Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 1, Januari 2024

 

ANALISIS KECENDERUNGAN MASYARAKAT KOTA KENDARI DALAM PENERIMAAN BERITA: STUDI KASUS FERDY SAMBO DI DETIK.COM

 

Nadra Azzulany Ayis Putri Jamil*, Muliadi Mau, Alem Febri Sonni

Universitas Hasanuddin, Indonesia

Email: [email protected]*

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kecenderungan masyarakat kota kendari dalam penerimaan berita. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kuantitatif deskriptif untuk menganalisis kecenderungan masyarakat Kota Kendari dalam penerimaan berita kasus Ferdy Sambo di detik.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Kota Kendari cenderung menerima atau mengetahui berita kasus Ferdy Sambo. Jumlah masyarakat yang pernah membaca, mendengarkan, atau menonton berita kasus Ferdy Sambo lebih banyak dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang tidak pernah membaca, mendengarkan, atau menonton berita tersebut. Selain itu, jumlah masyarakat yang sering membaca, mendengarkan, atau menonton berita kasus Ferdy Sambo hingga tuntas lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat yang jarang atau bahkan tidak pernah membaca, mendengarkan, atau menonton berita tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Kendari cenderung menerima dan mengetahui berita kasus Ferdy Sambo yang dilaporkan di detik.com.

Kata Kunci: media massa, informasi, opini publik

 

Abstract

This study aims to analyze the tendency of Kendari city people in receiving news. The research method uses a descriptive quantitative study approach to analyze the tendency of the people of Kendari City in receiving news of the Ferdy Sambo case in detik.com. The results showed that the majority of Kendari City people tend to receive or know the news of Ferdy Sambo's case. The number of people who have read, listened, or watched the news of the Ferdy Sambo case is more than the number of people who have never read, listened, or watched the news. In addition, the number of people who often read, listen, or watch the news of the Ferdy Sambo case to completion is more than people who rarely or even never read, listen, or watch the news. Thus, it can be concluded that the people of Kendari City tend to receive and know the news of the Ferdy Sambo case reported in detik.com.

Keywords: mass media, information, public opinion

 

 

Pendahuluan

Kemunculan media massa semakin mempemudah kebutuhan masyarakat dalam memperoleh dan menyebarkan informasi. Media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam masyarakat kontemporer maupun zaman dulu (Nur, 2021). Kebanyakan orang menggunakan media massa sebagai sumber utama informasi mereka (Akbar, 2021). Dalam perjalanannya media massa terus berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi. Perkembangan media massa yang kian pesat merupakan dampak sejarah panjang proses komunikasi umat manusia.

Media merupakan salah satu unsur komunikasi tempat berlangsungnya proses komunikasi itu berlangsung. Media massa berperan sebagai sarana penyampaian informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas (Fabriar, 2014). Media massa digunakan sebagai perantara komunikator menyampaikan pesan kepada khalayak dengan jangkauan yang luas dan dalam waktu yang bersamaan. Pesan di media diciptakan media massa dengan membawa tujuan tertentu. Pembingkaian pesan melalui teks, gambar, dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak (Tamburaka, 2013).

Media massa memainkan peran kunci dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam masyarakat kontemporer maupun zaman dulu (Hadi et al., 2020). Sebagian besar orang menggunakan media massa sebagai sumber utama informasi mereka. Perkembangan media massa yang pesat seiring dengan kemajuan teknologi memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah komunikasi manusia.

Media massa, baik cetak maupun elektronik, berperan sebagai sarana penyampaian informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara luas. Media massa digunakan sebagai perantara komunikator untuk menyampaikan pesan kepada khalayak dengan jangkauan yang luas dan dalam waktu yang bersamaan (Surentu et al., 2020). Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa, baik melalui teks, gambar, maupun suara, diciptakan dengan membawa tujuan tertentu. Aktivitas media massa dalam membingkai pesan tersebut bertujuan untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak.

Media massa memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan manusia, merambah hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama. Media massa juga memberikan pengaruh dalam aktivitas hiburan, ruang publik, ekonomi, budaya, dan politik (Widyawati, 2019). Dengan demikian, media massa memainkan peran penting dalam pengembangan kebudayaan dan pengaruhnya dapat membentuk tata mode, gaya hidup, dan norma-norma dalam masyarakat.

Dalam konteks ini, media massa terbagi menjadi dua jenis, yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak meliputi surat kabar, majalah, tabloid, jurnal, dan buku, sementara media massa elektronik meliputi televisi, radio, film, dan media online (Lubis, 2021). Kedua jenis media massa ini memiliki karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar, bersifat publik, dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.

Dengan peran dan pengaruhnya yang begitu besar, media massa juga memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk opini publik. Media massa memiliki kemampuan untuk membentuk dan mengarahkan opini publik, serta mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam tentang media massa sangat penting untuk memahami peran dan dampaknya dalam masyarakat secara menyeluruh. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kecenderungan masyarakat kota kendari dalam penerimaan berita.

 

 

 

Metode Penelitian

Penulis menggunakan pendekatan studi kuantitatif deskriptif. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk google form untuk memperoleh informasi sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi, menggunakan angka dalam proses perhitungan dan analisis hasil penelitian (Sugiyono, 2016). Jadi peneliti menyebarkan kuesioner tersebut kepada informan untuk mengumpulkan data.

Proses penilitian dengan metode kuantitatif yaitu deduktif. Artinya untuk menjawab suatu masalah atau rumusan teori tertentu dibuat hipotesisnya. Selanjutnya hipotesis akan diuji melalui pengumpulan data yang dilakukan di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument pengumpulan data yang sudah teruji validitas dan reabilitasnya. Setelah data terkumpul kemudian data di analisis dengan menggunakan statistic. Hasil dari analisis tersebut akan membuktikan apakah hipotesis terbukti atau tidak.

 

Hasil dan Pembahasan

Tingkat membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo

Yang diukur dalam pernyataan ini yaitu, pernahkah masyarakat Kota Kendari membaca,mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

Tabel 1. Jawaban responden pada pernyataan penerimaan pesan nomor 1

No.

Kategori

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

1.

Ya

383

99,73

2.

Tidak

1

0,27

Jumlah

384

100%

Sumber: data diolah, Agustus 2023

 

   Berdasarkan data diatas dapat dilihat dari 384 responden hanya 1 responden atau 0,27% yang menjawab tidak, sedangkan 383 responden atau 99,73% menjawab ya pada pernyataan “Pernahkah anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo” yang berarti kebanyakan masyarakat Kota Kendari pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

Tingkat jenis media responden membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo

Yang ingin diukur pada pernyataan ini yaitu di media mana responden pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

Tabel 2. Jawaban responden pada pernyataan penerimaan pesan nomor 2

No.

Kategori

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

1.

Televisi

138

35,93%

2.

Radio

0

0%

3.

Surat Kabar/ majalah

0

0%

4.

Media Online

132

34,39%

5

Media Sosial

114

29,68%

Jumlah

384

100%

Sumber: data diolah, Agustus 2023

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 384 responden, 138 orang atau 35,93% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 132 orang atau 34,39% membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, dan 114 orang 29,68% mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial.

 

Tabel 3. Jawaban responden pada pernyataan penerimaan pesan nomor 2 berdasarkan jenis media televisi

No.

Televisi

Frekuensi (Orang)

Perentase (%)

1.

Indosiar

2

0,52%

2.

Kompas TV

6

1,56%

3.

Metro TV

44

11,45%

4.

MNC TV

1

0.26%

5.

RCTI

3

0,79%

6.

TV One

82

21,35%

Jumlah

138

35,93%

Sumber: data diolah, Agustus 2023

 

   Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 138 responden yang menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 2 orang atau 0,52% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di indosiar, 6 orang atau 1,56% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di kompas TV, 44 orang 11,45% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di metro TV, 1 orang atau 0,26% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di MNC TV, 3 orang atau 0,79% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di RCTI, dan 82 orang atau 21,35% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di TV One.

 

Tabel 4. Jawaban responden pada pernyataan penerimaan pesan nomor 2 berdasarkan jenis media online

No.

Media Online

Frekuensi (Orang)

Perentase (%)

1.

Babe (Baca Berita)

1

0,27%

2.

CNN Idonesia

1

0,27%

3.

Detik.com

114

29,68%

4.

Indozone.id

1

0,27%

5.

Kompas.com

7

1,82%

6.

Tribun news

8

2,08%

Jumlah

132

34,39%

Sumber: data diolah, Agustus 2023

 

   Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 132 responden yang membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online babe (baca berita), 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online CNN Indonesia, 114 orang 29,68% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online Detik.com, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online indozone.id, 7 orang atau 1,82% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online kompas.com, dan 8 orang atau 2,08% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online tribun news.

 

 

Tabel 5. Jawaban responden pada pernyataan penerimaan pesan nomor 2 berdasarkan jenis media sosial

No.

Media Sosial

Frekuensi (Orang)

Perentase (%)

1.

Facebook

9

2,35%

2.

Instagram

40

10,41%

3.

Tiktok

51

13,28%

4.

Twitter

4

1,04%

5.

Youtube

10

2,60%

Jumlah

114

29,68%

Sumber: data diolah, Agustus 2023

 

   Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari total 114 responden yang mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial, 9 orang atau 2,35% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Facebook, 40 orang atau 10,41% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Instagram, 51 orang 1328% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Tiktok, 4 orang atau 1,04% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Twitter, dan 10 orang atau 2,60% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Youtube.

 

Tingkat keseringan membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo

Yang ingin diukur pada pernyataan ini yaitu, apakah responden sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

Tabel 6. Jawaban responden pada pernyataan penerimaan pesan nomor 3

No.

Kategori

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

Mean

1.

Sangat Sering

59

15,36%

 

2,87

(Baik)

2.

Sering

234

60,94%

3.

Tidak Sering

75

19,53

4

Sangat Tidak Sering

16

4,17%

Jumlah

384

100%

Sumber: data diolah, Agustus 2023

 

   Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat dari 384 responden ada 59 responden atau 15,35% yang menjawab sangat sering, 234 responden atau 60,94% menjawab sering, 75 responden atau 19,53% menjawab tidak sering, dan 16 responden atau 4,17% menjawab sangat tidak sering pada pernyataan “seberapa sering anda membaca, mendengarkan atau m enonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,87 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

Tingkat ketuntasan membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo

Yang ingin diukur pada pernyataan ini yaitu, apakah responden tuntas membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

 

Tabel 7. Jawaban responden pada pernyataan penerimaan pesan nomor 4

No.

Kategori

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

Mean

1.

Sangat Tuntas

52

13,54%

 

2,86

(Baik)

2.

Tuntas

232

60,42%

3.

Tidak Tuntas

95

24,74%

4

Sangat Tidak Tuntas

5

1,30%

Jumlah

384

100%

Sumber: data diolah, Agustus 2023

 

   Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat dari 384 responden ada 52 responden atau 13,54% yang menjawab sangat tuntas, 232 responden atau 60,42% menjawab tuntas, 95 responden atau 24,74% menjawab tidak tuntas, dan 5 responden atau 1,30% menjawab sangat tidak tuntas pada pernyataan “seberapa tuntas anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,86 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari tuntas membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

Posisi masyarakat Kota Kendari dalam menerima berita kasus Ferdy Sambo di Detik.com

   Hasil analisis penelitian menunjukkan posisi penerimaan masyarakat Kota Kendari terhadap berita kasus Ferdy Sambo di Detik.com yaitu, kebanyakan masyarakat Kota Kendari cenderung menerima atau mengetahui berita kasus Ferdy Sambo. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo lebih banyak dibandingkan jumlah masyarakat yang tidak pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo. hasil penelitian juga menunjukkan jumlah masyarakat yang sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo hingga tuntas lebih banyak dibandingkan masyarakat yang jarang atau bahkan tidak pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

   Pada rumusan masalah yang pertama ternyata berhubungan dengan teori analisis resepsi. Penerimaan pesan dalam konteks teori analisis resepsi adalah tentang bagaimana individu memproses dan memahami pesan yang mereka terima. Teori analisis resepsi berfokus pada peran penerima pesan (audience) dalam memahami pesan yang mereka terima, dan bagaimana pengalaman, pengetahuan, keyakinan, dan konteks individu memengaruhi cara pesan tersebut diinterpretasikan. Sama halnya pada penerimaan khalayak Kota Kendari terhadap berita kasus Ferdy Sambo. Khalayak cenderung menerima berita kasus Ferdy Sambo namun cara mereka memproses, memahami dan memaknai berita tersebut berbeda karena tiap individu memiliki latar belakang pengalaman, pengetahuan, dan keyakinan berbeda yang dapat mempengaruhi cara mereka memaknai berita kasus Ferdy Sambo.

   Rumusan masalah yang pertama juga berhubungan dengan teori uses and gratification karena teori uses and gratification adalah kerangka kerja teoritis yang mengasumsikan bahwa individu tidak hanya menerima pesan media pasif, tetapi juga aktif memilih dan menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka (Munandar, 2022). Dalam konteks ini, penonton media memiliki kontrol lebih besar atas apa yang mereka konsumsi dan bagaimana mereka menginterpretasikannya. Sama halnya dengan masyarakat Kota Kendari dalam menerima berita kasus Ferdy Sambo, masyarakat tidak hanya menerima berita tersebut dengan pasif tapi juga aktif memilih menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan keingintahuan mereka terhadap berita kasus Ferdy Sambo. Poin ini terbukti pada tabel 5 dapat dilihat dari total 384 responden, 138 orang atau 35,93% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 132 orang atau 34,39% membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, dan 114 orang 29,68% mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial.

   Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat dari 384 responden hanya 1 responden atau 0,27% yang menjawab tidak, sedangkan 383 responden atau 99,73% menjawab ya pada pernyataan “Pernahkah anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo” yang berarti kebanyakan masyarakat Kota Kendari pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari total 384 responden, 138 orang atau 35,93% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 132 orang atau 34,39% membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, dan 114 orang 29,68% mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial.

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari total 138 responden yang menonton berita kasus Ferdy Sambo di televisi, 2 orang atau 0,52% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di indosiar, 6 orang atau 1,56% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di kompas TV, 44 orang 11,45% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di metro TV, 1 orang atau 0,26% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di MNC TV, 3 orang atau 0,79% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di RCTI, dan 82 orang atau 21,35% menyatakan menonton berita kasus Ferdy Sambo di TV One.

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari total 132 responden yang membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online babe (baca berita), 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online CNN Indonesia, 114 orang 29,68% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online Detik.com, 1 orang atau 0,27% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online indozone.id, 7 orang atau 1,82% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online kompas.com, dan 8 orang atau 2,08% menyatakan membaca berita kasus Ferdy Sambo melalui media online tribun news.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa dari total 114 responden yang mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial, 9 orang atau 2,35% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Facebook, 40 orang atau 10,41% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Instagram, 51 orang 1328% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Tiktok, 4 orang atau 1,04% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Twitter, dan 10 orang atau 2,60% menyatakan mengikuti berita perkembangan kasus Ferdy Sambo melalui media sosial Youtube.

Berdasarkan data tabel 6 dapat dilihat dari 384 responden ada 59 responden atau 15,35% yang menjawab sangat sering, 234 responden atau 60,94% menjawab sering, 75 responden atau 19,53% menjawab tidak sering, dan 16 responden atau 4,17% menjawab sangat tidak sering pada pernyataan “seberapa sering anda membaca, mendengarkan atau m enonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,87 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

Berdasarkan data tabel 7 dapat dilihat dari 384 responden ada 52 responden atau 13,54% yang menjawab sangat tuntas, 232 responden atau 60,42% menjawab tuntas, 95 responden atau 24,74% menjawab tidak tuntas, dan 5 responden atau 1,30% menjawab sangat tidak tuntas pada pernyataan “seberapa tuntas anda membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo”. Adapun mean atau nilai rata-ratanya sebesar 2,86 yang berarti kebanyakan masyarakat kota kendari tuntas membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

Kesimpulan

Masyarakat Kota Kendari cenderung menerima atau mengetahui berita kasus Ferdy Sambo. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo lebih banyak dibandingkan jumlah masyarakat yang tidak pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo. Hasil penelitian juga menunjukkan jumlah masyarakat yang sering membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo hingga tuntas lebih banyak dibandingkan masyarakat yang jarang atau bahkan tidak pernah membaca, mendengarkan atau menonton berita kasus Ferdy Sambo.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Akbar, S. (2021). Media komunikasi dalam mendukung penyebarluasan informasi penanggulangan pandemi COVID-19. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 2(1).

Aladdin, S. T. (2018). Analisis Resepsi Pembaca Tribunnews.com Dari Kalangan Mahasiswa/i Universitas Indonesia Terhadap Insiden "Kartu Kuning" Ketua BEM UI. Journal Semiotika .

Baran, J. S. (2003). Introduction to mass communicationand media; media literacy an culture: Third edition. America: MC Graw Hill.

Cangara, H. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dainton, M. (2018). Applying Communication Theory for Professional Life. 4th Edition. California: SAGE Publication.

Fabriar, S. R. (2014). Etika Media Massa Era Global. An-Nida: Jurnal Komunikasi Islam, 6(1).

Gunawan, L. (2016). Motiv dan Kepuasan Masyarakat Surabaya dalam Menonton Program Dialog "Titik Tengah" di Metro TV Jawa Timur. Jurnal Komunikasi .

Hadi, I. P., Wahjudianata, M., & Indrayani, I. I. (2020). Komunikasi massa. In Komunikasi Massa. CV. Penerbit Qiara Media.

Lubis, S. S. W. (2021). Pembelajaran Menulis Essai Melalui Media Massa Surat Kabar Dalam Pembentukan Berpikir Kritis. Pionir: Jurnal Pendidikan, 10(2).

Munandar, D. I. (2022). Efektivitas Penggunaan Akun Instagram@ Hasanuddin_Univ Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa Universitas Hasanuddin= The Effectivity of Using Instagram Account@ Hasanuddin_Univ on the Fulfillment of Student Information Needs at Hasanuddin University. Universitas Hasanuddin.

Nur, E. (2021). Peran media massa dalam menghadapi serbuan media online. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 2(1).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. IKAPI.

Surentu, Y. Z., Warouw, D. M. D., & Rembang, M. (2020). Pentingnya Website Sebagai Media Informasi Destinasi Wisata Di Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Minahasa. Acta Diurna Komunikasi, 2(4).

Tamburaka, A. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, cet, I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Widyawati, L. (2019). Fenomena Budaya Pop Dalam Ruang Publik Kota Yogyakarta. Jurnal KaLIBRASI-Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur, Sipil, Industri, 2(2), 72–86.

 

 

Copyright holder:

Nadra Azzulany Ayis Putri Jamil, Muliadi Mau, Alem Febri Sonni (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: