Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9,
No. 6, Juni
2024
IMPLEMENTASI
EARLY ALARM SYSTEM INDICATOR SEBAGAI
UPAYA MENGURANGI FREKUENSI OVERLOAD PADA HD 785-7 DI PT PUTRA PERKASA ABADI
SITE MIP LAHAT
Fauzi
Jatmiko1*, Edi Setyawan Nugroho2, Joko Tri Raharjo3,
Fika Kurniawan4, Ferry Saputra5
PT Putra Perkasa Abadi site MIP Lahat, Lahat,
Indonesia1,2,3,4,5
Email: [email protected]*
Abstrak
Industri
pertambangan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam
perekonomian Indonesia. Salah satu alat berat yang krusial
dalam operasi tambang adalah hauler atau truk angkut, seperti unit HD 785-7.
Overload
pada hauler HD 785-7 terjadi ketika muatan yang diangkut melebihi kapasitas
maksimal yang diizinkan oleh spesifikasi pabrikan. Kondisi ini tidak hanya
mengurangi efisiensi bahan bakar, tetapi juga menimbulkan risiko signifikan
terhadap integritas struktural dan mekanikal hauler.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi overload pada unit hauler
HD 785-7 di PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat melalui implementasi sistem Early Alarm Indicator. Overload pada
hauler dapat menyebabkan kerusakan komponen seperti suspensi dan menurunkan
kinerja operasional. Dengan sistem alarm dini ini, operator diharapkan lebih
responsif terhadap kondisi overload, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
operasional dan menurunkan biaya perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan
penurunan frekuensi overload sebesar 21% dan peningkatan beban rata-rata yang
terpantau menjadi 102,10 ton setelah implementasi
sistem. Disarankan untuk menerapkan sistem Early
Alarm Indicator pada semua unit hauler HD 785-7 di PT Putra Perkasa Abadi.
Kata Kunci:
Overload, HD 785-7, Early Alarm System,
Efisiensi Operasional
Abstract
The
mining industry is a sector that plays an important role in the Indonesian
economy. One of the crucial heavy equipment in mining operations is a hauler or
transport truck, such as the HD 785-7 unit. Overload on the HD 785-7 hauler
occurs when the load being transported exceeds the maximum capacity permitted
by the manufacturer's specifications. This condition not only reduces fuel efficiency,
but also poses a significant risk to the structural and mechanical integrity of
the hauler. This research aims to reduce the frequency of overloads on the HD
785-7 hauler unit at PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat through implementing
the Early Alarm Indicator system. Overloading a hauler can cause damage to
components such as suspension and reduce operational performance. With this
early alarm system, operators are expected to be more responsive to overload
conditions, thereby increasing operational efficiency and reducing repair
costs. The research results showed a decrease in overload frequency by 21% and
an increase in the average load observed to 102.10 tons after system
implementation. It is recommended to implement the Early Alarm Indicator system
on all HD 785-7 hauler units at PT Putra Perkasa Abadi.
Keywords:
Overload,
HD 785-7, Early Alarm System, Operational Efficiency
Pendahuluan
Industri pertambangan merupakan
salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia (Sofyan, 2017). Operasional yang efisien dan aman
menjadi kunci dalam menjaga produktivitas dan keberlanjutan bisnis pertambangan
(Leiva Peña, 2020; Sari et
al., 2024). Sistem pemuatan dan pengangkutan
penambangan terbuka telah menjadi andalan industri pertambangan selama
bertahun-tahun. Meskipun ukuran dan skala alat berat semakin meningkat dan
otomatisasi telah menjadi perkembangan penting, baru-baru ini hanya ada sedikit
inovasi pada proses pemuatan dan pengangkutan itu sendiri (Aguayo et al., 2021; Besari,
2008).
Salah satu alat berat yang krusial
dalam operasi tambang adalah hauler atau truk angkut, seperti unit HD 785-7
yang digunakan di PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat. Namun, penggunaan
hauler ini sering menghadapi tantangan overload, yang dapat menurunkan kinerja
dan menyebabkan kerusakan komponen penting. Overload pada hauler HD 785-7
terjadi ketika muatan yang diangkut melebihi kapasitas maksimal yang diizinkan
oleh spesifikasi pabrikan. Kondisi ini tidak hanya mengurangi efisiensi bahan
bakar, tetapi juga menimbulkan risiko signifikan terhadap integritas struktural
dan mekanikal hauler. Overload yang berulang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen
suspensi, rem, dan sasis, yang pada akhirnya mengurangi umur pakai alat dan
meningkatkan biaya perawatan serta downtime (Prewati & Bayangkara,
2024). Ketika truk melebihi muatannya
akan menimbulkan
peningkatan risiko yang terkait dengan pengangkutan material (Kasap & Subaşı, 2017;
Mutual-Seguridad, 2018; Teixeira et al., 2019).
Berdasarkan data dari PT Putra
Perkasa Abadi, pada Januari hingga April 2023, terjadi peningkatan signifikan
dalam frekuensi overload pada unit HD 785-7. Seperti pada Gambar dibawah ini
Gambar 1. Frequency Overload All Unit HD 785-7 OB Januari –
April 2023
Gambar 2. Overload Frequency HD 785-7 Januari – April 2023
Inspeksi program P2C pada 15 Juni
2023 mengungkapkan adanya kebocoran pada sistem suspensi akibat beban muatan
yang berlebihan. Kerusakan ini berdampak pada:
1) Penurunan
Kinerja Operasional:
Hauler yang rusak atau tidak berfungsi optimal mengurangi produktivitas harian
operasi tambang.
2) Biaya
Perbaikan yang Tinggi:
Kerusakan komponen suspensi dan sistem lainnya memerlukan perbaikan yang mahal
dan memakan waktu, yang berdampak pada biaya operasional.
3) Keselamatan
dan Kesehatan Kerja: Overload
meningkatkan risiko kecelakaan kerja akibat kegagalan komponen saat beroperasi,
yang bisa membahayakan keselamatan operator dan pekerja lain di sekitar.
Dengan memperhatikan dampak negatif
yang signifikan dari overload, perlu adanya sistem yang dapat memberikan
peringatan dini kepada operator hauler mengenai kondisi muatan. Sistem ini
diharapkan dapat:
1) Mengurangi
Frekuensi Overload: Membantu
operator memantau dan menjaga muatan di bawah kapasitas maksimal yang
diizinkan.
2) Meningkatkan
Kesadaran Operator:
Meningkatkan kesadaran dan responsibilitas operator terhadap pentingnya
mematuhi batasan muatan.
3) Meningkatkan
Efisiensi Operasional:
Meminimalkan downtime akibat kerusakan dan perbaikan, serta mengoptimalkan penggunaan
bahan bakar.
PT Putra Perkasa Abadi telah
mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah overload dengan merancang dan
mengimplementasikan sistem Early Alarm
Indicator. Sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan visual dan
suara kepada operator ketika muatan mendekati atau melebihi batas maksimal. Beragam metode dan berbagai indikator
meningkatkan efektivitas peringatan akan berkontribusi terhadap keselamatan (Wang et al., 2024). Penelitian ini akan mengevaluasi
efektivitas sistem Early Alarm Indicator dalam mengurangi frekuensi overload
pada unit hauler HD 785-7 di PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat, serta
dampaknya terhadap efisiensi operasional dan keselamatan kerja. Penelitian
ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi overload pada unit hauler HD 785-7 di
PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat melalui implementasi sistem Early Alarm Indicator.
Metode
Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan kuantitatif yang melibatkan pengumpulan dan analisis data
operasional dari unit hauler HD 785-7 di PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat.
Metode penelitian yang digunakan meliputi beberapa tahap utama sebagai berikut:
Penentuan Tema dan Analisis Situasi: Tahap awal penelitian dimulai
dengan mengidentifikasi tema utama yaitu masalah overload pada hauler HD 785-7.
Data historis mengenai frekuensi overload dan beban muatan hauler dikumpulkan
dari Januari hingga April 2023. Data ini dianalisis untuk memahami tren dan
pola overload yang terjadi.
Penetapan Target: Dengan menggunakan pendekatan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound), target
penurunan frekuensi overload ditetapkan. Target ini adalah penurunan sebesar
20% dari frekuensi overload bulan sebelumnya. Penetapan target ini berdasarkan
analisis data awal dan tujuan efisiensi operasional yang diinginkan.
Analisis Faktor Penyebab: Untuk mengidentifikasi faktor penyebab utama overload,
digunakan diagram fishbone (Ishikawa). Analisis ini melibatkan identifikasi dan
pengelompokan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah overload,
termasuk faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan.
Rencana Perbaikan: Berdasarkan hasil analisis faktor penyebab, rencana
perbaikan disusun dengan fokus pada implementasi sistem Early Alarm Indicator. Sistem ini dirancang untuk memberikan
peringatan visual dan suara kepada operator saat muatan mendekati atau melebihi
batas maksimal yang diizinkan. Desain sistem melibatkan pemilihan indikator
yang tepat dan penentuan parameter muatan kritis.
Implementasi:
Sistem Early Alarm Indicator dipasang
pada unit hauler HD 78389 sebagai pilot project. Selain pemasangan, dilakukan
sosialisasi dan pelatihan kepada operator mengenai penggunaan dan respons
terhadap sistem alarm. Operator diberi penjelasan tentang pentingnya mematuhi
batas muatan dan bagaimana sistem alarm akan membantu mereka dalam memonitor
muatan.
Evaluasi Hasil:
Setelah implementasi, dilakukan pengukuran dan analisis data frekuensi overload
dan beban muatan rata-rata selama periode tertentu. Data ini dibandingkan
dengan data sebelum implementasi untuk menilai efektivitas sistem. Evaluasi
juga mencakup pemeriksaan kondisi komponen hauler untuk memastikan bahwa tidak
ada kerusakan lebih lanjut yang terjadi setelah penerapan sistem alarm.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan bukti empiris tentang efektivitas sistem Early Alarm Indicator dalam mengurangi frekuensi overload dan
meningkatkan efisiensi operasional pada unit hauler HD 785-7 di PT Putra
Perkasa Abadi Site MIP Lahat. Hasil dari penelitian ini juga akan memberikan
rekomendasi untuk penerapan sistem serupa di unit lain guna meningkatkan keselamatan
dan produktivitas operasional.
Hasil
dan Pembahasan
Implementasi sistem Early Alarm
Indicator pada unit HD 785-7 di PT PPA Jobsite MIP dimulai dengan perancangan
modul alarm overload yang berfungsi untuk memberikan peringatan dini kepada
operator. Modul ini dirancang untuk menggabungkan indikator suara (buzzer) dan
visual (lampu indikator), yang dihubungkan langsung dengan payload meter.
Buzzer 12V dengan tingkat kebisingan 95 dB digunakan untuk memberikan
peringatan suara yang jelas, sementara lampu indikator 24V digunakan untuk
memberikan peringatan visual. Kedua komponen ini didukung oleh DC-DC stepdown
converter (LM2596) dan relay 24VDC yang mengatur aliran listrik dengan aman.
Langkah selanjutnya adalah pemasangan dan konfigurasi modul alarm di dalam
kabin unit HD 785-7, sehingga mudah dilihat dan didengar oleh operator. Proses
ini melibatkan pengaturan rangkaian listrik untuk menghubungkan modul alarm
dengan payload meter dan sumber daya kendaraan.
Gambar
3. Implementasi sistem Early Alarm Indicator
Setelah implementasi sistem Early Alarm Indicator pada unit hauler
HD 78389 di PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat, data operasional dianalisis
untuk menilai efektivitas sistem dalam mengurangi frekuensi overload dan
meningkatkan efisiensi operasional. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi implementasi
sistem Early Alarm Indicator
menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi frekuensi overload.
Gambar
4. Evaluasi Hasil
Data yang dikumpulkan setelah
pemasangan sistem menunjukkan penurunan frekuensi overload sebesar 21%
dibandingkan dengan periode sebelum implementasi. Sebelum sistem dipasang,
frekuensi overload yang tinggi menyebabkan kerusakan pada suspensi dan meningkatkan
biaya perbaikan serta downtime.
Penurunan ini menunjukkan bahwa sistem alarm efektif dalam membantu operator
menghindari kondisi overload. Karena ketika truk melebihi muatannya, yang menimbulkan
peningkatan risiko yang terkait dengan pengangkutan material (Kasap & Subaşı, 2017;
Mutual-Seguridad, 2018; Teixeira et al., 2019).
Selain mengurangi frekuensi
overload, sistem Early Alarm Indicator
berkontribusi pada peningkatan beban muatan rata-rata yang dapat diangkut oleh
hauler. Sebelum implementasi, beban rata-rata yang diangkut adalah sekitar 98 ton,
sedangkan setelah implementasi, beban rata-rata meningkat menjadi 102,10 ton. Seperti
perhitungan pada Gambar 5.
Gambar
5. Average payload HD 78389 termonitor setelah dilakukan perbaikan naik menjadi
102.10 T
Peningkatan ini menunjukkan bahwa operator
dapat mengoptimalkan kapasitas muatan tanpa melampaui batas maksimal yang
diizinkan, berkat peringatan dini yang diberikan oleh sistem alarm. Johnson dan
Miller (2021) meneliti efektivitas sistem alarm
dini dalam manajemen beban dan menemukan bahwa sistem ini dapat mengurangi
frekuensi kejadian overload dengan memberikan peringatan kepada operator
tentang kondisi muatan yang mendekati batas maksimum. Sistem pemantauan terdiri
dari serangkaian komponen yang dimaksudkan untuk memproses sinyal dari sensor
untuk mendeteksi dan mendiagnosis situasi operasional yang tidak biasa (Cacciuttolo et al., 2023). Evaluasi kondisi komponen hauler,
khususnya sistem suspensi, menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan tambahan yang
terjadi setelah implementasi sistem Early
Alarm Indicator. Hal ini menunjukkan bahwa sistem alarm tidak hanya
membantu dalam menghindari overload, tetapi juga berperan dalam melindungi
komponen kritis hauler dari kerusakan akibat beban berlebih. Kondisi suspensi
yang baik setelah periode implementasi menjadi indikator bahwa sistem ini
efektif dalam menjaga performa alat.
Respons dan perilaku operator
terhadap sistem alarm juga dievaluasi. Ditemukan bahwa operator lebih responsif
terhadap peringatan overload dan lebih berhati-hati dalam memuat hauler. Davis dan
Cooper (2017) menyelidiki hubungan antara
kepuasan operator dan penerapan sistem keselamatan kerja, termasuk sistem
notifikasi overload. Hasil studi menunjukkan bahwa sistem yang efektif dapat
meningkatkan kepuasan operator dan keselamatan kerja secara keseluruhan. Sosialisasi
dan pelatihan yang diberikan sebelum implementasi sistem memainkan peran
penting dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan operator terhadap batas
muatan. Operator melaporkan bahwa sistem alarm sangat membantu dalam memonitor
muatan dan mencegah overload. Penelitian sebelumnya telah menegaskan
pentingnya sistem pemantauan beban dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi
di industri pertambangan. Wang et al. (2024) dalam studi mereka
tentang penggunaan Akustik Emisi (AE) dan radiasi elektromagnetik (EMR)
menemukan bahwa pemantauan sinyal-sinyal ini dapat memberikan indikasi dini
terhadap potensi kegagalan batuan di tambang bawah tanah, yang mirip dengan
bagaimana EWA bekerja dalam konteks pemantauan beban pada truk tambang. Selain
itu, Aguayo et al. (2021) dalam kajian
mereka tentang penggunaan surge loader dalam operasi tambang terbuka, menyoroti
bahwa peningkatan sistem pemuatan dan pengangkutan dapat mengurangi interaksi
yang berbahaya antara shovel dan truk, serta mencegah kelebihan muatan yang
bisa menyebabkan kecelakaan.
Penelitian
ini juga menunjukkan bahwa penerapan teknologi sensor untuk pemantauan
keselamatan dan keberlanjutan di aktivitas pertambangan dapat menjadi solusi
yang efektif dan efisien. Sensor ini, yang menjadi dasar dari revolusi Industri
4.0, memungkinkan transformasi digital yang cepat dan andal dalam pemantauan
real-time, mengurangi jejak karbon, dan meningkatkan penggunaan energi
terbarukan (Cacciuttolo et al., 2023). Teknologi-teknologi seperti pemantauan real-time nirkabel, sensor jarak
jauh (RS), kendaraan udara tak berawak (UAV), kapal survei tak berawak (USV),
kecerdasan buatan (AI), cloud komputasi (CC), dan pendekatan Internet of Things (IoT) ini menonjol karena potensinya untuk meningkatkan pemantauan manajemen
keselamatan tailing tambang, yang sangat penting dalam konteks bahaya terkait
perubahan iklim, dan untuk mengurangi risiko kegagalan Tailings Storage Facility (TSF). Mereka diakui sebagai solusi penambangan cerdas yang muncul dengan
karakteristik yang andal, sederhana, terukur, aman, dan kompetitif (Cacciuttolo et al., 2024).
Secara keseluruhan, hasil penelitian
menunjukkan peningkatan efisiensi operasional setelah implementasi sistem Early Alarm Indicator. Penurunan
frekuensi overload dan peningkatan beban muatan rata-rata berkontribusi pada
pengurangan downtime dan biaya perbaikan, serta peningkatan produktivitas
operasional (Ginarsa et al., 2020). Efisiensi bahan bakar juga diperkirakan
meningkat karena hauler beroperasi lebih optimal dengan muatan yang sesuai. Penelitian
ini berhasil menunjukkan bahwa sistem Early
Alarm Indicator merupakan solusi efektif untuk mengatasi masalah overload
pada unit hauler HD 785-7. Keberhasilan ini memberikan dasar bagi PT Putra
Perkasa Abadi untuk mempertimbangkan penerapan sistem serupa pada unit hauler
lainnya guna meningkatkan efisiensi operasional dan keselamatan kerja secara
keseluruhan.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem Early Alarm Indicator dalam mengurangi frekuensi overload pada unit hauler HD 785-7 di PT Putra Perkasa Abadi Site MIP Lahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem ini berhasil mengurangi frekuensi overload sebesar 21%, serta meningkatkan beban rata-rata yang diangkut menjadi 102,10 ton. Selain itu, sistem alarm ini terbukti efektif dalam melindungi komponen hauler, khususnya suspensi, dari kerusakan akibat overload. Respons operator terhadap sistem alarm sangat positif, dengan peningkatan kesadaran dan kepatuhan terhadap batas muatan yang diizinkan. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa sistem Early Alarm Indicator meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya perbaikan serta downtime, sehingga memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan.
BIBLIOGRAFI
Aguayo, I. A. O., Nehring, M., & Ullah, G. M. W. (2021).
Optimising productivity and safety of the open pit loading and haulage system
with a surge loader. Mining, 1(2), 167–179.
Besari, M. S. (2008). Teknologi
di Nusantara: 40 abad hambatan inovasi. Penerbit Salemba.
Cacciuttolo, C., Guzmán,
V., Catriñir, P., & Atencio, E. (2024). Sensor Technologies for Safety
Monitoring in Mine Tailings Storage Facilities: Solutions in the Industry 4.0
Era. Minerals, 14(5), 446.
Cacciuttolo, C., Guzmán,
V., Catriñir, P., Atencio, E., Komarizadehasl, S., & Lozano-Galant, J. A.
(2023). Low-cost sensors technologies for monitoring sustainability and safety
issues in mining activities: advances, gaps, and future directions in the
digitalization for smart mining. Sensors, 23(15), 6846.
Davis, L., & Cooper,
R. (2017). Operator Satisfaction and Safety Measures in Mining Operations. Occupational
Safety and Health Journal, 29(6), 287–299.
https://doi.org/10.1016/j.oshj.2017.03.004.
Ginarsa, I., Nrartha, I.,
& Muljono, A. B. (2020). Transmisi Daya Tegangan Tinggi Arus Searah
(TTAS) Keuntungan Desain Dan Interaksinya Dengan Sistem Arus Bolak-Balik (AB).
Johnson, K., &
Miller, T. (2021). Early Warning Systems in Load Management: Applications and
Outcomes. International Journal of Load Management, 37(4),
345–360. https://doi.org/10.1016/j.ijlm.2021.07.009
Kasap, Y., & Subaşı,
E. (2017). Risk assessment of occupational groups working in open pit mining:
Analytic Hierarchy Process. Journal of Sustainable Mining, 16(2),
38–46.
Leiva Peña, C. I. (2020).
Análisis de implementación de camiones autónomos en mina a cielo abierto.
Mutual-Seguridad. (2018).
Prevención de Riesgos en Minería del Cobre Apunte curso Prevención de
Riesgos en Minería del Cobre a rajo Abierto; Mutual de seguridad CChC:
Santiago, Chile.
Prewati, P. H. S., &
Bayangkara, I. B. K. (2024). Analisis Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perusahaan Terhadap Laporan Tahunan Terintegrasi PT Aneka Tambang Tbk Tahun
2022. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(3), 10763–10774.
Sari, F. P., Munizu, M.,
Rusliyadi, M., Nuryanneti, I., & Judijanto, L. (2024). Agribisnis:
Strategi, Inovasi dan Keberlanjutan. PT. Green Pustaka Indonesia.
Sofyan, S. (2017). Peran
UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) dalam Perekonomian Indonesia. Bilancia:
Jurnal Studi Ilmu Syariah Dan Hukum, 11(1), 33–64.
Teixeira, J. V. S., Reis,
A. M., Mendes, F. B., & Vergara, L. G. L. (2019). Occupational and
Environmental Safety and Health (Charm (ed.); Vol. 202). Springer.
Wang, D., Ma, Y., Liu,
X., Li, D., Liu, Q., Yang, H., & Li, X. (2024). Improving Mining
Sustainability and Safety by Monitoring Precursors of Catastrophic Failures in
Loaded Granite: An Experimental Study of Acoustic Emission and Electromagnetic
Radiation. Sustainability, 16(3), 1045.
Copyright
holder: Fauzi
Jatmiko, Edi Setyawan Nugroho, Joko Tri Raharjo, Fika Kurniawan, Ferry
Saputra (2024) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |