Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 8, Agustus 2024
PENGARUH SOCIAL MEDIA INFLUENCER
DAN BRAND IMAGE TERHADAP VISIT INTENTION DIMEDIASI OLEH CUSTOMER TRUST PADA SKAER.CLINIC
Fala Hindun Adinda1, Rudy Pramono2
Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Indonesia1,2
Email: [email protected]1,
[email protected]2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi mediasi Customer
trust terhadap pengaruh
Influencer Media Sosial dan Brand image
pada Visit intention di Skaer.Clinic. Hasilnya menunjukkan bahwa Social Media Influencer dan Brand image memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Visit intention, serta
keduanya memengaruhi Customer trust. Namun,
mediasi Customer
trust pada pengaruh Social Media Influencer terhadap Visit intention ditolak.
Skaer.Clinic disarankan untuk memperkuat kerja sama dengan
influencer yang sesuai, meningkatkan
citra merek, dan memelihara kepercayaan konsumen. Penelitian mendepankan perluasan sampel, pengukuran mediasi yang lebih mendalam, dan analisis demografi untuk pemahaman lebih baik tentang faktor
Visit intention di konteks klinik kecantikan.
Kata kunci: Kepercayaan Pelanggan, Influencer media sosial,
Citra Merek, Niat Berkunjung
Abstract
This research aims
to explore the mediation of Customer trust on the influence of Social Media
Influencers and Brand image on Visit intention at Skaer.Clinic.
The results show that Social Media Influencer and Brand image have a positive
and significant influence on Visit intention, and both influence Customer trust.
However, Customer trust mediation on the influence of Social Media Influencers
on Visit intention was rejected. Skaer.Clinic is
advised to strengthen cooperation with appropriate influencers, improve brand
image and maintain consumer trust. The research puts forward sample expansion,
deeper mediation measurements, and demographic analysis for a better
understanding of Visit intention factors in the beauty clinic context.
Keywords: Customer trust, Influencer media social, Brand image, Visit intention
Pendahuluan
Industri kecantikan dan perawatan kulit menjadi salah satu sektor yang paling dinamis dan berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di
Indonesia
Dalam upaya untuk memahami pergeseran ini, konferensi kecantikan terkemuka, Cosmax Innovation
Conference 2023, telah menjadi
sumber penting untuk mengeksplorasi tren kecantikan global dan lokal. Konferensi ini memberikan wawasan mendalam tentang inovasi, teknologi, formulasi, dan tren kecantikan yang dapat menjadi acuan
bagi pelaku industri kecantikan di Indonesia.
Selain itu, pandangan John Marco Rasjid, CEO Sociolla, mengenai prediksi peran platform digital sebagai pendorong pertumbuhan industri kosmetik menjadi semakin relevan, terutama dalam konteks pandemi yang telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor (Handojo, 2023).
Pertumbuhan signifikan dalam industri kecantikan Indonesia, seperti
yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) dengan pertumbuhan sebesar 9,61% pada tahun 2021, menunjukkan potensi besar untuk penelitian
lebih lanjut (Handojo, 2023). Penelitian ini dapat memberikan
wawasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat konsumen dalam mengakses layanan klinik kecantikan. Melihat tren ini, pengembangan
klinik kecantikan, seperti Skaer.Clinic, juga menjadi fokus penting
dalam menyesuaikan diri dengan preferensi
dan ekspektasi konsumen di
era baru ini (Ramadhan,
2022).
Meskipun pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia menggembirakan, perlu diidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi keputusan konsumen untuk mengunjungi klinik kecantikan, khususnya Skaer.Clinic. Oleh karena itu, rumusan masalah
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Social Media
Influencer dan Brand image terhadap Visit
intention di Skaer.Clinic, serta
sejauh mana Customer
trust dapat memediasi hubungan antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut guna memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat konsumen dalam mengunjungi klinik kecantikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah menginvestigasi pengaruh Social Media
Influencer dan Brand image terhadap Visit
intention di Skaer.Clinic serta
menguji peran mediasi Customer
trust dalam hubungan tersebut. Melalui pendekatan kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pemahaman yang akurat dan mendalam tentang kontribusi masing-masing variabel terhadap minat konsumen dalam mengunjungi klinik kecantikan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan
kontribusi pada literatur penelitian di bidang ini dan memberikan wawasan praktis bagi Skaer.Clinic dalam mengelola dan meningkatkan kehadiran pasar mereka
Kerangka Konseptual
Hipotesa dari penelitian
ini adalah:
H1: Terdapat pengaruh positif signifikan Social
Media Influencer terhadap Visit intention
H2: Terdapat pengaruh positif signifikan Brand
image terhadap Visit intention
H3: Terdapat pengaruh positif signifikan Social
Media Influencer terhadap Customer Trust
H4: Terdapat pengaruh positif signifikan Brand
image terhadap Customer Trust
H5: Terdapat pengaruh positif signifikan Customer
Trust terhadap Visit intention
H6: Terdapat pengaruh positif signifikan Social
Media Influencer terhadap Visit intention dimediasi Customer
Trust
H7: Terdapat pengaruh positif signifikan Brand
image terhadap Visit intention dimediasi Customer Trust
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Metode Penelitian
Metode survei secara kuantitatif dipilih dalam penelitian
ini untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai pengaruh Influencer Media Sosial,
Brand image, dan Customer trust terhadap Visit intention di Skaer.Clinic.
Survei adalah pendekatan yang efektif dalam mengumpulkan data kuantitatif yang dapat dianalisis statistik (Sugiyono, 2019). Melalui metode ini, penelitian
dapat menguji hipotesis-hipotesis yang terkait dengan variabel sosial dan psikologis, memberikan dasar untuk analisis yang lebih mendalam terhadap fenomena yang diteliti.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah konsumen
yang menjadi pelanggan Skaer.Clinic di wilayah Jakarta. Data populasi
didasarkan pada jumlah kunjungan pasien dari bulan Juli 2022 sampai Juli 2023, mencapai 935
orang (Sugiyono, 2019). Untuk
mendapatkan sampel yang mewakili populasi, penelitian menggunakan metode purposive sampling, dimana
responden dipilih sesuai dengan tujuan
riset (Hardani et al.,
2020). Penggunaan metode ini memungkinkan peneliti untuk memilih responden yang memiliki pengalaman sebagai konsumen Skaer.Clinic di wilayah Jakarta.
Teknik Pengumpulan
Data
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara online menggunakan platform Google Forms. Kuesioner
merupakan instrumen yang efisien dalam mengumpulkan
data ketika peneliti memiliki pemahaman yang jelas tentang variabel
yang akan diukur (Sugiyono, 2019). Adapun penelitian
ini juga mengadaptasi kuesioner yang telah digunakan dalam penelitian sebelumnya, memberikan dasar yang kuat untuk pengukuran
variabel-variabel yang relevan
dengan konteks penelitian.
Teknik Analisa Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan uji validitas dan reliabilitas dengan metode korelasi Pearson dan
Cronbach's alpha. Analisis data utama
dilakukan menggunakan
Structural Equation Modeling dengan pendekatan Partial Least Squares (PLS-SEM). PLS-SEM digunakan untuk memodelkan hubungan kompleks antara variabel laten dan indikatornya, dengan fokus pada prediksi dan pengembangan teori. Proses analisis mencakup evaluasi validitas konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas. Selain itu, model struktural dievaluasi dengan menghitung R-square dan dilakukan
uji hipotesis untuk menilai signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. PLS-SEM dipilih karena kemampuannya mengatasi kendala ukuran sampel kecil dan memberikan hasil yang akurat serta relevan
dalam konteks penelitian.
Hasil dan
Pembahasan
Klinik kecantikan Skaer.Clinic Jakarta, sebuah perusahaan jasa yang didirikan pada tahun 2019, mengkhususkan diri dalam merawat rambut,
wajah, dan tubuh dengan menggunakan teknologi kecantikan modern. Berlokasi di Kasturi Blok HA - I NO. 17-C Jl. Bintaro Utama 9, Sektor 9, Bintaro
Jaya, klinik ini dikelola sebagai bisnis keluarga dengan tiga dokter,
lima beautician, dan tim administrasi
serta konsultan kecantikan. Skaer.Clinic memasarkan layanannya melalui media sosial dan berpartisipasi dalam pameran di pusat perbelanjaan. Dengan visi menjadi tujuan
utama perawatan kecantikan, Skaer.Clinic berkomitmen memberikan pengalaman luar biasa kepada pelanggan.
Profil Responden
Profil responden dalam penelitian ini mencerminkan keberagaman dalam karakteristik gender, usia, pendidikan, pendapatan, dan frekuensi kunjungan ke klinik kecantikan.
Mayoritas responden adalah perempuan (87,8%), menunjukkan dominasi perempuan dalam partisipasi dalam penelitian ini. Berdasarkan usia, kelompok responden di atas 41 tahun mendominasi
(59,9%), menunjukkan kecenderungan
perawatan kecantikan lebih intensif pada kelompok usia ini.
Secara pendidikan, responden dengan latar belakang pendidikan S1/S2/S3 mendominasi
(72,3%), mencerminkan tingkat
pengetahuan yang lebih mendalam. Dalam aspek pendapatan, terdapat variasi dari tingkat ekonomi
yang lebih rendah hingga lebih tinggi,
memperlihatkan keberagaman kemampuan finansial. Frekuensi kunjungan ke klinik kecantikan
juga bervariasi, dengan sebagian besar responden (56,5%) memilih kunjungan dua kali sebulan, menunjukkan preferensi keteraturan perawatan.
Outer Model
Dalam pengukuran outer
model pada penelitian ini, pengujian convergent validity menunjukkan
bahwa semua instrumen valid dengan loading
factor di bawah 0,7, memastikan
bahwa indikator mencerminkan konstruk yang diukur secara efektif.
Hasil pemeriksaan discriminant validity melalui cross-loading mengindikasikan
bahwa setiap konstruk memiliki tingkat perbedaan yang signifikan dengan konstruk lainnya, menegaskan bahwa model pengukuran memiliki discriminant
validity yang baik. Selanjutnya,
uji composite reliability menunjukkan bahwa semua variabel
dapat dianggap reliabel dengan nilai CR yang memenuhi kriteria kelayakan, mengindikasikan konsistensi dan keandalan instrumen pengukuran. Dengan demikian, penelitian ini telah memenuhi
prasyarat untuk menganalisis hubungan antar variabel laten dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik.
Inner Model
Dalam evaluasi inner model
pada penelitian ini, langkah pertama adalah menguji Path Coefficients
yang mengukur kekuatan dan arah hubungan antar
variabel dalam model struktural. Nilai R-square (R²) digunakan
untuk menilai sejauh mana variabel endogen memiliki pengaruh substantif, dengan hasil 0,67, 0,33, dan 0,19 mengindikasikan
tingkat kebaikan model berturut-turut sebagai "baik", "moderat",
dan "lemah" (Ghozali,
2014).
Tabel 1. Hasil Uji Normed Fit Index
Saturated Model |
Estimated Model |
|
NFI |
0.818 |
0.818 |
Selanjutnya, pengujian model fit menggunakan Normed Fit Index (NFI) menunjukkan
nilai 0,818, mengindikasikan
tingkat kecocokan yang baik. Meskipun belum mencapai tingkat kecocokan yang sempurna, model tersebut memiliki tingkat kecocokan yang relatif tinggi. Pengukuran R-square pada variabel dependen, yaitu Visit intention
dan Customer trust, menunjukkan proporsi variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel independen Social
Media Influencer dan Brand image.
Selanjutnya, hasil uji Composite
Reliability, Cronbach Alpha, dan Average Variance Extracted pada outer model memberikan gambaran reliabilitas dan validitas konstruk. Semua nilai Composite Reliability > 0,7, Cronbach Alpha >
0,8, dan AVE > 0,5, menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam model memiliki tingkat reliabilitas dan validitas yang baik.
Tabel 2. Hasil Uji Variance
Inflation Factor Item Latent Variable
Item Pernyataan |
VIF |
X1.1 |
3.073 |
X1.2 |
8.233 |
X1.3 |
2.104 |
X1.4 |
3.037 |
X1.5 |
2.281 |
X1.6 |
2.531 |
X1.7 |
2.898 |
X1.8 |
2.962 |
X1.9 |
2.744 |
X1.10 |
3.113 |
X1.11 |
9.543 |
X1.12 |
8.665 |
X2.1 |
9.916 |
X2.2 |
4.150 |
X2.3 |
2.374 |
X2.4 |
3.636 |
X2.5 |
9.804 |
X2.6 |
2.634 |
X2.7 |
2.870 |
X2.8 |
3.094 |
X2.9 |
9.303 |
X2.10 |
4.569 |
Y1 |
9.825 |
Y2 |
3.385 |
Y3 |
5.388 |
Y4 |
4.148 |
Y5 |
4.308 |
Y6 |
3.464 |
Z1 |
1.581 |
Z2 |
1.534 |
Z3 |
3.644 |
Z4 |
7.465 |
Z5 |
3.234 |
Z6 |
1.067 |
Z7 |
6.438 |
Z8 |
1.795 |
Z9 |
1.156 |
Z10 |
1.011 |
Hasil pengujian
Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan bahwa tidak ada
tanda-tanda multikolinearitas
antara variabel independen dalam analisis regresi, karena semua nilai
VIF berada di bawah 10. Hal
ini menegaskan bahwa variabel independen tidak terlalu berkorelasi satu sama lain, mendukung validitas analisis regresi yang dilakukan.
Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis
path coefficient pada penelitian ini
memberikan gambaran yang substansial terkait dengan pengaruh variabel yang diukur.
Pertama, variabel Social Media Influencer (X1) terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Visit intention (Y) dengan
koefisien path sebesar
0,848. Dengan demikian, hipotesis H1 yang menyatakan bahwa influencer media sosial berpengaruh positif signifikan terhadap niat berkunjung diterima secara substansial.
Kedua, pengaruh Brand image (X2) terhadap
Visit intention (Y) juga terbukti signifikan positif dengan koefisien path sebesar 0,829.
Hasil ini mendukung hipotesis H2, yang menyatakan bahwa citra merek
berpengaruh positif secara signifikan terhadap niat berkunjung.
Kemudian, variabel Social Media Influencer (X1) terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Customer trust (Z) dengan
koefisien path sebesar
0,263. Oleh karena itu, hipotesis H3 yang menyatakan bahwa influencer media sosial meningkatkan kepercayaan pelanggan secara signifikan diterima secara substansial.
Selanjutnya, pengaruh Brand image (X2) terhadap
Customer trust (Z) juga signifikan positif dengan koefisien path sebesar 0,912. Ini mendukung hipotesis H4, yang menyatakan bahwa kepercayaan pelanggan dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh citra merek.
Variabel Customer
trust (Z) terbukti memiliki
pengaruh positif yang signifikan terhadap Visit intention (Y) dengan
koefisien path sebesar
0,548. Dengan hasil ini, hipotesis H5 yang menyatakan bahwa kepercayaan pelanggan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat berkunjung diterima secara substansial.
Namun, hasil uji mediasi menunjukkan bahwa pengaruh Social Media Influencer (X1) dan Brand image (X2) terhadap
Visit intention (Y) melalui mediasi Customer trust (Z) tidak
signifikan. Dengan demikian, hipotesis H6 dan H7
yang menyatakan adanya pengaruh tidak langsung melalui mediasi Customer
trust tidak dapat diterima secara statistik.
Pembahasan
Social
Media Influencer terhadap Visit
intention
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa kerjasama dengan Social Media
Influencer memiliki dampak
positif dan signifikan terhadap Visit
intention di Skaer.Clinic. Hasil ini memperkuat konsep bahwa influencer media sosial memainkan peran penting dalam
membentuk minat konsumen, terutama dalam konteks pemasaran
klinik kecantikan besar untuk memanfaatkan
strategi pemasaran berbasis
influencer guna meningkatkan
Visit intention dan memperluas dampak bisnis mereka di pasar yang semakin kompetitif
Brand
image terhadap
Visit intention
Temuan penelitian menegaskan bahwa Brand image memiliki
dampak positif dan signifikan terhadap Visit intention di Skaer.Clinic,
mengindikasikan bahwa persepsi dan citra klinik memiliki peran sentral dalam
membentuk minat calon pelanggan. Hasil ini menyoroti pentingnya
membangun dan memelihara Brand image yang positif
dan eksklusif sebagai
strategi pemasaran yang berharga
dalam industri klinik kecantikan. Dengan memahami pengaruh positif Brand image, Skaer.Clinic
dapat merancang strategi
branding yang lebih efektif
untuk meningkatkan minat pelanggan dan memperkuat posisinya di pasar, sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menegaskan dampak signifikan Brand
image terhadap Visit intention (Arissaputra, 2024).
Social
Media Influencer terhadap Customer
trust
Social Media Influencer memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Customer trust di Skaer.Clinic, menegaskan pentingnya peran influencer dalam membangun kepercayaan konsumen terhadap klinik kecantikan. Kolaborasi dengan influencer yang aktif di media sosial membuka peluang bagi Skaer.Clinic untuk memanfaatkan rekomendasi positif dan pengalaman yang dibagikan oleh influencer. Strategi pemasaran dengan influencer dapat membantu memperkuat hubungan dengan pelanggan, meningkatkan kepercayaan, dan mengoptimalkan dampak positif dari Social Media Influencer (Rahman et al., 2024) dalam konteks Customer Trust. Kesesuaian influencer dengan Brand image menjadi kunci dalam merencanakan strategi pemasaran yang efektif di era digital ini.
Brand image terhadap Customer trust
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Brand image memiliki
dampak positif dan signifikan terhadap Customer
Trust di Skaer.Clinic, menandakan
bahwa citra positif yang dibangun oleh klinik kecantikan ini memainkan peran
kunci dalam membentuk kepercayaan pelanggan. Temuan ini memberikan dasar bagi Skaer.Clinic
untuk memfokuskan strategi
branding mereka, meningkatkan
aspek-aspek seperti eksklusivitas, transparansi, dan etika guna mempertahankan
dan memperkuat kepercayaan pelanggan. Seiring dengan peran penting
Customer Trust dalam keputusan
pembelian konsumen, hasil ini memiliki
implikasi positif pada retensi pelanggan, rekomendasi, dan kesuksesan jangka panjang bisnis.
Customer trust terhadap Visit intention
Hasil penelitian menegaskan bahwa Customer Trust memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Visit intention di Skaer.Clinic, mengindikasikan bahwa kepercayaan pelanggan memainkan peran kunci dalam mendorong kunjungan kembali ke klinik kecantikan tersebut. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengelolaan Skaer.Clinic, menekankan perlunya terus membangun dan memelihara kepercayaan pelanggan melalui pemberian layanan berkualitas, transparansi, dan menjaga standar etika tinggi. Dengan fokus pada peningkatan Customer Trust, klinik dapat merancang strategi yang efektif untuk memperkuat loyalitas pelanggan dan mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang. Kepercayaan pelanggan juga terbukti berperan dalam membentuk ikatan erat dan komitmen yang kuat, serta mendorong tindakan positif seperti merekomendasikan layanan kepada orang lain.
Social
Media Influencer terhadap Visit
intention dimediasi Customer trust
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mediasi Customer Trust dalam hubungan antara pengaruh Social Media
Influencer dan Visit intention di
Skaer.Clinic ditolak. Artinya, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Social Media
Influencer dan niat kunjungan
pelanggan melalui tingkat kepercayaan pelanggan tersebut. Meskipun demikian, hasil ini memberikan
wawasan penting bagi manajemen Skaer.Clinic, menunjukkan bahwa faktor-faktor lain mungkin lebih dominan
dalam memengaruhi Visit intention. Dalam
konteks ini, Customer
Trust, meskipun tidak menjadi mediator yang signifikan,
tetap berperan sebagai keyakinan kuat konsumen terhadap
integritas dan kualitas merek dalam industri
klinik kecantikan. Oleh karena itu, Skaer.Clinic
dapat mengevaluasi strategi
lain untuk meningkatkan pengaruh Social Media
Influencer atau mempertimbangkan
faktor-faktor lain yang memengaruhi
niat kunjungan pelanggan.
Brand
image terhadap
Visit intention dimediasi
Customer trust
Penelitian menunjukkan bahwa Customer Trust tidak memediasi hubungan antara Brand image dan Visit intention di Skaer.Clinic. Artinya, kepercayaan pelanggan tidak berperan sebagai penghubung antara citra merek dan kecenderungan pelanggan untuk mengunjungi klinik kecantikan tersebut. Temuan ini mengindikasikan adanya faktor-faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam memengaruhi keputusan pelanggan. Meskipun Customer Trust tidak berperan sebagai mediator yang signifikan, hasil ini memberikan wawasan yang berharga bagi manajemen Skaer.Clinic dalam meningkatkan dampak Brand image atau mempertimbangkan faktor-faktor lain yang lebih memengaruhi Visit intention.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian, beberapa kesimpulan dapat diambil. Pertama, Social Media Influencer dan Brand image memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Visit intention di Skaer.Clinic.
Kedua, keduanya juga memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Customer Trust. Sementara
itu, Customer Trust berperan
sebagai pendorong utama Visit intention.
Meskipun demikian, mediasi Customer Trust dalam pengaruh Social Media
Influencer dan Brand image terhadap Visit
intention ditolak.
Saran untuk Skaer.Clinic meliputi langkah-langkah konkret. Pertama, mempertimbangkan kolaborasi dengan lebih banyak
Social Media Influencer yang relevan dengan audiens klinik untuk meningkatkan kepercayaan dan minat konsumen. Kedua, terus memperkuat Brand image melalui
promosi, manajemen merek yang efektif, dan memberikan pengalaman positif. Ketiga, fokus pada memelihara dan memperkuat Customer Trust dengan transparansi, integritas, dan pelayanan berkualitas. Keempat, prioritaskan strategi untuk meningkatkan Visit intention, seperti
promosi menarik, pengalaman pelanggan memuaskan, dan layanan sesuai harapan. Kelima, meskipun mediasi Customer Trust ditolak, tetaplah bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan klinik dan menciptakan kepercayaan konsumen. Terakhir, reconsiderasi strategi mediasi antara Brand image dan Visit intention untuk memahami
lebih lanjut faktor-faktor yang mungkin memengaruhi hubungan di antara keduanya. Dengan implementasi rekomendasi ini, diharapkan Skaer.Clinic dapat memaksimalkan pengaruh positif Social Media Influencer, Brand image, dan Customer Trust, meningkatkan Visit
intention, dan mencapai kesuksesan
jangka panjang di pasar klinik kecantikan.
BIBLIOGRAFI
Arwachyntia, S. S., & Sijabat,
R. (2022). Analisa Pengaruh Social Media Influencer
Dan Social Media Marketing Terhadap Brand Image
Serta Dampaknya Pada Purchase Intention (Studi Kasus Pada Perawatan Wajah Pria). Jurnal Perilaku Dan Strategi Bisnis, Ejurnal.Mercubuana-Yogya.Ac.Id., 10(1).
Arissaputra,
R. (2024). Purchase Intention Produk Fesyen Lokal Berdasarkan
Analisis Celebrity Endorsement Dan Brand Image.
CV. Intelektual Manifes
Media.
Caraka, R. E., Noh, M., Lee, Y., Toharudin,
T., Yusra, Tyasti, A. E., Royanow,
A. F., Dewata, D. P., Gio, P. U., Basyuni, M., & Pardamean, B.
(2022). The Impact of Social Media Influencers Raffi Ahmad and Nagita Slavina on Tourism Visit
Intentions across Millennials and Zoomers Using a Hierarchical Likelihood
Structural Equation Model. Sustainability (Switzerland), 14(1). https://doi.org/10.3390/su14010524
Ghozali, I. (2013). Aplikasi
analisis multivariate dengan
program. Edisi Ketujuh.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handojo, A. (2023). Perkembangan Industri Kecantikan. Daya.Id.
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/perkembangan-industri-kecantikan-bagian-1-
Indah, J., & Dandy, K. (2022). Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Produk Fashion Secara
Online Melalui Aplikasi
E-Commerce Pada Generasi Milenial
Di Jakarta. Jurnal Ilmiah
Multidisiplin, 1(2).
https://doi.org/10.56127/jukim.v1i2.90
Nawiyah, N., Kaemong,
R. C., Ilham, M. A., & Muhammad, F. (2023). Penyebab
Pengaruhnya Pertumbuhan
Pasar Indonesia Terhadap Produk
Skin Care Lokal Pada Tahun
2022. Armada: Jurnal Penelitian
Multidisiplin, 1(12).
https://doi.org/10.55681/armada.v1i12.1060
Prayogi, M. F., & Djatmiko,
B. (2019). Analisis Brand Ambassador Pada Distro
Random Apparel. Prosiding FRIMA (Festival Riset Ilmiah Manajemen
Dan Akuntansi), 2. https://doi.org/10.55916/frima.v0i2.114
Pratiwi, R. S., & Wadrianto, G. K. (2023). Tren Kecantikan Global
dan Lokal Tahun 2023, Lebih Natural dan Mindful. Kompas.Com. https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/20/190000920/tren-kecantikan-global-dan-lokal-tahun-2023-lebih-natural-dan-mindful
Rahman, W., Herdiyanti, H., Azizah, J., Asir, M., & Wijayanto,
G. (2024). Eksplorasi strategi pemasaran
media sosial yang sukses dalam meningkatkan interaksi merek dengan konsumen di era
digital. Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 5(1),
355-363.
Ramadhan, B. (2022). Perkembangan Industri Kecantikan Terus Meningkat
Secara Siginifikan. Ameera.Republika.Co.Ic. https://ameera.republika.co.id/berita/rhsl94330/perkembangan-industri-kecantikan-terus-meningkat-secara-siginifikan
Romadhona, T., & Perdhana,
M. S. (2022). Memahami Perilaku
Konsumen Muslim Sebelum
Dan Selama Masa Pandemi
COVID-19. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 8(1). https://doi.org/10.29040/jiei.v8i1.4722
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. CV Alfabeta.
Wicaksono, M. A., Patricia W, A., &
Maryana, D. (2021). Pengaruh Fenomena
Tren Korean Wave Dalam Perkembangan Fashion Style Di Indonesia. Jurnal Sosial-Politika,
2(2). https://doi.org/10.54144/jsp.v2i2.35
Wiraputra, A. L., & Pristica,
B. (2023). Representasi Keanekaragaman
Perempuan Indonesia dalam Produk
Kosmetik Lokal. Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial (JKOMDIS), 3(3),
866–873.
Copyright holder: Fala Hindun Adinda, Rudy Pramono (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |