Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
7, Juli 2024
STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL DAN
KONVENSIONAL PADA SISWA SD
Seprie
Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak
Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Penggunaan media
pembelajaran digital semakin marak diimplementasikan di sekolah-sekolah,
termasuk di SDN Maospati 1 Magetan. Namun, media pembelajaran konvensional
seperti buku teks, papan tulis, dan lembar kerja juga masih banyak digunakan di
sekolah-sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan
membandingkan efektivitas penggunaan media pembelajaran digital dan
konvensional dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa di SDN
Maospati 1 Magetan. Riset ini memanfaatkan pendekatan kualitatif dalam
metodologi penelitiannya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi
literatur serta observasi. Setelah data terkumpul, analisis dilakukan melalui
tiga tahapan yakni reduksi data untuk menyaring informasi yang relevan,
penyajian data untuk mempresentasikan temuan, dan penarikan kesimpulan untuk
menggambarkan implikasi dari hasil penelitian. Hasil riset menemukan bahwa
media pembelajaran digital lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa, tetapi membutuhkan waktu, biaya, dan sumber daya manusia yang lebih
banyak. Media pembelajaran konvensional lebih mudah diakses dan tersedia,
tetapi kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Guru di SDN
Maospati 1 Magetan direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi media
pembelajaran digital dan konvensional dalam proses pembelajaran untuk mencapai
hasil belajar yang optimal.
Kata
kunci: Pendidikan,
Media Pembelajaran Digital, Konvensional
Abstract
The digital era has brought
significant changes in various aspects of life, including in the world of
education. The use of digital learning media is increasingly being implemented
in schools, including at SDN Maospati 1 Magetan. However, conventional learning
media such as textbooks, blackboards and worksheets are still widely used in
schools. The aim of this research is to evaluate and compare the effectiveness
of using digital and conventional learning media in improving students'
understanding and learning achievement at SDN Maospati 1 Magetan. This research
utilizes a qualitative approach in its research methodology. The data
collection method used is literature study and observation. After the data is
collected, the analysis is carried out through three stages, namely data
reduction to filter relevant information, data presentation to present the
findings, and drawing conclusions to describe the implications of the research
results. The research results found that digital learning media is more
effective in improving student learning outcomes, but requires more time, costs
and human resources. Conventional learning media are more accessible and
available, but less effective in improving student learning outcomes. Teachers
at SDN Maospati 1 Magetan are recommended to use a combination of digital and
conventional learning media in the learning process to achieve optimal learning
outcomes.
Keywords: Education, Digital Learning Media, Conventional
Pendahuluan
Era digital telah menghadirkan transformasi yang berpengaruh
kepada segala elemen dalam kehidupan, juga termasuk di dalamnya sektor
Pendidikan. Penggunaan media pembelajaran digital semakin umum diterapkan di
sekolah-sekolah sebagai respons terhadap kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Media pembelajaran digital adalah metode untuk menyajikan atau
mengirimkan materi pembelajaran menggunakan sumber-sumber digital, yang
memungkinkan informasi atau materi disimpan dalam format digital. Penyajian
materi pembelajaran menggunakan layar monitor merupakan ciri khas dari media
pembelajaran digital ini. Dalam penggunaannya, media pembelajaran digital dapat
dimanfaatkan dalam kelas dengan bantuan komputer atau laptop serta layar LCD,
sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan interaktif (Hilmi & Hasaniyah, 2023).
Penggunaan media pembelajaran digital semakin luas
diterapkan di berbagai sekolah, termasuk di SDN Maospati 1 Magetan. Guru yang
mengajar dalam Sekolah ini, mengadopsi penggunaan TIK untuk tahapan dalam ajar
mengajar guna memperkaya pengalaman belajar siswa. Sehingga melalui integrasi
media pembelajaran digital, para guru dapat memanfaatkan berbagai sumber daya
digital seperti video pembelajaran, aplikasi interaktif, dan sumber belajar
online lainnya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Siswa di SDN
Maospati 1 Magetan dapat mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah dan
menarik melalui layar monitor, komputer, atau laptop yang disediakan di lingkungan
sekolah.
Media pembelajaran digital menawarkan sejumlah keunggulan
yang signifikan. Pertama, kemudahan akses informasi menjadi salah satu aspek
utama, karena siswa dapat dengan cepat dan mudah mengakses berbagai sumber
belajar secara daring melalui internet. Kemudian, tingkat interaktivitas yang
tinggi juga menjadi kelebihan penting, di mana siswa dapat terlibat secara
langsung dalam pembelajaran melalui berbagai aktivitas interaktif, simulasi,
dan permainan pendidikan yang disediakan oleh media pembelajaran digital.
Selain itu, media pembelajaran digital memungkinkan proses dalam mengajar,
dengan pembahasan ajar yang dapat sesuai berdasarkan wawasan serta keperluan
belajar masing-masing pelajar (Haniko et al., 2023).
Meskipun demikian, media pembelajaran konvensional masih
tetap banyak digunakan di sekolah-sekolah. Metode
konvensional adalah pendekatan di mana guru tidak hanya melakukan transfer
pengetahuan, tetapi lebih fokus pada pengulangan atau repetisi. Dalam metode
ini, siswa diminta untuk menghafal informasi tanpa melakukan analisis yang
kritis (Wellen, 2023). Pendekatan pengajaran konvensional
menempatkan guru sebagai sumber utama pengetahuan atau otoritas ilmiah. Guru
dianggap sebagai individu yang memberikan informasi kepada siswa, sedangkan
peran siswa cenderung pasif, hanya berperan sebagai penerima informasi tanpa
melakukan evaluasi kritis (Kristianada & Halim, 2021).
Media pembelajaran konvensional masih banyak digunakan di
sekolah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ketersediaan infrastruktur
yang terbatas di beberapa daerah, keterbatasan akses internet, serta kebiasaan
dan preferensi guru dan siswa. Selain itu, media pembelajaran konvensional juga
dianggap memiliki kelebihan tersendiri, seperti keandalan, ketersediaan yang
lebih mudah, serta kemampuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih
langsung dan fisik (Fahrudin et al., 2021).
Penelitian sebelumnya oleh (Putra & Pratama, 2023) menunjukkan bahwa ragam inovasi dalam
pembelajaran berbasis media digital berkontribusi pada keberhasilan mencapai
sasaran pembelajaran. Dengan memanfaatkan kemajuan akan teknologi untuk
penyelenggaran pembelajaran sehingga menciptakan siswa agar memiliki pengalaman
belajar yang semakin mendekati aslinya kemudian berkomunikasi dengan siswa
lainya, tanpa harus dalam suatu tempat yang sama. Langkah ini menuntut
pembaharuan, ide baru, kerajinan, serta keberanian dalam menghadapi
transformasi pendidikan yang terus berkembang mengikuti evolusi dunia digital.
Penelitian serupa yang dilakukan oleh (Nurgiansah, 2022) menemukan bahwa penggunaan media pembelajaran
konvensional di kelas X Sekolah Menengah Atas PGRI 1 Kasihan Bantul Yogyakarta
secra efektif dapat menaikan keinginan memperdalam materi pendidik untuk
belajar Pendidikan Kewarganegaraan daripada menggunakan media pembelajaran
terbaru. Penting untuk dicatat bahwa upaya menggunakan media pembelajaran tidak
selalu memerlukan fasilitas mewah, melainkan lebih bergantung pada kemampuan
seorang guru untuk memahami dan menanggapi permasalahan yang muncul di dalam kelas.
Kebaharuan penelitian ini adalah dari studi
kasus risetnya yakni SDN Maospati 1 Magetan yang belum pernah diteliti
sebelumnya. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa guru di sekolah
dasar dapat mempertimbangkan penggunaan media pembelajaran digital sebagai
tambahan atau pengganti media pembelajaran konvensional. Penelitian ini
memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang perbandingan antara media
pembelajaran digital dan konvensional dalam konteks pendidikan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan
membandingkan efektivitas penggunaan media pembelajaran digital dan
konvensional dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa di SDN
Maospati 1 Magetan.
Metode Penelitian
Riset ini memanfaatkan
pendekatan kualitatif dalam metodologi penelitiannya. Riset menggunakan
kualitatif yaitu merupakan teknik atau pendekatan yang cenderung menganalisis
secara detail. Penggunaan kualitatif memiliki tujuan guna menguraikan satu
permasalahan yang mendalam serta melakukan pengumpulan informasi
sebanyak-banyaknya. Pendekatan kualitatif cenderung mengamati permasalahan
kemudian fokus penelitian pada arti permasalahan tersebut (Adlini et
al., 2022). Studi kasus pada riset
ini adalah SDN Maospasti 1 Magetan yang berlokasi di Jl. Barat No.262, Kleco,
Maospati, Kec. Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63392. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur serta observasi. Setelah
data terkumpul, kemudian dianalisis dengan 3 langkah yaitu penyortiran data
untuk menyaring informasi yang relevan, penyajian data untuk mempresentasikan
temuan, dan penarikan kesimpulan untuk menggambarkan implikasi dari hasil
penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari proses
yang disebut pembelajaran. Dalam pembelajaran, peran guru adalah mengajar,
sementara siswa adalah individu yang belajar. Belajar merupakan suatu
aktivitas, sehingga dalam proses pembelajaran, siswa perlu terlibat aktif.
Siswa dapat berpartisipasi dengan cara mendengarkan, mengamati, menulis,
merasakan, dan berpikir (Magdalena et al., 2021). Setiap proses dalam pembelajaran, penggunaan media pembelajaran sangat penting karena media
tersebut berfungsi sebagai alat untuk mendukung aktivitas pembelajran. Media
pembelajaran membantu mempermudah proses pembelajaran serta menyediakan
fasilitas guru untuk memberikan bahan dan pengetahuan untuk muridnya (Sapriyah, 2019).
Media pembelajaran merupakan alat yang berguna
bagi pengajar guna mengirimkan bahan ajar untuk pembelajar dengan tujuan agar
pesan tersebut tersampaikan dengan efektif (Moto, 2019). Selain itu, media
pembelajaran juga berperan guna bantuan teknis untuk mendukung proses
pembelajaran siswa. Dimana pembelajaran merupakan sebuah bentuk komunikasi
(Ekayani, 2017). Hal tersebut berarti media pembelajaran adalah sebagai
penghubung seperti layaknya jembatan bagi guru dan muridnya dalam memberikan
data konsep dalam pembelajran. Ini mengindikasikan bahwa media pembelajaran
tidak hanya membantu mengirimkan pesan secara efektif tetapi juga menciptakan
sebuah jalur komunikasi yang efisien antara pendidik dan murid selama
pembelajaran.
Menggunakan media pembelajaran yang benar
sangat mendukung proses pembelajaran murid. Media pembelajaran dapat menjadi
sarana berguna bagi pendidik guna meneruskan materi kepada siswa, mempermudah
wawasan murid terhadap bahan ajar yang diberikan, meningkatkan minat murid
dalam mengikuti pelajaran, dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda. (Setyarini et al., 2022). Adapun pemanfaatan
media dalam proses pembelajaran bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan
yang mungkin timbul selama aktivitas pembelajaran, seperti hambatan psikologis,
fisik, kultural, dan lingkungan. Media pembelajaran mempunyai peran penting
sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dengan lebih jelas, mengatasi
keterbatasan ruang, dan mengurangi sikap pasif siswa (Qusyairi, 2020).
Peran media pembelajaran dalam pembelajaran
menjadi aspek vital untuk guru pada era ini, karena perannya tersebut
memfasilitasi menyampaikan informasi untuk pengirm kepada penerima, kemudian
menyokong siswa untuk menangkap informasi yang dikirim tersebut
(Batlawi
et al., 2022). Untuk memanfaatkan peran tersebut, pendidik harus memiliki
kecermatan untuk memilih media pembelajaran mana yang sesuai. Pemilihan media
pembelajaran oleh guru harus mempertimbangkan beberapa kriteria, seperti tujuan
penggunaan media, audiens yang akan menggunakan media tersebut, evaluasi kelebihan dan kekurangan media,
penyesuaian periode tepat, pertimbangan dana yang ada, dan ketersediaan media
pembelajaran (Wulandari et al., 2023).
Penggunaan media pembelajaran mencakup beragam
jenis, termasuk media pembelajaran konvensional dan media pembelajaran digital.
Kedua jenis media ini umum digunakan di Indonesia untuk mendukung proses
pembelajaran (Yuniarti et al., 2023). Media
pembelajaran digital adalah sebuah lingkungan belajar yang menggunakan
teknologi sebagai alat pembelajaran. Berbeda dengan media pembelajaran
konvensional, media digital memanfaatkan internet dan berbagai perangkat
elektronik seperti ponsel, laptop, dan computer (Tasruddin, 2020). Dalam
pembelajaran, media digital menggunakan program-program aplikasi yang mendukung
proses pembelajaran. Sebagai contoh, selama masa pandemi, berbagai aplikasi
seperti Google Classroom, Google Meet, Google Form, dan aplikasi daring lainnya
banyak digunakan sebagai media pembelajaran digital.
Berbeda dengan definisis dari media
pembelajaran konvensional yaitu jenis media pembelajaran yang tidak bergantung
pada program atau aplikasi tertentu dalam pengoprasiannya (Batubara, 2020).
Sebaliknya, media ini menekankan penggunaan alat-alat pembelajaran tradisional
seperti buku pelajaran, papan tulis, dan alat peraga lainnya. Metode
pembelajaran konvensional memusatkan perhatian pada penggunaan media
tradisional tersebut dan sering kali mengikuti pola pembelajaran yang telah ada
sejak lama (Ramadhani et al., 2023). Salah satu contoh media pembelajaran
konvensional yang paling umum digunakan adalah buku teks. Buku teks dianggap
sebagai media pembelajaran yang sangat aksesibel bagi siswa, karena dapat
diakses dengan mudah dan digunakan kapan saja dan di mana saja.
Kedua metode pembelajaran tersebut baik
digital maupun konvensional, telah diterapkan berbagai sekolah termasuk SDN
Maospati 1 sebagai respons terhadap
perkembangan teknologi. Para guru di sekolah tersebut menggunakan beragam media
pembelajaran, baik yang bersifat digital maupun konvensional, untuk
menyampaikan materi kepada siswa. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan jika
menggunakan media pembelajaran digital lebih efektif untuk peningkatan hasil
belajar murid di SDN Maospati 1. Hal ini karena implementasi media pembelajaran
digital memungkinkan interaksi yang lebih dinamis antara murid dengan bahan
ajar. Memanfaatkan teknologi, siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran, memperoleh akses lebih luas terhadap sumber belajar, dan memiliki
kesan pembelajaran unik serta interaktif.
Media pembelajaran digital memiliki kemampuan
untuk menarik perhatian siswa karena dapat membuat keadaan dalam kelas yang
unik serta tidak membuat jenuh siswa dalam belajar. Pembelajaran dengan
menggunakan media digital, siswa cenderung lebih terlibat dan tertarik karena
berbagai fitur interaktif, visual, dan audio yang disediakan (Dewi et al.,
2022). Sehingga menggambarkan bahwa
penggunaan media pembelajaran digital dapat menciptakan pengalaman belajar yang
lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas. Menurut (Mahfuz, 2021),
menambahkan penggunaan media pembelajaran digital memiliki sejumlah keunggulan,
seperti:
1) Konten pembelajaran disampaikan secara
standar, mengindikasikan bahwa materi yang disampaikan memiliki konsistensi dan
keseragaman dalam penyampaian.
2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik, yang berarti bahwa materi pembelajaran dapat disampaikan dengan cara
yang lebih terstruktur dan menarik perhatian siswa.
3) Interaktivitas dalam pembelajaran meningkat,
mengisyaratkan bahwa siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan dapat
berinteraksi langsung dengan materi.
4) Efisiensi waktu dan tenaga dalam memperoleh
informasi dan pengetahuan, menunjukkan bahwa penggunaan media digital
memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan cepat dan efisien.
5) Meningkatkan kualitas pembelajaran, yang
berarti bahwa penggunaan media digital dapat meningkatkan efektivitas dan
keefektifan proses pembelajaran.
6) Fleksibilitas dalam proses belajar,
mengindikasikan bahwa siswa memiliki fleksibilitas untuk belajar sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi siswa.
7) Meningkatkan sikap positif terhadap materi
pembelajaran, yang berarti bahwa penggunaan media pembelajaran digital dapat membantu
siswa untuk lebih menyukai dan memahami materi yang dipelajari.
Media pembelajaran digital memiliki keunggulan
yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa,
bahkan penelitian menunjukkan bahwa hasil pembelajaran dapat mencapai hasil optimal
apabila media pembelajaran yang diterapkan mampu mengikuti perkembangan
teknologi saat ini (Pratama & Sakti, 2020). Sehingga, integrasi teknologi
terbaru dalam media pembelajaran menjadi kunci untuk mencapai hasil
pembelajaran yang maksimal.
Di sisi lain, dalam media pembelajaran
konvensional kurang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa karena cenderung kurang efektif karena dapat
menyebabkan rasa bosan pada siswa dan kurangnya pemahaman terhadap materi
pelajaran. Pendekatan ceramah ini cenderung membuat pembelajaran hanya
bergantung pada peran guru, mengurangi partisipasi siswa, serta kurang
mendorong kreativitas guru dalam menyajikan materi. Selain itu, pendekatan
konvensional juga rentan terhadap masalah seperti siswa sulit mengingat informasi
dan kesulitan mendeteksi kemampuan siswa. Pendapat dari (Rahma et al., 2023),
pembelajaran seharusnya lebih berfokus pada siswa dengan menggunakan media
pembelajaran yang inovatif untuk membangkitkan minat dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya, selain perbandingan mengenai
efektivitas, terdapat perbandingan dari segi efisiensi antara media
pembelajaran digital dan konvensional. Media pembelajaran digital cenderung
membutuhkan lebih banyak waktu, biaya, dan sumber daya manusia dalam
implementasinya (Zahwa & Syafi’I, 2022).
Pertama, penggunaan media pembelajaran digital seringkali memerlukan waktu
lebih banyak dalam perencanaan dan persiapan materi pembelajaran. Guru perlu
mempelajari dan mempersiapkan teknologi serta konten yang akan disampaikan
melalui media digital. Kedua, dari segi biaya, penggunaan media pembelajaran
digital membutuhkan investasi yang signifikan dalam pembelian perangkat keras
dan perangkat lunak, serta biaya untuk akses internet dan pemeliharaan
perangkat tersebut. Selain itu, pengembangan konten digital yang berkualitas
juga membutuhkan investasi finansial yang tidak kecil.
Terakhir, dalam hal sumber daya manusia,
implementasi media pembelajaran digital membutuhkan keahlian teknis yang lebih
tinggi dari para pendidik. Mereka harus terampil dalam mengoperasikan
teknologi, mengelola platform pembelajaran digital, dan menciptakan konten yang
menarik dan bermutu tinggi. Sehingga, meskipun media
pembelajaran digital lebih efektif dalam mendukung pembelajaran, namun penggunaannya
sering kali memerlukan investasi lebih besar dalam hal waktu, biaya, dan sumber
daya manusia. Berbeda jika dengan media
pembelajaran konvensional yang lebih mudah diakses dan tersedia karena berbagai
alat pembelajaran tradisional seperti buku cetak dan papan tulis telah tersedia
secara luas (Ramadhani et al., 2023).
Berdasarkan temuan penelitian, penggunaan baik
media pembelajaran digital maupun konvensional memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan yang cermat
oleh guru karena peran penting media pembelajaran sebagai penghubung antara
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Terdapat rekomendasi untuk SDN
Maospati 1 Magetan, yaitu guru untuk menggunakan kombinasi media pembelajaran
digital dan konvensional dalam proses pembelajaran guna mencapai hasil belajar
yang optimal. melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat memanfaatkan
keunggulan masing-masing jenis media pembelajaran untuk mencapai pemahaman dan
prestasi belajar yang lebih baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil riset ditemukan bahwa media pembelajaran
digital memiliki keefektifan yang lebih tinggi dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa, namun memerlukan investasi waktu, biaya, dan sumber daya manusia
yang lebih besar. Di sisi lain, media pembelajaran konvensional lebih mudah
diakses dan tersedia, tetapi kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, disarankan bagi guru di SDN Maospati 1 Magetan untuk
menggunakan pendekatan yang mengkombinasikan kedua jenis media pembelajaran
tersebut dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan demikian, diharapkan dapat
mencapai hasil belajar yang optimal dengan memanfaatkan keunggulan
masing-masing media pembelajaran.
BIBLIOGRAFI
Adlini,
M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022).
Metode penelitian kualitatif studi pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan,
6(1), 974–980.
Batlawi,
N., & Hamid, F. (2022). Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Peserta Didik SMP Negeri 3 Kota Ternate. Jurnal JBES: Journal Of Biology Education And Sciencee. 2(2), 128-134.
Batubara,
H. H. (2020). Media pembelajaran efektif. Semarang: Fatawa Publishing,
3.
Dewi, P. R. P. I., Wijayanti, N. M. W., & Juwana, I. D. P.
(2022). Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Digital Assemblr Edu Pada Mata
Pelajaran Matematika Di SMK Negeri 4 Denpasar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi, 2(2), 98-109.
Ekayani,
P. (2017). Pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa. Jurnal
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2(1), 1-11.
Fahrudin, F., Ansari, A., & Ichsan, A. S. (2021). Pembelajaran
konvensional dan kritis kreatif dalam perspektif pendidikan islam. Hikmah,
18(1), 64–80.
Haniko, P., Mayliza, R., Lubis, S., Sappaile, B. I., Hanim, S. A., &
Farlina, B. F. (2023). Pemanfaatan Media Pembelajaran Online Untuk Memudahkan
Guru Dalam Penyampaian Materi Dalam Pembelajaran. Community Development Journal:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 2862–2868.
Hilmi, M., & Hasaniyah, N. (2023). Penerapan media pembelajaran
digital dalam pengajaran bahasa Arab.
Kristianada, V., & Halim, W. (2021). Perbandingan Strategi Pengajaran
Flipped Classroom dan Konvensional pada Mata Kuliah Teoritis dan Hitungan Saat
Pembelajaran Jarak Jauh. Seminar Nasional Teknik Dan Manajemen Industri,
1(1), 337–344.
Magdalena, I., Shodikoh, A. F., Pebrianti, A. R., Jannah, A. W., &
Susilawati, I. (2021). Pentingnya media pembelajaran untuk meningkatkan minat
belajar siswa sdn meruya selatan 06 pagi. Edisi, 3(2), 312–325.
Mahfuz,
A. (2021). Penggunaan media pembelajaran berbasis konvensional dan teknologi
informasi oleh guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. TANJAK: Journal of Education and
Teaching, 2(1), 55-62.
Moto,
M. M. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan. Indonesian Journal of Primary
Education, 3(1), 20-28.
Nurgiansah, T. H. (2022). Meningkatkan minat belajar siswa dengan media
pembelajaran konvensional dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(3), 1529–1534.
Pratama,
D. P. A., & Sakti, N. C. (2020). Pengembangan media pembelajaran handout
digital berbasis Android. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 12(1), 15-28.
Putra, L. D., & Pratama, S. Z. A. (2023). Pemanfatan media dan
teknologi digital dalam mengatasi masalah pembelajaran. Journal
Transformation of Mandalika, 4(8), 323–329.
Qusyairi,
L. A. H. (2020). Pemanfaatan Media Dalam Metode Simulasi Pada Pembelajaran Pai.
PENSA, 2(2), 195-211.
Rahma, F. A., Harjono, H. S., & Sulistyo, U. (2023).
Problematika Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Digital. Jurnal Basicedu, 7(1), 603-611.
Ramadhani,
N., Ulya, W. J., Nustradamus, S. B., Fakhriyah, F., & Ismaya, E. A. (2023).
Sistematic Literature Riview: Peran Media Pembelajaran Interaktif dan
Konvensional Pada Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar. Student Scientific Creativity
Journal, 1(5), 99-114.
Sapriyah, S. (2019). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 470–477.
Wellen, A. (2023). Perbandingan Metode Pembelajaran Resitasi Dan Metode
Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Kota
Bengkulu. Universitas Dehasen Bengkulu
Wulandari,
A. P., Salsabila, A. A., Cahyani, K., Nurazizah, T., & Ulfiah, Z. (2023).
Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Journal on Education. 5(2), 3928-3936.
Yuniarti,
A., Titin, T., Safarini, F., Rahmadia, I., & Putri, S. (2023). Media
Konvensional Dan Media Digital Dalam Pembelajaran. JUTECH: Journal Education and Technology, 4(2), 84-95.
Zahwa,
F. A., & Syafi’i, I. (2022). Pemilihan pengembangan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi. Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi, 19(01), 61-78.
Copyright holder: Seprie (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |