Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 7, Juli 2024

 

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL DAN KONVENSIONAL PADA SISWA SD

 

Seprie

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Penggunaan media pembelajaran digital semakin marak diimplementasikan di sekolah-sekolah, termasuk di SDN Maospati 1 Magetan. Namun, media pembelajaran konvensional seperti buku teks, papan tulis, dan lembar kerja juga masih banyak digunakan di sekolah-sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan membandingkan efektivitas penggunaan media pembelajaran digital dan konvensional dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa di SDN Maospati 1 Magetan. Riset ini memanfaatkan pendekatan kualitatif dalam metodologi penelitiannya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur serta observasi. Setelah data terkumpul, analisis dilakukan melalui tiga tahapan yakni reduksi data untuk menyaring informasi yang relevan, penyajian data untuk mempresentasikan temuan, dan penarikan kesimpulan untuk menggambarkan implikasi dari hasil penelitian. Hasil riset menemukan bahwa media pembelajaran digital lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi membutuhkan waktu, biaya, dan sumber daya manusia yang lebih banyak. Media pembelajaran konvensional lebih mudah diakses dan tersedia, tetapi kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Guru di SDN Maospati 1 Magetan direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi media pembelajaran digital dan konvensional dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Kata kunci: Pendidikan, Media Pembelajaran Digital, Konvensional

 

Abstract

The digital era has brought significant changes in various aspects of life, including in the world of education. The use of digital learning media is increasingly being implemented in schools, including at SDN Maospati 1 Magetan. However, conventional learning media such as textbooks, blackboards and worksheets are still widely used in schools. The aim of this research is to evaluate and compare the effectiveness of using digital and conventional learning media in improving students' understanding and learning achievement at SDN Maospati 1 Magetan. This research utilizes a qualitative approach in its research methodology. The data collection method used is literature study and observation. After the data is collected, the analysis is carried out through three stages, namely data reduction to filter relevant information, data presentation to present the findings, and drawing conclusions to describe the implications of the research results. The research results found that digital learning media is more effective in improving student learning outcomes, but requires more time, costs and human resources. Conventional learning media are more accessible and available, but less effective in improving student learning outcomes. Teachers at SDN Maospati 1 Magetan are recommended to use a combination of digital and conventional learning media in the learning process to achieve optimal learning outcomes.

Keywords: Education, Digital Learning Media, Conventional

Pendahuluan

Era digital telah menghadirkan transformasi yang berpengaruh kepada segala elemen dalam kehidupan, juga termasuk di dalamnya sektor Pendidikan. Penggunaan media pembelajaran digital semakin umum diterapkan di sekolah-sekolah sebagai respons terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran digital adalah metode untuk menyajikan atau mengirimkan materi pembelajaran menggunakan sumber-sumber digital, yang memungkinkan informasi atau materi disimpan dalam format digital. Penyajian materi pembelajaran menggunakan layar monitor merupakan ciri khas dari media pembelajaran digital ini. Dalam penggunaannya, media pembelajaran digital dapat dimanfaatkan dalam kelas dengan bantuan komputer atau laptop serta layar LCD, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan interaktif (Hilmi & Hasaniyah, 2023).

Penggunaan media pembelajaran digital semakin luas diterapkan di berbagai sekolah, termasuk di SDN Maospati 1 Magetan. Guru yang mengajar dalam Sekolah ini, mengadopsi penggunaan TIK untuk tahapan dalam ajar mengajar guna memperkaya pengalaman belajar siswa. Sehingga melalui integrasi media pembelajaran digital, para guru dapat memanfaatkan berbagai sumber daya digital seperti video pembelajaran, aplikasi interaktif, dan sumber belajar online lainnya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Siswa di SDN Maospati 1 Magetan dapat mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah dan menarik melalui layar monitor, komputer, atau laptop yang disediakan di lingkungan sekolah.

Media pembelajaran digital menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan. Pertama, kemudahan akses informasi menjadi salah satu aspek utama, karena siswa dapat dengan cepat dan mudah mengakses berbagai sumber belajar secara daring melalui internet. Kemudian, tingkat interaktivitas yang tinggi juga menjadi kelebihan penting, di mana siswa dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran melalui berbagai aktivitas interaktif, simulasi, dan permainan pendidikan yang disediakan oleh media pembelajaran digital. Selain itu, media pembelajaran digital memungkinkan proses dalam mengajar, dengan pembahasan ajar yang dapat sesuai berdasarkan wawasan serta keperluan belajar masing-masing pelajar (Haniko et al., 2023).

Meskipun demikian, media pembelajaran konvensional masih tetap banyak digunakan di sekolah-sekolah. Metode konvensional adalah pendekatan di mana guru tidak hanya melakukan transfer pengetahuan, tetapi lebih fokus pada pengulangan atau repetisi. Dalam metode ini, siswa diminta untuk menghafal informasi tanpa melakukan analisis yang kritis (Wellen, 2023). Pendekatan pengajaran konvensional menempatkan guru sebagai sumber utama pengetahuan atau otoritas ilmiah. Guru dianggap sebagai individu yang memberikan informasi kepada siswa, sedangkan peran siswa cenderung pasif, hanya berperan sebagai penerima informasi tanpa melakukan evaluasi kritis (Kristianada & Halim, 2021).

Media pembelajaran konvensional masih banyak digunakan di sekolah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ketersediaan infrastruktur yang terbatas di beberapa daerah, keterbatasan akses internet, serta kebiasaan dan preferensi guru dan siswa. Selain itu, media pembelajaran konvensional juga dianggap memiliki kelebihan tersendiri, seperti keandalan, ketersediaan yang lebih mudah, serta kemampuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih langsung dan fisik (Fahrudin et al., 2021).

Penelitian sebelumnya oleh (Putra & Pratama, 2023) menunjukkan bahwa ragam inovasi dalam pembelajaran berbasis media digital berkontribusi pada keberhasilan mencapai sasaran pembelajaran. Dengan memanfaatkan kemajuan akan teknologi untuk penyelenggaran pembelajaran sehingga menciptakan siswa agar memiliki pengalaman belajar yang semakin mendekati aslinya kemudian berkomunikasi dengan siswa lainya, tanpa harus dalam suatu tempat yang sama. Langkah ini menuntut pembaharuan, ide baru, kerajinan, serta keberanian dalam menghadapi transformasi pendidikan yang terus berkembang mengikuti evolusi dunia digital.

Penelitian serupa yang dilakukan oleh (Nurgiansah, 2022) menemukan bahwa penggunaan media pembelajaran konvensional di kelas X Sekolah Menengah Atas PGRI 1 Kasihan Bantul Yogyakarta secra efektif dapat menaikan keinginan memperdalam materi pendidik untuk belajar Pendidikan Kewarganegaraan daripada menggunakan media pembelajaran terbaru. Penting untuk dicatat bahwa upaya menggunakan media pembelajaran tidak selalu memerlukan fasilitas mewah, melainkan lebih bergantung pada kemampuan seorang guru untuk memahami dan menanggapi permasalahan yang muncul di dalam kelas.

Kebaharuan penelitian ini adalah dari studi kasus risetnya yakni SDN Maospati 1 Magetan yang belum pernah diteliti sebelumnya. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa guru di sekolah dasar dapat mempertimbangkan penggunaan media pembelajaran digital sebagai tambahan atau pengganti media pembelajaran konvensional. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang perbandingan antara media pembelajaran digital dan konvensional dalam konteks pendidikan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan membandingkan efektivitas penggunaan media pembelajaran digital dan konvensional dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa di SDN Maospati 1 Magetan.

 

Metode Penelitian

Riset ini memanfaatkan pendekatan kualitatif dalam metodologi penelitiannya. Riset menggunakan kualitatif yaitu merupakan teknik atau pendekatan yang cenderung menganalisis secara detail. Penggunaan kualitatif memiliki tujuan guna menguraikan satu permasalahan yang mendalam serta melakukan pengumpulan informasi sebanyak-banyaknya. Pendekatan kualitatif cenderung mengamati permasalahan kemudian fokus penelitian pada arti permasalahan tersebut (Adlini et al., 2022). Studi kasus pada riset ini adalah SDN Maospasti 1 Magetan yang berlokasi di Jl. Barat No.262, Kleco, Maospati, Kec. Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63392. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur serta observasi. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan 3 langkah yaitu penyortiran data untuk menyaring informasi yang relevan, penyajian data untuk mempresentasikan temuan, dan penarikan kesimpulan untuk menggambarkan implikasi dari hasil penelitian.

 

Hasil dan Pembahasan

Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari proses yang disebut pembelajaran. Dalam pembelajaran, peran guru adalah mengajar, sementara siswa adalah individu yang belajar. Belajar merupakan suatu aktivitas, sehingga dalam proses pembelajaran, siswa perlu terlibat aktif. Siswa dapat berpartisipasi dengan cara mendengarkan, mengamati, menulis, merasakan, dan berpikir (Magdalena et al., 2021).  Setiap proses dalam pembelajaran, penggunaan media pembelajaran sangat penting karena media tersebut berfungsi sebagai alat untuk mendukung aktivitas pembelajran. Media pembelajaran membantu mempermudah proses pembelajaran serta menyediakan fasilitas guru untuk memberikan bahan dan pengetahuan untuk muridnya (Sapriyah, 2019).

Media pembelajaran merupakan alat yang berguna bagi pengajar guna mengirimkan bahan ajar untuk pembelajar dengan tujuan agar pesan tersebut tersampaikan dengan efektif (Moto, 2019). Selain itu, media pembelajaran juga berperan guna bantuan teknis untuk mendukung proses pembelajaran siswa. Dimana pembelajaran merupakan sebuah bentuk komunikasi (Ekayani, 2017). Hal tersebut berarti media pembelajaran adalah sebagai penghubung seperti layaknya jembatan bagi guru dan muridnya dalam memberikan data konsep dalam pembelajran. Ini mengindikasikan bahwa media pembelajaran tidak hanya membantu mengirimkan pesan secara efektif tetapi juga menciptakan sebuah jalur komunikasi yang efisien antara pendidik dan murid selama pembelajaran.

Menggunakan media pembelajaran yang benar sangat mendukung proses pembelajaran murid. Media pembelajaran dapat menjadi sarana berguna bagi pendidik guna meneruskan materi kepada siswa, mempermudah wawasan murid terhadap bahan ajar yang diberikan, meningkatkan minat murid dalam mengikuti pelajaran, dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda. (Setyarini et al., 2022). Adapun pemanfaatan media dalam proses pembelajaran bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin timbul selama aktivitas pembelajaran, seperti hambatan psikologis, fisik, kultural, dan lingkungan. Media pembelajaran mempunyai peran penting sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dengan lebih jelas, mengatasi keterbatasan ruang, dan mengurangi sikap pasif siswa (Qusyairi, 2020).

Peran media pembelajaran dalam pembelajaran menjadi aspek vital untuk guru pada era ini, karena perannya tersebut memfasilitasi menyampaikan informasi untuk pengirm kepada penerima, kemudian menyokong siswa untuk menangkap informasi yang dikirim tersebut  (Batlawi et al., 2022). Untuk memanfaatkan peran tersebut, pendidik harus memiliki kecermatan untuk memilih media pembelajaran mana yang sesuai. Pemilihan media pembelajaran oleh guru harus mempertimbangkan beberapa kriteria, seperti tujuan penggunaan media, audiens yang akan menggunakan media tersebut, evaluasi kelebihan dan kekurangan media, penyesuaian periode tepat, pertimbangan dana yang ada, dan ketersediaan media pembelajaran (Wulandari et al., 2023).

Penggunaan media pembelajaran mencakup beragam jenis, termasuk media pembelajaran konvensional dan media pembelajaran digital. Kedua jenis media ini umum digunakan di Indonesia untuk mendukung proses pembelajaran (Yuniarti et al., 2023). Media pembelajaran digital adalah sebuah lingkungan belajar yang menggunakan teknologi sebagai alat pembelajaran. Berbeda dengan media pembelajaran konvensional, media digital memanfaatkan internet dan berbagai perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan computer (Tasruddin, 2020). Dalam pembelajaran, media digital menggunakan program-program aplikasi yang mendukung proses pembelajaran. Sebagai contoh, selama masa pandemi, berbagai aplikasi seperti Google Classroom, Google Meet, Google Form, dan aplikasi daring lainnya banyak digunakan sebagai media pembelajaran digital.

Berbeda dengan definisis dari media pembelajaran konvensional yaitu jenis media pembelajaran yang tidak bergantung pada program atau aplikasi tertentu dalam pengoprasiannya (Batubara, 2020). Sebaliknya, media ini menekankan penggunaan alat-alat pembelajaran tradisional seperti buku pelajaran, papan tulis, dan alat peraga lainnya. Metode pembelajaran konvensional memusatkan perhatian pada penggunaan media tradisional tersebut dan sering kali mengikuti pola pembelajaran yang telah ada sejak lama (Ramadhani et al., 2023). Salah satu contoh media pembelajaran konvensional yang paling umum digunakan adalah buku teks. Buku teks dianggap sebagai media pembelajaran yang sangat aksesibel bagi siswa, karena dapat diakses dengan mudah dan digunakan kapan saja dan di mana saja.

Kedua metode pembelajaran tersebut baik digital maupun konvensional, telah diterapkan berbagai sekolah termasuk SDN Maospati 1 sebagai respons terhadap perkembangan teknologi. Para guru di sekolah tersebut menggunakan beragam media pembelajaran, baik yang bersifat digital maupun konvensional, untuk menyampaikan materi kepada siswa. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan jika menggunakan media pembelajaran digital lebih efektif untuk peningkatan hasil belajar murid di SDN Maospati 1. Hal ini karena implementasi media pembelajaran digital memungkinkan interaksi yang lebih dinamis antara murid dengan bahan ajar. Memanfaatkan teknologi, siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, memperoleh akses lebih luas terhadap sumber belajar, dan memiliki kesan pembelajaran unik serta interaktif.

Media pembelajaran digital memiliki kemampuan untuk menarik perhatian siswa karena dapat membuat keadaan dalam kelas yang unik serta tidak membuat jenuh siswa dalam belajar. Pembelajaran dengan menggunakan media digital, siswa cenderung lebih terlibat dan tertarik karena berbagai fitur interaktif, visual, dan audio yang disediakan (Dewi et al., 2022). Sehingga menggambarkan bahwa penggunaan media pembelajaran digital dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Menurut (Mahfuz, 2021), menambahkan penggunaan media pembelajaran digital memiliki sejumlah keunggulan, seperti:

1)  Konten pembelajaran disampaikan secara standar, mengindikasikan bahwa materi yang disampaikan memiliki konsistensi dan keseragaman dalam penyampaian.

2)  Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, yang berarti bahwa materi pembelajaran dapat disampaikan dengan cara yang lebih terstruktur dan menarik perhatian siswa.

3)  Interaktivitas dalam pembelajaran meningkat, mengisyaratkan bahwa siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan dapat berinteraksi langsung dengan materi.

4)  Efisiensi waktu dan tenaga dalam memperoleh informasi dan pengetahuan, menunjukkan bahwa penggunaan media digital memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dengan cepat dan efisien.

5)  Meningkatkan kualitas pembelajaran, yang berarti bahwa penggunaan media digital dapat meningkatkan efektivitas dan keefektifan proses pembelajaran.

6)  Fleksibilitas dalam proses belajar, mengindikasikan bahwa siswa memiliki fleksibilitas untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi siswa.

7)  Meningkatkan sikap positif terhadap materi pembelajaran, yang berarti bahwa penggunaan media pembelajaran digital dapat membantu siswa untuk lebih menyukai dan memahami materi yang dipelajari.

Media pembelajaran digital memiliki keunggulan yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, bahkan penelitian menunjukkan bahwa hasil pembelajaran dapat mencapai hasil optimal apabila media pembelajaran yang diterapkan mampu mengikuti perkembangan teknologi saat ini (Pratama & Sakti, 2020). Sehingga, integrasi teknologi terbaru dalam media pembelajaran menjadi kunci untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.

Di sisi lain, dalam media pembelajaran konvensional kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena cenderung kurang efektif karena dapat menyebabkan rasa bosan pada siswa dan kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran. Pendekatan ceramah ini cenderung membuat pembelajaran hanya bergantung pada peran guru, mengurangi partisipasi siswa, serta kurang mendorong kreativitas guru dalam menyajikan materi. Selain itu, pendekatan konvensional juga rentan terhadap masalah seperti siswa sulit mengingat informasi dan kesulitan mendeteksi kemampuan siswa. Pendapat dari (Rahma et al., 2023), pembelajaran seharusnya lebih berfokus pada siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif untuk membangkitkan minat dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya, selain perbandingan mengenai efektivitas, terdapat perbandingan dari segi efisiensi antara media pembelajaran digital dan konvensional. Media pembelajaran digital cenderung membutuhkan lebih banyak waktu, biaya, dan sumber daya manusia dalam implementasinya (Zahwa & Syafi’I, 2022). Pertama, penggunaan media pembelajaran digital seringkali memerlukan waktu lebih banyak dalam perencanaan dan persiapan materi pembelajaran. Guru perlu mempelajari dan mempersiapkan teknologi serta konten yang akan disampaikan melalui media digital. Kedua, dari segi biaya, penggunaan media pembelajaran digital membutuhkan investasi yang signifikan dalam pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, serta biaya untuk akses internet dan pemeliharaan perangkat tersebut. Selain itu, pengembangan konten digital yang berkualitas juga membutuhkan investasi finansial yang tidak kecil.

Terakhir, dalam hal sumber daya manusia, implementasi media pembelajaran digital membutuhkan keahlian teknis yang lebih tinggi dari para pendidik. Mereka harus terampil dalam mengoperasikan teknologi, mengelola platform pembelajaran digital, dan menciptakan konten yang menarik dan bermutu tinggi. Sehingga, meskipun media pembelajaran digital lebih efektif dalam mendukung pembelajaran, namun penggunaannya sering kali memerlukan investasi lebih besar dalam hal waktu, biaya, dan sumber daya manusia. Berbeda jika dengan media pembelajaran konvensional yang lebih mudah diakses dan tersedia karena berbagai alat pembelajaran tradisional seperti buku cetak dan papan tulis telah tersedia secara luas (Ramadhani et al., 2023).

Berdasarkan temuan penelitian, penggunaan baik media pembelajaran digital maupun konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan yang cermat oleh guru karena peran penting media pembelajaran sebagai penghubung antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Terdapat rekomendasi untuk SDN Maospati 1 Magetan, yaitu guru untuk menggunakan kombinasi media pembelajaran digital dan konvensional dalam proses pembelajaran guna mencapai hasil belajar yang optimal. melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat memanfaatkan keunggulan masing-masing jenis media pembelajaran untuk mencapai pemahaman dan prestasi belajar yang lebih baik.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil riset ditemukan bahwa media pembelajaran digital memiliki keefektifan yang lebih tinggi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, namun memerlukan investasi waktu, biaya, dan sumber daya manusia yang lebih besar. Di sisi lain, media pembelajaran konvensional lebih mudah diakses dan tersedia, tetapi kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, disarankan bagi guru di SDN Maospati 1 Magetan untuk menggunakan pendekatan yang mengkombinasikan kedua jenis media pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan demikian, diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang optimal dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing media pembelajaran.

 

BIBLIOGRAFI

 

Adlini, M. N., Dinda, A. H., Yulinda, S., Chotimah, O., & Merliyana, S. J. (2022). Metode penelitian kualitatif studi pustaka. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 974–980.

Batlawi, N., & Hamid, F. (2022). Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik SMP Negeri 3 Kota Ternate. Jurnal JBES: Journal Of Biology Education And Sciencee. 2(2), 128-134.

Batubara, H. H. (2020). Media pembelajaran efektif. Semarang: Fatawa Publishing, 3.

Dewi, P. R. P. I., Wijayanti, N. M. W., & Juwana, I. D. P. (2022). Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Digital Assemblr Edu Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMK Negeri 4 Denpasar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Widya Mahadi, 2(2), 98-109.

Ekayani, P. (2017). Pentingnya penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2(1), 1-11.

Fahrudin, F., Ansari, A., & Ichsan, A. S. (2021). Pembelajaran konvensional dan kritis kreatif dalam perspektif pendidikan islam. Hikmah, 18(1), 64–80.

Haniko, P., Mayliza, R., Lubis, S., Sappaile, B. I., Hanim, S. A., & Farlina, B. F. (2023). Pemanfaatan Media Pembelajaran Online Untuk Memudahkan Guru Dalam Penyampaian Materi Dalam Pembelajaran. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 2862–2868.

Hilmi, M., & Hasaniyah, N. (2023). Penerapan media pembelajaran digital dalam pengajaran bahasa Arab.

Kristianada, V., & Halim, W. (2021). Perbandingan Strategi Pengajaran Flipped Classroom dan Konvensional pada Mata Kuliah Teoritis dan Hitungan Saat Pembelajaran Jarak Jauh. Seminar Nasional Teknik Dan Manajemen Industri, 1(1), 337–344.

Magdalena, I., Shodikoh, A. F., Pebrianti, A. R., Jannah, A. W., & Susilawati, I. (2021). Pentingnya media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa sdn meruya selatan 06 pagi. Edisi, 3(2), 312–325.

Mahfuz, A. (2021). Penggunaan media pembelajaran berbasis konvensional dan teknologi informasi oleh guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. TANJAK: Journal of Education and Teaching, 2(1), 55-62.

Moto, M. M. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan. Indonesian Journal of Primary Education, 3(1), 20-28.

Nurgiansah, T. H. (2022). Meningkatkan minat belajar siswa dengan media pembelajaran konvensional dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(3), 1529–1534.

Pratama, D. P. A., & Sakti, N. C. (2020). Pengembangan media pembelajaran handout digital berbasis Android. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 12(1), 15-28.

Putra, L. D., & Pratama, S. Z. A. (2023). Pemanfatan media dan teknologi digital dalam mengatasi masalah pembelajaran. Journal Transformation of Mandalika, 4(8), 323–329.

Qusyairi, L. A. H. (2020). Pemanfaatan Media Dalam Metode Simulasi Pada Pembelajaran Pai. PENSA, 2(2), 195-211.

Rahma, F. A., Harjono, H. S., & Sulistyo, U. (2023). Problematika Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Digital. Jurnal Basicedu, 7(1), 603-611.

Ramadhani, N., Ulya, W. J., Nustradamus, S. B., Fakhriyah, F., & Ismaya, E. A. (2023). Sistematic Literature Riview: Peran Media Pembelajaran Interaktif dan Konvensional Pada Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar. Student Scientific Creativity Journal, 1(5), 99-114.

Sapriyah, S. (2019). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 470–477.

Wellen, A. (2023). Perbandingan Metode Pembelajaran Resitasi Dan Metode Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Kota Bengkulu. Universitas Dehasen Bengkulu

Wulandari, A. P., Salsabila, A. A., Cahyani, K., Nurazizah, T., & Ulfiah, Z. (2023). Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Journal on Education. 5(2), 3928-3936.

Yuniarti, A., Titin, T., Safarini, F., Rahmadia, I., & Putri, S. (2023). Media Konvensional Dan Media Digital Dalam Pembelajaran. JUTECH: Journal Education and Technology, 4(2), 84-95.

Zahwa, F. A., & Syafi’i, I. (2022). Pemilihan pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi. Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi, 19(01), 61-78.

 

 

Copyright holder:

Seprie (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: