Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9,
No. 10, Oktober 2024
PENGARUH KEPUASAN PASIEN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK
MEDIMOM JAKARTA SELATAN
Sakina Bhayang Rindi1, Pauline H. Pattyranie
Tan2
Universitas
Pelita Harapan, Tangerang, Indonesia1,2
Email: [email protected]1
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh positif dari Kualitas Layanan,
Kepercayaan Pasien, dan Persepsi Harga terhadap Loyalitas Pasien melalui
Kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan. Model penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan lima variabel utama. Penelitian dilakukan dengan
metode survei kuantitatif menggunakan pengambilan data secara cross-sectional.
Data responden diperoleh melalui purposive sampling dari pasien Klinik Medimom
Jakarta Selatan yang berusia 18 hingga 50 tahun dan telah melakukan kunjungan
lebih dari dua kali dalam satu tahun terakhir. Sebanyak 265 responden memenuhi
kriteria tersebut. Data kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least
Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan
pasien, kepercayaan pasien juga berpengaruh positif terhadap kepuasan, serta
persepsi harga memberikan dampak positif terhadap kepuasan pasien. Namun,
kepuasan pasien tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap loyalitas pasien,
sementara kualitas layanan dan persepsi harga berpengaruh positif terhadap
loyalitas pasien.
Kata Kunci: Kualitas Layanan, Kepercayaan, Persepsi Harga, Kepuasan
Pasien, Loyalitas pasien
Abstract
This study aims to
analyze the positive effect of Service Quality, Patient Trust, and Price
Perception on Patient Loyalty through Patient Satisfaction at Medimom Clinic,
South Jakarta. This research model uses a questionnaire with five main
variables. The research was conducted using a quantitative survey method using
cross-sectional data collection. Respondent data was obtained through purposive
sampling from Medimom Clinic South Jakarta patients aged 18 to 50 years and
have visited more than twice in the past year. A total of 265 respondents met
these criteria. The data were then analyzed using the Partial Least
Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results showed that
service quality has a positive influence on patient satisfaction, patient trust
also has a positive effect on satisfaction, and price perception has a positive
impact on patient satisfaction. However, patient satisfaction does not show a
positive influence on patient loyalty, while service quality and price
perception have a positive effect on patient loyalty.
Keyword: Service Quality, Trust, Perceived Price, Patient
Satisfaction, Patient Loyalty
Pendahuluan
Dalam era globalisasi saat ini, fasilitas
kesehatan diharapkan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing mereka sebagai
entitas bisnis tanpa mengabaikan misi sosial yang mereka emban
Peningkatan kualitas pelayanan merupakan
aspek yang sangat krusial bagi klinik, karena semakin tinggi kualitas layanan
yang diberikan kepada konsumen atau pasien, semakin besar pula tingkat kepuasan
yang mereka rasakan, yang pada akhirnya mendorong loyalitas yang lebih tinggi
terhadap klinik tersebut
Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai
tingkat kemampuan produk atau jasa dalam memenuhi keinginan dan harapan
pelanggan, yang dipengaruhi oleh proses produksi, pemasaran, dan pemeliharaan
barang atau jasa tersebut
Persepsi harga adalah cara pandang konsumen
terhadap nilai yang diberikan dalam bentuk uang untuk suatu produk atau layanan
Pengembangan Hipotesis
Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien
H1. Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap tingkat kepuasan pasien di Klinik
Medimom Jakarta Selatan
Hubungan Kepercayaan terhadap Kepuasan Pasien
Kepercayaan merupakan
elemen penting dalam membangun hubungan yang baik antara perusahaan dan
konsumen. Ketika konsumen memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap produk atau
layanan yang telah digunakan sebelumnya, hal ini akan menghasilkan kepuasan
yang berkelanjutan. Penelitian sebelumnya oleh
H2 : Tingkat Kepercayaan
pasien berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta
Selatan
Hubungan Persepsi Harga terhadap Kepuasan Pasien
Persepsi harga adalah penilaian subjektif
konsumen yang melibatkan aspek emosional terkait harga yang ditawarkan penjual,
di mana konsumen menilai apakah harga tersebut sesuai dengan manfaat yang
mereka terima. Secara signifikan, persepsi harga memiliki pengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan
H3 : Persepsi Harga
berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan
Hubungan Kepuasan Pasien terhadap Loyalitas Pasien
Dalam penelitian "The Effect of Perception of Health Care
Service Quality on Patient Satisfaction and Loyalty in Mother and Child
Hospital," ditemukan bahwa kualitas pelayanan secara signifikan memiliki
pengaruh positif terhadap loyalitas pasien
H4 : Kepuasan Pasien berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Medimom Jakarta
Selatan
Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien
Dalam jurnal "The Impact of Patient
Satisfaction on Patient Loyalty with Mediating Effect of Patient Trust,"
H5 : Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Loyalitas
Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan
Hubungan Persepsi Harga dengan Loyalitas
Pasien
Persepsi harga adalah penilaian konsumen yang melibatkan aspek
emosional terkait harga yang ditawarkan oleh penjual, di mana konsumen menilai
apakah harga tersebut sebanding dengan manfaat yang diterima. Persepsi harga
memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan
H6 : Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di
Klinik Medimom Jakarta Selatan.
Metode
Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas pasien melalui kepuasan pasien di Klinik Medimom Jakarta
Selatan
Instrumen pengumpulan data berupa
kuesioner elektronik yang dibagikan secara digital melalui aplikasi WhatsApp
dalam bentuk Google Forms kepada pasien yang sedang atau pernah mengunjungi
Klinik Medimom. Kuesioner menggunakan Skala Likert (Likert Scale), yang
umum digunakan dalam penelitian di bidang bisnis maupun fenomena sosial lainnya
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi. Skala ini terdiri dari lima
tingkat, mulai dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju
(3), setuju (4), hingga sangat setuju (5).
Variabel-variabel dalam penelitian
ini meliputi Kualitas Layanan, Kepercayaan, Persepsi Harga, Kepuasan Pasien,
dan Loyalitas Pasien. Setelah data dikumpulkan dari kuesioner, dilakukan uji
validitas dan reliabilitas sebelum analisis data. Analisis data pada penelitian
ini menggunakan perangkat lunak SmartPLS untuk menguji hubungan antara
variabel-variabel tersebut.
Gambar 1. Model Penelitian Modifikasi Olahan Peneliti
Sumber:
Profil
Responden
Tabel
1 menyajikan profil responden pada penelitian ini. Pada penelitian ini semua responden
merupakan Wanita dengan rentang usia 18 sampai 50 tahun.
Tabel 1. Profil Responden
Pernyataan |
Jumlah |
Persentase |
Jenis Kelamin Perempuan |
265 |
100 % |
Usia Responden 18 – 30 Tahun 31 – 40 Tahun 41 – 50 Tahun |
120 115 30 |
45,3 % 43,4 % 11,3 % |
Pendidikan Terakhir SD – SMP SMA Sarjana |
5 97 163 |
1,9 % 36,6 % 61,5 % |
Pekerjaan Tidak Bekerja Karyawan Wirausaha Lainnya |
31 148 80 6 |
11,7 % 55,8 % 30,2 % 2,3 % |
Alamat / Tempat Tinggal Jakarta Selatan Jakarta Timur Lainnya |
155 98 12 |
58,5 % 37 % 5 % |
Penghasilan keluarga/ bulan Kurang dari 5 juta rupiah 5 - 10 juta rupiah 10 – 30 juta rupiah |
57 137 71 |
21,5 % 51,7 % 26,8 % |
Jumlah Kunjungan Tiga kali Empat kali Lima kali Diatas lima kali |
109 71 61 24 |
41,1 % 26,7 % 23 % 9,2 % |
Evaluasi
Hasil Pengukuran
Evaluasi hasil pengukuran dalam
penelitian ini melibatkan pengujian untuk memastikan validitas dan reliabilitas
model. Pengujian yang dilakukan mencakup uji validitas konvergen, validitas
diskriminan, dan reliabilitas komposit. Untuk validitas konvergen, kriteria
yang digunakan adalah nilai loading factor lebih dari 0,7 dan Average
Variance Extracted (AVE) lebih dari 0,6. Selain itu, validitas diskriminan
diukur dengan menggunakan kriteria Fornell-Larcker. Namun, dalam beberapa
kasus, nilai outer loading yang berkisar antara 0,4 hingga 0,7 masih
dapat diterima asalkan nilai AVE lebih dari 0,5. Menurut Sekaran dan Bougie
(2016), reliabilitas komposit dianggap dapat diandalkan jika nilainya di atas
0,7.
Tabel 2. Evaluasi Model Pengukuran
Kode
Item |
Konstruk
dan Item |
Outer
Loading |
Kualitas
Pelayanan ( AVE = 0.616, CR = 0.762) |
||
KL2 |
Menurut saya
Ruangan Pemeriksaan di Klinik Medimom selalu bersih |
0,782 |
KL11 |
Menurut saya
karyawan klinik sopan ketika memberikan pelayanan |
0,787 |
Kepercayaan
(AVE = 0.570, CR = 0.726) |
||
KP5 |
Saya merasa
klinik memudahkan saya dalam pemilihan metode pembayaran |
0,726 |
KP6 |
Saya merasa
karyawan klinik selalu membantu jika ada kendala ketika sudah melakukan
perjanjian |
0,783 |
Persepsi Harga
( AVE = 0.548, CR = 0.706) |
|
|
PE2 |
Saya merasa
harga layanan sesuai manfaat yang didapat |
0,675 |
PE5 |
Saya merasa
Klinik Medimom mempunyai penawaran terbaik |
0,8 |
Kepuasan
Pasien ( AVE = 0.599, CR = 0.749) |
||
SA1 |
Saya merasa
pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan saya sebagai pasien |
0,732 |
SA6 |
Saya merasa
pelayanan klinik yang baik,sehingga akan menyarankan orang lain untuk
berkunjung ke Klinik Medimom |
0,814 |
Loyalitas (
AVE = 0.564, CR = 0.721) |
||
LO3 |
Saya akan
merekomendasikan klinik ini pada teman atau kerabat saya |
0,735 |
LO4 |
Saya akan
mengatakan hal-hal positif tentang klinik ini kepada orang lain |
0,767 |
Sumber:
Hasil Pengolahan Data Peneliti
Pada
Tabel 2 terlihat hasil pengujian Outer loading, Average Variance Extracted
,dan Composite Reliability memenuhi kriteria penelitian, sehingga dapat
disimpullkan bahwa uji yang dilakukan valid dan reliable.
Tabel 3. Kriteria Fornell – Lacker
|
X1 |
X2 |
X3 |
Y1 |
Y2 |
Kualitas Layanan |
0,785 |
|
|
|
|
Kepercayaan |
0,329 |
0,755 |
|
|
|
Persepsi Harga |
0,328 |
0,318 |
0,740 |
|
|
Kepuasan Pasien |
0,315 |
0,431 |
0,386 |
0,774 |
|
Loyalitas Pasien |
0,356 |
0,355 |
0,336 |
0,420 |
0,751 |
Pada Tabel 3 menunjukan bahwa hasil
dari Uji Fornell – Lacker tidak ada nilai antara variabel dengan
variabelnya lebih kecil jika dibandingkan dengan variabel lainnya. Hasil
keseluruhan dari hasil pengujian evaluasi model pengukuran sudah memenuhi
kriteria yang ditentukan.
Evaluasi
Model Struktural
Pengujian
evaluasi model struktural dimulai dari mengukur multikolineritas untuk
mengetahui hubungan antar variabel independent yang ada dan terdapat
kecondongan kolinearitas atau tidak. Pengamatan hasil Uji multikolinearitas
dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dengan
tujuan untuk mendeteksi adanya kolinearitas dalam variabel independent. Jika
didapatkan nilai VIF lebih dari 5, maka dapat dideteksi adanya masalah
multikolinearitas.Pada Tabel 4. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdeteksi adanya
masalah multikolinearitas.
Tabel 4. Evaluasi Collinearity
Kode item |
VIF |
KL11 |
1,057 |
KL2 |
1,057 |
KP5 |
1,020 |
KP6 |
1,020 |
PE2 |
1,010 |
PE5 |
1,010 |
SA1 |
1,041 |
SA6 |
1,041 |
LO3 |
1,017 |
LO4 |
1,017 |
Pada
pengujian model struktural dapat dilakukan dengan evaluasi nilai R- Square. Uji
R-Square dapat menilai seberapa besar pengaruh konstruk independent menjelaskan
konstruk dependen. Terdapat tiga kategori pengelompokan R – Square menurut
Cohen 1988 dalam yaitu kategori kuat, kategori moderat, dan kategori
lemah.Nilai R – Square sebesar 0,4 termasuk dalam kategori kuat , nilai R –
Square sebesar 0,25 termasuk kategori moderat dan nilai 0,1 termasuk dalam
kategori lemah.
Tabel 5. Evaluasi R - Square
|
R Square |
Kepuasan Pasien |
0,270 |
Loyalitas Pasien |
0,250 |
Sumber: Hasil Olahan Data Peneliti
Selanjutnya
uji hipotesis pada penelitian ini akan
dilakukan dengan melihat koefisien jalur ( path coefficient )
dengan melihat nilai koefisien parameter, nilai p-value, dan signifikasi
t-statistic. Suatu hipotesis dapat dikatakan signifikan apabila nilai t
statistics >1,65 dengan tingkat signifikansi 5% dan p-value <0,05 dengan
memperhatikan arah koefisien jalur (path coefficient).
Tabel 6. Uji Hipotesis
|
Estimate |
T Statistics / T values |
P values |
Keputusan |
H1 : Kualitas Layanan berpengaruh
positif terhadap Kepuasan Pasien |
0,133 |
2,249 |
0,025 |
Didukung |
H2 : Kepercayaan berpengaruh positif
terhadap Kepuasan |
0,213 |
3,216 |
0,001 |
Didukung |
H3 : Persepsi Harga berpengaruh
positif terhadap Kepuasan Pasien |
0,310 |
5,496 |
0,000 |
Didukung |
H4 :Kepuasan Pasien berpengaruh
positif terhadap Loyalitas Pasien |
0,244 |
3,984 |
0,000 |
Didukung |
H5 : Kualitas Layanan berpengaruh
positif terhadap Loyalitas Pasien |
0,153 |
2,278 |
0,023 |
Didukung |
H6 : Persepsi Harga berpengaruh positif
terhadap Loyalitas Pasien |
0,294 |
5,077 |
0,000 |
Didukung |
Uji
hipotesis pada Tabel.6 menunjukan bahwa semua hipotesis didukung pada
penelitian ini.
Gambar 1. Analisis Outer Model
Gambar 2. Analisis Inner Model
Hasil uji hipotesis mendukung bahwa
kualitas layanan, kepercayaan, dan persepsi harga memiliki pengaruh positif
terhadap kepuasan dan loyalitas pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas
layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien (H1) dengan nilai
estimasi 0,133, sementara kepercayaan (H2) dan persepsi harga (H3) juga
memiliki pengaruh signifikan dengan nilai estimasi masing-masing 0,213 dan
0,310. Selain itu, kepuasan pasien juga terbukti memiliki pengaruh positif
terhadap loyalitas pasien (H4) dengan estimasi 0,244. Kualitas layanan (H5) dan
persepsi harga (H6) juga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
dengan estimasi masing-masing 0,153 dan 0,294. Analisis outer model pada Gambar
1 memperlihatkan validitas dan reliabilitas indikator-indikator yang digunakan
dalam penelitian ini, di mana setiap indikator memiliki hubungan kuat dengan
variabel laten yang diwakilinya. Gambar 2, yang menampilkan inner model,
menunjukkan bagaimana variabel laten seperti kualitas layanan, persepsi harga,
kepuasan, dan loyalitas saling mempengaruhi satu sama lain, mendukung hasil uji
hipotesis dalam tabel. Kombinasi dari kedua model ini memperkuat temuan bahwa
seluruh hipotesis didukung dalam penelitian ini, menunjukkan hubungan positif
antara variabel yang diuji.
Kesimpulan
Hasil
analisis data yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa; (1) Kualitas
layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien di Klinik Medimom Jakarta
Selatan, (2) Kepercayaan berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien di Klinik
Medimom Jakarta Selatan, (3) Persepsi Harga berpengaruh positif terhadap
kepuasan Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan, (4) Kepuasan Pasien berpengaruh positif
terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan,
(5) Kualitas Layanan
berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan,
dan (6) Persepsi Harga
berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pasien di Klinik Medimom Jakarta Selatan.
BIBLIOGRAFI
Andaleeb, S. S. (2001). Service quality perceptions and
patient satisfaction: a study of hospitals in a developing country. Social
Science & Medicine, 52(9), 1359–1370.
Bernardo, M., Marimon, F., & del Mar Alonso-Almeida, M.
(2012). Functional quality and hedonic quality: A study of the dimensions of
e-service quality in online travel agencies. Information & Management,
49(7–8), 342–347.
Bossert, T. (1998). Analyzing the decentralization of
health systems in developing countries: decision space, innovation and
performance. Social Science & Medicine, 47(10), 1513–1527.
Han, H., & Hyun, S. S. (2015). Customer retention in
the medical tourism industry: Impact of quality, satisfaction, trust, and
price reasonableness. Tourism Management, 46, 20–29.
Hekkert, K. D., Cihangir, S., Kleefstra, S. M., Van Den
Berg, B., & Kool, R. B. (2009). Patient satisfaction revisited: a
multilevel approach. Social Science & Medicine, 69(1),
68–75.
Lie, D., Sudirman, A., & Butarbutar, M. (2019).
Analysis of mediation effect of consumer satisfaction on the effect of service
quality, price and consumer trust on consumer loyalty. International
Journal of Scientific and Technology Research, 8(8), 412–428.
Liu, X.-X., & Chen, Z.-Y. (2022). Service quality
evaluation and service improvement using online reviews: A framework combining
deep learning with a hierarchical service quality model. Electronic
Commerce Research and Applications, 54, 101174.
Meesala, A., & Paul, J. (2018). Service quality,
consumer satisfaction and loyalty in hospitals: Thinking for the future. Journal
of Retailing and Consumer Services, 40, 261–269.
Moon, N. N., Talha, I. M., & Salehin, I. (2021). An
advanced intelligence system in customer online shopping behavior and
satisfaction analysis. Current Research in Behavioral Sciences, 2,
100051.
Östlund, U., Kidd, L., Wengström, Y., & Rowa-Dewar, N.
(2011). Combining qualitative and quantitative research within mixed method
research designs: a methodological review. International Journal of Nursing
Studies, 48(3), 369–383.
Prakash, K. P., Kumar, Y. V. P., Reddy, C. P., Pradeep, D.
J., Flah, A., Alzaed, A. N., Al Ahamdi, A. A., & Ghoneim, S. S. M. (2022).
A comprehensive analytical exploration and customer behaviour analysis of
smart home energy consumption data with a practical case study. Energy
Reports, 8, 9081–9093.
Raghubir, P. (2006). An information processing review of
the subjective value of money and prices. Journal of Business Research,
59(10–11), 1053–1062.
Tashjian, R. Z., Bradley, M. P., Tocci, S., Rey, J., Henn,
R. F., & Green, A. (2007). Factors influencing patient satisfaction after
rotator cuff repair. Journal of Shoulder and Elbow Surgery, 16(6),
752–758.
Zakaria, I., Rahman, B. A., Othman, A. K., Yunus, N. A. M.,
Dzulkipli, M. R., & Osman, M. A. F. (2014). The relationship between
loyalty program, customer satisfaction and customer loyalty in retail
industry: A case study. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 129,
23–30.
Zhou, W.-J., Wan, Q.-Q., Liu, C.-Y., Feng, X.-L., &
Shang, S.-M. (2017). Determinants of patient loyalty to healthcare providers:
An integrative review. International Journal for Quality in Health Care,
29(4), 442–449.
Copyright
holder: Sakina Bhayang Rindi, Pauline H. Pattyranie Tan (2024) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |