Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 8, Agustus
2024
ANALISIS
KUALITAS ASSURANCE STATEMENT YANG
MERUJUK KEPADA STANDAR AA1000AS DAN ISAE3000 SERTA USULAN PENYERAGAMAN STANDAR PADA SUSTAINABILITY REPORT
Rahmat Arafat Nasution1, Carmel Meiden2
Kwik
Kian Gie School of Business, Jakarta, Indonesia1,2
Email:
[email protected]1, [email protected]2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana kualitas assurance statement atas
sustainability report
dan bagaimana perbedaan kualitas assurance statement atas sustainability
report dari emiten yang terindeks
Sri-Kehati. Selain itu juga untuk dapat menilai
kualitas assurance statement
berdasdarkan
standar yang digunakan serta assurace provider yang menerbitkannya. Jenis penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi sararan
dalam penelitian ini adalah emiten yang terindeks Sri-Kehati periode 2020-2022. Analisis data menggunakan descriptive content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas assurance statement atas
sustainability report
dari emiten terindeks Sri-Kehati
keseluruhannya berkategori sedang di dalam semua kategori berdasarkan standar
yang digunakan yaitu AA1000AS dan ISAE3000, berdasarkan sektor usaha serta assurance provuder.
Kata kunci: kualitas, standar, assurance
statement, sustainability report
Abstract
This research aims to analyze
the extent of the quality
of assurance statements for sustainability reports and how the
quality of assurance statements for sustainability reports differs from Sri-Kehati indexed issuers. Apart from that,
it is also
possible to assess the quality
of the assurance
statement based on the standards
used and the assurance provider
that issued it. This type
of research uses a quantitative descriptive approach. The population of suggestions
in this research are issuers indexed by Sri-Kehati for
the 2020-2022 period. Data analysis uses descriptive
content analysis. The results of the
research show that the overall
quality of the assurance statements
for sustainability reports from Sri-Kehati indexed issuers is in the
medium category in all categories based on the standards
used, namely AA1000AS and ISAE3000, based on the business
sector and the assurance provider.
Keywords: quality, standards, assurance statement, sustainability report
Pendahuluan
Pencatatan dan
pelaporan keberlanjutan merupakan wacana yang menarik di dunia usaha berkaitan
dengan kegiatannya merealisasikan Sustainable
Development Goals (SDGs).
Di Indonesia realisasi Corporate Social Responsibility
(interpretasi dan pelaporan) bukan lagi dilakukan secara sukarela, tapi telah
berubah menjadi suatu bentuk tanggungjawab yang didasarkan
kepada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 66 ayat (2) butir
(c) yang menyebutkan secara tegas agar Perseroan menyampaikan laporan pelaksanaan
tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate
social responsibility
(CSR) pada laporan tahunan. Dalam aplikasinya banyak perusahaan khususnya yang listing di Bursa Efek sudah menerbitkan sustainability
report sebagai bukti kinerja mereka atas SDGs.
Manfaat dari laporan keberlanjutan
adalah: bagi perusahaan, laporan keberanjutan berguna sebagai takaran dalam
mencapai kinerja dalam wacana
triple
bottom line (TBL). Bagi investor, laporan keberlanjutan berfungsi sebagai sarana mengendalikan prestasi kerja perusahaan
dan juga sebagai
rujukan investor mempertimbangkan rencana pengalokasian sumber daya keuangannya dan yang utama mencakup ruang lingkup sustainable
and responsible investment (SRI). Laporan keberlanjutan juga menjadi alat untuk menilai keseriusan niat perusahaan dalam membenahi
citra perusahaan
(Solikhin & Lubis, 2019).
Dalam membuat laporan kegiatan
perusahaan yang
berkaitan dengan keberlanjutan ini,
perusahaaan pada
umumnya
menggunakan Gobal Reporting Initiative (GRI) disebabkan
secara umum GRI memuat
konsep dasar,
rujukan, list pendekatan dan petunjuk yang mampu diraih oleh perusahaan.
Item pertama
yang menjadi rujukan atau standar dalam akuntansi
keberlanjutan ini sudah diisukan sejak tahun 1999 dan pertama kali dipublikasikan dalam bentuk Global Reporting
Initiative (GRI) pada tahun 2006. Proses review oleh pihak eksternal atas sustainability report ini
juga direkomendasikan dengan
adanya GRI (G3) sebagai kerangka dasar sustainability
report (Kolk & Perego, 2010).
Sejalan semakin banyaknya
perusahaan yang menyampaikan laporan keberlanjutan,
maka timbul
wacana dari pemangku kepentingan yang merasa perlu dilakukan audit atau verifikasi atas sustainability
report tersebut dan memunculkan peluang bagi lembaga yang mampu dan
kapabel dalam melakukan audit atas sustainability
report dengan produk berupa assurance
statement. AICPA (1997) di dalam The Report
of The Special Committee on Assurance Service (Eliiot Report) menyebutkan
bahwa audit berperan untuk memberi nilai tambah kredibilitas dan seharusnya
diaplikasikan pada informasi keuangan maupun non keuangan (Coram et al., 2009). Assurance statement yang
digunakan oleh pihak eksternal merupakan rujukan penting yang meningkatkan
keandalan dan kredibilitas sustainability report yang memberikan dampak positif kepada stakeholder dalam menilai sebuah perusahaan.
Kredibilitas laporan dibutuhkan oleh pengguna internal dan eksternal telah
memberikan dorongan dalam perkembangan kerangka kerja assurance
yang relevan (Kolk & Perego, 2010).
Salah satu cara efektif dalam membangun komunikasi yang baik dengan stakeholders adalah pengungkapan. Hal yang perlu
dipastikan adalah perusahaan sudah mengungkapkan Corporate Sosial Responsibility (Darwin, 2006). Cormier et al. (2011) menyebutkan bahwa mengurangi ketidaksesuaian informasi di pasar modal dapat dilakukan dengan mengungkapkan
kondisi
lingkungan dan sosial, mengurangi ketidaksesuain informasi dapat memberikan sinyal atau infromasi dari internal
perusahaan kepada pihak eksternal dan mengurangi ketidakpastian
atas prospek
perusahaan sendiri dimasa mendatang. Kondisi
market performance pada Indeks Sri-Kehati dibandingkan
dengan
Indeks LQ45 serta harga saham gabungan
atau IHSG menggambarkan
informasi Indeks SRI-Kehati lebih tinggi dibandingkan
dengan IHSG dan LQ45 dalam tiga tahun terakhir
(Bursa Efek Indonesia, 2019). Prospek pasar
yang bagus pada Indeks SRI-Kehati tercermin pada kinerja fundamentalnya, hal ini ditunjukkan
oleh rata-rata return on asset beberapa sampel perusahaan sektor properti, perbankan
dan pertambangan yang tergabung
dalam Indeks SRI-Kehati jika dibandingkan
kinerja fundamental pada Indeks
LQ45 yang memiliki prospek
pasar dibawah Indeks SRI-Kehati. Emiten yang masuk
dalam indeks Sri-Kehati terdiri dari beragam sektor
usaha seperti perbankan, pertambangan, manufaktur, perkebunan dan lainnya
dengan kinerja keuangan, lingkungan serta sosial yang relatif lebih baik.
Standar-standar yang dijadikan pedoman dalam pelaporan kegiatan keberlanjutan diantaranya GRI yang disebutkan sebelumnya dan AA1000AS sebenarnya dirancang untuk tujuan yang berbeda. AA1000 AS adalah standar yang dibuat oleh sebuah lembaga yang berlokasi di London yang umum dikenal sebagai AccountAbility didirikan pada Maret 2003 (Kolk & Perego, 2010). AA1000AS adalah rujukan yang berfokus
pada pembelajaran terhadap aspek keberlanjutan atau yang dikenal sebagai CSR.
Selanjutnya adalah standar
ISAE3000 yang diterbitkan pada tahun 2003 oleh International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB) yang terfokus ppada upaya pemberian guidance dalam
format dasar
prinsip dan prosedur penting untuk akuntan
profesional tentang bagaimana memberikan assurance
atas aspek nonfinansial (Kolk & Perego, 2010). Dengan keberadaan 2 (dua) standar ini, assurance
provider mempunyai pilihan standar
mana untuk dijadikan rujukan dalam menjalankan penugasan review
atas sustainability report, seperti memilih AA 1000 AS, ISAE
3000, atau bisa
menggabungkan kedua standar ini,
dan standar-standar lain.
Menurut Dewi et al., (2019) Laporan
Keberlanjutan (Sustainability Report) dengan tingkat ketaatan yang tinggi terhadap assurance statement dengan AA1000AS dan ISAE3000 kredibilitasnya mendapat kepercayaan lebih sehingga pengambil
keputusan bisa memmanfaatkannya.
Menurut The International Federation of Accountants memberikan defenisi bahwa seorang praktisi
memberikan kesimpulan kepada pengguna yang dituju, yang bukan merupakan pihak yang bertanggung jawab atas hasil penilaian
atau pengukuran materi pelajaran terhadap kriteria, dalam pernyataan asurans atau perikatan
asurans (Loft
& Humphrey, 2010). Layanan yang diberikan adalah pernyataan asurans yang diberikan oleh profesional independen untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi risiko ketidaksesuaian informasi yang disajikan (Dewi et al., 2019). Perusahaan menggunakan jasa sustainability report assurance untuk memastikan laporannya memenuhi standar dan memiliki kredibilitas (Razak et al., 2022). Pernyataan asurans dapat disampaikan
oleh pihak pemberi jasa asurans, seperti
Kantor Akuntan Publik atau lembaga penilai profesional lainnya. Penilaian jaminan yang dilakukan oleh pihak ketiga independen adalah kelengkapan, validitas, akurasi, dan reliabilitas (Janggu et al., 2014). Menurut GRI terdapat tiga pihak yang menyediakan jasa external
assurance, yaitu kantor
akuntan, perusahaan teknik, dan perusahaan jasa keberlanjutan (Global Reporting
Initiative, 2013b). Dalam prakteknya perusahaan teknik dan perusahaan jasa keberlanjutan
sering berada di dalam satu naungan. Dalam pernyataan assurance,
terdapat beberapa informasi penting yang harus dicantumkan dalam laporan, yaitu addressee, introduction, outline,
tingkat assurance, standar
dan kriteria, batasan, tindakan, saran, serta tanda tangan dan tanggal (Global Reporting
Initiative, 2013a).
Sebagai bahan studi kasus penulis memilih Sustainability Report dari
emiten yang terindeks Sri-Kehati
periode 2020-2022. Suatainability
report yang dikumpulkan dari periode tersebut
kemudian dikelompokkan berdasarkan ISAE 3000 dan AA1000 Assurance Standards.
Atas dasar apa yang telah disampaikan, tujuan penelitian ini yaitu; (1) mengetahui kualitas assurance
statement atas sustainability reports perusahaan yang terindeks Sri-Kehati periode
2020-2022 yang menngunakan standar AA1000AS dan ISAE
3000, (2) mengetahui perbedaan
kualitas assurance statement atas sustainability report berdasarkan
sektor usaha dari emiten yang terindeks Sri-Kehjati periode 2020-2022, dan (3) mengetahui perbedaan
kualitas assurance statement
atas sustainability report
yang diterbitkan oleh assurance provider KAP dan non KAP.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk menganalisis data. Menurut Sugiyono (2021), metode
kuantitatif berlandaskan
pada sampel dan populasi penelitian dan menyajikan data dalam bentuk angka.
Metode deskriptif digunakan untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fenomena yang ada. Penelitian ini berfokus pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan terindeks
Sri-Kehati dari tahun 2020 hingga 2022. Dari populasi ini, diambil
sampel berupa emiten yang menerbitkan
sustainability report dengan assurance statement dari lembaga kredibel.
Terdapat 8 emiten pada tahun 2020, 14 emiten pada tahun 2021, dan 12 emiten pada tahun 2022 yang dilengkapi dengan assurance statement menggunakan
standar AA1000AS atau
ISAE3000.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari sustainability report yang mencakup
assurance statement dari emiten
yang terindeks Sri-Kehati selama periode 2020 hingga 2022. Metode analisis yang digunakan adalah analisis konten untuk menilai
kualitas assurance statement berdasarkan
standar AA1000AS dan ISAE3000. Analisis
ini melibatkan tahapan seperti unitizing,
sampling, recording/coding, reducing, abductively inferring, dan narrating,
yang bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan yang objektif dan sistematis. Hasil analisis konten ini tidak dimaksudkan
untuk membuktikan hipotesis, melainkan untuk menggambarkan karakter dan kualitas assurance
statement secara deskriptif.
Penilaian dilakukan dengan membobotkan konten assurance statement berdasarkan
14 item standar dari
AA1000AS dan ISAE3000.
Kualitas Assurance Statement per Perusahaan
Hasil penilaian
kualitas assurance statement
berdasarkan kategori perusahaan dengan menggunakan standar AA1000AS dan
ISAE3000 dapat dilihat pada tebal berikut:
Tabel 1. Hasil Skoring Assurance Statement per
Perusahaan
No |
Kode Perusahaan |
Tahun |
Jumlah Skor |
Skor Maksimal |
Persentase Ketaatan |
Tingkat Kualitas AS |
1 |
BBCA |
2020 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
2 |
BBNI |
2020 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
3 |
BBRI |
2020 |
40 |
66 |
60,61% |
Sedang |
4 |
BBTN |
2020 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
5 |
BMRI |
2020 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
6 |
INCO |
2020 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
7 |
TLKM |
2020 |
38 |
66 |
57,58% |
Sedang |
8 |
UNVR |
2020 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
9 |
ASII |
2021 |
44 |
66 |
66,67% |
Sedang |
10 |
BBCA |
2021 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
11 |
BBNI |
2021 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
12 |
BBRI |
2021 |
39 |
66 |
59,09% |
Sedang |
13 |
BBTN |
2021 |
39 |
66 |
59,09% |
Sedang |
14 |
BMRI |
2021 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
15 |
INCO |
2021 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
16 |
INDF |
2021 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
17 |
JSMR |
2021 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
18 |
LSIP |
2021 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
19 |
PGAS |
2021 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
20 |
POWR |
2021 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
21 |
UNVR |
2021 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
22 |
WIKA |
2021 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
23 |
ANTM |
2022 |
37 |
66 |
56,06% |
Sedang |
24 |
ASII |
2022 |
27 |
66 |
40,91% |
Sedang |
25 |
BBCA |
2022 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
26 |
BBNI |
2022 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
27 |
BBRI |
2022 |
39 |
66 |
59,09% |
Sedang |
28 |
BBTN |
2022 |
39 |
66 |
59,09% |
Sedang |
29 |
BJBR |
2022 |
39 |
66 |
59,09% |
Sedang |
30 |
BJTM |
2022 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
31 |
BMRI |
2022 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
32 |
DSNG |
2022 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
33 |
EMTK |
2022 |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
34 |
ICBP |
2022 |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
|
Jumlah |
|
1319 |
2244 |
58,78% |
|
Sumber : Assurnace statement
data diolah peneliti
Berdasarkan hasil skoring
masing-masing assurance statement
terlihat bahwa keseluruhan dari 34 sampel tingkat kualitas assurance
statement masuk kategori sedang dengan nilai
persentase bervariasi. Persentase tertinggi adalah assurance
statement dari emiten No.9 ASII atau PT Astra
Internasional Tbk tahun 2021 dengan nilai 44 atau persentase 66,67% dengan assurance proivider Bureau Veritas. Artinya assurance statement No.
9 memenuhi 66,67% konten assurance statement sesuai dengan standar yang digunakan.
Persentase terendah adalah juga assurance statement No. 24 dari emiten ASII tahun 2022
dengan nilai 27 atau persentase ketaatan sebesar 40,91% dengan assurance provider PWC.
Artinya assurance statement
emiten No. 24 tahun 2022 memenuhi 40,91 konten assurance
statement sesuai dengan standar yang digunakan.
Dalam tabel 4.7 di atas juga dapat dilihat bahwa beberapa emiten memiliki nilai
yang sama dimana memiliki assurance
provider yang sama juga, artinya assurance provider yang
sama cenderung akan memiliki kualitas assurance
statement yang sama.
Kualitas Assurance Statement per Sektor Usaha
Analisis ini
nantinya akan menghasilkan infiormasi atas kualitas assurance statement berdasarkan
sektor usaha. Jumlah skor assurance statement persektor usaha
didapat dari rata-rata yaitu jumlah skor dibagi dengan jumlah assurance statement per
sekotor usaha kemudian dibandingkan dengan nilai skor maksimal. Dapat dilihat
dari tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Kualitas Assurance
Statemant per Sektor Usaha
Sektor Usaha |
Skor AS |
Skor Maksimal AS |
Persentase Ketaatan |
Kualitas AS |
Perbankan |
40,2 |
66 |
60,87% |
Sedang |
Manufaktur |
40,3 |
66 |
61,11% |
Sedang |
Pertambangan |
40 |
66 |
60,61% |
Sedang |
Telekomunikasi |
35,1 |
66 |
53,25% |
Sedang |
Jasa jalan tol |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
Perkebunan |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
Migas |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
Konstruksi |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
Listrik swasta |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
Sumber : Assurance statement data diolah peneliti
Dari data pada tabel 2 di atas dapat
diperoleh informasi bahwa sektor usaha dengan nilai ketaaan
assurance statement
tertinggi adalah sektor usaha jasa jalan tol dan konstruksi dengan skor
sama 42 atau persentase ketaatan sebesar 63,64%. Sementara sektor usaha dengan
tingkat ketaatan assurance statement terendah adalah perkebunan, migas dan listrik
swasta dengan skor sama 35 atau persentase ketaatan 53,03%.
Hasil perhitungan peringkat ketaatan ini merujuk kepada
penilaian melalui scoring yang ada pada bab 3 tabel
3.2 dan pengklasifikasian kualitas assurance
statement pada bab 3 tabel.3.3. Hasil analisis
ini mengkonfirmasi teori agensi yang dibuat oleh Jansen dan Meckling
(2019) bahwa manajemen dapat mengambil keputusan yang berbeda
dengan tujuan pemegang saham untuk memaksimalkan kekayaan perusahaan tetapi
juga untuk mengembangkan divisi usaha yang mereka pimpin. Kualitas assurance statement dengan
kategori sedang juga mencerminkan kualitas sustainability
report yang dibuat agen sudah cukup baik yang
mencerminkan kinerja keuangan, lingkungan dan sosial perusahaan juga berjalan
dengan baik.
Kualitas Assurance
Statement Berdasarkan Standar
Analisis
dibuat untuk dapat informasi dan gambaran bagaimana kualitas assurance statement per
standar yang digunakan. Cara mendapatkan skor adalah dengan menjumlahkan skor assurance statement perusahaan
berdasarkan standar yang digunakan dan membandingkannya dengan skor maksimal
masing-masing standar sehingga akan didapatkan persentase ketaatan, dalat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Kualitas Assurance
Statement per Standar
Standar AS |
Jumlah Skor AS |
Skor Maksimal |
Persentase Ketaatan |
Tingkat Kualitas AS |
AA1000AS |
898 |
1452 |
61,85% |
Sedang |
ISAE3000 |
421 |
792 |
53,16% |
Sedang |
Sumber : Assurance
statement data diolah peneliti
Dari data di tabel 3 dapat dilihat
bahwa nilai tertinggi assurance statement ada pada standar AA1000AS dengan total nilai
898 dibandingkan skor maksimal 1452 dan persentase ketaatan 61,85% sementara assurance statement yang
menggunakan standar ISAE3000 mendapatkan nilai 421 dibandingkan skor maksimal
792 dengan persentase ketaatan 52,16%. Meskipun ada perbedaan persentase dimana standar AA1000AS lebih tingi persentase ketaatannya
dibandingkan dengan standar ISAE3000 namun tingkat kualitas nya
berada di level yang sama yaitu sedang.
Hasil perhitungan peringkat ketaatan ini merujuk kepada
penilaian melalui scoring yang 2 dan
pengklasifikasian kualitas assurance statement. Dengan kualitas assurance
statement berkategori sedang seperti hasil
analisis di atas, mengkofirmasi bahwa sustainability report yang
dihasilkan perusahaan juga dapat dikatakan cukup baik yang menjadi cermin bahwa
tujuan perusahaan bukan hanya untuk kepentingan sendiri tetapi juga memberikan
manfaat untuk stakeholdernya sebagaimana
disampaikan di dalam teori stakeholder menurut
Freeman dan Reed (1983).
Kualitas Assurance
Statement Berdasarkan Assurance Provider
Analisis ini untuk mendapatkan informasi assurance provider mana
yang menerbitkan assurance statement dengan kualitas terbaik dari segi penilaian
ketaatan atas konten. Penilaian dilakukan dengan menjumlahkan skor dari
masing-masing assurance provider
untuk didapat nilai rata-rata kemudian dibandingkan dengan skor
maksimal sehingga akan didapat persentase ketaaatan
dari masing-masing assurance statement. Assurance provider yang terlibat dalam sampel penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4 berikut:
Tabel 4. Daftar Assurance
Provider
Assurance Provider |
Skor Rata-rata AS |
Skor Maksimal AS |
Persentase Ketaatan AS |
Tingkat Kualitas AS |
SR Asia |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
Moores Rowland |
35 |
66 |
53,03% |
Sedang |
CBC Global |
39,2 |
66 |
59,34% |
Sedang |
SGS Indonesia |
38 |
66 |
57,58% |
Sedang |
BSI Indonesia |
37 |
66 |
56,06% |
Sedang |
Bureu Veritas |
44 |
66 |
66,67% |
Sedang |
PWC |
27 |
66 |
40,91% |
Sedang |
TUVRheinland Indonesia |
42 |
66 |
63,64% |
Sedang |
Sumber : Assurance
statement data dioalh
sendiri
Dari data pada tabel 4 di atas dapat
dilihat bahwa seluruh assurance statement yang menjadi objek penelitian mempunyai level kualitas yang sama yaitu sedang, namun
jika dilihat dari persentase ketaatan isi konten terdapat perbedaan. Assurance
statement dengan tingkat ketaatan tertinggi
dikeluarkan oleh provider Bureu Veritas dengan persentase
tingkat ketaatan sebesar 66,67% sementara persentase tingkat ketaatan
yang peling rendah adalah assurance
statement yang dikeluarkan oleh PWC dengan
persentase ketaatan sebesar 40,91%.
Hal menarik yang dapat dilihat dari data di atas adalah assurance statement
dengan tingkat ketaatan tertinggi dan terendah dikeluarkan oleh assurance provider yang
menggunakan standar ISAE3000, namun secara umum tidak ada perbedaan kualitas
yang signifikan antara assurance statement yang menggunakan standar AA1000AS dan
ISAE3000. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa assurance
provider menerbitkan assurance
statement menggunakan template,
sehingga kepada perusahaan manapun dengan sektor
usaha yang beraneka ragam nilai dan kualitas assurance
statement akan tetap sama. Sebagai contoh adalah assurance statement yang
dikeluarkan oleh SR Asia sebagai assurance provider yang terbanyak dalam objek penelitian ini,
seluruh skor assurance statement
adalah sama karena template yang
digunakan sama persis.
Penggunaan template ini
sedikit banyak dapat menimbulkan sebuah keraguan dan kebingungan bagi stakeholder sebagai pengguna sustainability report yang
dapat mempengaruhi kredibilitas sustainability
report itu sendiri. Tujuan utama adanya assurance statement pada
sustainability report
utuk mengurangi asimetri
informasi dan meningkatkan kredibilitas dikhawatirkan tidak tercapai jika assurance provider menggunakan
template yang sama untuk setiap sustainabilty report yang
mempunyai data dan latar belakang berbeda.
Hasil perhitungan
peringkat ketaatan ini merujuk kepada penilaian melalui scoring
dan pengklasifikasian kualitas assurance statement. Kualitas assurance
statement berdasarkan provider
berkategori sedang atau bisa disetarakan dengan cukup baik mengkonfirmasi
teori legitimasi yang disampaikan oleh O’Donovan (2002) yang berpendapat legitimasi organisasi dapat dilihat
sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang
diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Assurance provider sebagai penyedia jasa audit atas laporan tanggungjawab sosial memberikan nilai kepercayaan dan
legitimasi yang kuat atas laporan yang dibuat oleh badan usaha. Produk yang
dihasilkan oleh assurance provider adalah assurance
statement yang merupakan risalah dan pendapat
atas sebuah laporan dengan merujuk kepada nilai dan standar yang berlaku.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil anailisis dalam penelitian ini serta pembahasan yang telah disampaikan
pada bab terdahulu, dapat dirangkum kesimpulan sebagai berikut: (1) hasil dari
analisa deskriptif didapat informasi dan fakta bahwa tingkat kualitas assurance statement atas
emiten terindeks Sri-Kehati
periode 2020-2022 seluruhnya berkategori
sedang dengan persentase ketaatan terhadap item konten tertinggi mencapai
66,67% menggunakan standar ISAE3000. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari kualitas assurance statement emiten
yang terindeks Sri-Kehati
periode 2020-2022 baik yang menggunakan standar AA1000AS maupun ISAE3000. (2) Tidak terdapat
perbedaan kualitas assurance statement yang signifikan dari emiten terindeks Sri-Kehati 2 periode
2020-2022 per bidang usaha, seluruh hasil penilaian kualitas berkategori sedang
dengan perbedaan persentase ketaatan. Dan
(3) Kualitas assurance
statement yang diterbitkan oleh masing-masing assurance provider secara
umum menggunakan template masing-masing untuk setiap assurance stetmamt yang
direview sehingga hasil penilaian kualitas cenderung
sama dengan perusahaan dan sektor usaha yang berbeda. Seluruh assurance statement yang
dikeluarkan oleh provider berkategori
sedang dengan perbedaan pada persentase ketaatan.
BIBLIOGRAFI
Coram, P. J., Monroe, G. S., & Woodliff, D. R.
(2009). The value of assurance on voluntary nonfinancial disclosure: An
experimental evaluation. Auditing: A Journal of Practice & Theory, 28(1),
137–151.
Cormier, D., Ledoux, M., & Magnan, M. (2011). The
informational contribution of social and environmental disclosures for
investors. Management Decision, 49(8), 1276–1304.
Darwin, A. (2006). Sustainability Reporting/Laporan
Keberlanjutan. Makalah Disajikan Pada Kuliah Perdana Di Banda Aceh: Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Unsyiah, Banda Aceh.
Dewi, N. P. R. C., Yudianti, F. N., & Anggraini, R.
R. (2019). Kualitas Assurance Statement atas Sustainability Reports (Studi
empiris di Indonesia). Jurnal Akuntansi Bisnis, 12(2).
Freeman, R. E., & Reed, D. L. (1983). Stockholders
and stakeholders: A new perspective on corporate governance. California
Management Review, 25(3), 88–106.
Global Reporting Initiative. (2013a). Sustainability
reporting guidelines. Amsterdam, The Netherlands: GRI.
Global Reporting Initiative. (2013b). The External
assurance of sustainability reporting. Amsterdam, The Netherlands: GRI.
Janggu, T., Darus, F., Zain, M. M., & Sawani, Y.
(2014). Does good corporate governance lead to better sustainability reporting?
An analysis using structural equation modeling. Procedia-Social and
Behavioral Sciences, 145, 138–145.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (2019). Theory of
the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. In Corporate
governance (pp. 77–132). Gower.
Kolk, A., & Perego, P. (2010). Determinants of the
adoption of sustainability assurance statements: An international
investigation. Business Strategy and the Environment, 19(3),
182–198.
Loft, A., & Humphrey, C. (2010). International
Federation of Accountants. In Handbook of Transnational Economic Governance
Regimes (pp. 395–407). Brill Nijhoff.
O’donovan, G. (2002). Environmental disclosures in the
annual report: Extending the applicability and predictive power of legitimacy
theory. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 15(3),
344–371.
Razak, N., Aprianto, R., Rinaldi, A., & Meiden, C.
(2022). Analisis Isi Atas Kualitas Assurance Statement Pada Sustainability
Report Emiten Terindeks Sri-Kehati Periode 2017-2021 (Vol. 11, Issue 2, pp.
166–177).
Solikhin, A., & Lubis, T. A. (2019). Kinerja
Perusahaan Tinjauan Reputasi Perusahaan dan CSR. Salim Media Indonesia.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. 4th
ed. CV Alfabeta.
Copyright
holder: Rahmat
Arafat Nasution, Carmel Meiden (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This
article is licensed under: |