Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 1, Januari 2024
ANALISIS KECENDERUNGAN
MASYARAKAT KOTA KENDARI DALAM PENERIMAAN BERITA: STUDI KASUS FERDY SAMBO DI
DETIK.COM
Nadra Azzulany Ayis Putri
Jamil*, Muliadi Mau, Alem Febri Sonni
Universitas Hasanuddin, Indonesia
Email: [email protected]*
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa kecenderungan masyarakat kota kendari dalam penerimaan
berita. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kuantitatif deskriptif
untuk menganalisis kecenderungan masyarakat Kota Kendari dalam penerimaan
berita kasus Ferdy Sambo di detik.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas masyarakat Kota Kendari cenderung menerima atau mengetahui berita
kasus Ferdy Sambo. Jumlah masyarakat yang pernah membaca, mendengarkan, atau
menonton berita kasus Ferdy Sambo lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
masyarakat yang tidak pernah membaca, mendengarkan, atau menonton berita
tersebut. Selain itu, jumlah masyarakat yang sering membaca, mendengarkan, atau
menonton berita kasus Ferdy Sambo hingga tuntas lebih banyak dibandingkan
dengan masyarakat yang jarang atau bahkan tidak pernah membaca, mendengarkan,
atau menonton berita tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat Kota Kendari cenderung menerima dan mengetahui berita kasus Ferdy
Sambo yang dilaporkan di detik.com.
Kata Kunci: media massa,
informasi, opini publik
Abstract
This study aims to analyze
the tendency of Kendari city people in receiving news. The research method uses
a descriptive quantitative study approach to analyze the tendency of the people
of Kendari City in receiving news of the Ferdy Sambo case in detik.com. The results
showed that the majority of Kendari City people tend to receive or know the
news of Ferdy Sambo's case. The number of people who have read, listened, or
watched the news of the Ferdy Sambo case is more than the number of people who
have never read, listened, or watched the news. In addition, the number of
people who often read, listen, or watch the news of the Ferdy Sambo case to
completion is more than people who rarely or even never read, listen, or watch
the news. Thus, it can be concluded that the people of Kendari City tend to
receive and know the news of the Ferdy Sambo case reported in detik.com.
Keywords: mass media, information,
public opinion
Pendahuluan
Kemunculan media massa semakin mempemudah kebutuhan masyarakat dalam memperoleh dan menyebarkan informasi. Media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masyarakat kontemporer maupun zaman dulu (Nur, 2021). Kebanyakan orang menggunakan media massa sebagai sumber utama informasi mereka (Akbar, 2021). Dalam perjalanannya media massa terus berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi. Perkembangan media massa yang kian pesat merupakan dampak sejarah panjang proses komunikasi umat manusia.
Media merupakan salah satu unsur komunikasi tempat berlangsungnya proses komunikasi itu berlangsung. Media massa berperan sebagai sarana penyampaian informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas (Fabriar, 2014). Media massa digunakan sebagai perantara komunikator menyampaikan pesan kepada khalayak dengan jangkauan yang luas dan dalam waktu yang bersamaan. Pesan di media diciptakan media massa dengan membawa tujuan tertentu. Pembingkaian pesan melalui teks, gambar, dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak (Tamburaka, 2013).
Media massa memainkan peran kunci dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam masyarakat kontemporer maupun zaman dulu (Hadi et al., 2020). Sebagian besar orang menggunakan media massa sebagai sumber utama informasi mereka. Perkembangan media massa yang pesat seiring dengan kemajuan teknologi memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah komunikasi manusia.
Media massa, baik cetak maupun elektronik, berperan sebagai sarana penyampaian informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas. Media massa digunakan sebagai perantara komunikator untuk menyampaikan pesan kepada khalayak dengan jangkauan yang luas dan dalam waktu yang bersamaan (Surentu et al., 2020). Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa, baik melalui teks, gambar, maupun suara, diciptakan dengan membawa tujuan tertentu. Aktivitas media massa dalam membingkai pesan tersebut bertujuan untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak.
Media massa memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan manusia, merambah hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama. Media massa juga memberikan pengaruh dalam aktivitas hiburan, ruang publik, ekonomi, budaya, dan politik (Widyawati, 2019). Dengan demikian, media massa memainkan peran penting dalam pengembangan kebudayaan dan pengaruhnya dapat membentuk tata mode, gaya hidup, dan norma-norma dalam masyarakat.
Dalam konteks ini, media massa terbagi menjadi dua jenis, yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak meliputi surat kabar, majalah, tabloid, jurnal, dan buku, sementara media massa elektronik meliputi televisi, radio, film, dan media online (Lubis, 2021). Kedua jenis media massa ini memiliki karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar, bersifat publik, dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.
Dengan peran dan pengaruhnya yang begitu besar, media massa juga memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk opini publik. Media massa memiliki kemampuan untuk membentuk dan mengarahkan opini publik, serta mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam tentang media massa sangat penting untuk memahami peran dan dampaknya dalam masyarakat secara menyeluruh. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kecenderungan masyarakat kota kendari dalam penerimaan berita.
Metode
Penelitian
Penulis menggunakan pendekatan studi kuantitatif deskriptif.
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk google form untuk
memperoleh informasi sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi,
menggunakan angka dalam proses perhitungan dan analisis hasil penelitian (Sugiyono, 2016). Jadi peneliti menyebarkan kuesioner tersebut kepada informan untuk
mengumpulkan data.
Proses penilitian dengan metode kuantitatif yaitu deduktif. Artinya untuk menjawab suatu masalah atau rumusan teori tertentu dibuat hipotesisnya. Selanjutnya hipotesis akan diuji melalui pengumpulan data yang dilakukan di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument pengumpulan data yang sudah teruji validitas dan reabilitasnya. Setelah data terkumpul kemudian data di analisis dengan menggunakan statistic. Hasil dari analisis tersebut akan membuktikan apakah hipotesis terbukti atau tidak.
Hasil dan Pembahasan
Tingkat membaca, mendengarkan atau
menonton berita kasus Ferdy Sambo
Yang diukur dalam pernyataan ini yaitu, pernahkah masyarakat Kota Kendari membaca,mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Tabel 1. Jawaban responden pada pernyataan
penerimaan pesan nomor 1
No. |
Kategori |
Frekuensi (Orang) |
Persentase (%) |
1. |
Ya |
383 |
99,73 |
2. |
Tidak |
1 |
0,27 |
Jumlah |
384 |
100% |
Sumber: data diolah, Agustus 2023
Berdasarkan data diatas dapat dilihat dari 384 responden hanya 1 responden atau 0,27% yang menjawab tidak, sedangkan 383 responden atau 99,73% menjawab ya pada pernyataan “Pernahkah anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo” yang berarti kebanyakan masyarakat Kota Kendari pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Tingkat jenis media responden
membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo
Yang ingin diukur pada pernyataan ini yaitu di media mana responden pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Tabel 2. Jawaban responden pada pernyataan
penerimaan pesan nomor 2
No. |
Kategori |
Frekuensi (Orang) |
Persentase (%) |
1. |
Televisi |
138 |
35,93% |
2. |
Radio |
0 |
0% |
3. |
Surat Kabar/
majalah |
0 |
0% |
4. |
Media Online |
132 |
34,39% |
5 |
Media Sosial |
114 |
29,68% |
Jumlah |
384 |
100% |
Sumber: data diolah, Agustus 2023
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 384 responden, 138 orang atau 35,93% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 132 orang atau 34,39% membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, dan 114 orang 29,68% mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial.
Tabel 3. Jawaban responden pada pernyataan
penerimaan pesan nomor 2 berdasarkan jenis media televisi
No. |
Televisi |
Frekuensi
(Orang) |
Perentase
(%) |
1. |
Indosiar |
2 |
0,52% |
2. |
Kompas TV |
6 |
1,56% |
3. |
Metro TV |
44 |
11,45% |
4. |
MNC TV |
1 |
0.26% |
5. |
RCTI |
3 |
0,79% |
6. |
TV One |
82 |
21,35% |
Jumlah |
138 |
35,93% |
Sumber: data diolah, Agustus 2023
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 138 responden yang menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 2 orang atau 0,52% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di indosiar, 6 orang atau 1,56% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di kompas TV, 44 orang 11,45% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di metro TV, 1 orang atau 0,26% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di MNC TV, 3 orang atau 0,79% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di RCTI, dan 82 orang atau 21,35% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di TV One.
Tabel 4. Jawaban responden pada pernyataan
penerimaan pesan nomor 2 berdasarkan jenis media online
No. |
Media
Online |
Frekuensi
(Orang) |
Perentase
(%) |
1. |
Babe (Baca Berita) |
1 |
0,27% |
2. |
CNN Idonesia |
1 |
0,27% |
3. |
Detik.com |
114 |
29,68% |
4. |
Indozone.id |
1 |
0,27% |
5. |
Kompas.com |
7 |
1,82% |
6. |
Tribun news |
8 |
2,08% |
Jumlah |
132 |
34,39% |
Sumber: data diolah, Agustus 2023
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 132 responden yang membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online babe (baca berita), 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online CNN Indonesia, 114 orang 29,68% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online Detik.com, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online indozone.id, 7 orang atau 1,82% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online kompas.com, dan 8 orang atau 2,08% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online tribun news.
Tabel 5. Jawaban responden pada pernyataan
penerimaan pesan nomor 2 berdasarkan jenis media sosial
No. |
Media
Sosial |
Frekuensi
(Orang) |
Perentase
(%) |
1. |
Facebook |
9 |
2,35% |
2. |
Instagram |
40 |
10,41% |
3. |
Tiktok |
51 |
13,28% |
4. |
Twitter |
4 |
1,04% |
5. |
Youtube |
10 |
2,60% |
Jumlah |
114 |
29,68% |
Sumber: data diolah, Agustus 2023
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 114 responden yang mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial, 9 orang atau 2,35% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Facebook, 40 orang atau 10,41% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Instagram, 51 orang 1328% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Tiktok, 4 orang atau 1,04% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Twitter, dan 10 orang atau 2,60% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Youtube.
Tingkat
keseringan membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo
Yang ingin diukur pada pernyataan ini yaitu, apakah responden sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Tabel 6. Jawaban responden pada pernyataan
penerimaan pesan nomor 3
No. |
Kategori |
Frekuensi
(Orang) |
Persentase
(%) |
Mean |
1. |
Sangat Sering |
59 |
15,36% |
2,87 (Baik) |
2. |
Sering |
234 |
60,94% |
|
3. |
Tidak Sering |
75 |
19,53 |
|
4 |
Sangat Tidak Sering |
16 |
4,17% |
|
Jumlah |
384 |
100% |
Sumber: data diolah, Agustus 2023
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat dari 384 responden ada 59 responden atau 15,35% yang menjawab sangat sering, 234 responden atau 60,94% menjawab sering, 75 responden atau 19,53% menjawab tidak sering, dan 16 responden atau 4,17% menjawab sangat tidak sering pada pernyataan “seberapa sering anda membaca, mendengarkan atau m enonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,87 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Tingkat ketuntasan membaca,
mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo
Yang ingin diukur pada pernyataan ini yaitu, apakah responden tuntas membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Tabel 7. Jawaban responden pada pernyataan
penerimaan pesan nomor 4
No. |
Kategori |
Frekuensi
(Orang) |
Persentase
(%) |
Mean |
1. |
Sangat Tuntas |
52 |
13,54% |
2,86 (Baik) |
2. |
Tuntas |
232 |
60,42% |
|
3. |
Tidak Tuntas |
95 |
24,74% |
|
4 |
Sangat Tidak Tuntas |
5 |
1,30% |
|
Jumlah |
384 |
100% |
Sumber: data diolah, Agustus 2023
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat dari 384 responden ada 52 responden atau 13,54% yang menjawab sangat tuntas, 232 responden atau 60,42% menjawab tuntas, 95 responden atau 24,74% menjawab tidak tuntas, dan 5 responden atau 1,30% menjawab sangat tidak tuntas pada pernyataan “seberapa tuntas anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,86 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari tuntas membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Posisi
masyarakat Kota Kendari dalam menerima berita kasus Ferdy Sambo di Detik.com
Hasil analisis penelitian
menunjukkan posisi penerimaan masyarakat Kota Kendari terhadap berita kasus
Ferdy Sambo di Detik.com yaitu, kebanyakan masyarakat Kota Kendari cenderung
menerima atau mengetahui berita kasus Ferdy Sambo. Hal ini dibuktikan dengan
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang pernah membaca,
mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo lebih banyak dibandingkan
jumlah masyarakat yang tidak pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita
kasus Ferdy Sambo. hasil penelitian juga menunjukkan jumlah masyarakat yang
sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo hingga
tuntas lebih banyak dibandingkan masyarakat yang jarang atau bahkan tidak
pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Pada
rumusan masalah yang pertama ternyata berhubungan dengan teori analisis
resepsi. Penerimaan pesan dalam konteks teori
analisis resepsi adalah tentang bagaimana individu memproses dan memahami pesan
yang mereka terima. Teori analisis resepsi berfokus pada peran penerima pesan
(audience) dalam memahami pesan yang mereka terima, dan bagaimana pengalaman,
pengetahuan, keyakinan, dan konteks individu memengaruhi cara pesan tersebut
diinterpretasikan. Sama halnya pada penerimaan khalayak Kota Kendari terhadap
berita kasus Ferdy Sambo. Khalayak cenderung menerima berita kasus Ferdy Sambo
namun cara mereka memproses, memahami dan memaknai berita tersebut berbeda
karena tiap individu memiliki latar belakang pengalaman, pengetahuan, dan
keyakinan berbeda yang dapat mempengaruhi cara mereka memaknai berita kasus Ferdy
Sambo.
Rumusan masalah yang pertama juga berhubungan dengan teori uses and gratification karena teori uses and gratification adalah kerangka kerja teoritis yang mengasumsikan bahwa individu tidak hanya menerima pesan media pasif, tetapi juga aktif memilih dan menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka (Munandar, 2022). Dalam konteks ini, penonton media memiliki kontrol lebih besar atas apa yang mereka konsumsi dan bagaimana mereka menginterpretasikannya. Sama halnya dengan masyarakat Kota Kendari dalam menerima berita kasus Ferdy Sambo, masyarakat tidak hanya menerima berita tersebut dengan pasif tapi juga aktif memilih menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan keingintahuan mereka terhadap berita kasus Ferdy Sambo. Poin ini terbukti pada tabel 5 dapat dilihat dari total 384 responden, 138 orang atau 35,93% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 132 orang atau 34,39% membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, dan 114 orang 29,68% mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial.
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat dari 384 responden hanya 1 responden atau 0,27% yang menjawab tidak, sedangkan 383 responden atau 99,73% menjawab ya pada pernyataan “Pernahkah anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo” yang berarti kebanyakan masyarakat Kota Kendari pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari total 384 responden, 138 orang atau 35,93% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 132 orang atau 34,39% membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, dan 114 orang 29,68% mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial.
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari total 138 responden yang menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 2 orang atau 0,52% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di indosiar, 6 orang atau 1,56% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di kompas TV, 44 orang 11,45% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di metro TV, 1 orang atau 0,26% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di MNC TV, 3 orang atau 0,79% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di RCTI, dan 82 orang atau 21,35% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di TV One.
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari total 132 responden yang membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online babe (baca berita), 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online CNN Indonesia, 114 orang 29,68% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online Detik.com, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online indozone.id, 7 orang atau 1,82% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online kompas.com, dan 8 orang atau 2,08% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online tribun news.
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dari total 114 responden yang mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial, 9 orang atau 2,35% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Facebook, 40 orang atau 10,41% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Instagram, 51 orang 1328% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Tiktok, 4 orang atau 1,04% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Twitter, dan 10 orang atau 2,60% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Youtube.
Berdasarkan data tabel 6 dapat dilihat dari 384 responden ada 59 responden atau 15,35% yang menjawab sangat sering, 234 responden atau 60,94% menjawab sering, 75 responden atau 19,53% menjawab tidak sering, dan 16 responden atau 4,17% menjawab sangat tidak sering pada pernyataan “seberapa sering anda membaca, mendengarkan atau m enonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,87 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Berdasarkan data tabel 7 dapat dilihat dari 384 responden ada 52 responden atau 13,54% yang menjawab sangat tuntas, 232 responden atau 60,42% menjawab tuntas, 95 responden atau 24,74% menjawab tidak tuntas, dan 5 responden atau 1,30% menjawab sangat tidak tuntas pada pernyataan “seberapa tuntas anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,86 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari tuntas membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Kesimpulan
Masyarakat Kota Kendari cenderung menerima atau mengetahui berita kasus Ferdy Sambo. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo lebih banyak dibandingkan jumlah masyarakat yang tidak pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo. Hasil penelitian juga menunjukkan jumlah masyarakat yang sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo hingga tuntas lebih banyak dibandingkan masyarakat yang jarang atau bahkan tidak pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.
Akbar, S. (2021). Media komunikasi dalam
mendukung penyebarluasan informasi penanggulangan pandemi COVID-19. Majalah
Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 2(1).
Aladdin, S. T. (2018). Analisis
Resepsi Pembaca Tribunnews.com Dari Kalangan Mahasiswa/i Universitas Indonesia
Terhadap Insiden "Kartu Kuning" Ketua BEM UI. Journal Semiotika .
Baran, J. S. (2003). Introduction
to mass communicationand media; media literacy an culture: Third edition.
America: MC Graw Hill.
Cangara, H. (2007). Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dainton, M. (2018). Applying
Communication Theory for Professional Life. 4th Edition. California: SAGE
Publication.
Fabriar, S. R. (2014). Etika Media Massa Era Global. An-Nida:
Jurnal Komunikasi Islam, 6(1).
Gunawan, L. (2016). Motiv dan
Kepuasan Masyarakat Surabaya dalam Menonton Program Dialog "Titik
Tengah" di Metro TV Jawa Timur. Jurnal Komunikasi .
Hadi, I. P., Wahjudianata, M., & Indrayani, I. I.
(2020). Komunikasi massa. In Komunikasi Massa. CV. Penerbit Qiara Media.
Lubis, S. S. W. (2021). Pembelajaran Menulis Essai
Melalui Media Massa Surat Kabar Dalam Pembentukan Berpikir Kritis. Pionir:
Jurnal Pendidikan, 10(2).
Munandar, D. I. (2022). Efektivitas Penggunaan Akun
Instagram@ Hasanuddin_Univ Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa
Universitas Hasanuddin= The Effectivity of Using Instagram Account@
Hasanuddin_Univ on the Fulfillment of Student Information Needs at Hasanuddin
University. Universitas Hasanuddin.
Nur, E. (2021). Peran media massa dalam menghadapi
serbuan media online. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 2(1).
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, R&D. IKAPI.
Surentu, Y. Z., Warouw, D. M. D., & Rembang, M.
(2020). Pentingnya Website Sebagai Media Informasi Destinasi Wisata Di Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Minahasa. Acta Diurna Komunikasi, 2(4).
Tamburaka, A. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia
Khalayak Media Massa, cet, I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Widyawati, L. (2019). Fenomena Budaya Pop Dalam Ruang
Publik Kota Yogyakarta. Jurnal KaLIBRASI-Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa
Arsitektur, Sipil, Industri, 2(2), 72–86.
Copyright holder: Nadra Azzulany Ayis Putri Jamil, Muliadi Mau, Alem
Febri Sonni (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |