Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 4, April 2024
ANALISIS MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS WILAYAH KOTA
SERANG BARU
Dwian Faizal Wijayanto1, Budi Hartanto Susilo2, Bambang Endro Yuwono3, Dadang Muhammad4, Indra Maha5
Universitas Trisakti, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia1,2,3,4,5
Email: [email protected]1, [email protected]2,
[email protected]3, [email protected]5
Abstrak
Perkembangan dan perubahan tata guna lahan di Kota
Serang telah mempengaruhi pola pergerakan lalu lintas, menyebabkan peningkatan
aktivitas transportasi yang berdampak signifikan. Sebagai Ibukota Provinsi
Banten, Kota Serang diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi perkembangan
wilayah dan ekonomi di sekitarnya, yang memerlukan dukungan fasilitas dan
infrastruktur yang memadai. Kinerja jalan arteri utama, yaitu Jalan Bts. Kota
Serang – Bts. Kota Tangerang, menunjukkan kondisi yang buruk dengan V/C Ratio
sebesar 0,80 dan Tingkat Pelayanan/ LoS D. Untuk mengatasi masalah ini,
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menangani masalah lalu
lintas di Wilayah Kota Serang Baru dengan mengusulkan manajemen lalu lintas dan
desain rekayasa yang bermanfaat bagi pengguna jalan. Metode yang digunakan
adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 dan aplikasi PTV
Vissim. Hasil validasi menunjukkan bahwa data model tidak berbeda secara
signifikan dengan data eksisting, sehingga dapat digunakan untuk meramalkan
kinerja jalan pada tahun 2038 dengan V/C Ratio sebesar 1,35 dan Tingkat
Pelayanan/ LoS F. Beberapa penanganan yang diusulkan meliputi pengaturan
hambatan samping, penutupan median simpang 3 komplek Untirta, pemasangan ATCS
pada simpang terminal Pakupatan, simpang Parung, dan simpang Pakupatan, serta
pelebaran jalan pada ruas Jalan Bts. Kota Serang – Bts. Kota Tangerang. Upaya
penanganan pada tahun 2038 telah meningkatkan kinerja jalan tersebut dengan V/C
Ratio sebesar 0,64, kecepatan 39,64 km/jam, dan Tingkat Pelayanan/ LoS C.
Kata
kunci: Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, PTV. Vissim, Pembiayaan
Abstract
The development
and changes in land use in the city of Serang have triggered new travel
patterns, significantly influencing existing traffic movement patterns. As the
capital of Banten Province, the presence of Serang City is expected to drive
regional development and economy in the surrounding area, which requires
adequate facilities and infrastructure to support its population's activities.
The performance of the Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang road section,
currently an arterial road, already exhibits a V/C Ratio of 0.80 and Level of
Service (LoS) D, indicating poor road performance. To address this, it is
necessary to identify and address traffic problems, especially in the New
Serang City Area, by proposing traffic management and engineering designs that
directly benefit road users. This study uses the Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) method from 1997 and the PTV Vissim application tool. Based on
validation
results, the model data does not show significant differences from existing
data, thus enabling its use for forecasting road performance in 2038 with a V/C
Ratio of 1.35 and LoS F. Several proposed interventions include side barrier
regulation, closure of median openings at the 3-way intersection of Untirta
complex, installation of ATCS at Pakupatan terminal intersection, Parung
intersection, and Pakupatan intersection, as well as road widening on the Bts.
Kota Serang - Bts. Kota Tangerang road section. The efforts made in 2038 have
resulted in improved road performance with a V/C Ratio of 0.64, speed of 39.64
km/h, and LoS C.
Keywords: Traffic Management and Engineering, PTV.
Vissim, Financing
Pendahuluan
Kota Serang
merupakan daerah hasil otonom hasil pemekaran dari Kabupaten Serang yang
merupakan ibukota Provinsi Banten, kehadiran Kota Serang merupakan sebuah
konsekuensi logis yang diharapkan dapat meningkatkan perkembangan wilayah dan
perekonomian sekitar (Barlin et
al., 2018). Salah
satunya dengan hadirnya Wilayah Kota Serang Baru atau yang sering dikenal
dengan istilah KSB merupakan salah satu kawasan yang perpengaruh dalam
menggerakkan perekonomian di Kota Serang (Oktavianus,
2022).
Wilayah Kota Serang Baru (KSB) merupakan
salah satu pusat kegiatan yang menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan di
Kota Serang yang mana KSB tersebut mencakup beberapa jenis kegiatan antara lain
zona pendidikan (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Terbuka Serang),
zona pemukiman (Perumahan Bumi Mutiara Serang, Perum Banjar Agung Indah), area
perkantoran dan beberapa jenis kegiatan penyedia jasa seperti Terminal
Pakupatan, hotel dan SPBU yang berada disekitar wilayah KSB (Suryani, 2020). Ruas Jalan Bts. Kota Serang – Bts. Kota
Tangerang merupakan jalan dengan status Jalan Nasional dan memiliki fungsi
sebagai Jalan Arteri dan
pada saat jam sibuk/ jam puncak sudah memiliki tingkat pelayanan atau LoS D
(buruk) pada saat jam sibuk
(06.30 – 08.30 WIB dan 15.30 – 17.30 WIB). Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwasanya sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan
dengan Nomor PM 96 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen
dan Rekayasa Lalu Lintas untuk tingkat pelayanan pada ruas Jalan Arteri Primer
sekurang – kurangnya berada pada LOS B, sehingga dengan adanya KSB tersebut
tentunya menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan yang akan berdampak
terhadap kepadatan lalu lintas, sehingga perlu dilakukan penanganan dan
pengaturan terhadap lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Adapun upaya yang nantinya
akan dilakukan untuk memperbaiki kinerja jaringan jalan dilakukan secara
bertahap mulai dari perencanaan, pengaturan, perekayasaan, pemberdayaan dan
pengawasan untuk meningkatkan pelayanan ruas jalan dan persimpangan yang baik
dari segi kelancaran dan keselamatan, serta sebagai usulan dalam pengambilan
keputusan dan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan di Dinas
Perhubungan Kota Serang. enelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi dan menangani masalah lalu lintas di Wilayah Kota Serang
Baru dengan mengusulkan manajemen lalu lintas dan desain rekayasa yang
bermanfaat bagi pengguna jalan
Metode Penelitian
Metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Pendekatan Penelitian
Fokus
penelitian adalah pengukuran kinerja jaringan jalan, maka metode yang digunakan
sesuai dengan standar pengukuran jalan yang berlaku di Indonesia yaitu Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 (Azizah et al., 2022). Adapun alat
bantu pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aplikasi PTV Vissim
yang merupakan program simulasi transportasi untuk permodelan kinerja lalu
lintas. Karena kedua metode yang digunakan selaras maka kedua metode tersebut
saling berkaitan dalam pemrosesan data, baik data primer maupun data sekunder.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian merupakan jaringan lalu lintas di sekitar Wilayah Kota Serang Baru,
yang terdiri dari ruas jalan Batas Kota Serang – Bts. Kota Tangerang (Arteri,
Nasional); jalan Syekh Moh. Nawawi Albatani (Kolektor, Provinsi); jalan
Pakupatan – Bendung, jalan Komplek Untirta, jalan Akses Belakang Terminal
(Lokal, Kota); jalan Perum Banjar Agung dan jalan Perum Bumi Mutiara Serang
(Lingkungan, Kota), serta terdapat beberapa persimpangan terdampak antara lain
: Simpang 3 Terminal Pakupatan, Simpang 3 Pakupatan, Simpang 3 Parung, Simpang
3 Akses Belakang Terminal, Simpang 3 Komplek UNTIRTA,dan U-Turn SPBU
Panancangan. Dalam proses manajemen rekayasa lalu lintas nantinya merupakan
pengukuran kinerja lalu lintas eksisting dan kinerja lalu lintas 15 (lima
belas) tahun mendatang dengan usulan penanganan yang diterapkan serta kebutuhan
biaya dalam penerapan usulan yang diberikan.
Gambar 1. Peta Jaringan
Jalan Kondisi Eksisting
Sumber : Google Maps diolah (2023)
3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data terdiri dari data primer dan data sekunder
(Imam Mutakin et al., 2020). Data primer merupakan
data yang diperoleh dari survei pengamatan, pengukuran dan perhitungan langsung
dilapangan. Data ini berupa data inventarisasi geometrik jalan dan simpang
untuk perhitungan kapasitas jalan dan simpang, jumlah kendaraan per satuan
waktu untuk menentukan volume ruas jalan dan kecepatan kendaraan pada satu
titik untuk mengetahui kinerja ruas jalan dan persimpangan pada saat kondisi
eksisting.
Data sekunder
didapat dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Serang, BPS
Kota Serang dan sumber literatur yang lain. Data Sekunder merupakan data
karakteristik, gambaran umum wilayah pada kondisi eksisting.
4. Analisis Data
Pengukuran kinerja lalu
lintas jaringan jalan yang dilakukan berpedoman kepada Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI,1997). Dimana pengukuran kinerja lalu lintas yang dilakukan
terbagi atas pengukuran kinerja ruas jalan dan kinerja persimpangan.
a.
Kinerja Ruas Jalan
1)
Kapasitas
Kapasitas jalan
merupakan jumlah maksimum kendaraan yang dapat melintas pada ruas jalan pada
suatu waktu tertentu. Kapasitas jalan perkotaan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (I) berdasarkan MKJI, 1997.
C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS (I)
Keterangan :
C : Kapasitas sesungguhnya (smp/jam)
CO : Kapasitas dasar
(smp/jam)
FCW : Faktor penyesuaian akibat
lebar jalur lalu lintas
FCSP : Faktor penyesuaian
akibat pemisahan arah
FCSF : Faktor penyesuaian
akibat hambatan samping
FCCS : Faktor penyesuaian
akibat ukuran kota
2)
V/C Ratio
V/C Ratio merupakan
pembagian antara volume lalu lintas (smp) dengan kapasitas. Volume lalu lintas
merupakan arus lalu lintas yang melewati ruas jalan dan sifatnya kendaraan
bercampur yang memiliki perbedaan ukuran dan dimensi, maka perlu digunakan
standar ukuran yaitu satuan mobil penumpang (smp).
Persamaan dasar untuk menentukan
V/C Ratio adalah sebagai berikut :
V/C
= volume lalu lintas / kapasitas ruas
3)
Tingkat Pelayanan
Menurut Khisty & Lall
(2003) Tingkat pelayanan (Level Of Service) adalah suatu ukuran kualitatif yang
menjelaskan kondisi – kondisi operasional di dalam suatu aliran lalu lintas dan
persepsi dari pengemudi seperti kecepatan dan waktu tempuh, kebebasan
bermanuver, perhentian lalu lintas, dan kemudahan serta kenyamanan adalah
kondisi – kondisi yang mempengaruhi LOS.
Tabel 1. Kriteria
Tingkat Pelayanan Ruas Jalan
Tingkat Pelayanan |
Karakteristik Operasi Terkait |
Batas Lingkup |
A |
· Arus bebas dengan volume lalu lintas
rendah · Kecepatan lalu lintas sekurang –
kurangnya 80 km/jam · Kepadatan lalu lintas sangat
rendah · Pengemudi dapat mempertahankan
kecepatan yang diinginkannya tanpa atau dengan sedikit tundaan. |
0,00 – 0,19 |
B |
·
Arus stabil dengan
volume lalu lintas sedang · Kecepatan lalu lintas sekurang –
kurangnya 70 km/jam · Kepadatan lalu lintas rendah
hambatan internal lalu lintas belum mempengaruhi kecepatan ·
Pengemudi masih
punya cukup kebebasan untuk memilih kecepatannya dan lajur jalan yang
digunakannya. |
0,20 – 0,44 |
C |
·
Arus stabil tetapi
pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volume lalu lintas yang lebih tinggi. ·
Kecepatan lalu
lintas sekurang – kurangnya 60 km/jam · Kepadatan lalu lintas sedang
karena hambatan internal lalu lintas meningkat. · Pengemudi memiliki keterbatasan
untuk memilih kecepatan, pindah lajur atau mendahului. |
0,45 – 0,74 |
D |
·
Arus mendekati
tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi. · Kecepatan arus lalu lintas sekurang
– kurangnya 50 km/jam · Masih ditolerir namun sangat
terpengaruh oleh perubahan kondisi arus. · Kepadatan lalu lintas sedang
namun fluktuasi volume lalu lintas dan hambatan temporer dapat menyebabkan
penurunan kecepatan yang besar. · Pengemudi memiliki kebebasan yang
sangat terbatas dalam menjalankan kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi
kondisi ini masih dapat ditolerir untuk waktu singkat. |
0,75 – 0,84 |
E |
· Arus mendekat tidak stabil dengan
volume lalu lintas mendekati kapasitas jalan. · Kecepatan lalu lintas sekurang –
kurangnya 30 km/jam pada jalan antar kota dan sekurang – kurangnya 10 km/jam
pada jalan perkotaan. · Kepadatan lalu lintas tinggi
karena hambatan internal lalu lintas tinggi · Pengemudi mulai merasakan
kemacetan – kemacetan durasi pendek. |
0,84 – 1,00 |
F |
· Arus tertahan dan terjadi antrian
kendaraan yang panjang. · Kecepatan lalu lintas kurang dari 30
km/jam ·
Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi
kemacetan untuk durasi yang cukup lama · Dalam keadaan antrian, kecepatan
maupun volume turun sampai nol |
> 1,00 |
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan No. 96 Tahun 2015
b.
Analisis Permodelan
VISSIM merupakan salah satu
dari aplikasi transportasi yang dapat menampilkan simulasi mikroskopis
berdasarkan waktu dan perilaku yang dikembangkan untuk model lalu lintas
perkotaan (Hormansyah et al., 2016). Metode yang dilakukan adalah
dengan permodelan permintaan perjalanan di lokasi studi yang dilakukan dengan
menggunakan alat bantu berupa software
transportasi (Sulviawan & Susantono, 2014). Kelebihan dari penggunaan
software pembebanan perjalanan secara mikro ini adalah :
1)
Volume masing – masing arah pada satu lajur di suatu ruas jalan
dapat diketahui;
2)
Hasil dari model yang dibuat dapat lebih baik dan mendekati dengan
kondisi transportasi yang ada di lapangan;
3)
Terdapat simulasi kondisi lalu lintas.
c.
Analisis Validasi Model
Validasi data dilakukan
pada penelitian ini dengan menguji apakah dua populasi memiliki variansi yang
sama. Dua data populasi tersebut yaitu data volume hasil survei dan data hasil
model.
Chi-square adalah uji
statistik yang digunakan untuk menguji perbedaan antara distribusi teoretis
(yang diasumsikan) dan distribusi yang diamati. Berikut merupakan langkah dalam
melakukan uji Chi-square:
1)
Menyatakan
hipotesis null dan hipotesis alternatif
Dalam penelitian ini
dilakukan uji dua arah karena untuk mengetahui perbedaan varians dari dua data
yaitu data volume hasil survei dan data volume hasil model.
Chi-square = ∑ (O – E)^2 /
E (II)
Keterangan
O : jumlah yang diamati dalam setiap kategori
E : jumlah yang diharapkan dalam setiap kategori
2)
Penentuan
nilai tingkat kepercayaan
Batas daerah penolakan atau
batas kritis dari tabel F dalam menentukan tingkat signifikasi dengan derajat
keyakinan 95% atau α = 5% (0,05).
3)
Derajat
kebebasan
Jumlah total pengamatan
dalam sampel (N) dikurangi dengan banyaknya kendali (linier) bebas atau
pembatasan yang diletakan diatas pengamatan.
4)
Aturan
keputusan
Ho : diterima jika F hitung < F tabel;
Ha : diterima jika F hitung > F tabel.
5)
Perhitungan
F hitung
F hitung didapatan dari
membagi varians kelompok data 1 dengan varians kelompok data 2.
F hitung =
Dimana :
σ12 = Varians
Kelompok data 1;
σ22
= Varians Kelompok data 2.
d.
Analisis Pengembangan Model
Analisis yang dilakukan
merupakan pendekatan secara makro dimulai dengan penaksiran intensitas tata
guna lahan yang ada di lapangan (Santosa et al., 2018). Dari data tersebut selanjutnya
dilakukan perhitungan terkait dengan bangkitan perjalanan, distribusi
perjalanan, pemilihan moda dan pembebanan lalu lintas baik pada ruas jalan dan
persimpangan di sekitar lokasi wilayah penelitian. Proses tersebut dilakukan
dengan bantuan aplikasi PTV Vissim.
e.
Analisis Skenario Penanganan
Langkah
terakhir merupakan proses manajemen dan rekayasa lalu lintas yang merupakan
tenik pengelolaan dan pengendalian arus lalu lintas dengan melakukan optimasi
penggunaan prasarana yang ada untuk memberikan kemudahan secara efisien dalam
penggunaan ruang jalan serta memperlancar sistem pergerakan (Kananlua, 2020). Skenario
penanganan yang diusulkan meliputi perencanaan, pengaturan, perekayasaan,
pemberdayaan dan penggawasan terhadap kinerja lalu lintas.
Hasil dan
Pembahasan
Kinerja Lalu Lintas Eksisting
Kinerja lalu lintas eksisting
merupakan hasil perhitungan mengenai perbandingan volume lalu lintas dengan
kapasitas ruas jalan pada saat jam sibuk (Justiansyah
et al., 2021). Sehingga dihasilkan tingkat
pelayanan untuk kinerja ruas jalan dan persimpangan berdasarkan kondisi eksisting
(Apriliyanto
& Sudibyo, 2018). Adapun untuk kinerja lalu lintas kondisi
eksisting sebagai berikut.
Tabel
2. Kinerja Ruas Jalan Eksisting
No. |
Nama Jalan |
Kapasitas (smp/jam) |
Volume |
Kecepatan |
Kepadatan |
VC Ratio |
LOS |
1 |
Jl.
Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang I (Arah Tangerang) |
2582,58 |
1781,25 |
35,60 |
50,04 |
0,69 |
C |
2 |
Jl.
Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang I (Arah Serang) |
2582,58 |
2117,00 |
29,70 |
71,28 |
0,82 |
D |
3 |
Jl.
Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang II (Arah Tangerang) |
2582,58 |
1859,50 |
32,50 |
57,22 |
0,72 |
C |
4 |
Jl.
Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang II (Arah Serang) |
2582,58 |
2169,25 |
24,10 |
90,01 |
0,84 |
D |
5 |
Jl.
Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang III (Arah Tangerang) |
2582,58 |
1936,75 |
31,20 |
62,08 |
0,75 |
C |
6 |
Jl.
Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang III (Arah Serang) |
2582,58 |
2143,50 |
27,80 |
77,10 |
0,83 |
D |
7 |
Jl.
Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang IV |
4695,60 |
3667,00 |
30,40 |
120,63 |
0,78 |
D |
8 |
Jl.
Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah Palima) |
5562,48 |
825,75 |
57,20 |
14,44 |
0,15 |
A |
9 |
Jl.
Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah Pakupatan) |
5562,48 |
787,25 |
54,60 |
14,42 |
0,14 |
A |
10 |
Jl.
Syekh Moh Nawawi Albatani II |
5605,37 |
1423,00 |
56,70 |
25,10 |
0,25 |
B |
11 |
Jl.
Akses Masuk Terminal |
2370,30 |
433,50 |
41,70 |
10,40 |
0,18 |
A |
12 |
Jl.
Akses Keluar Terminal |
2370,30 |
265,00 |
44,20 |
6,00 |
0,11 |
A |
13 |
Jl.
Pakupatan - Bendung |
1779,22 |
299,50 |
46,90 |
6,39 |
0,17 |
A |
14 |
Jl.
Akses Belakang Terminal |
1779,22 |
79,00 |
43,65 |
1,81 |
0,04 |
A |
15 |
Jl.
Kompek UNTIRTA |
2219,66 |
115,25 |
32,65 |
3,53 |
0,05 |
A |
16 |
Jl.
Perum Banjar Agung |
2344,36 |
42,75 |
32,55 |
1,31 |
0,02 |
A |
17 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah Timur) |
2667,72 |
54,75 |
45,00 |
1,22 |
0,02 |
A |
18 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah Barat) |
2667,72 |
43,00 |
45,00 |
0,96 |
0,02 |
A |
Sumber : Hasil Analisis, 2023
Berdasarkan
data-data diatas, dapat diidentifikasi bahwa kinerja ruas jalan terendah pada Jl. Bts. Kota
Serang - Bts. Kota Tangerang II (Arah Serang) mempunyai
v/c rasio 0,84,
kecepatan ruas jalan 26,10 km/jam, kepadatan lalu lintas 83,12 smp/km dengan tingkat pelayanan E.
Tabel
3. Kinerja Persimpangan Bersinyal Eksisting
SIMPANG 3 TERMINAL PAKUPATAN |
||||||
No |
Kaki Simpang |
DS |
Antrian (m) |
Tundaan (det/smp) |
Tundaan Simpang |
LOS |
1 |
Timur |
0,68 |
64,72 |
51,27 |
50,95 |
E |
2 |
Selatan |
0,09 |
2,33 |
46,26 |
||
3 |
Barat |
0,79 |
38,69 |
51,17 |
||
SIMPANG 3 PARUNG |
||||||
No |
Kaki Simpang |
DS |
Antrian (m) |
Tundaan (det/smp) |
Tundaan Simpang |
LOS |
1 |
Timur |
0,75 |
73,12 |
50,78 |
49,85 |
E |
2 |
Selatan |
0,18 |
4,95 |
48,65 |
||
3 |
Barat |
0,58 |
26,07 |
49,14 |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Tabel
4. Kinerja Persimpangan Tidak Bersinyal Eksisting
KINERJA EKSISTING SIMPANG TIDAK BERSINYAL |
|||||
No |
Nama Simpang |
Derajat Kejenuhan (DS) |
Tundaan (det/smp) |
Antrian Kendaraan (m) |
LOS |
1 |
Simpang 3 UNTIRTA |
0,46 |
9,30 |
9 – 22 |
B |
2 |
Simpang 3 Pakupatan |
0,54 |
10,57 |
13 – 27 |
B |
3 |
Simpang 3 Akses Belakang Terminal |
0,53 |
9,96 |
12 – 27 |
B |
4 |
Simpang 3 Perum Banjar Agung |
0,51 |
9,58 |
12 – 26 |
B |
5 |
Simpang 3 Perum Bumi Mutiara Serang |
0,52 |
9,66 |
12 – 26 |
B |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Tabel
5. Kinerja U-Turn Eksisting
KINERJA EKSISTING U-TURN PANANCANGAN |
|||||
No |
Nama Jalan |
Arah |
Antrian (m) |
Tundaan (det/smp) |
LOS |
1 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang |
Tangerang |
1,34 |
7,70 |
B |
Serang |
1,15 |
8,90 |
B |
||
Rata - Rata |
1,25 |
8,30 |
B |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Distribusi Perjalanan
Penentuan ruang
lingkup atau pembagian zona berdasarkan sistem jaringan pergerakan jarak
pendek, dari simpul jaringan jalan menuju simpul jaringan jalan terdekat (Hartono, 2021). Dalam membuat model jaringan lalu lintas perlu
menentukan kodefikasi jaringan atau zona yang dilakukan dengan memberikan
penomeran atau kodefikasi pada setiap simpul dan setiap arah arus lalu lintas
pada semua ruas jalan yang menjadi objek penelitian (Anwar, 2022). Berikut pembagian zona pada Wilayah Kota Serang
Baru.
Tabel
6. Pembagian Zona Lalu Lintas
Zona |
Wilayah Cakupan
(Arah) |
Keterangan |
1 |
JL. Bts. Kota
Serang – Bts. Kota Tangerang I |
Pemukiman &
Komersil |
2 |
JL.
Komplek UNTIRTA |
Pemukiman &
Kawasan Pendidikan |
3 |
Terminal Tipe A
Pakupatan |
Simpul
Transportasi |
4 |
Jl. Pakupatan -
Bendung |
Pemukiman &
Perkantoran |
5 |
JL. Bts. Kota
Serang – Bts. Kota Tangerang IV |
Pemukiman &
Komersil |
6 |
JL. Perum Banjar
Agung |
Pemukiman |
7 |
JL. Perum Bumi
Mutiara Serang |
Pemukiman |
8 |
JL. Syekh Moh
Nawawi Albatani II |
Pemukiman &
Komersil |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Gambar 2. Zona Wilayah Kota Serang Baru
Dalam analisis distribusi perjalanan
metode yang digunakan adalah metode manual (metode persentase) (Krisma et al., 2019).
Pada metode ini, sebaran pergerakan diperoleh dengan mengalikan sebaran pergerakan
lalu lintas pada saat sekarang dengan persentase pergerakan lalu lintas dari
zona asal atau zona tujuan, sedangkan sebaran pergerakan masa akan datang
diperoleh dengan mengalikan sebaran pergerakan lalu lintas pada saat sekarang
dengan persentase tingkat pertumbuhan lalu lintas (Gunari &
Saraswati, 2021).
Berikut ini merupakan distribusi asal tujuan
perjalanan kondisi eksisting.
Tabel
7. Distribusi Perjalanan Tahun 2023 (smp/jam)
OD |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
Ai |
1 |
0,00 |
17,75 |
124,50 |
160,25 |
1086,75 |
17,50 |
17,75 |
356,75 |
1781,25 |
2 |
70,25 |
0,00 |
1,50 |
1,25 |
34,25 |
1,25 |
1,75 |
5,00 |
115,25 |
3 |
161,50 |
2,75 |
0,00 |
2,75 |
79,50 |
2,50 |
2,75 |
13,25 |
265,00 |
4 |
104,75 |
3,00 |
3,25 |
0,00 |
152,75 |
3,25 |
3,00 |
29,50 |
299,50 |
5 |
1255,00 |
19,25 |
209,00 |
95,50 |
0,00 |
19,25 |
19,00 |
285,00 |
1902,00 |
6 |
17,00 |
0,75 |
1,00 |
1,25 |
12,00 |
0,00 |
1,00 |
10,00 |
43,00 |
7 |
21,50 |
1,00 |
0,75 |
0,50 |
16,00 |
0,75 |
0,00 |
14,25 |
54,75 |
8 |
334,50 |
9,50 |
7,75 |
9,25 |
457,00 |
8,75 |
8,50 |
0,00 |
835,25 |
Aj |
1964,50 |
54,00 |
347,75 |
270,75 |
1838,25 |
53,25 |
53,75 |
713,75 |
5.296,00 |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Pada saat kondisi eksisting jumlah perjalanan yang dilakukan pada jam sibuk
adalah sebesar 5.296,00 smp/jam. Bangkitan terbesar yaitu pergerakan dari zona
5 dengan jumlah perjalanan sebesar 1.902,00 smp/jam, sedangkan tarikan terbesar yaitu pergerakan dari zona
1 dengan jumlah perjalanan sebesar 1.964,50 smp/jam.
Gambar 3. Desireline Distribusi Perjalanan
Tahun 2023
Gambar Desirline Distribusi
perjalanan Tahun 2023 terdiri dari warna merah dan warna biru. Warna merah pada
desirline memiliki arti pola pergerakan dari dan menuju jalan arteri sedangkan
warna biru memiliki arti pola pergerakan dari dan menuju jalan kolektor dan
lokal.
Tabel
8. Kinerja Jaringan Jalan Tahun 2023
Kecepatan
Jaringan (km/jam) |
Total
Jarak Tempuh Kendaraan (kend.km) |
Total
Waktu Perjalanan (Kend.jam) |
32,61 |
2603,29 |
79,81 |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Validasi Model
Setelah diperoleh
analisis mengenai data hasil model pada ruas jalan maka selanjutnya perlu
dilakukan validasi atau uji chi square untuk mengetahui tingkat penerimaan dari
suatu model, berikut hasil perhitungan validasi:
Tabel 9. Hasil
Validasi data Volume, Kecepatan, dan Kepadatan
No |
Nama Ruas
Jalan |
Volume
(smp/jam) |
|
Kecepatan
(km/jam) |
|
Kepadatan
(smp/km) |
||||||
Volume
Eksisting |
Volume Model |
Chi Square |
|
Kecepatan
Eksisting |
Kecepatan
Model |
Chi Square |
|
Kepadatan
Eksisting |
Kepadatan
Model |
Chi Square |
||
1 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang
I (Arah Tangerang) |
1781,25 |
1721,00 |
2,038 |
35,60 |
31,97 |
0,370 |
50,04 |
53,83 |
0,288 |
||
2 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang
I (Arah Serang) |
2117,00 |
2105,29 |
0,065 |
29,70 |
28,81 |
0,027 |
71,28 |
73,08 |
0,045 |
||
3 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang
II (Arah Tangerang) |
1859,50 |
1857,43 |
0,002 |
32,50 |
34,21 |
0,090 |
57,22 |
54,29 |
0,150 |
||
4 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang
II (Arah Serang) |
2169,25 |
2115,25 |
1,344 |
24,10 |
19,00 |
1,079 |
90,01 |
111,33 |
5,049 |
||
5 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang
III (Arah Tangerang) |
1936,75 |
1906,03 |
0,487 |
31,20 |
33,02 |
0,106 |
62,08 |
57,73 |
0,304 |
||
6 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang
III (Arah Serang) |
2143,50 |
2104,44 |
0,712 |
27,80 |
21,87 |
1,264 |
77,10 |
96,22 |
4,738 |
||
7 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang
IV |
3667,00 |
3608,00 |
0,949 |
30,40 |
31,70 |
0,056 |
120,63 |
113,82 |
0,384 |
||
8 |
Jl. Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah
Palima) |
825,75 |
803,56 |
0,597 |
57,20 |
52,20 |
0,438 |
14,44 |
15,40 |
0,064 |
||
9 |
Jl. Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah
Pakupatan) |
787,25 |
772,23 |
0,287 |
54,60 |
50,27 |
0,343 |
14,42 |
15,36 |
0,062 |
||
10 |
Jl. Syekh Moh Nawawi Albatani II |
1423,00 |
1400,66 |
0,351 |
56,70 |
54,91 |
0,057 |
25,10 |
25,51 |
0,007 |
||
11 |
Jl. Akses Masuk Terminal |
433,50 |
417,58 |
0,585 |
41,70 |
42,21 |
0,006 |
10,40 |
9,89 |
0,024 |
||
12 |
Jl. Akses Keluar Terminal |
265,00 |
250,82 |
0,759 |
44,20 |
42,19 |
0,092 |
6,00 |
5,95 |
0,000 |
||
13 |
Jl. Pakupatan - Bendung |
299,50 |
259,39 |
5,372 |
46,90 |
46,16 |
0,012 |
6,39 |
5,62 |
0,092 |
||
14 |
Jl. Akses Belakang Terminal |
79,00 |
69,69 |
1,097 |
43,65 |
43,35 |
0,002 |
1,81 |
1,61 |
0,023 |
||
15 |
Jl. Kompek UNTIRTA |
115,25 |
125,97 |
0,996 |
32,65 |
32,57 |
0,000 |
3,53 |
3,87 |
0,032 |
||
16 |
Jl. Perum Banjar Agung |
42,75 |
31,89 |
2,757 |
32,55 |
29,98 |
0,203 |
1,31 |
1,06 |
0,047 |
||
17 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah Timur) |
54,75 |
43,91 |
2,147 |
45,00 |
42,69 |
0,119 |
1,22 |
1,03 |
0,029 |
||
18 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah Barat) |
43,00 |
39,12 |
0,350 |
45,00 |
44,17 |
0,015 |
0,96 |
0,89 |
0,005 |
||
Nilai Chi
Square |
20,894 |
4,263 |
11,343 |
|||||||||
Ambang Batas
H0 diterima |
< 27,59 |
|
< 27,59 |
|
< 27,59 |
|||||||
Keputusan
Hasil Uji |
H0 Diterima |
|
H0 Diterima |
|
H0 Diterima |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Tabel
10. Hasil Validasi data Antrian dan Tundaan
No |
Simpang |
Kaki Simpang |
Antrian Kendaraan (meter) |
|
Tundaan Kendaraan (detik) |
||||
Antiran Eksisting |
Antrian Model |
Chi Square |
|
Tundaan Eksisting |
Tundaan Model |
Chi Square |
|||
1 |
Simpang Terminal Pakupatan |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang II (Arah Tangerang) |
38,69 |
36,25 |
0,154 |
51,20 |
50,75 |
0,003 |
|
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang III (Arah Serang) |
64,72 |
62,71 |
0,062 |
51,30 |
51,12 |
0,000 |
|||
Jl. Akses Keluar Terminal |
2,33 |
2,17 |
0,011 |
46,30 |
46,27 |
0,000 |
|||
2 |
Simpang Parung |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang III (Arah Tangerang) |
26,07 |
23,71 |
0,214 |
51,20 |
48,95 |
0,096 |
|
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang IV (Arah Serang) |
73,12 |
69,33 |
0,197 |
51,30 |
50,40 |
0,015 |
|||
Jl. Syekh Moh. Nawawi Albatani I (Arah Pakupatan) |
4,95 |
4,49 |
0,043 |
46,30 |
48,56 |
0,114 |
|||
3 |
U-Turn SPBU Panancangan |
1,25 |
0,69 |
0,251 |
8,30 |
6,87 |
0,231 |
||
Nilai Chi Square |
0,704 |
|
0,460 |
||||||
Ambang Batas H0 diterima |
< 12,59 |
|
< 12,59 |
||||||
Keputusan Hasil Uji |
H0 Diterima |
|
H0 Diterima |
Sumber : Hasil Analisis, 2023
Dasi analisis 5 variabel yaitu : volume,
kecepatan, kepadatan, antrian, dan tundaan Keputusan H0 diterima
sehingga tidak ada perbedaan varians hasil model dengan 5 variabel dan model dapat
digunakan untuk analisis lanjutan yaitu pemodelan skenario.
Kinerja Lalu Lintas Tahun Rencana 2038
Kinerja
lalu lintas tahun rencana 2038 merupakan peramalan kinerja lalu lintas selama
15 tahun mendatang terhadap kinerja lalu lintas eksisting, dalam peramalan
distribusi perjalanan menggunakan faktor tingkat pertumbuhan lalu lintas di
wilayah Kota Serang sebesar 3,4% per tahun, sehingga diperoleh distribusi
perjalanan di tahun rencana sebagai berikut.
Tabel
11. Distribusi Perjalanan Tahun 2038 (smp/jam)
OD |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
Ai |
1 |
0,00 |
29,42 |
205,97 |
264,82 |
1794,92 |
29,42 |
29,42 |
588,50 |
2942,50 |
2 |
115,83 |
0,00 |
1,90 |
1,90 |
56,97 |
1,90 |
1,90 |
9,49 |
189,89 |
3 |
266,92 |
4,38 |
0,00 |
4,38 |
131,27 |
4,38 |
4,38 |
21,88 |
437,58 |
4 |
172,80 |
4,94 |
4,94 |
0,00 |
251,80 |
4,94 |
4,94 |
49,37 |
493,72 |
5 |
2072,82 |
31,41 |
345,47 |
157,03 |
0,00 |
31,41 |
31,41 |
471,10 |
3140,64 |
6 |
28,40 |
0,71 |
0,71 |
0,71 |
21,30 |
0,00 |
0,71 |
18,46 |
71,00 |
7 |
36,33 |
0,91 |
0,91 |
0,91 |
27,25 |
0,91 |
0,00 |
23,61 |
90,82 |
8 |
551,51 |
13,79 |
13,79 |
13,79 |
758,33 |
13,79 |
13,79 |
0,00 |
1378,78 |
Aj |
3244,62 |
85,55 |
573,69 |
443,54 |
3041,83 |
86,74 |
86,54 |
1182,41 |
8.744,92 |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Distribusi perjalanan pada tahun rencana
yaitu Tahun 2038 diperoleh jumlah
perjalanan yang dilakukan pada jam sibuk adalah sebesar 8.744,92 smp/jam. Bangkitan terbesar yaitu pergerakan dari
zona 5 dengan jumlah perjalanan sebesar 3.140,64 smp/jam, sedangkan tarikan terbesar yaitu pergerakan dari zona
1 dengan jumlah perjalanan sebesar 3.244,62 smp/jam.
Gambar 4. Desireline Distribusi Perjalanan
Tahun 2038
Tabel 12.
Kinerja Ruas Jalan Tahun 2038 Tanpa Penanganan
No. |
Nama Jalan |
Kinerja Ruas Jalan 2038 Tanpa Penanganan (Do Nothing) |
|
|||||
Volume |
Kecepatan |
Kepadatan |
VC Ratio |
LOS |
||||
1 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang I (Arah
Tangerang) |
2841,78 |
11,30 |
251,48 |
1,10 |
F |
||
2 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang I (Arah
Serang) |
3476,32 |
5,30 |
655,91 |
1,35 |
F |
||
3 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang II
(Arah Tangerang) |
3067,05 |
10,30 |
297,77 |
1,19 |
F |
||
4 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang II
(Arah Serang) |
3492,77 |
6,10 |
572,58 |
1,35 |
F |
||
5 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang III
(Arah Tangerang) |
3147,30 |
8,40 |
374,68 |
1,22 |
F |
||
6 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang III
(Arah Serang) |
3474,91 |
5,80 |
599,12 |
1,35 |
F |
||
7 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang IV |
5957,64 |
9,90 |
601,78 |
1,27 |
F |
||
8 |
Jl. Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah Palima) |
1326,86 |
39,84 |
33,30 |
0,24 |
B |
||
9 |
Jl. Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah Pakupatan) |
1275,12 |
39,94 |
31,92 |
0,23 |
B |
||
10 |
Jl. Syekh Moh Nawawi Albatani II |
2312,81 |
32,09 |
72,08 |
0,41 |
B |
||
11 |
Jl. Akses Masuk Terminal |
689,52 |
28,64 |
24,08 |
0,29 |
B |
||
12 |
Jl. Akses Keluar Terminal |
414,16 |
32,07 |
12,92 |
0,17 |
A |
||
13 |
Jl. Pakupatan - Bendung |
428,31 |
36,25 |
11,81 |
0,24 |
B |
||
14 |
Jl. Akses Belakang Terminal |
115,07 |
16,02 |
7,18 |
0,06 |
A |
||
15 |
Jl. Kompek UNTIRTA |
208,00 |
21,62 |
9,62 |
0,09 |
A |
||
16 |
Jl. Perum Banjar Agung |
52,66 |
34,65 |
1,52 |
0,02 |
A |
||
17 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah
Timur) |
72,50 |
35,65 |
2,03 |
0,03 |
A |
||
18 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah
Barat) |
64,60 |
35,65 |
1,81 |
0,02 |
A |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Berdasarkan data diatas dapat
diketahuai bahwasanya untuk kinerja ruas jalan pada tahun 2038 tanpa adanya
penanganan untuk Ruas Jalan Bts. Kota Serang – Bts. Kota Tangerang segmen II
arah Serang memiliki V/C ratio sebesar 1,35, kecepatan ruas jalan 6,10 km/jam
dan kepadatan lalu lintas sebesar 572,58 smp/km dengan tingkat pelayanan F.
Gambar 5. Pembebanan Kinerja Lalu Lintas
Tahun 2038
Tabel
13. Kinerja Persimpangan Bersinyal Tahun 2038
SIMPANG 3 TERMINAL PAKUPATAN |
||||||
No |
Kaki Simpang |
DS |
Antrian (m) |
Tundaan (det/smp) |
Tundaan Simpang |
LOS |
1 |
Timur |
1,09 |
280,39 |
228,37 |
378,14 |
F |
2 |
Selatan |
0,14 |
11,21 |
45,77 |
||
3 |
Barat |
1,27 |
643,73 |
541,76 |
||
SIMPANG 3 PARUNG |
||||||
No |
Kaki Simpang |
DS |
Antrian (m) |
Tundaan (det/smp) |
Tundaan Simpang |
LOS |
1 |
Timur |
1,09 |
317,44 |
223,39 |
138,87 |
F |
2 |
Selatan |
0,34 |
16,97 |
58,92 |
||
3 |
Barat |
0,84 |
87,83 |
61,81 |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Tabel
14. Kinerja Persimpangan Tidak Bersinyal Tahun 2038
No |
Nama Simpang |
Derajat Kejenuhan (DS) |
Tundaan (det/smp) |
Antrian Kendaraan (m) |
LOS |
1 |
Simpang 3 UNTIRTA |
1,16 |
32,01 |
55 - 110 |
D |
2 |
Simpang 3 Pakupatan |
1,12 |
27,48 |
51 - 103 |
D |
3 |
Simpang 3 Akses Belakang Terminal |
0,85 |
14,43 |
29 - 58 |
B |
4 |
Simpang 3 Perum Banjar Agung |
0,85 |
14,25 |
29 - 57 |
B |
5 |
Simpang 3 Perum Bumi Mutiara Serang |
0,83 |
13,92 |
28 - 55 |
B |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Tabel
15. Kinerja U-Turn Tahun 2038
No |
Nama Jalan |
Arah |
Antrian (m) |
Tundaan (det/smp) |
LOS |
1 |
Jl. Bts. Kota Serang - Bts. Kota Tangerang |
Tangerang |
69,94 |
97,40 |
F |
Serang |
33,64 |
42,50 |
E |
||
Rata - Rata |
51,79 |
69,95 |
F |
Sumber : Hasil Analisis,
2023
Tabel
16. Kinerja Jaringan Jalan Tahun 2038
Kecepatan
Jaringan (km/jam) |
Total
Jarak Tempuh Kendaraan (kend.km) |
Waktu
Total Perjalanan (Kend.jam) |
20,65 |
3.480,59 |
169,00 |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Usulan Rekomendasi Penanganan dan
Rencana Anggaran Biaya
Dari hasil
analisis dan beberapa permasalahan yang ada, maka perlu adanya alternatif
pemecahan masalah yang merupakan Tahapan Pengaturan dalam Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas, hal tersebut digunakan untuk meningkatkan kinerja ruas
serta kinerja jaringan jalan. Adapun terkait dengan usulan penanganan terbagi
menjadi dua skenario antara lain sebagai berikut.
a. Skenario 1
1)
Pengaturan hambatan samping;
2)
Penyediaan fasilitas
perlengkapan jalan di Wilayah Kota Serang Baru;
3)
Melakukan penutupan bukaan
median pada Simpang 3 Komplek UNTIRTA;
4)
Pemasangan ATCS pada Simpang 3
Terminal Pakupatan dan Simpang 3 Parung.
Tabel
17. Rencana Anggaran Biaya Skenario 1
NO |
JENIS
PEKERJAAN |
JUMLAH
HARGA |
|||
(Rp) |
|||||
I |
PEKERJAAN APILL ATCS |
|
|
|
|
A |
PEKERJAAN UP GRADE APILL
ATCS TERMINAL PAKUPATAN |
322.844.000,00 |
|||
B |
PEKERJAAN UP GRADE APILL
ATCS PARUNG |
253.511.000,00 |
|||
C |
PEMBANGUNAN APILL ATCS
PAKUPATAN |
|
517.864.000,00 |
||
D |
LINK KOMUNIKASI FO ATCS
SIMPANG TERMINAL PAKUPATAN - CCROOM ATCS |
291.111.000,00 |
|||
E |
LINK KOMUNIKASI FO ATCS SIMPANG
PARUNG - CCROOM ATCS |
304.517.000,00 |
|||
F |
LINK KOMUNIKASI FO ATCS
SIMPANG PAKUPATAN - CCROOM ATCS |
|
185.950.000,00 |
||
G |
CCROM ATCS |
|
986.581.000,00 |
||
|
|
|
|
|
|
II |
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN |
|
|||
A |
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
RAMBU PERLENGKAPAN FASILITAS JALAN |
914.458.000,00 |
|||
B |
PENUTUPAN U TURN UNTIRTA |
|
19.200.000,00 |
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah |
3.796.036.000,00 |
|||
|
PPN 11 % |
417.563.960,00 |
|||
|
Total |
4.213.599.960,00 |
|||
|
Dibulatkan |
4.213.599.000,00 |
Sumber : Hasil Analisis, 2023
b. Skenario 2
1)
Pengaturan hambatan samping;
2)
Penyediaan fasilitas
perlengkapan jalan di Wilayah Kota Serang Baru;
3)
Melakukan penutupan bukaan
median pada Simpang 3 Komplek UNTIRTA;
4)
Pemasangan ATCS pada Simpang 3
Terminal Pakupatan, Simpang 3 Parung dan Simpang 3 Pakupatan;
5)
Melakukan pelebaran jalan pada
Ruas Jalan Bts. Kota Serang – Bts, Kota Tangerang dengan total lebar setelah
adanya pelebaran jalan menjadi 28 meter dengan tipe jalan 8/2 D (4 Lajur, 2
Jalur) lebar tiap lajur 3,5 meter sepanjang 950 meter.
Tabel
18. Rencana Anggaran Biaya Skenario 2
NO |
JENIS
PEKERJAAN |
JUMLAH HARGA |
|||
(Rp) |
|||||
I |
PEKERJAAN APILL ATCS |
|
|
|
|
A |
PEKERJAAN UP GRADE APILL
ATCS TERMINAL PAKUPATAN |
322.844.000,00 |
|||
B |
PEKERJAAN UP GRADE APILL
ATCS PARUNG |
253.511.000,00 |
|||
C |
PEMBANGUNAN APILL ATCS
PAKUPATAN |
517.864.000,00 |
|||
D |
LINK KOMUNIKASI FO ATCS
SIMPANG TERMINAL PAKUPATAN - CCROOM ATCS |
291.111.000,00 |
|||
E |
LINK KOMUNIKASI FO ATCS
SIMPANG PARUNG - CCROOM ATCS |
304.517.000,00 |
|||
F |
LINK KOMUNIKASI FO ATCS
SIMPANG PAKUPATAN - CCROOM ATCS |
185.950.000,00 |
|||
G |
CCROM ATCS |
|
986.581.000,00 |
||
|
|
|
|
|
|
II |
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN |
|
|||
A |
PEKERJAAN PERGESERAN RAMBU
PERLENGKAPAN FASILITAS JALAN |
1.148.336.000,00 |
|||
B |
PENUTUPAN U TURN UNTIRTA |
|
19.200.000,00 |
||
|
|
|
|
|
|
III |
PEKERJAAN PELEBARAN JALAN |
|
|||
A |
PEKERJAAN PELEBARAN JALAN |
20.400.129.586,67 |
|||
|
Jumlah |
24.430.043.586,67 |
|||
|
PPN 11 % |
2.687.304.794,53 |
|||
|
Total |
27.117.348.381,20 |
|||
|
Dibulatkan |
27.117.348.000,00 |
Sumber : Hasil
Analisis, 2023
Perbandingan Kinerja Lalu Lintas Tahun
Rencana
Berdasarkan
penanganan yang telah dilakukan terhadap kinerja ruas jalan dan kinerja
jaringan jalan pada Tahun 2038 maka diperoleh perbandingan kinerja sebagai
berikut.
Tabel
19. Perbandingan
Kinerja Ruas Jalan Tahun 2038
No. |
Nama Jalan |
Kinerja Ruas Jalan 2038 Tanpa Penanganan (Do Nothing) |
|
Kinerja Ruas Jalan 2038 Dengan Penanganan
(Do Something) |
||||||||
Skenario 1 |
|
Skenario 2 |
||||||||||
Kecepatan |
VC Ratio |
LOS |
Kecepatan |
VC Ratio |
LOS |
|
Kecepatan |
VC Ratio |
LOS |
|||
1 |
Jl.
Bts Kota Serang - Bts Kota Tanggerang I (Arah Tangerang) |
11,30 |
1,09 |
F |
22,21 |
0,97 |
E |
|
53,08 |
0,49 |
C |
|
2 |
Jl.
Bts Kota Serang - Bts Kota Tanggerang I (Arah Serang) |
5,30 |
1,33 |
F |
19,39 |
1,19 |
F |
|
45,17 |
0,60 |
C |
|
3 |
Jl.
Bts Kota Serang - Bts Kota Tanggerang II (Arah Tangerang) |
10,30 |
1,18 |
F |
23,07 |
1,05 |
F |
|
49,35 |
0,53 |
C |
|
4 |
Jl.
Bts Kota Serang - Bts Kota Tanggerang II (Arah Serang) |
6,10 |
1,34 |
F |
13,45 |
1,20 |
F |
|
39,64 |
0,60 |
C |
|
5 |
Jl.
Bts Kota Serang - Bts Kota Tanggerang III (Arah Tangerang) |
8,40 |
1,21 |
F |
28,06 |
1,08 |
F |
|
44,63 |
0,54 |
C |
|
6 |
Jl.
Bts Kota Serang - Bts Kota Tanggerang III (Arah Serang) |
5,80 |
1,33 |
F |
19,91 |
1,19 |
F |
|
43,56 |
0,60 |
C |
|
7 |
Jl.
Bts Kota Serang - Bts Kota Tanggerang IV |
9,90 |
1,32 |
F |
19,92 |
1,12 |
F |
|
20,29 |
1,12 |
F |
|
8 |
Jl.
Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah Palima) |
39,84 |
0,24 |
B |
46,91 |
0,23 |
B |
|
49,51 |
0,23 |
B |
|
9 |
Jl.
Syekh Moh Nawawi Albatani I (Arah Pakupatan) |
39,94 |
0,23 |
B |
45,62 |
0,22 |
A |
|
46,41 |
0,22 |
A |
|
10 |
Jl.
Syekh Moh Nawawi Albatani II |
32,09 |
0,39 |
B |
51,00 |
0,36 |
B |
|
51,27 |
0,36 |
B |
|
11 |
Jl.
Akses Masuk Terminal |
28,64 |
0,21 |
A |
35,25 |
0,20 |
A |
|
37,67 |
0,20 |
A |
|
12 |
Jl.
Akses Keluar Terminal |
32,07 |
0,13 |
A |
34,97 |
0,12 |
A |
|
41,85 |
0,12 |
A |
|
13 |
Jl.
Pakupatan - Bendung |
36,25 |
0,21 |
A |
44,22 |
0,19 |
A |
|
44,50 |
0,19 |
A |
|
14 |
Jl.
Akses Belakang Terminal |
16,02 |
0,05 |
A |
28,67 |
0,05 |
A |
|
29,16 |
0,05 |
A |
|
15 |
Jl.
Kompek UNTIRTA |
21,62 |
0,15 |
A |
32,58 |
0,14 |
A |
|
32,87 |
0,14 |
A |
|
16 |
Jl.
Perum Banjar Agung |
34,65 |
0,04 |
A |
60,33 |
0,04 |
A |
|
60,92 |
0,04 |
A |
|
17 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah Timur) |
35,65 |
0,02 |
A |
43,24 |
0,02 |
A |
|
43,54 |
0,02 |
A |
|
18 |
Jl. Perum Bumi Mutiara Serang (Arah Barat) |
35,65 |
0,02 |
A |
44,23 |
0,02 |
A |
|
44,53 |
0,02 |
A |
Sumber
: Hasil Analisis, 2023
Tabel 20.Perbandingan Kinerja Simpang Tidak
Bersinyal Tahun 2038
KINERJA
SIMPANG TIDAK BERSINYAL TAHUN 2038 EKSISTING |
|
SKENARIO
1 |
SKENARIO
2 |
|||||||||||
No |
Nama
Simpang |
DS |
Tundaan
(detik/smp) |
Antrian
Kendaraan (m) |
LOS |
DS |
Tundaan
(detik/smp) |
Antrian
Kendaraan (m) |
LOS |
DS |
Tundaan
(detik/smp) |
Antrian
Kendaraan (m) |
LOS |
|
1 |
Simpang 3 UNTIRTA |
1,16 |
32,01 |
55 -
110 |
D |
1,11 |
26,22 |
50 -
100 |
D |
0,95 |
16,99 |
36 -
71 |
C |
|
2 |
Simpang 3 Akses Belakang
Terminal |
0,85 |
14,43 |
29 -
58 |
B |
0,87 |
14,81 |
30 -
60 |
B |
0,88 |
15,01 |
31 -
61 |
C |
|
3 |
Simpang 3 Perum Banjar
Agung |
0,85 |
14,25 |
29 -
57 |
B |
0,85 |
14,25 |
29 -
57 |
B |
0,85 |
14,25 |
29 -
57 |
B |
|
4 |
Simpang 3 Perum Bumi
Mutiara Serang |
0,83 |
13,92 |
28 -
55 |
B |
0,83 |
13,92 |
28 -
55 |
B |
0,83 |
13,92 |
28 -
55 |
B |
|
5 |
U-Turn Panancangan |
- |
51,79 |
69,95 |
F |
- |
41,84 |
59,7 |
E |
- |
18,03 |
21,13 |
C |
Sumber : Hasil Analisis, 2023
Tabel 21. Perbandingan
Kinerja Simpang Bersinyal Tahun 2038
SIMPANG
TERMINAL PAKUPATAN |
||||||||||||||||||
EKSISTING |
|
SKENARIO
1 |
|
SKENARIO
2 |
||||||||||||||
No |
Kaki
Simpang |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
||
1 |
Timur |
1,09 |
280,39 |
228,37 |
378,14 |
F |
0,94 |
181,03 |
87,07 |
171,55 |
F |
0,75 |
137,66 |
79,67 |
79,64 |
F |
||
2 |
Selatan |
0,14 |
11,21 |
45,77 |
0,22 |
12,86 |
73,66 |
0,22 |
6,39 |
74,01 |
||||||||
3 |
Barat |
1,27 |
643,73 |
541,76 |
1,09 |
388,77 |
254,21 |
0,87 |
76,54 |
80,18 |
||||||||
SIMPANG
3 PARUNG |
||||||||||||||||||
EKSISTING |
|
SKENARIO
1 |
|
SKENARIO
2 |
||||||||||||||
No |
Kaki
Simpang |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
||
1 |
Timur |
1,09 |
317,44 |
223,39 |
138,87 |
F |
1,00 |
229,96 |
113,27 |
94,99 |
F |
1,00 |
229,96 |
113,27 |
94,36 |
F |
||
2 |
Selatan |
0,34 |
16,97 |
58,92 |
0,55 |
22,56 |
78,50 |
0,55 |
17,78 |
77,99 |
||||||||
3 |
Barat |
0,84 |
87,83 |
61,81 |
0,77 |
97,55 |
79,04 |
0,62 |
60,62 |
77,56 |
||||||||
SIMPANG
3 PAKUPATAN |
||||||||||||||||||
EKSISTING |
|
SKENARIO
1 |
|
SKENARIO
2 |
||||||||||||||
No |
Kaki
Simpang |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
DS |
Antrian
Kendaraan (m) |
Tundaan
(detik/smp) |
Tundaan
Simpang |
LOS |
||
1 |
Simpang
3 Pakupatan |
1,12 |
51 -
103 |
27,48 |
- |
D |
1,20 |
58 -
119 |
39,39 |
- |
D |
0,34 |
17,43 |
28,94 |
35,48 |
D |
||
0,18 |
8,12 |
30,61 |
||||||||||||||||
0,91 |
85,1 |
36,98 |
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada
penelitian Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Wilayah Kota Serang Baru, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut;
(1) penelitian kali ini lebih
komprehensif dibandingkan dengan Tugas Akhir S1 mengingat penelitian ini
merangkum sebagain besar analisis lalu lintas (kinerja lalu lintas dan kinerja
jaringan) dan pengembangan wilayah di Kota Serang, (2) terdapat pengembangan
parameter dengan menggunakan 5 parameter antara lain : Ruas Jalan : Volume,
Kecepatan dan Kepadatan, Persimpangan : Antrian dan Tundaan, (3) terdapat
estimasi perhitungan rencana anggaran biaya dalam rencana penanganan yang
diusulkan, (4) pada saat ini Kinerja Jalan Bts Kota Serang – Bts Kota Tangerang
II Arah Serang memiliki VC Ratio 0,84, dan kecepatan 24,10 km/jam dengan
Tingkat Pelayanan (LOS) D, sedangkan untuk Arah Tangerang memiliki VC Ratio
0,72, dan kecepatan 32,50 km/jam dengan Tingkat Pelayanan (LOS) D, (5) kinerja
Simpang 3 Terminal Pakupatan memiliki tundaan rata-rata simpang sebesar 50,68
detik/smp dengan Tingkat Pelayanan (LOS) E dan Simpang 3 Parung memiliki tundaan rata – rata simpang sebesar 49,59 dengan
Tingkat Pelayanan (LOS) E, (6) kinerja jaringan jalan pada tahun 2023 untuk
parameter kecepatan jaringan sebesar 32,61 km/jam, total jarak tempuh kendaraan
sebesar 2.603,29 kend.km, dan total waktu perjalanan sebesar 79,81 kend.jam,
(7) pada tahun 2038 diketahui tingkat pelayanan pada
ruas Jalan Bts Kota Serang – Bts Kota Tangerang sudah berada pada LOS F
(sangat buruk) sehingga perlu dilakukan penanganan yang lebih komprehensif,
berdasarkan usulan penanganan yang diberikan kinerja terbaik diperoleh
berdasarkan usulan skenario 2 dengan dilakukannya pelebaran jalan menjadi 2
kali dari lebar semula, sehingga diperoleh kinerja tahun 2038 untuk unjuk kerja
ruas Jalan Bts Kota Serang – Bts Kota Tangerang II Arah Serang memiliki VC
Ratio 0,64 dan kecepatan 39,64 km/ jam dengan LOS C, sedangkan Arah Tangerang
memiliki VC Ratio 0,56 dan kecepatan 49,35 km/ jam dengan LOS C; Kinerja jaringan jalan pada tahun 2038 untuk
parameter kecepatan jaringan sebesar 31,56 km/jam, total jarak tempuh kendaraan
sebesar 3.959,36 kend.km, dan total waktu perjalanan sebesar 185,98 kend.jam,
(9) dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwasanya untuk indikator
Peraturan Menteri Perhubungan 96 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas mengenai indikator VC Ratio dan
kecepatan sudah tidak relevan dengan kondisi jalan di indonesia khususnya pada
wilayah perkotaan sehingga perlu dilakukan pembaharuan terkait dengan indikator
kinerja antara v/c ratio dan kecepatan pada wilayah perkotaan, mengingat
perubahan tata guna lahan saat ini berkembang sangat pesat, dan (10) dari hasil
analisis manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan masih terdapat
keterbatasan dalam penelitian ini, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk melengkapi penelitian ini agar alternatif penanganan yang dilakukan dalam
manajemen rekayasa lalu lintas pada ruas jalan dan persimpangan dapat benar –
benar sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna jalan khususnya terkait
dengan kinerja pelayanan angkutan umum dan pengaturan waktu siklus pada
persimpangan dengan sistem ATCS sehingga simpang tersebut dapat terkoordinasi
satu sama lain.
Anwar, A. C. (2022). Evaluasi
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dengan Aplikasi Contram Release 5.09 (Studi
Kasus Cbd Kota Semarang: Jl. Imam Bonjol–Jl. Kapten Piere Tendean–Jl. Pemuda).
Universitas Islam Sultan Agung (Indonesia).
Apriliyanto, R., &
Sudibyo, T. (2018). Analisis kemacetan dan perkiraan tingkat pelayanan jalan
pada masa mendatang (studi kasus jalan raya Sawangan Depok). Jurnal Teknik
Sipil Dan Lingkungan, 3(2), 85–96.
Azizah, A. N., Budiharjo,
A., & Maimunah, S. (2022). Kajian Manajemen Lalu Lintas di Kawasan Pasar
Bogor. Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto),
23(1), 1–8.
Barlin, A., Agustino, L.,
& Ismanto, G. (2018). Analisis Strategi Arah Kebijakan Pembangunan Kota
Serang. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Gunari, B. F., &
Saraswati, Z. F. (2021). Analisis Pengoptimalan Flyover Teuku Cik Ditiro
Melalui Pengaturan Intensitas Bangunan di Kota Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah
MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja), 9(1),
65–72.
Hartono, H. (2021). Prospek
Pengembangan Jalan Alternatif Makassar-Maros-Malino (Kab. Gowa).
Universitas Hasanuddin.
Hormansyah, D. S.,
Sugiarto, V., & Amalia, E. L. (2016). Penggunaan Vissim Model Pada Jalur
Lalu Lintas Empat Ruas. Jurnal Teknologi Informasi: Teori, Konsep, Dan
Implementasi, 7(1), 142248.
Imam M., Ridwan, T., &
Hidayat, A. R. (2020). Strategi Pengembangan Usaha Berbasis Komunitas (Studi
Kasus Konveksi Jack Tailor Di Desa Ciperna). Jurnal Indonesia Sosial Sains,
1(1), 51–59. https://doi.org/10.36418/jiss.v1i1.10
Justiansyah, J., Khamid,
A., Feriska, Y., Diantoro, W., & Imron, I. (2021). Analisis Kinerja Lalu
Lintas Simpang Tiga Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Raya Klampok
Km 180+ Ruas Jalan Klampok-Banjaratma, Kabupaten Brebes). Infratech Building
Journal, 2(1), 35–41.
Kananlua, M. (2020). Analisis
Simulasi Kinerja Lalu Lintas Pada Simpang Jalan di Kawasan Losari Kota Makassar
dengan Vissim. Universitas Hasanuddin.
Krisma, A., Azhari, M.,
& Widagdo, P. P. (2019). Perbandingan metode double exponential smoothing
dan triple exponential smoothing dalam parameter tingkat error mean absolute
percentage error (mape) dan means absolute deviation (mad). Prosiding
Seminar Nasional Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, 4(2).
Oktavianus, A. (2022).
Pelaksanaan Hak DPRD dalam Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif di
DPRD Kota Serang Provinsi Banten. Jurnal Kewarganegaraan, 6(3),
5701–5712.
Santosa, R., Afga, H.,
& Muryanto, D. (2018). Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Gudang
Workshop Peti Kemas Terhadap Kinerja Ruas Jl. KH. Syafii Kabupaten Gresik. Ge-STRAM:
Jurnal Perencanaan Dan Rekayasa Sipil, 1(1), 38–44.
Sulviawan, A. P., &
Susantono, B. (2014). Pemodelan Rute Bus Kampus UNDIP Tembalang dengan Aplikasi
Sistem Informasi Geografis (SIG). Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota),
3(4), 840–854.
Suryani, I. A. N. (2020). Studi
Pengembangan Sisi Udara Bandara Kayuadi Dalam Menunjang Pembangunan Kawasan
Ekonomi Khusus (Kek) Kabupaten Selayar. Universitas Hasanuddin.
Copyright
holder: Dwian
Faizal Wijayanto, Budi Hartanto Susilo, Bambang Endro Yuwono, Dadang
Muhammad, Indra Maha (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |