas sudah dilengkapi dengan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan lap tangan.

e.   Pembiasaan Buang Sampah

Yaitu kegiatan ini diawali oleh sekolah dengan membuat atau menyediakan tiga macam tempat samapah yaitu tempat sampah berwarna merah (samapah yang berbahaya),warna hijau (sampah Organik) dan tempat samapah yang berwarna Kuning (Sampah Anorganik).

f. Pembibitan, Menanam dan Memelihara Pohon

Kegiatan ini bertujuan agar anak memiliki sikap rasa sayang terhadap tanaman, memahami pentingnya keberadaan tanaman untuk kehidupan manusia, membantu agar Sekolah tetap hijau.

g.    Membuat Apotek Hidup

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mengetahui jenis tanaman obat-obatan dan tahu mamfaat dari tanaman obat-obatan, bisa menanam tanaman obat-obatan sendiri.

h.    Memamfaatkan Bahan Bekas/ Daur Ulang

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi keberadaan sampah baik di sekolah maupun di rumah atau dilingkungan sekitar, untuk itu agar anak bisa kreatif dalam dirinya untuk berusaha memamfaatkan barang bekas agar menjadi berguna kembali dengan tetap selalu menjaga kebersihannya.

i.   Bank Sampah

Yaitu kegiatan sekolah mengumpulkan sampah melalui siswa secara bertahap dan dicatat oleh koordinator pengumpul sampah dikelasnya masing-masing kemudian jika sudah banyak sampah tersebut dapat dimanfaatkan sesuai jenis sampah.

j.  Membuat Lubang Resapan Biopori (LRB)

Pembuatan lubang resapan biopori sudah dilakukan oleh sekolah bersama-sama dengan siswa sampai saat ini yang sudah dibuat 50 lubang Biopori terletak di Taman dan halaman sekolah.

k.   Membuat Kolam Ikan

Kolam ikan yang bertujuan untuk memperkaya dan memperdalam pengetahuan tentang ekosistem air serta melatih siswa-siswi untuk merawat lingkungan air serta melatih kewirausahaan.

3.  Kegiatan Pembelajaran yang berkaitan dengan Adiwiyata

Semua pembelajaran di SD Negeri 1 Kutosari wajib di integrasikan ke dalam pendidikan lingkungan hidup. Semua siswa diajarkan tentang pendidikan lingkungan hidup, dan semua pelajaran yang temanya berkaitan dengan lingkungan dimasukkan dalam semua mata pelajaran. Siswa tidak hanya diajarkan secara kognitif saja, tetapi siswa diajarkan mengenai ketrampilan juga bagaimana bisa mengolah pemanfaatan daur ulang dan dibekali ketrampilan tersebut.

4.    Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri 1 Kutosari

Di SD Negeri 1 Kutosari kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen ini terdapat beberapa ekstra diantaranya ada melukis, pramuka, tari, menggambar, komputer, baca Aquran.Tetapi untuk kegiatan ekstra yang berwawasan lingkungan di sekolah ini diterapkan di ekstrakurikuler pramuka, dasar dharma pramuka itu terdapat salah satu point yaitu yang berkaitan dengan cinta lingkungan dan alam. Guru memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan untuk siswa selama ekstrakurikuler pramuka” . Kegiatan ekstrakurikuler yang di terapkan melalui kegiatan pramuka, di kegiatan pramuka itu siswa bisa mengetahui dan memahami lebih dalam lagi mengenai kegiatan berwawasan lingkungan.

5.    Kegiatan intrakurikuler di SD Negeri 1 Kutosari

     Di SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen melaksanakan kegiatan pembelajaraqn sesuai kurikulum berwawasan lingkungan. Guru sudah menerapkan pembelajaran yang berwawasan lingkungan. Guru menerapkan pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif dalam pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara belajar yang aktif berfokus pada peserta didik  yaitu demonstrasi, diskusi, simulasi, bermain peran, laboratorium, pengalaman lapanagan.Guru menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di luar kelas.

6. Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari

a.   Deskripsi Wawancara

1)      Wawancara dengan Kepala SD Negeri 1 Kutosari yaitu Ibu Sri Kurniasih

Dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Desember 2023 pukul 11.00 wib. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa Program adiwiyata merupakan slah satu program Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program adiwiyata mulai dilaksanakan di SD Negeri 1 Kutosari Pada Bulan Jnauari 2014. Program adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari adalah sekolah hijau dan bersih, kantin sehat, tumblerisasi dan hemat energi. Pelaksanaan program adiwiyata berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kendala. Kebijakan sekolah terkait program sekolah adiwiyata adalah sekolah membuat kebijakan sesuai dengan yang diprogramkan oleh sekolah. Kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam program adiwiyta pada siswa adalah melaksanakan kegiatan jumat bersih, melaksanakan piket kelas dan penyiraman tanaman, lomba kebersihan kelas dan hari sampah nasional.

2)   Wawancara dengan Guru SD Negeri 1 Kutosari yaitu Ibu Dian

Dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Desember 2023 pukul 11.00 wib. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa Program adiwiyata merupakan salah satu program Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong pelestarian lingkungan hidup. Program adiwiyata mulai dilaksanakan di SD Negeri 1 Kutosari Pada tahun 2014. Program adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari adalah sekolah hijau dan bersih, kantin sehat, tumblerisasi dan hemat energi. Pelaksanaan program adiwiyata berjalan dengan baik sehingga SD Negeri 1 Kutosari meraih penghargaan tingkat nasional. Kebijakan sekolah terkait program sekolah adiwiyata adalah kebijakan sekolah dibuat dengan semua elemen sekolah terkait dengan program sekolah adiwiyata. Kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam program adiwiyta pada siswa adalah melaksanakan kegiatan jumat bersih, melaksanakan piket kelas dan penyiraman tanaman, lomba kebersihan kelas dan hari sampah nasional.

3)  Wawancara dengan Siswa SD Negeri 1 Kutosari yaitu Khairani Zahra Desti Indira.

Dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 Desember 2023 pukul 11.00 wib. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa Program adiwiyata adalah penghargaan tentang hidup bersih, sehat dan nyaman. Siswa mengetahui tentang program adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari. Setiap kelas di SD Negeri 1 Kutosari diadakan jadwal piket setiap hari. Pendapat siswa tentang sarana prasarana yang telah disediakan sekolah nyaman karena bersih, asri dan hijau. Siswa dilibatkan dalam semua program yang telah direncanakan disekolah yaitu kerja bakti.

b.   Deskripsi Observasi

Peneliti melaksanakan observasi atau pengamatan langsung mengenai program sekolah adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari. Kegiatan observasi dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli 2023 sampai dengan 18 Desember 2023. Sasaran observasi adalah lokasi penelitian di SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan kebumen Kabupaten Kebumen. Adapun hal yang peneliti observasi adalah Visi, misi dan tujuan sekolah, Guru mampu menyusun dan menerapkan strategi, metode, teknik pembelajaran serta berkompeten dalam mengembangkan kegiatan pmbelajaran lingkungan hidup, Kepedulian     kebersiha lingkungan sekolah, keikutsertaan siswa dalam kegiatan aksi lingkungan, keadaan sarana dan prasarana yang terkait dengan program Adiwiyata.

c.   Dokumentasi

Berdasarkan  hasil dokumentasi yang peneliti laksanakan selama proses observasi  berlangsung dimylai tanggal 1 Juli 2023 sampai dengan 2 Desember 2023  di SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen . Adapun hasil dokumentasi berupa foro  kegiatan program sekolah adiwiyata tentang anak-anak membuang sampah di tempat sampah, kegiatan anak sedang membuat kerajinan tangan dari bahan bekas, anak-anak sedang membuat pupuk, kegiatan ekstrakurikuler pramuka .Pada kegiatan dokumentasi, peneliti mengamati kegiatan program adiwiyata yaitu ekstrakurikuler pramuka tentang hidroponik, membuat kompos dan biopori. 

7. Kendala dalam pelaksanaan program Adiwiyata

Pada pelaksanaan program Adiwiyata, pada SD Negeri 1 Kutosari masih dijumpai berbagai situasi permasalahan yang menghambat pelaksanaan program Adiwiyata yaitu Kebiasaan.Salah satu kebiasaan yang ditunjukkan berkaitan dengan nilai ramah lingkungan dan peduli lingkungan yaitu pembiasaan siswa dalam hal membuang sampah, mencuci tangan sebelum dan sesudah maka.

8.  Upaya-upaya sekolah dalam pelaksanaan program Adiwiyata

Menanamkan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) sejak usia dini dapat mewujudkan kedisipilinan dan kesadaran siswa, munculnya perilaku dan upaya-upaya pelestarian lingkungan, menciptakan budaya bersih dan sehat, perilaku hemat sumber daya alam dan penghijauan. Upaya yang dilakukan peneliti dalam melakukan kegiatan utama pada program Adiwiyata dengan mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Dalam pelaksanaan pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) selama ini di SD Negeri 1 Kutosari sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan program Adiwiyata yaitu : Keteladanan Guru

 

       Pembahasan

1)       Visi dan Misi SD Negeri 1 Kutosari

Berdasarkan visi misi sekolah SD Negeri 1 Kutosari yang telah disebutkan dalam hasil penelitian diatas salah satu indikator visi misi sekolah sudah tercantum berwawasan lingkungan menunjukkan bahwa sekolah telah mengupayakan dan melaksanakan pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar sekolah. Hal ini menunjukkan kebijakan sekolah dalam menetapkan visi misi tersebut sudah sejalan dengan pelaksanaan salah satu komponen program Adiwiyata, yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan. Implementasi dari komponen kebijakan sekolah berwawasan lingkungan sebagaimana dituangkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata pasal 6 yaitu adanya kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan.

2)   Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata SD Negeri 1 Kutosari

            Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata yaitu gerakan Jumat bersih, kegiatan lomba kebersihan kelas, penataan taman sekolah, membuat penunjang pembiasaan,  melengkapi tempat cuci tangan, pembiasaan buang sampah, pembibitan, menanam dan memelihara pohon,  membuat apotek hidup, memamfaatkan bahan bekas atau daur ulang, membuat kolam ikan.

3)   Kegiatan Pembelajaran yang berkaitan dengan Adiwiyata

Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata yaitu semua pembelajaran di SD Negeri 1 Kutosari wajib di integrasikan ke dalam pendidikan lingkungan hidup. Semua siswa diajarkan tentang pendidikan lingkungan hidup, dan semua pelajaran yang temanya berkaitan dengan lingkungan dimasukkan dalam semua mata pelajaran.  Berdasarkan pengamatan dan wawancara, Guru di SD Negeri 1 Kutosari semua melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi ke dalam pendidikan lingkungan hidup. Mulai dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pendekatan, metode, media, sumber belajar.

4)   Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri 1 Kutosari

Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata  Di SD Negeri 1 Kutosari kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen Kegiatan ekstrakurikulerv  yang berwawasan lingkungan di sekolah ini diterapkan di ekstrakurikuler pramuka, dasar dharma pramuka itu terdapat salah satu point yaitu yang berkaitan dengan cinta lingkungan dan alam. Berdasarkan pengamatan dan wawancara, kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SD Negeri 1 Kutosari mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup yaitu materi fungsi lubang resapan biopori, menanam tanaman dengan cara hidroponik, membuat pupuk kompos.

5)   Kegiatan intrakurikuler di SD Negeri 1 Kutosari

         Kegiatan pembelajaran di SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen sudah sesuai dengan buku pedoman adiwiyata. SD Negeri 1 Kutosari sudah menerapkan pembelajaran berwawasan lingkungan.

6)   Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari

a.   Kegiatan Program Berbasis Lingkungan

Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata yaitu program adiwiyata yaitu jumat bersih dapat menumbuhkan rasa kebersaman siswa. Sikap siswa akan hal kedisiplinan dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui rasa kebersamaannya akan lebih meningkat dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diluar pembelajaran maupun pada saat pembelajaran.

b.   Pengelolaan sarana prasarana pendukung lingkungaqn sekolah yaitu Mengelola sampah memilah-milah

Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata Beberapa prasarana pendukung lingkungan sekolah  yaitu penyediaan tempat sampah yang terdapat di  berbagai tempat dalam kondisi bersih setiap pagi hari, penyediaan toilet dan air bersih.Penyediaan wastafel di berbagai tempat dalam kondisi yang cukup bersih, penyediaan peralatan kebersihan dan perawatan lingkungan sekitar sekolah, taman-taman lingkungan sekolah yang dirawat kebersihannya, serta slogan-slogan peduli lingkungan sekolah di berbagai sudut sekolah.

c.   Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

          Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata SD Negeri 1 Kutosari  menggunakan kurikulum berbasis lingkungan yaitu guru menggunakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berbasis lingkungan. Semua mata pelajaran sudah terintegrasikan dengan kurikulum berbasis lingkungan. Semua Guru sudah melaksanakan pembelajaran dari materi, metode, media menggunakan kurikulum berbasis lingkungan.

7)   Kendala dalam pelaksanaan program Adiwiyata

Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata yaitu SD Negeri 1 Kutosari masih ada permasalahan yang menghambat pelaksanaan program Adiwiyata yaitu Kebiasaan nilai ramah lingkungan dan peduli lingkungan yaitu pembiasaan siswa dalam hal membuang sampah, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

8)   Upaya-upaya sekolah dalam pelaksanaan program Adiwiyata

Sesuai dengan buku pedoman adiwiyata yaitu SD Negeri 1 Kutosari telah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan program Adiwiyata yaitu : Keteladanan Guru.  Contoh yaitu dengan perilaku guru sehari-hari dilingkungan sekolah yang membuang sampah pada tempatnya. .Saat guru melakukan hal mencuci tangan dan memakai sabun setalah mencuci tangan menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah yaitu wastafel yang terdapat di setiap depan ruang kelas.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis Program Sekolah Adiwiyata pada SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen yaitu: Visi misi SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen sesuai dengan pelaksanaan  komponen program Adiwiyata, yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan. Program Sekolah Adiwiyata SD Negeri 1 Kutosari  yaitu gerakan Jumat bersih, kegiatan lomba kebersihan kelas, penataan taman sekolah, membuat penunjang pembiasaan,  melengkapi tempat cuci tangan, pembiasaan buang sampah, pembibitan, menanam dan memelihara pohon,  membuat apotek hidup, memamfaatkan bahan bekas atau daur ulang, membuat kolam ikan. Kegiatan Pembelajaran yang berkaitan  dengan Adiwiyata di integrasikan ke dalam pendidikan lingkungan hidup. Semua siswa diajarkan tentang pendidikan lingkungan hidup, dan semua pelajaran yang temanya berkaitan dengan lingkungan dimasukkan dalam semua mata pelajaran. Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri 1 Kutosari  yang berwawasan lingkungan di sekolah ini diterapkan di ekstrakurikuler pramuka, dasar dharma pramuka itu terdapat salah satu point yaitu yang berkaitan dengan cinta lingkungan dan alam. Kegiatan intrakurikuler di SD Negeri 1 Kutosari sudah menerapkan pembelajaran berwawasan lingkungan. Guru mengintegrasikan pembelajaran mata pelajaran dan berwawasan lingkungan. Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari dalam  Kegiatan Program Berbasis Lingkungan yaitu program adiwiyata yaitu jumat bersih dapat menumbuhkan rasa kebersaman siswa. Pengelolaan sarana prasarana pendukung lingkungaqn sekolah yaitu mengelola sampah memilah-milah.Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan yaitu guru menggunakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berbasis lingkungan. Kendala yang dihadapi dalam menerapkan program adiwiyata di SD Negeri 1 Kutosari Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen adalah masih adanya sebagian siswa yang kurang sadar akan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dalam menerapkan program adiwiyata. Seperti masih adanya yang membuang sampah tidak pada tempatnya, siswa belum terbiasa memilah sampah dengan baik. Solusi dari permasalahan adalah  guru selalu memberikan contoh dan mengingatkan siswa tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Allen, K. N., & Friedman, B. D. (2010). Affective learning: A taxonomy for teaching social work values. Journal of Social Work Values and Ethics7(2), 1-12.

Anugerah, M. F., Yahya, M. H. D. R., & Aiyuda, N. (2023). Evaluasi Implementasi Kebijakan Gerakan Peduli Dan Berbudaya Lingkungan Hidup (Pblhs) Di Sd Cendana Rumbai Pekanbaru: Tantangan Dan Solusinya. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 1421–1426.

Hoornweg, D., & Bhada-Tata, P. (2012). What a waste: a global review of solid waste management.

Indahri, Y. (2020). Pengembangan pendidikan lingkungan hidup melalui program Adiwiyata (Studi di Kota Surabaya). Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 11(2), 121–134.

Iswari, R. D., & Utomo, S. W. (2017). Evaluasi penerapan program adiwiyata untuk membentuk perilaku peduli lingkungan di kalangan siswa (Kasus: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan dan MA Negeri 1 Serpong). Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 35–41.

Kusumawati, E. (2023). Optimalisasi Mutu Pendidikan melalui Kepemimpinan Inovatif. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan12(1), 107-111.

Kusumawati, E. (2023). The effect of situational leadership, organizational culture and achievement motivation on the work professionalism of kindergarten teacher.

Kusumawati, E. (2022). School Committee Participation In Realizing The Quality Of Education. Infokum10(5), 880-886.

Limawati, L. (2018). Implementasi program sekolah adiwiyata di sekolah dasar. Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan6(1), 20-24.

Nikasari, D. (2021). Strategi Pengelolaan Sekolah Adiwiyata dalam Mewujudkan Karakter Siswa yang Peduli Lingkungan di SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo. IAIN Ponorogo.

Pradini, I. K., Sudjanto, B., & Nurjannah, N. (2018). Implementasi program sekolah adiwiyata dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang. Jurnal Green Growth Dan Manajemen Lingkungan, 7(2), 122–132.

Rahman, M. E., & Fitria, R. D. (2021). Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan. Komojoyo Press.

Rangkuti, F. S., Badaruddin, B., & Siregar, R. T. (2022). Evaluasi Implementasi Program Sekolah Adiwiyata di Sekolah Dasar Swasta Nurcahaya Kota Medan. PERSPEKTIF11(4), 1529-1538.

Simanjuntak, M. H. I. M., Budi, G. S., & Miranda, Y. (2022). Implementasi Program Adiwiyata di Sekolah Dasar Santa Maria Kota Palangka Raya. Journal of Environment and Management3(1), 71-79.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. IKAPI.

Suryani, N. (2022). Implementasi Program Adiwiyata Di SDN 65 Pekanbaru. Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran5(3), 548-558.

Taruna, Z. (2016). Implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di SMA Gadjah Mada Yogyakarta. Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan, 5(6), 567–577.

 

 

 

 

Copyright holder:

Lilis Indarsih, Maria Ulpah, Mukti Amini (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: