Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 8, Agustus 2024

 

ANALISIS KUALITAS  ASSURANCE STATEMENT YANG MERUJUK KEPADA STANDAR AA1000AS DAN ISAE3000 SERTA USULAN PENYERAGAMAN STANDAR PADA SUSTAINABILITY REPORT

 

Rahmat Arafat Nasution1, Carmel Meiden2

Kwik Kian Gie School of Business, Jakarta, Indonesia1,2

Email: [email protected]1, [email protected]2

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana kualitas assurance statement atas sustainability report dan bagaimana perbedaan kualitas assurance statement atas sustainability report dari emiten yang terindeks Sri-Kehati. Selain itu juga untuk dapat menilai kualitas assurance statement  berdasdarkan standar yang digunakan serta assurace provider yang menerbitkannya. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi sararan dalam penelitian ini adalah emiten yang terindeks Sri-Kehati periode 2020-2022. Analisis data menggunakan descriptive content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas assurance statement atas sustainability report dari emiten terindeks Sri-Kehati keseluruhannya berkategori sedang di dalam semua kategori berdasarkan standar yang digunakan yaitu AA1000AS dan ISAE3000, berdasarkan sektor usaha serta assurance provuder.

Kata kunci: kualitas, standar, assurance statement, sustainability report 

 

Abstract

This research aims to analyze the extent of the quality of assurance statements for sustainability reports and how the quality of assurance statements for sustainability reports differs from Sri-Kehati indexed issuers. Apart from that, it is also possible to assess the quality of the assurance statement based on the standards used and the assurance provider that issued it. This type of research uses a quantitative descriptive approach. The population of suggestions in this research are issuers indexed by Sri-Kehati for the 2020-2022 period. Data analysis uses descriptive content analysis. The results of the research show that the overall quality of the assurance statements for sustainability reports from Sri-Kehati indexed issuers is in the medium category in all categories based on the standards used, namely AA1000AS and ISAE3000, based on the business sector and the assurance provider.

Keywords: quality, standards, assurance statement, sustainability report

 

Pendahuluan

Pencatatan dan pelaporan keberlanjutan merupakan wacana yang menarik di dunia usaha berkaitan dengan kegiatannya merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs). Di Indonesia realisasi Corporate Social Responsibility (interpretasi dan pelaporan) bukan lagi dilakukan secara sukarela, tapi telah berubah menjadi suatu bentuk tanggungjawab yang didasarkan kepada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 66 ayat (2) butir (c) yang menyebutkan secara tegas agar Perseroan menyampaikan laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate social responsibility (CSR) pada laporan tahunan. Dalam aplikasinya banyak perusahaan khususnya yang listing di Bursa Efek sudah menerbitkan sustainability report sebagai bukti kinerja mereka atas SDGs.

Manfaat dari laporan keberlanjutan adalah: bagi perusahaan, laporan keberanjutan berguna sebagai takaran dalam mencapai kinerja dalam wacana triple bottom line (TBL). Bagi investor, laporan keberlanjutan berfungsi sebagai sarana mengendalikan prestasi kerja perusahaan dan juga sebagai rujukan investor mempertimbangkan rencana pengalokasian sumber daya keuangannya dan yang utama mencakup ruang lingkup sustainable and responsible investment (SRI). Laporan keberlanjutan juga menjadi alat untuk menilai keseriusan niat perusahaan dalam membenahi citra perusahaan (Solikhin & Lubis, 2019).

Dalam membuat laporan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan keberlanjutan ini, perusahaaan pada umumnya menggunakan Gobal Reporting Initiative (GRI) disebabkan secara umum GRI memuat konsep dasar, rujukan, list pendekatan dan petunjuk yang mampu diraih oleh perusahaan. Item pertama yang menjadi rujukan atau standar dalam akuntansi keberlanjutan ini sudah diisukan sejak tahun 1999 dan pertama kali dipublikasikan dalam bentuk Global Reporting Initiative (GRI) pada tahun 2006.  Proses review oleh pihak eksternal atas sustainability report ini juga direkomendasikan dengan adanya GRI (G3) sebagai kerangka dasar sustainability report (Kolk & Perego, 2010).  

Sejalan semakin banyaknya perusahaan yang menyampaikan laporan keberlanjutan, maka timbul wacana dari pemangku kepentingan yang merasa perlu dilakukan audit atau verifikasi atas sustainability report tersebut dan memunculkan peluang bagi lembaga yang mampu dan kapabel dalam melakukan audit atas sustainability report dengan produk berupa assurance statement. AICPA (1997) di dalam The Report of The Special Committee on Assurance Service (Eliiot Report) menyebutkan bahwa audit berperan untuk memberi nilai tambah kredibilitas dan seharusnya diaplikasikan pada informasi keuangan maupun non keuangan (Coram et al., 2009). Assurance statement yang digunakan oleh pihak eksternal merupakan rujukan penting yang meningkatkan keandalan dan kredibilitas sustainability report yang memberikan dampak positif kepada stakeholder dalam menilai sebuah perusahaan. Kredibilitas laporan dibutuhkan oleh pengguna internal dan eksternal telah memberikan dorongan dalam perkembangan kerangka kerja assurance yang relevan (Kolk & Perego, 2010).

Salah satu cara efektif dalam membangun komunikasi yang baik dengan stakeholders adalah pengungkapan.  Hal yang perlu dipastikan adalah perusahaan sudah mengungkapkan Corporate Sosial Responsibility (Darwin, 2006). Cormier et al. (2011) menyebutkan bahwa mengurangi ketidaksesuaian informasi di pasar modal dapat dilakukan dengan mengungkapkan kondisi lingkungan dan sosial, mengurangi ketidaksesuain informasi dapat memberikan sinyal atau infromasi dari internal perusahaan kepada pihak eksternal dan mengurangi ketidakpastian atas prospek perusahaan sendiri dimasa mendatang. Kondisi market performance pada Indeks Sri-Kehati dibandingkan dengan Indeks LQ45 serta harga saham gabungan atau IHSG menggambarkan informasi Indeks SRI-Kehati lebih tinggi dibandingkan dengan IHSG dan LQ45 dalam tiga tahun terakhir (Bursa Efek Indonesia, 2019). Prospek pasar yang bagus pada Indeks SRI-Kehati tercermin pada kinerja fundamentalnya, hal ini ditunjukkan oleh rata-rata return on asset beberapa sampel perusahaan sektor properti, perbankan dan pertambangan yang tergabung dalam Indeks SRI-Kehati jika dibandingkan kinerja fundamental pada Indeks LQ45 yang memiliki prospek pasar dibawah Indeks SRI-Kehati. Emiten yang masuk dalam indeks Sri-Kehati terdiri dari beragam sektor usaha seperti perbankan, pertambangan, manufaktur, perkebunan dan lainnya dengan kinerja keuangan, lingkungan serta sosial yang relatif lebih baik.

Standar-standar yang dijadikan pedoman dalam pelaporan kegiatan keberlanjutan diantaranya GRI yang disebutkan sebelumnya dan AA1000AS sebenarnya dirancang untuk tujuan yang berbeda. AA1000 AS adalah standar yang dibuat oleh sebuah lembaga yang berlokasi di London yang umum dikenal sebagai AccountAbility didirikan pada Maret 2003 (Kolk & Perego, 2010). AA1000AS adalah rujukan yang berfokus pada pembelajaran terhadap aspek keberlanjutan atau yang dikenal sebagai CSR. 

Selanjutnya adalah standar ISAE3000 yang diterbitkan pada tahun 2003 oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) yang terfokus ppada upaya pemberian  guidance dalam format dasar prinsip dan prosedur penting untuk akuntan profesional tentang bagaimana memberikan assurance atas aspek nonfinansial (Kolk & Perego, 2010). Dengan keberadaan 2 (dua) standar ini, assurance provider  mempunyai pilihan standar mana untuk dijadikan rujukan dalam menjalankan penugasan review atas sustainability report, seperti memilih AA 1000 AS, ISAE 3000, atau bisa menggabungkan kedua standar ini, dan standar-standar lain.

Menurut Dewi et al., (2019) Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) dengan tingkat ketaatan yang tinggi terhadap assurance statement dengan AA1000AS dan ISAE3000 kredibilitasnya mendapat kepercayaan lebih sehingga pengambil keputusan bisa memmanfaatkannya.

Menurut The International Federation of Accountants memberikan defenisi bahwa seorang praktisi memberikan kesimpulan kepada pengguna yang dituju, yang bukan merupakan pihak yang bertanggung jawab atas hasil penilaian atau pengukuran materi pelajaran terhadap kriteria, dalam pernyataan asurans atau perikatan asurans (Loft & Humphrey, 2010). Layanan yang diberikan adalah pernyataan asurans yang diberikan oleh profesional independen untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi risiko ketidaksesuaian informasi yang disajikan (Dewi et al., 2019). Perusahaan menggunakan jasa sustainability report assurance untuk memastikan laporannya memenuhi standar dan memiliki kredibilitas (Razak et al., 2022). Pernyataan asurans dapat disampaikan oleh pihak pemberi jasa asurans, seperti Kantor Akuntan Publik atau lembaga penilai profesional lainnya. Penilaian jaminan yang dilakukan oleh pihak ketiga independen adalah kelengkapan, validitas, akurasi, dan reliabilitas (Janggu et al., 2014). Menurut GRI  terdapat tiga pihak yang menyediakan jasa external assurance, yaitu kantor akuntan, perusahaan teknik, dan perusahaan jasa keberlanjutan (Global Reporting Initiative, 2013b). Dalam prakteknya perusahaan teknik dan perusahaan jasa keberlanjutan sering berada di dalam satu naungan. Dalam pernyataan assurance, terdapat beberapa informasi penting yang harus dicantumkan dalam laporan, yaitu addressee, introduction, outline, tingkat assurance, standar dan kriteria, batasan, tindakan, saran, serta tanda tangan dan tanggal (Global Reporting Initiative, 2013a).

Sebagai bahan studi kasus penulis memilih Sustainability Report dari emiten yang terindeks Sri-Kehati periode 2020-2022. Suatainability report yang dikumpulkan dari periode tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan ISAE 3000 dan AA1000 Assurance Standards.

Atas dasar apa  yang telah disampaikan, tujuan penelitian ini yaitu; (1) mengetahui kualitas assurance statement atas sustainability reports perusahaan yang terindeks Sri-Kehati periode 2020-2022 yang menngunakan standar AA1000AS dan ISAE 3000, (2) mengetahui perbedaan kualitas assurance statement atas sustainability report berdasarkan sektor usaha dari emiten yang terindeks Sri-Kehjati periode 2020-2022, dan (3) mengetahui perbedaan kualitas assurance statement atas sustainability report yang diterbitkan oleh assurance provider KAP dan non KAP.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk menganalisis data. Menurut Sugiyono (2021), metode kuantitatif berlandaskan pada sampel dan populasi penelitian dan menyajikan data dalam bentuk angka. Metode deskriptif digunakan untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fenomena yang ada. Penelitian ini berfokus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan terindeks Sri-Kehati dari tahun 2020 hingga 2022. Dari populasi ini, diambil sampel berupa emiten yang menerbitkan sustainability report dengan assurance statement dari lembaga kredibel. Terdapat 8 emiten pada tahun 2020, 14 emiten pada tahun 2021, dan 12 emiten pada tahun 2022 yang dilengkapi dengan assurance statement menggunakan standar AA1000AS atau ISAE3000.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari sustainability report yang mencakup assurance statement dari emiten yang terindeks Sri-Kehati selama periode 2020 hingga 2022. Metode analisis yang digunakan adalah analisis konten untuk menilai kualitas assurance statement berdasarkan standar AA1000AS dan ISAE3000. Analisis ini melibatkan tahapan seperti unitizing, sampling, recording/coding, reducing, abductively inferring, dan narrating, yang bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan yang objektif dan sistematis. Hasil analisis konten ini tidak dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis, melainkan untuk menggambarkan karakter dan kualitas assurance statement secara deskriptif. Penilaian dilakukan dengan membobotkan konten assurance statement berdasarkan 14 item standar dari AA1000AS dan ISAE3000.

 

Hasil dan Pembahasan

Kualitas Assurance Statement per Perusahaan

Hasil penilaian kualitas assurance statement berdasarkan kategori perusahaan dengan menggunakan standar AA1000AS dan ISAE3000 dapat dilihat pada tebal berikut:

 

Tabel 1. Hasil Skoring Assurance Statement per Perusahaan

No

Kode Perusahaan

Tahun

Jumlah Skor

Skor Maksimal

Persentase Ketaatan

Tingkat Kualitas AS

1

BBCA

2020

42

66

63,64%

Sedang

2

BBNI

2020

42

66

63,64%

Sedang

3

BBRI

2020

40

66

60,61%

Sedang

4

BBTN

2020

42

66

63,64%

Sedang

5

BMRI

2020

42

66

63,64%

Sedang

6

INCO

2020

42

66

63,64%

Sedang

7

TLKM

2020

38

66

57,58%

Sedang

8

UNVR

2020

35

66

53,03%

Sedang

9

ASII

2021

44

66

66,67%

Sedang

10

BBCA

2021

42

66

63,64%

Sedang

11

BBNI

2021

42

66

63,64%

Sedang

12

BBRI

2021

39

66

59,09%

Sedang

13

BBTN

2021

39

66

59,09%

Sedang

14

BMRI

2021

35

66

53,03%

Sedang

15

INCO

2021

42

66

63,64%

Sedang

16

INDF

2021

35

66

53,03%

Sedang

17

JSMR

2021

42

66

63,64%

Sedang

18

LSIP

2021

35

66

53,03%

Sedang

19

PGAS

2021

35

66

53,03%

Sedang

20

POWR

2021

35

66

53,03%

Sedang

21

UNVR

2021

35

66

53,03%

Sedang

22

WIKA

2021

42

66

63,64%

Sedang

23

ANTM

2022

37

66

56,06%

Sedang

24

ASII

2022

27

66

40,91%

Sedang

25

BBCA

2022

42

66

63,64%

Sedang

26

BBNI

2022

42

66

63,64%

Sedang

27

BBRI

2022

39

66

59,09%

Sedang

28

BBTN

2022

39

66

59,09%

Sedang

29

BJBR

2022

39

66

59,09%

Sedang

30

BJTM

2022

42

66

63,64%

Sedang

31

BMRI

2022

35

66

53,03%

Sedang

32

DSNG

2022

35

66

53,03%

Sedang

33

EMTK

2022

42

66

63,64%

Sedang

34

ICBP

2022

35

66

53,03%

Sedang

 

Jumlah

 

1319

2244

58,78%

 

Sumber : Assurnace statement data diolah peneliti

 

Berdasarkan hasil skoring masing-masing assurance statement terlihat bahwa keseluruhan dari 34 sampel tingkat kualitas assurance statement masuk kategori sedang dengan nilai persentase bervariasi. Persentase tertinggi adalah assurance statement dari emiten No.9 ASII atau PT Astra Internasional Tbk tahun 2021 dengan nilai 44 atau persentase 66,67% dengan assurance proivider Bureau Veritas. Artinya assurance statement No. 9 memenuhi 66,67% konten assurance statement sesuai dengan standar yang digunakan. Persentase terendah adalah juga assurance statement No. 24 dari emiten ASII tahun 2022 dengan nilai 27 atau persentase ketaatan sebesar 40,91% dengan assurance provider PWC. Artinya assurance statement emiten No. 24 tahun 2022 memenuhi 40,91 konten assurance statement sesuai dengan standar yang digunakan. Dalam tabel 4.7 di atas juga dapat dilihat bahwa beberapa emiten memiliki nilai yang sama dimana memiliki assurance provider yang sama juga, artinya assurance provider yang sama cenderung akan memiliki kualitas assurance statement yang sama.

 

Kualitas Assurance Statement per Sektor Usaha

Analisis ini nantinya akan menghasilkan infiormasi atas kualitas assurance statement berdasarkan sektor usaha. Jumlah skor assurance statement persektor usaha didapat dari rata-rata yaitu jumlah skor dibagi dengan jumlah assurance statement per sekotor usaha kemudian dibandingkan dengan nilai skor maksimal. Dapat dilihat dari tabel 2 sebagai berikut:

 

Tabel 2. Kualitas Assurance Statemant per Sektor Usaha

Sektor Usaha

Skor AS

Skor Maksimal AS

Persentase Ketaatan

Kualitas AS

Perbankan

40,2

66

60,87%

Sedang

Manufaktur

40,3

66

61,11%

Sedang

Pertambangan

40

66

60,61%

Sedang

Telekomunikasi

35,1

66

53,25%

Sedang

Jasa jalan tol

42

66

63,64%

Sedang

Perkebunan

35

66

53,03%

Sedang

Migas

35

66

53,03%

Sedang

Konstruksi

42

66

63,64%

Sedang

Listrik swasta

35

66

53,03%

Sedang

Sumber : Assurance statement data diolah peneliti

 

Dari data pada tabel 2 di atas dapat diperoleh informasi bahwa sektor usaha dengan nilai ketaaan assurance statement tertinggi adalah sektor usaha jasa jalan tol dan konstruksi dengan skor sama 42 atau persentase ketaatan sebesar 63,64%. Sementara sektor usaha dengan tingkat ketaatan assurance statement terendah adalah perkebunan, migas dan listrik swasta dengan skor sama 35 atau persentase ketaatan 53,03%.

Hasil perhitungan peringkat ketaatan ini merujuk kepada penilaian melalui scoring yang ada pada bab 3 tabel 3.2 dan pengklasifikasian kualitas assurance statement pada bab 3 tabel.3.3. Hasil analisis ini mengkonfirmasi teori agensi yang dibuat oleh Jansen dan Meckling (2019) bahwa manajemen dapat mengambil keputusan yang berbeda dengan tujuan pemegang saham untuk memaksimalkan kekayaan perusahaan tetapi juga untuk mengembangkan divisi usaha yang mereka pimpin. Kualitas assurance statement dengan kategori sedang juga mencerminkan kualitas sustainability report yang dibuat agen sudah cukup baik yang mencerminkan kinerja keuangan, lingkungan dan sosial perusahaan juga berjalan dengan baik.

 

Kualitas Assurance Statement Berdasarkan Standar

Analisis dibuat untuk dapat informasi dan gambaran bagaimana kualitas assurance statement per standar yang digunakan. Cara mendapatkan skor adalah dengan menjumlahkan skor assurance statement perusahaan berdasarkan standar yang digunakan dan membandingkannya dengan skor maksimal masing-masing standar sehingga akan didapatkan persentase ketaatan, dalat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

 

Tabel 3. Kualitas Assurance Statement per Standar

Standar AS

Jumlah Skor AS

Skor Maksimal

Persentase Ketaatan

Tingkat Kualitas AS

AA1000AS

898

1452

61,85%

Sedang

ISAE3000

421

792

53,16%

Sedang

Sumber : Assurance statement data diolah peneliti

 

Dari data di tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi assurance statement ada pada standar AA1000AS dengan total nilai 898 dibandingkan skor maksimal 1452 dan persentase ketaatan 61,85% sementara assurance statement yang menggunakan standar ISAE3000 mendapatkan nilai 421 dibandingkan skor maksimal 792 dengan persentase ketaatan 52,16%. Meskipun ada perbedaan persentase dimana standar AA1000AS lebih tingi persentase ketaatannya dibandingkan dengan standar ISAE3000 namun tingkat kualitas nya berada di level yang sama yaitu sedang.

Hasil perhitungan peringkat ketaatan ini merujuk kepada penilaian melalui scoring yang 2 dan pengklasifikasian kualitas assurance statement. Dengan kualitas assurance statement berkategori sedang seperti hasil analisis di atas, mengkofirmasi bahwa sustainability report yang dihasilkan perusahaan juga dapat dikatakan cukup baik yang menjadi cermin bahwa tujuan perusahaan bukan hanya untuk kepentingan sendiri tetapi juga memberikan manfaat untuk stakeholdernya sebagaimana disampaikan di dalam teori stakeholder menurut Freeman dan Reed (1983).

 

Kualitas Assurance Statement Berdasarkan Assurance Provider

Analisis ini untuk mendapatkan informasi assurance provider mana yang menerbitkan assurance statement dengan kualitas terbaik dari segi penilaian ketaatan atas konten. Penilaian dilakukan dengan menjumlahkan skor dari masing-masing assurance provider untuk didapat nilai rata-rata kemudian dibandingkan dengan skor maksimal sehingga akan didapat persentase ketaaatan dari masing-masing assurance statement. Assurance provider yang terlibat dalam sampel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4. Daftar Assurance Provider

Assurance Provider

 Skor Rata-rata AS

Skor Maksimal AS

Persentase Ketaatan AS

Tingkat Kualitas AS

SR Asia

42

66

63,64%

Sedang

Moores Rowland

35

66

53,03%

Sedang

CBC Global

39,2

66

59,34%

Sedang

SGS Indonesia

38

66

57,58%

Sedang

BSI Indonesia

37

66

56,06%

Sedang

Bureu Veritas

44

66

66,67%

Sedang

PWC

27

66

40,91%

Sedang

TUVRheinland Indonesia

42

66

63,64%

Sedang

Sumber : Assurance statement data dioalh sendiri

 

Dari data pada tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa seluruh assurance statement yang menjadi objek penelitian mempunyai  level kualitas yang sama yaitu sedang, namun jika dilihat dari persentase ketaatan isi konten terdapat perbedaan. Assurance statement dengan tingkat ketaatan tertinggi dikeluarkan oleh provider Bureu Veritas dengan persentase tingkat ketaatan sebesar 66,67% sementara persentase tingkat ketaatan yang peling rendah adalah assurance statement yang dikeluarkan oleh PWC dengan persentase ketaatan sebesar 40,91%.

Hal menarik yang dapat dilihat dari data di atas adalah assurance statement dengan tingkat ketaatan tertinggi dan terendah dikeluarkan oleh assurance provider yang menggunakan standar ISAE3000, namun secara umum tidak ada perbedaan kualitas yang signifikan antara assurance statement yang menggunakan standar AA1000AS dan ISAE3000. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa assurance provider menerbitkan assurance statement menggunakan template, sehingga kepada perusahaan manapun dengan sektor usaha yang beraneka ragam nilai dan kualitas assurance statement akan tetap sama. Sebagai contoh adalah assurance statement yang dikeluarkan oleh SR Asia sebagai assurance provider yang terbanyak dalam objek penelitian ini, seluruh skor assurance statement adalah sama karena template yang digunakan sama persis.

Penggunaan template ini sedikit banyak dapat menimbulkan sebuah keraguan dan kebingungan bagi stakeholder sebagai pengguna sustainability report yang dapat mempengaruhi kredibilitas sustainability report itu sendiri. Tujuan utama adanya assurance statement pada sustainability report utuk mengurangi asimetri informasi dan meningkatkan kredibilitas dikhawatirkan tidak tercapai jika assurance provider menggunakan template yang sama untuk setiap sustainabilty report yang mempunyai data dan latar belakang berbeda.

Hasil perhitungan peringkat ketaatan ini merujuk kepada penilaian melalui scoring dan pengklasifikasian kualitas assurance statement. Kualitas assurance statement berdasarkan provider berkategori sedang atau bisa disetarakan dengan cukup baik mengkonfirmasi teori legitimasi yang disampaikan oleh O’Donovan (2002) yang berpendapat legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Assurance provider sebagai penyedia jasa audit atas laporan tanggungjawab sosial memberikan nilai kepercayaan dan legitimasi yang kuat atas laporan yang dibuat oleh badan usaha. Produk yang dihasilkan oleh assurance provider adalah assurance statement yang merupakan risalah dan pendapat atas sebuah laporan dengan merujuk kepada nilai dan standar yang berlaku.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil anailisis dalam penelitian ini serta pembahasan yang telah disampaikan pada bab terdahulu, dapat dirangkum kesimpulan sebagai berikut: (1) hasil dari analisa deskriptif didapat informasi dan fakta bahwa tingkat kualitas assurance statement atas emiten terindeks Sri-Kehati periode 2020-2022 seluruhnya  berkategori sedang dengan persentase ketaatan terhadap item konten tertinggi mencapai 66,67% menggunakan standar ISAE3000. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari kualitas assurance statement emiten yang terindeks Sri-Kehati periode 2020-2022 baik yang menggunakan standar AA1000AS maupun ISAE3000. (2) Tidak terdapat perbedaan kualitas assurance statement yang signifikan dari emiten terindeks Sri-Kehati 2 periode 2020-2022 per bidang usaha, seluruh hasil penilaian kualitas berkategori sedang dengan perbedaan persentase ketaatan. Dan (3) Kualitas assurance statement yang diterbitkan oleh masing-masing assurance provider secara umum menggunakan template masing-masing untuk setiap assurance stetmamt yang direview sehingga hasil penilaian kualitas cenderung sama dengan perusahaan dan sektor usaha yang berbeda. Seluruh assurance statement yang dikeluarkan oleh provider berkategori sedang dengan perbedaan pada persentase ketaatan.

 

BIBLIOGRAFI

 

Coram, P. J., Monroe, G. S., & Woodliff, D. R. (2009). The value of assurance on voluntary nonfinancial disclosure: An experimental evaluation. Auditing: A Journal of Practice & Theory, 28(1), 137–151.

Cormier, D., Ledoux, M., & Magnan, M. (2011). The informational contribution of social and environmental disclosures for investors. Management Decision, 49(8), 1276–1304.

Darwin, A. (2006). Sustainability Reporting/Laporan Keberlanjutan. Makalah Disajikan Pada Kuliah Perdana Di Banda Aceh: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unsyiah, Banda Aceh.

Dewi, N. P. R. C., Yudianti, F. N., & Anggraini, R. R. (2019). Kualitas Assurance Statement atas Sustainability Reports (Studi empiris di Indonesia). Jurnal Akuntansi Bisnis, 12(2).

Freeman, R. E., & Reed, D. L. (1983). Stockholders and stakeholders: A new perspective on corporate governance. California Management Review, 25(3), 88–106.

Global Reporting Initiative. (2013a). Sustainability reporting guidelines. Amsterdam, The Netherlands: GRI.

Global Reporting Initiative. (2013b). The External assurance of sustainability reporting. Amsterdam, The Netherlands: GRI.

Janggu, T., Darus, F., Zain, M. M., & Sawani, Y. (2014). Does good corporate governance lead to better sustainability reporting? An analysis using structural equation modeling. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 145, 138–145.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (2019). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. In Corporate governance (pp. 77–132). Gower.

Kolk, A., & Perego, P. (2010). Determinants of the adoption of sustainability assurance statements: An international investigation. Business Strategy and the Environment, 19(3), 182–198.

Loft, A., & Humphrey, C. (2010). International Federation of Accountants. In Handbook of Transnational Economic Governance Regimes (pp. 395–407). Brill Nijhoff.

O’donovan, G. (2002). Environmental disclosures in the annual report: Extending the applicability and predictive power of legitimacy theory. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 15(3), 344–371.

Razak, N., Aprianto, R., Rinaldi, A., & Meiden, C. (2022). Analisis Isi Atas Kualitas Assurance Statement Pada Sustainability Report Emiten Terindeks Sri-Kehati Periode 2017-2021 (Vol. 11, Issue 2, pp. 166–177).

Solikhin, A., & Lubis, T. A. (2019). Kinerja Perusahaan Tinjauan Reputasi Perusahaan dan CSR. Salim Media Indonesia.

Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. 4th ed. CV Alfabeta.

 

Copyright holder:

Rahmat Arafat Nasution, Carmel Meiden (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: