Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 5, Mei 2024
KENYAMANAN PENGGUNA IOS DAN ANDROID DI KALANGAN GENERASI Z
Nindyo Andyaning Pandusaputri1, Rachmat Bintang Ramadhan Mokodompit2, Elita Priscilla Simangunsong3, Irwansyah4
Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Indonesia1,2,3,4
Email:
[email protected]1,
[email protected]2,
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan seberapa
nyaman orang-orang di Generasi Z dengan sistem operasi di perangkat pintar iOS
dan Android, dan kemudian membandingkan tingkat tersebut. Generasi Z terdiri
dari mereka yang lahir antara tahun 1996 dan 2010. Mereka telah menggunakan
teknologi sejak usia mereka masih sangat muda. Penelitian ini dilakukan karena
sistem operasi perangkat pintar terus mengalami peningkatan, yang berdampak
signifikan pada kegunaannya. Namun, hanya ada sedikit penelitian yang
membandingkan iOS dengan Android, khususnya di kalangan Generasi Z. Generasi Z
mampu memakai ponsel pintar guna mendukung banyaknya aktivitas, baik dalam
penggunaan untuk belajar, berkomunikasi, serta mampu mengakses konten-konten
berbasis digital. Disamping dari dampak positif yang dihasilkan ponsel pintar,
generasi Z pada saat ini juga rentan terhadap dampak negatif dari ketegantungan
ponsel pintar contohnya adalah gangguan tidur serta ketergantungan. Tema inti
dari penelitian ini adalah kegunaan dan keandalan. Konsep dasar yang mendorong
penelitian ini adalah kegunaan, yang mengacu pada seberapa mudah dan
menyenangkan bagi pengguna untuk memanfaatkan sistem operasi pada perangkat
pintar. Penelitian ini menggunakan survei internet dengan kuesioner yang diisi
oleh anggota Generasi Z, tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui
seberapa nyaman Generasi Z dalam menggunakan iOS dan Android. Lebih jauh lagi,
studi ini dapat membantu para pengembang sistem operasi untuk terus
meningkatkan pengalaman pengguna sistem operasi dan memprioritaskan tuntutan
demografi yang semakin canggih secara teknologi.
Kata Kunci: Generasi Z, iOs,
Android, Dampak Ponsel Pintar
Abstract
The purpose of this study is
to determine how comfortable people in Generation Z are with the operating
systems on iOS and Android smart devices, and then compare those levels.
Generation Z consists of those born between 1996 and 2010. They have been using
technology since they were very young. This research was conducted because the
operating systems of smart devices continue to improve, which has a significant
impact on their usability. However, there is little research comparing iOS with
Android, particularly among Generation Z. Generation Z is able to use
smartphones to support a multitude of activities, whether in the use for
learning, communicating, and being able to access digital-based content. Aside
from the positive impacts of smartphones, Generation Z is also susceptible to
the negative impacts of smartphone dependence, such as sleep disturbances and
addiction (Rahma et al., 2024). The core themes of this research are usability
and reliability. The basic concept that drives this research is usability,
which refers to how easy and enjoyable it is for users to utilise the operating
system on smart devices. This research uses an internet survey with
questionnaires filled out by members of Generation Z, the purpose of this
survey is to find out how comfortable Generation Z is in using iOS and Android.
Furthermore, this study can help operating system developers to continuously
improve the user experience of operating systems and prioritise the demands of
an increasingly technologically sophisticated demographic.
Keywords: Generation Z, iOs, Android, Impact of Smartphones
Pendahuluan
Teknologi saat ini telah berkembang secara signifikan
selama beberapa tahun belakangan, khususnya di bidang komunikasi menggunakan
gawai atau ponsel pintar. Penggunaan ponsel pintar menjadi lebih umum di
masyarakat kontemporer, terutama pada kalangan generasi Z. Meningkatnya rasa
ketergantungan pada perangkat seluler, seperti Sistem operasi perangkat seluler
secara signifikan memengaruhi seluruh pengalaman pengguna, termasuk kegunaan,
daya tanggap, dan ketergantungan. Keamanan pengguna adalah faktor terpenting
dalam memilih sistem operasi untuk perangkat mereka (Şen & Aydın, 2023).
Terdapat dua sistem operasi yang paling
banyak diminati saat ini adalah iOS dan Android. iOS
dikembangkan oleh Apple dan hanya digunakan pada iPhone, sedangkan Android
dikembangkan oleh Google dan dapat ditemukan di berbagai perangkat seperti
Samsung, Huawei, dan lainnya. Sistem operasi ini tentu saja menyediakan
berbagai fitur dan manfaat yang menarik bagi para pengguna, khususnya Generasi
Z (Wijaya et al, 2011). Namun, setiap sistem
operasi memiliki karakteristik dan keterbatasan yang unik yang dapat
mempengaruhi kenyamanan pengguna dalam menggunakan perangkat mereka.
Berdasarkan ketersediaan aplikasi seluler, Generasi Z sangat bergantung pada
aplikasi tersebut untuk komunikasi, hiburan, dan produktivitas. Sistem operasi
perangkat seluler mengatur pemilihan dan fungsionalitas aplikasi, yang secara
signifikan mempengaruhi pengalaman pengguna
secara keseluruhan. Gen Z memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya
privasi dan keamanan karena mereka sudah terbiasa dengan era digital sejak
lahir (Szymkowiak et al., 2021). Fitur keamanan dan privasi yang tersedia di
perangkat seluler, termasuk otentikasi biometrik, enkripsi, dan kontrol izin,
bervariasi tergantung pada sistem operasi. Pengguna sangat memprioritaskan
kenyamanan seperti halnya kustomisasi dan kemampuan untuk mempersonalisasi
perangkat mereka sesuai dengan preferensi masing-masing. Tingkat kustomisasi, yang mencakup opsi seperti memilih wallpaper, tema, dan ikon aplikasi,
bervariasi berdasarkan sistem operasi perangkat seluler.
Generasi Z merasa nyaman menggunakan baik iOS maupun Android berkat fitur-fitur canggih pada aplikasi komunikasi yang ditawarkan oleh kedua platform ini. Di iOS, mereka menikmati integrasi mulus dengan ekosistem Apple, seperti iMessage yang menawarkan pesan instan, stiker, dan efek visual menarik, serta FaceTime untuk panggilan video berkualitas tinggi. Di sisi lain, Android menawarkan fleksibilitas tinggi dengan berbagai pilihan aplikasi komunikasi seperti WhatsApp, Telegram, dan Google Messages yang memungkinkan kustomisasi lebih lanjut sesuai preferensi pengguna berdasarkan rasa candunya terhadap fitur. Kecanduan individu terhadap smartphone disebabkan oleh keberadaan smartphone yang telah menjadi alat yang dapat memenuhi segala kebutuhan manusia kapanpun dan dimanapun. Mulai dari membantu proses berjalan nya komunikasi, pencarian informasi,dan bahkan hiburan (Sari, 2020). Keduanya juga mendukung integrasi mendalam dengan media sosial, penyimpanan cloud untuk berbagi file besar, dan notifikasi yang dapat disesuaikan, memastikan bahwa Gen Z dapat tetap terhubung dengan cara yang efisien dan menyenangkan, apa pun platform yang mereka pilih. Bagaimana generasi Z dengan rentang kelahiran pada tengah tahun 1990-an sampai pertengahan 2000-an yang akrab dengan kedua sistem operasi tersebut (Dwivedula et al., 2019). Kemudian dengan melakukan survei kepada enam puluh empat (64) pengguna smartphone dari generasi Z yang dipilih secara acak untuk berpartisipasi. Dalam isi survei tersebut menanyakan tentang pengalaman mereka dengan iOS dan Android, serta apa yang membuat masing-masing platform lebih ramah bagi mereka. Penelitian ini berupaya untuk mendapatkan temuan yang dapat mengungkapkan informasi faktual tentang bagaimana Generasi Z lebih suka menggunakan sistem operasi pada perangkat pintar mereka. Oleh karena itu, penelitian mengenai pengalaman pengguna pada sistem operasi iOS dan Android menjadi sangat penting, terutama di kalangan Generasi Z yang merupakan pengguna paling aktif dan potensial dari kedua sistem operasi tersebut. Penelitian ini, diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai preferensi pengguna dan kemudahan penggunaan saat menggunakan sistem operasi iOS dan Android pada generasi Z. Selain itu, temuan dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi kedua sistem operasi tersebut untuk meningkatkan layanan dan pengalaman pengguna. Sebagai hasilnya, diharapkan kedua sistem operasi akan meningkatkan kompatibilitasnya dan memberikan manfaat maksimal.
Metode Penelitian
Mixed-Method Prosedur (Mohajan, 2017) dengan mengambil metode campuran berurutan dimana penelitian ini berusaha untuk mengelaborasi atau mengeksplorasi temuan dari lebih dari satu metode (Creswell, 2019). Penelitian antara Systematic Literature Review atau (SLR) merupakan metode yang kami gunakan dalam penelitian ini. Metode ini juga melibatkan penggunaan kedua pendekatan secara bersama-sama yaitu memberikan penelitian yang berdasar fakta tentang langkah-langkah yang terlibat dalam menemukan, memilih, dan menilai publikasi yang relevan untuk suatu topik penelitian (Barhate & Dirani, 2022). Hal ini juga mencakup pengumpulan data dari audiens yang merupakan Generasi Z. Penelitian ini menguraikan teknik pencarian, proses penyaringan, dan kriteria inklusi/eksklusi yang digunakan dan observasi (Alshenqeeti, 2014). Penelitian ini mengidentifikasi literatur yang relevan tentang Generasi Z dengan menggunakan Google Scholar. Untuk melakukan pencarian literatur, kata kunci berikut digunakan: "Generasi", "Generasi Z", "karakteristik", "iOS", "Android", dan "Smartphone". Tinjauan literatur sistematis mengenai Gen Z dilakukan dengan mengidentifikasi sumber-sumber yang relevan dari hasil pencarian awal, termasuk buku, artikel jurnal, prosiding, dan survei dan dengan menyempurnakan hasil pencarian menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil dan Pembahasan
Generasi
Z
Generasi Z berkiblat pada mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2010-an walaupun Generasi Z didefinisikan sebagai mereka yang lahir setelah tahun 1995, sementara tahun kelahiran yang sebenarnya tidak diketahui. Namun, beberapa penelitian memasukkan individu yang lahir setelah tahun 1996, 1997, atau 1998 ke dalam kelompok ini (Jayatissa, 2023). Mereka secara teratur menggunakan ponsel pintar yang menjalankan iOS (seperti iPhone) atau Android (seperti Samsung, Xiaomi, dan lainnya) (Niaz, 2019). Bagi mereka, keramahan pengguna iOS dan Android adalah pertimbangan penting ketika memilih perangkat pintar (Curtis et al., 2019). Dalam hal ini, kenyamanan pengguna mengacu pada pengalaman yang menyenangkan dengan fitur, antarmuka, dan aplikasi sistem operasi. Generasi Z dikenal sebagai pengguna teknologi aktif yang menghabiskan banyak waktu dengan ponsel mereka, oleh karena itu kenyamanan sangat penting bagi mereka. Sifat, gaya hidup, dan preferensi pribadi Generasi Z dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih antara iOS dan Android (Ozkan & Solmaz, 2015). Pembuat dan pengembang ponsel pintar dapat menerapkan penelitian kenyamanan pengguna untuk meningkatkan interaksi rutin konsumen Generasi Z dengan perangkat mereka. Fleksibilitas dan keterbukaan Generasi Z terhadap pengalaman baru mengarah pada preferensi khusus saat memilih sistem operasi yang memenuhi permintaan mereka.
Menggunakan berbagai fitur, antarmuka, dan aplikasi yang
tersedia di smartphone yang menjalankan sistem operasi iOS dan Android dapat
membantu meningkatkan pengalaman pengguna. Hal ini sangat penting bagi Generasi
Z, yang sangat bergantung pada ponsel mereka untuk melaksanakan tugas
sehari-hari (Irfantiyardi & Prabowo, 2024). Selain itu, elemen kenyamanan
dapat mempengaruhi keputusan mereka antara iOS dan Android. Produsen dan
pengembang harus menekankan kemudahan pengguna saat merancang produk pintar
untuk Generasi Z. Memahami kebutuhan dan preferensi mereka memungkinkan para
perancang untuk membuat fitur dan program yang lebih sesuai dan menarik bagi
Generasi Z (Caniago et al., 2023), yang pada akhirnya akan meningkatkan
pengalaman pengguna. Hal ini juga akan meningkatkan integrasi ponsel ke dalam
kehidupan sehari-hari Generasi Z. Produsen dan pengembang dapat secara
signifikan meningkatkan keramahan pengguna dengan lebih memahami kenyamanan
pengguna pada sistem operasi iOS dan Android (Rahma et al., 2024). Hal ini akan
membuat Generasi Z lebih mudah dan menyenangkan untuk berinteraksi dengan
gadget pintar mereka. Sebagai hasilnya, penelitian yang sedang berlangsung
kemungkinan akan meningkatkan kenyamanan pengguna ponsel pintar, sehingga
Generasi Z akan semakin menyukainya.
Sebagaimana pada penelitian ini membahas tentang Generasi Z, tentu saja terdapat berbagai definisi rentang tahun kelahiran Generasi Z berdasarkan penelitian terdahulu. Adapun yang dirangkum oleh peneliti pada penelitian terdahulu terkait dengan rentang tahun kelahiran Generasi Z terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Identifikasi tahun kelahiran Generasi Z
Tahun Lahir Gen Z Menurut Penulis |
Penulis |
Lahir Awal 1990 and awal
2000 |
(ARAR & ÖNEREN, 2018) |
Lahir antara pertengahan 1990 dan
2000 |
(Dwivedula et al., 2019) |
Lahir antara pertengahan 1990 dan
2004 |
(Sidorcuka & Chesnovicka, 2017) |
Lahir setelah 1995 |
(Chillakuri & Mahanandia, 2018) |
Lahir antara 1995-2010 |
(Jayathilake, 2019) |
Lahir antara 1995-2012 |
(Williams & Amsenga, 2018) |
Lahir setelah 1995 |
(Maioli, 2016) |
Lahir pada 1996 dan setelahnya |
(Caserio & Napoli, 2017) |
Lahir antara 1996 - 2010 |
(Kodithuwakku et al., 2018) |
Lahir antara 1996 - 2011 |
(Lanier, 2017) |
Lahir setelah 1997 - sekarang |
(Jayathilake, 2019) |
Lahir Pertengahan 1990 sampai akhir 2000-an |
(Gentina, E. 2020) |
Lahir antara 1995 - 2010 |
(Francis, T., & Hoefel, F. 2018) |
Lahir 1990 dan besar tahun 2000 an |
(Dolot, A. 2018) |
Lahir mulai tahun 1997 |
(Dimock, M. 2019) |
Lahir antara 1996 - 2012 |
(Schwieger, D., & Ladwig, C. 2018) |
Lahir 1990 dan besar tahun 2000 an |
(Singh, A. P., & Dangmei, J. 2016) |
Lahir 1993 - 2005 |
(Turner, A. 2015) |
Lahir 1995 - 2010 |
(Seemiller, C., & Grace, M. 2017) |
Generasi Z dapat lihat menurut sumber di atas yaitu mereka lahir pada rentang tahun 1990 sampai dengan 2012. Perkembangan zaman dan perilaku yang terbentuk menjadi ceminan yang dimiliki oleh masing-masing generasi yang menjadikan mereka punya suatu ciri khas. Adapun ciri khas yang dimiliki oleh Generasi Z dapat dilihat beberapa perbandingan berdasarkan lintas generasi baik secara konteks, perilaku, dan pemanfaatan yang dimilikinya dapat dilihat melalui tabel berikut.
Tabel 2. Ciri khas yang dimiliki oleh setiap Generasi
Kategori |
Baby Boomer |
Gen X |
Milennial |
Gen Z |
Konteks |
- Pasca Perang - Kediktatoran dan
Penindasan |
- Transisi politik - Kapitalisme dan
meritokrasi mendominasi |
- Globalisasi - Stabilitas ekonomi - Munculnya internet |
- Mobilitas dan berbagai realitas - Jejaring sosial - Penduduk asli digital |
Perilaku |
- Idealisme - Revolusioner - Kolektivis |
- Materialistis - Kompetitif - Individualistis |
- Globalis - Mempertanyakan - Berorientasi pada diri
sendiri |
- Identitas tertutup - Suka komunikasi - Dialog - Realistis |
Pemanfaatan |
- Ideologi - Vinyl dan film |
- Status - Merek dan mobil - Artikel mewah |
- Pengalaman - Festival dan perjalanan - Unggulan |
- Keunikan - Tidak terbatas - Etis |
Dari tabel diatas dapat kami tarik beberapa kesimpulan dimana Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995 dan 2012 (Williams & Amsenga, 2018), adalah demografi yang berkembang pesat dan telah beradaptasi di era digital secara masif. Mereka aktif secara fisik, sering terpapar dengan pengetahuan dan realitas baru, dan terkenal dengan komunikasi yang terbuka dan blak-blakan. Mereka adalah penduduk asli digital yang menggunakan teknologi dan internet sebagai sumber utama pengetahuan mereka. Terlepas dari identitas mereka yang tertutup, mereka memilih untuk berkomunikasi menggunakan media sosial atau teknologi. Mereka berpikiran terbuka, tidak terbatas dalam mengejar informasi, dan menggunakan teknologi secara maksimal. Namun, mereka dituntut untuk memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab dan bertahap untuk menciptakan kemajuan. Kualitas dan penggunaan teknologi yang berbeda membuat mereka menjadi aset yang tak ternilai di era digital.
Sedangkan 3 generasi sebelumnya dapat kita tarik kesimpulan bahwa Baby Boomers adalah generasi yang lahir pada masa pasca perang dan saat kediktatoran serta penindasan marak terjadi. Perilaku mereka cenderung idealis, revolusioner, dan kolektivisme. Sedangkan Generasi X ditandai dengan transisi politik serta dominasi kapitalisme dan meritokrasi. Perilaku generasi x cenderung pekerja keras, kompetitif, dan individualistis (Adiawaty, 2019). Pemanfaatan generasi x meliputi peningkatan status sosial melalui kepemilikan merek dan mobil, serta konsumsi yang bersifat hedonisme. Beralih ke generasi Milenial dimana generasi ini adalah generasi yang tumbuh di era globalisasi, stabilitas ekonomi, dan munculnya internet. Mereka cenderung memiliki perilaku yang global, selalu mempertanyakan dan berorientasi pada diri sendiri. Generasi ini cenderung memanfaatkan pengalaman, festival, dan perjalanan sebagai bagian dari hidup mereka. Hal ini membuat mereka menjadi unggulan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi dan peluang global yang ada (Jorgensen, 2003).
iOS
Kenyamanan pengguna adalah aspek kunci dalam meningkatkan adopsi dan kepuasan sistem operasi seluler, termasuk iOS dan Android. Di dunia digital yang semakin maju, generasi Z adalah pengguna saat ini dan pengguna potensial kedua sistem operasi ini (Julita & Dheni, 2022). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan pengguna iOS dan Android dikalangan Generasi Z, antara lain: Pertama Antarmuka dan Desain Pengguna, User interface yang sederhana dan indah, serta desain yang kekinian dan intuitif, dapat meningkatkan kenyamanan pengguna saat menggunakan sebuah sistem operasi (Syahrul, 2020). Generasi Z yang lebih melek teknologi pasti akan memilih antarmuka yang mudah digunakan dan sederhana (Rahma et al., 2024). Kedua, Ketersediaan Aplikasi, penggunaan aplikasi sangat penting bagi Generasi Z. Ketersediaan program yang berbeda dan mudah diakses di kedua sistem operasi akan meningkatkan kenyamanan pengguna. Selain itu, kompatibilitas aplikasi dengan sistem operasi juga menjadi pertimbangan penting (Anand, 2023). Ketiga, Keamanan & Privasi, pengguna Generasi Z menempatkan prioritas yang lebih tinggi pada privasi dan keamanan data pribadi (Lin et al., 2024).
Sistem operasi yang menjamin keamanan dan privasi pengguna mempengaruhi mereka untuk merasa lebih aman dan nyaman saat menggunakannya. Keempat Performa dan Kecepatan dimana Sistem operasi yang cepat dan lancar dengan interupsi yang lebih sedikit akan membuat pengguna. Generasi Z merasa lebih nyaman dan puas saat menggunakan gadget mereka (Budianto et al., 2024). Generasi Z lebih suka melakukan lebih banyak tugas, oleh karena itu sistem operasi yang responsif dan bebas lag sangat dibutuhkan. Terakhir Integrasi dengan perangkat lain yaitu Generasi Z, sebagai generasi yang melek teknologi, menggunakan berbagai macam teknologi IoT (Internet of Things), termasuk rumah pintar dan perangkat yang dapat dikenakan (Nassar & Yilmaz, 2020). Dengan demikian, integrasi sistem operasi yang efektif dengan berbagai perangkat merupakan aspek kunci dalam meningkatkan kenyamanan pengguna. Untuk mempertahankan kenyamanan pengguna di kalangan Generasi Z, para pengembang harus terus berinovasi dan membangun sistem operasi sambil mendengarkan umpan balik dan kebutuhan pengguna. Masalah umum yang sering dialami pengguna, seperti masalah baterai, bug, dan keamanan, juga harus diatasi agar konsumen merasa lebih nyaman dan puas saat menggunakan kedua sistem operasi tersebut (Para, 2016). Selain itu, kemunculan teknologi baru seperti AI (Artificial Intelligence) dan AR (Augmented Reality) dapat meningkatkan kenyamanan konsumen dengan memberikan pengalaman yang lebih personal dan menarik (Nassar & Yilmaz, 2020).
Tabel 3. Survei Pengguna iOS Gen Z
Pertanyaan |
SS |
S |
N |
TS |
STS |
Apakah Anda mahir
menggunakan sistem operasi iOS pada perangkat pintar? |
46.67% |
46.67% |
10.00% |
3.33% |
6.67% |
Apakah anda merasakan
perbedaan substansial dalam hal keramahan pengguna antara iOS dan Android? |
66.67% |
30.00% |
6.67% |
3.33% |
6.67% |
Apakah sistem operasi iOS
mempertahankan tingkat stabilitas yang konsisten selama penggunaan
sehari-hari? |
46.67% |
50.00% |
6.67% |
6.67% |
3.33% |
Apakah fungsionalitas yang
disediakan oleh sistem operasi iOS mempengaruhi pengalaman pengguna Anda? |
50.00% |
40.00% |
13.33% |
3.33% |
6.67% |
Ketika memilih sistem
operasi, apakah Anda lebih memilih keuntungan dan keamanan yang diberikannya
daripada fitur-fiturnya yang modis dan kontemporer? |
43.33% |
40.00% |
20.00% |
3.33% |
6.67% |
Apakah kemajuan sistem
operasi perangkat pintar melalui inovasi memiliki relevansi bagi Anda sebagai
pengguna Generasi Z? |
43.33% |
53.33% |
6.67% |
0.00% |
10.00% |
Apakah penting bagi
pengembang sistem operasi untuk secara konsisten meningkatkan pengalaman
pengguna sistem operasi? |
33.33% |
26.67% |
0.00% |
0.00% |
6.67% |
Berdasarkan hasil dari survei yang dilakukan dengan 64 responden didapatkan hasil yaitu responden yang menggunakan Android sebanyak 30 responden dan yang menggunakan iOS sebanyak 34 Responden. Berdasarkan responden yang memilih menggunakan iOS yaitu responden dengan rentang usia 17 - 27 tahun dan dapat disimpulkan pengguna iOS sebagian besar menunjukan kenyamanan nya menggunakan iOS berdasarkan keramahan penggunaan, pengalaman penggunaan, keuntungan dan keamanan yang diberikan serta inovasi pengembangan sistem operasi secara konsisten yang diberikan oleh iOS. Menurut Rini (2024) menjelaskan bahwa iOS memiliki 1,5 miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Hal ini didukung oleh alasan keamanan sehingga iOS memiliki keunggulan dibandingkan sistem operasi seluler lainnya. Versi iOS yang tersedia saat ini adalah iOS 16 dan 17, dengan iOS 17 untuk seri iPhone XS dan lebih baru, serta iPhone 8 hingga iPhone X untuk iOS 16.
Pada tabel diatas, memberikan informasi bahwa sebagian besar pengguna iOS dalam survei ini merasakan perbedaan substansial dalam hal keramahan pengguna antara iOS dan Android. Hal ini juga didukung dengan hasil survei bahwa fungsionalitas yang disediakan oleh sistem operasi iOS mempengaruhi pengalaman penggunanya. Survei ini juga menunjukan bahwa sistem operasi yang dipilih generasi Z mengacu pada keuntungan serta keamanan yang diberikan oleh sistem iOS daripada fitur-fitur yang kontemporer yang diberikan oleh iOS. Kemajuan sistem operasi smartphones melalui inovasi memiliki relevansi bagi sebagian besar pengguna iOS dalam survey ini, terbukti dari 43,33% menyatakan sangat setuju dan 53,33% menyatakan setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks kenyamanan pengguna Android dan iOS, iOS memiliki keunggulan dalam hal pengalaman pengguna dan keamanan yang mampu memainkan peran penting dalam menarik dan mempertahankan penggunanya, khususnya di kalangan Generasi Z yang kritis dan sadar akan teknologi.
Android
Gen Z dianggap sebagai intelektual yang perlu selalu mendapat informasi untuk mengimbangi perubahan informasi yang cepat. Bagi Generasi Z, pemilihan smartphone yang tepat tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar akan media informasi, namun juga menjadi kebutuhan dan gengsi utama bagi masyarakat mana pun (Farhas, 2021). Dengan berbagai merek dan model yang tersedia, Gen Z dapat memilih perangkat yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan spesifik mereka. Perangkat Android menawarkan berbagai pilihan dan fleksibilitas yang sesuai dengan preferensi individu. Android merupakan Operating System(OS) Mobile yang tumbuh ditengah oslainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi (Wijaya et al, 2011). Android terus meningkatkan standar keamanan melalui pembaruan rutin, fitur keamanan seperti pengenalan wajah, sidik jari, dan enkripsi end-to-end. Selain itu, pengguna Android memiliki kontrol lebih besar terhadap izin aplikasi, memungkinkan mereka untuk mengelola akses aplikasi terhadap data pribadi mereka dengan lebih detail. Hal ini sangat penting bagi Gen Z yang semakin sadar akan pentingnya privasi digital dan keamanan data. Android juga dikenal sebagai sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis Linux yang mencangkup sistem operasi, middleware. Keberadaan fitur-fitur ini tidak hanya memberikan rasa aman tetapi juga meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap platform Android, menjadikannya pilihan yang lebih menarik di kalangan generasi muda yang kritis dan melek teknologi. Dalam mengembangkan Android, dibentuk Open handset Aliance, yaitu konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras peranti lunak dan Telekomunikasi termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, Nvidia (Menrisal, & Utami, 2019). Berdasarkan aspek pembentukan android, android mampu memberikan dukungan luas untuk integrasi dengan berbagai layanan Google seperti Gmail, Google Drive, Google Maps, dan Google Photos, yang memfasilitasi produktivitas dan keterhubungan yang tinggi. Kemampuan untuk menyinkronkan data dan aplikasi antar perangkat secara otomatis sangat dihargai oleh Gen Z yang menginginkan kemudahan dan efisiensi dalam mengelola kehidupan digital mereka. Selain itu, komunitas pengembang yang besar dan aktif memastikan bahwa aplikasi dan fitur terbaru selalu tersedia di platform ini, sehingga pengguna Android selalu mendapatkan yang terbaik dari teknologi terkini. Ini membuat perangkat Android tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga platform penting untuk kreativitas dan inovasi bagi Generasi Z.
Tabel 4. Survei Pengguna Android Gen Z
Pertanyaan |
SS |
S |
N |
TS |
STS |
Apakah Anda mahir menggunakan sistem operasi Android pada perangkat pintar? |
33.33% |
40.00% |
16.67% |
0.00% |
10.00% |
Apakah anda merasakan perbedaan substansial dalam hal keramahan pengguna antara iOS dan Android? |
16.67% |
30.00% |
36.67% |
16.67% |
0.00% |
Apakah sistem operasi Android menampilkan stabilitas dalam penggunaan yang sering? |
23.33% |
33.33% |
33.33% |
10.00% |
0.00% |
Apakah fungsionalitas yang disediakan oleh sistem operasi Android mempengaruhi pengalaman pengguna Anda? |
60.00% |
30.00% |
10.00% |
0.00% |
0.00% |
Ketika memilih sistem operasi, apakah Anda lebih memilih keuntungan dan keamanan yang diberikannya daripada fitur-fiturnya yang modis dan kontemporer? |
43.33% |
23.33% |
26.67% |
6.67% |
0.00% |
Apakah kemajuan sistem operasi perangkat pintar melalui inovasi memiliki relevansi bagi Anda sebagai pengguna Generasi Z? |
60.00% |
23.33% |
16.67% |
0.00% |
0.00% |
Apakah penting bagi pengembang sistem operasi untuk secara konsisten meningkatkan pengalaman pengguna sistem operasi? |
70.00% |
20.00% |
10.00% |
0.00% |
0.00% |
Saat ini Google telah merilis 24 versi dari sistem operasi Android sejak tahun 2008 dan terus melakukan investasi besar untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem operasi Android (Alfeno, 2018), hal ini juga berhubungan dengan hasil survei yang dilakukan dengan 64 Responden. Berdasarkan hasil survei, dari 64 Responden ditemukan 30 responden sebagai pengguna android. Sebagian besar responden merasa mahir menggunakan sistem operasi Android pada perangkat pintar mereka, dengan 33.33% sangat setuju (SS) dan 40.00% setuju (S). Sebagian responden merasa ada perbedaan substansial dalam keramahan pengguna antara iOS dan Android, dengan 36.67% netral (N) dan 16.67% sangat setuju (SS). Pendapat mengenai stabilitas sistem operasi Android berdasarkan survei hasilnya adalah bervariasi, dengan distribusi yang cukup merata yaitu 33.33% setuju (S) dan netral (N), dan 23.33% sangat setuju (SS). Mayoritas responden menyadari bahwa fungsionalitas yang disediakan oleh Android mempengaruhi pengalaman penggunaan android, dengan 60.00% sangat setuju (SS) dan 30.00% setuju (S). Ketika memilih sistem operasi, responden lebih cenderung memilih keuntungan dan keamanan daripada fitur modis dan kontemporer, dengan 43.33% sangat setuju (SS) dan 23.33% setuju (S). Sebagian besar responden juga merasa bahwa kemajuan sistem operasi melalui inovasi memiliki relevansi bagi mereka sebagai pengguna Generasi Z, dengan 60.00% sangat setuju (SS) dan 23.33% setuju (S). Dari sisi pengembang sistem operasi, mayoritas responden menyadari pentingnya untuk secara konsisten meningkatkan pengalaman pengguna, dengan 70.00% sangat setuju (SS) dan 20.00% setuju (S). Secara keseluruhan survei yang telah dirangkum dalam tabel ini, menunjukkan bahwa responden menghargai kemahiran dan pengalaman pengguna yang positif dalam menggunakan Android, menekankan pentingnya stabilitas, fungsionalitas, keamanan, dan inovasi dalam sistem operasi mereka.
Smartphones
Mengacu pada perangkat pintar dengan sistem operasi iOS (misalnya, iPhone) dan Android (misalnya, Samsung, Xiaomi, dll.) yang digunakan oleh generasi yang lahir antara pertengahan tahun 1990-an hingga awal tahun 2010-an (Dwivedula et al., 2019), ponsel pintar didefinisikan dalam hal kenyamanan pengguna iOS dan Android di kalangan Generasi Z . Pengalaman pengguna yang positif saat menggunakan fitur, antarmuka, dan aplikasi yang ditawarkan oleh sistem operasi disebut sebagai kenyamanan pengguna (Muralidhar et al., 2023). Karena Generasi Z adalah pengguna teknologi aktif yang menghabiskan banyak waktu dengan gadget mereka, kenyamanan smartphone menjadi hal yang cukup signifikan bagi mereka. Sifat, gaya hidup, dan preferensi pribadi generasi ini dapat mempengaruhi kecenderungan untuk memilih antara iOS dan Android (Lacanilao et al., 2023). Produsen smartphone dan pengembang aplikasi dapat mengambil manfaat dari penelitian tentang elemen kemudahan pengguna ini untuk meningkatkan pengalaman sehari-hari pengguna Generasi Z dengan perangkat mereka. Pemanfaatan smartphone oleh Generasi Z merupakan kejadian yang luar biasa, di mana, seiring dengan kemajuan teknologi, kenyamanan kelompok pengguna khusus ini lebih ditekankan (Charu et al., 2022). Pengalaman pengguna akan lebih baik apabila memanfaatkan berbagai fitur, antarmuka, dan aplikasi yang ditawarkan pada perangkat cerdas yang beroperasi pada sistem operasi iOS dan Android (Arifin & Lennerfors, 2022). Hal ini khususnya sangat penting bagi Generasi Z, yang merupakan konsumen teknologi yang sangat bergantung pada ponsel pintar untuk melakukan berbagai tugas sehari-hari (Firamadhina & Krisnani, 2021). Selain itu, faktor kenyamanan dapat berdampak pada pilihan antara iOS dan Android. Generasi Z, yang dikenal dengan kemampuan beradaptasi dan keterbukaannya terhadap pengalaman baru, memiliki preferensi, kebiasaan, dan karakteristik pribadi yang spesifik dalam memilih sistem operasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengalaman perangkat bagi Generasi Z, produsen ponsel pintar dan pengembang aplikasi perlu memprioritaskan kenyamanan pengguna.
Mempelajari kenyamanan pengguna pada sistem operasi ponsel pintar iOS dan Android dapat memberikan wawasan yang signifikan bagi produsen dan pengembang. Dengan mendapatkan wawasan tentang tuntutan dan preferensi Generasi Z, para perancang dapat menciptakan fitur yang lebih relevan dan aplikasi yang menawan, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna (Makarim & Auliya, 2020). Hal ini tidak diragukan lagi akan meningkatkan pengalaman menggunakan ponsel pintar untuk Generasi Z. Ponsel telah berevolusi dari sekadar alat komunikasi bagi Generasi Z menjadi komponen yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka (Wolbring & Abdullah, 2016). Kenyamanan pengguna merupakan pertimbangan penting ketika memilih sistem operasi ponsel pintar. Penelitian lebih lanjut diantisipasi untuk menghasilkan peningkatan substansial dalam kemudahan pengguna, memungkinkan Generasi Z memiliki pengalaman yang lebih menyenangkan dan tanpa hambatan dengan perangkat cerdas ini.
Perbandingan Kenyamanan Gen Z terhadap
penggunaan iOs dan Android
Generasi Z, yang sangat aktif di dunia digital, membutuhkan platform yang tidak hanya intuitif dan cepat tetapi juga aman. Kenyamanan penggunaan smartphone bagi Generasi Z tidak hanya ditentukan oleh antarmuka dan performa perangkat, tetapi juga oleh aspek keamanan, privasi, dan kemudahan berkomunikasi. Generasi Z memiliki harapan tinggi terhadap kinerja platform digital karena mereka terbiasa dengan teknologi sejak usia dini. Mereka ingin antarmuka yang mudah digunakan dan mudah dipahami. Aplikasi atau platform akan lebih sering digunakan jika pengalaman penggunanya lancar. Generasi Z lebih sadar akan hak privasi mereka seiring dengan meningkatnya kesadaran akan masalah privasi dan keamanan platform digital. Mereka menginginkan lebih banyak kontrol atas data pribadi yang dibagikan dan bagaimana perusahaan teknologi menggunakannya. Kebijakan privasi dan perlindungan data harus transparan. Dengan menjadi lebih aktif di dunia internet, Generasi Z memiliki ekspektasi yang sangat khusus terhadap platform yang mereka gunakan. Mereka menginginkan antarmuka yang mudah digunakan, kinerja yang cepat, dan keamanan dan privasi yang terjamin. Selain itu, faktor penting dalam memilih platform digital adalah kemudahan penggunaan smartphone. Sangat penting bagi pengembang teknologi dan perusahaan untuk memahami kebutuhan ini agar mereka dapat membuat produk yang menarik dan memenuhi standar tinggi yang diharapkan Gen Z.
Ketergantungan dan keterampilan Gen Z dalam menggunakan teknologi digital menyebabkan mereka mengharapkan platform yang intuitif dan cepat. Peningkatan kesadaran mereka tentang masalah keamanan dan privasi juga membuat mereka menuntut platform yang aman dan transparan. Faktor seperti antarmuka, kinerja, keamanan, dan privasi menjadi faktor utama dalam menentukan kesuksesan sebuah platform yang digunakan oleh Generasi Z. Dengan memahami kebutuhan dan ekspektasi generasi ini, pengembang teknologi dapat menciptakan produk yang menarik dan dapat memenangkan hati Generasi Z. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu perusahaan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen muda dan mempertahankan kepercayaan mereka dalam menggunakan platform yang ditawarkan.
Mobile App Komunikasi pada Android dan iOs
Gen Z sering menggunakan platform digital untuk menyuarakan pendapat mereka mengenai isu-isu penting dan berpartisipasi dalam kampanye yang berfokus pada perubahan positif. Ciri-ciri yang umumnya dikaitkan dengan Gen Z meliputi keterampilan teknologi, preferensi terhadap komunikasi digital, dan kreativitas digital (Solihin et al., 2024). Aplikasi komunikasi pada Android dan iOS dapat berupa aplikasi pesan, aplikasi video conferencing, aplikasi panggilan, dan lain-lain. Beberapa contoh aplikasi komunikasi yang populer pada Android dan iOS adalah WhatsApp, Facebook Messenger, Skype, dan Telegram. Perbedaan utama antara aplikasi komunikasi pada Android dan iOS adalah pada sistem operasi yang digunakan. Android menggunakan sistem operasi open-source Java, sedangkan iOS menggunakan sistem operasi Swift yang dikembangkan oleh Apple. Hal ini mempengaruhi cara aplikasi komunikasi dibuat dan berjalan pada masing-masing platform. Kelebihan aplikasi komunikasi pada Android adalah kemampuan untuk menggunakan berbagai aplikasi komunikasi yang tersedia di Google Play Store, serta kemampuan untuk melakukan pengembangan aplikasi yang lebih fleksibel. Kelebihan aplikasi komunikasi pada iOS adalah keamanan yang lebih tinggi dan integrasi yang lebih baik dengan perangkat lain yang menggunakan sistem operasi iOS. Aplikasi komunikasi pada Android dan iOS bekerja dengan cara yang relatif sama. Mereka menggunakan teknologi internet untuk menghubungkan pengguna dan memungkinkan pengguna untuk melakukan komunikasi melalui pesan, panggilan, dan video conferencing. Aplikasi komunikasi juga menggunakan teknologi enkripsi untuk memastikan keamanan data pengguna.
Gen Z dikenal dengan penggunaan platform digital untuk menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu penting dan berpartisipasi dalam kampanye yang berfokus pada perubahan positif. Karakteristik umum yang terkait dengan Gen Z termasuk melek teknologi, preferensi untuk komunikasi digital, dan kreativitas digital. Aplikasi komunikasi di Android dan iOS dapat mencakup aplikasi perpesanan, aplikasi konferensi video, aplikasi panggilan, dan banyak lagi. Beberapa aplikasi komunikasi yang populer di Android dan iOS termasuk WhatsApp, Facebook Messenger, Skype, dan Telegram. Perbedaan utama antara aplikasi komunikasi di Android dan iOS terletak pada sistem operasi yang digunakan. Android menggunakan sistem operasi Java yang bersifat open-source, sedangkan iOS menggunakan sistem operasi Swift yang dikembangkan oleh Apple. Hal ini dapat mempengaruhi cara aplikasi komunikasi dibuat dan beroperasi pada masing-masing platform. Keunggulan aplikasi komunikasi di Android adalah kemampuan untuk menggunakan berbagai aplikasi komunikasi yang tersedia di Google Play Store, serta fleksibilitas untuk pengembangan aplikasi. Keuntungan dari aplikasi komunikasi di iOS adalah keamanan yang lebih tinggi dan integrasi yang lebih baik dengan perangkat lain yang menggunakan sistem operasi iOS. Aplikasi komunikasi di Android dan iOS bekerja dengan cara yang relatif sama. Mereka menggunakan teknologi internet untuk menghubungkan pengguna dan memungkinkan mereka untuk berkomunikasi melalui perpesanan, panggilan, dan konferensi video. Aplikasi komunikasi juga menggunakan teknologi enkripsi untuk memastikan keamanan data pengguna.
Keamanan dan Privasi pada Android dan iOs
Penggunaan ponsel lebih dari sekadar alat komunikasi; ponsel dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kebiasaan, nilai, dan interaksi sosial Generasi Z. Dampak ponsel terhadap kehidupan mereka sangat besar, memengaruhi interaksi sosial, kebiasaan tidur, aktivitas fisik, dan konsumsi informasi mereka(Rahma, 2024). Dewasa ini generasi Z tidak mampu terlepas dari pengaruh ponsel dan seluruh Mobile App yang memberikan dampak-dampak baik dari negatif hingga positif, salah satu nya adalah aplikasi komunikasi seperti Media Sosial. Media sosial dapat mengirimkan informasi kapan saja, tetapi juga dapat dengan cepat diakses oleh siapa saja tanpa bisa menyaring informasi mana yang akurat dan mana yang dibuat-buat untuk tujuan tertentu (Hidayat, 2024). Keamanan dan privasi berbeda secara signifikan antara Android dan iOS. Salah satu variasi yang paling mencolok adalah bagaimana program yang diunduh diatur. iOS memiliki sistem yang lebih ketat dalam mengawasi aplikasi yang diunduh, sementara Android memiliki sistem yang lebih fleksibel dan terbuka. Hal ini dapat membuat Android lebih rentan terhadap serangan malware dan aplikasi yang tidak aman iOS dikenal dengan sistem keamanan yang sangat ketat, termasuk pengawasan aplikasi yang diunduh dan penggunaan teknologi enkripsi yang kuat. Hal ini membuat iOS menjadi pilihan yang lebih aman bagi mereka yang ingin melindungi data pribadi mereka. Namun, keamanan iOS juga dapat berkurang jika pengguna tidak memperbarui sistem operasi mereka secara teratur, yang dapat membuat mereka rentan terhadap serangan. Android, sebaliknya, memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel dan terbuka. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memiliki lebih banyak kontrol atas aplikasi yang diunduh, tetapi juga dapat membuat mereka lebih rentan terhadap serangan. Android juga memiliki sistem keamanan yang lebih kompleks, dengan beberapa fitur seperti Google Play Protect yang memberikan peringatan tentang aplikasi yang tidak aman. Privasi pada Android dan iOS juga memiliki perbedaan yang signifikan. Android memiliki sistem privasi yang lebih kompleks, dengan beberapa fitur seperti setelan keamanan dan privasi yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol data yang dikumpulkan oleh aplikasi.
Sementara iOS memiliki sistem privasi yang lebih ketat, dengan beberapa fitur seperti kontrol yang lebih ketat atas aplikasi yang diunduh dan penggunaan teknologi enkripsi yang kuat. Keamanan dan privasi pada Android dan iOS memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. iOS dikenal dengan sistem keamanan yang sangat ketat, sementara Android memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel dan terbuka. Privasi pada Android dan iOS juga memiliki perbedaan yang signifikan, dengan Android memiliki sistem privasi yang lebih kompleks dan iOS memiliki sistem privasi yang lebih ketat. Dalam penggunaan smartphone, penting untuk memperhatikan keamanan dan privasi, serta memperbarui sistem operasi secara teratur untuk menghindari serangan.
Kesimpulan
Penelitian ini menggambarkan kenyamanan Generasi Z sebagai pengguna ponsel pintar berbasis iOS atau pun Android. Ponsel pintar atau dikenal sebagai smartphone telah mampu menjadi lebih dari sekadar hal perangkat telekomunikasi untuk Generasi Z melainkan juga untuk kebanyakan masyarakat pada setiap kelompok umur. Namun pemanfaatan smartphone ini didominasi dengan generasi muda yang telah meluangkan hampir seluruh waktunya dengan kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari menggunakan ponsel pintar dengan kegiatan bersosialisasi menggunakan ponsel pintar. Penelitian ini berhasil menemukan bagaimana Generasi Z sebagai generasi asli atau native generation of technology yang lahir dan besar dengan fasilitas teknologi. Bagaimana mereka mengungkapkan pengalaman yang membuat mereka nyaman dalam menggunakan sistem operasi iOS dan Android. iOS memiliki sistem yang lebih ketat dalam memonitor aplikasi yang diunduh, sedangkan Android memiliki sistem yang lebih fleksibel dan terbuka. Hal ini dapat membuat Android lebih rentan terhadap serangan malware dan aplikasi yang tidak aman. iOS dikenal dengan sistem keamanannya yang ketat, termasuk teknologi enkripsi yang kuat dan pemantauan yang ketat terhadap aplikasi yang diunduh. Walaupun di setiap perangkat memiliki kelebihan dan kekurangan, hal ini tidak mengurangi aktivitias Generasi Z untuk terus menggunakan ponsel pintar mereka. Jika pengembang sistem operasi berbasis iOS dan Android mempertahankan keamanan dalam layanannya serta terus berinovasi maka dampaknya akan meningkatkan kenyamanan Generasi Z dalam penggunaan ponsel pintar yang berbasis iOS maupun Android.
BIBLIOGRAFI
Adiawaty, S. (2019).
Tantangan perusahaan mengelola perbedaan generasi karyawan. Jurnal Manajemen
Bisnis, 22(3), 376–382.
Alfeno, S., & Tiana, W. I. (2018). Aplikasi Mobile Commerce
(M-Commerce) Berbasis Android Hybrid. Cerita,
4(2)
Alshenqeeti, H. (2014). Interviewing as a data collection method: A
critical review. English linguistics research, 3(1),
39-45. https://doi.org/10.5430/elr.v3n1p39
Anand, T. S. R. (2023). Artificial Intelligence And Machine Learning In
iOS. Journal ID, 2157, 0178. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/6AKWQ
Arar, T., & Öneren, M. (2018). Role of talent
management in career development of generation Z: A case study of a
telecommunication firm. International Academic Journal of Social
Sciences, 5(1), 28-44. https://doi.org/10.9756/IAJSS/V5I1/1810004
Arifin, A. A., & Lennerfors, T. T. (2021). Ethical
aspects of voice assistants: a critical discourse analysis of Indonesian media
texts. Journal of Information, Communication and Ethics in Society, 20(1),
18-36. https://doi.org/10.1108/JICES-12-2020-0118
Arum, L. S., Zahrani, A., & Duha, N. A. (2023).
Karakteristik Generasi Z Dan Kesiapannya Dalam Menghadapi Bonus Demografi
2030. Accounting Student Research Journal, 2(1), 59-72.
Barhate, B., & Dirani, K. M. (2022). Career aspirations of
generation Z: a systematic literature review. European Journal of Training and Development, 46(1/2), 139–157. https://doi.org/10.1108/EJTD-07-2020-0124
Caniago, A. S., Rafidah, R., & Siregar, E. S.
(2023). Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Generasi Z Dalam Keputusan Menggunakan
Layanan E-Money Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi, 3(3),
160-172. https://doi.org/10.55606/jurima.v3i3.2458
Charu, C. A, Sanjana, G., & Maheswari R. (2022). Bridging The Gap
between Android and iOS by Analysing their Incompatibility. International Journal of Advanced Research
in Science, Communication and Technology, 277–286. https://doi.org/10.48175/ijarsct-7792
Chillakuri, B., & Mahanandia, R. (2018). Generation Z entering the
workforce: the need for sustainable strategies in maximizing their talent. Human Resource Management International
Digest, 26(4), 34–38. https://doi.org/10.1108/HRMID-01-2018-0006
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research
design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage
publications, Inc.
Curtis, B. L., Ashford, R. D., Magnuson, K. I., & Ryan-Pettes, S. R.
(2019). Comparison of Smartphone Ownership, Social Media Use, and Willingness
to Use Digital Interventions Between Generation Z and Millennials in the
Treatment of Substance Use: Cross-Sectional Questionnaire Study. Journal of Medical Internet Research,
21(4), e13050. https://doi.org/10.2196/13050
Dimock, M. (2019). Defining generations: Where Millennials end and
Generation Z begins. Pew Research Center,
17(1), 1-7.
Dolot, A. (2018). The characteristic of Generation Z. e-mentor, 2(74), 44-50. https://doi.org/10.15219/em74.1351
Dwivedula, R., Singh, P., & Azaran, M. (2019). Gen
Z: Where are we now, and future pathways. Journal of HRM, 22(2).
Farhas, R. J. (2021). Analisis Keputusan Pembelian
Smartphone pada Gen-Z. Journal of Engineering Science and Technology
Management (JES-TM), 1(2), 12-18.
Firamadhina, F. I. R., & Krisnani, H. (2020). Perilaku generasi Z
terhadap penggunaan media sosial TikTok: TikTok sebagai media edukasi dan
aktivisme. Share: Social Work Journal, 10(2), 199-208. https://doi.org/10.24198/share.v10i2.31443
Francis, T., & Hoefel, F. (2018). True Gen’:
Generation Z and its implications for companies. McKinsey & Company, 12,
1-10.
Gentina, E. (2020). Generation Z in Asia: a research
agenda. The new Generation Z in Asia: Dynamics, differences,
digitalisation, 3-19.
https://doi.org/10.1108/978-1-80043-220-820201002
Hanika, I. M. (2015). Fenomena phubbing di era milenia
(ketergantungan seseorang pada smartphone terhadap lingkungannya). Interaksi:
Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 42-51. http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/54
Hidayat, A. W., Najeri, A., Safitri, N. M., Maulina,
N., & Azizah, N. (2022). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah
Untuk Mengantisipasi Kerawanan Sosial Generasi Z. Religion: Jurnal
Agama, Sosial, dan Budaya, 1(6), 120-129. https://doi.org/10.55606/religion.v1i6.36
Irfantiyardi, K. N., & Prabowo, F. S. A. (2024).
Evaluasi Konten Aplikasi Satusehat Menggunakan Mobile Appalication Rating Scale
(Mars) dari Prespektif Generasi Z. Jurnal Indonesia: Manajemen
Informatika dan Komunikasi, 5(1), 107-119. https://doi.org/10.35870/jimik.v5i1.435
Jayatissa, K. A. D. U. (2023). Generation Z – A New Lifeline: A
Systematic Literature Review. Sri Lanka
Journal of Social Sciences and Humanities, 3(2), 179–186. https://doi.org/10.4038/sljssh.v3i2.110
Jorgensen, B. (2003). Baby Boomers, Generation X and Generation Y? Foresight, 5(4), 41–49. https://doi.org/10.1108/14636680310494753
Lacanilao, M. P., Emmiel, R., & Jasmin, P. (2023). A Comparative
Study: iOS and Android Facial Recognition Biometric Usability. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.23083.45605
Lin, Y., Juneja, J., Birrell, E., & Cranor, L. F. (2024). Data
Safety vs. App Privacy: Comparing the Usability of Android and iOS Privacy
Labels. Proceedings on Privacy Enhancing
Technologies, 2024(2), 182–210. https://doi.org/10.56553/popets-2024-0047
Makarim, M., & Auliya, Z. F. (2020). Gen Z Smartphone User: The
Effect Of Mobile Marketing On Actual Behaviors. Journal of Business Management Review, 1(5), 354–372. https://doi.org/10.47153/jbmr15.692020
Mohajan, H. K. (2017). Two Criteria For Good Measurements In Research:
Validity And Reliability. Annals of Spiru
Haret University. Economic Series, 17(4), 59–82. https://doi.org/10.26458/1746
Muralidhar, S., Sharmila, A., & Naresh, M. N. (2023). Analytical
Study On Customer Buying Perception Towards Android Smartphone Over Ios
Smartphones In Bangalore City. Journal
of Pharmaceutical Negative Results. 16. https://www.researchgate.net/publication/375671975
Nassar, A., & Yilmaz, Y. (2020). Deep Reinforcement Learning for
Adaptive Network Slicing in 5G for Intelligent Vehicular Systems and Smart
Cities. http://arxiv.org/abs/2010.09916
Niaz, A. (2019). Generation Z’s Smartphone and Social Media Usage: A
Survey. Journalism and Mass Communication,
9(3). https://doi.org/10.17265/2160-6579/2019.03.001
Ozkan, M., & Solmaz, B. (2015). Mobile addiction of
generation z and its effects on their social lifes:(An application among university
students in the 18-23 age group). Procedia-Social and Behavioral
Sciences, 205, 92-98. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.09.027
Para, I. (2016). 15. Online Communication – Netspeak: The Internet as a
Facilitator for New Ways of Communication and the Impact on our Language. In D.
Dejica, G. Hansen, P. Sandrini & I. Para (Ed.), Language in the Digital
Era. Challenges and Perspectives (pp. 189-200). Warsaw, Poland: De Gruyter Open
Poland. https://doi.org/10.1515/9783110472059-017
Rahma, K., Indallaila, Fatimah, E., Mubarak, S., & Cinta, N. (2024).
Analisis Pengguna Ponsel Terhadap Perilaku Generasi Z dalam Kehidupan Sehari-hari.
Karimah Tauhid, 3(2), 1548–1554. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i2.11858
Menrisal, M., & Utami, N. R. (2019). Perancangan
dan Pembuatan Media Pembelajaran Android pada Mata Pelajaran Simulasi dan
Komunikasi Digital. Jurnal Pti (Pendidikan Dan Teknologi Informasi)
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universita Putra Indonesia" Yptk"
Padang, 1-11.
Rini, F. D. R., Wilis, R., & Wildana, R. A. (2023).
Analisis Forensik Digital Aplikasi WhatsApp pada Smartphone Berbasis iOS
berdasarkan ACPO. JRIIN: Jurnal Riset Informatika dan Inovasi, 1(7),
740-749.
Sari, I. P., Ifdil, I., & Yendi, F. M. (2020).
Konsep nomophobia pada remaja generasi Z. JRTI (Jurnal Riset Tindakan
Indonesia), 5(1), 21-26.
Schwieger, D., & Ladwig, C. (2018). Reaching and retaining the next
generation: Adapting to the expectations of Gen Z in the classroom. Information Systems Education Journal,
16(3), 45.
Seemiller, C., & Grace, M. (2017). Generation Z: Educating and
Engaging the Next Generation of Students. About
Campus: Enriching the Student Learning Experience, 22(3), 21–26. https://doi.org/10.1002/abc.21293
Şen, V., & Aydın, M. A. (2023). Mobile Device Security Comparison
of Different Operating Systems: iOS and Android. 2023 8th International Conference on Computer Science and Engineering
(UBMK), 141–146. https://doi.org/10.1109/UBMK59864.2023.10286662
Sidorcuka, I., & Chesnovicka, A. (2017). Methods Of Attraction And Retention Of Generation Z Staff. CBU International Conference Proceedings,
5, 807–814. https://doi.org/10.12955/cbup.v5.1030
Singh, A. P., & Dangmei, J. (2016). Understanding the generation Z: the future workforce. South-Asian
journal of multidisciplinary studies, 3(3), 1-5.
Solihin, O., Anggreany, S., Rais, R., & Siregar, B. (2024). Komunikasi
Digital Untuk Motivasi Generasi Z Meningkatkan Keterlibatan Dalam Bidang
Pertanian Indonesia. In Forum Penelitian
Agro Ekonomi, 41(2).
Szymkowiak, A., Melović, B., Dabić, M., Jeganathan, K., & Kundi, G.
S. (2021). Information technology and
Gen Z: The role of teachers, the internet, and technology in the education of
young people. Technology in Society,
65. https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2021.101565
Budianto, E. W. H., Setiani, S., & Retnasih, N. R.
(2024). Implementation of Integrated Online System (IOS) in improving learning
capability based on Technology Management. Educate: Jurnal Teknologi
Pendidikan, 9(1), 44-56. https://doi.org/10.32832/educate.v9i1.16338
Turner, A. (2015). Generation Z: Technology and Social Interest. The Journal of Individual Psychology,
71(2), 103–113. https://doi.org/10.1353/jip.2015.0021
Wijaya, I., & Firmansyah, D. (2018). Perancangan
dan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Android Mata Pelajaran Teknologi
Perkantoran. Jurnal Pti (Pendidikan Dan Teknologi Informasi) Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan Universita Putra Indonesia" Yptk" Padang,
9-20. http://lppm.upiyptk.ac.id/ojs3/index.php/
Wolbring, G., & Abdullah, B. (2016). Aging and Technology: What is
the Take Home Message for Newspapers Readers?. Ageing and Technology,
271. https://doi.org/10.14361/9783839429570-013.
Copyright holder: Nindyo Andyaning Pandusaputri, Rachmat Bintang Ramadhan Mokodompit, Elita Priscilla Simangunsong, Irwansyah (2024) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |