Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
9, No. 9, September 2024
PENGARUH
TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP SENSITIVITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Selvia
Mely Nova1, Marlina Widiyanti2*,
Muizzuddin3, Mohamad Adam4
Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia1,2,3,4
Email:
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap
sensitivitas harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Variabel independen dalam penelitian ini meliputi Earning Per Share (EPS), Non-Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Good Corporate Governance (GCG). Penelitian ini menggunakan data sekunder
dari laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama
periode 2018-2022. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
sensitivitas harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS dan NPL
berpengaruh positif signifikan terhadap sensitivitas harga saham, sementara CAR
dan GCG tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa investor
lebih memperhatikan indikator profitabilitas dan kualitas aset dalam menilai
kesehatan bank dan mempengaruhi keputusan investasi mereka di pasar saham.
Kata Kunci: Tingkat Kesehatan
Bank, Sensitivitas Harga Saham, Earning Per Share, Non Performing Loan, Capital Adequency
Ratio, and Good Corporate
Governance, Stock Price
Abstract
This research aims to analyze the influence of
bank health levels on share price sensitivity in banking companies listed on
the Indonesia Stock Exchange (BEI). The independent variables in this research
include Earning Per Share (EPS), Non-Performing Loans (NPL), Capital Adequacy
Ratio (CAR), and Good Corporate Governance (GCG). This research uses secondary
data from the annual financial reports of banking companies listed on the IDX
during the 2018-2022 period. The analytical method used is multiple linear
regression to see the influence of each independent variable on stock price
sensitivity. The research results show that EPS and NPL have a significant
positive effect on share price sensitivity, while CAR and GCG have no
significant effect. These findings indicate that investors pay more attention
to profitability and asset quality indicators in assessing bank health and
influencing their investment decisions in the stock market.
Keywords: Bank Health Level, Share Price Sensitivity,
Earning Per Share, Non Performing Loan, Capital Adequency
Ratio, and Good Corporate Governance, Stock Price
Pendahuluan
Perbankan memainkan peran
penting dalam perekonomian dengan menyediakan berbagai layanan keuangan yang
mendukung kegiatan ekonomi sehari-hari, seperti kredit, simpanan, dan layanan
pembayaran. Sebagai institusi keuangan, kesehatan bank menjadi faktor krusial
yang mencerminkan stabilitas dan kinerja keuangan bank tersebut. Dimasa Pandemi
Covid 19, perkembangan harga saham selalu menjadi
obyek yang menarik untuk diprediksi dan dianalisis
Beberapa rasio yang bisa dijadikan proksi dari setiap faktor RGEC adalah Net Performing Loan (NPL) untuk memproksikan faktor Risk Profile, Dewan Komisaris Independen untuk memproksikan faktor Good Corporate Governance, dan Cash Adequacy Ratio (CAR) untuk memproksikan faktor Capital. Earning Per Share digunakan sebagai variabel pengganti untuk melihat pendatapan per saham yang dapat dihasilkan oleh stakeholder. Indikator-indikator ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kemampuan bank dalam mengelola aset, kewajiban, dan risiko-risiko yang dihadapinya. Tingkat kesehatan yang baik menunjukkan bahwa bank memiliki kapasitas yang memadai untuk menghadapi tekanan finansial dan ekonomi, serta kemampuan untuk memberikan keuntungan yang berkelanjutan bagi para pemegang sahamnya.
Harga saham bank di pasar modal sering kali dipengaruhi oleh persepsi
investor terhadap kesehatan dan kinerja keuangan bank tersebut. Investor
cenderung lebih tertarik pada saham-saham bank yang menunjukkan stabilitas dan
kinerja yang baik karena dianggap lebih aman dan memberikan prospek keuntungan
yang lebih tinggi. Oleh karena itu, perubahan dalam indikator kesehatan bank
dapat berdampak signifikan terhadap harga saham bank di pasar modal
Harga Saham sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan
ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, para investor yang akan berinvestasi
dalam bentuk saham sangat memerlukan informasi-informasi akurat sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan pilihan
Tabel
1. Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2018-2022
No |
Kode |
Tahun |
||||
2018 |
2019 |
2020 |
2021 |
2022 |
||
1 |
BBCA |
IDR
5.200 |
IDR
6.685 |
IDR
6.770 |
IDR
7.300 |
IDR
8.550 |
2 |
BBRI |
IDR
3.660 |
IDR
4.400 |
IDR
4.170 |
IDR
4.110 |
IDR
4.940 |
3 |
BBNI |
IDR
8.800 |
IDR
7.800 |
IDR
6.175 |
IDR
6.750 |
IDR
9.225 |
4 |
BMRI |
IDR
7.375 |
IDR
7.675 |
IDR
6.325 |
IDR
6.000 |
IDR
7.025 |
5 |
BRIS |
IDR
500 |
IDR
530 |
IDR
2.250 |
IDR
1.780 |
IDR
1.290 |
6 |
BBTN |
IDR
1.500 |
IDR
500 |
IDR
1.447 |
IDR
1.730 |
IDR
1.350 |
7 |
BJTM |
IDR
690 |
IDR
655 |
IDR
685 |
IDR
750 |
IDR
710 |
8 |
BTPS |
IDR
1.750 |
IDR
4.490 |
IDR
3.550 |
IDR
3.580 |
IDR
2.790 |
9 |
BJBR |
IDR
2.050 |
IDR
1.185 |
IDR
1.550 |
IDR
1.335 |
IDR
1.345 |
10 |
BABP |
IDR
50 |
IDR
50 |
IDR
50 |
IDR
228 |
IDR
119 |
11 |
BNGA |
IDR
454 |
IDR
451 |
IDR
654 |
IDR
571 |
IDR
515 |
12 |
BACA |
IDR
300 |
IDR
300 |
IDR
376 |
IDR
266 |
IDR
131 |
13 |
BDMN |
IDR
7.550 |
IDR
3.950 |
IDR
3.200 |
IDR
2.350 |
IDR
2.730 |
14 |
BGTG |
IDR
50 |
IDR
50 |
IDR
40 |
IDR
46 |
IDR
64 |
15 |
BNLI |
IDR
680 |
IDR
1.110 |
IDR
1.160 |
IDR
1.535 |
IDR
1.015 |
16 |
BNBA |
IDR
278 |
IDR
360 |
IDR
378 |
IDR
3.240 |
IDR
925 |
17 |
BNII |
IDR
206 |
IDR
206 |
IDR
318 |
IDR
332 |
IDR
228 |
18 |
PNBS |
IDR
50 |
IDR
50 |
IDR
83 |
IDR
85 |
IDR
63 |
19 |
MCOR |
IDR
120 |
IDR
129 |
IDR
139 |
IDR
116 |
IDR
80 |
20 |
PNBN |
IDR
268 |
IDR
380 |
IDR
264 |
IDR
172 |
IDR
358 |
21 |
MEGA |
IDR
4.900 |
IDR
6.350 |
IDR
4.870 |
IDR
8.475 |
IDR
5.275 |
22 |
NISP |
IDR
855 |
IDR
845 |
IDR
820 |
IDR
880 |
IDR
650 |
23 |
BSIM |
IDR
550 |
IDR
535 |
IDR
505 |
IDR
1.000 |
IDR
1.050 |
24 |
BINA |
IDR
720 |
IDR
720 |
IDR
675 |
IDR
3.810 |
IDR
3.990 |
25 |
NOBU |
IDR
1.016 |
IDR
905 |
IDR
825 |
IDR
710 |
IDR
568 |
26 |
MAYA |
IDR
7.025 |
IDR
9.100 |
IDR
7.650 |
IDR
620 |
IDR
550 |
27 |
MASB |
IDR
2.300 |
IDR
1.230 |
IDR
1.200 |
IDR
2.709 |
IDR
3.000 |
28 |
SDRA |
IDR
860 |
IDR
830 |
IDR
650 |
IDR
565 |
IDR
570 |
29 |
BBMD |
IDR
1.380 |
IDR
2.800 |
IDR
1.548 |
IDR
2.000 |
IDR
2.033 |
Sumber : Idx.co.id (data diolah penulis)
Pada tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa Harga Saham perusahaan Perbankan mengalami fluktuasi dan berberda setiap perusahaan dan setiap periodenya. Harga Saham paling tinggi adalah 9225 pada perusahaan BBNI tahun 2022. Harga Saham paling rendah adalah pada perusahaan BGTG tahun 2020. Hal ini dapat diartikan adanya pengaruh covid-19 pada tahun 2020 sehingga terjadinya penurunan pada Harga Saham perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2020 rata-rata Harga Saham mengalami penurunan yang drastis dibanding dengan tahun-tahun sebelum dan sesudahnya. 2020 ditandai dengan adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh buruk pada perekonomian seluruh dunia. Tetapi, peningkatan pada Harga saham dapat dilihat pada tahun berikutnya dari Harga Saham senilai 2011 menjadi 2174 pada tahun 2021. Hal ini merupakan fenomena yang terjadi pada Harga saham selama periode 2018-2022. Namun, dapat disimpulkan bahwa sensitivitas Harga Saham dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap sensitivitas harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Metode
Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini berfokus pada perusahaan perbankan daerah yang terdaftar di BEI dengan periode 2018-2022 yang berfokus pada faktor seperti Non Performing Loan, Earning Per Share, Capital Addequency Ratio, dan Good Corporate Governance sebagai variabel independent terhadap harga saham sebagai variabel
dependen. Pendekaatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder. Ada pula jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 46 perusahaan
perbankan yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia tahun
2018-2022. Sampel
merupakan sejumlah unit
yang dimiliki oleh populasi
1) Data triwulan perusahaan perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2022.
2) Perusahaan memiliki profitabilitas yang positif selama periode tahun 2018-2022.
3) Perusahaan memiliki GCG selama periode tahun 2018-2022.
4) Perusahaan memiliki laporan keuangan dalam mata uang rupiah.
Hasil dan Pembahasan
Uji Hipotesis
Koefisien Determinasi
(Adjusted R2)
Uji koefisien determinasi digunakan dalam mengukur apakah variabel-variable
independent memiliki kemampuan
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2020). Hasil dari uji koefisien determinasi penelitian dapat dilihat dalam tabel
2 sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Koefisien
Determinasi
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the
Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.623a |
.389 |
.371 |
.69766 |
1.898 |
a. Predictors: (Constant), LAG_GCG, LAG_NPL, LAG_CAR, LAG_EPS |
|||||
b. Dependent Variable: LAG_Y |
Sumber :
Output SPSS 25.0
Berdasarkan hasil tabel
2 nilai dari Adjusted
R Square yang didapakan memiliki
hasil model sebesar 0.371 atau 37,1%. Variabel Harga Saham dapat dijelaskan sebesar 37,1% oleh variabel Earning
Per Share, Non Performing Loan , Capital Addequency
Ratio, dan Good Corporate Governance, sedangkan diluar yang dapat dipengaruhi bersisa 62,9% oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti.
Uji F dilakukan
untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen yang dikumpulkan dalam model regresi penelitian memiliki model yang sesuai dan hasil yang signifikan
Tabel 3. Hasil Uji Nilai-F
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
43.011 |
4 |
10.753 |
22.092 |
.000b |
Residual |
67.656 |
139 |
.487 |
|
|
|
Total |
110.667 |
143 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: LAG_Y |
||||||
b. Predictors: (Constant), LAG_GCG,
LAG_NPL, LAG_CAR, LAG_EPS |
Sumber :
Output SPSS 25.0
Tabel 3 menunjukkan hasil uji-f dengan nilai-f sebesar 22.092 dan nilai sig sebesar 0.000 <
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model dengan variabel Earning
Per Share, Non Performing Loan , Capital Addequency
Ratio, dan Good Corporate Governance, terhadap Sensitivitas Harga Saham
layak digunakan dan berpengaruh secara signifikan.
Uji Parsial atau Uji Nilai-t dapat digunakan untuk mengetahui secara empiris pengaruh variabel-variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen secara parsial
HS = 1.223+ 0.434 EPS + 0.228 NPL + 0.015 CAR – 0.308
GCG
Kriteria
yang didaptkan dari uji-t yaitu dengan melihat
hasil dari nilai signifikansi atau Sig dan arah koefisien. Jika nilai signifikansi yang didapatkan >
0.05 dan atau nilai koefien regresi berlawan arah atau
negatif, maka hasil hipotesis alternatif tidak terdukung. Sebaliknya, jika nilai signifikansi
yang didapatkan < 0.05 dan koefien
regresi searah atau bernilai positif,
maka hipotesis alternatif terdukung. Hasil dari uji nilai-t dari hipotesis-hipotesis0disajikan pada tabel
4 sebagai berikut:
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
1.288 |
.140 |
|
9.208 |
.000 |
LAG_EPS |
.434 |
.047 |
.655 |
9.264 |
.000 |
|
LAG_NPL |
.288 |
.128 |
.159 |
2.249 |
.026 |
|
LAG_CAR |
.015 |
.213 |
.005 |
.072 |
.943 |
|
LAG_GCG |
-.308 |
.301 |
-.069 |
-1.025 |
.307 |
|
a. Dependent Variable: LAG_Y |
Sumber :
Output SPSS 25.0
Earning
Per Share (H1)
Berdasarkan
tabel 4. Earning
Per Share memiliki nilai
koefisien regresi sebesar 0.434 dengan nilai positif atau
searah dan signifikansi
0.000 < α 0.05. Hasil tersebut menunjukan
bahwa variabel Earning
Per Share terbukti berpengaruh
positif signifikan terhadap sensitivitas Harga Saham
(H1 terdukung).
Non
Performing Loan (H2)
Berdasarkan
tabel 4, Non Performing
Loan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.288 dengan nilai nilai positif
atau searah dan signifikansi 0.026 <
α 0.05. Hasil tersebut menunjukan
bahwa variabel Non Performing Loan berpengaruh
positif signifkan terhadap sensitivitas Harga Saham
(H2 tidak terdukung).
Capital
Addequency Ratio (H3)
Berdasarkan
tabel 4, Capital
Addequency Ratio memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,015 dengan nilai postif atau
searah dan signifikansi
0.943 > α 0.05. Hasil tersebut menunjukan
bahwa variabel Capital Addequency Ratio terbukti tidak berpengaruh terhadap sensitivitas Harga Saham
(H3 tidak terdukung).
Good
Corporate Governance (H4)
Berdasarkan
tabel 4, Good
Corporate Governance memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,308 dengan nilai postif atau
searah dan signifikansi
0.307 > α 0.05. Hasil tersebut menunjukan
bahwa variabel Good
Corporate Governance terbukti tidak
berpengaruh terhadap sensitivitas Harga Saham (H4 tidak
terdukung).
Berdasarkan Hasil Uji T pada tabel 4 didapatkan hasil bahwa Earning Per Share terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap sensitivitas Harga Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian dimana nilai koefisien regresi sebesar 0.434 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (0.000 < α 0.05), sehingga hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap dengan Harga Saham diterima (H1 diterima).
Hasil ini sejalan dengan
signalling theory perusahaan dengan nilai Earning
Per Share yang tinggi atau meningkat setiap tahunnya dapat dijadikan sebuah sinyal yang baik yang dapat diberikan kepada calon investor atau pemegang saham. Hal ini dapat diartikan
sebagai wujud kinerja yang baik dan efektif dalam perusahaan.
Sehingga, investor dapat mengetahui prospek pada saham yang ada pada perusahaan. EPS merupakan faktor fundamental perusahaan, faktor fundamental merupakan sinyal untuk investor karena faktor fundamental mencerminkan kondisi suatu perusahaan. Kondisi fundamental perusahaan mengakibatkan perubahan keputusan investor untuk mengambil keputusan berinvestasi
Berdasarkan Hasil Uji T pada tabel 4 didapatkan hasil Non Performing Loan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sensitivitas Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian dimana nilai koefisien regresi sebesar 0.288 dengan nilai signifikansi sebesar 0.026 (0.000 < α 0.05), sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa Non Performing Loan berpengaruh positif dan signifikan terhadap dengan Sensitivitas Harga Saham diterima (H2 diterima).
Hasil penelitian menunjukan menunjukkan bahwa Non
Performing Loan berpengaruh positif
terhadap harga saham, disebabkan karena para investor tetap tertarik berinvestasi di suatu bank sepanjang bank tersebut memperoleh laba tanpa mempertimbangkan
tingkat kualitas kredit yang tercermin dari besarnya NPL
Non Performing Loan memiliki pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Berpengaruhnya NPL terhadap Harga Saham dikarenakan bahwa, Jika semakin besar NPL yang terjadi di suatu bank maka pendapatannya akan turun. Biaya akan menjadi lebih besar dan mempengaruhi profitabilitas sehingga menjadikan kesehatan bank dan ratingnya turun, dan dapat menjadikan investor tidak tertarik untuk berinvestasi dan akan berpengaruh terhadap penurunun Harga Saham.
Hal ini disebabkan karena kenaikan rata-rata presentase perbankan di Indonesia
masih berada pada taraf yang wajar, yaitu di bawah 5% (ketentuan Bank Indonesia) dan setiap
kenaikan presentase NPL searah dengan kenaikan
harga saham sehingga para investor tidak mempermasalahkan untuk tetap berinvestasi di dunia perbankan
Berdasarkan Hasil Uji T pada tabel 4 didapatkan hasil bahwa Capital Addequency Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap sensitivitas Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian dimana nilai koefisien regresi sebesar 0.0015 dengan nilai signifikansi sebesar 0.943 (0.000 < α 0.05), sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa Capital Addequency Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap sensitivitas Harga Saham ditolak (H3 ditolak).
Hasil penelitian ini dapat diartikan
bahwa investor dalam memutuskan untuk investasi tidak melihat modal yang dimiliki oleh perusahaan perbankan, dikarenakan investor sudah percaya dan merasa aman dengan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode
2018-2022. Rata-rata nilai CAR yang dimiliki oleh ini juga tinggi yaitu lebih
dari 20% (telah melebihi batas minimum yang ditetapkan
oleh BI)
Berdasarkan Hasil Uji T pada tabel
4 didapatkan hasil bahwa Good Corporate Governance berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap sensitivitas Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode
2018-2022. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengujian dimana nilai koefisien regresi sebesar -0.308 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.307 (0.0.307 < α 0.05), sehingga hipotesis ketiga (H4) yang menyatakan
bahwa Good
Corporate Governance berpengaruh positif signifikan terhadap sensitivitas Harga Saham ditolak
(H4 ditolak).
Hasil ini menunjukkan bahwa peran dewan komisaris independen kurang efektif pada perusahaan perbankan, sehingga dapat disimpulkan bahwa dewan komisaris independen tidak mampu dalam meningkatkan harga saham. Jumlah dewan komisaris independen tidak dapat dijadikan jaminan untuk meningkatkan harga saham. Proporsi dewan komisaris independen yang dimiliki oleh perusahaan pertambanga ntidak terlalu besar sehingga ada kemungkinan manajemen untuk melakukan tindakan oportunistik yang dapat menimbulkan konflik keagenan.
Kesimpulan
Rata-rata Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2018-2022 berfluktuasi. Bersamaan dengan variabel-variabel independen dalam penelitian seperti Earning Per Share, Non Performing Loan , Capital Addequency Ratio, dan Good Corporate Governance mengalami perubahan nilai rata-rata dari tahun ketahun. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Secara parsial membuktikan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh positif signifikan terhadap Sensitivitas Harga Saham. (2) Secara parsial membuktikan bahwa Non Performing Loan berpengaruh positif signifikan terhadap Sensitivitas Harga Saham. (3) Secara parsial membuktikan variabel Capital Addequency Ratio tidak berpengaruh terhadap Sensitivitas Harga Saham. (4) Secara parsial membuktikan variabel Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap Sensitivitas Harga Saham.
Adirinarso, D. (2023). Pengaruh
Kesehatan Perbankan terhadap
harga saham perbankan yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
2017-2021. Nucl. Phys., 13(1).
Dietrich, A., & Wanzenried, G. (2011). Determinants of bank profitability before and during the crisis: Evidence from Switzerland. Journal of International Financial Markets, Institutions and Money, 21(3). https://doi.org/10.1016/j.intfin.2010.11.002
Friantin, S. H. E., & Ratnasari, V. P. A. (2019). Pengaruh Non Performing Loan, Return On Asset, dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2015 – 2017). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 4(1).
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Jamaluddin. (2022). The Effect of Capital Adequacy Ratio , Loan to Deposit Ratio and Return on Assets on Stock Prices at PT . Bank Central Asia Tbk Period 2011-2020. International Journal of Education, Information Technology and Others (IJEIT), 5(2).
Jufrizen, Khair, H., & Sari, A. P. (2023). Work Engagement: Determinants and Its Effect On Organizational Citizenship Behavior. Jurnal Manajemen, 27(2). https://doi.org/10.24912/jm.v27i2.1130
Maulana, Y. (2023). Pengaruh ROA, EPS, CR dan DER terhadap Harga Saham Sektor Jasa Asuransi Terdaftar Bursa Efek Indonesia. Logika : Journal of Multidisciplinary Studies, 14(01). https://doi.org/10.25134/logika.v14i01.7485
Medyawicesar, H., Tarmedi, E., & Purnamasari, I. (2018a). Analisis Komponen Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Journal of Business Management Education (JBME), 3(1). https://doi.org/10.17509/jbme.v3i1.14244
Medyawicesar, H., Tarmedi, E., & Purnamasari, I. (2018b). Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Journal of Business Management Education, 3(1).
Murni, S. ., & Sabijono, H. . (2018). Peran Kinerja Keuangan Dalam Menentuan Nilai Perusahaan. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 5(2). https://doi.org/10.35794/jmbi.v5i2.20806
Nugraha, A. G., Maulid, T., Falah, S., & Pangayouw, B. J. C. (2022). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Good Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Daerah, 17(1). https://doi.org/10.52062/jaked.v17i1.2332
Pratama, B. C., Wibowo, H., & Innayah, M. N. (2019). Intellectual Capital and Firm Performance in ASEAN: The Role of Research and Development. Journal of Accounting and Investment, 20(3). https://doi.org/10.18196/jai.2003126
Sorongan, F. A. (2021). Bagaimana Intellectual Capital Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Pada Perbankan Di Indonesia? INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 5(1). https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v5i1.210
Sudiyono, R. N., Hartati, R., Ningtyas, A. A., Sasono, I., & Ramawati, N. (2023). Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia TahuN 2018-2021. JUBISMA, 5(1). https://doi.org/10.58217/jubisma.v5i1.80
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta.
Supriatini, K. A., & Sulindawati, N. L. G. E. (2021). Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Good Corporate Governance, Net Interest Margin, Return on Assets, Capital Adequacy Ratio dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham. Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 9(1). https://doi.org/10.23887/ekuitas.v9i1.26756
Viorentina, V. V., Brady Rikumahu, & Galuh Tresna Murti. (2022). Analisis Pengaruh Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan. Jurnal Ilmiah Indonesia, 8(12).
Copyright holder: Selvia
Mely Nova, Marlina Widiyanti,
Muizzuddin, Mohamad Adam (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |