Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 5, Mei 2024

 

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 1 MREBET

 

Tjandra Irawati1*, Maria Ulpah2, Mukti Amini3

UPBJJ Purwokerto, Purwokerto, Indonesia1,3

UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Indonesia2

Email: [email protected]1*, [email protected]2,

[email protected]3

 

Abstrak

Penelitian ini membahas implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet. Sekolah ini telah meraih predikat Adiwiyata terbaik tingkat nasional. Penelitian dilakukan melalui metode kualitatif deskriptif dengan melibatkan kepala sekolah, guru, staf TU, siswa, dan orang tua siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan berwawasan lingkungan telah diintegrasikan dalam visi sekolah. Implementasi Adiwiyata melibatkan seluruh elemen sekolah dan terintegrasi dalam KTSP, RKT, dan RKAS. Faktor pendukung mencakup sarana prasarana dan sumber daya manusia. Program ini memberikan manfaat signifikan dalam membentuk karakter peduli lingkungan, seperti peningkatan disiplin siswa, kerjasama antarregu piket, dan inovasi siswa. Terdapat pula kendala, seperti pemahaman terbatas dan semangat yang fluktuatif. Meskipun demikian, Adiwiyata membawa manfaat besar dalam aspek edukatif, sosial, ekonomis, dan estetika di SMP Negeri 1 Mrebet.

Kata Kunci: Adiwiyata, pendidikan karakter, peduli lingkungan, implementasi, SMP Negeri 1 Mrebet

 

Abstract

This study discusses the implementation of environmental care character education through the Adiwiyata program at SMP Negeri 1 Mrebet. This school has won the title of the best Adiwiyata at the national level. The research was conducted through descriptive qualitative methods involving principals, teachers, TU staff, students, and parents. The results showed that environmentally sound policies have been integrated into the school's vision. The implementation of Adiwiyata involves all elements of the school and is integrated in KTSP, RKT, and RKAS. Supporting factors include infrastructure and human resources. This program provides significant benefits in shaping the character of caring for the environment, such as improving student discipline, cooperation between picket squads, and student innovation. There are also obstacles, such as limited understanding and fluctuating spirit. Nevertheless, Adiwiyata brings great benefits in educational, social, economic, and aesthetic aspects at SMP Negeri 1 Mrebet.

Keywords: Adiwiyata, character education, environmental care, implementation, SMP Negeri 1 Mrebet

 

Pendahuluan

Sekolah sebagai institusi yang memiliki tugas dalam mendidik siswa mempunyai peranan yang besar dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa agar dapat berkembang dengan baik. Menurut (Rahmat & Abdillah, 2019), Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seyogjanya memfasilitasi siswanya untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar “Learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat terealisasi. Pengembangan potensi yang terarah pada hal-hal yang bermanfaat akan melahirkan sikap positif pada diri siswa. Salah satu sikap positif siswa yang perlu dikembangkan di sekolah adalah tumbuhnya kesadaran akan kepeduliannya pada lingkungan sekolah (Yahya, 2019)

Lingkungan sekolah merupakan segala sesuatu yang berada di sekolah, baik itu komponen abiotic seperti bangunan, tanaman, udara, air, tanah dan lain sebagainya maupun komponen abiotic seperti guru, siswa, dan staf sekolah lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto dalam (Milanti, 2015) bahwa pendidikan lingkungan merupakan setiap pengaruh yang terpancar dari orang-orang lain, binatang, alam, kebudayan, agama, adat istiadat, iklim dan sebagainya terhadap diri manusia yang sedang berkembang.

Dari penjelasan di atas diperoleh pemahaman bahwa lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, karena keduanya merupakan satu kesatuan yang utuh, salah satunya berupa pendidikan lingkungan hidup. Menurut Berlia dalam (Afandi, 2013) Pendidikan lingkungan hidup harus dapat mendidik individu-individu yang responsif terhadap laju perkembangan teknologi, memahami masalah-masalah di biosfer, dan ketrampilan siap guna yang produktif untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian alam.

Menurut Ki Hajar Dewantara dalam (Marwah et al., 2018) Pendidikan memiliki tujuan yaitu untuk mendidik anak supaya menjadi manusia yang sempurna dalam hidupnya, agar menjadi manusia yang selaras dengan alamnya dan masyarakatnya. Untuk itu pendidikan dilaksanakan agar terdapat perubahan tingkah laku dari orang-orang yang mengikuti pendidikan.

Untuk mewujudkan lingkungan sekolah menjadi tempat yang ideal bagi Pendidikan maka sekolah perlu melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekitar sekolah untuk memiliki andil dalam menciptakan kondisi sekolah yang bersih, sehat, nyaman dan aman bagi seluruh warga sekolah. Tetapi kenyataannya masih banyak ditemui siswa-siswa yang belum memiliki kesadaran dalam memelihara dan menjaga lingkungan hidup (Vilian, 2021).

Menurut (Uyun et al., 2020) Adiwiyata merupakan sebuah Gerakan peduli pada lingkungan hidup, gerakan tersebut memiliki berbagai manfaat yang positif bagi siswa, salah satunya menumbuhkan sikap peduli siswa pada lingkungan hidupnya. Dengan program Adiwiyata di sekolah maka siswa sudah sedari awal diikut sertakan dalam menjaga kelestarian alam melalui pembiasaan, pembelajaran dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung program tersebut.

Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka penerapan kesepakatan bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 03/MENLH/02/2012 dan Nomor 01/II/KB/2010. Program Adiwiyata ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan (Hasyim, 2012).

Sekolah pelaksana program adiwiyata dalam melaksanakan semua aktivitas pendidikan di dalamnya mengutamakan penciptaan lingkungan dan kondisi sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman dalam pembelajaran dan aktifitas warga sekolah. Seperti yang disampaikan oleh (Iswari & Utomo, 2017) “Adiwiyata adalah program Pendidikan lingkungan hidup yang komprehensif melibatkan semua warga sekolah dan masyarakat yang membantu peduli lingkungan”.

Program Adiwiyata tujuannya adalah membentuk perilaku manusia yang mencintai lingkungannya (Hatika et al., 2019). Program sekolah Adiwiyata bertujuan untuk menanamkan kecintaan warga sekolah pada lingkungan hidupnya, termasuk menanamkan sikap dan perilaku yang peduli dan berbudaya lingkungan (Widiyaningrum et al., 2016)

Sedangkan menurut Hunter dalam (Sarwosih, 2020) tujuan program adiwiyata adalah menciptakan kondisi baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan adiwiyata adalah menjadikan sekolah sebagai tempat yang memiliki lingkungan bersih, sehat, dan nyaman dan warga sekolahnya memiliki rasa tanggung jawab dalam melestarikan dan menjaga lingkungan. Sedangkan tujuan akhirnya adalah untuk membentuk kesadaran pentingnya menjaga lingkungan (Smith, 2019; Tanyid, 2014)

Untuk mendukung keberhasilan dalam melaksanakan program adiwiyata, Menurut (Haryadi, 2019) ada empat tahap komponen yang merupakan satu kesatuan harus dilaksanakan, komponen tersebut adalah: 1) kebijakan berwawasan lingkungan; 2) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan; 3) kegiatan lingkungan berbasis partisipasif; dan 4) pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Untuk dapat melaksanakan komponen tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang menjiwai pelaksanaan peduli lingkungan.

Karakter sering dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku baik yang dimiliki oleh setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, dilingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara (Muslich, 2011). Karakter merupakan perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam ucapan maupun perbuatan. Dikatakan bahwa individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan akibat dari keputusan yang dibuat (Siswanto et al., 2021).

Karakter merupakan inti dan tujuan dari pendidikan. Menurut (Mudyahardjo, 2012) mendefinikan Pendidikan dalam arti luas dan arti sempit, Pendidikan dalam arti luas didefinisikan sebagai segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang yang merupakan pengalaman belajar. Sedangkan Pendidikan secara sempit diartikan sebagai Lembaga formal yang menyelenggarakan Pendidikan. Pendidikan dalam arti sempit terbatas oleh ruang, waktu dan bentuk kegiatan serta tujuan dalam proses berlangsungnya Pendidikan.

Menurut (Mundiatun, 2015) mengatakan bahwa antar manusia dengan lingkungan terdapat interaksi timbal balik. Manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya lingkungan dapat mempengaruhi manusia. Manusia sebagai faktor utama yang menentukan bagaimana lingkungan yang dikehendaki memiliki kelebihan akal dan pikiran sehingga bertanggung jawab dalam mengelola lingkungan. Namun pada kenyataannya banyak manusia yang mengeksploitasi lingkungan tanpa batas sehingga berdampak buruk pada kondisi lingkungan. Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 10) mendefinisikan karakter peduli lingkungan sebagai sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam, dan melakukan upaya memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Dengan demikian, peduli lingkungan berarti memiliki sikap yang diwujudkan dalam tindakan yang nyata dalam menjaga lingkungan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakter peduli lingkungan merupakan hasil pembelajaran. Pembelajaran lingkungan melalui adiwiyata yang dilakukan oleh sekolah merupakan sebuah proses dalam rangka membentuk karakter peduli lingkungan. Menurut buku panduan Adiwiyata yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (2013:5) menyatakan pentingnya pembelajaran melalui adiwiyata sebagai tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang menjadikan dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Oleh sebab itu pembentukan karakter peduli lingkungan oleh siswa bukan merupakan hal yang instan, yang dilakukan secara singkat tetapi diperlukan proses dalam membentuknya.

SMP Negeri 1 Mrebet meraih predikat sekolah Adiwiyata terbaik di tingkat nasional pada tahun 2022, setelah sebelumnya meraih predikat tingkat kabupaten pada 2019 dan tingkat provinsi pada 2020. Selain itu, sekolah ini juga berhasil mendapatkan penghargaan terbaik pertama dalam lomba sekolah sehat tingkat kabupaten dan terbaik kedua dalam lomba sekolah berkarakter pada tahun 2022. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui Program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet. Rumusan masalah mencakup strategi pelaksanaan program dan manfaat Adiwiyata dalam membentuk karakter peduli lingkungan siswa. Penelitian ini melibatkan kepala sekolah, guru, staf TU, siswa, dan orang tua siswa serta karakter peduli lingkungan dalam Program Adiwiyata. Tujuan penelitian adalah memberikan deskripsi dan analisis implementasi serta manfaat Program Adiwiyata di sekolah tersebut, dengan manfaat penelitian meliputi evaluasi dan masukan untuk sekolah, guru, siswa, dan peneliti. Penelitian ini berfokus pada konteks SMP Negeri 1 Mrebet Purbalingga.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang telah mendapatkan predikat Adiwiyata tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Waktu penelitian berlangsung selama 8 bulan dari Maret hingga Oktober 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan prakegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan analisis data. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Tahap pra kegiatan melibatkan perencanaan, pemilihan lokasi, perijinan, penjajagan lapangan, pemilihan informan, dan persiapan perlengkapan. Tahap kedua fokus pada pemahaman latar belakang, pengenalan lapangan, dan pengumpulan data. Tahap ketiga berfokus pada analisis data dan penyusunan laporan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data melibatkan reduksi, pengkategorian, dan triangulasi untuk memastikan keabsahan data.

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tehnik observasi, wawancara, angket dan dokumentasi untuk menggali berbagai informasi mengenai Implementasi Pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet disampaikan hasilnya sebagai berikut.  SMP Negeri 1 Mrebet merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Purbalingga dengan predikat adiwiyata tingkat Nasional.

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk dapat mengamati secara langsung lingkungan di SMP Negeri 1 Mrebet dan mengetahui implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program adiwiyata yang dilaksanakan di sekolah tersebut. Selain menggunakan tehnik observasi pengambilan data dilakukan juga dengan wawancara dan angket. Pada wawancara, peneliti memperoleh informasi secara langsung melalui kepala sekolah, ketua tim adiwiyata, guru mata pelajaran yang terdiri dari guru mata pelajaran bahasa Inggris, guru pendidikan jasmani dan rohani, guru matematika, guru IPA, kepala urusan kesiswaan dan beberapa siswa SMP Negeri 1 Mrebet . Sedangkan dari dokumentasi, peneliti memperoleh informasi berupa dokumen foto-foto kegiatan, dokumen rencana pembelajaran, dokumen KTSP, dokumen RKAS.

Untuk mendukung kebenaran data agar sesuai dengan kondisi nyata yang ada di lapangan maka dilakukan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi di SMP Negeri 1 Mrebet. Hasil pengumpulan data di SMP Negeri 1 Mrebet sebagai berikut:

1.   Kebijakan Berwawasan Lingkungan

Untuk mewujudkan cita-cita sekolah dalam membentuk karakter peduli lingkungan pada seluruh warga sekolah diperlukan garis kebijakan dari pemangku kepentingan untuk bisa menggerakkan warganya dalam mencapai cita-cita tersebut. Kebijakan tersebut dimulai dari mencanangkan visi sekolah yang mendukung cita-cita tersebut. Visi di SMP Negeri 1 Mrebet adalah Terwujudnya insan yang beriman, bermutu, berbudaya dan ramah lingkungan. Dari hasil evaluasi diri sekolah bahwa sekolah memiliki lahan yang luas, kondisi guru dan karyawan yang potensial, maka Kepala Sekolah selaku pimpinan di sekolah membuat kebijakan berkenaan dengan penataan lingkungan yang nyaman sebagai tempat belajar dan beraktifitas seluruh warga sekolah. Seperti yang disampaikan kepala SMPN 1 Mrebet beliau menyampaikan:

 “SMP Negeri 1 Mrebet memiliki potensi berupa lahan hijau yang cukup luas, jumlah ruang yang cukup memadai dan tenaga pendidik yang potensial”.

 

Untuk mendapatkan penghargaan adiwiyata, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah sekolah harus menerapkan kebijakan yang berwawasan lingkungan. Untuk itu sekolah merumuskan kebijakan yang berwawasan lingkungan yang dilakukan oleh Tim adiwiyata sebagaimana yang disampaikan oleh bu Wahyu selaku ketua tim adiwiyata sekolah. Beliau menyampaikan:

“Yang merumuskan kebijakan dan program kegiatan dalam Adiwiyata di sekolah dilakukan oleh tin adi wiyata, yang kebetulan saya adalah ketua timnya. Anggotanya terdiri dari Kepala Sekolah selaku penanggung jawab kegiatan, wakil kepala sekolah, bendahara dan guru sebagai koordinator-koordinator kegiatan. Berdasarkan dari program kegiatan yang disusun, kami menganggarkannya dalam RKAS. Tim adiwiyata ini juga dibantu dan disokong oleh komite sekolah”. (Juli 2023)

 

       Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan sekolah berkaitan adiwiyata merupakan hasil perumusan bersama tim adiwiyata, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator kegiatan dan komite sekolah.

Kebijakan khusus yang mendukung keterlaksanaan sekolah adiwiyata adalah kebijakan yang menyangkut pendanaan untuk pengelolaan program adiwiyata. Seperti yang disampaikan oleh ketua tim adiwiyata

“Di dalam RKAS setidaknya dialokasikan dana sebesar 20% untuk program adiwiyata. Dana itu digunakan untuk membiayai inovasi-inovasi dalam pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengadaan barang yang mendukung adiwiyata seperti pembelian alat - alat kebersihan yang tercukupi, mengadakan kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan dll” (Desember 2022).

Seperti disampaikan oleh kepala sekolah SMP Negeri 1 Mrebet:

“Segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan dianggarkan dari dana BOS dan Komite sekolah”.

 

          Berdasarkan dari studi dokumen RKAS sekolah, SMP Negeri 1 Mrebet telah menganggarkan dana sekolah sebesar 20 % dari total anggaran sekolah untuk menunjang kegiatan adiwiyata .

2.   Implementasi Pendidikan Karakter peduli lingkungan melalui program sekolah adiwiyata

Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di SMP Negeri 1 Mrebet dimulai dengan mengidentifikasi potensi sekolah dan dukungan dari warga sekolah. Program ini diinisiasi oleh Kepala Sekolah dan melibatkan seluruh elemen sekolah, dengan pembentukan Tim Peduli Lingkungan melalui Surat Keputusan. Kegiatan ini terintegrasi dalam KTSP, RKT, dan RKAS, termasuk pembagian tugas tambahan terkait Pendidikan Karakter.

Pelaksanaan pendidikan karakter mencakup intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Dalam pembelajaran, materi peduli lingkungan diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, PMR, dan olahraga, juga menjadi wadah untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Kurikulum berbasis lingkungan diimplementasikan dalam KTSP dan diperkuat dengan pembentukan Tim Adiwiyata sekolah.

SMP Negeri 1 Mrebet aktif dalam kegiatan Adiwiyata tingkat kabupaten, memenuhi kriteria empat komponen Adiwiyata. Keterlibatan warga sekolah dan institusi lain membuktikan komitmen sekolah terhadap lingkungan. Pelaksanaan pendidikan karakter terlihat dalam tindakan spontan, pemberian keteladanan, budaya sekolah, dan pembangunan kesepakatan. Kesepakatan tersebut mencakup bentuk penghargaan dan hukuman terkait tindakan siswa terhadap lingkungan.

Pengintegrasian peduli lingkungan dalam RPP dan silabus mencapai tingkat tinggi, menurut wakil kepala kurikulum dan guru mata pelajaran. Observasi pada pembelajaran menunjukkan penggunaan metode demonstrasi dan tema mendaur ulang barang bekas untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, juga mendukung program Adiwiyata dengan memanfaatkan barang bekas dalam kegiatan kerajinan.

SMP Negeri 1 Mrebet secara aktif mengimplementasikan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui program Adiwiyata, melibatkan seluruh warga sekolah dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler serta membangun kesepakatan untuk mendorong sikap peduli lingkungan di kalangan siswa.

3.   Faktor Pendukung dalam Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Sekolah Adiwiyata.

   Faktor pendukung dalam pengimplementasian pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program sekolah adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet diantaranya adalah sarana prasarana sekolah, factor Sumber daya manusia di sekolah dan lingkungan.

Peneliti melakukan wawancara juga dengan guru yang menjadi kepala urusan sarana prasarana SMP Negeri 1 Mrebet, beliau menyatakan:

“Pada awal semester, urusan sarpras dan operator dapodik melakukan pengecekan ketersediaan dan fungsi sarpras yang kemudian diinput dalam databse sekolah. Bagi yang masuk kategori ringan ditangan secara mandiri. Terkait dengan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran mengenai lingkungan hidup, kita ada toilet, biopori, sumur resapan, selokan penampung limbah dari kantin kemudian ada juga green house, tempat sampah yang terpilah, hutan sekolah, taman toga. Tentunya kami selalu mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan adiwiyata di sekolah dan semua warga sekolah senantiasa dapat memanfaatkan serta merawat sarana dan prasarana yang sudah tersedia di sekolah”.

Diperkuat dengan observasi yang peneliti lakukan di SMP Negeri 1 Mrebet, bahwa di sekolah sudah tersedia sarana prasarana yang mendukung dalam mengimplementasikan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program adiwiyata. Disetiap kelas dan ruangan terdapat tempat sampah tertutup berjumlah 3 buah untuk menampung sampah organic, an organic dan sampah material. Alat-alat pendukung kebersihan seperti sapu, gerobak sampah, alat pertanian untuk merawat tanaman juga tersedia dalam jumlah memadai.

Disamping factor pendukung dari sarana dan prasarana sekolah, dukungan lain juga diperoleh dari sumberdaya yang ada di sekolah maupun lingkungan sekolah. Seperti hasil wawancara yang peneliti dapatkan dari kepala sekolah:

“Pengintegrasian peduli lingkungan melalui budaya bersih berupa piket kelas, piket khusus, jumat bersih, jumat sehat, kantin sehat, mengurangi penggunaan bungkus plastik. Kegiatan ini dilakukan secara sinergi antara peserta didik (satgas adiwiyata), pendidik, tenaga kependidikan dan pengelola kantin”.

4.   Manfaat Program Adiwiyata dalam membentuk karakter peduli lingkungan

Dengan penerapan program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet, terlihat beberapa manfaat yang menciptakan perubahan positif dalam karakter peduli lingkungan di kalangan warga sekolah. Hasil wawancara dengan ketua program Adiwiyata menyampaikan bahwa program ini telah membentuk karakter tanggung jawab pada siswa, terlihat dari kedisiplinan mereka dalam tugas piket dan kebersihan kelas. Selain itu, terjadi peningkatan kerjasama antarregu piket dalam membersihkan ruang dan lingkungan sekolah. Manfaat lain adalah munculnya inovasi siswa, seperti pengolahan barang bekas menjadi barang berguna dan pemanfaatan sampah organik untuk pembuatan pupuk kompos.

Kepala sekolah menambahkan bahwa program Adiwiyata memungkinkan terpadunya kegiatan 7K (Kesehatan, Kebersihan, Keindahan, Kekompakan, Kerindangan, Keramahan, dan Keselamatan), membawa manfaat besar bagi sekolah dengan menciptakan sinergi antara seluruh warga sekolah. Selain itu, pola hidup bersih yang diadopsi juga berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan siswa, terlihat dari rendahnya tingkat ketidakhadiran siswa karena sakit.

Melalui wawancara dengan siswa dan wali murid, terlihat bahwa program Adiwiyata menciptakan perubahan positif dalam sikap dan perilaku siswa. Mereka menjadi lebih disiplin dalam menjaga kebersihan dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, bahkan membawa pengaruh positif ke lingkungan rumah.

Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet memberikan manfaat yang signifikan, mencakup aspek edukatif, sosial, ekonomis, dan estetika. Edukatif, terlihat dari penanaman sikap peduli lingkungan dan peningkatan pengetahuan siswa. Sosial, tercermin dalam kerjasama harmonis antarwarga sekolah dan kerjasama dengan instansi eksternal. Ekonomis, terlihat dari pemanfaatan barang bekas menjadi produk berguna. Estetika, terlihat dari keindahan dan kebersihan lingkungan sekolah yang menciptakan suasana nyaman untuk pembelajaran. Implementasi Adiwiyata memiliki dampak positif yang luas terhadap karakter peduli lingkungan di kalangan siswa SMP Negeri 1 Mrebet, melibatkan berbagai aspek kehidupan di sekolah dan lingkungan sekitarnya.

5.   Kendala dan Solusi dalam proses Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan

Dalam melaksanakan program adiwiyata tidak hanya memiliki factor pendukung dan manfaat terhadap lingkungan sekitar, tetapi ada juga hambatan yang menjadi kendala pada pelaksanaan program adiwiyata tersebut dalam mengimplementasikannya pada pembentukan karakter peduli lingkungan dikalangan peserta didik SMP Negeri 1 Mrebet. Seperti yang disampaikan oleh Kepala sekolah pada wawancara yang peneliti lakukan, beliau mengatakan:

”Bahwa belum semua warga sekolah memahami pentingnya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih. Di samping itu juga sekolah belum memiliki kemampuan pengelolaan sampah dan pengelolaan sampah yang dilakukan dengan pemilahan sampah belum berjalan maksimal “

Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan salah satu guru yang mengajar mata pelajaran matematika, beliau menyampaikan:

“Faktor penghambatnya adalah masih ada beberapa alat, sarana dan prasarana yang belum memadai serta masih ada beberapa peserta didik atau warga sekolah yang masih acuh dan tak acuh, atau kurang peduli pada lingkungan.”

Diperkuat lagi dari hasil wawancara dengan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai urusan saran prasarana, beliau mengatakan:

“Salah satu faktor penghambatnya adalah semangat/motivasi yang kadang up and down”

Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara diatas, bahwa yang menjadi kendala dalam kesuksesan mengimplementasikan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program sekolah adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet adalah dalam memotivasi siswa agar konsisten dalam berperilaku peduli terhadap lingkungannya.

 

Pembahasan

Setelah melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Mrebet dengan menggunakan tehnik observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi pada obyek yang diteliti, pada bagian penelitian ini akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh.

Pembahasan hasil penelitian tentang implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet disajikan sebagai berikut:

1.   Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Sekolah Adiwiyata.

Pendidikan karakter adalah bentuk pendidikan yang mencakup pembentukan akhlak dan moral, lebih dari itu melibatkan komponen pengetahuan (kognitif), perasaan (emosi), dan tindakan (aksi). Ketiganya merupakan unsur penting yang diperlukan agar karakter pendidikan dapat berhasil dan memberikan dampak yang signifikan. Pelaksanaan Program adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet meliputi tiga komponen seperti yang ditunjukkan dalam tabel 4.3.

 

Tabel 1. Pelaksanaan Komponen Karakter di SMP Negeri 1 Mrebet

Komponen Kognitif

Komponen emosi (perasaan/perilaku)

Komponen tindakan (aksi)

Peserta didik mengetahui serta memahami bahwa menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal yang penting

Peserta didik mempunyai keinginan dalam menjaga lingkungan.

1.     Peserta didik membuang dan memilah sampah pada tempatnya.

2.     Peserta didik mengikuti kegiatan Jum’at Bersih.

3.     Peserta didik membersihkan ruang kelas dan lingkungannya sebelum pembelajaran dimulai.

4.     Peserta didik mengikuti kegiatan peduli lingkungan.

5.     Peserta didik melakukan kegiatan composing dan penanaman pohon hijau dan tanaman toga di sekolah.

 

Pendidikan karakter peduli lingkungan sangat penting diterapkan di sekolah, karena sekolah merupakan tempat belajar yang tepat untuk dalam menjaga lingkungan. Pembelajaran lingkungan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran yang diajarkan di sekolah. Program adiwiyata adalah salah satu program peduli lingkungan yang dapat diterakan di sekolah. Program adiwiyata selain dicanangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup juga dicanangkan oleh Mentri Pendidikan Nasional. Program tersebut dimaksudkan untuk dapat mendorong sekolah-sekolah agar turut dalam melaksanakan upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan.

SMP Negeri 1 Mrebet menerapkan indikator karakter peduli lingkungan dalam dua aspek, yaitu indikator sekolah dan indikator kelas. Di sisi indikator sekolah, SMP Negeri 1 Mrebet memiliki kebijakan dan kegiatan untuk mempromosikan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Upaya ini melibatkan warga sekolah dalam menjaga kebersihan ruangan, lingkungan kelas, dan area sekolah. Tempat cuci tangan, penanganan sampah, dan kegiatan hemat energi juga menjadi fokus. Sementara itu, pada indikator kelas, implementasi karakter peduli lingkungan dilakukan melalui kegiatan piket harian, pemeliharaan lingkungan kelas, dan penyediaan tempat pembuangan sampah yang terorganisir. Pembiasaan hemat energi, seperti matikan lampu dan perangkat listrik yang tidak digunakan, diterapkan dengan penempelan stiker sebagai pengingat. Pendidikan karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Mrebet mencakup dimensi kognitif, afektif, dan keterlibatan siswa. Integrasi pengetahuan tentang lingkungan dalam kurikulum dan pembiasaan sikap peduli terhadap kebersihan lingkungan menjadi bagian dari upaya sekolah. Siswa terlibat aktif dalam pemecahan masalah lingkungan, khususnya dalam kegiatan komposting. Pendekatan intra kurikuler terlihat dalam integrasi pendidikan lingkungan ke dalam berbagai mata pelajaran. Ekstrakurikuler seperti Pramuka dan Karya Ilmiah Remaja, serta pembiasaan dan keteladanan, menjadi pilar-pilar pembentukan karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Mrebet.

2.   Faktor Pendukung dan Manfaat Program Adiwiyata Nasional dalam Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan.

Pelaksanaan pendidikan karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Mrebet melalui Program Adiwiyata diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap keindahan dan kelestarian lingkungan. Untuk memastikan keberhasilan implementasi program ini, diperlukan faktor pendukung, sebagaimana dijelaskan oleh Webster Dictionary bahwa implementasi harus menyediakan sarana (alat) untuk melaksanakan suatu tindakan dan memberikan hasil yang praktis. Dukungan sarana prasarana yang memadai menjadi kunci untuk optimalnya pelaksanaan kegiatan kebersihan dan pemeliharaan lingkungan.

Pengimplementasian pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program Adiwiyata bertujuan menciptakan suasana positif di sekolah, bukan hanya sebagai tempat pembelajaran dalam kelas, tetapi juga sebagai tempat yang menyadarkan warga sekolah akan pentingnya menjaga lingkungan. Tujuan tersebut memiliki manfaat positif, termasuk tumbuhnya kesadaran siswa akan lingkungan melalui kegiatan seperti piket kelas, jumat bersih, dan penanaman pohon. Selain itu, adanya kegiatan intra kurikuler yang mengintegrasikan pendidikan karakter peduli lingkungan membuat siswa memiliki tanggung jawab sosial terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Dalam konteks ini, program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet juga menciptakan kesempatan bagi siswa untuk tumbuh sikap kreatif dan inovatif. Mengatasi masalah sampah dengan mengolahnya menjadi barang bermanfaat, seperti kompos dan hiasan dari sampah an organik, mencerminkan sikap kreatif dan inovatif. Program ini juga memberikan manfaat bagi warga sekitar sekolah melalui kegiatan peduli lingkungan seperti bhakti sosial, kebersihan lingkungan, dan penanaman pohon. Melalui implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan, program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet memberikan dampak positif bagi peserta didik, memperkuat peran guru sebagai teladan, dan membangun interaksi positif antara siswa, guru, dan masyarakat sekitar.

3.   Kendala dan Solusi dalam Proses Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan

Dalam implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet, tidak hanya terdapat faktor pendukung dan manfaat positif terhadap lingkungan, namun juga menemui kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya konsistensi motivasi dan komitmen peduli lingkungan di kalangan warga sekolah. Motivasi mereka seringkali fluktuatif, terkadang menunjukkan sikap positif terhadap lingkungan, tetapi pada waktu lain, menunjukkan sikap yang tak acuh. Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan semangat, ketelatenan, dan komitmen bersama. Upaya dilakukan dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya peduli lingkungan melalui berbagai kegiatan, seperti upacara bendera, perwalian, dan pembelajaran di semua mata pelajaran. Selain itu, pengingat lewat slogan dan banner yang terpasang di sekolah, penyediaan sarana prasarana yang berkaitan dengan lingkungan, menjalin kerjasama dengan pihak terkait seperti Puskesmas dan Dinas Lingkungan Hidup, serta membentuk Satgas Adiwiyata yang melibatkan guru, tenaga pendidikan, dan peserta didik. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan komitmen warga sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan melalui Program Adiwiyata di SMP Negeri 1 Mrebet dilakukan melalui pendekatan intra kurikuler, ekstra kurikuler, dan kegiatan pembiasaan. Pembelajaran diintegrasikan dengan materi lingkungan hidup pada semua mata pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti Pramuka, KIR, Kerajinan, dan jurnalistik, bertujuan meningkatkan kecakapan hidup dan kemandirian serta menerapkan program ramah lingkungan. Kegiatan pembiasaan, baik rutin, spontan, maupun keteladanan, mencakup aspek-upacara, ibadah, kebersihan diri, dan perilaku positif. Manfaat Program Adiwiyata dalam membentuk karakter peduli lingkungan di SMP Negeri 1 Mrebet mencakup peran edukatif, sosial, ekonomis, dan estetika. Peran edukatif melibatkan penanaman sikap peduli lingkungan, pengetahuan, dan pembiasaan. Peran sosial menciptakan kerjasama harmonis antarwarga sekolah dan instansi pendukung. Peran ekonomis terwujud dalam pemanfaatan barang bekas menjadi barang bermanfaat. Peran estetika menekankan keindahan, kebersihan, dan kenyamanan lingkungan sekolah. Saran untuk sekolah adalah mempertahankan predikat Adiwiyata dan membina sekolah di sekitarnya. Bagi guru dan tenaga kependidikan, mereka disarankan menjadi teladan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter peduli lingkungan. Sedangkan bagi peserta didik, dianjurkan untuk komitmen dalam menjaga lingkungan dan memupuk kerjasama dengan teman-teman.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Afandi, R. (2013). Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Pedagogia : Jurnal Pendidikan, 2(1), 98–108. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v2i1.50

Haryadi, C. (2019). Evaluasi keberhasilan pelaksanaan program adiwiyata. Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 7(2), 174–182.

Hasyim, C. (2012). Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berwawasan Lingkungan. Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Badan Lingkungan Hidup.

Hatika, R. G., Afri, L. E., Aida, W., & Siregar, P. S. (2019). Implementasi Program Adiwiyata Sebagai Stimulus Sekolah Berbasis Lingkungan SMA Negeri 2 Rambah Hilir. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 80–87.

Iswari, R. D., & Utomo, S. W. (2017). Evaluasi Penerapan Program Adiwiyata Untuk Membentuk Perilaku Peduli Lingkungan di Kalangan Siswa (Kasus: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan dan MA Negeri 1 Serpong). Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 35. https://doi.org/10.14710/jil.15.1.35-41

Marwah, S. S., Syafe’i, M., & Sumarna, E. (2018). Relevansi konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dengan pendidikan Islam. TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education, 5(1), 14–26.

Milanti, A. A. (2015). Peranan Program Adiwiyata Dalam Membina Karakter Peduli Lingkungan Siswa Di Smp Negeri 6 Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Mudyahardjo, R. (2012). Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Prema.

Mundiatun, D. (2015). Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gava Media.

Muslich, M. (2011). Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, cet. 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmat Hidayat, & Abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori dan Aplikasinya” (Candra Wijaya, Ed.). Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).

Sarwosih, A. (2020). Implementasi Program Adiwiyata dalam Upaya Pembentukan Ecoliteracy dan Karakter Sikap Peduli Lingkungan di SD Negeri Banyuagung 1 Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Siswanto, S., Nurmal, I., & Budin, S. (2021). Penanaman Karakter Religius Melalui Metode Pembiasaan. AR-RIAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar, 5(1), 1.

Smith, W. (2019). The role of environment clubs in promoting ecocentrism in secondary schools: Student identity and relationship to the earth. The Journal of Environmental Education, 50(1), 52–71.

Tanyid, M. (2014). Etika dalam pendidikan: Kajian etis tentang krisis moral berdampak pada pendidikan. Jurnal Jaffray, 12(2), 235–250.

Uyun, S., Octavia, S. A., Hilaliah, L., & Muharom, A. (2020). Manajemen Sekolah: Madrasah Adiwiyata. Deepublish.

Vilian, M. T. (2021). Budaya Sekolah Dalam Mewujudkan Sekolah Sehat Nasional Di Sd Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 2(1), 152–161.

Widiyaningrum, P., Lisdiana, L., & Purwantoyo, E. (2016). Evaluasi partisipasi siswa dalam pengelolaan sampah untuk mendukung program sekolah Adiwiyata. Indonesian Journal of Conservation, 4(1).

Yahya, M. S. (2019). Integrasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Sdit Imam Syafiâ€Tm I Petanahan Kebumen. Insania: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 24(2), 232–246.

 

 

Copyright holder:

Tjandra Irawati, Maria Ulpah, Mukti Amini (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: