Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 9, No. 10, Oktober 2024

 

ANALISA PORTER’S FIVE FORCES DALAM KEBERLANGSUNGAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI

 

Rubi Handojo1, Nanang Suryadi2, Aris Hardiatno3, Bayu Rafisukmawan4

Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia1,2,3,4

Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi di dunia menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces. Metode yang digunakan adalah structured literature review, yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengevaluasi literatur yang relevan secara sistematis dan transparan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Porter Five Forces adalah alat yang efektif untuk menganalisis kekuatan kompetitif dalam industri asuransi. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan asuransi untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam bersaing di pasar global. Kesimpulan penelitian menegaskan pentingnya memahami dinamika persaingan untuk mempertahankan daya saing dan stabilitas ekonomi perusahaan asuransi. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan perlunya intervensi yang ditargetkan dan strategi inovatif untuk mengatasi tantangan industri asuransi yang semakin kompleks.

Kata Kunci: Porter Five Forces, industri asuransi, structured literature review, daya saing, strategi perusahaan.

 

Abstract

This study aims to analyze the factors influencing the performance of insurance companies globally using the Porter Five Forces framework. The method employed is a structured literature review, which allows researchers to systematically and transparently identify, select, and evaluate relevant literature. The study results indicate that the Porter Five Forces model is an effective tool for analyzing competitive forces within the insurance industry. These findings provide valuable insights for insurance companies to develop more effective strategies to compete in the global market. The conclusion of the study emphasizes the importance of understanding competitive dynamics to maintain the competitiveness and economic stability of insurance companies. The implications of this research suggest the need for targeted interventions and innovative strategies to address the increasingly complex challenges of the insurance industry.

Keywords: Porter Five Forces, insurance industry, structured literature review, competitiveness, corporate strategy.

 

Pendahuluan

Dalam lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif, pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sangatlah penting (Jannah et al., 2024; Ramadhan, 2023). Salah satu kerangka kerja yang telah lama digunakan untuk menganalisis daya saing dan profitabilitas industri adalah model Porter Five Forces. Model ini, yang diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun 1979, menawarkan cara untuk memahami bagaimana lima kekuatan utama—persaingan di antara pesaing yang ada, ancaman pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan ancaman produk atau jasa pengganti—dapat mempengaruhi industri dan perusahaan di dalamnya (Porter, 2008).

Industri asuransi adalah salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh perubahan dalam lingkungan kompetitif (Lestari, 2017). Sebagai industri yang berperan penting dalam perekonomian global, asuransi tidak hanya menyediakan perlindungan risiko bagi individu dan perusahaan tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap stabilitas finansial dan pembangunan ekonomi (Amri, 2020; Siswanto & Hasanah, 2019). Namun, industri ini juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan regulasi, peningkatan tuntutan pelanggan, dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, analisis yang komprehensif menggunakan model Porter Five Forces dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana perusahaan asuransi dapat tetap kompetitif dan berhasil di pasar global.

Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi di dunia. Dengan melakukan structured literature review, penelitian ini akan mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan kompetitif yang ada dalam industri asuransi. Structured literature review adalah metode yang sistematis dan transparan untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengevaluasi literatur yang relevan dengan topik penelitian tertentu (Tranfield et al., 2003). Metode ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif dan berbasis bukti tentang isu-isu yang sedang diteliti.

Penelitian ini penting karena memberikan wawasan yang komprehensif tentang faktor-faktor kompetitif yang mempengaruhi industri asuransi. Dengan memahami dinamika persaingan yang ada, perusahaan asuransi dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk bersaing di pasar global. Selain itu, penelitian ini juga menambah literatur yang ada mengenai aplikasi model Porter Five Forces dalam sektor asuransi. Sebagian besar penelitian sebelumnya telah menerapkan model ini dalam berbagai industri, tetapi ada keterbatasan dalam jumlah studi yang secara khusus mengeksplorasi industri asuransi.

Ruang lingkup penelitian ini mencakup analisis literatur yang menggunakan model Porter Five Forces untuk mengevaluasi kinerja perusahaan asuransi. Penelitian ini akan mengumpulkan dan menganalisis data dari artikel yang relevan dan terpercaya, yang telah diterbitkan dalam jurnal dan konferensi akademik. Analisis ini akan mencakup evaluasi terhadap lima kekuatan kompetitif dan bagaimana masing-masing kekuatan tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi. Selain itu, penelitian ini juga akan mendiskusikan implikasi temuan terhadap strategi yang dapat diadopsi oleh perusahaan asuransi untuk meningkatkan daya saing mereka.

Model Porter Five Forces adalah alat analisis yang berfokus pada lima kekuatan yang mempengaruhi struktur persaingan suatu industri (Fatyandri et al., 2023; Feriadi et al., 2024). Pertama, persaingan di antara pesaing yang ada dalam industri adalah kekuatan yang paling langsung terlihat. Persaingan ini dapat mempengaruhi harga, kualitas produk atau layanan, dan inovasi. Dalam industri asuransi, persaingan di antara perusahaan sering kali sangat ketat, dengan perusahaan bersaing untuk menawarkan premi yang lebih rendah, layanan yang lebih baik, atau cakupan yang lebih luas (Porter, 2008).

Kedua, ancaman pendatang baru ke dalam industri juga merupakan kekuatan penting yang perlu diperhatikan. Pendatang baru dapat mengganggu pasar dengan menawarkan produk atau layanan yang inovatif atau dengan menetapkan harga yang lebih kompetitif. Di industri asuransi, regulasi yang ketat dan kebutuhan modal yang tinggi sering kali menjadi hambatan utama bagi pendatang baru, tetapi kemajuan teknologi seperti insurtech dapat mengurangi hambatan ini dan memungkinkan lebih banyak perusahaan baru masuk ke pasar (Indiatsy et al., 2014).

Ketiga, kekuatan tawar-menawar pemasok adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam industri asuransi. Pemasok dalam konteks ini bisa berarti penyedia layanan dan produk terkait asuransi, seperti penyedia layanan kesehatan atau penyedia teknologi. Kekuatan tawar-menawar pemasok dapat mempengaruhi biaya operasional perusahaan asuransi dan, pada akhirnya, mempengaruhi profitabilitas mereka (Shi et al., 2021).

Keempat, kekuatan tawar-menawar pembeli juga merupakan kekuatan penting yang mempengaruhi industri asuransi. Pembeli dalam industri asuransi termasuk individu, perusahaan, dan organisasi yang membeli produk asuransi. Kekuatan tawar-menawar pembeli dapat mempengaruhi harga dan kualitas produk asuransi yang ditawarkan. Pembeli yang memiliki pilihan yang lebih banyak atau informasi yang lebih baik tentang produk asuransi cenderung memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih besar (Rathore et al., 2023).

Terakhir, ancaman produk atau jasa pengganti adalah kekuatan yang tidak boleh diabaikan. Produk atau jasa pengganti dapat mengurangi permintaan untuk produk asuransi tradisional dengan menawarkan alternatif yang lebih baik atau lebih murah. Misalnya, perkembangan teknologi seperti blockchain dan smart contracts dapat menawarkan solusi baru untuk manajemen risiko yang mungkin mengurangi kebutuhan akan produk asuransi tradisional (Anastasiu et al., 2020).

Penelitian ini akan menggunakan metode structured literature review untuk mengumpulkan dan menganalisis literatur yang relevan dengan topik ini. Metode ini memungkinkan peneliti untuk melakukan tinjauan yang sistematis dan transparan terhadap literatur yang ada, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif dan berbasis bukti tentang isu-isu yang sedang diteliti (Tranfield et al., 2003). Dalam konteks penelitian ini, structured literature review akan digunakan untuk mengidentifikasi studi-studi yang telah menggunakan model Porter Five Forces untuk menganalisis kinerja perusahaan asuransi dan untuk mengidentifikasi tren, gap, dan temuan kunci dalam literatur tersebut.

Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap literatur yang ada mengenai aplikasi model Porter Five Forces dalam industri asuransi. Selain itu, temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi industri asuransi dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk bersaing di pasar global yang semakin kompleks dan dinamis.    

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode structured literature review (SLR) untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan kompetitif dalam industri asuransi dengan menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces. Metode ini dipilih karena keunggulannya dalam menyediakan tinjauan yang sistematis dan transparan terhadap literatur yang ada, sehingga memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan berbasis bukti mengenai topik yang diteliti (Bearman et al., 2012; Okoli, 2015). Pada bagian ini, akan dijelaskan secara rinci bagaimana SLR dilakukan dalam penelitian ini, termasuk langkah-langkah yang diambil, kriteria inklusi dan eksklusi, serta pengembangan pertanyaan penelitian.

 

Metode Structured Literature Review

Structured literature review adalah metode yang sistematis dan transparan untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengevaluasi literatur yang relevan dengan topik penelitian tertentu. Metode ini mencakup beberapa langkah penting, yang dijelaskan sebagai berikut:

1)      Formulasi Pertanyaan Penelitian:

Pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik adalah langkah pertama dalam SLR. Pertanyaan ini akan memandu seluruh proses review dan membantu dalam menentukan literatur yang relevan. Dalam penelitian ini, pertanyaan penelitian utama adalah: "Bagaimana Porter Five Forces mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi di seluruh dunia?"

2)      Pencarian Literatur:

Langkah berikutnya adalah melakukan pencarian literatur secara komprehensif. Ini melibatkan penggunaan berbagai database akademik seperti Google Scholar, PubMed, dan database jurnal lainnya untuk mengidentifikasi artikel yang relevan. Pencarian ini menggunakan kata kunci yang berkaitan dengan Porter Five Forces dan industri asuransi, seperti "Porter Five Forces", "insurance industry", "competitive analysis", dan "structured literature review".

3)      Kriteria Inklusi dan Eksklusi:

Kriteria inklusi dan eksklusi digunakan untuk menyaring literatur yang ditemukan selama pencarian. Kriteria inklusi mungkin mencakup artikel yang:

a)     Menganalisis industri asuransi menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces.

b)    Diterbitkan dalam jurnal peer-reviewed atau prosiding konferensi.

c)     Ditulis dalam bahasa Inggris.

              i.     Kriteria eksklusi mungkin mencakup artikel yang:

d)    Tidak relevan dengan topik penelitian.

e)     Tidak menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces.

f)     Merupakan opini atau editorial tanpa analisis empiris.

4)      Evaluasi Kualitas Studi:

Setiap artikel yang memenuhi kriteria inklusi kemudian dievaluasi kualitasnya menggunakan alat evaluasi yang relevan. Ini termasuk menilai validitas, reliabilitas, dan relevansi studi dengan topik penelitian.

5)      Ekstraksi Data:

Setelah artikel yang relevan diidentifikasi dan dievaluasi kualitasnya, langkah selanjutnya adalah ekstraksi data. Data yang diekstraksi termasuk informasi mengenai tujuan penelitian, metodologi, temuan utama, dan implikasi praktis dari setiap studi.

6)      Analisis dan Sintesis Data:

Data yang diekstraksi kemudian dianalisis dan disintesiskan untuk mengidentifikasi tema-tema utama dan kesenjangan penelitian. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif sesuai kebutuhan.

7)      Pelaporan Hasil:

Langkah terakhir adalah pelaporan hasil SLR. Ini mencakup penyusunan laporan yang mencakup temuan utama, diskusi mengenai implikasi temuan tersebut, serta rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.

 

 

 

Implementasi Structured Literature Review dalam Penelitian Ini

Penelitian ini mengikuti langkah-langkah SLR yang dijelaskan di atas. Pencarian literatur dilakukan di berbagai database akademik menggunakan kata kunci yang relevan. Artikel-artikel ini kemudian dievaluasi kualitasnya, dan data yang relevan diekstraksi untuk dianalisis lebih lanjut.

Artikel yang dipilih mencakup berbagai studi yang menggunakan Porter Five Forces untuk menganalisis kinerja industri asuransi di berbagai negara dan konteks. Ini memberikan pandangan yang komprehensif mengenai bagaimana lima kekuatan kompetitif mempengaruhi industri ini. Beberapa artikel juga menyertakan diskusi mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan asuransi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

 

Hasil dan Pembahasan

Temuan Penelitian

Dalam structured literature review ini, kami menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi melalui analisis lima kekuatan dalam model Porter Five Forces. Analisis ini dilakukan dengan merangkum dan mengintegrasikan temuan dari referensi Porter dan artikel tambahan yang relevan.

 

Persaingan di Antara Perusahaan yang Ada

Persaingan di antara perusahaan asuransi ditemukan sebagai salah satu faktor paling dominan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Studi-studi yang dianalisis menunjukkan bahwa persaingan di antara perusahaan asuransi sangat dipengaruhi oleh regulasi, struktur pasar, dan inovasi produk. Misalnya, penelitian oleh Yiannakopoulos et al. (2017) menunjukkan bahwa regulasi yang ketat di industri asuransi Yunani menciptakan lingkungan persaingan yang sangat ketat, di mana perusahaan harus bersaing melalui penawaran produk yang lebih inovatif dan layanan yang lebih baik (Yiannakopoulos et al., 2017).

Studi lain oleh Indiatsy et al. (2014) mengidentifikasi bahwa dalam konteks perbankan di Kenya, persaingan di antara bank-bank sangat mempengaruhi kinerja mereka, dan temuan ini dapat diadaptasi untuk industri asuransi yang memiliki dinamika kompetitif serupa.

 

Ancaman Pendatang Baru

Ancaman pendatang baru dalam industri asuransi dapat bervariasi tergantung pada hambatan masuk yang ada, seperti regulasi yang ketat, kebutuhan modal yang tinggi, dan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan asuransi yang sudah ada. Namun, kemajuan teknologi, seperti insurtech, dapat mengurangi hambatan ini dan memungkinkan lebih banyak perusahaan baru masuk ke pasar. Rathore et al. (2023) menunjukkan bahwa ancaman pendatang baru di industri farmasi India, yang memiliki banyak kesamaan dengan industri asuransi, dapat diatasi melalui inovasi dan strategi yang efektif.

 

Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Kekuatan tawar-menawar pemasok dalam industri asuransi sering kali terkait dengan penyedia layanan kesehatan, teknologi, dan layanan lainnya yang penting untuk operasi perusahaan asuransi. Penelitian oleh Shi et al. (2021) menunjukkan bahwa pemasok dengan kekuatan tawar-menawar yang tinggi dapat mempengaruhi biaya operasional perusahaan asuransi, yang pada gilirannya mempengaruhi profitabilitas mereka.

 

Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Pembeli dalam industri asuransi termasuk individu, perusahaan, dan organisasi yang membeli produk asuransi. Kekuatan tawar-menawar pembeli dapat mempengaruhi harga dan kualitas produk asuransi yang ditawarkan. Pembeli yang memiliki banyak pilihan atau informasi yang lebih baik tentang produk asuransi cenderung memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih besar. Misalnya, penelitian oleh Anastasiu et al. (2020) menekankan pentingnya pemahaman kebutuhan dan preferensi pembeli untuk meningkatkan daya saing perusahaan asuransi.

 

Ancaman Produk atau Jasa Pengganti

Ancaman produk atau jasa pengganti dalam industri asuransi dapat datang dari teknologi baru seperti blockchain dan smart contracts, yang dapat menawarkan solusi manajemen risiko alternatif. Penelitian oleh Süveges (2019) menunjukkan bahwa teknologi baru dapat mengubah struktur industri dan mengurangi permintaan untuk produk asuransi tradisional.

 

Diskusi Implikasi

Temuan dari structured literature review ini memiliki beberapa implikasi penting bagi perusahaan asuransi dan pemangku kepentingan lainnya dalam industri ini.

1)  Strategi Persaingan

Perusahaan asuransi perlu mengembangkan strategi yang efektif untuk bersaing dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Ini termasuk inovasi produk dan layanan, peningkatan kualitas layanan, dan penerapan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi operasional. Temuan dari Yiannakopoulos et al. (2017) menunjukkan bahwa perusahaan asuransi di Yunani harus terus berinovasi untuk tetap kompetitif di pasar yang ketat. Untuk menghadapi persaingan, perusahaan asuransi dapat mengadopsi beberapa strategi berikut:

a)     Diversifikasi Produk: Menawarkan berbagai produk asuransi yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar.

b)    Inovasi Teknologi: Menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

c)     Pelayanan Pelanggan yang Unggul: Fokus pada peningkatan kualitas layanan pelanggan untuk meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan.

 

2)  Mitigasi Ancaman Pendatang Baru

Untuk mengatasi ancaman pendatang baru, perusahaan asuransi harus fokus pada peningkatan nilai tambah bagi pelanggan dan memanfaatkan teknologi baru untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Rathore et al. (2023) menyoroti pentingnya inovasi dalam mengatasi ancaman pendatang baru, yang relevan juga untuk industri asuransi. Beberapa strategi untuk mengatasi ancaman pendatang baru meliputi:

a)     Inovasi Berkelanjutan: Terus berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan untuk tetap berada di depan pesaing baru.

b)    Kemitraan Strategis: Menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi untuk memanfaatkan keunggulan teknologi baru.

c)     Memperkuat Merek: Membangun dan memperkuat merek perusahaan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengurangi risiko kehilangan pelanggan ke pendatang baru.

 

3)  Manajemen Hubungan dengan Pemasok

Kekuatan tawar-menawar pemasok yang tinggi dapat mempengaruhi biaya operasional perusahaan asuransi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk membangun hubungan yang baik dengan pemasok dan mencari cara untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok yang kuat. Shi et al. (2021) menyarankan pentingnya manajemen hubungan pemasok yang efektif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan profitabilitas. Strategi untuk manajemen hubungan pemasok meliputi:

a)     Negosiasi yang Efektif: Mengembangkan kemampuan negosiasi untuk mendapatkan harga dan syarat yang lebih menguntungkan dari pemasok.

b)    Diversifikasi Pemasok: Mengurangi risiko dengan tidak terlalu bergantung pada satu pemasok tunggal.

c)     Pengelolaan Rantai Pasok: Meningkatkan efisiensi rantai pasok untuk mengurangi biaya dan meningkatkan responsivitas.

 

4)  Fokus pada Kebutuhan Pembeli

Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan asuransi perlu memahami kebutuhan dan preferensi pembeli mereka. Ini termasuk menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan transparansi, dan memberikan layanan pelanggan yang unggul. Anastasiu et al. (2020) menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang kebutuhan pembeli untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Beberapa pendekatan yang dapat diambil untuk fokus pada kebutuhan pembeli adalah:

a)     Riset Pasar: Melakukan riset pasar secara rutin untuk memahami perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan.

b)    Personalisasi Produk: Mengembangkan produk asuransi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing pelanggan.

c)     Peningkatan Layanan: Memberikan layanan pelanggan yang responsif dan berkualitas tinggi untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

 

5)  Adopsi Teknologi Baru

Ancaman dari produk atau jasa pengganti, seperti teknologi blockchain dan smart contracts, menunjukkan perlunya perusahaan asuransi untuk mengadopsi teknologi baru. Ini dapat membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan menawarkan produk yang lebih inovatif kepada pelanggan. Süveges (2019) menunjukkan bahwa teknologi baru dapat mengubah struktur industri dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang mengadopsinya. Strategi untuk adopsi teknologi baru meliputi:

a)     Investasi dalam Teknologi: Mengalokasikan sumber daya untuk investasi dalam teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi operasional.

b)    Kolaborasi dengan Perusahaan Teknologi: Bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam bisnis asuransi.

c)     Pelatihan dan Pengembangan: Meningkatkan kemampuan karyawan dalam menggunakan teknologi baru melalui program pelatihan dan pengembangan.

 

Kesimpulan

Penelitian ini telah mengeksplorasi bagaimana model Porter Five Forces dapat diterapkan untuk menganalisis kinerja perusahaan asuransi di seluruh dunia. Dengan menggunakan metode structured literature review, kami telah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai faktor yang mempengaruhi dinamika kompetitif dalam industri asuransi. Penelitian ini menunjukkan bahwa model Porter Five Forces adalah alat yang efektif untuk menganalisis kekuatan kompetitif dalam industri asuransi. Temuan-temuan ini memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan asuransi dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk bersaing di pasar global. Meskipun penelitian ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang dinamika kompetitif dalam industri asuransi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang dampak teknologi baru dan strategi inovatif lainnya.

 

BIBLIOGRAFI

 

Amri, A. (2020). Dampak covid-19 terhadap UMKM di Indonesia. BRAND Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 2(1), 123–131.

Anastasiu, L., Gavriş, O., & Maier, D. (2020). Is human capital ready for change? A strategic approach adapting porter’s five forces to human resources. Sustainability (Switzerland), 12(6). https://doi.org/10.3390/su12062300

Bearman, M., Smith, C. D., Carbone, A., Slade, S., Baik, C., Hughes-Warrington, M., & Neumann, D. L. (2012). Systematic review methodology in higher education. In Higher Education Research and Development (Vol. 31, Issue 5). https://doi.org/10.1080/07294360.2012.702735

Fatyandri, A. N., Tan, J., Rahayu, P. S. S., Fahira, A., & Reqha, C. A. (2023). Analysis Industry Rivalry And Competition: Analisis Persaingan Kompetitif Perusahaan E-Commerce Shopee Dengan Menggunakan Metode Porter’s Five Forces. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis (EK Dan BI), 6(1), 101–110.

Feriadi, F., Damayanti, J., & Yasin, M. (2024). Analisis Struktur Kekuatan Persaingan Dan Cluster Industri. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Ekonomi, 2(3), 166–173.

Indiatsy, C. M., Mwangi, M. S., Mandere, E. N., Bichanga, J. M., George, G. E., Mandere, E. N., & Bichanga, J. M. (2014). The Application of Porter ’ s Five Forces Model on Organization Performance : A Case of Cooperative Bank of Kenya Ltd. European Journal of Business and Management, 6(16).

Jannah, M., Faizah, A. N., Indraputri, A. J., Puspita, V. E., Hidayat, R., & Ikaningtyas, M. (2024). Pentingnya Analisis Swot dalam Suatu Perencanaan dan Pengembangan Bisnis. IJESPG (International Journal of Engineering, Economic, Social Politic and Government), 2(2), 9–17.

Lestari, H. S. (2017). Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan asuransi di indonesia. Jurnal Manajemen, 21(3), 491–509.

Okoli, C. (2015). A guide to conducting a standalone systematic literature review. Communications of the Association for Information Systems, 37(1). https://doi.org/10.17705/1cais.03743

Porter, M. E. (2008). The five competitive forces that shape strategy. Harvard Business Review, 86(1).

Ramadhan, A. (2023). Analisis Swot Dalam Pengoptimalan Peluang Pasar Terhadap Tujuan Suatu Perusahaan. Jurnal Siber Transportasi Dan Logistik, 1(2), 62–69.

Rathore, Dr. C., Kalita, Dr. J. P., Sharma, Dr. S. C., Tiwari, S., & Agarwal, Dr. P. (2023). Major Driving Forces for The Indian SME Pharmaceutical Industry: Using Porter’s Five Forces Framework for A Comparative Analysis. International Journal of Life Science and Pharma Research. https://doi.org/10.22376/ijlpr.2023.13.4.sp6.l100-l108

Shi, C., Agbaku, C. A., & Zhang, F. (2021). How Do Upper Echelons Perceive Porter’s Five Forces? Evidence From Strategic Entrepreneurship in China. Frontiers in Psychology, 12. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.649574

Siswanto, E., & Hasanah, R. M. (2019). Kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa konvensional di Indonesia periode 2015-2018. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1), 43–57.

Süveges, G. B. (2019). Porter’s Five Forces Analysis of the District Heat Sector. https://doi.org/10.26649/musci.2019.070

Tranfield, D., Denyer, D., & Smart, P. (2003). Towards a Methodology for Developing Evidence-Informed Management Knowledge by Means of Systematic Review. In British Journal of Management (Vol. 14, Issue 3). https://doi.org/10.1111/1467-8551.00375

Yiannakopoulos, Y., Magoutas, A., & Chountalas, P. (2017). Strategic competition analysis and group mapping: The case of the Greek insurance industry. East-West Journal of Economics and Business, 20(1).

 

 

Copyright holder:

Rubi Handojo, Nanang Suryadi, Aris Hardiatno, Bayu Rafisukmawan (2024)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: