Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
9, No. 1, April 2024
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi persepsi konsumen
terhadap merek dan keputusan pembelian mereka. Metode penelitian yang digunakan
adalah survei terhadap sejumlah konsumen yang membeli produk dari berbagai
merek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen, kualitas
produk, layanan, dan citra merek memiliki peran yang signifikan dalam
menentukan keputusan pembelian. Untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap
merek, perusahaan perlu fokus pada pembangunan citra merek yang positif,
meningkatkan kepercayaan konsumen melalui transparansi dan konsistensi merek,
serta meningkatkan kualitas layanan dan produk mereka. Pendekatan holistik yang
memperhatikan semua elemen tersebut dianggap penting untuk meningkatkan
efektivitas strategi pemasaran dan manajemen merek. Namun, penelitian ini
memiliki keterbatasan, dan penelitian masa depan perlu melibatkan variasi
demografis yang lebih luas untuk memahami dampak faktor eksternal pada perilaku
konsumen secara lebih komprehensif.
Kata Kunci: persepsi
konsumen, keputusan pembelian, kepercayaan merek, kualitas produk, kualitas
layanan, citra merek.
Abstract
This study aims to analyze the factors influencing
consumers' perceptions of brands and their purchasing decisions. The research
method employed was a survey of a number of consumers purchasing products from
various brands. The results of the study indicate that consumer trust, product
quality, service, and brand image play significant roles in determining
purchasing decisions. To enhance consumers' perceptions of brands, companies
need to focus on building a positive brand image, increasing consumer trust
through brand transparency and consistency, and improving the quality of their
services and products. A holistic approach that considers all these elements is
considered crucial to enhancing the effectiveness of marketing strategies and
brand management. However, this study has limitations, and future research
should involve a broader demographic variation to better understand the impact
of external factors on consumer behavior comprehensively.
Keywords: consumer perception, purchase decision, brand trust,
product quality, service quality, brand image.
Pendahuluani Pendahuluan
Dalam
dunia pemasaran, adaptasi dengan tren budaya populer telah menjadi strategi
yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk menarik perhatian
dan minat konsumen. Perkembangan teknologi informasi dan media sosial telah
mempercepat penyebaran tren dan budaya populer di seluruh dunia
Salah
satu fenomena budaya populer yang memiliki dampak global yang signifikan adalah
K-pop. K-pop, atau musik pop Korea, telah mencapai popularitas yang luar biasa
di berbagai negara. Grup-grup idola K-pop, seperti BTS, EXO, BLACKPINK, dan
lain-lain, memiliki penggemar fanatik di seluruh dunia yang dikenal sebagai
"fandom." Fandom ini memiliki peran besar dalam mendukung dan
mempromosikan grup K-pop, serta ikut memengaruhi tren dan gaya hidup
Sebagai
contoh, pada tahun sebelumnya, McDonald's mengeluarkan BTS Meal, yang merupakan
kolaborasi dengan salah satu boy band terkenal asal Korea Selatan, BTS.
Kolaborasi ini berhasil menarik perhatian banyak penggemar BTS di seluruh dunia
dan menjadi sukses besar. McDonald's sebagai perusahaan makanan cepat saji yang
ikonik dan memiliki jaringan restoran yang luas
Gambar 1. Earning per Share
McD BTS Meal (dot merah)
Kemudian,
McDonald's melanjutkan inisiatif pemasaran mereka dengan meluncurkan produk
bernama "McD New Jeans!" yang dikaitkan dengan tren mode dan gaya
berpakaian masa kini. Berbagai artikel membahas perihal peluang ini. Salah
satunya bersumber dari berita Kompas, yakni berita mengatakan bahwa kolaborasi
McD dan New Jeans diburu masyarakat, bahkan kini kemasannya dijual ratusan ribu
di platform e-commerce
Namun,
di balik kesuksesan dan popularitas produk-produk berkolaborasi ini, terdapat
pertanyaan-pertanyaan menarik yang perlu diteliti lebih lanjut dari perspektif
pemasaran dan perilaku konsumen. Salah satu pertanyaan yang perlu dijawab adalah
mengenai dampak dari produk-produk berbau K-pop dalam penelitian ini adalah BTS
Meal terhadap persepsi konsumen terhadap kualitas produk, kualitas layanan, dan
citra merek McDonald's secara keseluruhan.
Di sisi
lain, fenomena K-pop ini juga memberikan kesempatan bagi para artis K-pop untuk
mengekspansi jangkauan pasar mereka dan memperluas pengaruh mereka ke segmen
konsumen yang lebih luas. Dengan demikian, produk kolaborasi semacam BTS Meal
dapat menjadi cara efektif bagi artis K-pop untuk merambah pasar global dan
memperkuat citra merek mereka sebagai bintang populer yang dikenal secara
internasional.
Penting
untuk mengevaluasi sejauh mana kolaborasi dengan fenomena budaya populer
seperti K-pop dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap McDonald's sebagai
merek
Namun,
meskipun produk-produk berkolaborasi semacam ini seringkali sukses dari segi
pemasaran dan popularitas, perlu diingat bahwa strategi ini juga memiliki
tantangan dan risiko. Salah satu risiko adalah bagaimana menciptakan produk
yang benar-benar relevan dan menarik bagi pasar sasaran tanpa mengorbankan
identitas merek McDonald's itu sendiri. Produk-produk kolaborasi ini harus
tetap mempertahankan nilai inti merek McDonald's sambil menyesuaikan dengan
preferensi dan gaya hidup konsumen yang ditargetkan.
Oleh
karena itu, dalam konteks produk berbau K-pop seperti BTS Meal, analisis
mendalam mengenai persepsi konsumen terhadap kualitas produk, kualitas layanan,
dan citra merek McDonald's menjadi sangat penting. Penelitian ini dapat
membantu perusahaan dalam memahami dampak kolaborasi semacam itu pada keputusan
pembelian konsumen, serta bagaimana kepercayaan merek dapat berperan sebagai
variabel mediasi dalam hubungan antara kualitas produk, kualitas layanan, dan
citra merek dengan perilaku pembelian konsumen.
Selain
itu, perlu juga dikaji apakah keberhasilan produk-produk berkolaborasi ini
dapat berdampak positif pada citra merek McDonald's secara keseluruhan,
terutama di kalangan konsumen di Kota Jakarta Selatan. Sebagai wilayah
metropolitan yang padat penduduk, konsumen di Kota Jakarta Selatan cenderung
lebih ekspos terhadap tren-tren budaya populer, dan ini mungkin memengaruhi
persepsi mereka terhadap merek dan produk.
Penelitian
ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh kualitas produk, layanan, dan citra
merek McDonald's terhadap keputusan pembelian konsumen di Fast Food McD di Kota
Jakarta Selatan, dengan mempertimbangkan kepercayaan merek sebagai variabel
mediasi. Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian akan mengeksplorasi
dampak produk berkolaborasi dengan K-pop terhadap persepsi konsumen, mempertimbangkan
apakah produk ini memengaruhi kualitas layanan McDonald's serta citra mereknya.
Diharapkan hasil penelitian memberikan wawasan berharga bagi McDonald's dan
industri makanan cepat saji lainnya untuk merumuskan strategi pemasaran yang
lebih efektif dalam mengikuti tren budaya populer dan mengakomodasi preferensi
konsumen di era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang pesat.
Metoda Penelitianbab
Iv Metoda Penelitian
Penelitian ini
difokuskan pada pengaruh kualitas produk, kualitas layanan, dan citra merek
McDonald's terhadap keputusan pembelian konsumen Fast Food McD di Kota Jakarta
Selatan, dengan kepercayaan merek sebagai variabel mediasi. Dipilihnya lokasi
Jakarta Selatan sebagai wilayah penelitian didasarkan pada relevansi lokasi,
keterjangkauan, aksesibilitas, keragaman responden, potensi pasar McDonald's,
dan konteks budaya populer K-pop. Data akan dikumpulkan melalui survei dengan
penggunaan kuesioner, dengan analisis data menggunakan teknik analisis
statistik seperti regresi dan analisis jalur melalui aplikasi Smart PLS 4.
Hasil dan Pembahasanbab V
Hasil Dan Pembahasan
Merupakan
suatu keniscayaan untuk merinci data dengan seksama guna melibatkan responden
dalam penelitian ini. Pada tahap awal, tinjauan demografis dilakukan dengan
memfokuskan pada rentang kelahiran antara tahun 1981 hingga 2010 sebagai
parameter awal dalam pengidentifikasian kelompok responden. Data kontak
WhatsApp diperlukan sebagai sarana efektif komunikasi. Selanjutnya, informasi
mengenai tahun kelahiran, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, dan
status pekerjaan menjadi bagian integral dalam menggambarkan profil lengkap
responden. Data tersebut dipaparkan dalam bentuk tabulasi data yang ditunjukkan
pada Tabel 1.
Waktu Ambil Data |
Tahun Lahir |
Konfirmasi |
Kontak WA |
Jenis Kelamin |
Pendidikan Terakhir |
Pekerjaan |
... |
2024/01/12 4:51:04 PM GMT+7 |
Ya (Lanjutkan) |
Ya (Lanjutkan) |
081314502848 |
Perempuan |
Sarjana (S1) |
Karyawan Swasta |
... |
2024/01/12 4:51:53 PM GMT+7 |
Ya (Lanjutkan) |
Ya (Lanjutkan) |
089636164344 |
Perempuan |
Diploma |
Karyawan Swasta |
... |
2024/01/12 4:52:39 PM GMT+7 |
Ya (Lanjutkan) |
Ya (Lanjutkan) |
081298886756 |
Perempuan |
Sarjana (S1) |
Karyawan Swasta |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
2024/01/25 4:34:39 PM GMT+7 |
Ya (Lanjutkan) |
Ya (Lanjutkan) |
082113344714 |
Perempuan |
Sarjana (S1) |
Karyawan Swasta |
... |
2024/01/25 5:11:07 PM GMT+7 |
Ya (Lanjutkan) |
Ya (Lanjutkan) |
085351486441 |
Perempuan |
Sarjana (S1) |
Karyawan Swasta |
... |
2024/01/25 10:47:44 PM GMT+7 |
Ya (Lanjutkan) |
Ya (Lanjutkan) |
082208283333 |
Perempuan |
Sarjana (S1) |
Pelajar/Mahasiswa |
... |
... |
Penghasilan per Bulan |
Apakah Anda mengetahui BTS Meal |
Apakah Anda pernah melakukan pembelian BTS Meal di gerai
McDonald’s? |
Jika Anda pernah melakukan pembelian, lokasi di gerai
McDonald’s manakah: |
Makanan dalam McDonald's tetap mempertahankan rasa yang sama
ketika berkolaborasi dengan BTS Meal. |
... |
... |
>Rp 4.000.001 |
Ya |
Ya |
McDonald’s Pasar Festival |
Setuju |
... |
... |
>Rp 4.000.001 |
Ya |
Ya |
McDonald’s Menara Tendean |
Setuju |
... |
... |
>Rp 4.000.001 |
Ya |
Ya |
McDonald’s Blok M |
Sangat Setuju |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
>Rp 4.000.001 |
Ya |
Tidak |
|
Setuju |
... |
... |
< Rp 1.000.000 |
Ya |
Tidak |
|
Setuju |
... |
... |
>Rp 4.000.001 |
Ya |
Ya |
McDonald’s Blok M |
Sangat Setuju |
... |
... |
McDonald’s dengan produk berkolaborasi BTS Meal konsisten
dalam memberikan kualitas yang sama setiap kali saya mengunjunginya. |
Rasa produk McDonald’s berkolaborasi BTS Meal memuaskan selera
saya. |
McDonald’s dengan produk berkolaborasi BTS Meal menyajikan
makanan dengan tampilan yang menarik. |
McDonald’s dengan produk berkolaborasi BTS Meal merespons
kebutuhan pelanggan dengan cepat. |
McDonald’s dengan produk berkolaborasi BTS Meal menyediakan
fasilitas pelayanan yang memadai. |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
... |
Sangat Setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
Ragu-Ragu |
Tidak Setuju |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Ragu-Ragu |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
Tidak Setuju |
Ragu-Ragu |
... |
... |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
McDonald’s dengan produk berkolaborasi BTS Meal memberikan
layanan secara konsisten setiap kali saya mengunjunginya. |
Pelayanan McDonald’s dengan produk berkolaborasi BTS Meal
memastikan kepuasan pelanggan terhadap rasa makanan. |
McDonald’s dengan produk berkolaborasi BTS Meal menawarkan
menu yang lengkap sesuai dengan harapan saya. |
Saya tertarik terhadap citra merek McDonald’s yang
berkolaborasi dengan BTS Meal. |
Citra merek McDonald’s kuat ketika berkolaborasi dengan BTS Meal
dibandingkan dengan merek lain. |
... |
... |
Setuju |
Sangat Setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
Ragu-Ragu |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
Setuju |
Sangat Setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Ragu-Ragu |
Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
Tidak Setuju |
Tidak Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
... |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
Produk McDonald’s dengan kolaborasi BTS Meal menawarkan
sesuatu yang unik dari produk lainnya. |
Sejauh ini, atribut merek McDonald’s dalam kolaborasi dengan
BTS Meal sesuai dengan persepsi saya. |
Saya mengingat McDonald’s ketika melihat BTS Meal. |
Saya percaya dengan promosi McDonald’s yang berkolaborasi
dengan BTS Meal. |
Kepercayaan saya terhadap produk McDonald’s dalam kolaborasi
dengan BTS Meal sangat besar. |
... |
... |
Ragu-Ragu |
Setuju |
Setuju |
Ragu-Ragu |
Tidak Setuju |
... |
... |
Sangat Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
... |
Tidak Setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
Tidak Setuju |
Ragu-Ragu |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Tidak Setuju |
Setuju |
Tidak Setuju |
... |
... |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
Saya meyakini bahwa McDonald’s akan memberikan apa yang
dijanjikan dalam kolaborasi dengan BTS Meal. |
Saya percaya bahwa McDonald’s berlaku jujur dalam menjalankan
kolaborasi dengan BTS Meal. |
Saya yakin bahwa produk McDonald’s yang berkolaborasi dengan
BTS Meal aman untuk dikonsumsi. |
Saya sangat mantap dalam memutuskan untuk membeli produk
McDonald’s yang berkolaborasi dengan BTS Meal. |
BTS Meal menjadi pertimbangan utama saya ketika memutuskan untuk
membeli produk McDonald’s. |
... |
... |
Ragu-Ragu |
Ragu-Ragu |
Setuju |
Setuju |
Tidak Setuju |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Ragu-Ragu |
... |
... |
Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
... |
Tidak Setuju |
Setuju |
Setuju |
Tidak Setuju |
Setuju |
... |
... |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
... |
... |
Saya berencana untuk membeli produk McDonald’s yang
berkolaborasi dengan BTS Meal kembali di masa depan. |
Saya cenderung mengambil keputusan dengan cepat untuk membeli
produk McDonald’s dalam kolaborasi dengan BTS Meal. |
Saya sangat setuju merekomendasikan produk McDonald’s yang
berkolaborasi dengan BTS Meal kepada orang lain. |
... |
Setuju |
Sangat Setuju |
Tidak Setuju |
... |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
Setuju |
Ragu-Ragu |
Setuju |
... |
... |
... |
... |
... |
Setuju |
Setuju |
Setuju |
... |
Tidak Setuju |
Ragu-Ragu |
Sangat Tidak Setuju |
... |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Sangat Setuju |
Selaras
dengan itu, informasi mengenai penghasilan bulanan juga diminta untuk
menggambarkan dimensi ekonomi responden. Sebagai kelanjutan, aspek pengetahuan
terhadap BTS Meal menjadi fokus berikutnya, termasuk konfirmasi partisipasi
dalam pembelian produk tersebut di gerai McDonald's.
Setelah
tahap biodata dan konfirmasi, langkah selanjutnya adalah menyajikan 25
pertanyaan survei terkait BTS Meal. Respons atas pertanyaan ini diharapkan
dapat membuka pemahaman mendalam mengenai preferensi dan persepsi konsumen
terhadap fenomena ini. Partisipasi aktif dari Anda dalam menjawab pertanyaan
survei ini dihargai sebagai kontribusi berarti dalam pembahasan lebih lanjut
terkait BTS Meal.
Pada
tabel 5.1 Tabulasi Data di atas, dapat diamati bahwa data yang dihimpun
melibatkan berbagai aspek, mulai dari biodata responden hingga penilaian
terhadap produk BTS Meal di gerai McDonald's. Waktu pengambilan data, tahun
kelahiran, konfirmasi kontak WhatsApp, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan
pekerjaan merupakan informasi demografis yang memberikan gambaran profil responden.
Selanjutnya,
data penghasilan per bulan, pengetahuan terkait BTS Meal, dan pembelian produk
ini di gerai McDonald's memberikan konteks lebih lanjut terkait preferensi dan
kebiasaan konsumen. Terlihat pula kolom dengan pernyataan-pernyataan yang mengevaluasi
pengalaman konsumen terkait rasa, tampilan, dan pelayanan McDonald's dalam
konteks BTS Meal.
Analisis
terhadap kolom-kolom pernyataan menunjukkan variasi dalam persepsi responden.
Sebagian besar responden memberikan penilaian positif terhadap rasa, tampilan,
dan pelayanan McDonald's dengan produk BTS Meal, seperti terlihat dari sejumlah
kolom pernyataan dengan opsi Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju,
dan Sangat Tidak Setuju.
Selain
itu, kolom-kolom terakhir mencerminkan persepsi responden terhadap atribut
merek, kepercayaan terhadap McDonald's dalam menjalankan kolaborasi dengan BTS
Meal, dan kecenderungan untuk kembali membeli produk ini di masa depan.
Terdapat variasi signifikan dalam respons, menunjukkan kompleksitas preferensi
konsumen terhadap produk kolaborasi seperti BTS Meal.
Keseluruhan,
tabulasi data ini memberikan gambaran yang kaya dan mendalam terkait profil
responden dan tanggapan mereka terhadap produk BTS Meal di gerai McDonald's.
Analisis lebih lanjut terhadap pola-pola yang muncul dari data ini dapat
memberikan wawasan yang berharga terkait dinamika konsumen dan penerimaan
terhadap produk kolaborasi di pasar.
Terdapat
25 pertanyaan yang dianalisa menggunakan Smart PLS 4. Hasil menunjukkan outer
loadings yang tinggi pada setiap indikator yang diasosiasikan dengan konstruk
penelitian seperti pada Gambar 5.1. Citra merek (C), kualitas produk (K),
kualitas layanan (L), kepercayaan merek (M), dan keputusan pembelian (P)
masing-masing memiliki outer loadings yang signifikan.
Dalam
konteks ini, Citra Merek (C) menunjukkan konsistensi tinggi dalam pemenuhan
atribut-atribut merek yang diukur melalui indikator C1 hingga C5, dengan nilai
outer loadings masing-masing 0.841, 0.862, 0.681, 0.824, dan 0.799. Demikian
pula, konstruk Kualitas Produk (K) menunjukkan reliabilitas yang tinggi dengan
outer loadings pada indikator K1 hingga K5 berturut-turut 0.878, 0.896, 0.88,
0.83, dan 0.684.
Kualitas
Layanan (L) juga menunjukkan keandalan yang baik dengan outer loadings pada
indikator L1 hingga L5, yakni 0.828, 0.811, 0.825, 0.83, dan 0.795. Kepercayaan
Merek (M) memperlihatkan tingkat konsistensi yang tinggi dengan outer loadings
pada indikator M1 hingga M5, yakni 0.813, 0.9, 0.873, 0.856, dan 0.703.
Sementara
itu, konstruk Keputusan Pembelian (P) juga menunjukkan hasil yang memuaskan
dengan outer loadings tinggi pada indikator P1 hingga P5, masing-masing 0.883,
0.89, 0.911, 0.917, dan 0.664. Hasil ini mengindikasikan bahwa setiap variabel
indikator dengan konstruk yang diasosiasikan memiliki kontribusi yang
signifikan dalam menjelaskan variabilitas pada konstruk yang diukur.
|
Outer loadings |
C1 <- Citra Merek |
0.841 |
C2 <- Citra Merek |
0.862 |
C3 <- Citra Merek |
0.681 |
C4 <- Citra Merek |
0.824 |
C5 <- Citra Merek |
0.799 |
K1 <- Kualitas Produk |
0.878 |
K2 <- Kualitas Produk |
0.896 |
K3 <- Kualitas Produk |
0.88 |
K4 <- Kualitas Produk |
0.83 |
K5 <- Kualitas Produk |
0.684 |
L1 <- Kualitas Layanan |
0.828 |
L2 <- Kualitas Layanan |
0.811 |
L3 <- Kualitas Layanan |
0.825 |
L4 <- Kualitas Layanan |
0.83 |
L5 <- Kualitas Layanan |
0.795 |
M1 <- Kepercayaan Merek |
0.813 |
M2 <- Kepercayaan Merek |
0.9 |
M3 <- Kepercayaan Merek |
0.873 |
M4 <- Kepercayaan Merek |
0.856 |
M5 <- Kepercayaan Merek |
0.703 |
P1 <- Keputusan Pembelian |
0.883 |
P2 <- Keputusan Pembelian |
0.89 |
P3 <- Keputusan Pembelian |
0.911 |
P4 <- Keputusan Pembelian |
0.917 |
P5 <- Keputusan Pembelian |
0.664 |
Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa model konseptual yang dikembangkan dalam
penelitian ini memiliki validitas dan reliabilitas yang baik berdasarkan outer
loadings yang tinggi pada setiap indikatornya. Kemudian hal ini juga didukung
dengan data Tabel 3.
Tabel 3.
Construct Reliability and Validity
|
Cronbach's
alpha |
Composite
reliability (rho_a) |
Composite
reliability (rho_c) |
Average
variance extracted (AVE) |
Citra Merek |
0.861 |
0.869 |
0.901 |
0.646 |
Kepercayaan Merek |
0.887 |
0.892 |
0.892 |
0.692 |
Keputusan Pembelian |
0.908 |
0.928 |
0.89 |
0.737 |
Kualitas Layanan |
0.877 |
0.887 |
0.91 |
0.669 |
Kualitas Produk |
0.89 |
0.892 |
0.921 |
0.701 |
Tabel 3
Construct Reliability and Validity menyajikan hasil evaluasi terhadap
reliabilitas dan validitas konstruk yang diukur dalam penelitian ini.
Menggunakan metrik Cronbach's alpha, reliabilitas konstruk Citra Merek terukur
sebesar 0.861, menandakan tingkat konsistensi yang baik dalam pengukuran
variabel-variabel yang termasuk dalam konstruk ini. Kepercayaan Merek
memperlihatkan tingkat reliabilitas yang sangat tinggi dengan nilai Cronbach's
alpha sebesar 0.887, mencerminkan konsistensi yang luar biasa dalam pengukuran
variabel-variabel terkait.
Composite
reliability juga digunakan sebagai indikator reliabilitas dan memiliki dua
metrik, yaitu rho_a dan rho_c. Citra Merek menunjukkan reliabilitas yang baik
dengan nilai rho_a sebesar 0.869 dan rho_c sebesar 0.901. Kepercayaan Merek,
Keputusan Pembelian, Kualitas Layanan, dan Kualitas Produk juga menunjukkan
nilai rho_a dan rho_c yang tinggi, mencapai tingkat reliabilitas yang sangat
baik.
Validitas
konstruk dinilai melalui Average Variance Extracted (AVE). Citra Merek memiliki
nilai AVE sebesar 0.646, menandakan bahwa variabilitas yang dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel dalam konstruk ini cukup tinggi. Sementara itu,
Kepercayaan Merek, Keputusan Pembelian, Kualitas Layanan, dan Kualitas Produk
memiliki nilai AVE yang lebih tinggi, mencapai level yang memadai untuk
menunjukkan validitas konstruk.
Secara
keseluruhan, hasil tabel ini menunjukkan bahwa konstruk-konstruk dalam
penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas dan validitas yang baik,
memperkuat keandalan pengukuran variabel dan kepercayaan terhadap hasil
analisis faktor struktural yang telah dilakukan. Evaluasi ini memberikan
keyakinan bahwa model yang dikembangkan dapat dipercaya dalam menjelaskan
hubungan antar variabel konstruk dengan baik.
Dalam
analisis faktor struktural dengan menggunakan metode partial least squares
(PLS), pengaturan parameter atau setting sangat mempengaruhi hasil dan
kestabilan model yang dihasilkan. Pada pengaturan ini, initial weights diatur
sebagai 1, menunjukkan bahwa bobot awal untuk variabel-variabel yang diukur
diberikan nilai setara. Jumlah iterasi maksimum yang ditetapkan adalah 3000,
yang mengindikasikan seberapa banyak iterasi yang diizinkan dalam proses
penyesuaian model. Kriteria berhenti diatur pada 10⁻⁷, yang menandakan bahwa
proses iterasi akan berhenti jika perubahan antara dua iterasi berturut-turut
lebih kecil dari nilai yang telah ditetapkan. Jenis hasil yang diperoleh adalah
hasil yang telah di-standarisasi, memudahkan interpretasi nilai beban faktor
dan jalur antar variabel. Pengaturan "Use Lohmoeller settings?"
diatur sebagai "No," menunjukkan bahwa pengaturan yang digunakan
tidak mengikuti setting standar Lohmoeller. Penggunaan skema weighting
dilakukan berdasarkan jalur yang terbentuk antara variabel-variabel dalam
model.
Tabel 4. Setting
Algoritma PLS-SEM
|
Setting |
Initial weights |
1 |
Max. number of iterations |
3000 |
Stop criterion |
10⁻⁷ |
Type of results |
Standardized |
Use Lohmoeller settings? |
No |
Weighting scheme |
Path |
Pengaturan-pengaturan
ini bersifat kritis dalam konteks analisis PLS, karena dapat mempengaruhi
konvergensi model, akurasi hasil, dan interpretasi keseluruhan. Pengaturan
parameter yang bijak dan sesuai dengan karakteristik data yang dihadapi adalah
langkah penting untuk memastikan keandalan dan validitas analisis faktor
struktural.
Analisis jalur
atau path analysis mengungkapkan hubungan dan tingkat kekuatan pengaruh antar
variabel konstruk dalam penelitian ini. Hasil path coefficients menunjukkan
sejauh mana variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Hal ini ditunjukkan
pada tabel 5.
|
Path
coefficients |
Citra
Merek -> Kepercayaan Merek |
0.673 |
Citra
Merek -> Keputusan Pembelian |
0.221 |
Kepercayaan
Merek -> Keputusan Pembelian |
0.3 |
Kualitas
Layanan -> Kepercayaan Merek |
0 |
Kualitas
Layanan -> Keputusan Pembelian |
0.261 |
Kualitas
Produk -> Kepercayaan Merek |
0.237 |
Kualitas
Produk -> Keputusan Pembelian |
0.044 |
Citra
Merek memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepercayaan Merek,
dengan path coefficient sebesar 0.673. Artinya, semakin positif persepsi
responden terhadap citra merek, semakin tinggi tingkat kepercayaan mereka
terhadap merek tersebut. Selain itu, Citra Merek juga memberikan kontribusi
positif terhadap Keputusan Pembelian, meskipun pengaruhnya lebih rendah,
diindikasikan dengan path coefficient sebesar 0.2210. Meskipun tidak sebesar
pengaruh terhadap Kepercayaan Merek, namun citra merek yang baik masih
memberikan dampak positif terhadap keputusan pembelian konsumen.
Kepercayaan
Merek, pada gilirannya, memiliki dampak positif yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian, dengan path coefficient sebesar 0.3. Hal ini menunjukkan
bahwa kepercayaan konsumen terhadap merek secara langsung berkontribusi pada
keputusan pembelian yang mereka ambil.
Namun,
Kualitas Layanan menunjukkan path coefficient yang mendekati nol terhadap
Kepercayaan Merek (0), menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak signifikan
antara kedua variabel ini. Di sisi lain, Kualitas Layanan memberikan kontribusi
positif yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian, dengan path coefficient
sebesar 0.261. Ini mengindikasikan bahwa, meskipun kualitas layanan tidak
secara langsung mempengaruhi kepercayaan merek, namun berpengaruh pada
keputusan pembelian konsumen.
Sementara
itu, Kualitas Produk memberikan dampak positif yang signifikan terhadap
Kepercayaan Merek (0.237) dan Keputusan Pembelian (0.044). Ini menegaskan bahwa
kualitas produk yang baik dapat meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen
terhadap merek dan pada gilirannya memengaruhi keputusan pembelian mereka.
Dengan
memahami jalur-jalur pengaruh ini, perusahaan dapat mengidentifikasi
faktor-faktor kunci yang perlu ditingkatkan atau dipertahankan untuk
memaksimalkan kepercayaan konsumen dan mendorong keputusan pembelian yang
positif.
Hasil
analisis jalur menunjukkan bahwa Citra Merek memiliki peran krusial dalam
membentuk persepsi konsumen terhadap Kepercayaan Merek dan, secara lebih luas,
memengaruhi Keputusan Pembelian. Dengan path coefficient sebesar 0.673, dapat
diinterpretasikan bahwa lebih dari setengah variasi dalam Kepercayaan Merek
dapat dijelaskan oleh Citra Merek. Ini menyiratkan bahwa ketika konsumen
memiliki persepsi positif terhadap citra merek, tingkat kepercayaan mereka
terhadap merek tersebut meningkat secara signifikan.
Selain
itu, meskipun pengaruhnya lebih rendah, path coefficient sebesar 0.2210
menunjukkan bahwa Citra Merek juga memberikan kontribusi positif terhadap
Keputusan Pembelian konsumen. Meskipun dampaknya tidak sekuat pada Kepercayaan
Merek, hal ini menunjukkan bahwa persepsi positif terhadap citra merek masih
memainkan peran penting dalam membentuk keputusan pembelian konsumen.
Interkoneksi
antara Citra Merek, Kepercayaan Merek, dan Keputusan Pembelian menggambarkan
dinamika kompleks dalam perilaku konsumen. Citra merek yang positif berperan
sebagai pemicu awal, membentuk dasar kepercayaan konsumen terhadap merek.
Kepercayaan ini, pada gilirannya, memberikan pijakan penting bagi konsumen
untuk mengambil keputusan pembelian yang positif terkait produk atau layanan
yang ditawarkan oleh merek tersebut.
Dengan
menggali lebih dalam dalam pengaruh Citra Merek, perusahaan dapat merancang
strategi pemasaran yang lebih efektif untuk memperkuat citra mereknya dan
meningkatkan kepercayaan konsumen. Peningkatan dalam dua aspek ini, pada
gilirannya, dapat memberikan dorongan yang signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen, membentuk fondasi yang kuat untuk keberlanjutan merek dalam
pasar.
Hasil
analisis jalur menunjukkan dukungan kuat untuk Hipotesis 3 (H3) yang menyatakan
bahwa Citra Merek berpengaruh positif terhadap Kepercayaan Merek. Path
coefficient sebesar 0.673 mengindikasikan bahwa lebih dari setengah variasi
dalam Kepercayaan Merek dapat dijelaskan oleh Citra Merek. Ini mengonfirmasi
bahwa persepsi positif terhadap citra merek secara signifikan meningkatkan
tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Selain itu, walaupun
dampaknya lebih rendah, Citra Merek juga memberikan kontribusi positif terhadap
Keputusan Pembelian, mendukung aspek persepsi merek dalam memengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
Kepercayaan
Merek, sebagai faktor sentral dalam hubungan antara persepsi konsumen dan
keputusan pembelian, memiliki peran yang sangat signifikan dalam memengaruhi
perilaku pembelian. Dengan path coefficient sebesar 0.3, hasil analisis jalur
menegaskan bahwa kepercayaan konsumen terhadap merek secara langsung dan
positif berkontribusi pada keputusan pembelian yang mereka ambil.
Artinya,
semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek, semakin besar
kemungkinan mereka akan mengambil keputusan untuk membeli produk atau layanan
yang ditawarkan oleh merek tersebut. Kepercayaan ini menciptakan suatu bentuk
keyakinan dan kenyamanan bagi konsumen, meminimalkan ketidakpastian yang
mungkin muncul selama proses pembelian.
Dengan
menjadikan Kepercayaan Merek sebagai faktor kunci dalam memahami perilaku
pembelian, perusahaan dapat menargetkan upaya pemasaran dan branding mereka
untuk memperkuat hubungan ini. Membangun dan memelihara kepercayaan konsumen
melibatkan konsistensi, keterbukaan, dan pelayanan yang baik dari merek. Dengan
cara ini, perusahaan dapat memastikan bahwa konsumen merasa yakin dan terhubung
dengan merek mereka, membuka peluang untuk peningkatan loyalitas konsumen dan
dukungan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
Kepercayaan
Merek memiliki peran krusial dalam hubungan antara persepsi konsumen dan
Keputusan Pembelian, sesuai dengan Hipotesis 4 (H4). Path coefficient sebesar 0.3
menegaskan bahwa kepercayaan konsumen secara langsung berkontribusi pada
keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
kepercayaan konsumen terhadap merek, semakin besar kemungkinan mereka akan
melakukan pembelian. Oleh karena itu, upaya perusahaan dalam membangun dan
memelihara kepercayaan konsumen dapat menjadi kunci sukses dalam meningkatkan
tingkat penjualan.
Dalam
konteks hubungan antara Kualitas Layanan, Kepercayaan Merek, dan Keputusan
Pembelian, hasil analisis jalur menggambarkan dinamika yang menarik. Meskipun
Kualitas Layanan menunjukkan path coefficient yang mendekati nol terhadap
Kepercayaan Merek (0), menunjukkan hubungan yang lemah atau tidak signifikan
antara kedua variabel ini. Meskipun kualitas layanan yang diberikan oleh merek
tidak secara signifikan memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap merek,
hubungan ini tampaknya tidak menjadi faktor penentu utama dalam pembentukan
kepercayaan tersebut.
Sebaliknya,
Kualitas Layanan memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian, dengan path coefficient sebesar 0.261. Ini mengindikasikan
bahwa, meskipun kualitas layanan tidak langsung mempengaruhi tingkat
kepercayaan konsumen terhadap merek, namun berpengaruh pada keputusan pembelian
konsumen. Dapat disimpulkan bahwa konsumen mungkin lebih mempertimbangkan
kualitas layanan sebagai faktor yang langsung mempengaruhi keputusan pembelian
mereka, tanpa terlalu tergantung pada kepercayaan terhadap merek.
Analisis
ini memberikan wawasan bahwa, dalam konteks tertentu, pembentukan kepercayaan
konsumen terhadap merek tidak sepenuhnya tergantung pada kualitas layanan yang
diberikan oleh merek tersebut. Oleh karena itu, perusahaan mungkin perlu
mengevaluasi faktor-faktor tambahan yang memainkan peran dalam membentuk
kepercayaan konsumen dan mengoptimalkan strategi pemasaran mereka untuk
mencapai tujuan tersebut.
Analisis
jalur menunjukkan hasil yang menarik terkait Kualitas Layanan. Meskipun tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Layanan dan Kepercayaan Merek
(H2), Kualitas Layanan memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian (0.261). Ini menunjukkan bahwa, dalam konteks ini,
keputusan pembelian konsumen lebih dipengaruhi oleh pengalaman langsung dengan
kualitas layanan daripada tingkat kepercayaan terhadap merek. Hal ini
memberikan wawasan strategis bagi perusahaan untuk mempertimbangkan perbaikan
kualitas layanan sebagai strategi pemasaran yang dapat langsung memengaruhi
keputusan pembelian konsumen.
Analisis
jalur menyoroti peran penting Kualitas Produk dalam membentuk persepsi konsumen
terhadap merek dan memengaruhi keputusan pembelian. Dengan path coefficient
sebesar 0.237 terhadap Kepercayaan Merek, dapat diinterpretasikan bahwa
kualitas produk yang baik memiliki dampak positif yang signifikan dalam
meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek. Ini menunjukkan bahwa
ketika konsumen mengalami atau mengidentifikasi kualitas produk yang tinggi,
mereka cenderung memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap merek tersebut.
Selanjutnya,
Kualitas Produk juga memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian, dengan path coefficient sebesar 0.044. Hasil ini
menegaskan bahwa kualitas produk yang unggul bukan hanya membangun kepercayaan
konsumen, tetapi juga berperan sebagai faktor yang memotivasi keputusan
pembelian. Konsumen lebih cenderung untuk melakukan pembelian ketika mereka
yakin bahwa produk yang ditawarkan memiliki standar kualitas yang tinggi.
Analisis
ini mendorong perusahaan untuk lebih fokus pada pengembangan dan pemeliharaan
kualitas produk mereka sebagai strategi utama untuk membangun kepercayaan
konsumen dan mendorong peningkatan keputusan pembelian. Kualitas produk yang
baik dapat menjadi pembeda yang signifikan di pasar, membantu merek untuk
memperoleh dan mempertahankan basis pelanggan setia. Oleh karena itu, investasi
dalam peningkatan kualitas produk dapat menjadi langkah strategis dalam
mendukung keberlanjutan dan keberhasilan merek dalam jangka panjang.
Kualitas
Produk memainkan peran sentral sesuai dengan Hipotesis 1 (H1) dan Hipotesis 5
(H5). Path coefficient sebesar 0.237 pada hubungan antara Kualitas Produk dan
Kepercayaan Merek menunjukkan bahwa kualitas produk yang baik memiliki dampak
positif yang signifikan dalam membentuk kepercayaan konsumen terhadap merek.
Selanjutnya, Kualitas Produk memberikan kontribusi positif yang signifikan
terhadap Keputusan Pembelian (0.044). Oleh karena itu, memperbaiki dan
mempertahankan standar kualitas produk dapat menjadi strategi efektif untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen dan mendorong keputusan pembelian.
Kesimpulan
Cao, Z. (2022). Brand equity, warranty costs, and
firm value. International Journal of Research in Marketing, 1166-1185.
Chauhan, R., & Fauzy, H. M. (2020). The Influence Of
Brand Trust In Mediating Consumer Online Behavior Against Buying Interest In
Online Stores (Case Study Of Hypermart Online Shop In Indonesia). DIJDBM,
471-484.
Dwivedi, Y. K., Ismagilova, E., Hughes, D. L., Carlson, J.,
Filieri, R., Jacobson, J., . . . Jennifer. (2021). Setting the future of
digital and social media marketing research: Perspectives and research
propositions. International Journal of Information Management.
Fernando, A. D., & Mayliza, R. (2019). Pengaruh
Persepsi Dan Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Siap
Saji Fried Chicken Pada D’besto Di Kota Padang Cabang Siteba.
Grace, E., Girsang, R. M., Simatupang, S., Candra, V.,
& Sidabutar, N. (2021). Product Quality And Customer Satisfaction And
Their Effect On Consumer Loyalty. International Journal of Social Science
(IJSS), 69-78.
Hanaysha, J. R. (2022). Impact of social media marketing
features on consumer’s purchase decision in the fast-food industry: Brand
trust as a mediator. International Journal of Information Management Data
Insights, 1-10.
Indraini, A. (2021, 07 29). McDonald's Untung Rp 32 T
Berkat BTS Meal, Ini 3 Faktanya. Retrieved from detikfinance:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5661869/mcdonalds-untung-rp-32-t-berkat-bts-meal-ini-3-faktanya
Kurniawan, H. H. (2017). Pengaruh Perceived Quality
Terhadap Brand Loyalty Melalui Mediasi Brand Image Dan Brand Trust (Studi
pada Brand Restoran McDonald’s di Kota Malang). Jurnal Bisnis dan
Manajemen, 228-239.
Lailiyah, N. I. (2020). Pengaruh Kualitas Produk,
Layanan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Kepercayaan Merek
Sebagai Variabel Mediasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
MIšoraitė. (2018). Brand image development . Ecoforum.
Musumali, B. (2019). An Analysis why customers are so
important and how marketers go about understanding the customer
decision-making process and the various individual and socio-cultural
influences on decision-making process. Business and Marketing Research
Journal (BMRJ).
Nadya, F. Y. (2023, 07 16). Tengok Kejutan Kolaborasi
McD dengan Girl Band New Jeans. Retrieved from dream:
https://www.dream.co.id/culinary/mcdonalds-kolaborasi-dengan-new-jeans-intip-cara-dapatkan-photocard-dan-merchandise-2307146.html
Naini, N. F., Santoso, S., Andriani, T. S., Claudia, U.,
& Nurfadillah. (2022). The Effect of Product Quality, Service Quality,
Customer Satisfaction on Customer Loyalty. Journal of Consumer Sciences,
34-50.
Rita, P., Oliveira, T., & Farisa, A. (2019). The impact
of e-service quality and customer satisfaction on customer behavior in online
shopping. Heliyon.
Saraswati, L. A., & Nurbaity. (2020). BTS ARMY’s
#BTSLOVEYOURSELF: A Worldwide K-Pop Fandom Participatory Culture on Twitter. IC-HEDS
2019 International Conference on Humanities, Education, and Social Sciences,
423-432.
Sari, R. P. (2023, 07 12). Kolaborasi McD dan New Jeans
Diburu, Kini Kemasannya Dijual Ratusan Ribu di Platform E-commerce.
Retrieved from kompas:
https://www.kompas.com/hype/read/2023/07/12/190140766/kolaborasi-mcd-dan-new-jeans-diburu-kini-kemasannya-dijual-ratusan-ribu-di?page=all
Schramade, W. (2019). Erasmus Platform for Sustainable
Value Creation, Case study: McDonald's. Rotterdam: Erasmus University.
Sholihaat, D. I., & Oktini, D. R. (2019). The Influence
Of Brand Images And Brand Trust Towards Purchase Decision Of Instant Noodles
Products Samyang In Bandung (Consumer Survey of Samyang Brand Instant Noodles
in Bandung).
Widita, A. (2018). The Evolving Media Consumer Behavior:
Fan Culture In Online Community. Jurnal Manajemen dan Kearifan Lokal
Indonesia, 34-53.
Copyright
holder: Maya Wido Anugrahdewi, Aam Bastaman (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |