Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 9, September 2024
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KARANGAN SISWA KELAS VI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS BAYAT KLATEN
Nisa Ashari Putri1, Atiqa Sabardilla2
Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta, Indonesia1,2
Email: [email protected]1,
[email protected]2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan
tata bahasa pada karya tulis siswa kelas enam Program Khusus Bayat SD
Muhammadiyah Klaten. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik deskriptif kualitatif. Siswa kelas enam Program Khusus Bayat SD
Muhammadiyah memberikan karya tulis berupa kata atau frasa yang merupakan
sumber materi penelitian. Sumber data penelitian ini adalah materi karangan
yang diserahkan siswa untuk tugasnya. Informasi dikumpulkan menggunakan alat
uji, terutama yang dapat menggubah musik bertema pesta. Untuk mengidentifikasi
kesalahan dalam tulisan siswa, peneliti dalam penelitian ini mengumpulkan lima
belas teks, beberapa di antaranya merupakan hasil karya siswa sendiri. Setelah
itu, kami mengolah dan menganalisis pesan-pesan tersebut. Observasi dan
pencatatan merupakan beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Sementara itu, selama proses analisis data, data dikategorikan
menurut jenis kesalahannya. Penelitian ini menemukan bahwa siswa kelas enam SD
Muhammadiyah Program Khusus Bayat, Klaten melakukan total dua puluh satu
kesalahan fonologis—termasuk tujuh kesalahan huruf kapital, empat kesalahan
huruf miring, lima kesalahan penonjolan partikel, dan lima kesalahan
fonem—serta lima belas kesalahan ejaan, lima kesalahan tanda hubung, lima
kesalahan titik, sembilan kesalahan bidang morfologi, enam kesalahan preposisi,
dan tiga kesalahan reduplikasi atau pembentukan ulang dalam karangan
mereka.
Kata kunci: kesalahan tata bahasa, karya tulis, bahasa
Abstract
This
study aims to analyze grammatical errors in the written works of sixth-grade
students in the Special Program at SD Muhammadiyah Klaten, Bayat. The research
used in this study is a descriptive qualitative technique. Sixth-grade students
in the Special Program at SD Muhammadiyah Bayat provided written works in the
form of words or phrases, which served as the research material source. The
data source for this research is the composition materials submitted by
students for their assignments. Information was collected using test
instruments, especially those that can compose party-themed music. To identify
errors in the students' writing, the researcher collected fifteen texts, some
of which were the students' original works. These texts were then processed and
analyzed. Observation and documentation were some of the methods used to
collect research data. Meanwhile, during the data analysis process, the data
were categorized according to the type of error. This study found that
sixth-grade students at SD Muhammadiyah Special Program Bayat, Klaten, made a
total of twenty-one phonological errors—including seven capitalization errors,
four italicization errors, five particle emphasis errors, and five phoneme
errors—as well as fifteen spelling errors, five hyphenation errors, five period
errors, nine morphological errors, six preposition errors, and three
reduplication or reformation errors in their compositions.
Keywords: grammatical errors, written
works, language
Pendahuluan
Bahasa sangat penting bagi manusia
untuk berkomunikasi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
aspek penggunaan bahasa dalam komunikasi adalah linguistik, yang dapat terjadi
secara lisan dan tertulis (Luthfiah, 2021). Bahasa adalah alat untuk
berkomunikasi (Velayali et al., 2024). Bahasa, di sisi lain, memungkinkan
kita untuk menyampaikan ide, fakta, atau perspektif kepada orang lain dengan
cara yang dapat diterima dan dipahami. Meningkatkan kefasihan seseorang dalam
berbicara dan menulis bahasa Indonesia adalah tujuan utama mempelajari bahasa (Zendrato, 2023).
Bahasa memiliki peran penting dalam
kehidupan manusia, mencapai banyak tujuan penting. Membantu orang berkomunikasi
satu sama lain adalah fungsi utama bahasa. Bahasa memungkinkan kita
menyampaikan tidak hanya ide dan perasaan kita, tetapi juga fakta, instruksi,
dan bahkan emosi kita kepada orang lain. Bahasa memiliki kekuatan untuk
menyatukan orang, menciptakan rasa memiliki. Bahasa memengaruhi persepsi kita
tentang realitas dan ide-ide kita. Luthfiah (2021) berpendapat bahwa bahasa
memungkinkan kita untuk memahami, mengatur, dan membangun ide-ide yang
kompleks. Lebih jauh, bahasa memiliki potensi untuk menginspirasi konsep-konsep
yang lebih samar seperti cinta, kebebasan, kegembiraan, dan keadilan. Kemampuan
untuk berkomunikasi secara efektif merupakan aset di dalam dan di luar kelas.
Bahasa adalah media yang digunakan manusia untuk menerima dan memproses
informasi. Bahasa memiliki peran penting dalam pengembangan identitas komunal
dan individu.
Menulis adalah latihan keterampilan
menulis. Achsan
Kesalahan berbahasa digambarkan sebagai penyimpangan sistematis dan terus-menerus yang menentukan kemampuan siswa pada tingkat tertentu, yang seringkali tidak sempurna. Kesalahan adalah jenis penyimpangan non-sistematis dalam bidang kinerja atau perilaku bahasa (Tri, 2019).
Baik lingkungan profesional maupun informal mengharuskan penggunaan bahasa Indonesia tertulis. Laporan dan tulisan formal lainnya harus mematuhi aturan ejaan dan tata bahasa yang ketat. Saat menuangkan ide atau pikiran dalam bentuk tulisan, penting untuk menggunakan kalimat yang utuh dan ejaan yang benar. Jika ide yang disajikan dalam sebuah artikel sangat jelas, pembaca akan lebih mudah memahaminya (Endang, 2019).
Di antara sekian banyak kegiatan dan materi yang termasuk dalam kurikulum bahasa Indonesia untuk siswa sekolah dasar, pengajaran menulis merupakan fokus utama. Siswa harus memiliki kemampuan menulis yang kuat, salah satu dari empat kompetensi linguistik. Di kelas bahasa, siswa belajar berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis sebagai empat pilar bahasa. Metode pengajaran bahasa terdiri dari keempat bagian yang saling terkait ini (Cahyani, 2021).
Analisis kesalahan bahasa merupakan metode yang digunakan oleh para ilmuwan dan guru untuk mengumpulkan data, menemukan kekurangan dalam data, menjelaskan masalah, menilai kesalahan, mengklasifikasikannya berdasarkan tingkat dan tingkat keparahan, dan akhirnya, mencari tahu apa penyebabnya (Mayeni, 2023). Oleh karena itu, seharusnya ada sejumlah manfaat untuk memasukkan analisis kesalahan ini ke dalam bahasa, terutama saat mengajar bahasa Indonesia. Dengan menggunakan analisis kesalahan bahasa, kita dapat memahami dan mengidentifikasi berbagai jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa kelas enam di Program Khusus Bayat di SD Muhammadiyah.
Menurut Afifah dan Wulandari (2019) mendefinisikan kesalahan linguistik sebagai aspek ucapan atau tulisan yang merupakan bagian dari percakapan atau komposisi yang menyimpang dari norma baku bahasa orang dewasa atau norma pertunjukan yang dipilih. Pengguna bahasa akan segera mengalami kesalahan bahasa. Selain itu, kesalahan bahasa merupakan bagian dari proses pembelajaran bahasa. Analisis kesalahan linguistik dilakukan agar siswa mengetahui kesalahan apa saja yang terdapat pada karyanya, sehingga dapat melakukan perbaikan dan menambah pengetahuannya tentang kaidah kebahasaan dalam menulis cerpen Masu yang baik dan benar. Dengan merenungkan dan memperbaiki kesalahan mereka, siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan keterampilan menulis mereka, terutama dalam bidang penulisan cerita pendek (Purwo, 2019; Rifa'i & Sulistyaningrum, 2020).
Kesalahan ejaan masih sering terjadi pada bahasa tulis, khususnya pada bahasa tulis yang terdapat pada karangan siswa sekolah dasar. Pemicu ini antara lain adalah kurangnya pemahaman siswa terhadap ejaan, kurangnya pemahaman siswa dalam menggunakan ejaan yang benar, atau pemicu dari lingkungan siswa. Kesalahan ejaan adalah salah satu jenis kesalahan dalam bahasa tulisan. Banyak kesalahan penulisan, jika tidak diperhatikan maka isi dan makna teks tidak akan tersampaikan kepada pembaca dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis, mengidentifikasi, dan menyelidiki setiap kesalahan yang ditemukan secara detail. Menurut Marhamah, pemeriksaan terhadap error tersebut setidaknya akan memberikan informasi sebagai berikut: (1) Materi yang perlu dipelajari sebagai umpan balik kepada guru mengenai seberapa banyak dan proses apa yang harus dilalui siswa untuk mencapai tujuan pembelajarannya dan mempelajari suatu bahasa; (3) dalam memperoleh dan mempelajari suatu bahasa, melakukan kesalahan merupakan suatu proses yang harus dilalui siswa (Marhamah, 2021; Afriliani et al., 2021; Arsanti, 2020).
Diketahui bahwa penggunaan bahasa tulis yang berbeda dengan bahasa Indonesia karena aturan adat dan ketertiban masyarakat merupakan kesalahan membaca dan menulis (Ayu et al., 2022; Ayyub et al., 2023). Kesalahan berbahasa siswa hendaknya selalu diperbaiki sesuai aturan kaidah bahasa Indonesia (Khoerunajah, 2024; Martini, 2019). Perkembangan keterampilan menulis siswa patut diperhatikan. Karena, meskipun banyak manfaatnya, hal itu membutuhkan usaha yang lebih besar daripada, misalnya, berbicara dengan lancar. Bidang menulis memerlukan keterampilan dalam memilih kata, menyusun struktur sintaksis, dan memilih gaya bahasa. Setelah dapat menguasai ketiga keterampilan ini, maka dapat mengubah kalimat menjadi paragraf kalimat. Kemampuan memproses struktur kalimat ini menghasilkan komunikasi lisan dan tulisan yang lancar dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan pribadi.
Kegiatan menulis harus mematuhi Peraturan Baku tentang menulis, khususnya karya tulis. Kemampuan menulis karangan merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa Indonesia penting yang harus dikuasai siswa (Audina et al, 2023; Himawan et al., 2020; Jumadi et al., 2023). Belajar menulis esai bisa dimulai sejak sekolah dasar. Mempelajari cara menulis karangan memiliki tujuan mendasar penting yang juga mempengaruhi prestasi akademik siswa. Pembelajaran menulis esai memungkinkan siswa mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaannya dengan lebih teratur (Audina et al, 2023; Gego et al., 2023).
Beberapa penelitian terdahulu telah menghasilkan hasil utama, yang meliputi masalah bahasa fonologis, morfologis, sintaksis, dan ejaan. Penelitian ini mengkaji berbagai jenis kesalahan ejaan, morfologis, fonologis, dan sintaksis, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan berbahasa pada karangan siswa kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, dan ejaan.
Kenteng, Paseban, Bayat, Klaten, Jawa Tengah adalah tempat bagi SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat, tempat penelitian berlangsung. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Daripada bertujuan untuk menyediakan data numerik atau hubungan antara variabel, teknik deskriptif kualitatif berusaha untuk mengkarakterisasi gejala yang telah diperhatikan. Tujuan analisis data bukanlah untuk mengonfirmasi atau membantah hipotesis. Sumber: Ainun dkk., 2021. Kondisi pengetahuan saat ini tentang kesalahan bahasa yang ditemukan dalam karya tulis siswa akan dijelaskan dengan metode ini. Memberikan informasi yang tepat dan terorganisasi tentang topik yang diteliti merupakan tujuan utama penelitian deskriptif.
Proses ide berdasarkan pengumpulan data dan penelitian deskriptif didasarkan pada metode kualitatif ini, oleh karena itu metode ini diadopsi. Partisipan penelitian adalah siswa kelas enam SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan bahasa yang dilakukan oleh siswa kelas enam SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari karya tulis siswa kelas enam SD Muhammadiyah Program Khusus Bayat yang ditranskripsi kata demi kata.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tugas menulis yang harus diselesaikan siswa. Informasi dikumpulkan melalui penggunaan instrumen tes, khususnya tes untuk menulis komposisi bertema Natal. Siswa menyusun karya mereka di kertas yang telah dibuat sebelumnya. Sebagai bagian dari proses analisis kesalahan bahasa, peneliti memeriksa karya tulis siswa menggunakan standar ejaan dan tata bahasa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi dokumentasi, yang meliputi penggunaan bahan tertulis atau cetak untuk tujuan menyimpan catatan atau memberikan bukti.
Peneliti dalam penelitian ini mengumpulkan hasil dari lima belas teks karangan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa membuat kesalahan dalam tulisan mereka. Setelah ini, data menjalani pemrosesan dan analisis. Untuk mengambil tindakan korektif, perlu untuk menentukan alasan di balik kesalahan bahasa siswa, itulah sebabnya kami mengumpulkan data dari mereka. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode kualitatif, yang mengandalkan kata-kata daripada angka (Wiwik, 2021). Untuk menemukan cara memperbaiki kesalahan bahasa siswa, data yang dikumpulkan dari guru juga berupaya mengidentifikasi di mana siswa membuat kesalahan.
Analisis kesalahan bahasa mengikuti serangkaian langkah yang mirip dengan operasi kerja lainnya. Observasi dan pencatatan adalah beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini. Sementara itu, selama proses analisis data, data dikategorikan menurut jenis kesalahan. Prosedur analisis data investigasi adalah sebagai berikut. 1) Mengumpulkan data tentang kesalahan bahasa siswa; 2) mampu mengidentifikasi kesalahan dalam ejaan, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan bidang bahasa lainnya; 3) Menganalisis tulisan siswa untuk kesalahan tata bahasa; 4) Membuat daftar peringkat semua kesalahan tata bahasa siswa; 5) Menentukan tingkat keterampilan yang rentan terhadap kesalahan dalam bahasa; 6) Mengevaluasi kompetensi linguistik dalam bidang yang dapat menyebabkan kesalahan, termasuk ejaan, fonologi, tata bahasa, sintaksis, dan semantik; 7) Memperbaiki kesalahan dan mengatasi masalah terkini; 8) Menarik kesimpulan dari analisis. Partisipasi sangat penting dalam seluruh proses analisis data kualitatif. Dalam penelitian ini, data kualitatif digunakan.
Dengan menganalisis makalah siswa kelas enam di Program Khusus Sekolah Dasar Muhammadiyah Bayat, peneliti dapat mengidentifikasi jenis kesalahan linguistik berikut: Ada total 45 kesalahan: 15 dalam ejaan, 9 dalam morfologi, 21 dalam fonologi, dan 5 dalam sintaksis.
Untuk dapat menulis dengan benar dalam bahasa Indonesia, seseorang harus mematuhi kaidah EYD agar ejaannya lebih baik. Naskah siswa kelas enam Program Khusus SDN Muhammadiyah Bayat memiliki masalah linguistik yang tidak mengikuti pedoman Kurikulum Anak Usia Dini. Beberapa kesalahan ditemukan selama penyelidikan ini, termasuk.
1. Kesalahan Penggunaan Tanda Koma
(1) Tetapi kami memutuskan untuk jadi berangkat ke kolam renang (AR, 7/7/2012).
(2) Aku sangat senang di Owabong karena banyak wahana diantaranya waterboom, kolam arus, kolam segara dan kolam busa (MN, 19/6/2012).
(3) Aku juga menemukan banyak sekali hewan laut seperti bulu babi, kelinci laut, teripang dan kerang (DK, 21/5/2012).
(4) “Ayo makan dulu, mainnya nanti lagi” ucap nenek (FA, 10/3/2012).
(5) Ya Allah semoga kita bisa berkumpul lagi kapan-kapan (FA, 10/3/2012).
Kesalahan penggunaan tanda koma pada contoh (1) kesalahan penggunaan tanda koma yang dipakai sebelum kata penghubung tetapi, contoh (2) dan (3) kesalahan penggunaan tanda koma yang digunakan dalam unsur-unsur perincian pada kata kolam segara dan kolam busa serta pada kata teripang dan kerang. Kemudian, contoh (4) dan (5) adalah kesalahan penggunaan tanda koma yang digunakan untuk memisahkan dari petikan langsung ke bagian lain di dalam suatu kalimat yang terdapat pada kata ucap nenek dan Ya Allah. Maka perbaikan penulisan yang benar adalah:
(1a) Tetapi, kami memutuskan untuk jadi berangkat ke kolam renang (AR, 7/7/2012).
(2a) Aku sangat senang di Owabong karena banyak wahana diantaranya waterboom, kolam arus, kolam segara, dan kolam busa (MN, 19/6/2012).
(3a) Aku juga menemukan banyak sekali hewan laut seperti bulu babi, kelinci laut, teripang, dan kerang (DK, 21/5/2012).
(4a) “Ayo makan dulu, mainnya nanti lagi”, ucap nenek (FA, 10/3/2012).
(5a) Ya Allah, semoga kita bisa berkumpul lagi kapan-kapan (FA, 10/3/2012).
2. Kesalahan Penggunaan Tanda Hubung
(6) Saat ini adalah hari libur sekolah yang ditunggu2 (DK, 21/5/2012).
(7) Sehabis sholat dhuhur aku dan keluargaku makan makan seafood (DA, 6/12/2012).
(8) Di tengah tengah perjalanan aku dan keluargaku beristirahat untuk makan siang menunya ayam goreng (AR, 7/7/2012).
(9) Suasana menjadi lebih meriah dengan tawa anak2 (QN, 15/4/2012).
(10) Lalu aku gambar dan memotonginya dengan hati hati (RA, 5/6/2012).
Kesalahan penggunaan tanda hubung pada contoh (6), (7), (8), (9), dan (10) yaitu kesalahan penggunaan tanda hubung yang terdapat pada kata ditunggu2, makan makan, tengah tengah, anak2, dan hati hati. Penggunaan tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata ulang, sehingga perbaikan penulisan yang benar adalah:
(6a) Saat ini adalah hari libur sekolah yang ditunggu-tunggu (DK, 21/5/2012). (7a) Sehabis sholat dhuhur aku dan keluargaku makan-makan seafood (DA, 6/12/2012).
(8a) Di tengah-tengah perjalanan aku dan keluargaku beristirahat untuk makan siang menunya ayam goreng (AR, 7/7/2012).
(9a) Suasana menjadi lebih meriah dengan tawa anak-anak (QN, 15/4/2012).
(10a) Lalu aku gambar dan memotonginya dengan hati-hati (RA, 5/6/2012).
3. Kesalahan Penggunaan Tanda Titik
(11) Sehabis sholat subuh aku membaca Al-Qur’an (MD, 20/5/2012).
(12) Aku bisa melihat semua itu karna pantai baru surut (DK, 21/5/2012).
(13) Aku dan nenekku subuhan di masjid yang tidak jauh dari rumah (FD, 2/1/2012).
(14) Keesokan harinya aku mengajak sekeluargaku untuk naik kereta api (QN, 15/4/2012).
(15) Di owabong airnya sangat sejuk karena airnya berasal dari mata air langsung dari pegunungan (MN, 19/6/2012).
Kesalahan penggunaan tanda titik pada contoh (11), (12), (13), (14), dan (15) terdapat kesalahan tanda titik yang digunakan pada akhir kalimat pernyataan dan tanda titik diakhir yang menandakan berhenti atau jeda. Perbaikan penulisan kalimat yang benar adalah:
(11a) Sehabis sholat subuh aku membaca Al-Qur’an. (MD, 20/5/2012)
(12a) Aku bisa melihat semua itu karna pantai baru surut. (DK, 21/5/2012)
(13a) Aku dan nenekku subuhan di masjid yang tidak jauh dari rumah. (FD, 2/1/2012) (14a) Keesokan harinya aku mengajak sekeluargaku untuk naik kereta api. (QN, 15/4/2012)
(15a) Di owabong airnya sangat sejuk karena airnya berasal dari mata air langsung dari pegunungan. (MN, 19/6/2012)
Kesalahan tata bahasa yang umum dalam teks morfologi meliputi kesalahan ejaan preposisi dan pengulangan kata. Pada penulisan kata depan atau preposisi pada dasarnya mempunyai fungsi untuk membantu menyusun kalimat yang menenjukkan suatu tempat atau lokasi. Kata depan yang fungsinya sebagai imbuhan atau diikuti oleh kata selain tempat maka penulisannya disatukan. Penulisan kata ulang sebaiknya morfem ditulis sebanyak dua kali sebagai tanda adanya pengulangan dan menggunakan tanda hubung
(-).
1. Kesalahan Penulisan Kata Depan
(16) Aku di ajak pergi berpariwisata ke Owabong yang terletak dibojongsari (MN, 19/6/2012).
(17) Sesampai diatas gunung, aku dan adikku membantu memetik jagung (IA, 17/04/2012).
(18) Sesampainya dirumah kami sholat isya’ berjamaah (AR, 7/7/2012).
(19) Disaat hari liburku tiba, keluargaku mengajakku liburan di Pantai Kukup (DK, 21/5/2012).
(20) Aku mempersiapkan untuk besok yang di bawa ke sekolah (DK, 21/5/2012).
(21) Selesainya makan siang aku dan keluargaku kepantai (QN, 15/4/2012).
Kesalahan penulisan pada contoh (16), (17), (18), (19), (20), dan (21) merupakan kesalahan penulisan kata depan dikarenakan kata depan seperti “di”, dan “ke” harus dipisah dengan kata yang mengikutinya ketika menunjukkan arah, tempat, dan waktu. Kata depan yang fungsinya sebagai imbuhan atau diikuti oleh kata selain tempat maka penulisannya disatukan. Sehingga perbaikan penulisan kata depan pada kalimat tersebut yang benar adalah:
(16a) Aku diajak pergi berpariwisata ke Owabong yang terletak dibojongsari (MN, 19/6/2012).
(17a) Sesampai di atas gunung, aku dan adikku membantu memetik jagung (IA, 17/04/2012).
(18a) Sesampainya di rumah kami sholat isya’ berjamaah (AR, 7/7/2012).
(19a) Di saat hari liburku tiba, keluargaku mengajakku liburan di Pantai Kukup (DK, 21/5/2012).
(20a) Aku mempersiapkan untuk besok yang dibawa ke sekolah (DK, 21/5/2012).
(21a) Selesainya makan siang aku dan keluargaku ke pantai (QN, 15/4/2012).
2. Kesalahan Penulisan Reduplikasi atau Bentuk Ulang
(22) Disaat aku keliling keliling pantai viewnya indah sekali (DK, 21/5/2012).
(23) Pada pagi pagi hari sebelum berangkat aku melakukan persiapan (QN, 15/4/2012).
(24) Setelah melakukan sholat ashar kita mencari oleh oleh (DK, 21/5/2012).
Kesalahan penulisan bentuk ulang pada contoh (22) dan (23) terdapat pada kata keliling keliling dan pagi pagi yang seharusnya kata tersebut dihilangkan unsur ulangnya, yakni keliling dan pagi. Kesalahan penulisan bentuk ulang pada contoh (24) dalam kata oleh oleh dikarenakan penghilangan tanda hubung (-) yang seharusnya menjadi oleh-oleh. Oleh karena itu, perbaikan penulisan reduplikasi atau bentuk ulang dalam kalimat tersebut adalah:
(22a) |
Disaat aku keliling pantai viewnya indah sekali (DK, 21/5/2012). |
(23a) |
Pada pagi hari sebelum berangkat aku melakukan persiapan (QN, 15/4/2012). |
(24a) |
Setelah melakukan sholat ashar kita mencari oleh-oleh (DK, 21/5/2012). |
Kesalahan berbahasa yang ditemukan pada bidang fonologi antara lain dari fonem, perubahan fonem, dan vokal maupun konsonan pada suatu kata. Kesalahan fonologi ialah kesalahan berbahasa yang berkaitan dengan penglafalan suatu bunyi bahasa akibat dari adanya perubahan bunyi diftong. Kesalahan berbahasa bidang fonologi dalam penelitian ini ditemukan antara lain:
1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
(25) disaat aku keliling pantai viewnya indah (DK, 21/5/2012).
(26) pada hari pertama libur sekolah aku dan keluargaku ingin pergi ke kebun binatang (QN, 15/4/2012).
(27) sehabis mandi lalu aku sarapan dan istirahat sambil maina hp (MD, 20/5/2012).
(28) hari jumat sore pukul 15.30 aku dan kakakku pergi ke rumah nenek (FD, 2/1/2012).
(29) tante, om, budhe semuanya berkumpul di rumah nenek (FA, 10/3/2012).
(30) nia dan aku berada di rumah bersama keluarga (EP/1/4/2012).
(31) hari minggu pagi aku bangun jam 05.30 (JT, 26/2/2012).
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada awal kalimat merupakan sumber dari masalah penggunaan huruf kapital pada kasus (25) hingga (31). Kesalahan penggunaan huruf kapital pada huruf pertama kalimat atau tidak mematuhi aturan penggunaan huruf kapital dapat mengakibatkan kesalahan penggunaan huruf kapital. Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mengoreksi pernyataan adalah sebagai berikut:
(25a) Disaat aku keliling pantai viewnya indah (DK, 21/5/2012).
(26a) Pada hari pertama libur sekolah aku dan keluargaku ingin pergi ke kebun binatang (QN, 15/4/2012).
(27a) Sehabis mandi lalu aku sarapan dan istirahat sambil maina hp (MD, 20/5/2012). (28a) Hari jumat sore pukul 15.30 aku dan kakakku pergi ke rumah nenek (FD, 2/1/2012).
(29a) Tante, om, budhe semuanya berkumpul di rumah nenek (FA, 10/3/2012).
(30a) Nia dan aku berada di rumah bersama keluarga (EP/1/4/2012).
(31a) Hari minggu pagi aku bangun jam 05.30 (JT, 26/2/2012).
2. Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
(32) Saya berencana jogging pada pukul 06.00, akan tetapi adekku meminta untuk berenang (RA, 5/6/2012).
(33) Ada ikan yang paling besar yaitu Arampheama (MN 19/6/2012).
(34) Aku makan selat solo, kentang goreng, dan ice cream vanilla (AR, 7/7/2012).
(35) Di kolam renang Intan Pari ada roller coaster dan air mancur (AR, 7/7/2012).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada contoh (32) sampai (35) terdapat pada kata jogging, arampheama, ice cream vanilla, dan roller coaster yang disebabkan bahwa huruf miring digunakan dalam ungkapan bahasa asing. Oleh karena itu, perbaikan penulisan yang benar pada kalimat tersebut adalah:
(32a) Saya berencana jogging pada pukul 06.00, akan tetapi adekku meminta untuk berenang (RA, 5/6/2012).
(33a) Ada ikan yang paling besar yaitu Arampheama (MN 19/6/2012).
(34a) Aku makan selat solo, kentang goreng, dan ice cream vanilla (AR, 7/7/2012). (35a) Di kolam renang Intan Pari ada roller coaster dan air mancur (AR, 7/7/2012).
3. Kesalahan Penulisan Partikel-pun
(36) Sore inipun jalannya terbilang cukup ramai (FD, 2/1/2012).
(37) Tak terasa waktu menjelang waktu menjelang sore kamipun pulang (MN, 19/6/2012).
(38) Jam 15.00 aku pulang habis itu akupun mandi dan sholat ashar (DA, 6/12/2012).
(39) Kitapun lanjut ke dapur ambil makan, minum, dan cuci tangan (FA, 10/3/2012).
(40) Liburan kali ini aku sangat senang sekali, akupun aku tidak kemana-mana dan hanya di rumah (FA 10/3/2012).
Kesalahan penulisan partikel-pun yang terdapat pada contoh (36) sampai (40) yang terdapat pada kata inipun, kamipun, akupun, kitapun, dan akupun. Kesalahan ini terjadi karena partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya. Kaidahnya berbunyi demikian “Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya”.
(36a) Sore ini pun jalannya terbilang cukup ramai (FD, 2/1/2012).
(37a) Tak terasa waktu menjelang waktu menjelang sore kami pun pulang (MN, 19/6/2012).
(38a) Jam 15.00 aku pulang habis itu aku pun mandi dan sholat ashar (DA, 6/12/2012).
(39a) Kita pun lanjut ke dapur ambil makan, minum, dan cuci tangan (FA, 10/3/2012). (40a) Liburan kali ini aku sangat senang sekali, aku pun aku tidak kemana-mana dan hanya di rumah (FA 10/3/2012).
4. Kesalahan Penggunaan Fonem
(41) Kami tau bahwa telah membuat kesenangan yang tak terlupakan bersama (SP, 11/7/2012).
(42) Setelah aku selesai mandi , adekku pengen tau tempat budeku (AR, 7/7/2012).
(43) Aku mempersiapkan alat tulis untuk besok yg dibawa ke sekolah (DK, 21/5/2012).
(44) Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit, kami sampe di kolam renang (RA 5/1/2012).
(45) Jam 12.00 aku sholat dhuhur abis itu aku main ke rumah temanku (DA 6/12/2012).
Kesalahan penggunaan fonem yang terdapat pada nomor (41) dan (42) ialah terjadi penghilangan fonem konsonan /h/ sehingga yang benar adalah tahu; pada nomor (43) kesalahan tersebut terjadi karena penghilangan fonem vokal /a/ dan fonem konsonan /n/ sehingga penulisan yang benar adalah yang; pada nomor (44) kesalahan tersebut terjadi karena penghilangan fonem vokal /a/ dan /i/ sehingga penulisan yang benar adalah sampai; serta pada nomor (45) kesalahan tersebut terjadi penghilangan fonem konsonan /h/ sehingga seharusnya kata tersebut ditulis menjadi habis. Sehingga perbaikan penulisan dalam kalimat tersebut adalah:
(41a) Kami tahu bahwa telah membuat kesenangan yang tak terlupakan bersama (SP, 11/7/2012).
(42a) Setelah aku selesai mandi , adekku pengen tahu tempat budeku (AR, 7/7/2012). (43a) Aku mempersiapkan alat tulis untuk besok yang dibawa ke sekolah (DK, 21/5/2012).
(44a) Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit, kami sampai di kolam renang (RA 5/1/2012).
(45a) Jam 12.00 aku sholat dhuhur habis itu aku main ke rumah temanku (DA 6/12/2012).
Kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis yaitu berkaitan dengan kepaduan dan logika kalimat, urutan kata, dan susunan frasa. Salah satu kesalahan bidang sintaksis yaitu penggunaan kata mubadzir. Kalimat yang mengandung kata mubadzir adalah kalimat yang berlebih-lebihan dan berdampak pada kalimat yang sia-sia.
1. Penggunaan Kata Mubadzir
(46) Liburan kali ini aku sangat senang sekali walaupun aku tidak kemana-mana (FA, 10/3/2012).
(47) Banyak anak-anak yang senang main di halaman rumahku (DA, 6/12/2012).
(48) Dan hal yang paling aku sukai, ketika liburan itu adalah waktu berkumpul bersama keluarga (DK, 21/5/2012).
(49) Namun, kami tahu bahwa kami telah membuat kenangan yang tak terlupakan (SP, 11/7/2012).
(50) Pagi hari aku dan sepupu-sepupuku diajak pergi ke rivermoon (FD. 2/1/2012).
Kesalahan penggunaan kata mubadzir nomor (46) yang tidak berguna pada sangat senang sekali karena terlalu berlebihan yang seharusnya adalah senang; pada nomor (47) kata banyak seharusnya dihilangkan karena mengakibatkan tidak hemat; pada nomor (48) penggunaan kata mubadzir pada kata dan; pada nomor (49) penggunaan kata mubadzir terdapat pada kata kami yang seharusnya dihilangkan karena menjadi tidak hemat, serta pada nomor (50) penggunaan kata mubadzir pada kata sepupu-sepupuku dikarenakan adanya pengulangan. Adapun perbaikan kalimat yang benar adalah:
(46a) Liburan kali ini aku senang walaupun aku tidak kemana-mana (FA, 10/3/2012). (47a) Anak-anak senang main di halaman rumahku (DA, 6/12/2012).
(48a) hal yang aku sukai, ketika liburan itu adalah waktu berkumpul bersama keluarga (DK, 21/5/2012).
(49a) Namun, kami tahu bahwa telah membuat kenangan yang tak terlupakan (SP, 11/7/2012).
(50a) Pagi hari aku dan sepupuku diajak pergi ke rivermoon (FD. 2/1/2012).
Kesimpulan
Temuan ini berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan; (1) Tercatat sebanyak lima belas kesalahan ejaan, dengan
lima kesalahan berupa koma, lima kesalahan berupa tanda hubung, dan lima
kesalahan berupa titik; (2) Tercatat sebanyak sembilan kesalahan morfologi,
dengan enam kesalahan berupa preposisi dan tiga kesalahan berupa reduplikasi
atau pembentukan ulang; dan (3) Tercatat sebanyak dua puluh satu kesalahan
fonologis, dengan tujuh kesalahan berupa huruf kapital, empat kesalahan berupa
huruf miring, lima kesalahan berupa partikel-pun, lima kesalahan berupa fonem,
dan empat kesalahan sintaksis berupa kata mubadzir hingga lima kesalahan.
Kesalahan tata bahasa dan sintaksis dapat terjadi jika seseorang tidak
mengikuti kaidah penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu,
semua karya tulis harus tepat dan mematuhi semua peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Para peneliti ingin menyelidiki lebih jauh
kesalahan bahasa yang ditemukan pada esai siswa tambahan pada penelitian masa
mendatang.
BIBLIOGRAFI
Achsan,
F. (2021). Analisis Kesalahan Kontruksi Sintaksis dalam Karangan Narasi
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Wiradesa
Tahun Ajaran 2018/2019. Prosiding
Konferensi Ilmiah Pendidikan, 2, 737-742.
https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/kip/article/view/804
Afifah, R. N., &
Wulandari, R. A. D. (2019). Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Sintaksis Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VIII
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Wacana:
Jurnal
Bahasa, Seni, Dan Pengajaran,
3(1), 28-34. http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/bind/article/view/12959
Afriliani, K., Zuliani, R.,
& Wibisana, N. E. (2021). Analisis Kesalahan Pola Kalimat Bahasa Indonesia
pada Karangan Narasi Kelas IV SD Negeri Kunciran 07. Nusantara, 3(3),
427-441. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara/article/view/1508
Arsanti, D. A. W. (2020).
Analisis Kesalahan Berbahasa pada Karangan Teks Persuasi Siswa Kelas VIII A
SMP IT Fathul Majid Kasiman Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Pendidikan Edutama. http://repository.ikippgribojonegoro.ac.id/id/eprint/856
Audina, F., Syahira, F.,
Maharani, F., Muzdalifah, R., & Ramasari, P. (2023). Analisis Kesalahan
Berbahasa dalam Morfologi pada Siswa Sekolah Dasar. Al-Lahjah: Jurnal Pendidikan, Bahasa Arab, dan Kajian Linguistik Arab,
6(1), 35-41. https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/lahjah/article/view/3694
Ayu, I. A. M. W. I.,
Ariyanthi, N. K. M., & Adhikara, I. N. A. (2022). Analisis Kesalahan
Berbahasa dalam Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Siangan. Sphota: Jurnal Linguistik Dan Sastra, 14(1), 12-21. https://ejournal.unmas.ac.id/index.php/sphota/article/view/2092
Ayyub, A. M. A. H., Acha, H.,
& Basri, S. (2023). Analisis Kesalahan Berbahasa Tataran Ejaan dan
Sintaksis pada Karangan Persuasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju. Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra,
13(2), 67-78. https://onlinejournal.unja.ac.id/pena/article/view/30856
Cahyani, A., Dewi, N. K.,
& Setiawan, H. (2021). Analisis Kesalahan Berbahasa Tulis pada Teks Narasi
Siswa Kelas V SDN 13 Manggelewa Kabupaten Dompu. Pendagogia: Jurnal Pendidikan
Dasar, 1(1), 41-49. https://jurnal.educ3.org/index.php/pendagogia/article/view/7
Endang, E., & Fitriani,
Y. (2019). Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Laporan Hasil
Observasi pada Siswa SMA. Jurnal
Pembahsi (Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia), 9(1), 24-31. https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/pembahsi/article/view/4237
Gego, A., Widayati, W., &
Tobing, V. M. T. L. (2023). Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Tataran
Morfologi pada Karangan Cerpen Siswa di Kelas X 3 SMA Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Ilmiah Buana Bastra, 10(2), 11-23. https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/bastra/article/view/8019
Himawan, R., Fathonah, E. N.,
Heriyati, S., & Maslakhah, E. N. I. (2020). Analisis Kesalahan Berbahasa
Bidang Semantik pada Karangan Teks Deskripsi Siswa Kelas VII A SMPIT Ar-Raihan
Kabupaten Bantul. Pena: Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra, 10(1),
1-9. https://mail.online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/9402
Jumadi, J., Nurcaya, N.,
Samad, A. G., & Muhlis, M. (2023). Analisis Kesalahan Berbahasa pada
Karangan Deskripsi. Edukatif: Jurnal
Ilmu Pendidikan, 5(3),
1563-1577. https://www.edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/5028
Khoerunajah, N., Iswara, P.
D., & Nugraha, D. (2024). Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Karangan
Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal
Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah
Dasar, 8(1). https://ejournal.unp.ac.id/index.php/jippsd/article/view/126610
Luthfiah, D., Fitriani, Y.,
& Utami, P. I. (2023). Analisis Kesalahan Berbahasa Bidang Morfologi pada Karangan Narasi Siswa Kelas
XI SMA Negeri 6 Palembang. Madani:
Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(10).
https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/view/1066
Marhamah, S. H., Iskandar,
S., & Nurmahanani, I. (2021). Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan pada
Karangan Narasi Siswa Kelas V di Sekolah Dasar. In Renjana Pendidikan: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar
(Vol. 2, No. 1, pp. 1338-1348). http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspgsdpwk/article/view/2112
Martini, A. (2019). Analisis
Kesalahan Berbahasa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN Cilengkrang
Kabupaten Sumedang. Jurnal Artikula,
2(2), 51-59. http://www.ja.ejournal.id/index.php/artikula/article/view/28
Mayeni, R., Handayani, R.,
Amarullah, T. A. H., & Wiwita, R. (2023). Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia dalam Karangan Narasi Siswa Kelas X SMK 7 Muaro Bungo. Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah,
8(4), 249-256. https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp/article/view/102
Purwo, A. (2019). Analisis
Kesalahan Ejaan dalam Karangan Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas III SDN 2 Mojoarum Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran
2018/2019. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Anak Sekolah Dasar, 5(1),
01-07. http://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/pena-sd/article/view/1537
Rifa'i, M. S., &
Sulistyaningrum, S. (2022). Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis pada
Karangan Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA. Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(1), 25-33. https://journal.unnes.ac.id/sju/jpbsi/article/view/50177
Velayali, I., Febrianti, A.
P. F., Hidayah, E. R. S. H., & Setiawaty, R. (2024). Analisis Kesalahan
Bahasa Tataran Morfologis pada Karangan Narasi Siswa Kelas 4 SD 1 Barongan. Inopendas: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 48-57. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/pendas/article/view/11924
Zendrato, G. D. F. (2023).
Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Tataran Ejaan Menulis Karangan Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 7 Gunungsitoli. Indo-MathEdu
Intellectuals Journal, 4(2), 902-909. https://www.indointellectual.id/index.php/imeij/article/view/260
Copyright holder: Nisa Ashari Putri, Atiqa Sabardilla (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |