Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
6, Juni 2024
PENGARUH KOMPENSASI PADA NIAT BERPINDAH DAN KINERJA KARYAWAN DENGAN
PEMODERASI GAYA KEPEMIMPINAN MELAYANI
Putri Rizki Rahmawati1, Susanto Tirtoprojo2
Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, Indonesia1,2
Email: [email protected]1, [email protected]2
Abstrak
Penelitian ini
disusun berdasarkan teori pertukaran sosial (Social Exchange Theory/SET), penelitian ini menyelidiki bagaimana kompensasi
yang dirasakan oleh karyawan hotel mempengaruhi keinginan untuk pindah kerja
dan juga kinerja karyawan. Penelitian ini juga menggali kemungkinan peran moderasi yang dimiliki oleh gaya kepemimpinan melayani dan
peran mediasi kinerja karyawan dalam hubungan tersebut. Data dikumpulkan dari
143 karyawan hotel yang berhubungan langsung dengan pelanggan di hotel bintang
empat dan lima di Surakarta menggunakan random
sampling method. Temuan menunjukkan bahwa kompensasi
yang dirasakan oleh karyawan berhasil mengurangi niat berpindah dan
meningkatkan kinerja karyawan. Selain itu, gaya kepemimpinan melayani berhasil memoderasi hubungan antara kompensasi yang dirasakan oleh
karyawan hotel dengan keinginan untuk pindah kerja, meskipun begitu gaya
kepemimpinan melayani tidak berhasil memoderasi
hubungan antara kompensasi karyawan dangan kinerja
karyawan. Namun penelitian ini menemukan bahwa kinerja karyawan memediasi
pengaruh hubungan antara kompensasi pada niat berpindah.
Kata Kunci: Kompensasi,
Niat Berpindah, Kinerja Karyawan, Gaya Kepemimpinan Melayani.
Abstract
This study is structured based
on Social Exchange Theory (SET), investigating how perceived compensation
among hotel employees influences turnover intentions and employee performance. Additionally, it explores the potential
moderating role of servant leadership
style and the mediating role
of employee performance in this relationship. Data were collected
from 143 hotel employees directly interacting with customers in four and five-star
hotels in Surakarta using random sampling method. Findings indicate that perceived compensation successfully reduces turnover intentions and enhances employee performance. Furthermore, servant leadership style moderates the relationship between perceived compensation and turnover intentions, although it does
not moderate the relationship between compensation and employee performance. However, employee performance mediates the relationship between compensation and turnover intentions.
Keywords: Compensation, Turnover Intentions, Employee Performance, Servant Leadership Style
Pendahuluan
Di dalam lingkup perhotelan, industri ini menekankan pada
pelayanan kepada pelanggan, dengan fokus utama pada keterlibatan karyawan dalam
memberikan layanan daya manusia dihadapkan pada
tantangan untuk mempertahankan karyawan berbakat, terutama karena dalam
industri perhotelan sering terjadi interaksi langsung antara karyawan dan
pelanggan
Pondasi keunggulan kompetitif, kesuksesan finansial, dan pencapaian jangka panjang
karena mereka menyumbangkan energi, dedikasi emosional, dan fokus yang mendalam
terhadap pekerjaan
Kompensasi karyawan
merupakan kapasitas dan tanggung jawab perusahaan dalam memberikan penghargaan
kepada karyawan atas penyelesaian tugas dan apresiasi terhadap kinerjanya
Literatur menyatakan bahwa gaya kepemimpinan melayani
memiliki peran dalam mencapai hasil optimal bagi organisasi melalui pengaruhnya
terhadap sikap dan kinerja organisasi
Metode Penelitian
Kompensasi
dan Niat Berpindah
Kompensasi memiliki kecenderungan untuk menarik dan
mempertahankan karyawan berkinerja tinggi dalam organisasi, yang pada akhirnya
dapat memperkuat hubungan antara pimpinan dan karyawan serta meningkatkan
produktivitas organisasi
Hipotesis 1. Kompensasi Karyawan berhubungan negatif
dengan Niat Berpindah.
Kompensasi
dan Kinerja Karyawan
Penelitian lain dalam industri perhotelan juga menunjukkan
bahwa pemberian kompensasi yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan
kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Sebagai contoh, manajer tingkat atas
cenderung termotivasi oleh keamanan pekerjaan, bonus, dan kemajuan dalam
karier, sementara karyawan tingkat bawah lebih termotivasi oleh gaji, bonus,
dan tunjangan terkait pekerjaan
Terutama, memberikan gaji dan tunjangan yang menarik akan
memberikan kontribusi dalam memperkuat bisnis dengan meningkatkan retensi
karyawan dan menarik individu berbakat yang memiliki kapasitas untuk memberikan
layanan pelanggan berkualitas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
profitabilitas
Hipotesis 2. Kompensasi Karyawan berhubungan positif
dengan Kinerja Karyawan.
Kinerja
Karyawan dan Niat berpindah
Menurut model turnover yang dijelaskan oleh
Para karyawan dengan kinerja rendah lebih mungkin untuk
keluar dari pekerjaan, bahkan setelah faktor-faktor seperti kepuasan kerja dan
niat pindah telah diperhitungkan sementara karyawan dengan kinerja yang tinggi
memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan niat berpindah
Hipotesis 3. Kinerja Karyawan berhubungan negatif dengan
Niat Berpindah
Gaya
Kepemimpinan Servant, Niat Berpindah, Kinerja Karyawan
Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin
memiliki dampak pada keinginan karyawan untuk tetap atau meninggalkan suatu
organisasi, serta terlibat dalam perilaku kerja yang kontraproduktif
Kemudian dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan melayani
memberikan prioritas kepada kebutuhan karyawan dan menekankan pada pemberdayaan
serta kemampuan karyawan untuk merangsang keinginan dan aspirasi mereka
Hipotesis 4. Gaya Kepemimpinan Melayani berhubungan
negatif dengan Niat Berpindah.
Hipotesis 5. Gaya Kepemimpinan Melayani berhubungan
positif dengan Kinerja Karyawan.
Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Melayani Sebagai Moderator
Gaya Kepemimpinan Melayani diilustrasikan sebagai pelopor
yang "menghormati kesetaraan manusia dan berupaya untuk meningkatkan
perkembangan pribadi serta kontribusi profesional seluruh anggota
organisasi"
Pemimpin melayani dapat melibatkan bawahannya melalui
berbagai cara, seperti aspek etika, spiritual, dan emosional, dengan tujuan
mendorong pertumbuhan dan perkembangan karyawan sesuai dengan aspirasi mereka
Hipotesis 6. Gaya Kepemimpinan Melayani memoderatori
hubungan antara Kompensasi Karyawan dengan Niat Berpindah
Hipotesis 7. Gaya Kepemimpinan Melayani memoderatori
hubungan antara Kompensasi Karyawan dengan Kinerja Karyawan
Pengaruh
Kinerja Karyawan Sebagai Mediator
Selain itu, perhatian yang memadai dari organisasi
terhadap kompensasi karyawan di tempat yang menghasilkan layanan sangat krusial
untuk kepuasan dan produktivitas mereka secara keseluruhan
Hipotesis 8. Kinerja Karyawan memediasi hubungan antara
Kompesasi Karyawan dan Niat Berpindah.
Gambar 1.
Kerangka Konseptual
Penelitian ini menggunakan model persamaan struktural kuadrat terkecil parsial (PLS-SEM) untuk menganalisis data. SmartPLS 3.0 digunakan untuk menilai pengukuran dan model struktural. Penelitian ini terdiri dari penelitian
kuantitatif dan menggunakan survei
cross-sectional untuk mengumpulkan
data karena pertimbangan aksesibilitas dan keterbatasan waktu
Hasil
dan Pembahasan
Tabel 1. Outer
Loading
Indikator |
Kompensasi |
Gaya Kepemimpinan Melayani |
Niat Berpindah |
Kinerja Karyawan |
K1 |
0,884 |
|
|
|
K2 |
0,892 |
|
|
|
K3 |
0,872 |
|
|
|
K4 |
0,864 |
|
|
|
K5 |
0,864 |
|
|
|
KS1 |
|
0,916 |
|
|
KS2 |
|
0,873 |
|
|
KS3 |
|
0,906 |
|
|
KS4 |
|
0,894 |
|
|
KS5 |
|
0,918 |
|
|
NB1 |
|
|
0,907 |
|
NB2 |
|
|
0,913 |
|
NB3 |
|
|
0,937 |
|
NB4 |
|
|
0,940 |
|
PK1 |
|
|
|
0,874 |
PK2 |
|
|
|
0,839 |
PK3 |
|
|
|
0,842 |
PK4 |
|
|
|
0,889 |
PK5 |
|
|
|
0,885 |
Catatan: K=Kompensasi, KS=Gaya Kepemimpinan Melayani, NB = Niat Berpindah, PK=Kinerja Karyawan
Dalam aspek validitas,
dilakukan perhitungan validitas konvergen dan hasilnya melampaui
ambang batas minimum yang disarankan, yakni 0,50
Tabel
2. Construct Reability and Validity
Variabel |
Cronbach's Alpha |
Composite Reliability |
Ket. |
K |
0,924 |
0,942 |
Reliabel |
KS |
0,942 |
0,956 |
Reliabel |
NB |
0,943 |
0,959 |
Reliabel |
PK |
0,917 |
0,938 |
Reliabel |
KS*NB |
0,991 |
0,992 |
Reliabel |
KS*PK |
1,000 |
1,000 |
Reliabel |
Uji
reliabilitas konstruk dilihat dari nilai Cronbach’s alpha dan nilai composite
reliability (cr). Konstruk dinyatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s
Alpha dan composite reliability masing-masing >0,7. Tabel 2
menunjukkan nilai
Cronbach’s Alpha dan composite reliability pada masing-masing konstruk.
Tabel 3. Nilai AVE
Variabel |
Items |
Ket. |
Kompensasi (K) |
0,766 |
Valid |
Gaya Kepemimpinan Melayani (KS) |
0,813 |
Valid |
Niat Berpindah (NB) |
0,855 |
Valid |
Kinerja Karyawan (PK) |
0,751 |
Valid |
Berdasarkan
tabel 3, nilai AVE pada masing-masing variabel sudah lebih tinggi
dari nilai 0,5, seperti variabel: Kompensasi 0,766; Kepemimpinan Melayani
0,813; Niat Berpindah 0,855; dan Kinerja Karyawan 0,751. Nilai AVE lebih dari
0,5 menyimpulkan bahwa validitas konvergen dari penelitian ini dapat diterima.
Tabel 4. Validitas Diskriminan
|
K |
KS |
NB |
PK |
KS*PK |
KS*NB |
Fornell-Lacker |
||||||
K |
0,875 |
|
|
|
|
|
KS |
0,245 |
0,902 |
|
|
|
|
NB |
-0,543 |
-0,669 |
0,925 |
|
|
|
PK |
0,564 |
0,589 |
0,704 |
0,866 |
|
|
KS*PK |
-0,368 |
-0,530 |
-0,368 |
-0,530 |
1,000 |
|
KS*NB |
-0,364 |
-0,521 |
-0,364 |
-0,521 |
0,910 |
1,000 |
Cross Loading |
||||||
|
K |
KS |
NB |
PK |
KS*NB |
KS*PK |
K1 |
0,884 |
0,288 |
-0,621 |
0,553 |
-0,402 |
-0,402 |
K2 |
0,892 |
0,172 |
-0,365 |
0,438 |
-0,276 |
-0,276 |
K3 |
0,872 |
0,240 |
-0,450 |
0,494 |
-0,367 |
-0,367 |
K4 |
0,864 |
0,211 |
-0,485 |
0,504 |
-0,258 |
-0,258 |
K5 |
0,864 |
0,130 |
-0,397 |
0,448 |
-0,270 |
-0,270 |
KS1 |
0,248 |
0,916 |
-0,626 |
0,486 |
-0,500 |
-0,500 |
KS2 |
0,189 |
0,873 |
-0,632 |
0,557 |
-0,372 |
-0,372 |
KS3 |
0,252 |
0,906 |
-0,599 |
0,548 |
-0,487 |
-0,487 |
KS4 |
0,222 |
0,894 |
-0,585 |
0,464 |
-0,501 |
-0,501 |
KS5 |
0,197 |
0,918 |
-0,570 |
0,592 |
-0,492 |
-0,492 |
NB1 |
-0,551 |
-0,585 |
0,907 |
-0,671 |
0,249 |
0,249 |
NB2 |
-0,517 |
-0,603 |
0,913 |
-0,621 |
0,277 |
0,277 |
NB3 |
-0,443 |
-0,610 |
0,937 |
-0,656 |
0,247 |
0,247 |
NB4 |
-0,496 |
-0,672 |
0,940 |
-0,656 |
0,299 |
0,299 |
PK1 |
0,524 |
0,572 |
-0,690 |
0,874 |
-0,300 |
-0,300 |
PK2 |
0,419 |
0,521 |
-0,605 |
0,839 |
-0,262 |
-0,262 |
PK3 |
0,401 |
0,480 |
-0,596 |
0,842 |
-0,285 |
-0,285 |
PK4 |
0,539 |
0,473 |
-0,591 |
0,889 |
-0,384 |
-0,384 |
PK5 |
0,548 |
0,498 |
-0,559 |
0,885 |
-0,432 |
-0,432 |
KS*NB |
-0,368 |
-0,530 |
0,301 |
0,290 |
1,000 |
0,910 |
KS*PK |
-0,364 |
-0,521 |
-0,389 |
-0,386 |
0,910 |
1,000 |
Uji
validitas diskriminan dilihat dari nilai kriteria Fornell Larcker dan cross loading antar item. Tabel 4 menunjukkan
nilai kriteria Fornell Larcker dan cross
loading antar item pada masing-masing konstruk. Berdasarkan Tabel 4, nilai
kriteria Fornell Larcker menunjukkan akar kuadrat dari setiap AVE yang lebih
besar dari korelasi tertinggi dengan konstruk lainnya. Selain itu, nilai outer loading yang terdapat pada setiap
indikator juga lebih besar daripada cross
loading pada konstruk lainnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
validitas diskriminan pada penelitian ini sudah terpenuhi.
Model struktural menggambarkan dampak langsung dan tidak
langsung kompensasi terhadap niat berpindah
dan kinerja karyawan dengan pemoderasi gaya kepemimpinan melayani dan mediasi kinerja
karyawan disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Model
Struktural
Tabel 5. Hasil Uji Pengaruh Langsung
dan Tidak Langsung
Pengaruh Langsung |
||||||
Uji Hipotesis |
Original Sample (O) |
Sample Mean (M) |
Standard Deviation (STDEV) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values |
|
H1(-) |
K -> NB |
- 0,328 |
-0,319 |
0,096 |
3,418 |
0,000 |
H2(+) |
K -> PK |
0,456 |
0,440 |
0,113 |
4,017 |
0,000 |
H3(+) |
PK -> NB |
-0,290 |
-0,280 |
0,100 |
2,913 |
0,002 |
H4(-) |
KS -> NB |
-0,530 |
-0,530 |
0,097 |
5,490 |
0,000 |
H5(+) |
KS -> PK |
0,498 |
0,478 |
0,110 |
4,511 |
0,000 |
H6 |
KS*K -> NB |
-0,128 |
-0,110 |
0,075 |
1,719 |
0,043 |
H7 |
KS*K -> PK |
0,024 |
-0,000 |
0,098 |
0,243 |
0,404 |
Pengaruh Tidak Langsung |
||||||
|
|
Original Sample (O) |
Sample Mean (M) |
Standard Deviation (STDEV) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values |
H8 |
K -> PK -> NB |
-0,132 |
-0,127 |
0,061 |
2,165 |
0,015 |
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5 menunjukkan nilai t-statistik pengaruh langsung kompensasi terhadap
niat berpindah yaitu sebesar 3,418 > 1,65 dan
nilai p-value < 0,05 sehingga nilai t-statistik dan p-value memenuhi syarat
signifikansi. Selain itu, nilai original sample estimate sebesar -0,328
merupakan nilai negatif, maka dari itu hipotesis 1 (H1) didukung artinya
terdapat pengaruh negatif dan signifikan kompensasi yang dirasakan karyawan
perhotelan terhadap niat berpindah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
kompensasi, semakin tinggi pula tingkat komitmen organisasional karyawan
terhadap perusahaan, dan sebaliknya semakin rendah kompensasi yang diterima
karyawan maka semakin rendah tingkat komitmen organisasional perusahaan yang
menyebabkan timbulnya niat berpindah diantara para kayawan. Penerapan kompensasi memiliki kecenderungan untuk menarik
dan mempertahankan karyawan berkinerja tinggi dalam organisasi, yang pada
akhirnya dapat memperkuat hubungan antara pimpinan dan karyawan serta
meningkatkan produktivitas organisasi.
Hasil pengujian hipotesis Tabel 5 menunjukkan nilai t-statistik pengaruh langsung kompensasi terhadap
kinerja karyawan yaitu sebesar 4,017 > 1,65 dan
nilai p-value < 0,05 sehingga nilai t-statistik dan p-value memenuhi syarat
signifikansi maka dari itu hipotesis 2 (H2) didukung artinya terdapat hubungan positif
dan signifikan kompensasi yang dirasakan karyawan perhotelan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompensasi yang dirasakan
karyawan maka semakin tinggi kinerja mereka untuk organisasi. Hasil ini
mendukung penelitian
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5 menunjukkan nilai t-statistik pengaruh langsung kinerja karyawan
terhadap niat berpindah yaitu sebesar 2,913 > 1,65
dan nilai p-value < 0,05 sehingga nilai t-statistik dan p-value memenuhi
syarat signifikansi. Selain itu, nilai original sample estimate sebesar -0,290
merupakan nilai negatif sehingga hipotesis 3 (H3) didukung artinya
terdapat hubungan negatif dan signifikan kinerja karyawan dengan niat
berpindah. Artinya semakin tinggi kinerja karyawan maka semakin rendah niat
berpindah karyawan dari organisasi. Hasil ini mendukung penelitian
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5 menunjukkan nilai t-statistik pengaruh langsung gaya kepempimpinan
melayani terhadap niat berpindah yaitu sebesar 5,490
> 1,65 dan nilai p-value < 0,05 sehingga nilai t-statistik dan p-value
memenuhi syarat signifikansi. Selain itu, nilai original sample estimate
sebesar -0,530 merupakan nilai negatif sehingga hipotesis 4 (H4)
didukung artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan gaya kepemimpinan
melayani dengan niat berpindah. Artinya anggota
tim yang merasakan bahwa pemimpin mereka menerapkan gaya kepemimpinan melayani
maka para karyawan akan merasa dihargai dan dipedulikan oleh pemimpin, dengan
demikan gaya kepemimpinan melayani dapat mengurangi tingkat pergantian karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5 menunjukkan nilai t-statistik pengaruh langsung gaya kepempimpinan
melayani terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 4,511
> 1,65 dan nilai p-value < 0,05 sehingga nilai t-statistik dan p-value
memenuhi syarat signifikansi. Selain itu, nilai original sample estimate
sebesar 0,498 merupakan nilai positif
sehingga hipotesis 5 (H5) didukung artinya terdapat hubungan positif dan
signifikan gaya kepemimpinan melayani dengan kinerja karyawan. Artinya anggota tim yang merasakan bahwa pemimpin
mereka menerapkan gaya kepemimpinan melayani maka para karyawan akan merasa
dihargai dan dipedulikan oleh pemimpin, dengan demikan gaya kepemimpinan
melayani dapat memotivasi kinerja karyawan dan hasilnya dapat meningkatkan
produktivitas organisasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5 menunjukkan Nilai t-statistik variabel moderasi gaya kepemimpinan
melayani terhadap kompensasi dan niat berpindah yaitu sebesar 1,719 > 1,65 dan nilai p-value > 0,05 sehingga nilai
t-statistik dan p-value memenuhi syarat signifikansi. Nilai original sample estimate
sebesar -0,128 merupakan nilai negatif sehingga hipotesis 6 (H6)
didukung artinya terdapat pengaruh signifikan dari gaya kepemimpinan melayani
dalam memoderasi hubungan antara kompensasi dengan niat berpindah. Gaya
kepemimpinan melayani memainkan peran penting dalam memoderasi hubungan antara
kompensasi dan niat berpindah karyawan. Meskipun kompensasi yang memadai secara
langsung dapat mengurangi niat berpindah, peran pemimpin dalam mengelola
persepsi dan interpretasi karyawan terhadap kompensasi juga sangat berpengaruh.
Seorang pemimpin yang efektif mampu memperkuat keterikatan karyawan terhadap
organisasi dengan memberikan dukungan, pengakuan, dan arahan yang jelas. Dengan
adanya gaya kepemimpinan yang mendukung, karyawan cenderung merasa lebih puas dengan
kompensasi yang mereka terima, karena mereka melihatnya sebagai bagian dari
pencapaian yang lebih besar yang mencakup pengakuan atas kontribusi mereka dan
kesempatan untuk berkembang di bawah arahan pemimpin mereka.
Hasil pengujian hipotesis
Tabel 5 menunjukkan Nilai t-statistik variabel moderasi gaya kepemimpinan
melayani terhadap kompensasi dan niat berpindah yaitu sebesar 1,719 > 1,65 dan nilai p-value > 0,05 sehingga nilai
t-statistik dan p-value memenuhi syarat signifikansi. Nilai original sample
estimate sebesar -0,128 merupakan nilai negatif. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan melayani
memperkuat hubungan kompensasi dan niat berpindah secara signifikan pada
tingkat signifikansi 5% sehingga hipotesis 7 (H7) tidak didukung artinya tidak
terdapat pengaruh signifikan dari gaya kepemimpinan melayani dalam memoderasi
hubungan antara kompensasi dengan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
melayani memoderasi hubungan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan
Hasil analisis pada Tabel
5 menunjukkan nilai t-statistik pengaruh
tidak langsung dari pretasi kinerja dalam memediasi hubungan kompensasi
terhadap niat berpindah yaitu sebesar 2,165 >
1,65, nilai p-value < 0,05, dan nilai original sample estimate sebesar
-0,132 merupakan nilai negatif sehingga hipotesis
8 (H8) didukung, yakni kinerja karyawan memediasi pengaruh kompensasi terhadap
niat berpindah. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian
Kesimpulan
Secara
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kompensasi memiliki peran yang signifikan
dalam memengaruhi niat berpindah dan kinerja karyawan. Secara konsisten,
kompensasi menunjukkan dampak negatif terhadap niat berpindah, sementara
memiliki dampak positif pada kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa
pengelolaan kompensasi yang cermat dapat menjadi strategi yang efektif dalam
mempertahankan karyawan dan meningkatkan produktivitas mereka. Selain itu, gaya
kepemimpinan melayani juga ditemukan memiliki dampak yang penting dalam
mengurangi niat berpindah karyawan, serta meningkatkan kinerja karyawan. Namun,
meskipun gaya kepemimpinan melayani dapat memoderasi pengaruh kompensasi
terhadap niat berpindah, tidak ada pengaruh moderasi yang signifikan terhadap
kinerja karyawan. Penelitian ini juga menegaskan bahwa kinerja karyawan
berperan sebagai mediator antara kompensasi dan niat berpindah, menunjukkan
pentingnya kinerja sebagai pengaruh dalam hubungan antara variabel tersebut.
Kesimpulan ini menyoroti pentingnya pengelolaan kompensasi yang baik serta
pentingnya membangun budaya kepemimpinan yang mendukung untuk meminimalkan niat
berpindah karyawan dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
BIBLIOGRAFI
Adeoye, A.
O., & Fields, Z. (2014). Compensation Management and Employee Job
Satisfaction: A Case of Nigeria. Journal of Social Sciences, 41(3),
345–352. https://doi.org/10.1080/09718923.2014.11893369
Amin, Z., & Akbar, K. P. (2013). Analysis of
Psychological Well-being and Turnover intentions of Hotel Employees: An
Empirical Study. In International Journal of Innovation and Applied Studies
(Vol. 3, Issue 3). http://www.issr-journals.org/ijias/
Antonakis, J., &
House, R. J. (2014). Instrumental leadership: Measurement and extension of
transformational-transactional leadership theory. Leadership Quarterly,
25(4), 746–771. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2014.04.005
Berber, N., Morley, M. J., Slavić,
A., & Poór, J. (2017). Management compensation
systems in Central and Eastern Europe: a comparative analysis. International
Journal of Human Resource Management, 28(12), 1661–1689.
https://doi.org/10.1080/09585192.2016.1277364
Cayrat, C., &
Boxall, P. (2023). The roles of the HR function: A systematic review of
tensions, continuity and change. Human Resource Management Review, 33(4).
https://doi.org/10.1016/j.hrmr.2023.100984
Darma, P. S.,
& Supriyanto, A. S. (2017). The Effect Of
Compensation On Satisfaction and Employee Performance. Management and
Economics Journal (MEC-J), 1(1), 66.
https://doi.org/10.18860/mec-j.v1i1.4524
Derue Scott D, Nahrgang Jennifer D, Wellman Ned, & Humphrey Stephen
E. (2011). Trait and Behavioral Theories Of
Leadership: An Integration and Meta-Analytic Test Of Their Relative Validity. Personnel
Psychology, 64, 7–52.
Dierendonck, D. van.
(2011). Servant leadership: A review and synthesis. In Journal of
Management (Vol. 37, Issue 4, pp. 1228–1261).
https://doi.org/10.1177/0149206310380462
Greenleaf, R. K. (1970). The Servant as Leader.
Gupta, N., & Shaw, J. D. (2014). Employee compensation:
The neglected area of HRM research. Human Resource Management Review, 24(1),
1–4. https://doi.org/10.1016/j.hrmr.2013.08.007
Hair, J. F., Sarstedt, M.,
Hopkins, L., & Kuppelwieser, V. G. (2014).
Partial least squares structural equation modeling
(PLS-SEM): An emerging tool in business research. In European Business
Review (Vol. 26, Issue 2, pp. 106–121). Emerald Group Publishing Ltd.
https://doi.org/10.1108/EBR-10-2013-0128
Hale, J. R., & Fields, D. L. (2007). Exploring servant
leadership across cultures: A study of followers in Ghana and the USA. Leadership,
3(4), 397–417. https://doi.org/10.1177/1742715007082964
Jia, X., Liao, S., Van der Heijden,
B. I. J. M., & Guo, Z. (2019). The effect of socially responsible human
resource management (SRHRM) on frontline employees’ knowledge sharing. International
Journal of Contemporary Hospitality Management, 31(9), 3646–3663.
https://doi.org/10.1108/IJCHM-09-2018-0769
Johnson, J. S., Friend, S. B., & Agrawal, A. (2016).
Dimensions and contingent effects of variable compensation system changes. Journal
of Business Research, 69(8), 2923–2930.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2015.12.061
Jung, H. S., & Yoon, H. H. (2013). Do employees’
satisfied customers respond with an satisfactory relationship? The effects of
employees’ satisfaction on customers’ satisfaction and loyalty in a family
restaurant. International Journal of Hospitality Management, 34(1),
1–8. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2013.02.003
Karatepe, O. M.,
& Shahriari, S. (2014). Job embeddedness as a
moderator of the impact of organisational justice on turnover intentions: A
study in Iran. International Journal of Tourism Research, 16(1),
22–32. https://doi.org/10.1002/jtr.1894
Kaya, B., & Karatepe, O. M.
(2020). Does servant leadership better explain work engagement, career
satisfaction and adaptive performance than authentic leadership? International
Journal of Contemporary Hospitality Management, 32(6), 2075–2095.
https://doi.org/10.1108/IJCHM-05-2019-0438
Khuwaja, U.,
Ahmed, K., Abid, G., & Adeel, A. (2020).
Leadership and employee attitudes: The mediating role of perception of
organizational politics. Cogent Business and Management, 7(1).
https://doi.org/10.1080/23311975.2020.1720066
Kitsios, F., &
Kamariotou, M. (2021). Job satisfaction behind
motivation: An empirical study in public health workers. Heliyon,
7(4). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06857
Kude, T., Hoehle, H., & Sykes, T. A. (2017). Big data breaches
and customer compensation strategies: Personality traits and social influence
as antecedents of perceived compensation. International Journal of
Operations and Production Management, 37(1), 56–74. https://doi.org/10.1108/IJOPM-03-2015-0156
Kuhn, K. M. (2009). Compensation as a signal of
organizational culture: The effects of advertising individual or collective
incentives. International Journal of Human Resource Management, 20(7),
1634–1648. https://doi.org/10.1080/09585190902985293
Lee, T. W., & Mitchell, T. R. (1994). An Alternative
Approach: The Unfolding Model of Voluntary Employee Turnover. In Management
Review (Vol. 19, Issue 1). Academy.
Liden, R. C., Wayne, S. J., Liao, C., & Meuser, J. D.
(2014). Servant leadership and serving culture: Influence on individual and
unit performance. Academy of Management Journal, 57(5),
1434–1452. https://doi.org/10.5465/amj.2013.0034
Lim, W. M., Srivastava, S., Jain, A. K., Malik, N., &
Gupta, S. (2023). When employees feel betrayed: The mediating role of
psychological contract violation on nepotism and workplace commitment in the
hotel industry. International Journal of Hospitality Management, 108.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2022.103381
Lo, K., & Lamm. Felicity.
(2005). Occupational Stress in the Hospitality Industry - An Employment
Relations Perspective. . New Zealand Journal of Employment Relations.
Lu, H., Liu, X., Chen, H., & Long, R. (2019).
Employee–Organization Pro-environmental Values Fit and Pro-environmental Behavior: The Role of Supervisors’ Personal Values. Science
and Engineering Ethics, 25(2), 519–557.
https://doi.org/10.1007/s11948-017-0007-z
Marco Van Herpen, Mirjam Van Praag, & Kees Cools. (2005). The effects of performance measurement
and compensation on motivation: An empirical study. Economist, 153(3),
303–329. https://doi.org/10.1007/s10645-005-1990-z
Meudell, K., &
Rodham, K. (1998). Money isn’t everything … or is it? A preliminary research
study into money as a motivator in the licensed house sector. International
Journal of Contemporary Hospitality Management, 10(4), 128–132.
Milton Jorge Correia de Sousa,
& Dirk van Dierendonck. (2014). Servant
leadership and engagement in a merge process under high uncertainty. Journal
of Organizational Change Management, 27(6), 877–899.
https://doi.org/10.1108/JOCM-07-2013-0133
Moncarz, E., Zhao,
J., & Kay, C. (2009). An exploratory study of US lodging properties’
organizational practices on employee turnover and retention. International
Journal of Contemporary Hospitality Management, 21(4), 437–458.
https://doi.org/10.1108/09596110910955695
Müller, A., De Lange, A., Weigl,
M., Oxfart, C., & Van der Heijden,
B. (2013). Compensating losses in bridge employment? Examining relations
between compensation strategies, health problems, and intention to remain at
work. Journal of Vocational Behavior, 83(1),
68–77. https://doi.org/10.1016/j.jvb.2013.03.002
Namasivayam, K., Miao,
L., & Zhao, X. (2007). An investigation of the relationships between
compensation practices and firm performance in the US hotel industry. International
Journal of Hospitality Management, 26(3), 574–587.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2006.05.001
Ohunakin, F., &
Olugbade, O. A. (2022). Do employees’ perceived
compensation system influence turnover intentions and job performance? The
role of communication satisfaction as a moderator. Tourism Management
Perspectives, 42. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2022.100970
Pan, F. C. (2015). Practical application of
importance-performance analysis in determining critical job satisfaction
factors of a tourist hotel. Tourism Management, 46, 84–91.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2014.06.004
Patterson, K. (2003). Servant Leadership: A Theoretical
Model.
http://www.regent.edu/acad/sls/publications/conference_proceedings/servant_leadership_roundtable/2003pdf/patterson_servant_lead
Pham, N. T., Tuan, T. H., Le, T. D., Nguyen, P. N. D.,
Usman, M., & Ferreira, G. T. C. (2023). Socially responsible human
resources management and employee retention: The roles of shared value,
relationship satisfaction, and servant leadership. Journal of Cleaner
Production, 414. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2023.137704
Prasannakumar, J. P.
(2015). Cost of Employee Turnover -A Study Based on Critical Level of
Employees of Five Star Hotels in Bangalore. Journal of Management &
Commerce, 2(1), 17–23.
Rabiul, M. K.,
& Yean, T. F. (2021). Leadership styles, motivating language, and work
engagement: An empirical investigation of the hotel industry. International
Journal of Hospitality Management, 92.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102712
Ruiz-Palomino, P., & Zoghbi-Manrique-de-Lara,
P. (2020). How and when servant leaders fuel creativity: The role of servant
attitude and intrinsic motivation. International Journal of Hospitality
Management, 89. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102537
Russell, R. F. (2001). The Role of Values In Servant
Leadership (8th ed., Vol. 22). Leader.
Saleem, F., Zhang, Y. Z., Gopinath, C., & Adeel, A.
(2020). Impact of Servant Leadership on Performance: The Mediating Role of
Affective and Cognitive Trust. SAGE Open, 10(1). https://doi.org/10.1177/2158244019900562
Scanlan, J. N., Meredith, P., & Poulsen, A. A. (2013).
Enhancing retention of occupational therapists working in mental health:
Relationships between wellbeing at work and turnover intention. Australian
Occupational Therapy Journal, 60(6), 395–403.
https://doi.org/10.1111/1440-1630.12074
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Methods
for Business (Vol. 7). www.wileypluslearningspace.com
Terera, S. R.,
& Ngirande, H. (2014). The impact of rewards on
job satisfaction and employee retention. Mediterranean Journal of Social
Sciences, 5(1), 481–487. https://doi.org/10.5901/mjss.2014.v5n1p481
Torres, E., & Adler, H. (2012). Hotel Compensation
Strategies: Perceptions of Top Industry Executives. Journal of Human
Resources in Hospitality and Tourism, 11(1), 52–71.
https://doi.org/10.1080/15332845.2012.621055
Wang, C. Y., Lin, Y. K., Chen, I. H., Wang, C. S., Peters,
K., & Lin, S. H. (2023). Mediating effect of job performance between
emotional intelligence and turnover intentions among hospital nurses during
the COVID-19 pandemic: A path analysis. Collegian, 30(2),
247–253. https://doi.org/10.1016/j.colegn.2022.09.006
Ye, Y., Lyu, Y., & He, Y.
(2019). Servant leadership and proactive customer service performance. International
Journal of Contemporary Hospitality Management, 31(3), 1330–1347.
https://doi.org/10.1108/IJCHM-03-2018-0180
Ying, M., Faraz, N. A., Ahmed, F., & Raza, A. (2020).
How does servant leadership foster employees’ voluntary green behavior? A sequential mediation model. International
Journal of Environmental Research and Public Health, 17(5).
https://doi.org/10.3390/ijerph17051792
Zacher, H., Chan,
F., Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2015).
Selection, optimization, and compensation strategies: Interactive effects on
daily work engagement. Journal of Vocational Behavior,
87, 101–107. https://doi.org/10.1016/j.jvb.2014.12.008
Copyright holder: Putri Rizki
Rahmawati, Susanto Tirtoprojo
(2024) |
First publication right: Syntax
Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |