Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 4, April 2024
ANALISIS PERBANDINGAN
KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR ANEKA INDUSTRI SUB SEKTOR ALAS KAKI DI INDONESIA
PERIODE 2020-2022
Mutiara Ramadhona Putri1,
Azizah Fernandez2, Nadya Adella Iryanto3,
Madya Camelia Dewanti4,
Wawan Iwan Gunawan5, Yanuar Ramadhan6*
Universitas Esa Unggul, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia1,2,3,4,5,6
Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4, [email protected]5, [email protected]1*
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji
kinerja perusahaan sub sektor Alas kaki dengan menggunakan rasio keuangan
(likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas), common size dan analisis
trend dengan membandingkan rasio keuangan, common size dan analisis trend
periode tahun 2020-2022 pada PT Sepatu Bata Tbk (Bata) dan PT Primarindo Asia
Infrastructure Tbk (Bima). Rancangan penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dan menggunakan data sekunder yang berasal dari Laporan
Keuangan pada PT Sepatu Bata Tbk (Bata) dan PT Primarindo Asia Infrastructure
Tbk (Bima) yang tersedia pada Website Masing masing Emiten maupun yang ada pada
website IDX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Sepatu Bata Tbk memiliki
kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan PT Primarindo Asia Infrastructure
Tbk. Namun, penelitian ini hanya mencakup beberapa aspek kinerja perusahaan,
sehingga diperlukan penelitian lain yang lebih komprehensif, seperti
menganalisis pengembalian investasi, efisiensi manajemen, atau faktor-faktor
lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Analisis Perbandingan, Rasio
Keuangan, Common Size,
Analisis Trend
Abstract
This study aims to test the performance of footwear
sub-sector companies using financial ratios (liquidity, solvency, activity,
profitability), common size and trend analysis by comparing financial ratios,
common size and trend analysis for the 2020-2022 period at PT Sepatu Bata Tbk
(Bata) and PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (Bima). This research design
is a qualitative descriptive research and uses secondary data derived from the
Financial Statements of PT Sepatu Bata Tbk (Bata) and PT Primarindo Asia
Infrastructure Tbk (Bima) available on the Website of each Issuer and on the IDX
website. The results showed that PT Sepatu Bata Tbk has a better financial
performance than PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. However, this study
only covers some aspects of company performance, so other more comprehensive
research is needed, such as analyzing return on investment, management
efficiency, or other factors that affect company performance.
Keywords: Financial Performance, Comparative Analysis,
Financial Ratios, Common Size,
Trend
Analysis
Pendahuluan
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian di Indonesia. Perusahaan yang memerlukan dana dari investor sudah tentu akan berusaha untuk menjadikan perusahaannya menjadi Tbk (Dayanty & Setyowati, 2020). Untuk bisa mencapai tujuan tersebut sudah tentu perusahaan harus memastikan bahwa keuangan perusahaan dalam kondisi yang prima dan optimal (Safriza et al., 2022). Demikian juga dengan sektor aneka industri sub sektor alas kaki perlu juga meningkatkan performanya untuk meyakinkan investor untuk bisa terlibat dalam perusahaannya (Siagian et al., 2020). Untuk Penilaian dan tolak ukur kinerja keuangan didasarkan pada rasio-rasio diantaranya rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas (Sulistias & Idayati, 2018). Keempat rasio digunakan secara utuh untuk melakukan perbandingan sehingga mampu memberikan penilaian tentang kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Penilaian kinerja menggunakan rasio atau indeks yang digunakan sebagai tolak ukur, dengan menghubungkan dua data dari laporan keuangan (Permana et al., 2022). Penilaian secara internal dilakukan dengan membandingkan rasio di masa lalu dan masa akan datang di satu perusahaan. Penilaian eksternal dengan membandingkan rasio antar perusahaan yang sejenis (Dadue et al., 2017).
Ada 2 emiten yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) diantaranya PT Sepatu Bata Tbk (Bata) dan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (Bima). Perusahaan Sepatu T. & A. Baťa didirikan pada tanggal 21 September 1894, oleh saudara kandung Tomáš, Anna dan Antonín Baťa – generasi kedelapan pembuat sepatu keluarga Bata – di kota pedesaan Zlín, Cekoslowakia. Mereka adalah inovator sejak awal, menggantikan bengkel tradisional yang hanya terdiri dari satu orang dengan perusahaan yang beranggotakan 10 orang (akan segera menjadi 50 orang). Brand yang dibawah naungannya adalah “Bata” dan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional. Brand yang dibawa naungan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (Bima) yaitu “Tomkins”.
Dari kedua emiten tersebut akan dianalisis baik secara time series maupun cross section artinya bahwa akan dilakukan analisis perbandingan dengan menggunakan rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas), Common Size, dan Analisis Trend. Sehingga akan didapat perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan yang baik guna menjadi salah satu pertimbangan untuk membeli suatu saham.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dimana informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan (Hidayat, 2024). Dari Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan informasi yang bisa menggambarkan sebuah perusahaan dari sisi keuangan yang sudah berjalan beberapa tahun belakang.
Analisa Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah proses yang penuh dengan pertimbangan
dalam rangka mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa lalu dan masa sekarang dengan tujuan untuk menentukan prediksi yang mungkin terjadi tentang kondisi dan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang (Trianto, 2017).
Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi suatu angka dengan angka lainnya. perbandingan dapat dilakuakan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan (Kasmir & Lainnya, 2019).
Rasio Likuiditas
Rasio luikiditas merupakan yang menunjukan kemampuan perusahaan
membayar utang-utang (kewajiban) jangka pendek yang jatuh tempo, atau kemampuan
perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih (Kasmir & Lainnya, 2019). Rasio likuididas menunjukkan tingkat kemudahan
relative suatu aktiva untuk segera dikonversi ke dalam kas dengan sedikit atau
tanpa penurunan nilai; serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang dapat
diperoleh (W. W. Hidayat, 2018). Diantara rasio yang digunakan yaitu: Current
Asset dan Cash Rasio. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rasio Solvabilitas
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai engan utang. artinya besarnya jumlah utang yang digunakan
perushaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan modal
sendiri (Kasmir & Lainnya, 2019). Rasio
ini memberikan ukuran atas dana yang disediakan pemilik dibandingkan dengan
keuangan yang diberikan oleh kreditor. Rasio solvabilitas/ leverage terdiri
dari 8, antara lain (W. W. Hidayat, 2019). Dimana Rasio Solvabilitas yang digunakan
adalah Debt to Total Asset, Debt to Equity Ratio dan LTDtER. Adapun rumus dalam
rasio solvabilitas adalah sebagai berikut:
Rasio Aktivitas
Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perushaaan (penjualan, sediaan, penagihan piutang, dan lainnya)
atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari (Kasmir & Lainnya, 2019). Rasio aktivitas menunjukkan seberapa jauh
manajemen dapat mengumpulkan penjualan yang cukup atas aktiva perusahaan yang
digunakan. Semuanya rasio menunjukkan perbandingan antara penjualan dengan
investasi dalam berbagai rekening aktiva (W. W. Hidayat et al., 2021). Rasio Aktivitas yang digunakan adalah Total
Assets Turnover, Fixed Assets Turnover, Working Capital Turnover. Adapun rumus
dalam rasio aktivitas adalah sebagai berikut:
Rasio Profitabilitas
Merupakan Rasio untuk menilai kemapuan perusahaan dalam mencri
keuntungan atau laba dalam suatu pe]riode tertentu. Rasio ini juga memberikan
ukuran efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukan dari laba yang
dihasilkan dari penjualan atau dari pedapatan investasi (Kasmir & Lainnya, 2019). Rasio ini sebagai ukuran apakah pemilik atau
pemegang saham dapat memperoleh tingkat pengembalian yang pantas atas
investasinya (A. Hidayat et al., 2018). Rasio Profitabilitas yang digunakan adalah
Return on Assets, Return On Investment dan Return on Equity. Adapun rumus dalam
rasio profitabilitas sebagai berikut:
Analisa Common Size
Common size digunakan sebagai penunjang agar analisa dapat dilihat
dan dinilai dari berbagai aspek dan
digunakan untuk menganalisa komponen yang ada di neraca maupun laporan laba
rugi. Hasil analisis ini mengubah jumlah rupiah dalam laporan keuangan menjadi
bentuk persentase. Tujuan dari analisis common size yaitu untuk mengetahui
persentase investasi terhadap masing-masing aset dan liabilitas serta
ekuitasnya, untuk mengetahui struktur permodalan serta komposisi biaya terhadap
penjualan (Kasmir & Lainnya, 2019). Penggunaan analisa Common Size pada neraca, ditentukan satu pos
sebagai standar 100% lalu pos yang lainnya dibandingkan terhadap pos standar
tersebut. (S. Hidayat, 2021). Dalam menganalisa Common Size yang digunakan
adalah Asset, Liabilitas, Ekuitas, dan Laba rugi. Adapun rumus dalam common
Size yang digunakan sebagai berikut:
Asset =
Liabilitas
Ekuitas =
Laba rugi =
Analisa Trend
Analisa trend merupakan
analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dan bentuk presentase
tertentu. Merupakan Analisa kecendrungan
atau trend atau arah dari posisi keuangan, apakah meningkat, menurun atau tetap
dengan menggunakan angka indeks. Dalam Analisis trend perbandingan analisis
dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal atau dinamis. Data yang
digunakan adalah data tahunan atau periode yang digunakan biasanya hanya dua
atau tiga periode saja (Kasmir & Lainnya, 2019). Analisis Trend yang digunakan adalah
menggunakan Angka Indeks dimana rumusnya adalah tahun pembanding dibagi tahun
Dasar dikali 100 persen. Adapun rumus Analisis trend sebagai berikut:
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Sehingga berdasarkang latar belakang tersebut, penelitian
ini bertujuan untuk menguji kinerja perusahaan sub sektor Alas kaki dengan
menggunakan rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas, aktivitas,
profitabilitas), common size dan analisis trend dengan membandingkan rasio
keuangan, common size dan analisis trend periode tahun 2020-2022 pada PT Sepatu
Bata Tbk (Bata) dan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (Bima).
Metode
Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan cara membandingkan 2 (dua) perusahaan dilihat dari Rasio keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas), Common Size, dan Analisis Trend. Data yang digunakan merupakan data sekunder. Sumber data didapat dari media perantara, dalam artian data yang didapat merupaka data yang tersedia di publik dan bisa diakses oleh siapapun. Populasi dan Sampel penelitian ini adalah Industri Sektor Aneka Industri sub sektor Alas kaki periode 2020-2023 dengan ketentuan sebagai berikut:
1)
Penelitian
ini menganalisa laporan keuangan pada perusahaan Sektor Aneka Industri Sub
Sektor alas kaki yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2)
Tersedia
data lengkap Laporan Keuangan periode 2020-2023.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Rasio keuangan dalam penelitian ini dilakukan pada 4 komponen rasio yang utama yaitu Rasio likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas, dimana hasilnya sebagai berikut:
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio ini menggunakan pendekatan 2 cara yaitu Current Ratio dan Quick Ratio, yang hasilnya sebagai berikut:
Gambar 2. Perbandingan
Rasio Likuiditas
Dari gambar 2 diatas dapat dijelaskan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki nilai diatas 1 yang artinya kemampuan PT Sepatu Bata, Tbk masih dibawah nilai 2 sehingga dapat dikatakan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki permasalahan likuiditas artinya bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, hal ini menjelaskan bahwa kondisi meskipun kondisi fluktuatif nilainya di tahun 2020 ke tahun 2021 meningkat dan ditahun 2021 ke tahun 2022 kembali turun. Sedangkan untuk PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk memiliki nilai dibawah 1 yang artinya bahwa kemampuan PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk mengalami kendala likuiditas. Dimana ditahun 2020 nilainya 0.94 turun tajam pada tahun 2021 ke 0.62 dan kembali naik di tahun 2022 di posisi 0.71. Secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa dari aspek Likuiditas PT Sepatu Bata, Tbk memiliki kemampuan likuiditas yang lebih baik dari pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada periode tahun 2020 hingga tahun 2022. Sedangkan untuk Rasio Quick Ratio dapat menjelaskan bahwa PT Sepatu Bata Tbk ditahun 2020 memiliki nilai 24% aset lancar dikurangi persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya namun demikian ditahun 2021, assetnya turun menjadi 1% aset lancar dikurangi persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan mengalami kenaikan sedikit menjadi 2% ditahun 2022. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk di tahun 2020 tercatat hanya memiliki 5% aset lancar dikurangi persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya ditahun selanjutnya 2021 dan 2022 tercatat hanya 1%. Jika dibandingkan kondisi PT Sepatu Bata, Tbk memiliki kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya lebih baik dari pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dari periode pengamatan 2020-2022.
Rasio Solvabilitas
Analisis rasio solvabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana aktiva atau ekuitas perusahaan dibiayai dengan hutang, artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktiva dan ekuitasnya Rasio Solvabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan 2 rasio yaitu Rasio Debt to Assets Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER). Adapun Kondisi Debt to Assets Ratio (DAR) adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Perbandingan
Rasio Solvabilitas
Dari gambar 2 diatas dapat dijelaskan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki nilai diatas 1 yang artinya kemampuan PT Sepatu Bata, Tbk masih dibawah nilai 2 sehingga dapat dikatakan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki permasalahan likuiditas artinya bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, hal ini menjelaskan bahwa kondisi meskipun kondisi fluktuatif nilainya di tahun 2020 ke tahun 2021 meningkat dan ditahun 2021 ke tahun 2022 kembali turun. Sedangkan untuk PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk memiliki nilai dibawah 1 yang artinya bahwa kemampuan PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk mengalami kendala likuiditas. Dimana ditahun 2020 nilainya 0.94 turun tajam pada tahun 2021 ke 0.62 dan kembali naik di tahun 2022 di posisi 0.71. Secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa dari aspek Likuiditas PT Sepatu Bata, Tbk memiliki kemampuan likuiditas yang lebih baik dari pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada periode tahun 2020 hingga tahun 2022. Sedangkan untuk Rasio Quick Ratio dapat menjelaskan bahwa PT Sepatu Bata Tbk ditahun 2020 memiliki nilai 24% aset lancar dikurangi persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya namun demikian ditahun 2021, assetnya turun menjadi 1% aset lancar dikurangi persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan mengalami kenaikan sedikit menjadi 2% ditahun 2022. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk di tahun 2020 tercatat hanya memiliki 5% aset lancar dikurangi persediaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya ditahun selanjutnya 2021 dan 2022 tercatat hanya 1%. Jika dibandingkan kondisi PT Sepatu Bata, Tbk memiliki kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya lebih baik dari pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dari periode pengamatan 2020-2022.
Rasio Solvabilitas Analisis rasio solvabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang, artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Tabel 2 Rasio Solvabilitas PT.Sepatu Bata Tbk Solvabilitas Tahun 2017 2018 2019 Rasio Hutang Terhadap Aktiva 32 % 27 % 24 % Rasio Hutang Terhadap Ekuitas 47 % 37 % 32 % a) Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Debt to Asset Ratio) Berdasarkan analisis perhitungan Rasio Hutang Terhadap Aktiva, di tahun 2017 ke 2018 mengalami penurunan sebesar 5% dan pada tahun 2019 menurun sebesar 3 % menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan baik, dimana semakin rendah rasio maka tingkat keamanan dananya semakin baik. b) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) Berdasarkan analisis rasio perhitungan Rasio hutang terhadap ekuitas, pada tahun 2017 ke 2018 mengalami penurunan sebesar 10% di tahun 2019 menurun sebesar 5%. Secara keseluruhan pada rasio hutang terhadap ekuitas mengalami penurunan setiap tahunnya menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan baik, semakin kecil utang yang dimiliki maka semakin baik
Ratio Aktivitas
Analisis rasio aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Rasio Solvabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan 2 rasio yaitu Rasio Asset Turn Over dan Working Capital Turn Over. Adapun Kondisi Asset Turn Over adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Perbandingan
Rasio Aktivitas
Ratio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan 2 rasio yaitu Rasio Return on Assets dan Return on Equity Adapun Kondisi Return on Assets adalah sebagai berikut:
Gambar 5. Perbandingan
Rasio Profitabilitas
Pada Gambar 5 diatas dapat dilihat bahwa Rasio Pengembalian Aset (ROA) PT. Sepatu Bata, Tbk mengalami tekanan berat di tahun 2020 -23% ditahun 2021 memperbaiki kinerja profitabilitasnya -8% namun demikian di tahun 2022 kerugian meningkat kembali di angka 15%. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk ditahun 2020 kinerjanya masih minus di angka -17%, ditahun 2021 memperbaiki kinerja profitabilitasnya meskipun masih minus di angka -10% dan ditahun 2022 baru menghasilkan ROA yang positif sebesar 5% . Jelas jika dibandingkan antara 2 (dua) perusahaan, Perusahaan PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk memiliki kinerja Profitabilitas yang lebih baik dari pada PT Sepatu Bata, Tbk. Sedangkan untuk Rasio Pengembalian Ekuitas (ROE) PT. Sepatu Bata, Tbk mengalami tekanan berat di tahun 2020 diangka -1367 % ditahun 2021 memperbaiki kinerja profitabilitasnya diangka -394 % namun demikian di tahun 2022 kerugian meningkat kembali di angka -816 %. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk ditahun 2020 kinerjanya masih minus di angka -29 %, ditahun 2021 memperbaiki kinerja profitabilitasnya meskipun masih minus di angka -17% dan ditahun 2022 baru menghasilkan ROA yang positif sebesar 12 % . Jelas jika dibandingkan antara 2 (dua) perusahaan, Perusahaan PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk memiliki kinerja Profitabilitas yang lebih baik dari pada PT Sepatu Bata, Tbk.
Analisis Common Size
Analisis Common Size pada dasarnya digunakan untuk mengetahui komposisi tiap akun pada laporan keuangan terhadap common base-nya dalam bentuk presentase dimana hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 6. Perbandingan
Common Size
Dari Gambar 6 dapat terlihat bahwa terkait analisis Common Size untuk PT Sepatu Bata, Tbk Proporsi Aktiva ditahun 2020 nilainya diangka 44.34% untuk aktiva lancarnya dan 55.66% untuk aktiva tidak lancarnya artinya komposisinya relatif seimbang, ditahun 2021 cenderung proporsinya berubah nilainya diangka 45.59% untuk aktiva lancar dan 54.41% untuk aktiva tidak lancarnya, sedangkan ditahun 2022 proporsinya kembali berubah dimana nilainya diangka 51.08% untuk aktiva lancar dan 48.92% aktiva tidak lancar. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk Proporsi Aktiva ditahun 2020 nilainya diangka 23.11% aktiva lancar dan 76.89% aktiva tidak lancar artinya komposisi ini mengalami permasalahan likuiditas yang cukup dalam. Ditahun 2021 cenderung proporsinya berubah nilainya diangka 18.41% untuk aktiva lancar dan 81.59% untuk aktiva tidak lancarnya, sedangkan ditahun 2022 proporsinya kembali berubah dimana nilainya diangka 18.88% untuk aktiva lancar dan 81.12% aktiva tidak lancar. Kondisi PT Sepatu Bata, Tbk memiliki kemampuan likuiditas yang cukup tinggi dibandingkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk, namun demikian PT Primarinda Asia Infrastrukture Tbk memiliki Aset tidak lancar yang lebih besar. Sedangkan terkait Proporsi Hutang PT Sepatu Bata, Tbk ditahun 2020 nilainya diangka 38.36% hutang dan 61.64% modal artinya bahwa pembiayaan perusahaan didanai oleh dominan hutang. Saat tahun 2021 proporsi hutangnya menurun di angka 34.60% hutang dan 65.40% Modal dan kembali naik ditahun 2022 sebesar 55.84% hutang dan 44.16% Modal. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk ditahun 2020 proporsi hutang nya sebesar 86.84% hutang dan 13.16% modal yang artinya pembiayaan kegiatan perusahaan dibiayai Mayoritas oleh hutang sebesar 86.84%, ditahun 2021 cenderung meningkat nilainya diangka 95.71% hutang dan 4.29% Modal, dan ditahun 2022 menurun sedikit nilainya diangka 72.12% hutang dan 27.88% modal. Jika bamdingkan kondisi perhitungan Common Size dari unsur struktur modal yang paling rentan bangkrut adalah PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk, sedangkan PT Sepatu Bata, Tbk cenderung aman.
Analisis Trend
Analisis trend merupakan suatu teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan arah pergerakan suatu data pada masa depan dengan memperhatikan data historis. Adapun analisis trend dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 7. Perbandingan
Analisis Trend
Dari Gambar 7 dapat terlihat bahwa Penjualan bersih PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend negatif nilainya diangka -5% namun demikian ditahun 2022 meningkat tajam dan mengalami trend positif nilainya diangka 40%. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend negatif nilai diangka -27% dan ditahun 2022 memiliki trend positif menjadi 100%. Adapun kompomen Beban Pokok Penjualan pada PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend Negatif nilainya diangka -33% namun demikian ditahun 2022 meningkat tajam dan mengalami trend positif nilainya diangka 6 %. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend negatif nilai diangka -28% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend positif menjadi 13%. Sedangkan untuk komponen Laba Kotor PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend positif nilainya diangka 100 % namun demikian ditahun 2022 kenaikan yang nilainya diangka 160%. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend -41% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend negatif yang cukup tajam menjadi nilainya diangka -867%. Sedangkan untuk komponen Laba / rugi PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend negatif nilainya diangka 100 % namun demikian ditahun 2022 kenaikan yang nilainya diangka 160%. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend -71% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend positif yang cukup tajam menjadi nilainya diangka 110%.
Sedangkan untuk komponen akun aktiva lancar PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend negatif nilainya diangka -13 % namun demikian ditahun 2022 mengalami kenaikan yang nilainya diangka 8 %. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend -22% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend positif nilainya diangka 13 %. Sedangkan untuk komponen akun aktiva tidak lancar PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend negatif nilainya diangka -18 % dan ditahun 2022 mengalami stagnan yang nilainya diangka -18 %. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend 4% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend positif nilainya diangka 46 %. Sedangkan untuk komponen akun Hutang jangka pendek PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend negatif nilainya diangka -21 % dan ditahun 2022 mengalami nilai meningkat dan kuat yang nilainya diangka 44 %. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend 22% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend positif nilainya diangka 41 %. Sedangkan untuk komponen akun Hutang jangka Panjang PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend negatif nilainya diangka -41 % dan ditahun 2022 yang nilainya diangka 7 %. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend 2% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend negatif nilainya diangka 1 %.
Sedangkan untuk komponen akun
Hutang jangka Panjang PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend
negatif nilainya diangka -41 % dan ditahun 2022 mengalami trend positif
nilainya diangka 7 %. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada
tahun 2021 memiliki trend 2% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend negatif
nilainya diangka 1 %. Dan komponen akun
Ekuitas PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 mengalami trend negatif nilainya
diangka -11 % dan ditahun 2022 mengalami penurunan yang nilainya diangka -33 %. Sedangkan PT
Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki trend negatif
nilainya diangka -68% sedangkan ditahun 2022 memiliki trend Positif nilainya
diangka 194 %.
Analisis Indeks
Analisis Indeks merupakan metode analisis laporan keuangan untuk mengetahui kecenderungan atau tendensi keadaan keuangan suatu perusahaan apakah naik, turun atau tetap, adapun kondisi Indeks pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 8. Perbandingan
Indeks Neraca
Dari Gambar 8 dapat terlihat bahwa Penjualan bersih PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 95% namun demikian ditahun 2022 meningkat nilainya diangka 140%. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 73% dan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 200%. Adapun kompomen Beban Pokok Penjualan pada PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 67% namun demikian ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 106% sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 72% dan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 113%. Sedangkan untuk komponen Laba Kotor PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 200 % namun demikian ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 266%. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 59% sedangkan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka -767%.
Sedangkan untuk komponen Laba / rugi PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 29% namun demikian ditahun 2022 kenaikan memiliki indeks nilainya diangka 210%. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 57% sedangkan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 220%. Sedangkan untuk komponen akun aktiva lancar PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 87 % namun demikian ditahun 2022 mengalami kenaikan yang nilainya diangka 108 %. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 78% sedangkan ditahun memiliki indeks nilainya diangka 113 %.
Sedangkan untuk komponen akun aktiva tidak lancar PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 82 % dan ditahun 2022 memiliki indeks yang sama yaitu nilainya diangka 82 %. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 104% sedangkan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 146 %. Sedangkan untuk komponen akun Hutang jangka pendek PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka -79 % dan ditahun 2022 mengalami nilai meningkat dan kuat yang nilainya diangka 144 %. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 122% sedangkan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 151 %.
Sedangkan untuk komponen akun Hutang jangka Panjang PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 59 % dan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 93 %. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 102% sedangkan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 101 %. Dan komponen akun Ekuitas PT Sepatu Bata, Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 89 % dan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 67 %. Sedangkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2021 memiliki indeks nilainya diangka 32 % sedangkan ditahun 2022 memiliki indeks nilainya diangka 294%.
Kesimpulan
Analisis Rasio keuangan diantara adalah Analisis Rasio Likuiditas menjelaskan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya lebih baik dari pada PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dari periode pengamatan 2020-2022; Analisis Rasio Solvabilitas menjelaskan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki tingkat resiko lebih rendah dibandingkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dari periode pengamatan 2020-2022; Analisis rasio aktivitas Rasio Aktivitas menjelaskan bahwa PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk memiliki perputaran yang lebih baik dari pada PT Sepatu Bata, Tbk dari periode pengamatan 2020-2022; Analisis Rasio Profitabilitas menjelaskan bahwa PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk memiliki kinerja Profitabilitas yang lebih baik dari pada PT Sepatu Bata, Tbk dari periode pengamatan 2020-2022. Analisis Common Size menjelaskan bahwa unsur struktur modal yang paling rentan bangkrut adalah PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk, sedangkan PT Sepatu Bata, Tbk cenderung aman dalam tahun periode pengamatan 2020-2023. Analisis Trend menjelaskan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki Trend yang lebih baik dibandingkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dalam tahun periode pengamatan 2020-2023; Analisis Indeks menjelaskan bahwa PT Sepatu Bata, Tbk memiliki Indeks yang lebih baik dibandingkan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dalam tahun periode pengamatan 2020-2023.
Dadue, R., Saerang, I. S., & Untu, V.
N. (2017). Analisis kinerja keuangan industri semen yang terdaftar di bursa
efek Indonesia. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 5(2).
Dayanty, A., & Setyowati, W. (2020).
Pengaruh Kinerja Keuangan dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan yang
Dimoderasi Variabel Ukuran Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Sektor
Perdagangan, Jasa dan Investasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2016-2018). Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 8(2),
77–87.
Hidayat, A., Bisri, C. H., Hasanah, A.,
Sadiah, D., Rahman, M. T., Kafrawi, S., Sulastri, L., Meiza, A., Mansyur, A.
S., & Suhendar, D. (2018). Pendidikan Islam: Antara harapan dan
kenyataan. Madrasah Malem Reboan (MMR).
Hidayat, A. R., Alifah, N., Rodiansjah, A.
A., & Asikin, M. Z. (2024). Sengketa Laut Cina Selatan: Analisis Realis
terhadap Perebutan Kekuasaan, Respon Regional, dan Implikasi Geopolitik. Jurnal
Syntax Admiration, 5(2), 568–578.
Hidayat, S. (2021). Penyusunan Laporan
Keuangan Sesuai Sak Emkm dan Analisa Common Size Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Mona Hijab Fashion. Majalah Ekonomi, 26(1), 52–61.
Hidayat, W. W. (2018). Pengaruh
profitabilitas, leverage dan pertumbuhan penjualan terhadap penghindaran pajak.
Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 3(1),
19–26.
Hidayat, W. W. (2019). Pengaruh ukuran
perusahaan, return on equity dan leverage terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur di indonesia. Forum Ekonomi: Jurnal Ekonomi, Manajemen
Dan Akuntansi, 21(1), 67–75.
Hidayat, W. W., Soehardi, & Husadha, C.
(2021). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Pajak. Jurnal
Manajemen Strategi Dan Aplikasi Bisnis, 4(2), 429–440.
https://doi.org/10.30742/equilibrium.v14i2.469
Kasmir, D., & Lainnya, L. K. (2019).
Analisis Laporan Keuangan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Permana, I. S., Halim, R. C., Nenti, S.,
& Zein, R. N. (2022). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio
Likuiditas, Solvabilitas Dan Profitabilitas Pada PT. Bank BNI (Persero), TBK. Jurnal
Aktiva: Riset Akuntansi Dan Keuangan, 4(1), 32–43.
Safriza, Z., Nuralifah, D. M., &
Wahyudini, K. M. (2022). Kajian Literatur: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Riset Keuangan Dan
Akuntansi, 8(1).
Siagian, V., Yuniwati, I., Rahman, A.,
Lifchatullaillah, E., Inayah, A. N., Nurbayani, N., Hasyim, H., Dewi, I. K.,
Mistriani, N., & Simarmata, J. (2020). Pengantar Kewirausahaan.
Yayasan Kita Menulis.
Sulistias, A., & Idayati, F. (2018).
Analisis Rasio Sebagai Tolak Ukur Kinerja Keuangan Pada PT. BPR Anekadana
Sejahtera. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 7(6).
Trianto, A. (2017). Analisis laporan
keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan pada PT. Bukit
Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini,
8(3), 1–10.
Copyright holder: Mutiara Ramadhona Putri, Azizah Fernandez, Nadya
Adella Iryanto, Madya Camelia Dewanti, Wawan Iwan Gunawan, Yanuar Ramadhan (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |