Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9,
No. 10, Oktober 2024
ANALISA HANDLING COMPLAINT
FRONT OFFICE DI THE APURVA KEMPINSKI BALI
Thania Indahwati Chandra1*, Christy Widyawati2
Universitas Ciputra, Surabaya,
Indonesia1,2
Email: [email protected]*
Abstrak
Pelayanan di hotel adalah
suatu bentuk seni. Staffnya yang selalu ramah dan tersenyum membuat tamu merasa
istimewa. Namun, di hotel terkadang tidak lepas dari masalah dan keluhan. Oleh
karena itu, penanganan keluhan yang baik sangat diperlukan oleh sebuah hotel
dan departemen yang paling sering berhadapan dengan hal itu adalah front
office. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisa
Handling Complaint Front Office di The Apurva Kempinski Bali. Jenis penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui metode
observasi dan wawancara. Reduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih, dan
mencatat data penting yang diperoleh dari lapangan agar menjadi informasi yang
akurat. Hasil dari penelitian ini adalah kinerja departemen front office
dalam menangani keluhan tamu sudah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan
banyaknya review positif yang berasal dari tamu di OTA dan sesuai data
GRI (Global Review Index). Kesimpulan dari penelitian ini merupakan
kinerja front office The Apurva Kempinski Bali yang baik, didukung oleh
berbagai faktor seperti sistem yang mempertahankan kualitas complaint
handling tim dan pelatihan yang menjaga kualitas dari pelayanan staff.
Kata kunci: Handling
complaint, front Office,
five-star hotel
Abstract
Service in hotels is a form of art. The
staff, always friendly and smiling, make guests feel special. However, hotels
are not immune to problems and complaints. Therefore, effective complaint
handling is crucial for a hotel, and the department most frequently dealing
with this is the front office. Based on this, this study aims to analyze the
Complaint Handling by the Front Office at The Apurva Kempinski Bali. This study
employs a qualitative research method with a descriptive approach. Data were
collected through observation and interviews. Data reduction was carried out by
summarizing, selecting, and recording important data obtained from the field to
ensure it became accurate information. The results of this study indicate that
the performance of the front office department in handling guest complaints is
excellent, as evidenced by the numerous positive reviews from guests on OTA and
data from the GRI (Global Review Index). This study concludes that the
excellent performance of the front office at The Apurva Kempinski Bali is
supported by various factors, such as a system that maintains the quality of
the complaint-handling team and training that upholds the quality of the
staff’s service.
Keywords: Handling
Complaints, front office,
five-star hotel
Industri perhotelan di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, namun pandemi COVID-19 pada 2020 menyebabkan penurunan drastis, terutama di Bali, yang sangat bergantung pada pariwisata. Pembatasan perjalanan dan penurunan wisatawan mengakibatkan banyak hotel tutup dan masyarakat kehilangan pekerjaan (Orinaldi, 2021; Sari et al., 2022). Namun, pada 2023, sektor ini mulai pulih dengan meningkatnya jumlah wisatawan, khususnya di Bali, di mana hotel-hotel mulai beroperasi penuh kembali (Sulastiyono, 2011). Hotel-hotel berbintang 5 di Bali dikenal dengan lokasi strategis, pemandangan indah, dan pelayanan unggul, meskipun harganya tinggi, fasilitas dan layanan yang ditawarkan sepadan dengan harganya, termasuk layanan 24 jam dan staf multibahasa, menjadi standar industri perhotelan mewah di Bali (Louisa et al., 2021).
Gambar 1. Data Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
Bintang 5 di Provinsi Bali (Persen)
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali
Dengan semakin banyak pendatang, hotel-hotel berbintang 5 di Bali mempersiapkan diri untuk menjamu tamu dari seluruh dunia yang ingin menikmati keindahan pulau dewata ini (Mahadewi, 2024). Salah satu hotel tersebut adalah The Apurva Kempinski Bali, yang berlokasi di jejeran pantai Nusa Dua dan menjadi pilihan utama bagi pendatang yang mencari pelayanan berkualitas dan fasilitas luar biasa. Walaupun dikenal dengan pelayanan dan fasilitas bagus, keluhan tamu tetap ada dan penanganannya terkadang menjadi masalah. Penelitian ini dilakukan di The Apurva Kempinski Bali, yang menjadi lokasi magang peneliti, untuk mengumpulkan data melalui observasi lapangan langsung (The Apurva Kempinski Bali, 2023).
The Apurva
Kempinski Bali adalah resor mewah yang menawarkan pengalaman unik dengan
panorama Samudra Hindia, pantai berpasir putih, dan taman tropis luas. Resort
ini memukau dengan arsitektur yang terinspirasi dari budaya dan alam Bali,
serta memiliki koleksi karya seni asli Bali yang memperindah kenyamanan tamu
selama menginap. Dikenal dengan upaya memberikan pelayanan berkualitas dan
detail, hotel ini mengutamakan kepuasan dan kenyamanan tamu. Salah satu visinya
adalah menjadikan pengalaman tamu sebagai "My moments," yang menjadi
ciri khas Kempinski (Elimtali, 2020). Citra brand yang positif mempengaruhi
persepsi tamu, dan penelitian ini fokus pada bagaimana departemen Front Office
The Apurva Kempinski Bali menangani komplain tamu
Penelitian ini
menganalisis review pelanggan di Tripadvisor dari Agustus 2023 sampai Januari
2024 untuk memahami complaint handling di The Apurva Kempinski Bali. Data
dikumpulkan dari turis domestik, berbahasa Inggris, dan Jepang, dan hasil
penelitian diharapkan menjadi pembelajaran bagi hotel terutama departemen front
office, serta referensi bagi pengelola bisnis perhotelan lainnya. Analisis
keluhan tamu dari Oktober 2022 sampai Mei 2023 menunjukkan masalah seperti
kesiapan kamar dan kebersihan yang belum terselesaikan. Penanganan keluhan oleh
hotel seringkali dianggap kurang memuaskan, menunjukkan pentingnya penelitian
ini dalam menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan complaint handling. Oleh
karena itu, berdasarkan uraian di atas ini, peneliti memilih untuk melaksanakan
penelitian dengan mengangkat judul “Analisa Handling Complaint Front Office The
Apurva Kempinski Bali”.
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisa Handling
Complaint Front Office di The Apurva Kempinski Bali serta menjadikannya
saran atau referensi bagi hotel tersebut dan bagi pebisnis bidang perhotelan
lainnya.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif merupakan sebuah prosedur penelitian yang bertujuan untuk memahami
kondisi dari suatu konteks, hal ini mengarah pada proses pendeskripsian secara
rinci dan mendalam mengenai potret kondisi dalam sebuah konteks yang alami,
dengan kata lain adalah deskripsi mengenai apa yang sebenarnya terjadi menurut
apa adanya di lapangan studi
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan
data yang akan dilakukan adalah dengan metode wawancara dan observasi. Menurut Sulistyowati
Triangulasi
Sumber Data
Triangulasi sumber data merupakan
penyelidikan kebenaran informasi tertentu dengan
menggunakan metode dan
sumber pengumpulan informasi
yang berbeda. Metode pengumpulan data didapatkan dari berbagai sumber, baik dari orang yang berbeda maupun
dari metode pengumpulan data yang berbeda, dengan tujuan untuk memperkuat keabsahan data yang
dikumpulkan oleh peneliti. Data dari
berbagai sumber kemudian dibandingkan dan dianalisis untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat.
The Apurva Kempinski Bali
The Apurva Kempinski
Bali melambangkan kemewahan yang berada di tepi pantai, dengan berdiri di atas
tebing megah di Nusa Dua, dengan pemandangan Samudera Hindia dan taman tropis
yang menakjubkan. The Apurva Kempinski Bali menampilkan dirinya sebagai teater
terbuka yang megah, perwujudan keanggunan Indonesia. Desain arsitektur hotel
ini terinspirasi dari karakteristik dan prinsip hidup masyarakat setempat serta
didesain oleh orang Indonesia Bernama Budiman Hendropurnomo. Tangga Besar
menuju ke laut terinspirasi oleh Pura Besakih. Sebagai sentuhan keragaman
budaya nusantara, The Apurva Kempinski menggunakan elemen kayu, ukiran Jawa,
dan tenun tradisional Indonesia di area lobby hotel. The Apurva
Kempinski juga memiliki chapel pernikahan yang bangunannya terinspirasi
dari rumah adat Sulawesi Selatan (Rumah Tongkonan). Hotel ini dimiliki oleh
perusahaan lokal Indonesia sehingga ini menjadi pendukung untuk menunjukkan
estetika serta hospitality khas Nusantara. Jika dilihat dari kejauhan
maka hotel ini akan terlihat seperti sebuah benteng raksasa yang terinspirasi
oleh kejayaan Kerajaan Majapahit. Dihiasi dengan 250 anak tangga berada di tengah
hotel dan dikelilingi oleh hampir 150 kamar Suite yang menghadap
langsung ke arah Samudra Hindia. Pemandangan yang menakjubkan dari seluruh
hotel ini dapat terlihat dari balkon lobby khas Kempinski yang
memperlihatkan European luxury.
Front office
Departemen Front
Office dari hotel The Apurva Kempinski Bali memiliki banyak bagian yang
masing-masing bertugas untuk membantu lancarnya operasional sehari-hari hotel
ini. Berikut ini merupakan tugas serta tanggung
jawab dari divisi-divisi yang
paling sering menangani keluhan tamu selama operasional harian :
(1) Lady in Red (Guest Relation Officer) (LIR)
Lady in Red merupakan icon dari Kempinski. Setiap hotel Kempinski di dunia akan memiliki tim yang berisikan wanita-wanita menawan ini sebagai ambassador dari Kempinski. Tim Lady in Red bertugas sebagai Guest Relation Officer yang memiliki tanggung jawab untuk menyambut para tamu VIP serta secara khusus membantu tamu yang mengalami masalah language barrier. Lady in Red biasanya terdiri dari wanita-wanita yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta dapat berkomunikasi dengan bahasa asing selain bahasa Inggris. Selain dari menyambut tamu VIP, lady in red juga bertugas untuk melakukan in-room check in bersama dengan tamunya. Lady in red bertugas untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan tamu VIP tersebut, termasuk reservasi tempat di restoran dan spa. Mereka juga bertanggung jawab untuk semua tamu yang reservasi kamar prestige suite.
Gambar 2. Lady In Red
(2)
Front Desk Agent (FDA)
Front desk agent atau biasa disebut sebagai resepsionis bertugas untuk melakukan proses check in serta check out namun, selain itu terdapat banyak lagi tanggung jawab dari seorang FDA. Melaksanakan permintaan tamu dan mengurus keluhan tamu juga merupakan tugas dari FDA. Selain LIR, FDA juga merupakan divisi yang paling sering menangani keluhan dari tamu. FDA akan menyelesaikan masalah jika permasalahannya tidak terlalu besar tapi, ketika masalahnya menjadi kompleks maka Duty Manager yang akan menangani hal tersebut.
(3) Cliff Lounge
Selain dari Lady in Red tim yang terkadang menangani tamu VIP adalah tim Cliff Lounge. Setiap tamu yang reservasi kamar dengan tipe suite dapat menikmati pelayanan yang ada di Cliff Lounge ini. Tim Cliff Lounge terdiri dari Cliff Lounge Manager, Cliff Lounge Asst. Manager, Cliff Lounge Front Office Manager, dan Cliff Lounge Front Office Asst. Manager sebagai kepala tim ini. Tim front office bertugas untuk melakukan proses check in dan check out serta membantu tamu dalam membuat reservasi di restoran maupun memesan kendaraan. Semua tugas ini diberikan agar tamu tidak perlu jauh-jauh jalan ke main lobby untuk melakukan hal-hal tersebut. Tim yang satunya lagi adalah tim food and beverage yang melayani tamu ketika sarapan, afternoon tea, dan evening cocktail hour.
Berbeda dengan yang ada di lobby utama,
proses check in di cliff lounge tidak memprioritaskan kecepatan namun,
pendalaman dan pengenalan tamu untuk memberikan pengalaman yang indah dan memorable
bagi tamu. Melalui proses check in ini staff bisa mengetahui seluk beluk
dari tamu seperti tujuannya datang ke hotel, apa yang sedang dirayakan, apakah
tamu punya kebiasaan yang khusus. Semua ini bisa digunakan untuk menjadi titik
pengubah pikiran untuk tamu terhadap hotel tersebut. Mengakomodasikan
permintaan tamu serta kebiasaannya maka tamu tersebut akan mengingat apa yang
dilakukan oleh hotel tersebut dan membuat mereka ingin kembali.
Profil Partisipan
Tabel
1. Informan dari Cliff Lounge Supervisor The Apurva Kempinski Bali
Nama |
I Gede Eka Setyawan |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
Jabatan |
Cliff Lounge
Supervisor |
Tabel
2. Informan dari Front Desk Agent The Apurva Kempinski Bali
Nama |
Ni Wayan Karuna Dewi |
Jenis Kelamin |
Perempuan |
Jabatan |
Front Desk Agent |
Tabel
3. Informan dari Managing Director of Room Key Travel
Nama |
David Stephen |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
Jabatan |
Managing Director of Room Key Travel |
Pembahasan
Complaint handling merupakan hal yang tidak asing lagi dalam dunia Front office department The Apurva Kempinski Bali. Kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah serta mengkomunikasikan permasalahan tersebut dengan tamu dan departemen yang lainnya adalah keharusan dari seorang anggota tim front office. Pada zaman ini tamu tidak hanya memberitakan keluhannya di hotelnya langsung saja namun, tamu dapat menuliskan pengalaman dan keluhan mereka lewat online travel agent review atau google review. Disebabkan oleh hal ini, cara complaint handling pun harus menyesuaikan dengan hal itu, sekarang cara menangani keluhan tamu yang disampaikan secara online adalah dengan berkomunikasi secara online juga. The Apurva Kempinski Bali sudah melakukan ini dengan baik dan membuat semua pesan mereka kepada tamu dibuat lebih personal sehingga tamu merasa keluhannya didengar dan pihak hotel juga menawarkan tamu tersebut untuk dapat menghubungi mereka langsung jika ingin kembali ke hotel untuk memastikan stay selanjutnya sempurna untuk tamu tersebut.
Menurut Hermawan
dalam artikel
Staff front office adalah
duta hotel yang bertanggung jawab atas kesan pertama, kedua, ketiga, dan
seterusnya, hingga kesan terakhir, menjadikan pelayanan yang prima sebagai bagian
yang sangat penting dari operasi sehari-hari (Sujatno, 2008). Pelayanan yang diberikan oleh front office The
Apurva Kempinski Bali sudah memenuhi kriteria tersebut. Keputusan
pelanggan untuk membeli kamar sangat dipengaruhi oleh kesan pertama yang mereka
dapatkan dari staf front office. Sikap yang tidak ramah dapat menyebabkan
pembatalan reservasi kamar, sementara sikap yang ramah dapat menarik tamu untuk
memesan
kamar dan terlibat dalam pembelian berulang atau menjadi returning guest (Oleh &
Wijayanti, 2019). Berdasarkan
hasil penelitian, pelayanan yang kurang bagus kepada seorang tamu sangat
berpengaruh terhadap keinginan tamu tersebut untuk kembali ke hotel tersebut. Service
recovery yang dilakukan setelah tamu telah keluar dari hotel tidak memiliki
impact yang besar namun, dengan hal itu dilakukan segera setelah masalahnya
selesai maka tamu akan mengingat hal itu sebagai pengalaman yang baik.
Dari penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa semua staff front office The Apurva Kempinski Bali telah terlatih untuk menangani keluhan tamu baik dari tingkat front desk agent hingga ke manager dan supervisor. Tim front desk agent telah dilatih untuk dapat menangani keluhan tamu yang ada dalam yurisdiksi mereka dan mengetahui tingkatan urgensi yang mewajibkan mereka melaporkan keluhan tersebut ke atasan. Walaupun sudah terlatih untuk melakukan hal tersebut, masih ada juga beberapa staff yang tidak melakukan complaint handling tersebut sesuai dengan SOP sehingga tamu merasa tidak nyaman.
Menurut hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa front office The Apurva Kempinski Bali telah menerapkan cara memprioritaskan masalah tamu dengan baik dan adil. Sistem yang memprioritaskan tamu yang melaporkan keluhannya lebih duluan, keluhan tamu tersebutlah yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Adanya penerapan sistem ini membuat tamu tidak akan dibuat menunggu lama untuk menyelesaikan masalahnya, tanpa mempedulikan apakah tamu tersebut merupakan VIP atau bukan. Oleh karena itu, dari hasil penelitian ditemukan bahwa jarang terdapat keluhan tamu yang menyangkut dengan lama respon dari tim front office ketika tamu melaporkan keluhannya.
Dari penelitian ini, peneliti dapat mengetahui bahwa sistem yang membantu tim front office untuk merespon dengan cepat terhadap masalah tamu, salah satunya adalah in-stay survey. Keluhan tamu yang dimasukkan ke dalam in-stay survey tidak bisa diabaikan karena jika tidak ada yang menjawab keluhan tersebut dalam waktu beberapa menit maka akan dieskalasi terus ke atasan dan jika dalam internal hotel tidak ada yang menjawab maka akan dibawa ke corporate. Melalui hal ini, dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan oleh tim front office telah bekerja dengan baik dalam mempercepat respon tim mengenai keluhan tamu.
Menurut hasil
penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa para tamu yang menginap sangat
menikmati waktunya di hotel The Apurva Kempinski Bali dan kinerja para staff front
office ketika check-in dan check-out serta ketika terjadi keluhan sangatlah
baik. Hal ini dibuktikan oleh rating dari hotel The Apurva Kempinski pada Global
Review Index yang selalu berada di atas angka 90% dan berada di tingkat
pertama dibandingkan dengan kompetitor lainnya dalam lingkungan yang sama. Angka 90% tersebut juga telah dipertahankan
sejak pembukaannya pada tahun 2019 silam.
Melalui proses triangulasi dan perbandingan pendapat dari narasumber yang ada, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
(1) Dalam baris yang pertama dengan indikator The Apurva Kempinski sebagai hotel, strategi yang digunakan sudah sangat bagus dilihat dari hasil yang baik serta pengalaman tamu yang baik. Sebagai sebuah hotel The Apurva Kempinski telah melakukan strategi dalam memaksimalkan profitnya melalui dilakukannya force upgrade untuk kamar yang mengalami overbooking. Walaupun The Apurva Kempinski Bali termasuk pendatang yang baru pada marketnya, namun hotel ini bisa mempertahankan pelayanan khas mereka dan membuat mereka menjadi favorit tamu.
(2) Pada baris kedua dengan indikator hotel berbintang, The Apurva Kempinski Bali merupakan hotel berbintang 5 yang terletak di Nusa Dua,Bali. Area tersebut dikenal dengan deretan hotel berbintang 5 dengan kualitas terbaik di Bali namun, apa yang membedakan The Apurva Kempinski adalah hubungannya dengan tamu, pelayananannya yang khas, serta responnya yang cepat ketika terjadi masalah. Semua hal ini menghasilkan pengalaman tamu yang baik dan itu tercerminkan pada review yang diberikan tamu. Secara fasilitas yang ditawarkan oleh The Apurva Kempinski Bali sudah sesuai dengan kriteria sebagai hotel berbintang 5 hingga ke pelayanannya.
(3) Pada baris ketiga dengan indikator front office yaitu departemen yang adalah otak dari operasional sehari-hari sebuah hotel. Front office The Apurva Kempinski Bali sudah sangat terlatih dalam menangani keluhan bahkan untuk trainee dilatih untuk tahu apa saja yang harus disampaikan ke atasan ketika terdapat tamu yang complaint. Segera setelah sebuah masalah keluhan terjadi tim front office akan langsung mendiskusikan masalah tersebut dan kembali melatih tim agar tidak terjadi kembali.
(4) Pada baris keempat dengan indikator handling complaints atau menangani keluhan tamu adalah salah satu tanggung jawab dari departemen front office terutama yang sering berinteraksi dengan tamu. Langkah pertama adalah dengan mendengarkan keluhan tamu dengan baik kemudian mencari solusi dari masalah tersebut. Jika terdapat lebih dari satu orang yang memberikan komplain maka yang pertama melaporkan adalah yang pertama diselesaikan tanpa memandang status tamu. Kemudian untuk front desk agent yang merasa bahwa masalah tamu membutuhkan penanganan dari leader maka harus segera dilaporkan. Berdasarkan hasil observasi, in-stay survey dilakukan agar keluhan yang ada bisa ditangani dengan cepat dan tamu tidak dibuat menunggu. Kinerja tim front office dalam menangani keluhan sudah ternilai baik dan cepat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya review mengenai pengalaman tamu yang baik mengenai tim front office termasuk yang ada di Cliff Lounge maupun Lady in Red.
Berdasarkan hasil penelitian serta hasil
observasi yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa The Apurva Kempinski Bali
telah memiliki alur yang harus dilewati ketika menyelesaikan keluhan tamu. Alur
yang harus dilewati itu telah diatur sedemikian rupa agar tim front office
dapat menyelesaikan masalah tamu tanpa kebingungan. Dimulai dari mendengarkan
dengan baik keluhan tamu hingga memberikan kesan akhir yang bagus ketika tamu
check-out. Semuanya itu menjadi pedoman bagi tim front office. Menurut
hasil observasi peneliti, berikut ini merupakan bagan dari alur tersebut:
Gambar 3. Bagan Alur Complaint
Handling Front Office The Apurva Kempinski Bali
Sumber: Hasil Olahan Peneliti (2024)
Bagan alur menunjukkan perbedaan penanganan
keluhan tamu antara seorang leader dan FDA di The Apurva Kempinski Bali serta
jalur yang dilewatinya masing-masing. Leader menangani masalah yang tidak bisa
diselesaikan oleh FDA, seperti pengembalian uang, tamu yang marah, tamu VIP,
atau masalah besar lainnya. Jika solusi yang ditawarkan tim front office
ditolak oleh tamu, alasan penolakan harus dipahami; solusi alternatif
ditawarkan jika alasannya logis, atau situasi dijelaskan jika alasannya tidak
logis. Setelah masalah diselesaikan, kompensasi seperti kue atau minuman
beralkohol disiapkan oleh tim Lady in Red. Saat check-out, sistem mencatat agar
leader memberikan departure gift dan courtesy terakhir. Tamu juga menerima
email post-stay untuk menilai pengalaman mereka, yang ditangani oleh tim back
office.
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja tim front office di The Apurva Kempinski Bali dalam menangani keluhan tamu sangat baik dan sesuai dengan standard operational procedure yang berlaku. Hal ini didukung oleh ulasan positif dari tamu dan observasi peneliti, yang menunjukkan bahwa setiap keluhan baru disertai briefing untuk staf mengenai penanganan yang tepat. Dari sudut pandang pihak ketiga seperti Room Key Travel, tim juga cepat dan sigap dalam komunikasi menyelesaikan masalah tamu. Sistem pre-arrival, in-stay, dan post-stay survey membantu melacak pengalaman tamu dan memungkinkan tim front office bertindak cepat. Kemampuan hotel dalam mempertahankan kualitas pelayanan tercermin dalam rating tinggi mereka di GRI (Global Review Index). Tim front office wajib melakukan courtesy setelah menangani keluhan untuk memperdalam hubungan dengan tamu dan memahami preferensi mereka. Selain itu, tim juga melakukan follow-up untuk menanggapi ulasan tamu di platform OTA atau Google Review, menunjukkan kepedulian hotel terhadap pengalaman tamu dan mempersiapkan kunjungan kembali tamu dengan lebih baik.
BIBLIOGRAFI
Adminrji. (2023). Kajian Publikasi
Ilmiah PSPI Series 4 : Krisis Replikasi: Apa Artinya untuk Dosen &
Peneliti Indonesia? Relawan Jurnal Indonesia.
Elimtali, C. (2020). Internship
Project Internship At The Apurva Kempinski Bali In the Culinary Section.
Hafni, S. S. (2021). Metodologi
Penelitian. www.penerbitbukumurah.com
Mahadewi, N. M. E. (2024). Quantum
Tourism Pariwisata Quantum Dulu, Kini dan Nanti Model Perencanaan dan Inovasi
Produk Wisata. Deepublish.
Nawing, A. Y., &
Telaumbanua, S. Y. (2023). Strategi Front Office Departemen Di Grand Puri
Saron Boutique Hotel Yogyakarta Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Tamu. Jurnal Nusantara, 6(1), 47-55.
Louisa, B., Sukwadi, R., & Chen,
G. Y.-H. (2021). Pendekatan text mining terhadap review pengunjung hotel
bintang 5 di Bali selama pandemi COVID-19. Journal Industrial Services,
7(1), 18. https://doi.org/10.36055/jiss.v7i1.11294
Nugrahani, F. (2004). Metode
penlitian kualitatif dalam penelitian pendidikan bahasa. In cakra book.
https://doi.org/10.4324/9780203299975
Oleh, D., & Wijayanti, A. (2019).
Modul Operasional Kantor Depan Hotel (OKD).
Orinaldi, M. (2021). Dampak
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Suatu
Kajian. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 6(2),
391-398.
Sari, I. A., Sidabutar, L. R.,
Pratama, I. B., Fahrudin, M., & Athar, G. A. (2022, November 23). Bali
Recovery: Bangkitkan Kembali Pariwisata Pasca Pandemi Melalui Pola Pembangunan
Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Fasilitas Hukum Universitas
Brawijaya.
Sujatno, B. (2008). Front office
operations (secret receptionist skills for 5-star hotels) (1st ed.). CV
Andi Offset.
Sulastiyono, A. (2011). Manajemen
penyelenggaraan hotel : Seri manajemen usaha jasa saranan pariwisata dan
akomodasi. Alfabeta.
Sulistyowati, L. (2013). Partisipasi
Masyarakat Pada Pelestarian Tradisi Suran Mbah Demang Sebagai Kearifan Lokal
Di Modinan, Banyuraden, Gamping, Sleman [Skripsi]. Universitas Negeri
Yogyakarta.
The Apurva Kempinski Bali. (2023). Welcome
to The Apurva Kempinski Bali. The Apurva Kempinski Bali. https://www.kempinski.com/en/the-apurva-kempinski-bali/overview/hotel-information/our-hotel
Utomo, S. S., Taneo, M., &
Letuna, M. A. (2021). Eksistensi Kerajaan Bunga Bali di Alor pada Masa
Pemerintahan Raja Baololong Kaay, 1840-1875. Jurnal Sejarah Citra Lekha,
6(1). https://doi.org/10.14710/jscl.v6i1.28578
Copyright holder: Thania
Indahwati Chandra, Christy Widyawati (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |