Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 3, Maret 2024
PENGARUH
PERSEPSI KEMUDAHAN, KEPERCAYAAN, RESIKO, LINGKUNGAN, DAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS APLIKASI BALIPAY
DENGAN KEPUASAN SEBAGAI PEMODERASI
Ni Luh
Gede Murniasih1, I Made Pradana Adiputra2, I Gusti Ayu
Purnamawati3
Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1, [email protected]2,
Abstrak
Pesatnya kemajuan teknologi dan informasi
telah mempercepat inovasi di bidang pendidikan, khususnya di bidang keuangan.
Popularitas pembayaran digital berbasis uang elektronik semakin meningkat
seiring berkembangnya aplikasi Balipay di Bali. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan, kepercayaan, risiko, lingkungan
dan sistem informasi akuntansi terhadap kepuasan pengguna aplikasi Balipay.
Penelitian ini dilakukan pada SMA/SMK di Kabupaten Tabanan dengan populasi
seluruh siswa yang berjumlah 1.234 siswa dengan sampel sebanyak 123 siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dan wawancara. Analisis data
dilakukan dengan SEM-PLS. Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi kemudahan,
persepsi kepercayaan, persepsi risiko, persepsi lingkungan dan sistem informasi
akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna
aplikasi Balipay.
Kata kunci: efektivitas
aplikasi, kepuasan, persepsi kemudahan, kepercayaan, risiko, lingkungan dan
sistem informasi akuntansi
Abstract
The rapid progress of technology and
information has accelerated innovation in the field of education, especially in
the field of finance. The popularity of electronic money-based digital payments
is increasing along with the development of the Balipay application in Bali.
This research aims to determine the influence of perceptions of convenience,
trust, risk, environment and accounting information systems on user
satisfaction of the Balipay application. This research was conducted at SMA/SMK
in Tabanan Regency with a total student population of 1,234 students with a
sample of 123 students. Data collection was carried out using questionnaires
and interviews. Data analysis was carried out using SEM-PLS. The research
results found that perceived convenience, perceived trust, perceived risk,
perceived environment and accounting information systems had a positive and
significant effect on user satisfaction of the Balipay application.
Key
words: application effectiveness, satisfaction,
perceived ease, trust, risk, environment and accounting information systems
Pendahuluan
Globalisasi
dengan penggunaan kemajuan teknologi komputer akuntansi, informasi dapat
diambil lebih cepat. Tujuan utama informasi adalah untuk menawarkan arahan dan
membantu memilih tindakan yang optimal untuk mengalokasikan sumber daya ke
aktivitas komersial dan ekonomi. Dampak pesatnya pergerakan industri membuat
para pelaku bisnis harus siap menerima revolusi industry yang dimana dengan
teknologi yang mengubah cara hidup individu (Adiputra et al., 2019).
Pesatnya
kemajuan teknologi dan informasi telah mempercepat inovasi di bidang
pendidikan, khususnya di bidang keuangan. Perkembangan teknologi berpengaruh
terhadap perkembangan pasar modal di dunia. Sistem yang berkembang ini menjadi
inovasi di bidang teknologi informasi. Sistem ini dikembangkan dari teknologi e-commerce
atau sistem bisnis berbasis teknologi internet. Perkembangan teknologi ini
mendukung aktivitas bisnis menjadi lebih efektif dan efisien (Wulandari et al., 2017). Digital payment
menjadi sebuah teknologi yang memberikan pandangan mengenai pembayaran non
tunai yang lebih praktis, efisien serta aman dalam bertransaksi melalui media
digital (L. G. K. Dewi et al., 2021).
Dompet
digital bernama Balipay saat ini
menjadi salah satu metode pembayaran nontunai yang sering digunakan. Dompet
elektronik adalah layanan yang menyimpan informasi alat pembayaran, termasuk
yang menggunakan kartu dan/atau uang elektronik untuk menghimpun dana dan
melakukan pembayaran, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran (Bank Indonesia, 2022). Karena dompet
digital ini berbasis server, maka semua transaksi harus diselesaikan menggunakan
komputer atau smartphone yang online dan terhubung dengan server penerbit.
Berbeda dengan uang elektronik yang terdapat pada kartu atau bentuk media
lainnya seperti chip. Nilai uang elektronik diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 berbunyi:
“Nilai
uang elektronik adalah nilai yang disimpan secara elektronik dalam suatu media
server atau chip yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran
dan/atau transfer dana” (Bank Indonesia, 2022).
Persepsi
risiko yang dimiliki pelanggan saat menggunakan layanan atau barang Balipay dikenal sebagai risiko yang
dirasakan. Penggunaan dompet digital sebagai metode pembayaran nontunai terkait
erat dengan sejumlah tantangan, baik dari segi kegunaan maupun bahayanya.
Jumlah kepercayaan menurun saat risiko individu meningkat. Di sisi lain,
kepercayaan lebih kuat ketika tingkat risiko seseorang lebih rendah. Hingga 33%
responden studi Pembayaran Online Vesta menyatakan keprihatinan tentang ancaman
keamanan dunia maya pengguna (Basoeky et al., 2021). Di Purbalingga,
hingga 55% responden Generasi Z mengatakan bahwa penggunaan dompet digital
mengandung risiko.
Menurut
Verhallen
(1986), kemudahan
bertransaksi yang dirasakan adalah keyakinan bahwa memanfaatkan teknologi tidak
akan membutuhkan tenaga kerja tambahan dari pengguna atau, dengan kata lain,
tidak akan membuat pekerjaannya menjadi lebih buruk. Setiap teknologi
dikembangkan untuk membuat kehidupan sehari-hari masyarakat menjadi lebih
sederhana, dan semakin banyak orang yang tertarik untuk memanfaatkan suatu
teknologi, semakin mudah untuk digunakan.
Istilah
efektif yang menunjukkan pengaruh, dampak, atau kemampuan menghasilkan hasil,
merupakan akar kata kepercayaan dalam bahasa Indonesia (KBBI, 2023). Dalam konteks
penelitian ini, kepercayaan mengacu pada hasil penggunaan teknologi yang
konsisten dengan tujuan pengguna. Pengguna barang Balipay tidak banyak diuntungkan dengan memanfaatkan aplikasi dari
produk Balipay karena masih banyak
transaksi manual atau tunai langsung. Untuk menyelesaikan transaksi menggunakan
aplikasi produk Balipay, pelanggan juga
harus menyerahkan uang tunai selain mengisi saldo. Mengingat masih sedikit
masyarakat di lingkungan sekitar yang melakukan transaksi digital atau
menggunakan barang Balipay.
Dengan
banyaknya kasus penipuan, konsumen e-commerce juga harus berurusan dengan
masalah keamanan. Karena banyak sekali kejadian penipuan dalam transaksi
online, baik konsumen maupun penjual tentu saja khawatir akan hal tersebut.
Alhasil, keduanya lebih berhati-hati saat bertransaksi online. Kejahatan
terkait internet tersebar luas, meningkat, dan mengambil berbagai bentuk.
Keamanan adalah kapasitas pengecer online untuk mengelola dan menjaga keamanan
transaksi data pelanggan, menurut Joo Park (2006), jaminan keamanan
meningkatkan kepercayaan dengan menghilangkan kekhawatiran pelanggan tentang
eksploitasi informasi pribadi dan transfer data. Ketika jaminan keamanan yang
diperoleh dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, maka konsumen
akan bersedia membuka informasi pribadinya kepada penjual dan akan membeli
dengan rasa aman.
Kepercayaan
konsumen yakni semua informasi yang dimiliki pelanggan dan semua penilaian yang
telah mereka buat mengenai produk, kualitas, dan keunggulan. Akibatnya,
kepercayaan konsumen unik dari pelanggan lain (Adiputra et al., 2019). Kemampuan
pengecer online untuk memenuhi harapan pelanggan, kebajikan yang ditunjukkan
kepada pelanggan untuk mendapatkan kepercayaan mereka, dan adanya integritas
antara wali amanat (orang yang dapat dipercaya) berpegang pada seperangkat
prinsip yang dirasakan memiliki kesesuaian dengan pemberi amanah. orang yang
percaya) merupakan faktor penting dalam meningkatkan minat beli konsumen (Arfianti, 2014). Sejumlah situs
ritel telah bersiap menghadapi serangan siber untuk meningkatkan kepercayaan
pelanggan. Misalnya, dengan menyiapkan program antivirus browser seperti PayPal
Verified atau TRUSTe Certified Privacy. Sehubungan dengan maraknya fintech dan
potensi peningkatan nilai transaksi, Bank Indonesia memperhatikan tingkat
keamanan dalam bertransaksi secara online.
Bagi
pelajar yang menggunakan aplikasi Balipay,
dimana pengguna dan pengembang tidak hadir secara fisik karena penggunaan
dilakukan dari jarak jauh, kepercayaan sangatlah penting. Pihak developer
sendiri harus dapat meningkatkan keamanan sistem yang dimiliki serta
mengedukasi calon pengguna sehingga dapat meminimalisir error yang merugikan
pengguna karena penggunaan aplikasi Balipay
dilakukan secara mandiri oleh pengguna. Terdapat berbagai macam resiko yang
berpotensi merugikan pengguna maupun developer itu sendiri. Dengan
kebijakan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak, dimungkinkan
untuk mengurangi setiap risiko dan mencegah kerugian besar bagi salah satu
pihak.
Kebaruan
penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya adalah memasukkan variable
moderasi berupa kepuasan pelanggan. Seperti pada penelitian Suhir (2014) tidak terdapat
variable moderasi disana. Variable moderasi juga tidak ditemukan pada
penelitian Adityo (2011). Selain tidak
ditemukannya variabe moderasi, obyek penelitian aplikasi Balipay juga belum pernah digunakan, seperti pada penelitian Naomi (2016) yang menggunakan
vobyek penelitian belanja online. Namun tidak menyebutkan secara spesifik
aplikasi online yang digunakan.
Berdasarkan
uraian dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi permasalahan yaitu:
(1) Terdapat beberapa permasalahan penggunaan aplikasi Balipay diantaranya
adalah pembayaran SPP melalui aplikasi online masih dirasa asing oleh
warga sekolah. Orangtua siswa belum begitu familiar dengan aplikasi Balipay,
sehingga ke depan wali siswa masih mengandalkan pembayaran konvensional
terkait uang SPP setiap semesternya. Hal ini membuktikan bahwa belum siapnya
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh siswa dan pihak sekolah untuk
mensukseskan pembayaran SPP melalui aplikasi Balipay; (2) Permasalahan
lainnya terdapat pada kepercayaan pengguna mengenai aplikasi Balipay yaitu
terdapat beberapa sistem down, dan
tampilan userface yang belum dapat difahami oleh wali siswa.
Hal ini membuktikan bahwa ke depannya masih harus ada pembaharuan aplikasi Balipay agar sistem yang dimilikinya menjadi lebih baik dan dapat digunakan
dengan mudah; (3) Risiko lainnya yang tidak kalah penting adalah kebocoran
data, kesalahan pengguna menginput nominal uang, dan sistem keamanan aplikasi Balipay yang belum dapat dipercaya oleh pengguna. Meskipun banyak menyuguhkan
kemudahan, namun risiko tersebut masih menghantui calon pengguna aplikasi Balipay. Hal ini membuktikan bahwa peru adanya sosialisasi secara kontinyu di
setiap sekolah agar pihak sekolah dan wali siswa dapat lebih mengenal aplikasi Balipay dan mensuskseskan program pemerintah.
Kepercayaan adalah komponen penting dari hubungan manusia dan sebagai dasar fundamental dari masyarakat yang sehat. Terlepas dari pentingnya, para ahli dari berbagai disiplin ilmu menyebutkan
bahwa jika kepercayaan tidak tercipta akan menyebabkan kegagalan dalam
bekerjasama
(Aube et al., 2007). Para ahli
menyebutkan setuju bahwa kepercayaan adalah keadaan pikiran yang memungkinkan
pemiliknya untuk bersedia membuat dirinya percaya terhadap orang lain, yaitu
bergantung pada orang lain meskipun ada risiko positif bahwa orang lain akan
bertindak dengan cara yang dapat merugikan dirinya (Aube et al., 2007)
Penelitian
ini menggunakan teori kepercayaan kognitif dengan pertimbangan bahwa membahas mengenai kepuasan pengguna atas
system yang dimana seseorang dapat merasakan kepuasan ketika sistem dipercaya
dapat memberikan manfaat yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan maupun
mempermudah aktivitas.
Teori
pertukaran sosial (Social exchange theory)
mengimplikasikan bahwa karyawan diperlakukan
dengan baik oleh perusahaan sehingga karyawan memiliki komitmen untuk
memberikan balasan dengan perilaku positif.
Aturan pertukaran biasanya melibatkan aturan timbal balik atau pembayaran
kembali sedemikian rupa sehingga tindakan satu pihak menyebabkan respons atau
tindakan oleh pihak lain.
Penelitian
ini menggunakan teori pertukaran social dengan pertimbangan bahwa adanya timbal
balik dari penggunaan suatu aplikasi. Timbal balik ini terkait bagaimana
aplikasi dapat diterapkan
secara efektif dengan memberikan kemudahan pengguna dalam mengaplikasikan suatu
aplikasi atau system yang ada. Timbal balik ini bukan hanya sekedar dari sisi
kemudahan melainkan juga terkait risiko dan lingkungan pengguna yang akan
menggunakan aplikasi atau sistem tersebut. Teori pertukaran social ini
memberikan gambaran hubungan antar variabel pada penelitian ini yakni persepsi
kemudahan, persepsi risiko, persepsi lingkungan dalam hubungannya dengan
kepuasan pengguna serta dampaknya pada efektivitas penggunaan aplikasi.
Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Pengguna
Menurut Ali (2017), kemudahan penggunaan yang dirasakan mengacu pada seberapa besar sistem
akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah sehingga sering digunakan.
Penggunaan sistem yang sering menunjukkan bahwa sistem ini lebih terkenal dan
mudah digunakan. Sejauh mana seseorang berpikir menggunakan teknologi tertentu
akan sederhana disebut sebagai persepsi kemudahan penggunaan. Cara lain untuk mendefinisikan
kenyamanan adalah sejauh mana seseorang berpikir bahwa pemasaran atau penjualan
itu sederhana dan tidak memerlukan banyak usaha dari pihak mereka.
Penelitian Permata (2016) menyatakan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh secara signifikan
terhadap niat untuk menggunakan kembali teknologi online travel. Penelitian
oleh Wulandari, et, al., (2017) juga menemukan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pengguna Ovo. Penelitian oleh Juan (2023) juga menemukan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen menggunakan Qris. Berdasarkan kajian teoritis dan
empiris tersebut, diajukan hipotesis penelitian:
H1: Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
aplikasi Balipay.
Persepsi Kepercayaan dan Kepuasan Pengguna
Kepercayaan
merupakan timbal balik keyakinan niat dan perilaku orang lain (Tarigan, 2009). Hubungan timbal
balik tersebut digambarkan bahwa ketika
seseorang melihat orang lain berperilaku dengan cara yang menyiratkan adanya
suatu kepercayaan maka seseorang akan lebih memanivestasikan untuk membalas
dengan percaya pada mereka lebih. Sedangkan ketidakpercayaan akan muncul ketika
pihak lain menunjukan tindakan yang melanggar kepercayaan. Jika konsumen sudah
merasa puas dengan penggunaan suatu produk, maka akan timbul kepercayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Widjaja dan Agustina (2020) menemukan bahwa persepsi kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan. Penelitian oleh Purba, et.al., (2020) juga menemukan bahwa persepsi kepercayaan berpengaruh positif terhadap
kepuasan menggunakan aplikasi Ovo. Berdasarkan
kajian teoritis dan empiris tersebut, diajukan hipotesis penelitian:
H2: Persepsi kepercayaan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
aplikasi Balipay
Persepsi Risiko dan Kepuasan Pengguna
Banyak bahaya yang terkait dengan membeli barang atau jasa tercakup
dalam gagasan persepsi risiko. Oleh karena itu, rasa risiko pelanggan meningkat
ketika harga produk, partisipasi konsumen, dan risiko semuanya lebih besar.
penilaian individu seseorang tentang bahaya yang mereka hadapi dan signifikansi
dampaknya memengaruhi cara mereka membuat keputusan secara individu.
Pengembangan
aplikasi e-bisnis akan terus berinovasi untuk menciptakan aplikasi yang ramah
pengguna. Pengembangan aplikasi juga aman untuk meminimalkan risiko penggunanya
(Purnamawati et al., 2021). Skenario risiko ditafsirkan
atau dinilai dalam hal bahaya yang dirasakan menggunakan pengalaman atau
keyakinan. Risiko dievaluasi secara subyektif dalam metode paradigma
psikometrik dan dalam pikiran, dipengaruhi oleh variabel psikologis, sosial,
kelembagaan, dan budaya.
Penelitian oleh Rosita (2019) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif persepsi risiko
terhadap kepuasan konsumen pada situs Tokopedia. Hasil penelitian oleh
Bimantara (2020) juga menemukan
bahwa persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
menggunakan jasa ekspedisi J&T Express. Berdasarkan kajian teoritis dan
empiris tersebut, diajukan hipotesis penelitian:
H3: Persepsi risiko berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna aplikasi Balipay.
Persepsi Lingkungan dan Kepuasan Pengguna
Arianto
(2015) mengklaim bahwa
lingkungan sosial mencakup semua individu atau manusia lain yang berdampak pada
kita. mempengaruhi orang lain secara langsung, seperti melalui kontak sehari-hari dengan keluarga,
teman, teman sekelas, atau rekan kerja. Sedangkan dampak tidak langsung juga
dapat berasal dari sumber lain, seperti membaca buku, majalah, surat kabar,
mendengarkan radio dan menonton televisi. Masing-masing dari kita, khususnya
dalam hal kepribadian kita, adalah produk dari interaksi genetik dengan
lingkungan sosial kita. Sebagai hasil dari interaksi genetik ini, setiap
individu menjadi unik dan memiliki kepribadian berbeda yang membedakan mereka
satu sama lain. Ketika individu dengan beberapa gen yang sama atau lingkungan
sosialnya berinteraksi, itu menghasilkan variasi atau perbedaan kepribadian
yang signifikan.
Hasil penelitian oleh Wardati, et.al., (2024) menemukan bahwa
persepsi lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna.
Hasil penelitian oleh Rachmawati dan Meita (2021) juga menemukan
bahwa persepsi lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Berdasarkan
kajian teoritis dan empiris tersebut, diajukan hipotesis penelitian:
H4: Persepsi lingkungan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna
aplikasi Balipay.
Sistem Informasi Akuntansi dan Kepuasan Pengguna
Adanya penggunaan sistem informasi
akuntansi menjadikan pengelolaan data menjadi terpusat dan mampu mengurangi
pengeluaran biaya operasional (Viete & Erdsiek, 2020). Pengelolaan data
secara terpusat memudahkan karyawan dalam mengakses informasi yang akurat. Selain
itu, pengeluaran biaya operasional dapat dikurangi seperti gaji untuk pengawas
dalam mengawasi karyawan lainnya saat bekerja karena sistem informasi akuntansi
sudah mampu berjalan secara efektif (Kanwal et al., 2020). Akan tetapi, penggunaan
sistem informasi akuntansi harus diikuti dengan kemampuan teknis pengguna
sistem. Jika kemampuan teknis pengguna yang dimiliki karyawan tinggi maka akan
memudahkan dalam penggunaan suatu sistem sehingga sistem tersebut dapat
berjalan secara efektif dan mampu meningkatkan kinerja organisasi maupun
karyawan itu sendiri (Dewi & Dharmadiaksa, 2019).
Hasil
penelitian oleh Anastasya (2021) menemukan bahwa
kualitas system informasi memberikan pengaruh positif sekaligus bersifat
signifikan terhadap Tingkat kepuasan penggunaan system informasi akuntansi. Berdasarkan
kajian teoritis dan empiris tersebut, diajukan hipotesis penelitian:
H5: Sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kepuasan
pengguna aplikasi Balipay
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan strategi studi empiris dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif
merupakan pendekatan penelitian yang metode penelitiannya berlandaskan pada
filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu (Sugiyono, 2018).
Penelitian
ini dilakukan pada SMA/SMK di
Kabupaten Tabanan dengan populasi seluruh siswa yang berjumlah 1.234 siswa
dengan sampel sebanyak 123 siswa. Secara
garis besar data kuantitatif adalah data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan
oleh peneliti dari sumber pertama, yaitu hasil angket penelitian.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah melalui kuesioner dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah
model persamaan struktural (Structural Equation Modeling – SEM) berbasis
variance atau component-based SEM, yang dikenal dengan Partial
Least Square (PLS).
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan uji validitas, nilai cross loading
pada masing-masing item memiliki nilai > 0.70, dan juga pada masing-masing
item memiliki nilai paling besar saat dihubungkan dengan variabel latennya
dibandingkan dengan ketika dihubungkandengan variabel laten lain. Hal ini
menunjukan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini telah tepat menjelaskan
variabel latennya dan membuktikan bahwa discriminant validity seluruh item valid.
Berdasarkan uji reliabilitas, dapat diketahui bahwa nilai composite
reliability semua variabel penelitian > 0,7 dan Cronbach Alpha >
0,7. Hasil ini menunjukkan bahwa masing- masing variabel telah memenuhi
composite realibility dan cronbach alpha sehingga dapat disimpulkan bahwa
keseluruhan variabel memiliki tingkat realibilitas yang tinggi. Sehingga dapat
dilakukan analisis selanjutnya dengan memeriksa goodness of fit model
dengan mengevaluasi inner model.
Evaluasi model structural PLS diawali dengan melihat R-square
setiap variable laten dependen.
Tabel 1. Hasil
Uji R Square
Variabel |
R-Square |
R-Square
Adjusted |
Efektivitas Penggunaan Aplikasi |
0.313 |
0.307 |
Kepuasan Pengguna |
0.364 |
0.337 |
Sumber: Hasil Output
SmartPLS (2023)
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan nilai R-Square dari variabel
Efektivitas Penggunaan Aplikasi sebesar 0,313, nilai tersebut artinya bahwa
variabel Efektivitas Penggunaan Aplikasi dapat dijelaskan dengan variabel bebas
sebesar 31,3% dan sisanya 68,7% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
terdapat dalam penelitian ini. Sedangkan nilai R-Square dari variabel Kepuasan
Pengguna sebesar 0,364, nilai tersebut artinya bahwa variabel Kepuasan Pengguna
dapat dijelaskan dengan variabel bebas sebesar 36,4% dan sisanya 63,6% dapat
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Predictive relevance merupakan suatu uji yang dilakukan dalam menunjukkan seberapa baik
nilai observasi yang dihasilkan dengan menggunakan prosedur blindfolding dengan
melihat pada
nilai Q square. Jika nilai Q square > 0 maka dapat dikatakan memiliki nilai
observasi yang baik, sedangkan jika nilai Q square < 0 maka dapat dinyatakan
nilai observasi tidak baik. Q-Square predictive relevance untuk model
struktural, megukur seberapa baik nilai onservasi dihasilkan oleh model dan
juga estimasi parameternya.
Tabel 2. Uji Predictive Relevance
Variabel |
Q² (=1-SSE/SSO) |
Keterangan |
Efektivitas Penggunaan Aplikasi |
0.230 |
Memiliki
nilai predictive relevance |
Kepuasan Pengguna |
0.257 |
Memiliki nilai predictive relevance |
Sumber: Hasil Output
SmartPLS (2023)
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel
diatas dapat diketahui bahwa nilai Q square pada variabel dependen > 0.
Dengan melihat pada nilai tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
memiliki nilai observasi yang baik/bagus karena nilai Q square > 0 (nol).
Pengujian inner model atau model structural
dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-
square dari model penelitian. Pengujian model hubungan struktural adalah untuk
menjelaskan hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian.
Pengujian model struktural dilakukan melalui uji
menggunakan software PLS. Dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis secara
langsung adalah output gambar maupun nilai yang terdapat pada output
pathcoefficients. Dasar yang digunakan untuk menguji hipotesis secara langsung
adalag jika p value < 0,05 (significance level= 5%) dan nilai T statistic
> 1,960, maka dinyatakan adanya pengaruh signifikan variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Berikut penjelasan secara lengkap mengenai pengujian
hipotesis.
Tabel 3. Pengujian Hipotesis
Variabel |
Sampel
Asli (O) |
T
Statistik (O/STDEV) |
P Values |
Kepuasan Pengguna -> Efektivitas Penggunaan Aplikasi Balipay |
0.559 |
10.370 |
0.000 |
Persepsi Kemudahan -> Kepuasan Pengguna |
0.414 |
2.525 |
0.012 |
Persepsi Kepercayaan -> Kepuasan Pengguna |
-0.728 |
3.998 |
0.000 |
Persepsi Risiko -> Kepuasan Pengguna |
0.433 |
2.520 |
0.012 |
Pesepsi Lingkungan -> Kepuasan Pengguna |
0.318 |
2.018 |
0.044 |
Sistem
Informasi Akuntansi -> Kepuasan Pengguna |
0.249 |
3.146 |
0.002 |
Persepsi
Kemudahan -> Kepuasan Pengguna ->
Efektivitas Penggunaan Aplikasi Balipay |
0.232 |
2.429 |
0.015 |
Persepsi
Kepercayaan -> Kepuasan Pengguna ->
Efektivitas Penggunaan Aplikasi Balipay |
-0.407 |
4.119 |
0.000 |
Persepsi Risiko -> Kepuasan Pengguna -> Efektivitas Penggunaan Aplikasi Balipay |
0.242 |
2.449 |
0.015 |
Pesepsi
Lingkungan -> Kepuasan Pengguna ->
Efektivitas Penggunaan Aplikasi Balipay |
0.178 |
1.988 |
0.047 |
Sistem
Informasi Akuntansi -> Kepuasan Pengguna -> Efektivitas Penggunaan Aplikasi Balipay |
0.139 |
2.823 |
0.005 |
Sumber: Hasil Output SmartPLS (2023)
Dalam PLS pengujian secara statistik setiap
hubungan yang dihipotesiskan dilakukan dengan menggunakan simulasi. Dalam hal
ini dilakukan dengan metode bootsrapping terhadap sampel. Berikut merupakan
hasil analisis PL bootstrapping adalah sebagai berikut.
a.
Pengaruh
Persepsi Kemudahan Terhadap Kepuasan Pengguna.
Hasil pengujian hipotesis pertama yakni Pengaruh
Persepsi Kemudahan Terhadap Kepuasan Pengguna menunjukkan nilai koefisien
sebesar 0.414 nilai p-values sebesar 0,012 < 0,05 dan t-statistik sebesar
2.525 > 1,960. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Persepsi Kemudahan
Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pengguna. Sehingga hipotesis yang menyebutkan
bahwa “Persepsi Kemudahan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kepuasan
Pengguna” diterima.
b.
Pengaruh
Persepsi Kepercayaan Terhadap Kepuasan Pengguna.
Hasil pengujian hipotesis kedua yakni Pengaruh
Persepsi Kepercayaan Terhadap Kepuasan Pengguna menunjukkan nilai koefisien
sebesar - 0.728 nilai p-values sebesar 0,000 < 0,05 dan t-statistik sebesar
3.998 > 1,960. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Persepsi Kepercayaan
Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pengguna. Sehingga hipotesis yang menyebutkan
bahwa “Persepsi Kepercayaan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap
Kepuasan Pengguna” diterima.
c.
Pengaruh
Persepsi Risiko Terhadap Kepuasan Pengguna.
Hasil pengujian hipotesis ketiga yakni Pengaruh
Persepsi Risiko Terhadap Kepuasan Pengguna menunjukkan nilai koefisien sebesar
0.433 nilai p- values sebesar 0.012 < 0,05 dan t-statistik sebesar 2.520
> 1,960. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Persepsi Risiko Berpengaruh
Terhadap Kepuasan Pengguna. Sehingga hipotesis yang menyebutkan bahwa “Persepsi
Risiko Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kepuasan Pengguna” diterima.
d.
Pengaruh
Persepsi Lingkungan Terhadap Kepuasan Pengguna.
Hasil pengujian hipotesis ketiga yakni Pengaruh
Persepsi Lingkungan Terhadap Kepuasan Pengguna menunjukkan nilai koefisien
sebesar 0.318 nilai p-values sebesar 0.044 < 0,05 dan t-statistik sebesar
2.081 > 1,960. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Persepsi Lingkungan
Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pengguna. Sehingga hipotesis yang menyebutkan
bahwa “Persepsi Lingkungan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kepuasan
Pengguna” diterima.
e.
Pengaruh
Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna.
Hasil pengujian
hipotesis ketiga yakni Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan
Pengguna menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.249 nilai p-values sebesar 0.002
< 0,05 dan t-statistik sebesar 3.146 > 1,960. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi Berpengaruh Terhadap Kepuasan Pengguna.
Sehingga hipotesis yang menyebutkan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi
Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kepuasan Pengguna” diterima.
Pembahasan
Pengaruh Positif
Persepsi Kemudahan Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi Balipay
Lewicki
dan Bunker (1996) kepercayaan
sering didefinisikan sebagai harapan pihak lain dalam
melakukan hubungan sosial, di mana di dalamnya tercakup resiko yang berasosiasi
dengan harapan itu. Artinya, bila seseorang mempercayai orang lain maka ketika
hal itu tidak terbukti ia akan menerima konsekuensi negatif seperti merasa
dikhianati, kecewa dan marah.
Berdasarkan teori kepercayaan itulah sehingga konsumen merasakan
beberapa kemudahan dalam menggunakan sebuah produk. Menurut Mardikaningsih (2021) kemudahan penggunaan yang dirasakan mengacu pada seberapa besar sistem
akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah sehingga sering digunakan.
Penggunaan sistem yang sering menunjukkan bahwa sistem ini lebih terkenal dan
mudah digunakan. Sejauh mana seseorang berpikir menggunakan teknologi tertentu
akan sederhana disebut sebagai persepsi kemudahan penggunaan. Cara lain untuk
mendefinisikan kenyamanan adalah sejauh mana seseorang berpikir bahwa pemasaran
atau penjualan itu sederhana dan tidak memerlukan banyak usaha dari pihak
mereka.
Salah satu faktor yang dipertimbangkan pelanggan adalah kegunaan.
Berdasarkan uraian di atas, convenience mengacu pada seberapa mudah teknologi
informasi dilihat untuk dipahami dan digunakan. Elemen kenyamanan ini berkaitan dengan bagaimana
transaksi berjalan. Pembeli biasanya menghadapi masalah selama transaksi awal,
dan sebagai akibat dari masalah kenyamanan dan keamanan, mereka lebih cenderung
untuk tidak berbelanja. Selain itu, beberapa pelanggan memutuskan untuk mencoba
karena mereka memiliki informasi.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Permata (2016)menyatakan bahwa persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan
kepuasan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap niat untuk menggunakan kembali teknologi online travel.
Implikasi dari penelitian ini relevan bagi pihak TripAdvisor agar memperhatikan
kembali faktor kegunaan, kemudahan penggunaan dan kepuasan pengguna dalam
mengembangkan website nya.
Pengaruh Positif
Persepsi Kepercayaan Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi Balipay
Kepercayaan
merupakan timbal balik keyakinan niat dan perilaku orang lain (Tarigan, 2009). Hubungan timbal
balik tersebut digambarkan bahwa ketika seseorang melihat orang lain
berperilaku dengan cara yang menyiratkan adanya suatu kepercayaan maka
seseorang akan lebih memanivestasikan untuk membalas dengan percaya pada mereka
lebih. Sedangkan ketidakpercayaan akan muncul ketika pihak lain menunjukan tindakan yang melanggar
kepercayaan. Jika konsumen sudah merasa puas dengan penggunaan suatu produk,
maka akan timbul kepercayaan.
Menurut Pornpratang, et.al., (2013), kepercayaan konsumen dinyatakan sebagai elemen penting untuk menjaga
hubungan yang berkelanjutan antara semua pihak yang terlibat dalam bisnis
(kepercayaan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan
berkelanjutan, mendorong hubungan jangka panjang antara mitra bisnis).
Mengingat masing-masing pihak memiliki kepercayaan untuk dapat menjalankan
tugasnya, maka bisnis dapat terbentuk lebih intens berkat kepercayaan yang
terbangun di antara banyak pihak yang terlibat. Penegasan Akbar dan Parvez (2009) bahwa dalam kepercayaan bisnis dipandang sebagai salah satu anteseden
yang paling relevan dari hubungan yang stabil dan kolaboratif, didukung oleh
pernyataan ini. Sudut pandang ini menunjukkan bahwa membangun hubungan
membutuhkan kepercayaan. Pendapat ini menjelaskan bahwa diperlukan sebuah
kepercayaan untuk bisa membangun hubungan yang stabil dan hubungan yang
menyeluruh diantara berbagai pihak yang terlibat interaksi.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Juan (2023) menyatakan bahwa pada kepercayaan t
hitung 0,437 < t tabel 1,99394, dengan signifikan 0,663 > 0,05, artinya kepercayaan tidak
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Surabaya Barat dan Timur dalam melakukan
pembayaran melalui Qris artinya konsumen dalam kepuasan menggunakan Qris
melihat adanya keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan
asosiasi merek.
Pengaruh Positif
Persepsi Risiko Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi Balipay
Banyak bahaya yang terkait dengan membeli barang atau jasa tercakup
dalam gagasan persepsi risiko. Oleh karena itu, rasa risiko pelanggan meningkat
ketika harga produk, partisipasi konsumen, dan risiko semuanya lebih besar.
penilaian individu seseorang tentang bahaya yang mereka hadapi dan signifikansi
dampaknya memengaruhi cara mereka membuat keputusan secara individu. Skenario risiko ditafsirkan atau
dinilai dalam hal bahaya yang dirasakan menggunakan pengalaman atau keyakinan.
Risiko dievaluasi secara subyektif dalam metode paradigma psikometrik dan dalam
pikiran, dipengaruhi oleh variabel psikologis, sosial, kelembagaan, dan budaya.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Rosita (2019) menyatakan bahwa hasil analisis data
dengan signifikansi 0,05 menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif persepsi
risiko terhadap kepercayaan pada situs Tokopedia. Terdapat pengaruh positif
kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada situs tokopedia. Terdapat pengaruh
positif perspsi risiko terhadap kepuasan konsumen pada situs Tokopedia.
Terdapat pengaruh positif persepsi risiko dan kepercayaan terhadap kepuasan
konsumen pada situs tokopedia.
Pengaruh Positif
Persepsi Lingkungan Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi Balipay
Dalam
buku Dalyono (2015) mengklaim bahwa
lingkungan sosial mencakup semua individu atau manusia lain yang berdampak pada
kita. mempengaruhi orang lain secara langsung, seperti melalui kontak
sehari-hari dengan keluarga, teman, teman sekelas, atau rekan kerja. Sedangkan dampak tidak
langsung juga dapat berasal dari sumber lain, seperti membaca buku, majalah,
surat kabar, mendengarkan radio dan menonton televisi. Masing-masing dari kita,
khususnya dalam hal kepribadian kita, adalah produk dari interaksi genetik
dengan lingkungan sosial kita. Sebagai hasil dari interaksi genetik ini, setiap
individu menjadi unik dan memiliki kepribadian berbeda yang membedakan mereka
satu sama lain. Ketika individu dengan beberapa gen yang sama atau lingkungan
sosialnya berinteraksi, itu menghasilkan variasi atau perbedaan kepribadian
yang signifikan.
Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian oleh Bustan dan Setiawan (2019) menyatakan bahwa Hasil penelitian menjelaskan bahwa kualitas lingkungan
fisik berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan pengunjung. Kualitas
lingkungan fisik berpengaruh tidak signifikan terhadap pesan berantai. Kualitas makanan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengunjung. Kualitas makanan
berpengaruh tidak signifikan terhadap pesan berantai. Kepuasan pengunjung
berpengaruh signifikan terhadap pesan berantai. Hasil penelitian ini dapat
menjadi masukan bagi pengelola rumah makan dalam memberikan pelayanan lebih
baik kepada pengunjung.
Pengaruh Positif
Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kepuasan Pengguna Aplikasi Balipay
Adanya
penggunaan sistem informasi akuntansi menjadikan pengelolaan data menjadi
terpusat dan mampu mengurangi pengeluaran biaya operasional (Viete & Erdsiek, 2020). Pengelolaan data secara
terpusat memudahkan karyawan dalam mengakses informasi yang akurat. Selain itu,
pengeluaran biaya operasional dapat dikurangi seperti gaji untuk pengawas dalam
mengawasi karyawan lainnya saat bekerja karena sistem informasi akuntansi sudah
mampu berjalan secara efektif (Kanwal et al., 2020). Akan tetapi,
penggunaan sistem informasi akuntansi harus diikuti dengan kemampuan teknis
pengguna sistem. Jika kemampuan teknis pengguna yang dimiliki karyawan tinggi
maka akan memudahkan dalam penggunaan suatu sistem sehingga sistem tersebut
dapat berjalan secara efektif dan mampu meningkatkan kinerja organisasi maupun
karyawan itu sendiri (Dewi & Dharmadiaksa, 2019).
Hasil
penelitian ini sejalan dengan Davison, Ou, dan Ng (2020) melakukan studi
kasus pada perusahaan manufaktur di Negara China. Karyawan yang secara intensif
berhubungan dengan Enterprise Resource Planning (ERP) menunjukkan bahwa
SIA bersifat tidak fleksibel. Ketika Bill of Material (BOM) telah dibuat
dan kemudian diperlukan penambahan data kembali, maka proses pemasukan data
harus diulang dari awal sehingga karyawan lebih memilih mengekspor data secara
manual agar memudahkan modifikasi data. Permasalahan lainnya, titik akses
sistem yang terbatas menyebabkan sistem tidak bisa diakses oleh banyak
pengguna. Ketika manajer dari divisi tertentu mendapat pekerjaan darurat maka
pengguna yang telah menyelesaikan tugasnya harus segera keluar dari sistem.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian, persepsi kemudahan, persepsi kepercayaan, persepsi risiko,
persepsi lingkungan, dan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif
terhadap kepuasan pengguna aplikasi Balipay. Untuk mendukung penggunaan
aplikasi ini, Pemerintah Kabupaten Tabanan diharapkan selalu memantau jalannya
penggunaan aplikasi Balipay, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Perlu adanya penyempurnaan dan perbaikan aplikasi, seperti catatan
pembayaran yang telah dilakukan sebelumnya tidak ada arsip pembayaran, sehingga
terlihat seperti siswa tersebut tidak terdaftar atau tercatat dalam sistem.
Selain itu, dibutuhkan perbaikan jaringan mengingat masih sering terjadi eror
maupun koneksi tidak stabil pada saat memulai mengaplikasikan sistem Balipay,
sehingga sedikit menganggu pembayaran melalui aplikasi ini. Kepala Sekolah
diharapkan dapat lebih menggiatkan lagi penggunaan aplikasi keuangan Balipay,
bukan hanya terhadap siswa namun juga pada sistem keuangan di sekolah, sehingga
dapat memberikan kontribusi penerapan aplikasi yang baik. Siswa diharapkan
dapat lebih giat belajar, dan selalu menggunakan aplikasi Balipay khususnya
dalam pembayaran sekolah yang sudah terbukti praktis, aman dan mudah dalam
penggunaannya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel dan
jumlah sampel dengan harapan memperoleh hasil penelitian yang lebih
bervariatif.
BIBLIOGRAFI
Adiputra, I. M. P., Gani, L., Rossieta, H., & Hermawan,
A. A. (2019). Pengaruh Misfit Ketidakpastian Bisnis yang Dipersepsikan dengan
Levers of Control Terhadap Kinerja Perusahaan. Assets: Jurnal Akuntansi Dan
Pendidikan, 8(2), 117–125.
Adityo, B., &
Khasanah, I. (2011). Analisis pengaruh kepercayaan, kemudahan dan kualitas
informasi terhadap keputusan pembelian secara on line di situs KASKUS.
Universitas Diponegoro.
Agustina, D., &
Widjaja, I. (2020). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas, Tingkat Pertumbuhan,
dan Efisiensi terhadap Profitabilitas. Jurnal Manajerial Dan Kewirausahaan,
2(3), 673–682.
Akbar, M. M., &
Parvez, N. (2009). Impact of service quality, trust, and customer satisfaction
on customers loyalty. ABAC Journal, 29(1).
Ali, S. I. (2017).
Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan terhadap Niat Pembelian Ulang
dengan Sikap sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Pengguna Traveloka di Kota
Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 5(2).
Anastasya, D. E., &
Rohman, A. (2021). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness,
dan User Competency Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Empiris terhadap Bank BTN di Semarang). Diponegoro Journal of
Accounting, 10(4).
Arfianti, S. R. (2014).
Pengaruh citra dan kepercayaan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan
nasabah. Management Analysis Journal, 3(2).
Arianto, C. E., Adenan,
M., & Dwipayana, I. K. M. (2015). Pengaruh Jumlah Penduduk dan Angka
Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jember.
Aube, C., Rousseau, V.,
& Morin, E. M. (2007). Perceived organizational support and organizational
commitment: The moderating effect of locus of control and work autonomy. Journal
of Managerial Psychology, 22(5), 479–495.
Bank Indonesia. (2022).
Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan
Transaksi Pembayaran. Bi. Go. Id.
Basoeky, U., Panggabean,
S., Manu, G. A., Wardhana, A., Hoeronis, I., Adnan, Y., & Sudirman, A.
(2021). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Masyarakat. Media Sains Indonesia.
Bimantara, B. (2020).
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Risiko Terhadap Kepuasan Pelanggan
Dalam Menggunakan Jasa Ekspedisi J&T Express Samarinda. E-Journal
Administrasi Bisnis, 8(3), 262.
Bustan, J., &
Setiawan, H. (2019). Pengaruh kualitas lingkungan fisik dan kualitas layanan
terhadap kepuasan pengunjung dan pesan berantai. KINERJA, 16(2),
152–159.
Dalyono, M. (2015).
Psikologi Pendidikan, cetakan 8. Jakarta: Rineka Cipta.
Davison, R. M., Ou, C.
X., & Ng, E. (2020). Inadequate Information Systems and Organizational
Citizenship Behavior. Information and Management, 57(6), 103240.
https://doi.org/10.1016/j.im.2019.103240
Dewi, L. G. K., Herawati,
N. T., & Adiputra, I. M. P. (2021). Penggunaan E-Money terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa yang dimediasi kontrol diri. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan
Keuangan), 5(1), 1–19.
Dewi, L. P. R., &
Dharmadiaksa, I. B. (2019). Pengaruh Efektivitas SIA, Kecanggihan Teknologi
Informasi, dan Kemampuan Teknik Pemakai SIA pada Kinerja Individu. E-Jurnal
Akuntansi, 27(3), 1735–1762.
Joo Park, E., Young Kim,
E., & Cardona Forney, J. (2006). A structural model of fashion‐oriented
impulse buying behavior. Journal of Fashion Marketing and Management: An
International Journal, 10(4), 433–446.
Juan, E., &
Indrawati, L. (2023). Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Dan
Brand Image Terhadap Kepuasan Konsumen Melakukan Pembayaran Menggunakan Qris. Konsumen
& Konsumsi: Jurnal Manajemen, 2(1).
Kanwal, S., Rasheed, M.
I., Pitafi, A. H., Pitafi, A., & Ren, M. (2020). Road and transport
infrastructure development and community support for tourism: The role of
perceived benefits, and community satisfaction. Tourism Management, 77,
104014.
KBBI. (2023). Kamus
Besar Bahasa Indonesia: Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan).
Lewicki, R. J., &
Bunker, B. B. (1996). Developing and maintaining trust in work relationships. Trust
in Organizations: Frontiers of Theory and Research, 114(139), 30.
Mardikaningsih, R., &
Darmawan, D. (2021). Peranan Sistem Informasi Persediaan terhadap Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Kegunaan Yang Dirasakan, dan Kepuasan Pengunjung Toko
Buku. Realible Accounting Journal, 1(1), 43–57.
Naomi, P. E. (2016).
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi, Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Dalam Memilih Berbelanja Secara Online (Studi Pada
Pengguna Situs Jual Beli Online Kaskus. co. id di Purworejo). SEGMEN: Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 12(1D).
Permata, A. A. (2016). Pemanfaatan
media sosial untuk jual beli online di kalangan mahasiswa fisip universitas
airlangga surabaya melalui Instagram. Universitas Airlangga.
Pornpratang, K., Lockard,
D., & Ngamkroeckjoti, W. (2013). The impact of corporate social
responsibility (CSR) on consumer trust and purchase intention: A case study of
condominium development in Bangkok area,(March). International Conference on
Business, Economics and Accounting.
Purba, M., Samsir, S.,
& Arifin, K. (2020). Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi
Manfaat dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan dan Niat Menggunakan Kembali Aplikasi
OVO Pada Mahasiswa Pascasarjana Universitas Riau. Jurnal Tepak Manajemen
Bisnis, 12(1), 151–170.
Purnamawati, I. G. A.,
Nugraha, I., & Yuniarta, G. A. (2021). Pentahelix Synergy Strengthening
Model To Revival Sustainable Ecotourism in Bali Province. International
Journal of Business, Economic and Law, 24(4), 76–83.
Rachmawati, A. M., &
Widyaningsih, I. T. D. (2021). Analisis dan Evaluasi Penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures
(SSOP) Pada Produksi Keripik Ikan Bawis (Siganus canaliculatus, Park 1797) di
UMKM Saputra Snack, Bontang. Universitas Brawijaya.
Rosita, A. (2019).
Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Kepuasan Konsumen Melalui Kepercayaan Dalam
E-marketplace. Jurnal Ekobis Dewantara, 1(11), 20–28.
Sugiyono. (2018). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suhir, M., & Imam
Suyadi, R. (2014). Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan dan Manfaat terhadap
Keputusan Pembelian Secara Online. Jurnal Administrasi Bisnis, 8(1).
Tarigan, S. (2009).
Strategic Decision Speed and Firm Performance: Case Studies on the Indonesian
Telecommunication and Professional Advisory Sectors. Jurnal Telematika, 5(1).
Verhallen, T. M. M.,
& Fred van Raaij, W. (1986). How consumers trade off behavioural costs and
benefits. European Journal of Marketing, 20(3/4), 19–34.
Viete, S., & Erdsiek,
D. (2020). Mobile information technologies and firm performance: The role of
employee autonomy. Information Economics and Policy, 51, 100863.
Wardati, N. K., Al Faruq,
H. A., Kholidah, A. N., & Andriyanti, F. (2024). Korelasi Customer
Relationship Management (CRM) dan Media Sosial pada Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). JUSTINDO (Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi Indonesia), 9(1),
17–26.
Wulandari, P. A.,
Sinarwati, N. K., Purnamawati, I. G. A., & SE, M. (2017). Pengaruh manfaat,
fasilitas, persepsi kemudahan, modal, return, dan persepsi risiko terhadap
minat mahasiswa untuk berinvestasi secara online (studi pada mahasiswa jurusan
akuntansi program s1 universitas pendidikan ganesha). JIMAT (Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 8(2).
Copyright holder: Ni Luh Gede Murniasih, I Made Pradana Adiputra, I Gusti Ayu
Purnamawati (2024) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |