Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 7,
Juli 2024
HUBUNGAN
ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN SEMANGAT KERJA (STUDI KUANTITATIF EKSPLANATIF DI KALANGAN PIMPINAN DAN KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT.
ASURANSI BHAKTI BHAYANGKARA DI JAKARTA)
Tabrani Sjafrizal1,
Dwinarko2, Pagi Muhamad3
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya,
Jakarta, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1,
[email protected]2,
[email protected]3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya hubungan antara komunikasi
interpersonal dengan semangat kerja di karyawan PT. Asuransi Bhakti
Bhayangkara, Jakarta. menjelaskan dalam komunikasi interpersonal selain
melibatkan dua orang yang bertatap muka, terdapat 5 (lima) indikator komunikasi
interpersonal,yaitu: aspek keterbukaan, aspek empati, aspek dukungan, aspek
rasa positif, dan aspek kesetaraan. Semangat kerja adalah suasana batin untuk
melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga pekerjaan cepat selesai dan
lebih baik serta ongkos per unit dapat diperkecil
Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Semangat Kerja,
Gaji
Abstract
This research aims to determine and prove
whether there is a relationship between interpersonal communication and work
morale in PT employees. Bhakti Bhayangkara Insurance, Jakarta. explains that in
interpersonal communication, apart from involving two people meeting face to
face, there are 5 (five) indicators of interpersonal communication, namely: the openness aspect, the empathy
aspect, the support aspect, the positive feeling aspect, and the equality
aspect. Work enthusiasm is an inner atmosphere to do work more actively so that
work is completed quickly and better and costs per unit can be reduced (4).
Measurement of interpersonal communication and work morale variables uses the
Iikert scale. This research involved employees at the head office of PT. Asuransi
Bhakti Bhayangkara, Jakarta. In this research, the method the researcher used
was the explanatory quantitative method. The data collection technique used a
questionnaire and selected research sources, namely employees of the PT head
office. Bhakti Bhayangkara Insurance in Jakarta. The technique for determining
respondents is using a simple random sampling technique. The stages of the data
analysis method in this research, starting from determining the population,
determining the sample, listing the questionnaire for variables X and Y,
listing the results of the questionnaire for variables correlation using
Pearson's correlation coefficient r, coefficient of determination r2, r test,
null and alternative hypotheses.
Keywords: Interpersonal Communication, Work Spirit, Wages
Pendahuluan
Sumber
daya manusia merupakan salah sumber yang paling menentukan sukses tidaknya
suatu Perusahaan (Damayanti et al., 2024). Berbeda dengan
sumber daya lainnya. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang
mempunyai pengaruh yang sangat penting, jika dibandingkan dengan faktor
produksi yang lain seperti mesin, modal, material, dan metode (Farchan, 2016; Rivai, 2016). Oleh karena itu,
perusahaan dituntut untuk mengelola sumber daya manusia yang mereka miliki
dengan baik, demi kelangsungan hidup dan kemajuan Perusahaan (Kandouw, 2021). Dengan demikian,
keberhasilan dalam proses operasional perusahaan, sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah karyawan.
Karyawan
yang memiliki senangat kerja yang tinggi akan bertanggungjawab terhadap
pekerjaannya, dan didukung komunikasi interpersonal yang efektif, maka karyawan
tersebut rela datang ke kantor dengan keadaan sakit demi memenuhi
tanggungjawabnya, walau terkadang harus kembali pulang, setelah diberi ijin
oleh atasannya (Sitorus, 2020). Rasa
tanggungjawab yang besar dari karyawan inilah, yang membuktikan bahwa karyawan
tersebut memiliki semangat kerja yang tinggi (Rozikan & Zakiy, 2019). (2) menyatakan
bahwa salah satu ciri semangat kerja yang tinggi, yaitu bertanggungjawab.
Fenomema yang terjadi pada Kantor
Pusat PT. Asuransi Bhakti Bhayangkara di Jakarka, Kantor Pusat. Jl. Palatehan
No. 5 Kebayoran Baru, Jakarta 12160 PO Box 4863 / JKT 12048 Contact Center
(021) 7204021-23 (+62) 813-9999-0466 [email protected] bergerak di bidang
asuransi, mengenai semangat kerja karyawan, bahwa dari pihak Sumber Daya
Manusia (SDM) yaitu Ibu Sabaria Tambunan, SP, AAIK
selaku Kepala Divisi SDM dan Umum, merasakan semangat kerja karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya menunjukkan kemajuan secara signifikan. Hal tersebut terlihat dari hasil kerja
karyawan seperti prestasi yang diperoleh oleh PT. Asuransi Bhakti Bhayangkara
dibawah Pimpinan Direktur Utamanya yaitu Bapak Drs. K. Adjar Triadi, MM, AMRP,
berhasil meraih Asuransi Bhakti Bhayangkara memperoleh penghargaan Best General
Insurance tahun 2022 Ekuitas Rp. 100 Miliar – Rp. 200 Miliar di acara Insurance
Award 2022 yang diakan oleh Media Asuransi. Acara Insurance Award 2022 diadakan
di Hotel JS Luwansa Ballroom 2 Jl. Rasuna Said Kav. C-22 Kuningan, Jakarta
tanggal 5 Oktober 2022. Penghargaan ini diberikan kepada 44 perusahaan asuransi
jiwa, asuransi umum, reasuransi, dan asuransi syariah full fledged, juga unit
usaha syariah (UUS). Semua penghargaan terbagi menjadi 18 kelompok, untuk
kelompok perusahaan asuransi umum dibagi menjadi 6 kelompok, untuk Best General
Insurance tahun 2022 ekuitas Rp. 100 Miliar – Rp. 200 Miliar diberikan kepada
PT. Asuransi Bhakti Bhayangkara bersama dua asuransi umum lainnya.
Gambar 1. Penghargaan PT. Asuransi
Bhakti Bhayangkara
Sumber:
https://abb.co.id/2022/10/14/penghargaan-insurance-award-2022/
Selain itu, PT. Asuransi Bhakti Bhayangkara menerima
penghargaan lainnya yaitu “Best Insurance Tahun 2022” yang diadakan oleh
InfoBank dan mendapatkan predikat “Excellent” untuk kategori Ekuitas 100M s.d
200M. Dasar penilaian penghargaan ini dari: Laporan Keuangan 2021, RBC 2021,
dan Produksi Premi 2021.
Gambar 2. Penghargaan insurance
award 2022 PT. Asuransi Bhakti Bhayangkara
Sumber:
https://abb.co.id/2022/10/14/penghargaan-insurance-award-2022/
Hasil
pencapaian yang didapatkan ini tidak lepas dari usaha dan doa dari seluruh
karyawan dan jajaran direksi yang saling bersinergi dalam melakukan tugasnya (Widyastuti, 2017). Semoga
pencapaian ini dapat terus dipertahankan dan dapat ditingkatkan dimasa yang
akan datang. Berdasarkan penjelasan dan fenomena – fenomena yang ada di atas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Hubungan Komunikasi
Interpersonal dengan Semangat Karyawan pada Kantor Pusat PT. Asuransi Bhakti
Bhayangkara di Jakarta.
Permasalahan yang ditemukan, berupa
hasil kerja karyawan seperti prestasi yang diperoleh oleh PT. Asuransi Bhakti
Bhayangkara dibawah Pimpinan Direktur Utamanya yaitu Bapak Drs. K. Adjar
Triadi, MM, AMRP, berhasil meraih Asuransi Bhakti Bhayangkara memperoleh
penghargaan Best General Insurance tahun 2022 Ekuitas Rp. 100 Miliar – Rp. 200
Miliar di acara Insurance Award 2022 yang diakan oleh Media Asuransi. Acara
Insurance Award 2022 diadakan di Hotel JS Luwansa Ballroom 2 Jl. Rasuna Said
Kav. C-22 Kuningan, Jakarta tanggal 5 Oktober 2022. Penghargaan ini diberikan
kepada 44 perusahaan asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi, dan asuransi
syariah full-fledged, juga unit usaha syariah (UUS). Semua penghargaan terbagi
menjadi 18 kelompok, untuk kelompok perusahaan asuransi umum dibagi menjadi 6
kelompok, untuk Best General Insurance tahun 2022 ekuitas Rp. 100 Miliar – Rp.
200 Miliar diberikan kepada PT. Asuransi Bhakti
Bhayangkara bersama dua asuransi umum lainnya. . Selain itu, PT.
Asuransi Bhakti Bhayangkara menerima penghargaan lainnya yaitu “Best Insurance
Tahun 2022” yang diadakan oleh InfoBank dan mendapatkan predikat “Excellent”
untuk kategori Ekuitas 100M s.d 200M. Dasar penilaian penghargaan ini dari:
Laporan Keuangan 2021, RBC 2021, dan Produksi Premi 2021 (Hendrawati & Hamidah, 2024).
Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara komunikasi interpersonal dan
semangat kerja karyawan di PT Asuransi Bhayangkara, dengan menjabarkan
pertanyaan penelitian serta manfaat teoritis dan praktis yang diharapkan.
Meskipun fokus pada hubungan antara komunikasi interpersonal dan semangat
kerja, penelitian ini juga memberikan gambaran mengenai penelitian terdahulu
yang relevan dengan temuan yang diharapkan. Diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan wawasan baru dan mendorong upaya pencegahan dini serta
pengembangan inisiatif promosi kesehatan yang terintegrasi untuk mengatasi
masalah nomophobia di kalangan remaja.
Metode Penelitian
Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey, menggunakan
teknik pengambilan sampel probabilitas dengan teknik acak sederhana (Sugeng, 2022). Populasi terdiri dari 138 karyawan PT. Asuransi Bhakti
Bhayangkara di Jakarta, dengan sampel sebanyak 40% dari populasi tersebut.
Instrumen penelitian berupa skala Likert untuk mengukur variabel komunikasi
interpersonal dan semangat kerja. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara,
dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan menghitung koefisien
korelasi linear sederhana menggunakan rumus statistik, dengan interpretasi
menggunakan pedoman tertentu. Hipotesis diuji menggunakan distribusi t dan
dikonfirmasi dengan menghitung koefisien determinasi (Nugroho
& Umanto, 2017). Ruang lingkup penelitian mencakup variabel
penelitian, indikator, dan definisi operasional. Tahapan penelitian dijelaskan
dalam gambaran proses penelitian yang disusun oleh Tabrani Sjafrizal.
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas
Validitas adalah derajat yang mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam mengukur apa yang seharusnya diukur (Yusup, 2018). Salah satu cara untuk menghitung validitas pada data
ordinal yaitu dengan melihat daya pembeda item (item discriminality).
Daya pembeda item dapat
dilakukan dengan cara: “korelasi item -total”. Korelasi item - total yaitu
konsistensi antara skor item dengan skor secara keseluruhan yang dapat dilihat
dari besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhan.
Table 1. Variabel
X
Item Pertanyaan |
Koef. Rank Spearman |
Keterangan |
X 1 |
0,509 |
Valid |
X 2 |
0,597 |
Valid |
X 3 |
0,770 |
Valid |
X 4 |
0,355 |
Valid |
X 5 |
0,693 |
Valid |
X 6 |
0,775 |
Valid |
X 7 |
0,735 |
Valid |
X 8 |
0,701 |
Valid |
X 9 |
0,684 |
Valid |
X 10 |
0,736 |
Valid |
X 11 |
0,773 |
Valid |
X 12 |
0,717 |
Valid |
X 13 |
0,671 |
Valid |
X 14 |
0,674 |
Valid |
X 15 |
0,663 |
Valid |
X 16 |
0,805 |
Valid |
X 17 |
0,729 |
Valid |
Sumber:
Hasil Uji Validitas menggunakan SPSS
Menurut (A. Friedenberg, 2010) nilai koefisien
korelasi dinyatakan valid bila nilai koefisien korelasi minimal sama dengan
0,30. Dengan demikian, maka item pertanyaan ke 1 sd 17 pada variabel X dapat
disimpulkan valid karena lebih dari 0,30.
Tabel 2. Variabel Y
Item
Pertanyaan |
Koef.
Rank. Spearman |
Keterangan |
Y 1 |
0,589 |
Valid |
Y 2 |
0,652 |
Valid |
Y 3 |
0,709 |
Valid |
Y 4 |
0,770 |
Valid |
Y 5 |
0,769 |
Valid |
Y 6 |
0,754 |
Valid |
Y 7 |
0,699 |
Valid |
Sumber:
Hasil Uji Validitas menggunakan SPSS
Menurut (J. Friedenberg, 2001) nilai koefisien
korelasi dinyatakan valid bila nilai koefisien korelasi minimal sama dengan
0,30. Dengan demikian, maka item pertanyaan ke 1 sd 7 pada variabel Y dapat
disimpulkan valid karena lebih dari 0,30
Uji Reliabilitas
Dasar Keputusan dalam Uji Reliabilitas Alpha
Cronbach’s Dalam bukunya (20) menjelaskan bahwa uji reliabilitas dapat
dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir atau item pertanyaan dalam
angket (kuesioner) penelitian (Yusup, 2018). Adapun dasar
pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
1) Jika
nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan reliabel
atau konsisten.
2) Sementara,
jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan
tidak reliabel atau tidak konsisten.
Tabel 3. Case Processing Summary
|
N |
% |
|
|
Cases |
Valid |
40 |
100,0 |
|
Excludeda |
0 |
0,0 |
|
|
Total |
40 |
100,0 |
|
|
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure. |
|
|||
Reliability Statistics |
|
|
|
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
|
|
|
0,919 |
24 |
|
|
|
Dari tabel output di atas
diketahui ada N of items (banyaknya item atau butir pertanyaan angket) ada 24
buah item dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,919. Karena nilai Cronbach’s
Alpha 0,919 > 0,60, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji
reliabilitas di atas, dapat disimpulkan bahwa ke 24 atau semua item pertanyaan
angket untuk variabel “Komunikasi Interpersonal” dan “Semangat Kerja” adalah
reliabel atau konsisten.
Tabel 4. Item-Total Statistics
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item
Deleted |
Corrected Item-Total
Correlation |
Cronbach's Alpha if Item
Deleted |
INT1 |
96,48 |
89,538 |
,406 |
,918 |
INT2 |
96,60 |
86,451 |
,597 |
,915 |
INT3 |
96,45 |
87,126 |
,665 |
,914 |
INT4 |
96,83 |
88,404 |
,318 |
,920 |
INT5 |
96,83 |
86,353 |
,588 |
,915 |
INT6 |
96,53 |
86,102 |
,717 |
,913 |
INT7 |
96,60 |
85,579 |
,676 |
,913 |
INT8 |
97,05 |
85,792 |
,621 |
,914 |
INT9 |
96,93 |
85,302 |
,629 |
,914 |
INT10 |
96,68 |
84,635 |
,744 |
,912 |
INT11 |
96,85 |
84,079 |
,676 |
,913 |
INT12 |
96,43 |
87,892 |
,581 |
,915 |
INT13 |
96,68 |
88,430 |
,483 |
,917 |
INT14 |
96,80 |
87,600 |
,501 |
,916 |
INT15 |
96,68 |
86,892 |
,586 |
,915 |
INT16 |
96,83 |
85,840 |
,683 |
,913 |
INT17 |
96,50 |
87,538 |
,566 |
,915 |
Semangat kerja 1 |
96,53 |
87,128 |
,485 |
,917 |
Semangat kerja 2 |
96,70 |
86,985 |
,404 |
,919 |
Semangat kerja 3 |
97,10 |
84,810 |
,450 |
,919 |
Semangat kerja 4 |
96,70 |
84,626 |
,630 |
,914 |
Semangat kerja 5 |
96,83 |
85,430 |
,446 |
,918 |
Semangat kerja 6 |
97,10 |
83,733 |
,497 |
,918 |
Semangat kerja 7 |
96,63 |
85,471 |
,543 |
,916 |
Tabel
output di atas memberikan gambaran tentang nilai statistik untuk ke 24 item
pertanyaan angket. Perhatikan pada kolom “Cronbach’s Alpha if Item Delete”
dalam tabel ini diketahui nilai Cronbach’s Alpha untuk ke dua puluh empat soal
adalah > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa ke 24 item pertanyaan angket
reliabel (Ghozali, 2018).
A. Menghitung Koefisien Korelasi: Korelasi
Pearson’sr
Tabel 5. Correlations
|
Interpersonal |
Motivasi |
|
INTERPERSONAL |
Pearson Correlation |
1 |
.494** |
Sig. (2-tailed) |
|
,001 |
|
N |
40 |
40 |
|
MOTIVASI |
Pearson Correlation |
.494** |
asi1 |
Sig. (2-tailed) |
,001 |
|
|
N |
40 |
40 |
|
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). |
B. Makna nilai r
Nilai r
= 0,49 menunjukkan bahwa hubungan antara komunikasi interpersonal dan semangat
kerja karyawan bersifat sedang.
B. Koefisien
Diterminasi : r2 ( Squere)
Pada kasus ini,
koefisien korelasinya ( r ) = 0,49, sehingga:
Koefisien Diterminasinya:
r 2 = 0,49 2 = 0,24
1. Yang
menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal (X) menjelaskan 24% dari total
variasi dalam semangat kerja karyawan (Y)
2. Dan,
76% variasi Y tidak dapat dijelaskan oleh X yang mungkin disebabkan oleh
beberapa kombinasi pengaruh variabel lain, pengukuran dan peluang acak.
C. Uji r
t hitung = r n -
2 = 0,49 x 40 – 2
1 - r 2 1 -
0,49 2
t
hitung = 3,5
D. Keputusan dan Interprestasi
- 2,306 2,306 3,5
1)
Karena t hitung jatuh di dalam daerah
kritis atau t hitung = 3,5 > t kritis = 2,306, maka Ho ditolak .
2)
Interprestasi
3)
Ada hubungan yang signifikan antara
komunikasi interpersonal dengan semangat kerja.
Pembahasan
Untuk membahas
hasil penilitian ini, penulis menggunakan “Tabel Distribusi Frekuensi”. Menurut
Martono, 2011 menyatakan tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menampilkan
persebaran data dalam suatu distribusi. Penyusunan tabel distribusi bermanfaat
untuk memudahkan kita dalam penyajian data, sehingga mudah dipahami dan mudah
dibaca sebagai bahan informasi.
Tabel Distribusi
Frekuensi Komunikasi Interpersonal
Tabel 6. Saya dapat menerima
masukan dari orang lain baik dari pimpinan maupun teman kerja
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat Setuju |
18 |
45 |
Setuju |
22 |
55 |
Netral |
0 |
0 |
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Sangat Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap saya dapat
menerima masukan dari orang lain baik dari pimpinan maupun teman kerja sebanyak
45 persen, sedangkan jawaban penilaian setuju terhadap Saya dapat menerima
masukan dari orang lain baik dari pimpinan maupun teman kerja sebanyak 55 persen.
Sedangkan penilaian netral, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap saya
dapat menerima masukan dari orang lain baik dari pimpinan maupun teman kerja sebanyak
0 persen.
Tabel
7. Saya memberikan tanggapan secara jujur atas berkomunikasi dengan orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
15 |
37,5 |
Setuju |
24 |
60 |
Netral |
0 |
0 |
Tidak
Setuju |
1 |
2,5 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap saya
memberikan tanggapan secara jujur atas berkomunikasi dengan orang lain sebanyak
37,5 persen, jawaban penilaian setuju terhadap saya memberikan tanggapan secara
jujur atas berkomunikasi dengan orang lain sebanyak 60 persen., jawaban
penilaian tidak setuju terhadap saya memberikan tanggapan secara jujur atas
berkomunikasi dengan orang lain sebanyak 2,5 persen Sedangkan penilaian netral,
sangat tidak setuju terhadap saya memberikan tanggapan secara jujur atas
berkomunikasi dengan orang lain sebanyak sebanyak 0 persen.
Tabel
8. Saya tanggung jawab atas apa yang sudah saya katakan
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
19 |
47,5 |
Setuju |
21 |
52,5 |
Netral |
0 |
0 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya tanggung
jawab atas apa yang sudah saya katakan sebanyak 47,5 persen, jawaban
penilaian setuju terhadap Saya tanggung jawab atas apa yang sudah saya katakan sebanyak 52,5 persen., jawaban
penilaian netral, dan tidak setuju, serta sangat tidak setuju terhadap Saya tanggung
jawab atas apa yang sudah saya katakan sebanyak 0 persen.
Tabel
9. Saya berempati atas apa yang dirasakan oleh orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
11 |
27,5 |
Setuju |
24 |
60 |
Netral |
4 |
10 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
1 |
2,5 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya berempati
atas apa yang dirasakan oleh orang lain sebanyak 27,5 persen, jawaban
penilaian setuju terhadap Saya berempati atas apa yang dirasakan oleh orang lain sebanyak 60 persen., jawaban
penilaian netral terhadap Saya berempati atas apa yang dirasakan oleh orang lain sebanyak 10 persen, jawaban penilaian
tidak setuju terhadap Saya berempati atas apa yang dirasakan oleh orang lain sebanyak sebanyak 0 persen.,
sedangkan jawaban penilaian sangat tidak setuju terhadap Saya berempati
atas apa yang dirasakan oleh orang lain sebanyak 2,5 persen.
Tabel
10. Saya dapat memahami pendapat dan sikap orang
lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
10 |
25 |
Setuju |
24 |
60 |
Netral |
6 |
15 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya dapat memahami pendapat
dan sikap orang
lain sebanyak 25 persen, jawaban penilaian setuju terhadap Saya dapat memahami pendapat
dan sikap orang
lain sebanyak 60 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya dapat memahami pendapat
dan sikap orang
lain sebanyak 15 persen Sedangkan penilaian tidak setuju, dan sangat
tidak setuju terhadap Saya dapat memahami
pendapat dan sikap
orang lain sebanyak sebanyak
0 persen.
Tabel
11. Saya berkomitmen melaksanakan pekerjaan secara kerjasama
tim
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
17 |
42,5 |
Setuju |
22 |
55 |
Netral |
1 |
2,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya berkomitmen melaksanakan pekerjaan secara kerjasama tim sebanyak 42,5 persen, jawaban
penilaian setuju terhadap Saya berkomitmen melaksanakan pekerjaan secara kerjasama
tim sebanyak 55 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya berkomitmen melaksanakan pekerjaan secara kerjasama tim sebanyak 2,5 persen Sedangkan penilaian
tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap Saya berkomitmen melaksanakan pekerjaan secara kerjasama tim sebanyak sebanyak 0 persen.
Tabel 12. Saya mendengarkan dan menjawab saat diajak bicara
orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
15 |
37,5 |
Setuju |
24 |
60 |
Netral |
0 |
0 |
Tidak
Setuju |
1 |
2,5 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya mendengarkan dan menjawab saat diajak bicara
orang lain sebanyak 37,5 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya mendengarkan dan menjawab saat diajak bicara
orang lain sebanyak 60 persen.,
jawaban penilaian tidak setuju terhadap Saya
mendengarkan dan menjawab
saat diajak bicara
orang lain sebanyak 2,5 persen
Sedangkan penilaian netral, sangat tidak setuju terhadap Saya mendengarkan dan menjawab saat diajak bicara
orang laisebanyak sebanyak 0
persen.
Tabel
13. Saya berbicara
penuh antusias dengan
orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
6 |
15 |
Setuju |
23 |
57,5 |
Netral |
11 |
27,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya berbicara
penuh antusias dengan
orang lain sebanyak 15 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya berbicara penuh
antusias dengan orang lain
sebanyak 57,5 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya berbicara
penuh antusias dengan
orang lain sebanyak 27,5 persen
Sedangkan penilaian tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap Saya berbicara
penuh antusias dengan
orang lainsebanyak sebanyak 0
persen.
Tabel 14. Saya memberikan keputusan atau bersikap
yang memperhatikan orang
lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
9 |
22,5 |
Setuju |
22 |
55 |
Netral |
9 |
22,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya memberikan keputusan atau bersikap
yang memperhatikan orang
lain sebanyak 22,5 persen, jawaban penilaian setuju terhadap Saya memberikan keputusan atau bersikap
yang memperhatikan orang
lain sebanyak 55 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya memberikan keputusan atau bersikap
yang memperhatikan orang
lain sebanyak 22,5 persen Sedangkan penilaian tidak setuju dan sangat
tidak setuju terhadap Saya memberikan keputusan atau bersikap yang memperhatikan orang
lain sebanyak sebanyak 0 persen.
Tabel
15. Saya menunjukkan sikap yang positif saat berkomunikasi dengan
orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
14 |
35 |
Setuju |
22 |
55 |
Netral |
4 |
10 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya menunjukkan sikap yang positif saat berkomunikasi dengan
orang lain sebanyak 35 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya menunjukkan
sikap yang positif saat berkomunikasi dengan orang lain sebanyak 55 persen., jawaban
penilaian netral terhadap Saya menunjukkan
sikap yang positif saat berkomunikasi dengan orang lainsebanyak 10 persen Sedangkan penilaian
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap Saya menunjukkan sikap yang positif
saat berkomunikasi dengan
orang lainsebanyak sebanyak 0
persen.
Tabel
16. Saya menghargai keberadaan orang lain sebagai
seorang yang penting
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
12 |
30 |
Setuju |
19 |
47,5 |
Netral |
9 |
22,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya menghargai keberadaan orang lain sebagai seorang
yang penting sebanyak 30 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya menghargai keberadaan orang lain sebagai
seorang yang penting sebanyak 47,5 persen., jawaban
penilaian netral terhadap Saya menghargai keberadaan orang lain sebagai
seorang yang penting sebanyak 22,5 persen Sedangkan penilaian
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap Saya menghargai keberadaan orang lain sebagai
seorang yang penting sebanyak 0 persen.
Tabel 17. Saya tidak
melihat rendah orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
20 |
50 |
Setuju |
20 |
50 |
Netral |
0 |
0 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya
tidak melihat rendah orang lain sebanyak 50 persen, jawaban penilaian
setuju terhadap Saya tidak melihat
rendah orang lain sebanyak 50 persen., jawaban
penilaian netral, dan tidak setuju, serta sangat tidak setuju terhadap Saya tidak
melihat rendah orang lain
sebanyak 0 persen
Tabel
18. Saya menyadari orang lain juga memiliki kepentingan yang berbeda
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
12 |
30 |
Setuju |
26 |
65 |
Netral |
2 |
0,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya menyadari orang lain juga memiliki kepentingan yang berbeda sebanyak
30 persen, jawaban penilaian setuju terhadap Saya menyadari orang lain juga memiliki
kepentingan yang berbeda sebanyak 60 persen., jawaban
penilaian netral terhadap Saya menyadari orang lain juga memiliki kepentingan yang berbeda sebanyak
0,5 persen Sedangkan penilaian tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap
Saya menyadari orang lain juga memiliki kepentingan yang berbeda sebanyak
sebanyak 0 persen.
Tabel
19. Saya mengakui pentingnya kehadiran orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
10 |
25 |
Setuju |
25 |
62,5 |
Netral |
5 |
12,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya mengakui
pentingnya kehadiran orang lain
sebanyak 25 persen, jawaban penilaian setuju terhadap Saya mengakui
pentingnya kehadiran orang lain
sebanyak 62,5 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya mengakui
pentingnya kehadiran orang lain
sebanyak 12,5 persen Sedangkan penilaian tidak setuju dan sangat tidak setuju
terhadap Saya mengakui pentingnya kehadiran orang lain sebanyak sebanyak 0 persen.
Tabel
20. Saya tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
13 |
32,5 |
Setuju |
24 |
60 |
Netral |
3 |
7,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain sebanyak 32,5 persen, jawaban penilaian
setuju terhadap Saya tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
sebanyak 60 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain sebanyak 7,5 persen Sedangkan penilaian
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap Saya tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain sebanyak 0 persen.
Tabel
21. Saya mampu menjadi pendengar dan memberi respon
dengan baik
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
9 |
22,5 |
Setuju |
26 |
65 |
Netral |
5 |
12,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya mampu menjadi pendengar dan memberi respon
dengan baik sebanyak 22,5 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya mampu menjadi
pendengar dan memberi
respon dengan baik sebanyak 65 persen., jawaban
penilaian netral terhadap Saya mampu menjadi
pendengar dan memberi
respon dengan baik sebanyak 12,5 persen Sedangkan penilaian
netral, dan sangat tidak setuju terhadap Saya
mampu menjadi pendengar dan memberi respon
dengan baiksebanyak 0 persen.
Tabel 22. Saya merasa
saling memerlukan satu sama lain
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
18 |
45 |
Setuju |
21 |
52,5 |
Netral |
1 |
2,5 |
Tidak
Setuju |
0 |
0 |
Sangat
Tidak Setuju |
0 |
0 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya
merasa saling memerlukan satu sama lain sebanyak 45 persen, jawaban
penilaian setuju terhadap Saya merasa saling
memerlukan satu sama lain
sebanyak 52,5 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya merasa
saling memerlukan satu sama lain sebanyak 2,5 persen Sedangkan penilaian
tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap Saya merasa saling memerlukan satu sama lain sebanyak sebanyak 0 persen.
Tabel Distribusi Frekuensi Semangat Kerja
Tabel 23. Saya selalu menunda nunda penyelesaian pekerjaan di tempat
kerja.
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
0 |
0 |
Setuju |
1 |
2,5 |
Netral |
1 |
2,5 |
Tidak
Setuju |
19 |
47,5 |
Sangat
Tidak Setuju |
19 |
47,5 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya selalu
menunda nunda penyelesaian pekerjaan di tempat kerja. Sebanyak 0 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya selalu menunda nunda penyelesaian
pekerjaan di tempat kerja sebanyak 2,5 persen., jawaban penilaian netral
terhadap Saya selalu menunda nunda penyelesaian pekerjaan di tempat kerja. Sebanyak
2,5 persen, penilaian tidak setuju terhadap Saya selalu menunda nunda
penyelesaian pekerjaan di tempat kerja sebanyak 47,5 sebanyak 0 persen. Penilaian
sangat tidak setuju terhadap Saya selalu menunda nunda penyelesaian pekerjaan
di tempat kerja sebanyak 47,5 persen.
Tabel 24. Saya selalu dihinggapi rasa malas untuk bekerja,
apalagi kompensasi atau upah yang diterimanya tidak dikenakan potongan saat
mereka tidak masuk bekerja
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
1 |
2,5 |
Setuju |
0 |
0 |
Netral |
3 |
7,5 |
Tidak
Setuju |
21 |
52,5 |
Sangat
Tidak Setuju |
15 |
37,5 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya selalu dihinggapi rasa malas untuk bekerja,
apalagi kompensasi atau upah yang diterimanya tidak dikenakan potongan saat
mereka tidak masuk bekerja sebanyak 2,5 persen, jawaban penilaian setuju
terhadap Saya selalu dihinggapi rasa malas
untuk bekerja, apalagi kompensasi atau upah yang diterimanya tidak dikenakan
potongan saat mereka tidak masuk bekerja sebanyak 0 persen., jawaban
penilaian netral terhadap Saya selalu
dihinggapi rasa malas untuk bekerja, apalagi kompensasi atau upah yang diterimanya
tidak dikenakan potongan saat mereka tidak masuk bekerja sebanyak 7,5 persen,
jawaban penilaian tidak setuju terhadap Saya selalu dihinggapi rasa malas untuk bekerja, apalagi kompensasi atau
upah yang diterimanya tidak dikenakan potongan saat mereka tidak masuk bekerja sebanyak
sebanyak 52,5 persen. jawaban penilaian
sangat tidak setuju terhadap Saya selalu
dihinggapi rasa malas untuk bekerja, apalagi kompensasi atau upah yang diterimanya
tidak dikenakan potongan saat mereka tidak masuk bekerja sebanyak
sebanyak 37,5 persen.
Tabel 25. Saya selalu berniat
bahkan memutuskan untuk mencari tempat kerja lain, yang memberikan kenyamanan
dalam bekerja.
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
1 |
2,5 |
Setuju |
2 |
5 |
Netral |
10 |
25 |
Tidak
Setuju |
17 |
42,5 |
Sangat
Tidak Setuju |
10 |
25 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya selalu
berniat bahkan memutuskan untuk mencari tempat kerja lain, yang memberikan
kenyamanan dalam bekerja sebanyak 2,5 persen, jawaban penilaian setuju terhadap
Saya selalu berniat bahkan memutuskan untuk mencari tempat kerja lain, yang
memberikan kenyamanan dalam bekerja sebanyak 5 persen., jawaban penilaian
netral terhadap Saya selalu berniat bahkan memutuskan untuk mencari tempat
kerja lain, yang memberikan kenyamanan dalam bekerja sebanyak 25 persen Jawaban
penilaian tidak setuju terhadap Saya selalu berniat bahkan memutuskan untuk
mencari tempat kerja lain, yang memberikan kenyamanan dalam bekerja sebanyak
sebanyak 42,5 persen. Jawaban penilaian sangat tidak setuju terhadap Saya selalu
berniat bahkan memutuskan untuk mencari tempat kerja lain, yang memberikan
kenyamanan dalam bekerja sebanyak sebanyak 25 persen.
Tabel 26. Saya selalu merasa
kurang memperhatikan pekerjaan di tempat kerja
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
0 |
0 |
Setuju |
1 |
2,5 |
Netral |
4 |
10 |
Tidak
Setuju |
20 |
50 |
Sangat
Tidak Setuju |
15 |
37,5 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya selalu
merasa kurang memperhatikan pekerjaan di tempat kerja sebanyak 0 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya selalu merasa kurang memperhatikan pekerjaan
di tempat kerja sebanyak 2,5 persen., jawaban penilaian netral terhadap Saya
selalu merasa kurang memperhatikan pekerjaan di tempat kerja sebanyak 10 persen
Jawaban penilaian sangat tidak setuju terhadap Saya selalu merasa kurang
memperhatikan pekerjaan di tempat kerja sebanyak sebanyak 50 persen. Jawaban
penilaian tidak setuju terhadap Saya selalu merasa kurang memperhatikan pekerjaan
di tempat kerja sebanyak sebanyak 37,5 persen.
Tabel 27. Saya selalu dihinggapi
ketidaktenangan dalam bekerja, keluh kesah, serta hal-hal lain.
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
0 |
0 |
Setuju |
3 |
7,5 |
Netral |
5 |
12,5 |
Tidak
Setuju |
17 |
42,5 |
Sangat
Tidak Setuju |
15 |
37,5 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya selalu dihinggapi ketidaktenangan
dalam bekerja, keluh kesah, serta hal-hal lain. sebanyak 0 persen, jawaban penilaian
setuju terhadap Saya selalu dihinggapi ketidaktenangan dalam bekerja, keluh
kesah, serta hal-hal lain. sebanyak 7,5 persen., jawaban penilaian netral
terhadap Saya selalu dihinggapi ketidaktenangan dalam bekerja, keluh kesah,
serta hal-hal lain. sebanyak 12,5 persen. Jawaban penilaian tidak setuju
terhadap Saya selalu dihinggapi ketidaktenangan dalam bekerja, keluh kesah,
serta hal-hal lain. Sebanyak 42,5 persen Jawaban penilaian sangat tidak setuju
terhadap Saya selalu dihinggapi ketidaktenangan dalam bekerja, keluh kesah,
serta hal-hal lain.sebanyak 37,5 persen.
Tabel 28. Saya selalu ingin
melakukan tuntutan atas ketidakpuasan di tempat bekerja
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
1 |
2,5 |
Setuju |
3 |
7,5 |
Netral |
8 |
20 |
Tidak
Setuju |
18 |
45 |
Sangat
Tidak Setuju |
10 |
25 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel
tersebut menunjukkan bahwa jawaban penilaian sangat setuju terhadap Saya selalu
ingin melakukan tuntutan atas ketidakpuasan di tempat bekerja sebanyak 2,5 persen,
jawaban penilaian setuju terhadap Saya selalu ingin melakukan tuntutan atas
ketidakpuasan di tempat bekerja sebanyak 7,5 persen.,jawaban penilaian netral
terhadap Saya selalu ingin melakukan tuntutan atas ketidakpuasan di tempat
bekerja sebanyak 10 persen, jawaban penilaian tidak setuju terhadap Saya selalu
ingin melakukan tuntutan atas ketidakpuasan di tempat bekerja sebanyak sebanyak
45 persen, jawaban penilaian sangat tidak setuju terhadap Saya selalu ingin
melakukan tuntutan atas ketidakpuasan di tempat bekerja sebanyak sebanyak 25
persen (Malasari, 2018).
Tabel 29. Saya selalu ingin
melakukan pemogokan sebagai wujud dari ketidakpuasan, kegelisahan.
Penilaian |
Frequency |
Percent |
Sangat
Setuju |
0 |
0 |
Setuju |
1 |
2,5 |
Netral |
4 |
10 |
Tidak
Setuju |
17 |
42,5 |
Sangat
Tidak Setuju |
18 |
45 |
Total |
40 |
100,0 |
Tabel tersebut menunjukkan bahwa jawaban
penilaian sangat setuju terhadap Saya selalu ingin melakukan pemogokan sebagai
wujud dari ketidakpuasan, kegelisahan. sebanyak 0 persen, jawaban penilaian
setuju terhadap Saya selalu ingin melakukan pemogokan sebagai wujud dari
ketidakpuasan, kegelisahan. sebanyak 2,5 persen., jawaban penilaian netral terhadap
Saya selalu ingin melakukan pemogokan sebagai wujud dari ketidakpuasan,
kegelisahan sebanyak 10 persen, jawaban penilaian tidak setuju terhadap Saya
selalu ingin melakukan pemogokan sebagai wujud dari ketidakpuasan, kegelisahan sebanyak
sebanyak 42,5 persen, jawaban penilaian sangat tidak setuju terhadap Saya
selalu ingin melakukan pemogokan sebagai wujud dari ketidakpuasan, kegelisahan sebanyak
sebanyak 45 persen.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan, hubungan antara komunikasi interpersonal dan semangat kerja
di P.T. Asuransi Bhakti Bhayangkara menunjukkan nilai r = 0,49, menandakan
tingkat hubungan yang sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan atau
penurunan dalam komunikasi interpersonal akan diikuti oleh perubahan searah
dalam semangat kerja, dan sebaliknya. Oleh karena itu, disarankan agar PT.
Asuransi Bhakti Bhayangkara meningkatkan efektivitas komunikasi interpersonal
untuk memperbaiki semangat kerja, mengingat keduanya memiliki hubungan
resiprokal yang positif dengan tingkat pengaruh yang sedang. Pelatihan
komunikasi interpersonal dapat menjadi solusi untuk meningkatkan semangat kerja
di perusahaan tersebut.
BIBLIOGRAFI
Damayanti, N., Permatasari, R. I., & Sitio, V. S. S.
(2024). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit NEM.
Farchan, F.
(2016). Teknikal Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik Sebuah Paradigma
Pengukuran Kinerja. Risâlah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 3(1),
42–62.
Friedenberg, A.
(2010). When do type structures contain all hierarchies of beliefs? Games
and Economic Behavior, 68(1), 108–129.
Friedenberg, J.
(2001). Lateral feature displacement and perceived facial attractiveness. Psychological
Reports, 88(1), 295–305.
Ghozali, I.
(2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Hendrawati, K. W.,
& Hamidah, T. (2024). Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Persepsi
Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kepuasan Kerja Pada Karyawan Di PT. X. IKRA-ITH
Humaniora: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 8(1), 85–94.
Kandouw, T. A. K.
(2021). Pengaruh Kesetiaan, Komitmen Organisasi, dan Kerjasama Tim Terhadap
Kinerja Karyawan Di Perusahaan Holland Bakery Cabang Boulevard Manado. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(1).
Malasari, N.
(2018). Hubungan antara persepsi terhadap penilaian kinerja dan semangat
kerja karyawan PT. Para Finance.
Nugroho, S., &
Umanto, F. D. D. E. (2017). Metode kuantitatif. UNIB Press.
Rivai, V. (2016). Manajemen
sumber daya manusia untuk perusahaan.
Rozikan, R., &
Zakiy, M. (2019). Pengaruh Religiusitas dan Tanggungjawab Sosial Terhadap Etos
Kerja Islami pada Karyawan Lembaga Filantropi. Islamadina: Jurnal Pemikiran
Islam, 191–209.
Sitorus, R. M. T.
(2020). Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Pimpinan Terhadap Motivasi Kerja.
Scopindo Media Pustaka.
Sugeng, B. (2022).
Fundamental metodologi penelitian kuantitatif (eksplanatif). Deepublish.
Widyastuti, S.
(2017). Manajemen komunikasi pemasaran terpadu: Solusi menembus hati
pelanggan. Feb-Up Press.
Yusup, F. (2018).
Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif. Tarbiyah:
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).
Copyright holder: Tabrani
Sjafrizal, Dwinarko, Pagi Muhamad (2024) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |