Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
9, No. 7, Juli 2024
ANALISIS
POTENSI BAHAYA DENGAN TEKNIK JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PEKERJAAN SITE SURVEI DENGAN METODE SIDE
SCAN SONAR (SSS) DI PULAU NATUNA TAHUN 2023 (STUDI KASUS DI PT. X)
Rendra Mahessa Putra1*, Edison C.
Sembiring2, Soehatman Ramli3
Universitas Sahid Jakarta, Jakarta, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1*, [email protected]2, [email protected]3
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bahaya yang terkait dengan pekerjaan site survei menggunakan metode Side Scan Sonar (SSS) di Pulau Natuna dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan studi kasus
pada PT. X. Analisis dilakukan
dengan menerapkan teknik Job Safety Analysis (JSA) untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi,
dan memitigasi bahaya-bahaya
yang mungkin timbul selama pelaksanaan survei. Penelitian ini juga menilai bagaimana potensi bahaya tersebut dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan, termasuk biaya operasional, klaim asuransi, dan potensi kerugian akibat kecelakaan kerja. Model penelitian yang dilakukan
adalah penelitian Kualitatif. Pengumpulan data ini dilakukan melalui wawancara dengan perwakilan PT. X, tenaga ahli, dan review dokumentasi perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi bahaya
utama meliputi risiko kecelakaan laut, kegagalan peralatan, dan kesalahan manusia. Dampak dari bahaya-bahaya tersebut terhadap kinerja keuangan perusahaan mencakup peningkatan biaya operasional dan potensi penurunan produktivitas. Dalam Kesimpulan dan Saran Penulisan ini diperoleh hasil bahwa penggunaan
Side Scan Sonar (SSS) sangat efektif dalam meningkatkan keselamatan dan
keamanan pekerjaan dengan metode site survei Side Scan Sonar (SSS)
dibandingkan dengan teknik manual. Tingkat resiko tertinggi pada tahapan
pekerjaan dengan metode site survei Side Scan Sonar (SSS) sebesar 63%
dapat diturunkan dengan melakukan program mitigasi dengan 5 Pilar, sehingga
tingkat resiko turun menjadi medium risk.
Kata Kunci : Side Scan Sonar (SSS), Site Survey, JSA, QHSE laut, Industry
lepas Pantai, pengendalian bahaya.
This study aims to analyze the potential
hazards associated with site survey work using the Side Scan Sonar (SSS) method
on Natuna Island and their impact on the company's financial performance, with
a case study at PT. X. The analysis was carried out by applying the Job Safety
Analysis (JSA) technique to identify, evaluate, and mitigate hazards that may
arise during the survey. This study also assesses
how these potential hazards can affect the company's financial performance,
including operational costs, insurance claims, and potential losses due to work
accidents. The research model used is Qualitative research. Data collection was
carried out through interviews with representatives of PT. X, experts, and
review of company documentation. The results of the analysis show that the main
potential hazards include the risk of marine accidents, equipment failure, and
human error. The impact of these hazards on the company's financial performance
includes increased operational costs and potential decreased productivity. In
the Conclusion and Suggestions in this Writing, the results obtained; The use
of Side Scan Sonar (SSS) is very effective in improving safety and security in
carrying out work with the Side Scan Sonar (SSS) site survey method compared to
manual techniques. The highest risk level at the work stage with the Side Scan
Sonar (SSS) site survey method of 63% can be reduced by implementing a
mitigation program with 5 Pillars, so that the risk level drops to medium risk.
Keywords: Side Scan Sonar
(SSS), Site Survey, JSA, Marine QHSE, Offshore industry, Hazard control.
Industri sektor minyak dan gas bumi merupakan sektor yang memiliki tingkat bahaya yang sangat tinggi karena banyaknya kecelakaan yang terjadi di sektor migas seperti kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan, dan lainnya menyebabkan industri migas memiliki potensi bahaya yang tinggi terhadap kejadian kecelakaan kerja (Abidin & Ramadhan, 2019). Sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) merupakan sektor yang menyumbang penerimaan bagi negara Republik Indonesia.
Industri minyak dan gas bumi meliputi
usaha pencarian (eksplorasi), pengembangan, produksi, pengolahan, pengankutan
dan pemasaran (Bangun & Pamardi, 2023) . Dan telah bertahun-tahun lamanya industry
ini memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia dimana
pendapatan dari industry minyak dan
gas bumi merupakan devisa dan pendapatan untuk anggaran negara. Oleh karena
itu, perlu adanya pengembangan dan pengeolaan yang baik terhadap hasil industry
minyak dan gas bumi ini. Referensi peraturan perundangan minyak dan gas dalam tesis ini,
yaitu Undang–undang Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2001, mengenai minyak dan gas bumi (Raihan &
Fitriani, 2023).
Perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tentunya
perusahaan ini memiliki
berbagai macam bahaya seperti bahaya kebakaran, bahaya peledakan, bahaya fisik, dan bahaya pencemaran lingkungan.
Pengeboran sumur minyak dan gas dikenal sebagai proyek yang
berisiko tinggi (high risk) dan
membutuhkan biaya yang sangat besar (high
cost) (Soedirman, 2014). Salah satu risiko yang
paling besar dalam kegiatan pengeboran yaitu terjadinya semburan liar (Blow Out) risiko di area pengeboran tidak hanya semburan liar saja. Sebagai
akibatnya, tingkat dan bentuk potensi bahaya
di tempat kerja yang harus dihadapi tenaga kerja juga akan untuk mengatasinya, identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko seperti Eimination, Subtitution,
Administrative control , Personal Protective.
PT X merupakan perusahan yang bergerak di bidang jasa survei Geofisika, Geoteknik, dan jaringan pipa kabe bawah laut. PT X menyediakan kepada kliennya dengan data yang diperlukan dan layanan teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan mereka di berbagai aplikasi muai dari kegiatan pra-pengeboran, rute pemasangan pipa kabel. PT X menggunakan alat survei Side Scan Sonar (SSS) untuk menggambarkan kondisi dasar laut.
Pengoperasian alat survei Side Scan Sonar (SSS) merupakan salah satu metode penting dalam eksplorasi bawah laut yang bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi benda-benda atau struktur di dasar laut (Hidayat & Nuruddin, 2022). Teknologi Side Scan Sonar memungkinkan para peneiti, geologi, ahli keautan, dan peaku industri keautan untuk mendapatkan data visual dengan tingkat resolusi tinggi tentang kontur bawah laut. Dalam operasionalnya, penggunaan alat Side Scan Sonar (SSS) dapat meibatkan beberapa risiko dan potensi bahaya yang perlu diidentifikasi, dievaluasi, serta dikeola dengan tepat guna.
Penelitian tentang Health, Safety, and Environment
(HSE) dalam konteks penggunaan Side Scan Sonar (SSS) sangat penting untuk
memastikan penggunaan alat tersebut aman, terkendali, dan minim dampak terhadap
lingkungan serta sumber daya alam (Hikmi et al., 2020). Contoh kecelakaan
yang terjadi meliputi kecelakaan kapal akibat kesalahan navigasi, gangguan
komunikasi, atau masalah teknis, serta cedera fisik yang disebabkan oleh
ketidakhati-hatian dalam menurunkan atau mengangkat SSS, termasuk potensi
bahaya lain seperti terjepitnya alat atau terpeeset karena kurangnya perhatian
dari crew. Seain itu, kecelakaan lingkungan seperti kebocoran bahan bakar juga
menjadi dampak yang perlu diantisipasi (Sani et al., 2022).
Penelitian terdahulu telah memberikan landasan dan pemahaman yang penting untuk Penelitian ini. Namun, dalam konteks penggunaan Side Scan Sonar (SSS), ada beberapa hal yang membuat Penelitian ini menjadi lebih unik (Prayetno & Ulinnuha, 2020). Pertama, Penelitian ini mengintegrasikan teknologi terbaru, yaitu Side Scan Sonar, yang masih kurang familiar di Indonesia. Kedua, penggunaan teknologi baru ini membawa risiko tambahan yang perlu diidentifikasi, seperti kesalahan teknis dan risiko peralatan. Ketiga, Penelitian ini akan fokus pada identifikasi risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi Side Scan Sonar dalam proses kerja, sehingga menjadi sebuah kontribusi yang reevan dalam bidang keseamatan dan kesehatan kerja (Bungin, 2013).
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tahapan operasi SSS dalam survei site, mengidentifikasi potensi
bahaya dengan Teknik Job Safety Analysis (JSA), dan merumuskan langkah-langkah
pengendalian bahaya untuk mengurangi risiko kecelakaan dan cedera. Manfaatnya
mencakup referensi bagi peneiti lain, institusi pendidikan, dan perusahaan
terkait implementasi JSA dalam mengidentifikasi bahaya di tempat kerja,
terutama dalam proyek site survei minyak dan gas. Ruang lingkup Penelitian
mencakup identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko, serta rekomendasi
pencegahan dan mitigasi, tetapi tidak termasuk aspek teknis perbaikan alat SSS
itu sendiri.
Penelitian ini dilakukan pada proyek sekitar Kepulauan Natuna Tahun 2023, berlangsung dari buan Jui 2023 hingga Jui 2023. Pemilihan lokasi berdasarkan Penelitian sebeumnya menunjukkan bahwa PT X merupakan salah satu perusahaan terkemuka dalam eksplorasi minyak dan gas dengan risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Metode Penelitian kualitatif digunakan untuk menggambarkan identifikasi bahaya, analisis potensi bahaya dengan teknik JSA pada alat survei Side Scan Sonar (SSS) (Fiantika et al., 2022). Data dikumpukan mealui informan yang berpengalaman dalam HSE Management, Supervisor, Officer, dan Operator Side Scan Sonar, serta studi literatur akademis, publikasi industri, dan laporan terkait JSA dalam operasi survei laut. Instrumen Penelitian meliputi panduan observasi, wawancara, dokumen resmi PT X, laptop, peralatan rekam suara, kertas catatan, dan alat tuis. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mendalam, sementara data sekunder berasal dari teaah dokumen. Analisis data dilakukan mealui analisis isi untuk mengeompokkan, mengkategorikan, dan menginterpretasi hasil Penelitian (Uin & Banjarmasin, 2018). Keabsahan data diperkuat mealui pemanjangan keikutsertaan, trianguasi, dan penggunaan referensi. Data yang diperoleh penulis dalam pembuatan tesis ini, disajikan dalam bentuk narasi wawancara mendalam. Penyajian data akan didukung dengan hasil pengamatan analisis dokumen.
Tabel 1. Tabel Triangulasi Data
Substansi Penelitian |
Observasi |
Wawancara Mendalam |
Dokumen |
Informan |
Sumber Daya Manusia |
X |
√ |
-
Prosedur JSA -
Prosedur pelaksanaan kerja ama PT X -
Formulir
penilaian kinerja analisa bahaya (JSA) |
HSE Manager, Supervisor
dan pekerja (operator
Side Scan Sonar) |
Metode |
X |
√ |
-
Prosedur
JSA -
Prosedur
pelaksanaan kerja aman PT X |
HSE Manager, Supervisor
dan pekerja (operator
Side Scan Sonar) |
Fasilitas |
X |
√ |
-
Prosedur
JSA -
Formulir
penilaian kinerja analisa bahaya (JSA) |
HSE Manager, Supervisor
dan pekerja (operator Side Scan Sonar) |
Pelaksanaan identifikasi bahaya |
X |
√ |
-
Prosedur dasar
pelaksanaan |
HSE Manager, Supervisor
dan pekerja (operator
Side Scan Sonar) |
(Job Safety
Analysis (JSA) |
|
|
-
kerja
aman PT X -
Manual
Book peralatan -
Prosedur
JSA -
Formulir
penilaian kinerja analisa bahaya (JSA) |
|
Teridentifikasi bahaya di tempat kerja |
X |
√ |
Dokumen JSA
|
HSE Manager,
Supervisor dan pekerja
(operator Side Scan Sonar) |
Feedback |
X |
√ |
|
HSE Manager,
Supervisor dan pekerja
(operator Side Scan Sonar) |
Tujuan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan
(K3L) adalah prioritas utama bagi PT X dalam setiap aktivitas yang dilakukan di
site survei minyak dan gas di Pulau Natuna. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk
melindungi kehidupan, mencegah cidera, dan melestarikan lingkungan, sejalan dengan
komitmen perusahaan terhadap standar keamanan tertinggi.
Manajemen PT X bertanggung jawab penuh atas implementasi
dan pemantauan kebijakan K3L ini. Manajemen berkomitmen untuk menyediakan sumber
daya yang cukup dan melibatkan seluruh pekerja untuk mencapai dan menjaga
tingkat keamanan dan keberlanjutan tertinggi.
Segala aktivitas di site survei minyak dan gas harus mematuhi
standar keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan industri. Setiap
karyawan diwajibkan untuk menjalani pelatihan keselamatan secara berkala dan mematuhi
prosedur operasional standar yang telah ditetapkan.
PT X berkomitmen untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan
setiap karyawan. Program kesehatan dan pemeriksaan rutin akan disediakan, dan pekerja
yang memiliki kondisi kesehatan tertentu akan diberikan perhatian khusus.
Keamanan dan pengamanan fasilitas serta data sangat penting.
Setiap karyawan diwajibkan untuk mematuhi prosedur keamanan, termasuk kontrol
akses dan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan.
PT X berkomitmen untuk menjalankan aktivitasnya dengan meminimalkan
dampak lingkungan. Setiap kegiatan harus mematuhi peraturan lingkungan dan upaya
harus dilakukan untuk mengurangi jejak karbon dan limbah.
Partisipasi dan keterlibatan pekerja dalam pengembangan,
implementasi, dan pemantauan kebijakan K3L sangat dihargai. Semua karyawan diundang
untuk memberikan masukan dan melaporkan potensi risiko atau pelanggaran kebijakan.
Kebijakan K3L ini akan dievaluasi secara berkala dan diperbarui
sesuai dengan perkembangan teknologi, peraturan, dan praktik terbaik. Setiap
insiden atau kejadian akan diinvestigasi, dan langkah-langkah korektif akan
diambil untuk mencegah kembali terjadinya kecelakaan kerja yang tidak di inginkan.
Informasi terkait K3L akan dikomunikasikan secara terbuka
dan transparan kepada seluruh pihak terkait, termasuk karyawan, kontraktor, dan
masyarakat setempat.
PT X berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan dan hukum
terkait K3L yang berlaku di Pulau Natuna dan Indonesia.
Struktur Organisasi HSE PT. X
Gambar 1. Struktur Organisasi HSE PT.X
Berikut adalah tahapan umum dalam pengerjaan Side Scan Sonar (SSS) oleh PT. X dalam survey minyak dan gas bumi di laut di laut:
1) Perencanaan Operasi:
a) Menentukan area penelitian atau survei yang akan dilakukan.
b) Mengidentifikasi tujuan survei dan parameter yang akan diukur.
c) Melakukan analisis terhadap kondisi laut, kedalaman, dan kondisi cuaca.
1) Pemilihan Perangkat Side Scan Sonar (SSS):
a) Memilih Side Scan Sonar (SSS) yang sesuai
dengan kebutuhan survei.
b) Memastikan perangkat
Side Scan Sonar (SSS) dilengkapi dengan teknologi yang memadai untuk memperoleh
data seismik secara akurat.
2) Persiapan Perangkat dan Peralatan:
a) Menyiapkan dan kalibrasi
perangkat Side Scan Sonar (SSS) sebelum penggunaan.
b) Memastikan semua peralatan pendukung seperti kabel, generator, dan peralatan penyimpanan data berfungsi dengan baik.
3) Peluncuran dan Pemantauan:
a) Menempatkan perangkat
Side Scan Sonar (SSS) di kapal atau platform survei.
b) Memastikan perangkat
terhubung dengan sistem navigasi dan kontrol kapal.
c) Melakukan peluncuran
dan pantau kondisi perangkat serta kualitas data yang diperoleh selama survei.
4) Pengaturan Parameter Side Scan Sonar (SSS) :
a) Menyesesuaikan parameter perangkat
Side Scan Sonar (SSS) sesuai dengan kondisi laut dan kebutuhan survei.
b) Menentukan kedalaman
pemindaian dan jarak antara jalur survei.
5) Pemindaian:
a) Memulai pemindaian
Side Scan Sonar (SSS) sesuai dengan pola yang telah ditentukan.
b) Memperhatikan kecepatan
dan kedalaman kapal untuk memastikan data yang dihasilkan berkualitas.
6) Pengumpulan Data:
a) Mengamati dan kumpulkan
data yang dihasilkan oleh Side Scan Sonar
(SSS).
b) Mempastikan data yang terkumpul
mencakup area yang diinginkan
dan sesuai dengan tujuan survei.
7) Pengolahan Data:
a) Melakukan pengolahan
awal data Side Scan Sonar (SSS) untuk menghilangkan gangguan dan meningkatkan kualitas gambar.
b) Mengkonversikan data mentah
menjadi format yang dapat dianalisis lebih lanjut.
8) Analisis Data:
a) Melakukan analisis
data Side Scan Sonar (SSS) untuk mengidentifikasi struktur geologi dan potensi sumber daya di bawah laut.
b) Menggunakan perangkat lunak khusus untuk menganalisis dan memvisualisasikan data seismik.
9) Dokumentasi dan Pelaporan:
a) Mendokumentasikan hasil survei dan temuan penting.
b) Membuat laporan yang mencakup hasil analisis data serta rekomendasi atau temuan signifikan.
10) Evaluasi dan Pembaruan:
a) Mengevaluasi keseluruhan
operasi Side Scan Sonar (SSS) untuk memperbaiki dan meningkatkan prosedur survei di masa mendatang.
b) Memperbarui atau mengupgrade peralatan
dan prosedur sesuai dengan pengalaman dan perkembangan teknologi terbaru.
Beberapa alat
yang digunakan PT.X dalam operasi Side Scan Sonar (SSS) dan cara penggunaannya:
Deskripsi: Perangkat utama yang digunakan untuk memproduksi gambar sonar dari dasar laut dan struktur bawah laut.
Penggunaan: Menempatkan Side Scan Sonar (SSS) di kapal atau platform survei, pastikan terhubung dengan sistem navigasi kapal, dan menyesuaikan parameter seperti kedalaman pemindaian dan jarak antara jalur survei.
Deskripsi: Alat untuk menentukan posisi, arah, dan kecepatan kapal.
Penggunaan: Menghubungkan Side Scan Sonar (SSS) dengan sistem navigasi kapal untuk memastikan akurasi posisi data sonar. Mengintegrasikan data posisi dan sonar untuk menghasilkan gambar yang tepat geografis.
Deskripsi: Kabel untuk menghubungkan Side Scan Sonar (SSS) ke kapal dan sistem pengontrol.
Penggunaan: Memastikan kabel terpasang dengan aman dan berfungsi dengan baik dan pengontrol untuk mengatur dan memonitor Side Scan Sonar (SSS).
Deskripsi: Sumber daya untuk mengoperasikan Side Scan Sonar (SSS) dan peralatan lainnya.
Penggunaan: Memastikan generator berfungsi dengan baik dan memberikan daya yang cukup. Memonitor kestabilan daya selama operasi Side Scan Sonar (SSS).
Deskripsi: Perangkat lunak khusus untuk mengolah dan menganalisis data Side Scan Sonar (SSS).
Penggunaan: Menggunakan perangkat lunak untuk menghilangkan noise, meningkatkan kualitas gambar, dan mengonversi data mentah menjadi format yang dapat dianalisis.
Deskripsi: Perangkat untuk menyimpan data sonar yang terkumpul.
Penggunaan: Memastikan peralatan penyimpanan memiliki kapasitas yang cukup untuk menyimpan semua data survei. Menyimpan data dengan baik dan aman untuk analisis selanjutnya.
Deskripsi: Memonitor untuk memantau operasi Side Scan Sonar (SSS).
Penggunaan: Memantau data yang dihasilkan oleh Side Scan Sonar (SSS) secara real-time. Menggunakan kontrol untuk melakukan penyesuaian parameter saat diperlukan.
Deskripsi: Alat-alat keselamatan seperti pelampung, peralatan penyelamatan, dan peralatan darurat lainnya.
Penggunaan: Memastikan semua peralatan keselamatan terpasang dan siap digunakan. Memberikan pelatihan keselamatan kepada kru kapal.
Pengoperasian Side Scan Sonar (SSS) di laut dapat melibatkan beberapa potensi bahaya. Memahami dan mengelola risiko ini penting untuk menjaga keselamatan personel, peralatan, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa potensi bahaya yang dapat terjadi dalam pengoperasian Side Scan Sonar (SSS) :
Potensi Bahaya: Kecelakaan atau
tabrakan kapal dapat terjadi selama operasi Side Scan Sonar (SSS), terutama
jika navigasi tidak hati-hati atau tidak memperhatikan kondisi cuaca.
Mitigasi: Memastikan kru kapal
memiliki pelatihan navigasi yang memadai dan pantau kondisi cuaca sebelum setiap
misi.
Potensi Bahaya: Pemeliharaan
dan perbaikan peralatan Side Scan Sonar (SSS) dapat melibatkan risiko cedera
jika tidak dilakukan dengan benar.
Mitigasi: Memberikan pelatihan
khusus kepada personel yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan perbaikan.
Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan ikuti prosedur yang telah ditentukan.
Potensi Bahaya: Kabel dan peralatan
elektris dapat menyebabkan risiko kejutan listrik atau kerusakan peralatan jika
tidak ditangani dengan benar.
Mitigasi: Memastikan kabel
dalam kondisi baik, gunakan perlengkapan yang tahan air jika diperlukan, dan
lakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan elektris.
Potensi Bahaya: Cuaca ekstrem seperti
badai atau gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan operasi dan integritas
peralatan.
Mitigasi: Memantau perkembangan
cuaca dengan cermat dan hentikan operasi jika kondisi menjadi tidak aman.
Pastikan kapal memiliki sistem penanganan gelombang yang memadai.
Potensi Bahaya: Rintangan di
dasar laut, seperti karang atau bangkai kapal, dapat merusak peralatan Side
Scan Sonar (SSS).
Mitigasi: Melakukan pemetaan area
sebelum survei untuk mengidentifikasi potensi rintangan. Menggunakan sistem
navigasi yang canggih untuk menghindari tabrakan.
Potensi Bahaya: Jika operasi melibatkan
penyelaman, ada risiko kecelakaan selama atau setelah penyelaman.
Mitigasi: Memastikan penyelam
dilengkapi dengan peralatan penyelamatan yang memadai dan adakan pelatihan keselamatan
untuk situasi darurat.
Potensi Bahaya: Operasi di kedalaman
laut yang ekstrem dapat membawa risiko teknis dan keselamatan.
Mitigasi: Memastikan peralatan Side Scan Sonar (SSS) dapat beroperasi di kedalaman yang diinginkan. Hindari operasi di wilayah dengan kondisi kedalaman yang ekstrem tanpa penelitian dan persiapan yang cermat.
Penelitian ini melibatkan wawancara dengan tiga orang informan mengenai tahapan pekerjaan site survei dengan metode Side Scan Sonar (SSS), yang semuanya terdiri dari laki-laki. Informan pertama adalah Ir. Abdul Cholik, S.Si, perwakilan dari PT. X; Informan kedua adalah Faisal Bahar sebagai Client HSE; dan Informan ketiga adalah Aksodi sebagai HSE Officer. Hasil wawancara dari ketiga partisipan tersebut disusun dalam bentuk transkrip, kemudian diimpor ke dalam software NVivo 12 untuk dianalisis lebih lanjut. Salah satu fitur software NVivo untuk menampilkan teks secara visual adalah Word Frequency Query. Fitur ini membantu peneliti menampilkan frekuensi kata-kata yang menarik dan informatif.
Word |
Length |
Count |
Weighted Percentage (%) |
sonar |
5 |
127 |
1,99 |
dengan |
6 |
107 |
1,68 |
dalam |
5 |
100 |
1,57 |
operasi |
7 |
97 |
1,52 |
untuk |
5 |
97 |
1,52 |
risiko |
6 |
90 |
1,41 |
langkah |
7 |
80 |
1,26 |
peralatan |
9 |
77 |
1,21 |
survei |
6 |
64 |
1,01 |
dapat |
5 |
56 |
0,88 |
keselamatan |
11 |
56 |
0,88 |
bahaya |
6 |
41 |
0,64 |
bagaimana |
9 |
40 |
0,63 |
kapal |
5 |
40 |
0,63 |
terhadap |
8 |
39 |
0,61 |
pelatihan |
9 |
38 |
0,60 |
memastikan |
10 |
36 |
0,57 |
mengurangi |
10 |
36 |
0,57 |
lingkungan |
10 |
33 |
0,52 |
mengidentifikasi |
16 |
33 |
0,52 |
Berdasarkan hasil
pencarian dengan fitur tersebut, diperoleh kumpulan kata yang
paling sering muncul
dalam data yang ditampilkan pada tabel 4.2 Kata “sonar” mendominasi percakapan
partisipan dengan frekuensi 1,99 % dari seluruh data.
Gambar 4.1 Objek Kata Dalam Wawancara (Word
Cloud)
Tabel 4.2 Persentase Hasil Wawancara |
Tabel 4.3 Persentase Hasil Wawancara |
Tabel 4.4 Persentase Hasil Wawancara |
Berdasarkan wawancara mendalam oleh salah satu perwakilan
perusahaan PT.X dapat diketahui bahwa metode Job Safety Analysis (JSA) dapat mengidentifikasi
dan menganalisis potensi bahaya yang terdapat pada site survei minyak dan gas
di Pulau Natuna tahun 2023 (Rizki, 2023). Potensi bahaya yang ditemukan di lapangan berbeda-beda
berdasarkan langkah kerja pada alat Side Scan Sonar (SSS). Berikut ini merupakan
hasil grafik dari potensi bahaya dalam penggunaan alat Side Scan Sonar
(SSS) di site survei minyak dan gas di Pulau Natuna tahun 2023.
Gambar
2. Grafik Potensi Bahaya Alat Side Scan Sonar (SSS)
Berdasarkan grafik
4.9.1 potensi bahaya dalam tahapan pekerjaan
site survei dengan metode Side Scan Sonar
(SSS) sebanyak 11 tahapan pekerjaan. masuk dalam risiko dengan kategori high risk sebanyak
7, risiko dengan kategori moderate risk sebanyak 2 dan risiko dengan kategori
low risk sebanyak 2 risiko.
Bila dihitung
menggunakan persentase didapatkan hasil sebagai berikut:
Setelah dilakukan
rencana pengendalian dengan tindakan pencegahan diharapkan risiko kecelakaan menjadi berkurang seperti pada analisis JSA yang telah dilakukan.
a) Pemetaan dan Penemuan Potensi Sumber Daya:
Side Scan Sonar (SSS) memungkinkan perusahaan untuk melakukan
pemetaan bawah laut dengan tingkat detail tinggi. Ini dapat membantu mengidentifikasi
potensi sumber daya seperti minyak, gas, mineral, atau situs arkeologi bawah laut.
b) Analisis Struktur Bawah Laut:
Perusahaan dapat menggunakan
data Side Scan Sonar (SSS) untuk menganalisis struktur bawah laut seperti
dasar laut, geologi, dan topografi bawah laut. Informasi ini dapat digunakan untuk
perencanaan konstruksi atau pekerjaan lainnya.
c) Penelitian Lingkungan:
Side Scan Sonar (SSS) dapat digunakan untuk survei lingkungan
laut, termasuk pemantauan terumbu karang, habitat ikan, dan keanekaragaman
hayati bawah laut. Ini membantu perusahaan mematuhi regulasi lingkungan dan melibatkan
praktik yang berkelanjutan.
d) Pemantauan dan Penanganan Bencana:
Penggunaan Side Scan
Sonar (SSS) dalam pemetaan dasar laut dapat membantu dalam pemantauan dan penanganan
bencana laut seperti kebocoran minyak atau kecelakaan kapal.
a) Dampak Lingkungan:
Penggunaan Side Scan
Sonar (SSS) dan kegiatan survei bawah laut dapat memiliki dampak lingkungan,
terutama jika tidak diatur dengan baik. Penggunaan peralatan berat dan kebisingan
dari operasi Side Scan Sonar (SSS) dapat mengganggu ekosistem laut.
b) Dampak Pekerja:
Penggunaan Side Scan
Sonar (SSS) membutuhkan keterlibatan karyawan dalam proses pemeliharaan, pengoperasian,
atau interpretasi data, perusahaan perlu memberikan pelatihan tambahan kepada
karyawan. Ketidakmampuan memberikan pelatihan yang memadai dapat meningkatkan
risiko kecelakaan atau kesalahan, yang pada akhirnya dapat merugikan karyawan.
c) Keselamatan Navigasi:
Jika tidak digunakan dengan
hati-hati, operasi Side Scan Sonar (SSS) dapat menciptakan risiko keselamatan
navigasi, terutama jika tidak ada koordinasi yang baik dengan pihak maritim
lainnya atau jika informasi posisi kapal tidak akurat.
d) Konflik dengan Pemilik Lahan atau Otoritas Lokal:
Penggunaan Side Scan
Sonar (SSS) mungkin menimbulkan konflik dengan pemilik lahan atau otoritas
lokal, terutama jika survei dilakukan di wilayah yang dipersengketakan atau
jika tidak ada izin yang diperlukan.
e) Biaya Operasional dan Pemeliharaan:
Pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan Side Scan Sonar (SSS) dapat memerlukan investasi yang
signifikan dalam hal biaya operasional, pelatihan personel, dan perawatan peralatan.
f) Keamanan Data:
Data yang dihasilkan oleh
Side Scan Sonar (SSS) mungkin berisi informasi sensitif atau berharga.
Jika tidak dikelola dengan baik, dapat timbul risiko keamanan data dan kerahasiaan
informasi.
a) Kecelakaan dan
Cedera Pekerja: Kurangnya pemahaman bahaya dapat menyebabkan kecelakaan serius
atau kematian.
b) Penurunan
Produktivitas: Kecelakaan atau cedera pekerja dapat mengurangi produktivitas.
c) Biaya Pemulihan dan
Asuransi: Biaya besar terkait pemulihan dan asuransi untuk menangani cedera
atau kerusakan peralatan.
d) Reputasi Perusahaan:
Insiden serius dapat merusak reputasi perusahaan, mengurangi kepercayaan publik
dan mitra bisnis.
e) Sanksi Regulasi:
Ketidakpatuhan terhadap standar keselamatan dapat menyebabkan sanksi dari badan
regulasi.
f) Gangguan
Operasional: Insiden keamanan dapat mengganggu operasi dan menyebabkan
penutupan sementara fasilitas.
g) Tuntutan Hukum:
Perusahaan dapat menghadapi tuntutan hukum dari pekerja atau keluarga mereka.
h) Peningkatan Premi
Asuransi: Kecelakaan yang sering terjadi dapat meningkatkan premi asuransi.
i) Ketidakstabilan
Organisasi: Lingkungan kerja yang tidak aman dapat menciptakan ketidakstabilan
dalam organisasi.
j) Kehilangan Karyawan
Terampil: Karyawan terampil mungkin memilih meninggalkan perusahaan jika merasa
tidak aman.
k) Penting bagi
perusahaan untuk melakukan analisis potensi bahaya dengan teknik JSA secara
efektif dan memastikan keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam
pengelolaan operasional
Ulntulk melngatasi potensi bahaya dalam tahapan pekerjaan
site survei dengan metode Side Scan Sonar (SSS) di Pullaul Natulna tahuln
2023 adalah sebagai belrikult:
a) Elliminasi
a) Bilamana ada cuaca
yang tidak aman, kegiatan penggunaan alat survei Side Scan Sonar
(SSS) ditunda atau dihentikan.
b) Mengganti peralatan-peralatan yang
memiliki potensi tinggi dengan peralatan-
peralatan yang lebih rendah resikonya.
c) Melakukan survey cuaca sebelum pekerjaan dimulai.
b) Sulbtitulsi
d) Melngganti instalasi listrik yang dapat menimbulkan bahaya listrik terhadap pekerja (operator Side Scan Sonar)
e) Mengganti sarana-sarana yang lebih aman.
f) Menyiapkan pekerja yang kompeten.
c) Elnginelelring control
g) Menyediakan sarana pengaman untuk pekerjaan Side Scan Sonar (SSS).
h) Melakukan prelvelntif maintenance pada tahapan pekerjaan Sidel Scan Sonar (SSS) ulntulk melmastikan
kinelrjanya
yang optimal.
i) Melmasang pelrangkat pelrlindulngan
listrik selpelrti pellindulng
lonjakan telgangan dan pelmultuls sirkulit
ulntulk melncelgah
kelrulsakan
pada pelralatan
dan mellindulngi
opelrator.
j) Memastikan Sidel
Scan Sonar (SSS) tidak melngellularkan
bahan kimia belrbahaya
ataul
melrulsak
lingkulngan
selkitar.
k) Mellakulkan inspelksi dan pelmelliharaan
rultin
pada kapal dan alat survei dengan metode
Sidel Scan Sonar
(SSS) ulntulk melmastikan
kondisi opelrasional yang baik.
d) Administrativel
Control
1. Kelbijakan Kelsellamatan Opelrasional
· Melngimplelmelntasi kelbijakan yang melnelkankan pelntingnya kelsellamatan sellama pelnggulnaan Sidel Scan Sonar (SSS).
·
Melneltapkan atulran pelnggulnaan
alat, telrmasulk batasan
opelrasional
dan arela
yang aman.
2. Proseldulr Pelngopelrasian Standar:
·
Melnyulsuln proseldulr pelngopelrasian
standar (SOP) yang jellas
ulntulk pelnggulnaan
Sidel Scan Sonar (SSS).
·
Melnyelrtakan langkah-langkah pelngopelrasian,
pelmelriksaan
prakondisi, dan tindakan darulrat.
3. Pellatihan Opelrator:
·
Melnyellelnggarakan pellatihan relgullelr ulntulk opelrator
Sidel Scan Sonar (SSS) telntang
pelngopelrasian
yang aman, pelmelliharaan,
dan tindakan darulrat.
·
Melmastikan pelmahaman telntang
JSA dan kelbijakan kelsellamatan.
4. Pelnulnjulkan Pelkelrja Belrtanggulng
Jawab (Safelty Officelr):
·
Melnulnjulk pelkelrja ataul tim khulsuls yang belrtanggulng
jawab atas pelmantaulan
kelsellamatan
sellama
pelnggulnaan
Sidel Scan Sonar (SSS).
·
Melrelka haruls melmiliki
keltelrampilan
dan pelngeltahulan
ulntulk melnanggapi
situlasi
darulrat.
5. Pelmbatasan Aksels
·
Melneltapkan wilayah yang aman dan pelmbatasan
aksels
bagi orang yang tidak belrkelpelntingan
ulntulk melngulrangi
potelnsi
bahaya dan ganggulan.
·
Pelmelriksaan Rultin dan Pelmelliharaan:
Melneltapkan jadwal pelmelriksaan
rultin
dan pelmelliharaan
ulntulk melmastikan
bahwa Sidel Scan Sonar (SSS) sellalul dalam kondisi opelrasional yang baik.
6. Pellaporan Insideln dan Pelmbellajaran:
·
Melmbulat sistelm pellaporan
insideln
ulntulk melnganalisis
keljadian
tidak diinginkan dan melmastikan
bahwa tindakan korelktif
diambil ulntulk melncelgah
telrullangnya
keljadian
selrulpa.
7. Elvalulasi Rultin JSA:
·
Mellakulkan elvalulasi rultin
telrhadap
JSA ulntulk melmastikan
bahwa proseldulr kelsellamatan
teltap
rellelvan
dan elfelktif.
e) Pelrsonal Protelctivel Elqulipmelnt (PPEl)
Melnggulnakan PPEl Lelngkap yang selsulai delngan SOP saat melmasulki arela pelkelrjaan Telrdiri dari Hellm Khulsuls, Rompi Pellampulng, Kacamata Pellindulng:, Sarulng Tangan Khulsuls, Pakaian Khulsuls, Alat Komulnikasi Bawah Air, Selpatul Pellindulng Khulsuls, Maskelr Pelrnapasan, Lifel Jackelt.
Berdasarkan hasil analisis dan
wawancara mendalam terkait bahaya dan risiko pada tahapan pekerjaan dengan
metode site survei Side Scan Sonar (SSS) maka dapat di simpulkan bahwa:
·
Tahapan pekerjaan site survey dengan metode Side Scan Sonar
(SSS) perlu diidentifikasi secara jelas dan sistematis. Tahapan ini meliputi persiapan,
pelaksanaan, pengumpulan
data, serta interpretasi hasil, yang semuanya harus dilakukan sesuai standar operasional untuk memastikan efisiensi dan keamanan pekerjaan.
·
Potensi bahaya dalam tahapan pekerjaan
site survey dengan metode
Side Scan Sonar (SSS) mencakup faktor-faktor mekanis, teknis, dan lingkungan. Teknik
Job Safety Analysis (JSA) membantu mengidentifikasi potensi bahaya ini, sehingga
dapat dilakukan penilaian terhadap tingkat risiko yang ditimbulkan, mulai dari risiko rendah
hingga tinggi, dan mempersiapkan langkah mitigasi yang sesuai.
·
Berdasarkan JSA dalam tahapan pekerjaan site survey dengan metode Side Scan Sonar (SSS) memiliki
berbagai resiko bahaya. Potelnsi bahaya tersebut terdiri dari 11 tahapan pelkelrjaan dengan selvelrity 29 (kelparahan) dan 31 probability (kelmulngkinan). Dan tingkat resiko tertinggi
pada tahapan pekerjaan site survei dengan metode Side Scan Sonar (SSS) sebesar 63%.
Dengan melakukan program mitigasi dengan 5 Pilar, tingkat resiko turun menjadi
27%.
Abidin, A. U., & Ramadhan, I. (2019).
Penerapan Job Safety Analysis, Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja di Laboratorium Perguruan Tinggi. Jurnal
Berkala Kesehatan, 5(2), 76–80.
Bangun, T., Priyambada, & Pamardi, L. P.
(2023). Identifikasi Bahaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Metode
Job Safety Analysis (JSA) pada Stasiun Digester & Press. Agroforetech,
1(3), 2028–2031.
Bungin, B. (2012). Analisis Data Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Edgetech. (2024). Side Scan Sonar. Retrieved
from https://www.edgetech.com/product-category/side-scan-sonar/
Emzir. (2010). Metodologi Penelitian
Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Farabi, A. F. (2018). Analisa Anomali
Bawah Permukaan Laut Menggunakan Data Side Scan Sonar, Sub Bottom Profiler, dan
2D High Resolution Seismic. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Geigle, S. (2002). OSHAcademy Course 706
Study Guide: Conducting a Job Hazard Analysis. Oregon: Geigle
Communications LLC.
Hidayat, M. C., & Nuruddin, M. (2022).
Analisis Identifikasi Bahaya Kecelakaan Kerja Menggunakan Job Safety Analysis
(JSA) dengan Pendekatan Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control
(Hirarc)(Studi Kasus Pt. Smelting Plan Refinery). JUSTI (Jurnal Sistem Dan
Teknik Industri), 2(4), 557–569.
Hikmi, N., Firwandri, R., & Haryanto, B.
(2020). Penerapan Metoda Job Safety Analysis dalam Identifikasi Potensi Bahaya
pada Pekerja Divisi Pipa, Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(1),
1–7.
Indonesia, P. P. (2001). Undang-undang
(UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Retrieved from
https://peraturan.bpk.go.id/Details/44903/uu-no-22-tahun-2001
Lekkerkerk, H.-J. (2006). Handbook of
Offshore Surveying. London: Clarkson Research Services Limited.
Manik, H. M., Junaedi, L., & Harsono, G.
(2016). Pemrosesan Citra Side Scan Sonar untuk Pemetaan Dasar Laut Pelabuhan
Benoa. Jurnal Nasional Teknik Elektro Dan Teknologi Informasi, 5(2),
93–100.
Prasetya, W., Suardika, I. B., &
Adriatantri, E. (2023). Pengendalian Risiko Kecelakaan dan Kesehatan Kerja
Dengan Pendekatan Job Safety Analysis Pada Industri Tahu RDS. Jurnal Valtech,
6(1), 48–55.
Prastowo, A. (2010). Menguasai
Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Diva Press.
Prayetno, E., & Ulinnuha, H. (2020).
Pemanfaatan Citra Side Scan Sonar untuk Identifikasi Objek Bawah Laut. JGISE:
Journal of Geospatial Information Science and Engineering, 3(1),
49–60. https://doi.org/10.22146/jgise.55158
Raihan, A. D., & Fitriani, R. (2023).
Analisis Risiko K3 dengan Metode Job Safety Analysis di Terminal LPG PT. XYZ. Jurnal
Serambi Engineering, 8(3), 6289–6297.
Ramadhan, D., & Pamardi, L. P. (2023).
Identifikasi Bahaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kegiatan
Maintenance Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) di Stasiun Loading
Ramp. Agroforetech, 1(3), 2061–2072.
Ramli, S. (2018). Manajemen Risiko dalam
Perspektif K3: OHS Risk Management Berbasis ISO 31000. Bekasi: Prosafe
Institute.
Rausand, M. (2005). Job Safety Analysis.
Norwegian: Department of Production and Quality Engineering Norwegian
University of Science and Technology.
Rijali, A. (2019). Analisis Data Kualitatif.
Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95.
https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374
Rizki, M. M., Rizqi, A. W., & Negoro, Y.
P. (2023). Analisis Risiko pada Pelaksanaan Upgrade System Hidrant dengan
Metode Job Safety Analysis (Studi Kasus: PT. Multi Pilar Mandiri). Jurnal
Serambi Engineering, 8(2), 5681–5692.
Rofiq, M. A., & Azhar, A. (2022).
Hazards Identification and Risk Assessment in Welding Confined Space Ship
Reparation PT. X with Job Safety Analysis Method. Berkala Saintek, 10(4),
175–161. https://doi.org/10.19184/bst.v10i4.32669
Sani, G. M., Priyana, E. D., & Rizqi, A.
W. (2022). Identifikasi dan Analisis Risiko Kecelakaan Kerja dengan Metode JSA
(Job Safety Analysis) di Bengkel Pemesinan SMK Nurul Islam Gresik. SITEKIN:
Jurnal Sains, Teknologi Dan Industri, 20(1), 300–307.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
OHSAS 18001: 2007. Occupation Health and Safety Management System
Requirements.
Mangkunegara, A.A. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ramli, Soehatman. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Risiko
Dalam Perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta: Dian Rakyat.
Rijanto, Boedi. 2011. Pencegahan Kecelakaan di Industri.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Silaban, G. 2012. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Medan: CV
Prima Jaya.
Copyright holder: Rendra Mahessa Putra, Edison C. Sembiring, Soehatman
Ramli (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |