Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 10, Oktober 2024

 

PENGARUH KEPUASAN PASIEN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK MEDIMOM JAKARTA SELATAN

 

Sakina Bhayang Rindi1, Pauline H. Pattyranie Tan2

Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Indonesia1,2

Email: [email protected]1

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh positif dari Kualitas Layanan, Kepercayaan Pasien, dan Persepsi Harga terhadap Loyalitas Pasien melalui Kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan. Model penelitian ini menggunakan kuesioner dengan lima variabel utama. Penelitian dilakukan dengan metode survei kuantitatif menggunakan pengambilan data secara cross-sectional. Data responden diperoleh melalui purposive sampling dari pasien Klinik Medimom Jakarta Selatan yang berusia 18 hingga 50 tahun dan telah melakukan kunjungan lebih dari dua kali dalam satu tahun terakhir. Sebanyak 265 responden memenuhi kriteria tersebut. Data kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pasien, kepercayaan pasien juga berpengaruh positif terhadap kepuasan, serta persepsi harga memberikan dampak positif terhadap kepuasan pasien. Namun, kepuasan pasien tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap loyalitas pasien, sementara kualitas layanan dan persepsi harga berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien.

Kata Kunci: Kualitas Layanan, Kepercayaan, Persepsi Harga, Kepuasan Pasien, Loyalitas pasien

 

Abstract

This study aims to analyze the positive effect of Service Quality, Patient Trust, and Price Perception on Patient Loyalty through Patient Satisfaction at Medimom Clinic, South Jakarta. This research model uses a questionnaire with five main variables. The research was conducted using a quantitative survey method using cross-sectional data collection. Respondent data was obtained through purposive sampling from Medimom Clinic South Jakarta patients aged 18 to 50 years and have visited more than twice in the past year. A total of 265 respondents met these criteria. The data were then analyzed using the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results showed that service quality has a positive influence on patient satisfaction, patient trust also has a positive effect on satisfaction, and price perception has a positive impact on patient satisfaction. However, patient satisfaction does not show a positive influence on patient loyalty, while service quality and price perception have a positive effect on patient loyalty.

Keyword: Service Quality, Trust, Perceived Price, Patient Satisfaction, Patient Loyalty

 

Pendahuluan

Dalam era globalisasi saat ini, fasilitas kesehatan diharapkan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing mereka sebagai entitas bisnis tanpa mengabaikan misi sosial yang mereka emban (Bossert, 1998). Saat ini, pasien atau konsumen menjadi semakin kritis dalam menentukan pilihan produk atau layanan, yang mempengaruhi keputusan mereka untuk menggunakan layanan atau membeli produk tersebut. Dengan semakin banyaknya pilihan, pasien sebagai konsumen dapat memilih rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang mampu menarik minat mereka dan mempertahankan loyalitas. Loyalitas pasien sangat dipengaruhi oleh kepuasan pasien, di mana kepuasan yang diperoleh dari layanan yang diterima terbukti mendorong pasien untuk kembali menggunakan layanan tersebut di masa mendatang.

Peningkatan kualitas pelayanan merupakan aspek yang sangat krusial bagi klinik, karena semakin tinggi kualitas layanan yang diberikan kepada konsumen atau pasien, semakin besar pula tingkat kepuasan yang mereka rasakan, yang pada akhirnya mendorong loyalitas yang lebih tinggi terhadap klinik tersebut (Meesala & Paul, 2018). Tingginya loyalitas pelanggan memberikan timbal balik yang positif bagi klinik (Dewi, 2020). Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien mencakup kualitas pelayanan, kepercayaan, dan persepsi harga (Tashjian et al., 2007). Kepuasan pasien dihasilkan dari perbandingan antara harapan dan kinerja yang diterima; jika kinerja sesuai harapan, pasien akan merasa puas, namun jika kinerja gagal memenuhi harapan, mereka akan merasa tidak puas (Hekkert et al., 2009).

Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai tingkat kemampuan produk atau jasa dalam memenuhi keinginan dan harapan pelanggan, yang dipengaruhi oleh proses produksi, pemasaran, dan pemeliharaan barang atau jasa tersebut (Bernardo et al., 2012). Kualitas pelayanan dapat diukur dengan membandingkan harapan pelanggan terhadap layanan yang mereka terima dengan kenyataan pelayanan yang diberikan. Kepercayaan, di sisi lain, adalah keyakinan bahwa salah satu pihak dalam pertukaran yakin akan keandalan dan integritas pihak lainnya (Moon et al., 2021). Kepercayaan ini terbentuk berdasarkan keyakinan bahwa pihak yang terlibat akan memberikan kualitas yang konsisten, jujur, dan bertanggung jawab.

Persepsi harga adalah cara pandang konsumen terhadap nilai yang diberikan dalam bentuk uang untuk suatu produk atau layanan (Raghubir, 2006). Ada empat elemen yang membentuk persepsi harga: keterjangkauan harga berdasarkan manfaat, harga yang sesuai dengan kualitas produk, daya saing harga, dan harga yang sebanding dengan manfaat yang diperoleh (Han & Hyun, 2015). Keempat variabel tersebut—kualitas pelayanan, kepercayaan, persepsi harga, dan kepuasan—berperan penting dalam menentukan loyalitas pasien, khususnya di Klinik Medimom Jakarta Selatan.

 

Pengembangan Hipotesis

Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien

Prakash et al. (2022) mengungkapkan bahwa indeks kepuasan kualitas konsumen, yang diukur menggunakan berbagai dimensi Kualitas Pelayanan seperti tangibles, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance, secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Selain itu, dalam penelitian "The Effect of Perception of Health Care Service Quality on Patient Satisfaction and Loyalty in Mother and Child Hospital," ditemukan bahwa persepsi terhadap kualitas layanan kesehatan secara signifikan mempengaruhi kepuasan pasien dan loyalitas mereka.

H1. Kualitas Layanan  berpengaruh positif  terhadap tingkat kepuasan pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan

 

Hubungan Kepercayaan terhadap Kepuasan Pasien

Kepercayaan merupakan elemen penting dalam membangun hubungan yang baik antara perusahaan dan konsumen. Ketika konsumen memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap produk atau layanan yang telah digunakan sebelumnya, hal ini akan menghasilkan kepuasan yang berkelanjutan. Penelitian sebelumnya oleh (Prakash et al., 2022) menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Penelitian serupa oleh (Lie et al., 2019) juga mengungkapkan bahwa kepercayaan pelanggan berdampak positif terhadap kepuasan pelanggan.Top of FormBottom of Form

H2 : Tingkat Kepercayaan pasien berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan

 

Hubungan Persepsi Harga terhadap Kepuasan Pasien

Persepsi harga adalah penilaian subjektif konsumen yang melibatkan aspek emosional terkait harga yang ditawarkan penjual, di mana konsumen menilai apakah harga tersebut sesuai dengan manfaat yang mereka terima. Secara signifikan, persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan (Andaleeb, 2001).

H3 : Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan

 

Hubungan Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien

Dalam penelitian "The Effect of Perception of Health Care Service Quality on Patient Satisfaction and Loyalty in Mother and Child Hospital," ditemukan bahwa kualitas pelayanan secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pasien (Zakaria et al., 2014).Top of FormBottom of Form

H4 : Kepuasan Pasien berpengaruh positif  terhadap Loyalitas Pasien di Medimom Jakarta Selatan

 

Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien

Dalam jurnal "The Impact of Patient Satisfaction on Patient Loyalty with Mediating Effect of Patient Trust," (Liu & Chen, 2022) menemukan bahwa kepercayaan secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pasien dalam industri pelayanan kesehatan.

H5 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan

 

Hubungan Persepsi Harga dengan Loyalitas Pasien

Persepsi harga adalah penilaian konsumen yang melibatkan aspek emosional terkait harga yang ditawarkan oleh penjual, di mana konsumen menilai apakah harga tersebut sebanding dengan manfaat yang diterima. Persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan (Zhou et al., 2017).

H6 : Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pasien melalui kepuasan pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan (Östlund et al., 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang melakukan kunjungan ke Klinik Medimom dari Maret 2023 hingga Maret 2024. Sampel penelitian terdiri dari 265 pasien, yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Sampel terdiri dari pasien wanita berusia 18 hingga 50 tahun yang telah menggunakan layanan rawat jalan di Klinik Medimom lebih dari dua kali.

Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner elektronik yang dibagikan secara digital melalui aplikasi WhatsApp dalam bentuk Google Forms kepada pasien yang sedang atau pernah mengunjungi Klinik Medimom. Kuesioner menggunakan Skala Likert (Likert Scale), yang umum digunakan dalam penelitian di bidang bisnis maupun fenomena sosial lainnya untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi. Skala ini terdiri dari lima tingkat, mulai dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), hingga sangat setuju (5).

Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi Kualitas Layanan, Kepercayaan, Persepsi Harga, Kepuasan Pasien, dan Loyalitas Pasien. Setelah data dikumpulkan dari kuesioner, dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum analisis data. Analisis data pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak SmartPLS untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut.

 

A diagram of a flowchart

Description automatically generated

Gambar 1. Model Penelitian Modifikasi Olahan Peneliti

Sumber: (Liu & Chen, 2022)

 

Profil Responden

Tabel 1 menyajikan profil responden pada penelitian ini. Pada penelitian ini semua responden merupakan Wanita dengan rentang usia 18 sampai 50 tahun.

 

Tabel 1. Profil Responden

Pernyataan

Jumlah

Persentase

Jenis Kelamin

Perempuan

265

100 %

Usia Responden

18 – 30 Tahun

31 – 40 Tahun

41 – 50 Tahun

 

120

115

30

 

45,3 %

43,4 %

11,3 %

Pendidikan Terakhir

SD – SMP

SMA

Sarjana

 

5

97

163

 

1,9 %

36,6 %

61,5 %

Pekerjaan

Tidak Bekerja

Karyawan

Wirausaha

Lainnya

 

31

148

80

6

 

11,7 %

55,8 %

30,2 %

2,3 %

Alamat / Tempat Tinggal

Jakarta Selatan

Jakarta Timur

Lainnya

 

155

98

12

 

58,5 %

37 %

5 %

Penghasilan keluarga/ bulan

Kurang dari 5 juta rupiah

5 - 10 juta rupiah

10 – 30 juta rupiah

 

57

137

71

 

21,5 %

51,7 %

26,8 %

Jumlah Kunjungan

Tiga kali

Empat kali

Lima kali

Diatas lima kali

 

109

71

61

24

 

41,1 %

26,7 %

23 %

9,2 %

 

 

 

 

 

 

Evaluasi Hasil Pengukuran

Evaluasi hasil pengukuran dalam penelitian ini melibatkan pengujian untuk memastikan validitas dan reliabilitas model. Pengujian yang dilakukan mencakup uji validitas konvergen, validitas diskriminan, dan reliabilitas komposit. Untuk validitas konvergen, kriteria yang digunakan adalah nilai loading factor lebih dari 0,7 dan Average Variance Extracted (AVE) lebih dari 0,6. Selain itu, validitas diskriminan diukur dengan menggunakan kriteria Fornell-Larcker. Namun, dalam beberapa kasus, nilai outer loading yang berkisar antara 0,4 hingga 0,7 masih dapat diterima asalkan nilai AVE lebih dari 0,5. Menurut Sekaran dan Bougie (2016), reliabilitas komposit dianggap dapat diandalkan jika nilainya di atas 0,7.

 

Tabel 2. Evaluasi Model Pengukuran

Kode Item

Konstruk dan Item

Outer Loading

Kualitas Pelayanan ( AVE = 0.616, CR = 0.762)

KL2

Menurut saya Ruangan Pemeriksaan di Klinik Medimom selalu bersih

0,782

KL11

Menurut saya karyawan klinik sopan ketika memberikan pelayanan

0,787

Kepercayaan (AVE = 0.570, CR = 0.726)

KP5

Saya merasa klinik memudahkan saya dalam pemilihan metode pembayaran

0,726

KP6

Saya merasa karyawan klinik selalu membantu jika ada kendala ketika sudah melakukan perjanjian

0,783

Persepsi Harga ( AVE = 0.548, CR = 0.706)

 

PE2

Saya merasa harga layanan sesuai manfaat yang didapat

0,675

PE5

Saya merasa Klinik Medimom mempunyai penawaran terbaik

0,8

Kepuasan Pasien ( AVE = 0.599, CR = 0.749)

SA1

Saya merasa pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan saya sebagai pasien

0,732

SA6

Saya merasa pelayanan klinik yang baik,sehingga akan menyarankan orang lain untuk berkunjung ke Klinik Medimom

0,814

Loyalitas ( AVE = 0.564, CR = 0.721)

LO3

Saya akan merekomendasikan klinik ini pada teman atau kerabat saya

0,735

LO4

Saya akan mengatakan hal-hal positif tentang klinik ini kepada orang lain

0,767

                                    Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti

 

Pada Tabel 2 terlihat hasil pengujian Outer loading, Average Variance Extracted ,dan Composite Reliability memenuhi kriteria penelitian, sehingga dapat disimpullkan bahwa uji yang dilakukan valid dan reliable.

 

Tabel 3. Kriteria Fornell – Lacker

 

X1

X2

X3

Y1

Y2

Kualitas Layanan

0,785

 

 

 

 

Kepercayaan

0,329

0,755

 

 

 

Persepsi Harga

0,328

0,318

0,740

 

 

Kepuasan Pasien

0,315

0,431

0,386

0,774

 

Loyalitas Pasien

0,356

0,355

0,336

0,420

0,751

 

            Pada Tabel 3 menunjukan bahwa hasil dari Uji Fornell – Lacker tidak ada nilai antara variabel dengan variabelnya lebih kecil jika dibandingkan dengan variabel lainnya. Hasil keseluruhan dari hasil pengujian evaluasi model pengukuran sudah memenuhi kriteria yang ditentukan.

 

Evaluasi Model Struktural

Pengujian evaluasi model struktural dimulai dari mengukur multikolineritas untuk mengetahui hubungan antar variabel independent yang ada dan terdapat kecondongan kolinearitas atau tidak. Pengamatan hasil Uji multikolinearitas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dengan tujuan untuk mendeteksi adanya kolinearitas dalam variabel independent. Jika didapatkan nilai VIF lebih dari 5, maka dapat dideteksi adanya masalah multikolinearitas.Pada Tabel 4. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdeteksi adanya masalah multikolinearitas.

 

Tabel 4. Evaluasi Collinearity

 Kode item

VIF

KL11

1,057

KL2

1,057

KP5

1,020

KP6

1,020

PE2

1,010

PE5

1,010

SA1

1,041

SA6

1,041

LO3

1,017

LO4

1,017

 

Pada pengujian model struktural dapat dilakukan dengan evaluasi nilai R- Square. Uji R-Square dapat menilai seberapa besar pengaruh konstruk independent menjelaskan konstruk dependen. Terdapat tiga kategori pengelompokan R – Square menurut Cohen 1988 dalam yaitu kategori kuat, kategori moderat, dan kategori lemah.Nilai R – Square sebesar 0,4 termasuk dalam kategori kuat , nilai R – Square sebesar 0,25 termasuk kategori moderat dan nilai 0,1 termasuk dalam kategori lemah.

 

Tabel 5. Evaluasi R - Square

 

R Square

Kepuasan Pasien

0,270

Loyalitas Pasien

0,250

Sumber: Hasil Olahan Data Peneliti

 

Selanjutnya uji hipotesis pada penelitian ini akan  dilakukan dengan melihat koefisien jalur ( path coefficient ) dengan melihat nilai koefisien parameter, nilai p-value, dan signifikasi t-statistic. Suatu hipotesis dapat dikatakan signifikan apabila nilai t statistics >1,65 dengan tingkat signifikansi 5% dan p-value <0,05 dengan memperhatikan arah koefisien jalur (path coefficient).

 

Tabel 6. Uji Hipotesis

 

Estimate

T Statistics / T values

P values

Keputusan

H1 : Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien

0,133

2,249

0,025

Didukung

H2 : Kepercayaan berpengaruh positif terhadap Kepuasan

0,213

3,216

0,001

Didukung

H3 : Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien

0,310

5,496

0,000

Didukung

H4 :Kepuasan Pasien berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien

0,244

3,984

0,000

Didukung

H5 : Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien

0,153

2,278

0,023

Didukung

H6 : Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien

0,294

5,077

0,000

Didukung

 

Uji hipotesis pada Tabel.6 menunjukan bahwa semua hipotesis didukung pada penelitian ini.

A screenshot of a computer

Description automatically generated

Gambar 1. Analisis Outer Model

 

A screenshot of a computer

Description automatically generated

Gambar 2. Analisis Inner Model

 

Hasil uji hipotesis mendukung bahwa kualitas layanan, kepercayaan, dan persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien (H1) dengan nilai estimasi 0,133, sementara kepercayaan (H2) dan persepsi harga (H3) juga memiliki pengaruh signifikan dengan nilai estimasi masing-masing 0,213 dan 0,310. Selain itu, kepuasan pasien juga terbukti memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pasien (H4) dengan estimasi 0,244. Kualitas layanan (H5) dan persepsi harga (H6) juga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien dengan estimasi masing-masing 0,153 dan 0,294. Analisis outer model pada Gambar 1 memperlihatkan validitas dan reliabilitas indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini, di mana setiap indikator memiliki hubungan kuat dengan variabel laten yang diwakilinya. Gambar 2, yang menampilkan inner model, menunjukkan bagaimana variabel laten seperti kualitas layanan, persepsi harga, kepuasan, dan loyalitas saling mempengaruhi satu sama lain, mendukung hasil uji hipotesis dalam tabel. Kombinasi dari kedua model ini memperkuat temuan bahwa seluruh hipotesis didukung dalam penelitian ini, menunjukkan hubungan positif antara variabel yang diuji.

 

Kesimpulan

Hasil analisis data yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa; (1) Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan, (2) Kepercayaan berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan, (3) Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan, (4) Kepuasan Pasien berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan, (5) Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan, dan (6) Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan.

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Andaleeb, S. S. (2001). Service quality perceptions and patient satisfaction: a study of hospitals in a developing country. Social Science & Medicine, 52(9), 1359–1370.

Bernardo, M., Marimon, F., & del Mar Alonso-Almeida, M. (2012). Functional quality and hedonic quality: A study of the dimensions of e-service quality in online travel agencies. Information & Management, 49(7–8), 342–347.

Bossert, T. (1998). Analyzing the decentralization of health systems in developing countries: decision space, innovation and performance. Social Science & Medicine, 47(10), 1513–1527.

Han, H., & Hyun, S. S. (2015). Customer retention in the medical tourism industry: Impact of quality, satisfaction, trust, and price reasonableness. Tourism Management, 46, 20–29.

Hekkert, K. D., Cihangir, S., Kleefstra, S. M., Van Den Berg, B., & Kool, R. B. (2009). Patient satisfaction revisited: a multilevel approach. Social Science & Medicine, 69(1), 68–75.

Lie, D., Sudirman, A., & Butarbutar, M. (2019). Analysis of mediation effect of consumer satisfaction on the effect of service quality, price and consumer trust on consumer loyalty. International Journal of Scientific and Technology Research, 8(8), 412–428.

Liu, X.-X., & Chen, Z.-Y. (2022). Service quality evaluation and service improvement using online reviews: A framework combining deep learning with a hierarchical service quality model. Electronic Commerce Research and Applications, 54, 101174.

Meesala, A., & Paul, J. (2018). Service quality, consumer satisfaction and loyalty in hospitals: Thinking for the future. Journal of Retailing and Consumer Services, 40, 261–269.

Moon, N. N., Talha, I. M., & Salehin, I. (2021). An advanced intelligence system in customer online shopping behavior and satisfaction analysis. Current Research in Behavioral Sciences, 2, 100051.

Östlund, U., Kidd, L., Wengström, Y., & Rowa-Dewar, N. (2011). Combining qualitative and quantitative research within mixed method research designs: a methodological review. International Journal of Nursing Studies, 48(3), 369–383.

Prakash, K. P., Kumar, Y. V. P., Reddy, C. P., Pradeep, D. J., Flah, A., Alzaed, A. N., Al Ahamdi, A. A., & Ghoneim, S. S. M. (2022). A comprehensive analytical exploration and customer behaviour analysis of smart home energy consumption data with a practical case study. Energy Reports, 8, 9081–9093.

Raghubir, P. (2006). An information processing review of the subjective value of money and prices. Journal of Business Research, 59(10–11), 1053–1062.

Tashjian, R. Z., Bradley, M. P., Tocci, S., Rey, J., Henn, R. F., & Green, A. (2007). Factors influencing patient satisfaction after rotator cuff repair. Journal of Shoulder and Elbow Surgery, 16(6), 752–758.

Zakaria, I., Rahman, B. A., Othman, A. K., Yunus, N. A. M., Dzulkipli, M. R., & Osman, M. A. F. (2014). The relationship between loyalty program, customer satisfaction and customer loyalty in retail industry: A case study. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 129, 23–30.

Zhou, W.-J., Wan, Q.-Q., Liu, C.-Y., Feng, X.-L., & Shang, S.-M. (2017). Determinants of patient loyalty to healthcare providers: An integrative review. International Journal for Quality in Health Care, 29(4), 442–449.

 

Copyright holder:

Sakina Bhayang Rindi, Pauline H. Pattyranie Tan (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: