Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
9, September 2024
PENGARUH DIMENSI WORK LIFE BALANCE TERHADAP KOMITMEN TENAGA KERJA KONSTRUKSI PROFESIONAL DAN KINERJA PROYEK
Yanti1, Manlian Ronald A2, Hendrik Sulistio3
Universitas Tarumanagara, Jakarta,
Indonesia1,3
Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta, Indonesia2
Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
Abstrak
Fenomena kinerja
proyek yang baik di Kalimantan Timur perlu mewaspadai pergantian (turnover)
tenaga kerja proyek yang mungkin dapat terjadi karena faktor geografis
Kalimantan Timur yang cukup jauh dari sumber daya manusia konstruksi yang
profesional dan sumber daya material serta kondisi rantai pasokan material
bangunan. Komitmen karyawan kekuatan penstabil yang dirancang untuk
mempertahankan arah perilaku bahkan jika perusahaan gagal memenuhi harapan.
Komitmen karyawan adalah kondisi psikologis yang membawa keterikatan pribadi
pada organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
berapa besar pengaruh Work Life Balance terhadap
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional dan Kinerja Proyek. Penelitian ini
adalah penelitian dengan desain Explanatory Sequential Mixed Method,
melibatkan 250 responden karyawan dan staf Perusahaan kontraktor, konsultan,
dan Pemilik proyek Gedung, dengan menggunakan analisis SEM SmartPLS pada
tahapan kuantitatif. Melibatkan pimpinan Perusahaan kontraktor, konsultan, dan
Pemilik proyek Gedung pada tahapan analisis kualitatif. Penelitian menyimpulkan
bahwa Work
Life Balance berpengaruh secara
signifikan terhadap Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional.
Kata
kunci: Work Life Balance, Komitmen Tenaga Kerja
Konstruksi Profesional, Kinerja Proyek
Abstract
The phenomenon of good
project performance in East Kalimantan requires being aware of project
workforce turnover which may occur due to geographical factors in East
Kalimantan which is quite far from professional construction human resources
and material resources as well as building material supply chain conditions.
Employee commitment is a stabilizing force designed to maintain a course of
behavior even if the company fails to meet expectations. Employee commitment is
a psychological condition that brings personal attachment to the organization.
This research aims Identify how much influence Work Life Balance have on the
Commitment of Professional Construction Workers and Project Performance. This
research is a mixed research with an Explanatory Sequential Mixed Method
design, involving 250 employee respondents and staff of contractor companies,
consultants and building project owners, using SEM SmartPLS analysis at the
quantitative stage. Involving leaders of contractor companies, consultants and
building project owners in the qualitative analysis stage. The research
concludes that Work Life Balance significantly influence the Commitment of
Professional Construction Workers and Project Performance.
Keywords: Work Life Balance, Commitment of
Professional Construction Workers, Project Performance
Pendahuluan
Sektor konstruksi merupakan salah satu penggerak utama
perekonomian nasional suatu negara dan dianggap sebagai pilar terpenting dalam
mendukung iklim ekonomi. Sektor ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi,
tetapi juga berkontribusi signifikan dalam penciptaan lapangan kerja.
Keberhasilan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur menjadi dasar kemajuan
bangsa. Sebagai pendorong utama pertumbuhan bagi sektor ekonomi lainnya, sektor
konstruksi memainkan peran penting dalam kebangkitan ekonomi global dengan
membuka peluang kerja bagi banyak spesialis.
Keterkaitan antara industri konstruksi dan ekonomi secara
keseluruhan berasal dari tiga karakteristik utama: klien sektor publik, ukuran
pasar yang besar dengan potensi investasi, dan efek pengganda sebagai sumber
pekerjaan utama. Kontribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia terus meningkat dari 9.79% pada tahun 2015 menjadi 10.12% pada
tahun 2019. Pertumbuhan tenaga kerja sektor ini juga signifikan, dengan
proyeksi penyerapan tenaga kerja mencapai 8.528.463 juta pada tahun 2022 dan
8.769.798 pada tahun 2023.
Keberhasilan proyek konstruksi memainkan peran penting
dalam pengembangan ekonomi melalui pencapaian empat ukuran utama: waktu, biaya,
kualitas, dan lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti
kualitas, kuantitas, biaya tenaga kerja, bahan dan alat bantu proyek,
kompetensi pihak-pihak yang terlibat, perencanaan pre-konstruksi, dan sistem
pengendalian serta komunikasi proyek sangat mempengaruhi kinerja proyek. Sumber
daya proyek konstruksi, termasuk estimasi biaya, perencanaan sumber daya,
metode kerja, dan manajemen risiko, juga berperan signifikan dalam menjaga
kinerja proyek yang baik.
Sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan proyek.
Manajemen tenaga kerja yang efektif penting bagi perusahaan konstruksi karena
dapat meningkatkan atau berdampak negatif terhadap kinerja kontraktor. Employee
Commitment (EC) adalah komponen penting yang menggambarkan keterikatan
psikologis pekerja terhadap organisasi. Keselamatan konstruksi, yang mencakup
kegiatan untuk memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
keberlanjutan, juga merupakan aspek kritis dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
BPSDM Kementerian PUPR mendefinisikan keselamatan
konstruksi sebagai segala kegiatan keteknikan yang mendukung pekerjaan
konstruksi dalam memenuhi standar keselamatan dan kesehatan tenaga kerja serta
lingkungan. Pekerja konstruksi terbagi dalam dua kategori: pekerja permanen dan
pekerja borongan atau harian lepas. Lebih dari 90% pekerja konstruksi tergolong
dalam kategori pekerja borongan, yang rentan terhadap kecelakaan kerja karena
tidak adanya ikatan kerja formal. Oleh karena itu, keselamatan kerja menjadi
aspek yang sangat penting untuk mencapai hasil kerja yang optimal, mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan, dan mencegah kecelakaan kerja.
Dengan demikian, sektor konstruksi memainkan peran
strategis dalam perekonomian nasional dan global, serta memerlukan manajemen
proyek yang efektif dan komitmen terhadap keselamatan kerja untuk mencapai
keberhasilan proyek yang maksimal.
Penelitian Farida and Gunawan (2023) menemukan Work life balance berpengaruh positif terhadap employee performance, job stress dan job commitment dapat memediasi pengaruh work-life balance terhadap employee performance. Penelitian Aryateja et al. (2021) menemukan bahwa Work-Life Balance, Work Environment, dan Employee Engagement secara parsial dipengaruhi secara positif oleh Pejabat Komitmen. Ada pengaruh positif yang signifikan antara Work-Life Balance dan Work Environment terhadap Employee Engagement. Employee Engagement terbukti memediasi pengaruh Work-Life Balance dan Work Environment yang signifikan positif terhadap Commitment Officer.
Adapun Li (2018) mengungkapkan bahwa Work-life balance secara signifikan dan positif terkait dengan komitmen organisasi dalam konteks Cina. Dilain penelitian, Rumangkit and Zuriana (2019) menemukan bahwa Keseimbangan waktu, keseimbangan keterlibatan, dan keseimbangan kepuasan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Selanjutya Yusnita et al. (2022) berpendapat bahwa ada efek negatif work-life balance pada komitmen organisasi, dan efek positif dari work-life balance pada komitmen organisasi melalui kepuasan kerja. Penelitian-penelitian tersebut mengindikasikan adanya hubungan antara Work-life balance dengan komitmen.
Fenomena kinerja proyek yang baik di Kalimantan Timur sebagaimana diuraikan di latar belakang penelitian, perlu mewaspadai pergantian (turnover) tenaga kerja proyek yang mungkin dapat terjadi karena faktor geografis Kalimantan Timur yang cukup jauh dari sumber daya manusia konstruksi yang profesional dan sumber daya material serta kondisi rantai pasokan material bangunan. Penelitian Ayodele et al. (2020) yang menyatakan bahwa faktor penyebab terjadinya pergantian (turnover) tenaga kerja proyek antara lain adalah: (1) faktor-faktor yang berkaitan dengan sifat pekerjaan; (2) faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan industri eksternal; (3) faktor-faktor yang berhubungan dengan perusahaan konstruksi itu sendiri; dan (4) faktor yang terkait dengan individu tenaga kerja.
Sedangkan penelitian Tamrin dan Hanoky (2023) menemukan bahwa komitmen memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap perputaran (turnover) karyawan. Dengan demikian maka komitmen tenaga kerja profesional penting untuk mencegah perputaran tenaga kerja di sektor konstruksi bangunan.
Berdasarkan hasil studi kepustakaan terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, dapat diidentifikasi rincian rumusan masalah yaitu Apakah Work Life Balance berpengaruh terhadap Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional dan Kinerja Proyek di Kalimantan Timur? Berdasarkan uraian rumusan masalah sebelumnya, dapat diidentifikasi maksud dan tujuan penelitian adalah seberapa besar pengaruh Work Life Balance terhadap Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional dan Kinerja Proyek di Kalimantan Timur.
Metode Penelitian
Penelitian
dilakukan di Kalimantan
Timur dimulai
sejak penjajakan tinjauan kepustakaan terkait masalah yang akan diteliti. Variabel
penelitian terdri dari variabel bebas meliputi variabel Work-life Balance
(X), variabel mediasi (intervening) yaitu Komitmen Tenaga Kerja
Konstruksi Profesional (M); dan variabel terikat Kinerja Proyek (Y).
Operasionalisasi dan pengukuran variabel-variabel penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
Penelitian
ini adalah penelitian campuran fase kuantitatif yang dilanjutkan dengan fase
kualitatif, sehingga populasi, sampel, dan instrumen penelitiannya dari kedua
fase tersebut ditetapkan sebagai berikut.
Fase
Kuantitatif. Penelitian ini berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia
pekerja proyek konstruksi, sehingga populasi penelitian adalah seluruh tenaga
kerja yang terlibat pada proyek konstruksi di Kalimantan Timur yang jumlahnya
banyak. Menurut Sugiyono (2019), “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil dari populasi
tersebut harus betul-betul mewakili populasi”. Pada fase kuantitatif ditetapkan
jumlah sampel penelitian sebanyak 250 terdiri dari tenaga kerja konstruksi
level 1, 2, dan 3.
Fase
Kualitatif. Informan sebagai sumber informasi pada fase kualitatif ditetapkan
secara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2019) purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Infoman penelitian
pada tahap kualitatif terdiri dari para 1 manajer pihak Owner, 1 manajer pihak
Kontraktor, 1 manajer pihak Konsultan, dan 1 pimpinan pekerja konstruksi.
Fase
Kuantitatif. Data penelitian adalah data primer berupa jawaban responden
terhadap kuesioner terkait variabel penelitian meliputi: Authentic
Leadership, Work-life balance, Motivation, Professional commitment, dan Performance.
Instrumen penelitian berupa kuesioner berisi pertanyaan dengan lima alternatif
jawaban tertutup skala Likert, meliputi SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RR =
Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Kuesioner
disebarkan kepada sampel penelitian yang dipilih secara Simple Random
Sampling yaitu pemilihan sample dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono 2019). Sebelum instrumen kuesioner
disebarkan secara luas kepada sampel penelitian, kuesioner-kuesioner tersebut
di uji-cobakan kepada 30 responden yang tidak termasuk dalam kelompok sampel
penelitian, dengan tujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari
setiap butir pertanyaan di masing-masing kuesioner. Validitas dan reliabilitas
ini menentukan seberapa jauh butir-butir pertanyaan pada masing-masing
kuesioner telah mengukur indikator variabel yang diukur.
Fase
kualitatif. Data penelitian adalah data primer berupa jawaban informan terhadap
pertanyaan terbuka yang diajukan pada saat wawancara terkait temuan hasil
analisis penelitian secara kuantitatif yang masih memerlukan klarifikasi
lanjutan.
Fase
Kuantitatif. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: (a) analisa data
secara diskriptif, (b) analisis data secara inferensial. Pada penelitian ini
ditetapkan tingkat kesalahan penelitian α = 5% (0,05). Statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2019).
Model penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) yaitu
alat statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara
serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. Analisis
SEM dilakukan dengan program SmartPLS. Program SmartPLS dipilih dengan
pertimbangan analisis PLS mempunyai keunggulan yaitu tidak membutuhkan data
yang terdistribusi normal dan dapat digunakan dengan jumlah sampel yang
sedikit.
Fase Kualitatif.
Menurut Sugiyono (2019), analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data
selama di lapangan Model Miles and Huberman dalam penelitian kualitatif,
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Huberman (1984) mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.
Gambar model
penelitian tersebut mengindikasikan adanya hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H1 Work-life
Balance (X) berpengaruh terhadap Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional
(M)
H2 Work-life
Balance (X) berpengaruh terhadap Kinerja Proyek (Y)
Dengan demikian
dapat diidentifikasi kebaruan (novelty) penelitian ini sehingga
diharapkan dapat menambah dan melengkapi khasanah kepustakaan yang ada.
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Tabel 1. Rangkuman Validitas Reliabilitas
Kuesioner Penelitian
Questionnaire |
Mark Corrected Item-Total Correlation |
Validity Criteria |
Validity Test
Conclusion |
Mark Cronbach's Alpha |
Reliability Test
Criteria |
Reliability Test
Conclusion |
Work Life Balance (X) |
0.911 – 0.955 |
Greater than 0.361 |
Valid |
0.962 |
Between 0-1, the closer to 1 the more reliable it is |
Reliable |
Professional
Construction Workforce Commitment (M) |
0.908 – 0.951 |
Valid |
0.964 |
Reliable |
||
Project Performance (Y) |
0.887 – 0.951 |
Valid |
0.975 |
Reliable |
Sumber: Analisis SPSS
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil uji coba terhadap 30 responden di luar responden penelitian, menghasilkan semua kuesioner penelitian teruji validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat disebarkan kepada 250 responden penelitian.
Analisis Data
Diagram Model Penelitian
Rangkuman hasil analisis parameter-parameter model penelitian (Inner dan Outer Model) secara keseluruhan dapat dilihat pada Diagram Model Penelitian berikut:
Gambar 1. Diagram Model
Penelitian
Sumber: SmartPLS
Pengaruh
Langsung (Direct Effects)
Tabel 2. Pengaruh Langsung (Direct
Effects)
Variabel Bebas |
Variabel Intervening Komitmen TK Konstruksi Profesional (M) |
Variabel Terikat Kinerja Proyek (Y) |
||
Koefisien |
p-Value |
Koefisien |
p-Value |
|
Work
Life Balance (X) |
-0.310 |
0.000 |
0.000 |
|
Komitmen
TK Konstruksi Profesional (M) |
- |
- |
0.000 |
Sumber:
SmartPLS
Tabel 2 menunjukkan bahwa:
a.
Pengaruh langsung (direct effect) Work
Life Balance (X) terhadap Komitmen TK Konstruksi Profesional (M) adalah
negatif 0.310 dengan p-value 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 berarti
signifikan.
b.
Pengaruh langsung (direct effect) Work
Life Balance (X) terhadap Kinerja Proyek (Y) adalah negatif 0.114 dengan
p-value 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 berarti signifikan.
c.
Pengaruh langsung (direct effect)
Komitmen TK Konstruksi Profesional (M) terhadap Kinerja Proyek (Y) adalah
positif 0.582 dengan p-value 0.001 yang lebih kecil dari 0.05 berarti
signifikan.
Pengaruh Tidak Langsung
(Indirect Effects)
Tabel 3. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect
Effects)
Jalur |
Pengaruh Tidak Langsung |
|
Koefisien |
p-Value |
|
Work
Life Balance (X) -> Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional_(M) ->
Kinerja Proyek_(Y) |
0.000 |
Sumber:
SmartPLS
Tabel 3 menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung Work Life Balance (X) terhadap Kinerja Proyek (Y) dengan mediasi Komitmen TK Konstruksi Profesional (M) adalah negative 0.181 dengan p-value 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 berarti signifikan.
Pengaruh Total (Total
Effects)
Tabel
4. Pengaruh Total (Total Effects)
Variabel |
Pengaruh total |
||
Bebas |
Terikat |
Koefisien |
p-Value |
Kinerja Proyek (Y) |
0.000 |
||
0.582 |
0.000 |
Sumber: SmartPLS
Tabel 4 menunjukkan bahwa:
a.
Pengaruh total (total effects) Work
Life Balance (X) terhadap Kinerja Proyek (Y) adalah negatif 0.295 dengan
p-value 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 berarti signifikan.
b.
Pengaruh total (total effects)
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) terhadap Kinerja Proyek (Y)
adalah positif 0.582 dengan p-value 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 berarti
signifikan.
Koefisen
Determinasi (R-square)
Tabel
5. Koefisien Diterminasi
Variabel Terikat |
R-square |
0.626 |
|
0.775 |
Sumber:
SmartPLS
Analisis koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa:
a.
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi
Profesional (M) dapat dijelaskan oleh faktor Work Life Balance (X) sebesar 0.626 atau 62.60% sementara
sisanya sebesar 37.40% dijelaskan oleh factor-faktor selain Work Life
Balance (X).
b.
Kinerja Proyek (Y) dapat dijelaskan oleh
faktor Work Life Balance (X) dan
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) sebesar 0.775 atau 77.50%
sementara sisanya sebesar 22.50% dijelaskan oleh faktor-faktor selain Work Life Balance
dan Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M).
Kesesuaian
Model (Model Fit)
Hasil pengukuran kesesuaian model (model fit) dari model penelitian dengan data penelitian dapat dilihat pada rincian sebagai berikut:
Outer Model
Convergent validity
Nilai outer
loading dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Outer Loading
Variabel |
Outer
Loading |
Kriteria |
Kesimpulan |
Work Life Balance (X) |
0.910 – 0.962 |
Lebih besar
dari 0.5 – 0.6 |
Sesuai (Fit) |
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) |
0.940 – 0.976 |
Sesuai (Fit) |
|
Kinerja Proyek (Y) |
0.889 – 0.958 |
Sesuai (Fit) |
Sumber: SmartPLS
Tabel 6
menunjukkan bahwa semua nilai outer loading dari masing-masing variabel adalah lebih besar dari 0.5 – 0.6 sehingga
dapat disimpulkan model penelitian dari perspektif Convergent validity adalah sesuai (fit).
Discriminant validity
Tabel 7. Konstruk Validitas
Variabel |
Average
Variance Extracted (AVE) |
Kriteria |
Kesimpulan |
Work Life Balance (X) |
0.879 |
Lebih besar
dari 0.50 |
Sesuai (Fit) |
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) |
0.911 |
Sesuai (Fit) |
|
Kinerja Proyek (Y) |
0.855 |
Sesuai (Fit) |
Sumber: SmartPLS
Tabel 7 menunjukkan bahwa semua variable
penelitian mempunyai discriminant
validity yang baik karena mempunyai nilai average variance extracted (AVE) masing-masing yang lebih besar
dari 0.50 sehingga dapat disimpulkan
model penelitian dari perspektif Discriminant validity adalah sesuai (fit).
Composite reliability
Tabel 8. Konstruk Reabilitas
Variabel |
Composite
Reliability |
Kriteria |
Kesimpulan |
Work Life Balance (X) |
0.967 |
Lebih besar
dari 0.70 |
Sesuai (Fit) |
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) |
0.968 |
Sesuai (Fit) |
|
Kinerja Proyek (Y) |
0.967 |
Sesuai (Fit) |
Sumber: SmartPLS
Tabel 8 menunjukkan
bahwa semua variabel penelitian mempunyai composite reliability yang
baik karena masing mempunyai nilai composite reliability yang lebih besar dari 0.70 sehingga
dapat disimpulkan model penelitian dari perspektif Composite reliability
adalah sesuai (fit).
Inner Model
Kesesuaian inner model diukur dengan rumus
Q2 = 1 – (1 – R12) (1 – R22) ... (1- Rp2) dimana Tabel 4 menunjukkan bahwa R12 = R-square Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) = 0.626 dan R22 = R-square Kinerja Proyek (Y) = 0.775
Q2 = 1 - (1 - 0,626) (1 - 0.775) = 1 – 0.08415 = 0.91585 yang mendekati 1 sehingga dikatakan kesesuaian inner model adalah baik (fit).
Karena outer model dan inner model keduanya terbukti telah sesuai (fit), maka dapat disimpulkan bahwa model penelitian swngan data penelitian adalah sesuai (fit).
Pembahasan
Pengaruh Work-life Balance (X) terhadap Komitmen Tenaga Kerja
Konstruksi Profesional (M)
Work-life Balance (X) berpengaruh negatif terhadap Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) secara signifikan. Temuan ini sejalan dengan penelitian Yusnita et al. (2022) yang menemukan bahwa terdapat efek negatif work-life balance pada komitmen organisasi. Akan tetapi temuan ini tidak sejalan dengan penelitian-penelitian Farida and Gunawan (2023), Aryateja et al. (2021), Li (2018), serta Rumangkit and Zuriana (2019) yang mengungkapkan bahwa Work life balance berpengaruh positif terhadap job commitment, work-life balance secara signifikan dan positif terkait dengan komitmen organisasi, serta keseimbangan waktu, keseimbangan keterlibatan, dan keseimbangan kepuasan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi.
Pengaruh Work-life Balance (X)
terhadap Kinerja Proyek (Y)
Work-life Balance (X) berpengaruh negatif terhadap Kinerja Proyek (Y) secara
signifikan. Temuan ini tidak sejalan dengan penelitian Arifiani et al. (2023)
yang menyatakan bahwa Work-life balance tidak berdampak pada kinerja.
Akan tetapi temuan ini sejalan dengan penelitian-penelitian Febianti et al.
(2022), Rohmatiah et al. (2023), Suwandi and Suhakim (2023), serta Adegboyega
and Babatunde
Pengaruh Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) terhadap
Kinerja Proyek (Y)
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) berpengaruh positif terhadap Kinerja Proyek (Y) secara signifikan. Temuan ini sejalan dengan penelitian-penelitian Misnan et al. (2023), Garibaldi and Riyanto (2023), Rifa’i (2023), serta Syarifin dan Atmaja (2023) yang mengungkapkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan; komitmen organisasi dan kepuasan kerja memiliki dampak positif yang cukup besar terhadap kinerja pekerja; Organizational Commitment (OC) dapat memprediksi dan mempengaruhi pertumbuhan dan peningkatan employee performance (EP); serta semakin tinggi tingkat komitmen organisasi karyawan terhadap organisasi, semakin besar kemungkinan mereka untuk menunjukkan peningkatan kinerja. Akan tetapi temuan ini bertentangan dengan penelitian Lestari dan Djastuti (2023) yang menemukan bahwa komitmen organisasi berhubungan negatif dengan kinerja karyawan.
Pengaruh Total
Tabel 4 menunjukkan bahwa Work Life Balance (X) dan Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) semuanya berpengaruh secara signifikan terhadak Kinerja Proyek (Y) sebab p-value nya semua 0.000 yang lebih kecil dari 0.05. Dengan melihat pada koefisien pengaruh totalnya, dapat diidentifikasi bahwa:
a.
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi
Profesional (M) besarnya pengaruh terhadap Kinerja Proyek (Y), yaitu dengan
koefisien pengaruh total sebesar 0.582. Hal ini berarti setiap peningkatan
Komitmen Tenaga Kerja Konstruksi Profesional (M) sebesar 1 satuan akan
berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Proyek (Y) sebesar 0.792 satuan.
b.
Work Life Balance (X) besarnya pengaruh terhadap Kinerja
Proyek (Y), yaitu dengan koefisien pengaruh total sebesar -0.295. Hal ini
berarti setiap peningkatan Work Life Balance (X) sebesar 1 satuan akan
berpengaruh terhadap penurunan Kinerja Proyek (Y) sebesar 0.295 satuan.
Uraian
tersebut menunjukkan bahwa dalam pengerjaan proyek Gedung di Kalimantan Timur,
para stakeholder proyek perlu memperhatikan bahwa faktor Kepemimpinan
merupakan faktor utama suksesnya Kinerja Proyek. Dilain pihak faktor Work
Life Balace perlu diwaspadai karena jika tidak dikelola dengan baik maka
meningkatnya ketidak-seimbangan Work Life Balace pekerja akan dapat
menurunkan Kinerja Proyek.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesi, serta merujuk
pada tujuan penelitian, dapat diidentifikasi kesimpulan penelitian yaitu Work Life Balance berpengaruh terhadap Komitmen Tenaga Kerja
Konstruksi Profesional secara signifikan dengan koefisien diterminasi sebesar
0.626 yang berarti bahwa Work Life Balance dapat menjelaskan Komitmen
Tenaga Kerja Konstruksi Profesional sebesar 62.60%, sedang sisanya 37.40%
dijelaskan oleh faktor lain selain Work Life Balance. Work Life Balance berpengaruh terhadap Kinerja
Proyek secara signifikan dengan koefisien diterminasi sebesar 0.775 yang
berarti bahwa Work Life Balance dapat menjelaskan Kinerja Proyek sebesar
77.50%, sedang sisanya 22.50% dijelaskan oleh faktor lain selain Work
Life Balance.
BIBLIOGRAFI
Adegboyega,
N. A., & Babatunde, B. O. (2022). Impact of Work-life Balance on
Employees’ Performance among Workers of Private Universities in Osun State,
Nigeria. Journal of Management & Social Sciences, 11(2).
Arifiani, R.S, Ambarwati, T, & Rumijati, A. (2023). Work Life Balance and Readiness to Change: Effect of Working from Home on Performance. Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta, 18(1), 29-38.
Aryateja, K.B, Susita, D, & Sebayang, K.D.A. (2021). The Influence of Work-Life Balance and Work Environment on Employee Commitment. The International Journal of Social Science World, 3(2), 52~168.
Ayodele, O.A, Richards, A.C, & González, V. (2020). Factors Affecting Workforce Turnover in the Construction Sector: A Systematic Review. J. Constr. Eng. Manage., 146(2), 03119010.
Creswell, J.W. & Creswell, J.D. (2018). Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Fifth Edition. Thousand Oaks, California 91320: SAGE Publications, Inc.
Farida I. & Gunawan, A.W. (2023). Pengaruh Work Life Balance Terhadap Employee Performance Dengan Job Stress dan Job Ccommitment Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi, 10(1), 73-95.
Febianti, C., Fanggidae, R.E., & Maak, C.S. (2022). The Effect of Work-Life Balance and Career Development on Employee Performance. Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(2), 418-428.
Garibaldi, A., & Riyanto, S. (2023). The Effect of Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Training on Protelindo Employee Performance with Organizational Citizenship Behavior (OCB) as A Mediating Variable. Dinasti International Journal of Management Science, 4(4), 596-603.
Gunawan, A., & Kusumah, D.H. (2023). Conditional Process Analysis of the Correlation Between Achievement Motivation and Performance. Management Studies and Entrepreneurship Journal, 4(4): 3353-3362.
Lestari, L., & Djastuti, I. (2023). Employee Performance in Generation Y: Is Organizational Commitment Matters?. Jurnal REKOMEN (Riset Ekonomi Manajemen), 6(1), 19-37.
Li, Yan. (2018). Effects of Work-Life Balance on Organizational Commitment: A Study in China’s State-Owned Enterprise. World Journal of Social Science Research, 5(2), 144- 166.
Misnan, M., Sutawa, S., Mala, I. W., & Sugiyanto, L. (2023). The Effect of Organizational Commitment on Employee Performance with Workability as an Intervening Variable. Journal of World Science, 2(2), 232-242.
Rifa'i, A. A. (2023). The effect of organizational commitment on employee performance. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 1(2), 41-48.
Rohmatiah, A., Widodo, M., & Mutmainah. (2023). Dampak Work-Life Balance Karyawan Terhadap Kinerja Melalui Organizational Citizenship Behavior. Jurnal Manajerial, 10(2), 215- 232.
Rumangkit, S. & Zuriana, Z. (2019). Work-life balance as a predictor of organizational commitment: a multidimensional approach. Diponegoro International Journal of Business, 2(1), 18-22.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suwandi & Suhakim, A.I. (2023). Effect of Work-Life Balance on Employee Performance Mediated by Job Satisfaction. JENIUS Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia, 6(2), 380- 388.
Syarifin, M. H., & Atmaja, H. E. (2023). The influence of organizational commitment, organizational culture and job satisfaction on employee performance: a literature study. Journal Of Humanities, Social Sciences And Business, 2(3), 458-467.
Tamrin, B. & Hanoky, A. (2023). The Mediating Effect Of Job Satisfaction And Organizational Commitment On Employee Turnover. JPEK (Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan), 7(1), 227– 234.
Yusnita, N., Gursida, H., & Herlina, E. (2022). The Role of Work-Life Balance and Job Satisfaction as Predictors of Organizational Commitment. Jurnal Economia, 18(1), 103-114.
Copyright holder: Yanti, Manlian Ronald A, Hendrik Sulistio (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |