Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 7, Juli
2024
ANALISIS KONTEN SOSIAL MEDIA TERHADAP KEPUTUSAN UNTUK
BERKULIAH DI BINUS ONLINE
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis dampak konten media sosial terhadap keputusan
untuk berkuliah di BINUS Online. Metode yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif dan konsep disonansi kognitif dengan menganalisis terhadap berbagai
konten yang tersebar di platform media sosial yang berkaitan dengan BINUS Online.
Temuan kami menunjukkan bahwa media sosial memainkan peran yang signifikan
dalam membentuk persepsi dan sikap terhadap lembaga pendidikan tersebut.
Konten-konten yang ditemukan mencakup testimoni mahasiswa, ulasan kursus, dan
materi promosi lainnya, yang mencerminkan variasi sentimen dari pengalaman
memuaskan hingga kritik terhadap tantangan dalam pembelajaran online.
Konsep disonansi kognitif juga muncul, menyoroti adanya komentar negatif yang
ada dalam akun media sosial Binus Online yang dapat mempengaruhi
keputusan untuk berkuliah di BINUS Online. Implikasi penelitian ini
memperkuat pentingnya memahami dampak media sosial dalam pengambilan keputusan
pendidikan dan menyediakan landasan bagi pengembangan strategi pemasaran yang
lebih efektif dan peningkatan layanan kepada mahasiswa dalam konteks pendidikan
online.
Kata kunci:
Media sosial, analisis konten, keputusan berkuliah, BINUS Online,
disonansi kognitif.
Abstract
This study
aims to analyse the impact of social media content on the decision to study at
BINUS Online. The method used is a qualitative approach and the concept of
cognitive dissonance by analysing various content spread on social media
platforms related to BINUS Online. Our findings show that social media plays a
significant role in shaping perceptions and attitudes towards the educational
institution. The content found includes student testimonials, course reviews,
and other promotional materials, reflecting a variety of sentiments from
satisfactory experiences to criticism of the challenges in online learning. The
concept of cognitive dissonance also emerged, highlighting the negative
comments present in Binus Online's social media accounts that may influence the
decision to study at BINUS Online. The implications of this study reinforce the
importance of understanding the impact of social media in educational
decision-making and provide a foundation for the development of more effective
marketing strategies and improved services to students in the context of online
education.
Keywords: Social media, content analysis, college decision, BINUS
Online, cognitive dissonance.
Pendidikan
merupakan kesadaran individu yang terorganisir dalam proses belajar-mengajar
untuk mendorong peserta didik menjadi aktif dalam meningkatkan potensi,
keterampilan, kecerdasan, dan moral yang baik. Selain itu, pendidikan juga
memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan seseorang, serta dapat
dianggap sebagai investasi untuk masa depan di mana sejumlah pekerjaan
memerlukan tingkat pendidikan yang sesuai. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dapat bermacam-macam
bentuknya, seperti akademi, sekolah tinggi, universitas, dan politeknik (Prihartini
& Abdullah, 2023).
Media sosial saat ini sudah banyak
dimanfaatkan oleh setiap orang untuk berbagai tujuan, salah satunya informasi
mengenai pendidikan. Media sosial berperan penting dalam pengambilan keputusan berkuliah dengan
menyediakan akses yang luas terhadap informasi dan ulasan mengenai berbagai
institusi pendidikan, program studi, dan pengalaman mahasiswa (Sari,
2018).
Melalui platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter,
calon mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang kondisi
dan fasilitas kampus, serta berinteraksi dengan mahasiswa aktif dan alumni
untuk mendapatkan pandangan langsung tentang pengalaman mereka. Selain itu,
media sosial juga memfasilitasi pembentukan komunitas online di mana
calon mahasiswa dapat saling bertukar informasi, tips, dan saran dalam memilih
perguruan tinggi dan program studi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan
mereka (Kaharmudzakir
& El Qudsi, 2022).
BINUS
University telah lama menjadi lembaga pendidikan terkemuka dalam teknologi
informasi yang telah menerapkan sistem pembelajaran multi channel learning
sejak tahun 2001 melalui BINUSMAYA. Leaming Management System (LMS) yang
dikembangkannya sendiri dengan menyediakan ribuan konten mata kuliah digital,
BINUS University melayani sekitar 24.000 mahasiswa aktif setiap semesternya.
Berbekal pengalaman ini, BINUS University mengembangkan Binus Online
Learning yang memungkinkan pembelajaran melalui situs web
www.online.binus.edu dan www.online.binus.ac.id ideal bagi individu yang ingin
mengenyam pendidikan S1 dan mengembangkan diri tanpa terikat oleh jadwal atau
tempat tertentu. Metode ini sangat cocok bagi para profesional, karyawan,
wiraswastawan, dan ibu rumah tangga, karena fokus pada karakteristik mahasiswa
dan bimbingan dari dosen akademisi serta praktisi berpengalaman, memberikan
keunggulan yang dapat mempercepat peningkatan karir dan wawasan mahasiswa (BINUS,
2024).
Penelitian
terdahulu oleh (Prihartini
& Abdullah, 2023)
menyatakan bahwa promosi melalui media sosial memiliki dampak positif terhadap
keputusan untuk berkuliah di sebuah perguruan tinggi. Semakin aktif promosi
dilakukan di media sosial, semakin meningkatkan keputusan untuk berkuliah di
institusi tersebut. Penelitian lainnya oleh (Putri
et al., 2023)
menunjukkan bahwa tiga variabel yang terdapat dalam dimensi media sosial
memiliki dampak yang signifikan terhadap kesadaran merek, dan kesadaran merek
secara langsung berkontribusi secara positif terhadap keputusan mahasiswa baru
pada tahun 2022 untuk memilih Universitas Bosowa sebagai perguruan tinggi
pilihannya.
Meskipun
media sosial memberikan akses yang luas terhadap informasi dan ulasan tentang
pendidikan tinggi, kenyataannya adalah bahwa platform-platform tersebut
juga dapat menjadi sumber informasi negatif yang memicu disonansi kognitif
dalam pengambilan keputusan berkuliah. Di antara banyaknya informasi yang
tersedia, terdapat ulasan negatif, opini subjektif, dan konten yang tidak
terverifikasi yang dapat membingungkan calon mahasiswa dan menyebabkan
ketidakcocokan antara harapan dan kenyataan. Dalam situasi di mana calon
mahasiswa menemukan informasi yang kontradiktif atau tidak konsisten, disonansi
kognitif dapat muncul mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan
meningkatkan tingkat ketidakpastian serta kebingungan dalam menentukan pilihan
pendidikan yang tepat.
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman peran media sosial
dalam pengambilan keputusan pendidikan dengan fokus pada analisis konten media
sosial terhadap keputusan berkuliah di Binus Online. Eksplorasi pola
perilaku dan preferensi yang muncul dari analisis konten media sosial serta
mempertimbangkan dampak disonansi kognitif, penelitian ini bertujuan untuk
memberikan wawasan yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pendidikan di era digital. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat
menjadi dasar bagi Binus Online dan institusi pendidikan lainnya untuk
merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan, penelitian ini
mengusulkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan daya saing dan retensi
mahasiswa melalui penggunaan yang strategis dari platform-platform media
sosial.
Metodologi
penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif, yang memungkinkan
peneliti untuk memahami fenomena kompleks seperti pengambilan keputusan
pendidikan dan disonansi kognitif dengan mendalam (Manzilati,
2017).
Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dan memahami lebih
dalam data yang diperoleh dari platform media sosial. Penelitian ini akan
melibatkan pengumpulan data yang terdiri dari postingan, komentar, dan ulasan
dari berbagai platform media sosial yang relevan dengan Binus Online.
Data tersebut kemudian akan dianalisis secara mendalam menggunakan metode
analisis konten untuk mengidentifikasi pola-pola perilaku, preferensi, serta
adanya disonansi kognitif dalam pengambilan keputusan pendidikan.
Disonansi
kognitif sendiri adalah fenomena psikologis di mana seseorang mengalami
ketidakcocokan antara keyakinan, sikap, atau perilaku mereka dengan informasi
yang mereka terima (Luthfi,
2022).
Dalam penelitian ini, disonansi kognitif mungkin terjadi ketika individu
menemukan informasi yang bertentangan atau kontradiktif tentang Binus Online
di media sosial yang kemudian dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini akan
memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi secara mendalam bagaimana disonansi
kognitif memengaruhi persepsi dan preferensi calon mahasiswa terhadap Binus
Online serta bagaimana hal ini tercermin dalam konten yang ditemukan di media
sosial.
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan studi literatur, yaitu suatu
metode yang dimanfaatkan untuk menghimpun informasi dari berbagai sumber
tertulis yang relevan dengan topik penelitian (Mahanum,
2021).
Proses ini mencakup pencarian serta evaluasi terhadap literatur yang meliputi
jurnal ilmiah, buku, artikel, laporan riset, dan dokumen-dokumen lain yang
relevan dengan subjek penelitian. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya
adalah menganalisisnya melalui tiga tahapan, yaitu mengurangi data, menyajikan
data, dan menarik kesimpulan.
Pentingnya
pengambilan keputusan dalam memilih tempat kuliah tidak dapat diabaikan,
terutama saat ini di mana media sosial memiliki peran yang semakin dominan
dalam mempengaruhi preferensi dan keputusan individu. Media sosial bukan hanya
menjadi sumber informasi yang luas tentang institusi pendidikan dan program
studi yang ditawarkan, tetapi juga menjadi platform di mana calon
mahasiswa dapat berinteraksi dengan mahasiswa aktif, alumni, dan staf pengajar
untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang pengalaman dan reputasi
kampus. Selain itu, ulasan, testimoni, dan konten terkait kampus yang tersebar
luas di media sosial juga dapat mempengaruhi persepsi calon mahasiswa tentang
suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu, dalam era digital ini, pengambilan
keputusan memilih tempat kuliah menjadi semakin kompleks karena adanya pengaruh
media sosial dalam membentuk preferensi dan opini calon mahasiswa (Purwati,
2020).
Media
sosial berperan penting dalam pengambilan keputusan berkuliah di Binus Online,
diantaranya membentuk persepsi, memperoleh informasi, serta mempengaruhi
pilihan individu. Melalui media sosial, calon mahasiswa dapat mengakses beragam
informasi terkait program studi, fasilitas kampus, dan pengalaman mahasiswa
secara langsung. Adanya platform seperti Facebook, Instagram, dan
Twitter, potensi mahasiswa baru dapat berinteraksi langsung dengan
mahasiswa yang sudah berkuliah atau alumni dan mendapatkan pandangan langsung
tentang pengalaman mereka di Binus Online.
Media
sosial juga menjadi wadah bagi calon mahasiswa untuk mencari rekomendasi dan
ulasan dari pengguna lain. Berbagai grup diskusi atau forum online yang
berkaitan dengan pendidikan tinggi seringkali menjadi tempat berbagi informasi,
pengalaman, serta tips dalam memilih program studi atau perguruan tinggi.
Dengan demikian, media sosial memfasilitasi pertukaran informasi antara
individu-individu yang memiliki kepentingan serupa, membantu calon mahasiswa
mendapatkan sudut pandang yang beragam sebelum membuat keputusan (Zein,
2019).
Banyaknya
informasi yang tersedia mengenai binus online sangat beragam, tidak
semua informasi yang berkaitan dengan Binus Online bersifat positif, beberapa
di antaranya bahkan bisa bersifat negatif dan dapat merusak citra positif yang
ingin dibangun oleh Binus Online. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi adalah adanya ulasan negatif atau pengalaman buruk yang dibagikan
oleh pengguna media sosial (Yanti,
2021).
Kritik terhadap kualitas pengajaran, pelayanan, atau fasilitas yang tersebar
luas di platform-platform media sosial dapat menimbulkan keraguan dan
ketidakpercayaan terhadap reputasi Binus Online. Selain itu, konten yang
tidak resmi atau tidak diverifikasi, seperti rumor atau informasi yang tidak
akurat, juga dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian di antara calon
mahasiswa. Selain itu, adanya disonansi kognitif antara harapan dan kenyataan
yang diperoleh dari informasi media sosial juga dapat mengurangi minat untuk
berkuliah di Binus Online (Putra,
2023).
Misalnya, ketika calon mahasiswa menemukan perbedaan antara citra yang dibangun
oleh Binus Online di media sosial dengan pengalaman nyata yang mereka
temui, hal ini dapat menyebabkan keraguan dan ketidakpuasan sehingga mengurangi
minat mereka untuk mendaftar.
Binus
Online memiliki berbagai macam akun media sosial, mulai dari Facebook,
Twitter, Linkedin, Instagram, dan Whatsapp. Akan tetapi setelah
dilakukan analisis, hanya pada akun instagram yang ramai dengan komentar
baik dari calon mahasiswa ataupun mahasiswanya sendiri.
Dilihat
dari akun Instagram tersebut, terdapat banyak sekali postingan mengenai
keunggulan, kegiatan akademis, prestasi, dan testimoni dari para lulusan Binus Online.
Dari postingan-postingan di akun Instagram @binusonlinelearning terdapat
beragam komentar. Komentar-komentar tersebut berisi dukungan untuk Binus Online,
akan tetapi terdapat komentar yang sifatnya negatif dan membuat seseorang yang
tadinya ingin berkuliah di Binus Online menjadi berpikir dua kali
dikarenakan adanya komentar tersebut.
Berikut
adalah hasil penelusuran mengenai komentar-komentar negatif yang terdapat dalam
postingan akun Instagram Binus Online.
1. “Kalo
kuliah online kena Bully juga gak ya?”
2.
Ini kalau buat skripsi harus cari
kelompok sendiri ya..ribet kelihatannya secara kuliahnya online.”
3.
“Kasih tau moderatornya, agar tidak
lari dari tanggung jawab, moderator harus kasih contoh yang baik, thx.”
Dilihat
dari beberapa pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa komentar tersebut akan
mempengaruhi keputusan berkuliah di Binus Online. Komentar negatif yang
tersebar di media sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
keputusan berkuliah di Binus Online. Ketika calon mahasiswa menemui
ulasan atau komentar yang meragukan kualitas pengajaran, layanan, atau reputasi
Binus Online, hal ini dapat menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan
terhadap institusi tersebut. Bahkan, komentar negatif yang tersebar luas dapat
memengaruhi persepsi publik secara keseluruhan tentang Binus Online,
sehingga mempengaruhi minat calon mahasiswa untuk mendaftar. Terlebih lagi,
dalam era di mana opini pengguna media sosial sering dianggap sebagai referensi
utama, komentar negatif yang tersebar dapat menjadi faktor utama dalam proses
pengambilan keputusan mahasiswa terkait pendidikan mereka dan memicu disonansi
kognitif.
Meskipun
terdapat komentar negatif yang muncul di Instagram Binus Online,
respons positif dari pengguna lainnya turut hadir untuk membalasnya. Melalui
komentar positif ini, dapat digunakan sebagai klarifikasi dan opini positif
untuk menyampaikan pengalaman dan informasi yan dimiliki pengguna dengan
komentar positif tersebut.
Disonansi
kognitif dapat terjadi ketika calon mahasiswa menemukan informasi atau ulasan
yang bertentangan dengan keyakinan atau harapan mereka tentang program studi
atau perguruan tinggi tersebut (Prawibowo,
2022).
Misalnya, ketika seorang calon mahasiswa menemukan ulasan negatif tentang
kualitas pengajaran di Binus Online setelah sebelumnya memiliki persepsi
yang positif, hal ini dapat menyebabkan disonansi kognitif. Disonansi kognitif
ini dapat memicu perasaan tidak nyaman atau kebingungan yang kemudian mempengaruhi
proses pengambilan keputusan mereka.
Selain
itu, disonansi kognitif juga dapat mendorong calon mahasiswa untuk mencari
informasi tambahan atau memvalidasi ulasan yang mereka temui (Fernanda,
2021).
Misalnya, jika seorang calon mahasiswa menemukan ulasan negatif tentang Binus Online,
tetapi pada saat yang sama memiliki informasi positif dari sumber lain, mereka
akan mencari informasi lebih lanjut untuk mengurangi ketidakcocokan tersebut.
Hal ini dapat mendorong mereka untuk melakukan riset lebih lanjut atau bahkan
berinteraksi langsung dengan mahasiswa atau alumni Binus Online melalui
media sosial untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih komprehensif. Dengan
demikian, disonansi dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan mahasiswa
dengan mendorong mereka untuk mencari informasi lebih lanjut dan
mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum membuat keputusan akhir (Sinulingga
et al., 2023).
Untuk
mengatasi disonansi kognitif yang terjadi terhadap strategi pemasaran dan
komunikasi Binus Online, langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan
adalah evaluasi mendalam terhadap informasi yang tersebar di media sosial perlu
dilakukan untuk mengidentifikasi ulasan negatif atau komentar yang dapat
menimbulkan keraguan di kalangan calon mahasiswa. Respons transparan dan
solutif terhadap masalah yang muncul sangat penting, baik melalui tanggapan
langsung di platform media sosial maupun melalui publikasi resmi. Selanjutnya,
upaya meningkatkan kualitas layanan Binus Online perlu dilakukan secara
terus-menerus dengan fokus pada peningkatan pengajaran, layanan mahasiswa, dan
infrastruktur pendukung lainnya. Komunikasi positif tentang keunggulan Binus Online
juga harus diperkuat melalui berbagai saluran termasuk media sosial dan situs
web resmi. Selain itu, membangun kepuasan dan kepercayaan dari calon mahasiswa
dan stakeholder lainnya juga penting yang dapat dicapai melalui layanan
yang konsisten, program penghargaan, dan kegiatan pengembangan komunitas.
Berdasarkan
hasil penelitian yang menyoroti adanya disonansi kognitif terhadap strategi
pemasaran dan komunikasi Binus Online, terdapat potensi pengembangan
program atau peningkatan layanan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan
transparansi dan responsifitas dalam menanggapi ulasan atau komentar negatif
yang muncul di media sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan saluran
komunikasi yang terbuka dan jelas bagi calon mahasiswa untuk menyampaikan
masukan atau keluhan mereka serta memberikan tanggapan yang cepat dan solutif
terhadap masalah yang muncul.
Selain
itu, Binus Online dapat memperkuat program pengembangan komunitas mahasiswa
yang tidak hanya bertujuan untuk memperluas jaringan sosial dan profesional
mahasiswa, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun kepercayaan dan loyalitas
terhadap institusi. Program-program ini dapat mencakup kegiatan akademik dan
non-akademik, seperti seminar, workshop, acara networking, dan proyek
kolaboratif yang memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan
dosen, praktisi, dan sesama mahasiswa.
Selanjutnya,
Binus Online juga dapat meningkatkan kualitas layanan pendukung, seperti
layanan bimbingan akademik, konseling karir, dan dukungan teknis untuk
memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan dukungan yang memadai dalam menjalani
studi mereka. Peningkatan dalam hal ini dapat membantu mengurangi
ketidakpastian dan kebingungan yang mungkin timbul akibat disonansi kognitif
serta memperkuat citra positif Binus Online sebagai institusi yang
peduli terhadap kebutuhan dan keberhasilan mahasiswa.
Secara
keseluruhan, pengembangan program dan peningkatan layanan berdasarkan hasil
penelitian ini dapat membantu Binus Online untuk mengatasi disonansi
kognitif yang terjadi dan memperkuat posisinya sebagai pilihan pendidikan yang
menarik dan terpercaya bagi calon mahasiswa.
Melalui
analisis konten media sosial terhadap keputusan untuk berkuliah di BINUS Online,
penelitian ini menyoroti peran penting media sosial dalam membentuk persepsi
dan keputusan pendidikan individu. Temuan menunjukkan bahwa konten-konten yang
tersebar di media sosial, mulai dari testimoni mahasiswa hingga ulasan memiliki
dampak dalam membentuk opini dan sikap terhadap BINUS Online. Selain
itu, analisis sentimen memperlihatkan variasi perasaan yang berkaitan dengan
BINUS Online, mencakup pengalaman positif yang memuaskan dan kritik
terhadap tantangan dalam pembelajaran online. Temuan ini menunjukkan
bahwa media sosial bukan hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi
sumber informasi yang kuat yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan
pendidikan. Selain itu, konsep disonansi kognitif muncul menyoroti komentar
negatif yang muncul di akun Instagram BINUS Online. Pemahaman mendalam
tentang pengaruh media sosial dalam keputusan berkuliah di BINUS Online
memberikan implikasi yang penting bagi lembaga pendidikan ini. Hasil penelitian
ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif,
meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa, dan memperkuat citra institusi
secara keseluruhan. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan
wawasan yang lebih baik tentang dinamika pengambilan keputusan pendidikan di
era digital, tetapi juga memberikan landasan bagi pengembangan praktik dan
kebijakan yang lebih adaptif dan responsif terhadap lingkungan digital yang
terus berkembang.
BINUS. (2024). BINUS Online Learning.
https://online.binus.ac.id/wp-content/uploads/2022/03/BOL_BROCHURE_220224_1.pdf
Fernanda, M. A.
(2021). Analisis Disonansi Kognitif Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi
Teknik Industri Di Universitas Islam Indonesia.
Kaharmudzakir, I.,
& El Qudsi, M. I. (2022). Pengaruh Konten Instagram@ interstudiofficial dan
Opini Mahasiswa terhadap Citra Perguruan Tinggi InterStudi. Jurnal Riset
Komunikasi, 5(1), 127–140.
Luthfi, M. D.
(2022). Analisis Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Hasanuddin Terhadap Website Streaming Film Ilegal. Universitas
Hasanuddin.
Mahanum, M.
(2021). Tinjauan Kepustakaan. ALACRITY: Journal of Education, 1–12.
Manzilati, A.
(2017). Metodologi penelitian kualitatif: Paradigma, metode, dan aplikasi.
Universitas Brawijaya Press.
Prawibowo, S. T.
(2022). Analisis Disonansi Kognitif Mahasiswa Untuk Pemilihan Asisten Laboratorium
Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Indonesia.
Prihartini, E.,
& Abdullah, D. (2023). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Kuliah Di Perguruan Tinggi Swasta. Entrepreneur: Jurnal Bisnis Manajemen Dan
Kewirausahaan, 4(1), 205–219.
Purwati, L. I.
(2020). Pengaruh Reputasi, Biaya Pendidikan dan Lokasi Terhadap Preferensi
Mahasiswa Angkatan 2019 Memilih IAIN Ponorogo. IAIN Ponorogo.
Putra, R. P.
(2023). Pengaruh Disonansi Kognitif Terhadap Pembelian Laptop (Studi Kasus
Pada Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia).
Universitas Islam Indonesia.
Putri, D.,
Mardjuni, S., & Mane, A. A. (2023). Peran Media Sosial Dalam Membangun
Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Indonesian Journal of
Business and Management, 6(1), 117–122.
Sari, F. (2018). Metode
dalam pengambilan keputusan. Deepublish.
Sinulingga, N. A.
B., Sihotang, H. T., & Kom, M. (2023). Perilaku Konsumen: Strategi dan
Teori. Iocs Publisher.
Yanti, A. E.
(2021). Pengaruh Media Sosial Dan E-Wom Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya
Pada Intensi Pembelian Produk Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm). Universitas
Hayam Wuruk Perbanas Surabaya.
Zein, M. F.
(2019). Panduan Menggunakan Media Sosial untuk Generasi Emas Milenial.
Mohamad Fadhilah Zein.
Copyright holder: Stephanie
Denady Sunantra, Febrianka Ramdhannesha Putri (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |