Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 2, Februari
2024
ANALISIS RISIKO
PROYEK KONSTRUKSI JALAN TOL DENGAN PENERAPAN PROJECT MANAGEMENT BODY OF
KNOWLEDGE
Agus Bambang S Noor1*, Hermanto
Dwiatmoko2, Mawardi Amin3
Program Studi Megister Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Mercu Buana Indonesia1
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Mercu Buana, Indonesia2,3
Email: [email protected]*
ABSTRAK
Ketersediaan infrastruktur jalan tol yang
memadai adalah syarat mutlak bagi pengembangan suatu wilayah dan pertumbuhan
ekonomi. Pelaksanaan konstruksi sering terjadi mundur waktu pelaksanan dan
peningkatan biaya proyek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
risiko yang mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan proyek dan kinerja biaya
proyek serta agar dapat menerapkan PMBOK dalam aspek manajemen risiko untuk menekan
kinerja waktu dan biaya proyek. Metode penelitian pada proyek Jalan Tol Jakarta
Cikampek II Selatan berdasarkan literatur jurnal, pendapat pakar dan wawancara,
survey serta kuesioner di proyek Jalan Tol Japek II Selatan Paket III. Analisis
data menggunakan program Structural Equation Modeling (SEM Smart PLS). Hasil
penelitian menunjukkan faktor risiko yang mempengaruhi kinerja waktu adalah
variabel Perencanaan dan Pelaksanaan pada indikator kesiapan lahan proyek yang
ditunjukkan pada keterlambatan proyek dari kontrak awal yang berakhir pada
bulan Desember 2020. Faktor risiko yang mempengaruji kinerja biaya adalah
risiko kesiapan lahan berdampak pada perubahan harga yang terjadi peningkatan
biaya hingga 2%, sedangkan Pelaksanan K3 menyebabkan timbulnya biaya santunan,
penghentian proyek sementara dan biaya lainya. Berdasarkan analisis SEM PLS
pengaruh kinerja waktu pada kinerja biaya oleh proses perencanaan dan
pelaksanaan, penerapan K3 dan Penerapan PMBOK. Kesimpulan penelitian bahwa
faktor risiko yang mempengaruhi kinerja biaya dan waktu adalah proses
perencanaan yang kurang baik diantaranya adalah keterlambatan kesiapan lahan
yang menimbulkan mundurnya waktu pelaksanaan, perubahan harga dan berakibat
pada peningkatan biaya proyek. Perlu perapan Manajemen Risiko sesuai pedoman
PMBOK dalam setiap proyek konstruksi Jalan Tol agar dapat mengurangi tingkat
risiko kinerja biaya dan waktu proyek.
Kata
Kunci: Faktor risiko yang mempengaruhi kinerja
waktu dan biaya proyek, PMBOK, SEM Smart PLS
ABSTRACT
The availability of adequate toll road
infrastructure is an absolute requirement for regional development and economic
growth. Construction implementation often causes delays in implementation time
and increases project costs. The aim of this research is to determine the risk
factors that influence project implementation time performance and project cost
performance and to be able to apply PMBOK in the risk management aspect to
reduce project time and cost performance. The research method for the South
Jakarta Cikampek II Toll Road project is based on journal literature, expert
opinions and interviews, surveys and questionnaires on the South Japek II Toll
Road Package III project. Data analysis uses the Structural Equation Modeling
(SEM Smart PLS) program. The results of the research show that the risk factor
that influences time performance is the Planning and Implementation variable in
the project land readiness indicator which is shown in the project delay from
the initial contract which ends in December 2020. The risk factor that
influences cost performance is the risk that land readiness has an impact on
price changes that occur an increase in costs of up to 2%, while the
implementation of K3 causes compensation costs, temporary project termination
and other costs. Based on SEM PLS analysis, the influence of time performance
on cost performance by the planning and implementation process, K3
implementation and PMBOK implementation. The research conclusion is that the
risk factors that influence cost and time performance are poor planning
processes, including delays in land readiness which cause delays in
implementation times, price changes and result in increased project costs. It
is necessary to implement Risk Management according to PMBOK guidelines in
every Toll Road construction project in order to reduce the risk level of
project cost and time performance.
Keywords:
Risk factors that influence project time and cost performance, PMBOK, SEM Smart
PLS
Pendahuluan
Ketersediaan
infrastruktur yang memadai adalah syarat mutlak bagi pengembangan suatu wilayah
dan pertumbuhan ekonomi khususnya di Jawa Barat. Jalan Tol merupakan salah satu
infrastruktur yang sangat penting sebagai sarana pendistribusian barang maupun
sebagai sarana mobilitas masyarakat (Irsyad et al., 2022).
Saat
ini pelaksanaan proyek konstruksi masih terjadi mundur waktu pelaksanaan
seperti pada proyek Jalan Tol Japek II
Selatan Paket III yang mundur selama hampir 33 bulan dari kontrak awal yang
berdampak terjadi peningkatan biaya proyek hingga sebesar 2% (Srisantyorini & Safitriana, 2020). Hal ini
mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap faktor apa saja yang
menjadi risiko pada pekerjaan infrastuktur jalan tol yang mempengaruhi kinerja
biaya dan ditimbulkan oleh mundurnya waktu pelaksanaan.
Kendala
dan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan tentunya akan mempengaruhi dari
hasil kerja dan dapat menurunkan produktifitas proyek. Sehingga perlu dilakukan
pengendalian risiko dengan melakukan analisis risiko dan mengatasi potensi
dampak risiko yang mempengaruhi kinerja proyek dengan upaya melakukan
identifikasi risiko – risiko yang dapat diperkirakan pada tahapan perencanaan
dan pelaksanaan (Pirogova et al., 2022).
Penerapan
dan pengendalian risiko dapat dilakukan berdasarkan Project Management Body
of Knowledge (PMBoK) yang mengulas standar serta pedoman manajemen proyek
oleh Project Management Institute (PMI) (Saputri & Anondho, 2020).
Manajemen risiko proyek merupakan salah satu dari 9 area pengetahuannya dan
terdapat 6 proses manajemen risiko proyek di dalam PMBOK edisi ke tujuh tahun
2021.
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul
Analisis Risiko Proyek Konstruksi Jalan Tol dengan Penerapan PMBoK. Adapun
batasan masalah pada penulisan ini dengan obyek pada proyek Jalan Tol Jakarta
Cikampek II Selatan Paket III.
Menurut
para pakar diantaranya penelitian dari Jongo et al. (2018) penyebab cost
overrun atau peningkatan biaya proyek diantaranya Perencanaan dan penjadwalan
yang tidak efektif, variasi pada tahap desain dan perijinan dan sengketa lahan
/ kesiapan lahan, hubungan antara manajemen dengan tenaga tidak baik. Sedangkan
berasarkan penelitian Subramani (2014) penyebab risiko
peningkatan biaya diakibatkan oleh adanya kenaikan harga material dan
peralatan, serta menurut Marpaung et al. (2017) adalah karenan
pengulangan pekerjaan karena mutu jelek. Adapun faktor lainya sebagiamana
diteletili oelh Wattimury et al. (2015) bahwa bencana
alam dan cuaca diluar perkiraan juga mempengaruhi peningkatan biaya proyek.
Dapu (2016) juga melakukan
penelitian bahwa faktor risiko tidak memperhitungkan biaya yang tidak terduga
juga berpengaruh pada kinerja.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk memeperoleh hasil survey dari kontraktor pelaksana
proyek dan masyarakat sekitar serta pengguna jalan terkait dengan adanya variabel
yang risiko yang diduga mempunyai pengaruh terhadap kinerja biaya proyek dan
waktu pelaksanaan proyek.
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan data proyek dan laporan manajement risiko dari proyek Jalan Tol
Japek II Selatan Paket III. Berdasarkan hasil literature reviu pada jurnal
terdahulu serta observasi, kuesioner dan wawancara kepada responden di proyek
Japek II Selatan dan beberapa proyek sejenis berpedoman pada penerapan Project
Management Body of Knowledge (PMBoK).
Penelitian
ini menggunakan pendekatan baik kualitatif maupun kuantitatif. Sementara hasil
survei dengan menggunakan instrumen kuesioner dianalisis menggunakan software
Structural Equation Modeling (SEM) PLS.
Teknik analisis
dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Metode
Wawancara
c) Metode Survei
(Kuesioner)
d) Metode Pustaka
(Literature Review)
Untuk
mencari informasi yang lebih lengkap, penulis juga melakukan studi pustaka yang
diperoleh dari berbagai macam sumber diantaranya buku, jurnal, media online,
laporan dan artikel-artikel dari internet yang berhubungan dengan risiko proyek
konstruksi dan PMBOK.
Populasi
dalam penelitian ini ialah seluruh karyawan dan pekerja yang terlibat langsung
maupun tidak langsung dengan kegiatan proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek II
Selatan Paket III dan proyek konstruksi sejenis lainya.
Untuk
menentukan pengambilan sampel (apabila populasi sudah diketahui) digunakan
dengan menggunakan rumus Slovin dengan persamaan berikut :
Dimana:
n: Jumlah sampel
N: Jumlah populasi
d²: Presisi yang
ditetapkan (5%, 10%, 15%)
Analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2008).
Structural Equation Modeling (SEM) adalah model jalur (path model) dengan
melibatkan variabel laten.
Uji Hasil
Kuesioner
Uji Validity dan Reability
Pengujian ini
dilakukan untuk melihat apakah data yang didapat dilapangan memang benar-benar
layak untuk diteliti atau tidak. Pada pengujian ini menggunakan uji validitas
dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner.
1. Jika r-alpha
positif dan lebih besar dari r-tabel maka pernyataan tersebut reliabel.
2. Jika r-alpha
negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel.
a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6
maka reliable
b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6
maka tidak reliable
Langkah
selanjutnya adalah uji Reliabilitas. Jika hasilnya tidak reliabel maka butir
butir yang tidak reliabel dikeluarkan. Jika ketiga langkah ini sesuai maka
dapat di lanjutkan ke olah data SEM.
Pengujian
Hipotesis
Pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat dilihat dari nilai koefisien determinasi (KD)
yang merupakan dari nilai koefisien korelasi (r). Oleh karena itu, pengujian
hipotesis ini melakukan pengujian terhadap.
1) Pengujian
hipotesis secara parsial
2) Pengaruh
Pengaruh X2 (Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap Y (Kinerja
biaya dan waktu)
3) Pengaruh
X3 (Penerapan Manajemen Risiko Proyek) terhadap Y (Kinerja biaya dan waktu)
Hasil Pembahasan
Data Proyek
Berdasarkan
data teknis, Proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek Paket III, pembangunan jalan tol
sepanjang 30.6 KM dari STA 31+400 sampai dengan STA 62+000 dari pintu tol
Sadang menuju Sukabungah (Sumaryoto, 2018).
Berdasarkan
sumber informasi data Proyek Jalan Tol Jakarta Cikampek Paket III yang
dilaksanakan oleh PT Waskita Karya (Persero), Tbk, pelaksanaan proyek dimulai
bulan Mei 2019 hingga September 2023 dan sudah dilakukan perubahan addendum
pelaksanaan sebanyak 7 kali selama proyek berlangsung sehingga proyek ini telah
terjadi mundur waktu pelaksanan dari rencana awal kontrak yang seharusnya
selesai pada Desember 2020. Risiko mundurnya waktu pelaksanaan proyek
diakibatkan oleh beberapa faktor risiko diantaranya kesiapan lahan (pembebasan
lahan).
Terjadi
mundurnya waktu pelaksanaan selama hampir 33 bulan dari kontrak awal yang
mengakibatkan peningkatan biaya sebesar 2% dari nilai kontrak awal dengan
adanya risiko pembebasan lahan yang merupakan bagian dari hipotesis kesiapan
lahan pada variabel Perencanaan dan Pelaksanaan.
Risiko
kesalahan perhitungan dan harga satuan juga merupakan bagian dari hipotesis
indikator perubahan anggaran RAB – RAP dengan kisaran sebesar 0.4% dari kontrak
pada variabel Perencanaan dan Pelaksanaan yang mempengaruhi kinerja biaya
(variabel endogen kinerja).
Risiko
kecelakaan kerja fatality accidence juga terjadi di proyek ini dengan
adanya biaya santunan sebesar 0.1% dari kontrak dan dampak tertundanya waktu
pelaksanaan proyek yang merupakan bagian dari indikator Penerapan K3 proyek
pada variabel eksogen Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehtan Kerja (K3) yang
mempengaruhi kinerja biaya (variabel endogen kinerja) maupun waktu pelaksanaan (Agustian et al., 2020).
Analisis SEM PLS
Berdasarkan
pandangan dari beberapa pakar maka penulis membuat hipotesis dengan 3 variabel
yang mempengaruhi kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek seperti tertera
dalam tabel dibawah ini;
Tabel
1. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel |
|
Indikator |
X1. Perencanaan dan Pelaksanaan
Proyek |
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 |
Kenaikan
harga yang tidak terduga Kerusakan
pada struktur akibat cara kerja yang tidak baik Kesiapan
lahan Perubahan
anggaran RAB- RAP |
X2. Penerapan Sistem Keselamatan
dan Kesehatan Kerja |
X2.1 |
Program
K3 tidak berjalan |
|
X2.2 |
Gangguan
kesehatan |
|
X2.3 |
Gangguan
lalu lintas |
|
X2.4 |
Kerusakan
jalan akibat genangan air dan mobilitas alat berat |
X3. Penerapan Manjemen Risiko
berdasar PMBOK |
X3.1 |
Identifikasi
risiko |
|
X3.2 |
Mitigasi
risiko |
|
X3.3 |
Analisis
risiko |
|
X3.4 |
Evaluasi
risiko |
Adapun
variabel eksogen diatas diduga mempengaruhi variabel endogen yakni kinerja
biaya (Y) dan variabel endogen waktu pelaksanaan (Z).
Penulis
melakukan penyebaran kuesioner sebanyak 38 responden dan memperoleh hasil 100%
dari target. Dari hasil responden tersebut kemudian dilakukan analisis
menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) Smart PLS dengan hasil pengujian
sebagai berikut:
Gambar
1. Grafik Model SEM Smart PLS
Uji Outer Model
Uji Outer
model merupakan pengujian untuk memastikan apakah layak atau tidak
pengukuran hubungan laten antara variabel yang terdiri dari Convergent
Validity, Reability dan Discriminant Validity.
Convergen
validity
Loading
Factor
Merupakan
hubungan angka loading factor antara indicator dengan varibel eksogen (X) dan
variabel endogen (Y). Nilai loading faktor indikator ≥ 0,7 dapat dinyatakn
valid. Dalam pengembangan terdapat kesepakatan nilai loading faktor antara 0,5
- 0,6 masih dapat ditolerir (Yaminn dan Kurniawan, 2011 dalam Haryono, 2017).
Tabel 2. Hasil Loading
Factor
Variabel |
Indikator |
Loading factor |
Kriteria |
Keterangan |
X1 Perencanaan dan Pelaksanaan |
1. Kenaikan
harga tidak terduga 2. Kerusakan
produksi 3. Kesiapan
lahan 4. Perubahan
Anggaran (RAB-RAP) |
(-) 0.213 0.709 0.924 |
>
0.7 >
0.7 >
0.7 >
0.7 |
Tidak
valid Tidak
valid Valid Valid |
X2 Penerapan Sistem K3 |
1. Program
K3 tidak berjalan 2. Gangguan
Kesehatan 3. Gangguan
lalu lintas 4. Kerusakan
jalan akibat genangan air dan mobilitas alat berat |
-0.44 0.069 0.945 0.625 |
>
0.7 >
0.7 >
0.7 >
0.7 |
Tidak
valid Tidak
valid Valid Valid |
X3Penerapan Manajemen Risiko |
1. Identifikasi
Risiko 2. Mitigasi
Risiko 3. Analisa
Risiko 4. Evaluasi
Risiko |
0.908 0.725 0.760 0.619 |
>
0.7 >
0.7 >
0.7 >
0.7 |
Valid Valid Valid Valid |
Pengaruh Variabel
Eksogen terhadap Variabel Endogen Kinerja
Berdasarkan Path
Coefisien Matrix dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3. Pengaruh Variabel X dan Z terhadap Y
berdasarkan Path Coefisien Matrix
Variabel |
Nilai
Rasio Terhadap Y |
Nilai
Rasio Terhadap
Z |
Keterangan |
Perencanaan dan Pelaksanaan |
0.208 |
0.581 |
Kurang signifikan pengaruh kepada
biaya namun signifikan pada variabel kinerja waktu pelaksanaan |
Penerapan Sistem K3 |
-0.056 |
0.213 |
Tidak berpengaruh pada kinerja
waktu dan biaya |
Penerapan Manajemen Risiko |
0.374 |
0.407 |
Pengaruh kurang signifikan
terhadap kinerja waktu dan biaya |
Kinerja Waktu |
0.439 |
|
Pengaruh kurang signifikan
terhadap kinerja biaya |
Dari
hasil tabel diatas menunjukkan pengaruh signifikan variabel Perencanaan dan
Pelaksanaan terhadap kinerja waktu, namun kurang signifikan pengaruh terhadap
biaya. Sedangkan variabel Penerapan Sistem K3 tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Penerapan Manajemen Risiko mempunyai pengaruh namun kurang
signifikan pada kinerja waktu dan biaya. Dan untuk pengaruh kinerja waktu
kepada kinerja biaya berpengaruh namun kurang signifikan.
Discriminant
Validity
Untuk
mengetahui kecukupan dari fungsi nilai cross loading faktor. Tahapan untuk menentukan
Discriminant validity adalah koefisien korelasinya nilainya di atas setiap
nilai konstruknya di sandingkan dengan angka koeffisien hubungan indikator pada
kolom konstruk lainnya, sehingga dapat di tarik suatu kesimpulkan bahwa tiap
tiap indikator dalam blok adalah penyusun konstruk dalam kolom tersebut (Haryono,
2017).
Tabel 4. Hasil Discriminant
Validity
Discriminant
validity – Fornell – Larcker criterion |
|
|
|
||
|
X1 Perencanaan
dan Pelaksanaan |
X2 Penerapan K3
Proyek |
X3 Penerapan
Manajemen Risiko |
Y Kinerja Biaya |
Z Waktu
Pelaksanaan |
X1 Perencanaan
dan Pelaksanaan |
0.684 |
|
|
|
|
X2 Penerapan K3
Proyek |
0.113 |
0.609 |
|
|
|
X3 Penerapan
Manajemen Risiko |
0.298 |
0.205 |
0.760 |
|
|
Y Kinerja Biaya |
0.712 |
0.212 |
0.722 |
0.637 |
|
Z Waktu
Pelaksanaan |
0.726 |
0.362 |
0.624 |
0.861 |
0.570 |
Uji Realibilitas
Convergen
Uji ini
adalah untuk mengukur kestabilan atau konstan yang dapat diandalkan / reliabel.
Terindikasi jawaban dari pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari beberapa
kali test, melalui metode Internal consistency melalui fitur composite
reliability dan koefisien cronbach’s Alpha.
Composite
Reliability
Tabel 5. Hasil Composite
Reability
Construct
reliability and validity - Overview |
|
|
||
|
Cronbach’s
alpha |
Composite
reliability (rho..a) |
Composite reliability (rho..c) |
Average
variance extracted (AVE) |
X1 Perencanaan
dan Pelaksanaan |
0.282 |
0.554 |
0.681 |
0.467 |
X2 Penerapan K3
Proyek |
-0.274 |
0.463 |
0.364 |
0.371 |
X3 Penerapan
Manajemen Risiko |
0.756 |
0.797 |
0.843 |
0.578 |
Y Kinerja Biaya |
0.830 |
0.889 |
0.869 |
0.406 |
Z Waktu
Pelaksanaan |
0.726 |
0.805 |
0.801 |
0.325 |
Dari
data diatas bahwa Composite Reability pada variabel endogen Penerapan
Manajemen Risiko dan Perencanaan & Pelaksanan adalah valid namun untuk
variabel Penerapan Sistem K3 kurang valid dengan nilai yang paling rendah
sebesar 0.364 (kriteria 0.6-0.7)
Combach’s
Alpha
Cronbach’s
Alpha
pada variabel eksogen Penerapan Manjemen Risiko valid namun untuk variabel
Penerapan Sistem K3 dan Perencanaan & Pelaksanan kurang valid dengan nilai
yang paling rendah sebesar - 0.274 (kriteria 0.6-0.7). Hal ini menunjukkan
tidak stabilnya jawaban dalam pengisian kuesioner pada variabel Penerapan K3
dan Perencanaan dan Pelaksanaan.
Average Variance Extracted (AVE)
Average
Variance Extracted pada variabel eksogen Penerapan Manjemen
Risiko dan Perencanaan & Pelaksanan valid namun untuk variabel Penerapan
Sistem K3 kurang valid dengan nilai 0.371 dan variabel waktu pelaksanaan dengan
nilai yang paling rendah sebesar 0.325 (kriteria 0.4 -0.5)
Uji Inner Model
Kebaikan Model (R
Square)
Analisis
ini untuk mengetahui besarnya prosentase variabel endogen terhadap variabilitas
konstruk eeksogen. Analisiss ini juga untuk mengetahui kebaikan model persamaan
struktural. Semakin tinggi nilai R-square menunjukan semakin besar variabel
eksogen tersebut menunjukkan variabel endogen semakin baik persamaan
strukturalnya.
Tabel 6. Hasil R Square
R-square Overview |
|
|
|
R-square |
R-square
adjusted |
Y
Kinerja Biaya |
0.841 |
0.822 |
Z
Waktu Pelaksanaan |
0.753 |
0.731 |
Hasil R
Square pada variabel laten exogen Kinerja biaya dengan nilai 0,841 > 0,6
yang berarti variabel valid dan variabel antara Kinerja waktu pelaksanaan
dengan nilai 0.753 > 0,6 merupakan variabel yang valid dan baik persamaan
strukturalnya. Sehingga variabel eksogen kinerja biaya menurut dan variabel
antara kinerja waktu pelaksanaan. Nilai R2 sebesar 0.6, 0.33 dan 0.19 dapat
disimpulkan bahwa model kuat, moderate, dan lemah sehingga disimpulkan bahwa
kinerja waktu dan biaya merupakan variabel yang kuat (Ghazali & Latan, 2015).
Effective
Size (f model)
Tabel 7. Hasil Effectif Size
f-square
List |
|
|
f-square |
X1 Perencanaan dan Pelaksanaan
-> Y Kinerja Biaya |
0.212 |
X1 Perencanaan dan Pelaksanaan
-> Z Waktu Pelaksanaan |
1.238 |
X2 Penerapan K3 Proyek -> Y
Kinerja Biaya |
1.016 |
X2 Penerapan K3 Proyek -> Z
Waktu Pelaksanaan |
1.176 |
X3 Penerapan Manajemen Risiko
-> Y Kinerja Biaya |
0.487 |
X3 Perencanaan dan Pelaksanaan
-> Z Waktu Pelaksanaan |
0.590 |
Z Waktu Pelaksanaan -> Y
Kinerja Biaya |
0.301 |
Nilai
pengaruh terbesar terhadap kinerja biaya adalah variabel Penerapan Manajemen
Risiko dengan fsquare 0.487, kemudian variabel kedua adalah Perencanaan dan
Pelaksanaan dengan fsquare 0.212. Sedangkan variabel Penerapan Sistem K3
dinyatakan kecil pengaruhnya terhadap kinerja biaya.
Sedangkan
faktor yang besar mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan adalah variabel
Perencanaan dan Pelaksanaan dan Penerapan Manajemen Risiko sedangkan Penerapan
K3 kecil pengaruhnya.
Adapun
pengaruh variabel waktu pelaksanaan terhadap kinerja biaya berpengaruh menengah
mendekati besar dengan f square 0.301
Inner
Model Test / Pengujian Hipotesis (Pengaruh Antar
Variabel)
Path
Coeffiisiens
Tabel 8. Hasil Path Coeffisients
Path
coefficients – Mean, STDEV, T values, P values |
|||||
|
Original sample
(O) |
Sample mean (M) |
Standard
deviation (STDEV) |
T statistics
(IO/ STDEVI) |
P values |
X1 Perencanaan
dan Pelaksanaan -> Y Kinerja Biaya |
0.288 |
0.272 |
0.176 |
1.639 |
0.101 |
X1 Perencanaan
dan Pelaksanaan -> Z Waktu Pelaksanaan |
0.581 |
0.566 |
0.135 |
4.287 |
0.000 |
X2 Penerapan K3
Proyek -> Y Kinerja Biaya |
-0.056 |
-0.063 |
0.107 |
0.527 |
0.598 |
X2 Penerapan K3
Proyek -> Z Waktu Pelaksanaan |
0.213 |
0.205 |
0.117 |
1.825 |
0.068 |
X3 Penerapan
Manajemen Risiko -> Y Kinerja Biaya |
0.374 |
0.324 |
0.187 |
2.001 |
0.045 |
X3 Perencanaan
dan Pelaksanaan -> Z Waktu Pelaksanaan |
0.407 |
0.372 |
0.155 |
2.621 |
0.009 |
Z Waktu
Pelaksanaan -> Y Kinerja Biaya |
0.439 |
0.491 |
0.235 |
1.874 |
0.061 |
Pengujian
Hipotesis terhadap T Statistic pada penelitian ini adalah:
Ho: Tidak terdapat
pengaruh Penerapan Manajemen Risiko terhadap kinerja
biaya
dan kinerja waktu
Ha: Terdapat
pengaruh Penerapan Manajemen Risiko terhadap kinerja biaya dan kinerja waktu
Ho: Tidak terdapat pengaruh
Penerapan Sistem K3 terhadap kinerja biaya dan
waktu pelaksanaan
Ha: Terdapat
pengaruh Penerapan Sistem K3 terhadap kinerja biaya dan waktu pelaksanaan
Ho: Tidak terdapat
pengaruh Perencanaan & Pelaksanaan terhadap kinerja
biaya dan waktu pelaksanaan
Ha: Terdapat
pengaruh Perencanaan & Pelaksanaan terhadap kinerja biaya dan waktu pelaksanaan
- Ho
diterima bila T Statistic < 1,96 (Tidak berpengaruh)
- Ho
ditolak bila T Statistic ≥ 1,96 (Berpengaruh)
Dari
tabel diatas bahwa T Statistic > 1.96 pada hubungan varibel eksogen
dan endogen Ho ditolak pada variabel Perencanaan dan Pelaksanaan, Penerapan K3
dan Penerapan Manajement Risiko yang mempengaruhi kinerja waktu. Sedangkan
Penerapan Manajemen Risiko mempengaruhi kinerja biaya namun variabel Perencanaan
& Pelaksanaan dan Penerapan K3 Ho diterima dengan nilai T Statistik sebesar
1,639 dan 0.527.
Hasil Uji
Hipotesis Penelitian
Tabel 9. Hasil Uji
Hipotesis Penelitian
Hipotesis |
Nilai
Std Koefisien |
T Statistic |
P-Value |
Keterangan |
|
H1 |
Perencanaan dan
Pelaksanaan àKinerja biaya àKinerja waktu |
0.176 0.135 |
1.639 4.287 |
0.101 0.000 |
Kurang Terdukung |
H2 |
Penerapan K3 àKinerja biaya àKinerja waktu |
0.107 0.117 |
0.527 1.825 |
0.598 0.068 |
Kurang Terdukung |
H3 |
Penerapan Manajemen Risiko àKinerja biaya àKinerja waktu |
0.187 0.155 |
2.001 2.621 |
0.045 0.009 |
Terdukung |
Uji Pengaruh
Variabel Mediasi
Hasil
analisiss jalur pada output Indirect Effect, jika nilai P value
kurang dari 0,05 maka terjadi pengaruh mediasi (Sofyani, 2013:27). Berdasarkan
tabel 4.18 pada kolom P Value sebesar 0.001 dan 000 sehingga sesuai
dengan kriteria < 0,05 dapat disimpulkan pengaruh terbesar dari kinerja
waktu adalah dari variabel Perencanaan & Pelaksanaan dan Penerapan
Manajemen Risiko namun kurang memepengaruhi kinerja biaya pada variabel
Perencanaan dan Pelaksanaan dan Penerapan K3. Tabel Original sampel positif
artinya menunjukkan seluruh variabel cukup kuat mempengaruhi kinerja waktu maupun
kinerja biaya.
Nilai SMRM
Tabel 10. Model Fit dengan SMRM
Model fit |
|
|
|
Saturated model |
Estimated model |
SRMR |
0.188 |
0.188 |
d_ULS |
18.742 |
18.742 |
d_G |
n/a |
n/a |
Chi-square |
∞ |
∞ |
NFI |
n/a |
n/a |
Output
di atas dapat diketahui bahwa nilai SRMR 0,188 sehingga model belum memenuhi
kriteria goodness of fit model.
Menurut Zurich
Busnaenina, 2022 dalam Journal of Management Research terdapat 51.9%
keterlambatan proyek kontruksi di Libya, dan peneliti Charles et al. (2015) menyatakan
terdapat 10 faktor dampak dari keterlambatan proyek dan salah satunya adalah
cost overrun atau peningkatan biaya proyek. Yulia Rahmawati et al. (2020) menulis tentang
Probablity Impact Matric berdasarkan PMBOK sebagai metode untuk
mengindentikiasi faktor risiko cost overrun pada tahapan perencanaan dan
pelaksanaan (Puteri et al., 2022).
Kesimpulan
Faktor risiko yang
mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan adalah Perencanaan dan Pelaksanaan
dengan indikator kesiapan lahan yang ditunjukkan jadwal pelaksanaan dari
kontrak awal yang berakhir pada bulan Desember 2020 terjadi keterlambahan
sampai dengan bulan September 2023 (33bulan) disebabkan oleh lahan yang belum
siap. Analisis SEM PLS menunjukan pengaruh risiko pada variabel Perencanaan dan
Pelaksanaan terhadap kinerja waktu dengan nilai t hitung > t tabel (4.287
> 1.96) atau P Value 0.00 < 0.05. Penelitian Zuhir Busneina dalam
Journal of Management Research bahwa terdapat 51.9% keterlambatan proyek pada
proyek konstruksi di Libya, menunjukkan risiko keterlambatan proyek sangat
signifikan. Penelitian terdahulu menurut Zurich Busnaenina, 2022 dalam Journal
of Management Research terdapat 51.9% keterlambatan proyek kontruksi di
Libya.
Sedangkan faktor
risiko yang mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan pada variabel perencanaan
dan pelaksanaan dengan indikator kesiapan lahan dan perubahan biaya
RAB-RAP dan variabel Penerapan Sistem K3 dengan indikator: Penerapan K3 proyek.
Nilai risiko biaya hamper mencapai 2 % dari nilai kontrak di proyek Japek II
Selatan Paket III. Hasil analisis SEM PLS mempunyai pengaruh yang kurang pada
variabel Perencanaan dan Pelaksanaan terhadap kinerja biaya dengan nilai t
hitung > t tabel (1.639 < 1.96) atau P Value 0.101 > 0.05 dan
pengaruh risiko yang kecil pada variabel Penerapan Sistem K3 terhadap kinerja
waktu dengan nilai t hitung < t tabel (0.527 < 1.96) atau P Value
0.598 > 0.05. Penerapan manajement risiko mempunyai pengaruh kuat terhadap
kinerja biaya dengan nilai t hitung > t tabel (2.621 > 1.96) atau P
Value 0.009 > 0.05. Peneliti Charles Teye, et. Al, 2015 menyatakan
terdapat 10 faktor dampak dari keterlambatan proyek dan salah satunya adalah cost
overrun atau peningkatan biaya proyek.
Penerapan
Manajemen Risiko sesuai pedoman Project Management Body of Knowledge (PMBOK)
telah dilakukan dengan adanya identifikasi risiko, mitigasi risiko dan
evaluasi serta pemantauan risiko dapat mempermudah pengendalian risiko yang
mempengaruhi kinerja baik waktu maupun biaya proyek. Menurut Yulia
Rahmawati dkk, 2020 tentang Probablity Impact Matric berdasarkan PMBOK
sebagai metode untuk mengindentikiasi faktor risiko cost overrun pada tahapan
perencanaan dan pelaksanaan.
BIBLIOGRAFI
Agustian, R., Ekawati, E., & Wahyuni, I. (2020). Kajian
Pustaka: Faktor Penyebab Dasar Pada Terjadinya Kecelakaan Kerja Sektor
Konstruksi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 10(4), 111–117.
Charles, T. (2015). Design
And Test Of An Energy-Efficient Midwater Trawl By Simulation And Flume Tank.
Dapu, Y. C., Dundu, A. K.
T., & Walangitan, D. R. (2016). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Cost Overrun
Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Sipil Statik, 4(10).
Ghazali, I., & Latan,
H. (2015). Partial Least Squares; Konsep, Tekhnik dan Aplikasi Menggunakan
Program Smart PLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Irsyad, A., Puspita, I.
A., & Tripiawan, W. (2022). Schedule Acceleration Planning in Construction
Project (Case Study: Japek II Selatan Tollroad). International Journal of
Innovation in Enterprise System, 6(01), 24–37.
Jongo, J., Tesha, D.,
Kassonga, R., Teyanga, J., & Lyimo, K. (2018). Mitigation Measures in
Dealing with Delays and Cost Overrun in Public Building Projects in
Dar-Es-Salaam, Tanzania. (2019) International Journal of Construction
Engineering and Management, 81–96.
Marpaung, A. K., Tarigan,
J., & Dewi, R. A. (2017). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Cost Overrun pada
Konstruksi Gedung di Kota Medan. Jurnal Teknik Sipil USU, 6(1),
6.
Pirogova, O., Plotnikov,
V., & Uvarov, S. (2022). Risk-based approach in the assessment of
infrastructure transport projects. Transportation Research Procedia, 63,
129–139.
Puteri, L. A. L., Dhiu,
C. H., Syharto, M. E., & Purba, H. H. (2022). Analisis Risiko Cost Overrun
(Pembengkakan Biaya) Pada Proyek Konstruksi: Kajian Literatur. Jurnal
Rekayasa Sipil Dan Lingkungan, 5(2), 184–201.
Rahmayanti, Y.,
Sihombing, L., & Simanjuntak, M. R. A. (2020). Identifikasi Faktor Risiko
Cost Overrun yang Bernilai Risiko Tinggi pada Tahap Perencanaan dan Tahap
Pelaksanaan pada Proyek Gedung Tinggi di DKI Jakarta. Prosiding Seminar
Nasional Teknik Sipil UMS, 343–351.
Saputri, F. B., &
Anondho, B. (2020). Identifikasi Faktor Pengaruh Dominan Keterlambatan Proyek
Akibat Rantai Pasok Pada Pengadaan Pelat Beton Pracetak. JMTS: Jurnal Mitra
Teknik Sipil, 1295–1304.
Srisantyorini, T., &
Safitriana, R. (2020). Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated. Jurnal Kedokteran
Dan Kesehatan, 16(2), 151–163.
Subramani, T., Sruthi, P.
S., & Kavitha, M. (2014). Causes of cost overrun in construction. IOSR
Journal of Engineering, 4(6), 1–7.
Sumaryoto, S. (2018).
Dampak keberadaan jalan tol terhadap kondisi fisik, sosial, dan ekonomi
lingkungannya. Journal of Rural and Development, 1(2).
Wattimury, H.,
Walangitan, D. R. O., & Sibi, M. (2015). Identifikasi Faktor-Faktor Cost
Overrun Biaya Overhead Pada Proyek Pembangunan Manado Town Square III. J.
Sipil Statik, 3(4), 260–267.
Copyright
holder: Agus Bambang S
Noor, Hermanto Dwiatmoko, Mawardi Amin (2024) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |