Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 3 Maret 2024
HUBUNGAN
PENGETAHUAN TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN
KEJADIAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA WANITA MENIKAH USIA MUDA DI BOJONEGORO
Yuhendra Budirahma Wardani1*, Jimmy Yanuar Annas2, Astika Gita Ningrum3
Universitas
Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]*
Abstrak
Masalah –
masalah psikologis bisa dialami oleh seorang perempuan apabila kehamilan yang
dialami perempuan tersebut adalah kehamilan yang tidak diinginkan. Salah satu penyebab tingginya angka
kejadian kehamilan tidak diinginkan di Jawa timur adalah banyaknya pernikahan
usia muda di beberapa wilayah Jawa Timur. Keluarga berencana mempunyai peranan
penting diantaranya mengatur jarak kehamilan,
mengatur jumlah kehamilan yang dapat menekan terjadinya komplikasi dan menunggu
usia wanita sampai mencapai masa reproduksi sehat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang keluarga berencana dengan
kejadian kehamilan tidak diinginkan pada wanita menikah usia muda di
Bojonegoro. Metode penelitian ini adalah analitik observasional
dengan pendekatan crossectional.Jumlah
sampel sebanyak 51 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah pengetahuan tentang keluarga berencana. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kehamilan tidak diinginkan. Analisis data menggunahan chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak
76,5 % pengetahuan KB baik, 15,7% pengetahuan KB cukup, 7,8% pengetahuan KB
kurang. Pada variable kejadian kehamilan tidak
diinginkan sebanyak 74,5% mengalami kehamilan diinginkan dan 25,5% mengalami
kehamilan tidak diinginkan. Hasil analisis data menggunakan chi square didapatkan P sebesar 0,001
(P < 0,05) yang berarti H0 ditolak sehingga ada hubungan pengetahuan
keluarga berencana pada wanita menikah usia muda dengan kehamilan tidak
diinginkan. Terdapat hubungan pengetahuan tentang keluarga berencana dengan
kejadian kehamilan tidak diinginkan pada wanita menikah usia muda di
Bojonegoro.
Kata
kunci: hubungan, pengetahuan, keluarga berencana, kehamilan
tidak diinginkan
Abstract
Psychological problems can be experienced by a woman if the pregnancy the woman is experiencing is an unwanted pregnancy. One of the reasons for the high incidence of unwanted pregnancies in East Java is the large number of young marriages in several areas of East Java. Family planning has an important role, including regulating the spacing of pregnancies, regulating the number of pregnancies that can reduce the occurrence of complications and waiting for a woman's age to reach a healthy reproductive period. This study aims to determine the relationship between knowledge about family planning and the incidence of unwanted pregnancies in young married women in Bojonegoro. The method of this research is observational analytic with a cross-sectional approach. The number of samples is 51 respondents with the sampling technique using purposive sampling. The independent variable in this study is knowledge of family planning. The dependent variable in this study is unwanted pregnancy. Data analysis using chi square. The results of this study showed that 76.5% had good family planning knowledge, 15.7% sufficient family planning knowledge, 7.8% lacked family planning knowledge. In the variable incidence of unwanted pregnancies, 74.5% experienced unwanted pregnancies and 25.5% experienced unwanted pregnancies. The results of data analysis using chi square obtained P of 0.001 (P <0.05) which means H0 was rejected so that there was a relationship between knowledge of family planning in young married women and unwanted pregnancies. There is a relationship between knowledge about family planning and the incidence of unwanted pregnancies in young married women in Bojonegoro.
Key words: association, knowledge,
family planning, unwanted pregnancy
Pendahuluan
Kehamilan
yang tidak diinginkan dapat menyebabkan adanya rasa kegelisahan dan kekecewaan
merupakan kehamilan tidak diinginkan (Manuaba, Manuaba dan Manuaba, 2009). Sebanyak 121
juta wanita di dunia mengalami kehamilan dengan status kehamilan tidak
diinginkan dan 61% dari kehamilan tersebut berakhir dengan aborsi (Bearak et al., 2020). Kejadian
kehamilan tidak diinginkan di Indonesia juga masih tinggi rata rata 17,5% (Sania Mashabi, 2020). Di Jawa Timur
rata – rata 7,54 % kehamilan tidak diinginkan terjadi. Harapannya presentase kehamilan tidak diinginkan di Jawa Timur dapat
ditekan mencapai 6% (Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, 2020). Di Kabupaten Bojonegoro terdapat 7,94%
kejadian kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan. Angka ini masih diatas angka rata – rata provinsi Jawa Timur, hal ini
menunjukkan masih banyak kejadian kehamilan tidak diinginkan atau tidak
direncanakan di Bojonegoro (BKKBN, 2020).
Salah satu penyebab tingginya angka kejadian kehamilan
tidak diinginkan di Jawa timur adalah jumlah pernikahan usia muda yang masih
banyak di beberapa wilayah Jawa Timur (Perwakilan BKKBN Provinsi
Jawa Timur, 2020). Pernikahan usia muda menurut UNDESA tahun 2010 Indonesia merupakan negara ke-37
dengan persentase yang tinggi pada pernikahan usia muda dan peringkat ke-2 di
ASEAN (Jasny, Amor dan Baali, 2019). Di Kabupaten
Bojonegoro pernikahan usia < 20 tahun ada 12,68 % pada tahun 2020. Ibu hamil
usia < 20 tahun sebanyak 736 pada tahun 2020 (DinKes Bojonegoro, 2021). Ibu dengan usia < 20 tahun memiliki
risiko eklampsia, endometritis nifas dan infeksi sistemik yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu usia
20-24 Tahun. Risiko bayi yang dilahirkan ibu dengan usia dibawah
20 tahun memiliki risiko tinggi yaitu berat badan lahir rendah, persalinan prematur
dan kondisi neonatal yang buruk (WHO, 2020).
Keluarga
berencana mempunyai peranan penting diantaranya
mengatur jarak kehamilan, mengatur jumlah kehamilan yang dapat menekan
terjadinya komplikasi dan menunggu usia wanita sampai mencapai masa reproduksi
sehat (Manuaba, Manuaba dan Manuaba, 2009).
Masalah
dalam pelayanan keluarga berencana adalah pengetahuan tentang alat kontasepsi yang masih rendah dan pengetahuan tentang tempat
dan waktu pelayanan yang masih rendah (Sugeng dan Rouf, 2020). Pengetahuan
dapat mempengaruhi seseorang untuk KB dan pengetahuan yang rendah akan keluarga
berencana membuat seseorang tidak ingin menggunakan KB (Redang, Dion dan Nahak, 2019). Penelitian
khusus mengenai kehamilan tidak diinginkan yang dihubungkan dengan pengetahuan
tentang keluarga berencana pada wanita menikah usia muda belum pernah dilakukan
sebelumnya. Peneliti merasa penelitian ini diperlukan mengingat dampak dari
kehamilan tidak diinginkan pada wanita menikah usia muda sangat besar dan
mempengaruhi proses pencapaian keluarga yang sehat dan berkualitas serta
peningkatan angka kematian ibu dan bayi. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang keluarga berencana dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan pada wanita menikah usia muda di Bojonegoro.
Metode
Penelitian
Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional. Metode pendekatan
yang digunakan adalah cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu hamil usia <20 tahun di Bojonegoro dan
jumlah minimal sebanyak 30 responden. Dalam penelitian ini terdapat 51
responden, pengambilan sampel dengan purposive sampling pada bulan Maret hingga Oktober 2022. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan memilih responden berdasarkan kriteria
tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian, yaitu mengamati dampak
kehamilan pada kelompok usia tersebut. Setelah data terkumpul, analisis
dilakukan menggunakan berbagai teknik statistik seperti statistik deskriptif,
uji t, uji chi-square, atau analisis regresi,
tergantung pada variabel yang diamati. Hasil analisis data kemudian
diinterpretasikan untuk menjawab pertanyaan penelitian, misalnya, apakah ada
hubungan signifikan antara usia ibu hamil dan risiko kesehatan tertentu. Dengan
demikian, metode penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
fenomena yang diteliti melalui pengumpulan data yang sistematis dan analisis
statistik yang tepat.
Hasil dan Analisis
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel
Variabel |
Kategori |
Jumlah |
Persentase (%) |
Pengetahuan |
Baik |
39 |
76,5 |
Cukup |
8 |
15,7 |
|
Kurang |
4 |
7,8 |
|
Status Kehamilan |
Diinginkan |
38 |
74,5 |
Tidak Diinginkan |
13 |
25,5 |
Tabel 2. Analisis Hasil Penelitian
Status
Kehamilan |
Pengetahuan
Keluarga Berencana |
Total |
P
Value |
||||||
Baik |
Cukup |
Kurang |
|||||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Diinginkan |
33 |
64,7% |
5 |
9,8% |
0 |
0% |
38 |
74,5% |
0,001 |
Tidak
Diinginkan |
6 |
11,8% |
3 |
5,9% |
4 |
7,8% |
13 |
25,5% |
|
Total |
39 |
76,5% |
8 |
15,7% |
4 |
7,8% |
51 |
100% |
|
Pembahasan
Pengetahuan
Tentang Keluarga Berencana
Berdasarkan
hasil penelitian terdapat 39 responden (76,5%) memiliki pengetahuan baik
tentang keluarga berencana. Menurut Nurmala et al.,
2018
pengetahuan merupakan hasil dari pengindraan terhadap suatu objek yang dapat
diukur melalui wawancara atau angket sehingga membentuk tindakan seseorang.
Keluarga
Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yanng tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan atau direncanakan, mengatur jarak kehamilan,
mengontrol waktu kelahiran yang berkaitan dengan umur suami dan istri dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga (Mardiani, 2020).
Hasil
penelitian ini menunjukkan sebagian besar respoden
memiliki pengetahuan keluarga berencana yang baik. Hal ini dikarenakan salah
satu materi pada kelas ibu hamil adalah kontrasepsi pasca persalinan. Dengan
demikian ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil maka mendapatkan materi
tentang kotrasepsi pasca persalinan.
Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik dan sebagian besar
responden memiliki tingkat pendidikan SMA, berusia 19 tahun, pekerjaan sebagai
ibu rumah tangga. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Megawati, Febi and Adisty, 2015 bahwa tingkat
pengetahuan, pendidikan, pekerjaan mempengaruhi pengetahuan tentang keluarga
berencana. Hal ini didapat karena keinginan yang tinggi terhadap pengetahuan
keluarga berencana melalui akses media social,
internet dan saling berbagi pengalaman sehingga diperoleh pengetahuan yang
lebih baik.
Kejadian
Kehamilan Tidak Diinginkan
Berdasarkan
hasil penelitian terdapat 38 responden (74,5 %) mengalami kehamilan diinginkan
dan 13 responden (25,5 %) mengalami kejadian kehamilan tidak dinginkan.
Kehamilan tidak diinginkan merupakan kehamilan yang tidak diharapkan atau tidak
diinginkan yang bisa dialami oleh wanita yang sudah menikah karena kegagalan
KB, jumlah anak yang banyak, jarak anak yang terlalu dekat atau belum
menginginkan untuk mempunyai anak (PKBI DIY, 2014).
Kehamilan
tidak diinginkan mempengaruhi perilaku untuk tidak memeriksakan kehamilan
secara lengkap (Dini et al., 2016). Kurangnya
perawatan kehamilan meningkatkan risiko eklampsia dan perdarahan postpartum sehingga meningkatkan risiko kematian dan
kesakitan ibu dan bayi baru lahir (Gerdts et al., 2016). Kejadian kehamilan tidak diinginkan meliputi
kehamilan kehamilan yang tidak direncanakan,
kehamilan yang tidak dikehendaki atau kehamilan yang tidak diharapkan.
Hubungan
Pengetahuan Tentang Keluarga Berencana Dengan Kejadian Kehamilan Tidak
Diinginkan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 33 responden (64,7%) berpengetahuan baik
mengalami kehamilan dengan status kehamilan diinginkan. 5 responden (9,8 %)
memiliki pengetahuan cukup mengalami kehamilan diinginkan dan tidak ada
responden memiliki pengetahuan kurang
yang mengalami kehamilan diinginkan.
Responden
yang memiliki pengetahuan keluarga berencana yang baik dan mengalami kehamilan
tidak diinginkan sebesar 6 responden (11,8 %). Responden yang memiliki
pengetahuan keluarga berencana yang cukup sebesar 3 responden (5,9%). Responden
yang memiliki pengetahuan kurang sebesar 4 responden (7,8 %).
Hasil uji statistic non parametrik Chi Square,
didapatkan hasil 0,001 (P<0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan tentang keluarga berencana dengan kejadian kehamilan tidak
diinginkan. Hal ini sejalan dengan Indrayathi et
al., 2022 bahwa kehamilan
tidak diinginkan pada wanita usia subur yang mengetahui keluarga berencana
lebih kecil dibandingkan dengan wanita usia subur yang tidak mengetahui
keluarga berencana. Pengetahuan tentang kontrasepsi berpengaruh terhadap angka
kehamilan tidak diinginkan (Rudianto & Ulyah, 2022). Masih adanya
kehamilan tidak diinginkan pada responden yang memiliki pengetahuan baik
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ketidakmauan
responden untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Kesimpulan
Dalam
penelitian ini, sebagian besar wanita menikah usia muda di Bojonegoro memiliki
tingkat pengetahuan baik mengenai keluarga berencana, kejadian kehamilan
diinginkan masih lebih banyak dibandingkan kehamilan tidak diinginkan pada
wanita usia muda di Bojonegoro, serta terdapat hubungan antara pengetahuan
tentang keluarga berencana dengan kejadian kehamilan tidak diinginkan.
BIBLIOGRAFI
Bearak, J., Popinchalk, A., Ganatra,
B., Moller, A. B., Tunçalp, Ö., Beavin, C., Kwok, L., & Alkema, L. (2020).
Unintended pregnancy and abortion by income, region, and the legal status of
abortion: estimates from a comprehensive model for 1990–2019. The Lancet
Global Health, 8(9), e1152–e1161.
https://doi.org/10.1016/S2214-109X(20)30315-6
BKKBN.
(2020). Materi Evaluasi Capaian Bulanan Program BANGGA KENCANA Provinsi Jawa
Timur Desember 2020 – BKKBN | Jawa Timur.
Dini,
L. I., Riono, P., & Sulistiyowati, N. (2016). Pengaruh Status Kehamilan
Tidak Diinginkan Terhadap Perilaku Ibu Selama Kehamilan Dan Setelah Kelahiran
Di Indonesia (Analisis Data Sdki 2012). Jurnal Kesehatan Reproduksi, 7(2).
https://doi.org/10.22435/kespro.v7i2.5226.119-133
DinKes
Bojonegoro. (2021). Bumil Risti Tahun 2020.
Gerdts,
C., Dobkin, L., Foster, D. G., & Schwarz, E. B. (2016). Side Effects,
Physical Health Consequences, and Mortality Associated with Abortion and Birth
after an Unwanted Pregnancy. Women’s Health Issues, 26(1), 55–59.
https://doi.org/10.1016/j.whi.2015.10.001
Indrayathi,
P. A., Pradnyani, P. E., Putu, N., Harjana, A., Putu, L., Ulandari, S.,
Titisari, A. S., Kadek, L., Swandewi, R., Udayana, U., Udayana, U., Population,
N., Polytechnic, H., & Bali, K. (2022). Jurnal Biometrika Dan
Kependudukan (Journal of Biometrics and Population) Determinant Factors For
Unintended Pregnancy In. 11(February 2021), 36–44.
Jasny,
E., Amor, H., & Baali, A. (2019). Mothers’ knowledge and intentions of
breastfeeding in Marrakech, Morocco. In Archives de Pediatrie (Vol. 26,
Issue 5, pp. 285–289). https://doi.org/10.1016/j.arcped.2019.05.007
Manuaba,
I. A. C., Manuaba, I. B. G. F., & Manuaba, I. B. G. (2009). Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita (M. Ester (ed.); 2nd ed.). EGC.
Mardiani,
N. (2020). Kesehatan Reproduksi & KB. Nuha Medika.
Megawati,
T., Febi, K., & Adisty, R. (2015). Hubungan Antara Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Kb Dengan Pengetahuan Tentang Kb Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kapitu Kecamatan Amurang Barat. Pharmacon, 4(4).
https://doi.org/10.35799/pha.4.2015.10404
Nurmala,
I., Rahman, F., Nugroho, A., Erlyani, N., Laily, N., & Anhar, V. Y. (2018).
Promosi Kesehatan. Airlangga University Press.
Perwakilan
BKKBN Provinsi Jawa Timur. (2020). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Tahun 2019. 47.
PKBI
DIY. (2014). Kehamilan Yang Tidak Diinginkan | PKBI Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Redang,
T. A., Dion, Y., & Nahak, M. (2019). Gambaran Faktor Faktor Penyebab
Ketidakikutsertaan Pasangan Usia Subur Dalam Memilih Alat Kontrasepsi Mantap Di
Puskesmas Kaubele Kabupaten Timor Tengah Utara. 2(SEPTEMBER).
Rudianto,
N. A. R., & Ulyah, H. (2022). Noura : Jurnal Kajian Gender Dan Anak Noura :
Jurnal Kajian Gender Dan Anak. Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 6(1),
1–15.
Sania
Mashabi. (2020). BKKBN: Kehamilan Tak Diinginkan di Indonesia Rata-rata 17,5
Persen.
Sugeng,
J., & Rouf, M. A. (2020). Keluarga Berencana ( KB ). PT. Pustaka
Baru.
Who.int.
(2020). Adolescent Pregnancy. 31 Januari 2020.
Copyright holder: Yuhendra
Budirahma Wardani, Jimmy Yanuar Annas, Astika Gita
Ningrum (2024) |
First publication
right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |