Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 9, September
2024
MAMPUKAH RATING PERUSAHAAN MEMPERKUAT NILAI
PERUSAHAAN
M. Ridwan
Ma’mun1*, Khomsiyah2
Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia1,2
Email: [email protected]*
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh pemeringkatan kewajiban terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
2018-2022. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 20 perusahaan yang dipilih
secara purposif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemeringkatan kewajiban memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Artinya, semakin baik pemeringkatan kewajiban yang dimiliki
perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan tersebut di pasar. Kesimpulan dari
penelitian ini mengindikasikan bahwa pemeringkatan kewajiban merupakan faktor
penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan BUMN untuk meningkatkan nilai
perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan lainnya. Implikasi dari
penelitian ini adalah perusahaan perlu mengelola kewajiban dengan lebih baik
dan memastikan pemeringkatan kewajiban yang lebih tinggi untuk meningkatkan
kepercayaan investor dan daya saing di pasar. Penelitian ini juga memberikan
kontribusi bagi literatur keuangan, terutama dalam memahami peran pemeringkatan
kewajiban dalam menentukan nilai perusahaan.
Kata kunci: Rating, Peringkat
obligasi, nilai perusahaan.
Abstract
This study aims to examine the effect of liability
ratings on firm value in state-owned companies listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) during the 2018-2022 period. This study used a sample of 20
purposively selected companies. The data analysis method used is multiple
linear regression analysis with a descriptive approach. The results showed that
the rating of liabilities has a positive and significant effect on firm value.
This means that the better the company's liability rating, the higher the company's
value in the market. The conclusion of this study indicates that the rating of
liabilities is an important factor that must be considered by state-owned
companies to increase the value of the company in the eyes of investors and
other stakeholders. The implication of this study is that companies need to
manage liabilities better and ensure higher liability ratings to increase
investor confidence and competitiveness in the market. This research also
contributes to the financial literature, especially in understanding the role
of liability ratings in determining firm value.
Keywords: Rating, Rating
Obligasi, Firm Value.
Pendahuluan
Nilai
perusahaan merupakan cerminan kepercayaan publik terhadap perusahaan. Jika
perusahaan ingin baik maka harus mampu melakukan kontrol atas potensi keuangan
dan potensi non keuangan didalam meningkatkan nilai Perusahaan
Berdasarkan data yang diolah dari Pefindo, terdapat tren kenaikan perusahaan yang dirating selama kurun waktu 2017-2022. Ini menunjukkan atensi dari perusahaan untuk diperingkat oleh PEFINDO.
Gambar
1. Tren kenaikan perusahaan yang dirating selama kurun waktu 2017-2022
Fenomena
naiknya jumlah perusahaan yang diperingkat oleh Pefindo, menunjukkan bahwa
investasi pada surat berharga berupa obligasi lebih menarik bagi investor
karena mampu memberikan imbal hasil berupa bunga lebih konstan. Imbal hasil
yang diberikan obligasi cukup aman dibandingkan dengan saham. Umumnya jika
bunga obligasi tidak dibayar, regulator akan mengklasifikasikan perusahaan
sebagai perusaan yang bangkrut. Sehingga penerbit obligasi cenderung membayar
bunga obligasi dari pada pembayaran deviden kepada pemegang saham. Obligasi
merupakan sebuah investasi yang cukup aman, akan tetapi tetap memiliki risiko
sebagaimana investasi lainnya, yaitu ketidakmampuan perusahaan untuk membayar
kembali obligasi kepada investor atau dikenal dengan istilah gagal bayar
Pengembangan Hipotesis
Teori sinyal
(signaling theory) menggambarkan tindakan yang diambil oleh manajemen
perusahaan untuk memberi sinyal kepada investor terkait bagaimana mereka
mengevaluasi prospek perusahaan
Rating
perusahaan, yang diwakili oleh peringkat obligasi, merupakan ukuran risiko
semua obligasi yang diperdagangkan dan berfungsi sebagai indikator tingkat
keamanan obligasi
Tabel 1. Arti Peringkat Obligasi PT. PEFINDO
Simbol |
Keterangan |
idAAA |
Efek utang memiliki peringkat
tertinggi sesuai predikat dari PEFINDO. Kemampuan obligor dalam memenuhi
kewajiban keuangan untuk jangka panjang dari efek utangnya disebut superior. |
idAA+ |
Kemampuan obligor memenuhi kewajiban
jangka panjang adalah sangat kuat. Tanda plus (+) menunjukkan peringkat
relatif kuat serta di atas rata-rata. |
idAA |
Kemampuan obligor memenuhi kewajiban
jangka panjang adalah sangat kuat. |
idAA- |
Kemampuan obligor memenuhi kewajiban
jangka panjang adalah sangat kuat. Tanda (-) menunjukkan peringkat relatif
lemah. |
idA+ |
Kemampuan obligor dalam memenuhi
kewajiban jangka panjang dari efek utang dalam kategori kuat. Tanda (+)
menunjukkan peringkat relatif kuat di atas rata-rata kategori. |
idA |
Kategori kuat. |
idA- |
Kategori kuat. Tanda (-) menunjukkan
peringkat relatif lemah di bawah rata-rata. |
idBBB+ |
Kategori memadai. Tanda (+)
menunjukkan peringkat relatif kuat. |
idBBB |
Kategori memadai. |
idBBB- |
Kategori memadai. Tanda (-)
menunjukkan peringkat relatif lemah. |
idBB+ |
Kategori sedikit lemah. Tanda (+)
menunjukkan peringkat relatif kuat. |
idBB |
Kategori sedikit lemah. |
idBB- |
Kategori sedikit lemah. Tanda (-)
menunjukkan peringkat relatif lemah. |
idB+ |
Kategori lemah. Tanda (+) menunjukkan
peringkat relatif kuat. |
idB |
Kategori lemah. |
idB- |
Kategori lemah. Tanda (-) menunjukkan
peringkat relatif lemah. |
idCCC |
Kategori rentan dalam gagal bayar. |
idD |
Efek utang dengan peringkat idD saat
gagal bayar atas efek utang pada saat pertama kali timbulnya suatu peristiwa
gagal bayar dari efek utang tersebut. |
Pertumbuhan
perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan tersebut memiliki aspek-aspek yang
menguntungkan, di mana para investor berharap mendapatkan tingkat pengembalian
yang lebih baik dari investasi mereka
Nilai
perusahaan dapat diartikan sebagai nilai pasar. Ketika sebuah perusahaan
memiliki aset yang signifikan, manajemen memiliki lebih banyak fleksibilitas
dalam memanfaatkan aset tersebut. Dari perspektif manajemen, kemampuan untuk
mengendalikan perusahaan secara efektif dapat meningkatkan nilai perusahaan
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memanfaatkan data sekunder yang diambil dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2018–2022. Data yang digunakan mencakup perusahaan BUMN dan anak perusahaannya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut. Berikut adalah daftar perusahaan BUMN dan anak perusahaannya yang terdaftar di BEI antara tahun 2018 hingga 2022.
Tabel 2. Populasi dan Sampel
No. |
Nama Perusahaan |
Kode Saham |
1 |
PT
Adhi Karya (Persero) Tbk |
ADHI |
2 |
PT
Aneka Tambang Tbk |
ANTM |
3 |
PT
Elnusa Tbk |
ELSA |
4 |
PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk |
GIAA |
5 |
PT
Indofarma (Persero) Tbk |
INAF |
6 |
PT
Jasa Marga (Persero) Tbk |
JSMR |
7 |
PT
Kimia Farma (Persero) Tbk |
KAEF |
8 |
PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk |
KRAS |
9 |
PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk |
PGAS |
10 |
PT
PP (Persero) Tbk |
PTPP |
11 |
PT
PP Properti Tbk |
PPRO |
12 |
PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk |
SMBR |
13 |
PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk |
SMGR |
14 |
PT
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk |
PTBA |
15 |
PT
Telkom Indonesia (Persero) Tbk |
TLKM |
16 |
PT
Timah Tbk |
TINS |
17 |
PT
Waskita Beton Precast Tbk |
WSBP |
18 |
PT
Waskita Karya (Persero) Tbk |
WSKT |
19 |
PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk |
WIKA |
20 |
PT
Wijaya Karya Beton Tbk |
WTON |
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, sehingga sample yang digunakan dalam penelitian ini merupakan representasi dari populasi sample yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian. Dimana kriteria pengambilan sample adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan BUMN dan anak perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2022
b. Perusahaan BUMN dan Anak Perusahaan yang ratingnya dinilai oleh Pefindo
c. Melakukan isolasi atas data pada periode penyampaian laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Variabel Dependen
Nilai
perusahaan di pasar modal diukur melalui harga saham, yang mencerminkan
persepsi investor tentang seberapa sukses perusahaan dalam mengelola sumber
dayanya. Dengan demikian, harga saham perusahaan di pasar modal akan
mencerminkan nilai perusahaan
Nilai perusahaan = Harga saham perlembar
Nilai buku perlembar
Nilai perusahaan
juga dapat diukur berdasarkan nilai pasarnya. Ketika sebuah perusahaan memiliki
total aset yang besar, manajemen memiliki fleksibilitas lebih besar dalam
memanfaatkan aset tersebut. Dari perspektif manajemen, kemampuan untuk
mengendalikan perusahaan dengan lebih baik dapat meningkatkan nilai perusahaan
Variabel Independen
Rating
perusahaan, yang diwakili oleh peringkat obligasi, menunjukkan probabilitas
default obligasi tersebut. Informasi yang disediakan melalui peringkat obligasi
memungkinkan investor untuk memperkirakan pengembalian yang mungkin diterima
berdasarkan risiko yang dihadapi pemegang obligasi. Peringkat obligasi
ditentukan oleh lembaga pemeringkat obligasi yang independen, yang memberikan
layanan informasi terkait risiko obligasi. Saat ini, terdapat lima lembaga
pemeringkat obligasi yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu PT
Fitch Ratings, Moody’s Investor Service, Standard & Poor's (S&P), dan
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Penelitian ini merujuk pada peringkat
obligasi yang diterbitkan oleh PT Pefindo, karena sebagian besar objek yang
diteliti menggunakan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga tersebut.
Tabel 3. Rating Objek Penelitian
Kategori Peringkat |
Kemampuan Memenuhi Kewajiban |
Nilai Peringkat |
idAAA |
kapasitas
yang besar/superior |
9 |
idAA |
kapasitas
yang sangat kuat |
8 |
idA |
kapasitas
yang kuat |
7 |
idBBB |
kapasitas
yang cukup |
6 |
idBB |
kapasitas
yang agak lemah |
5 |
idB |
kapasitas
yang lemah |
4 |
idCCC |
kapasitas
yang sangat rentan dan sangat tergantung pada kondisi ekonomi |
3 |
idSD |
gagal
membayar satu atau lebih kewajiban utang |
2 |
idD |
perusahaan
gagal untuk menyelesaikan kewajiban utang jangka panjang |
1 |
Hasil dan Pembahasan
Analisis Deskriptif
Tabel 4. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
|
Rating |
690 |
1 |
9 |
7.32 |
1.341 |
ClosePrice |
690 |
50 |
9025 |
1937.01 |
1815.716 |
Valid N (listwise) |
690 |
Sumber: Data sekunder yang diolah (2024)
Berdasarkan tabel 4 diatas, dari jumlah sampel yang dapat diolah dari hasil analisis deskriptif nilai rata-rata variable rating adalah 7,32 dengan nilai minimal 1 dan nilai maksimal 9.
Uji Normalitas
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
Unstandardized Residual |
N |
690 |
Normal Parametersa,b |
|
Mean |
0.0000000 |
Std. Deviation |
1424.83009780 |
Most Extreme Differences |
|
Absolute |
0.155 |
Positive |
0.155 |
Negative |
-0.112 |
Test Statistic |
0.155 |
Asymp. Sig. (2-tailed)c |
<0.001 |
Monte Carlo Sig. (2-tailed)d |
<0.001 |
99% Confidence Interval |
|
Lower Bound |
0.000 |
Upper Bound |
0.000 |
a. Test distribution is
Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed
1314643744.
Sumber: Data sekunder yang diolah (2024)
Berdasarkan Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig adalah sebesar <0,001 lebih kecil dari α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.
Uji Multikolonieritas
Tabel 6. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model |
Collinearity Statistics |
Tolerance |
VIF |
1 |
Rating |
1.000 |
1.000 |
a. Dependent Variable: ClosePrice
Sumber: Data sekunder yang diolah (2024)
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada Tabel 6 menunjukkan bahwa variabel rating memiliki nilai tolerance sebesar 1.000 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 sehingga dapat diartikan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
Uji Autokorelasi
Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual |
|
Test
Valuea |
-307.48881 |
Cases
< Test Value |
344 |
Cases
>= Test Value |
346 |
Total
Cases |
690 |
Number
of Runs |
43 |
Z |
-23.087 |
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
<0.001 |
a. Median
Sumber: Data sekunder yang diolah (2024)
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Runs-Test adalah Asymp.sig adalah sebesar <.001 lebih besar dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
|
B |
Std.
Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
12.652 |
0.497 |
|
25.462 |
<.001 |
|
Rating |
0.033 |
0.067 |
.019 |
.497 |
<.619 |
a. Dependent Variable: LN RES
Sumber: Data sekunder yang diolah (2024)
Berdasarkan Tabel
8 dapat diketahui bahwa hasil uji heteroskedastisitas pada nilai Uji Pada variabel yang masuk ke dalam
model lebih
besar dari α = 0,05 maka berkesimpulan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
Uji F
Tabel 9. Hasil Uji F
ANOVAa
Model |
|
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
1 |
Regression |
872744385.519 |
1 |
872744385.519 |
429.270 |
<.001b |
Residual |
1398767016.429 |
688 |
2033091.594 |
|||
Total |
2271511401.948 |
689 |
|
a. Dependent
Variable: ClosePrice
b. Predictors: (Constant), Rating
Sumber: Data sekunder yang diolah (2024)
Pada Tabel 9 menunjukkan hasil F sebesar 429,270 dengan tingkat signifikansi sebesar < 0,001. Karena probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak untuk menguji data atau dapat dikatakan bahwa rating dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Uji T
Tabel 10. Hasil Uji T
Coefficientsa
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
|
B |
Std.
Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
-4203.444 |
301.301 |
|
-13.951 |
<.001 |
|
Rating |
838.992 |
40.494 |
.620 |
20.719 |
<.001 |
a. Dependent Variable: ClosePrice
Sumber: Data sekunder yang diolah (2024)
Hasil dari Tabel 10 di atas menunjukkan tingkat signifikansi variabel independen rating sebesar < 0,001 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai variabel cash flow yang memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh rating obligasi dengan kata lain menerima hipotesis
Kesimpulan
Mengacu
pada data yang dilakukan pengujian terhadap 20 sampel perusahaan dengan
menggunakan regresi linier berganda, sehingga dapat disimpulkan bahwa rating
obligasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan BUMN dan anak perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2018-2022.. Keterbatasan dalam penelitian ini untuk
data sebelum 2020 sudah tidak bisa diakses di IDX sehingga sample yang didapat
semakin kecil. Saran untuk
penelitian selanjutnya adalah membandingkan antara perusahaan BUMN dengan
perusahaan lain (Swasta) apakah terdapat perbedaan antara hasil penelitian
perusahaan BUMN dengan Swasta mengingat BUMN memiliki kekhasan didanai oleh
APBN. Selain itu perlunya membagi dampak rating terhadap masing-masing klaster
bisnis misal konstruksi, manufaktur dan perbankan, apakah masing-masing
memiliki dampak yang sama atau berbeda.
BIBLIOGRAFI
Agustina, S. (2013). Pengaruh Profitabilitas Dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar. Bautechnik, 34(5).
Arnelia, S., & Hardiyanti, W. (2023). Pengaruh Manajemen Laba, Rasio Keuangan (Leverange Dan Profitabilitas) Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2019–2022. Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), 4(5), 5542–5553.
Brigham, F, E., & Houston. (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Terjemahan. Edisi 10. Jakarta: Selemba Empat.
Devi, S., Budiasih, I., & Badera, I. (2017). Pengaruh pengungkapan enterprise risk management dan pengungkapan intellectual capital terhadap nilai perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 14(1), 2.
Febriandi. (2017). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Pembiayaan Di Bursa Efek Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Harisman, H., Muhammad, M., & Nursalam, L. M. (2022). Analisis Peringkat Obligasi Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Pefindo. Mediastima, 28(1), 72–95.
Ilmaniyah, R. (2018). Pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Jurnal Prestasi, 7(1), 11–24.
Kusna, I., & Setijani, E. (2018). Analisis pengaruh kinerja keuangan, growth opportunity dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal dan nilai perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 6(1), 93–102.
Kusumawati, R., & Rosady, I. (2018). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Manajemen Bisnis, 9(2). https://doi.org/10.18196/mb.9259
Oktrima, B. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaa. Jurnal Sekuritas.
Roy, R., & Shijin, S. (2018). Dissecting anomalies and dynamic human capital: The global evidence. Borsa Istanbul Review, 18(1). https://doi.org/10.1016/j.bir.2017.08.005
Saputri, D. P. O. S., & Purbawangsa, I. B. A. (2016). Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan Dan Jaminan Terhadap Peringkat Obligasi Sektor Jasa Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(6).
Susanti, A., WAFIROTIN, K. Z., & Hartono, A. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode Tahun 2011-2016. ISOQUANT: Jurnal Ekonomi, Manajemen & Akuntansi, 3(1), 11–24.
Wijaya, A., & Ananta, W. P. (2022). IPO, Right Issue dan Penawaran Umum Obligasi. Sinar Grafika.
Yuliem, M. L. (2018). Pengaruh Perencanaan Pajak (Tax Planning) Terhadap Nilai Perusahaan (Firm Value) Pada Perusahaan Sektor Non Keuangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2013-2015. Calyptra, 7(1), 520–540.
Zuhria, S. F., & Riharjo, I. B. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 5(11).
Copyright holder: M. Ridwan Ma’mun, Khomsiyah (2024) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |