Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 6, Juni 2024
PENDEKATAN ARSITEKTUR HI-TECH PADA PERENCANAAN CREATIVE HUB DI TANGERANG SELATAN
Remigius Hari Susanto1, Rehulina Apriyanti2, Zahaura Feberina Dewanda3
Universitas Gunadarma, Kota Depok, Indonesia1,2,3
Email: [email protected]1, [email protected]2
Abstrak
Penerapan arsitektur hi-tech dalam desain dan
perencanaan pusat kreatif di Indonesia telah muncul sebagai tren yang
signifikan, yang mencerminkan kemajuan teknologi yang pesat di negara ini dan
semakin pentingnya mendorong inovasi dan kolaborasi. Dengan penerapan
arsitektur hi-tech maka dapat menarik bakat unggul, mendorong inovasi
teknologi, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan efisien di mana
para profesional kreatif dapat berkembang dan unggul. Tujuan dari penelitian
ini adalah melakukan perencanaan Creative Hub dengan penerapan
pendekatan arsitektur hi-tech dalam desain dan perencanaan dan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang terkait dengan pendekatan ini. Dalam melaksanakan
penelitian ini menggunakan metode kualitatif, Penelitian kualitatif, yang
berbasis pada filsafat postpositivisme, mempelajari kondisi obyek secara
alamiah. Metode ini menganalisis data secara induktif atau kualitatif, dan
hasilnya menekankan pentingnya generalisasi. Perencanaan Creative Hub
telah menghasilkan desain yang menerapkan konsep arsitektur hi-tech
sehingga pengguna pada Creative Hub ini dapat terlayani kegiatan
kreatifitas yang akan dilakukan oleh pengguna. Di Creative Hub
Indonesia, arsitektur hi-tech menekankan pentingnya inovasi dan modernisasi
dalam industri kreatif. Hal ini dapat dilihat dari penekanan arsitektur hi-tech
pada ruang inovatif dan integrasi teknologi modern dengan elemen budaya.
Kata kunci: arsitektur hi-tech, hub kreatif Indonesia,
inovasi, kreativitas, kemajuan teknologi
Abstract
The
application of hi-tech architecture in the design and planning of creative
centres in Indonesia has emerged as a significant trend, reflecting the rapid
technological progress in the country and increasingly driving innovation and
collaboration. The aim of this research is to conduct Creative Hub planning
with the application of hi-tech architectural approaches in design and planning
and to identify the challenges and opportunities associated with this approach.
In carrying out this research using qualitative methods, Qualitative Research,
which is based on the philosophy of postpositivism, studies the condition of
objects naturally. This method analyzes data inductively or qualitatively, and
the results emphasize the importance of generalization. Creative Hub Planning
has produced designs that implement the concept of hi-tech architecture so that
users on this Creative Hub can serve the creative activities that will be carried
out by users. At Creative Hub Indonesia, hi-tech architecture emphasizes the
importance of innovation and modernization in the creative industries.
Keywords:
hi-tech architecture, indonesian creative hubs, innovation, creativity,
technological advancement
Pendahuluan
Industri kreatif sangat penting untuk inovasi dan pertumbuhan
ekonomi
Selain itu, Creative Hub dapat menjadi lebih efisien dalam manajemen sumber daya, keamanan, dan pemeliharaan dengan menerapkan sistem teknologi cerdas. Dalam perencanaan dan pengembangan Creative Hub, pendekatan arsitektur hi-tech dapat menawarkan banyak keuntungan, seperti menarik bakat unggul, mendorong inovasi teknologi, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan efisien di mana para profesional kreatif dapat berkembang dan unggul.
Penerapan arsitektur berteknologi tinggi dalam desain dan
perencanaan Creative Hub di Indonesia
mencerminkan tren kontemporer yang sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arsitektur
berteknologi tinggi ditandai dengan bentuknya
yang modern dan visioner, yang digunakan untuk mendukung fungsi bangunan
sebagai tempat rekreasi yang berbasis
edukasi dan teknologi
Peran penting dalam mengembangkan ruang kreatif untuk inovasi dan
kolaborasi ditekankan oleh kemajuan teknologi yang pesat dan dampaknya yang
luas di berbagai industri. Para peneliti
seperti
Gagasan tentang Creative Hub yang bertindak sebagai
katalisator inovasi dan kewirausahaan telah didokumentasikan dengan baik,
dengan ruang-ruang ini mendorong komunikasi dan ekosistem inovasi yang positif
Kesenjangan ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk penelitian lebih
lanjut tentang bagaimana aspek
estetika dan fungsional dari arsitektur hi-tech dapat berkontribusi pada dinamika Creative Hub. Kekurangan
dalam penelitian yang terfokus pada penerapan
arsitektur hi-tech di perencanaan Creative Hub, ini memberikan
peluang bagi penelitian di masa depan
untuk menyelidiki bagaimana elemen arsitektur hi-tech dapat dimasukkan ke dalam desain ruang-ruang ini
untuk meningkatkan peran penelitian ini dalam
mempromosikan inovasi dan kewirausahaan
Meskipun
Pendekatan arsitektur modern juga dapat meningkatkan fungsionalitas
dan daya tarik estetika Creative Hub
Secara keseluruhan, merencanakan Creative Hub dengan
pendekatan arsitektur hi-tech dapat menghasilkan lingkungan yang dinamis
dan inovatif yang mendukung kemajuan dan keberhasilan industri kreatif sambil
mendorong efisiensi dan keberlanjutan
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perencanaan Creative Hub dengan penerapan pendekatan arsitektur hi-tech dalam desain dan perencanaan dan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang terkait dengan pendekatan ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Menurut
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, untuk melakukan
analisis ini, digunakan tipologi bangunan yang ada yang kemudian dijadikan sebagai
studi banding proyek sejenis
Data
penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dengan
melakukan survey ke lokasi perencanaan dan melakukan pengamatan langsung
terhadap kondisi lahan dan lingkungan sekitar
Hasil dan Pembahasan
Creative Hub di Tangerang Selatan menggunakan konsep
arsitektur metafora dengan tema teknologi tinggi. Bangunan pusat kreatif
menjadi lebih dari sekadar pusat industri kreatif berkat penggunaan gaya
arsitektur ini. tidak hanya itu, tetapi juga menjadi simbol kreativitas,
inspirasi, dan ide. Bangunan ini juga menjadi ciri khas bagi Kota Tangerang
Selatan. Menurut filosofi bangunan ini,
ornament pada bangunan dibuat dengan cara dinamis menggunakan bentuk yang meliuk-liuk
seperti bergerak berayun. Ornament ini memiliki makna yang sama dengan infinity
konsep. Bangunan Creative Hub menggunakan campuran warna cerah untuk
menciptakan karakteristik dan gambar bangunan yang ceria dan lembut, serta
melambangkan berbagai ide.
Ekspresi
Bangunan
Creative Hub di Tangerang Selatan ini mengadopsi konsep hi-tech
dan menggunakan kombinasi warna terang untuk menciptakan makna. Bangunan ini,
yang dirancang dengan gaya arsitektur metafora, lebih dari sekadar struktur
fisik; sebaliknya, ia berfungsi sebagai simbol dan representasi filosofis yang
mendalam. Kelembutan dan konsep yang terus berputar membentuk ornament yang
dipasang pada bangunan yang dibuat dengan cara yang rumit. Bangunan memiliki
ekspresi yang ceria.
Konsep arsitektur hi-tech
mengacu pada penggunaan teknologi modern dalam desain dan fungsi bangunan untuk
menciptakan lingkungan yang inovatif dan memungkinkan kolaborasi kreatif. Ini
termasuk penerapan arsitektur hi-tech pada material dan konstruksi:
dengan menggunakan material maju seperti baja, kaca tahan panas, dan komposit ringan
yang memungkinkan desain struktural yang kompleks dan estetika modern.
Teknologi pembuatan material modern dapat meningkatkan pilihan desain dan
mengurangi dampak lingkungan.
Untuk meningkatkan
efisiensi energi dan mengurangi jejak karbon, teknologi hijau seperti panel
surya, sistem pencahayaan pintar, dan manajemen energi otomatis digunakan dalam
bidang energi dan lingkungan. Hal ini mendukung prinsip pembangunan yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Konsep teknologi canggih ini tidak hanya membuat
lingkungan menjadi lebih canggih dan efisien, tetapi juga meningkatkan
pengalaman kreatif orang di dalamnya. Ini sesuai dengan tujuan pusat arsitektur
kreatif untuk menjadi tempat kerja sama, inovasi, dan inspirasi dalam bidang
kreatif.
Bangunan Creative Hub
ini terdiri dari satu massa bangunan yang diletakkan di bagian dekat dengan
akses masuk site yang menyesuaikan dengan bentuk tapak. Hasil penempatan
bangunan ini juga berdasarkan pada parameter GSB dan kebutuhan pada penataan ruang
luar. Karena bagian depan bangunan akan digunakan sebagai plaza, tempat parkir
VIP, dan area masuk kendaraan, maka massa bangunan diletakkan di bagian dekat
dengan site entrance. Bagian belakang bangunan akan digunakan sebagai
area hijau terbuka yang mengarahkan pengunjung untuk masuk ke area parkir
kendaraan.
Gambar 1. Ekspresi
bangunan pada perencanaan Creative Hub di Tangerang Selatan
Site entrance pada tapak untuk perencanaan Creative Hub
memiliki 2 akses utama yaitu jalur masuk ke dalam site diakses dari sisi barat
tapak dan akses keluar dari sisi timur tapak.
Gambar
2. Site Plan
Creative Hub di Tangerang Selatan
Untuk penataan ruang hijau
pada Kawasan Creative Hub akan mengikuti kondisi tapak yang ada.
Terdapat area hijau yang berada di luar massa bangunan utama, dan vegetasi yang
digunakan seperti palem untuk dapat mengarahkan pengunjung menuju area parker
kendaraan. Plaza diletakkan di tengah site sebagai bagian dari vocal point
pada Kawasan Creative Hub ini.
Gambar
3. Tampak Site Creative
Hub di Tangerang Selatan
Bentuk lingkaran adalah inspirasi untuk bentuk bangunan Creative Hub ini. Kreativitas pusat memiliki filosofi yang utuh, dan bentuk lingkaran di Creative Hub melambangkan fungsinya: menjadi pusat berbagai kegiatan para pelaku industri kreatif dan merangkul atau mengumpulkan semua orang. Bagian tengah bangunan dirancang untuk berfungsi sebagai skylight, dan di tengah lantainya terdapat taman dan seni. Bagian tengah bangunan yang void berfungsi sebagai pencahayaan alami memiliki simbol pusat bangunan dan dengan memudahkan pencahayan alami yang masuk diharapkan pengunjung yang datang akan mendapatkan banyak inspirasi. Keseluruhan dari konsep bentuk bangunan Creative Hub adalah sebagai pusat kegiatan industri kreatif serta berlangsungnya beragam kegiatan.
Gambar 4. Denah Creative
Hub di Tangerang
Selatan
Hubungan antara bentuk lingkaran dengan konsep hi-tech
dalam perencanaan arsitektur Creative Hub:
1.
Simbolisme dan Estetika
Futuristik:
Lingkaran sering kali dianggap sebagai simbol kesempurnaan, keabadian, dan
keabadian. Bentuk lingkaran dapat memberikan kesan futuristik dan modern dalam
arsitektur modern dengan teknologi canggih. Bentuk lingkaran atau geometri
melingkar dapat memberikan identitas visual yang kuat bagi Creative Hub
yang menunjukkan inovasi dan visi masa depan.
2.
Teknik Konstruksi dan Keamanan
Struktural: Lingkaran
adalah bentuk geometris yang kuat secara struktural. Mereka juga dapat
mendukung teknologi konstruksi mutakhir seperti sistem penahan gempa, bangunan
berkelanjutan, dan material inovatif. Penggunaan teknologi terkini dapat
memungkinkan pembangunan struktur yang kompleks dan aman yang sesuai dengan
konsep teknologi canggih.
3.
Integrasi Teknologi Interaktif:
Dalam Creative
Hub, lingkaran dapat digunakan untuk membuat ruang interaktif di mana
teknologi canggih seperti layar sentuh, proyeksi holografik, atau sensor dapat
ditempatkan dengan baik. Lingkaran juga dapat memberikan kerangka yang ideal
untuk teknologi yang mendukung kerja sama kreatif dan inovasi.
4.
Efisiensi Energi dan
Pencahayaan: Bentuk
lingkaran memungkinkan pengaturan energi yang efisien dan pencahayaan alami di
dalam bangunan, yang berarti desain interior dapat dioptimalkan untuk
meningkatkan kenyamanan penghuni sambil mengurangi penggunaan energi secara
keseluruhan. Ini juga mendukung prinsip arsitektur berkelanjutan, yang sering
dikaitkan dengan konsep hi-tech.
5.
Pengalaman Pengguna yang
Memuaskan: Bentuk
lingkaran dapat menciptakan lingkungan fisik yang unik dan menarik bagi
penghuni Creative Hub. Ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna,
menciptakan suasana yang inspiratif, dan mendorong kerja tim dan individu.
Oleh karena itu, bentuk
lingkaran bukan hanya unsur estetika dalam perencanaan arsitektur Creative
Hub yang mengadopsi konsep hi-tech; itu juga sangat penting untuk
mendukung operasi teknologi canggih dan meningkatkan pengalaman pengguna secara
keseluruhan.
.
Gambar 5. Perspektif Creative
Hub di Tangerang
Selatan
Alur sirkulasi bangunan creative hub dirancang dengan menyediakan
dua pintu masuk. Pintu masuk tersebut terdiri dari pintu masuk utama dan pintu
masuk pada bagian barat, selain itu juga disediakan pintu khusus service
untuk masuk loading dock yang terletak pada bagian belakang bangunan.
Pintu masuk utama ditujukan untuk mempermudah pengunjung untuk langsung masuk
ke bangunan dan mempermudah untuk drop-off dan pick up
pengunjung, sedangkan untuk pintu masuk bagian barat memiliki fungsi untuk
mempermudah penjemputan penumpang dari area parkir menuju pintu masuk bagian
barat.
Pada bagian dalam bangunan pengunjung dapat mengakses tiap lantai bangunan dengan melalui tangga dan lift yang ditempatkan di pusat bangunan dan dekat dengan pintu utama. Terdapat 2 tangga yang melingkar berada ditengah bangunan, dengan melalui tangga pengunjung dapat memutari taman yang ada sedangkan lift pada bangunan di tujukan bagi pengunjung prioritas seperti,penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil. Bangunan Creative Hub memberikan kemudahan akses menuju tiap lantai bangunan sehingga pengunjung mudah memahami alur sirkulasi bangunan dan dapat mencapai ruang tujuan secara efisien.
Gambar 6. Perspektif Creative
Hub di Tangerang
Selatan
Desain interior pada Creative Hub didesain untuk memberikan
fasilitas bagi pengguna dalam mengembangkan kreatif yang dimiliki, seperti
adanya ruangan untuk pelatihan dan pengembangan kreatifitas, ruang pengembangan
kreatufutas dan ruang theater.
Kesimpulan
Penerapan pendekatan arsitektur hi-tech dalam desain dan perencanaan Creative Hub di Tangerang Selatan telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, memberikan solusi yang unik dan inovatif terhadap tantangan yang dihadapi oleh industri kreatif. Literatur yang ada belum secara langsung membahas penggunaan arsitektur hi-tech dalam merancang dan merencanakan Creative Hub di Indonesia. Namun, studi tentang pusat inovasi dan kota kreatif dalam konteks kreativitas dan inovasi di daerah perkotaan telah berfokus pada ruang-ruang ini sebagai tempat yang penting dalam mempercepat inovasi melalui saluran komunikasi yang efektif dan ekosistem inovasi yang positif, yang dapat ditingkatkan dengan fitur-fitur arsitektur hi-tech. Selain itu, integrasi elemen budaya tradisional dengan desain modern dalam industri budaya dan kreatif serta peran inovasi yang digerakkan oleh desain menunjukkan keterbukaan terhadap pendekatan inovatif yang dapat mencakup arsitektur hi-tech. Penerapan arsitektur hi-tech di Creative Hub di Indonesia, menekankan pentingnya inovasi dan modernisasi dalam industri kreatif. Potensi arsitektur hi-tech untuk berkontribusi pada sektor ini dapat disimpulkan dari penekanan pada ruang- ruang inovatif dan integrasi teknologi modern dengan elemen-elemen budaya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai secara langsung dampak dari arsitektur hi-tech terhadap perencanaan Creative Hub di Indonesia.
BIBLIOGRAFI
Aldianto, L.,
Wirawan, C., Anggadwita, G., & Rizqi, V. N. (2020). Integrated clustering
of creative industries to foster innovation: Bandung’s creative industries. In
Int. J. Entrepreneurial Venturing (Vol. 12, Issue 4).
Apriyanti, R., Remigius,
H. S., Susilowati, D., & Widayanti, R. (2022). Perencanaan Fasilitas
Kesehatan Berbasis Wisata Untuk Wisatawan Mancanegara Lanjut Usia Di Madura. Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(6), 7868–7880. British
high-tech architecture. (2021, May 4). https://en.wikipedia.org/wiki/British_high-tech_architecture
Chen, L. (2023). The
Development of Steel Construction with the Innovation Brought by High-Tech Architecture.
Lecture Notes in Education Psychology and Public Media, 10(1),
66–70. https://doi.org/10.54254/2753-7048/10/20230057
Duha, S. D., Siahaan, U.,
& Simatupang, S. (2021a). Exhibition center design in Bekasi with a
Hi-Tech architecture approach. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 878(1), 1–6. https://doi.org/10.1088/1755-1315/878/1/012040
Duha, S. D., Siahaan, U.,
& Simatupang, S. (2021b). Exhibition Center Design in Bekasi With a
Hi-Tech Architecture Approach. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 878(1), 1–6. https://doi.org/10.1088/1755-1315/878/1/012040 Green
building - Appropedia, the sustainability wiki. (2023, February 26). https://www.appropedia.org/Green_building
Haryoko, S., Bahartiar,
& Arwadi, F. (2020). Analisis Data Penelitian Kualitatif (Konsep,
Teknik, & Prosedur Analisis) (Vol. 1). Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar.
Holubchak, K. T.,
Sleptsov, O. S., & Tomlins, R. (2020a). Architectural and City-Planning
Aspects of Innovation Hubs Formation in the Context of Creative Urban
Regeneration (On the Case of Ukrainian Cities). IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 907(1), 1–9. https://doi.org/10.1088/1757-899X/907/1/012014
Holubchak, K. T.,
Sleptsov, O. S., & Tomlins, R. (2020b). Architectural and City-Planning
Aspects of Innovation Hubs Formation in the Context of Creative Urban
Regeneration (On the Case of Ukrainian Cities). IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering, 907(1), 1–9. https://doi.org/10.1088/1757-899X/907/1/012014
Iqbal, M., Husaini, M. A.
Al, & Mashuri, M. (2023). Application of High Tech Architecture Principles
Richard Rogers in the Design of a Science and Technology Center in Pekanbaru. Indonesian
Journal of Interdisciplinary Research in Science and Technology (MARCOPOLO),
1(7), 569–582. https://doi.org/10.55927/marcopolo.v1i7.4644
Latumahina, F., Sudarmono,
M. E., Aurulianto, A., Umahuk, M. I., & Hitimala, K. (2023). Enhancing
Digital Technology Education for School Children. Indonesian Journal of
Cultural and Community Development, 14(3), 1–11. https://ijccd.umsida.ac.id,
Nahdatunnisa, Arzal Tahir,
M., Fattah Mustafa, A., & Mislan, S. (2021). Kendari Creative Hub with an
Emphasis on Green Architecture. Budapest International Research and Critics
Institute-Journal (BIRCI-Journal), 4(4), 12549–12563. https://doi.org/10.33258/birci.v4i4.3317
Nugroho, A., & Apriyanti,
R. (2022). Konsep Perancangan Berbasis Kearifan Lokal pada Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu (SKPT) Saumlaki, Maluku. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, 7(7), 10217–10230.
Reynaldi, M. A., Kridarso,
E. R., & Iskandar, J. (2020). High-Tech Architecture Perspectives of
Sports Hub in Singapore. Advances in Engineering Research, 70–76.
Thoring, K., Mueller, R.
M., Desmet, P., & Badke-Schaub, P. (2020). Spatial design factors
associated with creative work: A systematic literature review. Artificial
Intelligence for Engineering Design, Analysis and Manufacturing: AIEDAM, 34(3),
300–314. https://doi.org/10.1017/S0890060420000232
Vania, L., Wulandari, A.
A. A., & Rachmayanti, I. (2021). Interior design of youth community
creative hub in Jakarta. IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science, 729(1), 1–8. https://doi.org/10.1088/1755-1315/729/1/012071
Why Go for Sustainable
Green Architecture - Architectures Ideas. (2021, February 18). https://architecturesideas.com/sustainable-architecture/
Wicaksono, D., Pratiwi,
I., Wibowo, A. A., & Fadlillah, F. (2023). Creative Hub Planning in East
Jakarta with Contemporary Tropical Architecture Approach. IOP Conference
Series: Earth and Environmental Science, 1203(1), 1–10.
https://doi.org/10.1088/1755-1315/1203/1/012047
Copyright holder: Remigius
Hari Susanto, Rehulina Apriyanti (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |