Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No.
10, Oktober 2024
ANALISA PORTER’S FIVE FORCES DALAM KEBERLANGSUNGAN
USAHA PERUSAHAAN ASURANSI
Rubi Handojo1,
Nanang
Suryadi2, Aris Hardiatno3, Bayu Rafisukmawan4
Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia1,2,3,4
Email: [email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan asuransi di dunia menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces.
Metode yang digunakan adalah structured literature review, yang memungkinkan
peneliti untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengevaluasi literatur yang
relevan secara sistematis dan transparan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
model Porter Five Forces adalah alat yang efektif untuk menganalisis kekuatan
kompetitif dalam industri asuransi. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi
perusahaan asuransi untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam
bersaing di pasar global. Kesimpulan penelitian menegaskan pentingnya memahami
dinamika persaingan untuk mempertahankan daya saing dan stabilitas ekonomi
perusahaan asuransi. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan perlunya
intervensi yang ditargetkan dan strategi inovatif untuk mengatasi tantangan
industri asuransi yang semakin kompleks.
Kata
Kunci: Porter Five Forces,
industri asuransi, structured literature review, daya saing, strategi
perusahaan.
Abstract
This study aims to analyze the
factors influencing the performance of insurance companies globally using the
Porter Five Forces framework. The method employed is a structured literature
review, which allows researchers to systematically and transparently identify,
select, and evaluate relevant literature. The study results indicate that the
Porter Five Forces model is an effective tool for analyzing competitive forces
within the insurance industry. These findings provide valuable insights for
insurance companies to develop more effective strategies to compete in the
global market. The conclusion of the study emphasizes the importance of
understanding competitive dynamics to maintain the competitiveness and economic
stability of insurance companies. The implications of this research suggest the
need for targeted interventions and innovative strategies to address the
increasingly complex challenges of the insurance industry.
Keywords: Porter Five Forces, insurance
industry, structured literature review, competitiveness, corporate strategy.
Pendahuluan
Dalam
lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif, pemahaman yang mendalam tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sangatlah penting
Industri
asuransi adalah salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh perubahan dalam
lingkungan kompetitif
Penelitian
ini bertujuan untuk menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi di
dunia. Dengan melakukan structured literature review, penelitian ini akan
mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan kompetitif yang ada dalam industri
asuransi. Structured literature review adalah metode yang sistematis dan
transparan untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengevaluasi literatur yang
relevan dengan topik penelitian tertentu
Penelitian
ini penting karena memberikan wawasan yang komprehensif tentang faktor-faktor
kompetitif yang mempengaruhi industri asuransi. Dengan memahami dinamika
persaingan yang ada, perusahaan asuransi dapat mengembangkan strategi yang
lebih efektif untuk bersaing di pasar global. Selain itu, penelitian ini juga
menambah literatur yang ada mengenai aplikasi model Porter Five Forces dalam
sektor asuransi. Sebagian besar penelitian sebelumnya telah menerapkan model
ini dalam berbagai industri, tetapi ada keterbatasan dalam jumlah studi yang
secara khusus mengeksplorasi industri asuransi.
Ruang
lingkup penelitian ini mencakup analisis literatur yang menggunakan model
Porter Five Forces untuk mengevaluasi kinerja perusahaan asuransi. Penelitian ini akan mengumpulkan dan menganalisis data dari artikel yang
relevan dan terpercaya, yang telah diterbitkan dalam jurnal dan konferensi
akademik. Analisis ini akan mencakup evaluasi terhadap lima kekuatan kompetitif
dan bagaimana masing-masing kekuatan tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan
asuransi. Selain itu, penelitian ini juga akan mendiskusikan implikasi temuan
terhadap strategi yang dapat diadopsi oleh perusahaan asuransi untuk
meningkatkan daya saing mereka.
Model
Porter Five Forces adalah alat analisis yang berfokus pada lima kekuatan yang
mempengaruhi struktur persaingan suatu industri
Kedua,
ancaman pendatang baru ke dalam industri juga merupakan kekuatan penting yang
perlu diperhatikan. Pendatang baru dapat mengganggu pasar dengan menawarkan
produk atau layanan yang inovatif atau dengan menetapkan harga yang lebih
kompetitif. Di industri asuransi, regulasi yang ketat dan kebutuhan modal yang
tinggi sering kali menjadi hambatan utama bagi pendatang baru, tetapi kemajuan
teknologi seperti insurtech dapat mengurangi hambatan ini dan memungkinkan
lebih banyak perusahaan baru masuk ke pasar
Ketiga,
kekuatan tawar-menawar pemasok adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan dalam industri asuransi. Pemasok dalam konteks ini bisa
berarti penyedia layanan dan produk terkait asuransi, seperti penyedia layanan
kesehatan atau penyedia teknologi. Kekuatan tawar-menawar pemasok dapat
mempengaruhi biaya operasional perusahaan asuransi dan, pada akhirnya,
mempengaruhi profitabilitas mereka
Keempat,
kekuatan tawar-menawar pembeli juga merupakan kekuatan penting yang
mempengaruhi industri asuransi. Pembeli dalam industri asuransi termasuk
individu, perusahaan, dan organisasi yang membeli produk asuransi. Kekuatan
tawar-menawar pembeli dapat mempengaruhi harga dan kualitas produk asuransi
yang ditawarkan. Pembeli yang memiliki pilihan yang lebih banyak atau informasi
yang lebih baik tentang produk asuransi cenderung memiliki kekuatan
tawar-menawar yang lebih besar
Terakhir,
ancaman produk atau jasa pengganti adalah kekuatan yang tidak boleh diabaikan.
Produk atau jasa pengganti dapat mengurangi permintaan untuk produk asuransi
tradisional dengan menawarkan alternatif yang lebih baik atau lebih murah.
Misalnya, perkembangan teknologi seperti blockchain dan smart contracts dapat
menawarkan solusi baru untuk manajemen risiko yang mungkin mengurangi kebutuhan
akan produk asuransi tradisional
Penelitian ini akan menggunakan metode structured
literature review untuk mengumpulkan dan menganalisis literatur yang relevan
dengan topik ini. Metode ini memungkinkan peneliti untuk melakukan tinjauan
yang sistematis dan transparan terhadap literatur yang ada, sehingga
menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif dan berbasis bukti tentang
isu-isu yang sedang diteliti
Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap literatur yang ada mengenai aplikasi model
Porter Five Forces dalam industri asuransi. Selain itu, temuan dari penelitian
ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi industri
asuransi dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk bersaing di
pasar global yang semakin kompleks dan dinamis.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode structured literature
review (SLR) untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan kompetitif dalam
industri asuransi dengan menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces. Metode
ini dipilih karena keunggulannya dalam menyediakan tinjauan yang sistematis dan
transparan terhadap literatur yang ada, sehingga memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan berbasis bukti mengenai topik
yang diteliti
Metode Structured Literature Review
Structured literature review adalah metode yang
sistematis dan transparan untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengevaluasi
literatur yang relevan dengan topik penelitian tertentu. Metode ini mencakup beberapa langkah penting,
yang dijelaskan sebagai berikut:
1)
Formulasi Pertanyaan Penelitian:
Pertanyaan penelitian yang
jelas dan spesifik adalah langkah pertama dalam SLR. Pertanyaan ini akan
memandu seluruh proses review dan membantu dalam menentukan literatur yang
relevan. Dalam penelitian ini, pertanyaan penelitian utama
adalah: "Bagaimana Porter Five Forces mempengaruhi kinerja perusahaan
asuransi di seluruh dunia?"
2)
Pencarian
Literatur:
Langkah berikutnya adalah melakukan pencarian
literatur secara komprehensif. Ini melibatkan penggunaan berbagai database
akademik seperti Google Scholar, PubMed, dan database jurnal lainnya untuk
mengidentifikasi artikel yang relevan. Pencarian ini menggunakan kata kunci
yang berkaitan dengan Porter Five Forces dan industri asuransi, seperti
"Porter Five Forces", "insurance industry",
"competitive analysis", dan "structured literature review".
3)
Kriteria Inklusi dan Eksklusi:
Kriteria inklusi dan eksklusi
digunakan untuk menyaring literatur yang ditemukan selama pencarian. Kriteria
inklusi mungkin mencakup artikel yang:
a)
Menganalisis industri asuransi menggunakan kerangka kerja Porter Five
Forces.
b)
Diterbitkan dalam jurnal peer-reviewed atau prosiding konferensi.
c)
Ditulis dalam bahasa Inggris.
i. Kriteria eksklusi mungkin mencakup artikel yang:
d)
Tidak relevan dengan topik penelitian.
e)
Tidak
menggunakan kerangka kerja Porter Five Forces.
f)
Merupakan opini
atau editorial tanpa analisis empiris.
4)
Evaluasi
Kualitas Studi:
Setiap artikel yang memenuhi
kriteria inklusi kemudian dievaluasi kualitasnya menggunakan alat evaluasi yang
relevan. Ini termasuk menilai validitas, reliabilitas, dan
relevansi studi dengan topik penelitian.
5)
Ekstraksi Data:
Setelah artikel yang relevan diidentifikasi dan
dievaluasi kualitasnya, langkah selanjutnya adalah ekstraksi data. Data yang diekstraksi termasuk informasi mengenai
tujuan penelitian, metodologi, temuan utama, dan implikasi praktis dari setiap
studi.
6)
Analisis dan Sintesis Data:
Data yang diekstraksi kemudian
dianalisis dan disintesiskan untuk mengidentifikasi tema-tema utama dan
kesenjangan penelitian. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode
kualitatif sesuai kebutuhan.
7)
Pelaporan Hasil:
Langkah terakhir adalah pelaporan hasil SLR. Ini
mencakup penyusunan laporan yang mencakup temuan utama, diskusi mengenai
implikasi temuan tersebut, serta rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
Implementasi Structured Literature Review
dalam Penelitian Ini
Penelitian ini mengikuti
langkah-langkah SLR yang dijelaskan di atas. Pencarian literatur dilakukan di
berbagai database akademik menggunakan kata kunci yang relevan. Artikel-artikel
ini kemudian dievaluasi kualitasnya, dan data yang relevan diekstraksi untuk
dianalisis lebih lanjut.
Artikel yang dipilih mencakup
berbagai studi yang menggunakan Porter Five Forces untuk menganalisis kinerja
industri asuransi di berbagai negara dan konteks. Ini memberikan pandangan yang
komprehensif mengenai bagaimana lima kekuatan kompetitif mempengaruhi industri
ini. Beberapa artikel juga menyertakan diskusi mengenai tantangan dan peluang
yang dihadapi oleh perusahaan asuransi dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat.
Hasil
dan Pembahasan
Temuan Penelitian
Dalam structured literature review ini, kami
menemukan berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan asuransi melalui
analisis lima kekuatan dalam model Porter Five Forces. Analisis ini dilakukan dengan merangkum dan
mengintegrasikan temuan dari referensi Porter dan artikel tambahan yang
relevan.
Persaingan di Antara Perusahaan yang Ada
Persaingan di antara perusahaan asuransi ditemukan
sebagai salah satu faktor paling dominan yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
Studi-studi yang dianalisis menunjukkan bahwa persaingan di antara perusahaan
asuransi sangat dipengaruhi oleh regulasi, struktur pasar, dan inovasi produk.
Misalnya, penelitian oleh Yiannakopoulos et
al.
Studi lain oleh Indiatsy et al.
Ancaman Pendatang Baru
Ancaman pendatang baru dalam industri asuransi dapat
bervariasi tergantung pada hambatan masuk yang ada, seperti regulasi yang
ketat, kebutuhan modal yang tinggi, dan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan
asuransi yang sudah ada. Namun, kemajuan teknologi, seperti insurtech, dapat
mengurangi hambatan ini dan memungkinkan lebih banyak perusahaan baru masuk ke
pasar. Rathore et al.
Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Kekuatan tawar-menawar pemasok dalam industri
asuransi sering kali terkait dengan penyedia layanan kesehatan, teknologi, dan
layanan lainnya yang penting untuk operasi perusahaan asuransi. Penelitian oleh
Shi et al.
Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Pembeli dalam industri asuransi termasuk individu,
perusahaan, dan organisasi yang membeli produk asuransi. Kekuatan tawar-menawar
pembeli dapat mempengaruhi harga dan kualitas produk asuransi yang ditawarkan.
Pembeli yang memiliki banyak pilihan atau informasi yang lebih baik tentang
produk asuransi cenderung memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih besar.
Misalnya, penelitian oleh Anastasiu et al.
Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
Ancaman produk atau jasa pengganti dalam industri
asuransi dapat datang dari teknologi baru seperti blockchain dan smart
contracts, yang dapat menawarkan solusi manajemen risiko alternatif. Penelitian
oleh Süveges
Diskusi Implikasi
Temuan dari structured literature review ini
memiliki beberapa implikasi penting bagi perusahaan asuransi dan pemangku
kepentingan lainnya dalam industri ini.
1) Strategi Persaingan
Perusahaan asuransi perlu mengembangkan strategi
yang efektif untuk bersaing dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Ini termasuk inovasi produk dan layanan,
peningkatan kualitas layanan, dan penerapan teknologi baru untuk meningkatkan
efisiensi operasional. Temuan dari Yiannakopoulos et al. (2017) menunjukkan
bahwa perusahaan asuransi di Yunani harus terus berinovasi untuk tetap
kompetitif di pasar yang ketat. Untuk menghadapi persaingan, perusahaan
asuransi dapat mengadopsi beberapa strategi berikut:
a)
Diversifikasi Produk: Menawarkan berbagai produk asuransi yang dapat
memenuhi kebutuhan berbagai segmen pasar.
b)
Inovasi Teknologi: Menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan
efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
c)
Pelayanan Pelanggan yang Unggul: Fokus pada peningkatan kualitas layanan
pelanggan untuk meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan.
2) Mitigasi Ancaman
Pendatang Baru
Untuk mengatasi ancaman pendatang baru,
perusahaan asuransi harus fokus pada peningkatan nilai tambah bagi pelanggan
dan memanfaatkan teknologi baru untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Rathore et al. (2023) menyoroti pentingnya inovasi dalam mengatasi ancaman
pendatang baru, yang relevan juga untuk industri asuransi. Beberapa strategi
untuk mengatasi ancaman pendatang baru meliputi:
a)
Inovasi Berkelanjutan: Terus berinovasi dalam pengembangan produk dan
layanan untuk tetap berada di depan pesaing baru.
b)
Kemitraan Strategis: Menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi untuk
memanfaatkan keunggulan teknologi baru.
c)
Memperkuat Merek: Membangun dan memperkuat merek perusahaan untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengurangi risiko kehilangan pelanggan ke
pendatang baru.
3) Manajemen Hubungan
dengan Pemasok
Kekuatan tawar-menawar pemasok yang tinggi dapat
mempengaruhi biaya operasional perusahaan asuransi. Oleh karena itu, penting
bagi perusahaan untuk membangun hubungan yang baik dengan pemasok dan mencari
cara untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok yang kuat. Shi et al. (2021)
menyarankan pentingnya manajemen hubungan pemasok yang efektif untuk mengurangi
biaya dan meningkatkan profitabilitas. Strategi untuk manajemen hubungan
pemasok meliputi:
a)
Negosiasi yang Efektif: Mengembangkan kemampuan negosiasi untuk mendapatkan
harga dan syarat yang lebih menguntungkan dari pemasok.
b)
Diversifikasi Pemasok: Mengurangi risiko dengan tidak terlalu bergantung
pada satu pemasok tunggal.
c)
Pengelolaan Rantai Pasok: Meningkatkan efisiensi rantai pasok untuk
mengurangi biaya dan meningkatkan responsivitas.
4) Fokus pada Kebutuhan
Pembeli
Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan
asuransi perlu memahami kebutuhan dan preferensi pembeli mereka. Ini termasuk
menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan
transparansi, dan memberikan layanan pelanggan yang unggul. Anastasiu et al.
(2020) menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang kebutuhan pembeli untuk
meningkatkan daya saing perusahaan. Beberapa pendekatan yang dapat diambil
untuk fokus pada kebutuhan pembeli adalah:
a)
Riset Pasar:
Melakukan riset pasar secara rutin untuk memahami perubahan kebutuhan dan
preferensi pelanggan.
b)
Personalisasi
Produk: Mengembangkan produk asuransi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
spesifik masing-masing pelanggan.
c)
Peningkatan
Layanan: Memberikan layanan pelanggan yang responsif dan berkualitas tinggi
untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
5) Adopsi Teknologi Baru
Ancaman dari produk atau jasa pengganti, seperti
teknologi blockchain dan smart contracts, menunjukkan perlunya perusahaan
asuransi untuk mengadopsi teknologi baru. Ini dapat membantu meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya, dan menawarkan produk yang lebih inovatif kepada
pelanggan. Süveges (2019) menunjukkan bahwa teknologi baru dapat mengubah
struktur industri dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang
mengadopsinya. Strategi untuk adopsi teknologi
baru meliputi:
a)
Investasi dalam Teknologi: Mengalokasikan sumber daya untuk investasi
dalam teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi operasional.
b)
Kolaborasi dengan Perusahaan Teknologi: Bekerja sama dengan perusahaan
teknologi untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam
bisnis asuransi.
c)
Pelatihan dan Pengembangan: Meningkatkan kemampuan karyawan dalam
menggunakan teknologi baru melalui program pelatihan dan pengembangan.
Kesimpulan
Penelitian ini telah mengeksplorasi bagaimana model
Porter Five Forces dapat diterapkan untuk menganalisis kinerja perusahaan
asuransi di seluruh dunia. Dengan menggunakan metode structured literature
review, kami telah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai faktor yang
mempengaruhi dinamika kompetitif dalam industri asuransi. Penelitian ini
menunjukkan bahwa model Porter Five Forces adalah alat yang efektif untuk
menganalisis kekuatan kompetitif dalam industri asuransi. Temuan-temuan ini
memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan asuransi dalam mengembangkan
strategi yang lebih efektif untuk bersaing di pasar global. Meskipun penelitian
ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang
dinamika kompetitif dalam industri asuransi, penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang dampak teknologi baru dan strategi
inovatif lainnya.
BIBLIOGRAFI
Amri, A. (2020). Dampak covid-19 terhadap UMKM di
Indonesia. BRAND Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran, 2(1),
123–131.
Anastasiu, L., Gavriş, O., &
Maier, D. (2020). Is human capital ready for change? A strategic approach
adapting porter’s five forces to human resources. Sustainability
(Switzerland), 12(6). https://doi.org/10.3390/su12062300
Bearman, M., Smith, C. D., Carbone,
A., Slade, S., Baik, C., Hughes-Warrington, M., & Neumann, D. L. (2012).
Systematic review methodology in higher education. In Higher Education
Research and Development (Vol. 31, Issue 5).
https://doi.org/10.1080/07294360.2012.702735
Fatyandri, A. N., Tan, J., Rahayu,
P. S. S., Fahira, A., & Reqha, C. A. (2023). Analysis Industry Rivalry And
Competition: Analisis Persaingan Kompetitif Perusahaan E-Commerce Shopee
Dengan Menggunakan Metode Porter’s Five Forces. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
(EK Dan BI), 6(1), 101–110.
Feriadi, F., Damayanti, J., &
Yasin, M. (2024). Analisis Struktur Kekuatan Persaingan Dan Cluster Industri. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Ekonomi, 2(3), 166–173.
Indiatsy, C. M., Mwangi, M. S.,
Mandere, E. N., Bichanga, J. M., George, G. E., Mandere, E. N., &
Bichanga, J. M. (2014). The Application of Porter ’ s Five Forces Model on
Organization Performance : A Case of Cooperative Bank of Kenya Ltd. European
Journal of Business and Management, 6(16).
Jannah, M., Faizah, A. N.,
Indraputri, A. J., Puspita, V. E., Hidayat, R., & Ikaningtyas, M. (2024).
Pentingnya Analisis Swot dalam Suatu Perencanaan dan Pengembangan Bisnis. IJESPG
(International Journal of Engineering, Economic, Social Politic and
Government), 2(2), 9–17.
Lestari, H. S. (2017). Pengaruh
intellectual capital terhadap kinerja perusahaan asuransi di indonesia. Jurnal
Manajemen, 21(3), 491–509.
Okoli, C. (2015). A guide to
conducting a standalone systematic literature review. Communications of the
Association for Information Systems, 37(1).
https://doi.org/10.17705/1cais.03743
Porter, M. E. (2008). The five
competitive forces that shape strategy. Harvard Business Review, 86(1).
Ramadhan, A. (2023). Analisis Swot
Dalam Pengoptimalan Peluang Pasar Terhadap Tujuan Suatu Perusahaan. Jurnal
Siber Transportasi Dan Logistik, 1(2), 62–69.
Rathore, Dr. C., Kalita, Dr. J. P.,
Sharma, Dr. S. C., Tiwari, S., & Agarwal, Dr. P. (2023). Major Driving
Forces for The Indian SME Pharmaceutical Industry: Using Porter’s Five Forces
Framework for A Comparative Analysis. International Journal of Life Science
and Pharma Research.
https://doi.org/10.22376/ijlpr.2023.13.4.sp6.l100-l108
Shi, C., Agbaku, C. A., &
Zhang, F. (2021). How Do Upper Echelons Perceive Porter’s Five Forces?
Evidence From Strategic Entrepreneurship in China. Frontiers in Psychology,
12. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.649574
Siswanto, E., & Hasanah, R. M.
(2019). Kinerja keuangan perusahaan asuransi jiwa konvensional di Indonesia
periode 2015-2018. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 15(1), 43–57.
Süveges, G. B. (2019). Porter’s
Five Forces Analysis of the District Heat Sector.
https://doi.org/10.26649/musci.2019.070
Tranfield, D., Denyer, D., &
Smart, P. (2003). Towards a Methodology for Developing Evidence-Informed
Management Knowledge by Means of Systematic Review. In British Journal of
Management (Vol. 14, Issue 3). https://doi.org/10.1111/1467-8551.00375
Yiannakopoulos, Y., Magoutas, A., & Chountalas, P.
(2017). Strategic competition analysis and group mapping: The case of the
Greek insurance industry. East-West Journal of Economics and Business, 20(1).
Copyright
holder: Rubi
Handojo, Nanang Suryadi, Aris Hardiatno, Bayu Rafisukmawan (2024) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |