Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
5, Mei 2024
ANALISIS PERSEPSI PENGGUNA JASA
TERHADAP LAYANAN TENAGA KERJA BAGASI DI PELABUHAN MAKASSAR
Oktavera Sulistiana1*,
Isnen Rajadiharta2, Dewi Usabeni3
Politeknik
Ilmu Pelayaran Makassar, Makassar, Indonesia1
Politeknik
Pelayaran Barombong, Makassar, Indonesia2,3
Email:
[email protected]*
Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
persepsi pengguna jasa terhadap layanan tenaga kerja bagasi di pelabuhan Makassar. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui
persepsi pengguna jasa terhadap layanan tenaga kerja bagasidi pelabuhan
Makassar. Subjek penelitian ini terdiri dari 308 pengguna jasa. Metode yang
digunkana pada peenlitian ini adalah survei dengan menggunakan angket yang
diberikan kepada pengguna jasa. Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis deskriptif
menunjukkan bahwa persepsi terhadap aspek keselamatan yaitu sesuai dengan
persentase 47,40%, persepsi terhadap aspek keamanan/ketertiban yaitu sesuai
dengan persentase 49,11, persepsi terhadap aspek kehandalan/keteraturan yaitu
sesuai dengan persentase 42,66%, persepsi terhadap aspek kenyamana yaitu sesuai
dengan persentase 49,15, persepsi terhadap aspek kemudahan yaitu sesuai dengan
persentase 52,16%, persepsi terhadap aspek kesetaraan, yaitu 50,78%. Jadi,
sebagai kesimpulan persepsi pengguna jasa terhadap layanan tenaga kerja bagasi
di Pelabuhan Makassar secara garis besar dalam kategori baik untuk semua aspek.
Pilihan mayoritas pengguna jasa memilih sesuai untuk pertanyaan yang diberikan,
kemudian sangat sesuai di urutan kedua.
Kata kunci: Pengguna jasa, Pelabuhan Makassar, Layanan
tenaga kerja.
Abstract
This type of research is qualitative research. This research has
the aim of knowing the perception of service users towards baggage labor
services at Makassar port. The subjects of this study consisted of 308 service
users. The method used in this research is a survey using a questionnaire given
to service users. The data obtained were analyzed using qualitative descriptive
analysis. The results of the descriptive analysis show that the perception of
the safety aspect is in accordance with the percentage of 47.40%, the
perception of the security / order aspect is in accordance with the percentage
of 49.11, the perception of the reliability / order aspect is in accordance
with the percentage of 42.66%, the perception of the comfort aspect is in
accordance with the percentage of 49.15, the perception of the convenience
aspect is in accordance with the percentage of 52.16%, the perception of the
equality aspect, which is 50.78%. So, in
conclusion, the perception of service users towards baggage labor services at
Makassar Port is generally in the good category for all aspects. The choice of
the majority of service users chose appropriate for the questions given, then
very appropriate in second place.
Keywords: Service users, Port of
Makassar, Labor services.
Pendahuluan
Indonesia merupakan suatu negara
yang memiliki sumber daya laut yang sangat melimpah dan dikenal sebagai daerah
maritim. Terbentang dalam gugusan kepulauan yang terdiri tidak kurang dari
17.000 pulau (Alfian,
M. M. (2022); Anfas, A., & Zainuddin, Z. (2018)). Kondisi geografis Indonesia
didominasi dari lautan yang luas. Hal tersebut, menjadi sesuatu yang sangat
penting untuk menghubungkan antar satu wilayah dengan wilayah lain melalui
penggunaan jasa transportasi.
Transportasi bisa diartikan sebagai
suat usaha dalam pemindahan objek yang berupa muatan seperti penumpang dari
suatu tempat ketempat lain. Satu kesatuan yang menjadi pengintegrasian dalam
pelayanan kebutuhan masyarakat dari segi pelayanan pada bidang jasa
transportasi laut disebut sektor pelabuhan. Peran penting pelabuhan sebagai
alat transportasi yang aktif dalam distribusi berbagai macam logistik dalam
bentuk bongkar muat barang (Arianto,
S. b., & Heriwibowo, D. (2014); 4. Efendi,
A., & Budiman, D. (2022); Fitriyanto et al,. (2007); Handajani, M., &
Janto, Y. (2015)).
Transportasi laut dapat menjadi sumber kontribusi yang besar pada sisi
perekonomian nasional maupun daerah . Transportasi laut merujuk pada
pengiriman barang, orang, dan kendaraan melalui jalur laut. Transportasi laut
juga digunakan untuk mengangkut penumpang melalui kapal yang terdapat pada
pelabuhan.
Pelabuhan Makassar sebagai pelabuhan
utama di Sulawesi Selatan yang memiliki letak yang strategis dan peran yang
sangat penting. Hal itu desebabkan karena menjadi simpul utama untuk
perekonomian serta pintu gerbang yang menjadi penghubung pulau dengan pulau
yang lain. Kepuasan yang dirasakan pelanggan menjadi hal yang priotitas utama
bagi perusahaan (Hadiyati,
E. (2014); Herdiansyah, H. (2010); Jannah, N. (2019)). Seperti pada PT. Pelni yang harus
memberikan suatu pelayanan prima untuk para pengguna jasa (Kamil,
M., Idrus, M., & Dewa, S. 2019). Pengguna jasa pelabuhan sebagai
pihak yang menggunakan jasa-jasa yang disediakan oleh pelabuhan. Pandangan (Manoach, J. A, 2019) mengungkapkan bahwa pengguna jasa
kapal jika kurang dalam pelayanan dalam hal kebersihan, kenyamanan, pada tempat
ibadah, ruang penumpang, car deck
(ruang tempat kendaraan), toilet, dapat memberikan dampak ketidakpuasan pada
pengguna jasa. Menurut Miro,
F. (2005) menjelaskan bahwa kategori pada
kepuasan pelanggan yang paling dominan dapt dipengaruhi oleh empati dari para
petugas, dan adanya pelayanan pada pengguna jasa, serta hadirnya fasilitas dan
kecepatan dengan menggunakan peralatan bongkar muat barang yang lebih lenkap
serta memadai. Temuan Mulatsih,
R., & Soesanto, H. (2017) menjelaskan bahwa sikap para petugas
pelabuhan saat melayani pengguna jasa menjadi salah satu enis pelayanan yang
paling prioritas.
Berdasarkan hasil penelitian
terdahulu, adanya kualitas yang baik dapat berpengaruh positif terhadap unsur
kepuasan pengguna jasa (Mulatsih
et al., 2018). Hasil temuan Mwendapole,
M. J., & Jin, Z. (2021) membuktikan bahwa suatu kualitas pelayanan dan fasilitas dapat
mempengaruhi kepercayaan pengguna jasa. Selanjutnya, kepercayaan ini akan
berdampak pada pengaruh citra perusahaan. Oleh karena itu, apabila pelayanan bagus
maka, pemakian kembali jasa oleh pengguna jasa akan terulang kembali. Meskipun
itu, pelayanan prima merupakan hal yang paling utama dalam sebuah penyediaan
jasa transportasi. Pandangan Efendi,
A., & Budiman, D. (2022)
menemukan bahwa karetogori yang dominan pengguna jasa transportasi laut yaitu pada bagian safetynya.
Pemberian pelayanan pada pengguna jasa dapat juga diperhatikan pada kecepatan
bongkar muat yang merupakan suatu pemenuhan standar internasional yang terdiri
dari kualitas sumber daya manusia, dan alat bongkar muat, serta sarana dan
prasarana pendukung lainnya (Muttaqiin
et al.,2021; Prasetya, M. N, 2018; Prasetyo et al., 2015). Kecepatan layanan dapat ditentukan oleh unit
yang menyediakan layanan tenaga kerja bagasi. Hasil temuan Rismawati,
I. R. (2021) mengungkapkan bahwa penumpang transportasi laut sangat
menginginkan hadirnya armada yang murah terjangkau, bagi semua kalangan
masyarakat, tingkat kenyamanan dan pelayanan, serta penjadwalan yang tepat.
Hasil penelitian Soamole
& Saputra, (2017); Sulistyowati, S., & Mulatsih, R. (2016); Ticoalu et
al., (2020) menemukan bahwa faktor-kator yang menjadikan
pengguna jasa dalam melakukan perjalanan laut seperti prosedur pelayanan,
adanya tanggung jawab atau kehandalan pada petugas pelayanan, keamanan,
keramahan dan kesopanan petugas, kedisiplinan petugas layanan, kenyamanan
lingkungan, kesetaraan, serta keselamatan.
Berdasarkan
uraian sebelumunya terdapat kesenjangan antara pengguna jasa dan penyedia
layanan transportasi laut. Penelitian ini terfokus pada pelayanan tenaga kerja
bagasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi pengguna jasa
terhadap layanan tenaga kerja bagasi di pelabuhan Makassar. Oleh karena itu,
hal itu sangat penting untuk dialkukan penelitian, dengan harapan hasil dari
penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi para pemangku kebijakan layanan
tenaga kerja bagasi di pelabuhan Makassar.
Metode
Penelitian
Metode
pengumpulan data yaitu data kualitatif. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian atau deskriptif kualitatif. Data penelitian ini 100% merupakan data
primer yang dikumpulkan observasi lapangan dan penyebaran angket bagi pengguna
jasa.
Skala respon untuk penilaian menggunakan sakala likert
dengan pilihan sangat sesuai, sesuai, ragu-ragu, tidak sesuai dan sangat tidak
sesuai. Terdapat 308 data dari responden pengguna jasa tenaga buruh bagasi
selama kurang lebih 2 minggu dengan menyesuaikan jadwal kedatangan kapal
penumpang, khususnya kapal penumpang milik PT. PELNI.
Analisis
data dalam penelitian dimulai dengan tahapan menyederhanakan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca. Adapun analisis data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah analisis deskriptif.
Pedoman
perhitungan persentase yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Membuat tabel
dengan kolom. Nomor urut, alternatif jawaban, frekuensi jawaban dan
persentasenya, (2) Mencari frekuensi jawaban yang diobservasikan (f)
dengan jalan menjumlahkan tally dari setiap alternatif jawabannya, (3)
Mencari frekuensi keseluruhan (n) dengan jalan menjumlahkan frekuensi dari
setiap alternatif jawaban. Mencari persentase dengan rumus:
Keterangan
: P = Prosentase Jawaban, f = Frekuensi Jawaban, N = Jumlah
Seluruh Jawaban, 100% = Bilangan Tetap. (4) Mengadakan analisis dan penafsiran
data yang diolah sebagai hasil jawaban responden, untuk penafsiran hasil
pengolahan data tersebut. Peneliti berpedoman terhadap pembagian persentase di
bawah ini. Adapun standar persentase dari jawaban yang diberikan yaitu:
Tabel
1. Pedoman Penilaian Persepsi Pengguna Jasa
Kategori |
Keterangan |
100 |
Seluruhnya
memberikan jawaban |
75%
- 99% |
Sebagian
Besar Memberikan Jawaban |
51%
- 74% |
Lebih
dari Setengahnya Memberikan Jawaban |
50% |
Setengahnya Memberikan Jawaban |
26%
- 49% |
Hampir
Setengahnya Memberikan Jawaban |
1%
- 25% |
Sebagian Kecil Memberikan Jawaban |
0.01%
- 0,99% |
Sedikit Yang Memberikan Jawaban |
0% |
Tidak Seorangpun Memberikan Jawaban |
“sumber:
hasil analisis, 2023”
Hasil
dan Pembahasan
Persepsi terhadap Aspek Keselamatan
Berikut adalah sebaran dalam bentuk
tabel frekuensi respon atas ketiga pertanyaan dalam aspek keselamatan:
Tabel 2. Frekuensi respon pengguna
jasa dalam aspek keselamatan
Respon |
Persen |
Sangat Sesuai (5) |
25.65 |
Sesuai (4) |
47.40 |
Ragu-ragu (3) |
23.81 |
Tidak Sesuai (2) |
2.49 |
Sangat Tidak Sesuai (1) |
0.65 |
“sumber:
hasil analisis, 2023”
Terdapat 3 pertanyaan terkait aspek keselamatan. Hal ini
meliputi pertanyaan terkait penilaian atas kepatuhan tenaga kerja bagasi dalam
menggunakan pakaian yang memenuhi standar keselamatan untuk pekerjaan mereka
(bersepatu, menggunakan pakaian kerja, menggunakan sarung tangan,masker).
Kemampuan tenaga kerja bagasi dalam memperhatikan keselamatan dari
barang/bagasi yang dibawanya. Kecepatan tenaga kerja bagasi dalam membawa
barang yang menjadi tanggung jawabnya untuk tiba dengan waktu yang bersamaan
dengan waktu penumpang tiba di kapal. Walaupun, keduanya melewati jalur yang
berbeda untuk menuju kapal. Tetapi, dalam hal ini penilaian tersebut tidak
dapat dipisahkan dengan keselamatan barang bawaan saat tiba di tempat penumpang
sebagai pengguna jasa tiba di kapal atau di wilayah parkir.
Persepsi terhadap Aspek Keamanan/Ketertiban
Berikut adalah sebaran dalam bentuk
tabel frekuensi respon atas keempat pertanyaan dalam aspek keamanan dan
ketertiban:
Tabel 3. Frekuensi respon pengguna
jasa dalam aspek keamanan/ketertiban
Respon |
Persen |
Sangat Sesuai (5) |
21.92 |
Sesuai (4) |
49.11 |
Ragu-ragu (3) |
24.03 |
Tidak Sesuai (2) |
4.30 |
Sangat Tidak Sesuai (1) |
0.65 |
“sumber:
hasil analisis, 2023”
Terdapat 4 pertanyaan terkait aspek keamanan/ketertiban ini
meliputi pertanyaan terkait penilaian atas partisipasi tenaga kerja bagasi
dalam memperhatikan keamanan barang bawaan/bagasi pengguna jasa yang dalam hal
ini adalah penumpang saat pengangkutan maupun saat meletakkan barang bawaan di
kapal atau di mobil. Pertanyaan terkait kepatuhan tenaga kerja bagasi dalam
melaksanakan petunjuk keamanan di kapal, partisipasi tenaga kerja bagasi dalam
ketertiban kegiatan embarkasi dan debarkasi serta kepatuhan tenaga kerja bagasi
dalam mengikuti ketentuan waktu pelaksanaan dan debarkasi dalam mengangkut
barang bawaan/bagasi.
Persepsi terhadap Aspek Kehandalan/Keteraturan
Berikut
adalah sebaran dalam bentuk tabel frekuensi respon atas kelima pertanyaan dalam
aspek kehandalan/keteraturan:
Tabel 4. Frekuensi respon pengguna
jasa dalam aspek keamanan/ketertiban
Respon |
Persen |
Sangat Sesuai (5) |
25.26 |
Sesuai (4) |
42.66 |
Ragu-ragu (3) |
25.13 |
Tidak Sesuai (2) |
5.97 |
Sangat Tidak Sesuai (1) |
0.91 |
“sumber:
hasil analisis, 2023”
Terdapat 5 pertanyaan terkait aspek kehandalan/keteraturan
ini meliputi pertanyaan terkait penilaian atas kepatuhan tenaga kerja bagasi
untuk selalu melewati jalur yang seharusnya saat naik/turun ke kapal atau
masuk/keluar wilayah terminal penumpang, kewajaran tarif yang diberikan oleh
tenaga kerja bagasi yang disesuaikan dengan beban bagasi yang akan diangkat.
Kemampuan tenaga kerja bagasi untuk dapat berkomunikasi dengan baik saat tawar
menawar tarif,
kemampuan tenaga kerja bagasi untuk berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia serta
kemampuan tenaga kerja bagasi untuk mengangkat beban di bawah 50 kg dengan
ukuran yang wajar dan jumlah tidak lebih dari 2 collie/paket dalam 1x angkat.
Persepsi terhadap Aspek Kenyamanan
Berikut adalah sebaran dalam bentuk
tabel frekuensi respon atas keempat pertanyaan dalam aspek kenyamanan:
Tabel 5. Frekuensi respon pengguna
jasa dalam aspek kenyamanan
Respon |
Persen |
Sangat Sesuai (5) |
23.40 |
Sesuai (4) |
49.15 |
Ragu-ragu (3) |
22.91 |
Tidak Sesuai (2) |
3.57 |
Sangat Tidak Sesuai (1) |
0.97 |
“sumber:
hasil analisis, 2023”
Terdapat 4 pertanyaan terkait aspek kenyamanan ini meliputi
pertanyaan terkait penilaian atas persepsi pengguna jasa terhadap perilaku
tenaga kerja bagasi untuk berbicara dengan sopan, perilaku tenaga kerja bagasi
untuk mengutamakan kenyamanan penumpang saat menawarkan jasa, persepsi terkait
perilaku tenaga kerja bagasi yang tidak saling berebut dalam mencari
pelanggan dan perilaku tenaga kerja
bagasi yang tidak saling berdesakan saat naik/turun ke kapal atau masuk/keluar
wilayah terminal penumpang.
Persepsi terhadap Aspek Kemudahan
Berikut adalah sebaran dalam bentuk
tabel frekuensi respon atas keempat pertanyaan dalam aspek kemudahan:
Tabel 6. Frekuensi respon pengguna
jasa dalam aspek kemudahan
Respon |
Persen |
Sangat Sesuai (5) |
29.22 |
Sesuai (4) |
52.16 |
Ragu-ragu (3) |
14.29 |
Tidak Sesuai (2) |
14.29 |
Sangat Tidak Sesuai (1) |
1.30 |
“sumber:
hasil analisis, 2023”
Terdapat 3 pertanyaan terkait aspek kemudahan yang diberikan
kepada responden pengguna jasa tenaga kerja bagasi ini meliputi pertanyaan
terkait penilaian atas persepsi terhadap kemudahan untuk mendapatkan informasi
tarif standar yang berlaku, adanya penawaran jasa tenaga kerja bagasi sejak
penumpang datang di area parkir/di luar wilayah terminal dan/atau sejak proses
debarkasi di mulai sampai mendapatkan kendaraan untuk keluar wilayah pelabuhan
dan adanya bantuan dari tenaga kerja bagasi untuk mencari seat/kamar penumpang
sesuai dengan nomor seat/kamar yang ada pada tiket.
Persepsi terhadap Aspek Kesetaraan
Berikut adalah sebaran dalam bentuk
tabel frekuensi respon atas keempat pertanyaan dalam aspek kesetaraan:
Tabel 7. Frekuensi respon pengguna
jasa dalam aspek kemudahan
Respon |
Persen |
Sangat Sesuai (5) |
31.49 |
Sesuai (4) |
50.78 |
Ragu-ragu (3) |
13.51 |
Tidak Sesuai (2) |
3.12 |
Sangat Tidak Sesuai (1) |
1.10 |
“sumber:
hasil analisis, 2023”
Tabel 7 Respon Pengguna Jasa atas
Pertanyaan Aspek Kesetaraan. Berisi hasil analisis dan evaluasi terhadap data
interpretasi hasil analisis dan bahasan untuk memperoleh jawaban, nilai tambah
dan kemanfaatan terkait dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Hasil
analisis harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian.
Terdapat 2 pertanyaan terkait aspek
kesetaraan yang diberikan kepada responden pengguna jasa tenaga kerja bagasi,
meliputi pertanyaan terkait penilaian atas persepsi terhadap tarif yang sama
oleh tenaga kerja bagasi kepada semua pelanggan untuk barang/bagasi dengan
ukuran dan berat yang sama/hampir sama, adanya kerjasama antar sesama tenaga kerja
bagasi untuk membawa beban/jumlah barang/bagasi yang melebihi kemampuan
angkutnya.
Persepsi pengguna jasa dan tenaga
kerja bagasi terhadap 6 aspek yaitu aspek keselamatan, aspek keamanan dan
ketertiban. aspek kehandalan/keteraturan, aspek kenyamanan, aspek kemudahan dan
aspek kesetaraan. Pemilihan keenam aspek ini mengacu pada Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia nomor PM. 37 tahun 2015. 1. Secara umum persepsi
pengguna jasa terhadap layanan tenaga kerja bagasi di Pelabuhan Makassar berada
dalam kategori baik. Hal itu berlaku pada semua aspek dan terdapat jawaban
persepsi pengguna jasa yang mendominasi yaitu memilih sesuai untuk pertanyaan
yang diberikan, kemudian urutan kedua sangat sesuai. Tetapi demikian, pada
aspek keamanan ketertiban dan kemudahan terdapat jawaban persepsi pengguna jasa
ragu-ragu yang berada diurutan kedua lebih besar dari respon sangat setuju atas
kedua aspek ini. Dalam industri
pelayaran, faktor-faktor seperti kualitas layanan, harga sewa kapal, dan manajemen
kapal dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan (Wahyuni et al., n.d.) Dimensi kualitas layanan seperti
berwujud, daya tanggap, keandalan, jaminan, dan empati juga dapat memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan di industri pelayaran (Prasetyo,
et al., 2015). Lebih lanjut, faktor kualitas
layanan pelabuhan seperti daya tanggap, keandalan, jaminan, dan berwujud dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan, sementara empati mungkin memiliki dampak yang
tidak signifikan (William,
W., & Purba, T, 2020).
BIBLIOGRAFI
Alfian, M. M. (2022). Analysis of Service
Quality, Ship Rental Prices, and Ship Management Influence on Charterer Loyalty
Satisfaction and Impact at PT Buana Lintas Lautan Tbk. J Sos Sci, 3, 353–362. https://doi.org/10.46799/jss.v3i2.307
Anfas, A., & Zainuddin, Z. (2018).
Implementasi Swot Pada Institusi Pendidikan Dalam Meningkatkan Angka
Partisipasi Kasar. J Organ Dan Manaj, 14, 82–93. https://doi.Org/10.33830/Jom.V14i1.151.2018
Arianto, S. b., & Heriwibowo, D. (2014).
Kepuasan Penumpang Terhadap Pelayanan Di Atas Kmp. Cakalang Pada Lintas
Penyeberangan Labuan BAJO-SAPE. J Penelit Transp Darat, 16, 119–132. https://doi.org/10.25104/jptd.v16i3.254
Efendi, A., & Budiman, D. (2022).
Analytical Hierarcy Process (AHP) Pada Perbandingan Penetapan Pemilihan Moda
Transportasi Udara dan Moda Transportasi Laut. Sang Pencerah J Ilm Univ
Muhammadiyah Buton, 8, 796–806.
Fitriyanto, A. C., Munajati, S. L., &
Suwarno, Y. (2007). Pengelolaan Wilayah Laut Dan Pesisir Kepulauan Karimunjawa
Dalam Konteks Taman Nasional.
Handajani, M., & Janto, Y. (2015).
Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Bongkar-muat Barang Pada Terminal
Peti Kemas Semarang. J Transp, 15, 144219. https://doi.org/10.26593/jt.v15i1.1847.%p
Hadiyati, E. (2014). Service Quality and
Performance of Public Sector: Study on Immigration Office in Indonesia. Int J
Mark Stud, 6, 104–117. https://doi.org/10.5539/ijms.v6n6p104
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian
Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial: Perspektif Konvensional dan Kontemporer.
Jakarta: Salemba Humanika.
Jannah, N. (2019). Pengaruh Trust Corporate
Dan Marketing Communication Terhadap Customer Satisfaction Pada Perusahaan Jasa
Pt Aaji Manulife Surabaya. Jmm17 J Ilmu Ekon Dan Manaj, 6. https://doi.org/10.30996/jmm.v6i01.2446
Kamil, M., Idrus, M., & Dewa, S. (2019).
Model Pengaruh Dwelling Time terhadap Biaya Logistik di Terminal Petikemas
Makassar. J Penelit Enj, 22, 89–94. https://doi.org/10.25042/jpe.052018.15
Manoach, J. A. (2019). Pengaruh service
quality dan customer relationship management terhadap customer satisfaction dan
customer loyalty pada perusahaan jasa layanan komunikasi telkomsel Surabaya.
Miro, F. (2005). Perencanaan Transportasi
Untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mulatsih, R., & Soesanto, H. (2017).
Corporate Image of Bus Rapid Transit Antecedent Customer Repurchase Intention,
12, 7734–7740.
Mulatsih, R., & Wahyudi, E., &
Sumantri, A. S. (2018). Manajemen Kualitas Pelayanan Transportasi Laut Dalam
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Pada Jasa Bongkar Muat. J Organ Dan Manaj, 14,
151–160. https://doi.org/10.33830/jom.v14i2.160.2018
Mwendapole, M. J., & Jin, Z. (2021).
Evaluation of Seaport Service Quality in Tanzania: From the Dar es Salaam
Seaport Perspective. Sustainability, 13, 10076. https://doi.org/10.3390/su131810076
Muttaqiin, N., Rasyid, R. A., &
Candraningrat, C. (2021). Pengaruh Citra (Images), Kepuasan Konsumen (Customer
Satisfaction), Kepercayaan Konsumen (Customer Trust) Dan Loyalitas Konsumen
(Customer Loyalty) Pada Perusahaan Agen Asuransi Di Surabaya. Media Mahard, 20,
173–181. https://doi.org/10.29062/mahardika.v20i1.332
Prasetya, M. N. (2018). Membangun Kembali
Budaya Maritim Indonesia: Melalui Romantisme Negara (Pemerintah) dan Civil
Society. J PIR Power Int Relat, 1, 176–187. https://doi.org/10.22303/pir.1.2.2017.176-187
Prasetyo, S., Wicaksono, A., & Anwar, M.
(2015). Evaluasi Sistem Logistik Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Rismawati, I. R. (2021). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan pada jasa transportasi perusahaan otobus
budiman jurusan tasikmalaya-cikarang. J. Manaj. Bisnis Kreat., 6, 16–27. https://doi.org/10.36805/manajemen.v6i2.1429
Soamole, B., & Saputra, P. A. E. (2017).
Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan Angkutan Laut Di
Pelabuhan Regional Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, 1,
2597–7261.
Sulistyowati, S., & Mulatsih, R. (2016).
Studi Kepuasan Penumpang Kereta Api Kamandaka Jurusan Semarang-Purwokerto. J
Din Ekon Bisnis, 13, 119–130. https://doi.org/10.34001/jdeb.v13i2.47
Ticoalu, A. A., Lefrandt, L. I. R., &
Kumaat, M. (2020). Perbandingan Pemilihan Moda Transportasi Laut Perahu Taksi
Dan Kapal Ferri, 8, 2337–6732.
Wahyuni, T. I. E., Sahabuddin, S., &
Jaya, I. (n.d.). Analisis Perkembangan Transportasi Laut Dalam Wilayah Sulawesi
Untuk Mendukung Tol Laut. J VENUS, 7, 61–74.
William, W., & Purba, T. (2020). Kualitas
Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Mazda Di Kota
Batam, 8, 1987–1996.
Copyright holder: Oktavera Sulistiana, Isnen
Rajadiharta, Dewi Usabeni (2024) |
First publication
right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is
licensed under: |