Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
9, No. 7, Juli
2024
ANALISA KELAYAKAN
INVESTASI PROYEK PENGGANTIAN WASH WATER
PUMP G-3-02B/D DI PT KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL RU V – BALIKPAPAN
Syukron Masruri1, Otta Gaima Keloko2, Wisudanto Mas Soeroto3
Institut Teknologi
Sepuluh November, Surabaya, Indonesia1,2
Universitas
Airlangga, Surabaya, Indonesia3
Email: [email protected]1, [email protected]2,
[email protected]3
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kehandalan
operasional dan kapasitas produksi di Hydrocracking Complex (HCC) PT Kilang
Pertamina International – RU V Balikpapan melalui penggantian pompa G-3-02B/D
yang berperan vital dalam proses injeksi wash water. Pompa ini berfungsi
melarutkan Ammonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S) dari recycle gas, mencegah
fouling pada internal tube Combine Feed Exchanger (CFE) dan Reactor Effluent
Air Cooler (REAC), serta menjaga kemurnian H2 dan aktivitas reaksi
hydrocracking. Berdasarkan data maintenance, pompa G-3-02BD memiliki Mean Time
Between Failure (MTBF) yang sangat rendah sebesar 6,257 jam dibandingkan best
practice 26,280 jam dan Reliability Index 9,07% dibandingkan best practice
71,65%. Metode yang digunakan untuk menilai investasi penggantian pompa adalah
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP),
dan Profitability Index (PI). Hasil analisis menunjukkan bahwa proyek
penggantian pompa memiliki NPV sebesar $992.590, IRR 32,81%, PP 2,90 tahun, dan
PI 2,55. Kesimpulannya, proyek ini layak secara ekonomi untuk dilaksanakan. Penggantian
pompa G-3-02B/D diharapkan dapat memenuhi kebutuhan wash water minimum sebesar
5% vol intake HCU, memastikan kehandalan pompa wash water, dan mendukung target
Rencana Pengolahan Harian (RPH) sehingga meningkatkan efisiensi dan keandalan
operasional kilang.
Kata Kunci: Kelayakan Proyek, Net Present
Value, Payback Period, Profitability Index
Abstract
This
study aims to enhance the operational reliability and production capacity of
the Hydrocracking Complex (HCC) at PT Kilang Pertamina International – RU V
Balikpapan by replacing the G-3-02B/D pump, which plays a vital role in the
wash water injection process. This pump functions to dissolve Ammonia (NH3) and
Hydrogen Sulfide (H2S) from the recycle gas, preventing fouling in the internal
tubes of the Combine Feed Exchanger (CFE) and Reactor Effluent Air Cooler
(REAC), and maintaining H2 purity and hydrocracking reaction activity.
Maintenance data indicates that the G-3-02BD pump has a very low Mean Time
Between Failure (MTBF) of 6,257 hours compared to the best practice of 26,280
hours and a Reliability Index of 9.07% compared to the best practice of 71.65%.
The investment evaluation method used includes Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), and Profitability Index
(PI). The analysis results show that the pump replacement project has an NPV of
$992,590, an IRR of 32.81%, a PP of 2.90 years, and a PI of 2.55. In conclusion,
the project is economically feasible. Replacing the G-3-02B/D pump is expected
to meet the minimum wash water requirement of 5% vol intake HCU, ensure the
reliability of the wash water pump, and support the Daily Processing Plan (RPH)
targets, thereby improving the refinery's operational efficiency and
reliability.
Keywords: Project
Feasibility, Net Present Value, Payback Period, Profitability Index
Pendahuluan
Refinery Unit (RU)
V Balikpapan merupakan salah satu Unit Bisnis Direktorat Pengolahan Pertamina
yang produknya disalurkan ke kawasan Indonesia bagian Timur yang merupakan 2/3
dari NKRI dan beberapa produk disalurkan ke Indonesia bagian Barat dan
diekspor. Sejak pertama kali dibangun RU V telah mengalami beberapa kali
perbaikan guna meningkatkan margin & kapasitas produksi (Ridwan
et al., 2022). Produk-produk yang sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yaitu
meliputi Bahan Bakar Minyak/BBM (Premium, Kerosene, Solar, Avtur, Pertalite, Pertadex
& Pertamax), Non Bahan Bakar Minyak/NBBM (Smooth Fluid 05, LAWS-05), dan
LPG. Seluruh
produk yang dihasilkan digunakan untuk memasok kebutuhan dalam negeri khususnya
wilayah Indonesia Bagian Timur (Brigham
& Houston, 2013; Silaban, 2022).
RU V memiliki 2
area kilang pengolahan minyak yaitu Kilang Balikpapan – I dan Kilang Balikpapan
– II. Pada area Kilang Balikpapan – I terdapat unit proses Dehydration Plant
(DHP), Crude Distillation Unit V (CDU V), High Vacuum Unit III (HVU III), Effluent
Water Treatment Plant (EWTP) sedangkan pada area Kilang Balikpapan – II
terdapat dua unit kompleks operasi yaitu Hydro Skimming Complex (HSC) and Hydro
Cracking Complex (HCC).
Unit proses HCC merupakan
unit proses penghasil produk Solar dan Avtur. Pada unit proses ini terdapat
pompa G-3-02B/D yang memiliki peranan vital sebagai pompa injeksi wash water
yang berfungsi untuk melarutkan Ammonia (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S) dari recycle
gas. Tanpa adanya injeksi wash water dapat menyebabkan fouling
pada internal tube Combine Feed Exchanger (CFE) E-3-01/E-3-13 dan Reactor
Effluent Air Cooler (REAC) EA-3-02/Ea-3-20, menurunkan kemampuan transfer
panas pada REAC, menurunnya purity H2 pada recycle gas,
menurunkan aktifitas reaksi hydrocracking pada katalis.
Berdasarkan data maintenance
record, pompa G-3-02BD mengalami kerusakan pada tingkat out of tolerance,
dimana Mean Time Between Failure (MTBF) G-3-02BD sangat rendah yaitu
6,257 jam dibandingkan dengan best practice yaitu 26,280 jam dan Reliability
Index G-3-02BD sebesar 9,07% dibandingkan dengan best practice
71,65%. Rendahnya nilai MTBF dan Reliability Index tersebut berpotensi terjadi
penurunan intake unit proses sehingga target produksi pengolahan minyak tidak
tercapai. Maka dari itu, perusahaan berencana untuk melakukan penggantian baru
G-3-02B/D agar operasional kilang handal dan dapat memenuhi kapasitas produksi.
Analisis kelayakan
investasi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk melihat anggaran yang dikeluarkan
untuk suatu proyek apakah mendapatkan keuntungan atau tidak. Dengan melihat
indikator-indikator kelayakan investasi maka pengambilan keputusan akan menjadi
lebih tepat. Perusahaan juga perlu melihat keuntungan yang didapatkan dari
proyek ini dan seberapa lama proyek tersebut bisa balik modal dalam waktu yang
telah ditentukan.
Penelitian ini
membahas mengenai analisis kelayakan proyek penggantian wash water pump
G-3-02B/D. Batasan penelitian pada makalah ini adalah melakukan analisis
kelayakan pada proyek penggantian Wash Water Pump G-3-02B/D di HCU A/B
RU V-Balikpapan yang dikerjakan di tahun 2022 dengan menggunakan metode
perhitungan Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Profitability Index
(PI). Data yang ditampilkan sudah diolah untuk kepentingan publikasi.
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk Menentukan kelayakan investasi proyek penggantian Wash
Water Pump G-3-02B/D berdasarkan analisis dari perhitungan Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period
(PP) dan Profitability Index (PI).
Metode
Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan perhitungan
nilai – nilai indikator kelayakan pada suatu proyek investasi yaitu NPV, IRR,
PP dan PI. Tahapan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Investasi
Menurut Riyanto, (2014) adalah penanaman modal dalam
bentuk uang atau barang yang dilakukan dengan tujuan memperoleh keuntungan di
masa yang akan datang. Investasi dapat diartikan suatu kegiatan yang
berorientasi pada pertumbuhan atau pendapatan di masa yang akan datang, oleh
karena itu investasi memiliki resiko antara lain investasi tidak memenuhi
ekspektasi atau bahkan tidak berjalan atau gagal, sehingga diperlukan analisis
yang bersifat sistematis dan rasional sebelum investasi direalisasikan. Secara
umum investasi juga sebagai langkah menanamkan uang untuk memulai atau
memperluas proyek atau untuk membeli aset atau bunga di mana dana-dana itu
kemudian digunakan, dengan tujuan menghasilkan pendapatan dan meningkatkan
nilai seiring waktu.
Memahami investasi merupakan hal yang sangat
penting karena berkaitan dengan upaya memilih instrumen investasi yang tepat
guna memenuhi tujuan keuangan penanam modal atau investor (Abdullaevich, 2020; Hasanudin et al., 2021; Hermawan
& Purwohandoko, 2020; Mulyana et al., 2019; Suherman, 2022).
Aktiva
Menurut FASB atau Financial
Accounting Standard Board Aktiva merupakan suatu manfaat ekonomi yang cukup
dan pasti dimasa depan, yang mana aktiva tersebut dapat dikuasai atau dimiliki
oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa transaksi yang terjadi di masa lalu. Macam
– macam aktiva :
1.
Aktiva
lancar
Merupakan jenis aktiva yang memiliki
manfaat dalam kurun waktu singkat (kurang atau sama dengan 1 tahun) yang sudah
dapat diubah menjadi uang tunai. Aktiva lancar antara lain :
a.
Kas
(cash)
b.
Piutang
dagang (account receivable)
c.
Persediaan
barang (merchandise inventory)
d.
Surat
berharga (marketable securities)
e.
Perlengkapan
(supplies)
f.
Sewa
dibayar dimuka (prepaid expense)
g.
Biaya
dibayar dimuka (prepaid expense)
h.
Piutang
penghasilan atau piutang pendapatan (accured revenue)
i.
Wesel
tagih (notes receivable)
2.
Aktiva
tidak lancar
Merupakan
jenis harta kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan yang dapat dilihat dan
diukur dengan jelas (tangible) dan bersifat tahan lama (lebih dari 1 tahun). Yang
termasuk aktiva tidak lancar adalah :
a.
Aktiva
tetap (fixed asset)
Pendapat dari (Handayani & Ali, 2020) aktiva tetap atau yang bisa
disebut dengan aktiva berwujud merupakan aktiva-aktiva yang sifatnya relatif
permanen dan dalam rentan waktu yang cukup lama kemudian dimanfaatkan dalam
kegiatan perusahaan yang normal.
Merupakan aktiva berwujud dan dalam
bentuknya siap pakai atau dibangun terlebih dahulu lalu dapat digunakan dalam
kegiatan operasi perusahaan. Kegunaan aktiva tetap biasanya bisa dibeli dengan
tujuan dipakai sendiri oleh suatu perusahaan atau tidak untuk dijual kembali.
Menurut Pendapat (Weygandt et al., 2007) karakteristik aktiva tetap yakni :
-
Mempunyai
bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas).
-
Dapat
digunakan dalam kegiatan operasional.
-
Tidak
untuk dijual-belikan ke konsumen.
Menurut (Rudianto, 2013) perusahaan yang memiliki aktiva
tetap berwujud dapat digolongkan menjadi:
-
Umurnya
tidak terbatas, aktiva tetap ini seperti tanah untuk lokasi perusahaan.
-
Umurnya
terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva
lain yang sejenis, aktiva tetap ini seperti mesin, kendaraan dan lain-lain.
-
Aktiva yang
apabila sudah habis masa penggunaannya tidak bisa diganti dengan aktiva sejenis
dan umurnya terbatas. Aktiva
ini seperti sumber daya alam (tambang, hutan dan lain-lain).
b.
Aktiva
tidak berwujud (intangible asset)
Merupakan jenis aktiva yang bentuknya
tidak bisa disentuh tapi bisa dirasakan manfaatnya, dan tidak bisa disimpan
dalam bentuk persediaan. Aktiva ini juga bisa disebut hak istimewa yang
dimiliki dan memberikan manfaat ekonomi pada suatu perusahaan.
Kepemilikan dan hak milik aktiva tak
berwujud di suatu perusahaan ini dilindungi oleh Undang-Undang yaitu sebagai
berikut:
-
Hak
Cipta (Copyrights)
- Goodwill
-
Hak
Paten
-
Merek
Dagang (Trademarks)
-
Hak
Sewa atau Hak Kontrak (Leasehold)
-
Franchise
Hak Istimewa
c.
Investasi
jangka Panjang
Investasi jangka panjang merupakan suatu
bentuk penyertaan usaha jangka panjang diluar kegiatan pokok suatu perusahaan.
Depresiasi
Menurut Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Depresiasi ialah alokasi jumlah suatu aktiva yang
dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk
periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pada undang-undang
(UU No. 36, 2008) pasal 11 tahun 2008 pajak penghasilan, penyusutan atas
pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan
harta berwujud kecuali tanah yang memiliki status hak milik, hak guna bangunan,
hak guna usaha dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan,
menagih dan memelihara penghasilan dan kemudian yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun.
Faktor yang
Memengaruhi Depresiasi :
1.
Masa
Manfaat Aset
2.
Tingkat
Penggunaan
3.
Perkembangan
Teknologi
4.
Perawatan
dan Pemeliharaan
5.
Kondisi
Pasar
6.
Inflasi
7.
Regulasi
Pemerintah
8.
Kerusakan
atau Kehilangan
9.
Nilai
Pasar
Untuk melakukan
perhitungan depresiasi atau penyusutan, ada 2 metode sesuai ketentuan (UU No.
36, 2008), yaitu:
1.
Dengan
metode garis lurus atau straight-line method yaitu bagian-bagian yang sama
besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut.
2.
Dengan
metode saldo menurun atau declining balance method yaitu bagian-bagian yang
menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku.
Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan
atau modal menurut John Fred Weston dan Thomas G. Copeland (1991:327), modal
kerja adalah investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga,
piutang dan persediaan dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk
membiayai aktiva lancar.
Pendapat yang
dikemukakan oleh (Aditama, 2020) mengenai modal berdasarkan sumber
asalnya dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Modal
asing (pinjaman)
Merupakan yang didapat dari pinjaman pihak
luar seperti bank, pemodal, dan lain sebagainya.
2.
Modal
sendiri
Merupakan modal yang didapat dari uang
sendiri atau pemilik perusahaan.
Cash Flow
Menurut (Fabozzi & Drake, 2009) Cash flow adalah indikator untuk
menganalisis kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban kontraktual
(contractual obligations) dan menjaga deviden dan kebijakan belanja modal saat
ini tanpa bergantung pada external financing.
Jenis cash flow terdiri
dari 4 jenis, yaitu :
1.
Kas
dari aktivitas operasi
Cash flow yang bersumber dari kegiatan
operasional bisnis inti suatu perusahaan, tidak bersumber dari aktifitas
internal.
2.
Free
cash flow to equity (FCEE)
Merupakan uang tunai (cash) yang tersisa
setelah perusahaan melakukan investasi kembali ke dalam bisnsi (sumber: capital
expenditures).
3.
Free
cash flow to the firm (FCFF)
Merupakan indikator dengan asumsi bahwa
perusahaan tidak memiliki leverage atau utang.
4.
Net
change in cash
Adalah perubahan jumlah arus kas (cash
flow) dari satu periode akuntansi ke periode berikutnya.
Analisa Kelayakan
Investasi
Analisis kelayakan
investasi adalah suatu analisis yang mempertimbangkan suatu proyek investasi dengan
menggunakan indikator-indikator seperti Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Profitability Index (PI), dan lain
sebagainya untuk melihat investasi tersebut apakah layak secara ekonomi atau
tidak.
Kelayakan investasi
perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan dikarenakan investasi memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Dan investasi tentunya harus menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan itu sendiri.
Net Present Value (NPV)
Net Present Value
(NPV) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung nilai bersih atau netto
pada waktu sekarang atau present. Present yang dimaksud disni adalah penjabaran
waktu ketika awal perhitungan yang bertepatan dengan waktu evaluasi dilakukan
atau disebut pada periode tahun ke-0 dalam perhitungan cash flow investasi (Rumengan et al., 2017). Proyek diterima apabila NPV >
0 atau NPV yang paling besar.
NPV memiliki
kelebihan yang salah satunya adalah nilai uang yang dipengaruhi oleh faktor
waktu dapat diperhitungkan sehingga perhitungan ini lebih nyata terhadap
perubahan harga, selain itu metode NPV dapat dimanfaatkan untuk menghitung arus
kas selama usia ekonomis investasi, dan juga dapat menghitung apakah ada nilai
sisa investasi atau tidak.
Di samping itu NPV
mempunyai kekurangan yaitu selain dipengaruhi arus kas, dan juga dipengaruhi
oleh faktor usia ekonomis investasi apabila digunakan untuk perhitungan dan
derajat
kelayakan (Rachadian et al., 2013). Dibawah ini adalah rumus untuk
menghitung NPV.
Dimana
CFt = Aliran kas
per tahun pada periode,
R = Suku bunga
/ Discount rate,
Io = Investasi
awal pada tahun 0,
t = Periode
n = Jumlah periode.
Jika nilai NPV
> 0 maka proyek atau investasi tersebut layak dan untung.
Jika nilai NPV = 0
maka proyek atau investasi tersebut perlu dipertimbangkan.
Jika nilai NPV
< 0 maka proyek atau investasi tersebut tidak layak dan rugi.
Internal Rate of Return (IRR)
Menurut Brown, (2021) IRR adalah metode penyusutan
peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian dari sebuah
investasi, yang dihitung dengan menemukan tingkat diskonto yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas masuk masa depan ke biaya proyek.
Internal Rate of
Return (IRR) merupakan salah satu metode mencari suku bunga pada saat NPV sama
dengan kosong (0). Parameter yang didapatkan pada metode IRR ini, terkait
dengan tingkat kemampuan cash flow dalam pengembalian modal investasi yang
dijelaskan dalam bentuk persen (%) periode waktu dan seberapa besar pula
kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan untuk membalikkan modal investasi
disebut dengan Internal Rate of Return (IRR), kemudian kewajiban untuk
membalikkan modal disebut dengan Minimum Attractive of Return (MARR).
Nilai MARR pada umumnya ditetapkan melalui beberapa
pertimbangan tertentu dari suatu investasi secara subjektif, yaitu (Abuk & Rumbino, 2020):
a.
Suku
bunga investasi
b.
Cash
flow cost (Cc) atau biaya sejenisnya yang digunakan untuk mendapatkan investasi
c.
Faktor
resiko investasi (α)
Suatu rencana
investasi akan dikatakan layak atau menguntungkan jika : IRR > MARR
(Giatman, 2017). Dibawah ini adalah rumus perhitungan IRR.
Dimana
rr = tingkat discount rate lebih rendah
rt = tingkat discount rate lebih tinggi
TPV = Total Present Value
NPV = Net Present Value
Payback Periode (PP)
Payback Period
adalah parameter yang digunakan untuk melihat seberapa lama periode yang
dibutuhkan untuk mengembalikan modal atau uang yang telah diinvestasikan pada
aliran kas masuk tahunan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut (Giatman, 2017)
Kriteria seleksi :
-
Jika
payback period lebih kecil dibandingkan dengan target untuk pengembalian modal
atau investasi, maka proyek dikatakan layak.
-
Jika
payback period lebih besar dibandingkan dengan target untuk pengembalian modal
atau investasi, maka proyek dikatakan tidak layak (Sutrisno, 2009).
Profitability
Index (PI)
Menurut Kasmir (2019) profitabilitas adalah rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam
suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari
penjualan atau dari pendanaan investasi. Nilai PI didapat dengan menghitung
nilai present value perkiraan arus kas yang akan diterima dari investasi,
kemudian dibandingkan dengan jumlah nilai investasi proyek tersebut.
Biasanya, nilai NPV dan PI akan memperlihatkan nilai
kelayakan yang konsisten. Dibawah ini adalah rumus perhitungan PI menurut (Syamsumarno, 2021)v
Jika nilai
Profitability Index lebih besar dari 1 (PI>1)maka proyek tersebut layak dan
apabila Profitability Index kurang dari 1 (PI<1) maka proyek tersebut tidak
layak.
Hasil
dan Pembahasan
Guna meningkatkan
kehandalan operasional dimana Mean Time Between Failure (MTBF) G-3-02BD
sangat rendah yaitu 6,257 jam dibandingkan dengan best practice yaitu
26,280 jam dan Reliability Index G-3-02BD sebesar 9,07% dibandingkan
dengan best practice 71,65% dan memenuhi kapasitas produksi, maka perusahaan
berusaha untuk meminimalkan kendala dalam proses produksi unit HCC. Berdasarkan
uraian diatas, maka perlu dilakukan analisis kelayakan pada rencana penggantian
Wash Water Pump G-3-02B/D. Usaha analisis ini dilakukan untuk mengetahui
kelayakan dari aspek finansial. Berikut disampaikan mengenai analisis kelayakan
pada rencana investasi proyek penggantian Wash Water Pump G-3-02B/D.
Biaya Investasi
Proyek
Biaya investasi
proyek penggantian Wash Water Pump G-3-02B/D berasal dari Anggaran
Bisnis Investasi (ABI) RU V Balikpapan tahun 2019. Perhitungan biaya investasi
proyek dituangkan dalam tabel 1 berikut:
Table 1. Biaya Investasi Proyek
No |
Deskripsi |
Nilai ($) |
1 |
Pengadaan New Pump, Gearbox &
Motor Listrik |
395,01 |
2 |
Pengadaan
Komponen Pendukung |
106,65 |
3 |
Pekerjaan mobilisasi |
59,25 |
4 |
Pekerjaan
Instalasi |
53,60 |
5 |
Training |
25,39 |
Total |
639,91 |
*dalam thousand
$
Dari tabel 1 di
atas diketahui bahwa jumlah anggaran investasi proyek untuk penggantian 2 unit
pompa beserta penggeraknya adalah $ 639,91.
Proyeksi Arus Kas
Berdasarkan data
biaya budget in atau investasi dan biaya pengeluaran per tahun maka dilakukan perhitungan
proyeksi arus kas dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2039. Perhitungan arus
kas dituangkan dalam tabel 2 berikut :
Table 2. Proyeksi Arus
Kas
Tahun |
Biaya Investasi |
Biaya Pengeluaran Sebelum
Investasi |
Biaya Pengeluaran Sesudah
Investasi |
Net Cash Flow |
2019 |
639,91 |
|||
2020 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2021 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2022 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2023 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2024 |
265,65 |
140 |
125,65 |
|
2025 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2026 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2027 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2028 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2029 |
265,65 |
140 |
125,65 |
|
2030 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2031 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2032 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2033 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2034 |
265,65 |
140 |
125,65 |
|
2035 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2036 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2037 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2038 |
265,65 |
45 |
220,65 |
|
2039 |
|
265,65 |
140 |
125,65 |
*dalam thousand
$
Biaya pengeluaran
sebelum investasi merupakan biaya production
losses akibat kegagalan Wash Water
Pump G-3-02B/D sedangkan pengeluaran sesudah investasi merupakan biaya spare
part dan jasa maintenance setiap tahun serta jasa overhaul tiap 5 tahun.
Net
Present Value (NPV)
Setelah biaya
investasi dan proyeksi arus kas dihitung, maka selanjutnya adalah menghitung nilai
masing – masing PV dengan menggunakan persamaan NPV. Tabel 3 merupakan hasil perhitungan
PV dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2039.
Table 3.
Perhitungan Net Present Value
Discount Factor (DF) 11.03%
Tahun |
Tahun
ke |
Net
Cash Flow - ($) |
Factor
PV |
PV ($) |
2020 |
1 |
220,65 |
0,90 |
198,73 |
2021 |
2 |
220,65 |
0,81 |
178,99 |
2022 |
3 |
220,65 |
0,73 |
161,21 |
2023 |
4 |
220,65 |
0,66 |
145,19 |
2024 |
5 |
125,65 |
0,59 |
74,47 |
2025 |
6 |
220,65 |
0,53 |
117,78 |
2026 |
7 |
220,65 |
0,48 |
106,08 |
2027 |
8 |
220,65 |
0,43 |
95,54 |
2028 |
9 |
220,65 |
0,39 |
86,05 |
2029 |
10 |
125,65 |
0,35 |
44,13 |
2030 |
11 |
220,65 |
0,32 |
69,80 |
2031 |
12 |
220,65 |
0,28 |
62,87 |
2032 |
13 |
220,65 |
0,26 |
56,62 |
2033 |
14 |
220,65 |
0,23 |
51,00 |
2034 |
15 |
125,65 |
0,21 |
26,16 |
2035 |
16 |
220,65 |
0,19 |
41,37 |
2036 |
17 |
220,65 |
0,17 |
37,26 |
2037 |
18 |
220,65 |
0,15 |
33,56 |
2038 |
19 |
220,65 |
0,14 |
30,22 |
2039 |
20 |
125,65 |
0,12 |
15,50 |
Total PV |
1632,50 |
|||
Investasi |
639,91 |
|||
NPV |
992,59 |
*dalam thousand $
Pada table 3 di
atas diketahui bahwa dari hasil perhitungan NPV, nilai total present value
lebih besar lebih besar dari nilai investasi. Kemudian dari hasil perhitungan
nilai total PV dikurangi nilai investasi diperoleh nilai NPV sebesar $
992.594,45 yang mana nilai ini lebih besar dari nol (0), sehingga bisa
disimpulkan bahwa proyek tersebut diproyeksikan akan memperoleh keuntungan dan layak
untuk dikerjakan.
Internal
Rate of Return (IRR)
Tabel 4 di bawah
ini merupakan hasil perhitungan IRR dimana variabel cash flow didapat
dari tabel 3. Perhitungan IRR menggunakan rumus sehingga didapatkan hasil
sebagai berikut:
Table 4.
Perhitungan IRR
Tahun |
Net Cash Flow |
2019 |
(639,91) |
2020 |
220,65 |
2021 |
220,65 |
2022 |
220,65 |
2023 |
220,65 |
2024 |
125,65 |
2025 |
220,65 |
2026 |
220,65 |
2027 |
220,65 |
2028 |
220,65 |
2029 |
125,65 |
2030 |
220,65 |
2031 |
220,65 |
2032 |
220,65 |
2033 |
220,65 |
2034 |
125,65 |
2035 |
220,65 |
2036 |
220,65 |
2037 |
220,65 |
2038 |
220,65 |
2039 |
125,65 |
IRR |
32,81% |
Tabel 4 merupakan rekapitulasi
hasil IRR dimana pada tahun 2019, cash flow masih minus dan dari tahun
2020 sampai dengan 2039 menggunakan cash flow seperti pada perhitungan
NPV. Nilai IRR didapatkan sebesar 32,81% dimana nilai tersebut lebih besar dari
suku bunga yang digunakan yaitu 11,03%, sehingga dapat disimpulkan proyek
penggantian Wash Water Pump G-3-02B/D ini layak.
Payback
Period (PP)
Melalui
perhitungan payback period akan diketahui berapa lama waktu (dalam tahun) yang
diperlukan untuk mengembalikan investasi yang dikeluarkan berdasarkan
keuntungan yang diperoleh.
Berdasarkan hasil
perhitungan, payback period proyek ini selama 2,90 tahun, ini artinya dana investasi
akan kembali pada tahun 2022.
Profitability
Index (PI)
Untuk menghitung
PI maka data total present value cash flow dari tabel 3 dimana nilai total present
value (PV) sebesar $1.632.500 dan nilai biaya investasi sebesar $639.910. Maka
jika dimasukkan ke dalam rumus PI, didapatkan nilai sebagai berikut
Dari perhitungan di
atas diketahui bahwa nilai PI sebesar 2,55 atau PI > 1 sehingga proyek
penggantian proyek penggantian Wash Water Pump G-3-02B/D ini layak.
Kesimpulan
Merujuk hasil
analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa proyek Penggantian Wash Water
Pump G-3-02B/D Di PT Kilang Pertamina Internasional RU V – Balikpapan layak untuk
dilakukan, karena; (1) nilai NPV diperoleh
sebesar $ 992.590, atau lebih besar dari nol (0), (2) nilai IRR diperoleh
sebesar 32,81%, lebih besar dari suku bunga yang digunakan yaitu 11,03%, (3) payback
period untuk proyek ini adalah 2,90 tahun, biaya investasi akan kembali pada
tahun 2022, dan (4) profitability index
diperoleh sebesar 2,55, atau lebih besar dari satu (1). Berdasarkan
analisis yang dilakukan, proyek penggantian wash water pump ini akan mendapatkan
keuntungan setelah payback period pada tahun 2022. Perusahaan akan mulai
mendapatkan keuntungan / benefit dari proyek ini sejak tahun 2023. Metode
analisis kelayakan proyek menggunakan parameter NPV, IRR, PP dan PI untuk
penggantian aktiva tetap, dapat dijadikan acuan sebagai dasar pengambilan keputusan
layak atau tidaknya sebuah investasi.
BIBLIOGRAFI
Abdullaevich, K. Y. (2020).
Development of geometric creativity of secondary school students by computer. International
Journal of Scientific and Technology Research, 9(2), 4572–4576.
Abuk,
G. M., & Rumbino, Y. (2020). Analisis Kelayakan Ekonomi Menggunakan Metode
Net Present Value (NPV), Metode Internal Rate of Return (IRR) Payback Period
(PBP) Pada Unit Stone Crusher di CV. X Kab. Kupang Prov. NTT. Jurnal
Teknologi, 14(2), 68–75.
Aditama,
R. A., & Sos, S. (2020). Pengantar Bisnis: Dilengkapi dengan Studi
Kelayakan Bisnis. AE Publishing.
Brigham,
E. F., & Houston, J. F. (2013). Fundamentals of financial management.
South-Western Cengage Learning.
Brown,
M. T. (2021). Capital budgeting. In Financial Management in the Sport
Industry (pp. 244–269). Routledge.
Fabozzi,
F. J., & Drake, P. P. (2009). Finance: capital markets, financial
management, and investment management. John Wiley & Sons.
Giatman,
M. (2017). Building School Organizational Work Culture Through The
Implementation of Quality Management Syatem ISO 9001: 2008. International
Journal of GEOMATE, 12(30), 132–139.
Handayani,
S., & Ali, I. M. A. (2020). Telaah Anggaran Sebagai Alat Pengambilan
Keputusan Investasi Aktiva Tetap Pada Pt Bina Karya Nuansa Sejahtera. JAMDI
(Jurnal Akuntansi Multi Dimensi), 3(2).
Hasanudin,
H., Nurwulandari, A., & Safitri, R. K. (2021). Pengaruh pengetahuan
investasi, motivasi dan pelatihan pasar modal terhadap keputusan investasi yang
dimediasi oleh minat investasi. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, &
Akuntansi (MEA), 5(3), 494–512.
Hermawan,
T. W., & Purwohandoko, P. (2020). Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar
Rupiah, BI rate, jumlah uang beredar, dan indeks Shanghai Stock Exchange
terhadap indeks Sri Kehati di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019. Jurnal
Ilmu Manajemen, 8(4), 1–15.
Mulyana,
M., Hidayat, L., & Puspitasari, R. (2019). Mengukur Pengetahuan Investasi
Para Mahasiswa Untuk Pengembangan Galeri Investasi Perguruan Tinggi. JAS-PT
(Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia), 3(1), 31–52.
Rachadian,
F. M., Agassi, E. A., & Sutopo, W. (2013). Analisis kelayakan investasi
penambahan mesin frais baru pada CV. XYZ. J@ Ti Undip: Jurnal Teknik
Industri, 8(1), 15–20.
Ridwan,
A. F., Romli, Z., & Soeroto, W. M. (2022). Analisa kelayakan investasi
proyek penggantian secondary crusher pada PT Berau Coal Site Binungan. Sebatik,
26(1), 1–8.
Riyanto,
O. S. (2014). Penerapan Metode Diskonto Dividen Dengan Model Pertumbuhan
Konstan Dan Metode Price Earning Ratio (Per) Untuk Menilai Kewajaran Harga
Saham Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Pada Perusahaan Sub
Sektor Otomotif Dan Komponennya Yang Terd. Brawijaya University.
Rudianto,
M. (2013). Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan Terhadap Kepuasan
Nasabah (Studi Kasus di BRI Cabang Yogya Katamso). UPN" Veteran"
Yogyakarta.
Rumengan,
M. R., Dundu, A. K. T., & Pratasis, P. A. K. (2017). Analisa kelayakan
investasi alat berat stone crusher di Kelurahan Kumersot Kota Bitung. Jurnal
Sipil Statik, 5(10).
Silaban,
A. L. N. (2022). Penggunaan Token Cryptocurrency Ditinjau Dari Aspek Hukum
Pajak Penghasilan Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat
Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.
Universitas Kristen Indonesia.
Suherman,
A. M. (2022). Hukum Perdagangan internasional: lembaga penyelesaian sengketa
WTO dan Negara Berkembang. Sinar Grafika.
Syamsumarno,
G. C. (2021). Analisa Kelayakan Investasi Penggantian Mesin Bag Making Di PT X.
Journal Printing and Packaging Technology, 2(1).
Weygandt,
J. J., Weygandt, J. J., Kieso, D. E., Kieso, D. E., Kimmel, P. D., Kimmel, P.
D., Trenholm, B., & Kinnear, V. A. (2007). Payroll Accounting Supplement
to Accompany Accounting Principles, Fourth Canadian Edition, Part 1. John
Wiley & Sons.
Copyright holder: Syukron Masruri,
Otta Gaima Keloko,Wisudanto
Mas Soeroto (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |