Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
4, April 2024
KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK PADA IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA SISTEM PEMBELAJARAN YANG FLEKSIBEL DALAM MENILAI PERKEMBANGAN
SISWA SMK 2 MUHAMMADIYAH BANJARMASIN DARI SEGI AKADEMIK
Mardiana1, Rakhmadiansyah2, Farihin3,
Erdyan Jaya Maulana4, Takdir Ali Syahbana5
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia1,2,3,4,5
Email:
[email protected]1, [email protected]2,
[email protected]3,
[email protected]4, [email protected]5
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis bagaimana keterampilan
komunikasi guru BK pada implementasi kurikulum merdeka sistem pembelajaran yang
fleksibel dalam menilai
perkembangan siswa SMK 2 Muhammadiyah Banjarmasin dari segi
akademik. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif menggunakan wawancara
dengan Para Informan. Hasil menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi guru BK pada
implementasi kurikulum merdeka sistem pembelajaran yang fleksibel dalam menilai perkembangan siswa
SMK 2 Muhammadiyah Banjarmasin dari segi akademik sangatlah berpengaruh dan hal
tersebut dipengaruhi oleh Kurikulum Merdeka itu sendiri dimana Kurikulum
Merdeka dengan sistem Pembelajaran yang Fleksibel meningkatkan kemampuan
mengajar para guru dan belajar para siswa yang mendorong kreativitas. Pada
Kurikulum merdeka peran guru BK sangat besar dalam jenjang karir para siswa,
sistem yang fleksibel ini lah yang membuat kedekatan antara guru BK dan para
siswa menjadi dekat yang membuat para siswa percaya dengan para guru.
Kata
Kunci: Kurikulum Merdeka,
Guru BK, SMK 2 Muhammadiyah
Abstract
This
research aims to analyze how the
Communication Skills of Guidance and Counseling Teachers in the Implementation
of the Independent Curriculum, Flexible Learning System in Assessing the
Development of SMK 2 Muhammadiyah Banjarmasin Students From an Academic
Perspective. This research uses a qualitative descriptive method using
interviews with informants. The results show that the Communication Skills of
Guidance and Counseling Teachers in the Implementation of the Independent
Curriculum with a Flexible Learning System in Assessing the Development of
Students at SMK 2 Muhammadiyah Banjarmasin from an Academic Point of View are
very influential and this is influenced by the Independent Curriculum itself
where the Independent Curriculum with a Flexible Learning System improves the
teaching abilities of teachers and student learning that encourages creativity.
In the independent curriculum, the role of guidance and counseling teachers is
very large in students' career paths, this flexible system creates closeness
between guidance and counseling teachers and students, which makes students
trust the teachers.
Keywords:
Independent Curriculum, Guidance and Counseling Teachers, SMK 2 Muhammadiyah
Pendahuluan
Tingkat kemajuan suatu negara dapat dilihat dari keberhasilan pembangunan pada setiap aspek kehidupannya dan untuk menunjang hal tersebut maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas (Widiansyah, 2018). Salah satu usaha penting yang mendukung sumber daya manusia di suatu negara adalah melalui pendidikan (Setiawan, 2016). Belajar merupakan proses dimana seseorang tidak tahu menjadi lebih tahu atas beragam informasi yang mulanya tidak diketahui atau belum memiliki kejelasan (Lince, 2022). Salah satu jenjang pendidikan yang memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan pembelajaran terbaik bagi peserta didik sehingga memiliki pemahaman yang lebih kompleks dibanding sebelumnya (Harahap, 2016).
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi (Purnawanto, 2022). Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik (Suwandi et al., 2023). Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik (Muhardini et al., 2023).
Dalam proses Implementasinya Kurikulum Merdeka dibagi menjadi 3 pilihan yaitu Mandiri belajar adalah satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan beberapa prinsip kurikulum merdeka dalam pelaksanaan pembelajaran dan asesmen (Ikram, 2023). Mandiri Berubah adalah satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam mengemabngkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen, dan Mandiri berbagi adalah satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka dalam melaksanakan pembelajarannya dan asesmen, dengan komitmen untuk membagikan praktik praktik baiknya kepada satuan pendidikan lain (Sopiansyah et al., 2022).
Kurikulum merdeka belajar hadir dengan memberikan beragam pendekatan pembelajaran yang lebih mudah dan dapat menguasainya untuk dipraktikan di dalam kelas Pembelajaran (Usanto, 2022). Saat ini sudah banyak sekolah yang mengimpelembtasikan kurikulum ini meskipun pada kelas yang bertahap, Kendati demikian, perubahan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka belajar tentu memberikan dampak pada pemahaman siswa, mengingat kurikukum ini memberikan desain yang berbeda dalam penerapan pembelajaran.
Guru BK (Bimbingan Konseling) adalah seorang tenaga profesional yang memberikan layanan bimbingan dan konseling pada peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling ini tidak hanya diberikan pada siswa yang bermasalah saja, tapi juga siswa yang membutuhkan bimbingan dalam hal karir, belajar, dan lainnya (Nugroho & Fathoni, 2022). Guru BK memiliki peranan yang sangat penting dengan implementasi Kurikulum Merdeka. Sebab, di Kurikulum Merdeka ini, guru BK tidak hanya bertugas membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan saja, tapi juga berperan sebagai koordinator dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing).
Guru BK di Kurikulum Merdeka memiliki peran yang luas, termasuk memberikan berbagai layanan bimbingan dan konseling dalam berbagai bidang, seperti pribadi, belajar, sosial, dan karir (Irman & Fitriani, 2022). Mereka bertindak sebagai fasilitator dalam pengembangan peserta didik agar dapat mengaktualisasikan potensi diri mereka secara optimal. Selain itu, guru BK juga mengelola program, membimbing siswa, menilai perkembangan mereka, bertindak sebagai konselor, menyediakan layanan konsultasi, berkoordinasi dengan pihak lain, dan menyediakan berbagai layanan bimbingan dan konseling lainnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Siswa dapat melanjutkan pendidikan SMK setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama atau sederajat. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Banjarmasin yang beralamat di Jl. Cempaka 2 No. 10 Kec. Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin memiliki visi “untuk mencetak siswa siswi yang berkahlak mulia dan unggul dalam prestasi” dan misi “SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin tempat sekolah berakhlak mulia dan calon masa depan bangsa yang berkemajuan. SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai prestasi yang dimiliki.” Memiliki tujuan Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, produktif, kreatif dan adaptif. Menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja sehingga terserap di dunia industri dan dunia usaha serta mengembangkan sikap profesional. SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin memiliki beberapa Program Keahlian yaitu Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Busana Fesyen, Teknik Elektronika, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Bisnis Sepeda Motor.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis bagaimana keterampilan komunikasi guru BK pada implementasi kurikulum merdeka sistem pembelajaran yang fleksibel dalam menilai perkembangan siswa SMK 2 Muhammadiyah Banjarmasin dari segi akademik
Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat Deskriptif Kualitatif, dimana
data dalam penelitian berupa narasi jawaban dari sumber informasi dikumpulkan
dengan melakukan wawancara mendalam yang merupakan kegiatan tanya jawab antara
Peneliti dengan Sumber Informasi yaitu guru Bimibingan Konseling (BK), Kepala
Sekolah, murid di SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin. Mereka dipilih sebagai
Informan lantaran berdasarkan judul penelitian yang di angkat oleh peneliti dan
dari Struktur Organisasi di SMK Muhammadiyah 2 Banjarmasin maka mereka adalah
para informan yang ikut berkontribusi dalam jalannya Keterampilan Komunikasi
guru BK Implementasi Kurikulum Merdeka dengan sistem pembelajaran yang
fleksibel dalam menilai perkembangan siswa SMK 2 Muhammadiyah banjarmasin dari
segi akademik.
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, Bogdan dan Taylor (Moleong, 2012) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, Moleong (2004) juga mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu kontek khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Pendekatan kualitatif dipilih dalam penelitian ini karena pendekatan ini dapat memberikan informasi yang mendalam tentang suatu isu-isu yang ingin diketahui, kemudian penelitian kualitatif lebih banyak berkisar pada pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” sehingga peneliti tidak akan memandang bahwa suatu kondisi tersebut memang demikian adanya (Moleong, 2007).
Teori komunikasi yang dapat digunakan untuk evaluasi Keterampilan Komunikasi guru BK pada implementasi kurikulum merdeka sistem pembelajaran yang fleksibel dalam menilai perkembangan siswa SMK 2 Muhammadiyah banjarmasin dari segi akademik menggunakan Teori Analisis Transaksional, yang membantu menganalisis sejauh mana peran guru BK pada Impelementasi Kurikulum Merdeka yang menggunakan sistem pembelajaran yang fleksibel dalam menilai perkembangan siswanya dari segi akademik tersebut efektif dalam perkembangan para siswa.
Teori Analisis Transaksional merupakan pendekatan Psychotherapy yang menekankan hubungan interaksional. Transaksional sendiri dimaksudkan sebagai hubungan komunikasi antar individu. Teori ini digunakan untuk mengetahui bentuk dan isi pesan yang tersampaikan dalam suatu komunikasi. Analisis ini bertujuan mengetahui tingkat keefektifan komunikasi yang terjalin antara individu. Teori Analisis Transaksional terdiri dari sebuah interaksi, tanya jawab, dan tindakan yang bisa diambil.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian pada Implementasi kurikulum merdeka sistem pembelajaran yang fleksibel dalam menilai perkembangan siswa SMK 2 Muhammadiyah banjarmasin dari segi akademik, yang telah dilaksanakan dengan teknik pengumpulan data wawancara, untuk mengumpulkan data dari Kepala Sekolah, Guru BK, dan Siswa SMK 2 Muhammadiyah banjarmasin.
Wawancara dengan Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa Kurikulum merdeka diterapkan pada Bulan Juli Tahun 2023. Impementasi Kurikulum merdeka yang memiliki sistem pembelajaran yang fleksibel dapat dengan baik diterapkan, para guru telah mengikuti pelatihan khusus yang diadakan oleh dinas pendidikan kota dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum merdeka. SMK 2 Muhammadiyah dalam proses Implementasinya Kurikulum Merdekna menggunakan Pilihan Mandiri Berubah yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum merdeka dalam mengemabngkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka dalam melaksanakan pembelajaran dan asesmen.
Wawancara terhadap guru BK di SMK 2 Muhammadiyah Banjarmasin terhadap Implementasi kurikulum merdeka sistem pembelajaran yang fleksibel dalam menilai perkembangan siswa menunjukkan bahwa sebagian besar kriteria Implementasi telah terpenuhi. Dalam perencanaan dan pencapaian, kurikulum merdeka tidak lagi dalam bentuk tematik namun berbentuk permata belajaran dan sistem pembelajarannya pun sangat mudah. Berbagai metode dan media dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang disampai guru kepada para murid. Penyesuaian materi pembelajaran juga disesuaikan dengan lingkungan siswa, kondisi, sarana dan prasarana sekolah melibatkan siswa secara aktif, dan memanfaatkan teknologi,seperti laptop dan proyektor. terdapat peningkatan dalam proses pembelajaran, menggunakan aplikasi atau teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas Contoh aplikasi atau teknologi tersebut yaitu canva (untuk membuat media pembelajaran digital), platform merdeka mengajar (PMM), chat GPT (sebagai sumber informasi yang praktis), Google Classroom dan masih banyak lagi.
Dalam pendekatan emosional dan Psikologi Guru BK berperan aktif dalam mengetahui keadaan siswa untuk menilai minat dan semangat siswa dalam menempuh pendidikan, perubahan Kurikulum dari Kurikulum lama menjadi Kurikulum baru (Kurikulum merdeka) menjadi tantangan bagi Guru BK. Berdasarkan keterangan dari Guru BK SMK 2 Muhammadiyah Banjarmasih hal tersebut berbanding terbalik, perubahan Kurikulum tersebut membawa angin segar terhadap sistem ajar mengajar di SMK 2 Muhammadiyah, banyaknya hal positif dapat dirasakan oleh para guru dan murid. Sisi fleksibel dalam kurikulum merdeka menjadi nilai lebih karena para guru dapat dengan mudah/fleksibel dalam memberikan materi kepada siswa kalau pada kurikul terdahulu hanya berpacu dengan buku saja dan pada kurikulum merdeka lebih ditekankan pada basic/dasar. Tugas dan Peran Guru BK pada Kurikulum Merdeka adalah sebagai koordinator dan fasilitator, koordinator dalam artian bahwa BK (Bimbingan Konseling) selalu terlibat dalam semua aspek dalam berjalannya pendidikan disekolah.
Agar Impelentasi Kurikulum Merdeka dengan sistem pembelajaran yang fleksibel terhadap para murid di SMK 2 Muhammadiyah menjadi Optimal, guru BK hadir untuk memberikan jalan terhadap para muridnya agar dapat meningkatkan kemampuannya khususnya dalam bidang akademik. Guru BK juga berperan dalam pemilihan karir para siswanya kedepannya apakah siswa tersebut mau berkuliah atau pun langsung berkerja, guru BK lah menyajikan semua informasi sebagai pilihan untuk para murid. Dalam menilai perkembangan para siswa biasanya Guru BK akan mengumpulkan para guru lain, para guru akan menampilkan hasil hasil pembelajaran siswa dan hal itu dicatat oleh wali kelas dan setelah itu akan dilaksanakan Konferensi/pertemuan dengan para orang tua dan juga siswa. Menurut guru BK bahwa Kurikulum Merdeka ini sangat mempengaruhi Perkembangan Siswa, mau itu dari segi akademik atau non akademik.
Wawancara terhadap Murid di SMK 2 Muhammadiyah selama penerapan Kurikulum Merdeka di sekolahnya tidak ada keluhan dan ditemukan bahwa selama penerapan kurikulum merdeka banyak hal positif yang dapat diambil contohnya adalah belajar lebih menyenangkan, tidak terikat dari buku saja, banyaknya pilihan yang disediakan oleh sekolah dalam proses belajar, dan dapat dengan mudah mengembangkan kemampuan/potensi diluar dari jurusan yang diambil oleh para siswa/murid dan hal tersebut lah yang membuat para siswa mudah berkembang dan meningkatkan nilainya mau itu non akademik atau pun akademik.
Konsep Kurikulum Merdeka ini menekankan kolaborasi, partisipasi aktif guru dan siswa, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Penggunaan teknologi dan platform, serta pemanfaatan alat-alat seperti laptop dan proyektor, meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek dan penggabungan mata pelajaran memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan terintegrasi. Guru dan siswa didorong untuk aktif berpartisipasi, berkolaborasi, dan mengambil inisiatif belajar mandiri. Secara keseluruhan, Implementasi Kurikulum Merdeka telah memberikan hasil yang baik, dari sudut pandang para guru mereka berhasil melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, dan meningkatkan keterampilan mengajar. Dari sudut pandang para siswa mereka merasakan peningkatan dalam pemahaman. Hal tersebut lah yang mempermudah guru BK di SMK 2 Muhammadiyah dalam menilai perkembangan siswa dari segi Akademik, namun dalam Implementasi Kurikulum Merdeka harus ada dukungan dari pihak luar yaitu orang tua para siswa dalam kegiatan pembelajaran dan pengembangan kemampuan siswa.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Keterampilan Komunikasi guru BK pada implementasi kurikulum merdeka sistem pembelajaran yang fleksibel dalam menilai perkembangan siswa SMK 2 Muhammadiyah banjarmasin dari segi akademik sangat berpengaruh. Peran guru BK sangat besar dalam jenjang karir para siswa, sistem yang fleksibel ini lah yang membuat kedekatan antara guru BK dan para siswa menjadi dekat yang membuat para siswa percaya dengan para guru. Penelitian ini diharapkan akan menjadi landasan untuk lebih banyak studi tentang Keterampilan Komunikasi para Guru khususnya guru BK dalam Implemetasi Kurikulum Merdeka dan bahwa hasil penelitian ini dapat mengilhami langkah-langkah praktis untuk perbaikan dalam proses pemilihan politik di masa depan.
Harahap, M. (2016). Esensi peserta didik
dalam perspektif pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah,
1(2), 140–155.
Ikram, M. (2023). Implementasi manajemen kurikulum
merdeka belajar di SMP Negeri 2 Parepare. EDIUM: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 1(1), 21–29.
Irman, I., & Fitriani, W. (2022). Optimalisasi
Peran Konselor Sekolah Era Merdeka Belajar. Realita: Jurnal Bimbingan Dan
Konseling, 7(2), 1842–1852.
Lince, L. (2022). Implementasi kurikulum merdeka untuk
meningkatkan motivasi belajar pada sekolah menengah kejuruan pusat keunggulan. Prosiding
Seminar Nasional Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIM Sinjai, 1,
38–49.
Moleong, L. J. (2007). Metode penelitian kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung. Pariwisata Pedesaan Sebagai Alternatif Pembangunan
Berkelanjutan (Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi) Yogyakarta.
Moleong, L. J., & Edisi, P. (2004). Metodelogi
penelitian. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.
Muhardini, S., Sudarwo, S., Anam, K., Bilal, A. I.,
Mayasari, D., Haifaturrahmah, H., Winata, A., Haeruni, H., Husnah, A., &
Pratiwi, N. M. S. (2023). Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam
Pengembangan Perangkat Pembelajaran di Gugus 5 Kota Mataram. SELAPARANG:
Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 7(2), 839–843.
Nugroho, A. D., & Fathoni, A. (2022). Hambatan
Guru Berlatar Pendidikan Non Bimbingan Konseling Sebagai Pelaksana Program
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(4),
5839–5846.
Purnawanto, A. T. (2022). Perencanakan pembelajaran
bermakna dan asesmen Kurikulum Merdeka. Jurnal Pedagogy, 15(1),
75–94.
Setiawan, R. I. (2016). Pengembangan sumber daya
manusia di bidang pariwisata: perspektif potensi wisata daerah berkembang. Jurnal
Penelitian Manajemen Terapan (Penataran), 1(1), 23–35.
Sopiansyah, D., Masruroh, S., Zaqiah, Q. Y., &
Erihadiana, M. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar
Kampus Merdeka). Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1),
34–41.
Suwandi, F. P. E., Rahmaningrum, K. K., Mulyosari, E.
T., Mulyantoro, P., Sari, Y. I., & Khosiyono, B. H. C. (2023). Strategi
Pembelajaran Diferensiasi Konten terhadap Minat Belajar Siswa dalam Penerapan
Kurikulum Merdeka. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 1(1),
57–66.
Usanto, S. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka
Belajar dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa. Cakrawala Repositori IMWI, 5(2),
494–502.
Widiansyah, A. (2018). Peranan sumber daya pendidikan
sebagai faktor penentu dalam manajemen sistem pendidikan. Cakrawala-Jurnal
Humaniora, 18(2), 229–234.
Copyright holder: Mardiana, Rakhmadiansyah, Farihin, Erdyan Jaya
Maulana, Takdir Ali Syahbana (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |